UMPAN BALIK PENCATATAN PELAPORAN LOGISTIK TB DI

SITB

Tim Logistik

TUJUAN

Tujuan Umum

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu melakukan pengelolaan logistik TB.

Tujuan Khusus

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :

1. Melakukan evaluasi Penggunaan logistik TB

2. Melakukan Pelaporan logistik TB yang akurat

LATAR BELAKANG

Logistik merupakan tulang punggung program

Logistik dapat menyelamatkan nyawa pasien, sehingga bagi pasien harus

terjamin sampai sembuh

Logistik TB membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Pengelolaan Logistik membutuhkan perhatian khusus agar memperkecil

kerugian akibat expire dan kekurangan.

Logistik memerlukan memerlukan pertanggungjawaban.

KEGIATAN DALAM PROGRAM TB

Penemuan Kasus TB

Diagnosis

Pengobatan Pencegahan

ALAT DIAGNOSTIK UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM TB

Pemeriksaan Mikroskopis TB

Pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan TB

• Metode Konvensional: media padat (LJ) dan cair (MGIT)

• Metode Cepat : Line Probe Assay

Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler dengan alat GeneXpert

KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK MENUNJANG DIAGNOSIS TB 1. Peralatan dan bahan habis pakai untuk

laboratorium mikroskopis:

Mikroskop Binokuler

Ose/aplikator bambu

Reagen ZN

Lampu spiritus/bunsen

Pot dahak

Rak pengering

Kaca sediaan

Lysol

Minyak imersi

Kertas lensa

Ether alcohol

Kotak kaca sediaan

2. Peralatan untuk laboratorium

biakan dan uji kepekaan

3. Mesin TCM & Katrid TCM

4. Peralatan dan bahan habis pakai untuk laboratorium biologi molekuler.

5. Masker N95

6. Fit test

7. Larutan Tuberkulin PPD RT 23 2TU

8. Formulir Pencatatan dan Pelaporan TB

9. Barang cetakan lainnya, seperti: buku pedoman, buku panduan, buku petunjuk teknis, media KIE (leaflet, brosur, poster, lembar balik,stiker) dan lain-lain.

OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

Obat TB SO

OAT Kategori 1

OAT Kategori 2

OAT Kategori Anak

Obat TB RO :

• Bedaquline

• Linezolid

• Levofloxacin (Lfx)

• Moxifloxacin (Mfx)

• Cycloserin (Cs)

• Clofazimine

• Ethionamide (Eto)

• Etambutol

• Pirasinamid

• Kanamycin (Km)

• INH

• Delamanid

• Para Amino Salicylic (PAS)

Obat Pencegahan TB:

• INH

• Rifapentine

• Vitamin B6

KEBIJAKAN LOGISTIK PROGRAM TB

Penyediaan obat TB Dosis Harian : a. Tahun 2021, 20 % KDT Dosis harian dan 80 % dosis intermitent.

b. Year 2022, 50 % KDT Dosis harian dan 50 % dosis intermitent.

c. Year 2023 , 100 % KDT Dosis harian.

Kategori II pada tahun 2021 tidak akan disediakan lagi.

Pengobatan TB RO Anak menggunakan tablet dispersible sudah tersedia per bulan Juni tahun 2020.

obat lepas / single formulation (R,H,Z,E) untuk pengobatan TB pada formularium nasional tahun 2021 Diusulkan hanya untuk paduan pengobatan TB RO.

Monitoring logistic TB menggunakan software SITB

TRIWULAN 1 & 2 TAHUN

2020

PRESENTASE KEPATUHAN PELAPORAN OAT TW 1-2 TAHUN 2020

NO PROVINSI IF PROVINSI IF KAB/KOTA

W 1 TW 2 TW 1 TW 2

1 NANGGROE ACEH D 100 100 100.0 91.3

2 SUMATERA UTARA 100 100 88 100

3 SUMATERA BARAT 100 100 57.9 63

4 RIAU 100 100 100 92

5 JAMBI 100 100 100 100

6 SUMATERA SELATAN 100 100 35.3 59

7 BENGKULU 100 100 100 50

8 LAMPUNG 100 100 93 93

9 KEP. BANGKA BELITUNG 100 100 57 100

10 KEP. RIAU 100 100 71 100

11 DKI JAKARTA 100 100 83 100

12 JAWA BARAT 100 100 100.0 100

13 JAWA TENGAH 100 100 100 100

14 DI YOGYAKARTA 100 100 100 100

15 JAWA TIMUR 100 100 100 100

16 BANTEN 100 100 100 100

17 BALI 100 100 100 100

18 NTB 100 100 100 90

19 NTT 100 100 18.2 50.0

20 KALIMANTAN BARAT 100 100 21 50

21 KALIMANTAN TENGAH 100 100 85.7 79

22 KALIMANTAN SELATAN 100 100 69 100

23 KALIMANTAN TIMUR 100 100 80 100

24 KALIMANTAN UTARA 100 100 100 100

25 SULAWESI UTARA 100 100 93 100

26 SULAWESI TENGAH 100 100 92.3 84.6

27 SULAWESI SELATAN 100 100 20.8 63

28 SULAWESI TENGGARA 100 100 94 100

29 GORONTALO 100 100 17 100

30 SULAWESI BARAT 100 100 83 100

31 MALUKU 0 0 0 72.7

32 MALUKU UTARA 100 100 40 100

33 PAPUA 100 100 100 100

34 PAPUA BARAT 100 100 62 46.2

NASIONAL 97 97 77.2 87.2

Keterangan:

: 0-50%

: 50-80%

: 80-100%

TINGKAT KETERSEDIAAN OAT

KAT 1 TW 1-2 TAHUN 2020

Keterangan:

: Tingkat ketersediaan kurang dari 3 bulan

: Tingkat ketersediaan lebih dari 12 bulan

NO PROVINSI KAT 1

TW 1 TW 2

1 NANGGROE ACEH D 14.8 23.0

2 SUMATERA UTARA 10.8 9.3

3 SUMATERA BARAT 16.3 7.9

4 RIAU 26.09 35.6

5 JAMBI 16.24 15.8

6 SUMATERA SELATAN 10 6.0

7 BENGKULU 12.4 7.1

8 LAMPUNG 16.7 13.4

9 KEP. BANGKA BELITUNG 8.16 3.2

10 KEP. RIAU 11.19 27.6

11 DKI JAKARTA 22.5 17.5

12 JAWA BARAT 11.3 9.7

13 JAWA TENGAH 17.7 11.5

14 DI YOGYAKARTA 13.4 7.8

15 JAWA TIMUR 6.5 9.6

16 BANTEN 9.4 8.2

17 BALI 8.2 10.7

18 NTB 19 20.7

19 NTT 7.9 6.9

20 KALIMANTAN BARAT 7.7 5.1

21 KALIMANTAN TENGAH 15.5 13.2

22 KALIMANTAN SELATAN 21.2 21.6

23 KALIMANTAN TIMUR 14 7.2

24 KALIMANTAN UTARA 11 12.1

25 SULAWESI UTARA 13.2 11.7

26 SULAWESI TENGAH 15 12.9

27 SULAWESI SELATAN 6.5 7.0

28 SULAWESI TENGGARA 10.6 14.8

29 GORONTALO 0.6 9.6

30 SULAWESI BARAT 7 5.2

31 MALUKU 0 0.1

32 MALUKU UTARA 14 14.4

33 PAPUA 9 16.4

34 PAPUA BARAT 4 7.2

TINGKAT KETERSEDIAAN OAT KAT 2 TW 1-2 TAHUN 2020

Keterangan:

: Tingkat ketersediaan kurang dari 3 bulan

: Tingkat ketersediaan lebih dari 12 bulan

NO PROVINSI KAT 2

TW 1 TW 2 1 NANGGROE ACEH D 15 17.9 2 SUMATERA UTARA 13.3 12.0 3 SUMATERA BARAT 5.1 12.1 4 RIAU 25 49.6 5 JAMBI 22 20.4 6 SUMATERA SELATAN 17.6 13.57 7 BENGKULU 22.9 3.5 8 LAMPUNG 28.1 26.5 9 KEP. BANGKA BELITUNG 8 7.3

10 KEP. RIAU 12.53 28.1 11 DKI JAKARTA 7.3 3.8 12 JAWA BARAT 3.5 3.2 13 JAWA TENGAH 8.8 14.6 14 DI YOGYAKARTA 5.6 3.4 15 JAWA TIMUR 9.1 15.0 16 BANTEN 5.7 7.0 17 BALI 12.2 10.5 18 NTB 14 14.7 19 NTT 11.2 9.0 20 KALIMANTAN BARAT 0.3 6.4 21 KALIMANTAN TENGAH 9.1 10.1 22 KALIMANTAN SELATAN 7.7 9.2 23 KALIMANTAN TIMUR 6 5.4 24 KALIMANTAN UTARA 34.3 42.1 25 SULAWESI UTARA 5.4 4.0 26 SULAWESI TENGAH 6 10.1 27 SULAWESI SELATAN 0.8 2.0 28 SULAWESI TENGGARA 9.4 73.4 29 GORONTALO 21.4 22.2 30 SULAWESI BARAT 6 7.0 31 MALUKU 0 4.5 32 MALUKU UTARA 9 0.0 33 PAPUA 8 16 34 PAPUA BARAT 7.6 28.6

TINGKAT KETERSEDIAAN OAT KAT ANAK TW 1-2 TAHUN 2020

: Tingkat ketersediaan kurang dari 3 bulan

: Tingkat ketersediaan lebih dari 12 bulan

Keterangan:

NO PROVINSI KAT ANAK

TW 1 TW 2 1 NANGGROE ACEH D 6.5 21.0 2 SUMATERA UTARA 11.1 9.7 3 SUMATERA BARAT 2.6 9.9 4 RIAU 13 18.5 5 JAMBI 8 7.5 6 SUMATERA SELATAN 1.1 0.33 7 BENGKULU 22.8 11.65 8 LAMPUNG 10.4 4.8 9 KEP. BANGKA BELITUNG 3 19.0

10 KEP. RIAU 15.59 22.2 11 DKI JAKARTA 1.2 0.2 12 JAWA BARAT 2.1 3.3 13 JAWA TENGAH 2.9 4.6 14 DI YOGYAKARTA 5.5 2.8 15 JAWA TIMUR 9 17.0 16 BANTEN 0.5 0.6 17 BALI 1.8 4.4 18 NTB 2 11.3 19 NTT 4.4 4.2 20 KALIMANTAN BARAT 0.3 2.1 21 KALIMANTAN TENGAH 25 180.5 22 KALIMANTAN SELATAN 12.8 13.8 23 KALIMANTAN TIMUR 9 7.2 24 KALIMANTAN UTARA 2.2 0.6 25 SULAWESI UTARA 20.9 18.5 26 SULAWESI TENGAH 12.6 18.7 27 SULAWESI SELATAN 10.4 9.1 28 SULAWESI TENGGARA 18.3 90.2 29 GORONTALO 15 15.0 30 SULAWESI BARAT 5 14.1 31 MALUKU 0 0.7 32 MALUKU UTARA 21 20.8 33 PAPUA 5 3.5 34 PAPUA BARAT 6.5 12.8

STOK FLD YG TERCATAT DI SITB PER TANGGAL 20 SEPTEMBER 2020

• Apakah ini mencerminkan stok

obat sesungguhnya ?

STOK NON OAT Yg Tercatat di SITB Per Tanggal 20 September 2020

ACEH SUMUT

SUMBAR RIAU

JAMBI SUMSEL

BENGKULU LAMPUNG

BANGKA BELITUNG KEPRI

DKI JABAR

JATENG DIY

JATIM BANTEN

BALI NTB

NTT KALBAR

KALTENG KALSEL

KALTIM KALUT

SULUT. SULTENG.

SULSEL SULTRA

GORONTAL0 SULBAR

MALUKU MALUT.

PAPUA BARAT PAPUA

TANGGAL TERAKHIR UPDATE DATA DI SITB

DATA STOK OUT PROVINSI (V = TIDAK STOK OUT)

JUMLAH FASKES MENGALAMI STOKOUT & KADALUARSA OBAT SO

STOK OBAT RO DI SUBDIT TB

STOK SLD Yg Tercatat di SITB Per Tanggal 20 September 2020

• Beberapa Provinsi Belum

mempunyai stok obat TB RO

Anak

• Streptomycin dan Amikacin

belum digunakan

DATA STOK OUT PROVINSI (v = Tidak Stok Out)

DATA STOK OUT PROVINSI (v = Tidak Stok Out)

JUMLAH FASKES MENGALAMI STOKOUT

JUMLAH FASKES MENGALAMI KADALUARSA OBAT RO

JUMLAH FASKES MENGALAMI STOKOUT

TERIMA KASIH