Ulkus Duodenum Dan Lambung
-
Upload
andrika-indrayoga -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of Ulkus Duodenum Dan Lambung
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
1/10
A. Definisi
Ulkus peptikum adalah ekskavasasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosal
lambung, pilorus, duodenum atau esofagus. Ulkus peptikum disebut juga sebagai ulkus lambung,
duodenal atau esofageal, tergantung pada lokasinya. (Bruner and Suddart, 2001).
Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai di
bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel disebut sebagaierosi, walaupun sering dianggap sebagai ulkus (misalnya ulkus karena stres). Menurut definisi,
ulkus peptikum dapat terletak pada setiap bagian saluran cerna yang terkena getah asam
lambung, yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga
jejenum.(Sylvia A. Price, 2006).
Ulkus peptikum atau tukak peptic adalah ulkus yang terjadi pada mukosa, submukosa dankadang-kadang sampai lapisan muskularis dari traktus gastrointestinalis yang selalu berhubungan
dengan asam lambung yang cukup mengandung HCL. Termasuk ini ialah ulkus (tukak) yang
terdapat pada bagian bawah dari oesofagus, lambung dan duodenum bagian atas (first portion of
the duodeum). Mungkin juga dijumpai tukak di yeyenum, yaitu penderita yang mengalami
gastroyeyenostomy. (Sujono Hadi, 1999: 204).
Ulkus duodenalis,merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak ditemukan, terjadipada duodenum(usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat
dibawah lambung. Ulkus peptikum adalah suatu penyakit denganadanya lubang yang terbentuk
pada dinding mukosa lambung, pilorus, duodenum atau esofagus.
B.
EtiologiPenyebab ulkus peptikum diantaranya :
1. Infeksi bakteri H. pylori
Dalam lima tahun terakhir, ditemukan paling sedikit 75% pasien ulkus peptikim menderitainfeksi kronis pada bagian akhir mukosa lambung, dan bagian mukosa duodenum oleh bakteri H.
pylori. Sekali pasien terinfeksi, maka infeksi dapat berlangsung seumur hidup kecuali bila kuman
diberantas dengan pengobatan antibacterial. Lebih lanjut lagi, bakteri mampu melakukan
penetrasi sawar mukosa, baik dengan kemampuan fisiknya sendiri untuk menembus sawarmaupun dengan melepaskan enzimenzim pencernaan yang mencairkan sawar. Akibatnya,
cairan asam kuat pencernaan yang disekresi oleh lambung dapat berpenetrasi ke dalam jaringanepithelium dan mencernakan epitel, bahkan juga jaringanjaringan di sekitarnya. Keadaan ini
menuju kepada kondisi ulkus peptikum (Sibernagl, 2007).
2. Peningkatan sekresi asam
Pada kebanyakan pasien yang menderita ulkus peptikum di bagian awal duodenum, jumlahsekresi asam lambungnya lebih besar dari normal, bahkan sering dua kali lipat dari normal.
Walaupun setengah dari peningkatan asam ini mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri,
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
2/10
percobaan pada hewan ditambah bukti adanya perangsangan berlebihan sekresi asam lambung
oleh saraf pada manusia yang menderita ulkus peptikum mengarah kepada sekresi cairan
lambung yang berlebihan (Guyton, 1996). Predisposisi peningkatan sekresi asam diantaranya
adalah factor psikogenik seperti pada saat mengalami depresi atau kecemasan dan merokok.
3. Konsumsi obat-obatan
Obatobat seperti OAINS/obat anti-inflamasi nonsteroid seperti indometasin, ibuprofen, asamsalisilat mempunyai efek penghambatan siklo-oksigenase sehingga menghambat sintesis
prostaglandin dari asam arakhidonat secara sistemik termasuk pada epitel lambung dan
duodenum. Pada sisi lain, hal ini juga menurunkan sekresi HCO3-sehingga memperlemah
perlindungan mukosa (Sibernagl, 2007). Efek lain dari obat ini adalah merusak mukosa local
melalui difusi non-ionik ke dalam sel mukosa. Obat ini juga berdampak terhadap agregasi
trombosit sehingga akan meningkatkan bahaya perdarahan ulkus (Kee, 1995)
4. Refluks usus lambung
Refluks usus lambung dengan materi garam empedu dan enzim pancreas yang berlimpah dan
memenuhi permukaan mukosa dapat menjadi predisposisi kerusakan epitel mukosa.
C. Patofisiologi
o Faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi dan ulkus pada saluran pencernaan bagian atas
adalah perimbangan antara faktor agresif (asam dan pepsin) dan faktor pertahanan (defensif)dari mukosa. Faktor pertahanan ini antara lain adalah pembentukan dan sekresi mukus,
sekresi bikarbonat, aliran darah mukosa dan difusi kembali ion hidrogen pada epitel serta
regenerasi epitel.
o
Di samping kedua faktor tadi ada faktor yang merupakan faktor predisposisi (kontribusi)untuk terjadinya tukak peptik antara lain daerah geografis, jenis kelamin, faktor stress,
herediter, merokok, obat-obatan dan infeksi bakteria
a. faktor agresif
Asam dan Pepsin
o Peranan asam dan pepsin dalam hal patofisiologi ulkus peptikum telah banyakdipelajari secara intensif. Pepsin adalah suatu enzim yang bekerja sama dengan
asam klorida (HCl) yang dihasilkan oleh lapisan lambung untuk mencerna
makanan, terutama protein. Asam hidroklorida disekresikan secara kontinyu,
tetapi sekresi meningkat karena mekanisme neurogenik dan hormonal yang
dimulai dari rangsangan lambung dan usus.
o Peranan faktor agresif untuk terjadinya ulkus peptikum secara jelas belum
terungkap secara keseluruhan, walaupun pada penderita ulkus duodenum peranan
asam memegang peranan penting, mungkin dengan kombinasi faktor lain sepertimeningkatnya sekresi sel parietal, meningkatnya sekresi lambung seperti gastrin,
asetilkolin atau histamin.
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
3/10
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
4/10
mempertahankan integritas jaringan mukosa saluran cerna; berkurangnya mukosa yang
disebabkan oleh satu atau beberapa faktor mekanisme pertahanan mukosa akan
menyebabkan timbulnya ulkus peptikum.
Obat-obatan golongan NSAID (aspirin), alcohol, garam empedu, dan obat-obatan lain
yang merusak mukosa lambung, mengubah permeabilitas sawar epitel, memungkinkandifusi balik asam klorida dengan akibat kerusakan jaringan (mukosa) dan khususnya
pembuluh darah. Hai ini mengakibatkan pengeluaran histamin. Histamine akan
merangsang sekresi asam dan meningkatkan pepsin dari pepsinogen. Histamine ini akanmengakibatkan juga peningkatan vasodilatasi kapiler sehingga membrane kapiler menjadi
permeable terhadap protein, akibatnya sejumlah protein hilang dan mukosa menjadi
edema
Pendapat lain yang berbeda adalah penyebab lain dari ulserasi mukosa. Biasanya ulserasi
mukosa dengan syok ini menimbulkan penurunan aliran darah mukosa lambung. Selainitu jumlah besar pepsin dilepaskan. Kombinasi iskemia, asam dan pepsin menciptakan
suasana ideal untuk menghasilkan ulserasi. Ulkus stress harus dibedakan dari ulkus
cushing dan ulkus curling, yaitu dua tipe lain dari ulkus lambung.
Ulkus cushing umum terjadi pada pasien dengan trauma otak. Ulkus ini dapat terjadi pada
esophagus, lambung, atau duodenum, dan biasanya lebih dalam dan lebih penetrasidaripada ulkus stress. Ulkus curling sering terlihat kira-kira 72 jam setelah luka bakar
luas.
Ulkus stress adalah istilah yang diberikan pada ulserasi mukosa akut dari duodenal atau
area lambung yang terjadi setelah kejadian penuh stress secara fisiologis. Kondisi stress
seperti luka bakar, syok, sepsis berat, dan trauma dengan organ multiple dapatmenimbulkan ulkus stress. Bila kondisi stress berlanjut ulkus meluas. Bila pasien
sembuh, lesi sebaliknya.
c. Peranan prostaglandin
Prostaglandin barangkali mempunyai peranan penting untuk mempertahankan mukosa
saluran cerna terhadap pengaruh sekitarnya. Banyak zat iritan yang didapatkan pada
mukosa saluran cerna yang merusak epitel bila sekresi prostaglandin terganggu.
Prostaglandin seri A dan E telah diketahui sejak 1967 menghambat sekresi asam lambung
dan dapat mencegah tukak peptik, prostaglandin pada binatang dan manusia juga
meningkatkan sekresi mukus. Prostaglandin telah diyakini mempertahankan integritas
saluran cema dengan cara regulasi sekresi asam lambung, sekresi mukus, bikarbonat dan
aliran darah mukosa.
Mekanisme Anti Ulkus Peptikum Dari Prostaglandin
o Sitoprotektif :
Sekresi mukus.
Sekresi bikarbonat.
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
5/10
Aliran darah lambung.
o Inhibisi sekresi asam.
Pada suatu penelitian didapatkan aktivitas sintesa prostaglandin pada mukosa bulbus
duodenum selama puasa lebih tinggi pada penderita tukak duodenum dari kontrol.
Hasil rasio total prostaglandin setelah makan dan sebelum makan lebih rendah padapenderita tukak duodenum dari pada penderita normal. Pada suatu penelitian penderitadengan tukak lambung dan orang normal kadar prostaglandin jaringan di daerah antrum
dan korpus lambung pada tukak lambung didapatkan lebih rendah dari orang normal.
Sedangkan pada tukak lambung yang menyembuh didapatkan kadar prostaglandin
jaringan lebih tinggi dari yang tidak sembuh.
D. Gejala Klinis
Gejala-gejala ulkus dapat hilang selama beberapa hari, minggu, atau beberapa bulan dan
bahkan dapat hilang hanya sampai terlihat kembali, sering tanpa penyebab yang dapatdiidentifikasi. Banyak individu mengalami gejala ulkus, dan 20-30% mengalami perforasi
atau hemoragi yang tanpa adanya manifestasi yang mendahului.
1. Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk atau
sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal ini diyakini bahwa nyeriterjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat menimbulkan erosi dan
merangsang ujung saraf yang terpajan. Teori lain menunjukkan bahwa kontak lesi
dengan asam merangsang mekanisme refleks local yang mamulai kontraksi otot halus
sekitarnya. Nyeri biasanya hilang dengan makan, karena makan menetralisasi asam ataudengan menggunakan alkali, namun bila lambung telah kosong atau alkali tidak
digunakan nyeri kembali timbul.2. Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat menjadi
gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan pembentukan jaringan parut atau
pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami inflamasi di sekitarnya pada
ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual, biasanya setelah nyeriberat yang dihilangkan dengan ejeksi kandungan asam lambung.
3. Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus, kemungkinan
sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat juga datang dengan perdarahangastrointestinal sebagian kecil pasien yang mengalami akibat ulkus akut sebelumnya
tidak mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan gejala setelahnya. (Bruner and
Suddart, 2001)
E. Diagnosis dan pemeriksaan penunjang
Nyeri lambung yang khas merupakan petunjuk adanya ulkus. Diperlukan beberapa
pemeriksaan untuk memperkuat diagnosis karena kanker lambung juga bisa menyebabkan
gejala yang sama.
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
6/10
1. Endoskopi adalah suatu prosedur dimana sebuah selang lentur dimasukkan melalui
mulut dan bisa melihat langsung ke dalam lambung. Pada pemeriksaan endoskopi, bisa
diambil contoh jaringan untuk keperluan biopsy.Keuntungan dari endoskopi:
a. Lebih dapat dipercaya untuk menemukan adanya ulkus dalam duodenum dan
dinding belakang lambung dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen.b. Lebih bisa diandalkan pada penderita yang telah menjalani pembedahan lambung.c. Bisa digunakan untuk menghentikan perdarahan karena ulkus.
2. Rontgen dengan kontras barium dari lambung dan duodenum (juga disebut barium
swallow atau seri saluran pencernaan atas) dilakukan jika ulkus tidak dapat ditemukandengan endoskopi.
3. Analisa lambung merupakan suatu prosedur dimana cairan lambung dihisap secara
langsung dari lambung dan duodenum sehingga jumlah asam bisa diukur.
Prosedur ini dilakukan hanya jika ulkusnya berat atau berulang atau sebelumdilakukannya pembedahan.
4. Pemeriksaan darah tidak dapat menentukan adanya ulkus, tetapi hitung jenis darah bisa
menentukan adanya anemia akibat perdarahan ulkus. Pemerisaan darah lainnya bisamenemukan adanya Helicobacter pylori.
F. Perbedaan ulkus duodenum dan ulkus gaster(lambung)
Ulkus lambung atau ulkus duodenum merupakan bagian dari ulkus peptikum, pemberian
nama ini hanya di dasarkan pada letak perbedaan anatomis terbentuknya ulkus. Dimana
ulkus gaster terbentuk di lambung sedangkan ulkus duodenum terbentuk di usus halusatau tepatnya pada bagian duodenum.
PERBEDAAN ULKUS DUODENUM DENGAN ULKUS GASTER
Ulkus Duodenum
Insiden
Usia 3060 tahun
Pria : Wanita = 3 :1
Terjadi lebih sering daripadaulkus lambung
Lokasi
Pada bulbus duodenalis
Tanda dan gejala
Nyeri terjadi 2 -3 jam setelahmakan, sering terbangun dari
tidur antara jam1 dan 2 pagi
Makan makanan
dapatmenghilangkan nyeri
Muntah tidak umum
Hemoragi jarang terjadi
Ulkus Lambung
Insiden
Biasanya pada usia 50 tahun
Pria : Wanita = 2 : 1
Kejadiannya kurang seringdibanding ulkus duodenum
Lokasi
Kurvatura minor lambung
Tanda dan gejala
Nyeri terjadi sampai 1 jamsetelah makan; jarang terbangun
pada malam hari dapat hilangdengan muntah
Makan makanan tidak
membantu dan kadangmeningkatkan nyeri
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
7/10
G. Penatalaksanaan
a. Terapi Non Medikamentosa
- Istirahat
Istirahat yang cukup dapat mempercepat penyembuhan.
- Diet
Cabai, makanan yang merangsang, dan makanan yang mengandung asam dapat
menimbulkan rasa sakit, walaupun belum didapat bukti keterkaitannya. Pasien mungkin
mengalami intoleransi terhadap makanan tersebut, atau makanan tersebut mempengaruhi
motilitas usus. Dalam hal ini dianjurkan untuk menghindari makanan tersebut. Beberapapeneliti menganjurkan makanan biasa, lunak, tidak merangsang, dan diet seimbang. Merokok
sebaiknya dihindari.
Merokok dapat menghalangi penyembuhan ulkus gaster kronik, menghambat sekresi
bikarbonat pankreas, menambah keasaman bulbus duodenum, menambah refluks
duodenogastrik akibat relaksasi sfingter pilorus, sekaligus meningkatkan kekambuhan ulkus.Alkohol sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan dan komplikasi
lain. Air jeruk yang asam, coca cola, bir, kopi tidak mempunyai pengaruh ulserogenik padamukosa lambung, tetapi dapat menambah sekresi asam lambung sehingga sebaiknya jangan
dikonsumsi saat perut kosong.
dibandingkan ulkus lambung
tetapi bila ada melena lebih
umum dari pada hematemesis
Lebih mungkin terjadi perforasi
dari pada ulkus lambung
Dapat mengalami penambahanberat badan
Rasa sakit
Rasa sakit sebelum makan atauberpuasa
Sekresi asam lambung
Hipersekresi atau sekresi
berlebihan asam lambung
Faktor Risiko
Golongan darah O, PPOM,gagalginjal kronis, alkohol,merokok, sirosis, stress
Kemungkinan Malignasi
Jarang
Muntah umum terjadi
Hemoragi lebih umum terjadidaripada ulkus duodenal
hematemesis lebih umum terjadi
daripada melena
Tidak mungkin atau jarangterjadi perforasi
Penurunan berat badan dapat
terjadi
Rasa sakit
Rasa sakit setelah makan
Sekresi asam lambung
Normal sampai hiposekresi atausekresi asam lambung berkurang
Faktor Risiko
Gastritis, alkohol, merokok,NSAID,stress
Kemungkinan Malignasi
Kadang-kadang
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
8/10
- Obat-obatan
Menghindari penggunaan NSAID karena seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa
NSAID dapat menekan produksi prostaglandin yang sangat berperan dalam proteksi
mukosa lambung. Saat ini telah tersedia COX 2 inhibitor yang selektif untuk penyakit
osteoartritis/rematoid artritis yang kurang menimbulkan keluhan pada lambung.b.
Pengobatan medikamentosa
AntacidAntasid mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah
angka kekambuhan dari ulkus. Sebagian besar antasid bisa diperoleh tanpa resepdokter. Kemampuan antasid dalam menetralisir asam lambung bervariasi berdasarkan
jumlah antasid yang diminum, penderita dan waktu yang berlainan pada penderita
yang sama. Pemilihan antasid biasanya berdasarkan kepada rasa, efek terhadap saluran
pencernaan, harga dan efektivitasnya. Tablet mungkin lebih disukai, tetapi tidakseefektif obat sirup.
Obat Penangkal Kerusakan Mukus
1.
Koloid Bismuth
Mekanisme kerjanya belum jelas, kemungkinan membentuk lapisan penangkal
bersama protein pada dasar ulkus dan melindunginya dari pengaruh asam danpepsin, berikatan dengan pepsin, merangsang sekresi prostaglandin, bikarbonat,dan mukus. Obat ini memiliki efek bakterisidal terhadap H.pylori sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya relaps. Obat ini diberikan dengan dosis 2 x
2 tablet sehari. Efek sampingnya berupa tinja berwarna kehitaman sehinggamenimbulkan keraguan terhadap perdarahan. Efek samping jangka panjang
berupa neurotoksik.
2.
Sukralfat.
Cara kerjanya adalah dengan membentuk lapisan pelindung menutupi ulkus
untuk mempercepat penyembuhan. Sangat efektif untuk mengobati ulkus.Sukralfat diminum 2 sendok takar (10ml) 4 kali/hari sewaktu lambung kosong (1
jam sebelum makan dan tidur). Efek samping biasanya terjadi konstipasi dan
mulut kering.3.
Antagonis H2 (simetidin, ranitidine, famotidine, nizatidine). Struktur homolog
dengan histamin. Mekanisme kerjanya memblokir efek histamine pada sel
parietal sehingga sel parietal tidak dapat dirangsang untuk mengeluarkan asam
lambung. Inhibisi ini bersifat reversibel. Pengurangan sekresi asam post prandial
dan nocturnal, yaitu sekresi nocturnal lebih dominan dalam rangka
penyembuhan dan kekambuhan tukak/sikardian.Dosis terapeutik :
Simetidin : 2 x 400 mg atau 800 mg malam hariRanitidin : 300 mg malam hari
Nizatidine : 1 x 300 mg malam hari
Famotidin : 1 x 40 mg malam hariRoksatidin : 2 x 75 mg atau 150 mg malam hari.
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
9/10
4. Proton Pump Inhibitor/PPI (Omeprazol, Lansoprazol, Pantoprazol, Rabeprazol,
Esomeprazol).
Omeprazol dan lansoprazol obat terlama digunakan, keasaman labil dalambentuk enteric coated granules, dipecah dalam usus dengan pH 6. Rabenprazol
dan Pantoprazol enteric coated tablet, lipofilik terperangkap ke dalam system
tubulovesikuler dan kanalikuli. Mekanisme kerja PPI adalah memblokir kerjaenzim K+H
+-ATPase yang akan memecah K
+H
+-ATP menghasilkan energi yang
digunakan untuk mengeluarkan asam HCl dari kanalikuli sel parietal ke dalam
lumen lambung.Esomeprazol adalah sangat potensial karena punya isomer op
tikal S dan R. Efek penekan sekresi asam PPI maksimal 2-6 jam dan lamanyakerja 72-96 jam. PPI mengganggu absoprsi dari obat ampisilin, ketonazole, besi
dan oksigen.
Dosis :
Omeprazol 2 x 20 mg /standard dosis atau 1 x 40 mg / double dosis.
Lansoprazol/Pantoprazol 2 x 40 mg /standard dosis atau 1 x 60 mg /
double dosis.PPI mencegah pengeluaran asam lambung dari sel kanalikuli, menyebabkan
pengurangan rasa sakit pasien tukak, mengurangi aktivitas factor agresif pepsindengan pH>4 serta meningkatkan efek eradikasi oleh regime triple drugs.
5. Antibiotik.
Digunakan bila penyebab utama terjadinya ulkus adalah Helicobacter pylori.Pengobatan terdiri dari satu macam atau lebih antibiotik dan obat untuk
mengurangi atau menetralilsir asam lambung. Yang paling banyak digunakan
adalah kombinasi bismut subsalisilat (sejenis sukralfat) dengan tetracyclin dan
metronidazole atau amoxycillin. Kombinasi efektif lainnya adalah omeprazoledan antibiotik. Pengobatan ini bisa mengurangi gejala ulkus, bahkan jika ulkus
tidak memberikan respon terhadap pengobatan sebelumnya atau jika ulkussering mengalami kekambuhan.6. Misoprostol.
Digunakan untuk mencegah ulkus gastrikum yang disebabkan oleh obat-obat
anti peradangan non-steroid. Obat ini diberikan kepada penderita artritis yangmengkonsumsi obat anti peradangan non-steroid dosis tinggi. Tetapi obat ini
tidak digunakan pada semua penderita artritis karena menyebabkan diare (pada
30% penderita).
Pengobatan Untuk Infeksi Helicobacter Pylori- Terapi tripel
Kombinasinya adalah :
1.
PPI 2 x 1Amoksisilin 2 x 1 g/hariKlaritromisin 2 x 500 mg
2. PPI 2 x 1
Amoksisilin 2 x 1 g/hariMetronidazol 2 x 500 mg
3. PPI 2 x 1
Klaritromisin 2 x 500 mg/hari
-
8/10/2019 Ulkus Duodenum Dan Lambung
10/10
Metronidazol 2 x 500 mg
Masing-masing diberikan selama 7-10 hari
- Terapi kuadripelJika gagal dengan terapi tripel maka dianjurkan memberikan regimen dengan
terapi kuadripel, yaitu :
PPI 2 x 1Bismuth Subsalisilat 4 x 2 tabletMNZ 4 x 250
Tetrasiklin 4 x 500 mg
Tindakan Operasi
Indikasi operasi pada ulkus peptikum adalah :
- Elektif, karena gagal terhadap pengobatan
- Darurat, karena terdapat komplikasi berupa perforasi, perdarahan, atau
stenosis pilorik
- Ulkus gaster dengan dugaan keganasan pada korpus dan fundus (70%
keganasan)
Ulkus pada daerah antrum dilakukan anterektomi, dan Bilroth 1 anastomosis/gastroduodenostomi, bila disertai ulkus duodenum dilakukan vagotomi. Ulkus di
daerah esofago-gastrik dilakukan operasi radikal/subtotal gastrektomi dengan Roux-en-Y/esofagogastro jejunostomi (prosedur Csendo).Tetapi setelah dilakukan
pembedahan, ulkus masih dapat kambuh dan dapat timbul masalah-masalah lain
seperti pencernaan yang buruk, anemia dan penurunan berat badan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Akil, H A M.2006. Tukak Duodenum dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta: PIPFKUI
2. Sukandar E.Y, Prof. Dr, Apt; Dkk, 2009, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbit,
Jakarta, Indonesia.3. Price, Silvia A. 2005.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed. 6.
Volume 1. Jakarta: EGC