ukm dan ukp doga
-
Upload
n4rc1zt007293 -
Category
Documents
-
view
263 -
download
0
Transcript of ukm dan ukp doga
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
1/32
1
Skenario A
Dr. Sukses, yang bertugas sebagai dokter UKM (Upaya Kesehatan
Masyarakat), di puskesmas Makmur, pada sore hari membuka praktek umum
(UKP/Upaya Kesehatan Perorangan), di rumah dinas tempat tinggalnya, yang
bersebelahan dengan puskesmas tempat dia bertugas.
Sebagai dokter umum, dr. Sukses menyelenggarakan Pelayanan
Kedokteran Primer, pasiennya banyak dan dia berpraktek sampai jauh malam;
bahkan pagi hari sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya di
rumah. Dr. Sukses seringkali datang kesiangan, dan yang melayani pasien yang
berobat di Puskesmas adalah perawat atau bidan Puskesmas.
Tidak jauh dari Puskesmas Makmur, ada dr. Arif, yang juga
menyelenggarakan pelayanan kedokteran primer, sebagai dokter keluarga, dengan
pendekatan manage care, pasiennya tidak sebanyak dr. Sukses.
Dr. Arif mulai berpraktek sebagai dokter keluarga yang komprehensif dan
menyeluruh belum lama, sarana dan prasarananya belum memenuhi standar
pelayanan dokter keluarga mandiri.
Klasifikasi istilah
1. Upaya kesehatan masyarakat: Setiap kegiatan oleh pemerintah ataumasyarakat untuk memelihara kesehatan, mencegah dan menanggulangi
kesehatan di masyarakat.
2. Upaya kesehatan perorangan : Setiap kegiatan yang dilakukan olehpemerintah dan atau masyarakat untuk menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan.
3. Pelayanan kedokteran primer : Pemberdayaan yang mengintergrasipembedayaan dan pelayanan kesehatan melalui penerapan kendali mutu
dan kendali biaya dengan pembiayaan jasa medik yang komperhensif.
4. Dokter keluarga :Menurut Depkes: Dokter perakter umum yang menyelanggarakan praktek
primer secara komperhensif, continue, mengutamakan pencegahan,
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
2/32
2
koordinatif, dengan mempertimbangan peran keluarga, dan
lingkunangannya yang komperhensif, continue, intergratif.
Menurut IDI: Dokter yang dapat dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga, ia tidak
memendang penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari
unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tapi bila perlu aktif
mengunjungi penderita atau keluarganya.
5. Pendekatan manage care6. Standar pelayanan dokter keluarga mandiri7. Layanan primer : Palayanan kesehatan esensial yang dapat dijangkau
individu dan keluarganya dalam sebuah komunitas, dapat diterima dan
didukung oleh partisifasi penuh individu, keluarga dan atau komunitasnya
dengan pembiayan yang dapat dijangku komunitas yang dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan.
Identifikasi Masalah
1. Dr.sukses yang bertugas:- Dokter UKM dan praktek umum (UKP) pada sore hari di rumah dinas
tempat tinggal
- Mempunyai pasien yang banyak- Berpraktek sampai malam hari bahkan pagi hari, sebelum bertugas
masih melayani pasien dirumah
- Sering datang kesiangan, sehingga pasien puskesmas dilayani perawatatau bidan
2. Tidak jauh dari puskesmas makmur, dr.Arif belum lama menyelenggaranapelayanan primer sebagai dokter keluarga yang komperhensif dan
menyeluruh, menggunakan pendekatan manege care tapi pasien tidak
sebanyak dr. Sukses, dan sarana prasarana belum memenuhi standar
pelayanan dokter keluarga mandiri.
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
3/32
3
Analisis Masalah
1. Bagaimana konsep pelayanan kedokteran primer?Jawab:
Pelayanan kesehatan primer / Primary Health Care / PHC adalah strategi
yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan
kesehatan untuk semua penduduk.PHC menekankan pada perkembangan
yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah
essensial bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan
serta kelestarian yang disertai percaya diri sendiri disertai partisipasi
masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara
setaip tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri
(self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self detemination).
2. Apa definisi dokter keluarga menurut IDI 1982?Jawab:
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga,
ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi
sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif
tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982).
3. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dokter keluarga menurut AAFP?Jawab:
Pelayanan dokter keluarga, menurut The American Academy of Family
Physician (1969), adalah pelayanan spesialis yang luas yang bertitik tolak
dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai ilmu lainnya
terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
4/32
4
kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa, yang secara
keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu
perilaku, biologi dan ilmu-ilmu klinis, dan karenanya mampu
mempersiapkan dokter dengan kemampuan yang unik dalam
menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah,
pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang
mengoordinasi seluruh pelayanan kesehatan.
4. Apa definisi ilmu kedokteran keluarga menurut IDI?Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum
ilmu kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh
kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya ( PB
IDI,1983)
5. Bagaimana standar pelayanan dokter keluarga?Jawab:
Kompetensi Dokter Keluarga Indonesia adalah intensifikasi dari
Standar Kompetensi Dokter yang dirumuskan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia pada tahun 2007 (Draft Awal Pandangan Kolegium Kedokteran
Keluarga Indonesia 2009: Pendidikan Dokter Keluarga Indonesia).
Kompetensi dokter layanan kedokteran primer termuat dalam
dokumen Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006 berjudul STANDAR
KOMPETENSI DOKTER yang menjabarkannya dalam 7 area
kompetensi.
1. Area Komunikasi Efektif: mampu menggali dan bertukar informasisecara verbal dan nonverbal dengan pasien semua usia, anggota
keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
5/32
5
2. Area Keterampilan Klinis: melakukan prosedur klisnis dalammenghadapi masalah kedokteran sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kewenangannya.
3. Area landasan ilmiah ilmu kedokteran: mengidentifikasi,menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara
ilmiah menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir untuk mendapat
hasil yang optimum.
4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan: mengelola masalah kesehatanindividu, keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif, holistik,
bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan
kesehatan tingkat primer.
5. Area Pengelolaan Informasi: mengakses, mengelola, menilai secarakritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan
dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan
dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.
6. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri: melakukan praktikkedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasannya; mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan,
dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya;
belajar sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau
perkembangan profesi secara sinambung.
7. Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme sertaKeselamatan Pasien: berperilaku profesional dalam praktik
kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan; bermoral dan
beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam
praktik kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.
8. Area kompetensi yang belum optimal yang dilaksanakan oleh dokterpraktik umum pada kasus ini adalah area kompetensi yang ke 4 yaitu:
Area Pengelolaan Masalah Kesehatan, belum dapat mengelola
masalah kesehatan individu, keluarga, maupun masyarakat secara
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
6/32
6
komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif
dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.
Kompetensi Dasar Dokter Keluarga
a. Kompetensi Dasar1.Keterampilan komunikasi efektif;2.Ketrampilan klinis dasar;3.Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu klinis,
ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktik kedokteran
keluarga;
4.Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,keluarga, ataupun masyarakat dengan cara komprehensif, holistik,
berkesinambungan, terkoordinasi, dan bekerja sama dalam konteks
pelayanan kesehatan primer;
5.Memanfaatkan, , menilai secara kritis, dan mengelola informasi;6.Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayat;7.Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik.
b. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama :bedah; penyakit dalam; kebidanan dan penyakit kandungan;
kesehatan anak; THT; mata; kulit dan kelamin; psikiatri; saraf;
kedokteran komunitas
c. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut1. Keterampilan melakukan Health screening ;2. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut;3. Membaca hasil EKG;4. Membaca hasil USG; BTLS (Basic Trauma Life Support), BCLS
(Basic Cardiac Life Support), dan BPLS (Basic Pediatric Life
Support).
d. Keterampilan Pendukung : riset dan mengajar kedokteran keluarga;e. Ilmu dan keterampilan klinis layanan primer Cabang ilmu pelengkap :
semua cabang ilmu kedokteran dan memahami serta menjembatani
pengobatan alternatif.
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
7/32
7
f. Ilmu dan keterampilan manajemen klinis : manajemen klinik dokterkeluarga.
6. Apa saja jenis dokter keluarga?Jawab:
1. Dokter Keluarga sebagai bagian dari Pelayanan rumah sakit (Hospitalbased)
a. Diselenggarakan di rumah sakitb. Dibentuk unit khusus yang disebut bagian dokter keluarga
(departement of family medicine)
c. Semua pasien baru yang berkunjung ke rumah sakit diwajibkanmelalui bagian khusus ini. Apabila pasien tersebut ternyata
membutuhkan pelayanan spesialistikkemudian dirujuk ke bagian
spesilis yang ada di rumah sakir tersebut
2. Pelayanan Dokter Keluarga yang dilaksanakan oleh klinik Doga(Family Clinic)
a. Pelayanan dilakukan pada suatu klinik yang khusus didirikan untukitu yang disebut family clinic center.
b. Menjalin hubungan dengan rumah sakit, apabila pasienmembutuhkan perawatan inap dapat dirujuk kerumah sakit mitra.
3. Pelayanan Dokter Keluarga yang dilakukan melalui praktek Doga(family doctor).
a. Bentuk pelayanan sama dengan yang dilaksanakan melalui klinikDoga.
b. Umumnya berupa rawat jalan, bisa berupa kunjungan rumah, atauperawatan pasien di rumah.
7. Bagaimana pembayaran jasa dokter keluarga?Jawab:
Penetapan penggolongan Dokter Keluarga berdasarkan kapitasi
pelayanan yang dimilikinya dilakukan melalui pelaksanaan seleksi PPK
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
8/32
8
(credentialing) dan seleksi kembali PPK (re-credentialing) dengan
memperhatihkan indikator-indikator penentu yakni:
1. Hasil penilaian sarana dan prasarana2. Ketersediaan tenaga perawat3. Ketersediaan tenaga administrasi4. Kemampuan penyediaan sarana laboratorium5. Penggolongan besaran kapitasi Dokter Keluarga berdasarkan
kapasitas
6. Pelayanan yang dimiliki di bagi atas 3 kategori yakni:a. Kategori Kapitasi A yakni apabila Dokter Keluarga memenuhi
seluruh indicator (indicator penentu point (1)-(4) point c). besaran
kapitasi yang ditetapkan adalah maksimal sebesar Rp 6500,00 per
jiwa
b. Kategori Kapitasi B yakni apabila Dokter Keluarga hanya mampumemenuhi minimal 2 (dua) indicator penentu. Besaran kapitasi
yang ditetapkan adalah maksimal sebesar Rp 6000,00 per jiwa
c. Kategori Kapitasi C yakni apabila Dokter keluarga hanya mampumemenuhi indicator sarana dan prasarana sedangkan indicator
penentu lainnya tidak terpenuhi. Besarnya kapitasi yang ditetapkan
adalah maksimal Rp 5500,00
Penetapan komponen besaran kapitasi yang dibayarkan kepada
Dokter Keluarga untuk masing-masing kategori adalah sebagai berikut:
1. Kategori Kapitasi A yakni maksimal sebesar Rp 6.500,00 per jiwa,terdiri dari: jasa medis dokter, pelayanan obat dan pelayanan
laboratorium sederhana (darah rutin dan urine rutin). Besaran jasa
medis dokter adalah sebesar Rp 2.000,00, siasanya adalah biaya obat
dan pelayanan laboratorium sederhana (darah rutin dan urine rutin).
2. Kategori Kapitasi B yakni maksimal sebesar Rp 6.000,00 per jiwaterdiri dari : jasa medis dokter, pelayanan obat dan salah satu
pelayanan laboratorium sederhana (darah rutin dan urine rutin).
Besaran jasa medis dokter adalah sebesar Rp 2.000,00, sisanya adalah
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
9/32
9
biaya obat dan salah satu pelayanan laboratorium sederhana (darah
rutin dan urine rutin).
3. Kategori Kapitasi C yakni maksimal sebesar Rp 5.500,00 per jiwa,terdiri dari : jasa medis dokter, pelayanan obat (tanpa pelayanan
laboratorium sederhana). Besaran jasa medis dokter adalah sebesar Rp
2.000,00, sisanya adalah pelayanan obat (tanpa pelayanan laboratorium
sederhana)
Dapat disimpulkan bahwa terdapat dua hal dasar yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan dokter keluarga secara konsisten, yaitu mekanisme
pelayanan kesehatan berjenjang dan sistem pembiayaan kesehatan berbasis
asuransi. Sayangnya sistem pembiayaan yang ada, seperti dilakukan
ASKES belum ideal. Penelitian yang dilakukan oleh pakar jaminan sosial
Prof. Hasbullah Thabrany menunjukkan bahwa untuk menyelenggarakan
jaminan sosial yang ideal, paling tidak kapitasina sebesar Rp. 20.000 per
jiwa, tentu angka ini masih jauh dibanding yang telah dilaksanakan
(Rp.5.500- Rp. 6500 per jiwa). Tanpa pelaksanaan mekanisme pelayanan
kesehatan berjenjang sangat sulit untuk mengedukasi masyarakat akan
peran dan manfaat dokter keluarga. Tanpa pembiayaan kesehatan berbasis
asuransi yang merata, juga akan tetap sangat sulit bagi masyarkat untuk
mengakses pelayanan dokter keluarga. Di berbagai negara, pelaksanaan
pelayanan dokter keluarga telah diintegrasikan dengan mekanisme
pembiayaan kesehatan berbasis asuransi dan mekanisme pelayanan
kesehatan berjenjang. Sayangnya sistem jaminan sosial yang memiliki
prinsip asuransi belum terlaksana (2014 akan dilaksanakan) sehingga saat
ini pembiayaan praktek dokter keluarga masih menjadi kendala tersendiri
dalam pelaksanaan sistem ini.
8. Bagaimana prosedur mendapat SIP dokter keluarga?Jawab:
Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap
kemampuan seorang dokter untuk menjalankan praktik kedokteran
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
10/32
10
diseluruh Indonesia setelah lulus ujian kompetensi. Sertifikat kompetensi
untuk dokter spesialis ditetapkan oleh Kolegium terkait, sedangkan untuk
dokter praktek umum (DPU) ditetapkan oleh Kolegium Dokter dan Dokter
Keluarga Indonesia (KDDKI).
DPU bisa memperoleh sertifikat ini dengan cara mengikuti Program
Pengembangan Pendidikan Keprofesian Kedokteran Berkelanjutan
(P2KB). Hal ini sesuai dengan pernytaan UU RI no 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran yaitu bahwa dokter yang praktik wajib mengikuti
pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan yang diselenggarakan
oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi
profesi.
Sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh KDDKI/kolegium
terkait bersama dengan STR yang dikeluarkan oleh KKI dan rekomendasi
IDI merupakan persyaratan untuk mengurus perpanjangan SIP.
Kurikulum yang telah disepakati dari hasil rumusan kerjasama tr ipartid
pengembangan dokter keluarga (IDI / KDKI -FK-Depkes) meliputi
empat paket, yaitu:
- Paket A pengenalan konsep kedokteran keluarga,1. A1: Konsep dan wawasan2. A2: Prinsip Pelayanan DK3. A3: Pengaruh Keluarga, komunitas, dan lingkungan4. A4: Tugas dan fungsi DK dalam layanan primer- Paket B manajemen pelayanan kedokteran keluarga,1. B1: Manajemen SDM2. B2: Manajemen fasilitas3. B3: Manajemen informasi4.
B4: Manajemen dana
Mengikuti pelatihan dokter keluarga paket A,B,C,D yang diselenggarakan
PDKIMengikuti uji kompetensi oleh IDI melalui KDDKI
Mendapatkan STRMelengkapi syarat-syarat lainMendapatkan SIP
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
11/32
11
- Paket C ketrampilan klinik praktis,1. C1: Keterampilan klinis non-bedah2. C2: Keterampilan mengatasi keadaan klinis umum3. C3: Keteramplan menangani masalah klinis khusus4. C4: Keterampilan menggunakan sarana penunjang5. C5: Keterampilan medis teknis bedah- Paket D pengetahuan klinik mutakhir yang disusun berdasarkan
golongan usia
1. D1: Masalah kesehatan kelompok usia2. D2: Masalah kesehatan kelompok khusus
9. Apa perbedaan dokter umum dan dokter keluarga?Jawab:
Hal DokterPuskesmas DokterPraktekUmum
(swasta)
DokterKeluarga
WaktuPraktik 08.0014.00 Sesuai Perjanjian Tidakterikat
(minggulibur)
TempatPraktik Puskesmas Rumah Pribadi, Tempat
sewaan yang dijadikan
tempat praktek, klinik,
Klinik, Rumah Pasien
(Rawat Jalan), Rumah
Sakit (rawat inap)
Ruang Lingkup
Pelayanan
Satu Atau
Sebagian
Wilayah
Kecamatan
Terutama di sekitar
wilayah tempat praktik
Sesuai Perjanjian,
terutama di sekitar
tempat dokter kluarga
bertempat tinggal
Upaya Kesehatan Lebih tertuju
kepada pelayanan
Lebih tertuju kepada
pelayanan kesehatan
Lebih tertuju kepada
pelayanan kesehatan
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
12/32
12
kesehatan
perseorangan dan
masyarakat
Menjalankan
lebih kearah
preventif - kuratif
Wajib:
1. upayapromosi
kesehatan
2. upayakesehatan
lingkungan
3. upayaperbaikan gizi
4. upayapencegahan
dan
pemberantasa
n penyakit
menular
5. upayakesehatan
ibu, anak dan
KB
6. upayapengobatan
dasar
upaya kesehatan
pengembangan
puskesamas
pribadi
Menjalankan lebih
kearah kuratif
1. Upaya pengobatandasar
2. upaya kesehatanlingkungan
3. upaya perbaikan gizi4. upaya pencegahan
dan pemberantasan
penyakit menular
5. upaya kesehatan ibu,anak. Dan konseling
KB
perorangan, keluarga
dan masyarakat yang
berada di lingkup
lingkungan tugas
Menjalankan lebih
kearah promotif
rehabilitatif
1. penderita tidakhanya sebagai
perorangan,
melainkan sebagai
bagian dari satu
keluarga dan
bahkan anggota
masyarakat
2. pelayanankesehatan secara
menyeluruh jauh
melebihi jumlah
keseluruhan
keluhan yang
disampaikan
3. menyediakandirinya sebagai
tempat pelayanan
kesehatan pertama
dan bertanggung
jawab pada
pelayanan
kesehatan lanjut.
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
13/32
13
Masa Kerja Sesuai kontrak
dengan Dinas
Kesehatan
Kota/Kabupaten
(biasanya 1
tahun, dan dapat
diperpanjang)
Tidak terikat kontrak
dengan badan apapun
1. pemerintah; terikatkontrak dengan
pemerintah
(biasanya selama 2
tahun, dan dapat
diperpanjang)
2. murni swasta(terikat kontrak
dengan si pengguna
layanan (bersifat
dokter pribadi
keluarga)
Pembiayaan 1. pemerintah(anggaran
pembangunan
dan anggaran
rutin)
2. PendapatanPuskesmas
3. sumber lain(PT. ASKES,
JAMSOSTE
K,
JPSBK/PKPS
BBM)
Out of pocket 1. Pemerintah;denganasuransikese
hatan
2. murniswasta; out ofpocket
Pelaksanaan kerja Terdapat tim
kerja puskesmas
Perorangan atau
kelompok
Perorangan
Pertanggungjawaba
n
Dinas kesehatan
kota/kabupaten
Selama tidak terjadi
kesalahan /
kelalaian,bertanggungja
Badan pengelola
keuangan (ASKIN),
Dinas Kesehatan
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
14/32
14
wab kepada diri sendiri
dan kepada Tuhan
Provinsi, Keluarga
yang menyewa jasa
Syarat Menjadi Dokter + PNS Dokter Dokter + pelatihan
dokter keluarga
Aspeksetelahrujuk Tidakterikat
follow up
Tidakterikat follow up Terikat follow up
10.Apa perbedaan UKM dan UKP?Jawab:
UKP menitikberatkan pada kuratif, sedangkan UKM menitikberatkan pada
promotif dan preventif.
UKM (upaya kesehatan masyarakat) adalah Setiap kegiatan olehPemerintah dan atau masyarakat, dunia usaha, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dimasyarakat atau komunitas yang ruang
lingkupnya mencakup promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberatasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian
penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan danpenyediaan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan
farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif
(bahan tambahan makanan) dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
UKP (upaya kesehatan perorangan) adalah Setiap kegiatan yangdilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat, dunia usaha, untuk
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan
atau keluarga yang ruang lingkupnya mencakup promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat
inap, pembatasan dan pemulihankecacatan yang ditujukan terhadap
perorangan
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
15/32
15
11.Bagaimana praktek dokter keluarga mandiri? (pelayanan mandiri dansarana prasarana)
Jawab:
Praktek dokter keluarga mandiri merupakan kegiatan praktek
dokter keluarga yang melakukan fungsi dan kewajiban sebagai dokter
keluargatetapi dilakukan secara mandiri atau swasta dimana dokter
keluargatersebut tidak dibiayai oleh negara, tetapi pembiayaan
dilakukan oleh masyarakat atau swasta.
1. Pelayanan yang diberikan secara umum dibedakan menjadi 3 macam,yaitu:
Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan. Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan dan
perawatan pasien di rumah.
Menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, kunjungan danperawatan pasien di rumah, serta pelayanan rawat inap di rumah
sakit.
2. Persyaratan untuk klinik dokter keluarga (KDK) antara lain: Merupakan klinik yang menyelenggarakan Sistem Pelayanan
Dokter Keluarga (SPDK),
Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak ditempat strategis),
Mempunyai bangunan yang memadai (ruang tunggu, ruangkonsultasi, ruang periksa, ruang tindakan, ruang laboratorium,
ruang rontgen fakultatif, ruang administrasi, gudang serta kamar
mandi yang luasnya minimal antara 150 s.d 200 meter persegi),
Dilengkapi dengan sarana komunikasi, Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan
DK,
Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedistelah lulus perlatihan khususpembantu KDK,
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
16/32
16
Sejumlah tenaga non-medis seperti tenaga administrasi yangmengurus masalah administrasi dan pekerja sosial untukmenangani program penyuluhan/ nasihat kesehatan/ kunjungan
kerumah.
Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok. Mempunyai izin yang berorientasi wilayah, Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik,
terpadu, danberkesinambungan,
Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur, Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat
klinik ybs
Klinik Dokter Keluarga
Kelas A (Ideal) Kelas B (Optimum) Kelas C (Minimum)
24 jam 24 jam 24 jam
Kedaruratan dan kejadian
luar biasa
Kedaruratan dan kejadian
luar biasa
Kedaruratan dan
kejadian luar biasa
Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat inap
sehari
Pelayanan rawat inap
sehari
Pelayanan rawat inap
sehari
Bedah minor Bedah minor Bedah minor
Konseling Konseling Konseling
Preventif dan promotif Preventif dan promotif Preventif dan promotif
Kunjungan ke- dan
perawatan di rumah
pasien
Kunjungan ke- dan
perawatan di rumah
pasien
Kunjungan ke- dan
perawatan di rumah
pasien
Penyedian obat Penyedian obat Penyedian obat
Pemeriksaan penunjang - -
Pendidikan, riset, dan
pengembangan
Pendidikan, riset, dan
pengembangan
-
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
17/32
17
12.Bagaimana DOGA dalam SKN RI?Jawab:
Sistem kesehatan adalah semua kegiatan yang secara bersama-
sama diarahkan untuk mencapai tujuan utama berupa peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan. Kegiatan yag tercakup dalam sistem kesehatan
dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu pemberian pelayanan
kesehatan dan pembiayaan upaya kesehatan. Sistem kesehatan memiliki 4
fungsi yaitu:
Pelayanan kesehatan : merupakan proses memberikan dan mengelolamasukan di dalam kegiatan produksi jasa kesehtan yang terjadi dalam
suatu tatanan organisasi tertentu. Kesemuanya itu mengarah kepada
dilakukannya serangkaian intervensi terhadap masalah-masalah
kesehatan yang ada. Pelayanan kesehatan terbagi menjadi pelayanan
individu dan pelayanan masyarakat. Dokter keluarga merupakan
penggerak dari pelayanan kesehatan individu.
Pembiayaan kesehatan : adalah proses penarikan dana dari sumberdana (primer yaitu rumah tangga atau perusahaan, maupun sekunder
yaitu pemerintah dan lembaga-lembaga donor), penghimpun dana
tersebut di badan-badan tertentu dan pengalokasian dana untuk
kegiatan-kegiatan para pemberi pelayanan
Sumber daya kesehatan : tidak hanya berupa dana, tetapi juga tenagakesehatan, obat, peralatan kesehatan, prasarana dan sarana kesehatan,
serta ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
Pengawasan dan pengarahan : adalah fungsi yang harus dipegang olehaparat pemerintah yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
Pengawasan dan pengarahan ini pada hakikatnya terdiri atas penetapan
kebijakkan kesehatan, pengaturan di bidang kesehatan, serta penilaian
kinerja dan penyediaan informasi kesehatan.
Peran dokter keluarga dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah
sebagaiUnit Kesehatan Perorangan strata pertama dimana dokter keluarga
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
18/32
18
bertindak melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang bersifatpromotif,
preventif, kuratif serta rehabilitatif yang ditujukan pada perseorangan.
13.Apakah dr.Sukses sudah menyelenggarakan pelayanan kedokteran primersesuai konsep?
Jawab:
Dr. Sukses belum sepenuhnya menjalankan pelayanan kedokteran primer
sesuai konsep.Meskipun beliau menjalankan praktik umum swasta dengan
baik, dia tidak boleh lupa tanggung jawabnya sebagai dokter puskesmas.
14.Apakah dr. Arif sudah menyelenggarakan pelayanan kedokteran primersesuai konsep?
Jawab:
Dr. Arif belum sepenuhnya menyelenggarakan pelayanan kedokteran
primer yang jangkauannya luas karena dengan terbatasnya ketersediaan
sarana dan prasaraana, pelayanan kedokteran yang holistik akan sulit
untuk dimplementasikan sesuai dengan standaar yang berlaku.
15.Apa yang harus dilakukan dr.Sukses dan dr. Arif untuk menyelenggarakanpelayanan kedokteran primer yang sesuai standar dan konsep?
Jawab:
Karena tempat praktik yang berdekatan, dr. Sukses dan dr. Arif dapat
bekerja sama untuk menangani pasien-pasien yang ada di daerah praktik
mereka. Sesuai dengan kesepakatan mereka masing-masing, dengan
bekerja sama, pasien dr. Sukses dapat terbagi ke dr. Arif sehingga dr.
Sukses dapat lebih mengatur waktunya agar tidak mengesampingkan
tanggung jawabnya sebagai dokter puskesmas, dan dr. Arif, dengan sarana
dan prasarana yang lebih memadai, dapat melakukan praktik kedokteran
keluarga yang holistic, terpadu, dan berkesinambungan.
16.Apa saja jenis pelayanan primer, sekunder, tresier?
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
19/32
19
Jawab:
Strata pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap negara tidak sama antara
yang satu dengan yang lainnya. Namun, secara umum strata ini dapat
dikelompokkan menjadi 3 jenjang yaitu:
Pelayanan kesehatan tingkat pertamaPelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health service)
adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok, yang sangat
dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai
strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Pada
umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat
pelayanan rawat jalan. Contoh: Puskesmas
Pelayanan kesehatan tingkat keduaPelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan kesehatan
yang lebih lanjut, telah bersifat rawat inap dan untuk
menyelenggarakannya telah dibutuhkan ketersediaan tenaga
spesialis. Contoh: RS tipe C dan D
Pelayanan kesehatan tingkat ketigaPelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan
yang bersifat lebih kompleks dan umumnya diselenggarakan
apabila tersedia tenaga sub spesialis. Contoh RS tipe A dan B
17.Bagaimana pelayanan manege care?Jawab:
Manage Care adalah uatu pelayanan kesehatan yang menyeluruh, yang
dilaksanakan secara berjenjang dengan pelayanan kesehatan tingkat
pertama sebagai ujung tombak, serta didukung oleh pembiayaan di muka
(pre payment) dan pra upaya (prospective payment)
Hipostesis
Dr. Sukses dan dr. Arif masih belum memenuhi konsep pelayanan kedokteran
primer.
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
20/32
20
Kerangka Konsep
Sintesis
Upaya Kesehatan
a.Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)1) UKM strata pertama
Yang dimaksud dengan UKM strata pertama adalah UKM tingkat
dasar, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan dasar yang ditujukan kepada masyarakat.Ujung tombak
penyelenggara UKM strata pertama adalah Puskesmas yang
didukung secara lintas sektoral dan didirikan sekurang-kurangnya
satu di setiap kecamatan.Puskesmas bertanggung jawab atas masalah
kesehatan di wilayah kerjanya.
Terdapat tiga fungsi utama Puskesmas, yakni sebagai (1) pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, (2) pusat
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan (3) pusat
pelayanan kesehatan tingkat dasar.
Sekurang-kurangnya ada enam jenis pelayanan tingkat dasar yang
harus dilaksanakan oleh Puskesmas, yakni promosi kesehatan,
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi,
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
21/32
21
kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan
pengobatan dasar.Peran aktif masyarakat dan swasta dalam
penyelenggaraan UKM strata pertama diwujudkan melalui berbagai
upaya yang dimulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan upaya
kesehatan bersama yang bersumber masyarakat (UKBM). Pada saat
ini telah berhasil dikembangkan berbagai bentuk UKBM seperti
Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Pos Upaya Kesehatan Kerja dan
Dokter Kecil dalam Usaha Kesehatan Sekolah.
2) UKM strata keduaYang dimaksud dengan UKM strata kedua adalah UKM
tingkat lanjutan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada
masyarakat.Penanggung jawab UKM strata kedua adalah Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang didukung secara lintas
sektoral.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mempunyai dua fungsi
utama, yakni fungsi manajerial dan fungsi teknis kesehatan.Fungsi
manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di kabupaten/kota.Fungsi teknis kesehatan
mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
lanjutan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan rujukan
Puskesmas.
Untuk dapat melaksanakan fungsi teknis kesehatan, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dilengkapi dengan berbagai unit
pelaksana teknis seperti unit pencegahan dan pemberantasan
penyakit, promosi kesehatan, pelayanan kefarmasian, kesehatan
lingkungan, perbaikan gizi dan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana. Unit-unit tersebut di samping memberikan pelayanan
langsung juga membantu Puskesmas dalam bentuk pelayanan
rujukan kesehatan masyarakat.
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
22/32
22
Yang dimaksud dengan rujukan kesehatan masyarakat adalah
pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas masalah kesehatan
masyarakat yang dilakukan secara timbal balik, baik vertikal maupun
horizontal.Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga aspek
yakni, rujukan sarana, rujukan teknologi dan rujukan operasional.
3) UKM strata ketiga.Yang dimaksud dengan UKM strata ketiga adalah UKM
tingkat unggulan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan subspesialistik yang ditujukan kepada
masyarakat.Penanggung jawab UKM strata ketiga adalah Dinas
Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan yang didukung
secara lintas sektoral.Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen
Kesehatan mempunyai dua fungsi, yakni fungsi manajerial dan
fungsi teknis kesehatan.
Fungsi manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggung-jawaban
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
provinsi/nasional.Fungsi teknis kesehatan mencakup penyediaan
pelayanan kesehatan masyarakat tingkat unggulan, yakni dalam
rangka melayani kebutuhan rujukan dari kabupaten/kota dan
provinsi.
Dalam melaksanakan fungsi teknis kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi dan Departemen Kesehatan perlu didukung oleh berbagai
pusat unggulan yang dikelola oleh sektor kesehatan dan sektor
pembangunan lainnya. Contoh pusat unggulan yang dimaksud adalah
Institut Gizi Nasional, Institut Penyakit Infeksi Nasional, Institut
Kesehatan Jiwa Nasional, Institut Ketergantungan Obat Nasional,
Institut Promosi Kesehatan Nasional, Institut Kesehatan Kerja
Nasional, dan Pusat Laboratorium Nasional, Institut Survailans dan
Teknologi Penyakit dan Kesehatan Lingkungan serta berbagai pusat
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
23/32
23
unggulan lainnya. Pusat unggulan ini di samping menyelenggarakan
pelayanan langsung juga membantu Dinas Kesehatan dalam bentuk
pelayanan rujukan kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)1)UKP strata pertama
Yang dimaksud dengan UKP strata pertama adalah UKP
tingkat dasar, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara UKP strata pertama adalah pemerintah, masyarakat
dan swasta yang diwujudkan melalui berbagai bentuk pelayanan
profesional, seperti praktik bidan, praktik perawat, praktik dokter,
praktik dokter gigi, poliklinik, balai pengobatan, praktik
dokter/klinik 24 jam, praktik bersama dan rumah bersalin.
UKP strata pertama oleh pemerintah juga diselenggarakan oleh
Puskesmas.Dengan demikian Puskesmas memiliki dua fungsi
pelayanan yakni pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan perorangan.Untuk meningkatkan cakupan, Puskesmas
dilengkapi dengan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Pondok Bersalin Desa dan Pos Obat Desa.Pondok Bersalin Desa dan
Pos Obat Desa termasuk dalam sarana kesehatan bersumber
masyarakat.Dalam UKP strata pertama juga termasuk pelayanan
pengobatan tradisional dan alternatif, serta pelayanan kebugaran fisik
dan kosmetika.Pelayanan pengobatan tradisional dan alternatif yang
diselenggarakan adalah yang secara ilmiah telah terbukti keamanan
dan khasiatnya.UKP strata pertama didukung oleh berbagai
pelayanan penunjang seperti toko obat dan apotek (dengan
kewajiban menyediakan obat esensial generik), laboratorium klinik
dan optik.
Untuk menjamin dan meningkatkan mutu UKP strata pertama
perlu dilakukan berbagai program kendali mutu baik yang bersifat
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
24/32
24
prospektif meliputi lisensi, sertifikasi dan akreditasi, maupun yang
bersifat konkuren ataupun retrospektif seperti gugus kendali
mutu.Untuk masa mendatang, apabila sistem jaminan kesehatan
nasional telah berkembang, pemerintah tidak lagi menyelenggarakan
UKP strata pertama melalui Puskesmas. Penyelenggaraan UKP strata
pertama akan diserahkan kepada masyarakat dan swasta dengan
menerapkan konsep dokter keluarga, kecuali di daerah yang sangat
terpencil masih dipadukan dengan pelayanan Puskesmas.
2) UKP strata keduaYang dimaksud dengan UKP strata kedua adalah UKP tingkat
lanjutan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara UKP strata kedua adalah pemerintah,
masyarakat dan swasta yang diwujudkan dalam bentuk praktik
dokter spesialis, praktik dokter gigi spesialis, klinik spesialis, balai
pengobatan penyakit paru-paru (BP4), balai kesehatan mata
masyarakat (BKMM), balai kesehatan jiwa masyarakat (BKJM),
rumah sakit kelas C dan B non pendidikan milik pemerintah
(termasuk TNI/POLRI dan BUMN) dan rumah sakit swasta.
Berbagai sarana pelayanan ini disamping memberikan pelayanan
langsung juga membantu sarana UKP strata pertama dalam bentuk
pelayanan rujukan medik.Yang dimaksud dengan pelayanan rujukan
medik adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus
penyakit yang dilakukan secara timbal balik baik secara vertikal,
maupun horizontal.Rujukan medik terdiri dari tiga aspek yakni,
rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan serta rujukan bahan-bahan
pemeriksaan laboratorium.
UKP strata kedua ini juga didukung oleh berbagai pelayanan
penunjang seperti apotek, laboratorium klinik dan optik.Untuk
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
25/32
25
meningkatkan mutu perlu dilakukan berbagai bentuk program
kendali mutu.
3) UKP strata ketigaYang dimaksud dengan UKP strata ketiga adalah UKP tingkat
unggulan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan subspesialistik yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara UKP strata ketiga adalah pemerintah, masyarakat
dan swasta yang diwujudkan dalam bentuk praktik dokter spesialis
konsultan, praktik dokter gigi spesialis konsultan, klinik spesialis
konsultan, rumah sakit kelas B pendidikan dan kelas A milik
pemerintah (termasuk TNI/POLRI dan BUMN) serta rumah sakit
khusus dan rumah sakit swasta. Berbagai sarana pelayanan ini di
samping memberikan pelayanan langsung juga membantu sarana UKP
strata kedua dalam bentuk pelayanan rujukan medik.Seperti UKP strata
kedua, UKP strata ketiga ini juga didukung oleh berbagai pelayanan
penunjang seperti apotek, laboratorium klinik dan optik.
Untuk menghadapi persaingan global, UKP strata ketiga perlu
dilengkapi dengan beberapa pusat pelayanan unggulan nasional, seperti
pusat unggulan jantung nasional, pusat unggulan kanker nasional, pusat
penanggulangan stroke nasional, dan sebagainya.Untuk meningkatkan
mutu perlu dilakukan berbagai bentuk program kendali mutu.
PEMBIAYAAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga tentu
diperlukan tersedianya dana yang cukup. Tidak hanya untuk pengadaan
pelbagai sarana dan prasarana medis dan non medis yang diperlukan
(investment cost), tetapi juga untuk membiayai pelayanan dokter keluarga
yang diselenggarakan (operational cost) Seyogiyanyalah semua dana yang
diperlukan ini dapat dibiayai oleh pasien dan atau keluarga yang
memanfaatkan jasa pelayanan dokter keluarga. Masalah kesehatan
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
26/32
26
seseorang dan atau keluarga adalah tanggung jawab masing-masing orang
atau keluarga yang bersangkutan. Untuk dapat mengatasi masalah
kesehatan tersebut adalah amat diharapkan setiap orang atau keluarga
bersedia membiayai pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.
Mekanisme pembiayaan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan
banyak macamnya. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan
atas dua macam. Pertama, pembiayaan secara tunai (fee for service), dalam
arti setiap kali pasien datang berobat diharuskan membayar biaya
pelayanan. Kedua, pembiayaan melalui program asuransi kesehatan
(health insurance), dalam arti setiap kali pasien datang berobat tidak perlu
membayar secara tunai, karena pembayaran tersebut telah ditanggung oleh
pihak ketiga, yang dalam hat ini adalah badan asuransi.
Tentu tidak sulit dipahami, tidaklah kedua cara pembiayaan ini dinilai
sesuai untuk pelayanan dokter keluarga. Dari dua cara pembiayaan yang
dikenal tersebut, yang dinilai sesuai untuk pelayanan dokter keluarga
hanyalah pembiayaan melalui program asuransi kesehatan saja. Mudah
dipahami, karena untuk memperkecil risiko biaya, program asuransi sering
menerapkan prinsip membagi risiko (risk sharing) dengan penyelenggara
pelayanan, yang untuk mencegah kerugian, tidak ada pilihan lain bagi
penyelenggara pelayanan tersebut, kecuali berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan, dan atau mencegah para anggota keluarga yang
menjadi tanggungannya untuk tidaksampai jatuh sakit. Prinsip kerja yang
seperti ini adalah juga prinsip kerja dokter keluarga.
BATASAN
Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan program asuransi
kesehatan (health insurance) perlulah dipahami dahulu apa yang dimaksud
dengan asuransi (insurance). Pada saat ini batasan asuransi barlyak
macamnya. Dua antaranya :
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
27/32
27
1. Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap
kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi
(Breider and Breadles,1972)
2. Asuransi adalah suatu perjanjian dimana si penanggung dengan
menerima suatu premi meningkatkan dirinya untuk memberi ganti rugi
kepada si tertanggung yang mungkin di derita karena terjadinya suatu
peristiwa yang mengandung ketidak pastian dan yang akan mengakibatkan
kehilangan, kerugian atau
kehilangan suatu keuntungan (kitab UU Hukum dagang, 1987)
Untuk indonesia, sekalipun pengertian yang berlaku adalah sesuai dengan
ketentuan KUH Dagang, jadi hanya merupakan suatu perjanjian antara si
penanggung dengan si tertanggung, namun pada akhir-akhir ini mulai
timbul banyak pendapat seyogiyanya pengertian asuransi lebih diperluas.
Pengertian asuransi tidak terbatas hanya pada memberikan perlindungan
kepada si penanggung saja, melainkan juga kepada seluruh anggota
masyarakat. Pengertian asuransi yang seperti ini dikenal dengan nama
asuransi sosial (socialin insurance), yang asuransi kesehatan termasuk ke
dalamnya.
BENTUK-BENTUK PEMBIAYAAN PRA-UPAYA
Mengingat bentuk pembayaran pra-upaya banyak menjanjikan
keuntungan, maka pad a saaat ini bentuk pembayaran pra-upaya
tersebutbanyak diterapkan. Pada dasarnya ada tiga bentuk pembiayaan
secara pra-upaya yang dipergunakan. Ketiga bentuk yang dimaksud
adalah:
1. sistem kapitasi (capitation system)
Yang dimaksud dengan sistem kapitasi adalah sistem pembayaran dimuka
yangdilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap
peserta untuk jangka waktu tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka
besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
28/32
28
pelayanan yang tidak ditentukan oleh frekwensi penggunaan pelayanan
kesehatan oleh peserta, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan
kesepakatan jangka waktu jaminan.
2. Sistem paket (packet system)
Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem pembayaran di muka
yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket
pelayanan kesehatan tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka
besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk dalam satu
paket pelayanan yang sama, mendapatkan biaya dengan besar yang sama.
Sistem pernbiayaan paket ini dikenal pula dengan nama sistem
pembiayaan kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group) yang di
banyak negara maju telah lama diterapkan.
3. Sistem anggaran (budget system)
Yang dimaksud dengan sistem anggaran adalah sistem pembayaran di
muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan
besarnya anggaran yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan.
Sama halnya dengan sistern paket, pada sistem anggaran ini, besarnya
biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan, melainkan oleh besarnya anggaran yang telah disepakati.
PENGENDALIAN BIAYA KESEHATAN
Dengan diterapkannya sistem pembayaran pra-upaya, maka telah
merupakan kewajiban bagi penyelenggara pelayanan untuk berupaya
mengendalikan biaya kesehatan (cost containment) yang sebaik-baiknya,
sedemikian rupa sehingga resiko pembiayaan dapat diperkecil. Untuk
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
29/32
29
dapat mengendalikan biaya kesehatan ini, ada beberapa prinsip pokok
yang harus diperhatikan oleh penyelenggara pelayanan.
Prinsip pokok yang dimaksud adalah:
1. Mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit
Prinsip pokok pertama yang harus diperhatikan oleh penyelenggara
pelayanan adalah lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit,
bukan pelayanan penyembuhan penyakit. Apabila prinsip pokok ini dapat
diterapkan, pasti akan besar peranannya dalam upaya mengendalikan
biaya kesehatan. Karena memanglah biaya pelayanan pencegahan penyakit
memang jauh lebih murah dari pada biaya pelayanan penyembuhan
penyakit.
Bentuk-bentuk pelayanan penceghan penyakit yang dapat dilakukan
banyak macamnya. Yang terpenting di antaranya ialah melakukan
penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala, imunisasi serta
pelayanan keluarga berencana.
2. Mencegah pelayanan yang berlebihan
Prinsip pokok yang diperhatikan oleh penyelenggara petayanan adalah
mencegah pelayanan yang berlebihan.Jika memang tidak ada indikasinya,
pemeriksaan penunjang tidak perlu dilakukan. prinsip yang sarna juga
berlaku untuk tindakan dan ataupun pernberian obat. Dengan perkataan
lain, pelayanan kedokteran yang deselenggarakan harus memenuhi serta
sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan.
3. Membatasi konsultasi dan rujukan
Pelayanan konsultasi dan apalagi rujukan, memerlukan biaya tambahan.
Untuk mencegah biaya kesehatan, penyelenggara pelayanan harus berupa
untuk membatai konsultasi atau rujukan. Pelayanan konsultasi atau
rujukan tersebut hanya dilakukan apabila benar-benar diperlukan saja.
Apabila ketiga prinsip diatas dapat diterapkan, manfaatnya bukan saja
akan besar dalam memperkecil risiko biaya penyelenggara pelayanan,
tetapi juga badan asuransi kesehatan. Apabila keadaan yang seperti ini
dapat diwujudkan, pada gilirannya juga akan menguntungkan
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
30/32
30
penyelenggara pelayanan sendiri. Karena sesungguhnyalah pada program
asuransi yang menerapkan sistem pembiayaan praupaya, sering diterapkan
sistem intensif, antara lain dalam bentuk bonus bagi para dokter yang
berhasil menghemat pengeluaran. Dalam keadaan yang seperti ini
kedudukan penyelenggara pelayanan adalah sebagai penjaga gawang (gate
keeper) program asuransi kesehatan.
MANFAAT
Apabila sistem pembiayaan program asuransi kesehatan dalam bentuk
praupaya ini dapat diselenggarakan dengan baik, akan diperoleh banyak
manfaat. Manfaat yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas dua
macam.
1. Manfaat penerapan program asuransi kesehatan
Karena pembiayaan pra-upaya adalah cara pembayaran pada program
asuransi kesehatan, maka pada penerapan cara pembiayaan pra-upaya ini
sekaligus juga akan memperoleh manfaat dari penerapan program
asuransi. Manfaat penerapan program asuransi kesehatan tersebut banyak
macamnya. Beberapa diantaranya
yang dipandang cukup penting adalah :
a. Dapat membebaskan peserta dari kesulitan menyediakan dana tunai
karena
Pada program asuransi kesehatan telah ada jaminan biaya kesehatan, maka
para peserta tidak perlu harus menyediakan dana tunai pada setiap kali
berobat. Dengan demikian jika kebetulan peserta membutuhkan pelayanan
kesehatanl akan terbebas dari kesulitan menyediakan dana tunai.
b. Biaya kesehatan dapat dikendalikan
Dengan progran asuransi kesehatan, apalagi jika dikelola oleh pemerintah
dapat mengendalikan biaya kesehatan. Pengendalian yang dimaksud ialah
antara lain dengan ditetapkannya pelbagai peraturan pembatas tentang
jenis pelayanan dan atau yang dapat dimanfaatkan oleh peserta. Dengan
adanya pembatasan yang seperti ini, penggunaan pelayanan kesehatan
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
31/32
31
yang berlebihan akan dapat dihindari yang jika berhasil dilaksanakan, pada
gilirannya akan mampu mengendalikan biaya kesehatan.
c. Mutu pelayanan dapat dijaga
Keuntungan lain dari program asuransi kesehatan ialah dapat
meningkatkan mutu pelayanan. Peningkatan yarg dimaksud ialah antara
lain dengan dilaksanakannya penilaian secara berkala pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan. Dengan dilakukannya penilaian berkala ini yang
merupakan bagian dari Program Menjaga Mutu (Quality Assurance
Program) akan dapat dicegah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
tidak bermutu.
d. Data kesehatan lebih tersedia
Pelaksanaan program asuransi kesehatan membutuhkan antara lain
tersedianya data kesehatan yang lengkap yang diperlukan untuk
merencanakan dan ataupun menilai kegiatan yang dilakukan. Data ini
dapat pula dimanfaatkan untuk pekerjaan perencanaan dan ataupun
penilaian perbagai program kesehatan lainnya.
2. Manfaat penerapan sistem pembiayaan pra-upaya
Manfaat yang dimaksudkan disini banyak macamnya. Yang terpenting
diantaranya adalah :
a. Dapat dicegah kenaikan biaya kesehatan
Pencegahan yang dimaksudkan disini terjadi karena penggunaan
pelayanan kesehatan yang berlebihan akan dapat dihindari. Karena
memanglah apabila hal ini sampai terjadi, justru akan merugikan pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan sendiri.
b. Mendorong pelayanan pencegahan penyakit
Agar penyelenggara pelayanan tidak sampai rugi, haruslah di upayakan
pemanfaatan pelayanan kesehatan yang semenimal mungkin. Keadaan
yang seperti ini dapat terwujud antara lain jika tidak banyak peserta yang
jatuh sakit. Untuk ini banyak upaya yang dilakukan. Salah satu
diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang amat penting adalah
menyelenggarakan pelayanan pencegahan penyakit, yang apabila dapat
-
8/14/2019 ukm dan ukp doga
32/32
32
dilakukan dalam jangka panjang akan menguntungkan banyak pihak, tidak
hanya penyelenggara pelayanan tetapi juga peserta sendiri
c. Menjamin penghaslan penyelenggara pelayanan
Dengan diterapkannya pembiayaan secara pra-upaya, penyelenggara
pelayanan akan memperoleh penghasilan yang lebih mantap, karena
besarnya dana yang diterima tidak ditentukan oleh jumlah kunjungan yang
memang sering bervariasi, melainkan berdasarkan jumlah peserta yang
ditanggung, yang jumlahnya memang tetap untuk satu jangka waktu
tertentu. Keadaan yang seperti ini tentu akan menguntungkan
penyelenggara pelayanan, karena dengan penghasilan yang lebih tetap
tersebut, dapat dilakukan perencanaan pengeluaranyang lebih sesuai
dengan kemampuan.
Hanya saja sekalipun pembiayaan secara pra-upaya ini menjanjikan
banyak keuntungan, bukan berarti pelaksanaannya luput dari masalah.
Salah satu masalah yang banyak dibicarakan adalah yang menyangkut
mutu pelayanan. Untuk mencegah tidak sampai rugi, penyelenggara
pelayanan sering memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan ataupun dengan mutu yang rendah, yang kesemuanya ini
tentu akan merugikan peserta.