Ujung Kulon : Menelusuri jejak odeng

22

description

catatan perjalanan mencari jejak odeng (apis dorsata) di Ujung Kulon

Transcript of Ujung Kulon : Menelusuri jejak odeng

Rio Bertoni (DNJ), Hermanto (JMHI), Eman, Irwan Dhani, Budhi (PHMN), dan rekan di kampung Cikawung Girang.

Dian Niaga Jakarta + Jaringan Madu Hutan Indonesia buat kesempatan keliling Indonesianya..

Rekan2 semua yang sudah memberi semangat untuk pembuatan buku kedua ini.

Merupakan catatan perjalanan pertama ke Ujung Kulon ahkir november 2008 lalu.

Salah satu taman nasional yang ingin saya kunjungi setelah membaca bukunya Alain Compost jaman masih smp (thx Pap.. dah banyak beli buku bagus buat kita)

nantikan catper ujung kulon yg kedua..lebih seru lagi keknya :D

I love Indonesia !!!

Maaf kalau masih kurang bagus, soalnya ini masih proyek asal -asalan dikerjakan sendiri di waktu senggang. semoga saja bisa menjadi salah satu pelengkap untuk referensi keindahan alam indonesia

ditunggu dengan sangat kritik, saran, komentar, pujian, ajakan jalan, sponsor, penerbit dll :D [email protected] : keitaro_oeiwww.LandscapeIndonesia.com

proyek dilindungi Creative Commons licence.

Silakan dishare dengan rekan2 lainnya asal tidak untuk dikomersialkan. dan kalau bisa tetap berikan kredit ke yg nge buat ya.

untuk update, foto keindahan alam Indonesia pantengin terus di web :www.LandscapeIndonesia.com

Ujung Kulon - mencari jejak odeng versi 1.0maret 2010 - widhibek

UCAPAN TERIMA KASIH SEUPRIT PENGANTAR

team jalan : Hermanto, Rio Bertoni, Widhi, Eman, Dhani, Budhi, kelompok petani madu Cikawung Girang.

fotografer + designer : Widhibek

foto dijepret dengan kamera kesayangan - Canon G5, kecuali yg disebutkan nama fotografernya.

Lebah hutan Apis dorsata merupakan lebah madu Asia yang paling produktif menghasilkan madu, membuat sarang dengan hanya satu sisiran yang meng-gantung di dahan dan ranting pohon, langit-langit terbuka dan tebing jurang bebatuan, karena itu sampai sekarang para ilmuwan belum berhasil membu-didayakan Apis dorsata dalam bentuk tertutup.

Spesies ini berkembang hanya di kawasan sub-tropis dan tro-pis Asia, seperti Indonesia, Phillipina, India, Nepal, dan tidak terdapat di luar Asia. Di Indonesia masih dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan di NTB maupun NTT. Di pulau Jawa lebah ini sudah mulai jarang ditemukan.

Ada beberapa sebutan bagi lebah ini di Indonesia, yaitu manye/muanyi (KalBar - danau Sentarum), tawon gong (Jawa), tawon odeng (Sunda), labah gadang, labah gantuang, labah kabau, labah jawi (Sumatera Barat), harinuan (Tapanu-li), sedang dalam bahasa Inggris disebut giant hone bee.

www.MaduHutan.com fotografer : Valentinus Heri