Ujian UTS Mata Kuliah Management Strategi No 1-3 Dosen DR Koesnadi
-
Upload
david-silalahi -
Category
Documents
-
view
38 -
download
0
Transcript of Ujian UTS Mata Kuliah Management Strategi No 1-3 Dosen DR Koesnadi
Soal no 3 : Ke duabelas Perencanaan strategis adalah yang akan membawa suatu perusahaan
sukses. Sebutkan dan uraikan satu persatu sehingga lebih jelas
Jawaban no 3.
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk
menentukan strategi atau arahan, sertamengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai
teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT(Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological),
atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan
untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga
rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini
untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai
keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja
dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis / strategic planning ( Brown ,
2005 ). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi
sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).Untuk mencapai
sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan
kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah
sistem yang ada pada proses perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur,
harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam
sebuah perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ).
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan manajemen perubahan, hal ini telah
menjadi hasil penelitian beberapa ahli (e.g., Ansoff, 1965; Anthony,1965; Lorange, 1980;
Steiner, 1979). Lorange (1980), menuliskan, bahwa strategic planning adalah kegiatan yang
mencakup serangkaian proses dari inovasi dan mengubah perusahaan, sehingga apabila strategic
planning tidak mendukung inovasi dan perubahan, maka itu adalah kegagalan.
Jadi Perencanaan strategis merupakan proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya). Perencanaan Strategis juga merupakan alat manajemen yang
digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa
mendatang, sehingga perencanaan strategis sekaligus jadi petunjuk yang dapat digunakan
organisasi dari kondisi saat ini untuk menuju 5 sampai 10 tahun bahkan 25 tahun ke depan,
Perencanaan Strategis menghantarkan perusahaan untuk mampu beradaptasi terhadap
perkembangan atau perubahan lingkungan eksternal sehingga dapat meraih keuntungan.
Ada dua belas tahapan Perencanaan Strategis yang akan membawa perusahaan sukses antara
lain :
1. Mendifinisikan Bisnis di tempat kita berada. Jika kita hendak membuat bisnis kita sukses
kita harus memulai tahapan yang pertama ini yaitu kita harus berada di tempat dimana
kita akan melakukan bisnis ini.Dengan keberadaan kita di tempat untuk melakukan bisnis
ini,maka kita akan mengenal pasar yang menjadi sasaran bisnis kita,melalui pengenalan
serta memahami akan pasar ini, maka kita dapat menganalisa kebutuhan atau keinginan
pasar, serta mengenali para pesaing (komfetitor) dimana kelemahan mereka, sehingga
dengan analisa yang begitu cermat maka kita akan mampu merebut pelanggan
(costumer),namun bukan hanya sebatas memuaskan para pelanggan saja, tetapi kita akan
mampu mengalahkan para pesaing melalui strategi yang kita buat. Contoh: Kita mau
berbisnis pembuatan roti maka kita harus mengenal pasar tempat kita berbisnis roti ini
misalnya seberapa besar animo orang untuk mengkonsumsi roti berdasarkan tingkat
ekonomi orang di tempat tersebut kemudian pesaing kita siapa dan kita harus mengenal
kelemahan dari pesaing kita tersebut seingga kita akan dapat menganalisa untuk membuat
resep roti yang kita produksi ada keunikan serta ciri khas, sehingga akan dapat merebut
para pelanggan di tempat tersebut.
2. Mendefinisikan misi organisasi usaha kita
Sebelum menjalankan usaha yang akan kita buat di suatu tempat maka langkah yang
kedua kita membuat Visi dari usaha tersebut, dengan kata lain menejemen puncak harus
membuat Visi dari usaha tersebut tentang masa depan dari organisasi usaha tersebut . Di
atas sudah dibicarakan contoh usaha yang hendak kita lakukan di suatu tempat yaitu
pembuatan roti.Lalu Visi usaha kita adalah “Anda puas kami bangga”. Untuk mencapai
visi tersebut menejemen puncak sebaiknya mengimplementasikan Visi tersebut melalui
misi yang di dalam misi tersebut tertuang apa maksud dari usaha tersebut, untuk mencapi
visi tersebut dalam misi ini juga menejemen puncak akan menentukan arah secara umum
yang akan dituju oleh usaha tersebut. Misi yang sudah di analisa dengan cermat
menejemen puncak akan membuat suatu cara dan arah yang akan dicapai dalam visi akan
dilakukan oleh para sumber daya yaitu para menejer tingkat menengah( Operasional dan
Marketing) serta karyawan yang hendak mengoperasikan usaha tersebut.
3. Mendefinisikan Nilai-Nilai Perusahaan.
Setiap organisasi haruslah memiliki keyakinan organisasi tentang perilaku yang
dipandang penting oleh organisasi, hal ini juga menjadi rujukan untuk perumusan akan
rencana strategis (Renstra) kedepan dalam pendek,menengah dan panjang kedepan guna
mencapai tujuan. Nilai nilai yang dipandang perlu oleh organisasi misalnya adalah: -
Kualiatas sumber daya manusia, menyangkut keterampilan dan kesejahteraan.
-Perhatian pada pelanggan menyangkut servis, mutu(kwalitas) produk
-Inovasi yang berorientasi ke pasar.
4. Penelitian Lingkungan
Organisasi bisnis/perusahaan hendaknya perlu memperhatikan lingkungan, untuk itu
perlu peneliatian dan analisa dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity dan Treat). Melalui analisis ini organisasi/perusahaan dap[at memberi
penilaian internal perusahaan yaitu menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaannya,
pengenalan akan kekuatan menjadi modal bagi perusahaan untuk dapat bertahan serta
mengembangkan perushannya. Juga mengenal kelemahannya, sehingga akan dapat
membuat perubahan untuk menjaga kestabilan jalannya usaha tersebut. Penilaian internal
ini menyangkut: mutu produk, kedewasaan produk, ketersediaan produk, struktur biaya,
pangsa pasar, kekuatan merek, loyalityas pelanggan, manejemen organisasi, SDM,
hubungan karyawan, cadangan keuangan, kemampuan inovasi, keluwesan serta
pelayanan pelanggan. JUga perusahaan mampu member penilaian eksternal yaitu
menyangkut peluang dan ancaman. Penilaian akan eksternal yaitu peluang dan ancaman,
membuat perusahaan dapat mengukur kemampuannya untuk sejauh mana organisasi
tersebut memiliki peluang untuk mengembangkan usahanya dengan membuka cabang
maupun membuat anak perusahaan. Dengan penilaian dalam kelemahan, maka
perusahaan akan dapat membperbaikinya sehingga perusahaan tersebut akan mampu
bertahan serta berkembang.
5. Analisis Strategi yang ada.
Pihak perusahaan tidak boleh lengah atau monoton dalam strategi yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan pada awal sejak berdirinya usaha tersebut, akan tetapi perusahaan akan
tetap mengalisis strategi yang digunakan tersebut, apakah masih actual atau tidak dalam
menjalankan usaha tersebut sebab banyak tantangan yang akan boleh timbul setiap saat
untuk itu perlu di cermati apakah strategi tersebut mampu membawa perusahaan dalam
menjalankan serta mengembangkan perusahaan tersebut apa tidak. Dengan adanya
analisis atau kajian strategi ini maka perusahaan akan mampu menghadapi tantangan
tantang dari internal maupun eksternal. Contoh kasus dalam tantangan yang dihadapi
perusahaan, apa yang dicapai jika perubahan tidak dilakukan atau apa yang harus
dilakukan jika tujuan ingin dicapai. Setiap saat perusahaan akan menghadapi persaingan
yaitu munculnya para pesaing, tentu strategi yang sudah dimiliki sebelum munculnya
para pesaing tidak actual lagi ketika pesaing muncul maka melalui analisis strategi inilah
perusahaan akan meubah strateginya untuk menghadapi para pesaing, karena apabila
perubahan tidak dilakukan maka apa yang akan dicapai? Tentu juga jika tujuan
perusahaan ada pasti akan dipikirkan jalan untuk mencapai tujuan tersebut ata apa yang
arus diperbuat.
6. Definisikan masalah masalah strategis.
Perusahaan hendaknya menginventarisasi masalah masalh strategis sebab masalah
masalah strategis ini adala factor kunci yang harus ditangani ole perusahaan dalam
mengembangkan perusahaan Masalah masalah strategis ini didefinisikan dengan rujukan
pada analisis SWOT dan analisis kesenjangan serta dapat dicakup pertanyaan pertanyaan
berikut yang menjadi tantangan perusahaan antara lain:
- bagaimana kita dapat mempertahankan pertumbuhan pasar dari produk kita yang
Terpenting dan yang menguntungkan?
- Dalam menghadapi persaingan yang agressif, bagaimana kita mempertahankan
Keuntungan kompetitif?
- Sampai sejauh mana kita perlu melakukan diversifikasi kedalam produk atau pasar
baru?
- Berapa proporsi dari sumberdaya kita yang harus dialokasikan untuk penelitian dan
pengembangan?
- Apa yang akan kita lakukan dengan sumber daya mesin kita yang sudah tua dan using?
- Apa yang akan kita lakukan dengan biaya umum kita? Dll
Dari pertanyaan pertanyaan ini kita dapat menganalisis apa yang harus kita perbuat
terhadap perusahaan tersebut jika kita ingin mencapai tujuan dengan menggunakan
strategi.
7. Identifikasi dan Evaluasi strategi-strategi alternatif.
Strategi-strategi alternatif dalam mengembangkan perusahaan perlu mendapat perhatian
yang serius, agar tidak salah dalam mengambil keputusan strategi mana yang dijalankan.
Perlu langkah langkah di lakukan dalam mengambil keputusan strategi yang akan
dilakukan antara lain : identifikasi dan evaluasi,yang mengacu kepada beberapa factor
-Ketidak pastian, ketidak pastian selalu ada dan memerlukan rencana kontijensi,
maksudnya semua sasaran yang akan dicapai lewat strategi-strategi selalu ada ketidak
pastian, yang walaupun dalam pengharapan lewat penerapan strategi tersebut selalu ada
keberhasilan.
-Resiko, Resiko dalam setiap pekerjaan sebaik apapun strategi selalu ada ketidak pastian.
Ada 4 resiko al:- Resiko harus dapat diterima (resiko yang melekat)
- Resiko yang dapat diambil
- Resiko yang tidak dapat diambil
- Resiko yang tidak dapat tidak diambil.
Semua pekerjaan selalu memiliki resiko, karena sudah melekat resiko itu pada setiap
pekerjaan tersebut dan ini dinamai juga resiko yang melekat, namun kalau setiap
pekerjaan memiliki resiko lalu karena memikirkan resiko tersebut lalu kita tidak
melakukan pekerjaan tersebut? Karena itulah kita memerlukan strategi agar kita dapat
memilih resiko mana yang dapat diambil dan resiko mana yang tidak dapat diambil serta
resiko mana mau tak mau harus diambil karena simalakama,dimakan mati ayah tak
dimakan mati ibu.
-Sumber Daya, Ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya keuangan harus
dinilai. Penilaian terhadap SDM dan Sumber Daya Keuangan sangat perlu agar
senantiasa ada keseimbangan SDM dan SDKeuangan , mengapa? Bobot dari SDM harus
diukur kemampuannya dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan yang disinkronkan dengan
keadaan keungan.
8. Prioritas
Dari sejumlah strategi yang direncanakan untuk dijalankan harus senantiasa berdasar
kan mana yang prioritas sesuai dengan kepentingan relatifnya, juga dihubungkan
dengan ketersediaan Sumber Daya, agar selalu terukur dengan sumber dayanya. Serta
dikaitkan dengan waktu, yaitu berapa lama mengerjakan dan berapa banyak Sumber
Daya yang dibutuhkan serta berapa banyak persediaan Sumber keuangan yang dibutu
kan. Dengan kata lain strategi-strategi yang hendak dijalankan harus senantiasa
berdasarkan analisis yang cermat dan strategi yang dijanlankan senantiasa yang
prioritas utama.
9. Hasilkan pernyataan strategi
Untuk mewujudkan strategi menjadi kenyataan hendaknya mendefinisikan maksud
didirikannya perusahaan, maksudnya den gan mendefinisikan maksud didirikannya
perusahaan apa, lalu dengan strategi-strategi kita jalankan sehingga strategistrategi itu
menjadi nyata dilaksanakan untuk mencapai maksud atau tujuan perusahaan
didirikan.Lalu dari sejumlah strategi alternative yang direncanakan perlu dievaluasi
dengan baik agar tepat sasaran yang akan dituju, serta mengevaluasi strategi yang
akhirnya strategi skala prioritas utama yang akan dilaksanakan.
10. Definisikan tujuan dan faktorfaktor penting bagi keberhasilan.
Setiap perusahaan memiliki tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan
strategi, oleh sebab itu senantiasa tujuan harus dihasilkan oleh strategi yang direncanakan
dengan matang yang teruji melalui analisis, agar perusahaan menghasilkan keuntungan
agar dapat mengembalikan modal bagi pemegang saham. Dalam mewujudkan
keberhasilan perusahaan ada tujuh langkah Perencanaan strategis yaitu:
- Memahami Misi, Dengan memahami misi maka kita dapat menentukan langkah
perencanaan strategis sebab misi adalah merupakan langkah langkah yang dilakukan
untuk mencapai Visi perusahaan.
-Identifikasi permasalahan yang berdampak pada Misi, Permasalahan adalah senantiasa
Berdampak kepada Misi atau dengan kata lain permasalahan akan menjadi
penghambat dalam Misi. Untuk itu dibutukan langkah langkah perencanaan strategis
untuk dapat mengatasi permasalahan yang boleh muncul setiap saat.
-Identifikasi factor factor penting bagi keberhasilan, pengidentifikasian akan factor factor
penting bagi keberhasilan, akan mendorong kita membuat langkah perencanaan Strategis
untuk menuju keberhasilan.
-Mendefinisikan proses bisnis, Proses adalah senantiasa jalan untuk mencapai tujuan,
semua perusahaan senantiasa tujuannya adalah keberhasilan, untuk itu langkah langkah
strategis diproses serta dijalankan dengan baik.
-Merancang CSF (Critical success factor) dan matriks proses bisnis, Strategi
yang akan dijalankan oleh perusahaan untuk mencapai keberhasilan hendaknya jangan
dianggap gampang , akan mencapai sasaran tujuan,tetapi agar lebi mudah mengontrol st
rategi yang kita jalankan haruslah dibuat kerangka acuan dari strategi yang dijalankan
kerangka acuan ini juga menjadi patokan serta kritikan apabila terjadi penyimpangan
atau tidak sesuai dengan kerangka strategi, atau membuat matriks proses bisnis dalam
mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.
- Merngulas CFS yang didukung proses. Perlu mengulas CFS berdasarkan proses
jalannya strategi yang dijalankan oleh perusahaan, dengan mengulas CFS berdasarkan
proses maka strategi akan senantiasa menjadi sinkron berjalan sesuai dengan rencana
untuk mencapai tujuan.
- Mengkoinfirmasikan rencana tindakan, sesuai dengan tidak sinkronnya strategi yang
dijalankan denbgan CFS, tentu akan membuat suatu tindakan, tindakan yang akan
dijalankan hendaklah dikonfirmasikan lebih dahulu, agar tindakan tersebut tidak
menimbulkan permasalahan yang lebih besar.
11. Persiapan rencana perusahaan (dibuat oleh perencana strategis)
Sebelum perusahaan ini dijalankan, hendaknya persiapan rencana perusahaan yang dibuat
oleh perencana stratgis sudah lengkap dan jelas tertuang dalam persiapan, jika hal ini
tidak jelas maka perusahaan tersebut akan berjalan dengan merabaraba akhirnya tujuan
perusahaanpun menjadi tidak jelas. Ada Sembilan rencana strategi yang jelas dibuat oleh
perencana strategis yaitu :- pernyataan misi
- pernyataan nilai
- Analisis SWOT
-Masalah masalah strategis
- Pernyataan maksud bisnis
- Tujuan factor factor kritis bagi keberhasilan
- Rencana pengembangan bisnis
- Rencana Sumber Daya (keuangan, SDM dan fasilitas
- Rencana Operasional- sasaran dan anggaran operasi.
Kesembilan tersebut diatas adalah menjadi perhatian utama sebelum perusahaan
dijalankan sebagai langkah awal atau landasan perusahaan kedepan yang membawa
perusahaan kelak menuju sukses.
12. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan dalam 3 masalah utama yaitu
a. Rencana operasional untuk fungsi operasi (misalnya, pemasaran dan pabrikan.
Sebelum perusahaan di jalankan sudah harus jelas bagaimana memproduksi dan me
masarkan produk tersebut sehingga perusahaan tidak akan tergendala jika sudah di
jalankan.
b. Rencana sumber daya yang memprogramkan perolehan atau pengembangan SDM,
keuangan, dan bahan bahan lain. Hal ini menjadi suatu pedoman bagi setiap
perusahaan, karena perlu diketahui dengan jelas
siapa pemasok bahan bahan dan suda diadakan kontrak
kerja supaya kelancaran jalannya perusahaan terjamin.
c. Rencana proyek untuk meluncurkan produk baru, memperoleh teknologi baru dan
mengembangkan pasar baru. Semua rencana dan strategi telah terprogram sehingga
tidak ada tindakan dalam mengawali perusahaan dijalankan tidak tergesagesa, tetapi
sudah terncana dengan matang dan siap untuk dioperasikan.
Disamping itu juga sebelum perusahaan dioperasikan perlu juga di implementasikan
rencana strategis, tujuannya memastikasn bahwa setiap karyawan mengetahui aspek
aspek dari rencana tersebut dan apa yang harus mereka lakukan untuk mendukung
tercapainya rencana strategis. Hal tersebut juga merupakan proses manajemen dalam
pengorganisasian dan pemograman pekerjaan, penunjukan tanggung jawab,
pendelegasian kewenangan, pemantauan kinerja dan pengambilan tindakan koreksi atas
dasar informasi umpan balik. Rencana strategis memberikan kepada setiap karyawan
yang berkepentingan akan arah yang jkelas dan cara untuk meraihnya.
Dengan terencananya keseluruhan persiapan tersebut di atas maka perusahaan tersebut
telah siap dioperasikan/dijalankan, sehingga perusahaan tersebut akan dapat berjalan
dengan baik dan sukses.
Soal 2. Apa yang dimaksud dengan strategi dalam dunia bisnis.
Etimologi kata "strategi" adalah berasal dari kata stratēgos (bahasa Yunani). Adapun stratēgos
dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena.Jika kata strategi
asal katanya dari kata strategos yang di terjemahkan sebagai komandan militer maka kata strategi
boleh diartikan bagaimana sang komandan militer membawa prajuritnya untuk berhasil dalam
berperang, sang komandan membuat strategi yang akan dijalankan dilapangan,strategi inilah
menjadi panduan prajurit, strategi ini juga berarti cara untuk mencapai suatu tujuan, walaupun
awalnya strategi ini digunakan sebagai cara dalam mencapai kemenangan atau keunggulan
dalam dunia militer namun akhirnya kata ini menjadi actual dalam dunia organisasi, bagaimana
supaya organisasi itu dapat mencapai tujuannya maka digunakanlah strategi. Dengan melihat
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan
dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat,
walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Contoh
berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan
dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada awalnya kata ini dipergunakan
untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda
seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak
bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran,perdagangan, manajemen strategi, dll.
Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan agar mencapai misi dan
tujuan perusahaan. Dengan kata lain strategi adalah cara yang harus dilakukan oleh perusahaan
agar memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Perbedaan Strategi dan Taktik, Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan sedangkan
taktik adalah menentukan bagaimana kita mengerjakan sesuatu.
Strategi yang baik adalah mampu memenangkan persaingan tanpa harus berkonfrontasi dan
melakukan pengorbanan yang terlalu besar atau mengeluarkan cost yang besar.
Taktik (operasi) adalah menentukan bagaimana kita mengerjakan sesuatu agar memenangkan
persaingan ( bagaimana kita mengimplementasikan strategi yang sudah dirumuskan ).
Mengawali bisnis yang akan dijalankan melalui strategi hendaknya dibuat lebih dahulu
Visi, Misi, tujuan dan Kredo. Pengertian Visi, Misi, Tujuan, Kredo :
Visi adalah cita-cita dimasa depan yang difikirkan oleh pendiri atau pemimpin organisasi.
Misi adalah penjabaran dari visi kedalam statement organisasi yang terfokus kepada
kebutuhan stakeholdernya.
Falsafah atau kredo organisasi adalah nilai-nilai yang ditanamkan dan dijadikan sebagai
acuan dalam setiap gerak dan langkah perusahaan.
Tujuan perusahan adalah pernyataan kualitatif mengenai keadaan atau hasil yang ingin
dicapai dimasa yang akan datang, dimana penetapan tujuan dipertimbangkan atas dasar :
-Pangsa pasar.
-Biaya terendah.
-Pelayanan
-Keuntungan
-Inovasi yang tinggi.
-Efisiensi
-Tanggung jawab sosial
Tujuan dibuat harus memenuhi kaidah ; kaidah berikut atau dapat disingkat SMART:
Simple : Tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang sederhana dan mudah
dimengerti, sehingga dapat dipahami oleh semua anggota organisasi.
Measurable : Jelas, kongkrit dan terukur dan mampu menjadi motivasi bagi
karyawan.
Aplikabel : Layak atau perusahaan mampu untuk melakukannya.
Reliabel : Selalu sesuai dengan harapan dan kepentingan stakeholder serta
perkembangan zaman atau realita kehidupan.
Time Able :memiliki tenggang waktu atau kemampuan untuk dicapai dalam waktu tertentu.
Dalam menjalankan bisnis perlu diperhatikan
Strategic Intent : Adalah memanfaatkan sumber daya internal, kemampuan dan
kompetensi inti untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang kompetitif.
Strategic Mission : Adalah pernyataan tujuan unik dan lingkup operasi perusahaan
dalam lingkup produk dan pasar.
Daya saing strategis dicapai apabila sebuah perusahaan dengan baik merumuskan serta
menerapkan strategi pencipta nilai.
Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas
berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat
memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan
( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau
lebih baik dibanding pesaing).
Rantai nilai perusahaan dalam industri berbeda-beda, dan ini mencerminkan riwayat,
strategi dan keberhasilan pelaksanaan.Sumber keunggulan bersaing dapat diperoleh melalui
cakupan bersaing dengan yang dimiliki oleh pesaing, baik itu berupa cakupan segmen maupun
jangkauan integrasi kedalam aktivitas, rantai nilai yang terkoordinasi dapat menciptakan
keunggulan bersaing antar hubungan.
Macam-macam keunggulan bersaing perusahaan bisa meliputi :
1. Superiority in Price, Keunggulan bersaing karena harga. Harga disini tidak selalu
harus lebih murah, boleh lebih tinggi tetapi pelanggan harus merasakan nilai
tambah yang lebih besar dibandingkan harganya.
2. Superiority quality and disain, keunggulan bersaing karena kualitas dan disain
yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing.
3. Superiority in Customer responsiviness, keunggulan bersaing karena perusahaan
mampu merespon need and wants customer.
4. Superiority in inovation, Keunggulan bersaing karena inovasi yang terus menerus
dilakukan oleh perusahaan.
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan dicapai pada saat perusahaan menerapkan
suatu pencipta nilai dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan menerapkannya,
serta saat perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi tersebut.
Dalam pembuatan Strategi harus diperhatikan dalam bagaimana organisasi mampu
merumuskan sebuah visi,misi dan tujuan yang jelas dan terukur kemudian menghubungkan
dengan kondisi existing yang dihadapi ( lingkungan internal dan eksternal ), menentukan
sumberdaya yang menjadi nilai keunggulan strategis organisasi, menciptakan strategi-strategi
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut porter (1980) prinsip dalam
pembuatan strategi adalah bagaimana sebuah organisasi mengatasi persaingan dan
memenangkan persaing dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki.
Ada empat elemen yang perlu diperhatikan dalam pembuatan strategi terdiri dari :
Proses pembuatan strategi terdiri dari yaitu :
1.Dasar-dasar Strategi
a. Penetuan Visi dan misi organisasi.
b. Perumusan tujuan yang jelas dan terukur
c. Identifikasi kondisi existing baik internal maupun
eksternal yang dihadapi oleh organisasi.
d. Penentuan sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai
sumber keunggulan bersaing.
e. Pengembangan alternatif-alternatif strategi yang ada
dengan mempertimbangkan strategi generik serta variasinya.
f. Evaluasi dari tiap alternatif.
g. Penentuan pemilihan strategi terbaik dari berbagai alternatif
yang tersedia.
2. Asumsi Pembuatan Strategi
Dalam membuat strategi harus ditentukan asumsi-asumsi dasar yang akan digunakan untuk
dasar pemilihan dan penerapan strategi. Pembuatan dan penentuan jumlah asumsi disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan.
3. Teknik-teknik Analisa pembuatan strategi
Ada lima teknik analisa yang dikembangkan untuk membantu para perencana strategi dalam
proses pembuatan strategi. Teknik pertama adalah Analisa Kesenjangan, kedua adalah Matrik
strategi umum, teknik ketiga diperkenalkan oleh sebuah perusahaan konsultan yang terkenal
dengan nama Boston Consulting Group (BCG). Diambil dari nama tersebut maka teknik analisa
ketiga ini kemudian diberi nama Matrik Group Konsultan Boston (BCG Matrix). Teknik ini
dapat digunakan dalam usaha menempatkan posisi SBU / Produk dibandingkan dengan para
pesaing. Teknik keempat adalah dengan menggunakan Matrik SWOT dan terakhir adalah analisa
Daur Kehidupan Produk.
Strategi terdiri dari beberapa variasi anatara lain:
1.Integrasi ke depan (Forward Integration)
- Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas penjalur atau
penjual eceran.
- Srategi ini digunakan ketika :
a. jalur distribusi yang ada sangat mahal, kualitasnya terbatas dan tidak dapat
mendistribusikan dengan cepat.
b. Organisasi mempunyai kemampuan modal dan sumberdaya manusia yang dibutuhkan
untuk mengelola bisnis baru.
c. bisnis distribusi atau eceran mempunyai marjin keuntungan yang tinggi.
d. produk yang stabil lebih di utamakan, sehingga dapat diprediksi permintaan akan
produk perusahaan melalui distributor.
2. Integrasi ke belakang (Backward Integration)
- Mendapatkan kepemilikan atau meningktkan kontrol atas pemasok (supplier)
- Strategi ini digunakan ketika :
a. jumlah pemasok sedikit sedangkan pesaing sangat banyak.
b.perusahaan mengiginkan pasokan bahan baku yang cepat sedangkan pemasok yang ada
tidak mampu menyediakan dan sangat mahal.
c.kestabilan harga lebih diutamakan, karena dengan strategi ini perusahaan dapat
menekan biaya bahan baku.
d.pemasok yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi dan perusahaan mempunyai
modal dan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Integrasi horisontal (Horizontal Integration)
- Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing (competitor).
- Strategi ini digunakan ketika :
a.perushaan dapat menjadi monopolistik di suatu daerah tanpa melanggar peraturan
pemerintah.
b.perusahaan bersaing di industri yang sedang berkembang.
c.dapat meningkatkan skalaekonomi untuk mendukung keuntungan bersaing.
d.memiliki modal dan sumber daya manusia yang cukup untuk melakukan ekspansi.
4. Pengembangan Pasar (Market Development)
- Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada kedaerah pemasaran yang baru (pangsa
pasar bertambah).
- Strategi ini digunakan ketika :
a. jaringan distribusi tersedia, berkualitas dan tidak mahal.
b. perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi.
c. perusahaan saat ini sangat berhasil atas apa yang dikerjakan.
d. muncul pasar yang baru atau pasar belum jenuh.
5. Pengembangan Produk (Product Development)
- Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk
yang sudah ada.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.memiliki produk-produk yang berhasil/sukses dan telah berada pada tahap jenuh
(maturity stage).
b.pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah.
c. perusahaan memiliki kemampuan riset dan pengembangan produk.
d. bersaing di industri yang sedang bertumbuh.
6. Penetrasi Pasar (Market Penetration)
- Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu melalui usaha pemasaran
secara besar-besaran.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.dapat meningkatkan skala ekonomi untuk mendukung keuntungan bersaing.
b.terdapat hubungan yang tinggi antara pengeluaran untuk pemasaran terhadap kenaikan
penjualan.
c.pangsa pasar pesaing menurun sedangkan total penjualan industri meningkat.
d. pasar yang ada belum jenuh oleh produk dan jasa perusahaan.
7. Diversifikasi Kosentrik (Concentric Diversification)
- Menambah produk-produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.bersaing di suatu industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat.
b.produk yang ada telah mengalami tahap penurunan.
c.produk yang baru dapat di tawarkan dengan harga yang lebih kompetitif dan dapat
meningkatkan penjualan produk yang sudah ada.
d.produk yang baru memiliki tingkat penjualan musiman sehingga dapat menutup
kerugian pada saat produk yang ada memasuki musim penurunan.
8. Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification)
- Menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.industri mengalami penurunan dalam penjualan tahunan dan keuntungan.
b.pasar untuk produk yang ada telah jenuh.
c.perusahaan mempunyai peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitandan
merupakan peluang investasi yang menarik.
d.mempunyai modal dan kemampuan manajemen yang dibutuhkan dalam bersaing di
industri baru.
9. Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
- Menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang
sama.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.produk baru akan meningkatkan penerimaan dari produk yang sudah ada.
b.bersaing dalam industri yang tidak tumbuh tetapi persaingan sangat ketat.
c.jaringan industri yang ada dapat digunakan untuk memasarkan produk baru ke
pelanggan yang ada.
d.produk baru memiliki musim penjualan yang berbeda dengan produk yang ada.
10. Usaha Patungan (Join Venture)
- Dua atau lebih perusahaan bekerjasama membentuk suatu perusahaan baru yang terpisah
dari kedua induknya.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.dua atau lebih perusahaan kecil tidak mampu bersaing dengan perusahaan besar.
b. muncul kebutuhan untuk secepatnya memperkenalkan teknologi baru.
c.keunggulan yang berbeda dari kedua perusahaan dapat saling melengkapi.
d.perusahaan masuk ke pasar internasional sehingga akan mendapatkan kemudahan-
kemudahan dari pemerintah setempat.
11. Pengurangan (Rentrenchment)
- Penghematan biaya dengan cara mengurangi sebagian dari asset perusahaan untuk
menanggulangi turunnya penjualan dn keuntungan.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.Mempunyai kemam puan tertentu tetapi selalu gagal memenuhi tujuan dan sasaran.
b.Perusahaanmerupakan salah satu pesaing yang paling lemah didalam industri.
c.mengalami ketidakefisienan, moral karyawan yang buruk, keuntungan yang rendah dan
mendapat tekanan dari pemebgang saham untuk memperbaiki diri.
d.Perusahaan tumbuh menjadi besar dengan sangat cepat hingga memerlukan
reorganisasi internal.
12. Penciutan
- Menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan kepada pihak lain.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.Perusahaan telah memakai strategi pengurangan, tetapi tidak ada perbaikan.
b.sebuah divisi memerlukanlebih banyak sumber daya untuk bersaing.
c.Sejumlah besar dana diperlukan secara mendesaknsedangkan dana tidak diperolehdari
sumber-sumber lain.
d.Suatu divisi bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
13. Likuidasi
- Menjual seluruh asset perusahaan atau menutup perusahaan
- Strategi ini digunakan ketika liuidasi merupakan satu-satunya alternatif.
14. Kombinasi
- Mengikuti dua atau lebih strategi secara simultan pada waktu yang sama atau waktu yang
berurutan.
- Strategi ini digunakan ketika perusahaan ingin tumbuh dengan cepat dan mempunyai
sumber daya yang cukup.
Jadi dalam dunia bisnis Strategi sangat dibutuhkan untuk menunjang bisnis, dalam pencapaian
tujuan sebagaimana diharapkan oleh pelaku bisnis.Pelaku bisnis tidak boleh mengabaikan
Strategi karena dalam dunia bisnis banyak tantangan dan permasalahan serta resiko yang akan
dihadapi oleh pelaku bisnis,untuk itu strategi bermanfaat menjadi kunci dalam mencapai tujuan
dari usaha yang dilakukan.
Soal no 1.
Akan dibutuhkan pemikiran “Manajemen Strategik untuk dapat mencapai tujuan jangka
panjang, terutama untuk mengembangkan suatu perusahaan. Coba uraikan bagaimana proses dari
manajemen strategi tersebut bagaimana lata belakang pemikirannya, visi yang dimilikinya
sampai dengan caracara untuk mencapai keberhasilan suatu perusahaan.
Jawab no 1.
Manajemen strategi terdiri atas dua suku kata yang dapat dipilah menjadi kata manajemen dan
strategi.Manajemen merupakan serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling) dan
penganggaran (budgeting).
Sedangkan kata yang kedua adalah strategi yang berasal dari bahasa
Yunani strategos atau strategeus dengan kata jamak strategi. Strategos berarti jenderal, namun
dalam Yunani kuno sering berarti perwira negara (state officer)dengan fungsi yang luas.
Pendapat yang lain mendefinisikan strategi sebagai kerangka kerja (frame work), teknik dan
rencana yang bersifat spesifik atau khusus. Hamel dan Prahalad dalam Umar menyebutkan
kompetensi inti sebagai suatu hal yang penting. Mereka mendefinisikan strategi menjadi :
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental ( senantiasa meningkat ) dan terus – menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dengan apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.Pengertian strategi kemudian berkembang dengan adanya pendapat John Von Neumann seorang ahli matematika dan Oskar Morgenstern seorang ahli ekonomi.Mereka memasukkan istilah games dan adanya faktor yang sama dalam games yang sesungguhnya. Mereka pun mengakui bahwa teori games sesungguhnya adalah teori strategi. Teori menyebutkan dua atribut utama yang harus senantiasa diingat yaitu ketrampilan dan kesempatan dimana keduanya merupakan kontribusi bagi setiap situasi stratejik. Situasi stratejik merupakan suatu interaksi antara dua orang atau lebih yang masing – masing mendasarkan tindakannya pada harapan
tentang tindakan orang lain yang tidak dapat ia kontrol, dan hasilnya akan tergantung pada gerak – gerik perorangan dari masing – masing pemeran.
Apabila dijadikan satu kesatuan manajemen strategi merupakan pendekatan sistematis untuk memformulasikan, mewujudkan dan monitoring strategi. Pendapat lain dikemukakan oleh Thompson.
Manajemen strategi merujuk pada proses manajerial untuk membentuk visi strategi, penyusunan obyektif, penciptaan strategi mewujudkan dan melaksanakan strategi dan kemudian sepanjang waktu melakukan penyesuaian dan koreksi terhadap visi, obyektif strategi dan pelaksanaan tersebut.Serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Sedangkan, Manajemen strategis adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi efektif atau strategi untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.
Proses manajemen strategi merupakan suatu paket komitmen keputusan dan langkah yang diharapkan bagi sebuah perusahaan untuk mencapai tingkat daya saing dan menghasilkan laba Dalam bidang ekonomi khususnya di lingkungan bisnis yang mengembangkan manajemen secara teoritis dan praktis, Manajemen Strategi telah cukup lama dikenal dan dikembangkan. Manajemen strategi kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan yang akan menentukan apakah suatu perusahaan itu unggul dan dapat bertahan hidup atau menghadapi kematiannya disebut juga dengan manajemen strategi. Strategi ini dapat berjalan dengan baik ketika manajer strategi dapat menggunakan sebaik-baiknya sumber daya perusahaan dalam lingkungan yang berubah-ubah.
Pengimplementasian Manajemen Strategi di lingkungan organisasi bidang bisnis didasari oleh falsafah yang berisi nilai – nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis sejenis, melalui pendayagunaan semua sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang bersifat strategi. Tujuan tersebut adalah mempertahankan dan mengembangkan eksistensi masing – masing untuk jangka waktu panjang, melalui kemampuan meraih laba kompetitif secara berkelanjutan. Setiap organisasi profit memiliki otonomi dalam menjalankan manajemennya, berupa kebebasan mewujudkan pengembangan organisasinya antara lain dengan memilih pengimplementasian Manejemen Strategi atau manajemen lainnya yang dinilai terbaik Unsur – unsur yang ada dalam manajemen tersebut apabila dijabarkan dalam penjelasan adalah sebagai berikut :1. Perencanaan (Planning)Suatu organisasi dapat terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja sama dengan cara yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut: (1) Pemilihan dan penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, langkah, kebijaksanaan, program, proyek, metode dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. (2) Pemilihan sejumlah kegiatan untuk diterapkan sebagai keputusan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana akan dilakukan serta siapa yang akan melaksanakannya. (3) Penetapan secara sistematis pengetahuan tepat guna untuk
mengontrol dan mengarahkan kecenderungan perubahan menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan. (4) Kegiatan persiapan yang dilakukan melalui perumusan dan penetapan keputusan, yang berisi langkah – langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
2. Pengorganisasian (Organizing)Merupakan sistem kerjasama sekelompok orang, yang dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu – satuan kerja. Kemudian dilanjutkan dengan menetapkan wewenang dan tanggungjawab masing – masing diikuti dengan mengatur hubungan kerja baik secara vertikal maupun horizontal.
3. Pelaksanaan (Actuating)Pelaksanaan atau penggerakan dilakukan organisasi setelah sebuah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan kerja yang dibentuk.
4. Penganggaran (Budgeting)Merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting peranannya. Karena fungsi ini berkaitan tidak saja dengan penerimaan, pengeluaran, penyimpanan, penggunaan dan pertanggungjawaban namun lebih luas lagi berhubungan dengan kegiatan tatalaksana keuangan. Kegiatan fungsi anggaran dalam organisasi sektor publik menekankan pada pertanggungjawaban dan penggunaan sejumlah dana secara efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena dana yang dikelola tersebut merupakan dana masyarakat yang dipercayakan kepada organisasi sektor publik.
5. Pengawasan (Control)Pengawasan atau kontrol harus selalu dilaksanakan pada organisasi sektor publik. Fungsi ini dilakukan oleh manajer sektor publik terhadap pekerjaan yang dilakukan dalam satuan atau unit kerjanya. Kontrol diartikan sebagai proses mengukur (measurement) dan menilai (evaluation) tingkat efektivitas kerja personil dan tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen strategis perlu diadakan Alasan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Manajemen strategis membantu perusahaan melihat lebih dulu ancaman dan peluang di masa depan.
2. Manajemen strategis menyediakan sasaran yang jelas serta arah untuk masa depan perusahaan.
3. Riset dalam manajemen strategis dapat membantu para manajer, dan hal ini kelihatannya mengesankan bahwa perencanaan formal membantu keberhasilan.
Tujuan dari manajemen strategi adalah
1) Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
2) Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
3) Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
4) Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang ada.
5) Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen
Manfaat Manajemen Strategi
1) Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.
2) Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar.
3) Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka.
4) Penerapan manajemen strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan.5) Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.
Ada 3 cara pendekatan dalam mengambil keputusan strategis yang dilakukan oleh pengambil keputusan yaitu
1. Pengambil keputusan yang rasional-analitis
2. Pengambil keputusan yang intuitif-emosional
3. Pengambil keputusan secara politis-perilaku
Keterkaitan antara konsep pengambilan keputussan strategis dengan analisis kesenjangan, bahwa sebelum keputusan diambil harus memperhatikan:
a. Harus ada kesenjangan antara hasil yang dikehendaki dan hasil yang diharapkan
b. Celah kesenjangan ini haruslah penting, jadi pantas mendapat perhatian,
c. Pengambil keputusan harus dimotivasi untuk mengurangi kesenjangan ini,
d. Pengambil keputusan harus yakin bahwa ada usaha yang dapat dilakukan terhadap kesenjangan ini.
Terdapat 3 tingkatan strategi dalam organisasi yaitu:
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.
Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.
2. Strategi Tingkat Bisnis (Business Strategy)
Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negosiasi dengan
manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada.
Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.
3. Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan strategi bisnis.
Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D).
Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.
Proses Manajemen Strategi Secara umum terdiri dari 4 tahap, yaitu:1. Menetapkan arah dan misi organisasi,
2. Memahami lingkungan internal dan eksternal organisasi,
3. Memformulasikan strategi,
4. Mengimplementasikan strategi, dan
5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi.
1. Menetapkan arah dan misi organisasi
Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal.
Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas.
2. Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan oraganisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain
itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal berada di luar perusahaan sedangkan lingkunga internal berada di dalam perusahaan.
a) Lingkungan eksternal:
Memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan acaman (threats)
Terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan tugas dan lingkungan umum
b) Lingkungan internal:
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
3. Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang.
Analisa SWOT
SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi.
a) Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
b) Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
c) Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun.
d) Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari.
Walaupun analisis SWOT dianggap sebagai suatu hal yang penting namun kadang kala manajer menghadapi masalah dalam analisis ini. Masalah – masalah tersebut adalah :
a. The Missing link Problem, masalah ini timbul karena hilangnya unsur keterkaitan, yaitu gagalnya menghubungkan evaluasi terhadap faktor internal dan evaluasi terhadap faktor eksternal. Kegagalan tersebut akan berimbas pada lahirnya suatu keputusan yang salah yang mungkin saja untuk menghasilkannya sudah memakan biaya yang besar.b. The Blue Sky Problem, masalah ini identik dengan langit biru dimana langit yang biru selalu mebawa kegembiraan karena cuaca yang cerah. Hal ini menyebabkan pengambil keputusan kadang terlalu cepat dalam menetapkan sesuatu keputusan tanpa mempertimbangkan ketidakcocokan antara faktor internal dan faktor eksternal sehingga meremehkan kelemahan organisasi yang ada dan membesar – besarkan kekuatan dalam organisasi.c. The Silver Lining Problem, masalah yang berkaitan dengan timbulnya suatu harapan dalam kondisi yang kurang menggembirakan. Hal ini timbul karena pengambil keputusan mengharapkan sesuatu dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Masalah akan timbul apabila pengambil keputusan meremehkan pengaruh dari ancaman lingkungan tersebut.d. The all Things To All People Problem, suatu falsafah yang dimana pengambil keputusan cenderung untuk memusatkan perhatian pada kelemahan organisasinya. Sehingga banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk memeriksa kelemahan yang ada dalam organisasi tanpa melihat kekuatan yang ada dalam organisasi tersebut.e. The Putting The Cart Before The Horse problem, Mereka memulai untuk menetapkan strategi dan rencana tindak lanjut sebelum menguraikan secara jelas terhadap pilihan strateginya.Semua kendala diatas haruslah dihindari oleh semua organisasi sektor publik dalam melakukan analisis SWOT karena sebenarnya analisis SWOT apabila dilakukan dengan tepat sejak awal akan membantu organisasi sektor publik dalam mencapai visi, misi dan tujuan yang ditetapkan.
4. Mengimplementasikan strategi
Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan.
Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai.
Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi
Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung,
Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
Jadi Manajemen strategis (strategic manajement) adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi efektif untuk membantu meencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis adalah cara dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. Manajemen strategi kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan yang akan menentukan apakah suatu perusahaan itu unggul dan dapat bertahan hidup atau menghadapi kematiannya disebut juga dengan manajemen strategi. Strategi ini dapat berjalan dengan baik ketika manajer strategi dapat menggunakan sebaik-baiknya sumber daya perusahaan dalam lingkungan yang berubah-ubah.di atas rata-rata.
Soal 2. Apa yang dimaksud dengan strategi dalam dunia bisnis.
Etimologi kata "strategi" adalah berasal dari kata stratēgos (bahasa Yunani). Adapun stratēgos
dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena.Jika kata strategi
asal katanya dari kata strategos yang di terjemahkan sebagai komandan militer maka kata strategi
boleh diartikan bagaimana sang komandan militer membawa prajuritnya untuk berhasil dalam
berperang, sang komandan membuat strategi yang akan dijalankan dilapangan,strategi inilah
menjadi panduan prajurit, strategi ini juga berarti cara untuk mencapai suatu tujuan, walaupun
awalnya strategi ini digunakan sebagai cara dalam mencapai kemenangan atau keunggulan
dalam dunia militer namun akhirnya kata ini menjadi actual dalam dunia organisasi, bagaimana
supaya organisasi itu dapat mencapai tujuannya maka digunakanlah strategi. Dengan melihat
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan
dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat,
walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Contoh
berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan
dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada awalnya kata ini dipergunakan
untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda
seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak
bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran,perdagangan, manajemen strategi, dll.
Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan agar mencapai misi dan
tujuan perusahaan. Dengan kata lain strategi adalah cara yang harus dilakukan oleh perusahaan
agar memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan.
Perbedaan Strategi dan Taktik, Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan sedangkan
taktik adalah menentukan bagaimana kita mengerjakan sesuatu.
Strategi yang baik adalah mampu memenangkan persaingan tanpa harus berkonfrontasi dan
melakukan pengorbanan yang terlalu besar atau mengeluarkan cost yang besar.
Taktik (operasi) adalah menentukan bagaimana kita mengerjakan sesuatu agar memenangkan
persaingan ( bagaimana kita mengimplementasikan strategi yang sudah dirumuskan ).
Mengawali bisnis yang akan dijalankan melalui strategi hendaknya dibuat lebih dahulu
Visi, Misi, tujuan dan Kredo. Pengertian Visi, Misi, Tujuan, Kredo :
Visi adalah cita-cita dimasa depan yang difikirkan oleh pendiri atau pemimpin organisasi.
Misi adalah penjabaran dari visi kedalam statement organisasi yang terfokus kepada
kebutuhan stakeholdernya.
Falsafah atau kredo organisasi adalah nilai-nilai yang ditanamkan dan dijadikan sebagai
acuan dalam setiap gerak dan langkah perusahaan.
Tujuan perusahan adalah pernyataan kualitatif mengenai keadaan atau hasil yang ingin
dicapai dimasa yang akan datang, dimana penetapan tujuan dipertimbangkan atas dasar :
-Pangsa pasar.
-Biaya terendah.
-Pelayanan
-Keuntungan
-Inovasi yang tinggi.
-Efisiensi
-Tanggung jawab sosial
Tujuan dibuat harus memenuhi kaidah ; kaidah berikut atau dapat disingkat SMART:
Simple : Tujuan harus dirumuskan dalam suatu yang sederhana dan mudah
dimengerti, sehingga dapat dipahami oleh semua anggota organisasi.
Measurable : Jelas, kongkrit dan terukur dan mampu menjadi motivasi bagi
karyawan.
Aplikabel : Layak atau perusahaan mampu untuk melakukannya.
Reliabel : Selalu sesuai dengan harapan dan kepentingan stakeholder serta
perkembangan zaman atau realita kehidupan.
Time Able :memiliki tenggang waktu atau kemampuan untuk dicapai dalam waktu tertentu.
Dalam menjalankan bisnis perlu diperhatikan
Strategic Intent : Adalah memanfaatkan sumber daya internal, kemampuan dan
kompetensi inti untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang kompetitif.
Strategic Mission : Adalah pernyataan tujuan unik dan lingkup operasi perusahaan
dalam lingkup produk dan pasar.
Daya saing strategis dicapai apabila sebuah perusahaan dengan baik merumuskan serta
menerapkan strategi pencipta nilai.
Keunggulan bersaing diperoleh ketika perusahaan mampu menjadikan banyak aktivitas
berlainan yang dilakukan oleh perusahaan digabungkan dalam suatu rantai yang dapat
memberikan konstribusi nilai yang memberikan margin maksimal bagi perusahaan
( melaksanakan aktivitas-aktivitas yang penting secara strategis dengan lebih murah atau
lebih baik dibanding pesaing).
Rantai nilai perusahaan dalam industri berbeda-beda, dan ini mencerminkan riwayat,
strategi dan keberhasilan pelaksanaan.Sumber keunggulan bersaing dapat diperoleh melalui
cakupan bersaing dengan yang dimiliki oleh pesaing, baik itu berupa cakupan segmen maupun
jangkauan integrasi kedalam aktivitas, rantai nilai yang terkoordinasi dapat menciptakan
keunggulan bersaing antar hubungan.
Macam-macam keunggulan bersaing perusahaan bisa meliputi :
5. Superiority in Price, Keunggulan bersaing karena harga. Harga disini tidak selalu
harus lebih murah, boleh lebih tinggi tetapi pelanggan harus merasakan nilai
tambah yang lebih besar dibandingkan harganya.
6. Superiority quality and disain, keunggulan bersaing karena kualitas dan disain
yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing.
7. Superiority in Customer responsiviness, keunggulan bersaing karena perusahaan
mampu merespon need and wants customer.
8. Superiority in inovation, Keunggulan bersaing karena inovasi yang terus menerus
dilakukan oleh perusahaan.
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan dicapai pada saat perusahaan menerapkan
suatu pencipta nilai dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan menerapkannya,
serta saat perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi tersebut.
Dalam pembuatan Strategi harus diperhatikan dalam bagaimana organisasi mampu
merumuskan sebuah visi,misi dan tujuan yang jelas dan terukur kemudian menghubungkan
dengan kondisi existing yang dihadapi ( lingkungan internal dan eksternal ), menentukan
sumberdaya yang menjadi nilai keunggulan strategis organisasi, menciptakan strategi-strategi
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut porter (1980) prinsip dalam
pembuatan strategi adalah bagaimana sebuah organisasi mengatasi persaingan dan
memenangkan persaing dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki.
Ada empat elemen yang perlu diperhatikan dalam pembuatan strategi terdiri dari :
Proses pembuatan strategi terdiri dari yaitu :
1.Dasar-dasar Strategi
h. Penetuan Visi dan misi organisasi.
i. Perumusan tujuan yang jelas dan terukur
j. Identifikasi kondisi existing baik internal maupun eksternal yang dihadapi oleh
organisasi.
k. Penentuan sumberdaya yang dapat dijadikan sebagai sumber keunggulan bersaing.
l. Pengembangan alternatif-alternatif strategi yang ada dengan mempertimbangkan strategi
generik serta variasinya.
m. Evaluasi dari tiap alternatif.
n. Penentuan pemilihan strategi terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.
2. Asumsi Pembuatan Strategi
Dalam membuat strategi harus ditentukan asumsi-asumsi dasar yang akan digunakan untuk
dasar pemilihan dan penerapan strategi. Pembuatan dan penentuan jumlah asumsi disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan.
3. Teknik-teknik Analisa pembuatan strategi
Ada lima teknik analisa yang dikembangkan untuk membantu para perencana strategi dalam
proses pembuatan strategi. Teknik pertama adalah Analisa Kesenjangan, kedua adalah Matrik
strategi umum, teknik ketiga diperkenalkan oleh sebuah perusahaan konsultan yang terkenal
dengan nama Boston Consulting Group (BCG). Diambil dari nama tersebut maka teknik analisa
ketiga ini kemudian diberi nama Matrik Group Konsultan Boston (BCG Matrix). Teknik ini
dapat digunakan dalam usaha menempatkan posisi SBU / Produk dibandingkan dengan para
pesaing. Teknik keempat adalah dengan menggunakan Matrik SWOT dan terakhir adalah analisa
Daur Kehidupan Produk.
Strategi terdiri dari beberapa variasi anatara lain:
1.Integrasi ke depan (Forward Integration)
- Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas penjalur atau penjual eceran.
- Srategi ini digunakan ketika :
d. jalur distribusi yang ada sangat mahal, kualitasnya terbatas dan tidak dapat
mendistribusikan dengan cepat.
e. Organisasi mempunyai kemampuan modal dan sumberdaya manusia yang dibutuhkan
untuk mengelola bisnis baru.
f. bisnis distribusi atau eceran mempunyai marjin keuntungan yang tinggi.
d. produk yang stabil lebih di utamakan, sehingga dapat diprediksi permintaan akan
produk perusahaan melalui distributor.
2. Integrasi ke belakang (Backward Integration)
- Mendapatkan kepemilikan atau meningktkan kontrol atas pemasok (supplier)
- Strategi ini digunakan ketika :
a. jumlah pemasok sedikit sedangkan pesaing sangat banyak.
b.perusahaan mengiginkan pasokan bahan baku yang cepat sedangkan pemasok yang ada
tidak mampu menyediakan dan sangat mahal.
c.kestabilan harga lebih diutamakan, karena dengan strategi ini perusahaan dapat
menekan biaya bahan baku.
d.pemasok yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi dan perusahaan mempunyai
modal dan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Integrasi horisontal (Horizontal Integration)
- Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing (competitor).
- Strategi ini digunakan ketika :
a.perushaan dapat menjadi monopolistik di suatu daerah tanpa melanggar peraturan
pemerintah.
b.perusahaan bersaing di industri yang sedang berkembang.
c.dapat meningkatkan skalaekonomi untuk mendukung keuntungan bersaing.
d.memiliki modal dan sumber daya manusia yang cukup untuk melakukan ekspansi.
4. Pengembangan Pasar (Market Development)
- Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada kedaerah pemasaran yang baru (pangsa
pasar bertambah).
- Strategi ini digunakan ketika :
a. jaringan distribusi tersedia, berkualitas dan tidak mahal.
b. perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi.
c. perusahaan saat ini sangat berhasil atas apa yang dikerjakan.
d. muncul pasar yang baru atau pasar belum jenuh.
5. Pengembangan Produk (Product Development)
- Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk
yang sudah ada.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.memiliki produk-produk yang berhasil/sukses dan telah berada pada tahap jenuh
(maturity stage).
b.pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah.
c. perusahaan memiliki kemampuan riset dan pengembangan produk.
d. bersaing di industri yang sedang bertumbuh.
6. Penetrasi Pasar (Market Penetration)
- Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu melalui usaha pemasaran
secara besar-besaran.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.dapat meningkatkan skala ekonomi untuk mendukung keuntungan bersaing.
b.terdapat hubungan yang tinggi antara pengeluaran untuk pemasaran terhadap kenaikan
penjualan.
c.pangsa pasar pesaing menurun sedangkan total penjualan industri meningkat.
d. pasar yang ada belum jenuh oleh produk dan jasa perusahaan.
7. Diversifikasi Kosentrik (Concentric Diversification)
- Menambah produk-produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.bersaing di suatu industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat.
b.produk yang ada telah mengalami tahap penurunan.
c.produk yang baru dapat di tawarkan dengan harga yang lebih kompetitif dan dapat
meningkatkan penjualan produk yang sudah ada.
d.produk yang baru memiliki tingkat penjualan musiman sehingga dapat menutup
kerugian pada saat produk yang ada memasuki musim penurunan.
8. Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification)
- Menambah produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.industri mengalami penurunan dalam penjualan tahunan dan keuntungan.
b.pasar untuk produk yang ada telah jenuh.
c.perusahaan mempunyai peluang untuk membeli bisnis yang tidak berkaitandan
merupakan peluang investasi yang menarik.
d.mempunyai modal dan kemampuan manajemen yang dibutuhkan dalam bersaing di
industri baru.
9. Diversifikasi Horisontal (Horizontal Diversification)
- Menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang
sama.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.produk baru akan meningkatkan penerimaan dari produk yang sudah ada.
b.bersaing dalam industri yang tidak tumbuh tetapi persaingan sangat ketat.
c.jaringan industri yang ada dapat digunakan untuk memasarkan produk baru ke
pelanggan yang ada.
d.produk baru memiliki musim penjualan yang berbeda dengan produk yang ada.
10. Usaha Patungan (Join Venture)
- Dua atau lebih perusahaan bekerjasama membentuk suatu perusahaan baru yang terpisah
dari kedua induknya.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.dua atau lebih perusahaan kecil tidak mampu bersaing dengan perusahaan besar.
b. muncul kebutuhan untuk secepatnya memperkenalkan teknologi baru.
c.keunggulan yang berbeda dari kedua perusahaan dapat saling melengkapi.
d.perusahaan masuk ke pasar internasional sehingga akan mendapatkan kemudahan-
kemudahan dari pemerintah setempat.
11. Pengurangan (Rentrenchment)
- Penghematan biaya dengan cara mengurangi sebagian dari asset perusahaan untuk
menanggulangi turunnya penjualan dn keuntungan.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.Mempunyai kemam puan tertentu tetapi selalu gagal memenuhi tujuan dan sasaran.
b.Perusahaanmerupakan salah satu pesaing yang paling lemah didalam industri.
c.mengalami ketidakefisienan, moral karyawan yang buruk, keuntungan yang rendah dan
mendapat tekanan dari pemebgang saham untuk memperbaiki diri.
d.Perusahaan tumbuh menjadi besar dengan sangat cepat hingga memerlukan
reorganisasi internal.
12. Penciutan
- Menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan kepada pihak lain.
- Strategi ini digunakan ketika :
a.Perusahaan telah memakai strategi pengurangan, tetapi tidak ada perbaikan.
b.sebuah divisi memerlukanlebih banyak sumber daya untuk bersaing.
c.Sejumlah besar dana diperlukan secara mendesaknsedangkan dana tidak diperolehdari
sumber-sumber lain.
d.Suatu divisi bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
13. Likuidasi
- Menjual seluruh asset perusahaan atau menutup perusahaan
- Strategi ini digunakan ketika liuidasi merupakan satu-satunya alternatif.
14. Kombinasi
- Mengikuti dua atau lebih strategi secara simultan pada waktu yang sama atau waktu yang
berurutan.
- Strategi ini digunakan ketika perusahaan ingin tumbuh dengan cepat dan mempunyai
sumber daya yang cukup.
Jadi dalam dunia bisnis Strategi sangat dibutuhkan untuk menunjang bisnis, dalam pencapaian
tujuan sebagaimana diharapkan oleh pelaku bisnis.Pelaku bisnis tidak boleh mengabaikan
Strategi karena dalam dunia bisnis banyak tantangan dan permasalahan serta resiko yang akan
dihadapi oleh pelaku bisnis,untuk itu strategi bermanfaat menjadi kunci dalam mencapai tujuan
dari usaha yang dilakukan.