Uji Tzanck

4
UJI TZANCK Pemeriksaan Tzanck diperkenalkan oleh Frenchman –Tzanck, telah digunakan selama bertahun-tahun dalam diagnosis dermatosis bulosa dan vesikuler terutama herpes simpleks, herpes zoster, dan varicella. Pemeriksaan ini sensitifitasnya sekitar 84%, tetapi kekurangannya adalah, tidak bisa membedakan antara virus herpes simpleks atau infeksi virus varicella-zoster. Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan pasien. Prinsip Uji Pemeriksaan Tzanck digunakan untuk memeriksa kondisi sel-sel dari lesi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, sangat membantu dalam menentukan diagnosis. Indikasi Klinis Pemeriksaan Tzanck mungkin ditunjukkan ketika gejala berikut diketahui: Ada lecet/kerusakan.lesi pada kulit Ada area ulserasi (pengikisan) Terdapat tanda Nikolsky (jika disentuh/digosok, kulit mengelupas) → Deteksi dan karakterisasi inflamasi/proses infeksi dari kulit, terutama infeksi herpes. Alat dan Bahan

Transcript of Uji Tzanck

UJI TZANCK

Pemeriksaan Tzanck diperkenalkan oleh Frenchman Tzanck, telah digunakan selama bertahun-tahun dalam diagnosis dermatosis bulosa dan vesikuler terutama herpes simpleks, herpes zoster, dan varicella. Pemeriksaan ini sensitifitasnya sekitar 84%, tetapi kekurangannya adalah, tidak bisa membedakan antara virus herpes simpleks atau infeksi virus varicella-zoster.Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan pasien.

Prinsip UjiPemeriksaan Tzanck digunakan untuk memeriksa kondisi sel-sel dari lesi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, sangat membantu dalam menentukan diagnosis.

Indikasi KlinisPemeriksaan Tzanck mungkin ditunjukkan ketika gejala berikut diketahui: Ada lecet/kerusakan.lesi pada kulit Ada area ulserasi (pengikisan) Terdapat tanda Nikolsky (jika disentuh/digosok, kulit mengelupas) Deteksi dan karakterisasi inflamasi/proses infeksi dari kulit, terutama infeksi herpes.

Alat dan Bahan Pewarna: Giemsa, Wright, Hematoxylin-eosin, atau Paragon Multiple Stain (PMS) Etanol 95% Scapel dengan pisau bulat Gunting kecil Mikroskop Slide (object glass) Immersion oil Kassa steril

Prosedur1. Label slide dengan nama pasien, tanggal lahir, dan sumber specimen dengan pensil di bagian ujungnya, tempatkan dalam wadah yang diisi etanol 95% sehingga slide terendam. (fiksasi)2. Pengambilan specimen: Pilih lesi utuh, yang tidak terinfeksi. Jika tidak ada, gunakan daerah yang bersih dari lesi/ulserasi atau buat area baru dengan menggosok dan membuang sebagian dari epidermis. Dengan pisau bedah atau gunting, kikis/ambil atap lesi. Bila mungkin, biarkan atap lesi melekat pada dasar di satu titik. Blot tepi dasar lesi dengan kasa steril untuk menyerap cairan (serose) dari luka. Jangan blot atau mengelupas dasar seluruh lesi. Gosok atau kikis dasar lesi dengan bagian bulat pisau bedah (scapel). Jangan sampai terjadi perdarahan karena akan sulit dilihat dibawah mikroskop.3. Ambil salah satu slide di fiksatif (etanol 95%),, secara cepat dan merata, pulaskan specimen yang telah diambil pada slide kaca.4. Segera kembali merendam slide di fiksatif.5. Dalam waktu 24 jam, beri pewarnaan pada slide dengan Giemsa /Wright/PMS.6. Periksa slide yang telah diwarnai dengan mikroskop cahaya. Gunakan perbesaran rendah untuk mendeteksi sel-sel epitel pada slide, perbandingan ukuran sel, dan deteksi sel nonepithelial inflamasi, dll. Perbesaran tinggi digunakan untuk menentukan morfologi sel individu. Stetes immersion oil dapat ditempatkan pada slide untuk meningkatkan resolusi.

Membaca Hasil-Jenis Sel Sel EpidermalSel-sel ini 2-3x lebih besar dari leukosit PMN. Biasanya polygonal, inti di tengah, mengandung banyak butiran kecil dan sering melekat satu sama lain. Pada epidermis lapisan terendah (basal), jarak dari inti ke sitoplasmanya besar. Sedangkan pada lapisan epidermis atas, rasio inti-sitoplasma lebih kecil/sempit. Sel Tzanck AcantholiticAdalah sel epidermis yang lebih bulat dibandingkan polygonal, memiliki sitoplasma, pewarnaan gelap perifer kental, dan hampir tidak pernah ditemukan menempel pada sel-sel epidermis yang lainnya. Nukleusnya juga mungkin memiliki pinggiran gelap karena pewarnaan. Multinucleat Giant CellSel-sel ini jauh lebih besardari sel epidermis. Mengandung banyak inti besar dalam satu sel atau kompartemen sitoplasma. Sel MastSel-sel bulat, lebih besar dari leukosit PMN dengan inti pusat yang besar dan banyak butiran sitoplasma gelap. Sel InflamasiLeukosit PMN dan monosit yang khas.

Membaca Hasil Herpes simpleks, herpes zoster, infeksi virus VaricellaMultinucleat giant cell adalah temuan diagnosis (sel datia berinti banyak). Pemphygoid bulosa, dermatitisBanyak sel darah putih dan benang inflamasi fibrin. Herpetiformis dan penyakit subepidermal lainSel epidermal biasanya tifak ditemukan. Bullous urticaria pigmentosaDitemukan banyak sel mast.

Specimen Penolakan Rekuisisi pasien yang tidak lengkap. Tanpa label atau salah penempatan label pada specimen. Specimen beku atau rusak. Kehadiran materi asing yang mengaburkan temuan diagnosis. Fiksatif kadaluarsa. Specimen dari orang yang tidak sah. Kekeliruan dalam uji yang diminta untuk specimen.

Referensi:http://respiratory.usu.ac.idhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2842739http://www.pathlabsofark.com/skinscraptzan.htmlCLIA-Laboratory Procedure Manual