UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB...

50
UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR (Erigeron sumatrensis), DAN TEKI UDELAN (Cyperus kyllingia) ASAL PERKEBUNAN JAMBU BIJI LAMPUNG TIMUR TERHADAP HERBISIDA GLIFOSAT (SKRIPSI) Oleh FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017 Agustinus Haryadi

Transcript of UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica),JALANTIR (Erigeron sumatrensis), DAN TEKI UDELAN (Cyperus kyllingia)

ASAL PERKEBUNAN JAMBU BIJI LAMPUNG TIMUR TERHADAPHERBISIDA GLIFOSAT

(SKRIPSI)

Oleh

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Agustinus Haryadi

Page 2: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

ABSTRAK

UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica),JALANTIR (Erigeron sumatrensis), DAN TEKI UDELAN (Cyperus kyllingia)

ASAL PERKEBUNAN JAMBU BIJI LAMPUNG TIMUR TERHADAPHERBISIDA GLIFOSAT.

Oleh

AGUSTINUS HARYADI

Resistensi gulma adalah suatu ketahanan gulma untuk tetap hidup, tumbuh

normal, dan berkembangbiak meskipun telah diaplikasi herbisida yang pada dosis

tersebut sebenarnya sudah mampu untuk mengendalikan gulma tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan gulma Eleusine indica, Erigeron

sumatrensis, dan Cyperus kyllingia terhadap herbisida glifosat. Penelitian disusun

dalam metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 3

ulangan. Perlakuan tersebut terdiri atas 7 taraf dosis glifosat yaitu ; 0, 1, 2, 4, 8,

16, dan 32 l/ha. Perlakuan tersebut diterapkan pada 3 jenis gulma, E. indica, E.

sumatrensis, dan C. kyllingia yang diambil dari 2 tempat yaitu : tempat yang

terpapar dan tidak terpapar herbisida glifosat. Data bobot kering gulma

dikonversi ke dalam persen kerusakan kemudian dianalisis dengan analisis probit

untuk menentukan nilai ED50 masing-masing gulma. Nilai ED50 setiap jenis

gulma dibandingkan yaitu gulma terpapar dan tidak terpapar

Page 3: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

glifosat untuk mendapatkan nilai nisbah resistensi (NR). Nilai NR untuk setiap

jenis gulma tersebut digunakan untuk mengetahui status resistensi gulma yang

diduga resisten. Hasil penelitian ini adalah didapat nilai ED50 Gulma E. indica, E.

sumatrensis, dan C. kyllingia terpapar berturut-turut adalah ; 300,62 g/ha, 797,54

g/ha, dan 665,19 g/ha, sedangkan untuk gulma tidak terpapar berturut-turut adalah

166,04 g/ha, 360,34 g/ha, dan 555,38 g/ha. Nilai NR ketiga jenis gulma tersebut

adalah 1,81, 2,21 dan 1,20. Berdasarkan nilai NR gulma yang didapat maka status

resistensi gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia terpapar yaitu : sensitif

sampai dengan resistensi rendah.

Kata kunci : Glifosat, gulma, resisten.

Page 4: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica),JALANTIR (Erigeron sumatrensis), DAN TEKI UDELAN (Cyperus kyllingia)

ASAL PERKEBUNAN JAMBU BIJI LAMPUNG TIMUR TERHADAPHERBISIDA GLIFOSAT

Oleh

Agustinus Haryadi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan AgroteknologiFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 5: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR
Page 6: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR
Page 7: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR
Page 8: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tangal 14 Maret 1994 di Desa Tulung Mudim,

Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara dari pasangan Bapak

Supiyo dan Ibu Trinursih dan memiliki 3 orang kakak, yaitu Margaretha Lina

Widyastuti, Sigit Haryono, Agnes Endang Susilowati, dan satu orang adik, yang

bernama Veronika Yuliana. Penulis memulai pendidikan dasar pada tahun 2000

di Sekolah Dasar Negeri 02 Pungguk Lama, Lampung Utara dan lulus pada tahun

2006. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP

Negeri 01 Abung Semuli, Lampung Utara pada tahun 2009 dan melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 01 Abung Semuli, Lampung Utara dari tahun 2009

hingga tahun 2012. Selama menjadi siswa penulis memiliki beberapa prestasi

yang diraih mulai dari sekolah dasar sampai pada sekolah menegah atas,

diantaranya adalah pernah mengikuti dan menang pada lomba cerdas cermat

tingkat SD Kecamatan Abung Timur, selalu mendapatkan peringkat di sekolah

dari SD, SMP, dan SMA, dan pernah mengikuti lomba sains tingkat kabupaten

Lampung Utara, yang mewakili SMAN 01 Abung Semuli, cabang ilmu biologi,

dan tergabung dalam Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI).

Penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Lampung melalui jalur PMPAP Unila yaitu jalur penerimaaan

Page 9: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

mahasiswa baru, yang berprestasi namun dengan keadaan ekonomi keluarga yang

belum memadai. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan

akademik salah satunya dengan menjadi asisten dosen dalam beberapa mata

kuliah seperti, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, Produksi Tanaman Ubi dan

Kacang-kacangan, Ilmu dan Teknik Pengendalian Gulma, dan Dasar-dasar

Perlindungan Tanaman. Penulis juga aktif di bidang non akademik, diantaranya

adalah menjadi kepala divisi eksternal UKM Taekwondo Unila periode 2013-

2014, menjadi salah satu atlit taekwondo unila dan meraih medali perunggu dalam

kejuaraan Darmajaya Cup, tingkat senior se-Provinsi.

Penulis melaksanakan magang atau Praktik Umum pada bulan Juli-Agustus 2015

(PU) di Human Research and Development PT. Nusantara Tropical Farm,

Lampung Timur, Lampung, dengan judul kegiatan “Manajemen Budidaya Jambu

Kristal dan Pengendalian Gulma Eleusine indica Resisten terhadap Herbisida

Glifosat & Paraquat di PT. Nusantara Tropical Farm”. Pada bulan Januari sampai

Maret tahun 2016, penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Bumi Ratu, Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulang Bawang, dan

menjadi koordinator desa.

Page 10: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan goresan karyaku ini untuk

Kedua Orang Tuaku

Bapak Supiyo dan Ibu Trinursih

Kakak-kakaku tercinta

Lina Widiastuti, Sigit Haryono, dan Endang Susilowati

Serta Adikku

Veronika Yuliana

DAN ALMAMATERKU TERCINTA

UNIVERSITAS LAMPUNG

Page 11: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah

terhadap dirimu. Jangan hilangkan keberanian dalam

mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah

untuk memperbaikinya – mulailah setiap hari dengan tugas

baru.” –St. Fransiskus dari Sales.

“Lebih baik menerangi orang daripada hanya sekedar

bersinar, membawa orang kepada renungan akan kebenaran

daripada merenung.” St. Thomas Aquinas

“Kemalasan adalah musuh terbesar jiwa.”-St. Benediktus dari

Nursia

“Berdoalah seolah – olah semua bergantung pada Allah,

bekerjalah seolah – olah semuanya bergantung kepadamu.”-

St. Agustinus

Page 12: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas

akhir dalam perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang berjudul “Uji Resistensi Gulma Rumput

Belulang (Eleusine indica), Jalantir (Erigeron sumatrensis), dan Teki Udelan

(Cyperus kyllingia) Asal Perkebunan Jambu Biji Lampung Timur terhadap

Herbisida Glifosat “ ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Dad Resiworo. J. Sembodo, M. S. selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan pengarahan, saran, bantuan, nasehat dalam melaksanakan

dan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Rusdi Evizal, M. S. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan, saran, bantuan, nasehat dalam melaksanakan dan

penulisan skripsi ini.

3. Bapak Ir. Herry Susanto, M. P. selaku pembahas yang telah memberikan

pengarahan, saran, bantuan, nasehat dalam melaksanakan dan penulisan

skripsi ini.

Page 13: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.S., selaku pembimbing akademik

yang telah memberi nasehat dan sarannya.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M. S., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

6. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini. M. Si., selaku Ketua Jurusan Agrotekologi.

7. Kedua orang tua tercinta Bpk Supiyo & Ibu Trinursih juga kepada sanak

keluarga yang telah memberi saran, semangat, bantuan, dan doanya selama

menjalankan penelitian/tugas akhir ini.

8. Bapak Khoiri yang telah memberikan pengetahuan, saran, dan bantuan

selama menjalankan penelitian/ tugas akhir ini.

9. Para sahabat terdekat Bartolomeus Suprayogi, Ahmad Azis Alfi Husein, Berri

Adiwasa, Agus Bayuga, Andrian Nurhuda, dan Aulia Rochmah.

10. Seseorang yang telah memberi dukungan kepada penulis dan memberi

semangat tanpa batas pada penulis.

11. Para teman-teman yang berpenelitian gulma bimbingan pak Dad diantaranya

adalah: Dhany Faisal Akbar, Ainia Irwint Lestari, Citra Bara Kurnia Astuti,

Annang Nur Prayogi, Ardi Kusuma, dan Maria Cindy Felixia.

Penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan selanjutnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Bandar Lampung, 05 Januari 2017

Agustinus Haryadi

Page 14: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI....................... …………………………….………………..…i

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………iv

DAFTAR TABEL ……………………………...…………………….....….v

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah……………………………………....1

1.2 Rumusan Masalah ………………..…………..………………....... 4

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………….... 4

1.4 Landasan Teori ………………………………………………........ 5

1.5 Kerangka Pemikiran …………………………………………….…7

1.6 Hipotesis ………………………………..……………………….... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengendalian Gulma di Perkebunan Jambu Biji.................................10

2.2 Informasi Umum Gulma Eleusine indica …………………......……10

2.3 Informasi Umum Gulma Erigeron sumatrensis ………………..…..11

2.4 Informasi Umum Gulma Cyperus kyllingia ……………. ……….. 12

2.5 Herbisida Glifosat ……………………………………….……….....12

2.6 Masalah Gulma Resisten Herbisida Glifosat …...………………......15

Page 15: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

ii

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ……………………………….........17

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat ……………...………………………………………...........17

3.2.2 Bahan ……………………………………………………...........17

3.3 Metode Penelitian …...…………………………………………........18

3.3.1 Survei Lapang ………………………… ………………....…......18

3.3.2 Pengambilan Bibit Gulma …….......……… …….....……….........19

3.3.3 Penanaman Bibit Gulma …….............………………….....…......19

3.3.4 Pengujian Ketahanan Gulma terhadap Glifosat………………......20

3.4 Rancangan Percobaan……………........………………………….........21

3.5 Waktu dan Variabel Pengamatan……………………..…........…….... 24

3.5.1 Waktu Pengamatan ……………….....……………………….........24

3.5.2 Persen keracunan gulma (%)………………….....……..…........….24

3.5.3 Bobot Kering Gulma (g)………….....………...……………….......24

3.6 Analisis data ……………........……………………………………......25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….......27

4.1 Resistensi Gulma E. indica terhadap glifosat…………………..…......27

4.1.1 Persen Keracunan dan Respon E. indica terhadap glifosat….….....27Respon Gulma E. indica terhadap herbisida glifosat............ ….....29

4.1.2 LT50 Gulma E. indica terhadap herbisida glifosat….......................30

4.1.3 Resistensi Gulma E. indica terhadap herbisida glifosat……...........31

4.2 Resistensi Gulma Erigeron sumatrensis terhadap glifosat……….......33

4.2.1 Persen Keracunan dan Respon E. sumatrensis terhadap glifosat...33

Page 16: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

iii

Respon Gulma E. sumatrensis terhadap Herbisida glifosat................35

4.2.2 LT50 Gulma E. sumatrensis terhadap herbisida glifosat……….....…36

4.2.3 Resistensi Gulma E. sumatrensis terhadap glifosat……................….37

4.3 Resistensi Gulma Cyperus kyllingia terhadap glifosat…………..……...38

4.3.1 Persen Keracunan dan Respon C. kyllingia terhadap glifosat…....…..38Respon Gulma C. kyllingia terhadap Herbisida glifosat......................40

4.3.2 LT50 Gulma Cyperus kyllingia terhadap glifosat…….....................….42

V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………….44

5.1 Kesimpulan ………………...…………………………….......................44

5.2 Saran …………………………………………………………………….44

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….……….45

LAMPIRAN…………………………………………………………………….48

4.3.3 Resistensi Gulma C. kyllingia terhadap glifosat…….……..................43

Page 17: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.Tata Letak Aplikasi ………………………………….…………….…...............20

2. Tata letak percobaan…………………………..………………………..............23

3. Nilai Persen Keracunan Gulma E. indica Akibat Aplikasi HerbisidaGlifosat Dosis 480 (a), 960 (b), 1.920 (c), 3.840 (d),7.680 (e), dan15.360 (f) g/ha.....................................................................................................28

4. Respon Eleusine indica terpapar dan tidak terpapar akibat perlakuanherbisida berbahan aktif glifosat 21 HSA...........................................................30

5. Nilai Persen Keracunan Gulma E. sumatrensis Akibat AplikasiHerbisida Glifosat Dosis 480 (a), 960 (b), 1.920 (c), 3.840 (d), 7.680 (e),dan 15.360 (f) g/ha...............................................................................................34

6. Erigeron sumatrensis terpapar dan tidak terpapar akibat perlakuanherbisida berbahan aktif glifosat 21 HSA...........................................................35

7. Persen Keracunan Gulma C. kyllingia Akibat Aplikasi GlifosatDosis 480 (a), 960 (b), 1.920 (c), 3.840 (d), 7.680 (e), dan 15.360 (f) g/ha.......40

8. Cyperus kyllingia terpapar dan tidak terpapar akibat perlakuanherbisida berbahan aktif glifosat 21 HSA...........................................................41

Page 18: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

v

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perlakuan percobaan uji ketahanan gulma terhadap glifosat..............................21

2. Persamaan regresi, nilai x, dan LT50 gulma E. indica tidak terpapardan terpapar glifosat beberapa tingkatan dosis...................................................31

3. Nilai ED50, nisbah resistensi, dan penggolongan resistensi gulmaE. indica akibat perlakuan herbisida glifosat.....................................................32

4. Persamaan regresi, nilai x, dan LT50 gulma E. sumatrensis tidakterpapar dan terpapar glifosat beberapa tingkatan dosis.....................................36

5. ED50, nisbah resistensi, dan penggolongan resistensi gulmaE. sumatrensis akibat perlakuan herbisida glifosat.............................................37

6. Persamaan regresi, nilai x, dan LT50 gulma C. kyllingia tidakterpapar dan terpapar glifosat beberapa tingkatan dosis.....................................42

7. ED50, nisbah resistensi, dan penggolongan resistensi gulma C.kyllingia akibat perlakuan herbisida glifosat......................................................43

8. Data persen keracunan gulma E. indica akibat pengaplikasianherbisida glifosat...............................................................................................49-50

9. Data persen keracunan gulma E. sumatrensis akibat pengaplikasianherbisida glifosat...............................................................................................51-52

10.Data persen keracunan gulma C. kyllingia akibat pengaplikasianherbisida glifosat..............................................................................................53-54

Page 19: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

vi

11 . Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 480 g/ha dan 960 g/haterhadap Gulma E. indica Terpapar dan Tidak Terpapar glifosat.......................55

12 . Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 1.920 g/ha dan 3.840 g/haterhadap Gulma E. indica Terpapar dan Tidak Terpapar glifosat.......................55

13 . Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 7.680 g/ha dan15.360 g/ha terhadap Gulma E. indica Terpapar dan TidakTerpapar glifosat................................................................................................56

14 . Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 480 g/ha dan960 g/ha terhadap Gulma E. sumatrensis Terpapar danTidak Terpapar glifosat........................................................................................56

15. Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 1.920 g/ha dan3.840 g/ha terhadap Gulma E. sumatrensis Terpapar danTidak Terpapar glifosat.........................................................................................57

16. Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 7.680 g/ha dan15.360 g/ha terhadap Gulma E. sumatrensis Terpapar danTidak Terpapar glifosat..........................................................................................57

17. Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 480 g/ha dan960 g/ha terhadap Gulma C. kyllingia Terpapar danTidak Terpapar glifosat..........................................................................................58

18. Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 1.920 g/ha dan3.840 g/ha terhadap Gulma C. kyllingia Terpapar danTidak Terpapar glifosat..........................................................................................58

19. Analisis Probit LT50 Herbisida glifosat Dosis 7.680 g/ha dan15.360 g/ha terhadap Gulma C. kyllingia Terpapar danTidak Terpapar glifosat..........................................................................................59

20. Data bobot kering E. indica akibat aplikasi glifosat..............................................59

21. Data bobot kering E.sumatrensis akibat aplikasi glifosat......................................60

22. Data bobot kering C. kyllingia akibat aplikasi glifosat.........................................60

23. Data persen kerusakan gulma Eleusine indica akibat perlakuanherbisida glifosat....................................................................................................61

24. Data persen kerusakan gulma E. sumatrensis akibatpengaplikasian herbisida glifosat...........................................................................61

Page 20: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

vii

25. Persen kerusakan gulma C. kyllingia akibat pengaplikasianherbisda glifosat.....................................................................................................62

26. Analisis Probit ED50 Herbisida glifosat Pada Gulma E. indicaTerpapar dan Tidak Terpapar glifosat...................................................................62

27. Analisis Probit ED50 Herbisida glifosat Pada GulmaE. sumatrensis Terpapar dan Tidak Terpapar glifosat..........................................63

28. Analisis Probit ED50 Herbisida glifosat Pada Gulma C. kyllingiaTerpapar dan Tidak Terpapar glifosat...................................................................63

Page 21: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Jambu biji (Psidium guajava. L) merupakan tanaman buah yang mengandung

banyak zat bermanfaat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kandungan vitamin

yang terdapat pada jambu biji antara lain adalah vitamin A, B1, dan vitamin C

yang cukup tinggi. Jambu biji juga mengandung beberapa asam amino

bermanfaat yaitu: pektin, triptofan, dan lisin. Kandungan dalam jambu biji selain

vitamin dan asam amino adalah: kalsium, zat besi, mangan, magnesium,

belerang, dan fosfor yang juga baik untuk tubuh manusia. Penelitian yang telah

dilakukan oleh para ahli gizi menyatakan bahwa jambu biji mempuyai rasa dan

aroma yang khas karena jambu biji mengandung senyawa eugenol yang juga

memiliki manfaat bagi tubuh manusia (Deputi Menegristek, 2011).

Budidaya jambu biji perlu dilakukan dengan manajemen yang baik agar

produksinya tidak menurun karena adanya gangguan organisme pengganggu

tanaman, terutama oleh karena gulma. Gulma merupakan masalah pada tanaman

perkebunan yang perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik. Perkebunan besar

melakukan manajemen pengendalian gulma agar tidak menyebabkan kerugian

dalam budidaya tanaman (Tarmani, 1984).

Page 22: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

2

Pengendalian gulma secara kimiawi merupakan pengendalian gulma yang biasa

dilakukan oleh perusahaan perkebunan besar, karena memiliki banyak keutungan.

Keuntungan penggunaan herbisida antara lain adalah: herbisida dapat

mengendalikan gulma yang tumbuh bersama tanaman budidaya yang sulit

disiangi, herbisida pratumbuh mampu mengendalikan gulma sejak awal,

pemakaian herbisida dapat mengurangi kerusakan akar tanaman, meminimalisir

erosi dan aliran permukaan, serta banyak gulma berkayu lebih mudah dimatikan

dengan mengunakan herbisida (Sembodo, 2010).

Pengendalian menggunakan herbisida jika tidak digunakan secara bijak akan

dapat menimbulkan kerugian. Kerugian yang dapat ditimbulkan dari pemakaian

herbisida yang tidak bijak antara lain yaitu: meracuni tanaman budidaya, tidak

efektif mengendalikan gulma, berdampak negatif terhadap lingkungan, dan

terjadinya gulma resisten terhadap herbisida (Sembodo, 2010).

Resistensi gulma terhadap herbisida merupakan suatu kemampuan dari gulma

untuk tetap bertahan hidup, tumbuh normal, dan beregenerasi walaupun dengan

pengaplikasian herbisida dengan dosis tersebut pada umumnya telah dapat

mematikan spesies gulma yang diaplikasikan herbisida yang sama. Terjadinya

gulma resisten terhadap herbisida merupakan suatu contoh yang menunjukkan

bahwa gulma dapat berevolusi, dari yang semula sensitif terhadap herbisida

menjadi tahan terhadap herbisida (Hager dan Rafsell, 2008).

Terjadinya gulma resisten tentu menjadi masalah yang penting dalam

pengendalian gulma. Permasalahan akibat resistensi gulma adalah tidak

terkendalinya lagi gulma resisten dengan herbisida yang biasa digunakan

Page 23: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

3

meskipun dosis penggunaannya ditingkatkan. Masalah lain akibat adanya gulma

resisten yang diaplikasi herbisida dosis tinggi justru akan berdampak buruk dan

mencemari lingkungan, matinya organisme non-target, dan kerugian secara

ekonomi untuk biaya pengendalian.

Gulma Eleusine indica, Erigeron sumatrensis, dan Cyperus kyllingia yang ada di

areal perkebunan jambu biji Lampung Timur, Lampung dilaporkan telah

mengalami resistensi terhadap herbisida glifosat. Laporan tersebut, belum

didasarkan pada penelitian secara mendalam sehingga gulma resisten di

perkebunan jambu biji tersebut belum dapat dipastikan telah mengalami resistensi

terhadap herbisida glifosat yang biasa digunakan untuk mengendalikan gulma di

perkebunan jambu biji Lampung Timur atau tidak.

Beranjak dari betapa pentingnya masalah gulma resisten terhadap herbisida,

terlebih karena herbisida glifosat merupakan bahan aktif yang paling banyak

digunakan untuk mengendalikan gulma di perkebunan, serta dampak negatif yang

dapat ditimbulkan jika terjadi gulma resisten terhadap herbisida, maka penelitian

pengujian resistensi gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia terhadap

glifosat dilakukan agar diketahui apakah ketiga jenis gulma yang terdapat di

kebun jambu biji Lampung Timur, Lampung tersebut telah mengalami resistensi

terhadap herbisida glifosat atau hanya sebatas toleran, bahkan sensistif.

Kebenaran laporan mengenai terjadinya gulma resisten tersebut perlu dibuktikan

secara ilmiah dengan cara melakukan penelitian uji resistensi gulma E. indica, E.

sumatrensis, dan C. kyllingia asal perkebunan jambu biji Lampung Timur

terhadap herbisida berbahan aktif glifosat.

Page 24: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka diperlukan

penelitian untuk menjawab permasalahan berikut :

1) Bagaimanakah tingkat keracunan gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C.

kyllingia dari areal yang terpapar dan tidak terpapar herbisida berbahan aktif

glifosat secara terus-menerus?

2) Bagaimanakah kecepatan herbisida glifosat dalam meracuni gulma E. indica,

E. sumatrensis, dan C. kyllingia dari tempat yang terpapar dan tidak terpapar?

3) Bagaimanakah status resistensi gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C.

kyllingia yang terpapar herbisida glifosat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dirumuskan

sebagai berikut :

1) Mengetahui tingkat keracunan gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C.

kyllingia dari areal yang terpapar dan tidak terpapar terhadap herbisida glifosat.

2) Mengetahui kecepatan meracuni dari herbisida glifosat terhadap gulma E.

indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia dari areal yang terpapar dan tidak

terpapar herbisida glifosat.

3) Mengetahui status resistensi gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia

dari areal yang terpapar herbisida glifosat secara terus-menerus.

Page 25: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

5

1.4 Landasan Teori

Herbisida merupakan bahan kimia atau kultur hayati beracun yang mampu

menghambat pertumbuhan bahkan sampai mematikan tumbuhan. Pengertian

tersebut memiliki arti bahwa herbisida dapat meracuni gulma atau tanaman

budidaya. Herbisida dapat mempengaruhi satu atau lebih proses (misalnya proses

pembelahan sel, perkembangan jaringan, sintesis klorofil, fotosintesis, respirasi

aktivitas enzim dan sebagainya) yang begitu penting bagi tumbuhan untuk tumbuh

normal, dan menyelesaikan siklus hidupnya (Sembodo, 2010).

Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida secara terus-menerus dalam

waktu yang lama dapat menimbulkan populasi gulma resisten terhadap herbisida.

Kemungkinan terjadinya gulma resisten sudah diperingatkan tidak lama setelah

ditemukannya herbisida 2,4-D (golongan fenoksi). Pernyataan mengenai gulma

resisten terhadap herbisida tersebut menjadi nyata setelah dilaporkan bahwa

gulma Senecio vulgaris menjadi resisten terhadap herbisida triazin dan E. indica

yang resisten terhadap herbisida glifosat (Ross dan Childs, 2004).

Glifosat merupakan herbisida sistemik yang banyak digunakan, namun jika

digunakan dalam waktu yang relatif lama maka akan menimbulkan masalah

terhadap gulma seperti memicu terjadinya suksesi gulma daun lebar (Lim, 1999).

Faiz (1989) melaporkan bahwa pengaplikasian herbisida glifosat secara terus -

menerus pada tanaman karet dewasa untuk pengendalian gulma umum

menyebabkan dominasi gulma golongan rumput dan daun lebar.

Page 26: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

6

E. indica merupakan gulma rumput yang telah banyak dilaporkan mengalami

resisten terhadap herbisida glifosat. Laporan terjadinya gulma E. indica yang

resisten terhadap glifosat terjadi pada perkebunan kelapa sawit di Malaysia dan

terdapat biotip dari E. indica yang resisten terhadap herbisida penghambat

ACCase yang terjadi di Brazil serta masih terdapat laporan lainnya mengenai

munculnya gulma resisten terhadap herbisida (Steckel, 2010).

Gulma resisten terhadap herbisida dapat dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor

pertama yang dapat mamacu terbentuknya populasi gulma resisten adalah

munculnya biotipe resisten di antara populasi sensitif sehingga populasi resisten

bertambah banyak. Faktor yang kedua adalah karena penerapan pola tanam

monokultur di perkebunan, sehingga dengan penggunaan herbisida yang sama

untuk mengendalikan gulma di areal yang sama dan melindungi tanaman yang

sama selama bertahun-tahun maka akan memunculkan gulma resisten terhadap

herbisida secara cepat sehingga perlu dilakukannya pencegahan (Ferrel, 2014).

Pencegahan terhadap munculnya gulma resisten perlu dilakukan dalam

manajemen pengendalian gulma. Cara pencegahan yang dapat dilakukan antara

lain adalah melakukan rotasi tanaman, herbisida, dan cara pengendalian

(secara mekanis, penggunaan bioherbisida, dan penggunaan benih yang bersih

dari gulma). Pencegahan terjadinya gulma resisten juga dapat dilakukan dengan

cara aplikasi herbisida yang dikombinasikan (Alla dan Hassan, 2008).

Page 27: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

7

1.5 Kerangka Pemikiran

Gulma merupakan tumbuhan yang keberadaannya dalam populasi tertentu

dianggap merugikan manusia sehingga perlu dikendalikan. Keberadaan gulma di

areal budidaya tanaman dapat menimbulkan beberapa masalah, antara lain adalah:

berkompetisi dengan tanaman budidaya terhadap sarana tumbuh, menjadi inang

hama dan penyakit bagi tanaman, dan menyulitkan pemeliharaan tanaman.

Pengendalian gulma perlu dilakukan agar tanaman tetap berproduksi dan tidak

menimbulkan masalah berkaitan dengan keberadaan gulma di areal budidaya.

Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida adalah pengendalian yang

paling banyak digunakan oleh petani maupun perusahaan perkebunan di

Indonesia. Penggunaan herbisida berbahan aktif dan memiliki mekanisme kerja

yang sama secara terus - menerus dalam waktu yang lama dapat menimbulkan

beberapa masalah, salah satunya adalah terjadinya gulma resisten herbisida.

E. indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia merupakan contoh gulma penting yang

memiliki kemampuan untuk membentuk gen ketahanan terhadap herbisida

sehingga dalam beberapa kasus di beberapa negara, ketiga jenis gulma tersebut

seringkali menjadi masalah di perkebunan besar. Ketahanan gulma terhadap

herbisida tersebut menyebabkan gulma menjadi toleran bahkan resisten terhadap

herbisida meskipun dosis pengaplikasiannya telah ditingkatkan dalam upaya

penanggulangan gulma resisten terhadap herbisida tertentu.

Penanggulangan gulma resisten terhadap herbisida dapat dilakukan dengan

beberapa cara salah satunya adalah dengan melakukan pencegahan. Pencegahan

terjadinya gulma resisten dapat dilakukan dengan melakukan rotasi penggunaan

Page 28: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

8

bahan aktif herbisida dan menggunakan herbisida dengan dosis yang

direkomendasikan. Dosis yang rendah dan tepat dapat mencegah terjadinya

gulma resisten berkembang lebih cepat, namun sesungguhnya dosis yang tepat

tersebut adalah spesifik gulma, lokasi, dan jenis bahan aktif.

Jenis bahan aktif herbisida salah satunya adalah glifosat yang memiliki

mekanisme kerja sebagai inhibitor enzim dan translokasinya bersifat sistemik .

Glifosat dapat mengganggu aktivitas enzimatis dalam proses sintesis asam amino

yang sangat diperlukan oleh tumbuhan, sehingga dengan penggunaan glifosat

maka pertumbuhan gulma akan terganggu. Herbisida dengan bahan aktif glifosat

jika kontak dengan gulma maka akan ditranslokasikan ke seluruh jaringan melalui

jaringan hidup. Seluruh jaringan tumbuhan akan mengalami kerusakan dan pada

akhirnya gulma akan mati.

Herbisida glifosat dapat digunakan untuk mengendalikan gulma secara non

selektif seperti E. indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia tetapi ketiga jenis gulma

tersebut diduga telah mengalami resistensi terhadap glifosat oleh karena

penggunaan yang telah lebih dari 10 tahun dengan minim rotasi bahan aktif di

perkebunan jambu biji Lampung Timur, Lampung sehingga perlu dilakukannya

penelitian untuk mengetahui kebenarannya.

Page 29: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

9

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan dapat disimpulkan

hipotesis sebagai berikut :

1) Tingkat keracunan gulma E. indica, E. sumatrensis dan C. kyllingia dari areal

terpapar akan lebih tinggi dibandingkan dengan gulma dari areal yang tidak

terpapar.

2) Gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia dari areal yang terpapar

akan lebih lama teracuni dibandingkan dengan gulma yang tidak terpapar

herbisida glifosat secara terus-menerus.

3) Gulma E. indica, E. sumatrensis dan C. kyllingia dari areal terpapar akan lebih

tahan dibandingkan dengan gulma yang tidak terpapar herbisida glifosat secara

terus-menerus.

Page 30: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengendalian Gulma di Perkebunan Jambu Biji

Pengendalian gulma di perkebunan jambu biji dilakukan secara terpadu yang

meliputi kultur teknis, mekanis, dan kimiawi. Pengendalian gulma secara kultur

teknis adalah pengendalian yang dilakukan terkait dengan teknik budidaya,

meliputi: penggunaan bibit unggul, pengolahan tanah, pemupukan, dan pengairan.

Adapula pengendalian secara mekanis yaitu pengendalian gulma yang dilakukan

untuk merusak dan melukai fisik gulma dengan menggunkan alat pertanian

misalnya cangkul dan sabit. Sedangkan pengendalian secara kimiawi yaitu

pengendalian gulma yang dilakukan dengan menggunakan herbisida, penggunaan

herbisida perlu dilakukan secara tepat agar dapat efektif mengendalikan gulma,

meracuni tanaman, dan mencemari lingkungan (Tarmani, 1984).

2.2 Informasi Umum Gulma Eleusine indica

Rumput belulang (E. indica (L) Gaertn dalam dunia tumbuhan termasuk dalam

kingdom: Plantae, divisio: Spermatophyta, subdivisio: Angiospermae, kelas:

Monocotyledoneae, ordo: Poales, famili: Poaceae, genus: Eleusine dan spesies:

Eleusine indica. E. indica merupakan rumput semusim berdaun pita, dan

Page 31: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

11

berumpun rapat. Akar yang dimiliki adalah perakaran dangkal namun cukup lebat

dan sangat kuat menjangkar pada tanah. Perkembangbiakannya terutama melalui

biji, biji yang dimiliki dalam jumlah yang banyak, berukuran kecil dan ringan

sehingga mudah menyebar terbawa angin maupun alat pertanian (Nasution,

1983). E. indica dapat berbunga sepanjang tahun dan setiap individunya mampu

menghasilkan biji 140.000 biji setiap musimnya sehingga cepat dalam

penyebarannya (Lee dan Ngim, 2000).

E. indica berasal dari Afrika kemudian menyebar ke daerah subtropis, tropis, dan

di berbagai wilayah di benua Asia, Australia, Amerika yang sangat tangguh dan

sulit dikendalikan. Rumput belulang dapat tumbuh subur dengan cahaya matahari

penuh, dan masih dapat tumbuh di lahan marginal. Batang, dan daun gulma ini

tumbuh mendatar di tanah sehingga sulit untuk melakukan pengendalian gulma E.

indica dengan cara penyiangan (Willcox, 2012).

2.3 Informasi Umum Gulma Erigeron sumatrensis

Gulma Jalantir (E. sumatrensis) dalam dunia tumbuhan memiliki taksononomi

kingdom: Plantae, divisi: Spermatophyta, sub-divisi: Magnoliophyta, kelas:

Magnoliopsida, sub-kelas: Asteridae, ordo: Asterales, famili: Asteraceae, genus:

Erigeron, spesies: E. sumatrensis Retz.

Tumbuhan jalantir E. sumatrensis memiliki ciri khas secara morfologi,

kemampuan hidup, dan cara perbanyakannya. Daun bergerigi, berlekuk menyirip

dengan ujung runcing dan tingginya mencapai 10-200 cm. Bunga jalantir

berwarna putih kekuning-kuningan. E. sumatrensis berbunga sepanjang tahun

dengan sinar matahari langsung hingga di tempat teduh, kering atau basah,

Page 32: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

12

mampu hidup pada ketinggian sampai dengan 3150 mdpl. Perkembangan dan

perbanyakan jalantir dengan menggunakan biji (Laba, 2012).

2.4 Informasi Umum Gulma Cyperus kyllingia

Teki udelan (C. kyllingia) merupakan gulma dari golongan teki yang memiliki

kemampuan adaptasi baik dan sulit dikendalikan. C. kyllingia dapat tumbuh di

tempat terbuka atau sedikit ternaungi pada lahan pertanian,pinggir jalan, tegalan,

lapangan, dan halaman rumah. Gulma golongan teki dapat tumbuh di tanah

berbagai kondisi baik subur maupun marginal, dan terdapat pada daerah

berketinggian 1-1000 meter dpl (Sembodo, 2010).

Teki udelan dalam dunia tumbuhan termasuk dalam kingdom: Plantae, divisi:

Magnoliophyta, kelas: Liliopsida, ordo: Cyperales, famili: Cyperaceae, genus:

Cyperus, spesies: C. kyllingia. Gulma teki udelan (C. kyllingia) memiliki ciri

morfologi sebagai berikut: C. kyllingia mempunyai tinggi sekitar 15-95 cm,

batang segitiga, helaian daun berbentuk pita, pertulangan daun sejajar, tepi daun

rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm, dan

lebar 2-6 mm, bunga berbentuk bulat berwarna putih ketika masih muda dan

coklat saat sudah tua (Dalimartha, 2009).

2.5 Herbisida glifosat

Herbisida dengan bahan aktif glifosat adalah herbisida sistemik berspektrum

pengendalian luas dan tidak aktif di dalam tanah. Glifosat merupakan herbisida

sistemik atau ditranslokasikan ke seluruh bagian tumbuhan melalui jaringan

hidup. Senyawa dari glifosat ditranslokasikan sangat cepat. Mekanisme kerja

Page 33: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

13

herbisida glifosat adalah mempengaruhi aktivitas enzim EPSPS EPSP (5-

enolpyruvyshikimat 3-phospat), sehingga dapat mengganggu sintesis asam amino

yang penting dalam biosintesis protein (Djojosumarto, 2008). Terganggunya

sintesis asam amino tersebut dapat menyebabkan kematian tumbuhan.

Glifosat adalah salah satu bahan aktif herbisida. Glifosat merupakan nama umum

dari asam organik lemah yang tersusun dari glycine dan phosponomethyl dengan

BM 169,07 g/mol. Nama kimia glifosat menurut nomenklatur IUPAC adalah N-

(phosponomethyl) glycine dengan rumus kimia C3H8NO5P. Mekanisme kerja

glifosat mematikan gulma adalah dengan menghambat aktifitas enzim EPSP (5-

enolpyruvyshikimat 3-phospat), EPSP dihasilkan dari shikimat 3-phospat atau

phospoenolpyruvate pada jalur asam shikimat. Enzim EPSP berperan dalam

biosintesa asam-asam amino yaitu, tryptofan, phenylalanine, dan tyrosine.

Keberadaan glifosat dapat menghambat kegiatan tersebut, sehingga terjadi

perpisahan asam-asam amino tersebut yang dibutuhkan dalam sintesa protein pada

jalur sintesis untuk pertumbuhan (Fletcher dan Kirkwood, 1982).

Proses terjadinya gulma resisten terhadap herbisida glifosat merupakan suatu

perkembangan dari biotipe gulma yang toleran. Perkembangan tersebut adalah

peningkatan enzim EPSPS pada tempat sasaran (site of action) yang menjadi

target glifosat untuk menghambat pertumbuhan dan mematikan gulma.

Peningkatan enzim tersebut merupkan bagian dari proses metabolisme di dalam

tubuh gulma yang menyebabkan daya racun herbisida glifosat tersebut tidak

mampu mematikan gulma pada dosis yang sama, sebenarnya sudah mampu

mengendalikan gulma yang sama. Peristiwa ketahanan gulma terhadap glifosat

Page 34: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

14

bukanlah dipengaruhi oleh terjadi mutasi gen pada site of action enzim EPSPS

yang telah dibuktikan melalui pengujian di laboratorium (Urbano et al, 2007).

Herbisida berbahan aktif glifosat adalah herbisida bersifat sistemik, mudah larut

dalam air, yang dapat meracuni gulma dengan gejala khas. Gejala keracunan

terhadap glifosat pada gulma yaitu: daun menjadi layu, klorosis, nekrosis,

mengering dan akhirnya mati. Glifosat diabsorbsi oleh daun kemudian

ditranslokasikan ke jaringan meristem secara lambat melalui floem, tetapi pada

dosis tertentu glifosat mampu mencapai organ tumbuhan bagian bawah seperti

umbi, rimpang, dan akar. Glifosat yang mudah larut dalam air oleh karena adanya

beberapa gugus yang dapat terionisasi (Sembodo, 2010).

Herbisida glifosat memiliki spektrum pengendalian gulma yang cukup luas yaitu

dapat mengendalikan gulma golongan rumput dan daun lebar. Gulma golongan

rumput yang dapat efektif dikendalikan dengan glifosat antaralain adalah:

Eleusine indica, Ottochloa nodosa, Ischaemum timorense, Axonopus compressus,

dan Imperata cylindrica. Gulma golongan daun lebar yang efektif dikendalikan

oleh glifosat antaralain adalah: Erigeron sumatrensis, Ageratum conyzoides,

Borreria alata, Chromolaena odorata, Mikania micrantha, Synedrella nodiflora,

dan Melastoma affine (Komisi Pestisida, 2011).

Page 35: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

15

2.6 Masalah Gulma Resisten Herbisida Glifosat

Resistensi gulma E. indica terhadap glifosat banyak terjadi di berbagai wilayah di

berbagai negara. Salah satunya adalah kasus resistensi gulma E. indica yang

terjadi di pertanaman kapas USA Mississipi pada tahun 2010. Gulma resisten

terhadap glifosat juga sebelumnya pernah terjadi di perkebunan buah di Malaka

dan Teluk Intan, Malaysia pada tahun 1997 E. indica di daerah tersebut telah

mengalami resistensi berganda yang disebut dengan multiple resistance yaitu

mengalami resisten terhadap dua bahan aktif herbisida. Resistensi gulma yang

lain terjadi di Colombia, Caldas tahun 2006 (Heap, 2014).

Kasus terjadinya gulma resisten terhadap glifosat telah terjadi dan dilaporkan di

berbagai negara. Laporan mengenai terdapatnya gulma resisten terhadap glifosat

salah satunya terjadi di negara India pada gulma (Amaranthus sp), (Digitaria

sanguinalis), (Setaria faberi), dan (Ambrosia trifida) di pertanaman kedelai

dengan penggunanan glifosat lebih dari 8 tahun (Davis et al, 2007). Resistensi

gulma terhadap glifosat juga dilaporkan terjadi di negara Amerika Serikat

terhadap gulma (Ipomoea hederacea), dan (Sorghum bicolor) pada pertanaman

kedelai dengan penggunaan herbisida glifosat lebih dari 2 tahun secara terus-

menerus (Hilgenfeld et al, 2004). Gulma resisten terhadap glifosat juga

dilaporkan terjadi di pertanaman jagung di Amerika Serikat bagian barat terhadap

gulma (Kochia scoparia), (Panicum milaiceum), dan (Chenopodium desiccatum)

dengan penggunaan herbisida glifosat lebih dari 5 tahun (Wilson et al, 2008).

Page 36: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

16

Resistensi gulma E. sumatrensis terhadap herbisida glifosat terjadi di beberapa

negara. Gulma E. sumatrensis ini dilaporkan mudah mengalami resistensi

terhadap herbisida berbahan aktif glifosat di Amerika Utara (Buhler & Owen,

1997). Laporan pertama kali terjadinya resistensi gulma E. sumatrensis terhadap

herbisida glifosat adalah di Delaware (USA) pada tahun 2000 (VanGessel, 2001).

Enam tahun setelah laporan tersebut juga ditemukan laporan bahwa terjadi

resistensi gulma E. sumatrensis di Amerika bagian Barat, Selatan, Atlantik,

China, dan Brazil (Heap, 2014).

Setiap jenis gulma mempunyai respon berbeda terhadap herbisida. Meskipun

terdapat kemiripan bentuk antar gulma, namun terdapat perbedaan pada tingkat

biotipe yang tidak kasat mata. Seiring dengan penggunaan herbisida sejenis yang

menimbulkan adanya biotipe populasi gulma yang rentan terhadap herbisida

menjadi berkurang secara drastis dan terjadi peningkatan biotipe resisten.

Perbedaan antara gulma yang rentan dan resisten tidak dapat diketahui jika tidak

melakukan pengujian (Santhakumar, 2012).

Page 37: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

17

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Lampung (Unila)

Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma

Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung mulai dari bulan April

sampai dengan Juli 2016.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah : cangkul, timbangan, alat tulis,

kamera, knapsack sprayer, nampan plastik berukuran 40 cm x 30 cm, nosel

berwarna biru dengan lebar bidang semprot 1,5 meter, gelas ukur, pipet, gelas

plastik dengan diameter ± 7 cm, ember plastik, kantong kertas, dan oven.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan antara lain : bibit gulma E. indica, E. sumatrensis dan C.

kyllingia yang diduga resisten (diambil dari PT NTF), gulma pembanding

Page 38: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

18

yang belum pernah terpapar glifosat diambil dari Natar, Lampung Selatan,

Lampung, herbisida berbahan aktif glifosat dengan nama dagang Elang 480 SL,

tanah, pupuk kandang, dan air.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian terdiri dari empat tahap yaitu: survei lapang, pengambilan bibit gulma,

penanaman bibit gulma, dan pengujian ketahanan gulma terhadap glifosat.

Tahapan pertama dan kedua dilakukan di perkebunan jambu biji di Lampung

Timur dan di lokasi gulma yang digunakan sebagai pembanding pada bulan April

2016. Tahapan kedua dan ketiga dilakukan di Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan pada bulan April sampai dengan Juli 2016.

3.3.1 Survei Lapang

Survei pendahuluan dilakukan di dua tempat, yaitu di areal jambu biji Lampung

Timur dan di lokasi lain sebagai pembanding. Tujuan survei pendahuluan

perkebunan jambu biji Lampung Timur adalah untuk menentukan lokasi yang

diduga terjadi resitensi gulma E. indica, E. sumatrensis dan C. kyllingia. Lokasi

pengambilan sampel gulma di perkebunan jambu biji Lampung Timur adalah

pada areal jambu biji blok 104 K, dengan luas lahan 2,63 ha dengan penggunaan

glifosat lebih dari 10 tahun. Sedangkan survei di lokasi lain bertujuan untuk

menentukan habitat gulma yang tidak pernah diaplikasikan herbisida glifosat

sebelumnya yaitu di sekitar kebun percobaan Universitas Lampung (Unila)

Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Page 39: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

19

3.3.2 Pengambilan Bibit Gulma

Pengambilan bibit gulma E. indica, E. sumatrensis, dan C. kyllingia dilakukan

dengan mengangkat bibit gulma beserta tanah di sekitar akarnya dan kemudian

dipindahkan ke dalam nampan yang telah disiapkan berisi media tanam yaitu

campuran tanah dan bahan organik dengan perbandingan 2:1 kemudian dilakukan

penyiraman. Hal ini bertujuan agar bibit gulma yang telah diambil tidak kering.

Pengambilan bibit gulma yang diduga sensitif sebagai indikator diambil dengan

cara dan metode pengambilan yang sama dengan pengambilan biji dan bibit

gulma yang diduga resisten terhadap herbisida.

3.3.3 Penanaman bibit gulma

Penanaman bibit gulma dilakukan dengan cara menanamnya pada nampan plastik

yang telah diisi dengan media tanam dan dilakukan pemeliharaan. Media tanam

yang digunakan untuk penanaman bibit gulma adalah campuran tanah dan pupuk

kandang dengan perbandingan 2:1 yang telah dicampur dan diratakan.

Pemeliharaan bibit gulma dilakukan dengan cara penyiraman secara rutin pada

waktu pagi atau sore hari. Ketika bibit gulma telah tumbuh, pemeliharaan terus

dilakukan agar gulma tetap hidup dan siap untuk diaplikasikan herbisida glifosat.

3.3.4 Pengujian Ketahanan Gulma terhadap Glifosat

Sebelum herbisida diaplikasi, dilakukan kalibrasi untuk mengetahui volume

semprot dengan menggunakan knapsack sprayer dengan nosel bewarna biru

dengan lebar bidang semprot 1,5 meter. Kalibrasi dilakukan agar setiap satuan

percobaan mendapat jumlah herbisida yang sama sesuai perlakuan. Kalibrasi

Page 40: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

20

dilakukan dengan metode luas untuk menentukan volume semprot yang

dibutuhkan seluas petak yang akan diaplikasi. Hasil perhitungan kalibrasi sprayer

pada penelitian ini adalah 250 ml/3m2(luas petak aplikasi).

Aplikasi herbisida dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan knapsack

sprayer sesuai dengan dosis yang telah ditentukan dan diaplikasikan sesuai

dengan tata letak aplikasi yang telah dirancang, yaitu dapat dilihat pada Gambar 1.

1,5 meter

2 meterKeterangan:

= Luasan petak aplikasi herbisida glifosat.

= Gulma yang dikelompokkan berdasarkan dosis herbisida yangsama.

Gambar 1. Tata Letak Aplikasi

Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah gulma E. indica, E.

sumatrensis dan C. kyllingia yang ada di perkebunan jambu biji Lampung Timur

resisten terhadap herbisida glifosat atau tidak, dilakukan dengan cara

penyemprotan herbisida glifosat dengan beberapa tingkatan dosis yang terperinci

pada Tabel 1. Penyemprotan dilakukan mulai dari dosis terendah sampai pada

dosis tertinggi.

Page 41: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

21

Tabel 1. Perlakuan percobaan uji ketahanan gulma terhadap glifosat

Perlakuan Dosis Bahan Aktif Glifosat(g/ha)

Dosis Formulasi Herbisida (l/ha)

D0 0 0D1 480 1D2 960 2D3 1.920 4D4 3.840 8D5 7.680 16D6 15.360 32

Keterangan:D0: Dosis 0 g/ha D4: Dosis 3.840 g/haD1: Dosis 480 g/ha D5: Dosis 7.680 g/haD2: Dosis 960 g.ha D6: Dosis 15.360 g/haD3: Dosis 1.920 g/ha

3.4 Rancangan Percobaan

Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK).

Satu-satuan percobaan terdiri dari satu gelas plastik yang ditanam satu jenis

gulma. Satu nampan terdiri dari tujuh gelas plastik.

Pengelompokan sampel dilakukan berdasarkan pada ukuran gulma dengan tiga

ulangan. Penelitian terdiri dari 3 percobaan. Percobaan pertama yaitu resistensi

gulma E. indica (G1) terhadap herbisida glifosat, percobaan kedua yaitu resistensi

gulma E. sumatrensis (G2) terhadap herbisida glifosat, dan pecobaan ketiga

adalah resistensi gulma C. kyllingia (G3) terhadap herbisida glifosat.

Rancangan percobaan yang akan digunakan adalah RAK dengan 3 ulangan yang

dikelompokkan berdasarkan ukuran gulma. Faktor pertama yaitu pemaparan

herbisida pada suatu tempat yang terdiri dari dua taraf. Faktor kedua yaitu

tingkatan dosis yang digunakan terdiri dari tujuh taraf.

Page 42: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

22

Faktor pertama adalah pemaparan herbisida glifosat pada suatu tempat yang

terdiri dari dua taraf, yaitu:

T1 : Gulma yang terpapar herbsida glifosat secara terus-menerus

T2 : Gulma yang tidak terpapar herbisida glifosat secara terus-menerus

Faktor kedua adalah tingkatan dosis bahan aktif yang digunakan dan terdiri dari

tujuh taraf, yaitu:

D0 : Dosis 0 g/ha

D1 : Dosis 480 g/ha

D2 : Dosis 960 g/ha

D3 : Dosis 1.920 g/ha

D4 : Dosis 3.840 g/ha

D5 : Dosis 7.680 g/ha

D6 : Dosis 15.360 g/ha

Page 43: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

23

Tata letak percobaan tercantum pada Gambar 2.

Kelompok I Kelompok II Kelompok III

G1T1D5 G1T1D0 G1T1D0 G1T1D1 G1T1D1 G1T1D0

G1T1D1 G1T1D4 G1T1D5 G1T1D6 G1T1D3 G1T1D2

G1T1D3 G1T1D6 G1T1D4 G1T1D2 G1T1D6 G1T1D5

G1T1D2 G1T1D3 G1T1D4

G1T2D4 G1T2D3 G1T2D3 G1T2D2 G1T2D5 G1T2D1

G1T2D1 G1T2D0 G1T2D4 G1T2D1 G1T2D0 G1T2D2

G1T2D6 G1T2D2 G1T2D0 G1T2D5 G1T2D4 G1T2D3

G1T2D5 G1T2D6 G1T2D0

G2T1D1 G2T1D6 G2T1D2 G2T1D5 G2T1D3 G2T1D4

G2T1D0 G2T1D2 G2T1D1 G2T1D0 G2T1D5 G2T1D6

G2T1D5 G2T1D3 G2T1D3 G2T1D4 G2T1D1 GT1D2

G2T1D4 G2T1D2 G2T1D0

G2T2D3 G2T1D1 G2T2D6 G2T2D3 G2T2D4 G2T2D0

G2T2D4 G2T2D6 G2T2D2 G2T2D0 G2T2D2 G2T2D5

G2T2D2 G2T2D5 G2T2D5 G2T2D4 G2T2D1 G2T2D6

G2T2D0 G2T2D1 G2T2D3

G3T1D6 G3T1D3 G3T1D5 G3T1D3 G3T1D6 G3T1D2

G3T1D5 G3T1D2 G3T1D4 G3T1D6 G3T1D5 G3T1D4

G3T1D1 G3T1D0 G3T1D2 G3T1D1 G3T1D0 G3T1D3

G3T1D4 G3T1D0 G3T1D1

G3T2D3 G3T2D1 G3T2D1 G3T2D6 G3T2D6 G3T2D1

G3T2D4 G3T2 D0 G3T2D0 G3T2 D5 G3T2D4 G3T2 D5

G3T2D5 G3T2D6 G3T2D3 G3T2D2 G3T2D3 G3T2D2

G3T2D2 G3T2D4 G3T2D0

Gambar 2. Tata letak percobaanKeteranganG1 = Gulma E. indica D1 = Dosis 480 g/haG2 = Gulma E. sumatrensis D2 = Dosis 960 g/haG3 = Gulma C. kyllingia D3 = Dosis 1.920 g/haT1 = Asal tempat terpapar glifosat D4 = Dosis 3.840 g/haT2 = Asal tempat tidak terpapar glifosat D5 = Dosis 7.680 g/haD0 = Dosis 0 g/ha D6 = Dosis 15.360 g/ha

Page 44: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

24

3.5 Waktu dan Variabel Pengamatan

3.5.1 Waktu Pengamatan

Pengamatan persen keracunan gulma terhadap herbisida glifosat dimulai dari 1

hari setelah aplikasi (HSA) sampai selama 21 hari dengan selang waktu 2 hari.

Pengamatan diberhentikan apabila gulma menunjukkan gejala pemulihan dari

keracunan herbisida, meskipun pengamatan belum mencapai 21 hari dari waktu

yang telah ditetapkan.

3.5.2 Persen keracunan gulma (%).

Pengamatan persen keracunan gulma diamati secara visual dari gejala keracunan

yaitu: warna, bentuk daun & batang tidak normal, hingga mengering dan matinya

gulma. Penentuan persen keracunan dilakukan dengan cara membandingkan

gulma yang diaplikasi herbisida glifosat dengan gulma yang tidak diaplikasi

herbisida sebagai kontrol. Pengamatan mulai dilakukan 1 hari setelah aplikasi

pada saat pagi hari.

3.5.3 Bobot kering gulma (g).

Bobot kering gulma yang dijadikan sebagai parameter pengamatan respon dan

ketahanan gulma terhadap herbisida dilakukan dengan serangkaian tahap secara

sistematis. Tahap awal dilakukan dengan cara memotong bagian pangkal, dan

bagian yang teracuni, sehingga hanya diambil bagian gulma yang tidak teracuni

oleh aplikasi herbisida glifosat. Tahapan selanjutnya yaitu: gulma tersebut

dimasukkan ke dalam kertas/amplop dan mengelompokkannya berdasarkan jenis

Page 45: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

25

gulma & perlakuannya masing-masing, serta dibuat label keterangan. Tahap akhir

yaitu untuk mengetahui bobot kering gulma diperoleh dengan cara, gulma

dikeringkan dalam oven pada suhu 80oC selama 48 jam hingga bobot keringnya

konstan, kemudian ditimbang, dan dicatat hasilnya. Pelaksanaan kegiatan untuk

mengetahui bobot kering gulma dilakukan setelah diakhir pengamatan persen

keracunan gulma, yaitu 21 hari setelah aplikasi herbisida.

3.6 Analisis Data

Median Lethal Time (LT50 ) adalah waktu yang dibutuhkan herbisida berbahan

aktif glifosat untuk meracuni gulma sebesar 50 %. Nilai LT50 dapat diketahui dari

persamaan regresi linear sederhana, yaitu Y = a +bx, nilai Y merupakan nilai

probit pada persen keracunan gulma dan x adalah log hari setelah aplikasi (HSA)

herbisida, kemudian setelah nilai x diketahui maka LT50 dapat diketahui dengan

antilog nilai x tersebut (Guntoro dan Fitri, 2013). Pada hasil penelitian ini

menekankan informasi nilai LT50 herbisida glifosat pada dosis 960 g/ha dan

15.360 g/ha. Dosis 960 g/ha merupakan dosis rekomendasi herbisida glifosat,

sedangkan dosis 15.360 g/ha merupakan dosis tertinggi pada penelitian ini dan

pada dosis tertinggi terdapat gulma yang masih bertahan sehingga nilai LT50

antara dosis 960 g/ha dan 15.360 g/ha menjadi kurang informatif untuk

ditampilkan, namun tetap diinformasikan secara umum (tidak diprioritaskan).

Median Effective Dose (ED50) adalah dosis efektif herbisida berbahan aktif

glifosat untuk dapat menyebabkan 50 % kerusakan pada gulma. Nilai ED50 ini

didapat dari data persen kerusakan gulma. Nilai persen kerusakan gulma didapat

dari perhitungan dari data bobot kering gulma. Data bobot kering gulma yang

Page 46: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

26

diperoleh kemudian dikonversi menjadi persen kerusakan dengan cara

membandingkan nilai bobot kering perlakuan herbisida dengan kontrol

menggunakan persamaan berikut:

Persen kerusakan (%) = (1-(P/K)) * 100%

Keterangan :

P = nilai bobot kering gulma dengan perlakuan herbisida

K = nilai bobot kering gulma kontrol

Berdasarkan data persen kerusakan gulma tersebut kemudian ditransformasi ke

probit begitu juga dengan dosis herbisida. Nilai ED50 dapat diketahui dari

persamaan regresi linear sederhana, yaitu Y = a +bx, nilai Y merupakan nilai

probit pada persen kerusakan gulma dan x adalah log dosis perlakuan herbisida,

kemudian nilai ED50 didapat dari antilog nilai x (Guntoro dan Fitri, 2013).

Nisbah Resistensi (NR) merupakan nilai dari perbandingan ED50 gulma terpapar

dengan pembanding (non-terpapar). Berdasarkan nilai NR gulma ini dapat

diketahui status resistensi gulma terpapar herbisida secara terus-menerus dalam

waktu yang lama. Nisbah resistensi pada penelitian didapat dari nisbah resistensi

menurut Ahmad-Hamdani et al pada jurnal Weed technology tahun 2012 yaitu

tergolong sensitif jika NR < 2, resisten rendah jika NR 2 – 6, resisten sedang jika

NR 6-12, dan resisten tinggi jika NR > 12.

Page 47: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Persen keracunan gulma Eleusine indica, Erigeron sumatrensis, dan Cyperus

kyllingia terpapar dan tidak terpapar glifosat memiliki tren data persen

keracunan gulma terpapar berada di bawah gulma tidak terpapar.

2. LT50 pada dosis 960 dan 15.360 g/ha gulma E. indica terpapar yaitu: 4,64 -

11,34 hari sedangkan gulma tidak terpapar 2,21 - 6,46 hari, E. sumatrensis

terpapar yaitu: 6,30 – 29,52 hari sedangkan gulma tidak terpapar 3,03 – 8,92

hari, dan C. kyllingia terpapar yaitu: 7,88 – 58,18 hari sedangkan gulma tidak

terpapar 3,95 – 28,03 hari, maka LT50 gulma terpapar lebih lama dibandingkan

dengan LT50 Gulma tidak terpapar.

3. Status resistensi gulma E. indica terpapar tergolong sensitif, gulma E.

sumatrensis tergolong resisten rendah, dan gulma C. kyllingia tergolong

sensitif terhadap herbisida glifosat.

5.2 Saran

Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut secara biomolekuler untuk mengetahui

perubahan gen yang terjadi pada gulma E. sumatrensis terpapar glifosat yang telah

mengalami resistensi terhadap herbisida glifosat dan lokasi pengambilan sampel

bibit gulma pembanding diupayakan tidak jauh dari gulma terpapar.

Page 48: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

45

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad-Hamdani, M. S., J, Mechelle., Q.Y, Owen., S. B, Powles. 2012.ACCase-Inhibiting Herbicide Resistant Avena spp. Population from theWestern Australian Grain Belt. Weed Technology. 26:130-136.

Alla, A dan Hassan. 2008. Evaluasi Beberapa Herbisida untuk PengendalianGulma pada Piringan Kelapa Sawit Muda. Prosiding. Konferensi NasionalXVI Himpunan Ilmu Gulma Indonesia (HIGI). Bogor. Hlm 160-170.

Buhler, D. D. dan M. D. K, Owen. 1997. Emergence and Survival of horseweed(Conyza canadensis). Weed Science 45: 98-101.

Cox, C. 2004. Characteristic Herbicide. Weed Technology and Science.California. 125 pp.

Dalimartha. 2009. Gulma Penting pada Perkebunan Nanas. Penebar Swadaya.Jakarta. 115 hlm.

Davis, V. M., K. D. Gibson., dan W.G. Johnson. 2008. A Field Survey toDetermine Distribution and Frequency of Glyphosate-Resistant Horseweed(Conyza Canadensis ) in Indiana. Weed Technology. 22: 331-338.

Davis, V.M., K.D, Gibson., T.T, Bauman ., S.C, Weller., W.G, Johnson. 2007.Influence of Weed Management Practices and Crop Rotation on GlyphosateResistant Horseweed Population Dynamics and Crop Yield. Weed Science.55: 508-516.

Deputi Menegristek. 2011. Jambu Biji. http://www.warintek. ristek.go. id/pertanian /jambu_biji. pdf. Diakses pada tanggal 23 Desember 2015, pukul19.00 wib. Hlm 1-17.

Dinelli, G., I, Marotti., A, Bonetti., P, Catizone., J. M, Urbano, and J, Barnes.2007. Physiological and Molecular Bases of Glyphosate Resistance inConyza bonariensis Biotypes from Spain. Department of C Agroforestales.Spain. Weed Reseach 49: 257-265.

Djojosumarto, P. 2008. Weed Resistance Management: Global Status. Paperdisampaikan pada Lokakarya Herbicide Weed Resistance di Sunway,Malaysia, 15 Januari 2008. 102 pp.

Page 49: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

46

Faiz, A. M. A. 1989. A Cost-comparison of Two Roundup Mixtures and Paracolfor Controlling General Weeds Under Rubber. Planters’Bulltein. RubberResearch Intitutte of Malaysia, Kuala Lumpur. 201: 127-132.

Ferrel, J. K. 2014. The Use Paraquat for Weed Management in Oil PalmPlantation. Papper Presented in Technical Seminar Organised by CCMBioscience Sdn Bhd on 5th August1995, Kuala Lumpur. 126 page.

Fletcher, W. W. dan R.C. Kirkwood. 1982. Herbicides and Plant GrowthRegulator. Granada Publishing. New York. 112 pp.

Guntoro, D. dan T. Y, Fitri. 2013. Aktivitas Herbisida Campuran Bahan AktifCyhalofop – Butyl dan Penoxulam terhadap Beberapa Jenis Gulma PadiSawah. Bul. Agrohorti 1 (1) : 140 – 148.

Hager, A. G. dan D. Rafsell. 2008. Weed Resistance to Herbicide. Departmentof Crop Science, America. Htttp://ipm.illionis.edu. (diakses 10 September2015). 157 pp.

Harjadi, S. S. 1989. Dasar-Dasar Hortikultura. Jurusan BDP. FakultasPertanian. IPB. Bogor. 215 hlm.

Heap, I. 2014. International Survey of Herbicide Resistant Weed.http://wwwscience.org (diakses 8 September 2015). 186 pp.

Hilgenfeld, K.L., A. R. Martin, D. A. Mortensen, dan S.C. Mason. 2004. WeedManagement in a Glyphosate Resistant Soybean System Weed Species Shift.Weed Technology. 18: 284-291.

Laba, S. K. 2012. Pengenalan Gulma Penting Perkebunan. Penebar Swadaya.Jakarta. 127 hlm.

Lim, J. L. 1999. Occurrence of Weed Succession, its Prevention and CorrectiveAction in Plantation-a Malaysian Experience. Proccedings.14th IndonesiaWeed Science Society Cof. Medan. Pp 489-496.

Lee, L. J. dan Ngim J. 2000. Control of Asystasia intrusa (BI) In Pineapple withEmphasis on New Techniques. Papper presented at the Seminar andDiscussion on the Weed Asystasia, West Johore Agric. Dev. Project,Pontian, 16 pp.

Nasution, A. 1983. Aplikasi Beberapa Dosis Herbisida Glifosat dan Parquatpada Sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) serta Pengaruhnya terhadap SifatKimia Tanah, Karakteristik Gulma dan Hasil kedelai. Jurnal Agrista. 16(3) : 135-145

Page 50: UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine …digilib.unila.ac.id/25805/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · UJI RESISTENSI GULMA RUMPUT BELULANGAN (Eleusine indica), JALANTIR

47

Purba, E. 2009. Keanekaragaman Herbisida dalam Pengendalian GulmaMengatasi Populasi Gulma Resisten dan Toleran Herbisida,Medan. http://repository. usu. ac.id (diakses 11 November 2015). 236 hlm.

Riadi, M. 2011. Pengaruh Dosis Herbisida Glifosat dan 2,4 D TerhadapPergeseran Gulma dan Tanaman Kedelai Tanpa Olah Tanah. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 5 (1) : 27-33.

Ross, M.A. dan D. J. Childs. 2004. Herbicide Mode of Action Summary.PurdueUniversity. America. http://www.extension.purdue.edu (diakses 10Oktober 2015). 185 pp.

Santhakumar. 2012. Herbicide-Resistance Management in Developing Countriesin Weed Management for Developing Countries. FAO Plant Production andProtection Paper 120 pp.

Sembodo, D. R. J. 2010. Gulma dan Pengelolaannya. Graha Ilmu.Yogyakarta.162 hlm.

Steckel, L. E. 2010. Paraquat Resistance in Horseweed and VirginiaPepperweed from Essex. Weed Science. Canada.http://extemsion.udel.edu (diakses 12 November 2015). 172 page.

Tarmani, A. S. 1984. Agribisnis Tanaman Perkebunan. Jakarta: PenebarSwadaya: 247 hlm.

Urbano, J., M. Borrego., dan A. Torres. 2007. Glyphosate Resistant HairyFleabane (Conyza bonariensis) in Spain. Weed Technology. 21: 396 – 401.

VanGessel, M. J. 2001. Glyphosate-Resistant Horseweed from Delaware. WeedScience. 49 : 703-705.

Willcox, V. D. 2012. Weed Survey-Southern States Grass Subsection. ProcSouth Weed Sci. Soc. 57 (3): 420-423.

Wilson, R. G., S. D. Miller., P. Westra., A. R. Knics., P.W. Stahlman, G.W.Wicks., dan S.D. Kachman. 2008. Glyphosate-Induced Weed Shifts inGlyphosate-Resistant Corn or a Rotation of Glyphosate-Resistant Corn,Sugarbeet, and Spring Wheat. Weed Technology. 21: 900-909.