UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS...

69
UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT VARIETAS PEMBANDINGDI KABUPATEN MAJALENGKA ACHMAD SYAIFUDDIN A24080119 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Transcript of UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS...

Page 1: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea

mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT

VARIETAS PEMBANDINGDI KABUPATEN MAJALENGKA

ACHMAD SYAIFUDDIN

A24080119

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

RINGKASAN

ACHMAD SYAIFUDDIN. Uji Daya Hasil dan Kualitas Jagung Manis (Zea

mays var saccharata Sturt.) Genotipe SD-3 serta Empat Varietas Pembanding

di Kabupaten Majalengka. (Dibimbing oleh Memen Surahman).

Percobaan ini dilakukan untuk mengevaluasi daya hasil dan kualitas serta

penampilan jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt.) genotipe SD-3 yang

diproduksi oleh IPB dengan empat varietas komersial lainnya sebagai

pembanding yang dilaksanakan di Desa Dukuh Asem Kabupaten Majalengka

sebagai salah satu sentra jagung manis di Indonesia pada bulan April-Juli 2012

dengan ketinggian 400 m dpl. Hipotesis penelitian ini adalah diduga bahwa

genotipe SD-3 mampu dikembangkan menjadi varietas yang bersaing dengan

varietas pembanding di pasar komersial berdasarkan uji daya hasil, kualitas, dan

penampilan jagung manis.

Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT)

dengan faktor tunggal. Setiap varietas diulang sebanyak empat kali sehingga

terdapat 20 satuan percobaan. Bahan tanam yang digunakan yaitu, genotipe SD-3

sebagai kontrol, sedangkan varietas pembandingnya antara lain Supersweet,

Bonanza, Sweetboy, dan SG 75. Setiap satuan percobaan terdiri atas plot

berukuran 4 x 5 m2. Jarak antar plot 0.5 m dan jarak antar blok 1.5 m. Setiap satu

plot terdiri dari lima baris tanaman dengan jarak tanam antar baris 76 cm dan

dalam baris 25 cm. Setiap lubang tanam terdiri atas dua benih jagung manis.

Pengamatan dilakukan dengan mengambil 10 tanaman contoh dalam setiap satuan

percobaan. Penyerbukan sendiri dilakukan pada dua tanaman selain tanaman

contoh di setiap plot saat tanaman berumur 46–53 hari setelah tanam (HST). Hasil

pengamatan terhadap peubah kuantitatif diuji F untuk menganalisis pengaruh

perlakuan. Pada peubah yang berpengaruh nyata dilakukan uji nilai tengah

menggunakan uji Dunnettpada taraf 5%.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa peubah rebah batang, panjang daun,

lebar daun, jumlah biji per baris pada tongkol jumlah tongkol pertanaman, dan

kadar padatan total terlarut (PTT) genotipe SD-3 tidak berpengaruh nyata dengan

Page 3: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

varietas pembandingpadauji F taraf 5% . Dari percobaan disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan daya hasil, kualitas, dan penampilan tanaman jagung manis

genotipe SD-3 yang dievaluasi dengan keempat varietas komersial yang

digunakan sebagai pembanding. Daya tumbuh SD-3 lebih tinggi daripada varietas

pembandingdengan persentase sekitar 88.25%. Genotipe SD-3 juga memiliki

waktu umur muncul malai (46 HST) dan umur reseptif tongkol (51 HST) yang

lebih cepat dibandingkan empat varietas pembanding.

Genotipe SD-3 memiliki tinggi tanamaan dan tinggi tongkol utama yang

lebih tinggi daripada varietas hibrida, kecuali dengan Supersweet. Bobot tongkol

berkelobot dan tanpa kelobot per tanaman genotipe SD-3 lebih tinggi daripada

Supersweet. Panjang tongkol dan diameter tongkol genotipe SD-3lebih rendah

dibandingkan keempat varietas pembanding lainnya. Dari segi daya hasil, indeks

panen tongkol tanpa kelobot dan produktivitas genotipeSD-3 sekitar 0.245 lebih

tinggi daripada varietas Supersweet dan Sweetboy, tetapi masih di bawah varietas

Bonanza dan SG 75.Produktivitas genotipe SD-3 sekitar 3.109 ton tongkol tanpa

kelobot/ha dengan potensi hasil dapat mencapi 19.007 ton tongkol berkelobot/ha.

Kadar PTT genotipe SD-3 sekitar 11.975 0Brix. Tingkat preferensi konsumen

menyatakan bahwa 73.33% kurang suka terhadap bentuk tongkol seperti kerucut

dan 53.33% terhadap warna biji kuning muda. Secara agregat, genotipe SD-3

lebih unggul dibandingkan Supersweet dan Sweetboy, tetapi lebih rendah

daripada Bonanza dan SG 75.

Page 4: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea

mays var. saccharata Sturt.) GENOTIPE SD-3 SERTA EMPAT

VARIETAS PEMBANDINGDI KABUPATEN MAJALENGKA

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

ACHMAD SYAIFUDDIN

A24080119

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 5: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

Judul : UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.) GENOTIPE SD-3 SERTA EMPAT VARIETAS PEMBANDING DI KABUPATEN MAJALENGKA

Nama : ACHMAD SYAIFUDDIN NRP : A24080119

Menyetujui,

Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Memen Surahman, MSc.Agr

NIP. 19630628 199002 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc.Agr

NIP. 19611101 198703 1 003

Tanggal lulus :

Page 6: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

RIWAYAT HIDUP

Penulis, Achmad Syaifuddin, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 06 Maret

1990. Penulis merupakan putra kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak

Taryoso dan Ibu Nur’aini. Tahun 2002 penulis lulus dari SDN Mampang 1,

Depok, Jawa Barat. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi ke SMP

Negeri 13 Depok dan lulus pada tahun 2005. Setelah itu, penulis meneruskan studi

di SMA Negeri 6 Depok dan tamat pada pertengahan 2008. Penulis diterima di

Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur undangan seleksi masuk (USMI).

Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Agronomi dan Hortikultura,

Fakultas Pertanian.

Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif dalam organisasi

kampus. Di Tingkat Persiapan Bersama (TPB) penulis tergabung dalam Ikatan

Mahasiswa Muslim TPB (IKMT). Di tingkat dua penulis penulis menjadi Kepala

Kajian Biro IPB Politik Center BEM KM IPB “Inspirasi” pada 2010. Di tahun

2011, penulis menjadi Menteri Kebijakan Daerah BEM KM IPB “Bersahabat”

dan Koordinator Aliansi Strategis BEM Se-Bogor. Pada tahun 2012, penulis

diamanahkan menjadi Menteri Kebijakan Pertanian BEM KM IPB “Berkarya”

dan Koordinator Isu Pangan BEM Seluruh Indonesia.

Penulis merupakan salah satu penerima Beastudi Etos (2008-2011) dan

Beasiswa Aktivis (2012) Dompet Dhuafa Republika. Selain itu penulis juga

mendapatkan Beasiswa Bank Mandiri (2012). Penulis juga aktif dalam kegiatan

sosial, seperti Pengajar dalam Program Kampung Cerdas di desa Cibanteng,

Program Kampung Produktif di Desa Galuga, Mahasiswa Tanggap Bencana, dan

lain-lain. Dalam rentang waktu yang dijalani ada sebuah keinginan untuk

menjadikan pertanian sebagai leading sector pembangunan nasional.

Page 7: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’alaatas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.

Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak 20 April 2012 ini

ialah “Uji Daya Hasil dan Kualitas Jagung Manis (Zea mays var. saccharata

Sturt.)Genotipe SD-3serta Empat Varietas Pembanding di Kabupaten Majalengka,

Jawa Barat”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Memen Surahman, MSc.Agr selaku pembimbing skripsi atas

kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan arahan selama penelitian

dan penulisan skripsi ini.

2. Dr. Tatiek Kartika S, Ms sebagai pembimbing akademik atas sarannya.

3. Dr. M. Syukur SP MSi dan Dr. Ir. Ketty Suketi MSi sebagai dosen penguji

sidang atas kebijaksanaan dan sarannya yang konstruktif.

4. Bapak Rahmat sebagai pegawai Kebun Percobaan Leuwikopo yang telah

mendampingi dalam pelaksanaan penelitiandi Majalengka.

5. Bapak Ade Ruhendi beserta kelompok Tani “Mekar Tani” yang membantu

dalam menyiapkan lahan danpemeliharaan tanaman di lapangan.

6. Bapak Ali sebagai alumni IPB yang telah bersedia menyediakan

penginapan selama penulis berada di Majalengka.

7. M. Hilal dan Arkanudin yang membantu saat pengumpulan dan

perhitungan data.

8. Bapak, Umi, dan seluruh sahabat atas segala doa dan kasih sayangnya

selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2013

Achmad Syaiuddin

Page 8: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................... 1 Perumusan Masalah ........................................................................ 2 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3 Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 3 Hipotesis ........................................................................................ 3

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4 Jagung Manis ................................................................................. 4 Budidaya Jagung Manis .................................................................. 7 Pemuliaan Jagung Manis ................................................................ 9

BAHAN DAN METODE .......................................................................... 12 Waktu dan Tempat ......................................................................... 12 Bahan dan Alat .............................................................................. 12 Metode Percobaan ......................................................................... 12 Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 18 Kondisi Umum Percobaan .............................................................. 18 Daya tumbuh, Warna Hipokotil, dan Rebah Batang ........................ 20 Tinggi Tanaman, Tinggi Tongkol Utama, dan Diameter Batang ..... 21 Lebar Daun, Panjang Daun, Panjang dan Diameter Tongkol ........... 23 Umur Berbunga dan Umur Panen ................................................... 24 Bobot Tongkol Berkelobot dan Tanpa Kelobot Per Tanaman .......... 25 Bobot Tongkol Berkelobot dan Tanpa Kelobot Per Plot .................. 26 Jumlah Bijidan Jumlah Tongkol ..................................................... 27 Jumlah tanaman dan berat 1000 benih ............................................ 28

Bobot Tajuk Atas, Indeks Panen, dan Kadar PTT ............... ........................ 29 Produktivitas dan Potensi hasil .. ...................................................... 31

Peubah Kualitatif dan Penampilan Tanaman ................................... 32

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 40 Kesimpulan ................................................................................... 40 Saran .............................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 41

LAMPIRAN .............................................................................................. 43

Page 9: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

iii

DAFTAR TABEL

Teks Nomor

Halaman

1. Sifat endosperma jagung manis ............................................... .

6

2. Pengaruh tepung sari terhadap warna biji jagung manis (metaxenia) ...............................................................................

7

3. Rancangan penelitian jagung manis di lapang ......................... .

17

4. Rekapitulasi hasil uji F pada taraf 5% genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ........................

19

5. Nilai tengahdaya tumbuh, warna hipokotil, dan rebah batang genotipeSD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

21

6. Nilai tengah tinggi tanaman, tinggi tongkol utama, dan diameter batang genotipeSD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ................................................

22

7. Nilai tengah lebar daun, panjang daun, panjang tongkol, dan diameter tongkolgenotipeSD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ................................................

23

8. Nilai tengah umur muncul tassel, umur reseptif, dan umur panen per plot tanaman genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ................................................

24

9. Nilai tengah bobot pertongkol tanaman dengan kelobot dan tanpa kelobotgenotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ................................................

26

10. Nilai tengah bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot yang dipanen per plot tanaman genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ...................................

26

11. Nilai tengah jumlah biji dan jumlah tongkol genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ...........

27

12. Nilai tengah jumlah tanaman dan bobot 1000 biji genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding...

29

13. Nilai tengah bobot tajuk atas, indeks panen, dan kadar PTT genotipe SD-3 dengan empat varietas pembanding .................

30

Page 10: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

iv

Teks Nomor Halaman

14.

Nilai tengah produktivitas dan potensi hasil genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ...........

31

15. Bentuk ujung daun pertama, bentuk batang, dan warna batang genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

32

16. Warna daun, warna malai, dan warna rambut genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ...........

33

17. Bentuk tongkol dan warna biji genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ...................................

34

18. Hasil uji preferensi bentuk tongkol dan warna biji genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding ..

36

19. Keunggulan genotipe SD-3 terhadap varietas supersweet berdasarkan aspek berdasarkan peubah yang berbeda nyata pada uji Dunnett taraf 5% ........................................................

37

20. Keunggulan genotipe SD-3 terhadap varietas hibrida berdasarkan berdasarkan peubah yang berbeda nyata pada uji Dunnett taraf 5% ......................................................................

38

Page 11: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

v

DAFTAR LAMPIRAN

Text Nomor

Halaman

1. Deskripsi jagung manis SD-3 ...................................................

44

2. Karakteristik jagung manis genotipe SD-3 ..............................

44

3. Deskripsi jagung manis varietas Supersweet ...........................

46

4. Deskripsi jagung manis varietas Bonanza ................................

47

5. Deskripsi jagung manis varietas Sweetboy .............................

48

6. Deskripsi jagung manis varietas Sugar 75 ...............................

48

7. Hasil sidik ragam peubah daya tumbuh genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

49

8. Hasil sidik ragam peubah warna hipokotil genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

49

9. Hasil sidik ragam peubah tinggi tanaman genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

49

10. Hasil sidik ragam peubah tinggi tongkol utama genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ......

50

11. Hasil sidik ragam peubah diameter batang genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

50

12. Hasil sidik ragam peubah rebah batang genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

50

13. Hasil sidik ragam peubah panjang daun genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

50

14. Hasil sidik ragam peubah lebar daun genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ........................

50

15. Hasil sidik ragam peubah umur muncul tassel genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

51

16. Hasil sidik ragam peubah umur reseptif genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

51

Page 12: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

vi

17. Hasil sidik ragam peubah bobot pertongkol dengan kelobot genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

51

18. Hasil sidik ragam peubah bobot pertongkol tanpa kelobot genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

51

19. Hasil sidik ragam peubah panjang tongkol genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

51

20. Hasil sidik ragam peubah diameter tongkol genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

52

21. Hasil sidik ragam peubah jumlah baris biji pada tongkol genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

52

22. Hasil sidik ragam peubah jumlah biji per baris pada tongkol genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

52

23. Hasil sidik ragam peubah jumlah tongkol pertanaman genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

52

24. Hasil sidik ragam peubah berat biji 1000 butir genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

52

25. Hasil sidik ragam peubah bobot seluruh tongkol berkelobot yang dipanen per plot tanaman genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ...................................

53

26. Hasil sidik ragam peubah bobot seluruh tongkol tanpa kelobot yang dipanen per plot tanaman genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .........

53

27. Hasil sidik ragam peubah tanaman yang terserang penyakit bulai genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding .................................................................

53

28. Hasil sidik ragam peubah tanaman sehat yang tumbuh genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ..............................................................................

53

29. Hasil sidik ragam peubah tanaman yang dipanen genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

53

Page 13: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

vii

30. Hasil sidik ragam peubah bobot tajuk atas SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ........................

54

31. Hasil sidik ragam peubah kadar padatan total terlarut (PTT) SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

54

32. Hasil sidik ragam peubah indeks panen tongkol tanpa kelobot SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

54

33. Hasil sidik ragam peubah produktivitasSD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ...................................

54

34 Hasil sidik ragam peubah potensi hasilSD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding ...................................

54

35. Dokumentasi kegiatan penelitian jagung manis di Majalengka

55

Page 14: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

viii

DAFTAR GAMBAR

Teks Nomor

Halaman

1. Bentuk ujung daun pertamadari genotipe SD-3 dan varietas pembanding ...........................................................................

32

2. Bentuk batang dan warna batang genotipe SD-3..................

33

3. Warna daun dari genotipe SD-3............................................

34

4. Warna malaidari genotipe SD-3 ...........................................

34

5. Warna rambut dari genotipe SD-3 .........................................

34

6. Bentuk tongkol dan warna biji genotipe SD-3 dan varietas pembanding ...........................................................................

35

Page 15: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jagung manis atau sweet corn (Zea mays var. saccharata Sturt.)merupakan

komoditas pertanian yang sangat digemari terutama oleh penduduk perkotaan,

karena rasanya yang enak dan manis. Jagung manis termasuk ke dalam kelompok

tanaman sayuran. Jagung tipe ini mulai dikembangkan di Indonesia sekitar tahun

1980-an (Tim Penulis PS, 2002). Jagung manis semakin populer dan banyak

dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa.

Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1998) banyak kultivar jagung yang memiliki

kandungan provitamin A yang tinggi. Selain itu, jagung manis juga mempunyai

tekstur dan aroma yang khas sehingga dapat dibuat berbagai jenis makanan

olahan.

Penanaman jagung manis relatif lebih menguntungkan daripada jagung

biasa karena jagung manis mempunyai nilai ekonomis yang tinggi di pasaran dan

masa produksinya relatif lebih cepat. Tanaman jagung manis dipanen ketika

berumur 18-24 hari setelah penyerbukan. Umur yang relatif pendek ini

memungkinkan frekuensi penanaman yang lebih intensif dibandingkan dengan

menanam jagung biasa. Sisa brangkasan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak

dan tongkol jagung sekunder dapat dijadikan sebagai jagung semi sehingga dapat

meningkatkan pendapatan petani. Menurut Junaedi et al.(2000) petani umumnya

menggunakan varietas jagung manis yang bersari bebas karena harga benihnya

relatif murah dibandingkan dengan varietas hibrida, namun kualitas tongkol yang

dihasilkan varietas bersari bebas relatif lebih rendah.Jagung hibrida juga

mempunyai produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan jagung inbrida.

Kebutuhan benih jagung manis di Indonesia pada 2011 sebanyak 500-600

ton. Saat ini, Indonesia masih mengimpor 250 ton benih jagung manis dari luar

negeri. Produktivitas jagung manis lokal saat ini rata-rata hanya mampu

menghasilkan sekitar 5 ton per hektar (ha). Padahal, potensi hasil jagung manis

lokal dapat mencapai 10-14 ton per ha. Di sisi lain, produksi jagung manis di

Amerika Serikat bisa mencapai 9.9-10 ton per ha. Data tersebut menunjukkan

bahwa produktivitas jagung manis di Indonesia potensial untuk

Page 16: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

2

ditingkatkan.Sentra penanaman jagung manis di Indonesia terutama di Sumatera

Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Permintaan pasar terhadap jagung manis terus meningkat seiring dengan

munculnya pasar swalayan baru yang membutuhkan dalam jumlah cukup besar.

Kebutuhan untuk pasar ekspor juga terus bertambah ditandai dengan adanya

peningkatan volume ekspor jagung manis. Kebutuhan pasar yang meningkat,

produksi jagung manis lokal yang masih rendah, dan harga jagung manis yang

relatif tinggi merupakan faktor pendorong agar petani dapat memgembangkan

usaha jagung manis.Oleh karena itu, jagung manis perlu diusahakan secara

intensif dan komersial, sehingga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksinya

pun dapat memenuhi standar permintaan konsumen (pasar).

Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah produktivitas tanaman

jagung manis masih sangat rendah, sedangkan permintaan pasar nasional dan

internasional cenderung meningkat. Salah satu faktor penyebab rendahnya

produktivitas adalah penggunaan benih unggul yang rendah oleh petani. Hal ini

terjadi karena harga benih jagung manis hibrida yang dapat berproduksi tinggi di

pasaran harganya sangat mahal. Sementara itu, benih jagung manis non hibrida

yang harganya murah masih belum dapat bersaing dalam hal produktivitas dengan

benih hibrida. Terkait hal tersebut, IPB mencoba merakit genotipeSD-3 (jagung

manis bersari bebas) yang harganya relatif lebih murah dibandingkan varietas

komersil lainnya di pasaran. Penelitian ini ingin menguji apakah genotipeSD-3

dapat bersaing dengan varietas lainnya dalam hal daya hasil, kualitas, dan

penampilan. Alasan penelitian ini dilakukan di Kabupaten Majalengka karena

iklim dan topografinya sesuai dengan syarat tumbuh jagung manis dan daerah ini

merupakan salah satu sentra jagung manis di Jawa Barat.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi daya hasil dan

kualitas serta penampilan jagung manis genotipe SD-3 yang diproduksi oleh IPB

Page 17: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

3

dengan empat varietas komersial lainnya sebagai pembanding di Kabupaten

Majalengka sebagai salah satu sentra jagung manis di Indonesia.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui varietas

jagung manis yang baik secara daya hasil, kualitas, dan penampilan agar petani

memiliki preferensi dalam menanan benih jagung manis yang memiliki

produktivitas tinggi dengan harga yang relatif terjangkau sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan petani jagung manis melaui pengurangan biaya

produksi.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengujian daya hasil dan kualitas serta

penampilan genotipe SD3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

dengan melihat peubah kuantitatif dan kualitatif yang berpengaruh terhadap daya

hasil, kualitas, dan penampilantanaman jagung manis secara keseluruhan, baik

pada fase vegetatifmaupun generatifnya.

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga bahwa

genotipe SD-3 mampu dikembangkan menjadi varietas yang bersaing dengan

varietas pembanding di pasar komersial berdasarkan uji daya hasil, kualitas dan

penampilan jagung manis (Zea mays var. saccharata Sturt.).

Page 18: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

4

TINJAUAN PUSTAKA

Jagung manis

Jagung manis merupakan tanaman semusim yang tergolong herba

monokotil (Rubatzky dan Yamaghuchi, 1998). Tanaman ini termasuk ke dalam

famili Gramineae sub famili Panicoidae serta tergolong suku Maydae. Tipe

pembungaan jagung manis tergolongmonociousdengan bunga jantan tumbuh

sebagai pembungaan ujung (tassel) pada batang utama dan bunga betina tumbuh

terpisah sebagai pembungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak

daun. Berdasarkan tipe penyerbukan, jagung manis termasuk tanaman menyerbuk

silang dengan persentase penyerbukan silang sebesar 95%. Jagung manis

memiliki tipe pertumbuhan determinate. Secara fisik maupun morfologi sulit

untuk membedakan tanaman jagung manis dengan jagung biasa. Perbedaan

biasanya terletak pada warna bunga jantan dan bunga betina. Malai jagung manis

berwarna putih sedangkan malai jagung biasa berwarna kuning kecokelatan.

Rambut jagung manis berwarna putih sampai kuning keemasan sedangkan pada

jagung biasa berwarna kemerahan. Selain itu, tongkol jagung manis mempunyai

dua atau tiga daun yang tumbuh di sisi kiri dan kanan.

Perkecambahan pada jagung manis diawali dengan pembentukan sistem

perakaran dan struktur daun. Sistem perakaran jagung manis relatif dangkal

sebagai akar adventif dan berserabut dengan percabangan yang amat lebat untuk

memberikan hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Akar layang jagung

manis tumbuh di atas permukaan tanah sebagai penunjang supaya batang tumbuh

tegak dan membantu dalam penyerapan hara. Batang jagung manis berkisar antara

1.5-2.5 m dan terbungkus pelepah daun yang berselang-seling(Rubatzky dan

Yamaghuchi, 1998). Pelepah daun terbentuk pada buku dan membungkus rapat

panjang batang utama. Percabangan (batang liar) umumnya terbentuk pada

pangkal batang. Batang liar merupakan batang sekunder yang berkembang pada

ketiak daun terbawah dekat permukaan tanah. Tongkol yang tebentuk pada batang

liar berkembang lebih lambat dan kurang produktif. Diameter batang jagung

manis bervariasi dengan ukuran maksimal mencapai 4 cm dan jumlah buku

Page 19: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

5

berkisar antara 10-20 buku per tanaman. Panjang ruas juga bervariasi dan dapat

digunakan sebagai pembeda varietas.

Bunga jantan berbentuk malai longgar (tassel) yang terdiri bulir poros

tengah dan cabang lateral. Ketika bunga jantan matang, bunga bagian tengah

malai tassel menjadi mekar (anthesis) terlebih dahulu. Serbuk sari dari spikelet

bertangkai pada bulir poros tengah keluar lebih awal, kemudian diikuti oleh

spikelet yang tidak bertangkai sehingga waktu penyebaran tepung sari menjadi

lebih lama. Serbuk sari yang dihasilkan untuk menyerbuki setiap tangkai putik

sekitar 25000 tepung sari. Tersebarnya tepung sari dipengaruhi oleh suhu,

pergerakan udara (angin) dan kultivar. Waktu anthesis antara 3-10 hari setalah

kotak serbuk sari pecah. Tersebarnya tepung sari dimulai sebelum putik betina

muncul (silking) sehingga lebih memungkinkan terjadinya serbuk silang.

Bunga betina terbentuk sebagai spikelet yang berpasangan pada poros

tengah batang lateral yang dikenal sebagai tongkol. Rambut pertama berasal dari

putik pada dasar tongkol dan ada satu helai rambut untuk satu biji jagung manis

yang terbentuk. Rambut pada tongkol jagung manis biasanya muncul antara 1-3

hari setelah tepung sari tersebar dan siap diserbuki (reseptif) ketika rambut sudah

keluar dari kelobot. Waktu yang diperlukan agar rambut pada tongkol tumbuh

sempurna antara 2-7 hari, tergantung suhu dan kegenjahan tanaman. Jagung manis

umumnya membentuk biji antara 3-5 hari setelah rambut pertama muncul. Suhu

yang tinggi selama penyebaran tepung sari dan munculnya rambut dapat

mempengaruhi proses pengisisan biji.

Jagung manis memiliki buah matang berbiji tunggal yang disebut

karyopsis. Biji jagung manis terdiri dari endosperma yang mengelilingi embrio.

Endosperma biji merupakan tempat menyimpan gula dan pati. Perbandingan

antara gula dan pati pada jagung biasa adalah 1:3, sedang pada jagung manis

jumlah patinya lebih sedikit dengan komposisi yang berbeda. Jagung manis

diyakini berasal dari jagung biasa yang mengalami mutasi.Wolfe et al.(1997)

menyatakan bahwa mutasi endosperma jagung manis terjadi pada gen sugary1

(su1), shrunken2 (sh2), sugary enhancer (se), rapuh (bt2), extender amilosa (ae),

kusam (du) dan lilin (wx).

Page 20: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

6

Pada jagung biasa, gen Su 1 untuk biji berpati adalah dominan homozigot

(Su 1 Su 1). Sementara pada jagung manis, gennya adalah resesif homozigot (su 1

su 1). Jagung manis dengan gen su 1 menimbun gula lebih banyak daripada pati.

Gen su 1 menyebabkan tanaman lebih cenderung menimbun gula sekitar 15%.

Gen su 1 juga berpangaruh dalam memperlambat perubahan gula menjadi pati.

Gen sugary enhacer 1 (se1) merupakan peningkat kadar gula pada biji dan

memungkinkan masa panen lebih lama dengan kehilangangula yang lebih sedikit.

Pada kulitivar se 1 kandungan gula meningkat tanapa mengurangi fitoglikogen

sehingga laju perubahan gula menjadi pati relatif sama denga tipe su 1 normal.

Gen se 1 memiliki kandungan gula yang lebih tinggi di awal sehingga rasa manis

dapat bertahan lebih lama. Gen shrunken 2 (sh 2) menghasilkan kandungan gula

tertinggi (50% bobot kering biji), namun berakibat pada penurunan fitoglikogen.

Laju perubahan gula menjadi pati lebih rendah daripada tipe su 1 normal.

Meskipun gen sh 2 mampu mempertahankan kemanisannya untuk jangka waktu

yang lama, perikarp cenderung liat dengan tekstur yang relatif kasar. Biji kultivar

sh 2 memiliki cadangan pati sedikit sehingga pada biji yang matang menunjukkan

endosperma yang sangat menyusut(Rubatzky dan Yamaghuchi, 1998).

Tabel 1. Sifat endosperma jagung manis

Tipe endosperma mutan

Kemanisan (hari)a

Perkiraan konsentrasi gula (%)b

Tekstur endosperma

Tekstur perikarp

su 1 manis (1-2) 8-18 halus lembut se 1 sangat manis

(4) 15-40 halus sangat

lembut sh 2 manis luar biasa

(10) 20-50 kurang halus agak lembut

keras Keterangan : a jumlah hari rasa manis dapat bertahan selama jagung manis

disimpan pada suhu rendah (0-50C) dan kelembapan tinggi (95%) b perkiraan konsentrasi gula pada 22 hari setelah penyerbukan Sumber : Rubatzky dan Yamaghuchi, 1998 Gen lain yang mempengaruhi kualitas endosperma adalah remah-1 (bt 1-

brittle 1), keras tetapi mudah pecah, remah-2 (bt 2- brittle-2) kandungan amilosa

yang lebih banyak (ae 1- amylose extender-1), kusam (du 1- dull-1), dan berlilin

(wx 1- waxy-1). Kultivar dengan genotipe tipe endosperma bt 1 dan bt2 tumbuh

lebih cocok pada daerah tropika. Kultivar jagung manis dapat memiliki lebih dari

Page 21: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

7

satu gen endosperma mutan. Keuntungan yang diturunkan dari gen mutan

endosperma tidak semuanya positif, tetapi sering berkaitan dengan beberpa sifat

yang tidak diinginkan.

Tepung sari dari satu kultivar dapat berpengaruh terhadap beberapa sifat

biji kultivar lain, salah satunya warna biji.Xenia merupakan gejala genetik berupa

pengaruh langsung serbuk sari (pollen) pada fenotipebiji dan buah yang dihasilkan

tetua betina. Pada kajian pewarisan sifat, ekspresi dari gen yang dibawa tetua

jantan dan tetua betina diasumsikan baru diekspresikan pada generasi berikutnya.

Dengan adanya xenia, ekspresi gen yang dibawa tetua jantan secara dini sudah

diekspresikan pada organ tetua betina. Xenia yang memengaruhi fenotipe buah

disebut metaxenia (Denney, 1992).

Tabel 2. Pengaruh tepung sari terhadap warna biji jagung manis (metaxenia)

Sumber tepung sari

Warna biji genotipe yang

diharapkan

Hasil

Kuning Putih Di antara biji puti, beberapa biji berwarna kuning

Campuran (putih/kuning)

Putih Di antara biji putih, hanya sedikit yang berwarna kuning

Kuning Putih/kuning Putih dan kunin, dengan biji kuning lebih banyak daripada biji putih

Putih Kuning Biji kuning, tidak ada pengaruhnya Putih Putih/kuning Putih dan kuning, tidak da pengaruhnya Sumber : Rubatzky dan Yamaghuchi, 1998

Budidaya Jagung Manis

Jagung manis mempunyai wilayah adaptasi yang relatif luas dan dapat

ditanam sampai ketinggian 3000 mdpl. Benih jagung manis ditanam langsung

dengan kedalaman 3-5 cm. Jarak tanam rata-rata jagung manis umumnya 20-25

cm dalam barisan dan 75-90 antarbarisan. Penanaman berkelompok (hill) dengan

benih lebih dari satu per lubang tanam dilakukan dengan jarak yang lebih lebar

sehingga meningkatkan kemampuan tanaman untuk menghasilkan tongkol ganda.

Adisarwanto dan Widyastuti (2002) menyatakan bahwa jumlah populasi tanaman

per hektar merupakan faktor penting mendapatkan hasil jagung manis yang

maksimal. Produksi yang maksimal dapat dicapai dengan menggunakan jarak

Page 22: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

8

tanam yang tepat. Semakin tinggi tingkat kerapatan suatu pertanaman akan

mempengaruhi tingkat persaingan antara tanaman dalam mendapatkan unsur hara

dan cahaya. Penjarangan tanaman harus dilakukan sebelum tanaman setinggi 20

cm.

Jagung manis dapat tumbuh hampir pada semua tipe tanah, dengan syarat

berdrainase baik. Kisaran pH yang baik untuk pertumbuhan adalah 5.5 sampai

dengan 7.0. Suhu optimum untuk pertumbuhan jagung manis berkisar antara 210C

sampai 270C. Perkecambahan benih optimum terjadi pada suhu antara 21-270C.

Suhu rendah kurang berpengaruh pada fase bibit, tetapi pada fase selanjutnya suhu

harus lebih tinggi untuk pertumbuhan yang baik. Suhu panas merupakan suhu

ideal untuk pertumbuhan vegetatif dan tongkol, sedangkan suhu sedang optimum

untuk akumulasi pembentukan karbohidrat.

Perkembangan tanaman dan pembungaan jagung manis dipengaruhi oleh

panjang hari dan suhu. Pada hari pendek, tanaman jagung manis lebih cepat

berbunga, tetapi pertumbuhan vegetatif tanamannya tidak memadai untuk

mendukung perkembangan tongkol dan biji sehingga hasil tanaman rendah.

Jagung manis memerlukan air 200-300 mm per bulan. Kekurangan air akibat

kelembapan yang rendah dan cuaca panans akan mempengaruhi pembentukan

fotosintat sehingga hasil tongkol menjadi rendah.

Pemanenan jagung manis dilakukan antara 18-24 hari setelah penyerbukan

(Rubatzky dan Yamaghuci, 1998). Biasanya ditandai dengan penampakan luar

rambut tongkol yang mengering, kelobot yang ketat, dan tongkol yang keras

ketika digenggam oleh tangan. Tongkol dipanen dengan menarik tongkol ke

bawah menjauhi batang tanpa merusak batang utama sehingga memungkinkan

tongkol tersisa tidak terganggu pertumbuhannya. Keseragaman posisi tongkol

pada arah dan ketinggian dari atas permukaan tanah merupakan faktor penting

untuk memudahkan dalam pemanenan dengan tangan dan meningkatkan efisiensi

panen dengan mesin. Laju respirasi jagung manis cukup tinggi sehingga

perubahan komponen gula menjadi pati cenderung berlangsung dengan cepat.

Suhu yang rendah dan kelembapan yang tinggi diperlukan ketika panen untuk

menjaga kualitas tongkol jagung manis.

Page 23: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

9

Pemuliaan Tanaman Jagung Manis

Pemuliaan tanaman banyak ditekankan pada usaha mempertinggi

produktivitas hasil pertanian dengan menyediakan varietas yang lebih produktif

sebagai hasil dari sistem fisiologi yang lebih efisien (Allard, 1989). Syukur et. al.

(2012) menyatakan bahwa pemuliaan tanaman jagung manis secara umum

bertujuan untuk mendapatkan varietas-varietas yang mempunyai kuantitas dan

kualitas hasil tinggi serta resisten terhadap hama dan penyakit penting (penyakit

bulai). Adisarwanto dan Widyastuti (2002) menyatakan bahwa arah varietas

jagung manis adalah varietas bersari bebas (open pollinated) dan varietas hibrida.

Pembentukan benih bersari bebas berbeda dengan varietas hibrida. Benih varietas

berseri bebas merupakan varietas yang benihnya berasl dari tongkol tanaman yang

sesuai dengan varietas bersangkutan sehingga dapat digunakan terus-menerus

pada setiap penanaman. Varietas bersari bebas dapat dibagi menjadi dua, yaitu

varietas sintetik dan varietas komposit. Benih varietas komposit merupakan hasil

dari campuran sejumlah plasma nutfah yang telah mengalami perkawinan acak.

Sementara benih varietas sintetik berasal dari campuran dua atau lebih galur

persilangan sendiri.

Kelebihan menggunakan benih bersari bebas antara lain harganya relatif

murah dan dapat ditanam beberapa kali tanpa mengalami degenarasi yang serius.

Hanya saja potensi hasil jagung manis bersari bebas lebih rendah dibandingkan

hibrida. Di masa mendatang pembentukan varietas bersari bebas akan tetap

dilakukan dengan asumsi penggunaan jagung hibrida yang belum berkembang

pesat, khususnya pada daerah terpencil, daerah dengan lahan marjinal, dan di

daerah yang petaninya masih belum sanggup membeli benih hibrida. Metode

seleksi untuk membentuk varietas bersari bebas antara lain seleksi massa, half sib,

full sib, self progeny, modifikasi, atau kombinasinya. Bahan yang digunakan

untuk pembentukan varietas bersari bebas berasal dari koleksi plasma nutfah,

introduksi, dan pool galur-galur hasil persilangan. Dari bahan seleksi tersebut

dipilih sifat-sifat yang diinginkan untuk dimasukkan ke dalam varitas baru yang

dibentuk, antara lain ketahanan terhadap penyajit, toleran cekaman lingkungan,

dan potensi hasil yang tinggi.

Page 24: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

10

Varietas hibrida merupakan generasi FI hasil dari suatu persilangan

sepasang atau lebih tetua galur murni yang mempunyai karakter yang unggul

(Syukur et. al, 2012). Istilah benih hibrida menunjukkan populasi F1 yang dipakai

sebagai benih penanaman tanaman komersil yang diperoleh dengan mengawinkan

silang klon-klon, varietas penyerbukan bebas, galur inbred, atau populasi lain

yang secara genetik tidak sama (Allard, 1989). Artinya, benih varietas hibrida

harus selalu disediakan melalu persilangan tetua galur murni. Penanaman benih

hibrida pada generasi berikutnya akan menghasilkan tanaman yang tidak unggul

karena adanya segregasi tanaman pada generasi selanjutnya. Syarat pokok dalam

pembentukan varietas hibrida, yaitu persilangan dapat dilakukan secara mudah

dan masal, benih dapat diproduksi dengan biaya yang memebri keuntungan, dan

lebih unggul dari varietas tipe lain.

Sebagian besar tanaman hibrida adalah hasil dari “single-cross” yang

dibuat dengan menyilangkan dua individu atau dua inbreed (Brewbeker, 1964).

Untuk tanaman jagung manis, biji hibrida yang dikomersialkan berasal dari

“double cross”, yaitu hasil persilangan dua hibrid single cross. Pada umumnya

hibrida komersil akan menampilkan sifat terpilih yang lebih baik daripada

induknya. Namun, ada juga hibrida komersil yang menghasilkan produksi yang

tidak melebihi produksi inbreed induknya. Semakin tinggi tingkat homozigositas

induk inbreed, maka hibrida yang dihasilkan semakin seragam dan tidak

bervariasi. Tujuan utama bagi peggunaan hibrida adalah vigor yang bagus dan

kestabilan genetik. Serbuk sari jagung manis dapat terbawa angin dengan jarak

sampai 1 km. Isolasi jarak biasanya digunakan untuk memproduksi benih hibrida

(Raymond, 1999).

Keunggulan hibrida terjadi karena adanya heterosis, yaitu keunggulan

hasil persilangan (F1) yang melebihi nilai rataan kedua tetuanya. Kemungkinan

terjadinya heterosis disebabkan oleh adanya rangsangan fisiologis terhadap

pertumbuhan yang cenderung meningkat seiring peningkatan besarnya perbedaan

gamet yang menyatu. Sedangkan tangkar dalam (inbreeding) merupakan gejala

kebalikan dari heterosis. Inbreeding merupakan persilangan antara individu yang

mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat. Istilah ini digunakan juga pada

penyerbukan sendiri (selfing) untuk tanaman menyerbuk silang. Inbreeding dapat

Page 25: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

11

mengakibatkan penurunan karakter-karakter pada tanaman, terutama pada

tanaman menyerbuk silang. Efek heterosis yang terkendali pada jagung manis

memmpunyai perkembangan yang besar karena morfologi bunga mapu

menghasilkan sejumlah besar biji yang diperlukan untuk memproduksi benih

hibrida secara komersil dengan sangat ekonomis. Heterosis dan depresi inbreeding

berhubungan dengan sifat-sifat yang menentukan “ketahanan” (fitness) individu

dan dalam kaitannya dengan proporsi kontribusinya pada generasi berikutnya

(Brewbeker, 1964)

Keseragaman pada suatu tanaman merupakan suatu yang disengaja karena

efisiensi menghendaki keseragaman. Cara paling ideal untuk mengendalikan

penyakit pada jagung manis adalah dengan mengembangkan varietas tahan

penyakit. Tujuan utama dari pemuliaan ketahanan tanaman terhadap penyakit

yaitu mengidentifikasi dan menggunakan secara efektif gen-gen ketahanan dalam

menghasilkan varietas yang tahan dan hasilnya tinggi. Ketahanan peyakit dapat

tergantung pada satu gen, beberapa gen, banyak gen (poligen atau multigen), dan

gen-gen sitoplasmik. Penciptaan varietas baru tahan penyakit dilakukan pemulia

tanaman dengan memanipulasi gen-gen dan kromosom dari kumpulan keragaman

genetik yang diambil dari bank plasma nutfah untuk digabungkan menjadi

varietas tahan penyakit atau memiliki sifat yang diinginkan (Crawder, 1986).

Page 26: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

12

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka,

Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi

percobaan terletak pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut (mdpl)

dengan suhu rata-rata berkisar antara 21.4-35.120C dan curah hujan sebesar 258.7

mm per bulan dengan hari hujan rata-rata 8 hari per bulan(Deptan, 2013).

Bahan dan Alat

Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah satugenotipe

jagung manis, yaitu SD-3 sebagai kontrol.Varietas jagung manis bersari bebas dan

hibrida yang digunakan sebagai varietas pembanding yaitu Supersweet, Bonanza,

Sweetboy, dan Sugar 75 (SG 75).

Pupuk yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pupuk urea 300 kg/ha,

pupuk SP-36 200 kg/ha, dan pupuk KCl 200 kg/ha. Bahan lain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pestisida berbahan aktif Carbofuran, herbisida

berbahan aktif Mesotrion 50 g/l dan Atrazin 500 g/l dengan dosis 4.7 cc/l yang

dilarutkan dengan surfaktan non-ionik 1.6 cc/l, dan Metalaxyl 35% dengan dosis 2

gram/kg benih dan 2 gram/l air sebagai fungisida.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan budidaya

tanaman standar, patok bambu, timbangan, jangka sorong, meteran, dan

refraktometer untuk mengukur kadar Padatan Total Terlarut (PTT) pada biji

jagung manis. Untuk melakukan penyerbukan sendiri dibutuhkan kantong kertas,

tali, spidol, dan stapler.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak

(RKLT) dengan faktor tunggal. Perlakuan yang diberikan menggunakan satu

genotipe jagung manis (SD-3) dan empat varietas pembanding, yang masing-

masing varietas diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 20 satuan percobaan.

Page 27: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

13

Setiap satuan percobaan terdiri atas plot berukuran 4 x 5 m2.Jarak antar plot 0.5

cm dan jarak antar blok 1.5 m. Dalam satu plot terdapat 5 baris tanaman dengan

jarak tanam antar baris 70 cm dan dalam baris 25 cm. Setiap lubang tanam terdiri

atas 2 benih jagung manis. Pengamatan dilakukan dengan mengambil 10 tanaman

contoh dalam setiap satuan percobaan. Penyerbukan sendiri dilakukan pada dua

tanaman selain tanaman contoh di setiap plot saat tanaman berumur 46–53 hari

setelah tanam (HST). Hasil pengamatan terhadap peubah kuantitatif diuji F untuk

menganalisis pengaruh perlakuan. Pada peubah yang berpengaruh nyata dilakukan

uji nilai lanjut menggunakan uji Dunnettpada taraf 5%. Sementara itu, hasil

pengamatan terhadap peubah kualitatif akan dilakukan perbandingan dengan

menggunakan tabel deskripsi sebagai standar.

Pelaksanaan Penelitian

Luas lahan yang digunakan untuk pertanaman adalah ±400m2.Lahan

diolah satu minggu sebelum penanaman kemudian diratakan dan dibagi menjadi

empat blok. Setiap blok terdiri dari lima plot. Sebelum ditanam, benih diberi

perlakuan fungisida berbahan aktif Metalaxyl 35% dengan dosis 2 g/kg benih.

Pupuk dasar diberikan satu minggu setelah tanam dengan dosis sepertiga pupuk

urea serta seluruh dosis pupuk SP-36 dan KCl. Pemberian pupuk dilakukan

dengan sistem tugal berjarak 5–7 cm dari lubang tanaman.

Pemeliharaan tanaman yang dilakukan meliputi penyulaman, pengairan,

penjarangan, pembumbunan, pengendalian gulma, dan pengendalian hama serta

penyakit. Pengairan dilakukan untuk mencegah tanaman kekurangan air

dikarenakan curah hujan yang rendah. Pengairan diberikan sebanyak dua kali

setiap minggu selama musim pertanaman dengan cara menggenangi parit-parit

yang terletak di antara petak-petak percobaan. Pengendalian gulma dilakukan

dengan penyemprotan herbisida berbahan aktif Mesotrion 50 g/l dan Atrazin 500

g/l saat tanaman berumur 2 MST. Tanaman jagung manis dibumbun pada saat 3

MST. Pemupukan kedua, yaitu pemberian urea sisa dilakukan saat tanaman

berumur 4 MST. Pengendalian hama dengan pemberian pestisida berbahan

aktifCarbofuran ± 5 butir per lubang tanam saat penanaman. Selain pengendalian

Page 28: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

14

hama, dilakukan pengendalian penyakit bulai dengan menyemprotkan fungisida

berbahan aktif Metalaxyl 35% saat umur tanaman 2 MST.

Penyerbukan sendiri dilakukan pada dua tanaman selain tanaman contoh di

setiap petak satuan percobaan saat tanaman berumur 46–53 HST. Persiapan

penyerbukan buatan dilakukan dengan cara menutup malai dengan kantong kertas

saat anther mulai pecah bagian porosnya dan menutup tongkol dengan kantong

plastik transparan sebelum tongkol keluar rambut. Penyerbukan dilakukan pada

saat tongkol sudah muncul rambut yang siap diserbuki dengan panjang > 2 cm.

Tongkol yang sudah diserbuki ditutup menggunakan kantong kertas. Tongkol

yang diserbuki sendiri digunakan sebagai sampel pengukuran kadar PTT.

Pemanenan dilakukan pada saat tongkol jagung sudah terisi sempurna

ditandai oleh rambut tongkol yang sudah berwarna coklat kehitaman dan

mengering (18–22 hari setelah penyerbukan atau sekitar 68–72 HST). Pengukuran

kadar PTT dilakukan setelah dilakukan pemanenan pada tongkol hasil

penyerbukan sendiri.

Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan mengambil 10 tanaman contoh dalam setiap

satuan percobaan. Tanaman contoh diambil dari dua baris tanaman tengah setiap

plot. Pengamatan ditujukan pada peubah-peubah yang mencerminkan penampilan

tanaman di lapangan, pertumbuhan vegetatif dan generatif, kuantitas, dan kualitas

hasil. Peubah-peubah yang diamati adalah :

1. Tinggi tanaman (cm), diukur dari atas permukaan tanah sampai dasar malai

2. Tinggi tongkol utama (cm), diukur dari atas permukaan tanah sampai buku di

mana tongkol teratas berada

3. Diameter batang (cm), diukur pada batang 10 cm diatas permukaan tanah

setelah tassel muncul

4. Rebah batang (%), dihitung pada tanaman yang mengalamai patah pada

batang bagian bawah tongkol dan dihitung pada saat 2 minggu sebelum panen

5. Bentuk batang

6. Warna batang, ditunjukkan sampai tiga warna batang sesuai dengan frekuensi

pada saat berbunga.

a. Hijau

Page 29: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

15

b. Kemerahan (sunred)

c. Merah

d. Ungu

e. Coklat

7. Bentuk ujung daun pertama

1. Runcing

2. Runcing ke bulat

3. Bulat

4. Bulat ke lidah

5. Lidah

8. Warna daun

9. Panjang daun (cm), diukur dari buku tempat melekatnya daun sampai ujung

daun. Pengukuran daun pada daun di atas tongkol (yang paling atas) setelah

berbunga

10. Lebar daun (cm), diukur pada daun yang sama yang digunakan untuk

mengukur panjang daun, diambil dari titik tengah panjang daun

11. Umur muncul tassel (HST), diukur pada saat setelah diproduksinya serbuk

sari oleh malai sebanyak 50% tanamansetiap plot

12. Warna malai (anther),

13. Umur reseptif (HST) diukur ketika putik bunga jagung manis telah keluar

(silking) dari tongkol sepanjang >2 cm sebanyak 50% tanaman setiap plot

14. Warna rambut

15. Umur panen

16. Bobot tongkol berkelobot (g) pertanaman, tongkol ditimbang beserta seluruh

kelobotnya

17. Bobot tongkol tanpa kelobot (g), tongkol ditimbang tanpa kelobot dan tangkai

tongkol

18. Bentuk tongkol, diamati pada tongkol paling atas

Page 30: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

16

10000 m2

luas per plot (m2)

Bobot 10 tongkol tanpa kelobot

Bobot tajuk atas 10 tanaman + bobot 10 tongkol tanpa kelobot

a. Mengerucut

b. Silindris mengerucut

c. Silindris

19. Panjang tongkol (cm), yaitu diukur dari pangkal muncul biji sampai ujung

tongkol

20. Diameter tongkol (cm), diukur pada tiga bagian yaitu pada pangkal. tengah.

dan ujung tongkol

21. Jumlah baris dan jumlah biji per barispada tongkol

22. Jumlah tongkol per tanaman dan per plot

23. Warna biji

a. Putih

b. Krem

c. Kuning muda

d. Kuning

e. Oranye

f. Ujung putih

24. Bobot 1000 butir benih (g), diukur pada kadar air biji 12%

25. Bobot tongkol berkelobot yang dipanen per plot

26. Bobot tongkol tanpa kelobot yang dipanen per plot

27. Tanaman yang terserang penyakit bulai per plot (%)

28. Tanaman yang dipanen (%)

29. Tanaman sehat yang tumbuh (%)

30. Bobot tajuk atas, diambil dari 10 tanaman contoh

31. Kadar padatan total terlarut (PTT) pada biji jagung manis hasil penyerbukan

sendiri (oBriks).

32. Indeks Panen Tongkol tanpa Kelobot Rumus =

33. Produktivitas (ton tongkol tanpa kelobot per hektar)

Rumus = bobot tongkol tanpa kelobot per plot (kg) x 80% x

34. Potensi hasil jagung manis (ton tongkol berkelobot per hektar)

Page 31: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

17

= jumlah benih per lubang x 66666 x bobot tongkol berkelobot (gr) x 100%

Kadar PTT dalam biji jagung manis diukur dengan cara mencacah biji

jagung manis kemudian diambil sarinya dan diteteskan pada prisma refraktometer.

Kadar PTT akan terbaca pada alat tersebut dan dinyatakan dalam satuan oBriks.

Tabel 3. Rancangan penelitian jagung manis di lapang

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4

Bonanza SG 75 Supersweet SD-3

SD-3 Supersweet SG 75 Sweetboy

SG 75 Bonanza Sweetboy Supersweet

Supersweet Sweetboy SD-3 Bonanza

Sweetboy SD-3 Bonanza SG75

Page 32: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Percobaan

Percobaan dilakukan di dusun Dukuh Asem, Kelurahan Sindang Kasih,

Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Pada percobaan ini, digunakan

dua varietas bersari bebas yang terdiri atas SD-3 dan Supersweet serta tiga

varietas hibrida yang meliputi Bonanza, Sweetboy, dan SG 75. SD-3 digunakan

sebagai varietas yang akan dibandingkan dengan varietas lainnya. Dalam

percobaan ini tidak dilakukan penyulaman karena akan mempengaruhi proses

vegetatif tanaman akibat perbedaan umur tanaman. Pertumbuhan tanaman di

minggu pertama cukup baik. Intensitas hujan dan curah hujan yang relatif tinggi

pada minggu berikutnya menyebabkan air tersedia dengan baik untuk

perkecambahan benih. Kondisi air tersedia memungkinkan benih yang ditanam

dapat berkecambah dengan baik. Akan tetapi, parit yang dangkal menyebabkan

benih yang terletak di barisan pinggir di beberapa plot hilang akibat terbawa air.

Pemeliharaan tanaman yang utama adalah pengaturan drainase,

pembersihan gulma, pemupukan, pembumbunan, dan pengendalian hama serta

penyakit pada tanaman. Pembersihan gulma dimaksudkan untuk memberantas

rumput-rumput yang tidak dikehendaki dari pertanaman jagung manis.

Pembersihan gulma dilakukan dua minggu sekali. Pada saat 4 MST penyiangan

kedua dilakukan dengan pembumbunan. Tujuan pembumbunan yaitu untuk

menutup bagian disekitar perakaran agar batang tanaman menjadi kokoh dan tidak

mudah rebah serta menggemburkan tanah di sekitar tanaman. Adapun cara

pembumbunan yaitu tanah di bagian kanan dan kiri barisan tanaman diuruk

dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman sehingga akan terbentuk

guludan yang memanjang. Untuk efisiensi tenaga, kegiatan pemupukan kedua

dengan menaburkan 2/3 bagian pupuk urea juga dilakukan pada saat 4 MST.

Pupuk diberikan disamping tanaman yang berjarak 15 cm dari barisan

tanaman.Jagung manis membutuhkan air pada saat pertumbuhan vegetatif hingga

periode pengisian biji. Kebutuhan air akan semakin berkurang hingga periode

pemasakan biji. Pada areal pertanaman jagung manis diupayakan agar air tidak

tergenang karena dapat membusukkan akar. Selain itu, kelebihan air

Page 33: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

19

menyebabkan periode generatif tanaman akan terganggu. Di sisi lain,

keterlambatan penambahan air pada fase kecambah, berbunga, pengisian, dan

pemasakan biji akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas biji yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil sidik ragam pada berbagai peubah yang diamati

menunjukakan bahwa peubah rebah batang, panjang daun, lebar daun, jumlah biji

per baris pada tongkol, jumlah tongkol pertanaman, dan kadar PTT genotipe SD-3

tidak berpengaruh nyata dengan empat varietas pembanding lainnya (Tabel 4).

Tabel 4. Rekapitulasi hasil uji F pada taraf 5% genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Peubah F-Hitung P-value Uji F

Daya tumbuh 6.53 0.005 * Warna hipokotil 56.31 0.000 * Tinggi tanaman 6.80 0.004 * Tinggi tongkol utama 28.79 0.000 * Diameter batang 4.72 0.016 * Rebah batang 1.44 0.280 tn Panjang daun 2.310 0.119 tn Lebar daun 2.31 0.117 tn Umur muncul tassel 61.00 0.000 * Umur reseptif 9.75 0.001 * Bobot tongkol dengan kelobot per tanaman 7.22 0.003 * Bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman 6.38 0.005 * Panjang tongkol 6.99 0.040 * Diameter tongkol 4.08 0.026 * Jumlah baris biji pada tongkol 3.58 0.038 * Jumlah biji per baris pada tongkol 2.84 0.072 tn Jumlah tongkol per tanaman 1.74 0.205 tn Jumlah tongkol per plot 8.44 0.001 * Berat biji 1000 butir 44.40 0.000 * Bobot tongkol berkelobot per plot 30.08 0.000 * Bobot tongkol tanpa kelobot per plot 40.68 0.000 * Tanaman terserang bulai 7.15 0.003 * Tanaman sehat yang tumbuh 15.96 0.000 * Tanaman yang dipanen 18.89 0.000 * Bobot tajuk atas 6.15 0.006 * Kadar padatan total terlarut 1.576 0.243 tn Indeks panen tongkol tanpa kelobot 41.07 0.000 * Produktivitas 44.13 0.000 * Potensi hasil 7.175 0.003 * Keterangan : * berpengaruh nyata pada taraf 5% tn tidak berpengaruh nyata pada taraf 5%

Drainase air yang kurang baik menyebabkan tanaman terserang beberapa

penyakit sehingga pertumbuhan vegetatif tanaman sedikit terhambat.Penyakit

Page 34: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

20

yang menyerang saat penelitian antara lain bulai (Peronosclerospora maydis),

karat daun (Puccinia sorghi), bercak daun (Helminthosporim turcicum), penyakit

gosong (Ustilago maydis), dan busuk tongkol (Gibberella sp.). Penyebaran

penyakit bulai sangat cepat karena kondisi kelembapan dan angin yang relatif

tinggi. Di sisi lain, lokasi percobaan yang dikelilingi dengan tanaman jagung

milik petani setempat membuat pengendalian semakin sulit. Pengendalian yang

dilakukan agar penyakit bulai tidak menyebar semakin luas adalah dengan

mencabut tanaman yang sudah terindikasi penyakit bulai.

Hama yang menyerang tanaman jagung manis saat penelitian adalah ulat

penggerek tongkol (Helicoverpa armigera) dan kutu daun (Rhopalosiphus maydis

Fitch). Serangan ulat penggerek tongkol sangat tinggi sehingga menurunkan

kualitas hasil tongkol yang cukup signifikan. Di sisi lain, serangan kutu daun tidak

sampai menyebabkan kerusakan tanaman yang signifikan.Dua minggu menjelang

panen terjadi angin kencang yang menyebabkan banyak tanaman rebah. Keadaan

ini diatasi dengan mendirikan kembali tanaman dan membumbunnya agar tongkol

tidak busuk ketika dipanen.

Daya Tumbuh, Warna Hipokotil, dan Rebah Batang

Daya tumbuh, warna hipokotil, dan rebah batang diukur pada dua minggu

setelah tanam (MST). Daya tumbuh dan warna hipokotil yang diuji berpengaruh

nyata dengan varietas pembanding, sedangkan rebah batang genotipeSD-3 yang

diuji tidak berpengaruh nyata dengan empat varietas komersial yang digunakan

sebagai pembanding (Tabel 3). GenotipeSD-3 memiliki persentase rebah batang

sekitar 9.875%, sedangkan empat varietas komersial yang dijadikan pembanding

memiliki kisaran rebah batang antara 4.5- 10.875%.

Nilai tengah peubah daya tumbuh Bonanza (72.87%) dan Sweetboy

(76.75%) berbeda nyata dengan genotipe SD-3 (88.25%), sedangkan varietas

Supersweet (81%) dan SG 75 (85%) tidak berbeda nyata dengan genotipe

tersebut. Daya tumbuh tertinggi dimiliki oleh genotipe SD-3 (88.25%). Tanaman

dengan daya tumbuh lebih tinggi dari 80% menunjukkan tanaman tersebut

memiliki ketegaran yang tinggi pula. Menurut Sadjad, Murniati, dan Ilyas (1999),

benih dengan ketegaran tinggi dapat menghasilkan produksi yang tinggi bila

Page 35: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

21

ditumbuhkan pada kondisi yang optimum. Tanaman yang persentase daya

tumbuhnya kecil cenderung berproduksi rendah. Pada umumnya daya tumbuh

tanaman yang rendah dapat mempengaruhi jumlah tongkol yang dihasilkan.

Pengamatan peubah warna hipokotil memperlihatkan bahwa seluruh

varietas berbeda nyata terhadap warna hipokotil pada taraf nyata 5%. Tingkat

keseragaman warna hipokotil berwarna hijau untuk genotipe SD-3 sekitar 94.37%

dan varietas Sweetboy mencapai 99.87%, sedangkan sisanya berwarna hijau

kemerahan. Di sisi lain, tingkat keseragaman warna hipokotil varietas Supersweet,

Bonanza, dan SG75 mencapai 100% untuk warna hijau. Tingkat keseragaman

warna hipokotil SD-3lebih rendah dibandingkan seluruh varietas pembanding

(Tabel 5).

Tabel 5. Nilai tengahdaya tumbuh, warna hipokotil, dan rebah varietas SD-3

dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Daya tumbuh Warna hipokotil (hijau) Rebah batang ---%---

SD-3 88.25 94.37 9.875 Supersweet 81.00 100* 7.875 Bonanza 72.87* 100* 5.625 Sweetboy 76.7* 99.87* 10.875 SG 75 85.00 100* 4.5 KK (%) 5.978 0.667 5.827

Keterangan :Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Tinggi Tanaman, Tinggi Tongkol Utama, dan

Diameter Batang

Tinggi tanaman, tinggi tongkol utama, dan diameter batang diukur saat

dua bulan setelah tanam.Nilai tengah peubah tinggi tanaman genotipe SD-

3(167.78 cm)berbeda nyata terhadap varietas Sweetboy(147.32 cm), sedangakan

Supersweet (169.2 cm), Bonanza (163.1 cm), dan SG 75 (162.31 cm) tidak

berbeda nyata dibandingkan varietas SD-3. Genotipe SD3 memiliki tinggi

tanaman yang lebih tinggi dari varietas hibrida pembanding (Bonanza, Sweetboy,

dan SG-75), namun lebih pendek daripadavarietas Supersweet (bersari

bebas).Nilai tengah peubah tinggi tongkol utama Supersweet (81.97 cm) tidak

berbeda nyata dengan genotipe SD-3 (78.12 cm), sedangkan varietas Bonanza

Page 36: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

22

(66.60 cm), Sweetboy (66.63 cm) dan SG 75 (57.71 cm) berbeda nyata dengan

genotipe tersebut. Tinggi tongkol utama genotipe SD-3 lebih tinggi daripada

Bonanza, Sweetboy dan SG-75.Nilai tengah peubah diameter batang Sweetboy

(2.00 cm) berbeda nyata terhadap genotipe SD-3 (1.75 cm), sedangkan varietas

Supersweet (1.81 cm), Bonanza (1.76 cm), dan SG 75 (1.69 cm) tidak berbeda

nyata dibandingkan genotipe tersebut. Diamater batang SD-3 lebih tinggi

dibandingkan SG-75, namun lebih rendah dibandingkan Supersweet, Bonanza,

dan Sweetboy. (Tabel 6).

Tabel 6. Nilai tengah tinggi tanaman, tinggi tongkol utama, dan diameter batang varietas SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Tinggi tanaman Tinggi tongkol utama Diameter batang

---cm--- SD-3 167.80 78.12 1.75 Supersweet 169.20 81.97 1.81

Bonanza 163.10 66.60* 1.76

Sweetboy 147.32* 66.63* 2.00*

SG 75 162.31 57.71* 1.69

KK (%) 4.129 5.909 5.99 Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan

genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Johnson et al. (1986)menyatakan bahwa tinggi tanaman jagung manis

yang pendek dapat meningkatkan daya hasil karena tanaman yang pendek dapat

ditanam dengan kerapatan tinggi dan resiko rebah batang yang kecil. Aswidinnoor

dan Koswara (1982) dengan ukuran diameter yang sama, tanaman yang terlalu

tinggi serta tongkol utama yang lebih tinggi kurang menguntungkan dalam hal

ketahanan terhadap kerebahan oleh angin.Tanaman jagung manis yang memiliki

tinggi tanaman rendah dan daun tegak merupakan gambaran tanaman ideal.

Backtiar (1999) melaporkan bahwa tinggi kedudukan tongkol jagung penting

diperhatikan dalam program pemuliaan tanaman jagung, terutama untuk

keseragaman. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pemanenan dengan

tangan atau meningkatkan efisiensi dengan mesin pada penanaman jagung manis

berskala luas.

Page 37: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

23

Lebar Daun, Panjang Daun, Panjang Tongkol, dan

Diameter Tongkol

Lebar daun dan panjang daun genotipe SD-3 yang diuji tidak berpengaruh

nyata dengan empat varietas pembanding. Genotipe SD-3 memiliki lebar daun

sekitar 8.5 cm, sedang empat varietas pembanding memiliki kisaran 8.6 - 9.2 cm.

Sementara itu untuk peubah panjang daun genotipe SD-3 memiliki nilai 74.3 cm,

sedang empat varietas yang lain memiliki rentang nilai antara 76.8 – 80.6

cm.Peubah panjang tongkol dan diameter tongkol diukur pada saat panen. Nilai

tengah peubah panjang tongkol genotipe SD-3 (15.46 cm) tidak berbeda nyata

dengan varietas Supersweet (16.64 cm) dan SG 75 (16.72 cm), sedangkan varietas

Bonanza (18.66 cm) dan Sweetboy (17.48 cm) berbeda nyata dibandingkan

genotipe SD-3. Nilai tengah diameter tongkol genotipe SD-3 (3.654 cm)

memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata dengan varietas Supersweet

(3.757 cm), Sweetboy (3.741 cm), dan SG 75 (3.842 cm), sedangkan varietas

Bonanza (4.141 cm) berbeda nyata dengan genotipe tersebut (Tabel 7).

Tabel 7.Nilai tengah lebar daun, panjang daun, panjang tongkol, dan diameter tongkolvarietas SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Lebar daun Panjang daun Panjang tongkol Diameter

tongkol ---cm---

SD-3 8.5 74.3 15.46 3.654 Supersweet 9.2 80.6 16.64 3.757

Bonanza 9.2 78.7 18.66* 4.141*

Sweetboy 8.8 76.8 17.48* 3.741

SG 75 8.6 79.1 16.72 3.842

KK (%) 4.882 4.589 4.367 4.854 Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan

genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Genotipe SD-3 memiliki nilai tengah terendah dibandingkan varietas

pembanding lainnya dalam empat parameter tersebut. Hal ini terjadi karena daun

yang sempit dan pendek pada genotipe SD-3 mengakibatkan berkurangnya luasan

daun efektif dalam melakukan fotosintesias sehingga fotosintat tanaman dalam

biji menurun yang pada akhirnya akan menurunkan panjang dan diameter

Page 38: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

24

tongkol.Peubah panjang tongkol dan diameter tongkol merupakan kriteria penentu

kualitas jagung manis. Menurut Lopez et al. (1998) dalamNeeta (2005), tongkol

yang pendek cenderung meningkatkan diameter tongkol menjadi lebih besar dan

jumlah baris yang lebih banyak. Sebaliknya, tongkol yang terlalu panjang

menyebabkan diameter tongkol menjadi lebih kecil dan jumlah baris yang lebih

sedikit.

Umur Berbunga dan Umur Panen

Kriteria penentu umur panen dapat dilihat dari umur muncul malaidan

umur reseptif. Menurut Crockett (1978), umur panen jagung manis

dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu genjah (65-75 HST), sedang (76-85

HST), dan dalam (> 85 HST).Umur muncul malaidihitung setelah serbuk sari

(pollen) dihasilkan sekitar 50% per plot tanaman pada saat anthesis. Nilai tengah

peubah umur muncul malaigenotipe SD-3 (46 HST) berbeda nyata terhadap

seluruh varietas pembanding, yaitu Supersweet (47.75 HST), Bonanza (48 HST),

Sweetboy (48 HST), dan SG 75 (48 HST).Genotipe SD-3 memiliki umur muncul

malaiyang lebih cepat dibandingkan keempat varietas pembanding.Nilai Tengah

umur muncul tassel, umur reseptif tongkol, dan umur panen per plot tanaman

genotipe SD-3dengan empat varietas komersial sebagai pembanding disajikan

pada Tabel 8.

Tabel 8.Nilai tengah umur berbunga dan umur panen tanaman genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Umur muncul malai Umur reseptif Umur panen

---HST--- SD-3 46 51.0 72

Supersweet 47.75* 51.5 72 Bonanza 48.00* 52.0* 72 Sweetboy 48.00* 52.0* 72

SG 75 48.00* 52.0* 72 KK (%) 0.47 0.705

Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Page 39: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

25

Penentuan umur reseptif dilakukan ketika tanaman mengeluarkan rambut

(silking) sepanjang lebih dari 2 cm sebanyak 50% per plot tanaman. Nilai tengah

peubah umur reseptif genotipe SD-3 (51 HST) tidak berbeda nyata dengan

varietas pembanding, Supersweet (51.5 HST), sedangkan varietas Bonanza (52

HST), Sweetboy (52 HST), dan SG 75 (52.25 HST) berbeda nyata terhadap

genotipe tersebut.Genotipe SD-3memiliki umur reseptif yang lebih cepat

dibandingkan seluruh varietas pembanding. Umur panen per plot tanaman tidak

berbeda nyata karena semua tanaman dipanen serempak pada 72 hari setelah

tanam (HST).

Menurut Splittstoeser (1979) jagung manis dapat dipanen kira-kira 17-24

hari setelah rambut tongkol muncul, tetapi jika penanaman dilakukan pada musim

panas pemanenan dapat dilakukan lebih cepat, yaitu 17-18 hari setelah munculnya

rambut tongkol. Umur tanaman menyerbuk dan umur muncul rambut

berhubungan degan lamanya periode pengisian biji sehingga mempengaruhi

waktu panen jagung manis. Penentuan umur genjah atau dalamnya suatu varietas

diukur dari cepat atau lambatnya tanaman berbunga. Semakin cepat tanaman

jagung manis berbunga, semakin genjah tanaman tersebut.Hal ini berkaitan

dengan periode pengisian biji pada tongkol. Varietas jagung manis berumur

genjah lebih mudah diterima petani dibandingkan varietas berumur dalam

karenalebih sesuai dengan pola tanam yang dilakukan oleh petani sehingga

penyebaran varietasnya menjadi lebih mudah.

Bobot Tongkol Per Tanaman

Nilai tengah peubah bobot tongkol berkelobot per tanaman genotipe SD-3

berbeda nyata dengan varietas Bonanza, sedangkan dengan varietas Supersweet,

Sweetboy, dan SG 75 tidak berbeda nyata. Bobot tongkol berkelobot per

tanamanSD-3 lebih tinggi dibandingkan Supersweet dan SG-75, tetapi lebih

rendah daripada Bonanza dan Sweetboy. Nilai tengah bobot tongkol tanpa kelobot

per tanaman genotipe SD-3 berbeda nyata dengan varietas Bonanza, sedangkan

dengan varietas lainnya tidak berbeda nyata. Bobot tongkol tanpa kelobot per

tanaman SD-3 lebih tinggi dari Supersweet, tetapi lebih rendah dari varietas

hibrida yang dijadikan pembanding (Tabel 9).

Page 40: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

26

Tabel 9. Nilai tengah bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per tanaman

genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Bobot tongkol berkelobot Bobot tongkol tanpa kelobot

---g--- SD-3 142.56 89.89 Supersweet 128.70 81.07 Bonanza 166.50* 116.28* Sweetboy 149.90 104.07 SG 75 130.80 98.92 KK (%) 8.003 10.867

Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Bobot Tongkol Per Plot yang Dipanen

Nilai tengah peubah tongkol berkelobot per plot tanaman genotipe SD-3

(12.335 kg) tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding Supersweet (9.797

kg) dan Sweetboy (10.209 kg), sedangkan varietas Bonanza (20.060 kg) dan SG

75 (16.698 kg) berbeda nyata terhadap genotipe SD-3. Nilai tengah peubah bobot

tongkol tanpa kelobot per plot tanaman genotipe SD-3 (7.77 kg) tidak berbeda

nyata dengan varietas pembanding, Supersweet (6.17 kg) dan Sweetboy (7.69 kg),

sedangkan varietas Bonanza (13.95 kg) dan SG 75 (13.08 kg) berbeda nyata

terhadap genotipe SD-3 (Tabel 10).

Tabel 10. Nilai tengah bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per plot yang

dipanengenotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Bobot tongkol berkelobot

per plot Bobot tongkol tanpa

kelobot per plot ---kg---

SD-3 12.335 7.77 Supersweet 9.797 6.17

Bonanza 20.060* 13.95*

Sweetboy 10.209 7.69

SG 75 16.698* 13.08* KK (%) 11.546 11.114

Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Page 41: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

27

. Tabel di atas memperlihatkan bahwa bobot tongkol berkelobot dan tanpa

kelobot per plot tanaman yang dipanen untuk genotipe SD-3 lebih tinggi daripada

Supersweet dan Sweetboy, tetapi masih lebih rendah dibandingkan Bonanza dan

SG-75.

Jumlah Biji dan Jumlah Tongkol Tanaman

Nilai tengah peubah jumlah baris biji genotipe SD-3 (14 baris) tidak

berbeda nyata dengan varietas pembanding Bonanza (14.05 baris), Sweetboy

(13.5 baris), dan SG 75 (13.45), sedangkan untuk varietas Supersweet (13 baris)

berbeda nyata dengan genotipe SD-3. Jumlah baris biji genotipe SD-3 lebih tinggi

daripada Supersweet, Sweetboy, dan SG 75 tetapi lebih rendah dibandingkan

Bonanza. Jumlah biji per baris dan jumlah tongkol pertanaman genotipe SD-

3tidak berpengaruh nyata dengan varietas pembanding. Jumlah biji per baris

genotipe SD-3sekitar 31 biji, sedangkan varietas pembanding memiliki interval

nilai antara 29.65-34.9 biji (Tabel 11).

Tabel 11. Nilai tengah jumlah biji dan jumlah tongkol genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Jumlah baris

biji pada tongkol

Jumlah biji per baris

pada tongkol

Jumlah tongkol

per tanaman

Jumlah tongkol per plot

---biji--- ---tongkol--- SD-3 14 31 1.11 138 Supersweet 13.00* 34.6 1.13 98.25* Bonanza 14.05 33.3 1.09 99.25 Sweetboy 13.50 34.9 1.18 86.25* SG 75 13.45 29.65 1.11 145.25 KK (%) 3.377 8.38 4.47

Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Jumlah biji perbaris SD-3 lebih tinggi daripada SG-75 dan lebih rendah

daripada varietas pembanding lainnya. Jumlah tongkol pertanaman SD-3 sekitar

1.1, sedangkan varietas pembanding berada dalam interval 1.09-1.18. Nilai tengah

peubah jumlah tongkol per plot tanaman genotipe SD-3(138 tongkol) berbeda

nyata dengan varietas Supersweet (98.25 tongkol) dan Sweetboy (86.25 tongkol),

Page 42: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

28

sedangkan dengan varietas Bonanza (99.25) dan SG 75 145.25 tongkol) tidak

berbeda nyata. Jumlah tongkol per plot yang dipanen genotipe SD-3 lebih tinggi

daripada varietas Supersweet, Bonanza, dan Sweetboy, tetapi lebih rendag

dibandingkan SG 75.

Tongkol yang baik mengandung 700-1000 bakal biji pertongkol. Pada

keadaan optimum semua bakal biji berpotensi untuk menjadi biji. Kondisi

kekeringan dan kekurangan nutrisi pada 10-14 hari sebelum tanaman berambut

akan sangat mengurangi jumlah bakal biji yang terbentuk. Potensi genetik dalam

menghasilkan produksi yang cukup tinggi didukung oleh banyaknya tongkol yang

dihasilkan dan panjang tongkol. Menurut Purnomo (1988), perbedaan jumlah

tongkol saat panen sebagian disebabkan oleh tanaman barren(tidak menghasilkan

tongkol)dan sifat prolifik (tanaman yang memiliki jumlah tongkol lebih dari

satu).Seleksi prolifikasi sangat efektif untuk meningkatkan hasil jagung manis,

tetapi tinggi tanaman dan tinggi tongkol utama juga bertambah. Faktor penting

yang dapat mengurangi potensi hasil jagung manis antara lain populasi tanaman

yang terlalu tinggi, kompetisi tanaman pengganggu, kekeringan, kekurangan hara,

dan intensitas cahaya rendah. Jika pembuahan telah terjadi, faktor-faktor di atas

dapat mempengaruhi ukuran biji yang dihasilkan.

Jumlah Tanaman dan Bobot 1000 Butir Benih

Hasil pengujian nilai tengah yang dilakukan dengan uji Dunnett terhadap

peubah tanaman yang terserang penyakit bulai menunjukan bahwa nilai tengah

genotipeSD-3 menunjukkan tidak berbeda nyata terhadap seluruh varietas

pembanding. Hal tersebut terjadi karena pengaruh perlakuan terjadi diantara

varietas pembanding, bukan antara genotipe SD-3 dengan varietas pembanding.

Pada tabel 10 terlihat bahwa persentase genotipe SD-3 yang terserang penyakit

bulai 10.25% relatif lebih rendah daripada Supersweet dan Sweetboy, namun

lebih tinggi dibandingkan Bonanza dan SG 75.

Nilai tengah peubah tanaman yang dipanen genotipe SD-3 (72.64%)

berbeda nyata dengan varietas pembanding Supersweet (58.50%) dan Sweetboy

(51.25%), sedangkan varietas Bonanza (64.24%) dan SG 75 (80.62%) tidak

berbeda nyata dengan genotipe SD-3. Nilai tengah peubah tanaman sehat yang

Page 43: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

29

tumbuh menunjukkan bahwa genotipe SD-3 (68%) memberikan pengaruh yang

berbeda nyata dengan varietas pembanding Supersweet (54.37%) dan Sweetboy

(51.25), sedangkan varietas Bonanza (64%) dan SG 75 (76.37%) tidak berbeda

nyata dengan genotipe SD-3. Genotipe SD-3 memiliki tanaman dipanen dan

tanaman sehat yang lebih tinggi dibandingkan Supersweet, Bonanza, dan

Sweetboy.

Berdasarkan uji nilai tengah terhadap peubah bobot 1000 butir benih

jagung manis memperlihatkan bahwa genotipe SD-3 (140.5 g) memberikan

pengaruh yang berbeda nyata terhadap seluruh varietas pembanding, Supersweet

(138.8 g), Bonanza (142.8 g), Sweetboy (138.8 g), dan SG 75 (138.8 g). Bobot

1000 benih SD-3 lebih berat dibandingkan varietas Supersweet, Sweetboy, dan

SG-75, namun lebih ringan daripada varietas Bonanza (Tabel 12).

Tabel 12.Nilai tengah jumlah tanaman dan bobot 1000 bijigenotipe SD-3 dengan

empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Tanaman terserang

bulai

Tanaman dipanen

Tanaman sehat yang

tumbuh

Bobot 1000 butir benih

---%--- ---g--- SD-3 10.25 74.62 68.00 140.5 Supersweet 15.87 58.50* 54.37* 138.8* Bonanza 1.50 64.25 64.00 142.8* Sweetboy 16.87 51.25* 45.62 138.8* SG 75 0.87 80.62 76.37* 138.8* KK (%) 62.935 8.673 9.095 0.412

Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Bobot Tajuk Atas, Indeks Panen, dan Kadar PTT

Bobot tajuk atas, indeks panen tongkol tanpa kelobot, dan kadar PTT

diukur pada saat panen. Berdasarkan uji Dunnet, nilai tengah peubah bobot tajuk

atas dan indeks panen tongkol tanpa kelobot genotipe SD-3 tidak berbeda nyata

dengan seluruh varietas pembanding. Hal tersebut terjadi karena pengaruh

perlakuan terjadi diantara varietas pembanding, bukan antara genotipe SD-3

dengan varietas pembanding.Nilai tengah bobot tajuk atas genotipe SD-3 sekitar

296.5 g, sedangkan varietas pembanding memiliki bobot tajuk atas antara

Page 44: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

30

Indekspanen tongkol tanpa kelobot SD-3 sekitar 0.245. Indeks panen tongkol

varietas pembanding berada pada interval 0.185-0.279.Pada tanaman bertajuk

rimbun, naungan yang diberikan tajuk akan menimbulkan efek etiolasi pada

bagian batang ruas terbawah. Batang yang memperoleh naungan terbanyak akan

memanjang ukurannya, lebih kecil, dan lebih lemah sehingga tidak

menguntungkan pada wilayah dengan kecepatan angin yang tinggi.

Kadar padatan terlalut total (PTT) merupakan salah satu kriteria yang

menentukan kualitas jagung manis. Nilai tengah kadar padatan terlalut total

genotipe SD-3 tidak berpengaruh nyata dengan varietas pembanding.Kadar PTT

genotipe SD-3 (11.97 0Brix) lebih rendah dibandingkan varietas

pembandingdengan kadar PTT antara 12.20 0Brix sampai 13.95 0Brix (Tabel 13).

Tabel 13. Nilai tengah bobot tajuk atas, indeks panen, dan kadar PTTgenotipe SD-

3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Bobot tajuk atas (g)

Indeks panen tongkol tanpa kelobot

Kadar PTT (0Brix)

SD-3 296.50 0.245 11.97 Supersweet 355.25 0.185 12.20 Bonanza 295.75 0.279 13.95 Sweetboy 344.0 0.233 13.60 SG 75 289.0 0.253 13.22 KK (%) 7.911 22.736 0.268

Nilai tengah kadar PTT genotipe SD-3 dan semua varietas pembanding

yang dievaluasi relatif rendah jika dibandingkan dengan standar KFC untuk kadar

PTT, yaitu 18 0Brix. Hal ini diduga karena terdapat perbedaan metode pengukuran

kadar PTT yang digunakan, khususnya dalam pembacaan skala 0Brix pada

refraktrometer. Selain itu, waktu pengukuran PTT yang agak terlambat

berpengaruh terhadap rendahnya nilai PTT. Secara umum, kadar PTT dalam biji

diukur pada saat berumur 18 hari-20 hari setelah penyerbukan. Sementara itu,

menurut Kaukis dan Davis (1986) kadar PTT dalam biji memiliki nilai tertinggi

pada saat biji berumur 16 hari setelah penyerbukan. Menurut Suminarti (1999)

peningkatan jumlah pemberian air pada tanaman jagung manis dari 150 mm

menjadi 460 mm akan diikuti dengan penurunan kadar gula reduksi sebesar

10.73%.

Page 45: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

31

Produktivitas dan Potensi Hasil

Nilai tengah peubah produktivitas tanaman jagung manis genotipe SD-3

(3.109 kg) berbeda nyata dengan varietas Bonanza (5.580 kg) dan SG 75 (5.232

kg), sedang varietas Supersweet (2.468 kg) dan Sweetboy (3.076 kg) tidak

berbeda nyata terhadap respon genotipe SD-3. Produktivitas genotipe SD-3 lebih

tinggi dibandingkan varietas Supersweet dan Sweetboy, tetapi lebih rendah

daripada Bonanza dan SG 75. Nilai tengah peubah potensi hasil genotipe SD-3

(19.007 ton tongkol berkelobot/ha) berbeda nyata dengan varietas Bonanza

(22.199 ton tongkol berkelobot/ha), sedangkan dengan varietas Supersweet (17.43

ton tongkol berkelobot/ha), Sweetboy (19.986 ton tongkol berkelobot/ha), dan SG

75 (17.439 ton tongkol berkelobot/ha) tidak berbeda nyata dengan genotipe SD-3.

Potensi hasil SD-3lebih tinggi daripada Supersweet dan SG 75, tetapi lebih rendah

dari Bonanza dan Sweetboy (Tabel 14).

Tabel 14. Nilai tengah produktivitas dan potensi hasil genotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Produktivitas

(ton tongkol tanpa kelobot/ha) Potensi hasil (ton

tongkol per kelobot/ha) SD-3 3.109 19.007 Supersweet 2.468 17.159 Bonanza 5.580* 22.199* Sweetboy 3.076 19.986 SG 75 5.232* 17.439

Keterangan : Nilai yang diikuti oleh tanda * pada kolom yang sama berbeda nyata dengan genotipe SD-3 berdasarkan uji Dunnett taraf 5%

Produktivitas jagung manis seluruh varietas cenderung rendah. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu serangan ulat tongkol menjelang panen,

rebah batang, dan banyak tongkol muda yang belum menghasilkan biji sehingga

tidak masuk ke dalam perhitungan data panen. Menurut Junaedi et al. (2000)

kondisi ideal tanaman jagung manis yang dapat menghasilkan biomassa tinggi

adalah tanaman yang memiliki rendemen panen dan indeks panen tinggi. Nihayati

dan Shalahudin (1996) melaporkan bahwa untuk mendapatkan produksi tongkol

yang lebih tinggi perlu ditunjang oleh pertumbuhan vegetatif yang optimal

disamping ketersediaan unsur hara dan faktor tumbuh lainnya.

Page 46: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

32

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF

Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan

Warna Batang

Berdasarkan pengamatan visual bentuk ujung daun pada dua minggu

setelah tanam, genotipe SD-3 menunjukkan bentuk bulat lidah, berbeda dengan

varietas pembanding lainnya yang cenderung bulat. Bentuk ujung daun pertama

merupakan salah satu karakteristik genotipe SD-3. Sedangkan pengamatan untuk

peubah bentuk batang dan warna batang genotipe SD-3 dan varietas pembanding

tidak berbeda, yaitu berbentuk pipih dan berwarna hijau (Tabel 15).

Tabel 15. Bentuk ujung daun pertama,bentuk batang, dan warna batang genotipe

SD-3 dengan empat varietas pembanding

Varietas Bentuk ujung daun pertama

Bentuk batang Warna batang

SD-3 Bulat Lidah Pipih Hijau Supersweet Bulat Pipih Hijau Bonanza Bulat Pipih Hijau Sweetboy Bulat Pipih Hijau SG 75 Bulat Pipih Hijau Standar Bulat Pipih Hijau

Gambar 1. Bentuk ujung daun pertamadari genotipe SD-3 dan varietas pembanding

Bulat Lidah Bulat

Page 47: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

33

Gambar 2. Bentuk batang dan warna batang genotipe SD-3

Warna Daun, Warna Malai, dan Warna Rambut

Warna malai dan warna rambut dapat digunakan untuk membedakan

jagung manis dan jagung biasa. Pada bunga jantan, malai jagung manis berwarna

putih, sedangkan pada jagung biasa berwarna kecokelatan. Di sisi lain, warna

rambut sebagai bunga betina jagung manis berwarna putih, sedangkan jagung

biasa cenderung berwarna merah. Untuk pengamatan warna daun digunakan

standar bagan warna daun (BWD). Berdasarkan pengamatan tampak bahwa

peubah warna daun, warna malai, dan warna rambut genotipe SD-3 dengan

varietas pembanding tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Secara

berurutan warna daun, warna malai, dan warna rambut yaitu hijau tua, putih

kekuningan, dan putih kehijauan (Tabel 14)

Tabel 16. Warna daun, warna malai, dan warna rambut genotipe SD3 dengan

empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Warna Daun Warna Malai Warna Rambut SD-3 Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Supersweet Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Bonanza Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Sweetboy Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan SG 75 Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan Standar Hijau Tua Putih Kekuningan Putih Kehijauan

Page 48: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

34

Gambar 3.Warna daungenotipe SD-3

Gambar 4. Warna malaiSD-3Gambar 5. Warna RambutSD-3

Bentuk Tongkol dan Warna Biji

Bentuk tongkol merupakan salah satu kriteria kualitas jagung manis.

Bentuk tongkol silindris merupakan bentuk yang paling banyak disukai konsumen

saat ini. Peubah bentuk tongkol diamati dengan membandingkan lingkar tongkol

bagian pangkal, tengah, dan ujung tongkol dengan lingkar bagian tengah. Bentuk

silindris terjadi ketika tongkol menggembung pada bagian tengah dan sedikit

mengecil pada bagian tongkol.

Tabel 17. Bentuk tongkol dan warna bijigenotipe SD-3 dengan empat varietas komersial sebagai pembanding

Varietas Bentuk tongkol Warna biji

SD-3 Silindris mengerucut Kuning muda Supersweet Silindris mengerucut Kuning muda Bonanza Silindris Kuning Sweetboy Silindris Kuning SG 75 Silindris Kuning Standar Silindris Kuning

Page 49: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

35

Hasil pengamatan visual menunjukkan bahwa genotipe SD 3 dan

Supersweet memiliki kecenderungan bentuk tongkol silindris mengerucut,

sedangkan varietas Bonanza, Sweetboy, dan SG 75 memiliki bentuk tongkol

silindris. Berdasarkan hasil penelitian Nugroho (2000) menyatakan bahwa hasil

perbandingan relatif antara lingkar tongkol pada bagian pangkal, tengah, dan

ujung tongkol dengan lingkar tongkol bagian tengah memperlihatkan

ketidakefektifan dalam menggambarkan bentuk tongkol yang sebenarnya. Hal ini

disebabkan karena sulitnya menentukan letak pengukuran lingkar tongkol,

khususnya lingkar tongkol bagian ujung. Ujung tongkol merupakan bagian yang

paling menentukan bentuk tongkol yang sesungguhnya. Pengukuran lingkar

tongkol bagian ujung dilakukan pada biji terakhir. Pada tongkol-tongkol yang

pengisian bijinya kurang sempurna, biji terakhir tidak terletak pada bagian paling

ujung sehingga tongkol yang seharusnya mempunyai lingkar tongkol yang relatif

jauh lebih kecil pada bagian ujung sehingga tampak seperti lebih besar dan lebih

silindris dari bentuk sebenarnya.

Gambar 6. Bentuk tongkol dan warna biji

SD-3 (1), Supersweet (2), Bonanza (3), Sweetboy (4), dan SG-75 (5) Pengamatan pada peubah warna biji atau endosperma dilakukan pada

tongkol hasil penyerbukan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari

terjadinya efek metaxenia. Ekspresi warna biji dikendalikan oleh gen yang

bersifat dominan sehingga ketika jagung manis diserbuki oleh serbuk sari jagung

manis lain dengan warna yang lebih tua, maka hasilnya jagung manis tersebut

1

2

3

5

4

Page 50: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

36

akan memiliki warna biji yang lebih tua juga. Genotipe SD-3 dan varietas

Supersweet memiliki warna biji kuning muda, sedangkan varietas Bonanza,

Sweetboy, dan SG 75 memiliki kecenderungan kuning.

Uji preferensi merupakan upaya mengidentifikasi tingkat kesukaan

konsumen terhadap peubah komoditi (jagung manis) yang dievaluasi. Hasil uji

preferensi konsumen terhadap bentuk tongkol dibandingkan dengan genotipe SD-

3 menyatakan bahwa 73.33% konsumen memiliki tingkat preferensi yang kurang

suka terhadap bentuk tongkol Supersweet. Di sisi lain, 53% konsumen

menunjukkan lebih suka terhadap bentuk tongkol dari varietas Bonanza (Tabel

16). Secara umum, konsumen lebih suka terhadap bentuk tongkol yang silindris

(Varietas Bonanza, Sweetboy, dan SG75) dari pada bentuk seperti kerucut (SD-3

dan Supersweet).

Hasil uji preferensi konsumen terhadap warna biji dibandingkan dengan

genotipe SD-3 memperlihatkan bahwa 53.33% konsumen memiliki tingkat

preferensi yang kurang suka terhadap warna biji varietas Supersweet. Sementara

itu, 46.67% konsumen menunjukkan lebih suka terhadap warna Biji SG 75. Hasil

tersebut menunjukkan varietas yang memiliki warna biji kuning (Bonanza,

Sweetboy, dan SG 75) lebih disukai daripada warna kuning muda (SD-3 dan

Supersweet).

Tabel 18. Hasil uji preferensi bentuk tongkol dan warna biji yang di evaluasi

terhadap empat varietas komersial dibandingkan genotipe SD-3

Varietas Tingkat preferensi (%) Bentuk tongkol Warna biji

Kurang Sama Lebih Kurang Sama Lebih Supersweet 73.33 6.67 20.00 53.33 6.67 40.00 Bonanza 40.00 6.67 53.33 46.67 13.33 40.00 Sweetboy 60.00 6.67 33.33 33.33 26.67 40.00 SG 75 46.67 6.67 46.67 40.00 13.33 46.67

Secara umum, jika dibandingkan antara genotipe SD-3 dan Supersweet

yang sama-sama bersari bebas memperlihatkan bahwa genotipe SD-3 lebih

unggul dibandingkan dengan varietas Supersweet. Keunggulan SD-3 terletak pada

daya tumbuh, tinggi tanaman, tinggi tongkol utama, umur muncul tassel, umur

reseptif, bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per tanaman serta per plot,

Page 51: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

37

jumlah baris biji, jumlah tongkol per plot, bobot 1000 benih, tanaman sehat,

tanaman yang dipanen, produktivitas, dan potensi hasil. Genotipe SD-3 unggul di

16 peubah, sedangkan varietas Supersweet hanya unggul di 5 peubah (Tabel 19).

Tabel 19. Keunggulan genotipe SD-3 terhadap varietas supersweet berdasarkan aspek peubah yang berbeda nyata pada uji Dunnett taraf 5%.

Nomor Peubah Varietas

SD3 Supersweet 1. Daya Tumbuh (%) √ 2. Warna hipokotil (Hijau) √ 3. Tinggi tanaman (cm) √ 4. Tinggi tongkol utama (cm) √ 5. Diameter batang (cm) √ 6. Rebah batang (%) √ 7. Umur muncul tassel (HST) √ 8. Umur Reseptif (HST) √ 9. Bobot tongkol berkelobot per tanaman (g) √ 10. Bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman(g) √ 11. Panjang tongkol (cm) √ 12. Diameter tongkol (cm) √ 13. Jumlah baris biji pada tongkol √ 14. Jumlah tongkol per plot √ 15. Bobot 1000 benih (g) √ 16. Bobot tongkol berkelobot per plot (kg) √ 17. Bobot tongkol tanpa kelobot per plot (kg) √ 18. Tanaman sehat yang tumbuh (%) √ 19. Tanaman yang dipanen (%) √ 20. Produktivitas (ton tongkol tanpa kelobot/ha) √ 21. Potensi hasil (ton tongkol kelobot/ha) √

Total 16 5 Keterangan : √ lebih baik

Jagung manis genotipe SD-3 merupakan hasil persilangan antara Hawaii

Supersweet dengan galur-galur jagung IPB tahan penyakit bulai dengan hawar

daun, sedangkan tetua varietas Supersweet merupakan hasil intoduksi dari

Thailand yang tahan terhadap karat daun dan toleran terhadap penyakit bulai.

Berdasarkan tabel deskripsi oleh pemulianya, genotipe SD-3 memiliki tinggi

tanaman antara 82-128 cm sedangkan varietas Supersweet memiliki tinggi

tanaman rata-rata 200 cm. Umur reseptif genotipe SD-3 rata-rata 50 HST,

sedangkan varietas Supersweet umumnya 54 HST pada dataran rendah dan 74

HST pada dataran tinggi. Keragaman tanaman genotipe SD-3 relatif masih ada

penyimpangan warna hipokotil, sedangkan varietas Supersweet cenderung agak

Page 52: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

38

seragam. Pada aspek daya hasil, potensi genotipe SD-3 dapat mencapai 15 ton

tongkol muda per ha, sedangkan varietas Supersweet memiliki potensi hasil 12.7

ton per ha berkelobot.

Genotipe SD-3 dibandingkan dengan varietas hibrida yang dijadikan

pembanding berdasarkan peubah yang diamati menunjukkan bahwa genotipe

SD-3 dibandingkan secara agregat masih kalah dengan varietas Bonanza dan SG

75, tetapi lebih unggul daripada Sweetboy.Secara parsial genotipe SD-3 memiliki

keunggulan pada beberapa peubah yang diamati(Tabel 20).

Tabel 20. Keunggulan genotipe SD-3 dibandingkan dengan varietas hibrida

berdasarkan peubah yang berbeda nyata pada uji Dunnett taraf 5%.

No Peubah Keunggulan SD-3 terhadap- Bonanza Sweetboy SG 75

1. Daya Tumbuh (%) √ √ √ 2. Warna hipokotil (Hijau) 3. Tinggi tanaman (cm) 4. Tinggi tongkol utama (cm) 5. Diameter batang (cm) √ 6. Umur muncul tassel (HST) √ √ √ 7. Umur Reseptif (HST) √ √ √ 8. Umur panen (HST) 9. Bobot tongkol berkelobot/tanaman √ 10. Bobot tongkol tanpa kelobot/tanaman 11. Panjang tongkol (cm) 12. Diameter tongkol (cm) 13. Jumlah baris biji pada tongkol √ √ 14. Jumlah tongkol per plot √ √ 15. Bobot 1000 butir benih (g) √ √ 16. Bobot tongkol berkelobot/plot (kg) √ 17. Bobot tongkol tanpa kelobot/plot (kg) √ 18. Tanaman sehat yang tumbuh (%) √ √ 19. Tanaman yang dipanen (%) √ √ 20. Produktivitas (ton tongkol tanpa

kelobot/ha) √

21. Potensi hasil (ton tongkol berkelobot/ha)

Total 6 11 8 Keterangan : √ = SD-3 lebih unggul daripada varietas pembanding

Jika dibandingkan antara genotipe SD-3 dan varietas Bonanza, genotipe

SD-3 unggul pada peubah daya tumbuh, umur muncul tassel, umur reseptif,

jumlah tongkol per plot, tanaman sehat yang tumbuh, dan tanaman yang dipanen.

Page 53: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

39

Jika dibandingkan antara genotipe SD-3 dengan varietas Sweetboy, SD-3 unggul

pada peubah daya tumbuh, umur muncul tassel, umur reseptif, jumlah baris biji,

jumlah tongkol per plot, bobot 1000 butir benih, bobot tongkol berkelobot dan

tanpa kelobot per plot, tanaman sehat yang tumbuh, tanaman yang dipanen, dan

produktivitas. Selanjutnya, jika dibandingkan genotipe SD-3 dengan varietas SG-

75, SD-3 lebih unggul pada peubah daya tumbuh, umur muncul tassel,umur

reseptif, diameter batang, bobot tongkol berkelobot pertanaman, jumlah baris biji,

jumlah biji per baris, dan bobot 1000 butir benih. Peubah-peubah yang

memperlihatkan genotipe SD-3 unggul pada semua varietas pembanding, yaitu

peubah daya tumbuh, umur muncul tassel,dan umur reseptif. Tabel 18

memperlihatkan bahwa genotipe SD-3 lebih unggul daripada Bonanza di 6

peubah, Sweetboy di 11 peubah, dan SG 75 di 8 peubah.

Page 54: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

40

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Terdapat perbedaan daya hasil, kualitas dan penampilan tanaman jagung

manis genotipe SD-3 yang dievaluasi dengan empat varietas komersial yang

digunakan sebagai pembanding. Daya tumbuh SD-3 lebih tinggi daripada varietas

pembanding. Genotipe SD-3 juga memiliki waktu umur muncul malai dan umur

reseptif yang lebih cepat dibandingkan varietas pembanding. Selain itu, genotipe

SD-3 memiliki tinggi tanamaan dan tinggi tongkol utama yang lebih tinggi

daripada varietas hibrida, kecuali dengan Supersweet. Bobot tongkol berkelobot

dan tanpa kelobot per tanaman serta per plotSD-3 lebih tinggi daripada

Supersweet. Jumlah tongkol per plot genotipe SD-3 lebih tinggi daripada

Supersweet, Bonanza, dan Sweetboy. Produktivitas SD-3 lebih tinggi daripada

varietas Supersweet dan Sweetboy, tetapi masih di bawah varietas Bonanza dan

SG 75. Potensi hasil genotipe SD-3 lebih tinggi daripada varietas pembanding,

kecuali dengan Bonanza. Secara agregat, genotipe SD-3 lebih unggul

dibandingkan Supersweet dan Sweetboy, tetapi lebih renda daripada Bonanza dan

SG 75.

Saran

Penelitian lanjutan diperlukan untuk menguji kestabilan daya hasil,

memperbaiki sifat kualitas dan penampilan genotipe SD-3, serta meningkatkan

adaptabilitas terhadap kondisi lingkungan tumbuh optimum agar potensi hasil dan

tingkat preferensi konsumen dapat melebihi varietas komersil sehingga petani

dapat lebih tertarik menggunakanSD-3 sebagai benih yang ditanam di lahan.

Page 55: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

41

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T dan E. Widyastuti. 2002. Meningkatkan Produksi Jagung. Jakarta. Penebar Swadaya. 86 hal.

Allard, R.W. 1989. Pemuliaan tanaman edisi 1. Dalam M. Mulyani (Ed.).

(diterjemahkan dari : Principle of Plant Breeding. 1st edition, penerjemah Manna). Jakarta. Penerbit Bina aksara. 336 hal.

. 1989. Pemuliaan tanaman edisi 2. Dalam M. Mulyani (Ed.).

(diterjemahkan dari : Principle of Plant Breeding. 2nd edition, penerjemah Manna). Jakarta. Penerbit Bina aksara. 642 hal.

Aswidinoor, H dan J. Koswara. 1982. Pengaruh Patah Batang Terhadap

Produksi Pada Jagung. Bul Agr. 16(1):1-17. Bakhtiar. 1999. Penampilan Pertumbuhan dan Hasil Jagung Berumur Dalam

untuk Spesifik Lokasi Dataran Sedang. Agrista 3(2). Brewbaker, J.L. 1964. Genetika pertanian. (di terjemahkan dari : Agricultural

Genetics, penerjemah : Iman Santoso). New York. Printice-Hall, Inc.142 hal.

Crockett, J.U. 1978. Vegetable and Fruit. Tine-Life Books Inc. Alexandria.

Virginia. 160p. Crowder, L.V. 1986. Genetika Tumbuhan. Dalam Soetarso (Ed.). (diterjemahkan

dari : Plant Genetic, diterjemahkan oleh L. Kusdiarti). Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. 499 hal.

Denney, J.O. 1992. Xenia includes metaxenia. 151-157p. In L.A.P Rivera and

S.M Kaepler. Phosporus Accumulation in Maize Grain is not Infuenced By Xenia (Zea mays L.) Maydika. 2007. Vol. 2.

Deptan, 2013. Iklim Kabupaten Majalengka. http://www.deptan.go.id

[di akses 13 Februari 2013]

George, R.A.T. 1999. Vegetble Seed Production (2nd edition). New York. CABI Publishing. 328 p.

Johnson, E.C., K.S. Fischer, G.O. Edmeades, and A.F.E. Palmer. 1986.

Recurrent Selection for Reduced Plant Height in Lowland Tropical Maize. Crop Sci. 26(2):253-260.

Junaedi, A. 2000. Pengujian Daya Hasil Nomor Seleksi atau Varietas Potensial

Jagung Manis. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Page 56: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

42

Kaukis, K and D.W Davis. 1986. Sweet Corn Breeding. In M.J. Bassett (ed). Breeding Vegetable Crops. Avi Publ. Co., Inc. Wesport, Connectitut.476-519 p.

Kementan RI. 2005. Lampiran Keputusan Menteri PertanianNomor 456/ Kpts /

Sr. 120/ 12/ 2005. http://litbang.deptan.go.id. [3 Februari 2013] Kementan RI. 2006. Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor

174/Kpts/Sr.120/3/2006. http://litbang.deptan.go.id

. [3 Februari 2013]

Lopez, J.D.J., Reynoso, and A.R. Hallauer. 1998. 27 Cycles of Divergent Mass Selection for Ear Length in Maize. Crop. Sci. 38(4):1099-1107.

Nihayati, E. dan D. Shalahuddin. 1996. Pengaruh Proporsi dan Waktu

Pemberian Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis Varietas SD-2. Agrivita 19(2):51-56.

Nugroho, D.2002.Evaluasi Karakter Empat Genotipe Jagung Manis (Zea mays

saccharata Sturt.) di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Purnomo, J. 1988. Daya Hasil Varietas Jagung di Lahan Tegal di Ponorogo..

Plant Breeding 115: 343-346. Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi,

dan Gizi Jilid 1(diterjemahkan dari : World Vegetable Principles, Production, and nutritive values, 2nd edition, penerjemah C. Herison). Penerbit ITB. Bandung. 313 hal.

Sadjad, S., E. Murniati, dan S. Ilyas. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih

dari Komparatif ke Stimulatif. Penerbit Grasindo bekerjasama dengan PT. Sang Hyang Seri. Jakarta.

Splittstoesser, W.E. 1979. Vegetable Growing Hand Book. Avi Publ. Co. Inc.

Westport. Connecticut. Suminarti, N.E. 1999. Pengaruh Pupuk Kalium dan Jumlah Pemberian Air

terhadap Hasil dan Kualitas Jagung Manis. Habitat 2(109):57-63. Syukur, M., S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman.

Bogor. Penebar Swadaya. 348 hal. Tim penulis PS. 2002. Sweet Corn-Baby Corn. Cetakan ke-9. Jakarta. Penebar

Swadaya. 78 hal. Wolfe, D.W., Henderson, T.C Hsio, and A.Alvino 1988. Interactive water and

nitrogen effect on senescence of maize. I. Leaf area duration, nitrogen distribution, and yield. Agronomy Journal 80:859-864

Page 57: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

43

LAMPIRAN

Page 58: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

44

Lampiran 1. Deskripsi Jagung Manis SD-3 Nama Seleksi Darmaga-3 (SD-3) Sifat Jagung manis Asal Hawaii Supersweet yang disilangkan dengan

galur-galur jagung IPB tahan penyakit bulai dan hawar daun. Tempat seleksi di kebun percobaan IPB, Darmaga, Bogor

Warna daun Hijau tua Warna rambut Putih-kuning-muda Warna malai Putih-kuning-muda Tinggi tanaman 82-128 cm Jumlah daun 12-13 helai Umur panen (tongkol muda) 73-75 hari (di Darmaga, 240 m dpl) Kelobot Menutup Jumlah baris biji 14-18 Warna biji Kuning cerah Derajat manis (brix) 15-18 Populasi tanaman 60.000 biji/ha atau sekitar 6-7 kg/ha Potensi Produksi 15 ton tongkol muda Ketahanan penyakit Tahan penyakit bulai (3-5% serangan) Tahan penyakit hawar daun

Tahan penyakit layu stewartii Pemulia Fred Rumawas

Alamat: Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Bogor

lampiran 2. Karakteristik jagung manis genotipe SD-3 Umur (hari)

Karakter Keterangan

12 Daun pertama: warna antosianin pada pelepah daun

Tidak ada atau sangat lemah

14 Daun pertama: bentuk ujung daun Bulat agak tumpul 61 Daun: sudut diantara helai daun an batang

(pada daun di atas tongkol teratas) Kecil (5-25o)

61 Daun: Pola helai daun (menerangkan no 3)

Bengkok

65 Batang: derajat zigzag Ringan 65-75 Batang: warna antosianin pada akar

tunjang Tidak ada atau sangat lemah

65 Malai: Umur antesis (pada tengah pertiga poros utama, 50% dari jumlah tanaman)

Genjah hingga sedang (44.1-47 HST)

65 Malai: warna antosisnin pada dasar kelobot (pada tengah pertiga poros utama)

Tidak ada atau sangat lemah)

Page 59: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

45

Umur (hari)

Karakter Keterangan

65 Malai: warna antosianin tidak termasuk dasar kelopak (menerangkan no 8)

Tidak ada atau sangat lemah

65 Malai: warna antosianin pada kepala sari yang masih segar

Tidak ada atau sangat lemah

65 Malai: kerapatan bulir (menerangkan no 8)

Sedang

65 Malai: sudut diantara poros utama dan cabang samping (pada malai hingga pertiga bawah)

Sedang (25.1 – 50o)

65 Malai: letak percabangan samping (menerangkan no 12)

Lurus agak bengkok

65 Malai: jumlah cabang samping utama Banyak (12.1 – 15) 65 Tongkol: umur munculnya rambut (50%

jumlah tanaman) Sedang hingga lambat (50.1 – 53 HST)

65 Tongkol: warna antosianin pada rambut Tidak ada 65 Tongkol: intensitas warna antosian

rambut Tidak ada atau sangat lemah

71 Daun: warna antosianin seludang daun (pada pertengahan tinggi tanaman)

Tidak ada atau sangat lemah

71 Malai: panjang poros utama di atas cabang samping terbawah

Sangat pendek (< 10 cm)

71 Malai: panjang poros utama di atas cabang samping bagian lebih atas

Sangat pendek (< 10 cm)

71 Malai: panjang cabang samping (menerangkan no 16)

Sedang (23.1 - 29 cm)

75 Tanaman: panjang (termasuk malai) Panjang 200.1 – 250 cm) 75 Tanaman: rasio panjang letak tongkol

paling atas terhadap panjang tanaman Sangat kecil (< 0.5)

75 Daun: lebar helai daun (pada daun tongkol teratas)

Lebar (9.1 – 11 cm)

85 Tongkol: panjang tangkai Sangat pendek (< 5 cm) 92 Tongkol: panjang (tanpa kelobot) Panjang (15.1 – 20 cm) 92 Tongkol: keliling (di tengah-tengah) Besar (15.1 – 20 cm) 92 Tongkol: bentuk Silindris mengerucut 92 Tongkol: jumlah baris biji pada tongkol Banyak (12.1 – 14) 92 Tongkol: tipe biji (pada tengah pertiga

tongkol) Seperti mutiara

92 Tongkol: warna permukaan biji Kuning 92 Tongkol: warna sisi dasar biji Putih kekuningan 93 Tongkol: antosianin pada kelopak janggel Tidak ada 93 Tongkol: intensitas warna antosianin

pada kelopak janggel Tidak ada atau sangat lemah

Page 60: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

46

Lampiran 3. Deskripsi jagung manis varietas Supersweet Nama Varietas : Super sweet Kategori : Jagung manis SK : 45/Kpts/TP.240/2/2000 Tahun : 2000 Tetua : Introduksi dari Thailand Rataan Hasil : 14,8 ton/ha berkelobot; 11,3 ton/ha tanpa kelobot Potensi Hasil : 12,7 ton/ha berkelobot; 9,7 ton/ha tanpa kelobot Pemulia : None Golongan : Bersari bebas Umur 50% keluar rambut : 54 hari di dataran rendah; 74 hari di dataran tinggi Umur panen segar : 72 hari di dataran rendah; 107 hari di dataran tinggi Batang : Sedang, tegap dan seragam Warna batang : Hijau Tinggi tanaman : 200 cm Daun : Sedang, agak terkulai Keragaman tanaman : Agak seragam Perakaran : Baik Kerebahan : Tahan rebah Bentuk malai : Besar, terkulai Warna sekam : Hijau pucat Warna rambut : Kuning Warna anthera : Kuning Pucat Ukuran tongkol : Medium Tinggi tongkol : 112 cm Klobot : Menutup biji dengan baik Warna biji : Kuning Baris biji : Lurus dan rapat Jumlah baris/tongkol : 14-16 baris Ketahanan terhadap penyakit

: Tahan terhadap karat daun, toleran terhadap bulai

Daerah adaptasi : Beradaptasi baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi

Page 61: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

47

Lampiran 4. Deskripsi jagung manis varietas Bonanza

Peubah Keterangan Asal East West Seed Thailand Silsilah G-126 (F) X G-133 (M) Golongan varietas Hibrida silang tunggal Bentuk tanaman Tegak Tinggi tanaman 220-250 cm Kekuatan akar Kuat Ketahanan terhadap rebah Tahan Bentuk batang Bulat Warna batang Hijau Diameter batang 2-3 cm Ruas pembuahan 5-6 ruas Bentuk daun Panjang agak tegak Ukuran daun Panjang 85-95 cm, lebar 8.5-9 cm Tepi daun Rata Bentuk ujung daun Lancip Warna daun Hijau tua Permukaan daun Berbulu Bentuk malai (tassel) Tegak bersusun Warna malai (anther) Putih bening Warna rambut Hijau muda Umur keluar bunga betina 55-60 hari setalah tanam Umur panen 82-84 hari setelah tanam Betuk tongkol Silindris Ukuran tongkol Panjang 20-22 cm, diameter 5.3-5.5 cm Berat per tongkol berkelebot 467-495 g Berat per tongkol tanapa kelobot 300-325 g Jumlah tongkol per tanaman 1-2 tongkol Tinggi tongkol dariatas tanah 80-115 cm Warna kelobot Hijau Warna biji Kuning Baris biji Rapat Tekstur biji Halus Rasa biji Manis Kadar gula 13-15 0brix Jumlah baris biji 16-18 baris Berat 1000 biji 175-200 g Daya simpan tongkol berkelobot suhu kamar

3-4 hari setelah panen

Hasil tongkol dengan kelobot 33-34.5 ton/ha Jumlah populasi per hektar 53000 tanaman (2 benih per lubang) Kebutuhan benih per hektar 9.4-10.6 kg Ketinggian Beradaptasi baik di dataran tinggi (900-1200

mdpl Pemulia Jim Lothlop (East West Seed Thailand),

Tukiman Musidi dan A. Kohar (PT. East West Seed Indonesia

Page 62: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

48

Lampiran 5. Deskripsi jagung manis varietas Sweetboy

Peubah Keterangan Golongan varietas Hibrida silang tunggal F 2139 X M 2139 Umur mulai berbunga ± 45 hari setelah tanam Bentuk tanaman Tegak Tinggi tanaman 184 cm Tinggi togkol 89 cm Kerebahan Tahan Batang Hijau kokoh Warna daun Hijau gelap Bentuk daun Agak terkelai Bentuk malai (tessel) Agak terkulai Warna sekam (glume) Hijau pucat Warna malai (anther) Kuning pucat Warna rambut Kuning pucat Ukuran tongkol Panjang = 18,9 cm dan diameter = 4,8 cm Jumlah tongkol per tanaman 2 Warna biji Kuning cerah dan mengkilat Baris biji Lurus terisi penuh Jumlah baris biji 14- 16 baris Kadar gula 14.1 0brix Berat 1000 biji 124.5 gram Hasil 18.0 ton /ha Ketinggian Beradaptasi baik di dataran rendah sampai

sedang Pengusul/ peneliti PT Benihinti Suburintani / Nasib W.W,Putu

Darsama dan Setiogir Sumber : Lampiran Keputusan Menteri PertanianNomor : 456/ Kpts / Sr. 120/ 12/ 2005 Tanggal : 26 Desember 2005 (http://litbang.deptan.go.id). Lampiran 6. Deskripsi jagung manis varietas Sugar 75 Peubah Keterangan Asal Syngenta Thailand Co.Ltd., Thailand Silsilah SF 8717 (F) x 1035 (M) Golongan varietas Hibrida silang tunggal Umur mulai panen ± 75 hari setelah tanam Tinggi tanaman 160 – 170 cm Perakaran kokoh Kerebahan tahan Bentuk batang bulat Warna batang hijau Bentuk daun bangun pita Warna daun hijau tua Ukuran daun panjang 90 – 110 cm; lebar 9 – 12 cm Bentuk malai tegak dan agak terbuka Warna malai putih

Page 63: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

49

Peubah Keterangan Bentuk tongkol runcing memanjang Ukuran tongkol panjang ± 20 cm, diameter ± 5 cm Berat per tongkol 350 – 400 g Jumlah tongkol per tanaman 1 – 2 tongkol Baris biji berkelok Jumlah baris biji 18 baris Warna biji kuning Kadar gula 14.12 0brix Berat 1000 biji ± 130 g Hasil 19 – 21 ton/ha Ketinggian dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian

100 – 1200 m dpl Pengusul PT. Syngenta Indonesia Pemulia Taweesak (Syngenta Thailand Co. Ltd.) dan

Harjono (PT. Syngenta Indonesia) Sumber : Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 174/Kpts/Sr.120/3/2006 tanggal6 Maret 2006 (http://litbang.deptan.go.id). Lampiran 7. Hasil sidik ragam peubah daya tumbuh genotipe SD-3 terhadap

empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 609.550 152.388 6.53* 0.005 Ulangan 3 7.838 2.613 0.11 0.951 Galat 12 279.850 23.321 Total 19 897.238 Ket : * = berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 8. Hasil sidik ragam peubah warna hipokotil genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 98.075 24.5188 56.31* 0.00 Ulangan 3 0.900 0.3000 0.69 0.576 Galat 12 5.225 0.4352 Total 19 104.200 Ket : * = berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 9. Hasil sidik ragam peubah tinggi tanaman genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 1216.88 304.220 6.80* 0.004 Ulangan 3 77.68 25.893 0.58 0.640 Galat 12 536.68 44.715 Total 19 1831.14 Ket : * = berbeda nyata pada taraf 5%

Page 64: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

50

Lampiran 10. Hasil sidik ragam peubah tinggi tongkol utama genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 1982.43 495.08 28.79* 0.000 Ulangan 3 46.73 15.577 0.90 0.467 Galat 12 206.56 17.213 Total 19 2235.72 Ket : * = berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 11. Hasil sidik ragam peubah diameter batang genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 221356 55339.1 4.72* 0.016 Ulangan 3 64780 21593.2 1.84 0.193 Galat 12 140583 11715.3 Total 19 426719 Ket : * = berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 12. Hasil sidik ragam peubah rebah batang genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 117.50 29.3750 1.44 tn 0.280

Ulangan 3 73.45 24.4833 1.20 0.351 Galat 12 244.80 20.400 Total 19 435.75 Ket : tn = tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 13. Hasil sidik ragam peubah panjang daun genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 117.591 29.3979 2.310 tn 0.119

Ulangan 3 57.745 19.2848 1.51 0.263 Galat 12 153.374 12.7811 Total 19 328.710 Ket : tn = tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 14.Hasil sidik ragam peubah lebar daun genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 1.72938 0.432345 2.31 tn 0.117

Ulangan 3 0.29302 0.097672 0.52 0.675 Galat 12 2.24566 0.187138 Total 19 4.2605 Ket : tn = tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Page 65: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

51

Lampiran 15. Hasil sidik ragam peubah umur muncul tassel genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 12.20 3.05 61.00* 0.000 Ulangan 3 0.15 0.05 1.00 0.426 Galat 12 0.60 0.05 Total 19 12.95 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 16. Hasil sidik ragam peubah umur reseptif genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 5.2 1.30000 9.75* 0.001 Ulangan 3 0.4 0.13333 1.00 0.426 Galat 12 1.6 0.13333 Total 19 7.2 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 17. Hasil sidik ragam peubah bobot pertongkol dengan kelobot genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 3817.8 954.45 7.22* 0.003 Ulangan 3 11602.3 3867.43 29.24 0.000 Galat 12 1587.2 132.27 Total 19 17007.3 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 18. Hasil sidik ragam peubah bobot pertongkol tanpa kelobot genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 2899.4 724.85 6.38* 0.005 Ulangan 3 6616.1 2205.38 19.42 0.000 Galat 12 1362.4 113.54 Total 19 10878.0 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 19. Hasil sidik ragam peubah panjang tongkol genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 15.4067 3.85168 6.99* 0.004 Ulangan 3 3.8156 1.27185 2.31 0.128 Galat 12 6.6102 0.55085 Total 19 25.8325 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Page 66: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

52

Lampiran20. Hasil sidik ragam peubah diameter tongkol genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 563979 140995 4.08* 0.026 Ulangan 3 207073 69024 2.00 0.168 Galat 12 414235 34520 Total 19 1185286 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran21. Hasil sidik ragam peubah jumlah baris biji pada tongkol genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 3.020 0.755000 3.58* 0.038 Ulangan 3 0.688 0.229333 1.09 0.392 Galat 12 2.532 0.211000 Total 19 6.240 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran22. Hasil sidik ragam peubah jumlah biji per baris pada tongkol genotipe SD-3 terhadap varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 85.292 21.3230 2.84tn 0.072 Ulangan 3 30.096 10.0320 1.34 0.309 Galat 12 90.164 7.5137 Total 19 205.552 Ket : tn = tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 23. Hasil sidik ragam peubah jumlah tongkol pertanaman genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 0.01762 0.004405 1.74tn 0.205 Ulangan 3 0.00180 0.000600 0.24 0.868 Galat 12 0.03030 0.002525 Total 19 0.04972 Ket : tn = tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 24. Hasil sidik ragam peubah berat biji 1000 butir genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 59.1981 14.7995 44.40* 0.000 Ulangan 3 1.0000 0.3333 1.00 0.426 Galat 12 4.0000 0.3333 Total 19 64.1981 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Page 67: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

53

Lampiran 25. Hasil sidik ragam peubah bobot tongkol berkelobot per plot tanaman genotipe SD-3 terhadap varietas pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 317.085 79.2711 30.08* 0.000 Ulangan 3 5.865 1.9549 0.74 0.547 Galat 12 31.626 2.6355 Sumber Keragaman Total

db 19

JK 354.576

KT F-Hitung Pr>F

Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 26. Hasil sidik ragam peubah bobot tongkol tanpa kelobot per plot tanaman genotipe SD-3 terhadap varietas komersial pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 199.032 49.7581 40.68* 0.000 Ulangan 3 2.368 0.7892 0.65 0.601 Galat 12 14.679 1.2232 Total 19 216.079 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 27. Hasil sidik ragam peubah tanaman terserang penyakit bulai genotipe SD-3 terhadap empat varietas sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 932.33 233.081 7.15* 0.003 Ulangan 3 140.64 46.879 1.44 0.280 Galat 12 391.18 32.598 Total 19 1464.14 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 28. Hasil sidik ragam peubah tanaman sehat yang tumbuh genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber Keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 2289.58 572.394 15.96* 0.000 Ulangan 3 232.64 77.546 2.16 0.146 Galat 12 430.43 35.869 Total 19 2952.64 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 29. Hasil sidik ragam peubah tanaman yang dipanen genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 2276.18 569.044 19.89* 0.000 Ulangan 3 187.05 62.350 2.18 0.143 Galat 12 343.33 28.610 Total 19 2806.65 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Page 68: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

54

Lampiran30. Hasil sidik ragam peubah bobot tajuk atas genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 15375.3 3843.83 6.15* 0.006 Ulangan 3 7114.6 2371.53 3.79 0.040 Galat 12 7505.9 625.49 Total 19 29995.8 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran31. Hasil sidik ragam peubah kadar padatan total terlarut (PTT) SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 0.0193092 0.0048273 3.96* 0.028 Ulangan 3 0.0350074 0.0116691 9.57 0.002 Galat 12 0.0146336 0.0012195 Total 19 0.0689502 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran32. Hasil sidik ragam peubah indeks panen tongkol tanpa kelobot genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F Genotipe 4 31605643 7901411 41.07* 0.000 Ulangan 3 376874 125625 0.65 0.596 Galat 12 23008686 192391 Total 19 34291203 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Lampiran 33. Hasil sidik ragam peubah produktivitas genotipe SD-3 terhadap empat varietas komersial sebagai pembanding

Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F

Genotipe 4 3.356 8389126.8 44.817* 0.000 Ulangan 3 193999.2 64666.6 0.345 0.793 Galat 12 2246212.8 187184.4 Total 19 3.600 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5% Lampiran 34. Hasil sidik ragam peubah potensi hasil genotipe SD-3 terhadap

empat varietas komersial sebagai pembanding Sumber keragaman db JK KT F-hitung Pr>F

Genotipe 4 6.767 1.692 7.175* 0.003 Ulangan 3 2.067 6.891 29.225 0.000 Galat 12 2.830 2358064.6 Total 19 3.027 Ket : *= berbeda nyata pada taraf 5%

Page 69: UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays … · UJI DAYA HASIL DAN KUALITAS JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt.)GENOTIPE SD-3SERTA EMPAT ... (46 HST) dan umur

55

Lampiran 35. Dokumentasi kegiatan penelitian jagung manis di Majalengka

Persiapan lahan Penanaman 2 MST

Pembumbunan 4 MST 7 MST

Penyungkupan Penyerbukan sendiri Pengendalian HPT

Pemanenan Pembungkusan Penyortiran

Perhiitungan Peubah Hasil Panen

Pengukuran PTT Uji Preferensi