UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL...

136
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN PENYUSUN MINYAK ATSIRI KULIT BUAH LEMO CUCO (Citrus sp.) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Oleh: AL MUJAIZAH NIM: 60500114013 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2019

Transcript of UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL...

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI

KOMPONEN PENYUSUN MINYAK ATSIRI

KULIT BUAH LEMO CUCO (Citrus sp.)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sains (S.Si)

pada Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

AL MUJAIZAH

NIM: 60500114013

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2019

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL
Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL
Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Wassyukurillah penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Yang

telah memberikan rahmat-NYA serta bimbingan dari dosen pembimbing sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Uji Aktivitas Antibakteri

dan Karakterisasi Komponen Penyusun Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco

(Citrus sp.)”. Salawat dan taslim tak lupa diucapkan kepada junjungan Nabi

Muhammad saw. Beserta keluarga dan para sahabatnya.

Penulis membuat skripsi sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Sains (S.Si) Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan

terima kasih atas bimbingan, kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak sehingga

skripsi dapat diselesaikan denagan baik. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih

kepada ibunda Nurhayati dan ayahanda Uddin maupun seluruh keluarga atas doa dan

dukungan material dan moril selama penulis menempuh pendidikan hingga ke

perguruan tinggi.

Pada kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terima kasih yang tulis

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. A. Musafir, M.Si selaku rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Alauddin Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. Mardan, M. Ag, Bapak Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M. A dan Ibu

Prof. Siti Aisyah, M.Ag., Ph.D selaku masing-masing Wakil Rektor I, II, III

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

3. Bapak Prof. Dr. H. Arifuddin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

v

4. Ibu Dr. Hj. Washilah, S.T., M.T, Bapak Dr. M. Thahir Maloko, M.H.I dan Bapak

Dr. Ir. Andi Suarda, M.Si, selaku masing-masing Wakil Dekan I, II, III Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

5. Ibu Sjamsiah, S.Si., M.Si., Ph.D dan Ibu Dr. Rismawaty Sikanna S.Si., M.Si

selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Kimia selaku Ketua Jurusan Kimia, Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

6. Ibu Asriani Ilyas, S.Si., M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Andi Nur Fitriani

Abubakar, S.Si., M.Si selaku pembimbing II yang telah berkenan meluangkan

waktu, tenaga, bantuan, pengarahan, nasihat dan saran mulai dari penyusunan

skripsi ini sampai selesai.

7. Ibu Aisyah, S.Si., M.Si dan Bapak Dr. H. Aan Parhani, Lc., M.Ag selaku penguji

I dan II yang telah berkenan meluangkan waktu serta memberikan saran dan

kritik dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

8. Segenap Dosen Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang senantiasa mendidik dan memberikan

ilmu kepada penulis.

9. Seluruh Staf dan Karyawan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan

Fakultas Sains dan Teknologi.

10. Seluruh Staf, Karyawan dan Para kakak Laboran Jurusan Kimia (Nuraini, S.Si.,

Fitri Azis, S.Si., S.Pd., Andi Nurahma, S.Si., Ismawanti, S.Si., Awaluddin Iwan

Perdana, S.Si, dan Ahmad Yani, S.Si) yang telah memberikan sumbangsih baik

tenaga maupun pikiran dalam penelitian ini.

11. Bapak Usman, S.Si., M.Si selaku Laboran Instrumen di Laboratorium Forensik

Cabang Makassar.

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

vi

12. Rekan-rekan F14vonoid Mahasiswa Kimia Angkatan 2014 Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

13. Teman-teman seperjuangan Penelitian di Laboratorium Organik Bidang Sintesis

Biodisel (Andi Fachrunnisa, S.Si., Ugah Anriani, S.Si., Rezeki, S.Si., A. Nurul

Wakyah, S.Si., Masliah, S.Si dan Yuniar Hardianti, S.Si). Serta Teman-teman

seperjuangan Penelitian di Laboratorium Organik Bidang Bahan Alam

(Awaluddin, S.Si., Sahyuni Hamzah, S.Si dan Aspina Damadanyanti, S.Si).

14. Teman-teman seperjuangan Penelitian di Laboratorium Analitik (Sari Ningsih,

S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang

senantiasa memberikan motivasi dan selalu menghibur. Serta Rekan penelitian

Sulfa yang senantiasa membantu dan menemani penulis dari awal hingga

penyusunan skripsi ini selesai.

15. Teman-teman KKN (Kuliah Kerja Nyata) Polongbangkeng Utara khususnya

posko 7 Desa Pa’Rappunganta serta kepada semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Semoga Allah swt. Memberikan balasan baik di dunia maupun di akhirat

kelak untuk segala bantuan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak

langsung serta mendapat ridha dan bernilai pahala disisi-Nya. Aamiin.

Akhir kata Penulis, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi

pembaca.

Gowa, 27 Juni 2019

Penulis

Al Mujaizah

60500114013

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ .. vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR. ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN. ....................................................................................... xii

ABSTRAK ............................................................................................................ xiii

ABSTRACT ........................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN. .................................................................................... 1-6

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7-35

A. Tinjauan Umum Ayat Al-Quran tentang Tanaman Obat ............................ 7

B. Jeruk (Citrus sp.). ........................................................................................ 10

C. Senyawa Metabolit Sekunder. ..................................................................... 14

D. Minyak Atsiri .............................................................................................. 25

E. Ekstraksi Minyak Atsiri ............................................................................... 27

F. Aktivitas Antimikroba ................................................................................. 29

G. Gas Cromatography- Mass Spekrofotometer (GC-MS) ............................. 34

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

viii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 36-43

A. Waktu dan Tempat ................................................................................... 36

B. Alat dan Bahan. ........................................................................................ 36

C. Prosedur Penelitian. .................................................................................. 37

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 44-62

A. Hasil ......................................................................................................... 44

B. Pembahasan. ............................................................................................. 50

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 63

A. Kesimpulan .............................................................................................. 63

B. Saran. ........................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA . ...................................................................................... 64-73

LAMPIRAN-LAMPIRAN. ............................................................................. 74-106

RIWAYAT HIDUP. ......................................................................................... ..107

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Zona Hambat ........................................................................ ... 33

Tabel 2.2 Kategori Daya Hambat ........................................................................ ... 33

Tabel 4.1 Rendemen Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.) ........... ... 42

Tabel 4.2 Uji Fitokimia Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.) ...... 42

Tabel 4.3 Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri terhadap Bakteri Stapilococcus

aureus. ................................................................................................. 44

Tabel 4.4 Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri terhadap Bakteri Salmonella

thypi ........................................................................................................ 44

Tabel 4.5 Karakterisasi Komponen Penyusun Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol

Kulit Buah Lemo Cuco dengan GC-MS ................................................ 45

Tabel 4.6 Karakterisasi Komponen Penyusun Minyak Atsiri dari Ekstrak n-Heksan

Kulit Buah Lemo Cuco dengan GC-MS ............................................... 45

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buah Jeruk (Citrus sp.) ................................................................. 10

Gambar 2.2 Struktur Fenol. ............................................................................... 15

Gambar 2.3 Struktur Flavonoid. ........................................................................ 16

Gambar 2.4 Struktur Alkaloid. .......................................................................... 17

Gambar 2.4 Struktur Seroid. .............................................................................. 17

Gambar 2.6 Struktur Saponin ............................................................................ 18

Gambar 2.7 Struktur Isoprena. .......................................................................... 18

Gambar 2.8 Reaksi Senyawa Tanin dengan FeCl3. ........................................... 20

Gambar 2.9 Reaksi Senyawa Flavonoid dengan Logam Mg dan HCl .............. 20

Gambar 2.10 Reaksi Senyawa Alkaloid dengan Pereaksi Mayer ....................... 21

Gambar 2.11 Reaksi Senyawa Alkaloid dengan Pereaksi Wagner ..................... 22

Gambar 2.12 Reaksi Senyawa Alkaloid dengan Pereaksi Dragendorff .............. 22

Gambar 2.13 Reaksi Senyawa Steroid dengan Pereaksi Lieberman Burchard ... 23

Gambar 2.14 Reaksi Hidrolisis Senyawa Saponin .............................................. 24

Gambar 2.15 Reaksi Senyawa Terpenoid dengan Pereaksi Lieberman Burchard 25

Gambar 2.16 Bakteri Stapilococcus aureus. ....................................................... 30

Gambar 2.17 Bakteri Salmonella thypi................................................................ 31

Gambar 2.18 Alat Instrumen GC-MS. ................................................................ 34

Gambar 2.19 Skema Konfigurasi GC-MS. ...................................................... 35

Gambar 4.1 Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri terhadap Bakteri Stapilococcus

aureus ............................................................................................. 44

Gambar 4.2 Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri terhadap Bakteri Salmonella

thypi ................................................................................................... 44

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

xi

Gambar 4.3 Struktur Komponen Senyawa Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol

Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.)................................................ 48

Gambar 4.4 Struktur Komponen Senyawa Minyak Atsiri dari Ekstrak n-Heksan

Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.)................................................ 49

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skema Penelitian. .............................................................................. 74

Lampiran 2 Skema Prosedur Kerja Penelitian. ..................................................... 75

Lampiran 3 Perhitungan. ....................................................................................... 83

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian .................................................................... 89

Lampiran 5 Gambar Spektrum Hasil Karakterisasi dengan GC-MS. ................... 105

Lampiran 6 Gambar Spektrum Hasil Karakterisasi dengan MS. .......................... 106

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

xiii

ABSTRAK

Nama : Al Mujaizah

NIM : 60500114013

Judul Skripsi : Uji Aktivitas Antibakteri dan Karakterisasi Komponen

Penyusun Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco

(Citrus Sp.).

Buah Lemo Cuco (Citrus sp.) merupakan salah satu tanaman spesies Rutaceae

yang tumbuh di kabupaten Bone dan Sinjai, Sulawesi Selatan. Kulit buahnya

memiliki aroma khas yang mengindikasikan adanya kandungan minyak atsiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan komponen

penyusun minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp.). Metode yang digunakan

pada penelitian ini adalah ekstraksi soxhletasi dengan pelarut etanol dan n-heksan,

uji fitokimia dan karakterisasi komponen minyak atsiri dengan GC-MS serta uji

aktivitas antibakeri dengan metode difusi cakram. Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini berdasarkan pengukuran daya hambat pada minyak atsiri dari ekstrak

n-heksan kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp.) terhadap bakteri Stapilococcus aureus

termasuk kategori kuat (20% dan 10%) dan sedang (5%, 2.5% dan 1.25%).

Sedangkan minyak atsiri dari ekstrak etanol termasuk kategori sedang (20% dan

10%) dan lemah (5%, 2.5% dan 1.25%). Daya hambat minyak atsiri dari ekstrak

n-heksan terhadap Salmonella typhi termasuk kategori lemah (1.25% dan 2.5%),

sedang (5%) dan kuat (10% dan 20%). Sedangkan minyak atsiri dari ekstrak etanol

termasuk kategori sedang (20%), lemah (10% dan 5%) dan tidak aktif (5%, 2.5% dan

1.25%). Hasil uji fitokimia pada minyak atsiri dari ekstrak etanol dan n-heksan kulit

buah Lemo Cuco (Citrus sp.) mengindikasikan adanya golongan senyawa flavonoid,

fenolik, alkaloid, steroid dan terpenoid. Sedangkan saponin hanya terdapat pada

minyak atsiri dari ekstrak n-heksan. Berdasarkan karakterisasi komponen penyusun

minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco (Cirus sp.) dengan GC-MS dari ekstrak etanol

menunjukkan adanya senyawa α-farnesen, germakren, δ-kadinen dan β-elemen,

sedangkan ekstrak n-heksan menunjukkan adanya senyawa germakren D,

aromadendren, isospathulenol, δ-cadinen, kariofilen, kopein, α-humulen,

α-terpinen, oplopanon dan nutkaton serta senyawa asam lemak yaitu metil palmiat

dan metil linoleat.

Kata Kunci: Lemo Cuco, Minyak Atsiri, Antibakteri, Stapilococcus aureus dan

Salmonella typhi.

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

xiv

ABSTRACT

Name : Al Mujaizah

Sudient Number : 60500114013

Title : Antibacterial Activities and Characterization of Essensial

Oil Components Of Peel Lemo Cuco (Citrus sp.)

Lemo Cuco (Citrus sp.) is one of the plant species of Rutaceae which grows in

the districts of Bone and Sinjai, South Sulawesi. The peel have a special scent is

indicate be found essensial oil components. This study aims to determine the

antibacterial activitiy and constituent compounds of peel essensial oil Lemo Cuco

(Citrus sp.). The method used in this study is the extension of soxhletation with

ethanol dan n-hexane, phytochenycal test and the characterization of in essensial oil

components with GC-MS and antibacterial activitiy test using the disc diffusion

method. The results obtained from the study were based on the meansurement of

inhibition power on essensial oil test the antibacterial activities of Lemo Cuco

(Citrus sp.) peel extract against the Stapilococcus aureus bacteria including

categories strong (20% dan 10%) and moderate (5%, 2.5% dan 1.25%). Whereas

essensial oil from ethanol extract categories moderate (20% dan 10%) and weak

(5%, 2.5% and 1.25%). The inhibitory of essensial oil from n-heksane exctract

against Salmonella typhi bacteria including categories weak (1.25% and 2.5%),

moderate (5%) and strong (10% dan 20%). Whereas essesnsial oil from ethanol

extract categories moderate (20%), weak (10% and 5%) and inactive (5%, 2.5%

and 1.25%). Phytochemical test results on essesnsial oil from ethanol extract and

n-heksane exctract of the Lemo Cuco (Citrus sp.) peel extract indicate presensce of

flavonoids, phenolic, steroids, terpenoids and alkaloids. Whereas saponins is only

found in peel essesnsial oils from n-heksane exctract. Characterization of constituen

compounenst of essensial oil Lemo Cuco (Citrus sp.) peel with GC-MS from ethanol

extract showed the presence of farnesen coumpounds, germacren, δ-cadinen dan

β-elemen. Whereas of n-heksane extract showed the presence germacren D,

aromadendren, isospathulenol, δ-cadinen, karyopillen, copaen, α-humulen,

α-terpinen, oplopanon and nootkatone and fatty acid coumpounds methyl palmiate

and methyl linoleic..

Keyword: Lemo Cuco, Essensial Oil, Antibacterial, Stapilococcus aureus

and Salmonella typhi.

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang sangat

melimpah dan berada pada garis khatulistiwa yang beriklim tropis. Kekayaan yang

dimiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan tingkat tinggi dan pada saat ini tercatat

7.000 jenis tanaman telah diketahui khasiatnya. Namun, masih kurang dari 3.000

tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku industri farmasi (Mukhriani,

2014: 361). Sekitar 1.260 jenis tumbuhan dimanfaatkan sebagai obat (Ergina, dkk.,

2014: 165).

Tumbuhan yang diciptakan Allah swt. beranekaragam dengan keindahan dan

manfaat yang berbeda seperti pada bidang energi, pangan dan kesehatan. Allah swt.

memerintahkan untuk memperhatikan kekuasaan-Nya di bumi yang telah

menurunkan air hujan dari langit dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang

bermacam-macam. Dalam Al-Qur’an Allah swt. berfirman dalam QS Thaha/20: 53.

“Ï% ©!$# Ÿ≅ yèy_ ãΝä3s9 uÚö‘F{ $# #Y‰ôγtΒ y7 n=y™uρ öΝä3s9 $pκ� Ïù Wξç7 ß™ tΑt“Ρr& uρ zÏΒ Ï!$ yϑ¡¡9 $# [ !$ tΒ

$ oΨô_t�÷zr' sù ÿϵÎ/ % [`≡ uρø— r& ÏiΒ ;N$ t7̄Ρ 4®L x© ∩∈⊂∪

Terjemahnya:

“Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah

menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air

hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari

tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam”. (Kementerian Agama RI, 2011).

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

2

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah swt. banyak menciptakan

keanekaragaman tumbuhan yang mempesona dan menjadi bukti luas kekuasaan-Nya.

Allah swt. menurunkan air hujan dari langit dan menumbuhkan tumbuhan dari air

hujan itu sehingga menghasilkan buah-buahan yang beranekaragam warna, bentuk,

aroma, rasa baik rasa asam, manis dan pahit serta memiliki manfaat sebagai bahan

pangan manusia dan hewan (Shihab, 2002: 316).

Salah satu keanekaragaman hayati yang ada ialah spesies Rutaceae yang

terdapat pada keluarga jeruk seperti jeruk nipis (Citrus aurantium L.), jeruk

pontianak (Citrus nobilis Lour.), jeruk sunkist (Citrus sinensis L. Osbeck), jeruk

purut (Citrus hystrix DC) dan jeruk lemon (Citrus limon L.). Pada wilayah suku

bugis khususnya di daerah Sinjai dan Bone terdapat jenis jeruk yang morfologinya

menyerupai jeruk lemon, masyarakat mengenal dengan sebutan “Lemo Cuco”. Jeruk

ini memiliki aroma yang khas yang biasa digunakan untuk masakan sebagai pemberi

aroma, pereda batuk serta sebagai penghilang bau amis pada ikan dan daging.

Allah swt. berfirman dalam QS Luqman /31: 10:

t, n=yz ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# Î�ö� tóÎ/ 7‰uΗxå $ pκtΞ÷ρt� s? ( 4’ s+ø9r&uρ ’Îû ÇÚö‘F{ $# zÅ›≡ uρu‘ βr& y‰‹ Ïϑs? öΝä3Î/ £]t/uρ $pκ� Ïù ÏΒ

Èe≅ä. 7π −/!#yŠ 4 $ uΖø9t“Ρr& uρ zÏΒ Ï !$ yϑ¡¡9 $# [!$ tΒ $ oΨ÷Gu;/Ρr' sù $pκ� Ïù ÏΒ Èe≅à2 8l ÷ρy— AΟƒÍ� x. ∩⊇⊃∪

Terjemahnya:

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia

meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak

menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam

jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami

tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik”.

(Kementerian Agama RI, 2011)

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

3

Kata ( AΟƒ Í� x.) karim digunakan untuk menyifati segala sesuatu yang baik

sesuai objeknya. Rizq yang karim adalah yang banyak, halal dan bermanfaat.

Pasangan tumbuhan yang karim adalah tumbuh subur dan menghasilkan apa yang

diharapkan dari penanamannya. Pada surah Al-Luqman di atas, menjelaskan bahwa

kekuasaan Allah swt. menciptakan segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik, halal

dan bermanfaat dari penamaannya (Shihab, 2002: 119). Tumbuhan yang

ditumbuhkan Allah swt. dapat diijadikan sebagai sumber pangan dan obat yang

memiliki fungsi farmakologis.

Penggunaan buah dan daun jeruk telah dikenal oleh masyarakat sejak dahulu

sebagai obat tradisional. Bagian daun biasanya digunakan untuk mengatasi letih dan

penyedap masakan. Sedangkan kulit buah digunakan sebagai obat bisul, panas

dalam, radang kulit, radang payudara, kulit bersisik dan kulit mengelupas (Setiawan,

1999), pembuatan kue dan manisan (Copriady, dkk., 2005: 13). Kulit jeruk

mengandung minyak atsiri yang dapat diekstrak sehingga mempunyai nilai jual

tinggi (Hidayati, 2012: 40), yang banyak digunakan sebagai bahan pengharum, sabun

dan industri kosmetik (Siburian, 2008: 8).

Beberapa penelitian tentang jeruk yang telah dilaporkan seperti penelitian

ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantium) dapat menurunkan plak gigi dengan

kandungan alkaloid dan flavoniod (Ladytama, 2014: 40), kulit jeruk pontianak

(Citrus nobilis Lour.) dengan kandungan limonen terhadap rayap tanah (Lestari,

2014: 38) dan kulit jeruk sunkist (Citrus sinensis L. Osbeck) sebagai peluruh

sterofoam alami (Fitrianti, 2016). Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa ekstrak

kulit jeruk lemon (Citrus limon L.) dan kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC)

memiliki aktivitas sebagai antibakteri (Ajitkumar, 2012: 2 dan Klangpetch, dkk.,

2016: 704).

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

4

Penelitian Ladytama (2014: 42) dan Chowdhury, dkk., (2009: 178),

mengungkapkan bahwa ekstrak kulit jeruk dengan pelarut etanol 70% memiliki

efektifitas yang lebih tinggi terhadap uji mikroorganisme daripada pelarut metanol,

aseton dan diklorometan. Ekstrak etil asetat dan minyak kulit buah jeruk purut lebih

berpotensi terhadap Staphylococus aureus dibanding Escherichia coli (Chantaphon,

dkk., 2008: 127).

Penelitian Abirami, dkk., (2014: 5), menyatakan famili dari rutaceae

memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi terhadap 20 serotip dari Salmonella.

Penelitian Widyaningsih, dkk., (2016: 252), menggunakan perasan jeruk purut 100%

memiliki daya hambat optimal pada pertumbuhan Salmonela typhi. Hal ini sesuai

dengan penelitian Ajithkumar (2012), bahwa kulit jeruk purut memiliki daya

antimikroba yang lebih kuat dibandingkan dengan buah jeruk purut.

Pemanfaatan buah jeruk sangat luas, di sisi lain peningkatan jumlah sampah

yang ada disekitar diantaranya sampah rumah tangga, sampah organik dan sampah

berbahan serat alami (Megawati, 2015: 40). Salah satu sampah organik seperti

limbah kulit buah jeruk biasanya hanya dibuang sehingga untuk meningkatkan nilai

ekonomis dari limbah kulit buah tersebut perlu dikaji pemanfaatannya salah satunya

senyawa metabolit sekunder (Yustinah dan Fanandara, 2016: 26).

Beragam tumbuhan yang ada dapat dimanfaatkan baik secara tradisional

maupun modern dengan adanya isolasi senyawa bahan alam berupa senyawa

metabolit sekunder (Alegantina, 2010: 17). Setiap tahun terdapat sekitar 4.000

senyawa metabolit sekunder yang baru dan saat ini terdapat 150.000 senyawa

metabolit sekunder yang sudah diindentifikasi (Ergina, dkk., 2014: 165). Senyawa

metabolit sekunder ini sangat bervariasi dari jenis dan jumlah pada setiap tumbuhan

yang berbeda-beda (Copriady, dkk., 2005: 43).

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

5

Senyawa metabolit sekunder dapat diperoleh dari bagian-bagian penyusun

tanaman mulai dari buah, kulit, daun, batang dan akarnya (Nurcahyo, 2016: 8),

berupa senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid (Ergina, 2014: 168), saponin, steroid

dan terpenoid (Trabelsi, dkk., 2014: 22). Salah satu senyawa terpenoid adalah

minyak atsiri. Minyak atsiri dapat diperoleh dari beberapa spesies seperti

Compositae, Matricariae, pinaceae, Labiatae, Rutaceae dan lain sebagainya

(Harborne, 1987).

Beberapa penelitian minyak atsiri telah dilaporkan seperti penelitian

Miftahendrawati (2014) dan Khasanah, dkk., (2015: 52), melaporkan bahwa daun

jeruk purut mengandung tanin, steroid, triterpenoid, dan minyak atsiri 1-1.5% dengan

kandungan sitronelal 64.15%, beta sitronelal 10.17% dan lonalol 5.31%. Penelitian

lain seperti yang laporkan Hidayati (2012: 40), mengungkap bahwa kandungan

minyak atsiri kulit buah jeruk purut 2.5 % mengandung komponen utama limonen

94%, geranial 0.2%, sitronelal 0.1%, terpinen-4-ol 11.93%, linalol 0.5%, dekanal

0.4% dan oktanal 0.5%.

Penelitian lain menyatakan kandungan minyak atsiri kulit jeruk nipis terdiri

dari senyawa monoterpen 16%, seskuiterpen 6.55%, senyawa aromatik dan non

aromatik (Montemayor, dkk., 2012). Komponen utama minyak atsiri jeruk nipis

limonen 96%, geranial 97%, pinen 96% dan neral 96% (Dongmo, dkk., 2009).

Munawaroh dan Handayani, (2010: 78) melaporkan bahwa penggunaan pelarut

etanol dan n-heksan diperoleh randeman minyak atsiri 13.39% dan 10.50% dengan

kadar sitronelal 65.99% dan 97.27%.

Miftakhuromah, dkk., (2008) mengungkap bahwa sitronelal mempunyai sifat

antibakteri dan antijamur sehingga memungkinkan digunakan sebagai pestisida

nabati. Hal ini sesuai dengan penelitian Yuliani, dkk., (2011), Miftahendrawati,

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

6

(2014), dan Jamaluddin (2017: 65) yang menyatakan bahwa minyak atsiri jeruk purut

mampu menghambat pertumbuhan Streptococus mutans pada konsentrasi 25%,

Staphylococus aureus dan terhadap Klebsiella pneumonia ATCC.

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dilakukan uji aktivitas

antibakteri terhadap bakteri Staphylococus aureus dan Salmonella typhi serta

karakterisasi komponen penyusun minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco

(Citrus sp.)?

2. Apa komponen penyusun minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp.)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco

(Citrus sp.).

2. Untuk mengetahui komponen penyusun minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco

(Citrus sp.).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat pada penelitian ini adalah menambah wawasan pembaca tentang

komponen penyusun minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp.) yang dapat

berperan sebagai antibakteri.

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Ayat Al Qur’an tentang Tanaman Obat

Tanaman obat memiliki ribuan jenis spesies. Total dari 40.000 jenis

tumbuhan telah dikenal di dunia, 30.000 diantaranya berada di Indonesia. Jumlah

tersebut mewakili 90% dari tanaman obat yang terdapat di wilayah asia. Tanaman

obat merupakan tanaman yang umumnya sebagai bahan baku obat tradisional dan

jamu yang jika dikomsumsi akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tanaman

memiliki sifat spesifik sebagai tanaman obat yang bersifat pencegahan dan promotif

melalui kandungan senyawa metabolit sekunder (Munadi, 2017: 1).

Manusia dan tumbuhan sangat erat kaitannya dalam kehidupan. Banyak

sekali manfaat yang diperoleh dari tumbuhan namun, masih banyak pula tumbuhan

yang ada disekitar belum diketahui manfaatnya. Keberadaan tumbuhan di lingkungan

sekitar merupakan berkah dan nikmat dari Allah swt. yang diberikan kepada seluruh

makhluknya. Allah swt. berfirman dalam QS Al Nahl/16: 10-11.

uθ èδ ü“Ï%©!$# tΑt“Ρr& š∅ÏΒ Ï !$ yϑ¡¡9 $# [!$ tΒ ( /ä3©9 çµ÷ΖÏiΒ Ò>#t� x© çµ ÷ΖÏΒ uρ Ö� yfx© ϵŠÏù šχθ ßϑŠÅ¡è@ ∩⊇⊃∪

àM Î6/Ζム/ä3s9 ϵ Î/ tíö‘̈“9 $# šχθçG÷ƒ ¨“9 $#uρ Ÿ≅‹Ï‚̈Ζ9$#uρ |=≈uΖôãF{ $#uρ ÏΒ uρ Èe≅à2 ÏN≡ t� yϑ̈V9 $# 3 ¨βÎ) ’Îû

š�Ï9≡ sŒ Zπtƒ Uψ 5Θ öθs)Ïj9 šχρã� ¤6x�tGtƒ ∩⊇⊇∪

Terjemahnya:

“Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,

sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan)

tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan

ternakmu, Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu

tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan

Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Kementerian Agama RI, 2011).

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

8

Ayat di atas mengingatkan manusia dengan tujuan agar mereka mensyukuri

nikmak Allah dan memanfaatkan dengan baik anugerah-Nya, bahwa Dia Yang Maha

Kuasa itulah yang telah menurunkan dari arah langit yakni awan air hujan untuk

kamu manfaatkan. Sebagiannya menjadi minuman yang segar sebagian lainnya

menyuburkan tumbuh-tumbuhan yang padanya yakni di tempat tumbuhnya kamu

mengembalakkan ternak kamu sehingga binatang itu dapat makan dan pada

gilirannya dapat menghasilkan untuk kamu susu, daging dan bulu.

Ayat di atas juga menyebut beberapa tanamam yang paling bermanfaat. Dia

menumbuhkan zaitun salah satu pohon yang paling panjang usianya, demikian juga

kurma yang dapat dimakan mentah atau matang, mudah dipetik dan sangat bergizi

dan berkalori tinggi, juga anggur yang dapat kamu jadikan makanan yang halal atau

minuman yang haram dan dari segala macam atau sebagian buah-buahan.

Sesungguhnya pada yang demikian, yakni pada curahan hujan dan akibatnya itu

benar- benar ada tanda yang sangat jelas bahwa yang mengaturnya seperti itu

adalah Maha Esa lagi Maha Kuasa. Tanda itu berguna bagi kaum yang memikirkan.

Betapa tidak, sumber airnya sama, tanah tempat tumbuhnya berdempet tetapi ragam

dan rasanya berbeda-beda (Shihab, 2002: 198). Firman Allah swt. dalam

QS Al-Mu’minun/23: 19-20.

$ tΡù' t±Σr' sù /ä3s9 ϵ Î/ ;M≈̈Ζy_ ÏiΒ 9≅ŠÏƒ̄Υ 5=≈uΖôãr& uρ ö/ä3©9 $ pκ� Ïù çµ Ï.≡ uθsù ×οu�� ÏVx. $ pκ÷]ÏΒ uρ tβθè=ä.ù' s? ∩⊇∪

Zοt� yfx©uρ ßl ã� øƒrB ÏΒ Í‘θ èÛ u !$uΖøŠy™ àM ç6 /Ψs? Ç÷δ‘$!$$ Î/ 8%ö6 Ϲuρ tÎ=Å2EζÏj9 ∩⊄⊃∪

Terjemahnya:

“Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan

anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak

dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan, Dan pohon kayu keluar

dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan

makanan bagi orang-orang yang makan”. (Kementerian Agama RI, 2011).

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

9

Ayat di atas menjelaskan kekuasaan Allah swt. menurunkan air hujan

sehingga menumbuhkan berbagai tumbuhan yang bermanfaat dalam pembuatan

karpet, pakaian atau makanan ternak. Kayunya digunakan untuk membuat rumah

maupun untuk bahan bakar. Daun-daun, buah-buahan dan akar-akar beberapa jenis

pohon digunakan untuk obat-obatan, salah satunya yaitu pohon zaitun sebagai rezeki

yang dapat menghasilkan minyak kemudian digunakan manusia sebagai bahan

pangan untuk dikomsumsi (Katsir, 2010: 80). Hal ini dapat diperkuat Firman Allah

swt. dalam QS Qaf/50: 9-11.

$ uΖø9 ¨“tΡuρ z ÏΒ Ï !$ yϑ¡¡9$# [ !$ tΒ % Z.t�≈t6 •Β $ uΖ÷Gu;/Ρr' sù ϵ Î/ ;M≈ ¨Ζy_ ¡=ymuρ ωŠÅÁptø: $# ∩∪ Ÿ≅÷‚̈Ζ9$#uρ

;M≈s)Å™$ t/ $ oλ °; Óìù=sÛ Ó‰‹ ÅÒ̄Ρ ∩⊇⊃∪ $ ]%ø—Íh‘ ÏŠ$ t6 Ïèù=Ïj9 ( $ uΖ÷�u‹ ômr&uρ ϵÎ/ Zοt$ ù#t/ $ \Gø‹̈Β 4 y7 Ï9≡ x‹x. ßlρã� èƒø: $# ∩⊇⊇∪

Terjemahnya:

“Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami

tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang dipanen.

Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang

bersusun- susun. Untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami

hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). seperti Itulah terjadinya

kebangkitan”. (Kementerian Agama RI, 2011).

Kata basiq digunakan dalam arti tinggi. Kata thal’un berarti berkisar, kompak

dan kata hashid berarti saat-saat yang paling menggembirakan bagi petani, yakni

waktu kematangan. Ayat ini menggunakan air hujan dan menumbuhkan tanaman

untuk menggambarkan tentang kebangkitan. Ayat ini juga menjelaskan penciptaan

alam berdasarkan proses yang terjadi didalamnya seperti pertumbuhan tanaman dan

penurunan air hujan untuk memberikan ketersediaan makanan dan rezeki bagi

orang-orang yang menyembah Allah swt. dan taat kepada-Nya (Imani, 2011: 390).

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

10

B. Jeruk (Citrus sp.)

1. Deskripsi

Jeruk termasuk buah-buahan tropis yang dihasilkan hampir diseluruh

wilayah di Indonesia. Jeruk dapat tumbuh pada ketinggian 400 meter diatas

permukaan laut (Kurniawan, dkk., 2008: 16). Tanaman Jeruk merupakan buah yang

termasuk dalam keluarga Citrus dari suku Rutaceae. Jeruk termasuk tanaman yang

memiliki aroma khas yang berbeda-beda. Senyawa aktif pada jeruk seperti flavoniod,

karotenoid, limonoid dan mineral sangat penting bagi kesehatan. Jeruk juga

mengandung kalsium, potasium, thiamin, niasin, magnesim (Devy, dkk., 2010: 360).

Buah jeruk memiliki komponen seperti flavedo, albedo dan endocarp.

Komponen pada buah jeruk pada bagian flavedo merupakan bagian yang

memberikan warna kuning pada kulit buah dan terdapat karoten dan gland yang

mengandung minyak jeruk. Pada bagian albedo mempunyai lapisan yang tebal, putih

dan seperti spons sedangkan endocarp merupakan bagian buah yang dapat

dikomsumsi (Kurniawan, dkk., 2008: 16).

Gambar 2.1. Lemo Cuco (Cirus sp.)

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

11

Tanaman Lemo Cuco (Citrus sp.) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spematophyta

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Rutales

Suku : Rutaceae

Marga : Citrus

Jenis : Citrus sp.

(Tjitrosoepomo, 1994)

Morfologi dari Citrus sp. dengan buah yang jorong atau memanjang, pada

ujung buah terdapat penonjolan yang jelas, memiliki biji kecil. Tumbuhan ini

diambil bagian luar kulit buah yang masak dan masih segar yang mengandung

minyak atsiri yang terdiri dari, limonen, sitrol, sitronellal, geranil asetat, terpidiol,

metil heptanon, dan siskuiterpen, hesperidin dan lain-lain serta digunakan sebagai

pemberi aroma dan stimulansia (Tjitrosoepomo, 1994)

Kulit jeruk tersusun atas bagian epidermis, flavedo, kelenjar minyak, dan

bagian paling dalam ikatan pembuluh. Bagian segmen-segmen jeruk terdiri dari

dinding segmen, rongga cairan dan biji jeruk. Buah jeruk berbentuk bulat sampai

bundar, ukurnya kecil, kulit buahnya tidak rata, rasa asam dan berbau sedap

(Setyowati, 2016: 32). Sedangkan core jeruk adalah bagian tengah yang terdiri dari

ikatan pembuluh dan jaringan parenkim. Pembuatan produk minuman sari buah

jeruk, akan menghasilkan limbah yang berupa kulit jeruk, ampas dan biji jeruk.

(Yustinah dan Fanandara, 2016: 26).

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

12

2. Potensi Kimia

Kulit buah jeruk mengandung minyak atsiri yang banyak dimanfaatkan oleh

industri kimia farfum, menambah aroma jeruk pada minuman dan makanan, serta di

bidang kesehatan digunakan sebagai antioksidan dan antikanker (Muhtadin, dkk.,

2013: 98). Kulit jeruk memiliki kandungan senyawa yang berbeda-beda, bergantung

varietasnya dan aroma yang berbeda. Kulit jeruk dapat diekstrak minyak atsirinya

karena mengandung komponen seperti terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol

(Adiyasa, dkk., 2015: 21) tanin dan saponin (Rusli, 2014).

Minyak jeruk purut terdiri dari berbagai macam komponen zat penyusun yang

memiliki titik didih berbeda dan sifat yang tidak stabil atau mudah menguap

(Chanthaphon, dkk., 2008). Mudah teroksidasi oleh panas, udara kelembaban,

dikatalis oleh cahaya dan beberapa harus dikatalis oleh logam (Warsito, dkk., 2017).

Bahan kimia yang terkandung dari minyak buah jeruk purut sebagian besar

adalah hidrokarbon monotorpen, dengan limone 30.73% dan β-penine 18.76%

sebagai komponen utama. Sedangkan komponen minor terdiri dari terpinene-4-ol

10.63%, α-terpinol 8.35%, γ - terpinene (5.09%) dan terpinolon 4.33% (Doreen,

dkk., 2011). Komponen utama minyak jeruk purut adalah sitronelal 81.49%,

sitronelol 6.22% linalol 3.69% dan geraniol 0.31 % (Warsito, dkk., 2017).

3. Manfaat Citrus sp.

Peningkatan komsumsi buah jeruk berdampak positif dapat menurunkan

kasus penyakit jantung dan resiko kanker tertentu (Devy, dkk., 2010: 360). Daging

buah jeruk memiliki kandungan vitamin C tinggi yang dapat menambah daya tahan

tubuh. Selain daging jeruk, manfaat buah jeruk juga banyak terkandung pada kulit

jeruk. Kandungan kulit jeruk memiliki manfaat diantaranya sebagai penenang,

penghalus kulit dan obat anti nyamuk (Friatna, dkk., 2008).

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

13

Kulit buah jeruk purut mengandung minyak atsiri yang mempunyai efek

sebagai antibakteri (Wongsariya, dkk., 2014 dan Jamaluddin, dkk., 2017: 61),

antifungi (Tanzil, dkk., 2017; Khafidhoh, dkk., 2015: 31), antioksidan (Ratseewo,

dkk., 2015: 188 dan Wungsintawekull, dkk., 2010: 589), penyegar. Efek antibakteri

diperoleh karena adanya senyawa sitronellal di dalamnya (Hayu, dkk., 2013: 244).

Minyak atsiri pada jeruk banyak digunakan sebagai penyedap makanan, farfum dan

formula pada farmasi karena bersifat analgesik, penghilang dahak dan penekan

batuk. Kemampuan daya hambat antibakteri karena adanya senyawa aktif yang

terkandung diantranya limonen, sitronelal dan β-penine (Abirami, dkk., 2014: 2).

Aktivitas minyak atsiri jeruk sunkist (Citrus sinensis L) meiliki kandungan

senyawa limonen yang bersifat polar dan bau yang sangat kuat khas jeruk. Hasil

penelitian Fitrianti (2016: 51) menggunakan minyak atsiri jeruk sunkist sebagai

peluruh stereofoam alami dengan konsentrasi 25% dengan perbandingan minyak

atsiri, etanol dan air adalah 1:1:2. Penelitian Lestari (2014: 38), menggunakan

minyak atsiri kulit buah jeruk Pontianak (Citrus nobilis L) dengan peningkatan

konsentrasi minyak atsiri terhadap rayap tanah. Semakin tinggi konsentrasi yang

diberikan semakin tinggi juga kematian rayap tanah.

Ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) memiliki aktivitas antibakteri

(Lemes, dkk., 2018; Berlian, dkk., 2016), antioksidan (Trabelsi, dkk., 2014: 23)

dengan kandungan senyawa flavonoid, minyak atsiri, alkaloid, saponin, tanin, fenol

dan vitamin C (Pratiwi, 2015). Kandungan eugenol linalool dan geraniol dikenal

sebagai zat penolak serangga sehingga kulit buah jeruk nipis efektif sebagai penolak

nyamuk (Ekawati, 2017). Ekstrak kulit dan perasan buah lemon (Citrus lemon)

memiliki aktivitas sebagai antioksidan (Krisnawan, 2017; Doker, 2017), antibakteri

(Shivani, dkk., 2017; Ali dkk., 2017; Henderson, dkk., 2018).

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

14

C. Senyawa Metabolit Sekunder

Makhluk hidup dapat menghasilkan bahan organik sekunder (metabolit

sekunder) atau bahan alami melalui reaksi sekunder dari bahan organik primer

(karbohidrat, lemak, protein). Bahan organik sekunder (metabolit sekunder) ini

umumnya merupakan hasil akhir dari suatu proses metabolisme (Ergina, 2014: 165).

Metabolit sekunder berperan melindungi tumbuhan dari bakteri, virus, dan jamur

yang menyerang tanaman (Lemes, dkk., 2018 dan Ensamory, 2017: 7)

Senyawa metabolit sekunder umumnya mempunyai kemampuan bioaktivitas

untuk tumbuhan sendiri dan lingkungannya (Megawati, 2010: 13). Konsentrasi

metabolit sekunder dipengaruhi oleh faktor internal yaitu genetik, kondisi kesehatan

tanaman dan umur sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan dan perawatan

dengan obat. Senyawa hasil metabolit sekunder banyak digunakan sebagai zat warna,

racun, aroma makanan, obat-obatan dan sebagainya (Lenny, 2006: 6).

Karakteristik struktur senyawa metabolit sekunder sangat beragam yang

timbul dari proses biosintesisnya. Metabolit sekunder memerlukan prekursor seperti,

enzim, kofaktor, energi dan nitrogen (Ilyas, 2013: 6). Metabolit sekunder menjadi

kajian yang dibentuk dari pengikatan karbondioksida (CO2) dalam proses

fotosintesis, dilanjutkan dengan pembentukan metabolit primer. Koenzim adenosin

trifosfat (ATP) berperan penting dalam proses metabolisme untuk menghantarkan

energi dan katalisis suatu reaksi (Hakim, 2014: 4).

Metabolit sekunder berupa molekul-molekul kecil, bersifat spesifik, struktur

yang bervariasi dan setiap senyawa memiliki fungsi yang berbeda-beda (Atun, 2008).

Senyawa metabolit sekunder berfungsi mempertahankan diri atau mempertahankan

eksistensinya di lingkungan tempatnya berada. Metabolit sekunder juga sebagai lead

compounds dalam penemuan dan pengembangan obat-obat baru (Ergina, 2014: 166).

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

15

Pemanfaatan dari zat metabolit sekunder sangat banyak seperti pemanfaatan

pada bidang farmakologi diantaranya sebagai antioksidan (Ratseewo, dkk., 2016:

188), antibiotik (Sapsuha, dkk., 2018), antikanker (Tunjung, dkk., 2015: 465 dan

Nathanael, 2015), antikoagulan darah (Tangkery, dkk., 2011), menghambat efek

karsinogenik, antiagen pengendali hama (Wibaldus, dkk., 2016: 48).

Bahan organik berupa senyawa metabolit sekunder dapat dibagi menjadi tiga

kelompok besar yaitu fenolik, alkaloid dan terpenoid, tetapi pigmen dan porfirin juga

termasuk di dalamnya (Ergina, 2014: 166). Senyawa metabolit sekunder yang umum

terdapat pada tanaman adalah : alkaloid, flavanoid, steroid, saponin, terpenoid dan

tanin (Harborne, 1987; Devy, dkk., 2010: 360).

1. Klasifikasi Senyawa Metabolit Sekunder

a. Fenolik

Senyawa fenolik terdiri atas molekul-molekul besar dengan beragam struktur,

karakteristik utamanya adalah adanya cincin aromatik yang memiliki gugus

hidroksil. Kebanyakan senyawa fenolik termasuk ke dalam kelompok flavonoid.

Fenol bersifat asam, karena sifat gugus hidroksil yang mudah melepaskan diri,

memiliki kemampuan membentuk senyawa kelat dengan logam, mudah teroksidasi

dan membentuk polimer yang menimbulkan warna gelap (Ningsih, 2007: 60).

OH

Gambar 2.2 Struktur Fenol

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

16

b. Flavanoid

Flavanoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol mempunyai sifat

efektif menghambat pertumbuhan virus, bakteri dan jamur. Senyawa flavanoid

umumnya bersifat antioksidan dan sebagai bahan baku obat-obatan. Flavanoid

berkerja sebagai antibakteri dengan cara menghambat sintesis asam nukleat bakteri

dan mampu menghambat motilitas bakteri (Nuri, dkk., 2009). Penghambatan kerja

dari enzim reduktase pada proses transfer elektron bakteri mengakibatkan

pertumbuhan bakteri terganggu (Miftahendrawati, 2014).

Flavonoid bersifat polar, memiliki 15 atom karbon yang tersusun dalam

konfigurasi C6-C3-C6 (dua cincin aromatik yang terhubung oleh tiga karbon yang

tidak dapat membentuk cincin ketiga). Gugus hidroksil (-OH) hampir selalu terdapat

dalam flavonoid berupa tempat menempelnya berbagai gula yang berpengaruh

terhadap kelarutan flavonoid dalam air (Prastiwi, 2003).

A

B

1

2

3

Gambar 2.3 Struktur Flavonoid

c. Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar.

Alkaloid bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya

dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid biasanya berwarna,

sering kali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang

berupa cairan pada suhu kamar (Hammado, dkk., 2013).

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

17

Alkaloid bisa dijumpai pada bagian daun, ranting, biji, dan kulit batang.

Alkaloid mempunyai efek dalam bidang kesehatan berupa pemicu sistem saraf,

menaikkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit, antimikroba (Hammado, dkk.,

2013), obat penenang, obat penyakit jantung dan lain-lain (Aksara, dkk., 2013).

N

Gambar 2.4 Struktur Alkaloid

d. Steroid

Steroid merupakan senyawa penting dalam pengobatan. Keberadaannya

sebagai salah satu diantara golongan senyawa metabolit sekunder yang memberi nilai

pengobatan pada suatu tumbuhan (Nasrudin, dkk, 2017). Steroid termasuk terpenoid

lipid yang dikenal dengan empat cincin kerangka dasar karbon yang menyatu.

Struktur senyawanya pun cukup beragam. Perbedaan disebabkan karena adanya

gugus fungsi teroksidasi yang terikat pada cincin dan terjadinya oksidasi cincin

karbonya (Samejo, dkk., 2013).

A B

C D

Gambar 2.5 Struktur Stroid

e. Saponin

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks dengan berat molekul tinggi

yang dihasilkan oleh tanaman, hewan laut tingkat rendah dan beberapa bakteri.

Saponin dapat larut dalam air tetapi tdak larut dalam eter. Sifat khas dari saponin

yaitu terasa pahit, berbusa dalam air, beracun pada binatang berdarah dingin (Latifa,

2015: 33).

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

18

HO

O

COOH

11

3

Gambar 2.6 Struktur saponin

f. Terpenoid

Terpenoid merupakan komponen tumbuhan yang mempunyai aroma dan

dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan. Senyawa terpenoid terdiri dari

kerangka karbon 2 atau lebih unit karbon disebut isopren. Fraksi hasil penelitian

yang mudah menguap terdiri dari golongan terpenoid yang mengandung 10 atom

karbon. Sedangkan fraksi yang mempunyai titik didih tinggi biasanya terdiri dari

terpenoid yang mengandung 15 atom karbon (Lenny, 2006).

Gambar 2.7 Struktur Isoprena

Susunan kepala dan ekor ini disebut kaidah isopren. Kaidah ini merupakan

ciri khas dari sebagian terpenoid sehingga dapat dijadikan dasar penetapan senyawa

terpenoid, sehingga dapat digunakan sebagai dasar penetapan struktur terpenoid

(Achmad, 1986: 4). Terpenoid umumnya larut dalam lemak dan terdapat dalam

sitoplasma sel tumbuhan dengan struktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi

atau lebih (Harborne, 1987).

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

19

Klasifikasi senyawa terpenoid terdiri dari monoterpenoid, siskuiterpenoid dan

seterusnya. Senyawa terpenoid berfungsi sebagai fungisida, obat antitumor dan

aktifitas antivirus. Monoterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang paling

sederhana, terbentuk dari dua unit isopren dan termasuk komponen minyak atsiri.

Monoterpenoid dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu asiklik seperti geraniol,

monosiklik seperti limonen dan bisiklik seperti α pinena (Robinson, 1995: 153).

Seskuiterpenoid sama seperti monoterpenoid terdapat sebagai komponen

minyak astiri, berperan penting dalam memberi aroma pada buah dan bunga

(Robinson, 1995: 147). Contoh senyawa seskuiterpenoid adalah farnesol, santonin

dan γ-bisabolena. Diterpenoid merupakan senyawa yang mengandung atom C20 yang

berasal dari empat satuan isopren. Karena titik didihnya tinggi, biasanya diterpenoid

tidak ditemukan dalam minyak atsiri tumbuhan, kebanyakan penyebarannya sangat

terbatas (Harborne, 1987: 142).

2. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder

Identifikasi senyawa metabolit sekunder dilakukan untuk menentukan

golongan senyawa dari sampel. Identifikasi dapat dilakukan dengan uji kualiatif yaiu

adanya perubahan warna, adanya endapan dan terdapat busa.

a. Fenolik

Identifikasi untuk menentukan adanya senyawa fenol dapat dilakukan dengan

menggunakan FeCl3. Adanya gugus fenol ditunjukkan dengan warna hijau kehitaman

atau biru tua memberikan hasil positif dimungkinkan dalam sampel terdapat senyawa

fenol dan dimungkinkan salah satunya adalah tanin karena tanin merupakan senyawa

polifenol yang akan membentuk senyawa kompleks dengan ion Fe3+ (Ergina, 2014:

169-140). Hal ini dapat dilihat pada reaksi berikut:

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

20

OHO

OH

OH

OH

3

+ FeCl3

O

HO

OH

O

HO

HOO

OH

HO

3+Fe

HO

OH

HO

HO OH

OH

+ 3Cl-

Gambar 2. 8 Reaksi Senyawa Tanin dengan FeCl3

(Chintya dan Utami, 2017: 25)

b. Flavonoid

Uji adanya senyawa flavonoid pada sampel dengan penambahkan logam Mg

dan HCl yang akan mereduksi inti benzopiron yang terdapat dalam struktur

flavonoid sehingga terbentuk garam flavilium berwarna merah atau jingga

(Septiyaningsih, 2010) Hal ini dapat dilihat pada reaksi berikut:

O

OH

O

2HClO

OH

OH

O

OH

OH

MgCl2 +

+ MgCl2

O

OH

OH

Mg

22

+

2

+

2

+ MgCl2

Garam Flavilium (Merah atau Jingga)

Gambar 2.9 Reaksi Senyawa Flavonoid dengan Logam Mg dan HCl (Septyaningsih, 2010)

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

21

c. Alkaloid

Identifikasi senyawa alkaloid dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa

pereaksi yaitu pereaksi Mayer, pereaksi Wagner dan pereaksi Dragendorff.

Pembuatan pereaksi Mayer, larutan mercuri (II) klorida (HgCl2) ditambah KI akan

membentuk endapan merah mercuri (II) iodida (HgI2) (Svehla, 1985). Penambaan KI

berlebih maka akan terbentuk kalium tetraiodomerkurat (II) (K2[HgI4]) dengan ion

logam. Pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid

akan bereaksi dengan ion logam K+ dari K2[HgI4] membentuk kompleks kalium-

alkaloid yang mengendap (Ergina, 2014: 168). Hal ini dapat dilihat pada reaksi

berikut:

N NK+

+ K2 [HgI4] + K[HgI4]-

Kalium - Alkaloid(Endapan putih)

HgCl2 + 2KI HgI2 + 2KCl

HgI2 + 2KI K2 [HgI4]

Kalium tetraiodomerkurat (II)

Gambar 2.10 Reaksi Senyawa Alkaloid dengan Pereaksi Mayer (Marliana, dkk., 2005: 27)

Hasil positif senyawa alkaloid dengan pereaksi Wagner yaitu adanya

endapan cokelat karena adanya pengikatan oleh nitrogen dalam cincin alkaloid yang

akan bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium Iodida (KI) sehingga menbentuk

endapan berwarna cokelat.

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

22

N NK+

+ KI + I2 + I3-

Kalium - Alkaloid

(Endapan cokelat)

I2 + I- I3-

Cokelat

Gambar 2.11 Reaksi Senyawa Alkaloid dengan Pereaksi Wagner

(Marliana, dkk., 2005: 27)

Pembuatan pereaksi Dragendroff, bismuth nitrat (Bi(NO3)3) dilarutkan

dengan asam sehingga terhidrolisis menjadi ion bismutil (BiO+). Bismuth nitrat

bereaksi dengan KI membentuk endapan hitam bismuth (III) iodida (BiI3) yang akan

larut dalam KI berlebih membentuk kalium tetraiodobismutat (K[BiI4]) (Svehla,

1985). Pada uji alkaloid dengan pereaksi Dragendroff, nitrogen dalam cincin alkaloid

akan bereaksi dengan ion logam K+ dari K[BiI4] membentuk kompleks

kalium-alkaloid yang akan mengendap (Ergina, 2014: 169).

N NK+

+ K[BiI4] + [BiI4]-

Kalium - Alkaloid(Endapan jingga)

Bi(NO3)3 + 3KI BiI3 + 3KNO3

BiI3 + KI K[BiI4]

Kalium tetraiodobismutat

Jingga

Gambar 2.12 Reaksi Senyawa Alkaloid dengan Pereaksi Dragendroff

(Marliana, dkk., 2005: 27)

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

23

d. Steroid

Uji steroid dilakukan dengan menggunakan pereaksi Lieberman Burchard

hasil positifnya ditandai dengan timbulnyawarna hijau sampai kuning muda.

HO

CH3COOH

H3COC

H2O

H2SO4 pekat

H3COC

SO2H

H3COC

Kolesterol Asam-3-Aseto-5-KolesterolSulfonat (Hijau)

CH3COOH

Gambar 2.13 Reaksi Senyawa Steroid dengan Pereaksi Liberman-Burchard

(Chintya dan Utami, 2017: 25)

e. Saponin

Uji saponin dilakukan dengan menggunakan aquades (H2O) panas dengan

pengocokan selama 30 detik hasil positifnya terdapat busa. Busa yang terbentuk

menunjukkan bahwa sampel mengandung senyawa saponin. Timbulnya busa

menujukkan adanya glikosida yang mempunyai kemampuan membentuk buih dalam

air yang terhidrolisis menjadi glukosa da senyawa yang lainnya (Latifa, 2015). Hal

ini dapat dilihat pada reaksi berikut:

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

24

CO

OO OH

OH

OH

CH2OH

H2O

CO2H+

O

OH

OH

CH2OH

OH

1- Arabiosa - 3-B-asetil oleanolat

Aglikon Glukosa

Gambar 2.14 Reaksi Hidrolisis Senyawa Saponin (Marliana, dkk., 2005: 27)

f. Terpenoid

Idenifikasi senyawa terpenoid dilakukan dengan menggunakan pereaksi

Lieberman Burchard yang akan terkondensasi atau melepaskan H2O dan

penggabungan dengan karbokation. Reaksinya diawali dengan proses asetilasi gugus

hidroksil menggunakan asam asetat anhidrida. Gugus asetil merupakan gugus pergi

yang baik akan lepas sehingga memebentuk ikatan rangkap. Selanjutnya terjadi

pelepasan gugus hidrogen beserta elektronnya, mengakibatkan ikatan rangkap

berpindah. Senyawa akan mengalami resonansi yang bertindak sebagai elektrofil

atau karbokation. Serangan karbokation menyebabkan adisi elektrofilik diikuti

pelepasan hidrogen. Gugus hidrogen dilepas dengan elekronnya akibatnya senyawa

mengalami perpanjangan konjugasi yang menghasilkan munculnya warna merah

sampai ungu (Siadi, 2012: 80-81). Hal ini dapat dilihat pada reaksi berikut:

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

25

HOO

OAc2O [H+]

- HOAc[H+]

- HOAc

H

+A

+

i

Adisi Elekrofilik

H

B

+

- [H+]

H

- [H+]

- [H+]

i

+

Gambar 2.15 Reaksi Senyawa Terpenoid dengan Pereaksi Liberman-Burchard

(Siadi, 2012: 81)

D. Minyak Atsiri

Minyak atsiri disebut juga dengan essensial oils, etherical oils atau volatile

oil berupa senyawa yang tidak larut dalam air dan mudah menguap (Kurniawan,

dkk., 2008: 15) dan akan larut dalam alkohol dengan kandungan senyawa polar

(Khasanah, dkk., 2015: 52). Minyak atsiri memiliki titik didih dan komposisi yang

berbeda pada setiap kelenjar minyak (Nurcahyo, 2016: 8).

Minyak atsiri yang berasal dari bunga, biji, daun, akar dan kulit batang pada

awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana. Minyak atsiri bukanlah

senyawa murni akan tetapi berupa campuran senyawa organik yang kandungannya

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

26

terdiri dari 25 senyawa yang berlainan (Lenny, 2006: 7). Minyak atsiri pada tanaman

berbeda-beda dan memiliki kandungan zat yang berbeda (Wulandari, dkk., 2015).

Minyak atsiri dapat dipisahkan dari campuran zat yang mudah menguap dengan

membuka kelenjar minyak sebanyak-banyaknya agar minyak atsiri lebih mudah

diperoleh (Munawaroh dan handayani, 2010: 74).

Komponen minyak atsiri secara umum terbagi atas 3 yaitu senyawa yang

mengandung karbon dan hidrogen (Lenny, 2006: 7), senyawa hidrogen, oksigen dan

karbon dan senyawa-senyawa lainnya seperti asam, senyawa belerang dan nitrogen

(Kurniawan, dkk., 2008: 15). Komponen minyak atsiri dapat menyatu kembali dan

tidak stabil secara intra molekuler (Setyawan, 1999: 320).

Minyak atsiri diperoleh dari tanaman yang mengandung senyawa terpenoid

seperti siskuiterpen, turunan hidrokarbon teroksigenasi, siskuiterpen aromatik, dan

hidrokarbon aromatik (Wulandari, dkk., 2015: 662). Minyak atsiri golongan terpen

berupa monoterpen yang paling umum, sisquiterpen yang paling khas dan diterpen

sangat jarang mengandung minyak atsiri (Setyawan, 1999: 320).

Senyawa minyak atsiri banyak mengandungan senyawa polar sehingga kan

larut dalam alkohol. Kandungan minyak atsiri yang sering diujikan karena bersifat

volatil sebagai rempah-rempah (Kawiji, dkk., 2015: 178). Kandungan senyawa

terpenoid pada minyak atsiri lebih cepat larut karena mengandung komponen terpen

teroksigenasi. Terpen takteroksigenasi akan lebih sukar larut karena bersifat non

polar yang tidak memiliki gugus fungsi (Khasanah, dkk., 2015: 53).

Minyak atsiri sangat dibutuhkan dalam berbagai industri seperti industri

parfum, kosmetik, farmasi atau obat-obatan, industri makanan dan minuman. Minyak

atsiri pada makanan dan minuman digunakan untuk flavour eskrim, permen, dan

pasta gigi. Sedangkan untuk farmasi dan kosmetik digunakan untuk sediaan aroma

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

27

terapi sabun mandi (Nurcahyo, 2016; Yustinah, 2016), shampo, obat luka atau

memar dan parfum (Nuryoto, dkk., 2013: 1).

Mutu minyak atsiri sangat ditentukan oleh sifat dan senyawa kimia yang

terkandung di dalamnya. Mutu minyak atsiri didasarkan pada sifat fisik seperti bobot

jenis, indeks bias, putaran optik, dan kelarutan di dalam etanol 70%. Komposisi

kimia minyak atsiri akan menentukan nilai dan kegunaan minyak atsiri tersebut

(Megawati, 2010: 3-4). Minyak atsiri dapat dianalisis karakteristiknya meliputi

rendemen dan dilakukan juga analisis fisik yang bertujuan untuk mengetahui kualitas

dari minyak atsiri yang dihasilkan (Khasanah, dkk., 2015).

Kandungan minyak atsiri memiliki aktivitas biologis sebagai antimikroba,

antifungi dan antiserangga sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengendalian hama

(Wungshintaweekull, dkk., 2010; Pasaribu, 2015; Lestari 2014; Wibaldus, dkk.,

2016: 44). Penggunaan minyak atsiri dari berbagai sumber atau berbeda pada bagian

tanaman yang diperoleh akan memiliki kemampuan antibakteri yang berbeda pula

(Warsito, 2017: 131).

E. Ekstraksi Minyak Atsiri

Ektraksi minyak atsiri dapat dilakukan dengan metode ekstraksi soxhletasi

(Tumane, 2014; Munawaroh dan Handayani, 2010), maserasi (Sukardi, dkk., 2012;

Kawiji, dkk., 2015), destilasi uap-air, pengempresan, Leaching (Yuliarto, dkk., 2012;

Kurniawan, dkk., 2008). Soxhletasi merupakan proses ekstraksi dengan

menggunakan pelarut yang selalu baru dengan alat khusus soxhlet sehingga terjadi

ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (Atun, 2014: 55-56).

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

28

Prinsip ekstraksi soxhletasi adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan

dengan pelarut organik yang mudah menguap. Proses ekstraksi biasanya dilakukan

dalam wadah yang disebut ”extractor”. Pelarut organik umumnya digunakan untuk

mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air,

terutama untuk mengekstrak minyak dari bunga (Munawaroh, 2010: 74).

Ekstraksi soxhlet salah satu teknik yang umum dan bersifat stabil

menghasilkan hasil yang lebih tinggi daripada teknik ekstraksi konvensional lainnya.

Metode ini sebagian besar tergantung pada karakteristik tanaman dan ukuran

partikel, seperti difusi internal dapat menjadi langkah membatasi ekstraksi dan

penguapan yang mempengaruhi kualitas produk akhir (Haeria, 2014: 21).

Proses ekstraksi soxhlet dilakukan secara terputus-putus. Pada ekstraktor

soxhlet pelarut dipanaskan dalam labu didih sehingga menghasilkan uap. Uap

tersebut akan masuk ke kondensor melalui pipa kecil dan keluar dalam bentuk fase

cair. Kemudian pelarut akan masuk ke dalam selongsong berisi padatan kemudian

membasahi sampel dan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam

pipa sifon sama tinggi dengan tinggi pelarut di selongsong. Selanjutnya pelarut akan

mengalir masuk kembali ke dalam labu didih dan begitu seterusnya sampai diperoleh

ekstrak (Bintang, 2010: 125).

Keuntungan metode soxhlet adalah penggunaan suhu tinggi yang akan

meningkatkan laju perpindahan massa, penempatan transfer kesetimbangan dengan

penggantian pelarut segar ke bahan padat dan tidak dibutuhkan tahap penyaringan.

Ekstraksi dengan metode soxhlet membutuhkan waktu yang panjang, penggunaan

pelarut dalam jumlah yang besar dan tidak dapat dilakukan pengadukan sehingga

dapat mengakibatkan dekomposisi termal pada senyawa karena ekstraksi dilakukan

pada suhu didih pelarut untuk jangka waktu yang lama (Haeria, 2014: 23).

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

29

Pelarut etanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam

proses isolasi senyawa organik bahan alam. Etanol dapat digunakan sebagai pelarut

karena mampu melarutkan senyawa organik baik polar, semi polar maupun non

polar. Etanol mempunyai titik didih sekitar 78oC sehingga lebih mudah untuk

memisahkannya (Tanaya, dkk., 2015: 780-781).

Pemisahan pelarut etanol dari komponen atau campuran pelarut tertentu dapat

dilakukan dengan cara destilasi. Etanol berupa cairan tidak berwarna dengan aroma

yang khas. Etanol akan menguap terlebih dahulu dibandingkan pelarut yang lain

(Nurdin, dkk., 2010: 155). Etanol dalam suhu ruang berwujud cair, tidak berwarna

dan mudah menguap (Yustinah dan Fenandara, 2016: 27).

Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia

C6H14 . Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana

dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang

menghubungkan atom-atom karbon tersebut, dalam keadaan standar merupakan

cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air (Munawaroh, 2010: 75)

F. Aktivitas Antimikroba

Kandungan senyawa aktif pada tanaman jeruk memiliki aktivitas baik sebagai

antibakteri (Warsito, dkk., 2017) dan antifungi (Ensamory, dkk., 2017). Antibakteri

merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan dan

metabolisme bakteri yang merugikan manusia. Faktor yang mempengaruhi aktivitas

seperti konsentrasi zat mikroba, keasaman atau kebasahan jumlah mikroorganisme,

potensi suatu zat antimikroba dalam larutan yang diuji dan kepekaan terhadap

konsentrasi antibakteri (Krismayanti, 2015). Cara kerja antibakteri dengan merusak

dinding sel, merubah permeabilitas sel, menghambat sintesis protein dan asam

nukleat dan menghambat kerja enzim (Maharani, dkk., 2016: 56).

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

30

1. Bakteri Staphylococus aureus

Bakteri Staphylococus aureus mempunyai didnding sel yang mengandng

banyak lapisan peptidoglikan sekitar 50 sampai 100 lapis yang berbentuk struktur

kaku dan tebal (Chandarana, dkk., 2014). Bakteri ini termasuk bakteri gram positif

yang terdapat asam teikonat mengandung alkohol yang terdiri dari griserol dan ribito.

Asam tikonat merupakan polimer yang bersifat larut dalam air dan berfungsi sebagai

transport ion positif masuk dan keluar sel (Jannata, dkk., 2014).

Gambar 2.16. Bakteri Staphylococus aureus

(Wordpress)

Bakteri Staphylococus aureus dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Eubacteria

Filum : Firmicutes

Divisi : Protophita

Kelas : Bacilli

Bangsa : Bacillales

Suku : Staphylococcaceae

Marga : Staphylococus

Jenis : Staphylococus aureus

(Todar, 2016)

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

31

Bakteri ini berbentuk bola atau kokus, bekelompok tidak teratur, berantai

pendek, diameter 0,8-1,0 µm, tidak berbentuk spora dan tidak bergerak, koloni

berwarna kuning, tidak berkapsul tumbuh cepat pada suhu 37 oC. koloni pada

pembenihan padat berbentuk bulat halus, menonjol dan berkilau. Metabolisme dapat

dilakukan dengan aerob dan anaerob (Jawetz, 1996).

Staphylococus aureus diperkirakan 20-75 % ditemukan pada saluran

pernapasan atas, muka, tangan, rambut dan vagina.Infeksi bakteri ini dapat

menimbulkan penyakit dengan tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis, tampak

sebagai jerawat, infeksi folikel rambut, dan pembentukan abses. Organ yang sering

diserang adalah pembuluh getah bening, pembuluh darah, kulit yang mengalami luka

dan dapat menyebar ke orang lain yang juga mengalami luka. (Razak, dkk., 2013).

2. Bakteri Salmonella typhi

Salmonella typhi merupakan bakteri yang menyebabkan demam tifoid.

Penyakit ini menyerang hampir semua negara terutama negara berkembang seperti

indonesia. Penanganan penyakit ini secara medis masih menggunakan prinsip

triologi yaitu istirahat dan diet (Trisharyanti, dkk., 2017: 67). Bakteri Salmonella

adalah bakteri yang tergolong dalam suku Enterobacteriaceae. Penyakit yang

disebabkan oleh bakteri Salmonella disebut salmonellosis, yaitu infeksi bakteri yang

timbul karena tertelannya sel Salmonella yang masih hidup (Kunarso, 1987).

Gambar 2.17. Bakteri Salmonella typhi (Wordpress)

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

32

Bakteri Salmonella typhi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Eubacteria

Filum : Proteobaceria

Divisi : Protophyta

Kelas : Schizomycees

Bangsa : Enterobacteriales

Suku : Enterobacteriaceae

Marga : Salmonella

Jenis : Salmonella typhirium

(Todar, 2015)

Morfologi bakteri Salmonella mempunyai ciri-ciri umum yaitu berbentuk

batang atau silindris, ukurannya tergantung dari jenis bakteri (umumnya mempunyai

panjang ± 2 - 3 µm dan bergaris tengah ± 0,3 µm - 0,6 µm), tidak berspora, motil,

bersifat aerob, mempunyai flagella peritrih di seluruh permukaan selnya (kecuali

pada jenis bakteri Salmonella gallinarum dan Salmonella pullorum), bersifat gram

negatif berkembang biak dengan cara membelah diri. Pada temperatur kamar bakteri

Salmonella ini dapat berkembang dengan cepat (Kunarso, 1987).

Struktur sel bakteri Salmonella terdiri atas bagian inti (nucleus), sitoplasma

dan dinding sel. Dinding sel bakteri ini bersifat gram negatif, sehingga mempunyai

struktur kimia yang berbeda dengan bakteri gram positif. S. typhi adalah bakteri yang

berdasarkan kebutuhan oksigen bersifat fakultatif anaerob, membutuhkan suhu

optimal 37 oC untuk pertumbuhannya (Darmawati, 2009).

Uji aktivitas antibakteri dengan metode cakram merupakan metode yang

paling sering digunakan untuk menentukan kepekaan bakteri terhadap berbagai

macam obat-obatan. Metode ini menggunakan cakram kertas saring (paper disc)

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

33

yang berfungsi sebagai tempat penampung zat antimikroba. Kertas cakram

diletakkan di atas permukaan media uji dan diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu

37oC. Hasil pengamatan yang diperoleh ada atau tidaknya zona bening yang terbenuk

disekiar cakram sebagai zona hambat (Pelczar dan Chan, 1998).

Zona hambat dipengaruhi oleh beerapa faktor yaitu konsentasi mikroba uji

pada permukaan media, ketebalan media, dan niali pH pada medium. Semakin tinggi

konsentrasi mikroba maka zona yang terbenuk semakin kecil, semakin tebal medium

pada cawan petri maka semakin kecil zona hambatnya. Beberapa antibiotik bekerja

baik pada kondisi asam dan beberapa pada kondisi basa (Greenwood, dkk., 1995).

Tabel 2.1 Kategori Zona Hambat

No. Diameter Kekuatan Zona Hambat

1 ≤ 5 mm Lemah

2 6-10 Sedang

3 11-20 Kuat

4 ≥ 21 Sangat kuat

(Susano, dkk., 2012)

Tabel 2. 2 Kategori Daya Hambat

No. Daya Hambat Kekuatan Daya Hambat

1 0 Tidak Aktif

2 0 < Daya Hambat ≤ 25 % Lemah

3 25 < Daya Hambat ≤ 50 % Sedang

4 50< Daya Hambat ≤ 75 % Kuat

5 Daya Hambat > 75 % Sangat kuat

(Novryanti, dkk., 2010)

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

34

G. Gas Cromatography-Mass Spekrofometer (GC-MS)

GC-MS merupakan gabungan antara kromatografi gas dan spekrofotometer

massa. Teknik GC pertama kali diperkenalkan oleh James dan Martin pada tahun

1952 (Sparkman, dkk., 2011). GC merupakan salah satu teknik kromatografi yang

hanya dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap.

Kriteria menguap adalah dapat menguap pada kondisi vakum tinggi dan tekanan

rendah serta dapat dipanaskan (Drozd, 1985).

Gambar 2.18. Alat Instrumen GC-MS

(Wordpress)

Dasar pemisahan menggunakan kromatografi gas adalah penyebaran cuplikan

pada fase diam sedangkan gas sebagai fase gerak mengelusi fase diam. Cara kerja

dari GC adalah suatu fase gerak yang berbentuk gas mengalir di bawah tekanan

melewati pipa yang dipanaskan dengan fase diam cair yang dibungkus pada suatu

penyangga padat. Analit tersebut dimasukkan ke bagian atas kolom melalui suatu

portal injeksi yang dipanaskan. Suhu oven dijaga atau diprogram agar meningkat

secara bertahap. Ketika sudah berada dalam kolom, terjadi proses pemisahan antar

komponen. Pemisahan ini akan bergantung pada lamanya waktu relatif yang

dibutuhkan oleh komponen-komponen tersebut di fase diam (Sparkman, dkk., 2011).

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

35

Gambar 2.19. Skema Konfigurasi GC-MS

(Sutar, dkk., 2013)

Spektrometer massa diperlukan untuk identifikasi senyawa sebagai penentu

bobot molekul dan penentuan rumus molekul. Prinsip dari MS adalah pengionan

senyawa-senyawa kimia untuk menghasilkan molekul bermuatan atau fragmen

molekul dan mengukur rasio massa atau muatan. Molekul yang telah terionisasi

akibat penembakan elektron berenergi tinggi tersebut akan menghasilkan ion muatan

positif, kemudian ion tersebut diarahkan menuju medan magnet dengan kecepatan

tinggi. Medan magnet atau medan listrik akan membelokkan ion tersebut agar dapat

menentukan bobot molekul semua fragmen yang dihasilkan (David, 2005 dan Liu,

dkk., 2014). Kemudian detektor akan menghitung muatan yang terinduksi atau arus

yang dihasilkan ketika ion dilewatkan. Proses scanning massa akan menghitung ion

sebagai mass to charge ratio (m/z). Proses dalam spektrometri massa yakni ionisasi,

percepatan, pembelokkan dan pendeteksian (Sparkman, dkk., 2011).

Masuk

GC

Penghubung

ke vakum

Sumber

Ion

Penganalisis

Massa Detektor

Kontrol

Instrumen

dan

Proses

Data Sistem Vakum

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2018 - Februari 2019. Bertempat

di Laboratorium Organik, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Analitik dan

Laboratorium Kimfis Fakultas Sains dan Teknologi, Laboratorium Mikrobiologi

Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar serta

Laboratorium Forensik POLRI Cabang Makassar.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu Spekrofotometer Gas

Chromatographi- Mass Spectrometry (GS-MS) Agilant GC Tipe 7890 A MS

Tipe 5975, Spekrofotometer UV, rotary evaporator Heidolph Vap-Value, oven Kirin

dan memmert, autoklaf Gea Yx-280D, inkubator Heraeus Thermo Scientific,

Laminar Air Flow Cabinet (LAF) ESCO Isocide, easypure II Barnstead D 3750

Thermo Scientific, lemari pendingin Sharp, lemari asam Esco Frontier Tm, neraca

analitik Electronic Balance Kern ABJ, kompor listrik (hotplate) Maspion elekctronic

stove, Heating Mantel Stirrer B- One, vortekx advanced mixer IR Wizard Velp

Scientifica, lampu UV 254-336 nm, Rangkaian alat soxhlet Pyrex, labu alas bulat

Pyrex, termometer 110°C, Erlenmeyer Pyrex, gelas ukur Pyrex, gelas kimia Pyrex,

pipet skala Pyrex, chamber, mikropipet, tip, cawan petri Normex dan Anumbra@,

jangka sorong digital, pipet tetes Pyrex cawan porselin, plat tetes, jarum ose, bulb,

botol vial, tabung reaksi Pyrex, pinset, spatula, batang pengaduk dan penggaris.

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

37

2. Bahan

Simplisia yang digunakan adalah kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp.) yang

diperoleh dari dari Desa Bijinangka, Kec. Sinjai Borong, Kab. Sinjai Sulawesi

Selatan. Bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini yaitu aluminium voil,

alkohol 70% Intraco, antibiotik ampicilin, antibiotik sefiksin, aquadest (H2O),

asam sulfat (H2SO4) pekat, batu didih, benang putih, besi (III) klorida (FeCl3) 5%

dan 1%, dimetil sulfoksida (DMSO) Intraco, etanol (C2H5OH) teknis Duta Gemini,

etil asetat (C4H8O2) Brataco, kapas, kertas cakram, kertas saring Duta Gemini, plat

KLT (Kromatografi Lapis Tipis) TLC Silica gel F254, muller hinton agar (MHA),

natrium klorida (NaCl) fisiologis 0,9%, natrium hidroksida (NaOH) 10%, n-Heksan

(C6H14) Brataco, nutrient agar (NA), peraksi dragendorff, peraksi Liebermen

Burchard, peraksi mayer, peraksi wagner, sedangkan bakteri yang digunakan yaitu

bakteri Staphylocuccus aureus dan Salmonella thypi.

C. ProsedurKerja

1) Penyiapan Simplisia

Sampel buah Lemo Cuco (Citrus sp.) dibersihkan kemudian dipisahkan kulit

dari dagingnya. Selanjutnya, kulit jeruk tersebut dipotong-potong kecil dan

dikeringkan pada suhu ruang. Setelah itu, kulit Lemo Cuco digiling menjadi serbuk

yang selanjutnya disebut simplisia.

2) Ekstraksi dengan Metode Soxhletasi

Penelitian ini dilakukan dua variasi pelarut yaitu n-heksana dan etanol.

Menimbang simplisia 50 gram kemudian memasukkan dalam selongsong yang

terbuat dari kertas saring. Setelah itu, selongsong dimasukkan dalam ekstraktor

soxhlet kemudian diekstraksi dengan 500 mL etanol (C2H5OH) 96% pada suhu

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

38

81-96ºC (suhu pemanas) sampai warna pelarut kembali menjadi semula. Setelah

dilakukan proses ekstraksi, diperoleh filtrat Lemo Cuco. Filtrat Lemo Cuco yang

diperoleh kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 50ºC dan

40 rpm sampai pelarutnya tidak menetes sehingga menghasilkan minyak atsiri.

Dilakukan perlakuan yang sama dengan pelarut n-heksan (C6H14) dengan suhu

72- 86oC.

Analisis rendemen dilakukan dengan menghitung bobot minyak atsiri kulit

Lemo Cuco yang dihasilkan dengan bobot simplisia yang digunakan dan dikalikan

100%.

Rendemen% = Bobotminyakatsiri�gr�

Beratsimplisia�gr�x100%

(Kojong, dkk., 2013)

3) Uji Fitokimia

Minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco dilarutkan sedikit menggunakan pelarut

etanol (C2H5OH) 96% dan pelarut n-heksan (C6H14) sampai homogen selanjutnya di

identifikasi dengan uji kualitatif untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

sekunder yang terkandung dalam larutan uji.

a. Uji Flavonoid

1). Natrium hidroksida (NaOH) 10%

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan larutan natrium hidroksida (NaOH) 10% dan mengamati

perubahan warna yang terjadi yaitu larutan kuning tua sampai kuning muda.

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

39

2). Asam sulfat pekat (H2SO4) pekat

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan larutan asam sulfat pekat (H2SO4) pekat dan mengamati

perubahan warna yang terjadi yaitu merah tua atau merah bata.

3). Besi (III) klorida (FeCl3) 5%

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan larutan besi (III) klorida (FeCl3) 5% dan mengamati perubahan

warna yang terjadi yaitu hijau kehitaman atau hijau kekuningan.

b. Uji Alkaloid

1). Pereaksi Mayer

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan pereaksi mayer dan mengamati perubahan warna yang terjadi

yaitu endapan putih atau kuning kehijauan.

2). Pereaksi Wagner

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan pereaksi wagner dan mengamati perubahan warna yang terjadi

yaitu endapan coklat atau jingga.

3). Pereaksi Dragendorff

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan pereaksi dragendorff dan mengamati perubahan warna yang

terjadi yaitu endapan jingga.

c. Uji Steroid

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan pereaksi Lieberman Burchard dan mengamati perubahan warna

yang terjadi yaitu hijau muda atau kuning.

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

40

d. Uji Terpenoid

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan pereaksi Lieberman Burchard dan mengamati perubahan warna

yang terjadi yaitu merah, biru sampai ungu.

e. Uji Fenolik

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam plat tetes

dan menambahkan larutan besi (III) klorida (FeCl3) 1% dan mengamati perubahan

warna yang terjadi yaitu hijau atau biru kehitaman.

f. Uji Saponin

Penelitian ini dilakukan dengan cara memipet larutan uji ke dalam tabung

reaksi dan menambahkan aquades kemudian dipanaskan selama 5 menit selanjutnya

menghomogenkan dengan kuat secara vertikal selama 30 detik dan mengamati

terbentuknya busa yang stabil setinggi 1-10 cm selama 30 menit.

4) Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco

(Citrus sp.) menggunakan Metode Difusi Kertas Cakram

a. Sterilisasi Alat

Seluruh alat yang akan digunakan dalam penelitian dilakukan pencucian

hingga bersih dan dilanjutkan pengeringan. Alat kemudian di bungkus dengan

menggunakan kertas HVS selanjunya serilisasi dilakukan dengan menggunakan oven

pada suhu 180oC selama 2 jam (Widyaningsing, dkk., 2016).

b. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA)

Ditimbang 1.125 gram NA dan dilarutkan dengan aquades 45 ml, kemudian

dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga homogen. Setelah itu, media di

autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Media diangkat dari autoklaf dan

ditunggu sampai media menjadi hangat (suhu ± 50°C). Selanjutnya media dituangkan

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

41

ke cawan peri dan tabung reaksi masing-masing sebanyak 16 mL dan

6 mL selanjunya didiamkan sampai media memadat (Warsito, dkk., 2017).

c. Peremajaan Bakteri

Peremajaan bakteri dimulai dengan menyiapkan media nutrien agar (NA)

steril. Peremajaan bakteri dilakukan dengan mengambil 1 ose kultur bakteri dengan

jarum ose dari stok kultur, kemudian dipindahkan ke media cawan petri dan media

agar miring. Selanjunya digoreskan berbentuk zig-zag pada permukaan, kemudian di

inkubasi pada suhu 37°C selama 1 hari (24 jam) (Warsito, dkk., 2017).

d. Pengenceran Minyak Atsiri dan Kontrol Positif

Mengencerkan minyak atsiri kulit Lemo Cuco (Citrus sp.) dengan

mennggunkan pelarut dimetil sulfoksida (DMSO) yang sudah disiapkan dengan

konsentrasi 20%, 10% , 5%, 2,5% dan 1.25% dalam 2 mL. Sedangkan kontrol positif

yang digunakaan antibiotik ampicillin (500 mg/tablet) untuk Stapilococcus aureus

dan antibiotik sefiksin (100 mg/tablet) untuk Salmonella typhi dibuat masing-masing

dalam konsentrasi 2% hingga volemenya menjadi 2 mL.

e. Pembuatan Suspensi Uji

Pembuatan suspensi uji dilakukan dengan pengukur nilai transmitan

menggunakan Spektofotometer UV pada panjang gelombang 580. Menyiapkan

natrium klorida (NaCl) fisiologis 0.9% sebanyak 10 mL kemudian mengambil

beberapa jarum ose dari stok kultur bakteri selanjutnya mencelupkan kedalam larutan

NaCl dan menghomogenkan sampai keruh. Selanjutnya Suspensi uji diukur

transmitannya sampai 25% T yang mengindikasikan jumlah koloni dalam suspensi

uji hampir sama dengan jumlah koloni 105-108 CFU/mL.

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

42

f. Pembuatan Media Uji

Pembuatan media uji menggunakan media muller hintom agar (MHA).

Menimbang media sebanyak 0,5440 gram dan dilarutkan dengan aquades 16 mL

kemudian dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga homogen. Setelah itu,

media di autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Media diangkat dari autoklaf

dan ditunggu sampai media menjadi hangat (suhu ± 50°C). Selanjutnya memipet

suspensi uji menggunakan mikropipet sebanyak 100 µL ke dalam media dan

menghomonkan kemudian dituang ke cawan petri selanjutnya di ratakan dengan

menggoyang-goyangkan diatas meja kerja dan didiamkan sampai media memadat.

g. Perendaman Kertas Cakram

Perendaman kertas cakram dilakukan dalam plat tetes. Menyiapkan plat tetes

yang telah dibeli label, mikropipet, minyak atsiri dengan berbagai konsentrasi,

kontrol positif dan kontrol negatif. Meletakkan kertas cakram dengan diameter 0,5

cm atau 5 mm diatas plat tetes selanjutnya memipet ekstrak, kontrol positif dan

kontrol negatif masing-masing 50 µL ke permukaan kertas cakram. Perendaman

dilakukan 30 sampai 60 menit dan dibiarkan menyerap sebelum diletakkan pada

media uji.

h. Penanaman Kertas Cakram

Menyiapkan media uji yang telah dibagi menjadi beberapa bagian dan diberi

label kemudian mengambil kertas cakram yag telah diserap dalam minyak atsiri,

dengan berbagai konsentrasi kontrol positif dan kontrol negatif menggunakan pinset

steril dan mengangin-anginkan sampai tidak ada lautan yang menetes. Selanjutnya,

Kertas cakram diletakkan di atas permukaan media uji menggunakan pinset dan

ditekan sedikit. Hal ini dilakukan sampai semua kertas cakram tertanam pada media

uji kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

43

i. Pengukuran Daya Hambat

Pengukuran zona hambat dilakukan dengan menggunakan jangka sorong.

Mengukur zona bening sebanyak 3 kali pada sisi vertikal, horizontal dan diagonal

kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. Luas hambatan ditentukan dengan cara

diameter keseluruhan (cakram + zona hambatan) dikurangi dengan diameter cakram

dan diameter zona hambat pelarut (jika pelarut memberikan zona hambat).

5) Karakterisasi Komponen Penyusun MInyak Atsiri Kulit Buah Lemo

Cuco (Citrus sp.) dengan GC-MS.

Minyak atsiri dianalisis mengunakan GC-MS dengan pengaturan sebagai

berikut : gas helium sebagai gas pembawa, kecepatan alir gas 1 mL/min, temperatur

injektor 300 sampai 180℃ pada 4 /min kemudian 180 sampai 250 pada 10. Spektra

massa direkam pada 30 sampai 450 m/z. (Saputra 2017). Alat GC-MS diaktifkan dan

diatur seluruh komponen yang terkait. Atur tampilan analisis, pilih sampel login pada

monitor sementara menunggu GC dan MS pada monitor dalam keadaan ready. Injek

sampel sebanyak 1 µL ke dalam autoinjektor. Jika grafik telah terlihat datar, analisis

GC dapat dihentikan dengan mengklik stop pada monitor. Puncak grafik

diidentifikasi akan menunjukkan komponen yang paling mirip dari beberapa

komponen dari bobot molekul serta tinggi intens peaknya.

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Ekstraksi

Hasil ekstraksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1.Rendemen Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.)

No. Bobot

Simplisia (g)

Volume

Pelarut (mL)

Bobot

Minyak (g) Rendemen (%) Keterangan

1. 50.0004 500 12.8805 25.8 Etanol

2. 50.0005 500 1.6027 3.2 n-Heksan

2. Uji Fitokimia

Uji fitokimia minyak atsiri kulit buahLemo Cuco(Citrus sp.)dilakukansecara

kualitatif. Hasil dapat dilihat pada tabeldi bawah ini:

Tabel 4.2.Uji Fitokimia Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.)

No. Uji Kualitatif Sampel Uji

Senyawa Pereaksi Ekstrak Etanol Ekstrak n-Heksan

1. Flavonoid

NaOH 10% + +

FeCl3 5% + +

H2SO4 pekat + +

2. Alkaloid

Mayer + +

Wagner + +

Dragendorff + +

3. Steroid Lieberman Burchard + +

4. Terpenoid Lieberman Burchard + +

5. Fenolik FeCl3 1% + +

6. Saponin Aquades - +

Keterangan:

+ = Hasil Positif

- = Hasil Negatif

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

45

3. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco

(Citrus sp.) menggunakan Metode Difusi Kertas Cakram

Uji Aktivitasini menggunakan minyak atsiri dari ekstraketanoldan ekstrak

n-heksankulit buah Lemo Cuco(citrus sp.)terhadap bakteri Staphylocuccus

aureusdanSalmonella typhi. Hasil dapat dilihat pada gambar dan tabeldi bawah ini:

Gambar 4.1.Uji terhadap Bakteri Stapilococcus aureus. A-E (Ekstrak n-Heksan 20%; 10%;

5%; 2.5% dan 1.25%), F-J(Ekstrak etanol 20%; 10%; 5%; 2.5% dan 1.25%), Kontrol

negatif (DMSO) dan Kontrol Positif (Antibiotik Ampicilin 2%).

Gambar 4.2.Uji terhadap Bakteri Salmonella typhi A-E (Ekstrak n-Heksan20%; 10%; 5%;

2.5% dan 1.25%), F-J(Ekstrak etanol20%; 10%; 5%; 2.5% dan 1.25%), Kontrol negatif

(DMSO) dan Kontrol Positif (Antibiotik Sefiksin 2%).

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

46

Tabel 4.3.Uji Aktivitas AntibakteriMinyak Atsiri terhadap Bakteri Stapilococcus aureus

No. Sampel Uji Konsentrasi

(%)

Diameter Zona

Hambat (mm)

Daya Hambat

(%) Keterangan

1. Ekstrak

n-Heksan

20 16.55 69.79 Kuat

10 12.39 59.65 Kuat

5 9.73 48.62 Sedang

2.5 7.47 33.10 Sedang

1.25 7.17 30.27 Sedang

2. Ekstrak

Etanol

20 8.39 40.41 Sedang

10 7.68 34.40 Sedang

5 6.62 24.47 Lemah

2.5 5.73 12.74 Lemah

1.25 5.38 7.10 Lemah

3. Kontrol Negatif 0 5.00 0.00 Tidak Aktif

4. Kontrol Positif 2 14.78 66.17 Kuat

Tabel 4.4.Uji Aktivitas AntibakteriMinyak Atsiri terhadap Bakteri Salmonella typhi

No. Sampel Uji Konsentrasi

(%)

Diameter Zona

Hambat (mm)

Daya Hambat

(%) Keterangan

1. Ekstrak

n-Heksan

20 13.08 61.77 Kuat

10 10.72 53.36 Kuat

5 8.61 41.93 Sedang

2.5 6.62 24.47 Lemah

1.25 5.69 12.13 Lemah

2. Ekstrak

Etanol

20 9.31 46.29 Sedang

10 5.51 9.26 Lemah

5 5.27 5.12 Lemah

2.5 5.00 0.00 Tidak Aktif

1.25 5.00 0.00 Tidak Aktif

3. Kontrol Negatif 0 5.00 0.00 Tidak Aktif

4. Kontrol Positif 2 14.31 65.10 Kuat

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

47

4. Karakterisasi Komponen Penyusun Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo

Cuco (Citrus sp.) dengan GC-MS.

Hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5.Karakerisasi Komponen Penyusun Minyak Atsiri dari Ekstrak EtanolKulit Buah

Lemo Cuco (Citrus sp.) dengan GC-MS

No. Waku

Retensi % Area

Rumus

Molekul

Berat

Molekul Komponen Senyawa

1. 14.301 0.94 C15H24 204 β-Elemen

2. 15.558 4.69 C15H24 204 Germakren

3. 15.708 6.49 C15H24 204 α-Farnesen

4. 16.027 1.94 C15H24 204 δ-Kadinen

Tabel 4.6.Karakerisasi KomponenPenyusun Minyak Atsiri dari Eksrak n-Heksan Kulit Buah

Lemo Cuco (Citrus sp.) dengan GC-MS

No. Waku

Retensi % Area

Rumus

Molekul

Berat

Molekul Komponen Senyawa

1. 13.506 0.51 C10H16 136 α-Terpinen

2. 14.107 1.28 C15H24 204 kopaein

3. 14.747 1.73 C15H24 204 Kariofilen

4. 15.214 1.27 C15H24 204 α-Humulen

5. 15.564 6.43 C15H24 204 Germakren D

6. 16.027 2.86 C15H24 204 δ-Kadinen

7. 16.778 4.61 C15H22 204 Aromandendren

8. 17.334 3.33 C15H24O 220 Isospathulenol

9. 18.585 1.09 C15H26O 238 Oplopanon

10. 19.355 0.87 C15H22O 218 Nutkaton

11. 20.262 1.21 C17H34O2 255 Metil Palmitat

12. 21.951 0.75 C19H32O2 294 Metil Linoleat

H

delta -Kadinenbeta -Elemen Germakren

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

48

Gambar 4.3. Struktur Komponen Senyawa Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol

Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.)

alfa Farnesen

alfa Terpinen

HH

H

Kopein

CH3

H2C

CH3

CH3

H H

KariofilenHumulen

Germakren D

H

delta -Kadinen

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

49

Gambar 4.3. Struktur Komponen Senyawa Minyak Atsiri dari Ekstrak n-Heksan

Kulit Buah Lemo Cuco (Citrus sp.)

HH

H

H

Aromandendren

CH2

CH3H3C

HHO

H3C

H

H H

Isospatulenol

O

Nutkaton

O

OH

Oplopanon

O

O Metil Linoleat

O

OH

Metil Palmiat

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

50

B. Pembahasan

1. Preparasi Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah buah Lemo Cuco

(Citrus sp). Bagian tanaman yang digunakan adalah kulit buah Lemo Cuco.

BuahLemo Cucodibersihkan sehingga tidak ada lagi zat pengotor yang menempel.

Selanjutnya, dipisahkan kulit dengan daging buahnya dan diiris kecil kemudian

dikeringkan pada suhu ruang. Tujuan dilakukannya pengeringan adalah untuk

mengurangi kadar air (Ketaren, 1985). Sampel dengan kadar air yang tinggi dapat

menyebabkan tumbuhnya jamur (Katno, 2008 dan Belitz, 2009).

Sampel kulit buah Lemo Cuco yang telah dikeringkan selanjutnya dilakukan

penggilingan untuk memperluas permukaan sampel. Semakin luas permukaan

sampel maka akan membuat lebih mudah menyerap pelarut (Wildan, dkk., 2012).Hal

ini juga dilakukan untuk memudahkan proses ekstraksi atau penarikan senyawa aktif

yang terkandung didalam simpilisia kulit buah Lemo Cuco.

2. Ekstraksi dengan Metode Soxhletasi

Ekstraksi soxhlet merupakan ekstraksi yang sederhana dan mudah dilakukan

untuk menarik senyawa volatil dari suatau sampel (Handayani dan Juniarti, 2012,

Handoko, dkk., 2017 dan Utomo, 2016).Penelitian ini menggunakan pelarut etanol

dan pelarut n-heksan. Pelarut etanol memiliki titik didih rendah sehingga lebih

mudah diuapkan dan dapat melarutkan senyawa dengan cepat serta memiliki harga

yang terjangkau (Inayah, dkk., 2012). Pelarut etanol memiliki gugus hidroksil yang

dapat mengikat senyawa-senyawa polar seperti flavonoid dan alkaloid (Markom,

dkk., 2007 dan Marnoto, dkk., 2012, Silalahi, dkk., 2018). Sedangkan pelarut n-

heksan termasuk pelarut non polar yang dapat mengikat senyawa-senyawa non polar

seperti Steroid dan terpenoid (Handayani dan Juniarti, 2012, Wahyuni, dkk., 2015).

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

51

Hasil ekstraksi soxhlet berupa minyak atsiri cair berwarna hijau tua

(Lampiran 4) yang selanjutnya dipekatkan dengan rotary evaporatoruntuk

memisahkan pelarut dengan minyak atsiri yang ditandai dengan menguapnya pelarut

(Muhlisin, dkk., 2015). Rendemen minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco yang

diperoleh terdiri dari ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan adalah 25.8% dan 3.2%

(Lampiran 3). Hasil yang diperoleh pada ekstrak etanol lebih besar sedangkan

ekstrak n-heksan lebih kecil daripada penelitian Munawaroh dan Handayani (2010)

yang memperoleh rendeman ekstraketanol dan ekstrak n-heksan dengan metode

ekstraksi soxhlet dari daun jeruk purut sebesar 13.39% dan 10.50%. Penelitian yang

sama dilakukan oleh Tumane, dkk., (2014) yang melakukan penelitian ekstraksi kulit

jeruk sebanyak 20 gram dengan pelarut 200 mL.sedangkan penelitian Hidayati

(2012) memperoleh rendeman ekstrak kulit jeruk sebesar 1.625% dengan

menggunakan metode destilasi uap dan Penelitian Pasaribu, dkk., (2015) juga

melaporkan bahwa rendemen minyak atsiri dari kulit jeruk Citrus nobilis sebesar

19.383% dengan metode maserasi. Banyaknya randemen yang dihasilkan bergantung

pada sifat kelarutan komponen bioaktif dan metode ekstraksi yang digunakan

(Prabowo, 2009).

3. UjiFitokimia

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui golongan senyawa yang terdapat pada

minyak atsirikulit buah Lemo Cuco. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwaminyak

atsiri dariekstrak etanol kulit buah Lemo Cuco mengandung golongan senyawa

fenolik, flavonoid, alkaloid, steroid dan terpenoid. Sedangkan minyak atsiri

dariekstrak n-heksan mengandung golongan senyawa fenolik, flavonoid,alkaloid,

steroid, terpenoid dan saponin.

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

52

Hasil identifikasi yang diperoleh sesuai dengan beberapa penelitian seperti

penelitian Javed, dkk., (2014) memaparkan hasil uji terhadap 5 jenis jeruk

mengandung beberapa golongan senyawa metabolit sekunder cukup tinggi.Penelitian

Trabelsi, (2014)juga melaporkan bahwa komponen penyusun kulit buah jeruk nipis

adalah tanin, flavonoid, polifenol, steroid dan alkaloid.Namun berbeda dengan

penelitian Ensamory (2017)yang mengungkapkan bahwa ekstrak kulit jeruk

mengandung senyawa flavonoid, fenol, Seroid, triterpenoid. Penelitian Abirami,

(2014) memaparkan buah jeruk mengandung senyawa tanin, flavonoid dan alkaloid,

dan penelitian Devy, dkk.,(2010)melaporkan bahwa jeruk kalamodin dan jeruk purut

mengandung senyawa flavonoid dan limonoid. Faktor umum yang dapat

mempengaruhi uji identifikasi senyawa antara lain perbedaan tempat tumbuh dan

iklim yang menyebabkan proses metabolisme berbeda (Sari, 2013).

4. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco

(Citrus sp.).

Uji aktivitas antibakteri sebagai pengujian suatu senyawa yang digunakan

untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri yang bersifat merugikan sehingga dapat

mencegah penyebaran penyakit dan infeksi serta mencegah pembusukan maupun

perusakan bahan yang disebabkan oleh bakteri.

Sampel uji yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak atsiri kulit buah

Lemo Cuco (Citrus sp.)berupa ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan. Masing-masing

ekstrak yang digunakan 0.8 g yang diencerkan menjadi beberapa konsentrasi yaitu

20%; 10%; 5%; 2.5% dan 1.25%. Pelarut yang digunakan untuk mengencerkan yaitu

dimetil sulfoksida (DMSO) karena pelarut ini mudah melarutkan senyawa organik

maupun anorganik sehingga suspensi sampel merata dan larut sempurna (Reynolds,

1996 dan Assidqi, dkk., 2012). Penelitian ini menggunakan dua uji kontrol yaitu

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

53

kontrol positif dan kontrol negatif. Kontrol positif yang digunakan antibiotik

ampicilin terhadap bakteri Stapilococcus aureus(Doreen, dkk., 2012) dan antibiotik

sefiksin terhadap bakteri Salmonella typhi(Trisharyanti, 2017). Sedangkan kontrol

negatif digunakan DMSO sebagai pembanding bahwa pelarut yang digunakan

sebagai pengencer tidak mempengaruhi hasil uji antibakteri ekstrak kulit buah Lemo

Cucu.

Pembuatan suspensi uji dilakukan dengan menggunakan larutan natrium

klorida (NaCl) fisiologis 0.9% yang ditambahkan dengan beberapa jarum ose dan

dihomogenkan agar suspensi larut sempurna. Selanjutnya, suspensi uji diukur jumlah

koloninya dalam satuan transmittan dengan menggunakan spektrofotometer UV pada

panjang gelombang 580. Pengukuran jumlah transmittan dilakukan sampai suspensi

uji diperoleh 25% T. Hal ini dapat diindikasikan sebagai suspense uji yang akan

digunakan uji aktivitas hampir sama dengan standar Mc Farlan 105- 108 CFU/mL

jumlah koloni.

Uji aktivitas antibakteri dalam penelitian ini menggunakan metode difusi

kertas cakram. Pemilihan metode ini digunakan karena mudah dan sederhana untuk

menentukan aktivitas antibakteri ekstrak yang di uji (Koneman, 2006 dan Ogioni,

dkk., 2015). Perendaman dilakukan selama 30sampai 60 menit hal ini dilakukan agar

larutan uji terserap sempurna ke dalam cakram. Kertas cakram yang telah diserap

diangin-angingkansampai tidak ada lagi yang menetes agar saat diinkubasi zona

hambat yang terbentuk tidak menyebar. Penanaman kertas cakram dilakukan diatas

media padat yang telah dicampur dengan suspensi uji. Pengerjaan uji aktivitas

dilakukan di dekat api agar tidak ada bakteri lain yang masuk kedalam cawan petri

yang dapat menyebabkan kontaminasi dalam media.Selanjutnyadiinkubasi pada suhu

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

54

37oC selama 24 jam. Suhu ini digunakan karena sebagai suhu optimum pertumbuhan

bakteri(Kenneth, 2012; Arifin, 2013 dan Darmawati, 2009).

Pengamatan dilakukan setelah diinkubasi untuk melihat zona bening disekitar

kertas cakram. Pengukuran zona hambat pada penelitian ini dilakukan selama 24 jam

untuk melihat adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh senyawa

antibakteri dalam minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco.Pengukuran zona hambat

menggunakan jangka sorong digital dengan dengan ketelitian 0.02 mm setiap skala.

Menghitung diameter zona bening yang terbentuk disekitar kertas cakram pada 3 sisi

yaitu vertikal, horizontal dan diagonal selanjutnya dirata-ratakan sebagai zona

hambat ekstrak uji (Arifin, 2013; Yuliana, 2012).

Bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalahStapilococcus aureusdan

Salmonella typhi. Alasan penggunaan kedua bakteri ini kerena bakteri secara garis

besar dikelompokkan berdasarkan susunan dinding selnya menjadi 2 yaitu bakteri

gram positif dan bakteri gram negatif (Pelczar, 2008).

Struktur dinding sel bakteri gram positif berlapis dengan kandungan lipid

yang rendah (1-4%) sehingga memudahkan bahan bioaktif masuk kedalam sel

(Hawley, 2003), memiliki lapisan peptidoglikan pada bagian luarnya dan kurang

berperan sebagai pertahanan permiabilitas yang efektif (Scherer dan Gerhard, 1971).

Sedangkan bakteri gram negatif mengandung lebih sedikit lapisan peptidoglikan

(Volks dan Wheeler, 1984) dengan kandungan lipid yang tinggi (11-22%) yang

dinding selnya memiliki 3 lapisan (multilayer) yang terdiri dari lapisan lipoprotein,

fosfolipid dan lipopolisakarida yang menyebabkan dinding selnya sulit di penetrasi

oleh zat antibakteri (Silhavy, dkk., 2010; Nikaido dan Vaara, 1985; Nikado, 2003).

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

55

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit buah

Lemo Cuco yang diperoleh terhadap bakteri Stapilococcus aureus pada ekstrak

n-heksan dan ekstrak etanol mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat

diketahui dari diameter zona hambat dan daya hambatnya yang terbentuk setelah

diinkubasi selama 3x24 jam. Pada konsentrasi minyak atsiri dari ekstrak n-heksan

berturut-turut 20%; 10%; 5%; 2.5% dan 1.25% diperoleh diameter zona hambatnya

yaitu 16.55 mm; 12.39 mm; 9.73 mm; 7.47 mm dan 7.17 mm dengan masing-masing

daya hambat 69.79%; 59.65%; 48.62%; 33.10% dan 30.27%. Berdasarkan hasil yang

diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa minyak atsiri dari ekstrak n-heksan kulit

buah Lemo Cuco asal Kab.Sinjai mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan

bakteri Stapilococcus aureus.

Hasil pengukuran zona hambat minyak atsiridari ekstrak etanolterhadap

bakteri Stapilococcus aureusberturut-turut 20%; 10%; 5%; 2.5% dan 1.25%

diperoleh diameter zona hambatnya yaitu 8.39 mm; 7.68 mm; 6.62 mm; 5.73 mm

dan 5.638 mm dengan masing-masing daya hambat 40.41%; 34.40%; 24.47%;

12.74% dan 7.10%. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sitorus (2015) dan Yuliana (2012) bahwa ekstrak etanol mampu menghambat

pertumbuhan bakteri Stapilococcus aureus.Penelitian yang sama juga dilakukan

Klangpetch, dkk., (2016) yang melaporkan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak etanol

kulit jeruk purut memiliki zona hambat sebesar 9 mm terhadap bakteri Stapilococcus

aureus. Hal ini sesuai dengan penelitian Razak (2013) menyatakan bahwa semakin

tinggi konsentrasi jeruk nipis maka semakin baik daya hambatnya dan penelitian

Nurdin (2012) juga melaporkan hasil daya hambat terbaik pada konsentrasi tertinggi

25% terhadap bakteri Stapilococcus aureus.

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

56

Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji aktivitas antibakteri minyak atsirikulit buah

Lemo Cuco yang diperoleh terhadap bakteri Salmonella thypi pada ekstrak n-heksan

dan etanol mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat diketahui dari

diameter zona hambat dan daya hambatnya yang terbentuk setelah diinkubasi selama

3x24 jam. Pada konsentrasi minyak atsiri dari ekstrak n-heksan berturut-turut 20%;

10%; 5%; 2.5% dan 1.25% diperoleh diameter zona hambatnya yaitu 13.08 mm;

10.72 mm; 8.61 mm; 6.62 mm dan 5.69 mm dengan masing-masing daya hambat

61.77%; 53.36%; 41.93%; 24.47% dan 12.13%. Berdasarkan hasil yang diperoleh

tersebut dapat dikatakan bahwa minyak atsiri dari ekstrak n-heksan kulit buah Lemo

Cuco asal Kab.Sinjai mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri

Salmonella typhi.

Hasil pengukuran zona hambat minyak atsiridari ekstrak etanol terhadap

bakteri Salmonella typhi berturut-turut 20%; 10%; 5%; 2.5% dan 1.25% diperoleh

diameter zona hambatnya yaitu 9.31 mm; 5.51 mm; 5.27 mm; 5.00 mm dan 5.00 mm

dengan masing-masing daya hambat 46.29%; 9.26%; 5.12%; 0.00% dan 0.00%.Hasil

penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amin (2012)

dan Nanasomat (2005) bahwa ekstrak etanol mampu menghambat pertumbuhan

bakteri Salmonella typhi. Penelitian Widyaningsih, dkk., (2016) melaporkan bahwa

perasan kulit jeruk purut (Citrus hystrix Dc.) memiliki aktivitas daya hambat pada

konsentrasi 25% sampai 100% mempunyai rata-rata zona hambat sebesar 3.4 mm.

selain itu penelitian Pratiwi, dkk., (2013) mengungkapkan bahwa penurunan jumlah

koloni bakteri Salmonella typhi yang cukup tajam setelah diberikan konsentrasi

ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolium) 6.25% yang sejalan dengan penetilian

Taiwo (2007) bahwa ekstrak kulit jeruk nipis dapat mempengaruhi pertumbuhan

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

57

pada bakteri Stapilococcus sp, Salmonella sp, Escherichia coli, Slebsiella, Proteus sp

dan Pseudomonassp.

Perbedaan signifikan diperoleh antara zona hambat ekstrak uji terhadap

bakteri Stapilococcus aureus dan Salmonella typhi, Hal ini sesuai penelitian Latifa

(2008) melaporkan hasil ekstrak etanol buah belimbing lebih menghambat bakteri

gram positif dibandingkan bakteri gram negatif. Perbedaan ini disebabkan karena

adanya perbedaan sensitivitas yang tinggi yang ditandai dengan tingginya tingkat

hambatan yang dihasilkan oleh suatu senyawa antibakteri tertentu. Selain itu juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti toksisitas bahan uji, kemampuan difusi

bahan uji pada media, interaksi antara komponen medium dan kondisi lingkungan

mikro in vitro. Menurut siswandono dan soekakardjo (2000) kensentrasi suatu

sampel uji sebagai antibakteri merupakan penentu besar kecilnya kemampuan dalam

menghambat pertumbuhan mikroba uji. Adanya perbedaan dikarenakan adanya

perbedaan struktur dinding sel antara kedua bakteri yang mempengaruhi kerja

ekstrak (Chandrasari, dkk., 2012).

Hasil uji pada kontrol positif dengan menggunakan antibiotik ampicilin

terhadap bakteri Stapilococcusa aureus memberikan diameter zona hambat 14.78

mm dengan daya hambat 66.17%, pada bakteri Salmonella thypi menggunakan

antibiotic sefiksin yang memberikan diameter zona hambat 14.31 mm dengan daya

hambat 65.10%. Hasil yang diperoleh sejalan dengan penelitian Doreen,dkk., (2011)

dan Hidayah (2016) yang menggunakan ampicillin terhadap uji aktivitas bakteri

Stapilococcus aureus dengan diameter hambat 8 mm dan 10 mm. Ampicillin sebagai

antibiotik komersial dan termasuk salah satu jenis antibiotik penisilin yang bekerja

dengan cara menghambatsintesis dinding sel. Penelitian Trishardayanti dan Febriani

(2017) dan Rampengan (2013) juga melaporkan beberapa antibiotik yang sering

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

58

digunakan terhadap bakteri Salmonella thypi salah satunya antibiotik sefiksin.

Sefiksin termasuk antibiotik golongansefalosporin generasi ketiga oral mempunyai

aktifitas sebagai antimikroba termasuk Enterobacterisceae (Hadinegoro, dkk., 2001).

Hal ini menunjukkan bahwa antibiotik yang digunakan sensitif pada kedua bakteri

uji. Sedangkan hasil uji pada kontrol negatif terhadap kedua bakteri uji tidak

memberikan zona hambat. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pelarut DMSO

tidak mempengaruhi hasil uji antibakteri dari minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco.

Penelitian Novryanti, dkk., (2010) melaporkan pada uji infusa kulit jeruk

memiliki tingkat aktivitas daya hambat yaitu sangat kuat (daya hambat > 75%),

kuat (50 < daya hambat ≤ 75%), sedang (25 < daya hambat ≤ 50%), lemah (0 < daya

hambat ≤ 25%) dan tidak aktif (0). Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 dapat diketahui

efek daya hambat pada minyak atsiridari ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan kulit

buah LemoCuco terhadap bakteri Stapilococcus aureus termasuk kategori kuat

(konsentrasi 20% dan 10%) dan sedang (5%, 2.5% dan 1.25%). Sedangkan pada

minyak atsiri dari ekstrak etanol termasuk kategori sedang (20% dan 10%) dan

lemah (5%, 2.5% dan 1.25%). Daya hambat minyak atsiri dari ekstrak n-heksan

terhadap Salmonella typhitermasuk kategori lemah (1.25% dan 2.5%), sedang (5%)

dan kuat (10% dan 20%). Sedangkan minyak atsiri dari ekstrak etanol termasuk

kategori sedang (20%), lemah (10% dan 5%) dan tidak aktif (konsentrasi 5%, 2.5 %

dan 1.25%). Perbedaan diameter zona hambat yang dihasilkan disebabkan karena

adanya perbedaan komponen penyusun pada setiap bagian tanaman (Jamaluddin,

dkk., 2017).

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

59

Senyawa hasil uji fitokimia dengan uji kualitatif minyak atsiri dari ekstrak

etanol dan ekstrak n-heksan kulit buah LemoCuco memiliki potensi sebagai

antibakteri. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian tentang bahan aktif yang

terdapat pada kulit jeruk nipis yaitu minyak atsiri, fenolat, alkaloid, flavonoid,

saponin dan tanin (Cetin, 2011; Robinson, 1991; Cushnie; 2005 dan Hegerman,

2005). Penelitian Prastiwi dan Ferry (2016) dan Copryady (2015) juga melaporkan

kulit jeruk mengandung minyak atsiri yang terdiri dari golongan senyawa terpen,

sesquiterpen, aldehid, sterol dan ester.

Flavonoid dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengganggu

permeabilitas dinding sel yang akan menyebabkan lisis pada sel (Dewi, 2010),

karena kemampuannya berinteraksi dengan DNA bakteri dengan merusak ikatan

jembatan hidrogen dari untaian rantai ganda DNA sehingga merusak struktur lipid

dari DNA dan inti sel bakteri akan pecah serta mati (Charyadie, dkk., 2014).

Mekanisme kerja alkaloid sebagai antibakterimelalui penghambatan sintesis

dinding selyang akan menyebabkan lisis pada sel sehingga selakan mati (Lamothe,

dkk., 2009), dapat menganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri,

sehingga dinding sel tidak tebentuk utuh kematian sel (Robinson, 1991).

Mekanisme kerja terpenoid sebagai antibakteri salah satunya kandungan

monoterpen dan sesquiterpen dari minyak atsiri yang akan terakumulasi ke membran

sehingga merusak membran yang mengikat protein sel bakteri dan membentuk enzim

dari dalam sel (Sikkema, dkk., 1994; Trombetta, dkk., 2005).Triterpenoid bereaksi

dengan proteintransmembran pada dinding selbakteri, membentuk ikatan polimer

yang kuatsehingga mengakibatkan rusaknya porinsebagai pintu keluar

masuknyasenyawa dan mengakibatkan sel bakteri akankekurangan nutrisi, sehingga

pertumbuhannya akan terhambat atau mati (Amalia, dkk., 2008).

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

60

Mekanisme kerja steroid terhadap bakteri yaitu berinteraksi dengan membran

fosfolipidsel bersifat impermeabel terhadap senyawa-senyawa lipofilik sehingga

menyebabkan integritasmembran menurun, morfologi membran sel berubah dan

menyebabkan membran sel menjadi rapuhdan lisis (Amalia, dkk., 2008 )

Fenol memiliki kemampuan untuk mendenaturasikan protein dan merusak

membran sel (Rinawati, 2009). Mekanisme kerja senyawa fenol dalam menghambat

sel bakteri, yaitu dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri, menghambat fungsi

selaput sel dan menghambat sintesis asam nukleat sehingga pertumbuhan bakteri

terhambat (Purwanti, 2007). Fenolat juga dapat menganggu integritas membran sel

dan sintesis komponen struktur bakteri dengan menonaktifkan enzim seluler (Cetin,

2011).

Saponin memiliki rasa pahit, berbusa dalam air dan bersifat antimikroba

dengan menurunkan tegangan permukaan dinding sel dan akan pecah (Widodo,

2005; Pratiwi, 2008), saat tegangan permukaan tergangguzat antibakteri akan dapat

dengan mudah masuk kedalam sel dan mengganggu metabolism (Karlina, dkk.,

2013).Saponin juga dapat menyebabkan pengikatan saponin dengan sterol (protein

bakteri), mengubah struktur dan fungsi membran, menyebabkan denaturasi protein

(Supardjo, 2008).

Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri dengan mengikat salah satu

protein membran bakteri sehingga merusak metabolisme sel bakteri. Tanin akan

membentuk kompleks senyawa dengan prolin yaitu protein bakteri lengkap yang

memiliki ikatan yang dapat menghambat sintesis protein dalam pembentukan dinding

sel (Hegerman, 2002)

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

61

5. Karakterisasi Komponen Penyusun Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo

Cuco(Citrus sp.) denganGC-MS

Identifikasi minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco(Citrus sp.)dengan

menggunakan GC-MS untuk mengetahui komponen penyusun yang terkandung

dalam minyak atsiri dari ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan berdasarkan analisa

nama senyawa dan berat molekulnya.Hasil yang diperoleh berdasarkan tabel 4.5

(Lampiran 3) komponen senyawa yang terkandung dalam minyak atsiri dari ekstrak

etanol kulit buah Lemo Cuco terdiri dari komponen senyawa sesquiterpenoid yaitu

α-farnesen (C15H24) 6.49%,germacren (C15H24) 4.69%; δ-cadinen (C15H24) 1.94%

dan β-elemen (C15H24) 0.94%.

Hasil yang diperoleh berdasarkan tabel 4.6 (Lampiran 3)komponen senyawa

yang terkandung dalam minyak atsiri dari ekstrak n-heksan kulit buah Lemo Cuco

terdiri dari komponen senyawa monoterpenoid, sesquiterpenoid dan asam lemak

yaitu α-terpinen (C10H16) 0.51%, germakren D (C15H24) 6.43%, aromadendren

(C15H22) 4.61%, isospathulenol (C15H24O) 3.33%, δ-cadinena (C15H24) 2.89%,

karyopilen (C15H24) 1.73%, kopane (C15H24) 1.28%, α-humulena (C15H24) 1.27%,

oplopanon (C15H26O) 1.09%, nootkaton (C15H24O) 0.87%, metil palmitat (C17H34O2)

1,21% dan metil linoleat (C19H32O2) 0.75%. Berdasarkan hasil karakterisasi GC-MS

minyak atsiri dari ekstrak etanol dan minyak atsiri dari ekstrak n-heksan kulit buah

Lemo Cuco memiliki senyawa dominan adalah senyawa monoterpenoid dan

sesquiterpenoid.

Hasil yang diperoleh sesuai dengan beberapa penelitian seperti penelitian

Munawaroh dan handayani (2010) mengungkapkan komponen minyak atsiri adalah

sitronelal 65,99%, nerolidol 19.68%, trans karyopilen 8.61%, sabinen 2.07% dan

decane 0.66%. Penelitian lain seperti penelitianLoh, dkk., (2011),Kasuang, dkk.,

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

62

(2013), Khasanah, dkk., (2015) yang melaporkan komponen terbesar senyawa

minyak atsiri pada jeruk purut yaitu sitronelal 66. 85%, β-spinen 32.967%. Penelitian

yang sama telah dilakukan oleh Javed, dkk., (2014) mengungkapkan komponen

terbesar dari 5 jenis jeruk adalah limonen 87,84%, karvon 16.97% dan α-terpineol

12.16%. Penelitian Warsito dkk., (2017) juga melaporkan komponen senyawa

minyak atsiri kulit jeruk adalah limonen, β-pinen, sitronelal, α-terpineol, kopaen,

kadinen, karyophilen dan geranil asetat. Adanya perbedaan komponen senyawa

disebabkan karena tempat tumbuh dan iklim yang menyebabkan proses metabolisme

berbeda (Sari, 2013 dan Muntaha 2013).

Berdasarkan karakterisasi komponen penyusun minyak atsiri kulit buah Lemo

Cuco dengan GC-MS dari ekstrak etanol dan minyak atsiri dari ekstrak n-heksan

memiliki senyawa dominan adalah senyawa monoterpenoid dan sesquiterpenoid.

Hasil yang diperoleh mengindikasikan dapat digunakan sebagai antibakteri.

Beberapa penelitian sepertipenelitian Inouye (2001) dan Puvova (2008)

mengungkapkan bahwa minyak atsiri beberapa tanaman telah diketuhi berpotensi

sebagai antibakteri. Penelitian Rosyad (2009) dan Laksono (2014) juga melaporkan

senyawa aktif antibakteri dalam minyak atsiri daun jeruk nipis adalah senyawa

golongan terpen. Senyawa terpen bekerja sebagai antibakteri dengan merusak porin

yaitu protein pada bakteri sehingga pertumbuhan bakteri terhambat (Salni, dkk.,

2011). Penelitian Kindagen, dkk., (2018) juga memaparkan minyak atsiri memiliki

aktivitas antibakteri disebabkan karena minyak atsiri mengandung senyawa yang

dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri. Perbedaan besar kecilnya

penghambatan yang dihasilkan bergantung pada sifat kelarutan komponen bioaktif

dan metode yang digunakan (Prabowo, 2009 dan Lingga, 2016).

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Aktivitas antibakteri minyak atsiri dari ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan

kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp.) terhadap bakteri Stapilococcus aureus

masuk kategori kuat dan sedang. Sedangkan dari ekstrak etanol termasuk

kategori sedang dan lemah. Daya hambat minyak atsiri dari ekstrak n-heksan

terhadap Salmonella typhi termasuk kategori lemah, sedang dan kuat.

Sedangkan dari ekstrak etanol termasuk kategori sedang, lemah dan tidak aktif

2. Komponen penyusun minyak atsiri kulit buah Lemo Cuco (Citrus sp.) dari

ekstrak etanol menunjukkan adanya senyawa α-farnesen, germakren, δ-kadinen

dan β-elemen, sedangkan ekstrak n-heksan menunjukkan senyawa δ-kadinen

germakren D, aromadendren, isospathulenol, kariofilen, kopain, α- humulen,

α-terpinen, oplopanon dan nutkaton, metil palmiat dan metil linoleat.

B. Saran

Saran dari penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya peneliti berikutnya melakukan uji determinasi sampel dan uji

lanjut seperti NMR untuk mengetahui klasifikasi dan struktur senyawa murni

sampel dengan jelas.

2. Sebaiknya peneliti berikutnya menggunakan jenis pelarut lain seperti metanol

dan etil asetat serta bakteri lain untuk melihat perbedaan aktivitas terhadap

bakteri Stapilococcus aureus. dan Salmonella typhi. seperti yang dilakukan

dalam penelitian ini.

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

64

DAFTAR PUSTAKA

Al- Quran al-Karim.

Abirami, A., dkk. “The Medicinal And Nutritional Role of Underutilized Citrus Fruit-Cytrus hystrix (Kaffir Lime)”. Drug Invention Today 6, (2014). h 1-5.

Achmad, S.A, Kimia Organik Bahan Alam. Universitas Terbuka: Jakarta. 1986.

Adiyasa, dkk. “Efektivitas Jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi Terhadap Karakteristik Concrete Minyak Atsiri Kulit Jeruk Mandarin (Citrus Reticulata)”. (2015).

Ajithkumar In,“Effect Of Citrus Hystrix And Citrus Limon Extracts On Antibacterial Activity Against Human Pathogens. As Pacific J Trop Biomed 7 no. 4, (2012): h. 1-4.

Aksara, Riska dkk. “ Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L)”. Jurnal Entropi 8, no 1 (2013): h. 514-519.

Alegantina, Sukmayati dan Isnawati, Ani. “Identifikasi dan Penetapan Kadar Senyawa Kumarin dalam Ekstrak Metanol Artemisia Annua L. Secara Kromatografi Lapis Tipis- Densitometri”. jurnal Penelitian Kesehatan 38, no. 1 (2010): h. 17-28.

Ali, dkk. “Antimicrobial Activity Of Lemon Peel (Citrus Limon) Extract”. International Journal Of Current Pharmaceutical Research 9, no. 4, (2017): h. 79-82.

Amalia, dkk “Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksan Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton & Rose) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Fitofarmaka Indonesia, 1, no. 2 (2008).

Arifin, Haris Nursyah, dkk.” Antibacterial Ctivity Test Sea Cucumber Exctract (Holothuria scabra) Sidayu Coast Gresik Using Disk Diffusion Method”. Journal Alchemy 2, no. 2 (2013): h. 101-149.

Atun, Sri. “Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa Organik Bahan Alam”. Konservasi Cagar Budaya Borobudur. Vol. 8. no. 2 (2014): h. 53-61.

Belitz, dkk. “Springer Food Chemistry 4th Revised and Extended Editiom”. Biochemistry, 7, no. 9 (2009): h. 655-681.

Berlian dkk. “Penggunaan Perasan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dalam Menghambat Bakteri Escherichia Coli Pada Bahan Pangan” Jurnal Bioilmi 2 no. 1 (2016): h. 99-107.

Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.

Candrasari dkk “ Uji Daya Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz dan Puv.) terhadap Pertumbuhan Stapilococcus aures ATCC 6538, E coli ATCC 11229 dan Cadida albicans ATCC 10231 secara in vitro”. Biomedika, 4 no. 1 (2012): h. 9-16.

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

65

Chandarana, H, dkk. “ Comparison of Antibacterial Activities of Selected Spesies of Zingiberaceae Family and Some Synthetic Compounds”. Turkish Journal Biology 29 (2005): h. 83-97.

Chanthaphon, dkk.. “Antimicrobial Activities Of Essential Oils And Crude Extracts From Tropical Citrus Spp. Against Food-Related Microorganisms”, Songklanakarin J. Sci. Technol., 30 (2008): h. 125-131.

Charyadie. “Daya Hambat Ekstrak Daun Alpukat (Persea americana, Mill.) terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis”. Denta Jurnal Kedokteran Gigi. 8 no.1 (2014): h. 2-8.

Chowdhury A, dkk. “Antimicrobial, Antioxidant And Cytotoxic Activities Of Citrus Hystrix Dc. Fruits”. Dhaka Un J Pharm Sci 8, no. 2 (2009): h.177-180.

Copriady, Jimmi dkk. “Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Kumarin dari Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix Dc)”. Jurnal Biogenesis 2, no. 1 (2005): h. 13-15.

Cushine. “Antimicrobial Activity Of Flavonoids”. International Journal Of Antimicrobial Agents, 26 (2005): H. 343-356.

Devy, dkk. “ Kandungan Flavonoid dan Limonoid pada Berbagai Fase Pertumbuhan Tanaman Jeruk Kalamodin (Citrus mitis Blanco) dan purut (Citrus hystrix DC)”. J.Hort 20, no. 1 (2010): h. 360-367.

Dewi, Kurnia Harlina. “Pengaruh Kecepatan Sentrifugasi pada Proses Pemisahan Hasil Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra) Sebagai Sumber Testosteron Alami dan Antigen”. Jurnal Pengembagan Teknologi Kimia (2010): h. 1693-4393.

Dongmo, dkk. “Essential oils of Citrus aurantifolia from Cameroon and their antifungal activity against Phaeoramularia angolensis”. African journal of Agricultural Research 4, no. 4 (2009): h. 354-358.

Doreen S., dkk. “Preliminary Evaluation on the Antibacterial Activity of Citrus hystrix oil Emulsions Stabilized by Twen 80 and Span 80”, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science 3. no. 2 (2011): h. 209-211.

Drozd, J “Chemical Derivatization in Gas Chromatography”, Journal of Chromatography Library, 19 ., 1985,

Ekawati, Evy Ratnasari. “Pemanfaatan Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Larvasida Aedes Aegypti Instar Iii”. Jurnal Biota. 3 no. 1 (2017).

Ensamory, dkk. Aktivitas Antijamur Infusa Kulit Buah Jeruk Siam (Citrus nobilis) terhadap Aspergillus niger EMP1 U2. Labora Medika. 1, no. 2(2017):h. 6-13.

Ergina, dkk. “Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Palado (Agave Angustifolia) Yang Diekstraksi Dengan Pelarut Air Dan Etanol” J. Akad. Kim. 3, no.3 (2014):h. 165-172.

Fajriati, “Optimasi Metode Penentuan Tanin (Analisis Tanin secara Spektrofotometri dengan Pereaksi Orto-Fenantrolin)”. Kaunia, (2006): h. 107-120.

Fitrianti, Annisa E. “Penentuan Kadar Minyak Atsiri Kulit Jeruk Sunkist (Citrus sinensis L. Osbeck) sebagai Alternatif Peluruh Sterofoam Alami”. IJPST 3, no. 2 (2016): h. 47-52.

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

66

Friatna, Eza Ria, dkk. “Uji Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Jeruk Manis (Citrus Sinensis) Sebagai Alternatif Bahan Pembuatan Masker Wajah”. (2008).

Haeria. Kimia Produk Alami. Masassar: Alauddin Press, 2014.

Hakim, Aliefma. “ Pengembangan Keterampilan Generik Sains, Keterampilan Berpikir Kritis, Dan PemahamanKonsep Mahasiswa Melalui Praktikum Proyek Mini Kimia Bahan Alam”. 2014.

Hammado, dkk. “ Identifikasi Senyawa Bahan Aktif Alkaloid pada Tanaman Lahuna (Eupatorium odoratum)”. Jurnal Dinamika, 4. no. 2 (2013): h.1- 18.

Handoko, dkk. “Studi Efektivitas Ekstraksi (Capsaicin) dari Cabai (Capsicum) Dengan Metode MASE (Microwave Assisted Soxhlet Extraction)”. Jurnal Teknik 6, no. 2 (2017): h. 384-386.

Harborne, J.B. Metoda Fitokimia Penuntun Cara Menganalisa Tumbuhan. Edisi II, ITB, Bandung: 1987.

Hayu. dkk. “Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) dalam Pasta Gigi Terhadap Karakteristik Fisik dan Daya Antibakteri Streptococcus Mutan”. Farmasuetik 9. no. 1 (2013): h. 243-247

Henderson, dkk. “ Antimicrobial Activity Of Lemon (Citrus Limon) Peel Extract Against Escherichia Coli”. American Scientific Research Journal For Engineering, Technology, And Sciences 39, no 1 (2018):h.268-273.

Hidayah, dkk “uji efektifitas ekstrak sargasum muticum sebagai alternative obat bisul akibat aktivitas Stapilococcus aures “ Creativity studienst 1 no. 1 (2016): h. 1-9.

Hidayati. “Distilasi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Pontianak dan Pemanfaatannya dalam Pembuatan Sabun Aromaterapi”. Jurnal Biopropal Industri 3, no. 2 (2012): h. 39 49.

Ilyas, Asriani. Kimia Organik Bahan Alam. Makassar: Alauddin Press, 2013.

Imani, Allamah Kamal Faqih. Tafsir Nurul Quran. Terj. Muhammad, Ahsin. Jakarta: Al-Huda, 2006.

Inayah, Nurul, dkk. “Uji Toksisitas dan Identifikasi Awal Golongan Senyawa Aktif Ekstrak Etanol dan n-heksan Teripang Pasir (Holothuria scabra) Kering Pantai Kenjeran Surabaya”. Jurnal Alchemy 2, no. 1 (2012).

Inouye. “Antibacterial activity of essential oil and their major constituents against respiratory by gaseous contact”. Journal of Antimicrobial Chemoterapy 4, no. 7 (2001): h. 565-573.

Jamaluddin, Nasrullah. “Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) terhadap Klebsiella pneumoniae ATCC”. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 6, no. 2 (2017): h.61-66.

Jannata, dkk. “ Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Apel Manlagi (Malus sylvestris Mill) terhadap Pertumbuhan Sterptococcus mutans”. Jurnal Kesehatan 2, no. 1 (2014): h. 23-28.

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

67

Karlina, “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Herba Krokot (Portulaca oleracea L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli”. Lentera Bio, 2 no. 1 (2013): h. 87–93.

Katsir, Ibnu Al-Misbaahul Muniir fii Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsiir. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, 2010.

Kawiji, dkk. “Ekstraksi Maserasi Oleoresin Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix Dc): Optimasi Rendemen Dan Pengujian Karakteristik Mutu”. Jurnal Agritech 35, no. 2 (2015): h. 178-184.

Kementerian Agama RI. al-Quran dan Terjemahnya. Suabaya: PT. Sukses Publishing, 2011

Khafidhoh Zakiyatul dkk “Efektivitas Infusa Kulit Jeruk Purut (Citrus Hystrix Dc.) Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Penyebab Sariawan Secara In Vitro” The 2nd University Research Coloquium (2015): h.31-37.

Kharismayanti,” Uji Antibakteri Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis terhadap Porpphromonas gingivalis ATCC secara in vitro”. fakultas kedokteran gigi. 2015

Khasanah, Lia Umi, dkk. “Pengaruh Perlakuan pendahuluan Terhadap karakteristik Mutu Minyak AtsirinDaun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC)”. Jurnal Aplikasi teknologi Pangan 4, no. 2 (2015): h. 48-55.

Kindangen, dkk. “Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Kalamansi (Citrus Microcarpa Bunge.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli” Pharmaconjurnal Ilmiah Farmasi–Unsrat 7, no. 4 (2018): h. 62-68

Klangpetch W, “Antibacterial And Antioxidant Effects Of Tropical Citrus Peel Extracts To Improve The Shelf Life Of Raw Chicken Drumettes”. Int Food Res J 3, no. 2 (2016):h.700-707.

Kojong dkk. Uji Kualitas Minyak Biji Adas (Foeniculum vulgare) yang diperoleh dengan Metode Soxhletasi. Jurnal MIPA Unsrat. 2. no. 2 (2013): h. 124-127.

Kurniawan, Adityo. “Ekstraksi Minyak Kulit Jeruk dengan Metode Distilasi, Pengepresan dan Leaching”. Jurnal Teknik 7, no. 1 (2008): h.15-24.

Kurniawan, Deddy dan Arifan, Fahmi. “Pengaruh Lama Penyulingan Terhadap Rendemen Minyak Jeruk Purut Menggunakan Distilasi Vakum”.

Ladytama, Rr. Sarah dkk., “Efektivitas Larutan Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Sebagai Obat Kumur Terhadap Penurunan Indeks Plak Pada Remaja Usia 12 – 15 Tahun - Studi Di Smp Nurul Islami, Mijen, Semarang”. Odonto Dental Journal 1.no 1. (2014): h. 39-43.

Laksono, dkk. “Isolasi dan Uji Antibakteri Senyawa Terpenoid Ekstrak N-Heksana Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata)”. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 17, no. 2 (2014): h. 37-42.

Lamothe, dkk “Plant Antimicrobial Agents and Their Effects on Plant and Human Pathogens”. International Journal of Molecular Sciences. no.10 (2009): h. 3400-3419.

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

68

Lathifah. “Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Senyawa Antibakteri pada Buah Belimbing Wuluh (Everrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Pelarut”. Skripsi. Fakulas Sainstek UIN Malang, 2008

Lemes dkk. “Chemical composition and antibacterial activity of essential oils from Citrus aurantifolia leaves and fruit peel against oral pathogenic bacteria”. An Acad Bras Cienc. 90, no. 2 (2018): h. 1285-1294.

Lenny, Sovia. “ Senyawa Terpenoid dan Steroid”. Skripsi. FMIPA: Universitas Sumatra Utara, 2006.

Lestari, Ayu. dkk “Uji Bioaktivitas Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Pontianak (Citrus Nobilis Lour) Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes Curvignathus Sp)”. 3, no. 2 (2014):h. 38-43.

Lingga, dkk. “Uji Antibakteri Ekstrak Batang Kecombrang (Nicolaia Speciosa Horan) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli”. Jom Faperta 2, No. 2 (2016): h. 1-15.

Liu, Yuanyan, dkk. “Study on essential oils from four species of Zhishi with gas chromatography–mass spectrometry”. Chemistry Central Journal 8, no.1 (2014): h. 8-22.

Luangnarumitchai, dkk. “Antimicrobial Activity Of Essential Oils Against Five Strains Of Propionibacterium Acnes”, Mahidol University Journal Of Pharmaceutical Sciences 34, no. 1 (2007): h. 60-64.

Maharani, Tiah. dkk. : Karaktrisasi Senyawa Hasil Isolasi dari Ekstrak Etil Asetat Daun Namnam (Cynometra Caucliflora L) yang Memiliki Aktivitas Antibakteri”. Jurnak Kimia Valensi, Jurnal Penelitiajn dan Pengembangan Ilmu Kimia 2, no. 1 (2016): h. 55-62.

Markom, dkk. “Extraction Of Hydrolysable Tannins From Phyllanthus Ninuri Linn: Effects Of Selvents And Exctraction Methods”. Separation And Purification Technology 5, no. 2 (2007): h. 487-496.

Marlina, dkk. “Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak n-Heksan Batang Brotowali (Tinospora crispa Linn)”. (2000): h.77-84.

Marnoto, dkk. “Ekstraksi Tannin sebagai Bahan Pewarna Alami dari Tanaman Putrimalu (Mimosa Pudica) Menggunakan Pelarut Organik”. Reaktor 14, no. 1 (2012): h. 39-45.

Megawati, Rizky Farah. Analisis Mutu Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum (L.) Meer. & Perry) dari Maluku, Sumatera, Sulawesi dan Jawa dengan Metode Metabolomic Berbasis Gc-Ms. (2010):h. 1-52.

Miftahendrawati. “Efek Antibakteri Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix) Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans (In Vitro)”. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. 2014.

Miftakhurohmah, dkk.“Efektivitas Formula Minyak Serai Wangi Terhadap Pertumbuhan Kapang Asal Buah Merah Dan Sambiloto”Buletin Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat. 19, no. 2 (2008): h.138-144.

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

69

Montemayor, dkk. “Chemical Compodition of hexane Exctract of Citrus Aurantifolia and Anti-Microbacterium tuberculosis Activity of Same og Its Consitutien”. Jurnal Moleculer no. 17 (2012).

Muhlisin, dkk. “Uji Performansi dan Keseimbangan Massa Evaporator Vakum Double Jacket Tipe Water Jet dalam Proses Pengolahan Gula Merah Tebu (Saccharum officinarum L.)”. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 3, no. 1 (2015): h. 24-36.

Muhtadin dkk. Pengambilan Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Segar dan Kering dengan Menggunakan Metode Steam Distillation. Teknik Pomits 2, no. 1 (2013): h. 99-103.

Mukhriani. “Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif”. Jurnal Kesehatan 7. no. 2 (2014): h. 361-367.

Munawaroh, dkk. “Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix D.C.) dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana”. Jurnal Kompetensi Teknik 2, no.1 (2010): h. 73-78.

Nasrudin. dkk. “Isolasi Senyawa Steroid Dari Kukit Akar Senggugu (Clerodendrum Serratum L.Moon)”. Jurnal Ilmiah Farmasi . 6. no. 3 (2017): h. 332-340.

Nathanael, dkk. “Uji Aktivitas Sitooksik Ekstrak Kulit Jeruk Purut (Citrus hystrix) pada Sl Hela Cervical Cancer Cell Line”. Skripsi, Fakultas Biologi UGM, 2015.

Negri, dkk.” Early State Research on Antifungal Natural Products (Review). Molecules, 2014. 2925-2956.

Nurcahyo, Heru. “Formulasi Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix D.C.) Sebagai Sediaan Aromaterapi”. Pancasakti Science Education Journal 1, no. 1 (2016): h. 7-11.

Nurdin, Muhammad, dkk. “Penentuan Pelarut Terbaik dalam Mengekstrak Senyawa Bioaktif dari Kulit Batang Artocarpus heterphyllus”. Sains dan Teknologi Kimia 1, no. 2 (2010): h. 150-158.

Nuryoto, dkk. “KarakterisasiMinyak Atsiri dari Limbah Daun Cengkeh”. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” (2016): h. 1-4.

Ogioni, dkk. “ Significant Differences Characterize The Correlation Coefficients Between Biocide And Antibiotic Susceptibility Prifiles In Streptococcus aureus”. Curr Pharm 12, no. 16 (2015): h. 25-47.

Pasaribu, dkk. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Minyak Atsiri Kulit Jeruk Citrus Nobilis var. microcarpa Terhadap Pertumbuha Jamur Schizophyllum commune Fries. Hutan Lestari 3, no. 2 (2015): h. 259 – 264.

Pauvova. “Effectivity of Plant Essential Oils Against Clavibacter michiganensis, in Vitro”. Zemdirbyste-Agriculture 95, no. 3 (2008): h. 440–446.

Pelczar dan Chan. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2. Terj. Hadioetomo, dkk. Jakarta: Universitas Indonesia. 1988.

Prastiwi dan Ferry. “Kandungan dan Aktivitas Farmakologi Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia). Jurnal Agroteknologi 6, no. 2 (2016).

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

70

Prastiwi dan Ferry. “Kandungan Dan Aktivitas Farmakologi Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia S.)”. Farmaka Suplemen 15, no. 2 (2003): h. 1-8.

Pratiwi S I, “Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha curcas L.) pada Berbagai Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler Secara in vitro. Skripsi, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, 2008.

Pratiwi, Donna, dkk. “Efek Antibakteri Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) terhadapa Salmonella typhi Secara In Vitro “. 9, no. 2 (2013): h. 110-115.

Pratiwi, R. “Perbedaan Daya Hambat Terhadap Streptococcus Mutans Dari Beberapa Pasta Gigi Yang Mengandung Herbal. Majalah Kedokteran Gigi 38 no. 2 (2005): h. 64-67.

Purwanti E. “Senyawa Bioaktif Tanaman Sereh (Cymbopogon nardu) Ekstrak Kloroform dan Etanol serta Pengaruhnya terhadap Mikroorganisme Penyebab Diare. Skripsi. Fakultas Pendidikan Biologi dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang, 2007.

Ratseewo, dkk. “ Changes in Antioxidant Proprties and Volatile Compounds of Kaffirl Lime Laf as Affected by Cooking Processes”. International Food Reserch Journal 23, no. 1 (2016):h. 188-196.

Rinawati ND. “Daya Antibakteri Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L) Bakteri Vibrio alginolyticus. Skripsi, FMIPA. ITS, 2009.

Robinson, T. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB 1995.

Rosyad. “ Formulasi Sedian gel obat jerawat minyak atsiri daun jeruk nipis (citrus aurantifolia) dan uji daya antibakteri secara in vitro” 2009.

Rusli Taty Rusliati. “(Thickening Agent Effect On The Essential Oil Of Rind Lime (Citrus Hystrix Dc) In Deodorant )”. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia 14, no. 1 (2014): h.80-85.

Rusli. “Uji Anti Septik Deodoran Minyak Atsiri Dari Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus Hystrix Dc)”. JRSKT, 4, no. 2 (2014): h. 394-397.

Samejo, dkk. “Isolation And Characterization Of Steroids From Calligonum Polygonoides”., Jurnal. Pharmacy Res. 6 (2013): h. 346-349.

Sapsuha, dkk.” Pemanfaaan Tanaman Herbal Sebagai Pyrobioik pada Kelompok Peernek Broiler Di Desa Akekolano Kecamatan Oba Utara untuk Mendorong Ketersediaan Daging Broiler Organik Di Provinsi Maluku Utara”. Jurnal Pengabdian Kepada Masyaraka Bidang Kewirausahaan. 1 no. 2 (2018): h. 45-51.

Saputra dkk. Kandungan Kimia Minyak Atsiri dari Kulit Buah Jeruk Bali (Citrus Maxima) Serta Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli. Jurnal Kimia. 11. no. 1 (2017): h. 58-62.

Sayuti, dkk.” Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Minyak Atsiri Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val.) dan Bagle (Zingiber cassumunar Roxb.) terhadap bakteri Stapylococcus aureus dan Escherichia coli ”. (2014).

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

71

Setyawan, Ahmad Dwi.“Status Taksonomi Genus Alpinia Berdasarkan Sifat-Sifat Morfologi, Anatomi dan Kandungan Kimia Minyak Atsiri”. Jurnal Bio SMART 1, no. 1 (1999): h. 31-40.

Setyowati, Ratnaning. “Uji Aktivitas Antiplatelet dan Trombolitik Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) In Vitro”. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Jember (2016): h. . 1-50.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Shivani, et al. “Antimicrobial Activity Of Lemon Peel Extract Against The Bacterium Belonging To The Genus Xanthomonas”. International Journal Of Pharmaceutical Sciences Review And Research. 45, no. 2 (2017): h. 251-254.

Siadi, K “Ekstrak Bungkil Biji Jarak Pagar Ȍjatropha Curcasȏ Sebagai Biopestisida Yang Efektif Dengan Penambahan Larutan Nacl”. Jurnal Mipa 35, no.1 (2012): h. 77-83.

Siburian, Rikson. “ Isolasi Dan Identifikasi Komponen Utama Minyak Atsiri Dari Kulit Buah Jeruk Manis (Citrus Sinensia L Asal Timor Nusa Tenggara Timur”. Jurnal Natur Indonesia 11, No. 1 (2008): h. 8-13.

Silalahi, dkk. “Isolation of Alkaloid Compounds from Ethanol Extract of Rimpang Galang Merah (Alpinia purpurata (Vielli) K. Schum) and nanoparticle production from its Alkaloid Extract. Comparative Study of Antibacterial Properties on Staphylococcus aureus and Eschericia coli”. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 21, no. 1 (2018): h. 1 – 7.

Siswandono dan soekardjo Kimia Medicinal. Surabaya : UN AIR press, 2000: h.115-142.

Sitorus, Asrika Mutiara. “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksan, Etil asetat dan Etanol Teripang di Pulau Sumatra Utara (Holothuria scabra Jaeger)terhadap Stapilococcus aureus dan Pseudomonas aeuginosa”. Jurnal Pharmacology (2015).

Sparkman, O.D., Penton, Z., Fulton, G., Gas chromatography and mass spectrometry a practical guide, Elsevier.

Sukardi, dkk. “ Penerapan Peef Pada Ekstrak Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Dengan Metode Destilasi Air Dan Uap.

Susanti, dkk. “Pengaruh Pemberian Berbagai Kulit Jeruk Sebagai Repelensi Kutu Beras (Sitophilus Oryzae L.) Dan Sumbangsihnya Pada Materi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Dikelas VIII”. Bioilmi 4, no. 2 (2018): h. 110-122.

Svehla G. Textbook Of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Analisis. terj. Setiono dan Handayana Pujatmaka, Teks Analisis anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Revisi, Jakarta: PT. Kalma Media Pustaka, 1985.

Tanaya, Vivi, dkk. “Fraksi Semi Polar dari Daun Mangga Kasturi (Mangifera casturi Kosterm)”. Pendidikan Kimia, 1, no. 1 (2015): h. 778-784.

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

72

Tanzil, Lisawati dkk. “Antidandruff Activityof Extracts From Kaffir Lime (Citrus Hystrix Dc.) Prepared By Different Solvents”. Teknologi Dan Seni Kesehatan. 8 no. 1, (2017) :h.57-62

Tjitrosoepomo Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010.

Trabelsi, dkk. “Antioxidant anf Antimicrobial Activity of Essensial Oil and Methanolic Extract of Tunisian Citrus aurantium L”. Journal of Environmen Sience and Tecnology and Food Tecnology. 8, no. 5 (2014): h. 18-27.

Trisharyanti, Ika. “ Skrining Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun terhadap Salmonella Typhi Resisten Kloramfenikol”. Journal of Pharmaceutical Science and Chemycal Reserch. 2 (2017): h. 66-77.

Tuasikal. “Daya Hambat Infusa daging Buah pala terhadap Pertumbuhan Candida albicans Penyebab Sariawan. Skripsi fakultas analisis kesehatan 2016

Tumane, dkk. “Comparative Study Of Antibacterial Activity Of Peel Extracts Of Citrus Aurantium L. (Bitter Orange) And Citrus Medica L. (Lemon) Against Clinical Isolates From Wound Infection”. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 5 no. 1 (2014): h. 382-387.

Tunjung, dkk. “Anti Cancer Effect of Kaffir Lime (Citrus hystrix DC) Leaft Extract in Cervical Cancer and Neuroblastoma Cell Lines”. Procedia Chemistry 14 (2015): h. 465-468.

Utomo, Suratmin. “Pengaruh Konsentrasi Pelarut N-Heksan Terhadap Randemen Hasil Ekstraksi Minyak Biji Alpukat Untuk Pembuatan Krim Pelembab Kulit”. Jurnal Konversi 5, no. 1 (2016): h. 39-47.

Wahyuni. “Pengaruh Suhu dan Proses Lama Pengendapan terhadap Kualitas Biodisel dari Minyak Jelantah”. Jurnal (2015): h. 5.

Warsito, dkk. “Aktivitas Antioksidan Dan Antimikroba Minyak Jeruk Purut (Citrus Hystrix Dc.) Dan Komponen Utamanya”. Journal Of Environmental Engineering & Sustainable Technology. 4 no. 1 (2017): h 13-18

Warsito, dkk. “Microencapsulation Of Cytrus Hystrix Oil And Its Activity Test As An Antimicrobial Agent” Journal Of Environmental Engineering & Sustainable Technology 4 no. 2, (2017): h.131-137

Wibaldus, dkk. “Bioaktivitas Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes Sp.)” Jkk, 5 no. 1 (2016): h. 44-51.

Widyaningsih, dkk. “Efek Antibakteri Perasan Kulit Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Terhadap Pertumbuhan Salmonella TYPHI Secara In Vitro”. Prosiding (2016).

Wongsariya, dkk. “Synergistic Interaction and Mode of Action of Citrus hystrix Essential Oil Against Bacteria Causing Periodontal Diseases”. Pharm Biol, 52, No. 3 (2014): 273–280.

Wulandary, dkk. “Jenis-Jenis Komponen Minyak Atsiri yang Diisolasi dari Daun Citrus Aurantifolia dan Citrus Nobilis”. Seminar Nasional (2015): h. 662-666.

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

73

Wungsintaweekul, dkk. “Antimicrobial, Antioxidant Activities and Chemical Composition of Selectted Thai Spies”. Songklanakarin Journal of Science and Techology, 32, no. 6 (2010): h. 589-598.

Yuliani, Ratna dkk., “Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Terhadap Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli” . Pharmacon, 12, no. 2, (2011): h.50-54.

Yuliarto, Fuki Tri, dkk. “Pengaruh Ukuran Bahan dan Metode Destilasi (Destilasi Air dan Destilasi Uap-Air) Terhadap Kualitas Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii)”. Jurnal Tekno sains Pangan 1, no. 1 (2012): h. 12-23.

Yulvianti, Meri, dkk. “Pengaruh Perbandingan Campuran Pelarut N-Heksana- Etanol Terhadap Kandungan Sitronelal Hasil Ekstraksi Serai Wangi (Cymbopogon Nardus)”. Jurnal Integrasi Proses 5, no. 1 (2014): h. 8-14.

Yustinah dan Fanandara, Dena. “ Ekstraksi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Sebagai Bahan Tambahan pada Pembuatan Sabun”. Jurnal Konversi. 5, no. 1 (2016): h. 25-30.

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

73

Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian Secara Umum

- Ekstraksi Soxhlet dengan Etanol 96 % dan n-Heksan

- Evaporasi

- Randemen

- Uji Fitokimia

- Uji Aktivitas - Karakterisasi

pada Bakteri Komponen Penyusun

Staphylocuccus aureus dengan GC-MS

dan Salmonella typhi

Metabolit Sekunder Sifat Antibakteri

Residu Filtrat

Ekstrak Pekat

Simplisia Kulit Lemo Cuco (Citrus sp.)

Ekstrak Encer

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

74

Lampiran 2. Diagram Alir Prosedur Kerja Penelitian

1. Penyiapan Simplisia

- Sampel buah Lemo Cuco (Citrus sp.) dibersihkan

- Pisahkan kulit dari dagingnya

- Potong-potong kecil kulit Lemo Cuco

- Keringkan pada suhu ruang.

- Kulit Lemo Cuco digiling menjadi serbuk yang selanjutnya

disebut simplisia.

2. Ekstraksi

- Timbang 50 gram simplisia

- Rangkai alat ekstraksi

- Masukkan ke dalam kertas saring (selongsong)

- Masukkan kedalam ektraktor soxhlet

- Ekstraksi dengan Etanol 96 % pada suhu 81-96oC

- Evaporasi pada suhu 50oC dan 40 rpm

- Lakukan perlakuan sama dengan pelarut n-heksan pada

suhu 72-86oC

Buah Lemo Cuco (Citrus sp.)

Residu Filtrat

Minyak Atsiri

Simplisia

Simplisia

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

75

a. Rendemen

- Timbang Simplisia dan minyak atsiri

- Hitung rendemen

3. Uji Fitokimia

a. Uji Flavonoid

- Dipipet larutan uji ke dalam plat tetes

- Tambahkan ketiga larutan tersebut dan diamati perubahan

warna yang terjadi

- Larutan kuning tua sampai kuning muda (NaOH) 10%

- Merah tua atau merah bata (H2SO4) pa

- Hijau kehitaman atau hijau kekuningan (FeCl3) 5%

b. Uji Alkaloid

- Dipipet larutan uji ke dalam plat tetes

- Tambahkan ketiga pereaksi tersebut dan diamati perubahan

warna yang terjadi

- Endapan putih atau kuning kehijauan (Mayer)

- Endapan coklat atau jingga (Wagner)

- Endapan jingga (Dragendorff).

Simpilisa dan Minyak Atsiri

Randemen

NaOH 10 %, H2SO4 pa.

dan FeCl3 5%

Flavonoid

Alkaloid

Pereaksi Mayer, Wagner

dan Dragendorff

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

76

c. Uji Steroid dan Terpenoid

- Dipipet larutan uji ke dalam plat tetes

- Tambahkan pereaksi tersebut dan diamati perubahan warna

yang terjadi

- Merah, biru sampai ungu (Terpenoid)

- Hijau muda atau kuning (Steroid)

d. Uji Fenolik

- Dipipet larutan uji ke dalam plat tetes

- Tambahkan larutan tersebut dan diamati perubahan warna

yang terjadi

- Hijau atau biru kehitaman

e. Uji Saponin

- Dipipet larutan uji ke dalam tabung reaksi

- Tambahkan aquade panas dan panaskan selama 30 menit

- Amati perubahan terjadi selama 30 menit

- Terdapat busa

Terpenoid dan Steroid

Pereaksi Liebarman

Burchard

Fe Cl3 1%

Fenolik

Saponin

H2O panas

Page 92: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

77

4. Uji Bioaktivitas

a. Sterilisasi Alat

- Dicuci hingga bersih dan kering

- Dibungkus dengan kertas hvs

- Keringkan dengan oven selama 180oC selama 2 jam

b. Pembuatan Media Nutrien Agar (NA)

- Timbang 1.125 gr NA

- Larutkan dengan aquades 45 mL

- Panaskan diatas hot plate dan aduk sampai homogen

- Autoklaf selama 15 menit, suhu 121oC

- Angkat dan tunggu sampai hangat (± 50oC)

- Tuang ke cawan petri sebanyak 16 mL dan 1 mL pada tabung reaksi

- Diamkan sampai media memadat

Alat

Hasil

Nutrien Agar (NA)

Media

Page 93: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

78

c. Peremajaan Bakteri

- Siapkan media NA steril

- Ambil 1 jarum ose kultur bakteri dari stok kultur

- Pindahkan ke media dengan digoreskan berbentuk zig-zag pada

permukaan media padat

- Inkubasi pada suhu 37oC selama 1 hari (24 jam)

d. Pengenceran Minyak Atsiri dan Kontrol Positif

- Encerkan minyak atsiri dengan konsentrasi 20 %, 10 %, 5 %, 2,5 %

dan 1.25 % dalam 2 mL dengan menggunkan pelarut DMSO

- Kontrol positif antibiotik ampicillin (Stapilococcus aureus) dan

sefiksin (Salmonella tyhpi) dibuat konsentrasi 2 % dalam 2 mL.

e. Pembuatan Suspensi Uji

- Siapkan 10 mL NaCl fisiologis 0,9% dalam Erlenmeyer

- Ambil beberapa jarus ose kultur bakteri dari stok kultur

- Celupkan ke NaCl fisiologis 0,9% dan menghomogenkan

- Mengukur transmitan sampai 25% T hamper sama jumlah koloni

105-108 CFU/mL

Media dan Bakteri

Bakteri

NaCl 0,9%

Inokulum

Minyak Atsiri

Larutan Uji

Page 94: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

79

f. Pembuatan Media Uji

- Timbang 0.5440 gr MHA

- Larutkan dengan aquades 16 mL

- Panaskan diatas hot plate dan aduk sampai homogen

- Autoklaf selama 15 menit, suhu 121oC

- Angkat dan tunggu sampai hangat (± 50oC)

- Pipet suspensi uji sebanyak 100 µL ke dalam media

- Homogenkan dan tuang ke cawan petri

- Ratakan dengan menggoyang-goyangkan diatas meja kerja

- Diamkan sampai media memadat

g. Perendaman Kertas Cakram

- Siapkan semua alat dan bahan (plat tetes yang telah dibeli label,

mikropipet dan larutan uji).

- Letakkan kertas cakram dengan diameter 0,5 cm atau 5 mm

diatas plat tetes.

- Pipet ekstrak dengan berbagai konsentrasi, kontrol positif dan

kontrol negatif masing-masing 50 µL ke permukaan kertas

cakram.

- Rendam selama 30-60 menit dan dibiarkan menyerap sebelum

diletakkan pada media uji.

Muller Hintom Agar (MHA)

Media Uji

Kertas Cakram

Hasil

Page 95: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

80

h. Penanaman Kertas Cakram

- Siapkan media uji dan keras cakram yang sudah diserap

- Angkat kertas cakram dengan pinset steril dan angin-anginkan

sampai tidak ada lautan yang menetes

- Letakkan i atas permukaan media uji dengan pinset dan tekan

sedikit

- Lakukan sampai semua kertas cakram tertanam

- Diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.

i. Pengukuran Daya Hambat

- Siapkan jangka sorong

- Ukur zona bening pada sisi vertikal, horizontal dan diagonal

selama 24 jam

- Jumlah dan rata-ratakan

- Luas hambatan ditentukan dengan cara diameter keseluruhan

(cakram + zona hambatan) dikurangi dengan diameter cakram

dan diameter zona hambat pelarut (jika pelarut memberikan

zona hambat).

Zona Bening

Zona Hambat

Kertas Cakram dan Media Uji

Zona Hambat

Page 96: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

81

5. Karakterisasi Komponen Penyusun Minyak Atsiri Kulit Buah Lemo Cuco

(Citrus sp.) dengan GC-MS

- Menggunakan gas helium sebagai gas pembawa, kecepatan alir gas

1 mL/min, temperatur injektor 30o sampai 180℃ pada 4 /min

kemudian 180 sampai 250 pada 10.

- Spektra massa direkam pada 30 sampai 450 m/z.

- Aktifkan dan diatur seluruh komponen yang terkait.

- Atur tampilan analisis, pilih sampel login pada monitor sementara

menunggu GC dan MS pada monitor dalam keadaan ready.

- Injek sampel sebanyak 1 µL ke dalam autoinjektor. Jika grafik telah

terlihat datar, analisis GC dapat dihentikan dengan mengklik stop

pada monitor.

-Puncak grafik diidentifikasi akan menunjukkan komponen yang

paling mirip dari beberapa komponen dari bobot molekul serta tinggi

intens peaknya.

Minyak Atsiri

Spektrum

Page 97: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

82

Lampiran 3. Perhitungan

1. Penentuan Nilai Rendemen

a. Penentuan Nilai Rendemen Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol

(C2H5OH) 96%

Dik : Bobot simplisia = 50.0004 g

Bobot cawan kosong = 105.1005 g

Bobot cawan + minyak = 117.9810 g

Dit : Rendemen = …?

Penye:

Bobot ekstrak = (Bobot cawan + minyak) - Bobot cawan kosong

= 117.9810 g - 105.1005 g

= 12.8805 g

Rendemen = ���������

�������� ���� x 100 %

= ��.�����

��.����� x 100 %

= 25.8 %

b. Penentuan Nilai Rendemen Minyak Atsiri dari Ekstrak n-Heksan

(C6H14)

Dik : Bobot simplisia = 50.0005 g

Bobot cawan kosong = 119.2003 g

Bobot cawan + minyak = 120.8030 g

Dit : Rendemen = …?

Penye:

Bobot ekstrak = (Bobot cawan + minyak) - Bobot cawan kosong

= 120.8030 g - 119.2003 g

= 1.6027 g

Page 98: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

83

Rendemen = �����������

�������� ���� x 100 %

= �.�����

��.����� x 100 %

= 3.2 %

2. Pembuatan Media Peremajaan Bakteri

Dik : V1 = 100 mL

G2 = 2.5 g

V2 = 50 mL

Dit : G1 = …?

Penye:

V1 x G1 = V2 x G2

100 mL x G1 = 50 mL x 2.5 g

G1 = ������.��

�����

= 1.2501 g

3. Pengenceran Ekstrak dan Kontrol Positif

a. Pengenceran Ekstrak Etanol dan n-Heksan

Dik : C1 = 20 % C3 = 5 %

V2 = 4 mL C4 = 2.5 %

C2 = 10 % C5 = 1.25 %

Dit : V1 = …?

Penye:

20 % = �

= �

���

= 0.8 g

Page 99: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

84

1) 20 % dibuat menjadi 10 % dalam 2 mL

C1 x V1 = C2 x V2

20 % x V1 = 10 % x 2 mL

V1 = ��%����

��%

= 1 mL

2) 20 % dibuat menjadi 5 % dalam 2 mL

C1 x V1 = C2 x V2

20 % x V1 = 5 % x 2 mL

V1 = �%����

��%

= 0.5 mL

3) 20 % dibuat menjadi 2.5 % dalam 2 mL

C1 x V1 = C2 x V2

20 % x V1 = 2.5 % x 2 mL

V1 = �.�%����

��%

= 0.25 mL

4) 20 % dibuat menjadi 1.25 % dalam 2 mL

C1 x V1 = C2 x V2

20 % x V1 = 1.25 % x 2 mL

V1 = �.��%����

��%

= 0.125 mL

Page 100: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

85

b. Pengenceran Kontrol Positif

Dik : Ampicillin (Staphylococcus aureus)

Sefiksin (Salmonella thypi)

Dit : g = …? Masing-masing dibuat 2 % dalam 2 mL

Penye:

Ampicillin 2 % = �

= �

���

= 0.04 g

Sefiksin 2 % = �

= �

���

= 0.04 g

4. Pembuatan Media Uji

a. Pembuatan Media Uji Bakteri Stapilococcus Aureus

Dik : V1 = 1000 mL

G2 = 34 g

V2 = 16 mL (1 Erlenmeyer untuk 1 Capet)

Dit : G1 = …?

Penye:

V1 x G1 = V2 x G2

1000 mL x G1 = 16 mL x 34 g

G1 = ��������

������

= 0.5440 g

Page 101: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

86

b. Pembuatan Media Uji Bakteri Salmonella Thypi

Dik : V1 = 1000 mL

G2 = 34 g

V2 = 16 mL (1 Erlenmeyer untuk 1 Capet)

Dit : G1 = …?

Penye:

1000 mL x G1 = 16 mL x 34 g

G1 = ��������

������

= 0.5440 g

5. Pengukuran Zona Hambat

a. Bakteri Stapilococcus Aureus

Tabel 3.1. Pengukuran Zona Hambat terdahap Bakteri Stapylococcus aureus

No. Sampel

Uji

Sisi

Vertikal

Sisi

Horizontal

Sisi

Diagonal

Diameter

Zona Hambat Daya Hambat

1. A 16.90 14.62 15.18

16.55 69.79 8.58 16.48 16.14

2. B 14.24 14.12 14.68

12.39 59.65 10.80 10.24 10.20

3. C 12.14 11.28 11.68

9.73 48.62 8.14 7.36 7.74

4. D 7.04 7.04 7.06

7.47 33.10 6.08 5.52 5.80

5. E 8.62 8.04 8.66

8.37 30.27 6.54 6.58 6.38

6. F 6.88 9.54 8.74

8.39 40.41 0.00 0.00 0.00

7 G 7.56 7.83 7.66

7.68 34.40 0.00 0.00 0.00

8. H 7.26 7.76 7.26

6.62 24.47 5.86 5.68 5.86

9. I 5.00 5.00 5.00

5.73 12.74 6.28 6.52 6.54

10 J 5.00 5.00 5.00

5.38 7.10 5.70 5.78 5.80

11. + 14.72 15.06 14.56

14.78 66.17 0.00 0.00 0.00

12 - 5.00 5.00 5.00

5.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Page 102: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

87

Diameter Zona Hambat = SisiVertikal+SisiHorizontal+SisiDiagonal

3

Daya Hambat = DiameterZonaHambat−diametercakrem

DiameterZonaHambat x 100 %

b. Bakteri Salmonella typhi

Tabel 3.4. Pengukuran Zona Hambat terdahap Bakteri Salmonella tyhpi

No. Sampel

Uji

Sisi

Vertikal

Sisi

Horizontal

Sisi

Diagonal

Diameter

Zona Hambat Daya Hambat

1. A 15.42 11.18 12.86

13.08 61.77 13.16 13.84 12.04

2. B 9.62 8.04 9.76

10.72 53.36 12.06 12.28 12.56

3. C 7.76 6.72 6.48

8.61 41.93 10.28 10.32 10.10

4. D 7.48 7.82 7.34

6.62 24.47 5.82 5.76 5.44

5. E 5.52 5.78 5.72

5.69 12.13 6.48 5.52 5.42

6. F 10.64 16.26 12.16

9.31 46.29 5.64 5.38 5.78

7 G 5.50 5.48 5.56

5.51 9.26 5.52 5.44 5.56

8. H 5.26 5.22 5.20

5.27 5.12 5.52 5.14 5.24

9. I 5.00 5.00 5.00

5.00 0.00 5.00 5.00 5.00

10 J 5.00 5.00 5.00

5.00 0.00 5.00 5.00 5.00

11. + 8.44 7.46 7.66

14.31 65.10 21.58 20.38 20.32

12 - 5.00 5.00 5.00

5.00 0.00 5.00 5.00 5.00

Diameter Zona Hambat = SisiVertikal+SisiHorizontal+SisiDiagonal

3

Daya Hambat = DiameterZonaHambat−DiameterCakrem

DiameterZonaHambat x 100 %

Page 103: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

88

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

1. Penyiapan Simplisia

Buah Lemo Coco (Citrus sp.) Memisahkan Kulit dengan

Daging Buahnya

Simplisia Pengeringan pada Suhu Ruang

Page 104: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

89

2. Ekstraksi Minyak Atsiri dengan Metode Soxhletasi

Menimbang Simplisia Menyiapkan Selongsong

Soxhletasi dengan Menggunkan Pelarut Etanol Simplisia dalam Selongsong

(C2H5OH) 96% dan n-Heksan (C6H14)

Minyak dari ekstrak Etanol dan ekstrak n-Heksan dari Simplisia

Kulit Buah Lemo Cuco

Page 105: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

90

3. Pemekatan Minyak dengan Metode Evaporasi

Minyak dari Ekstrak Etanol dan n-Heksan dari Simplisia Kulit Buah Lemo Cuco

Evaporasi Minyak dari Ekstrak Etanol dan Ektrak n-Heksan

Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol dan Ekstrak n-Heksan dari Simplisia

Kulit Buah Lemo Cuco

Page 106: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

91

4. Penentuan Nilai Rendemen

Bobot Simplisia Kulit Buah Lemo Cuco

Bobot Cawan Kosong

Bobot Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol dan Ekstrak n-Heksan

Page 107: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

92

5. Uji Fitokimia

Menyiapkan Alat dan Ekstrak dan Pereaksi Uji

(A) (B)

(C)

Uji Fitokimia dengan Uji Kualitatif Perubahan warna (A dan B) dan Busa (C).

(A) Ekstrak etanol, (B) ekstrak n-Heksan dan (C) Uji Saponin

Page 108: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

93

6. Uji Aktivitas Antibakteri

a. Sterilisasi alat

Membersihkan Alat Membungkus dengan Mensterilkan dengan Oven

Kertas HVS Selama 2 jam pada

Suhu 180OC

b. Pembuatan Media Peremajaan Bakteri

Menimbang Media MHA Melarutkan dengan Aquades Memanaskan Media

Media Peremajaan Sterilisasi Media dengan Media Setelah

Autoklaf pada Suhu 121oC dipanaskan

Selama 15 Menit

Page 109: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

94

c. Peremajaan Bakteri

Media Peremajaan Mengambil Isolat dari Menggores Secara

Stok Kultur Bakteri Ziq-zaq pada Media

Peremajaan Bakteri Peremajaan Bakteri Inkubasi pada Suhu

Salmonella Thypi Stapilococcus Aureus 37oC Selama 24 Jam

d. Pembuatan Suspensi Uji

Sterilisasi Alat Menyiapkan Isolat Bakteri Natrium Klorida (NaCl)

dan Semua Peralatan 0.9% Fisiologis

Page 110: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

95

Menambahkan Beberapa Jarum Memipet NaCl 0.9% Fisiologis

Ose Isolat Bakteri Ke dalam Erlenmeyer

Mengukur Transmitan Jumlah Koloni Bakteri Suspensi Uji

dengan Spektrofotometer UV

e. Pembuatan Media Uji

1) Pembuatan Media Uji Bakteri Stapilococcus Aureus

Page 111: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

96

Menimbang Media MHA

Melarutkan dengan Aquades dan Sterilisasi Media

Memanaskan Sampai Mendidih dengan autoklaf

Media Uji Menambahkan Suspensi Uji dan

Menuangkan ke dalam Cawan Petri

Page 112: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

97

2) Pembuatan Media Uji Bakteri Salmonella Thypi

Menimbang Media MHA

Melarutkan dengan Aquades dan Memanaskan Sterilisasi Media

Media Uji Menambahkan Suspensi Uji dan

Menuangkan ke dalam Cawan Petri

Page 113: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

98

f. Pengenceran Minyak Atsiri dan Kontrol Positif

1) Pengenceran Minyak Atsiri

Menimbang Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol dan Ekstrak n-Heksan

Melarutkan dengan DMSO sampai 2 mL dengan

Konsentrasi 20%; 10%; 5%; 2.5% dan 1.25%

(A-E Ekstrak n-Heksan dan F-G Ekstrak Etanol)

Menghomogenkan dengan Vorteks

Page 114: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

99

2) Pengenceran Kontrol Positif

Menghaluskan Antibiotik Ampicillin dan Antibiotik Sefiksin

Menimbang Antibiotik Menimbang Antibiotik

Ampicillin Sefiksin

Melarutkan dengan Aquades dalam 2 mL dengan Konsentrasi 2%

Page 115: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

100

g. Perendaman dan Penanaman Kertas Cakram

1) Bakteri Stapilococcus Aureus

Menyiapkan Alat, Kertas Cakram, Larutan Uji, Kontrol Positif dan Kontrol Negatif

Membagi Media Menjadi Menyiapkan Media uji Merendam Kertas Cakram

4 Bagian Serisi Suspensi Uji Selama 30-60 Menit

Meletakkan Kertas Cakram Memberi Label dan Wrap Inkubasi pada Suhu 37oC

Diatas Media UJi Selama 24 Jam

Page 116: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

101

2) Bakteri Salmonella Thypi

Menyiapkan Alat, Kertas Cakram, Larutan Uji, Kontrol Positif dan Kontrol Negatif

Membagi Media Menjadi Menyiapkan Media uji Merendam Kertas Cakram

4 Bagian Berisi Suspensi Uji Selama 30-60 Menit

Meletakkan Kertas Cakram Memberi Label dan Wrap Inkubasi pada Suhu 37oC

Diatas Media UJi Selama 24 Jam

Page 117: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

102

h. Pengukuran Zona Hambat

1) Bakteri Stapilococcus Aureus

Mengukur Zona Bening disekitar Setelah diinkubasi Selama 24 jam Cakram

pada Sisi Vertikal, Horizontal dan Diagonal

Mengukur Zona Bening disekitar Cakram

Page 118: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

103

2) Bakteri Salmonella thypi

Mengukur Zona Bening disekitar Setelah diinkubasi Selama 24 jam Cakram

pada Sisi Vertikal, Horizontal dan Diagonal

Mengukur Zona Bening disekitar Cakram

Page 119: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

104

Lampiran 5. Gambar Spektrum Karakterisasi dengan GC-MS

1. Gambar Spektrum Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol Kulit Buah Lemo

Cuco (Citrus sp.)

2. Gambar Spektrum Minyak Atsiri dari Ekstrak n-Heksan Kulit Buah

Lemo Cuco(Citrus sp.)

Page 120: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Cyclohexene, 4-ethenyl-4-methyl-3-(1-methylethenyl)-1-(1-methylethyl)-, (3R-trans)-

20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 3500

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1266 (13.506 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms121.1

93.1

136.1

161.1

77.0

107.153.0

189.1 204.1 253.0175.0 281.0 331.0 345.9

20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 3500

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216413: Cyclohexene, 4-ethenyl-4-methyl-3-(1-methylethenyl)-1-(1-methylethyl)-, (3R-trans)-121.0

93.0

136.0

161.077.0

41.0107.0

55.0

189.027.0 204.0175.0

Page 121: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Copaene

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1362 (14.107 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms119.1

161.1

93.1

77.0

55.1204.2

136.1

253.0 331.0280.9 405.1

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216680: Copaene119.0

161.0

93.0

41.0

77.0

204.0

136.0

Page 122: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Cyclohexane, 1-ethenyl-1-methyl-2,4-bis(1-methylethenyl)-, [1S-(1.alpha. ,2.beta.,4.beta.)]-

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1393 (14.301 min): SULFA.D\data.ms81.1

107.1

55.0

147.0

129.0189.1

252.9

163.1331.0 404.9206.9

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216301: Cyclohexane, 1-ethenyl-1-methyl-2,4-bis(1-methylethenyl)-, [1S-(1.alpha.,2.beta.,4.beta.)]-81.0

41.0

107.0

147.0

189.0

65.0123.0

163.0205.0

Page 123: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Bicyclo[7.2.0]undec-4-ene, 4,11,11-trimethyl-8-methylene-, (E)-(1R,9S)-( -)-

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1466 (14.757 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms93.1

133.1

69.1

161.153.0

109.1 189.1

252.9205.1 331.0280.9 405.1

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216351: Bicyclo[7.2.0]undec-4-ene, 4,11,11-trimethyl-8-methylene-, (E)-(1R,9S)-(-)-93.0

41.0

133.0

69.0

161.0

109.0

189.0

205.0

Page 124: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : .alpha.-Humulene

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1539 (15.214 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms93.1

121.1

147.177.0

53.1

204.1

175.0 252.9 327.0 405.0269.0 346.0

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216788: .alpha.-Humulene93.0

121.0

147.041.077.0

204.057.0 175.0

Page 125: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Germacrene D

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1594 (15.558 min): SULFA.D\data.ms161.1

105.0

81.0

55.1133.1

204.1

253.0 326.9280.9 405.0346.1

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216742: Germacrene D161.0

105.0

81.0

41.0

133.0

204.0

65.0

Page 126: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : (3E,6E)-3,7,11-TRIMETHYL-1,3,6,10-DODECATETRAENE

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1618 (15.708 min): SULFA.D\data.ms93.1

69.1

119.1

53.1

161.1

135.1207.1189.1 253.0 331.0 405.0269.0 346.0

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216890: (3E,6E)-3,7,11-TRIMETHYL-1,3,6,10-DODECATETRAENE93.0

69.0

119.0

53.0

135.0 161.0189.0204.0

Page 127: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : .delta.-Cadinene

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1669 (16.027 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms161.1

119.1

134.1

204.2

91.1

189.155.1

70.1 253.0 330.9 404.9346.1268.9

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216940: .delta.-Cadinene161.0

119.0134.0

204.0

189.0

92.0

H

Page 128: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : .delta.-Cadinene

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1669 (16.027 min): SULFA.D\data.ms161.1

119.1

134.1

204.1

91.0

55.1 189.1

73.0 221.1 252.9331.0 405.0346.0269.0

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #216940: .delta.-Cadinene161.0

119.0134.0

204.0

189.0

92.0

H

Page 129: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : 1H-Cycloprop[e]azulen-7-ol, decahydro-1,1,7-trimethyl-4-methylene-, [1ar -(1a.alpha.,4a.alpha.,7.beta.,7a.beta.,7b.alpha.)]-

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1789 (16.778 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms91.0

205.1119.1

159.1

69.1

187.1

53.1 135.1

253.0221.1 405.1326.9 346.0

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #267797: 1H-Cycloprop[e]azulen-7-ol, decahydro-1,1,7-trimethyl-4-methylene-, [1ar-(1a.alpha.,4a.alpha.,7.beta.,7a.beta.,7b.alpha.)]-119.043.0

91.0

205.0

159.0

69.0

187.0

135.0

27.0

221.0

OH

Page 130: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Isospathulenol

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1878 (17.334 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms119.1

91.0

159.1

55.1 177.1135.171.1

205.1

221.1 253.0 326.9 405.0

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #267808: Isospathulenol119.0

43.0 91.0

162.0

135.067.0 187.0205.0

27.0221.0

Page 131: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : (1R,7S,E)-7-Isopropyl-4,10-dimethylenecyclodec-5-enol

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 1988 (18.022 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms91.0

109.1 159.1

55.1

131.1

177.1220.2

202.2

73.0 253.0 326.9 405.0343.1

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #267330: (1R,7S,E)-7-Isopropyl-4,10-dimethylenecyclodec-5-enol109.0

91.0

159.0

41.0

67.0

131.0

220.0177.0

202.0

Page 132: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : 1-((1S,3aR,4R,7S,7aS)-4-Hydroxy-7-isopropyl-4-methyloctahydro-1H-inden-1 -yl)ethanone

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 2078 (18.585 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms153.1

135.0

71.1

111.0

93.155.0

238.2177.1

205.1 327.0 405.0221.1 281.0

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #327818: 1-((1S,3aR,4R,7S,7aS)-4-Hydroxy-7-isopropyl-4-methyloctahydro-1H-inden-1-yl)ethanone153.0

43.0

135.0

71.0

111.0

95.0

238.0177.027.0

Page 133: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Nootkatone

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 2201 (19.355 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms91.1

147.1

121.1

55.1

175.1

203.1

71.0

220.1

402.9341.0281.0238.1

20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #260150: Nootkatone147.0

121.0

91.0

41.0

175.0

203.067.0

219.0

O

Page 134: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : Hexadecanoic acid, methyl ester

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 2346 (20.262 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms74.0

55.1

143.1

227.2270.297.1

185.1123.1 163.1 203.1 402.9341.0253.0

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 4000

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #434887: Hexadecanoic acid, methyl ester74.0

43.0

143.0

227.097.0 270.0185.0115.0

243.0

O

O

Page 135: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

Library Searched : C:\Database\07 W10N14.LQuality : 99ID : 9,12,15-Octadecatrienoic acid, methyl ester, (Z,Z,Z)-

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 4200

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance Scan 2616 (21.951 min): AL MUJAIZAH.D\data.ms79.1

55.1

108.1

135.1 216.0173.0

236.1191.0 264.1281.0153.1 340.9 429.1315.0 376.9 405.0

40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 360 380 400 4200

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

m/z-->

Abundance #506648: 9,12,15-Octadecatrienoic acid, methyl ester, (Z,Z,Z)-79.0

41.0

108.0

135.059.0

163.0 236.0 292.0

O

O

Page 136: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN KARAKTERISASI KOMPONEN …repositori.uin-alauddin.ac.id/15274/1/AL MUJAIZAH.pdf · 2019. 11. 27. · S.Si., dan Indah Fitriyani, S.Si) serta rekan PKL

RIWAYAT HIDUP

Penulis skripsi ini bernama lengkap Al Mujaizah,

lahir di Sinjai, 09 Januari 1996, anak dua dari lima

bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri bapak

Uddin dan Ibu Nurhayati. Penulis memulai pendidikan

formalnya pada tahun 2002 di SDN No. 145 Cobbu, Sinjai

Borong, Sinjai, MTs Negeri pada tahun 2008. Penulis aktif

pada bidang olahraga, seni dan pramuka . tahun 2011 penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sinjai Timur dan aktif dibidang osis, seni,

olahraga dan PMR Penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 2014 di Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar melalui jalur SPAN-PTKIN dengan mengambil

Jurusan Kimia Fakultas Sain dan Teknologi dengan konsentrasi Kimia Organik

khususnya tantang bahan alam hingga lulus pada tahun 2019 dengan gelar Sarjana

Sains (S.Si). Penulis pernah aktif dalam Mahasiswa Jurusan Kimia (HMJ) sebagai

anggota bidang Keilmuan tahun 2015-201. Penulis juga pernah menjadi Asisten

Praktikum Metabolisme Biomolekul tahun 2016-2017, Praktikum Kimia Dasar,

praktikum Kimia Koordinasi dan Ikatan Kimia, Praktikum Biologi Dasar dan

Praktikum Kimia Fisika I tahun 2017-2018 dan Praktikum Kimia Fisika II dan

Preparasi Senyawa Organik tahun 2018-2019. Penulis juga mengikuti Organisasi

kampus yaitu Koperasi mahasiswa (KOPMA).