UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website...

128
PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, BELANJA BANTUAN SOSIAL, DAN BELANJA SUBSIDI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE 2013-2017 Oleh: Nurul Mudhiatil Mufliha NIM: 11140860000077 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Transcript of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website...

Page 1: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

PENGARUH PENYALURAN DANA ZIS, BELANJA BANTUAN

SOSIAL, DAN BELANJA SUBSIDI TERHADAP KEMISKINAN DI

INDONESIA PERIODE 2013-2017

Oleh:

Nurul Mudhiatil Mufliha

NIM: 11140860000077

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

i

Page 3: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

ii

Page 4: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

iii

Page 5: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

iv

Page 6: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Nurul Mudhiatil Mufliha

2. Nama Panggilan : Nurul

3. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Juni 1996

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Alamat : Jl. Rorotan 3, Rt 01/010 no.7

Cilincing Jakarta Utara

6. Status : Belum Menikah

7. Kewarganegaraan : Indonesia

8. No.Hp : 087839048706

9. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK : R.A Jauharatul Huda

2. SD : MI Al-Wathoniyah 43

3. SMP : MTS Al-Awwabin Depok

4. SMA : MA Al-Awwabin Depok

5. SI :Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Aripin bin H.Gozali

Tempat & Tanggal Lahir : Bekasi, 07 Juli 1962

Pekerjaan : Karyawan Swasta

2. Ibu : Siti Umayah

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Juli 1969

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

IV. ORGANISASI

1. Forum Komukasi Mahasiswa Betawi (FKMB) 2014-2016

2. Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018

3. Himpunan Qori dan Qoriah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014-2016

Page 7: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

vi

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of ZIS fund distribution, Social

Assistance Expenditures and Subsidy Expenditures on poverty in Indonesia for the

2013-2017 period. The sample of this study consisted of 4 ZIS data obtained from the

National Zakat Agency (BAZNAS), then social assistance spending, subsidy

expenditure and the last poverty data obtained at the Central Statistics Agency (BPS).

The method used is a method of multiple linear regression analysis by testing

classical assumptions.

According to the results of the F test that the three independent variables (ZIS,

Bansos, and Subsidies), the results of this study are simultaneously affect the

dependent variable (poverty) by having a significance value of 0,000 which means

less than 0.05. Furthermore, it is supported by the results of the T test that the three

independent variables partially have a significant effect on the dependent variable,

with a significance value on the ZIS variable of 0,000 then Bansos of 0.016, and the

last subsidy of 0.000, which means smaller than 0.05.

Keywords : ZIS, Bansos, Subsidi, Poverty

Page 8: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyaluran dana ZIS,

Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Subsidi terhadap kemiskinan di indonesia

periode 2013-2017. Sampel dari penelitian ini terdiri dari 4 yaitu ZIS data yang

diperoleh pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), kemudian belanja bantuan

sosial, belanja subsidi dan yang terkahir kemiskinan data yang diperoleh pada Badan

Pusat Statistik (BPS) . Metode yang digunakan adalah metode analisis regresi linear

berganda dengan menguji asumsi klasik.

Hasil penelitian ini adalah menurut hasil uji F bahwa ketiga variabel

independent (ZIS, Bansos, dan Subsidi) berpengaruh secara simultan terhadap

variabel dependent (kemiskinan) dengan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000

yang berarti lebih kecil dari 0,05. Selanjutnya didukung dengan hasil uji T bahwa

ketiga variabel independent secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependent, dengan nilai signifikansi pada variabel ZIS sebesar 0,000 kemudian

Bansos sebesar 0,016, dan terakhir Subsidi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari

0,05.

Kata Kunci : ZIS, Bansos, Subsidi, Kemiskinan

Page 9: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillhirahmanirrahim

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah

SWT, yang selalu memberikan rahmat serta kasih sayangnya kepada hambanya.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad

SAW. Sehingga penulis ini dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini memiliki judul “ Pengaruh Penyaluran dana ZIS, Belanja Bantuan

Sosial, dan Belanja Subsidi Terhadap Kemiskinan di Indonesia Periode 2013-2017”

yang disusun dengan tujuan untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Terselesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari do‟a ,bimbingan,

dukungan, motivasi, serta bantuan dari orang-orang yang terbaik disekeliling penulis.

Karena itu dikesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepda:

1. Terima kasih kepada Allah SWT yang selalu mencurahkan karunia, rahmat

dan rizki-Nya serta selalu memberikan kemudahan sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini dan meraih gelar Ekonomi di Universitas ini.

2. Kedua orang tuaku, Umi dan Abeh yang dengan ikhlas selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil, selalu memberikan kasih sayang dan

cintanya yang tiada terhingga dan tidak pernah berhenti memanjatkan doa

untuk kesuksesan anaknya. Terima kasih untuk semua kasih sayang dan

pengorbanan yang selalu diberikan. Kalian adalah motivasi utama bagi

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

3. Kakaku tercinta, Ahmad Sya‟roni dan Husnul Chotimah yang menjadi

semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

ix

4. Bapak Nurul Ichsan M.A selaku dosen pembimbing I yang selalu meluangkan

waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh

kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan.

6. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Kepala Jurusan Ekonomi Syariah

dan Ibu RR. Tini Anggraeni, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah

yang telah memberikan jalan dan kemudahan bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Elvira Sitna Hajar selaku dosen pembimbing akademik yang selalu

memberikan semangat dan doa bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mencurahkan

ilmunya kepada kami.

9. Seluruh Jajaran Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas kerja kerasnya

memberikan pelayanan yang terbaik untuk menunjang kegiatan pembelajaran

bagi kami. Khususnya Bapak Ajib yang selalu bersedia untuk direpotkan

kami.

10. Saudaraku Cing Imel Terima kasih untuk selalu menjadi tempat berkeluh

kesah bagi penulis selama menyelesaikan skripsi ini dan sudah banyak

direpotkan.

11. Teman-teman terbaik, Diah Larasati, Siti Jamila, Hujjatul Maryam, Firsty

Izzata Bella, Siti Maesaroh Andini, Zaria Azzahra, Irna Atriani, Nur

Rohmaniah. Terima kasih untuk kebersamaannya selama 8 semester ini.

12. Teman-teman “Gibah Squade” Terimakasih atas doa kalian dan selalu

memberikan semangat.

13. Teman-teman Ekonomi Syariah khususnya angkatan 2014. Terima kasih atas

dukungannya dan rasa kekeluargaannya. Semoga tetap terjalin silaturahim

diantara kita.

Page 11: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

x

14. Sahabat tersayang Rani Widiaastuti, Terimaksih sudah banyak direpotkan,

dan selalu memberikan semangat serta doa.

15. Kepada teman-teman KKN, Terimakasih atas doa kalian dan selalu

memberikan semangat.

16. Teman-teman “FAALIHAH” Terimakasih atas motivasi serta doa dan

dukungan kalian.

17. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

18. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih ada

kekurangan, karena keterbatasan yang ada dalam diri penulis. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun masih sangat diperlukan penulis. Semoga

skripsi ini dapat emberikan manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 08 Agustus 2018

Penulis

(Nurul Mudhiatil Mufliha)

Page 12: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF...............................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.............................................................iii

LEMBAR PERNYATAAN.........................................................................................iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................................v

ABSTRACT...................................................................................................................vi

ABSTRAK..................................................................................................................vii

KATA PENGANTAR................................................................................................viii

DAFTAR ISI................................................................................................................xi

DAFTAR TABEL......................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xv

DAFTAR GRAFIK....................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................8

C. Tujuan dan Manfaat........................................................................................9

Page 13: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

xii

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................11

A. Kemiskinan......................................................................................................11

1. Definisi Kemiskinan..................................................................................11

2. Macam-macam Kemiskinan Dalam Pandangan Islam..............................11

3. Kategori Miskin.........................................................................................12

4. Program Penanggulangan Kemiskinan Pemerintah...................................13

5. Program Penanggulangan Kemiskinan BAZNAS.................................... 18

B. Zakat, Infak dan sedekah.................................................................................29

1. Definisi Zakat............................................................................................29

2. Dasar Hukum Zakat...................................................................................30

3. Rukun Zakat, Syarat Wajib Zakat dan Hikmah Zakat...............................32

4. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat..................................................34

5. Definisi Infak.............................................................................................36

6. Definisi Sedekah........................................................................................38

7. Kewajiban Zakat dalam Maqashid Syari‟ah..............................................39

C. Belanja Bantuan Sosial....................................................................................41

D. Belanja Subsidi................................................................................................44

E. Hubungan Antar Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen............45

1. Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)................................................................45

2. Belanja Bantuan Sosial..............................................................................46

3. Belanja Subsidi..........................................................................................47

F. Penelitian Terdahulu........................................................................................47

G. Kerangka Berfikir............................................................................................54

H. Hipotesis Penelitian.........................................................................................55

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................57

A. Objek Penelitian...............................................................................................57

B. Ruang Lingkup Penelitian...............................................................................57

Page 14: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

xiii

C. Metode Penentuan Sampel.............................................................................58

D. Metode Pengumpulan Data..............................................................................59

E. Metode Analisis Data......................................................................................59

1. Uji Asumsi Klasik.....................................................................................60

2. Regresi Linier Berganda............................................................................63

F. Operasional Variabel Penelitian......................................................................66

1. Variabel Independen..................................................................................66

2. Variabel Dependen....................................................................................68

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN........................................................69

A. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................................69

1. Sejarah Singkat BAZNAS.........................................................................69

2. Perkembangan BAZNAS...........................................................................70

3. Visi dan Misi BAZNAS.............................................................................72

B. Deskripsi Hasil Penelitian................................................................................73

1. Kemiskinan................................................................................................73

2. Deskripsi Penyaluran dana ZIS.................................................................74

3. Belanja Bantuan Sosial..............................................................................75

4. Belanja Subsidi..........................................................................................76

C. Analisa dan Pembahasan.................................................................................78

1. Uji Asumsi Klasik.....................................................................................78

2. Uji Regresi Linier Berganda.....................................................................85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................94

A. Kesimpulan......................................................................................................94

B. Saran................................................................................................................95

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................96

Page 15: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Pengeluaran Belanja Bantuan Sosial Periode 2010-2015…...3

Tabel 1.2 Realisasi Pengeluaran Belanja Subsidi Periode 2010-2015……............4

Tabel 1.3 Penyaluran Dana ZIS Periode 2007-2016...............................................6

Tabel 1.4 Presentase Penduduk Miskin Periode 2007-2016...................................7

Tabel 2.1 Instrumen Utama Penanggulangan Kemiskinan.............................…...13

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia periode 2013-2017..................73

Tabel 4.2 Penyaluran ZIS di indonesia periode 2013-2017..................................74

Tabel 4.3 Realisasi Pengeluaran Belanja Bantuan Sosial Periode 2013-2017......76

Tabel 4.4 Realisasi Pengeluaran Belanja Subsidi periode 2013-2017……..........77

Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas……………………………..................................79

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi……………………………........................................80

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi……………………….......................................85

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) …………………......................87

Tabel 4.9 Uji Statistik F (uji Simultan) …………………………………............88

Tabel 4.10 Uji Statistik t (Uji Parsial) ……………………………......................90

Page 16: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1Caturdaya Masyarakat Sejahtera dan Mandiri……………...............19

Gambar 2.2 Prinsip Program Zakat Community Development……………….....20

Gambar 2.3 Latar Belakang Rumah Sehat………………………………………22

Gambar 2.4 Program Rumah Cerdas Anak Bangsa……………………………...24

Gambar 2.5 Program pelayanan rumah pintar…………………………………...26

Gambar 2.6 Program mobil atau motor pintar…………………………………...27

Gamabar 2.7Program tanggap bencana…………………………….....................28

Gambar 2.8 Kerangka Berfikir…………………………………………..............54

Page 17: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Uji Heteroskedastisitas Scatterplot……………………………….81

Grafik 4.2 Uji Normalitas Histogram………………………………………..83

Grafik 4.3 Uji Normalitas P-Plot…………………………………………….84

Page 18: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data ZIS, Bansos, Subsidi, dan Kemiskinan…………………………..100

Lampiran 2 Data Kemiskinan Pertahun…………………………………………….102

Lampiran 3 Data Bansos Pertahun………………………………………………....103

Lampiran 4 Data Subsidi Pertahun…………………………………………………104

Lampiran 5 Uji Multikolinieritas…………………………………………………...105

Lampiran 6 Uji Autokorelasi……………………………………………………….106

Lampiran 7 Hasil Analisis Regresi………………………………………………....107

Lampiran 8 Koefisien Determinasi (R2) …………………………………………..108

Lampiran 9 Uji F (Uji Simultan) …………………………………………………..109

Lampiran 10 Uji T (Uji Parsial) …………………………………………………....110

Page 19: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan Negara Berkembang. Indonesia masih memiliki banyak

daerah miskin yang perlu perhatian lebih oleh pemerintah. Kemiskinan pula bukan

hanya masalah di Indonesia, tetapi merupakan masalah dunia . (Tulus.T.H.Tambunan,

2014).

Menurut Ritonga (2003:1) memberikan definisi bahwa kemiskinan adalah

kondisi kehidupan yang serba kekurangan yang dialami seorang atau rumah tangga

sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal atau yang layak bagi

kehidupannya. Kebutuhan dasar minimal yang dimaksud adalah yang berkaitan

dengan kebutuhan pangan, sandang, perumahan dan kebutuhan sosial yang

diperlukan oleh penduduk atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

secara layak.

Faktor yang dapat berpengaruh terhadap kemiskinan adalah belanja bantuan

sosial, belanja subsidi, dan penyaluran dana ZIS oleh Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS). Menurut kajian tata kelola Bansos, Belanja bantuan sosial merupakan

pengeluaran berupa transfer uang, barang, atau jasa yang diberikan oleh pemerintah

pusat/daerah kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan

terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi, dan kesejahteraan

masyarakat. Risiko sosial yang dimaksud di sini adalah kejadian atau peristiwa yang

Page 20: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

2

dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial baik itu yang ditanggung

oleh individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat sebagai dampak dari krisis sosial,

krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak

diberikan bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi

yang wajar.

Menurut Sri Mulyani, ada sejumlah hal yang saat ini tengah menjadi fokus

dari pemerintah, salah satunya mendorong penuh pengadaan belanja sosial.

Pemerintah tentu akan terus mengupayakan agar setiap kebijakannya mampu

berperan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Menurut ketua BPS Suhariyanto

Persentase penduduk miskin pada Maret 2017 adalah 10,64 persen. Turunnya tipis

daripada September 2016, yakni 0,06 persen dari 10,70 persen. Kondisi ini relatif

lebih lambat dibandingkan periode-periode sebelumnya. Sementara itu, untuk angka

ketimpangan pada Maret 2017 adalah sebesar 0,393 atau turun 0,001 poin

dibandingkan September 2016 lalu yang sebesar 0,394. Kemudian Sri Mulyani

menilai statistik yang muncul masih menggambarkan hasil yang masih berimbang.

Jika dilihat dari kementerian lembaga yang melakukan belanja-belanja untuk sosial,

dia bisa makin efektif, maka kita bisa mengimbangi belanja modal yang besar ini

dengan perbaikan di bidang penurunan kemiskinan dan kesenjangan. Ini ada sebuah

gambaran dalam realisasi pengeluaran pemerintah menurut belanja bantuan sosial.

Page 21: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

3

Tabel 1.1

Realisasi pengeluaran pemerintah menurut belanja bantuan sosial periode

2010-2015 (Ribuan Rupiah)

Periode Realisasi

2010 3.627.404.487.000

2011 4.007.604.216.000

2012 1.402.416.897.000

2013 2.267.140.617.000

2014 1.640.604.334.000

2015 3.029.787.495.000

sumber: Badan Pusat Statistik

Jika dilihat dari tabel 1.1 di atas laporan realisasi untuk belanja bantuan sosial

dari periode 2010 yaitu 3.627.404.487.000 Triliyun hingga periode 2011 yaitu

4.007.604.216.000 Triliyun telah mengalami peningkatan, kemudian di periode 2012

hingga 2015 terjadi fluktuatif data mengalami turun naik.

Maka yang diharapkan agar pemerintah lebih menekankan dalam belanja

bantuan sosial tersebut karena jika kita melihat pada laporan reaslisasi pengeluaran

pemerintah diatas dengan jumlah milyar dapat membantu masyarakat yang

membutuhkan kehidupan yang layak serta yang diharapkan pula dana tersebut dapat

dialokasikan dengan tepat sasaran agar dapat megentaskan masyarakat dari jurang

kemiskinan.

Kemudian dengan belanja subsidi presiden Joko Widodo menekankan agar

pemerintah memastikan alokasi belanja subsidi dan belanja bantuan sosial dalam

Page 22: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

4

APBN terfokus dan efektif dalam mengurangi masalah kemiskinan. Pada Tahun

2016, alokasi subsidi bunga kredit program mengalami peningkatan dari 1,9 Triliun

rupiah pada 2015 menjadi 15,8 Triliun rupiah di Tahun 2016. Subsidi ini berupa

subsidi bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan bunga kredit perumahan untuk MBR

(masyarakat berpenghasilan rendah). Oleh karena itu peran pemerintah dalam belanja

subsidi ini juga sangat diperlukan dengan memberikan subsidi kepada produsen-

produsen swasta untuk mendorong agar memperbesar produksi, maka sekolah-

sekolah swasta dapat diberi subsidi untuk menyediakan pendidikan dengan harga

yang lebih murah (Due, 1985). Ada sebuah gambaran mengenai laporan realisasi

pengeluaran pemerintah pada belanja subsidi.

Tabel 1.2

Realisasi pengeluaran pemerintah menurut belanja subsidi

Periode 2010-2015 (Ribuan Rupiah)

Periode Realisasi

2010 64.605.959.000

2011 39.552.236.000

2012 26.641.086.000

2013 25.717.306.000

2014 31.757.432.000

2015 694.262.769.000

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwasanya laporana realisasi untuk

belanja subsidi mengalami fluktuatif dengan terjadi turun naik, tetapi jika kita lihat di

Page 23: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

5

tahun 2015 realisasi pengeluarannya mencapai 64.262.769.000 Milyaran rupiah

termasuk pengeluaran yang cukup besar. Maka dari itu karena masyarakat yang

memiliki pendapatan yang rendah masih cukup banyak, oleh karena itu perlu adanya

tekanan dalam belanja subsidi ini, sehingga dengan belanja subsidi tersebut dapat

membantu dalam mengentaskan kemiskinan.

Di negara Indonesia ini mayoritas beragama islam, dengan mengenal nama

zakat itu bukan lagi nama yang asing, karena zakat termasuk dalam rukun islam yang

ketiga. Setiap muslim wajib membayar zakat dan dianjurkan pula untuk bersedekah

maupun berinfak. Dalam penyaluran dana Zakat, Infak dan Sedekah sudah ada sejak

zaman islam tetapi tidak melalui lembaga amil zakat melainkan memberikan

langsung kepada mustahik, dan atau juga memberikan kepada orang yang dipercaya

untuk disalurkan kepada mustahik, tetapi hal tersebut kurang maksimal karena dana

yang disalurkan tersebut bisa jadi diberikan kepada orang yang sama, padahal masih

banyak mustahik-mustahik yang lain, sehingga pendistribusiannya menjadi tidak

merata. Oleh karena itu, dengan adanya lembaga amil zakat ini bisa terbantu dalam

penyaluran dana ZIS. Penyaluran dana Zakat ini juga diberikan kepada 8 asnaf salah

satunya adalah fakir miskin. Kemudian lembaga amil zakat ini juga bukan hanya

berwenang dalam penyaluran, tetapi juga dalam pengelolaan, Pengumpulan maupun

penghimpunan.

Page 24: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

6

Tabel 1.3

Penyaluran dana ZIS periode 2007-2016 (Dalam Rupiah)

Periode Penyaluran

2007 14.900.657.271

2008 9.422.137.014

2009 17.467.332.246

2010 30.010.628.410

2011 43.417.936.160

2012 45.465.384.247

2013 50.615.218.917

2014 69.649.837.874

2015 74.587.383.638

2016 80.252.586.455

Sumber: Laporan Keuangan BAZNAS

Apabila dilihat dari tabel 1.3 di atas penyaluran dana Zakat, infak, dan

sedekah di BAZNAS mengalami kenaikan dari tahun ke tahun hanya saja di tahun

2008 mengalami penurunan menjadi 9.422.137.014. Kemudian ketika penyaluran

dana Zakat, infak, dan sedekah meningkat diharapkan penghasilan pada mustahik

juga meningkat agar yang awalnya menjadi mustahik akan menjadi muzakki sehingga

mustahik pun akan berkurang. Penyebab meningkatnya kemiskinan di Indonesia ini

salah satunya adalah tidak adanya penghasilan maupun pendapatan dari tenaga kerja,

karena orang tersebut menganggur ataupun setengah menganggur. Oleh karena itu

pemerintah harus lebih memerhatikan masyarakatnya. Inilah presentase dari tingkat

kemiskinan di Indonesia

Page 25: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

7

Tabel 1.4

Presentase penduduk miskin periode 2007-2016

Periode

Presentase Penduduk Miskin

Kota + Desa

2007 16,58

2008 15,42

2009 14,15

2010 13,33

2011 12,36

2012 11,66

2013 11,47

2014 10,96

2015 11,13

2016 10,70

sumber: Badan Pusat Statistik

Berdasarkan dari tabel 1.4 di atas presentase penduduk miskin di Indonesia

mengalami turun naik dari periode 2007 yakni 16,58 persen hingga periode 2014

yakni 10,96 persen mengalami penurunan dan kemudian di periode 2015 itu

mengalami peningkatan yaitu 11,13 persen . akan tetapi di periode 2016 presentase

pun menurun kembali menjadi 10,70 persen.

Dari data ini kita mengetahui bahwasanya indonesia ini masih memiliki

penduduk miskin 10 persen, oleh karena itu bagaimana untuk membebaskan dari

jurang kemiskinan teresebut, maka diperlukan instrumen-instrumen yang telah dibuat,

seperti penyaluran dana ZIS oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), kemudian

Page 26: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

8

belanja bantuan sosial oleh pemerintah pusat, dan belanja subsidi oleh pemerintah

pusat. Kemudian dengan problematika kemiskinan ini maka pentingnya penekanan

penyaluran dana ZIS di Indonesia , belanja bantuan sosial, serta belanja subsidi.

Jika kita lihat dari presentase kemiskinan pada tahun 2016 mengalami

penurunan menjadi 10%. Maka dari itu si peneliti ini ingin mengetahui apakah

variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi kemiskinan, serta apakah terdapat

pengaruh yang signifikan atau tidak.

Oleh karena itu si peneliti ini mengangkat judul mengenai “ PENGARUH

PENYALURAN DANA ZIS, BELANJA BANTUAN SOSIAL, DAN BELANJA

SUBSIDI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA PERIODE 2013-2017 “

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Penyaluran dana ZIS berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan

di Indonesia ?

2. Apakah Belanja Bantuan Sosial berpengaruh signifikan terhadap

Kemiskinan di Indonesia?

3. Apakah Belanja Subsidi berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan di

Indonesia?

4. Apakah Penyaluran dana ZIS, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Subsidi

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia?

Page 27: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

9

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian:

1. Untuk mengetahui apakah Penyaluran dana ZIS berpengaruh signifikan

terhadap Kemiskinan di Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah Belanja Bantuan Sosial berpengaruh signifikan

terhadap Kemiskinan di Indonesia.

3. Untuk mengetahui apakah Belanja Subsidi berpengaruh signifikan terhadap

kemiskinan di Indonesia.

4. Untuk mengetahui apakah Penyaluran dana ZIS, Belanja Bantuan Sosial,

Belanja Subsidi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Kemiskinan di Indonesia.

Manfaat Penelitian:

Penelitian yang dilakukan oleh penulis, diharapakan dapat memberikan

manfaat kepada berbagai pihak, khususnya Pembaca. yakni:

1. Agar pemerintah lebih memperhatikan rakyatnya dan juga dapat

menekankan dalam belanja bantuan sosial serta subsidi dengan

mengalokasikan dana tersebut secara merata agar tidak timpang tindih.

2. Agar masyarakat menyadari bahwa dengan membayar zakat, infak, maupun

sedekah dapat memanbantu pemerintah dalam penurunan kemiskinan di

Indonesia.

Page 28: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

10

3. Dapat memperkaya referensi ilmiah, serta tidak hanya mencari informasi

mengenai zakat, infak, dan sedekah. Maka tambahkan lah dalam belanja

APBN agar lebih optimal.

4. Menjadi Referensi bagi peneliti selanjutnya agar mempertimbangkan dalam

bahan penulisan ini mengenai penyaluran dana zis dan pengeluaran

pemerintah terhadap kemiskinan di indonesia.

Page 29: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kemiskinan

a. Definisi Kemiskinan

Menurut (basri, 2002) Kemiskinan diartikan sebagai akibat ketiadaan

demokrasi yang mencerminkan hubungan kekuasaan yang menghilangkan

kemampuan warga suatu negara untuk memutuskan masalah yang menjadi perhatian

mereka sendiri., sehingga mayoritas penduduk kurang memperoleh alat-alat produksi

(lahan dan tekhnologi) dan sumber daya ( pendidikan, kredit, dan akses pasar).

Kemudian BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi

serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh si miskin, melainkan

karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Ada

pula yang yang berpendapat kemiskinan itu bersifat kompleks, karena dapat diartikan

sebagai kemiskinan ekonomis, budaya sosial, psikologis, religi, bahkan sampai

politik, jadi kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak memperoleh

kesempatan untuk memiliki aset dan hak. (seminar sehari pengentasan kemiskinan

dan kesenjangan pemerataan hasil pembangunan, 1993) .

b. Macam-macam Kemiskinan Dalam Pandangan Islam

Menurut (Arif, 2010) Dalam sudut pandang Islam, kemiskinan terbagi

menjadi 3 tingkatan, yaitu:

Page 30: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

12

Miskin iman, miskin Iman adalah orang yang jiwanya tidak ada kontak atau

hubungan dengan Allah, atau jika ada hubungan pun terlalu tipis, yaitu hanya

ingat pada Allah saat susah saja.

Miskin ilmu, miskin ilmu ini menjadi penyebab yang kedua mengapa manusia

miskin dan tidak tahu cara menyelesaikan masalah hidup. Saat ini etos kerja

umat muslim sangat rendah, mereka enggan untuk mengkaji ilmu-ilmu Allah.

Miskin harta, para ulama mazhab seperti Malikiyah, Syafi‟iyah, dan

Hanabilah, miskin adalah sebagai seseorang yang masih memiliki

kemampuan untuk bekerja berusaha dalam rangka memperoleh harta dan

menghidupi keluarganya secara halal tetapi hasil yang didapat masih belum

mencukupi bagi pemenuhan kebutuhan dirinya dan keluarganya.

c. Kategori Miskin

Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan garis kemiskinan Rp 401.220 per

kapita per bulan pada Maret 2018. Angka ini naik 3,63 % dibanding September 2017

sebesar Rp 387.160 per kapita per bulan. Jika ditarik lebih jauh, garis kemiskinan

pada Maret 2016 ialah Rp 354.386 per kapita per bulan. Memang, angka itu relatif

kecil. Namun, Bambang menerangkan itu untuk per orang. Jika dalam satu keluarga

rata-rata terdapat 4 orang maka garis kemiskinan sekitar Rp 1,6 juta. Maka rumah

tangga yang memiliki pengeluaran dibawah Rp 1,6 juta termasuk kategori miskin.

Kemudian Bank Dunia mendefinisikan, Kemiskinan absolut sebagai hidup

dengan pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk

pendapatan dibawah $2 per hari.

Page 31: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

13

d. Program Penanggulangan kemiskinan Pemerintah

Menurut kominfo mengenai program penanggulangan kemiskinan kabinet

indonesia. Salah satunya adalah TNP2K ( Tim Nasional Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan) adalah lembaga yang dibentuk untuk menangani dan berkoordinasi

dalam hal-hal yang berkaitan dengan penanggulangan dan pengentasan kemiskinan di

republik Indonesia

Tabel 2.1

Instrumen utama penanggulangan kemiskinan terbagi 3 klaster:

Klaster I

Klaster II Klaster III

Program Bantuan Sosial

Terpadu Berbasis Keluarga

Program Penanggulangan

Kemiskinan Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat

Program Penanggulangan

Kemiskinan Berbasis

Pemberdayaan Usaha Mikro

dan Kecil

Tujuan:

Mengurangi beban rumah

tangga miskin melalui

peningkatan akses terhadap

pelayanan kesehatan,

pendidikan, air bersih, dan

sanitasi

Tujuan:

Mengembangkan potensi dan

memperkuat kapasitas

kelompok masyarakat miskin

untuk terlibat dalam

pembangunan yang didasarkan

pada prinsip-prinsip

Tujuan:

Memberikan akses dan

penguatan ekonomi bagi

pelaku usaha berskala mikro

dan kecil

sumber: TNP2K (Tim NasionalPercepatan Penanggulangan Kemiskinan)

1.) Program-program Penanggulangan Kemiskinan Klaster I:

Program Keluarga Harapan (PKH)

Page 32: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

14

PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai

kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota RTSM wajib

mengikuti persyaratannya. Kemudian program ini, memiliki waktu jangka pendek

yang bertujuan untuk mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang

diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi

berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

BOS adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya

nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud

pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. Tujuan umum program BOS untuk

meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib

belajar sembilan tahun yang bermutu.

Program Bantuan Siswa Miskin (BSM)

Meski dana BOS diharapkan dapat meningkatkan jumlah keikutsertaan

peserta didik, tapi faktanya, masih tetap saja ada siswa yang putus sekolah dan tidak

melanjutkan. Penyebabnya, para orangtua kesulitan memenuhi kebutuhan pendidikan

seperti baju, seragam, buku tulis dan buku cetak, sepatu, biaya transportasi, dan biaya

lain-lain yang tidak ditanggung oleh dana BOS (Bantuan Operasional

Sekolah).Kebijakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) bertujuan agar siswa dari kalangan

tidak mampu dapat terus melanjutkan pendidikan di sekolah.

Page 33: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

15

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)

Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin dan hampir miskin. Tujuan Jamkesmas adalah meningkatkan

akses terhadap masyarakat miskin dan hampir miskin agar dapat memperoleh

pelayanan.

Program Beras Untuk Keluarga Miskin (RASKIN)

Raskin merupakan subsidi pangan yang diperuntukkan bagi keluarga miskin

sebagai upaya dari pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan

memberikan perlindungan pada keluarga miskin. Pendistribusian beras ini diharapkan

mampu menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan menerima

beras minimal 10 Kg/KK tiap bulan dan maksimal 20 Kg/KK tiap bulan dengan

harga bersih Rp 1.000/kg di titik-titik distribusi.

2.) Program-program Penanggulangan Kemiskinan Klaster II:

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

PNPM adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai

dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyarakat. PNPM dilaksanakan melalui harmonisasi dan

pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan

pendampingan, dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi

masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. Program

penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat dapat

dikategorikan menjadi dua yakni:

Page 34: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

16

PNPM Inti, terdiri dari program/proyek pemberdayaan masyarakat berbasis

kewilayahan, yang mencakup PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri

Perkotaan, Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

(PISEW), dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus

(P2DTK).

PNPM Penguatan, terdiri dari program-program pemberdayaan masyarakat

berbasis sektor untuk mendukung penanggulangan kemiskinan yang

pelaksanaannya terkait pencapaian target sektor tertentu. Pelaksanaan

program-program ini di tingkat komunitas mengacu pada kerangka kebijakan

PNPM Mandiri.

Program Perluasan Dan Pengembangan Kesempatan Kerja/Padat Karya

Produktif

Padat Karya adalah suatu kegiatan produktif yang memperkerjakan atau

menyerap tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur yang relatif banyak.

Secara teknis konsep program ini adalah untuk membangun ekonomi masyarakat

melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat usaha-usaha produktif dengan memanfaatkan

potensi SDA, SDM dan Teknologi sederhana yang ada serta peluang pasar. Kegiatan

Padat Karya Produktif dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka

membangun ekonomi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat usaha

produktif dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya

Manusia (SDM) dan Teknologi sederhana yang tersedia yang bertujuan untuk

Page 35: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

17

meningkatkan pendapatan masyarakat perdesaan dan memperluasan kesempatan

kerja.

3.) Program-program Penanggulangan Kemiskinan Klaster III

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dana pinjaman dalam bentuk Kredit

Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) dengan plafon kredit dari Rp. 5

Juta sampai dengan Rp. 500 juta. Agunan pokok KUR adalah proyek/usaha yang

dibiayai, namun Pemerintah membantu menanggung melalui program penjaminan

hingga maksimal 70% dari plafon kredit. Bantuan berupa fasilitas pinjaman modal

ini adalah untuk meningkatkan akses pembiayaan perbankan yang sebelumnya hanya

terbatas pada usaha berskala besar dan kurang menjangkau pelaku usaha mikro kecil

dan menengah seperti usaha rumah tangga dan jenis usaha mikro lain yang bersifat

informal, mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM

Kredit Usaha Bersama (KUBE)

KUBE adalah program yang bertujuan meningkatkan kemampuan anggota

KUBE di dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-hari, ditandai dengan

meningkatnya pendapatan keluarga, meningkatnya kualitas pangan, sandang, papan,

kesehatan, tingkat pendidikan. Meningkatnya kemampuan anggota KUBE dalam

mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam keluarganya maupun dengan

lingkungan sosialnya, Meningkatnya kemampuan anggota KUBE dalam

menampilkan peranan-peranan sosialnya, baik dalam keluarga maupun lingkungan

sosialnya.

Page 36: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

18

Sasaran program KUBE adalah keluarga miskin produktif (orang yang sama

sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak mempunyai kemampuan

memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan atau orang yang

mempunyai sumber mata pencaharian, tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok

yang layak bagi kemanusiaan. Keluarga Miskin yang mengalami penurunan

pendapatan dan kesejahteraannya atau mengalami penghentian penghasilan.

e. Program Penanggulangan Kemiskinan BAZNAS

Selanjutnya kita akan membahas program pengentasan kemiskinan di

BAZNAS yang mana data ini didapatkan langsung oleh Pusat Baznas itu sendiri. Jadi

tidak hanya pemerintah saja yang mempunyai program pengentasan kemiskinan. Hal

ini menjadikan bahwasanya pemerintah itu dapat terbantu oleh BAZNAS dalam

penanggulangan kemiskinan. Maka yang diharapkan pula dengan adanya program

pengentasan kemiskinan ini masyarakat dapat menikamati hidup yang layak. Inilah

program-program pengentasan kemiskinan BAZNAS:

1.) Program Zakat Community Development (ZCD)

Program Zakat Community Development (ZCD) adalah program

pengembangan komunitas dengan mengintegrasikan aspek sosial (pendidikan,

kesehatan, agama, lingkungan, dan aspek sosial lainnya) dan aspek ekonomi secara

komprehensif yang pendanaan utamanya bersumber dari zakat, infak, dan sedekah

sehingga terwujud masyarakat sejahtera dan mandiri. Program ZCD meliputi kegiatan

pembangunan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga terwujud

masyarakat yang memiliki keberdayaan dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi dan

Page 37: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

19

kehidupan beragama yang disebut dengan “Caturdaya Masyarakat”. Caturdaya

Masyarakat dalam program ZCD merupakan unsur utama dan saling terkait satu

dengan yang lain. Dengan demikian masyarakat dapat dikategorikan sebagai

masyarakat yang sejahtera dan mandiri apabila telah memenuhi empat daya tersebut.

Gambar 2. 1

Caturdaya Masyarakat Sejahtera dan Mandiri

Prinsip Program

Program ZCD memiliki enam prinsip yang harus ada dalam konsep dan

tahapan pelaksanaan program serta tertanam dalam diri pengelola dan peserta

program. Enam prinsip ZCD meliputi Berbasis Komunitas, Syari‟ah Islam,

Partisipasi, Kemanfaatan, Kesinambungan, dan Sinergi.

Page 38: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

20

Gambar 2.2

Prinsip Program Zakat Community Development

Makna dari masing-masing prinsip adalah sebagai berikut:

Berbasis Komunitas: Program ZCD dilaksanakan dengan sasaran

mustahik/penerima manfaat yang terkumpul dalam suatu wilayah geografis atau

suatu tempat karena kondisi-kondisi khusus dan dalam berbagai bentuk kegiatan

yang disepakati bersama.

Syari‟ah Islam: Program ZCD dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan

hukum Islam dalam penyaluran (tasharruf) zakat.

Partisipasi: Pelaksanaan Program ZCD melibatkan secara langsung

mustahik/penerima manfaat mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan

Page 39: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

21

pelaksanaan. Mustahik/penerima merupakan pelaku (subyek) dan bukan sebagai

obyek program.

Kemanfaatan: Memberikan nilai tambah material dan non material yang sebesar-

besarnya kepada mustahik/penerima manfaat.

Kesinambungan: Program ZCD dilaksanakan secara bertahap dalam jangka

waktu tertentu dan dengan kegiatan-kegiatan yang saling terkait menuju

tercapainya tujuan program.

Sinergi: Program ZCD merupakan program terbuka untuk berbagai pihak terlibat

baik dalam pendanaan maupun pengelolaannya sebagai wujud kerjasama dalam

kebajikan dan ketakwaan (ta‟awun „alal birri wa taqwa).

Tujuan Program

Tujuan utama Program ZCD adalah “Terwujudnya Masyarakat Sejahtera dan

Mandiri“. Adapun tujuan khusus Program ZCD adalah:

Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian mustahik/penerima manfaat tentang

kehidupan yang berkualitas.

Menumbuhkan partisipasi menuju kemandirian masyarakat.

Menumbuhkan jaringan sosial ekonomi kemasyarakatan.

Menciptakan program pemberdayaan yang berkelanjutan dalam mewujudkan

kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

Page 40: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan
Page 41: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

23

Konsep dan Jenis Program

Rumah Sehat BAZNAS hanya untuk masyarakat miskin secara GRATIS

dengan sistem membership (1 membership untuk semua anggota Keluarga).

Model pelayanan Rumah Sehat diberikan dalam bentuk

Pelayanan Dalam Ruang

Pelayanan Luar Ruang ( Unit Kesehatan Keliling)

2.) Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB)

Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB) adalah program pendanaan dan

bimbingan bagi siswa dan mahasiswa dalam bidang pendidikan dan pelatihan

sehingga menjadi individu yang mandiri.

Latar Belakang

Indonesia berada dalam peringkat ke-108 diantara bangsa-bangsa lain di dunia

(Human index 2010) .

Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia menyebabkan berbagai

permasalahan, salah satunya angka pengangguran terbuka 10,45 % dan angka

setengah pengangguran 28,16 % (BPS 2007). Melihat kondisi ini, BAZNAS

bermaksud membuka jalan bagi masyarakat kurang mampu dan mengajak mereka

menatap tegap masa depan melalui program pengembangan pendidikan.

Tujuan

Mewujudkan tujuan nasional dibidang pendidikan dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Page 42: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan
Page 43: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

25

3.) Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS)

Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) adalah Bea studi Mahasiswa

berprestasi di kampus negeri di seluruh Indonesia. Sesuai namanya program ini

mengutamakan mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu tanpa sarjana.

Beastudi SKSS membiayai mahasiswa semester pertama sampai lulus sarjana. SKSS

adalah program beasiswa ikatan dinas kepada setiap penerima untuk menjadi sarjana

pelopor pemberdayaan masyarakat di desanya

Target Program

Lulusan SMA/MU/SMK/Ponpes yang lulus USMPTN dan terdaftar di PTN

regional SKSS .

Memiliki kepedulian sosial

Memiliki keinginan untuk pemberdayaan potensi lokal daerah

Siswa dengan nilai tambah non-akademis yang dilengkapi dengan surat

keterangan atau sertifikat

4.) Rumah Pintar

Rumah Pintar yaitu rumah pusat pembelajaran masyarakat yang di dalamnya

terdapat perpustakaan dengan 5.000 unit buku, sarana bermain edukatif, peralatan

ketrampilan bagi anak, remaja, ibu dan masyarakat sekitarnya.Rumah Pintar di Bantul

Yogyakarta ini juga menjadi posyandu untuk memantau gizi anak, tempat berlatih

menjahit ibu-ibu, tempat belajar komputer bagi anak dan remaja serta tempat para

Page 44: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan
Page 45: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan
Page 46: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan
Page 47: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

29

2. Zakat, Infak dan Sedekah

a. Definisi Zakat

Menurut (Qardawi, 1996) Ditinjau dari segi bahasa, zakat adalah kata Masdar

dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Menurut Lisan Al-arab , Arti

kata zakat adalah suci, tumbuh, berkah dan terpuji. Kemudian menurut Wahidi kata

zaka berarti bertambah dan tumbuh. Zakat dari segi istilah fikih berarti sejumlah harta

tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak. Ibnu

Taimiah berkata, “Jiwa orang yang berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan

bersih pula.

Zakat menurut Syari‟at ialah kewajiban yang harus ditunaikan dalam harta

khusus, yaitu hewan ternak, tetanaman, barang tambang, dan perdagangan, diberikan

untuk golongan tertentu atau lebih tepatnya delapan golongan yang disebutkan dalam

surat At-Taubah dalam waktu khusus, yaitu jika telah tiba masa haul, selain buah-

buahan, yang jika berbuah, saat itulah waktu kewajiban menunaikan zakat (utsaimin,

2011).

Menurut (Rozalinda, 2016) Zakat dalam pengertian suci, adalah

membersihkan dari jiwa dan harta. Seseorang yang mengeluarkan zakat berarti dia

telah membersihkan diri dan jiwanya dari penyakit kikir, membersihkan hartanya dari

hak orang lain. kemudian zakat dalam pengertian berkah adalah harta yang sudah

dikeluarkan zakatnya secara kualitatif akan mendapat berkah dan akan berkembang,

walaupun secara kuantitatif jumlahnya berkurang.

Menurut (Zuhayly, 2005) Definisi Zakat menurut empat madzhab:

Page 48: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

30

Madzhab Maliki : Mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta yang khusus

pula yang telah mencapai nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada

orang-orang yang berhak menerimanya (Mustahiknya). Dengan catatan

kepemilikan itu penuh dan mencapai haul (Setahun) bukan barang tambang dan

bukan pertanian.

Madzhab Hanafi : Menjadikan harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai

milik orang yang khusus, yang ditentukan oleh syari‟at karena Allah SWT.

Madzhab Syafi‟i : Sebuah ungkapan untuk keluarnya harta atau tubuh sesuai

dengan cara khusus.

Madzhab Hanbali : Hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk

kelompok yang khusus pula, yang dimaksud kelompok yang khusus adalah

delapan kelompok yang diisyaratkan oleh Allah SWT.

b. Dasar Hukum Zakat

Ayat Al-Qur’an:

"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang

ruku' " (Q.S Al-Baqarah : 43)

Page 49: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

31

"[yaitu] orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi,

niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang

ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali

segala urusan" (Q.S Al-Hajj : 41)

Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya

doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Alloh maha mendengar

lagi maha mengetahui". (Q.S At-Taubah ayat 103)

Artinya:”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan

supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah

agama yang lurus”. (QS Al-Bayyinah ayat 5 )

Hadist-Hadist:

Sabda Nabi SAW dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan Syaikhani,

Bukhari Muslim, dalam Ash-Shahihin, juga diriwayatkan oleh keduanya dari hadits

Abdullah bin Umar bin Khattab dari Nabi SAW beliau bersabda: “Islam dibangun

Page 50: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

32

diatas lima pilar, Syahadat bahwasanya tidak ada sesembahan yang hak selain

Allah, dan Muhammad utusan Allah, Mendirikan Sholat, Membayar Zakat, Puasa

Ramadhan, dan Haji ke Baitullah. (HR.Bukhari,Muslim dan Tirmidzi) (utsaimin,

2011).

Dari Ibnu Abbas r. bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengutus

Mu'adz ke negeri Yaman ia meneruskan hadits itu dan didalamnya (beliau bersabda):

"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan mereka zakat dari harta mereka yang

diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dibagikan kepada orang-orang

fakir di antara mereka." (Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari)

c. Rukun Zakat, Syarat Wajib Zakat, dan Hikmah Zakat

Rukun Zakat

Menurut (Zuhayly, 2005) Rukun Zakat ialah mengeluarkan sebagian dari

nishab (harta), dengan melepaskan kepemilikan terhadapnya, menjadikannya sebagai

milik orang fakir dan menyerahkannya kepadanya atau harta tersebut diserahkan

kepada wakilnya yakni imam atau orang yang bertugas untuk memungut zakat.

Syarat Wajib Zakat:

Merdeka

Menurut kesepakatan ulama, zakat tidak wajib atas hamba sahaya karena

hamba sahaya tidak mempunyai hak milik.

Islam

Menurut ijma‟ zakat tidak wajib atas orang kafir karena zakat merupakan

ibadah mahdah yang suci sedangkan orang kafir bukan orang yang suci.

Page 51: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

33

Baligh dan Berakal

Keduanya dipandang sebagai syarat oleh madzhab Hanafi. dengan demikian

zakat tidak wajib diambil dari harta anak kecil dan orang gila sebab keduanya tidak

termasuk dalam ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibadah.

Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakati

Harta yang mempunyai kriteria ini ada lima jenis, yakni:

Uang, Emas, perak, baik berbentuk uang logam maupun uang kertas

barang tambang dan barang temuan

barang dagangan

hasil tanaman dan buah-buahan

menurut jumhur, binatang ternak yang merumput sendiri atau menurut

madzhab maliki, biantang yang diberi makan oleh pemiliknya.

Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya.

Maksudnya ialah nisab yang ditentukan oleh syara‟ sebagai tanda kaya nya

seseorang dan kadar-kadar berikut yang mewajibkannya zakat.

Harta yang dizakati adalah milik penuh

Madzhab hanafi berpendapat tentang apa yg dimaksdud dengan harta yang

dimiliki secara utuh dan berada ditangan sendiri yang benar-benar dimiliki.

Kepemilikan harta telah mencapai setahun.

Menurut hitungan qomariyah berdasarkan ijma‟ para tabi‟in dan fuqaha tahun

yang dihitung adalah tahun qamariyah bukan tahun syamsiah, pendapat ini disepakati.

Page 52: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

34

Hikmah Zakat

Pertama, Zakat menjaga dan memelihara harta dn incaran mata dan tangan para

pendosa dan pencuri

Kedua, Zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-orang

yang sangat memerlukan bantuan.

Ketiga, Zakat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil

Keempat, Zakat diwajibkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta yang

telah dititipkan kepada seseorang.

d. Golongan yang berhak menerima zakat

Q.S. At-Taubah: 60

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang

miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk

(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk

mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan

Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Menurut (Zuhayly, 2005) golongan yang berhak menerima zakat yaitu:

Orang Fakir (al-fuqara‟)

Page 53: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

35

Al-fuqara‟ adalah kelompok pertama yang menerima bagian zakat. Al-

fuqara‟ kata jamak dari al-faqir. menurut madzhab Syafi‟i dan Hanbali adalah

orang yang tidak memiliki harta benda dan pekerjaan yang mampu mencukupi

kebutuhannya sehari-hari.

Orang Miskin (al-masakin)

Al-Masakin adalah bentuk jamak dari kata al-miskin. kelompok ini

adalah kelompok kedua yang menerima bagian zakat. orang miskin ialah

orang yang memiliki pekerjaan, tetapi penghasilannya tidak dapat dipakai

untuk memenuhi hajat hidupnya. kemudian menurut madzhab syafi‟i dan

hanbali orang fakir itu lebih sengsara dibandingkan orang miskin.

Panitia zakat (al-amil)

Panitia zakat adalah orang-orang yang memungut zakat. panitia ini

disyaratkan harus memiliki sifat kejujuran dan menguasai hukum zakat.

Muallaf yang perlu ditundukan hatinya

Termasuk dalam kelompok ini antara lain orang-orang yang lemah

niatnya untuk memasukin islam. mereka diberi bagian dari zakat agar niat

mereka memasuki islam menjadi kuat.

Para budak

Para budak yang dimaksudkan disini menurut jumhur ulama , ialah

para budak muslim yang telah membuat perjanjian dengan tuannya untuk

memerdekakan dan tidak memiliki uang untuk membayar tebusan atas diri

Page 54: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

36

mereka, meskipun mereka telah bekerja keras dan membanting tulang mati-

matian.

Orang yang memiliki utang

Mereka adalah orang-orang yang memiliki utang, baik utang itu untuk

dirinya sendiri maupun bukan, baik utang itu dipergunakan untuk hal-hal yang

baik maupun untuk melakukan kemaksiatan.

Orang yang berjuang di jalan Allah (Fi sabilillah)

Termasuk dalam kelompok ini adalah para pejuang yang berperang di

jalan Allah yang tidak digaji oleh markas komando mereka karena yang

mereka lakukan hanyalah berperang.

Orang yang sedang dalam perjalanan (Musafir)

Orang yang sedang melakukan perjalanan adalah orang-orang yang

bepergian (Musafir) untuk melaksanakan suatu hal yang baik, tidak termasuk

maksiat.

e. Definisi Infak

Menurut (rahmawati, 2013) Infak ialah derma tambahan yang dikeluarkan

oleh seorang muslim mampu dari sebagian hartatanya, semata-mata hanya untuk

mencari keridhaan Allah SWT. infaq juga berarti shadaqah, nafkah, pemberian harta

(selain zakat) untuk kebaikan, seperti untuk infak fakir miskin sesama muslim, infak

bencana alam, infak kemanusiaan dan lain-lain. kata-kata infak bukan sekedar

digunakan dalam konotasi, anjuran untuk mengalokasikan sebagin dari perolehan di

Page 55: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

37

jalan Allah juga menggunakan kata infak, sebagaimana terlihat pada firman Allah

dalam surat Al-Baqarah ayat 195 yang berbunyi:

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena

sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”

Menurut Badan amil zakat kata infak dalam ayat diatas tidak bermakna

belanja untuk kepentingan keluarga,anak, dan istri, tapi alokasi sebagian perolehan di

jalan Allah. Dilihat dari segi posisi hukumnya infak ada dua macam, yaitu infaq

wajib yang berupa zakat, dan infak sunah yaitu menyampaikan sebagian dari

perolehan seseorang dijalan Allah selain zakat.

Menurut (subianto, 2014) Infak hukumnya adalah Fardhu kifayah atau wajib

bagi suatu masyarakat muslim. jika tidak ada satu kelompok dari masyarakat yang

mengerjakan, maka seluruh individu masyarakat itu akan berdosa besar, sedangkan

jika telah ada yang mengerjakan , maka gugurlah dosa dari kelompok kelompok lain

dari komunitas itu. Namun bagi anggota masyarakat yang tidak menunaikannya,

maka dirinya menjadi manusia yang sangat merugi dan menjadi manusia yang

terbodoh karena tidak ikut menanam saham atau pahala wajib secara berjamaah

tersebut yang sangat luar biasa besar pahalanya.

Page 56: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

38

f. Definisi Sedekah

Menurut (arif, 2004) Kata sedekah berasal dari bahasa arab yaitu “Shadaqah”

yang secara bahasa berarti “benar atau jujur”. Sedangkan menurut istilah , sedekah

berarti sebuah pemberian secara suka rela, baik berupa uang, barang, jasa, kebaikan,

dan lainnya, kepada orang yang berhak menerimanya dengan jumalah yang tidak

ditentukan atau sekehendak dirinya dan diberikan kapan saja dan dimana saja demi

mengaharap ridha dan pahala dari Allah SWT. Pengertian tentang sedekah ini

didasarkan pada hadis nabi yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim.

keduanya meriwayatkan bahwa nabi SAW bersabda bahwa tiap-tiap orang muslim

wajib bersedekah.

Menurut (Abdul Rahman Ghazaly, 2010) Pada awal pertumbuhan islam ,

sedekah diartikan sebagai pemberian yang disunahkan, tetapi setelah kewajiban zakat

disyariatkan dalam Al-Qur‟an sering disebutkan kata Shadaqah maka Shadaqah

mempunyai dua arti, yang pertama shadaqah sunah, dan kedua shadaqah wajib

(Zakat). Menurut Syara‟, Sedekah diartikan sebagai sebuah pemberian seseorang

secara ikhlas kepada orang yang berhak menerima yang diiringi juga oleh pahala dari

Allah SWT.

Di dalam Al-Qur‟an banyak ayat yang menganjurkan agar kita bersedekah

diantaranya terdapat dalam firman Allah SWT.

Q.S. Al-Baqarah ayat 280

Page 57: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

39

”Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh

sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu,

lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui “

Kemudian dalam hadis yang menyatakan untuk bersedekah.

"Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang

hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah

seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan

meninggikannya." (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah).

g. Kewajiban Zakat dalam Maqashid Syariah

Menurut pandangan (asy-syatibi, 1997) Maqashid Syariah adalah

kemaslahatan manusia baik di dunia maupun diakhirat. Kemudian dalam

ungkapannya Asy-Syatibi menegaskan bahwa disyariatkannya hukum-hukum adalah

untuk kemaslahatan hambanya.

Setiap taklif syar‟i pasti mempunyai rujukan sebuah maqashid syariah, dan maqashid

syariah itu digolongkan kedalam tiga tingkatan:

Dhoruriyyat (Keharusan)

Dhoruriyyat adalah maqashid yang haruslah ada untuk menegakkan

mashalih kebaikan-kebaikan dalam masalah agama dan dunia, dan apabila

Page 58: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

40

maqashid itu tidak ada maka tidak akan berjalan kebaikan-kebaikan masalah

dunia, dengan pengertian bahwa apabila mashlahah ini dirusak maka stabilitas

kehidupan dunia menjadi rusak.

Dhoruriyyat dalam skala prioritas disebut dengan kepentingan primer

yang merupakan dasar dan landasan dari kepentingan yang lain. contoh shalat,

zakat, puasa, haji. Adapun Pokok ibadah yang merujuk pada hifdz al-din

diantaranya: iman, dua syahadat, shalat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya.

Dhoruriyyat terbagi menjadi 5:

Hifdz al-din (Menjaga Agama)

Hifdz al-nafs (Menjaga Jiwa)

Hifdz nasal (Menjaga Keturunan)

Hifdz maal (Menjaga Kekayaan)

Hifdz aql (Menjaga Intelektual)

Hajiyyat (Kebutuhan)

Hajiyyat adalah maqashid yang disandarkan sebagai sebuah

keleluasaan dan yang menghilangkan kesempitan yang ada dalam kebiasaan.

contoh ruhshah shalat, qiradh (menghutangkan uang).

Dalam skala prioritas hajiyyat debut sebagai kepentingan skunder

yang menjadi penyangga dan penyempurna kepentingan primer.

Tahsiniyyat (Penghiasan)

Page 59: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

41

Tahsiniyyat adalah maqashid yang diambil dan disandarkan kepada

hal yang dianggap baik menurut adat dan menjauhkan hal hal yang dianggap

tercela menurut akal sehat. Contoh adab dalam makan dan minum,

menghindari berlebihan dalam makan. Jika dalam bidang muammalah

contohnya larangan menjual barang-barang yang najis.

Dalam skala prioritas Tahsiniyyat disebut sebagai kepentingan tersier

yang merupakan pelengkap sebagai unsur penopang bagi kepentingan

sekunder.

Dalam ketiga maqashid syariah ini yang diharuskan atau diwajibkan

yaitu kebutuhan Dhoruriyyat ialah tingkat kebutuhan yang harus ada, karena

maqashid ini tidak bisa dihindarkan dalam menopang masalih al-din

(agama&akhirat) dan dunia. Jika maslahah ini dirusak maka kehidupan dunia

pun akan rusak, dan kerusakan maslahah inilah mengakibatkan berakhirnya

kehidupan di dunia dan akhirat, dan ia juga mengakbitkan hilangannya

keselamatan dan rahmat. Contoh Dhoruriyyat ini salah satunya dalam hifdz

al-din yaitu Zakat.

3. Belanja Bantuan Sosial

Menurut JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) Kementrian

Keuangan, Belanja Bantuan Sosial adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang

atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat guna

melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan

Page 60: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

42

kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat. Risiko Sosial adalah

kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial

yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat sebagai

dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam, dan bencana alam

yang jika tidak diberikan Belanja Bantuan Sosial akan semakin terpuruk dan tidak

dapat hidup dalam kondisi wajar.

Belanja bantuan sosial diberikan dalam bentuk uang, barang, dan jasa. Belanja

bantuan sosial bersifat sementara atau berkelanjutan guna memberikan rehabilitasi

sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan penanggulangan

kemiskinan agar dapat meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas kelangsungan

hidup, dan memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian. Belanja

bantuan sosial diberikan dalam bentuk :

bantuan langsung

penyediaan aksessibilitas

penguatan kelembagaan.

Di Indonesia Bantuan sosial diatur pada:

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

Page 61: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

43

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Pengelolaan

Keuangan Daerah yang telah dirubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21

Tahun 2011.

Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 39 Tahun 2012.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK/05/2012 tentang Belanja Bantuan

Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga.

(mahameru rosy rochmatullah, 2014) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia nomor 32 tahun 2011, pasal 1 ayat 15. Klasifikasi bantuan sosial

yang dialokasikn ke dalam APBD/APBN yang telah diatur dalam peraturan

pemerintah No. 45 tahun 2013, yaitu antara lain:

Belanja Bantuan Sosial yang bersifat konsumtif, bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan hidup masyarakat sebagai jaring pengaman sosial. maka bantuan

tersebut berupa uang/barang langsung diberikan kepada masyarakat miskin

untuk membeli/mencukupi kebutuhan hidupnya.

Belanja Bantuan Sosial yang bersifat produktif, bertujuan untuk memberikan

modal usaha kepada masyarakat ekonomi lemah. Bantuan tersebut berupa uang

yang diserahkan langsung kepada masyarakat miskin sebagai modal usaha agar

Page 62: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

44

mendapatkan penghasilan dan juga meningkatkan pendapatan mereka dalam

status sosial .

Belanja Bantuan Sosial yang diberikan kepada lembaga pendidikan, kesehatan

dan lembaga tertentu. Bantuan ini berupa uang, barang ataupun jasa yang

disalurkan kepada lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembag tertentu,

guna disalurkan kembali ke masyarakat agar mengurangi beban masyarakat.

4. Belanja Subsidi

Menurut KSAP (Komite Standar Akuntansi Pemerintah), Belanja subsidi

merupakan anggaran pemerintah yang dialokasikan kepada pabrikan dengan maksud

membantu biaya produksi supaya harga jual terjangkau oleh masyarakat. Anggaran

ini terutama untuk “Public Service Obligation” yang harga jualnya diintervensi oleh

pemerintah.

Menurut JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) kementerian

keuangan, Belanja subsidi adalah Alokasi anggaran yang diberikan kepada

perusahaan/lembaga untuk memproduksi, menjual, mengekspor, atau mengimpor

barang dan jasa, yang memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga

harga jualnya dapat dijangkau oleh masyarakat. Belanja subsidi diberikan oleh

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Belanja subsidi terdiri dari:

Energi

Alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan atau lembaga yang

menyediakan dan mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu,

Page 63: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

45

liquefied petroleum gas (LPG) konsumsi rumah tangga dan usaha mikro serta

tenaga listrik sehingga harga jualnya terjangkau oleh masyarakat yang

membutuhkan.

Non Energi

Alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan atau lembaga yang

menyediakan dan mendistribusikan barang publik yang bersifat non energi

sehingga harga jualnya terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan.

Menurut BPS, dalam subsidi termasuk semua bantuan dalam bentuk uang atau

barang yang diberikan pemerintah pada perusahaan swasta maupun perusahaan

pemerintah. Yang dimaksud dengan subsidi dalam bentuk barang adalah subsidi

untuk barang-barang yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi, sehingga

bantuan berupa barang modal dan dalam bentuk uang untuk pembentukan modal

tidak termasuk. Tujuan pemberian subsidi, antara lain, adalah menjaga kestabilan

harga, menutupi kerugian yang diderita perusahaan dan lain-lain. Data yang tercakup

dalam perincian subsidi ini adalah subsidi bahan bakar dan subsidi pupuk.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Zakat, Infaq, dan Sedekah Terhadap Kemiskinan

Mengatakan bahwa tujuan mendasar ibadah zakat itu adalah untuk

menyelesaikan berbagai macam persoalan sosial seperti pengangguran,

kemiskinan,dan lain-lain. Sistem distribusi zakat merupakan solusi terhadap

persoalan-persoalan tersebut dengan memberikan bantuan kepada orang miskin tanpa

Page 64: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

46

memandang ras, warna kulit, etnis, dan atribut-atribut keduniawian lainnya.

(Qardawi, 1996)

Zakat merupakan salah satu instrument fiskal dalam perekonomian yang telah

dipergunakan oleh pemerintahan Islam semenjak Rasulullah saw, dan berdasarkan

perjalanan sejarah zakat telah memainkan peran cukup penting dalam mekanisme

distribusi pendapatan dalam perekonomian. Pengelolaan zakat yang tepat,

professional dan akuntabel akan memberikan pengaruh cukup signifikan dalam

perekonomian. Zakat yang dikelola dengan baik akan mampu memberikan efek

pengganda dalam perekonomian, sehingga dapat berpengaruh dalam program

pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemerintah. (arif M. n., 2010)

Zakat ditinjau dari pendekatan etnis dan pemikiran rasional ekonomis adalah

sebagai kebijaksanaan ekonomi yang dapat mengangkat derajat orang-orang miskin,

sehingga dampak sosial yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal ini

dapat terwujud apabila dilakukan pendistribusian kekayaan yang adil. Zakat mungkin

didistribusikan secara langsung kepada orang-orang yang berhak, baik kepada satu

atau lebih penerima zakat maupun kepada organisasi sosial yang mengurusi fakir

miskin. Namun hendaknya kita mencari orang-orang yang benar membutuhkan.

Untuk menghindari pemberian zakat kepada orang yang salah, maka pembayar zakat

hendaknya memastikan dulu. (Mahalli, 2012)

2. Hubungan Belanja Bantuan Sosial Terhadap Kemiskinan

Pembelanjaan yang dilakukan pemerintah daerah sudah seharusnya mampu

mengurangi masalah kesejahteraan yang masih membelit sebagian masyarakat yakni

Page 65: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

47

kemiskinan. Pos-pos belanja yang langsung bersentuhan dengan kesejahteraan rakyat

harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.Sesuai dengan aturan

otonomi daerah dan pengelolaan keuangan daerah maka pos-pos yang paling vital

menyentuh langsung kesejahteraan rakyat adalah Belanja Bantuan Sosial. Belanja

bantuan sosial memang dikhususkan untuk meningkatkan kesejahateraan masyarakat

baik dalam bentuk barang maupun uang. (Agustien, 2017)

3. Hubungan Belanja Subsidi Terhadap Kemiskinan

Terdapat beberapa aspek yang penting untuk diperhatikan dalam pengentasan

kemiskinan di indonesia, salah satunya adalah pengeluaran subsidi, dari aspek

pengeluaran adalah aspek yang krusial bagi pemerintah, sebab besaran dari

pengeluaran ditetapkan secara langsung oleh pemerintah dan pada akhirnya dapat

mempengaruhi angka kemiskinan. tujuan dari subsidi adalah untuk meringankan

beban masyarakat miskin seperti subsidi BBM dan Listrik. (misdawati, 2013).

Menurut Purwoko (2003) yang dikutip oleh Sri Djoko Pararto (2012),

kebijakan pemberian subsidi listrik yang dilakukan pemerintah bertujuan selain untuk

membantu pelanggan yang kurang mampu dan masyarakat yang belum terjangkau

pelayanan PLN dapat ikut menikmati energi listrik, juga untuk menjaga ketersediaan

tenaga listrik, serta menjamin kelangsungan hidup perusahaan penyediaan tenaga

listrik .

C. Penelitian Terdahulu

1. Habib Ahmed (2008) jurnal Thoughts economics vol 18.No.3 dengan Judul

“Zakah,Macroeconomic Policies and poverty Alleviation: Leassons frome

Page 66: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

48

simulations on Bangladesh” Kebijakan yang selama ini dibuat untuk

mengurangi kemiskinan salah satunya kebijakan yang dibuat oleh IMF dan

Bank Dunia yaitu Strategi Pengentasan Kemiskinan pada tahun 1999 hingga

program MDG (Millenium Development Goals) yang dibuat oleh PBB pada

tahun 2015. Meskipun sudah banyak program pengentasan kemiskinan,

namun hasilnya tidak begitu signifikan. Hal ini ini menyebabkan kalangan

ekonom mencari cara lain untuk mengentaskan kemiskinan agar lebih efektif,

yaitu menggunakan instrument Islam, yaitu zakat. Efektivitas zakat telah

terbukti signifikan pada masa pemerintahan Umar Bin Khattab dan Umar bin

Abdul Aziz. Pada jurnal ini, Negara yang dijadikan objek penelitian adalah

Bangladesh. Hasil dari penelitian ini adalah, kebijakan ekonomi yang tidak

disertai dengan zakat tidak dapat mengurangi kemiskinan secara signifikan.

Terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi agar zakat dapat mengurangi

kemiskinan. yang pertama adalah, zakat harus diikutsertakan dalam kebijakan

makroekonomi. Yang kedua adalah, lebih banyak penyaluran zakat produktif

dibandingkan zakat konsumtif.

2. M. Kabir Hasan (2010) dalam jurnal Proceedings of seventh International

conference the tawwadi epistemology : Zakat and waqf economy dengan judul

“An integreted proverty alleviation model combinig zakat, awqaf, and micro

finance”. Dalam model yang dipaparkan dalam karya ilmiah ini, para peneliti

menggabungkan keuangan mikro Islam dengan dua alat Islam tradisional

pengentasan kemiskinan seperti Zakat dan Wakaf dalam pengaturan

Page 67: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

49

kelembagaan. Sifat bawaan dari model yang diusulkan dapat memastikan

distribusi dan kesejahteraan yang merata di antara orang miskin. Jika

diimplementasikan, model ini akan berkontribusi pada pengentasan

kemiskinan dengan menggabungkan ketiga pendekatan: tindakan positif

(seperti peningkatan pertumbuhan pendapatan melalui pengembangan usaha

mikro untuk orang miskin), langkah-langkah pencegahan (melalui

memastikan distribusi ulang fungsional di antara faktor-faktor produksi) dan

koreksi langkah-langkah (melibatkan Zakat dan Wakaf).

3. Irfan Syauqi Beik (2008) judul Analisis peran zakat dalam mengurangi

kemiskinan di indonesia dengan mengambil studi kasus lembaga amil zakat

(LAZNAS) dompet dhuafa republika. Kemudian penelitian ini menggunakan

data melalui metode survei, wawancara langsung, dan survei literatur (Jurnal,

buku, laporan tahunan dompet dhuafa dsb), dan metode analisa yang

digunakan yaitu hedcon ratio ( mengukur tingkat kemiskinan), proverty gap

(Rasio kesenjangan kemiskinan), income gap ( Rasio pendapatan), indexsen,

dan terakhir indexfoster. Kemudian dari hasil penelitian diatas bahwa zakat

mampu mengurangi jumlah keluarga miskin di indonesia dari 84% sampai

dengan 74%.

4. Mansyur Efendi (2016) judul pengelolaan zakat produktif berwawasan

kewirausahaan sosial dalam pengentasan kemiskinan di indonesia. Kemudian

penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan konsep

kewirausahaan sosial, bentuk kewirausahaan sosial, zakat produktif dan sosial

Page 68: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

50

entrepeneurship, dan arah pengelolaan zakat produktif. Dari hasil penelitian

diatas zakat produktif memiliki peran yang strategis dalam upaya kemiskinan

di indonesia, hal ini ditunjukan dengan besarnya potensi zakat di indonesia

serta mekanisme pengeloaan zakat yang memungkinkan untuk digunakan

sebagi program pengentasan kemiskinan.

5. Yogi Citra Pratama (2015) judul penelitiannya yaitu peran zakat dalam

penanggulangan kemiskinan. Kemudian penelitian ini menggunakan metode

Deskriptif kualitatif, dan hasil dari penelitian ini adalah bahwa meskipun

dana zakat yang terkumpul masih sangat kecil, tetapi memiliki dampak nyata

dalam upaya pengentasan kemisikinan melalui program zakat produktif. Dan

zakat menjadi instrument keuangan yang efektif dalam permasalahan modal

kaum miskin.

6. M. Nur Rianto Al Arif (2010) judul penelitiannya yaitu Efek pengganda zakat

serta implikasinya terhadap program pengentasan kemiskinan, kemudian

penelitian ini menggunakan metode Deskriptif kualitatif, dan hasil dari

penelitian ini adalah bahwa Apabila zakat dikelola dengan baik, maka akan

mampu menghasilkan efek ganda pada perekonomian, dan Zakat baik dalam

bentuk bantuan konsumtif maupun bantuan produktif berdasarkan mekanisme

yang ada telah mampu memberikan pengaruh cukup signifikan dalam

perekonomian melalui mekanisme efek penggandanya.

7. Jumadin lapopo (2012) dengan judul penelitian yaitu Pengaruh ZIS (Zakat,

infak, dan sedekah) dan Zakat fitrah terhadap penurunan kemiskinan di

Page 69: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

51

indonesia periode 1998-2010. Kemudian penelitian ini menggunakan metode

Regresi Linear Berganda. Dengan metode ordinary least square (OLS ). dan

hasil dari penelitian ini adalah Pada Variabel penerimaan ZIS

(Zakat,Infak,Sedekah) dalam Penelitian ini mempunyai pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap penurunan proporsi

penduduk miskin di Indonesia periode 1998 – 2010.

8. Asta Lugra Pramita, I Gusti Wayan Murjana Yasa, A.A.I.N Marhaeni (2015)

dengan judul penelitian yaitu Peranan dana sosial terhadap kualitas rumah

masyarakat miskin melalui program bedah rumah di kabupaten bulelang,

kemudian penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Selanjutnya

Dilakukan uji beda rata-rata berpasangan dengan uji Wilcoxon sig 2 < 0,05.

dan hasil dari penelitian ini adalah Dana bantuan sosial melalui program

bedah rumah berperan signifikan terhadap peningkatan kualitas rumah

masyarakat miskin ini tidak mempunyai pengaruh yang negatif dan

tidak signifikan terhadap proporsi penduduk miskin periode 1998-2010.

9. Hikma Wati (2016) dengan judul penelitian yaitu Peran dinas sosial dalam

penyaluran bantuan sosial sebagai upaya penanggulangan kemiskinan

perkotaan di provinsi lampung, kemudian penelitian ini menggunakan metode

analisis Deskriptif Kualitatif, dan hasil dari penelitian ini adalah Adanya

penghambat dalam pelaksanaan penyaluran bantuan sosial sebagai upaya

penanggulangan kemiskinanan, ada 3:

Page 70: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

52

Minimnya pengetahuan kelompok KUBE dalam pembuat rekening untuk

kepentingan bersama dan mengahabiskan waktu yang cukup lama.

Bahasa, Terkadang saat sosialisasi dan evaluasi seksi pemberdayaan

fakir miskin oleh dinas sosial kesulitan interaksi dengan anggota KUBE,

karena masyarakat tersebut masih menggunakan bahasa suku atau

menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Dana yang dialokasikan kepada KUBE untuk tujuan kesejahteraan hidup

mereka sering disalah gunakan.

10. Agustien Sendouw, Vekie A.Rumate, dan Debby Ch.Rotinsulu (2017) dengan

judul penelitian yaitu Pengaruh belanja modal, belanja sosial, dan

pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di kota manado,

kemudian dalam penelitian ini menggunakan Metode Regresi linear berganda

dengan uji asumsi klasik, dan hasil dari penelitian ini adalah Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi untuk variabel belanja sosial dan

pertumbuhan ekonomi adalah positif.

Hasil penelitian mengenai uji t (parsial) untuk variabel belanja sosial dan

pertumbuhan ekonomi secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat

kemiskinan di Kota Manado.

Uji F (Simultaan) juga menunjukkan secara bersama-sama ketiga variabel

bebas tidak berpengaruh terhadap tingkat kemskinan di Kota Manado.

11. Misdawita, dan A.Arini Putri Sari (2013) dengan judul penelitian yaitu

Analisis dampak pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan,

Page 71: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

53

dan pengeluran subsidi terhadap kemiskinan di indonesia, kemudian

penelitian ini menggunakan metode Metode estimasi Error Corection Model

(ECM) dan Ordinary Least Square (OLS). dan hasil dari penelitian ini adalah

bahwa:

variabel pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan memiliki dampak

yang negatif dan signifikan terhadap angka kemiskinan. Hasil ini

menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan sudah

tepat sasaran untuk membantu masyarakat miskin.

variabel pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan memiliki dampak

yang positif dan signifikan terhadap angka kemiskinan yang berarti

bahwa setiap penambahan pengeluaran pemerintah pada bidang

kesehatan akan menambah jumlah orang miskin di Indonesia.

variabel pengeluaran pemerintah untuk subsidi memiliki dampak yang

negatif namun tidak signifikan yang berarti bahwa pengeluaran subsidi

tidak memiliki dampak yang berarti bagi penurunan angka kemiskinan di

Indonesia. Pengeluaran subsidi pemerintah yang tidak berdampak

signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan yang terjadi akibat

tidak tepat sasarannya pemberian subsidi di lapangan.

D. Kerangka Berfikir

Kerangka Pemikiran (kerangka berfikir) adalah Suatu diagram yang

menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian, kerangka

pemikiran ini dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan

Page 72: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

54

PENYALURAN ZAKAT, INFAK, dan

SEDEKAH (X1)

BELANJA BANTUAN SOSIAL (X2)

BELANJA SUBSIDI (X3)

KEMISKINAN (Y)

validitas proses penelitian secara keseluruhan dan sebagai konsep pemecahan

masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan.

Gambar 2.8

Kerangka Berfikir

Deskripsi Desain Penelitian:

Seperti yang kita ketahui bahwa kemiskinan merupakan salah satu masalah dunia. Di

indonesia termasuk salah satu negara berkembang, akan tetapi masyarakat miskin

masih tergolong cukup banyak, oleh karenanya masih perlu perhatian khusus oleh

pemerintah. Kemudian jika kita melihat dari penelitian sebelumnya bahwa pengaruh

zakat terhadap kemiskinan sangat signifikan, artinya bahwa zakat memberikan

dampak positif terhadap kemiskinan.Dengan adanya lembaga Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) zakat tersebut dapat disalurkan secara merata dan tepat sasaran dan

Page 73: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

55

BAZNAS ini pun masih aktif dengan program-program dalam pemberdayaan

masyarakat miskin, salah satunya RCAB (rumah cerdas anak bangsa), Rumah

layanan zakat, Baznas tanggap bencana ,dan lainya. Kemudian bantuan sosial yang

diberikan oleh pemerintah berupa uang/jasa memang mencangkup kesejahteraan

masyarakat artinya bahwa bantuan sosial itu dikhususkan untuk membantu

masyarakat dari terjadinya resiko sosial. tidak hanya itu subsidi pun pemerintah

membantu untuk meringankan beban masyarakat miskin untuk membeli bahan bakar

dan sebagainya. Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

signifikan mengenai zakat, dan pengeluaran pemerintah terhadap kemiskinan di

indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari 4 variabel,

variabel dependent yaitu kemiskinan dan variabel independent yaitu Penyaluran dana

ZIS, Belanja bantuan sosial dan Belanja Subsidi. Maka dari itu untuk mengetahui

pengaruh antar variabel dependent dan independent dapat dilakukan dengan

menggunakan metode analisis data yaitu uji asumsi klasik yang meliputi (uji

normalitas, uji heterskodastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinieritas).

Kemudian apabila dalam uji asumsi klasik ini tidak terjadi masalah maka dapat

dilanjut dengan uji regresi linier berganda dan uji statistik yang meliputi (Koefisien

determinan, uji F, dan uji T). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data

sekunder yang didapatkan dari instansi yang berkaitan, dan didapatkan pula dari

website perusahaan, BPS, dan jurnal-jurnal.

E. Hipotesis Penelitian

1. Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS)

Page 74: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

56

H0 : Penyaluran ZIS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Kemiskinan di Indonesia Periode 2013-2017

H1 : Penyaluran ZIS berpengaruh secara signifikan terhadap Kemiskinan

di Indonesia Periode 2013-2017

2. Belanja Bantuan Sosial

H0 : Belanja Bantuan Sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Kemiskinan di Indonesia Periode 2013-2017

H1 : Belanja Bantuan Sosial berpengaruh secara signifikan terhadap

Kemiskinan di Indonesia Periode 2013-2017

3. Belanja Subsidi

H0 : Belanja Subsidi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Kemiskinan di Indonesia Periode 2013-2017

H1 : Belanja Subsidi berpengaruh secara signifikan terhadap Kemiskinan

di Indonesia Periode 2013-2017

4. Penyaluran ZIS, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Subsidi

H0 : Penyaluran ZIS, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Subsidi tidak

berpengaruh secara simultan terhadap Kemiskinan di Indonesia Periode

2013-2017

H1 : Penyaluran ZIS, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Subsidi

berpengaruh secara simultan terhadap Kemiskinan di Indonesia Periode

2013-2017

Page 75: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

57

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS) di Indonesia merupakan lokasi

dalam penelitian ini. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2011 Tentang pengelolaan zakat, yang dimaksud dengan pengelolaan zakat

yaitu kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

Fungsi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yaitu untuk melaksanakan

fungsi pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah sesuai dengan syariat islam, dan

perundang-undangan.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memiliki data yang cukup lengkap,

sehingaa si peneliti ini mudah mendapatkan data-data yang ia inginkan, kemudian

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) juga memiliki laporan keuangan dana zakat

yang transparan baik itu penyaluran maupun penerimaan. BAZNAS juga memiliki

program-program yang dapat membantu pemberdayaan masyarakat.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu

penelitian yang menitik beratkan pada pengujian hipotesis, mengukur variabel yang

sedang diteliti dan akan menghasilkan kesimpulan, serta menggunakan alat bantu

Page 76: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

58

statistik. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, maka terdapat

beberapa variabel-variabel yang digunakan terdiri dari tiga variabel. Tingkat

kemiskinan merupakan dependent variabel atau variabel terikat. Sedangkan untuk

independent variabel atau variabel bebas adalah Penyaluran ZIS pada BAZNAS,

belanja bantuan sosial dan belanja subsidi pada realisasi pengeluaran pemerintah.

C. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut KBBI mempunyai beberapa arti diantaranya yaitu:

seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah

jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama

jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu

satuan ruang tertentu

sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel

suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah

penelitian.

Populasi adalah Wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti

untuk dipelajari dan diambil kesimpulan (supriyadi, 2014).

2. Sampel

Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan bagian dari populasi yang ingin

diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi

itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya

mewakili keseluruhan gejala yang diamati.

Page 77: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

59

Sampel menurut KBBI adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan

sifat suatu kelompok yang lebih besar atau bagian kecil yang mewakili kelompok

atau keseluruhan yang lebih besar

Sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi

sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan

pada populasi (supriyadi, 2014).

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang dihimpun dan yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian

harus data yang valid. oleh karena itu prosedur dalam dalam pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah :

1. Penelitian Terdahulu, yaitu dengan meninjau dan memahami permasalahan apa

saja yang dihadapi peneliti terdahulu terkait dengan penelitian ini.

2. Data Sekunder, yaitu sumber data yang yang sudah dikumpulkan oleh lembaga

pengumpul data, sehingga data tersebut dapat dicari dengan menggunakan buku

referensi, jurnal-jurnal, serta dari browsing website internet.

E. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu

yaitu dengan menggunakan Uji Asumsi Klasik, Kemudian barulah mennggunakan

statistik model untuk menguji Regresi Linier Berganda. Dalam penelitian ini

menggunakan data Time Series dan menggunakan aplikasi SPSS.

Page 78: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

60

Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan

dan penyajian suatu hasil pengamatan (data) sehingga memberikan informasi yang

berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data dan informasi. Statistik

deskriptif juga menyajikan dan memberikan informasi dari data yang dimiliki (data

dari sampel) dan bukan memberikan kesimpulan apapun tentang data populasi,

penyampaian informasi yang dimaksud adalah berupa diagram, grafik, gambar dan

tabel. Statistik deskriptif juga digunakan untuk gambaran umum sampel penelitian

yang meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tengah(median), nilai maksimum, varian

dan standar deviasi dari setiap variabel dalam model.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu

atau residual memiliki ditribusi normal. Analisis data mensyaratkan data berdistribusi

normal untuk menghindari bias dalam analisis data. Menurut (suliyanto, 2011) Hal ini

dapat dideteksi dengan analisis grafik histogram dengan menggambarkan variabel

dependent sebagai sumbu vertikal sedangkan nilai residual terstandarisasi

digambarkan sebagai sumbu horizontal. Jika Histogram Standardized Regression

Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinaytakan

normal.

Page 79: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

61

Kemudian cara lain untuk menguji normalitas dengan melihat hasil grafik

Normal P-Plot :

Jika titik-titiknya mendekati garis diagonal berarti memenuhi asumsi

normalitasnya

jika titik-titiknya mnejauhi garis diagonal berarti todak memenuhi asumsi

normalitasnya

b. Uji Multikoliniearitas (kolinieritas ganda)

Pertama kali ditemukan oleh ragnar frisch, yang berarti adanya hubungan

linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel penjelas

(bebas) dari model regresi ganda. Istilah multikolinieritas digunakan dalam arti yang

lebih luas, yaitu untuk terjadinya korelasi linear yang tinggi diantara variabel-variabel

penjelas (x1,x2,....). (setiawan, 2010) kemudian uji multikolinieritas ini juga untuk

melihat ada tidaknya hubungan linear antar variabel independen. Menurut (suliyanto,

2011) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas

maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam suatau model regresi dapat

dilihat dari beberapa hal diantaranya :

Jika nilai Tolerance (tol) < 0,1 maka model regresi mengalami multikolinieritas

Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 10 maka model regresi mengalami

multikolinieritas

Page 80: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

62

c. Uji Autokorelasi

Dalam konsep linear berarti komponen error berkorelasi berdasarkan urutan

waktu (pada data berskala) atau urutan ruang (pada data tampang lintang), atau

korelasi pada dirinya sendiri (setiawan, 2010) . Kemudian tujuan dari autokorelasi

yaitu untuk melihat apakah terdapat masalah autokorelasi atau korelasi antara

variabel pengamatan. Menurut (suliyanto, 2011) Uji Autokorelasi bertujuan untuk

mengetahui apakah ada korelasi anatar anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut waktu (time series). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada dan

tidaknya masalah autokorelasi yaitu dengan menggunakan metode analisis grafik,

Durbin Watson, metode Lagrange Multiplier (LM Test), metode Breusch-Godfrey

(B-Gtest) dan metode Run Test.

Dalam penelitian ini menggunakan metode Durbin Watson, Menurut Santoso

(2012:242) dalam skripsi Haryoseto mengatakan bahwa terdapat kriteria dalam

pengambilan kesimpulan ada tidaknya autokorelasi sebagai berikut:

Jika nilai DW terletak dibawah -2 berarti terjadi autokorelasi positif

Jika nilai DW diantara -2 hingga + 2 berarti tidak terjadi autokorelasi

Jika nilai DW terletak diatas +2 berarti terjadi autokorelasi negatif

d. Uji Heteroskedastisitas

Untuk melihat apakah dalam model regresi tersebut terdapat ketidaksamaan

varian dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Dalam kasus uji

heteroskedastisitas ini yaitu, jika kondisi variansi errornya (Y) tidak identik

(setiawan, 2010). Menurut (suliyanto, 2011) UJI Heteroskedastisitas bertujuan untuk

Page 81: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

63

menguji apakah dalam model regresi terajdi ketidaksamaan variance dari residu satu

pengamatan yang lain. jika terjadi perbedaan residual dan variance, maka model

regresi mengalami heteroskedastisitas, model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas maka dapat dilakukan dengan analisis grafik dengan

mengamati scatterplot dimana sumbu horizontal menggambarkan Predicted

Standardized sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai Residual Studentized.

Dasar Analisis Heteroskedastisitas:

Jika Scatterplot membentuk pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), ini menandakan

telah terjadi heteroskedastisitas

Jika Scatterplot menyebar secara acak , serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

2. Regresi Linier Berganda

Regresi atau peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis

tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan

informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dpat diperkecil.

Kegunaan regresi dalam penelitian adalah untuk meramalkan atau memprediksi

variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.

Persamaan regresi linier berganda:

Page 82: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

64

ket:

Y =Kemiskinan

a = Konstanta

b =Koefisien Regresi

X1 = ZIS

X2 =Bansos

X3 =Subsidi

e = Error term, diasumsikan 0

a. Koefisien determinasi (R2)

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketetapan atau kecocokan garis

regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. koefisien

determinasi menggambarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh

model. semakin besar nilai R2 (mendekati 1) maka ketepatannya dikatakan semakin

baik (setiawan, 2010). Seberapa baik garis regresi sesuai dengan data, dan analisis

regresi linier berganda merupakan model analisis untuk mengetahui pengaruh

variabel independen Penyaluran ZIS, Belanja Bantuan Sosial, dan Belanja Subsidi

terhadap variabel dependen Kemiskinan.

b. Uji Statistik T (Uji Parsial)

Pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara invidual dalam menerangkan variasi variabel dependen. kemudian juga

membuktikan apakah variabel independen secara individu (parsial) mempengaruhi

Page 83: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

65

variabel dependen. Suatu Variabel akan memiliki pengaruh yang berarti apabila nilai

T hitung dari variabel tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai T tabel.

Asumsi yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah :

1.) Perbandingan T-Hitung dan T-Tabel

Apabila T-Hitung > T-Tabel maka H0 ditolak

Apabila T-Hitung < T-Tabel maka H0 diterima

2.) Probabilitas

Apabila Prob (P-value) > Significance level maka H0 diterima

Apabila Prob (P-value) < Significance level maka H0 ditolak

c. Uji Statistik F (Uji Simultan)

Pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependennya. dan juga untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen. Asumsi yang digunakan dalam pengambilan

keputusan terhadap uji F berdasarkan:

1.) Perbandingan F-Hitung dan F-Tabel

Apabila F-Hitung > F α (k, n-k-1) maka H0 ditolak

Apabila F-Hitung < F α (k, n-k-1) maka H0 diterima

2.) Probabilitas

Apabila Prob (P-value) > Significance level maka H0 diterima

Apabila Prob (P-value) < Significance level maka H0 ditolak

Page 84: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

66

F. Operasional Variabel Penelitian

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, maka variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Independen

a. Penyaluran ZIS (X1)

Penyaluran memiliki kata dasar salur, kemudian menurut KBBI penyaluran

adalah proses, cara, perbuatan menyalurkan.

Zakat adalah kata Masdar dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan

baik. Menurut Lisan Al-arab , Arti kata Zakat adalah Suci, tumbuh, berkah dan

terpuji. Kemudian menurut Wahidi kata Zaka berarti bertambah dan tumbuh. Zakat

dari segi istilah fikih berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan

kepada orang-orang yang berhak. Ibnu Taimiah berkata, “Jiwa orang yang berzakat

itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bersih pula.

Infaq ialah derma tambahan yang dikeluarkan oleh seorang muslim mampu

dari sebagian hartatanya, semata-mata hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT.

infaq juga berarti shadaqah, nafkah, pemberian harta (selain zakat) untuk kebaikan,

seperti untuk infaq fakir miskin sesama muslim, infaq bencana alam, infaq

kemanusiaan dan lain-lain.

Kata sedekah berasal dari bahasa arab yaitu “Shadaqah” yang secara bahasa

berarti “benar atau jujur”. sedangkan menurut istilah , sedekah berarti sebuah

pemberian secara suka rela, baik berupa uang, barang, jasa, kebaikan, dan lainnya,

kepada orang yang berhak menerimanya dengan jumalah yang tidk ditentukan atau

Page 85: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

67

sekehendak dirinya dan diberikan kapan saja dan dimana saja demi mengaharap ridha

dan pahala dari Allah SWT. Pengertian tentang sedekah ini didasarkan pada hadis

nabi yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim. keduanya meriwayatkan

bahwa nabi SAW bersabda bahwa tiap-tiap orang muslim wajib bersedekah.

b. Belanja Bantuan Sosial (X2)

Belanja Bantuan Sosial adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau

jasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat guna

melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan

kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat. Risiko Sosial adalah

kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial

yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat sebagai

dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam, dan bencana alam

yang jika tidak diberikan Belanja Bantuan Sosial akan semakin terpuruk dan tidak

dapat hidup dalam kondisi wajar.

c. Belanja Subsidi (X3)

Belanja subsidi adalah Alokasi anggaran yang diberikan kepada

perusahaan/lembaga untuk memproduksi, menjual, mengekspor, atau mengimpor

barang dan jasa, yang memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga

harga jualnya dapat dijangkau oleh masyarakat. Belanja subsidi diberikan oleh

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Belanja subsidi terdiri dari

Energi dan Non Energi.

Page 86: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

68

2. Variabel Dependen

Kemiskinan (Y)

Kemiskinan diartikan sebagai akibat ketiadaan demokrasi yang mencerminkan

hubungan kekuasaan yang menghilangkan kemampuan warga suatu negara untuk

memutuskan masalah yang menjadi perhatian mereka sendiri., sehingga mayoritas

penduduk kurang memperoleh alat-alat produksi (lahan dan tekhnologi) dan sumber

daya ( pendidikan, kredit, dan akses pasar).

Page 87: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

69

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini mengenai hasil penelitian pengaruh penyaluran dan ZIS, Belanja

bantuan sosial, dan belanja subsidi terhadap kemiskinan di indonesia. Kemudian

objek penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS).

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono

(2014:7) dalam skripsinya Haryoseto bahwa metode kuantitatif dinamakan metode

tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi

tradisi sebagai metode dalam sebuah penelitian. Sugiyono (2014:7) juga berpendapat

bahwa metode ini juga disebut sebgai metode ilmiah karena telah menmenuhi kaidah-

kaidah ilmiah yaitu seperti empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

1. Sejarah Singkat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-

satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8

Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat,

infak, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagailembaga yang berwenang melakukan

pengelolaan zakat secara nasional.

Page 88: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

70

Dalam UU tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah

nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui

Menteri Agama.

Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk

mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan,

keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.

BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu:

Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

dan

Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

Untuk terlaksananya tugas dan fungsi tersebut, maka BAZNAS memiliki

kewenangan:

Menghimpun, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat.

Memberikan rekomendasi dalam pembentukan BAZNAS Provinsi,

BAZNAS Kabupaten/Kota, dan LAZ

Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana

sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ.

2. Perkembangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Selama 11 tahun menjalankan amanah sebagai badan zakat nasional,

BAZNAS telah meraih pencapaian sebagai berikut:

Page 89: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

71

BAZNAS menjadi rujukan untuk pengembangan pengelolaan zakat di

daerah terutama bagi BAZDA baik Provinsi maupun BAZDA

Kabupaten/Kota

BAZNAS menjadi mitra kerja Komisi VIII DPR-RI.

BAZNAS tercantum sebagai Badan Lainnya selain Kementerian/Lembaga

yang menggunakan dana APBN dalam jalur pertanggung-jawaban yang

terklonsolidasi dalam Laporan Kementerian/Lembaga pada kementerian

Keuangan RI.

Berbagai penghargaan bagi BAZNAS dalam empat tahun terakhir:

BAZNAS berhasil memperoleh sertifikat ISO selama empat tahun berturut-

turut, yaitu:

Tahun 2008 BAZNAS mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000

Tahun 2009, 2010 dan 2011 BAZNAS kembali berhasil memperoleh

sertifikat ISO, kali ini untuk seri terbarunya, ISO 9001:2008. BAZNAS

adalah lembaga pertama yang memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 untuk

kategori seluruh unit kerja pada tahun 2009.

Tahun 2009, BAZNAS juga mendapatkan penghargaan The Best Quality

Management dari Karim Business Consulting

BAZNAS berhasil memperoleh predikat Laporan Keuangan Terbaik untuk

lembaga non departemen versi Departemen Keuangan RI tahun 2008.

BAZNAS meraih “The Best Innovation Programme ” dan “The Best in

Transparency Management” pada IMZ Award 2011.

Page 90: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

72

3. Visi dan Misi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

a. Visi :

“Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia.”

b. Misi :

Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ

dalam mencapai target-target nasional.

Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional.

Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk

pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan

pemoderasian kesenjangan sosial.

Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel

berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini.

Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan

zakat nasional.

Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui

sinergi ummat.

Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia.

Mengarusutamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju

masyarakat yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun warabbun ghafuur.

Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi rujukan

dunia.

Page 91: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

73

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu indikator yang menjadi permasalahan

dengan menyangkut banyak aspek, salah satunya yakni dengan kegagalan dalam

menjalankan kehidupan seseorang yang tidak memenuhi hak hak dasar dalam

kehidupannya, serta dengan ekonomi yang terbatas. Maka dari itu pemerintah sangat

berperan dengan mengatasi permasalahan kemiskinan ini. Kemudian BPS

mendefinisikan bahwa kemiskinan sebagai ketidakmampuan memenuhi standar

minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non makanan.

Kemiskinan ini dipilih menjadi variabel dependent (Terikat) dalam penelitian ini.

Berikut data jumlah penduduk miskin di indonesia :

Tabel 4.1

Jumlah penduduk miskin di Indonesia periode 2013-2017 (dalam juta orang)

Bulan 2013 2014 2015 2016 2017

Januari 28.59 28.48 27.80 28.45 27.66

Februari 28.58 28.41 27.86 28.39 27.56

Maret 28.58 28.35 27.93 28.32 27.47

April 28.58 28.28 27.99 28.26 27.37

Mei 28.57 28.21 28.06 28.20 27.27

Juni 28.57 28.14 28.12 28.14 27.17

Juli 28.57 28.07 28.19 28.07 27.07

Agustus 28.56 28.00 28.25 28.01 26.97

September 28.56 27.94 28.32 27.95 26.88

Oktober 28.56 27.87 28.38 27.89 26.78

Page 92: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

74

November 28.55 27.80 28.45 27.82 26.68

Desember 28.55 27.73 28.51 27.76 26.58

Sumber: Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id)

2. Deskripsi Penyaluran dana ZIS

Zakat merupakan salah satu kewajiban yang harus dibayar oleh setiap muslim,

dan disalurkan ke 8 asnaf salah satunya termasuk fakir dan miskin. kemudian

ditambah lagi dengan infaq dan sedekah yang tidak diwajibkan bagi setiap muslim

tetapi uang tersebut tetap disalurkan kepada yang berhak. maka dari itu dengan

penyaluran dana ZIS ini sangat membantu terhadap kemiskinan dan membantu

pemerintah pula dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Penyaluran dana ZIS ini

dipilih sebagai variabel independent (bebas) dalam penelitian .Berikut adalah data

Penyaluran ZIS pada BAZNAS:

Tabel 4.2

Penyaluran ZIS di Indonesia periode 2013-2017

Bulan 2013 2014 2015 2016 2017

Januari 2,160,455,581.00 2,398,985,854.00 2,532,024,624.00 1,873,997,088.00 11,356,938,855.96

Februari 2,525,782,447.00 2,868,043,209.00 3,433,370,055.00 4,205,047,024.00 5,611,070,609.92

Maret 2,975,714,625.00 4,131,152,374.00 3,578,007,821.00 4,016,659,130.00 3,859,186,812.00

April 2,542,594,510.00 2,302,972,890.00 5,348,468,778.00 2,696,804,229.00 3,520,191,604.00

Mei 2,560,127,944.00 2,240,544,028.00 3,392,804,366.00 1,626,807,859.00 6,186,017,807.00

Juni 2,667,951,983.00 3,681,385,479.00 3,000,975,659.00 4,066,071,146.00 6,901,830,971.00

Page 93: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

75

Juli 7,188,801,321.00 6,481,468,673.00 6,429,714,137.00 4,294,944,081.00 8,710,933,404.00

Agustus 2,920,366,181.00 2,545,271,199.00 2,983,458,393.00 3,135,023,957.00 4,474,014,532.00

September 3,580,808,192.00 9,874,306,793.00 6,527,678,082.00 5,014,717,696.00 6,995,879,951.00

Oktober 6,071,985,328.00 6,118,327,073.00 2,915,245,687.00 3,880,544,113.00 9,152,263,831.00

November 3,941,130,665.00 2,811,557,871.00 2,193,563,241.00 4,053,315,032.00 7,091,412,355.00

Desember 5,229,350,116.00 10,947,134,080.00 3,304,102,131.00 16,354,835,880.55 11,990,921,191.00

Sumber: Laporan Keuangan BAZNAS (www.pid.baznas.go.id)

3. Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial merupakan bantuan pemerintah dengan pengeluaran

uang, barang atau jasa untuk melindungi masyarakat terjadinya resiko sosial seperti

bencana alam, krisis ekonomi dan sebagainya, kemudian membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan ekonomi. oleh karena itu dengan

adanya belanja bantuan sosial ini pemerintah menjadi peran penting untuk

menyalurkan uang atau jasa tersebut untuk mengatasi permasalahan kemiskinan.

Belanja Bantuan sosial ini dipilih sebagai variabel independent (bebas) dalam

penelitian ini. Berikut data Realisasi pengeluaran Belanja bantuan sosial di indonesia

:

Page 94: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

76

Tabel 4.3

Realisasi pengeluaran belanja bantuan sosial di Indonesia periode 2013-2017

(Ribuan Rupiah)

Bulan 2013 2014 2015 2016 2017

Januari

1,474,477,207,000.00 2,214,929,260,083.33 1,756,369,597,416.66 3,061,044,734,583.33 3,408,610,239,416.66

Februari

1,546,537,517,000.00 2,162,717,903,166.66 1,872,134,860,833.33 3,092,301,974,166.66 3,412,346,108,833.33

Maret

1,618,597,827,000.00 2,110,506,546,250.00 1,987,900,124,250.00 3,123,559,213,750.00 3,416,081,978,250.00

April

1,690,658,137,000.00 2,058,295,189,333.33 2,103,665,387,666.66 3,154,816,453,333.33 3,419,817,847,666.66

Mei

1,762,718,447,000.00 2,006,083,832,416.66 2,219,430,651,083.33 3,186,073,692,916.66 3,423,553,717,083.33

Juni

1,834,778,757,000.00 1,953,872,475,500.00 2,335,195,914,500.00 3,217,330,932,500.00 3,427,289,586,500.00

Juli

1,906,839,067,000.00 1,901,661,118,583.33 2,450,961,177,916.66 3,248,588,172,083.33 3,431,025,455,916.66

Agustus

1,978,899,377,000.00 1,849,449,761,666.66 2,566,726,441,333.33 3,279,845,411,666.66 3,434,761,325,333.33

September

2,050,959,687,000.00 1,797,238,404,750.00 2,682,491,704,750.00 3,311,102,651,250.00 3,438,497,194,750.00

Oktober

2,123,019,997,000.00 1,745,027,047,833.33 2,798,256,968,166.66 3,342,359,890,833.33 3,442,233,064,166.66

November

2,195,080,307,000.00 1,692,815,690,916.66 2,914,022,231,583.33 3,373,617,130,416.66 3,445,968,933,583.33

Desember

2,267,140,617,000.00 1,640,604,334,000.00 3,029,787,495,000.00 3,404,874,370,000.00 3,449,704,803,000.00

Sumber : Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id)

4. Belanja Subsidi

Belanja subsidi merupakan anggaran pemerintah yang dialokasikan ke

pabrikan, perusahaan atau lembaga lainnya guna untuk memproduksi , menjual

dengan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak

Page 95: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

77

terbebankan. maka dari itu dengan belanja subsidi ini pun juga samgat membantu

untuk masyarakat yang kurang mampu dalam perekonomiannya. Belanja subsidi

dipilih sebagai variabel independent (bebas) dalam penelitian ini. Berikut data

realisasi pengeluaran belanja subsidi di indonesia :

Tabel 4.4

Realisasi pengeluaran belanja subsidi periode 2013-2017

(Ribuan Rupiah)

Bulan 2013 2014 2015 2016 2017

Januari

26,564,104,333.33 26,220,649,833.33 86,966,210,083.33 715,405,689,416.67 1,146,028,008,500.00

Februari 26,487,122,666.67 26,723,993,666.67 142,174,988,166.67 736,548,609,833.33 1,344,078,203,000.00

Maret

26,410,141,000.00 27,227,337,500.00 197,383,766,250.00 757,691,530,250.00 1,542,128,397,500.00

April 26,333,159,333.33 27,730,681,333.33 252,592,544,333.33 778,834,450,666.67 1,740,178,592,000.00

Mei 26,256,177,666.67 28,234,025,166.67 307,801,322,416.67 799,977,371,083.33 1,938,228,786,500.00

Juni 26,179,196,000.00 28,737,369,000.00 363,010,100,500.00 821,120,291,500.00 2,136,278,981,000.00

Juli 26,102,214,333.33 29,240,712,833.33 418,218,878,583.33 842,263,211,916.67 2,334,329,175,500.00

Agustus 26,025,232,666.67 29,744,056,666.67 473,427,656,666.67 863,406,132,333.33 2,532,379,370,000.00

September 25,948,251,000.00 30,247,400,500.00 528,636,434,750.00 884,549,052,750.00 2,730,429,564,500.00

Oktober 25,871,269,333.33 30,750,744,333.33 583,845,212,833.33 905,691,973,166.67 2,928,479,759,000.00

November

25,794,287,666.67 31,254,088,166.67 639,053,990,916.67 926,834,893,583.33 3,126,529,953,500.00

Desember 25,717,306,000.00 31,757,432,000.00 694,262,769,000.00 947,977,814,000.00 3,324,580,148,000.00

Sumber: Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id)

Page 96: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

78

C. Analisa dan Pembahasan

Analisa

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas,

autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas. Kemudian uji asumsi klasik ini

dilakukan sebelum menganalisis model regresi linier, dan apabila terjadi

penyimpangan terhadap asumsi klasik uji F dan uji t yang dilakukan menjadi tidak

valid dan secara statistik tidak akan memperoleh kesimpulan yang baik.

a. Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

yang baik antar variabel bebas atau tidak. Model regresi yang baik itu tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen (suliyanto, 2011:81). Dalam penelitian ini,

menggunakan Tolerance (Tol) dan Variance Inflation Factor (VIF) Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam suatu model regresi, maka

dapat dilihat:

Jika nilai Tolerance (Tol) < 0,1 , maka model regresi mengalami

multikolinieritas.

Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) >10, maka model regresi mengalami

multikolinieritas (Gujarati,1995)

Page 97: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

79

Tabel 4.5

Uji Multikolinieritas

Variabel

Bebas

Nilai

Tolerance

Nilai

VIF

Interprestasi Hasil Keterangan

ZIS 0,891 1,122 Nilai Tolerance > 0,1

Nilai VIF < 10

Tidak terjadi

multikolinieritas

BANSOS 0,150 6,674 Nilai Tolerance > 0,1

Nilai VIF < 10

Tidak terjadi

multikolinieritas

SUBSIDI 0,149 6,731 Nilai Tolerance > 0,1

Nilai VIF < 10

Tidak terjadi

multikolinieritas

Berdasarkan dari tabel 4.5 diatas, Nilai Tolerance pada masing-masing

variabel adalah ZIS sebesar 0,891, Bansos sebesar 0,150, dan Subsidi 0,149. Dari

semua variabel bebas ini tidak terjadi multikolinieritas, karena nilai Tolerance > 0,1.

Selanjutnya dengan melihat Nilai VIF pada masing-masing variabel adalah ZIS

sebesar 1,222 , Bansos sebesar 6,674 dan Subsidi sebesar 6,731. Dari semua variabel

bebas ini terjadi multikolinieritas, karena nilai VIF < 10.

b. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik yaitu tidak

mengandung autokorelasi. Asumsi yang sangat penting untuk mendaptkan BLUE

adalah asumsi bahwa tidak ada otokorelasi antar residual. Asumsi ini penting

terutama ketika data yang digunakan untuk model berbentuk time series (runtun

waktu) (hakim, 2014).

Page 98: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

80

Dalam penelitian ini menggunakan metode Durbin Watson, Menurut Santoso

(2012:242) dalam skripsi Haryoseto mengatakan bahwa terdapat kriteria dalam

pengambilan kesimpulan ada tidaknya autokorelasi sebagai berikut:

Jika nilai DW terletak dibawah -2 berarti terjadi autokorelasi positif

Jika nilai DW diantara -2 hingga + 2 berarti tidak terjadi autokorelasi

Jika nilai DW terletak diatas +2 berarti terjadi autokorelasi negatif

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi

Nilai Durbin

Watson

Batas Bebas

Autokorelasi

Interprestasi

Hasil

Keterangan

0,672 -2 hingga +2 Diantara -2 dan +2 Tidak terjadi

Autokorelasi

Berdasarkan dari hasil data pada tabel 4.6 diatas, bahwa menurut Santoso

(2012:242) tidak terjadi gejala Autokorelasi karena memiliki nilai durbin watson

yaitu sebesar 0,672, karena berada di wilayah yang tidak memilki gejala autokorelasi

yakni DW diantara -2 hingga +2.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan yang lain. jika terjadi

perbedaan residual dan variance, maka model regresi mengalami heteroskedastisitas.

Page 99: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

81

model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Menurut (suliyanto, 2011) Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

maka dapat dilakukan dengan analisis grafik dengan mengamati scatterplot dimana

sumbu horizontal menggambarkan Predicted Standardized sedangkan sumbu

vertikal menggambarkan nilai Residual Studentized.

Dasar Analisis Heteroskedastisitas:

Jika Scatterplot membentuk pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), ini menandakan

telah terjadi heteroskedastisitas

Jika Scatterplot menyebar secara acak , serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

Grafik 4.1

Uji Heteroskedastisitas Scatterplot

Page 100: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

82

Berdasarkan dari Grafik 4.1 Scatterplots diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

dapat disimpukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak dipakai.

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi data

residual memiliki distribusi normal. Analisis data mensyaratkan data berdistribusi

normal untuk menghindari bias dalam analisis data.

Menurut (suliyanto, 2011) Hal ini dapat dideteksi dengan analisis grafik

histogram dengan menggambarkan variabel dependent sebagai sumbu vertikal

sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai sumbu horizontal. Jika

Histogram Standardized Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng

maka nilai residual tersebut dinaytakan normal. Kemudian cara lain untuk menguji

normalitas dengan melihat hasil grafik Normal P-Plot :

Jika titik-titiknya mendekati garis diagonal berarti memenuhi asumsi

normalitasnya

jika titik-titiknya mnejauhi garis diagonal berarti todak memenuhi asumsi

normalitasnya

Page 101: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

83

Grafik 4.2

Uji Normalitas Histogram

Berdasarkan dari hasil uji normalitas kita dapat melihat tampilan pada grafik

4.2 histogam yang disimpulkan bahwa grafik histogram cenderung membentuk

kurva normal yang cembung dengan angka standar deviasi mendekati satu, yaitu

sebesar 0,974.

Page 102: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

84

Grafik 4.3

Uji Normalitas P-Plot

Berdasarkan hasil dari grafik 4.3 diatas, dengan melihat tampilan grafik

normal P-Plot dapat disimpulkan bahwa didapatkan pola distribusi dengan titik-titik

menyebar berhempit disekitar diagonal dan kedua hal ini menunjukkan bahwa

residual terdistribusi secara normal.

Page 103: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

85

2. Analisis Regresi Linier berganda

Analisis regresi yang digunakan untuk mengestimasi atau memprediksi nilai

rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui.

Adapun hasil pengelolaan data yang didapat menggunakan program SPSS.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi linier Berganda

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig

B Std.

Error

Beta

(Constant) 2.881 .380 7.591 .000

ZIS -.016 .003 -.400 -4.633 .000

Bansos .038 .015 .546 2.496 .016

Subsidi -.011 .002 -1.004 -4.573 .000

Model persamaan regresi linier berganda untuk penelitian ini adalah:

Y = 2.881+ (-0,016) X1 + 0,038 X2 + (- 0,011) X3

ket:

Y =Kemiskinan

a = Konstanta

b =Koefisien Regresi

X1 = ZIS

Page 104: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

86

X2 =Bansos

X3 =Subsidi

e = Error term, diasumsikan 0

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Konstanta sebesar 2,881. Artinya jika ZIS (X1) Bansos (X2) dan Subsidi (X3)

nilainya 0, maka kemiskinan (Y) nilainya adalah 2,881.

Koefisien regresi variabel ZIS (X1) sebesar -0,016. Artinya jika variabel

independent nilainya tetap dan ZIS mengalami kenaikan 1% , maka kemiskinan

(Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,016. Koefisien bernilai negatif artinya

terjadi hubungan negatif antara ZIS dengan kemiskinan, semakin meningkat ZIS,

maka semakin menurun kemiskinan.

Koefisien regresi variabel Bansos (X2) sebesar 0,038. Artinya jika variabel

independent nilainya tetap dan Bansos mengalami kenaikan 1% , maka

kemiskinan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,038. Koefisien bernilai

positif artinya terjadi hubungan positif antara Bansos dengan kemiskinan,

semakin meningkat Bansos maka semakin meningkat kemiskinan.

Koefisien regresi variabel Subsidi (X3) sebesar -0,011. Artinya jika variabel

independent nilainya tetap dan Subsidi mengalami kenaikan 1% , maka

kemiskinan (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,011. Koefisien bernilai

negatif artinya terjadi hubungan negatif antara Subsidi dengan kemiskinan,

semakin meningkat Subsidi maka semakin menurun kemiskinan.

Page 105: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

87

a. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (Adjusted R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nilai adjusted

R2 yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independent

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependent.

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Adjusted R Square

0,577

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai koefisien

determinasi (Adjusted R2) diperoleh sebesar 0,577 atau 57,7 %. Hal ini berarti bahwa

57,7% kemiskinan dapat dipengaruhi dan terangkan oleh variabel independent yang

berupa ZIS, Bansos, dan Subsidi. Sedangkan sisanya sebesar 42,3 % dijelaskan oleh

variabel lain.

b. Analisis Uji Statistik F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independent

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependennya. Asumsi yang digunakan dalam pengambilan

keputusan terhadap uji F berdasarkan:

1.) Perbandingan F-Hitung dan F-Tabel

Page 106: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

88

Apabila F-Hitung > F α (k, n-k-1) maka H0 ditolak

Apabila F-Hitung < F α (k, n-k-1) maka H0 diterima

2.) Probabilitas

Apabila Prob (P-value) > Significance level maka H0 diterima

Apabila Prob (P-value) < Significance level maka H0 ditolak

Langkah-langkah Uji F diantaranya:

Merumuskan hipotesis nol (H0) dan hipotesis (H1)

Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 10% denagn derajat kebebasan

(df) sebesar n-k-1

Melakukan keputusan menerima atau menolak H0

Uji hipotesis Statistik F (untuk menguji secara simultan) :

H0: Penyaluran dana ZIS, bansos, dan subsidi tidak berpengaruh secara simultan

terhadap kemiskinan

H1: Penyaluran dana ZIS, bansos, dan subsidi berpengaruh secara simultan terhadap

kemiskinan

Tabel 4.9

Uji Statistik F (uji Simultan)

F Sig

27.838 .000

Dari hasil pengujian signifikansi simultan diatas pada tabel 4.9 dapat terlihat

bahwa varaibel independent mempunyai signifikansi F hitung sebesar 27.838 yang

Page 107: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

89

lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2,790. Kemudian bisa dilihat juga pada

signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu

sebesar 5% atau 0,05. Berarti menerima H1, maka model regresi dapat digunakan

untuk memprediksi kemiskinan, atau dikatatan variabel independent ( ZIS, bansos,

dan subsidi) secara simultan memberikan pengaruh terhadap kemiskinan.

c. Analisis Uji Statistik T (Uji Parsial)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependent. Suatu Variabel akan memiliki pengaruh yang berarti apabila nilai T hitung

dari variabel tersebut lebih besar dibandingkan dengan nilai T tabel. Asumsi yang

digunakan dalam pengambilan keputusan adalah :

1.) Perbandingan T-Hitung dan T-Tabel

Apabila T-Hitung > T-Tabel maka H0 ditolak

Apabila T-Hitung < T-Tabel maka H0 diterima

2.) Probabilitas

Apabila Prob (P-value) > Significance level maka H0 diterima

Apabila Prob (P-value) < Significance level maka H0 ditolak

Uji Hipotesis statistik t (untuk menguji secara parsial)

Hipotesis 1:

H0 = ZIS berpengaruh tidak signifikan terhadap kemiskinan

H1 = ZIS berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan

Hipotesis 2:

Page 108: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

90

H0 = Bansos berpengaruh tidak signifikan terhadap kemiskinan

H2 = Bansos berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan

Hipotesis 3:

H0 = Subsidi berpengaruh tidak signifikan terhadap kemiskinan

H3 = Subsidi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan

Tabel 4.10

Uji Statistik t (Uji Parsial)

Model T Sig

(Constant) 7.591 .000

ZIS -4.633 .000

Bansos 2.496 .016

Subsidi -4.573 .000

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.10 yang dihitung menggunakan SPSS, maka

dapat diambil keputusan sebagai berikut:

Pengujian terhadap variabel ZIS

ZIS memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti

menerima H1 yang menyatakan bahwa variabel ZIS berpengaruh signifikan terhadap

kemiskinan.

Page 109: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

91

Pengujian terhadap variabel Bansos

Bansos memiliki nilai signifikansi sebesar 0,016 < taraf signifikansi 0,05. Hal ini

berarti menerima H2 , yang menyatakan bahwa variabel Bansos berpengaruh

signifikan terhadap kemiskinan.

Pengujian terhadap variabel Subsidi

Subsidi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Hal ini

berarti menerima H3, yang menyatakan bahwa variabel Subsidi berpengaruh

signifikan terhadap kemiskinan.

Pembahasan

Pengaruh ZIS terhadap kemiskinan di indonesia secara parsial

Pengaruh ZIS secara parsial terhadap kemiskinan di indonesia

berdasarkan uji t menyatakan bahwa ZIS berpengaruh secara parsial terhadap

kemiskinan di indonesia pada periode januari tahun 2013 hingga desember

2017. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji t yaitu sebesar -4.633 dan

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05. maka

menyatakan bahwa variabel ZIS ini berpengaruh signifikan terhadap

kemiskinan.

Pengaruh Bansos terhadap kemiskinan di indonesia secara parsial

Pengaruh Bansos secara parsial terhadap kemiskinan di indonesia

berdasarkan uji t menyatakan bahwa bansos berpengaruh secara parsial

terhadap kemiskinan di indonesia pada periode januari tahun2013 hingga

2017. Dari penelitian ini kita dapat buktikan dari hasil uji t sebesar 2.496 dan

Page 110: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

92

memiliki signifikansi sebesar 0,016 < taraf signifikansi sebesar 0,05. Maka

hal ini menyatakan bahwa pada bansos ini berpengaruh signifikan terhadap

kemiskinan.

Pengaruh Subsidi terhadap kemiskinan di indonesia secara parsial

Pengaruh Subsidi secara parsial terhadap kemiskinan di indonesia

berdasarkan uji t menyatakan bahwa subsidi berpengaruh secara parsial

terhadap kemiskinan di indonesia pada periode januari tahun 2013 hingga

desember 2017. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji t yaitu sebesar -4.573

dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Maka

dapat dikatakan bahwa variabel Subsidi ini berpengaruh signifikan terhadap

kemiskinan.

Pengaruh penyaluran dana ZIS, Bansos, dan Subsidi berpengaruh secara

simultan terhadap kemiskinan di indonesia

Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh variabel independent yakni

ZIS, Bansos, dan Subsidi memiliki pengaruh signifikan secara simultan

terhadap kemiskinan di indonesia pada periode januari 2013 hingga desember

2017. Dari hal ini kita dapat buktikan dengan hasil uji f yang mana nilai

Signifikansi sebesar 0,000. Menurut Suliyanto (2011:65) jika nilai

signifikansinya < α sebesar 0,05 , maka hasil ini dapat disimpulkan bahwa

variabel independent (Variabel bebas) secara simultan mampu menjelaskan

perubahan pada variabel dependent (varaibel terikat).

Page 111: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

93

Dari hasil ini kita bisa mengetahui bahwa pengaruh penyaluran dana

ZIS, Bansos dan Subsidi berpengaruh secara simultan terhadap kemiskinan,

hal ini tidak lain didukung oleh uji t yang hasilnya pun secara keseluruhan

dalam variabel bebas memiliki hasil yang signifikan dan berpengaruh secara

parsial terhadap kemiskinan. kita dapat melihat dari nilai signifikansi pada

varaibel ZIS sebesar 0,000 kemudian Bansos sebesar 0,016, dan terakhir

Subsidi sebesar 0,000.

Page 112: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

94

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini, dapat diambil kesimpulan pada hasil analisis dan

pembahasan pada bab-bab sebelumnya, sebagai berikut:

1. Penyaluran dana ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) pada BAZNAS (Badan

Amil Zakat Nasonal) berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di

indonesia pada periode januari 2013 hingga 2017 dengan memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,000.

2. Belanja Bansos (Bantuan Sosial) berpengaruh signifikan terhadap

kemiskinan di indonesia pada periode januari 2013 hingga 2017 dengan

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,016.

3. Belanja Subsidi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di indonesia

pada periode januari 2013 hingga 2017 dengan memiliki niali signifikansi

sebesar 0,000.

4. Penyaluran dana ZIS, Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Subsidi

berpengaruh secara simultan terhadap kemiskinan di indonesia pada periode

januari 2013 hingga 2017 dengan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000.

Page 113: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

95

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dalam penelitian ini juga terdapat saran yang

harus disampaikan, sebagai berikut:

1. Kepada lembaga BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) sebaiknya

memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai lembaga zakat kepada

masyarakat yang masih kurang mengerti dengan adanya lembaga zakat,

karena mereka befikir dengan membayar zakat di lembaga itu terlalu sulit

dan karena jarak yang terlalu jauh juga masyarakat mengeluh.

2. Kepada pemerintah pusat maupun daerah harus lebih fokus terhadap

kemiskinan, dan tingkatkan lagi dalam penyaluran dana yang sesuai dan

tapat sasaran. Karena masih banyak masyarakat yang kaya merasakan

bantuan oleh pemerintah.

3. Kepada mahasiswa / mahasiswi dalam meneliti selanjutnya, banyaklah

membaca referensi mengenai zakat, karena jika kita ketahui masih banyak

masyarakat muslim yang tidak membayar zakat, kemudian jangan terfokus

kepada penyaluran saja, melainkan penghimpunan, dan pengumpulan dana

zakat.

Page 114: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

96

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Ghufron, dan Sapiudin. “Fiqh Muammalat”. Prenadamedia Group. Jakarta.

2010.

Al Arif , M Nur Rianto. “Efek Pengganda Zakat Serta Implikasinya Terhadap

Program Pengentasan Kemiskinan”. Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga.

Yogyakarta Vol. 5, No. 1. 2010.

Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih, dan Syaikh.“Fiqih Zakat Kontemporer”. Al-

Qowam.Solo. 2011.

Al Zuhayly,Wahbah. “Zakat: kajian berbagai mazhab. Terj: Agus Effendi, Bahruddin

Fananny “. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005

Agustien, Vekie, dan Debby. “Pengaruh Belanja Modal, Belanja Sosial, dan

Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Kota Manado”.

ejournal.unsrat.ac.id. manado 2017.

Badan Amil zakat dan infak/sedekah (BAZIS). “Mengenal hukum zakat dan

infak/sedekah”

Basri, Faisal.“Perekonomian indonesia:Tantangan dan harapan bagi kebangkitan

ekonomi indonesia”. Erlangga. Jakarta. 2002.

Due, John F.“keuangan negara perekonomian sektor pemerintah, Terj. Iskandarsyah.

Arif Janin”.UI-Press. Jakarta. 1985.

Hakim,Abdul.“Pengantar Ekonometrika dengan Aplikasi Eviews” Ekonisia.

Yogyakarta. 2014.

Mahalli, Kasyful dan Amalia.“Potensi dan Peranan Zakat Dalam Mengentaskan

Kemiskinan Di Kota”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan.Medan. 2012.

Masykur, Arif.“Sedekah itu Ajib”.DIVA Press.Jogjakarta. 2004.

Misdawati, Arini putri sari. “Analisis dampak pengeluaran pemerintah di bidang

pendidikan, kesehatan, dan pengeluaran subsidi terhadap kemiskinan di

indonesia “. jurnal.dpr.go.idss. Jakarta. 2013

Page 115: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

97

Hasan, Nurul Ichsan. “Perbankan Syariah: Sebuah Pengantar”.Gaung Persada Press.

Jakarta. 2014.

Pararto, Sri Djoko.2012. “Dampak Kebijakan Subsidi Listrik Terhadap

Perekonomian dan Kemiskinan Di Indonesia”. 2012.

Prof.DR. Moestopo .“seminar sehari pengentasan kemiskinan dan kesenjangan

pemerataan hasil pembangunan”. Jakarta. 1993.

Qardawi, Yusuf. “Hukum Zakat. Terj: Salman Harun, Didin Hafidhuddin,

Hasanuddin”. Pustaka Litera Antar Nusa. Bogor. 1996.

Rahmawati, Yuke. “Lembaga Keuangan Mikro Syariah”. UIN Jakarta Press.Banten

2013.

Rozalinda. “Teori dan aplikasinya pada aktivitas ekonomi”. Rajawali Pers.Jakarta.

2016.

Setiawan, Dwi endah kusrini.“Ekonometrika”. Andi.Yogyakarta. 2010.

Seto,Haryo. “Pengaruh Distribusi Dana ZIS di Baznas Indonesia,Pertumbuhan

Ekonomi, Tingkat Inflasi,Belanja Pendidikan, Belanja Kesehatan,dan

Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Indonesia Periode 2011-

2014”. Perpustakaan Universitas Airlangga. Surabaya. 2016.

Subianto, Achmad.“Shadaqah infak dan zakat sebagai instrumen untuk membangun

indonesia yang bersih sehat dan benar”. Yayasan Bermula dari kanan.

2014.

Sugiyanto, Catur.“ Ekonometrik Terapan”.BPFE. Yogyakarta. 1994.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan” : Teori dan Aplikasi dengan SPSS”.Andi Offset.

Yogyakarta. 2011.

Supranto, J.“Ekonometrik”.Ghalia Indonesia. Jakarta. 2004.

Supriyadi, Edy. “SPSS” .In Media. 2014.

Syatibi, Abu Ishaq Ibrahim al-Lakhmi al-Qirnati asy, “Al Muwafaqat fi ushul al-

Ahkam”. Daar al-Ma‟rifah. Bairut. 1997.

Tambunan, Tulus T.H.“Perekonomian Idonesia”. Ghalia Indonesia. Jakarta. 2014

Page 116: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

98

Wahyu, Wing Wahyu.“Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”. Unit

Penerbit dan Percetakan. Yogyakarta. 2007.

https://Pusat Baznas.go.id diakses 8 November 2017

http://repository.unair.ac.id/55719/13/FEB.EI.%20140-16%20Set%20p-min.pdf

diakses 10 November 2017

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/55311/2012sdp.pdf?sequence

=1&isAllowed=y diakses 10 November 2017

https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/ProgramPenanggulangan Kemiskinan

Kabinet Indonesia BersatuII.pdf diakses 5 Desember 2017

http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/Publikasi/Kajiandan artikel/KajianTata

Kelola Bansos.pdf diakses 15 Desember 2017

https://tirto.id/menkeu-dorong-belanja-sosial-untuk-kurangi-angka-kemiskinan-csXW

diakses 8 Januari 2018

http://ksp.go.id/subsidi-dan-bantuan-sosial-dalam-apbn-harus-efektif-mengurangi-

kemiskinan/ diakses 10 Desember 2017

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2012/81~PMK.05~2012Per.HTM diakses 9

februari 2018

http://bapsi.unri.ac.id/855/ diakses 10 Januari 2018

http://www.hukumprodeo.com/bantuan-sosial-bansos-yang-berasal-dari-anggaran-

pendapatan-dan-belanja-daerah/ diakses 7 Maret 2018

https://www.ksap.org/sap/beda-belanja-subsidi-bantuan-sosial-dan-hibah/ diakses 8

Maret 2018

http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2011/101~PMK.02~2011PerLamp%20III.h

tm diakses 12 Maret 2018

https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=istilah/view&id=2282 diakses 23 April 2018

http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/apbn_Dimensi_Kemiskinan201301301358

44.pdf diakses 2 oktober 2018

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4119922/kenapa-patokan-

pendapatan-orang-miskin-di-ri-rp-400000bulan diakses 2 oktober 2018

Page 118: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

100

LAMPIRAN

Lampiran 1

Data ZIS, Bansos, Subsidi, dan Kemiskinan

Tahun Bansos Subsidi Kemiskinan ZIS

Jan-13 1,474,477,207,000.00 26,564,104,333.33 28.59 2,160,455,581.00

Feb-13 1,546,537,517,000.00 26,487,122,666.67 28.58 2,525,782,447.00

Mar-13 1,618,597,827,000.00 26,410,141,000.00 28.58 2,975,714,625.00

Apr-13 1,690,658,137,000.00 26,333,159,333.33 28.58 2,542,594,510.00

Mei-13 1,762,718,447,000.00 26,256,177,666.67 28.57 2,560,127,944.00

Jun-13 1,834,778,757,000.00 26,179,196,000.00 28.57 2,667,951,983.00

Jul-13 1,906,839,067,000.00 26,102,214,333.33 28.57 7,188,801,321.00

Agu-13 1,978,899,377,000.00 26,025,232,666.67 28.56 2,920,366,181.00

Sep-13 2,050,959,687,000.00 25,948,251,000.00 28.56 3,580,808,192.00

Okt-13 2,123,019,997,000.00 25,871,269,333.33 28.56 6,071,985,328.00

Nov-13 2,195,080,307,000.00 25,794,287,666.67 28.55 3,941,130,665.00

Des-13 2,267,140,617,000.00 25,717,306,000.00 28.55 5,229,350,116.00

Jan-14 2,214,929,260,083.33 26,220,649,833.33 28.48 2,398,985,854.00

Feb-14 2,162,717,903,166.66 26,723,993,666.67 28.41 2,868,043,209.00

Mar-14 2,110,506,546,250.00 27,227,337,500.00 28.35 4,131,152,374.00

Apr-14 2,058,295,189,333.33 27,730,681,333.33 28.28 2,302,972,890.00

Mei-14 2,006,083,832,416.66 28,234,025,166.67 28.21 2,240,544,028.00

Jun-14 1,953,872,475,500.00 28,737,369,000.00 28.14 3,681,385,479.00

Jul-14 1,901,661,118,583.33 29,240,712,833.33 28.07 6,481,468,673.00

Agu-14 1,849,449,761,666.66 29,744,056,666.67 28.00 2,545,271,199.00

Sep-14 1,797,238,404,750.00 30,247,400,500.00 27.94 9,874,306,793.00

Okt-14 1,745,027,047,833.33 30,750,744,333.33 27.87 6,118,327,073.00

Nov-14 1,692,815,690,916.66 31,254,088,166.67 27.80 2,811,557,871.00

Des-14 1,640,604,334,000.00 31,757,432,000.00 27.73 10,947,134,080.00

Jan-15 1,756,369,597,416.66 86,966,210,083.33 27.80 2,532,024,624.00

Feb-15 1,872,134,860,833.33 142,174,988,166.67 27.86 3,433,370,055.00

Mar-15 1,987,900,124,250.00 197,383,766,250.00 27.93 3,578,007,821.00

Apr-15 2,103,665,387,666.66 252,592,544,333.33 27.99 5,348,468,778.00

Mei-15 2,219,430,651,083.33 307,801,322,416.67 28.06 3,392,804,366.00

Jun-15 2,335,195,914,500.00 363,010,100,500.00 28.12 3,000,975,659.00

Jul-15 2,450,961,177,916.66 418,218,878,583.33 28.19 6,429,714,137.00

Agu-15 2,566,726,441,333.33 473,427,656,666.67 28.25 2,983,458,393.00

Sep-15 2,682,491,704,750.00 528,636,434,750.00 28.32 6,527,678,082.00

Okt-15 2,798,256,968,166.66 583,845,212,833.33 28.38 2,915,245,687.00

Page 119: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

101

Nov-15 2,914,022,231,583.33 639,053,990,916.67 28.45 2,193,563,241.00

Des-15 3,029,787,495,000.00 694,262,769,000.00 28.51 3,304,102,131.00

Jan-16 3,061,044,734,583.33 715,405,689,416.67 28.45 1,873,997,088.00

Feb-16 3,092,301,974,166.66 736,548,609,833.33 28.39 4,205,047,024.00

Mar-16 3,123,559,213,750.00 757,691,530,250.00 28.32 4,016,659,130.00

Apr-16 3,154,816,453,333.33 778,834,450,666.67 28.26 2,696,804,229.00

Mei-16 3,186,073,692,916.66 799,977,371,083.33 28.20 1,626,807,859.00

Jun-16 3,217,330,932,500.00 821,120,291,500.00 28.14 4,066,071,146.00

Jul-16 3,248,588,172,083.33 842,263,211,916.67 28.07 4,294,944,081.00

Agu-16 3,279,845,411,666.66 863,406,132,333.33 28.01 3,135,023,957.00

Sep-16 3,311,102,651,250.00 884,549,052,750.00 27.95 5,014,717,696.00

Okt-16 3,342,359,890,833.33 905,691,973,166.67 27.89 3,880,544,113.00

Nov-16 3,373,617,130,416.66 926,834,893,583.33 27.82 4,053,315,032.00

Des-16 3,404,874,370,000.00 947,977,814,000.00 27.76 16,354,835,880.55

Jan-17 3,408,610,239,416.66 1,146,028,008,500.00 27.66 11,356,938,855.96

Feb-17 3,412,346,108,833.33 1,344,078,203,000.00 27.56 5,611,070,609.92

Mar-17 3,416,081,978,250.00 1,542,128,397,500.00 27.47 3,859,186,812.00

Apr-17 3,419,817,847,666.66 1,740,178,592,000.00 27.37 3,520,191,604.00

Mei-17 3,423,553,717,083.33 1,938,228,786,500.00 27.27 6,186,017,807.00

Jun-17 3,427,289,586,500.00 2,136,278,981,000.00 27.17 6,901,830,971.00

Jul-17 3,431,025,455,916.66 2,334,329,175,500.00 27.07 8,710,933,404.00

Agu-17 3,434,761,325,333.33 2,532,379,370,000.00 26.97 4,474,014,532.00

Sep-17 3,438,497,194,750.00 2,730,429,564,500.00 26.88 6,995,879,951.00

Okt-17 3,442,233,064,166.66 2,928,479,759,000.00 26.78 9,152,263,831.00

Nov-17 3,445,968,933,583.33 3,126,529,953,500.00 26.68 7,091,412,355.00

Des-17 3,449,704,803,000.00 3,324,580,148,000.00 26.58 11,990,921,191.00

Page 120: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

102

Lampiran 2

Data Kemiskinan Pertahun

Tahun Jumlah Penduduk

2013 28,55

2014 27,73

2015 28,51

2016 27,76

2017 26,58

Page 121: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

103

Lampiran 3

Data Bansos Pertahun

Tahun Realisasi Belanja BANSOS

2013 2,267,140,617.000.00

2014 1,640,604,334.000.00

2015 3,029,787,495.000.00

2016 3,404,874,370.000.00

2017 3,449,704,803.000.00

Page 122: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

104

Lampiran 4

Data Subsidi Pertahun

Tahun Belanja Subsidi

2013 25,717,306.000.00

2014 31,757,432.000.00

2015 694,262,769.000.00

2016 947,977,814.000.00

2017 3,324,580,148.000.00

Page 123: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

105

Lampiran 5

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95%

Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order Partial Part

Toler

ance VIF

1 (Constant) 2.881 .380

7.591 .000 2.121 3.642

ZIS -.016 .003 -.415 -4.633 .000 -.022 -.009 -.572 -.526 -.392 .891 1.122

BANSOS .038 .015 .546 2.496 .016 .007 .068 -.511 .316 .211 .150 6.674

SUBSIDI -.011 .002 -1.004 -4.573 .000 -.015 -.006 -.637 -.521 -.387 .149 6.731

a. Dependent Variable:

KEMISKINAN

Page 124: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

106

Lampiran 6

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .774a .599 .577 .01257 .599 27.838 3 56 .000 .672

a. Predictors: (Constant), SUBSIDI, ZIS,

BANSOS

b. Dependent Variable:

KEMISKINAN

Page 125: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

107

Lampiran 7

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95%

Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order Partial Part

Toler

ance VIF

1 (Constant) 2.881 .380

7.591 .000 2.121 3.642

ZIS -.016 .003 -.415 -4.633 .000 -.022 -.009 -.572 -.526 -.392 .891 1.122

BANSOS .038 .015 .546 2.496 .016 .007 .068 -.511 .316 .211 .150 6.674

SUBSIDI -.011 .002 -1.004 -4.573 .000 -.015 -.006 -.637 -.521 -.387 .149 6.731

a. Dependent Variable:

KEMISKINAN

Page 126: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

108

Lampiran 8

Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .774a .599 .577 .01257 .599 27.838 3 56 .000 .672

a. Predictors: (Constant), SUBSIDI, ZIS,

BANSOS

b. Dependent Variable:

KEMISKINAN

Page 127: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

109

Lampiran 9

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression .013 3 .004 27.838 .000a

Residual .009 56 .000

Total .022 59

a. Predictors: (Constant), SUBSIDI, ZIS, BANSOS

b. Dependent Variable: KEMISKINAN

Page 128: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Website ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41874...Ikatan Alumni Al-Awwabin Depok (IKAAD) 2014-2018 3. Himpunan Qori dan

110

Lampiran 10

Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

95%

Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order Partial Part

Toler

ance VIF

1 (Constant) 2.881 .380

7.591 .000 2.121 3.642

ZIS -.016 .003 -.415 -4.633 .000 -.022 -.009 -.572 -.526 -.392 .891 1.122

BANSOS .038 .015 .546 2.496 .016 .007 .068 -.511 .316 .211 .150 6.674

SUBSIDI -.011 .002 -1.004 -4.573 .000 -.015 -.006 -.637 -.521 -.387 .149 6.731

a. Dependent Variable:

KEMISKINAN