UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official...

256
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010 – 2018 TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh

Transcript of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official...

Page 1: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2010 – 2018

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Master Ekonomi

(M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Diajukan oleh

BUKHORI MUSLIM

NIM 21160850000010

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

ii

Page 3: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

iii

Page 4: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

iv

Page 5: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Internal and External Factors on Profitability in Sharia Banking in Indonesia for the period 2010-2018. The analysis was conducted using monthly data published by the financial services authority and Bank Indonesia. The method used is a quantitative method. This study uses an error correction model method by processing data using eviews. The results of this study indicate that the CAR variable has no significant effect on ROA in the short run with a probability value of 0.1169 and a significant effect on ROA in the long run with a probability value of 0.0052. The FDR variable has no significant effect on ROA in the short run with a probability value of 0.1152, and a significant effect on ROA in the long run with a probability value of 0.0060. The NPF variable has no significant effect on ROA in the short run with a probability value of 0.1700, and a significant effect on ROA in the long run with a probability value of 0.0000. BOPO variables significantly influence ROA in the short run with a probability value of 0.0000, and a significant effect on ROA in the long run with a probability value of 0.0000. Inflation variable has a significant effect on ROA in the short run with a probability value of 0.0004 and a significant effect on ROA in the long run with a probability value of 0.0000. The exchange rate variable has no significant effect on ROA in the short run with a probability value of 0.11143, and a significant effect on ROA in the long run with a probability value of 0.0319. BI Rate variable does not significantly influence ROA in the short run with a probability value of 0.2449, and a significant effect on ROA in the long run 0.0007. The simultaneous variables CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflation, Exchange Rates, and BI Rates simultaneously have a significant effect on ROA in the short run with a probability value of 0.0000, and simultaneously a significant effect on ROA in the long run with a probability of 0.0000. The contribution of CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflation, Exchange Rate, and BI Rate to the ROA variable in the short term was 67.4%, and the remaining 32.6% was explained by other variables not included in this study. While the contribution of CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflation, Exchange Rate, and BI Rate variables to the ROA variable in the long run is 89%, and the remaining 11% is explained by other variables not included in this study.

Keywords : CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflation, Exchange Rates, and BI Rates, ROA

v

Page 6: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia periode 2010–2018. Analisis dilakukan dengan menggunakan data bulanan yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan maupun Bank Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode error correction model dengan pengolahan data menggunakan eviews. Hasil penelitian menunjukan bahwa Variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.1169 dan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai probabilitas 0.0052. Variabel FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.1152, dan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai probabilitas 0.0060. Variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.1700, dan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai probabilitas 0.0000. Variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.0000, dan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai probabilitas 0.0000. Variabel Inflasi berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.0004 dan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang nilai probabilitas 0.0000. Variabel Kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.11143, dan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai probabilitas 0.0319. Variabel Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.2449, dan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai probabilitas 0.0007. Adapun secara simultan Variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka pendek dengan nilai probabilitas 0.0000, dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai probabilitas 0.0000. Kontribusi variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga terhadap variabel ROA dalam jangka pendek sebesar 67,4%, dan sisanya 32,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Sedangkan kontribusi variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga terhadap variabel ROA dalam jangka panjang sebesar 89%, dan sisanya 11% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Kata Kunci, CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga, ROA

vi

Page 7: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, atas segala karunia dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul

“Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah Periode 2010-2018” ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan

menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada :

1. Ayahanda Alm H. Usman, beliau seorang bapak Pendidikan bagi keluarga

besar kami, tanpa wasilah beliau, kami putra-putri beliau tidak dapat

mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Ibunda Hj. Hapsah, cinta,

kasih sayang, doa beliau dari kecil hingga saat ini menjadikan api

penyemangat bagi penulis menyelesaikan tesis ini.

2. Istri tercinta, Hj. Siti Nuraini, S.Pd.I yang selalu memberikan semangat,

mencurahkan seluruh perhatian dan kasih sayangnya bagi penulis,

memberikan dukungan baik moril maupun materil, seorang wanita yang selalu

mendampingi setiap saat. Buah hatiku tercinta, Ananda Ahmad Sahal

Mahfudz, semoga kelak menjadi manusia bermanfaat bagi keluarga, bangsa,

dan agama. Ayahanda KH. Muhammad Jaidi dan Ibunda Ustadzah Hj.

Nurhasanah yang telah memberikan doa dan perhatiannya.

3. Kanda Drs. Alkomi Ashari, M.Pd.I, Kanda Syarif Hidayat, SE, Kanda Ahmad

Gojali, Kanda Suhandi, SE, Adinda Dede Firdaus, SEI semoga dapat

melanjutkan estafet perjuangan orang tua untuk mendidik putra-putrinya ke

jenjang pendidikan tertinggi. Mpo Hj. Umi Kulsum. SKM. Ners. Kakak yang

selalu membimbing sejak kecil hingga dewasa dan selalu berkontribusi baik

moril maupun materi, semoga menjadi wanita dan istri solehah.

4. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar

Lubis, LC., MA. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA, QIA., BKP.,

vii

Page 8: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

CRMP, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Bapak Dr. Herni Ali HT., MM, selaku Kepala Program Studi Magister

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Bapak Dr. Asyari Hasan, SH.I.,M.Ag, selaku Sekertaris Program

Studi Magister Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Sofyan Rizal, M.Si, selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan,

arahan dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi

membimbing dengan penuh kesabaran. Semoga kebaikan Bapak dibalas oleh

Allah SWT.

7. Seluruh Dosen Program Magister Perbankan Syariah yang telah memberikan

arahan dan bimbingan untuk mendalami ilmu Perbankan Syariah, juga kepada

civitas akademika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya teman teman di Program Studi MPS angkatan 2016 atas dukungan

dan bantuannya serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan tesis ini.

Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,

penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan pengembangan

lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna serta sebagai masukan bagi penulis

untuk penelitian dan penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap tesis ini memberikan manfaat bagi kita semua

terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang ramah lingkungan.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Januari 2020

Bukhori Muslim

viii

Page 9: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL....................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS.............................Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN.....................................................Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT...............................................................................................................................

ABSTRAK................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

DAFTAR TABEL....................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................8

C. Tujuan Penelitian...........................................................................................9

D. Batasan Masalah..........................................................................................10

E. Manfaat Penelitian.......................................................................................10

BAB II......................................................................................................................................

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................

A. Perbankan Syariah.......................................................................................12

1. Pengertian Bank Syariah..............................................................................................

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah...................................................................................

3. Tujuan Bank Syariah....................................................................................................

4. Prinsip-Prinsip Bank Syariah.......................................................................................

5. Landasan Hukum Perbankan Syariah..........................................................................

6. Produk Perbankan Syariah...........................................................................................

B. Rasio Perbankan Syariah (Faktor Internal).................................................26

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)....................................................................................

ix

Page 10: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

2. Financing Deposit Ratio (FDR)...................................................................................

3. Non Perfoming Financing (NPF).................................................................................

4. Beban Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO).....................................

C. Makro Ekonomi (Faktor Eksternal).............................................................30

1. Inflasi............................................................................................................................

2. Nilai Tukar Mata Uang (KURS)...................................................................................

3. Tingkat Suku Bunga.....................................................................................................

D. Profitabilitas.................................................................................................40

1. Definisi Profitabilitas...................................................................................................

2. Definisi Rasio Profitabilitas.........................................................................................

3. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas......................................................................

4. Metode Pengukuran Profitabilitas................................................................................

E. Penelitian Terdahulu....................................................................................46

F. Kerangka Pemikiran....................................................................................65

G. Hipotesis......................................................................................................66

H. Pengembangan Hipotesis.............................................................................67

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset

(ROA)...............................................................................................................................

2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Return On Asset

(ROA)...............................................................................................................................

3. Pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap Return On Asset

(ROA)...............................................................................................................................

4. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO)

terhadap Return On Asset (ROA).....................................................................................

5. Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas.......................................................................

6. Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Asing Terhadap Profitabilitas................................

7. Pengaruh BI Rate terhadap Profitabilitas.....................................................................

BAB III.....................................................................................................................................

METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................

A. Jenis Penelitian............................................................................................73

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling......................................................74

x

Page 11: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

C. Metode Penelitian........................................................................................74

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data.................................................75

E. Metode Analisis Data..................................................................................76

BAB IV....................................................................................................................................

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................................................

A. Deskripsi Data.............................................................................................88

B. Hasil Penelitian............................................................................................89

1. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................................................

2. Uji Normalitas..............................................................................................................

3. Uji Linieritas................................................................................................................

4. Uji Stationer.................................................................................................................

5. Model Jangka Panjang...............................................................................................

6. Uji Error Correction Model.......................................................................................

7. Pengujian Asumsi Klasik...........................................................................................

8. Uji Hipotesis...............................................................................................................

C. Pembahasan...............................................................................................115

BAB V....................................................................................................................................

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................126

B. Saran..........................................................................................................128

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

xi

Page 12: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

DAFTAR TABEL

TABEL 2. 1 PENELITIAN TERDAHULU....................................................................46

TABEL 4. 1 HASIL UJI LINIERITAS..........................................................................98

TABEL 4. 2 UNIT ROOT TEST - AUGMENTED DICKEY FULLER (DF) PADA LEVEL...99

TABEL 4. 3 UNIT ROOT TEST –............................................................................100

TABEL 4. 4 HASIL UJI KOINTEGRASI....................................................................101

TABEL 4. 5 UJI PERSAMAAN JANGKA PANJANG..................................................102

TABEL 4. 6 UJI PERSAMAAN JANGKA PENDEK....................................................105

TABEL 4. 7 PENGUJIAN MULTIKOLINIERITAS.......................................................108

TABEL 4. 8 PENGUJIAN HETEROSKEDASTISITAS..................................................109

TABEL 4. 9 PENGUJIAN AUTOKORELASI..............................................................110

xii

Page 13: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

DAFTAR GAMBAR

BAGAN 2. 1 KERANGKA PEMIKIRAN......................................................................65

Grafik 4. 1 Nilai ROA tahun 2010-2018 89

GRAFIK 4. 2 NILAI CAR TAHUN 2010-2018..........................................................90

GRAFIK 4. 3 NILAI FDR TAHUN 2010-2018...........................................................91

GRAFIK 4. 4 NILAI NPF TAHUN 2010-2018...........................................................92

GRAFIK 4. 5 NILAI BOPO TAHUN 2010-2018........................................................93

GRAFIK 4. 6 NILAI INFLASI TAHUN 2010-2018......................................................94

GRAFIK 4. 7 NILAI KURS TAHUN 2010-2018.........................................................95

GRAFIK 4. 8 NILAI SUKU BUNGA TAHUN 2010-2018............................................96

GRAFIK 4. 9 HASIL UJI NORMALITAS....................................................................97

xiii

Page 14: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

xiv

Page 15: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat berperan

dalam kegiatan pembangunan ekonomi, karena fungsi utamanya yaitu

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat.

Menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 1 menyatakan

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah

dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Perbankan syariah mulai diakui eksistensinya pada saat dikeluarkannya

UU No.7 Tahun 1992 tentang bank yang menerapkan konsep bagi hasil, meskipun

tidak disebutkan secara jelas terkait prinsip syariahnya. Semenjak itu Bank

Muamalat yang merupakan bank Islam pertama mulai beroperasi di Indonesia.

Eksistensi perbankan syariah semakin kuat ketika disahkannya UU No.10 Tahun

1998 sebagai amandemen dari UU No.7 Tahun 1992. Dalam undang-undang yang

diperbaharui tersebut disebutkan secara jelas bahwa Bank Umum maupun Bank

Perkreditan Rakyat yang beroperasi secara konvensional dan/atau berdasarkan

prinsip syariah. Lalu kemudian pada tahun 2008, disahkannya UU No.21 Tahun

2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Perbankan Islam, dimana

regulasi ini yang digunakan sampai saat ini. (Thalha Alhamid, 2018)

1

Page 16: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Percepatan perkembangan industri perbankan syariah ini dapat dilihat dari

laporan Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa bank syariah terus berkembang

dari tahun ke tahun. Menurut data statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan

oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK) pada Desember 2019, terdapat 14 Bank Umum

Syariah (BUS), 21 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 168 BPRS dengan total aset

BUS dan UUS sebesar Rp. 484.059 Miliar. Jumlah BUS di Indonesia relatif stabil

dengan kenaikan dari tahun 2011 BUS berjumlah 11 Bank, hingga tahun 2019

menjadi 14 bank. Bertambahnya jumlah BUS di Indonesia harus diimbangi

dengan kinerja keuangan dan pengelolaan manajemen yang optimal guna

memperoleh profitabilitas secara menyeluruh. Ini dilakukan guna

mempertahankan kepercayaan nasabah dan perbankan syariah dengan melakukan

tugas dan fungsinya dengan baik.

Menurut Undang Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal

1 ayat 2), menyebutkan bahwa bank adalah sebuah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan dan atau bentuk-bentuk lain dengan

tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan menurut

Undang Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan (pasal 1 ayat 3)

menjelaskan, definisi bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan-

kegiatan konvensional maupun secara syariah dalam kegiatannya memberikan

jasa keuangan dalam lalu lintas pembayaran. Untuk bisa menghimpun dana dari

masyarakat, maka bank memiliki keharusan untuk meyakinkan nasabah bahwa

uang yang mereka titipkan dijamin keamanannya. Dengan demikian, agar bisa

2

Page 17: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

memberikan keamanan kepada para nasabah, maka bank tersebut haruslah likuid

atau dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya yakni memiliki dana segar

atau uang kas untuk melayani nasabah dalam pengambilan tunai dan juga

memenuhi dan merealisasikan pengajuan permohonan pembiayaan.

Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan diharapkan dapat

menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan bank berbasis bunga. Salah

satu indikator untuk menilai kinerja keuangan bank adalah melihat tingkat

profitabilitasnya. Sebab pada dasarnya, semua kegiatan operasional perusahaan

akan bermuara pada perolehan laba usaha. Rasio profitabilitas digunakan untuk

mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Rasio profitabilitas membandingkan antara laba dengan investasi atau ekuitas

yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. (Handoko,2008:3)

Salah satu alat ukur profitabilitas adalah return on asset (ROA), yaitu rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin

baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Profitabilitas

dipengaruhi baik dari kondisi internal maupun eksternal (makro ekonomi)

perbankan syariah itu sendiri (http//www.bi.go.id).

Berdasarkan jurnal Ecodemica, Vol. 2 No. 1 April 2018, penelitian

dilakukan oleh Ratnawaty Marginingsih dengan judul Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia, faktor internal

yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah Capital Adequacy Ratio (CAR),

3

Page 18: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

rasio ini merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan

perbankan dalam menyediakan dana yang digunakan untuk mengatasi

kemungkinan risiko kerugian. Rasio ini penting karena dengan menjaga CAR

pada batas aman (minimal 8%), berarti juga melindungi nasabah dan menjaga

stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Semakin besar nilai CAR

mencerminkan kemampuan perbankan yang semakin baik dalam menghadapi

kemungkinan risiko kerugian. 

Faktor internal selanjutnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah

financing deposit ratio (FDR), yang dimaksud dengan financing deposit ratio

adalah rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara

membagi jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak

ketiga (Hariyani, 2010:55). Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pula

likuiditasnya bank tersebut jika ada deposan menarik dananya sehingga

kemungkinan suat bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Hal ini

akan mempengaruhi deposan dalam memilih dimana akan menghimpun dananya.

Rasio yang tinggi menggambarkan kurang baiknya posisi likuiditas suatu bank.

Faktor internal selanjutnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah

Non Perfoming Financing (NPF), Non Perfoming Financing (NPF) adalah

pembiayaan bermasalah yang terdiri dari pembiayaan yang berklasifikasi

pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan pembiayaan macet. Kondisi

Pembiayaan bermasalah di bank syariah alias non performing financing (NPF)

berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Syariah

4

Page 19: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

(SPS) periode Desember 2019 mencatatkan NPF bank umum syariah (BUS) di

akhir 2019 berada pada level 1,89% dari periode tahun sebelumnya 1,39%.

Faktor internal lainnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah

biaya operasional dan pendapatan operasional, Rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak

sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka

biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil

bunga (Hendrayanti dan Muharam, 2013:3). Menurut Loen dan Ericson

(2007:121) menyatakan bahwa biaya operasional dan pendapatan operasional

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Sedangkan menurut

Iqbal (2010:148) menyatakan bahwa untuk menilai seberapa jauh efektivitas

operasi dan efisiensi lembaga keuangan mikro, semakin kecil nilai BOPO maka

semakin baik.

Selain faktor internal, faktor eksternal atau makro ekonomi dapat

mempengaruhi profitabilitas, adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

profitabilitas perbankan adalah inflasi, hal ini berdasarkan penelitian Amalia Nuril

Hidayati pada jurnal An-Nisbah, Vol. 01, No. 01, Oktober 2014, dengan hasil

penelitian inflasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank

syariah di Indonesia, yang dimaksud dengan inflasi adalah peningkatan tingkat

harga secara keseluruhan. Mempertahankan inflasi tetal rendah telah lama

menjadi tujuan kebijakan pemerintah. Yang menjadi masalah utama adalah

5

Page 20: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

hiperinflasi, atau periode peningkatan yang sangat cepat dalam tingkat harga

secara keseluruhan (Case dan Fair, 2007:4).

Menurut Sipahutar (2007:94) mengatakan bahwa inflasi merupakan

indikator yang patut diwaspadai. Inflasi merupakan musuh perekonomian. Salah

satu alat yang dipergunakan untuk mengendalikan inflasi adalah suku bunga.

Dengan manajemen suku bunga inflasi dapat dikendalikan dan dengan suku bunga

yang terkendali, perekonomian dapat digerakkan secara berkelanjutan. Otoritas

moneter telah berhasil mengelola suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

Menurut penelitian Anto dan M. Ghafur Wibowo (2012) pada jurnal

ekonomi islam La Riba Volume VI, No. 2, Desember 2012, dengan hasil

penelitian variabel tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas bank umum syariah baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka

panjang. Dari hasil penelitian tersebut faktor selanjutnya yang dapat

mempengaruhi profitabilitas adalah suku bunga, suku bunga ini disebut sebagai

tingkat suku bunga dasar atau tingkat suku bunga acuan (Sinungan, 2000).

Sedangkan nilai riilnya tercermin dalam tingkat sukubunga SBI menurut PBI No.

4/10/PBI/2002 tentang Sertifikat Bank Indonesia, SBI adalah surat berharga

dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang berjangka waktu pendek. SBI diterbitkan oleh BI sebagai salah satu piranti

Operasi Pasar Terbuka, kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh BI

dengan bank dan pihak lain dalam rangka pengendalian moneter.

Selain inflasi, berdasarkan penelitian Amalia Nuril Hidayati (2014) Faktor

lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah nilai tukar rupiah, yang

6

Page 21: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

dimaksud dengan nilai tukar rupiah adalah harga dari suatu mata uang ketika

dipertukarkan dengan mata uang lain, atau dengan kata lain bagi mereka yang

tinggal di Amerika Serikat, nilai tukar adalah seberapa banyak seseorang akan

membutuhkan mata uang lain yang akan setara dengan satu dolar Amerika Serikat

(Boone dan Kurtz, 2007:159). Hubungan nilai tukar dengan profitabilitas

diungkapkan oleh (Prasetyantoko, 2008:258) yang menyatakan bahwa nilai tukar

umumya tidak didukung oleh profitabilitas yang baik. Dengan kata lain nilai tukar

tidak mampu mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik apabila nilai tukar

tidak memberi peningkatan profitabilitas perusahaan, dia akan menjadi sangat

berbahaya manakala depresiasi nilai tukar, karena akan membebani perusahaan-

perusahaan dengan tingkat keuntungan yang rendah tadi.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

selama periode tertentu (Munawir, 2010). Penting bagi bank menjaga

profitabilitasnya tetap stabil bahkan meningkat untuk memenuhi kewajiban

kepada pemegang saham, meningkatkan dayatarik investor dalam menanamkan

modal, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan kelebihan

dana yang dimiliki pada bank.

Maka sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas (return on asset) perbankan

Syariah di Indonesia dengan tema “Pengaruh Faktor Internal dan Faktor

Eksternal Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah di Indonesia

Periode 2010 – 2018”.

7

Page 22: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan dalam latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat

diketahui bahwa faktor internal dan faktor eksternal menjadi sangat penting dalam

menganalisis profitabilitas Perbankan Syariah, dari permasalahan tersebut, dapat

dijelaskan rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana pengaruh faktor internal (capital adequacy ratio, financing to

deposit ratio, non performing finance, dan beban operasional terhadap

pendapatan operasional) terhadap profitabilitas (return on asset) perbankan

syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang?

2. Bagaimana pengaruh faktor eksternal (inflasi, nilai tukar mata uang (kurs),

dan tingkat suku bunga) terhadap profitabilitas (return on asset) perbankan

syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang?

3. Bagaimana pengaruh faktor internal (capital adequacy ratio, financing to

deposit ratio, non performing finance, beban operasional terhadap pendapatan

operasional) dan faktor eksternal (inflasi, nilai tukar mata uang (kurs), dan

tingkat suku bunga) secara simultan terhadap profitabilitas (return on asset)

perbankan syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang?

4. Berapa besar kontribusi faktor internal (capital adequacy ratio, financing to

deposit ratio, non performing finance, beban operasional terhadap pendapatan

operasional) dan faktor eksternal (inflasi, nilai tukar mata uang (kurs), dan

tingkat suku bunga) secara simultan terhadap profitabilitas (return on asset)

perbankan syariah di Indonesia?

8

Page 23: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka dapat dirumuskan tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh faktor internal (capital adequacy

ratio, financing to deposit ratio, non performing finance, dan beban

operasional terhadap pendapatan operasional) terhadap profitabilitas (return

on asset) perbankan di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.

2. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh faktor eksternal (inflasi, nilai tukar

mata uang (kurs), dan tingkat suku bunga) terhadap profitabilitas (return on

asset) perbankan syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka

panjang.

3. Menjelaskan dan menganalisis pengaruh faktor internal (capital adequacy

ratio, financing to deposit ratio, non performing finance, dan beban

operasional terhadap pendapatan operasional dan faktor eksternal (inflasi, nilai

tukar mata uang (kurs), dan tingkat suku bunga) secara simultan terhadap

profitabilitas (return on asset) perbankan syariah di Indonesia dalam jangka

pendek dan jangka panjang.

4. Menjelaskan dan menganalisis berapa besar kontribusi faktor internal (capital

adequacy ratio, financing to deposit ratio, non performing finance, beban

operasional terhadap pendapatan operasional) dan faktor eksternal (inflasi,

nilai tukar mata uang (kurs), dan tingkat suku bunga) secara simultan terhadap

profitabilitas (return on asset) perbankan syariah di Indonesia.

9

Page 24: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

D. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan fokus pada permasalahan yang akan

dibahas, maka penulis membatasi masalah yang akan dikaji, yaitu:

1. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengaruh jangka pendek dan

jangka panjang faktor internal yang diwakili oleh Capital Adequacy Ratio

(CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

(NPF), dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

terhadap profitabilitas (Return On Asset) Perbankan Syariah di Indonesia.

2. Penelitian yang mengukur pengaruh jangka pendek dan jangka panjang faktor

eksternal yang diwakili oleh inflasi, nilai tukar mata uang (kurs),dan tingkat

suku bunga terhadap profitabilitas yang diwakili oleh return on asset pada

perbankan Syariah di Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada

berbagai kalangan diantaranya :

1. Bagi Bank

Khususnya bagi Perbankan Syariah di Indonesia Penelitian ini diharapkan

memberikan gambaran mengenai faktor internal dan faktor eksternal terhadap

profitabilitas yang akan dihadapi dalam perkembangan perbankan syariah

kedepannya. Sehingga Perbankan Syariah di Indonesia dapat lebih berhati-hati

dan waspada dalam mengelola dana yang dimiliki dan dalam menyalurkan

dananya kepada masyarakat.

10

Page 25: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

2. Bagi Perguruan Tinggi

Bagi akademisi dan peneliti di bidang keuangan syariah di Indonesia, hasil

studi ini diharapkan dapat menjadi data pustaka tambahan dan dijadikan salah

satu masukan atau referensi dalam penelitian berikutnya.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan penulis tentang

perbankan dan metode analisis perbankan dilihat dari pengaruh faktor internal

dan faktor eksternal terhadap profitabilitas perbankan Syariah di Indonesia,

serta untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah.

11

Page 26: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perbankan Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Menurut Sudarsono (2012:29), Bank Syariah adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan atau pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam

lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariah. Sedangkan definisi bank syariah menurut Ascarya

(2007:2) yaitu bank dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama

dalam segala operasinya, baik dalam produk pendanaan, pembiayaan, maupun

dalam produk-produk lainnya.

Pada umumnya, hal yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberi layanan pembiayaan kredit dan jasa

dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan

dengan prinsip-prinsip syariah. Bank syariah merupakan bank yang beroperasi

sesuai dengan prinsip syariah Islam, mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang

ada dalam Al-Quran dan Al- Hadist. Dengan mengacu kepada Al-Quran dan Al-

Hadist, maka bank syariah diharapkan dapat menghindari kegiatan-kegiatan yang

mengandung unsur riba dan segala hal yang bertentangan dengan syariat Islam.

Adapun perbedaan pokok antara bank syariah dengan bank konvensioanl

terdiri dari beberapa hal. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam

seluruh aktivitasnya, sedang bank konvensional memakai sistem bunga. Hal ini

12

Page 27: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

memiliki implikasi yang sangat dalam dan sangat berpengaruh pada aspek

operasional dan produk yang dikembangkan oleh bank syariah. Bank syariah lebih

menekankan sistem kerja serta partnership, kebersamaan terutama kesiapan semua

pihak untuk berbagi termasuk dalam hal-hal keuntungan dan kerugian.

2. Fungsi dan Peran Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang menjalankan fungsi intermediasinya

berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam. Peran dan fungsi bank syariah, menurut

Imamul Arifin (2007:14) di antaranya sebagai berikut:

a. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat atau dunia usaha dalam

bentuk tabungan (mudharabah), dan giro (wadiah), serta menyalurkannya

kepada sektor rill yang membutuhkan.

b. Sebagai tempat investasi bagi dunia usaha (baik dana modal maupun dana

rekening investasi) dengan menggunakan alat-alat investasi yang sesuai

dengan syariah.

c. Menawarkan berbagai jasa keuangan berdasarkan upah dalam sebuah kontrak

perwakilan atau penyewaan.

d. Memberikan jasa sosial seperti pinjaman kebajikan, zakat dan dana sosial

lainnya yang sesuai dengan ajaran Islam.

3. Tujuan Bank Syariah

Upaya percapaian keuntungan yang setinggi-tingginya (profit

maximization) adalah tujuan yang biasa dicanangkan oleh bank komersial,

13

Page 28: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

terutama bank konvensional. Berbeda dengan tujuan bank konvensional, bank

syariah berdiri untuk menggalakkan, memelihara dan mengembangkan jasa-jasa

serta produk-produk perbankan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam.

Bank syariah juga memiliki kewajiban untuk mendukung aktivitas investasi dan

bisnis yang ada di lembaga keuangan sepanjang aktifitas tersebut tidak dilarang

dalam Islam. Selain itu, bank syariah harus lebih menyentuh kepentingan

masyarakat kecil.

4. Prinsip-Prinsip Bank Syariah

Prinsip-Prinsip syariah yang dilarang dalam operasional perbankan syariah

adalah kegiatan yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Maisir:   Menurut bahasa maisir berarti gampang/mudah. Menurut

istilah maisir berarti memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja

keras. Maisirsering dikenal dengan perjudian karena dalam praktik perjudian

seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan cara mudah. Dalam

perjudian, seseorang dalam kondisi bisa untung atau bisa rugi.Judi dilarang

dalam praktik keuangan Islam, sebagaimana yang disebutkan dalam firman

Allah sebagai berikut:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, maisir, berhala,

mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan

syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan” (QS Al-Maaidah : 90)

14

Page 29: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Pelarangan maisir oleh Allah SWT dikarenakan efek negative maisir. Ketika

melakukan perjudian seseorang dihadapkan kondisi dapat untung maupun rugi

secara abnormal. Suatu saat ketika seseorang beruntung ia mendapatkan

keuntungan yang lebih besar ketimbang usaha yang dilakukannya. Sedangkan

ketika tidak beruntung seseorang dapat mengalami kerugian yang sangat

besar. Perjudian tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan keseimbangan

sehingga diharamkan dalam sistem keuangan Islam.

2. Gharar : Menurut bahasa gharar berarti pertaruhan. Menurut

istilah ghararberarti seduatu yang mengandung ketidakjelasan, pertaruhan

atau perjudian. Setiap transaksi yang masih belum jelas barangnya atau tidak

berada dalam kuasanya alias di luar jangkauan termasuk jual beli gharar.

Misalnya membeli burung di udara atau ikan dalam air atau membeli ternak

yang masih dalam kandungan induknya termasuk dalam transaksi yang

bersifat gharar.  Pelarangan gharar karena memberikan efek negatif dalam

kehidupan karena gharar merupakan praktik pengambilan keuntungan secara

bathil. Ayat dan hadits yang melarang gharar diantaranya :

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di

antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa

(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian

daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal

kamu mengetahui” (Al-Baqarah : 188)

3. Riba:  Makna harfiyah dari kata Riba adalah pertambahan, kelebihan,

pertumbuhan atau peningkatan. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti

15

Page 30: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Para ulama

sepakat bahwa hukumnya riba adalah haram. Sebagaimana firman Allah SWT

dalam surat Ali Imran ayat 130 yang melarang kita untuk memakan harta riba

secara berlipat ganda. Sangatlah penting bagi kita sejak awal pembahasan

bahwa tidak terdapat perbedaan pendapat di antara umat Muslim mengenai

pengharaman Riba dan bahwa semua mazhab Muslim berpendapat

keterlibatan dalam transaksi yang mengandung riba adalah dosa besar. Hal ini

dikarenakan sumber utama syariah, yaitu Al-Qur’an dan Sunah benar-benar

mengutuk riba. Akan tetapi, ada perbedaan terkait dengan makna dari riba atau

apa saja yang merupakan riba harus dihindari untuk kesesuaian aktivitas-

aktivitas perekonomian dengan ajaran Syariah.

Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keharaman riba,

diantaranya QS Al Baqarah ayat 275 :

Orang-orang yang makan (mengambil) RIBA’ tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan RIBA’, padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan RIBA’. Orang-orang yang telah

sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil

RIBA’), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Alloh. Orang yang kembali

16

Page 31: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

(mengambil RIBA’), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka

kekal di dalamnya. (QS Al Baqarah ayat 275)

Surat An-Nisa, ayat 161:

Dan karena mereka menjalankan riba, padahal sesungguhnya mereka telah

dilarang darinya dan karena mereka memakan harta orang dengan cara yang

tidak sah (bathil). Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir diantara

mereka azab yang pedih. ( QS Annisa : 161)

Surat Ali ‘Imran, ayat 130:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat

ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

keberuntungan.

Surat Ar-Rum, ayat 39:

Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta

manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.

1) Jenis-jenis Riba

Menurut para ulama fiqih, riba dibagi menjadi 4 (empat) macam:

a) Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya

dengan tidak sama timbangannya atau takarannya yang disyaratkan

oleh orang yang menukarkan. Contoh: tukar menukar dengan emas,

perak dengan perak, beras dengan beras, gandum dan sebagainya.

17

Page 32: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

b) Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada

keuntungan atau tambahan bagi orang yang meminjami/mempiutangi.

Contoh : Andi meminjam uang sebesar Rp. 25.000 kepada Budi. Budi

mengharuskan Andi mengembalikan hutangnya kepada Budi sebesar

Rp. 30.000. maka tambahan Rp. 5.000 adalah riba Qardh.

c) Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum timbang diterima.

Maksudnya: orang yang membeli suatu barang, kemudian sebelumnya

ia menerima barang tersebut dari sipenjual, pembeli menjualnya

kepada orang lain. Jual beli seperti itu tidak boleh, sebab jual-beli

masih dalam ikatan dengan pihak pertama.

d) Riba Nasi’ah, yaitu tukar menukar dua barang yang sejenis maupun

tidak sejenis yang pembayarannya disyaratkan lebih, dengan

diakhiri/dilambatkan oleh yang meminjam. Contoh : Rusminah

membeli cincin seberat 10 Gram. Oleh penjualnya disyaratkan

membayarnya tahun depan dengan cincin emas seberat 12 gram, dan

jika terlambat satu tahun lagi, maka tambah 2 gram lagi menjadi 14

gram dan seterusnya.

2) Hikmah Pelarangan Riba

Banyak pihak yang telah menyatakan pandangan berbeda

mengenai dasar rasional atau tujuan pengharaman riba oleh Syariah.

Secara keseluruhan, keadilan sosio ekonomi dan distribusi, keseimbangan

antargenerasi, instabilitas perekonomian, dan kehancuran ekologis

18

Page 33: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

dianggap sebagai dasar pengharaman riba. Mengingat semua teks dan

prinsip yang relevan dalam hukum Islam, alasan satu-satunya yang

meyakinkan adalah tentang keadilan distribusi karena pengharaman Riba

dimaksudkan untuk mencegah akumulasi kekayaan pada segelintir orang,

yaitu harta itu jangan hanya “beredar di antara orang-orang kaya” (Kitab

Suci Al-Quran, 59:7). Oleh sebab itu, tujuan utama pelarangan atas Riba

adalah untuk menghalangi sarana yang dapat menuntun ke akumulasi

kekayaan pada segelintir pihak, baik itu bank maupun individu

5. Landasan Hukum Perbankan Syariah

a. Landasan Hukum Islam

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Quran Surat Al Baqoroh : 275

Artinya:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)

penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan

mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama dengan

riba, padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.

(QS. Al-Baqarah : 275)

Kemudian sebagaimana Hadist Rasulullah SAW

Artinya:

Dari Ibnu Mas'ud ra bahwa Rasulullah SAW melaknat pemakan riba’, yang

memberi makan, kedua orang saksinya dan pencatatnya. (HR Muslim).

19

Page 34: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

b. Landasan Hukum Positif

1) Undang-undang No.7 Tahun 1992

Sejak diberlakukannya UU No.7 tahun 1992 yang memosisikan

bank Syariah sebagai bank umum dan bank perkreditan rakyat,

memberikan angin segar kepada sebagian umat muslim yang anti-riba,

yang ditandai dengan mulai beroperasinya Bank Muamalat Indonesia

(BMI) pada tanggal 1 Mei 1992 dengan modal awal

Rp.106.126.382.000,00.

Meskipun UU No.7 Tahun 1992 tersebut tidak secara eksplisit

menyebutkan pendirian bank syariah atau bank bagi hasil dalam pasal-

pasalnya, kebebasan yang diberikan oleh pemerintah melalui deregulasi

tersebut telah memberikan pilihan bebas kepada masyarakat untuk

merefleksikan pemahaman mereka atas maksud dan kandungan peraturan

tersebut.

2) Undang-undang No.10 Tahun 1998

UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan atas undang- undang

No.7 Tahun 1992 hadir untuk memberikan kesempatan meningkatkan

peranan bank syariah untuk menampung aspirasi dan kebutuhan

masyarakat. Arah kebijakan regulasi ini dimaksudkan agar ada

peningkatan peranan bank nasional sesuai fungsinya dalam menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat dengan prioritas koperasi, pengusaha

kecil, dan menengah serta seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.

Dalam UU No.10 Tahun 1998 ini pun memberi kesempatan bagi

20

Page 35: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

masyarakat untuk mendirikan bank yang menyelenggarakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip Syariah, termasuk pemberian kesempatan

kepada Bank Umum Konvensional untuk membuka kantor cabangnya

yang khusus menyelenggarakan kegiatan berdasarkan Prinsip Syariah.

3) Undang-undang No.23 Tahun 2003

UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia telah menugaskan

kepada BI untuk mempersiapkan perangkat aturan dan fasilitas-fasilitas

penunjang lainnya yang mendukung kelancaran operasional bank berbasis

Syariah serta penerapan dual bank system.

4) Undang-undang No.21 Tahun 2008

Beberapa aspek penting dalam UU No.21 Tahun 2008:

a) Adanya kewajiban mencantumkan kata “syariah” bagi bank

syariah, kecuali bagi bank-bank syariah yang telah beroperasi

sebelum berlakunya UU No.21 Tahun 2008 (pasal 5 no.4). Bagi

bank umum konvensional (BUK) yang memiliki unit usaha syariah

(UUS) diwajibkan mencantumkan nama syariah setelah nama bank

(pasal 5 no.5).

b) Adanya sanksi bagi pemegang saham pengendali yang tidak lulus

fit and proper test dari BI (pasal 27).

c) Satu-satunya pemegang fatwa syariah adalah MUI. Karena fatwa

MUI harus diterjemahkan menjadi produk perundang-undangan

(dalam hal ini Peraturan Bank Indonesia / PBI), dalam rangka

penyusunan PBI, BI membentuk komite perbankan syariah yang

21

Page 36: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

beranggotakan unsur-unsur dari BI, Departemen agama, dan unsur

masyarakat dengan komposisi yang berimbang dan memiliki

keahlian di bidang syariah (pasal 26).

d) Adanya definisi baru mengenai transaksi murabahah.

Dalam definisi lama disebutkan bahwa murabahah adalah jual beli

barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin

keuntungan yang disepakati. Menurut UU No.21 Tahun 2008

disebutkan akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang

dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang

disepakati.

Diubahnya kata “jual beli” dengan kata “pembiayaan”, secara

implisit UU No.21 Tahun 2008 ini ingin mengatakan bahwa

transaksi murabahah tidak termasuk transaksi yang dikenakan

pajak sebagaimana yang kini menjadi masalah bagi bank syariah.

5) Beberapa Peraturan Bank Indonesia mengenai Perbankan syariah

a) PBI No.9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam

kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan

jasa bank syariah.

b) PBI No.7/35/PBI/2005 tentang perubahan atas peraturan bank

Indonesia No.6/24/PBI/2004 tentang bank umum yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

c) PBI No.6/24/PBI/2004 tentang bank umum yang melaksnakan

22

Page 37: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

6. Produk Perbankan Syariah

Menurut Adiwarman A. Karim (2004:98) produk perbankan syariah dapat

dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1) Produk Penyaluran Dana

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, produk pembiayaan

syariah terbagi ke dalam empat kategori yaitu :

1) Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property).

Prinsip ini dapat dibagi sebagai berikut:

a) Pembiayaan Murabahah

Menurut Muhammad Ibn Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusyd

bahwa pengertian murabahah yaitu: Bahwa pada dasarnya

murabahah tersebut adalah jual beli dengan kesepakatan pemberian

keuntungan bagi si penjual dengan memperhatikan dan

memperhitungkannya dari modal awal si penjual.

b) Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang

diperjualbelikan belum ada.

c) Pembiayaan Istisna

Produk Istisna menyerupai produk salam, tapi dalam Istisna

pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali

23

Page 38: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

(termin) pembayaran. Skim Istisna dalam Bank Syariah umumnya

diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi.

2) Prinsip Sewa

Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada

dasarnya prinsip Ijarah sama saja dengan prinsip jual beli. Namun

perbedaanya terletak pada objek traksaksinya. Bila pada jual beli objek

transaksinya adalah barang, maka pada Ijarah objek transaksinya

adalah jasa.

3) Prinsip Bagi Hasil (Shirkah)

a) Pembiayaan Musharakah

Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah Musharakah (shirkah

atau sharikah atau serikat atau kongsi). Dalam artian semua modal

disatukan untuk dijadikan modal proyek Musharakah dan dikelola

bersama-sama.

b) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak

dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudarib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan.

4) Akad Pelengkap

a) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

Tujuan fasilitas Hiwalah adalah untuk membantu supplier

mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.

24

Page 39: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

b) Rahn (Gadai)

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran

kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

c) Qard (Pinjaman Uang)

Qard adalah pinjaman uang. Aplikasi qard dalam perbankan

biasanya dalam empat hal, yaitu: pertama, sebagai pinjaman

talangan haji, kedua, sebagai pinjaman tunai (cash advanced),

ketiga, sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, keempat, sebagai

pinjaman kepada pengurus bank.

d) Wakalah (Perwakilan)

Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah

memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan

pekerjaan jasa tertentu, seperti inkasi dan transfer uang.

e) Kafalah (Garansi Bank)

Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin

pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

2) Produk Penghimpunan Dana

Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana

masyarakat adalah prinsip Wadiah dan Mudharabah.

3) Produk Jasa

1) Sharf (Jual Beli Valuta Asing)

25

Page 40: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus

dilakukan pada waktu yang sama (spot).

2) Ijarah (Sewa)

Menurut bahasa ijarah adalah (menjual mafaat). Sedangkan menurut

istilah syarak menurut pendapat ulama Hanafiyah: Ijarah adalah akad

atas suatu kemanfaatan dengan pengganti.

B. Rasio Perbankan Syariah (Faktor Internal)

Bank Syariah dituntut untuk meningkatkan pengelolaan banknya

semaksimal dan seefesien mungkin, salah satu sarana pengelolaan yang dapat

digunakan adalah analisis laporan keuangan. Untuk menginterpretasi dan

menganalisis laporan keuangan, suatu bank memerlukan adanya ukuran tertentu.

Ukuran yang sering digunakan dalam menganalisis adalah rasio. Dari rasio itulah

dapat diketahui kinerja bank yang disajikan dalam bentuk angka yang dapat

dianalisis, dan hasil analisis rasio itulah yang akan dijadikan sumber informasi

dan pedoman prosedur kerja oleh pihak bank, serta menjadi dasar pengambilan

keputusan oleh pihak lain yang berkepentingan terhadap bank tersebut.

Menurut S. Munawir (2006:24) pengertian rasio yaitu menggambarkan

suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat

analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada

Analisistor tentang baik ataun buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu

perusahaan terutama bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio

pembanding yang digunakan sebagai standar.

26

Page 41: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Darmawi (2011:91), salah satu komponen faktor permodalan

adalah kecukupan modal. Rasio untuk menguji kecukupan modal bank yaitu rasio

CAR (Capital Adequacy Ratio). Menurut Kasmir (2014:46), CAR adalah

perbandingan rasio tersebut antara rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang

Menurut Resiko dan sesuai ketentuan pemerintah.

a. Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Menurut Sudirman (2013:112), ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko)

merupakan jumlah timbangan risiko aktiva neraca dan rekening administratif

bank. Aktiva neraca dan aktiva administratif telah dibobot sesuai tingkat

bobot risiko yang telah ditentukan. Masing-masing pos dalam aktiva

diberikan bobot resiko yang besarnya didasarkan pada kadar risiko yang

terkandung pada aktiva itu sendiri atau golongan nasabah atau sifat agunan.

Pengawasan mengenai ketentuan tentang ATMR adalah untuk memastikan

bahwa batas maksimum ATMR berdasarkan pembobotan yang ditetapkan

oleh Bank Indonesia. Bobot resiko berkisar antara 0-100% tergantung dari

tingkat likuidnya, semakin likuid aktiva maka semakin kecil bobot resikonya.

Tujuan pembatasan ATMR adalah untuk mengendalikan pertumbuhan aset

bank yang memberikan return tinggi dengan resiko rendah.

Menurut Sudirman (2013:111), cara menghitung besarnya jumlah modal

bank yaitu dengan cara menambahkan modal inti ditambah dengan modal

pelengkap. Modal inti terdiri dari modal yang disetor oleh pemilik,

sumbangan, agio saham, dana setoran modal, modal sumbangan, dan

27

Page 42: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

sebagainya. Sedangkan modal pelengkap hanya dapat diperhitungkan

maksimum 100% dari modal inti yang terdiri dari cadangan revaluasi aktiva

tetap, penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), modal pinjaman,

dan sebagainya. Kewajiban kebutuhan modal minimum dihitung dengan

mengalikan ATMR dengan 8%. Rasio modal dihitung dengan

membandingkan modal minimum dengan ATMR.

Menurut Hasibuan (2009:58), rasio CAR dapat dirumuskan sebagai

berikut:

2. Financing Deposit Ratio (FDR)

FDR yaitu rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, FDR

menunjukan seberapa besar kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah

pula likuiditasnya bank tersebut jika ada deposan menarik dananya sehingga

kemungkinan suat bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Hal ini

akan mempengaruhi deposan dalam memilih dimana akan menghimpun

dananya.Rasio yang tinggi menggambarkan kurang baiknya posisi likuiditas

suatu bank

(Siamat, 2001:160).

FDR = PEMBIAYAAN

DANA PIHAK KETIGAx 100%

28

CAR ModalSendiri (ModalInti Modal Pelengkap)

x 100%ATMR(Neraca Aktiva Neraca Adm)

Page 43: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

3. Non Perfoming Financing (NPF)

Non Perfoming Financing (NPF) adalah pembiayaan bermasalah yang

terdiri dari pembiayaan yang berklasifikasi pembiayaan kurang lancar, diragukan,

dan pembiayaan macet. Pembiayaan bermasalah adalah suatu penyaluran dana

yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan dalam pelaksanaan pembayaran

pembiayaan oleh nasabah itu terjadi hal-hal seperti pembiayaan yang tidak lancar,

pembiayaan yang debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang dijanjikan, serta

pembiayaan tersebut tidak menepati jadwal angsuran, sehingga hal-hal tersebut

memberikan dampak negatif bagi kedua belah pihak (debitur dan kreditur).

NPF lebih dikenal dengan nama Non Perfoming Loan (NPL) atau rasio

pembiayaan bermasalah istilah yang digunakan sebagai pengukur tingkat

kegagalan pengembalian kredit atau pembiayaan oleh bank selaku kreditur, dalam

peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang

sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPF

(diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat, sehingga semakin tinggi nilai NPF

suatu bank maka semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah

kredit bermasalah semakin besar. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai

berikut ;

NPF =Pembiayaan(KL , D , M )Totalpembiayaan

x100 %

4. Beban Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO adalah rasio yang menunjukan tingkat efisiensi kinerja operasional

bank, alasan dipilihnya variabel ROA pengembalian asset dikarenakan analisisnya

29

Page 44: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

bersifat komprehensif atau menyeluruh yaitu meliputi kegiatan penjualan,

investasi, dan pengeluaran-pengeluran (Rangkuti, 1997).

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional

dengan pendapatan operasional. Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) sering disebut rasio efisiensi yang digunakan bank untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Semakin tinggi nilai BOPO maka kinerja

keuangannya semakin buruk, namun semakin rendah nilai BOPO maka kinerja

keuangannya semakin baik. Rumus Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional

(BOPO) sebagai berikut :

BOPO =BiayaOperasional

Pendapatan Operasionalx100 %

C. Makro Ekonomi (Faktor Eksternal)

Secara umum pengertian ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi

secara keseluruhan. Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang

mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan dan pasar. Ekonomi makro

termasuk dalam cabang ilmu teori ekonomi. Permasalahan ekonomi makro pun

dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Kebijakan ekonomi makro biasa dibuat

oleh pemerintah dan pihak yang terkait.

1. Inflasi

Menurut Frederic dalam Silvia Tesa (2012) inflasi adalah suatu kondisi

dimana tingkat harga naik secara terus menerus. Inflasi secara umum sering

30

Page 45: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

dipahami sebagai meningkatnya harga barang secara keseluruhan. Dengan

demikian, terjadi penurunan daya beli uang atau decreasing purchasing power of

money. Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara

kontinu, inflasi suatu proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat

harga, artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.

Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika

proses kenaikan harga berlangsung secara terus menerus dan saling

mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan

persedian uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-

harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme

pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi

masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu

konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya

ketidaklancaran distribusi barang (Suparmoko, 2000). Dengan kata lain, inflasi

juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah

proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat

harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah

indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses

kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh

memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan

persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

31

Page 46: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Samuelson dan Nordhaus (2004) mengatakan bahwa Inflasi berusia sama

dengan pasar ekonomi berawal sekitar abad pertengahan abad ke 13 mengikuti

adanya sejarah harga dan upah nyata di Inggris dan Amerika. inflasi terjadi saat

tingkat harga umum naik. Inflasi dapat dihitung dengan menggunakan indeks

harga rata-rata tertimbang dari harga ribuan produk individual. Tingkat inflasi

adalah perubahan presentase pada tingkat harga:

InflasiTahun ( t )= tingkathargatahun ( t )−Tingkathargatahunt−1Tingkathargatahunt−1

x 100

Menurut Idris (2016) Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum

secara terus – menerus. Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu

penurunan harga secara terus menerus, akibatnya daya beli masyarakat bertambah

besar, sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka, akan tetapi pada

tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena semakin

berkurangnya daya beli masyarakat.

Menurut Karim (2010), secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga

secara umum dari barang/ komoditas dan jasa selama suatu periode waktu

tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya

penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas. Menurut

Idris (2016), Jenis-jenis Inflasi terbagi atas beberapa bagian yaitu:

a) Menurut sifatnya

Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu

sebagai berikut:

32

Page 47: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

i. Inflasi merayap/rendah (creeping inflation) yaitu inflasi yang

besarnya kurang dari 10%.

ii. Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10%-30%

pertahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga

secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini disebut

inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, 30% dan sebagainya.

iii. Inflasi berat (high inflation), yaitu yang besarnya antara 30% - 100%

pertahun. Dalam kondisi ini harga secara umum naik.

iv. Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh

naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (diatas 100%.

b) Berdasarkan sebabnya

Demand Pull Inflation. Inflasi ini timbul adanya permintaan

keseluruhan yang tinggi di satu pihak, di pihak lain kondisi produksi

telah mencapai kesempatan kerja penuh (full employment), akibatnya

adalah sesuai dengan hukum permintaan, bila permintaan banyak

sementara penawaran tetap, maka harga akan naik. Dan bila hal ini

berlangsung secara terus menerus akan mengakibatkan inflasi

berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan

adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan

tenaga kerja baru.

Cost push inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena

naiknya biaya produksi (naiknya biaya produksi dapat terjadi karena

tidak efisiennya perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang

33

Page 48: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

bersangkutan jatuh/menurun, kenaikan harga bahan baku produksi,

adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat dan

sebagainya). Akibat naiknya biaya produksi, maka dua hal yang bisa

dilakukan oleh produsen, yaitu: pertama, langsung menaikan harga

produknya dengan jumlah penawaran yang sama, atau harga

produknya naik (karena tarik menarik permintaan dan penawaran)

karena penurunan jumlah produksi.

c) Berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua, yaitu inflasi yang

berasal dari dalam negeri (domestic inflation) yang timbul karena

terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada

anggaran belanja negara, dan inflasi yang berasal dari luar negeri

(imported inflation), inflasi ini bersumber dari kenaikan harga-harga

barang yang diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang impor

yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam

kegiatan pengeluaran perusahaanperusahaan atau dalam setiap kegiatan

produksi.

Suatu kenaikan harga dalam inflasi dapat diukur

denganmenggunakan indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat

digunakan untuk mengukur laju inflasi antara lain :

1. Consumer Price Index (CPI)

34

Page 49: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Indeks yang digunakan untuk mengukur biaya atau pengeluaran

rumah tangga dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan

rumah tangga dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan

kebutuhan hidup:

CPI = (cost of marketbasket ingiven year: cost of masrkebasket in

base year) x 100%

2. Produsen price index dikenal dengan who sale price index

Index yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti

harga bahan mentah (raw material), bahan baku atau barang

setengah jadi. Indeks PPI ini sejalan dengan indeks CPI.

3. GNP deflator

GNP Deflator ini merupakan jenis indeks yang berbeda dengan

indeks CPI dan PPI, dimana indeks ini mencangkup jumlah

barang dan jasa yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga

jumlahnya lebih banyak dibanding dengan kedua indeks diatas:

GNP deflator = (GNP Nominal: GNP Riil) x 100%

2. Nilai Tukar Mata Uang (KURS)

Nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian yang

dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di

kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.

Menurut Salvator (1997 : 10) Kurs atau Nilai Tukar adalah Harga suatu Mata

Uang terhadap Mata Uang lainnya.

35

Page 50: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Kurs (exchange rate) adalah harga sebuah mata uang dari sutu negara

yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan

penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, Karena kurs memungkinkan

kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang

sama. Bila semua kondisi lainnya tetap, depresiasi mata uang dari suatu negara

terhadap segenap mata uang lainnya (kenaikan harga valuta asing bagi negara

yang bersangkutan) menyebabkan ekspornya lebih murah dan impornya lebih

mahal. Sedangkan apresiasi (penurunan harga valuta asing di negara yang

bersangkutan) membuat ekspornya lebih mahal dan impornya lebih murah.

Kurs atau tukar (kurs) adalah harga dalam negeri dari uang luar negeri

(asing). Suatu kenaikan kurs tukar disebut depresiasi atau pengurangan nilai mata

uang dalam negeri dalam hubungannya dengan mata uang asing, sedangkan

penurunan kurs tukar disebut apresiasi atau kenaikan nilai mata uang dalam negeri

dalam hubungannya dengan mata uang asing. (Dahlan Siamat, 2001 ). Kebijakan

nilai tukar mata uang besar pengaruhnya terhadap kegiatan transaksi perusahaan.

terutama perusahaan yang tergantung pada impor dan yang berorientasi pada

pasar luar negeri . Hal ini dapat terjadi karena besarnya nilai tukar akan

mempengaruhi harga barang yang diperdagangkan, sekaligus berpengaruh

terhadap besarnya investasi.

Nilai tukar terbagi atas nilai tukar riil (real exchange rate) dan nilai tukar

nominal (nominal exchange rate). Nilai riil adalah nilai yang digunakan untuk

menukar barang dan jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari negara

36

Page 51: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

lain. Sedangkan nilai tukar nominal adalah nilai yang digunakan untuk menukar

mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain, (Mankiw, 2003).

Nilai tukar suatu mata uang adalah harga mata uang suatu negara terhadap

negara asing lainya, misalnya harga dari satu dollar Amerika saat ini Rp 9.900

atau harga satu dollar Hongkong (HKD) adalah Rp1.500,00 dan seterusnya. Harga

pada umumnya terkait dengan sejumlah uang, dan nilai tukar mata uang ini

bersifat stabil dan bisa labil atau terlalu bergerak naik atau turun.

Nilai tukar atau lazim juga disebut kurs valuta dalam berbagai transaksi

ataupun jual beli valuta asing, dikenal ada empat jenis yakni (Dornbusch, R.,

Fischer, S., and Richard Starz, 2008) :

a. Selling Rate (kurs jual), yakni kurs yang ditentukan oleh suatu Bank untuk

penjualan valuta asing tertentu pada saat tertentu

b. Midle Rate (kurs tengah), adalah kurs tengah antara kurs jual dan kurs beli

valuta asing terhadap mata uang nasional, yang ditetapkan oleh Bank Central

pada suatu saat tertentu.

c. Buying rate (kurs beli), adalah kurs yang ditentukan oleh suatu bank untuk

pembelian valuta asing tertentu pada saat tertentu.

d. Flate Rate (kurs flat), adalah kurs yang berlaku dalam transaksi jual beli bank

notes dan traveller chaque, di mana dalam kurs tersebut sudah diperhitungkan

promosi dan biaya-biaya lainya.

Kurs merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian

terbuka mengingat pengaruh yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan

maupun variabel-variabel makro ekonomi yang lain. Ada dua pendekatan yang

37

Page 52: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

digunakan untuk menentukan nilai tukar mata uang yaitu pendekatan moneter dan

pendekatan pasar.

Dalam pendekatan moneter, nilai tukar mata uang di definisikan sebagai

harga dimana mata uang asing diperjual belikan terhadap mata uang domestik dan

harga tersebut berhubungan dengan penawaran dan permintaan uang. Naik

turunnya nilai tukar mata uang atau kurs valuta asing bisa terjadi dengan berbagai

cara, yakni bisa dengan cara dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu negara

yang menganut sistem managed floating exchange rate, atau bisa juga karena

tarik menariknya kekuatan-kekuatan penawaran dan permintaan di dalam pasar

(market mechanism) dan lazimnya perubahan nilai tukar mata uang tersebut bisa

terjadi karena empat hal (Thobarry, 2009), yaitu :

a. Depresiasi(depreciation), adalah penurunan harga mata uang nasional

berbagai terhadap mata uang asing lainnya, yang terjadi karena tarik

menariknya kekuatan‐kekuatan supply and demand di dalam pasar (market

mechanism).

b. Appresiasi (appreciation), adalah peningkatan harga mata uang nasional

terhadap berbagai mata uang asing lainnya, yang terjadi karena tarik

menariknya kekuatan‐kekuatan supply dan demand di dalam pasar (market

mechanism).

c. Devaluasi (devaluation), adalah penurunan harga mata uang nasional terhadap

berbagai mata uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh

pemerintah suatu negara.

38

Page 53: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

d. Revaluasi (revaluation), adalah peningkatan harga mata uang nasional

terhadap berbagai mata uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh

pemerintah suatu negara.

Secara teori ada dua sudut pandang tentang keterkaitan antara harga saham

dan nilai tukar. Di satu sisi, para pendukung model “portfolio-balance" meyakini

bahwa harga saham mempengaruhi nilai tukar uang secara negatif (Saini dkk.,

2002). Ekuitas yang merupakan bagian dari kekayaan (wealth) perusahaan dapat

mempengaruhi nilai tukar uang melalui permintaan uang. Sebagai contoh semakin

tinggi harga saham akan menyebabkan semakin tinggi permintaan uang dengan

tingkat bunga yang semakin tinggi pula, sehingga hal ini akan menarik minat

investor asing untuk menanamkan modalnya dan hasilnya terjadi apresiasi

terhadap mata uang domestik.

3. Tingkat Suku Bunga

Suku bunga ini disebut sebagai tingkat suku bunga dasar atau tingkat suku

bunga acuan (Sinungan, 2000). Sedangkan nilai riilnya tercermin dalam tingkat

sukubunga SBI menurut PBI No. 4/10/PBI/2002 tentang Sertifikat Bank

Indonesia, SBIadalah surat berharga dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan

oleh Bank Indonesiasebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. SBI

diterbitkan oleh BI sebagai salah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan

transaksi di pasar uang yangdilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam

rangka pengendalian moneter.

39

Page 54: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Tingkat suku bunga selalu menunjukan perubahan dari waktu ke waktu

atau tidak bersifat konstan. Pengetahuan yang baik terhadap tingkat suku bunga

serta perubahan-perubahannya akan membantu memahami fenomena ekonomi

yang sangat kompleks. Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada

perubahan jumlah investasi di suatu negara baik yang berasal dari investor

domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis investasi portofolio

yang umumnya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan

berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang

domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk

(capital inflows) di luar negeri, hal ini mengakibatkan perubahan nilai tukar mata

uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing.

Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan selalu berubah

disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah. Sebuah

mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih

besar dari pasokan yang tersedia. nilai akan menjadi berkurang bila permintaan

kurang dari suplai yang tersedia.

D. Profitabilitas

1. Definisi Profitabilitas

Menurut Munawir (2014:33), Rentabilitas atau profitability adalah

menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode

tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan

kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian

40

Page 55: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara

laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal

perusahaan tersebut.

Menurut Agus Sartono (2010:122), profitabilitas adalah sebagai berikut:

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dengan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.”

Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode

tertentu dengan modal atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Mohammad Nur Fauzi (2015) Tinggi rendahnya laba merupakan faktor

penting perusahaan. Besar kecilnya laba perusahaan dapat diketahui melalui

analisa laporan keuangan perusahaan dengan rasio profitabilitas.

2. Definisi Rasio Profitabilitas

Salah satu cara memperoleh informasi yang bermanfaat dari laporan

keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan, salah

satunya adalah rasio profitabilitas.

Menurut I Made Sudana (2011:22) Rasio profitabilitas mengukur

kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki

perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan.

Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, Jr. (2012:180)

yang dialihbahasakan oleh Quratul’ain Mubarakah bahwa Rasio profitabilitas

41

Page 56: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

adalah rasio yang menghubungkan laba dengan penjualan dan investasi.

Sedangkan menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2010:146)

yang dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yuliyanto bahwa Rasio profitabilitas adalah

sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas,

manajemen asset, dan hutang ada hasil operasi.

Menurut Irham Fahmi (2015:135) bahwa Rasio ini mengukur efektivitas

manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat

keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun

investasi.

Berdasarkan definisi dari berbagai sumber di atas dapat diketahui bahwa

rasio profitabilitas merupakan rasio yang dapat menunjukkan keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan dapat digunakan oleh

perusahaan dalam menilai tingkat pengembalian investasi dan penjualan

berdasarkan dari jumlah laba yang diperoleh perusahaan.

3. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2015:197), tujuan dan manfaat penggunaan

rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi

pihak luar perusahaan adalah:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode tertentu;

42

Page 57: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang;

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

5. Untuk mengukur produktivitas seluruhdana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal sendiri;

Adapun manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas adalah untuk:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode;

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri;

6. Manfaat lainnya.”

4. Metode Pengukuran Profitabilitas

Rasio profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa cara.

Menurut I Made Sudana (2011:22), berikut adalah cara untuk mengukur rasio

profitabilitas perusahaan.

43

Page 58: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

a. Return On Assets (ROA)

ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh

aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting

bagi pihak manajemen untuk mengevalueasi efektivitas dan efisiensi manajemen

perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROA,

berarti semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau dengan kata lain

dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar, dan

sebaliknya. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ROA = Laba Bersih SetelahPajak

Total Aktivax100 %

b. Return on Equity (ROE)

ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.

Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui efektivitas dan

efisiensi pengolahan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen

perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan modal

sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. ROE dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak

Modalx100 %

c. Profit Margin Ratio

Profit margin ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

44

Page 59: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

laba dengan menggunakan penjualan yang dicapai perusahaan. Semakin tinggi

rasio menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menjalankan

operasinya. Profit margin ratio dibedakan menjadi:

1. Net Profit Margin

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih

dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini mencerminkan efisiensi

seluruh bagian, yaitu produksi, personalia, pemasaran, dan keuangan yang

ada dalam perusahaan. NPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

2. Operating Profit Margin

Rasio ini mengukur kemampuan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan

pajak dengan penjualan yang dicapai perusahaan. Rasio ini menunjukkan

efisiensi bagian produksi, personalia, serta pemasaran dalam menghasilkan

laba. OPM dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Gross Profit Margin

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba kotor

dengan penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini menggambarkan

efisiensi yang dicapai oleh bagian produksi. GPM dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

45

Page 60: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

4. Basic Earning Power

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

sebelum bunga dan pajak dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki

perusahaan. Dengan kata lain rasio ini mencerminkan efektivitas dan efisiensi

pengelolaan seluruh investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan. Semakin

tinggi rasio ini berarti semakin efektif dan efisien pengelolaan seluruh aktiva

yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak.

Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya merupakan kumpulan beberapa hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya terhadap

penelitian yang akan dilakukan. Hasil – hasil dari penelitian sebelumnya dapat

dijadikan bahan referensi untuk penelitian yang akandilakukan.

Adapun ringkasan dari penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

NO NAMA JUDUL VARIABEL DAN MODEL PENELITIAN

KESIMPULAN

46

Page 61: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Persamaan Perbedaan1 Anto

M. Ghafur Wibowo

Faktor-Faktor Penentu Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

Variabel independent :Inflasi (INF)Tingkat Suku Bunga (SBI)

Metode penelitian :Error Correction Model

Variabel Independen :Pendapatan Nasional (GDP)Pangsa PasarJumlah Uang yang beredar

Variabel Dependen :Return on Equity

1. Secara bersama-sama variabel independen yang terdiri dari pendapatan nasional, inflasi, tingkat suku bunga, pangsa pasar dan jumlah uang yang beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank syariah yang diproksikan dengan return on equity (ROE).

2. Secara parsial hanya variable tingkat suku bunga yang berpengaruh negative terhadap profitabilitas bank umum syariah secara signifikan. Sedangkan variable lainnya tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah.

3. Dalam jangka pendek pengaruh variabel makro ekonomi terhadap profitabilitas bank syariah

47

Page 62: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

sebesar 55,18% dan dalam jangka panjang sebesar 52,11%.

2 ElzaYulia Effendi (2014 )

Pengaruh Rasio Keuangan dan Variabel Makro Ekonomi terhadap Kondisi Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia tahun 2004-2014

Variabel independent Rasio Keuangan : NPFBOPOBI Rate

Variabel independent :PembiayaanCAR

Metode : Regresi Linier Berganda

Pembiayaan memiliki pengaruh yang signifikan ke arah negatif terhadap profitabilitas Bank Muamalat Indonesia (BMI).Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional memiliki pengaruh yang signifikan ke arah negatif terhadap profitabilitas BMI.Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas yang diperoleh.Tingkat kecukupan modal yang diukur oleh Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas BMI.Suku bunga acuan atau BI rate juga tidak memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya profitabilitas BMI.

3 Rima Yunita

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas

Variabel Independen :FDRNPFBOPO

Variabel Independen :CARREO

1) CAR berpengaruh positif terhadap ROA. 2) FDR berpengaruh positif terhadap

48

Page 63: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Perbankan Syariah Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009 –2012)

Variabel Dependen :ROA

ROA. 3) NPF tidak berpengaruh negatif terhadap ROA. 4) REO berpengaruh negatif terhadap ROA. 5) BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

4 Budi Sungkowo Utomo

Analisis Pengaruh CAR,NPL,PDN,NIM,BOPO,LDR, danSuku Bunga SBI Terhadap ROA

Variabel Independen :NPFBOPOFDRSuku Bunga

Variabel Dependen :ROA

Variabel Independen :CARPDNNIM

Metode :Analisis Regresi berganda

Berdasar hasil perhitungan statistik dengan uji t menunjukkan bahwa variable CapitalAdequacy Ratio (CAR) berpengaruh positifterhadap Return On Asset (ROA). 2. Berdasar hasilperhitungan statistik dengan uji t menunjukkanbahwa variable Non Performing Loan (NPL)berpengaruh negatif terhadap Return On Asset(ROA). 3. Berdasar hasil perhitungan statistikdengan uji t menunjukkan bahwa variable PosisiDevisa Netto (PDN) tidak berpengaruh terhadapReturn On Asset (ROA). Hal tersebut

49

Page 64: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

menunjukkan bahwa peningkatan Posisi DevisaNetto (PDN) tidak mempengaruhi besarnya ReturnOn Asset (ROA).4. Berdasar hasil perhitunganstatistik dengan uji t menunjukkan bahwa variabelNet BI Margin (NIM) berpengaruh positifterhadap Return On Asset (ROA). 5. Berdasar hasilperhitungan statistik dengan uji t menunjukkanbahwa variable BOPO (BiayaOperasional/Pendapatan Operasional) berpengaruhnegative terhadap Return On Asset (ROA). 6. Berdasar hasil perhitungan statistik dengan uji tmenunjukkan bahwa variable Loan to DepositRatio (LDR) berpengaruh positif terhadap ReturnOn Asset (ROA). 7. Berdasar hasil perhitunganstatistik dengan uji t menunjukkan bahwa variable

50

Page 65: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Suku Bunga SBI tidak berpengaruh terhadapReturn On Asset (ROA).

5 I Nyoman Sidhi Adinyadna, Luh Gede Sri Artini, Heni Rahyuda (2016)

pengaruh beberapa variabel ekonomi makro terhadap profitabilitas dan return saham pada industri perbankan BEI

Variabel independent : Inflasi Kurs

Variabel independent :Produk Domestik Bruto

Variabel Dependen :ROEReturn Saham

Metode : Analisis Jalur Path Analysis

Hasil penelitian menunjukan bahwa laju inflasi berpengaruh negative tidak signifikan terhadap profitabilitas, PDB berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, kurs dollar berpengaruh negative tidak signifikan terhadap profitabilitas, laju inflasi berpengaruh negative signifikan terhadap return saham, PDB berpengaruh negative signifikan terhadap return saham, kurs dollar berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

6 Ayu Anita Sahara

Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk Domestik Bruto terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah

Variabel Independen :InflasiSuku Bunga

Variabel Dependen :ROA

Variabel Independen :PDB

Metode : Analisis Regresi Berganda

Hasil penelitian menunjukan bahwa suku bunga BI berpengaruh negative terhadap ROA. Namun pada pengujian inflasi dan produk domestic brutp menunjukan hasil

51

Page 66: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

di Indonesia bahwa terdapat pengaruh positif terhadap ROA. Dan secara Bersama-sama inflasi, suku bunga, produk domestic bruto (GDP) berpengaruh signifikan terhadap ROA.

7 Desi Marilin SwandayaniRohmawati Kusumaningtias

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang yang beredar terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2005-2009

Variabel Independen :InflasiSuku BungaNilai Tukar

Variabel Dependen :ROA

Variabel Independen :Jumlah Uang Beredar

Metode :Analisis Regresi Berganda

Hasil Penelitian menunjukan bahwa secara Bersama-sama variable inflasi, suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA perbankan Syariah di Indonesia. Hasil secara parsial suku bunga, nilai tukar valas dan jumlah uang beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Sedangkan variable inflasi mempunyai variable yang tidak signifikan terhadap ROA perbankan Syariah.

8 Luthfia Hanania

Faktor Internal dan Eksternal yang mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah dalam

Variabel Independen :NPFTingkat Suku BungaInflasi

Variabel Independen :DPKPembiayaan

Secara umum, faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah

52

Page 67: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Jangka Pendek dan Jangka Panjang.

Variabel Dependen :ROA

Metode :Error Correction Model

di Indonesia memiliki dampak atau pengaruh baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Dalam jangka panjang, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. Sedangkan dalam jangka pendek, pertumbuhan DPK perbankan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitasnya. 3.Pertumbuhan pembiayaan berpengaruh signifikan positif baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah di Indonesia.

4. Pembiayaan bermasalah yang diukur oleh NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia baik dalam jangka

53

Page 68: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

pendek maupun dalam jangka panjang. 5. Tingkat suku bunga acuan berpengaruh signifikan dan negatif baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang terhadap tingkat profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. 6. Tingkat inflasi di Indonesia dalam jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, tetapi dalam jangka panjang inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia.

9 Imam Mukhlis Kinerja Keuangan Bank dan Stabilitas Makroekonomi terhadap Profitabilitas Bank Syariah Indonesia

Variabel Independen :FDRNPFINF

Variabel Dependen :ROA

Metode :Error Correction Model

Variabel Independen :CARGRW

Hasil Penelitian menunjukan bahwa faktor internal dan faktor eksternal dapat mempenaruhi profitabilitas bank syariah di Indonesia selama tahun 2008-2010. Faktor internal tersebut adalah berkaitan dengan kinerja keuangan bank syariah pada indikator CAR. Dalam penelitian

54

Page 69: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

ini indikator CAR memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap profitabilitas bank Syariah di Indonesia. Faktor eksternal bank syariah dalam kegiatan usahanya meliputi pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Diantara indikator makroekonomi tersebut, pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitasyang dapat diperoleh oleh bank Syariah di Indonesia.

10. Amalia Nuril Hidayati

Pengaruh Inflasi, BI Rate Dan KursTerhadap Profitabilitas Bank Syariah diIndonesia

Variabel IndependenInflasiSuku BungaKurs

Variabel Dependen :ROA

Metode :Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil perhitungan statistik maka dapat dikatakan bahwa semua variabel bebas, yaitu faktor inflasi, tingkat suku bunga (BI Rate), dan kurs secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadapprofitabilitas bank syariah di Indonesia.

11 Heri Sudarsono

Analisis Pengaruh Kinerja

Variabel Independen :FDR

Variabel Independen :DPK

Hasil penelitian menunjukan bahwa jangka Panjang

55

Page 70: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

NPFBOPO

Variabel Dependen :ROA

Metode :Error Correction Model

PembiayaanSBISTingkat Bagi Hasil

variable DPK, TBH, FDR berpengaruh negatif terhadap tingkat ROA, sedangkan FIN dan BOPO berpengaruh positif terhadap ROA. Berbeda dengan variable yang lain variable SBIS dan NPF tidak berpengaruh terhadap ROA dalam jangka Panjang.Dalam jangka pendek, variable yang berpengaruh terhadap ROA adalah ROA sebelumnya dan FDR. Variable DPK, FIN, SBIS TBH, NPF dan BOPO CAR tidak berpengaruh dalam jangka pendek.

12. Guven SayilganOnur Yildirim

Determinants of Profitability in Turkish Banking Sector: 2002-2007

Variabel Independen :Inflasi

Variabel Dependen :ROA

Variabel Independen :GDPCARBalance sheet asset

Variabel Dependen :ROE

Profitabilitas (ROA dan ROE) dari sektor perbankan tampaknya telah meningkat seiring dengan penurunan tingkat inflasi, secara konsisten meningkatkan indeks produksi industri dan meningkatkan keseimbangan anggaran.Capital Adequacy ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas

56

Page 71: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Pertumbuhan balance sheet assets berpengaruh negative terhadap profitabilitas.

13 Deger Alpera Adem Anbar

Bank Specific and Macroeconomic Determinants of Commercial Bank Profitability: Empirical Evidence from Turkey

Variabel Independen :InflasiSuku Bunga

Variabel Dependen :ROA

Variabel Independen :Asset SizeCapital AdequacyAsset QualityLiquidityIncome-ExpenditureStructureEconomic Activity

Variabel Dependen :ROE

Hasil penelitian bahwa ukuran aset memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Ini menunjukkan bahwa bank yang lebih besar mencapai ROA dan ROE yang lebih tinggi.Rasio loan to asset berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.Non BI income berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.Suku bunga berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE. Jika suku bunga naik, maka ROE akan meningkat.Capital adequacy, liquidity, deposits/assets ratio and net BI margin) and macroeconomic factors (real GDP growth rate and inflation rate) tidak berpengaruh

57

Page 72: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

terhadap profitabilitas.

14 Saira JavaidJamil AnwarKhalid ZamanAbdul Gafoor

Determinants of Bank Profitability in Pakistan: Internal Factor Analysis

Variabel dependen :ROA

Variabel Independen Total Assets (TA)Total Equity (TE) to Total Assets (TA)Total Loans (TL) to Total Assets (TA)Total Deposits (TD) to Total Assets (TA)

Metode :Analisis Regresi Berganda

1. Higher total assets may not necessarily lead to higher profits. The negative coefficient of size,significant at the 1 percent level, indicates that this relation might be negative due to diseconomies of scale i.e. possible bureaucratic bottlenecks and managerial inefficiencies suffered by banks having too large size and network.

2. Higher loans contribute towards profitability but their impact is not significant that reveals that more dependence on one major asset, may lead to profitability but with less significant impact on overall profitability.

3. One major

58

Page 73: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

finding was the negative relationship of loans towards profitability when one of the banks showed a loss.

4. Total deposit to total assets and total equity to total assets showed a positive and significant relationship with profitability indicator ROA.

5. Overall it is concluded that Total Assets, Equity/Total Assets, Deposits/Total Assets, and Loans/Total Assets are the major internal determinants of profitability of banks in Pakistan.

15 Ali Mustafa Al-Qudah & Mahmoud Ali Jaradat (2013)

The Impact of Macroeconomic Variables and Banks Characteristics on Jordanian Islamic Banks Profitability: Empirical Evidence

Variabel dependen :ROA

Variabel Independen :Total Equity To Total Assets (TETA)Total Loans To Total Deposits (TLTD)Total Deposit To Total Assets (TDTA)

Variabel

Ukuran bank berpengaruh positif secara Signifikan terhadap ROA dan ROA. total deposit terhadap total asset berpengaruh negative secara signifikan terhadap ROA dan ROE. Likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap

59

Page 74: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Dependen :ROE

Metode : Analisis Regresi Berganda

ROA dan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap ROA.

16 Christine Nanjala Simiyu & Lessah Ngile

Effect Of Macroeconomic Variables On Profitability Of Commercial Banks Listed In The Nairobi Securities Exchange Kenya

Variabel Independen :Kurs Suku Bunga

Variabel Dependen :ROA

Variabel Independen :GDP

Metode :Fix Effect Model

GDP berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.Suku Bunga berpengaruh negative secara signifikan terhadap ROA.Kurs berpengaruh positif secara signifikan terhadap ROA.

17 Silvia Hendrayanti dan Harjum Muharam

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia Periode Januari 2003 - Februari 2012).

Variabel Independen :ROA

Variabel Dependen :BOPOInflasi

Variabel Dependen :1. Equity to

Total Assets Ratio (EAR)

2. Loan to Assets Ratio

3. Firm size4. GDP5. Volatilitas

ROA

Metode :Regresi Berganda

Hasil Penelitian ini menunjukkan beberapa variabel yang mempengaruhi ROA. Dari tujuh variabel yang diteliti ( EAR, BOPO, LAR, Firm size, Pertumbuhan ekonomi, Inflasi dan volatilitas ROA), terbukti bahwa EAR, BOPO, LAR, Firm size, dan volatilitas ROA berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan variabel lainnya yaitu Pertumbuhan ekonomi dan Inflasi terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

60

Page 75: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

18 Sehrish Gul, Faiza Irshad dan Khalid Zaman

Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan

Variabel Independen :ROA

Variabel Dependen :1. LDR2. Inflasi

Variabel Independen :ROE, ROCE, NIM

Metode :Pooled Ordinary Least Square (POLS

Adapun hasil penelitiannya adalah dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yang telah dikembangkan untuk menganalisis profitabilitas bank, Hipotesis pertama menyatakan faktor internal memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas Sedangkan, hipotesis kedua menyatakan bahwa faktor eksternal bank berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua hipotesis telah diterima, dengan demikian faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank di Pakistan.

19 Hedwigis Esti Riwayati dan Dwiningtyas Anggraeni,

Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Bank Terhadap Profitabilitas Bank Persero.

Variabel Independen :ROAVariabel Dependen :1. NPL2. BOPO3. LDR4. Inflasi5. Suku

Bunga

Variabel Dependen :CARMetode :Regresi Berganda

Secara parsial CAR dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank persero sedangkan NPL dan suku bunga SBI berpengaruh negatif signifikan

61

Page 76: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

6. Kurs terhadap ROA bank persero. BOPO tidak berpengaruh positif signifikan terhadap ROA bank persero sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dan inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA bank persero. Variabel yang paling dominan mempengaruhi ROA bank pesero dalam penelitian ini adalah variabel Capital Adequacy Ratio karena memiliki uji t paling tinggi sebesar 7,913. Secara simultan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga SBI (1 bulan), dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) bank

62

Page 77: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

persero. Kontribusi seluruh variabel bebas (Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga SBI 1 bulan, dan inflasi) terhadap ROA Bank Pesero sebesar 81,1 persen sisanya 11,9 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

20 Dedi Supiyadi dan Budi S. Purnomo

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah di Indonesia.

Variabel Dependen :Inflasi

Variabel Independen :ROE

Variabel Dependen :LIQRisk, CAR, CRISK, BANK SIZE

Metode :Regresi Berganda

Temuan empiris menunjukkan bahwa profitabilitas bank syariah di Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh risiko kredit, capital adequacy ratio, ukuran perusahaan dan risiko liquiditas, akan tetapi inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. Penelitian menemukan bahwa

63

Page 78: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

risiko kredit memiliki efek yang positif terhadap kinerja bank syariah di Indonesia, oleh karena itu perbankan syariah perlu meningkatkan kehatihatian dalam menyalurkan kredit, hasil studi ini mendukung studi sebelumnya oleh (Abiola and Olausi, 2014),(Li and Zou, 2014), (Bayyoud and Sayyad, 2015), (MS and N, 2016). Hasil studi menemukan bahwa CAR signifikan negatif teradap profitabilitas, oleh karena itu bank syariah di Indonesia perlu meningkatkan kecukupan modal supaya dapat meningkat profitabilitas, demikian juga dengan ukuran perusahaan, studi menemukan bahwa ukuran perusahaan signifikan negatif terhadap profitabilitas. Selain itu, risiko liquiditas Bank syariah Indonesia signifikan positif

64

Page 79: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

terhadap profitabilitas. Berdasarkan hasil studi ini, bank syariah di Indonesia harus meningkatkan kecukupan modalnya.

65

Page 80: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

F. Kerangka Pemikiran

Faktor internal dan faktor eksternal tidak terpisah dari kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh laba, maka secara sistematis kerangka

pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Bagan 2. 1 Kerangka Pemikiran

66

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI

INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2018)

PROFITABILITAS

KURSINFLASIBOPO

Uji Normalitas

Uji Stasioner

Uji Kointegrasi

Uji Derajat Integrasi

Uji ECM

Kesimpulan dan Implikasi

Uji Linieritas

SUKU BUNGACAR

FAKTOR EKSTERNALFAKTOR INTERNAL

FDR NPF

Jangka Pendek Jangka Panjang

Uji Asumsi Klasik

Page 81: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

G. Hipotesis

Hipotesis adalah gambaran sementara atas suatu persoalan yang masih

perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas dan dapat diuji.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. H0: Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas.

H1: Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap

profitabilitas.

b. H0: Diduga Financing to Deposit Ratio (FDR), tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas.

H1: Diduga Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap

profitabilitas.

c. H0: Diduga Non Perfoming Financing (NPF), tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas.

H1: Diduga Non Perfoming Financing (NPF), berpengaruh terhadap

profitabilitas.

d. H0: Diduga Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

H1: Diduga Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh terhadap profitabilitas.

e. H0: Diduga Inflasi, tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

H1Diduga Inflasi, berpengaruh terhadap profitabilitas.

f. H0: Diduga Kurs, tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

67

Page 82: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

H1: Diduga Kurs, berpengaruh terhadap profitabilitas.

g. H0: Diduga tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

H1: Diduga tingkat suku bunga berpengaruh terhadap profitabilitas.

h. H0: Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Non Perfoming Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO), Inflasi, Kurs, dan tingkat suku bunga tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas.

H1: Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio

(FDR), Non Perfoming Financing (NPF), Pendapatan Operasional (BOPO)

Inflasi, Kurs, dan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap profitabilitas.

H. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset

(ROA)

CAR mencerminkan modal bank, semakin besar CAR maka semakin besar

ROA, karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam

menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan. Hal ini

didukung oleh penelitian Deden Edwar Yokeu Bernardin (2016) Hasil yang

diperoleh untuk pengaruh CAR terhadap ROA adalah sebesar 1,032 atau 103,2%

pada arah positif dengan tingkat signifikan sebesar 0,021 < 0,05 berarti memiliki

pengaruh yang signifikan dan berbanding lurus juga searah. Dengan demikian

maka CAR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Hal ini juga

didukung oleh penelitian yang dilakukan Almilia dan Hedyningtyas, (2005);

68

Page 83: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Sutadanu (2009); dan Gelos (2006) yang menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan positif antara CAR dengan ROA.

H1: Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas.

2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Return On Asset

(ROA).

Besar nilai FDR menurut PBI nomor 17/11/PBI/2015 minimal sebesar

78% dan maksimal sebesar 92%. Namun, jika mencapai lebih dari 92% dapat

menimbulkan kondisi likuiditas semakin riskan, karena kurang efektifitas bank

dalam menyalurkan pembiayaan. Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio

(FDR) menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin

rendah Financing to Deposit Ratio (FDR) menunjukkan kurangnya efektifitas

bank dalam menyalurkan pembiayaan sehingga hilangnya kesempatan bank untuk

memperoleh laba. Perubahan Financing to Deposit Ratio (FDR) bank yang berada

pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (78% dan maksimal sebesar

92%), maka perubahan laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat

(dengan asumsi bahwa bank tersebut mampu menyalurkan pembiayaannya

dengan efektif).

Jika rasio FDR bank mencapai lebih dari 92%, berarti total pembiayaan

yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena dana

yang dihimpun dari masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini juga dapat

dikatakan tidak menjalankan fungsinya sebagai pihak intermediasi (perantara)

dengan baik. Jika rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) bank berada pada

69

Page 84: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka laba yang diperoleh oleh bank

tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan

pembiayaannya dengan efektif). Dengan meningkatnya laba, maka Return On

Asset (ROA) juga akan meningkat, karena laba merupakan komponen yang

membentuk Return On Asset (ROA).

H1: Diduga Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap

profitabilitas.

3. Pengaruh Non Performing Finance (NPF) terhadap Return On Asset

(ROA).

NPF mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio ini,

menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Pengelolaan

pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai

penyumbang pendapatan terbesar bagi bank syariah. Tingkat kesehatan

pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi pencapaian laba bank (Suhada, 2009).

Bertambahnya NPF akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk

memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi

perolehan laba dan berpengaruh buruk pada ROA. Hal ini didukung oleh

penelitian Wisnu Mawardi (2004) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh

signifikan negatif terhadap ROA.

H1: Diduga Non Perfoming Financing (NPF), berpengaruh terhadap profitabilitas.

70

Page 85: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

4. Pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO)

terhadap Return On Asset (ROA)

Rasio BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha

pokoknya terutama pembiayaan, dimana bunga pembiayaan menjadi pendapatan

terbesar perbankan. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank,

mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi

bank syariah. Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi

pencapaian laba bank (Suhada, 2009). Semakin kecil BOPO menunjukkan

semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat

rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO-

nya lebih dari 1. Semakin tinggi biaya pendapatan bank berarti kegiatan

operasionalnya semakin tidak efisien sehingga pendapatanya juga semakin kecil.

Dengan kata lain BOPO berhubungan negatif terhadap profitabilitas bank.

H1: Diduga Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh terhadap profitabilitas.

5. Pengaruh Inflasi terhadap Profitabilitas.

Menurut Reksoprayitno (125: 2011). Dengan menggunakan asumsi tidak

berubahnya kecepatan peredaran uang dalam masyarakat meningkatnya

(menurunnya) jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan bergesernya kurva

permintaan agregatif ke kanan/ke atas (ke kiri/ke bawah) yang selanjutnya dengan

kurva penawaran agregatif yang berbentuk vertikal sejajar dengan sumbu tingkat

harga, akan mengakibatkan meningkatnya (menurunnya) tingkat harga dengan

71

Page 86: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

presentase yang tingginya sama dengan presentase (kenaikan/penurunan) jumlah

uang yang beredar.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa inflasi mempunyai arah

hubungan yang positif dengan jumlah uang beredar. Semakin tinggi inflasi maka

semakin banyak pula uang yang beredar di masyarakat. Begitu pula sebaliknya,

apabila terjadi deflasi maka uang yang beredar di masyarakat akan mengalami

penurunan. Banyaknya jumlah uang yang beredar inilah yang akan berpengaruh

terhadap Profitabilitas.

Dari sudut perusahaan inflasi cenderung meningkatkan nilai pasar aktiva.

Nilai penggantian aktiva akan meningkat dari sudut laba, kenaikan inflasi akan

meningkatkan laba akuntansi. Hal ini terjadi pada perusahaan yang memiliki

fleksibilitas harga (Sihombing, 2008)

H1: Diduga Inflasi, berpengaruh terhadap profitabilitas.

6. Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Asing Terhadap Profitabilitas.

Nilai tukar mata uang asing menjadi salah satu faktor profitabilitas

perbankan karena dalam kegiatannya, bank memberikan jasa jual beli valuta

asing. Dalam situasi normal, memperdagangkan valuta asing pada dasarnya

sangat menguntungkan karena transaksi menghasilkan keuntungan berupa selisih

kurs. Hal itu terjadi karena para pelaku perdagangan valuta asing selalu

menawarkan dua harga nilai tukar (Leon & Ericson, 2008).

Dalam kegatan transaksi tersebut, nilai tukar akan mata uang asing

menjadi perhatian bank karena hal tersebut mampu mempengaruhi tingkat

72

Page 87: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

profitabilitas bank. Dengan terjadinya fluktuasi akan nilai tukar mata uang asing,

bank dapat memperoleh pendapatan berupa fee dan selisih kurs, dengan perolehan

pendapatan berupa fee dan selisih kurs Profitabilitas Bank akan naik.

H1: Diduga Kurs, berpengaruh terhadap profitabilitas.

7. Pengaruh BI Rate terhadap Profitabilitas.

Menurut Karim (2006), BI Rate juga ikut mempengaruhi profitabilitas

bank. Ketika suku bunga BI naik, maka akan di ikuti oleh naiknya suku bunga

deposito yang berakibat langsung terhadap penurunan sumber dana pihak ketiga

bank syariah. Penurunan DPK ini sebagai akibat dari pemindahan dana

masyarakat ke bank konvesional untuk mendapatkan imbalan bunga lebih tinggi.

Apabila DPK turun maka Profitabilitas Bank Syariah juga akan mengalami

penurunan.

H1: Diduga tingkat suku bunga berpengaruh terhadap profitabilitas.

73

Page 88: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif dan

kuantitatif dengan pendekatan regresional. Pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya

(Suharsimi Arikunto: 2013 : 27). Sedangkan penelitian regresional dimaksudkan

untuk menghubungkan serta mengukur pengaruh variabel independen, yaitu :

faktor internal yang meliputi, capital adequacy ratio, financing to deposit ratio,

non performing finance, dan beban operasional terhadap pendapatan operasional,

dan faktor eksternal yang meliputi Inflasi, Nilai Tukar Uang, Tingkat Suku Bunga,

sebagai variable bebas (predictor) terhadap profitabilitas yang meliputi Return on

Assets (ROA), perbankan syariah di Indonesia.

Error Correction Model (ECM) merupakan analisis data time series yang

digunakan untuk variabel-variabel yang memiliki ketergantungan yang sering

disebut dengan kointegrasi. Metode ECM digunakan menyeimbangkan hubungan

ekonomi jangka pendek variabel-variabel yang telah memiliki

keseimbangan/hubungan ekonomi jangka panjang.

74

Page 89: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus (Suharsimi

Arikunto:2006:130). Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang,

peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara

terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian

(Sukardi:2010:53).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono:2010:120). Sampel yang baik adalah sampel yang

anggota-anggotanya mencerminkan sifat dan ciri-ciri yang terdapat yang terdapat

pada populasi (Tulus Winarsunu: 2006: 11).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

sampling purposif sampel (Purposive Sampling) yaitu teknik pengambilan sample

dengan pertimbangan tertentu (Sugiono:2010:126). Karena penelitian mengenai

perbankan syariah di Indonesia, maka seluruh perbankan syariah di Indonesia

yang memiliki kriteria sesuai dengan penelitian akan dijadikan sampel dalam

penelitian ini.

C. Metode Penelitian

Untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor internal yang meliputi,

capital adequacy ratio, financing to deposit ratio, non performing finance, dan

beban operasional terhadap pendapatan operasional, dan faktor eksternal yang

75

Page 90: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

meliputi Inflansi, Nilai Tukar Uang, Tingkat Suku Bunga, sebagai variable bebas

(predictor) terhadap profitabilitas yang meliputi Return on Assets (ROA). Selain

itu penelitian ini untuk mengetahui apakah telah terjadi hubungan keseimbangan

(equilibrium relationship) baik jangka panjang (long run) maupun jangka pendek

(short run) antara variabel faktor internal yaitu capital adequacy ratio, financing

to deposit ratio, non performing finance, dan beban operasional terhadap

pendapatan operasional dan faktor eksternal yaitu Inflasi, Nilai Tukar Uang,

Tingkat Suku Bunga terhadap profitabilitas bank yaitu Return on Assets (ROA).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

data sekunder dan data runtun waktu (time series) dari tahun 2010 sampai dengan

2018. Data sekunder ini diperoleh dari beberapa sumber yaitu dari Bank

Indonesia melalui akses www.bi.go.id, Biro Pusat Statistik melalui akses

www.bps.go.id dan dari Otoritas Jasa Keuangan www.ojk.go.id. Metode yang

digunakan untuk menganalisa model penelitian ini dihitung dengan menggunakan

metode ECM. Perhitungan model ECM dilakukan dengan bantuan program

EViews 7.

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-

data yang dikumpulkan adalah faktor internal meliputi, capital adequacy ratio,

financing to deposit ratio, non performing finance, dan beban operasional

terhadap pendapatan operasional dan faktor eksternal yaitu Inflasi, Nilai Tukar

Uang, Tingkat Suku Bunga terhadap profitabilitas bank yaitu Return on Assets

76

Page 91: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

(ROA) yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah Indonesia yang diterbitkan

oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia yang dipublikasikan tahun 2010-

2018.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data yang diperoleh

melalui berbagai sumber antara lain Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, majalah dan webste lainnya.

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi tentang

variabel penelitian tersebut dan lalu di hitung nilai sesuai dengan rumus yang

telah ditentukan untuk diolah untuk membuktikan teori dan rumusan masalah

penelitian.

E. Metode Analisis Data

Metode Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dan kuantitatif regresional yang digunakan untuk mempelajari dan

membandingkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada objek

penelitian. Seberapa besar pengaruh dan hubungan antar variabel dilakukan

dengan pengujian regresional statistik dengan menggunakan alat analisis

EViews 7 dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda (Multiple

Regreression Analysis Model) dengan metode OLS (ordinary least square) yang

digunakan untuk melihat pengaruh dan kontribusi antara variabel bebas dengan

variabel terikat, selanjutnya untuk melihat keseimbangan hubungan jangka

panjang antara variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan metode

Kointegreasi dengan menggunakan nilai residual yang stationary dan untuk

77

Page 92: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

melihat keseimbangan jangka pendeknya antara variabel bebas dengan variabel

terikat. Model ECM (Error Correction Model) digunakan untuk melakukan

koreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju jangka panjang atau dengan

kata lain bahwa apa yang diinginkan dalam penelitian belum tentu sesuai dengan

apa yang terjadi sebenarnya.

Pendekatan model ECM mulai diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian

dikembangkan lebih lanjut oleh Hendry dan akhirnya dipopulerkan oleh Engle-

Granger. Pada tahun 1987 Engle-Granger mengemukakan sebuah teori tentang

konsep kointegrasi dan koreksi kesalahan. Model ini memasukan penyesuaian

untuk melakukan koreksi bagi ketidakseimbangan, dan model ini mempunyai

beberapa kegunaan, namun penggunaan yang utamanya mengatasi masalah time

series yang tidak stasioner.

Terdapat beberapa keuntungan dari model ECM antara lain :

1. ECM dapat melakukan spesifikasi model atas bentuk umum.

2. ECM dapat menjelaskan pengaruh jangka Panjang dan jangka pendek dari

model yang kita gunakan. Jangka Panjang mengacu pada pengaruh yang

diberikan dalam runtun waktu yang relatif lama misalnya adalah tahunan.

Sedangkan jangka pendek mengacu pada pengaruh yang diberikan dalam

runtun waktu yang relative singkat misalnya bulanan.

3. ECM merupakan model yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada

runtun waktu yang tidak stasioner.

Adapun model Ekonomi Engle- Granger adalah:

Yt = 0 + 1X1t + 2X2t + 3X3t + 4X4t + 5X5t + t ECT+ t

78

Page 93: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Melalui model ekonomi Engle-Granger di atas maka dapat dirumuskan

model ekonomi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

ROAt = β 0 + β 1CARt + β 2FDRt + β 3NPFt + β 4BOPOt + β 5INFt + β

6KURSt + β 7SUKt + ECT+ t

ECT = LnY t-1 + LnCAR t-1 + DLnFDRt-1 + DLnNPF t-1+ DLnBOPO t-1

Di mana :

ROAt = Return on Assets

β 0 = Konstanta

β 1- β 7 = Koefisien regresi

INF = Inflasi

KURS = Nilai Tukar Uang

SUK = Suku Bunga Bank

CAR = Capital Adequacy Ratio

FDR = Financing to Deposit Ratio

NPF = Non Performing Financing

BOPO = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

ECT = Nilai yang diestimasi dari residual persamaan sebelumnya (Error

Corection Term)

t = Periode Waktu

79

Page 94: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Terdapat beberapa tahap pengujian yang dilakukan sebelum mengestimasi

hasil uji ECM. Pengujian yang harus dilakukan antara lain : Uji Normalitas, Uji

Linieritas, Uji Stasioner, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Pengujian jenis ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi,

variabel lainnya atau residual memiliki distribusi normal. Dengan menggunakan

Jarque- Berr, maka: Ho menunjukkan data tersebar normal dan Ha menunjukkan

data tersebar tidak normal. Jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka

menunjukkan bahwa hubungan antar variabelnya normal. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan uji

statistik dan grafik. Data yang dinilai normal maka baik untuk dilanjutkan sebagai

bahan penelitian. Langkah-langkah pengujian normailtas data sebagai berikut:

Hipotesis :

Ho : Model Normal

Ha : Model Tidak Normal

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Signifikan, Ho diterima.

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Tidak signifikan, Ho ditolak

2. Uji Linieritas

80

Page 95: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Uji yang sangat populer untuk menguji masalah linieritas adalah uji yang

dikembangkan oleg J.B Ramsey tahun 1969 untuk lebih dikenal dengan nama

Ramsey Reset Test. Uji ini biasanya didesain untuk menguji apakah suatu variabel

penjelas cocok atau tidak dimasukkan dalam suatu model estimasi. Akan tetapi

menurut Kennedy (1996) dalam (Insukindro:2003:72-80) uji yang dikembangkan

oleh J.B Ramsey ini digunakan untuk menguji apakah bentuk fungsi suatu model

estimasi linier atau tidak linier. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : Model Linear

Ha : Model Tidak Linear

Bila probabilitas Chi-Square > 0.05 → Signifikan, Ho diterima

Bila probabilitas Chi-Square < 0.05 → Tidak signifikan, Ho ditolak

3. Uji Stationer

Proses yang bersifat random atau stokastik merupakan kumpulan dari

variabel random dalam urutan waktu. Setiap data time series merupakan suatu

data dari hasil proses stokastik. Suatu data hasil proses random dikatakan stationer

jika memenuhi tiga kriteria yaitu jika rata-rata dan variannya konstan sepanjang

waktu dan kovarian antara dua data runtun waktu hanya tergantung dari

kelambanan antara dua periode waktu tersebut.

Analisis diawali dengan pengujian stasioner masing masing variabel

dengan menggunakan uji Unit Root Test. Data time series akan dikatakan stationer

jika rata-rata, varian dan kovarian pada setiap lag adalah tetap sama dalam setiap

81

Page 96: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

waktu. Jika data time series tidak memenuhi kriteria tersebut maka data dikatakan

tidak stasioner. Dengan kata lain data time series dikatakan tidak stasioner jika

rata-ratanya maupun variannya tidak konstan, berubah-ubah sepanjang waktu

(time-varying mean and variance). (Agus Widarjono. 2013: 316-320). Pada

umumnya data time series sering mengalami ketidak stasioneran pada level series.

Jika hal ini terjadi, maka agar data menjadi stasioner dapat dilakukan differensiasi

satu kali atau lebih. Apabila data telah stasioner pada level series, maka data

tersebut ada pada intergrasi I(0). Apabila data stasioner pada first difference level

maka data tersebut adalah ada pada integrasi I(1). Ada beberapa prosedur untuk

melakukan uji akar-akar unit namun yang banyak digunakan adalah uji

Augmented Dickey-Fuller ( ADF ) dan uji Philips Peron.

a. Uji Akar Unit

Phillips-Perron memasukkan adanya autokorelasi di dalam variabel

gangguan dengan memasukkan variabel independen berupa kelambanan

diferensi. Phillips-Perron (PP) membuat uji akar unit dengan menggunakan

metode statistik nonparametrik dalam menjelaskan adanya autokorelasi

antara variabel gangguan tanpa memasukkan variabel penjelas kelambanan

diferensi (Agus Widarjono. 2013: 320-323).

Prosedur untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak dengan

cara membandingkan antara nilai statistik PP dengan nilai kritisnya yaitu

distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai absolut statistik PP lebih besar dari

nilai kritisnya, maka data yang diamati menunjukkan stasioner dan jika

82

Page 97: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

sebaliknya nilai absolut staistik PP lebih kecil dari nilai kritisnya maka data

tidak stasioner.

Konsep yang dipakai untuk menguji stasioner suatu data runtut waktu

adalah uji akar unit. Apabila suatu data runtut waktu bersifat tidak stasioner,

maka dapat dikatakan bahwa data tersebu tengah menghadapi persoalan akar

unit (unit root probelem. Keberadaan unit root problem bisa terlihat dengan

cara membandingkan nilai t-statistics hasil regresi dengan nilai test

Augmented Dickey Fuller (Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto:5).

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : Data tersebut tidak stasioner pada derajat Nol

Ha : Data tersebut stasioner pada derajat Nol.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Jika PP t-statistik > PP kritis statistik (critical value α = ....%) maka

Ho ditolak

Jika PP t-statistik < PP kritis statistik (critical value α = ....%) maka

Ho diterima

*critical value, 5% atau 10%

Prosedur pengujian stasioner data adalah sebagai berikut :

1) Langkah pertama dalam uji unit root adalah melakukan uji terhadap level

series. variabel penelitian yang kita pakai seluruhnya stasioner pada data

level (mean dan varians konstan sepanjang periode waktu), maka kita

menggunakan analisis regresi biasa (OLS). Dalam analisis time series,

83

Page 98: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

syarat stasioner seluruh variabel bebas harus dipenuhi untuk penerapan

metode analisis regresi biasa (simpel atau berganda).

2) Jika terdapat satu saja (minimal satu) variabel yang stasioner pada level

sedangkan variabel lainnya stasioner pada differens pertama, maka kita

harus menggunakan analisis vector auto regression (VAR) dengan data

pada differens. Biasanya dikenal dengan VAR in difference.

3) Jika tidak ada satupun variabel yang stationary pada level berarti harus

dilakukan uji unit root pada tingkat first difference, jika semua variabel

series sudah stasioner pada first different atau lebih, maka estimasi dapat

dilakukan dengan menggunakan metode kointegrasi.

4) Jika residualnya ternyata bisa stasioner pada level (inilah maksudnya

terkointegrasi), maka kita bisa melakukan estimasi atau turunkan ke

model ECM atau model jangka pendeknya. Kalau, ternyata residual

regresi biasa (pada level) tidak stasioner pada level berarti menunjukkan

tidak ada hubungan kointegrasi (hubungan jangka panjang), maka analisis

cukup berhenti sampai pada kointegrasi saja (model ECM/model jangka

pendeknya tidak bisa diturunkan). Karena syarat ECM adalah

terpenuhinya kointegrasi.

b. Uji Derajat Integrasi (Odd different)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat atau order differensi ke

berapa derajat data yang diteliti akan stasioner. Pengujian ini dilakukan pada uji

akar-akar unit (langkah pertama di atas), jika ternyata data tersebut tidak stasioner

84

Page 99: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

pada derajat pertama (Insukindro:1992:261). Uji derajat integrasi ini mirip dengan

uji akar unit. Untuk melakukan uji tersebut juga dilakukan penaksiran model

otoregresif dengan OLS.

Menurut Nachrowi dalam berbagai studi ekonometrika, data time series

sangat banyak digunakan. Namun dibalik pentingnya data tersebut, ternyata data

time series ‘menyimpan’ berbagai permasalahan, salah satunya yaitu otokorelasi.

Otokorelasi ini merupakan penyebab yang mengakibatkan data menjadi tidak

stasioner, sehingga bila data dapat distasionerkan maka otokorelasi akan hilang

dengan sendirinya.

Uji stasioner data melalui proses diferensi ini disebut uji derajat integrasi.

Seperti uji akar unit Phillip-Perron, keputusan sampai pada derajat keberapa suatu

data akan stasioner dapat dilihat dengan membandingkan antara nilai statistik

Phillip-Perron yang diperoleh dari koefisien y dengan nilai kritis distribusi

statistik Mackinnon. Jika nilai absolut dari statistik PP lebih besar dari nilai

kritisnya pada diferensi tingkat pertama, maka data dikatakan stasioner pada

derajat satu. Akan tetapi, jika nilainya lebih kecil maka uji derajat integrasi perlu

dilanjutkan pada diferensi yang lebih tinggi sehingga diperoleh data yang

stasioner. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : Data tersebut tidak stasioner pada derajat 1, 2, ........ dst

Ha : Data tersebut stasioner pada derajat 1, 2, .........dst

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

85

Page 100: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Jika PP t-statistik > PP kritis statistik (critical value α = ....%) maka Ho

ditolak

Jika PP t-statistik < PP kritis statistik (critical value α = ....%) maka Ho

diterima

c. Uji Kointegrasi

Data time series yang tidak stasioner kemungkinan besar akan

menghasilkan regresi lancung (spurious regression). Regresi lancung terjadi jika

koefisien determinasi cukup tinggi tapi hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen tidak mempunyai makna. Hal ini terjadi karena hubungan

keduanya yang merupakan data time series hanya menunjukkan trend saja. Jadi

tingginya koefisien determinasi karena trend bukan karena hubungan antar

keduanya. Kointegrasi itu adalah analisis regresi biasa model jangka panjang.

Keberadaan variabel yang tidak stasioner menyebabkan kemungkinan

besar adanya hubungan jangka panjang antara variabel dalam model penelitian.

Oleh karena itu langkah selanjutnya di dalam estimasi ECM adalah uji kointegrasi

untuk mengetahui keseimbangan hubungan jangka panjang antar variabel. Konsep

kointegrasi adalah hubungan linier antar variabel yang tidak stasioner. Uji

kointegrasi digunakan agar seluruh variabel terintegrasi pada order yang sama.

Berdasarkan uji stasionaritas, apabila data variabel tidak stasioner pada

tingkat level sedangkan pada tingkat diferensi pertama, semua variabel data

menjadi stasioner, maka penelitian dapat dilanjutkan pada uji kointegrasi.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

86

Page 101: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Hipotesis:

Ho : Tidak terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen

dan variabel dependen.

Ha : Terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan

variabel dependen.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Jika nilai trace statistic > nilai critical value maka Ho ditolak

Jika nilai trace statistic < nilai critical value maka Ho diterima

4. Uji Error Correction Model (ECM)

Setelah melakukan uji regresi kointegrasi dan hasil pada model kointegrasi

atau mempunyai hubungan atau keseimbangan jangka panjang. Bagaimana

dengan jangka pendeknya, sangat mungkin terjadi ketidakseimbangan atau

keduanya tidak mencapai keseimbangan. Teknik untuk mengoreksi

ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang disebut

dengan Error Correction Model (ECM), yang dikenalkan oleh Sargan dan

dikembangkan lebih lanjut oleh Hendry lalu kemudian dipopulerkan oleh Engle-

Granger.

Model ECM pertama kali diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian

dikembangkan oleh Hendry dan dipopulerkan oleh Engle-Granger. Model ini

memasukan penyesuaian untuk melakukan koreksi bagi ketidakseimbangan, dan

model ini mempunyai beberapa kegunaan, namun penggunaan yang utamanya

adalah mengatasi masalah pada data time series yang tidak stasioner.

87

Page 102: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Digunakan ECM karena mekanisme ECM memiliki keunggulan baik dari

segi nilainya dalam menghasilkan persamaan yang diestimasi dengan property

statistik yang diinginkan maupun dari kemudahan persamaan tersebut untuk

diinterprestasikan (Insukindro, 1993:65).

Pada penelitian ini menggunakan ECM karena memiliki keunggulan dapat

melihat pengaruh jangka pendek dan jangka panjang. Proses analisis yang akan

dilakukan terdiri dari Unit Root Test dan Uji Derajat Integrasi, Uji Kointegrasi,

Uji Asumsi Klasik serta pendekatan ECM. Hubungan faktor internal dan faktor

eksternal dengan profitabilitas dapat diformulasikan sebagai berikut:

ROAt = f (CARt, FDRt, NPFt, BOPOt, INFt, KURSt, SUKt)

Berikut merupakan model ECM yang digunakan pada penelitian ini:

DROAt= β0 + β1 DCARt + β2 DFDRt + β3 DNPFt + β4 DBOPOt +

β5DINFt + β6DKURSt + β7 DSUKt + β8 ECT + e

Di mana:

DROAt = Perubahan ROA periode t

DCARt = Perubahan CAR periode t

DFDRt = Perubahan Financing to Deposit Ratio periode t

DNPFt = Perubahan Non Performing Financing periode t

DBOPOt = Perubahan BOPO periode t-1

DKURSt = Perubahan Nilai Tukar Uang periode t

DSUKt = Perubahan Suku Bunga priode t

ECT = Error Correction Term

β0 = Konstanta

88

Page 103: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

β1 – β7 = Koefisien regresi

β8 = Koefisien ECT

e = error residual

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder

deret waktu (time series) dari periode 2010 sampai 2018. Jumlah variabel yang

digunakan adalah sebanyak 8 variabel mengenai Return on Asset (ROA) pada

Perbankan Syariah sebagai variabel dependen (variabel terikat). Sedangkan

variabel independen (variabel bebas) terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Perfoming Financing (NPF), Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Inflasi, Kurs, dan tingkat

suku bunga.

89

Page 104: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Alat pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan alat bantu perangkat lunak komputer (software) Microsoft Excel

2007 dan EViews 7 untuk mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan

variabel-variabel yang diteliti, dengan metode analisis secara ekonometrik.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya model yang digunakan

sebagai alat analisis adalah model dinamis Error Correction Model (ECM) yang

pertama kali diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian dikembangkan lebih lanjut

oleh Henry dan akhirnya dipopulerkan oleh Eangle-Grenger (RF Eangle dan CW

Granger, 1987). Langkah-langkah metode Error Correction Model (ECM) yang

akan dilakukan adalah 1). pengujian normalitas data, 2) pengujian linieiritas data,

4) pengujian asumsi yang terdiri dari pengujian multikolinieritas, pengujian

heterokedastisitas, dan pengujian autokorelasi 5) pengujian stationer, 6) pengujian

derajat integritas, 7). pengujian kointegrasi, dan 8) pengujian Error Correction

Model (ECM).

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Perkembangan ROA tahun 2010-2018

Nilai ROA yang digunakan dalam penelitian adalah nilai ROA selama

Januari 2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data sebagai berikut:

Grafik 4. 1 Nilai ROA tahun 2010-2018

90

Page 105: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

1.741.87 1.93

2.14

1.20

0.61 0.64

1.031.20

ROA

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/24/DPNP tahun 2011

tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah bahwa standar ROA

yang baik adalah 1.5%, dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai ROA pada

tahun 2010 dengan nilai ROA 1.74% hingga puncaknya pada tahun 2013 dengan

nilai ROA 2.14%, hal ini menunjukan nilai ROA lebih dari standar BI (1.5%),

sehingga dapat diketahui bahwa ROA pada tahun tersebut dalam keadaan baik.

Namun pada tahun 2014 dengan nilai ROA 1.20% sampai tahun 2018 dengan

nilai ROA 1.20% hal ini menunjukan nilai ROA dibawah standar BI, namun dari

data ini bank Syariah masih masuk kategori sehat.

b. Perkembangan CAR tahun 2010-2018

Data CAR yang digunakan dalam penelitian adalah nilai CAR selama

Januari 2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data sebagai berikut:

Grafik 4. 2 Nilai CAR Tahun 2010-2018

91

Page 106: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

13.5016.34 15.19 14.43

15.9414.66 15.21

16.7819.82

CAR

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa secara umum nilai CAR

fluktuatif dari tahun 2010 sampai 2015, dan meningkat di tahun 2016 dengan nilai

15.21 %, naik kembali di tahun 2017 dengan nilai 16.78 % dan puncaknya di

tahun 2018 dengan nilai 19.82%. Menurut Peraturan Bank Indonesia No.

15/12/3013 standar nilai CAR sebesar 8%, melihat rata-rata rasio CAR pada

perbankan Syariah di Indonesia tahun 2010 sampai 2018 menunjukan bahwa rata-

rata rasio CAR berada di atas 8% sehingga dapat dikatakan kondisi permodalan

pada perbankan Syariah di Indonesia selama periode 2010-2018 dalam kondisi

sehat.

c. Perkembangan FDR tahun 2010-2018

Data FDR yang digunakan dalam penelitian adalah nilai FDR selama

Januari 2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data sebagai berikut:

Grafik 4. 3 Nilai FDR tahun 2010-2018

92

Page 107: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

94.37 94.29 97.07102.63 98.65

90.02 87.5181.76 78.88

FDR

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa secara umum nilai FDR

cenderung meningkat dari tahun 2010 dengan nilai 94.37% sampai tahun 2013

dengan nilai 102.63%. Namun nilainya menurun kembali sampai tahun 2018

dengan nilai 78.88%. Penurunan FDR tersebut disebabkan oleh kondisi makro

ekonomi yang belum stabil, sehingga perbankan Syariah membatasi untuk

memberikan pembiayaan. Menurut Peraturan Bank Indonesia nomor

17/11/PBI/2015 nilai FDR minimal sebesar 78% dan maksimal sebesar 92%.

Melihat rata-rata nilai FDR perbankan Syariah pada tahun 2010-2014 berada di

atas 92%, dan pada tahun 2015 sampai tahun 2018 berada dibawah 92%.

d. Perkembangan NPF tahun 2010-2018

Data NPF yang digunakan dalam penelitian adalah nilai NPF selama

Januari 2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data sebagai berikut:

Grafik 4. 4 Nilai NPF tahun 2010-2018

93

Page 108: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

4.16

3.402.72 2.80

4.04

5.29 5.264.71

2.71

NPF

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa secara umum nilai

NPF cenderung menurun dari tahun 2010 dengan nilai 4.16 % sampai

tahun 2012 dengan nilai 2.72%. Selanjutnya nilainya naik sampai tahun

2015 dengan nilai 5.29%, dan menurun kembali sampai tahun 2018

dengan nilai 2.71%. Pembiayaan bermasalah tidak dapat dihindari namun

dapat dijaga dengan tingkat wajar pembiayaan bermasalah sebesar 3-5%

dari total pembiayaan yang disalurkan. Rasio NPF yang menjadi acuan

Bank Indonesia menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/ DPNP

Tahun 2004 maksimal 5%. Melihat rata-rata NPF dari tahun 2010 sampai

tahun 2018 nilai NPF yang melebihi tingkat wajar terjadi di tahun 2015

dengan nilai NPF 5.29% dan tahun 2016 dengan nilai NPF 5.26%.

e. Perkembangan BOPO tahun 2010-2018

Data BOPO yang digunakan dalam penelitian adalah nilai BOPO selama

Januari 2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data sebagai berikut:

94

Page 109: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Grafik 4. 5 Nilai BOPO tahun 2010-2018

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

80.02 77.97 77.03 76.27 81.69

96.41 96.02 92.89 90.10

BOPO

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa secara umum rata-rata

nilai BOPO perbankan Syariah Indonesia pada tahun 2010 mencapai 80.02% dan

cenderung stabil dari tahun 2010 sampai tahun 2018, meskipun terdapat sedikit

kenaikan yang menjadi nilai tertinggi pada tahun 2015 dengan nilai BOPO

96.41%. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) dengan Surat Edaran Bank

Indonesia No. 6/23/ DPNP Tahun 2004, standar BOPO adalah dibawah 92%,

kondisi BOPO di atas 92% terjadi pada tahun 2015 dengan nilai BOPO mencapai

96.41%, semakin besar nilai BOPO menunjukan kurang efesiennya bank dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya karena biaya operasional yang ditanggung

menjadi lebih besar dari pada pendapatan operasionalnya. Namun kondisi ini

berangsur membaik dengan menurunnya nilai BOPO secara perlahan hingga pada

tahun 2018 nilai BOPO berada dibawah 92%.

95

Page 110: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

f. Perkembangan Inflasi tahun 2010-2018

Data Inflasi yang digunakan dalam penelitian adalah nilai inflasi selama

Januari 2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data sebagai berikut:

Grafik 4. 6 Nilai Inflasi tahun 2010-2018

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.001.002.003.004.005.006.007.008.00

5.13 5.384.28

6.975.74

6.38

3.53 3.813.20

INF

Sumber : Bank Indonesia (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa secara umum nilai Inflasi

bersifat fluktuatif dari tahun 2010 sampai tahun 2018, dapat dilihat pada tahun

2010 nilai inflasi mencapai 5.13% kemudian meningkat pada tahun 2011 dengan

nilai 5.38% dan menurun pada tahun 2012 dengan nilai 4.28% dan meningkat

kembali pada tahun 2013 dengan nilai 6.97% dan menurun kembali pada tahun

2014 dengan nilai 5.74% dan kembali meningkat di tahun 2015 dengan nilai

6.38% dan kembali menurun hingga tahun 2018 dengan nilai 3.20%. Dengan

keadaan inflasi yang tinggi, menunjukan hubungan yang positif dengan ROA.

Karena dikala tingkat inflasi sedang tinggi menjadikan harga-harga barang

cenderung naik, maka pemerintah akan menerapkan kebijakan moneter untuk

mengatasi masalah tersebut dengan cara menaikan suku bunga pada bank, agar

masyarakat cenderung menabungkan uang mereka di bank daripada

96

Page 111: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

membelanjakan uang mereka. Dengan masuknya dana masyarakat yang dihimpun

oleh bank akan semakin baik tingkat kesehatan bank yang juga akan

meningkatkan kemampuan bank untuk menghasilkan laba.

g. Perkembangan KURS tahun 2010-2018

Data Kurs yang digunakan dalam penelitian adalah nilai kurs selama Januari

2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data sebagai berikut:

Grafik 4. 7 Nilai Kurs tahun 2010-2018

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.000

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

9.078 8.7739.419

10.313

11.885

13.458 13.330 13.39814.267

KURS

Sumber : Bank Indonesia (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa secara umum nilai KURS

dari tahun 2010 sampai tahun 2018 nilainya cenderung meningkat. Nilai Kurs

tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan nilai 14. 267. Melemahnya nilai rupiah

pada tahun 2015 dengan nilai 13.458 disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

kelanjutan krisis berkepanjangan di Yunani, pemulihan ekonomi AS, penghentian

quantitative easing di AS serta dinamika politik di masa transisi pemerintahan.

97

Page 112: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

h. SUK (Suku Bunga Bank)

Data Suku Bunga yang digunakan dalam penelitian adalah nilai Suku

Bunga selama Januari 2010 sampai dengan Desember 2018 dengan rincian data

sebagai berikut:

Grafik 4. 8 Nilai Suku Bunga tahun 2010-2018

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.001.002.003.004.005.006.007.008.00

6.50 6.585.77

6.48

7.54 7.52

6.17

4.565.10

SUK

Sumber : Bank Indonesia (data diolah)

Berdasarkan gambar di atas dapat terlihat bahwa secara umum nilai Suku

Bunga dari tahun 2010 sampai tahun 2018 bersifat fluktuatif . Nilai rata-rata Suku

Bunga tertinggi pada tahun 2014 sebesar 7.54%. Nilai rata-rata SUK terendah

terdapat pada tahun 2017 sebesar 4.56%.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas residual dilakukan untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam hal ini menggunakan uji

Jarque- Berra.

Hipotesis :

Ho : Model Normal

98

Page 113: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Ha : Model Tidak Normal

Bila probabilitas > 0.05 → Ho diterima.

Bila probabilitas < 0.05 → Ho ditolak

Grafik 4. 9 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Diolah dengan Eviews

Berdasarkan hasil uji di atas, diketahui nilai Jarque- Berra sebesar 5,494

dengan probabilitas 0,064. Oleh karena probabilitas > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.

3. Uji Linieritas

Uji Linieritas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah

spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Uji linieritas

menggunakan uji Ramsey Reset Test. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai

probabilitas Chi-Square. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : Model Linear

Ha : Model Tidak Linear

99

Page 114: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Bila probabilitas Chi-Square > 0.05 → Signifikan, Ho diterima

Bila probabilitas Chi-Square < 0.05 → Tidak signifikan, Ho ditolak

Hasil pengujian dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Hasil Uji Linieritas

Ramsey RESET TestEquation: MODEL1Specification: ROA C CAR FDR NPF BOPO INF KURS SUKOmitted Variables: Squares of fitted values

Value df Probabilityt-statistic  1.809654  99  0.0734F-statistic  3.274848 (1, 99)  0.0734Likelihood ratio  3.514744  1  0.0608

F-test summary:Sum of

Sq. dfMean

SquaresTest SSR  0.111056  1  0.111056Restricted SSR  3.468329  100  0.034683Unrestricted SSR  3.357273  99  0.033912

LR test summary:Value

Restricted LogL  32.43139Unrestricted LogL  34.18876

Sumber : Diolah dengan Eviews

Oleh karena nilai probabilitas Chi-Square pada bagian Likelihood

ratio sebesar 0,0608 > 0.05, maka keputusannya Ho diterima. Artinya,

model regresi bersifat linier.

4. Uji Stationer

a. Uji Akar Unit

Pengujian akar unit ini dilakukan untuk mengetahui apakah data

yang digunakan stasioner apa tidak. Data stasioner adalah data time series

100

Page 115: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

yang tidak mengandung akar unit dan sebaliknya. Pengujian data

dilakukan dengan menggunakan uji Augmented Dickey Fuller (DF)

dengan membandingkan nilai signifikansi α 5%.

Hipotesis:

Ho: data tidak stasioner

Ha: data stasioner

Keputusan uji Augmented Dickey-Fuller menyatakan bahwa:

a. Nilai Prob > 0.05 maka Ho diterima atau data tidak stasioner

b. Nilai Prob < 0.05 maka Ho ditolak atau data stasioner

Hasil pengujian akar unit dapat disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. 2 Unit Root Test - Augmented Dickey Fuller (DF) Pada Level

VariabelNilai t-statistik

ADF

Test Critical values

5%

Probability Kesimpulan

CAR -2.43907 -2.888669  0.1336 Tidak StasionerFDR -0.90688 -2.888669  0.7827 Tidak StasionerNPF -1.78821 -2.888669  0.3846 Tidak Stasioner

BOPO -1.45166 -2.888932  0.5542 Tidak StasionerINF -2.90616 -2.888932  0.0480 Stasioner

KURS -0.34515 -2.888932 0.9132 Tidak StasionerSUK -1.58046 -2.888669  0.4890 Tidak StasionerROA -1.84287 -2.888932 0.3581 Tidak Stasioner

Sumber : Diolah dengan Eviews

Dari tabel diatas menunjukkan sebagaian besar variabel tidak stasioner

pada level artinya terdapat unit root. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan

uji derajat integrasi dimana tes pada tingkat 1st Different.

b. Uji Derajat Integrasi

101

Page 116: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Hasil pengujian uji derajat integrasi pada 1st Different dapat disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 4. 3 Unit Root Test –

Augmented Dickey Fuller (DF) Pada 1st Different

VariabelNilai t-statistik

ADF

Test Critical values

5%

Probability Kesimpulan

CAR -11.8429 -2.888932 0.000 StasionerFDR -11.8038 -2.888932 0.000 StasionerNPF -13.3509 -2.888932 0.000 Stasioner

BOPO -16.788 -2.888932 0.000 StasionerINF -14.5466 -2.888932 0.000 Stasioner

KURS -18.6111 -2.888932 0.000 StasionerSUK -12.8557 -2.888669 0.000 StasionerROA -15.8619 -2.888932 0.000 Stasioner

Sumber : Diolah dengan Eviews

Pada tabel diatas setelah dilakukan pengujian pada tingkat 1st Different

didapatkan hasil bahwa semuanya telah stasioner. Karena seluruh variabel

stasioner pada difference pertama, maka pengujian ini dapat diteruskan ke dalam

model ECM.

c. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi merupakan kelanjutan dari uji unit root dan uji derajat

integrasi. Tujuan utama uji kointegrasi ini adalah untuk mengetahui apakah

residual regresi terkointegrasi stasioner atau tidak. Apabila variabel terkointegrasi

maka terdapat hubungan yang stabil dalam jangka panjang. Sebaliknya, jika tidak

terdapat kointegrasi antar variabel maka implikasi tidak adanya keterkaitan

hubungan dalam jangka panjang. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis:

102

Page 117: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Ho : Tidak terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan

variabel dependen.

Ha : Terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan

variabel dependen.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Jika nilai trace statistic > nilai critical value maka Ho ditolak

Jika nilai trace statistic < nilai critical value maka Ho diterima

Hasil uji kointegrasi dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Hasil Uji Kointegrasi

Date: 10/24/19 Time: 11:15Sample (adjusted): 2010M06 2018M12Included observations: 103 after adjustmentsTrend assumption: Linear deterministic trendSeries: CAR FDR NPF BOPO INF KURS SUK ROA Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None *  0.489403  226.0742  159.5297  0.0000At most 1 *  0.437003  156.8401  125.6154  0.0002At most 2 *  0.324920  97.66861  95.75366  0.0367At most 3  0.228446  57.19739  69.81889  0.3314At most 4  0.133491  30.48448  47.85613  0.6939At most 5  0.103327  15.72636  29.79707  0.7314At most 6  0.041961  4.492725  15.49471  0.8601At most 7  0.000752  0.077484  3.841466  0.7807

 Trace test indicates 3 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level * denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Sumber : Diolah dengan Eviews

103

Page 118: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Berdasarkan hasil uji kointegrasi di atas, diketahui terdapat tiga nilai trace

statistic yang lebih besar dari nilai critical. Oleh karena itu maka Ho ditolak, atau

terdapat hubungan jangka panjang antara variabel independen dan variabel

dependen. Artinya model tersebut terkontegrasi atau terdapat indikasi hubungan

jangka panjang.

5. Model Jangka Panjang

Setelah uji kointegrasi dilakukan dan hasilnya terdapat kointegrasi

hubungan jangka panjang. Maka selanjutnya adalah mengestimasi persamaan

jangka panjangnya. Adapun bentuk persamaan regresi atau model jangka

panjang yang terbentuk adalah :

Tabel 4. 5 Uji Persamaan Jangka PanjangDependent Variable: ROAMethod: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:09Sample: 2010M01 2018M12Included observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 8.776310 0.779576 11.25780 0.0000CAR -0.040671 0.014220 -2.860121 0.0052FDR -0.014257 0.005075 -2.809373 0.0060NPF -0.126252 0.029052 -4.345727 0.0000

BOPO -0.050279 0.005680 -8.851686 0.0000INF 0.062382 0.014028 4.447125 0.0000

KURS -0.036901 0.016960 -2.175730 0.0319SUK -0.088561 0.025297 -3.500837 0.0007

R-squared 0.903682    Mean dependent var 1.371481Adjusted R-squared 0.896940    S.D. dependent var 0.580116S.E. of regression 0.186234    Akaike info criterion -0.452433Sum squared resid 3.468329    Schwarz criterion -0.253757Log likelihood 32.43139    Hannan-Quinn criter. -0.371877F-statistic 134.0326    Durbin-Watson stat 1.337012Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Diolah dengan Eviews

104

Page 119: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Persamaan jangka panjang dapat ditulis sebagai berikut:

ROA = 8.776310 - 0.040671 CAR - 0.014257 FDR - 0.126252 NPF -

0.050279 BOPO + 0.062382 INF - 0.036901 KURS - 0.088561

SUK

Dari hasil uji persamaan jangka panjang, diperoleh estimasi data

sebagai berikut:

1. C = Konstanta sebesar 8.776310 satuan, artinya apabila seluruh

variabel independen konstan. Maka pertumbuhan ROA secara

jangka panjang adalah 8.776310 satuan.

2. CAR = -0.040671, artinya setiap kenaikan perubahan CAR

Sebesar 1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA

sebesar 0.040671%.

3. FDR = -0.014257, artinya setiap kenaikan perubahan FDR Sebesar

1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.014257%.

4. NPF = -0.126252, artinya setiap kenaikan perubahan NPF Sebesar

1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.126252%.

5. BOPO = -0.050279, artinya setiap kenaikan perubahan BOPO

Sebesar 1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA

sebesar 0.050279%.

105

Page 120: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

6. INF = 0.062382, artinya setiap kenaikan perubahan INF sebesar

1%, maka akan menyebabkan kenaikan perubahan ROA sebesar

0.062382%.

7. KURS = -0.036901, artinya setiap kenaikan perubahan KURS

sebesar 1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA

sebesar 0.036901%.

8. SUK = -0.088561, artinya setiap kenaikan perubahan SUK sebesar

1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.088561%.

Persamaan diatas memberikan kesimpulan bahwa dalam jangka panjang

seluruh variabel bebas memiliki pengaruh signifikan jangka panjang terhadap

pertumbuhan ROA. Nilai Adjusted R-squared adalah 0.896940 atau sebesar 89%.

Artinya, pengaruh jangka panjang antara CAR, FDR, NPF, BOPO, INF, KURS,

dan SUK dalam jangka panjang sebesar 89%, sisanya 11% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

6. Uji Error Correction Model

Pada uji kointegrasi sebelumnya, ditemukan bahwa data dalam

penelitian stasioner artinya memiliki hubungan jangka panjang antara variabel

independen dan variabel dependen. Setelah itu, model ECM dapat dibentuk

dengan menggunakan residual dari persamaan jangka panjangnya atau

persamaan yang terkointegrasi. Uji model ECM ini dilakukan untuk

mengetahui persamaan jangka pendeknya. Pembentukan model ECM

106

Page 121: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

dimaksudkan untuk mengetahui perubahan variabel mana diantara CAR, FDR,

NPF, BOPO, INF, KURS, dan SUK yang memiliki pengaruh signifikan

(dalam jangka pendek) terhadap pertumbuhan nilai ROA. Berikut adalah

persamaan ECM yang dapat terbentuk :

Tabel 4. 6 Uji Persamaan Jangka Pendek

Dependent Variable: D(ROA)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 12:25Sample (adjusted): 2010M02 2018M12Included observations: 107 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 0.001272 0.016971 0.074946 0.9404D(CAR) -0.029452 0.018620 -1.581788 0.1169D(FDR) -0.013065 0.008220 -1.589427 0.1152D(NPF) -0.054391 0.039346 -1.382396 0.1700

D(BOPO) -0.049863 0.004704 -10.60027 0.0000D(INF) 0.055677 0.015113 3.684070 0.0004

D(KURS) -0.062434 0.039187 -1.593251 0.1143D(SUK) -0.061575 0.052631 -1.169933 0.2449

RESID01(-1) -0.671332 0.093355 -7.191209 0.0000

R-squared 0.699049    Mean dependent var -0.003458Adjusted R-squared 0.674481    S.D. dependent var 0.303493S.E. of regression 0.173155    Akaike info criterion -0.588892Sum squared resid 2.938313    Schwarz criterion -0.364075Log likelihood 40.50572    Hannan-Quinn criter. -0.497754F-statistic 28.45428    Durbin-Watson stat 2.154675Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber Data : Diolah dengan Eviews

Persamaan jangka pendek dapat ditulis sebagai berikut:

DROA = 0.001272 - 0.029452DCAR - 0.013065 DFDR - 0.054391

DNPF - 0.049863 DBOPO + 0.055677 DINF - 0.062434

DKURS - 0. 061575 DSUK - 0.671332 RESID01(-1)

107

Page 122: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Dari hasil uji persamaan jangka panjang, diperoleh estimasi data sebagai

berikut:

1. C = Konstanta sebesar 0.001272, artinya apabila seluruh variabel

independen konstan. maka pertumbuhan ROA secara jangka

pendek adalah 0.001272 satuan.

2. CAR = -0.029452, artinya setiap kenaikan perubahan CAR Sebesar 1%,

maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.029452%.

3. FDR = -0.013065, artinya setiap kenaikan perubahan FDR Sebesar 1%,

maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.013065%.

4. NPF = -0.054391, artinya setiap kenaikan perubahan NPF Sebesar 1%,

maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.054391%.

5. BOPO = -0.049863, artinya setiap kenaikan perubahan BOPO Sebesar

1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.049863%.

6. INF = 0.055677, artinya setiap kenaikan perubahan INF sebesar 1%,

maka akan menyebabkan kenaikan perubahan ROA sebesar

0.055677%.

7. KURS = -0.062434, artinya setiap kenaikan perubahan KURS sebesar

1%, maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.062434%.

108

Page 123: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

8. SUK = -0.061575, artinya setiap kenaikan perubahan SUK sebesar 1%,

maka akan menyebabkan penurunan perubahan ROA sebesar

0.061575%.

9. RESID01(-1) = – 0.671332 , artinya kecepatan error correction untuk

mengoreksi perilaku tiap variabel dalam jangka panjang adalah

67,1%.

Dari persamaan di atas. terlihat bahwa besarnya koefisien kointegrasi yang

berfungsi sebagai elemen penyesuaian (speed of adjustment) yakni ECT yang

digambarkan pada RESID01(-1) bernilai negatif sebesar -0.671332 dan

probabilitiasnya signifikan pada taraf uji 5% yaitu sebesar 0.0000 Oleh karena itu

model pengujian ECM ini dapat dikatakan valid.

Nilai Adjusted R-squared adalah 0.674481 atau sebesar 67,4%. Artinya,

pengaruh jangka pendek antara CAR, FDR, NPF, BOPO, INF, KURS, dan SUK

dalam jangka pendek hanya 67,4%, sedangkan sisanya 32,6% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

7. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan

asumsi klasik dari hasil penelitian dalam model persamaan regresi yang meliputi

uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Pengujian Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier antara variabel

independen di dalam model regresi. Untuk menguji ada atau tidaknya

multikolinieritas pada model regresi OLS, peneliti menggunakan metode

109

Page 124: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

parsial antar variabel independen. Rule of thumb dari metode ini adalah jika

koefisien korelasi cukup tinggi di atas 0,85 maka diduga ada

multikolinieritas dalam model regresi OLS. Sebaliknya jika koefisien korelasi

relatif rendah maka duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas

(Ajija at al, 2011).

Tabel 4. 7 Pengujian Multikolinieritas

Sumber Data : Diolah dengan Eviews

Berdasarkan tabel pengujian multikolinieritas diatas yang dihitung dengan

metode korelasi parsial antar variabel independen diperoleh bahwa tidak terdapat

masalah multikolinieritas. Hal itu dikarenakan nilai matrik korelasi (correlation

matrix) persamaan regresi berganda tersebut kurang dari 0,85.

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan masalah regresi yang faktor gangguan

tidak memiliki varian yang sama atau variannya tidak konstan. Hal ini akan

memunculkan berbagai permasalahan yaitu penaksir OLS yang bias, varian dari

koefisien OLS akan salah. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya

asumsi heterokedastisitas dalam model regresi dapat dijelaskan sebagai berikut :

110

CAR FDR NPF BOPO INFLASI KURS SUK

CAR  1.000000 -0.543367 -0.374664  0.189000 -0.216728  0.363234 -0.374727

FDR -0.543367  1.000000 -0.128550 -0.707616  0.323831 -0.642962  0.608515

NPF -0.374664 -0.128550  1.000000  0.571724  0.090740  0.290917  0.209324

BOPO  0.189000 -0.707616  0.571724  1.000000 -0.163514  0.798510 -0.208811

INFLASI -0.216728  0.323831  0.090740 -0.163514  1.000000 -0.214584  0.331470

KURS  0.363234 -0.642962  0.290917  0.798510 -0.214584  1.000000 -0.218774

SUK -0.374727  0.608515  0.209324 -0.208811  0.331470 -0.218774  1.000000

Page 125: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Tabel 4. 8 Pengujian Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.776208    Prob. F(7,100) 0.1003Obs*R-squared 11.94318    Prob. Chi-Square(7) 0.1024Scaled explained SS 34.65249    Prob. Chi-Square(7) 0.0000

Sumber Data : Diolah dengan Eviews

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa nilai Obs* Rsquared

atau hitung adalah 0.1024 lebih besar dari a = 5%. Maka dapat disimpulkan

bahwa dalam model tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model

ECM.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi antara anggota serangkaian

observasi. Jika model mempunyai korelasi, parameter yang diestimasi menjadi

bias dan variasinya tidak lagi minimum dan model menjadi tidak efisien. Hasil

pengujian LM Test adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 9 Pengujian Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.276669    Prob. F(2,98) 0.2836Obs*R-squared 2.742429    Prob. Chi-Square(2) 0.2538

Sumber : Diolah dengan Eviews

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa nilai probabilitas Obs*

Rsquared atau hitung adalah 0,2538 lebih besar dari a = 5%. Maka dapat

111

Page 126: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

disimpulkan bahwa dalam model tidak terdapat masalah autokorelasi dalam

model ECM.

8. Uji Hipotesis

a. Hipotesis 1 Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap

Profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 didapat nilai probabilitas variabel CAR dalam

jangka pendek sebesar 0.1169 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi

(0.1169>0.05), sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam jangka pendek variabel CAR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 di dapat nilai probabilitas variabel CAR dalam jangka

panjang sebesar 0.0052 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi

(0.0052<0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka panjang variabel CAR

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

b. Hipotesis 2 Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap

Profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 didapat nilai probabilitas variabel FDR dalam

jangka pendek sebesar 0.1152 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi

(0.1152>0.05), sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, dari data ini dapat

112

Page 127: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka pendek variabel FDR tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 didapat nilai probabilitas variabel FDR dalam jangka

panjang sebesar 0.0060 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi

(0.0060<0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka panjang variabel FDR

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

c. Hipotesis 3 Non Perfoming Financing (NPF), berpengaruh terhadap

profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 didapat nilai probabilitas variabel NPF dalam jangka

pendek sebesar 0.1700 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi

(0.1700>0.05), sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, dari data ini dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka pendek variabel NPF tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 didapat nilai probabilitas variabel NPF dalam jangka

panjang sebesar 0.0000 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi

(0.0000<0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka panjang variabel NPF

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

113

Page 128: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

d. Hipotesis 4 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 nilai probabilitas variabel BOPO dalam jangka

pendek sebesar 0.0000 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi

(0.0000<0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka pendek variabel BOPO

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 nilai probabilitas variabel BOPO dalam jangka panjang

sebesar 0.0000 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini menunjukan

bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0.0000<0.05),

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam jangka panjang variabel BOPO berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

e. Hipotesis 5 Inflasi berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 nilai probabilitas variabel inflasi dalam jangka

pendek sebesar 0.0004 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi

(0.0004<0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka pendek variabel Inflasi

berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 nilai probabilitas variabel inflasi dalam jangka panjang

sebesar 0.0000 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini menunjukan

114

Page 129: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0.0000<0.05),

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam jangka panjang variabel Inflasi berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

f. Hipotesis 6 Kurs berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 nilai probabilitas variabel kurs dalam jangka pendek

sebesar 0.11143 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini menunjukan

bahwa nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi (0.11143>0.05),

sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, dari data ini dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam jangka pendek variabel Kurs tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 nilai probabilitas variabel Kurs dalam jangka panjang

sebesar 0.0319 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini menunjukan

bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0.0319<0.05),

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat diambil

kesimpulan bahwa dalam jangka panjang variabel Kurs berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

g. Hipotesis 7 Suku bunga berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 nilai probabilitas variabel suku bunga dalam jangka

pendek sebesar 0.2449 dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini

menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi

(0.2449>0.05), sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, dari data ini dapat

115

Page 130: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

diambil kesimpulan bahwa dalam jangka pendek variabel Suku Bunga

tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 nilai probabilitas variabel suku bunga sebesar 0.0007

dengan taraf signifikansi sebesar 5%, hal ini menunjukan bahwa nilai

probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi (0.0007<0.05), sehingga H0

ditolak dan H1 diterima, dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa

dalam jangka panjang variabel Suku Bunga berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

h. Hipotesis 8 CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga

secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA).

Berdasarkan tabel 4.6 nilai probabilitas variabel CAR, FDR, NPF, BOPO,

Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga sebesar 0.000000 dengan taraf signifikansi

sebesar 5%, hal ini menunjukan bahwa nilai probabilitas (F statistic) lebih

kecil dari taraf signifikansi (0.000000<0.05), sehingga H0 ditolak dan H1

diterima, dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jangka

pendek variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga

secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Dari tabel 4.5 nilai probabilitas variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi,

Kurs, dan Suku Bunga sebesar 0.0000 dengan taraf signifikansi sebesar

5%, hal ini menunjukan bahwa nilai probabilitas (F statistic) lebih kecil

dari taraf signifikansi (0.0000<0.05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,

dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jangka panjang

116

Page 131: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA.

C. Pembahasan

1. Pengaruh faktor internal (capital adequacy ratio, financing to deposit

ratio, non performing finance, dan beban operasional terhadap

pendapatan operasional) terhadap profitabilitas (return on asset)

perbankan Syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka

panjang?

a. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, nilai

probabilitas variabel CAR dalam jangka pendek sebesar 0.1169

menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka pendek. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Elza Yulia Effendi dengan hasil penelitian bahwa CAR

tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

b. Sedangkan nilai probabilitas variabel CAR dalam jangka panjang sebesar

0.0052 menunjukkan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka panjang. Nilai koefisien variabel CAR sebesar -0.040671

menunjukkan apabila terjadi kenaikan pada CAR sebesar 1 % maka akan

menyebabkan penurunan ROA sebesar 0.040671 % dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan.

Koefisiennya bernilai negatif, artinya variabel CAR memiliki hubungan

negatif terhadap ROA Perbankan Syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini

117

Page 132: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

berbeda dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa semakin

tinggi CAR maka bank akan mampu membiayai kegiatan operasionalnya

dan memberikan kontribusi bagi tingkat profitabilitas bank. Apabila modal

dengan jumlah besar yang dimiliki oleh bank tidak dikelola secara efektif

dan ditempatkan secara baik pada investasi-investasi yang tidak dapat

memberikan keuntungan sehingga tidak mampu memberikan kontribusi

bagi profitabilitas bank, maka bank akan mengalami kerugian. Bank tetap

harus berhati-hati dalam menempatkan dananya, karena bank harus

menjaga tingkat kecukupan modalnya sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan oleh Bank Indonesia agar tingkat kesehatan bank tetap terjaga

dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, karena tingkat kesehatan

bank terjaga dan memiliki citra yang baik sehingga masyarakat akan

merasa aman saat menyimpan dananya di bank. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Imam Mukhlis (2012)

dengan hasil penelitian bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan

terhadap ROA.

c. Nilai probabilitas variabel FDR dalam jangka pendek sebesar 0.1152

menunjukan bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka pendek. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian

yang dilakukan oleh Lemiyana dan Erdah Litriani (2016) dengan hasil

penelitian bahwa FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Sedangkan nilai probabilitas variabel FDR dalam jangka panjang sebesar

0.0060 menunjukan bahwa FDR berpengaruh signifikan terhadap ROA

118

Page 133: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

dalam jangka panjang. Nilai koefisien variabel FDR sebesar -0.014257

menunjukkan apabila terjadi kenaikan pada FDR sebesar 1 % maka akan

menyebabkan penurunan ROA sebesar 0.014257 % dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan.

Koefisiennya bernilai negatif, dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel

FDR berpengaruh negatif terhadap ROA Perbankan Syariah di Indonesia.

Kondisi ini menggambarkan bahwa kinerja perbankan di Bank Umum di

Indonesia pada umumnya tidak efisien atau dengan kata lain kinerja bank

menurun, sehingga akibatnya tidak dapat mengoptimalkan nilai

pendapatan dari dana yang dipinjamkan kepada masyarakat. Ketidak

efisienan ini bisa disebabkan karena banyak pembiayaan yang mengalami

kegagalan, sehingga menambah beban bagi bank. Idealnya FDR lebih

memperhatikan kualitas pembiayaan yang disalurkan agar tidak menjadi

pembiayaan yang bermasalah sehingga dapat memperoleh keuntungan dari

pembiayaan yang disalurkan bagi perbankan syariah agar dapat

meningkatkan ROA. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh M Aditya Ananda (2013) dengan hasil penelitian bahwa

FDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA serta signifikan.

d. Nilai probabilitas variabel NPF dalam jangka pendek sebesar 0.1700

menunjukan bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka pendek. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Elza Yulia Effendi dan Luthfia Hanania (2015) dengan

119

Page 134: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

hasil penelitian bahwa NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

Sedangkan nilai probabilitas variabel NPF pada jangka panjang sebesar

0.0000 menunjukan bahwa NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka panjang. Nilai koefisien variabel NPF sebesar -0.126252

menunjukkan apabila terjadi kenaikan pada NPF sebesar 1 % maka akan

menyebabkan penurunan ROA sebesar 0.126252 % dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan.

Koefisiennya bernilai negatif, dapat ditarik kesimpulan bahwa NPF

berpengaruh negatif terhadap ROA Perbankan Syariah di Indonesia.

Semakin kecil NPF maka akan membawa dampak pada peningkatan ROA.

Sebaliknya, Apabila kondisi NPF pada bank meningkat akan

mengakibatkan semakin buruknya kualitas pembiayaan bank yang

menyebabkan jumlah pembiayaan bermasalah semakin besar, oleh karena

itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya

sehingga menurunkan laba atau pendapatan yang diperoleh bank tersebut

dan kualitas bank juga akan menurun. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Budi Sungkowo Utomo dengan hasil

penelitian bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap ROA.

d. Nilai probabilitas variabel BOPO dalam jangka pendek sebesar 0.0000

menunjukan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam

jangka pendek. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Rima Yunita, Budi Sungkowo Utomo, Silvia Hendrayanti

120

Page 135: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

dan Harjum Muharam (2013) dengan hasil penelitian bahwa BOPO

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Nilai koefisien variabel BOPO

sebesar -0.049863 menunjukkan apabila terjadi kenaikan pada BOPO

sebesar 1 % maka akan menyebabkan penurunan ROA sebesar 0.049863

% dengan asumsi variabel lain dianggap konstan atau tidak mengalami

perubahan.

Sedangkan nilai probabilitas variabel BOPO dalam jangka panjang sebesar

0.0000 menunjukan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka panjang. Nilai koefisien variabel BOPO sebesar -0.050279

menunjukkan apabila terjadi kenaikan pada BOPO sebesar 1 % maka akan

menyebabkan penurunan ROA sebesar 0.050279 % dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan. Baik

dalam jangka pendek dan jangka panjang, BOPO berpengaruh signifikan

negatif terhadap ROA perbankan Syariah. BOPO menunjukkan efisiensi

bank dalam menjalankan usaha pokoknya terutama pembiayaan, dimana

margin pembiayaan menjadi pendapatan terbesar perbankan. Pengelolaan

pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan

sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi perbankan syariah. Tingkat

kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi pencapaian laba bank

(Suhada, 2009). Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank

dalam menjalankan aktivitas usahanya. Semakin tinggi biaya pendapatan

bank berarti kegiatan operasionalnya semakin tidak efisien sehingga

pendapatanya juga semakin kecil. Dengan kata lain BOPO berhubungan

121

Page 136: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

negatif terhadap profitabilitas bank. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Rima Yunita dan ElzaYulia Effendi (2014)

dengan hasil penelitian bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif

terhadap ROA.

2. Pengaruh faktor eksternal (inflasi, nilai tukar mata uang (kurs), dan

tingkat suku bunga) terhadap profitabilitas (return on asset) perbankan

syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.

a. Nilai probabilitas variabel inflasi dalam jangka pendek sebesar 0.0004

menunjukan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam

jangka pendek. Nilai koefisien variabel inflasi sebesar 0.055677

menunjukkan apabila terjadi kenaikan pada inflasi sebesar 1 % maka akan

menyebabkan kenaikan ROA sebesar 0.055677 % dengan asumsi variabel

lain dianggap konstan atau tidak mengalam perubahan. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ayu Anita Sahara dengan

hasil penelitian bahwa inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap

ROA.

Sedangkan nilai probabilitas variabel inflasi dalam jangka panjang sebesar

0.0000 menunjukan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka panjang. Nilai koefisien variabel inflasi sebesar 0.062382

menunjukkan apabila terjadi kenaikan pada inflasi sebesar 1 % maka akan

menyebabkan kenaikan ROA sebesar 0.062382 % dengan asumsi variabel

lain dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan. Baik jangka

122

Page 137: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

pendek maupun jangka panjang, inflasi berpengaruh signifikan terhadap

ROA, hal ini menunjukan bahwa inflasi berbanding lurus dengan ROA,

jika inflasi naik maka akan menyebabkan kenaikan ROA. Kepercayaan

masyarakat itu berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi saat krisis

ekonomi tahun 1997-1998, dimana pada saat itu tingkat inflasi di

Indonesia sangat tinggi dan banyak mengakibatkan bank konvensional

jatuh bangkrut akibat menerapkan tingkat bunga yang terlalu tinggi untuk

mengimbangi laju inflasi serta untuk menarik nasabah agar menempatkan

dananya sehingga mengakibatkan negative spread dan pada akhirnya

bank tersebut tidak mengembalikan dana masyarakat yang telah disimpan

beserta bunga. Pada kondisi ini perbankan syariah yang mampu bertahan

dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Meskipun inflasi

mengalami kenaikan, laba yang diperoleh oleh bank syariah tidak

mengalami penurunan yang signifikan dan sebaliknya. Sehingga adanya

inflasi tidak banyak mengurangi deposito maupun tabungan pada

perbankan syariah. Kondisi tersebut mengisyaratkan bahwa ada daya tahan

bank syariah terhadap inflasi dan dapat disimpulkan bahwa pada saat

inflasi meningkat maka masyarakat lebih percaya terhadap bank syariah

dibandingkan bank konvensional. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Luthfia Hanania (2015) dengan hasil

penelitian bahwa dalam jangka panjang inflasi berpengaruh signifikan

positif terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia

123

Page 138: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

b. Nilai probabilitas Variabel KURS dalam jangka pendek sebesar 0.1143

menunjukkan bahwa KURS tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA

dalam jangka pendek. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh I Nyoman Sidhi Adinyadna, Luh Gede Sri Artini, Heni

Rahyuda (2016) dengan hasil penelitian bahwa kurs tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

Sedangkan nilai probabilitas Variabel KURS dalam jangka panjang

sebesar 0.0319 menunjukkan bahwa KURS berpengaruh signifikan

terhadap ROA dalam jangka panjang. Nilai koefisien variabel KURS

dalam jangka panjang sebesar -0.036901 menunjukkan apabila terjadi

kenaikan pada KURS sebesar 1 % maka akan menyebabkan penurunan

ROA sebesar 0.036901 % dengan asumsi variabel lain dianggap konstan

atau tidak mengalami perubahan. Koefisiennya bernilai negatif, dapat

ditarik kesimpulan bahwa variabel KURS berpengaruh negatif terhadap

ROA perbankan syariah di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa KURS

menentukan jumlah pendapatan investasi riil. Nilai mata uang yang

menurun akan mengurangi daya beli masyarakat dari pendapatan dan

keuntungan modal yang didapat dari investasi apapun. Dengan

menurunnya tingkat investasi, dapat mempengaruhi kegiatan operasional

bank seperti permintaan dan pembiayaan. Selanjutnya, jika kegiatan

operasional bank terganggu akan berpengaruh terhadap rasio keuangan

bank, salah satunya rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROA. Hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Amalia Nuril

124

Page 139: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Hidayati (2014) dengan hasil penelitian bahwa kurs berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas

c. Nilai probabilitas variabel suku bunga dalam jangka pendek sebesar

0.2449 menunjukkan bahwa Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA dalam jangka pendek. Hal ini dikarenakan kenaikan suku

bunga tidak mempengaruhi perbankan syariah secara langsung. Dalam

pelaksanaan usahanya bank syariah tidak mengacu pada tingkat suku

bunga. Selain itu, bank syariah juga telah melakukan beberapa kebijakan

internal, diantaranya dengan menaikkan nisbah bagi hasil yang ditawarkan

untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Budi Sungkowo Utomo dan Elza

Yulia Effendi dengan hasil penelitian bahwa Suka Bunga tidak

berpengaruh terhadap ROA.

Sedangkan nilai probabilitas variabel suku bunga dalam jangka panjang

sebesar 0.0007 menunjukkan bahwa Suku Bunga berpengaruh signifikan

terhadap ROA dalam jangka panjang. Nilai koefisien variabel suku bunga

dalam jangka panjang sebesar -0.088561 menunjukkan apabila terjadi

kenaikan pada Suku Bunga sebesar 1% maka akan menyebabkan

penurunan ROA sebesar 0.088561 % dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan. Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ayu Anita Sahara, Desi

Marilin Swandayani dan Rohmawati Kusumaningtias (2012) dengan hasil

penelitian suku bunga berpengaruh negatif terhadap ROA.

125

Page 140: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

3. Pengaruh faktor internal (capital adequacy ratio, financing to deposit

ratio, non performing finance, beban operasional terhadap pendapatan

operasional) dan faktor eksternal (inflasi, nilai tukar mata uang (kurs),

dan tingkat suku bunga) secara simultan terhadap profitabilitas (return

on asset) perbankan syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan

jangka panjang.

Nilai probabilitas variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku

Bunga pada jangka pendek sebesar 0.000000 dengan taraf signifikansi sebesar

5%, hal ini menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf

signifikansi (0.000000<0.05), dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa

dalam jangka pendek variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan

Suku Bunga secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

Nilai probabilitas variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku

Bunga pada jangka panjang sebesar 0.0000 dengan taraf signifikansi sebesar

5%, hal ini menunjukan bahwa nilai probabilitas lebih kecil dari taraf

signifikansi (0.0000<0.05), dari data ini dapat diambil kesimpulan bahwa

dalam jangka panjang variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan

Suku Bunga secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan

terhadap ROA. Dengan demikian baik dalam jangka pendek dan jangka

panjang variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga

secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas ROA Perbankan Syariah Indonesia.

126

Page 141: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

4. Kontribusi faktor internal (capital adequacy ratio, financing to deposit

ratio, non performing finance, beban operasional terhadap pendapatan

operasional) dan faktor eksternal (inflasi, nilai tukar mata uang (kurs),

dan tingkat suku bunga) secara simultan terhadap profitabilitas (return

on asset) perbankan syariah di Indonesia.

a. Berdasarkan Tabel 4.6 didapat nilai Adjusted R-squared sebesar 0.674481

atau sebesar 67,4%. Artinya, kontribusi pengaruh jangka pendek antara

CAR, FDR, NPF, BOPO, INF, KURS, dan SUK dalam jangka pendek

hanya 67,4%, sedangkan sisanya 32,6% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

b. Berdasarkan Tabel 4.5 didapat nilai Adjusted R-squared adalah 0.896940

atau sebesar 89%. Artinya, kontribusi pengaruh jangka panjang antara

CAR, FDR, NPF, BOPO, INF, KURS, dan SUK dalam jangka panjang

sebesar 89%, sisanya 11% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini.

127

Page 142: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengolahan data dan analisis data terhadap Faktor

Internal dan Eksternal Perbankan Syariah di Indonesia yaitu Return on Asset

(ROA) sebagai variabel dependen dan tujuh variabel independen yaitu Capital

Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposits Ratio (FDR), Non Performing

Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Inflasi (INF), Nilai Tukar Rupiah (Kurs), dan Tingkat Suku Bunga (TSB). Hasil

penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian sebagai

berikut:

1. Pengaruh Faktor Internal terhadap ROA dalam jangka pendek dan jangka

panjang.

a. Variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka

pendek dengan nilai probabilitas (0.1169>0.05) dan variabel CAR

berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai

probabilitas (0.0052<0.05).

128

Page 143: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

b. Variabel FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka

pendek dengan nilai probabilitas (0.1152>0.05), dan variabel FDR

berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka Panjang dengan nilai

probabilitas (0.0060<0.05)

c. Variabel NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka

pendek dengan nilai probabilitas (0.1700>0.05), dan variabel NPF

berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai

probabilitas (0.0000<0.05).

d. Variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka

pendek dengan nilai probabilitas (0.0000<0.05), dan variabel BOPO

berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai

probabilitas (0.0000<0.05).

2. Pengaruh Faktor Eksternal terhadap ROA dalam jangka pendek dan jangka

panjang.

a. Variabel Inflasi berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka

pendek dengan nilai probabilitas (0.0004<0.05) dan variabel Inflasi

berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang nilai

probabilitas (0.0000<0.05).

b. Variabel Kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka

pendek dengan nilai probabilitas (0.11143>0.05), dan variabel Kurs

berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan nilai

probabilitas (0.0319<0.05).

129

Page 144: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

c. Variabel Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam

jangka pendek dengan nilai probabilitas (0.2449>0.05), dan variabel Suku

Bunga berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang

(0.0007<0.05).

3. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal secara simultan dalam jangka pendek

dan jangka Panjang.

Variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam

jangka pendek dengan nilai probabilitas (0.000000<0.05), dan variabel CAR,

FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga secara bersama-sama atau

simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA dalam jangka panjang dengan

probabilitas (0.0000<0.05).

4. Kontribusi Faktor Internal dan Faktor Eksternal terhadap ROA

Kontribusi variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan Suku Bunga

terhadap variabel ROA dalam jangka pendek sebesar 67,4%, dan sisanya

32,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian

ini. Sedangkan kontribusi variabel CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, Kurs, dan

Suku Bunga terhadap variabel ROA dalam jangka panjang sebesar 89%, dan

sisanya 11% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam

penelitian ini.

130

Page 145: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti ingin memberikan saran baik

kepada pemerintah maupun perbankan syariah serta peneliti berikutnya sebagai

berikut:

1. Bank Indonesia

a. Bagi Bank Indonesia sebaiknya memiliki peraturan khusus untuk

perbankan syariah agar perbankan syariah tetap going concern dan dalam

menentukan margin tidak mengingkuti bank konvensional.

b. Karena mayoritas umat muslim sebaiknya perbankan syariah harus lebih

diutamakan peruntukan dan fungsinya agar konsep syariah terus

berkembang dengan baik sesuai dengan yang diharapkan dalam Al-Quran.

2. Bagi Pemerintah

a. Bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas perbankan syariah selalu

memberikan kebijakan sesuai dengan syariah melalui Bank Indonesia

sehingga perbankan syariah memiliki daya tahan yang kuat sebagai ikon

bank muslim di tanah air.

b. Memberikan kebijakan yang dapat mengaklerasi pertumbuhan ekonomi

Syariah sehingga Indonesia menjadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia.

c. Mengutamakan kepentingan orang banyak sesuai sila kelima Pancasila,

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Bagi Peneliti

131

Page 146: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Bagi peneliti berikutnya semoga hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi

dalam penelitian berikutnya serta dapat melakukan penyesuaian dalam model

ekonometrika yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Ath Thobarry, 2009. “Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi Dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti (Kajian Empiris Pada Bursa Efek Indonesia Periode Pengamatan Tahun 2000-2008)”, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang

Agus Widarjono.(2013). “Ekonometrika: Pengantar dan aplikasinya”, Ekonosia, Jakarta.

Agus, R. Sartono. 2010. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Ali Mustafa Al-Qudah & Mahmoud Ali Jaradat (2013). “The Impact of Macroeconomic Variables and Banks Characteristics on Jordanian Islamic Banks Profitability: Empirical Evidence”. International Business Research; Vol. 6, No. 10; 2013 ISSN 1913-9004 E-ISSN 1913-9012 Published by Canadian Center of Science and Education

Amalia (2014) “Pengaruh Inflasi, Bi Rate dan Kurs terhadap Profitabilitas bank Syariah di Indonesia”. An-Nisbah, Vol. 01 No 01, Oktober 2014.

Anto dan Wibowo (2012). “Faktor-faktor penentu tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia” Jurnal Ekonomi Islam. Vol VI. No. 2 Desember.

Ascarya, 2008. “Akad & Produk Bank Syariah”, Raja Grafindo Persada: Jakarta

132

Page 147: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Ayu Anita Sahara (2013). “Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk Domestik Bruto terhadap Return on Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia”. Junal Ilmu Manajemen, Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.

Aziz, Roikhan Muhammad. 2010. Ekonomi Islam Tiga Dimensi. Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

Basuki Agus Tri dan Prawoto Nano, 2003. “Analisis Model Regresi Model ECM dengan SPSS dan Eviews”, Bandung: Alfabeta.

Budi Sungkowo Utomo. “Analisis Pengaruh Car, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan Suku Bunga SBI terhadap ROA”. Prosiding Seminar Nasional Multi Disipilin Ilmu & Call For paper UNISBANK.

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru, 2006. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Edisi 2, Jakarta : Salemba Empat

Catur Wahyu Endra Yogianta (2013). “Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL dan BOPO Terhadap Profitabilitas Studi Pada Bank Umum Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2002-2010”. Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 22 No. 2 Des. 2013

Christine Nanjala Simiyu & Lessah Ngile (2015). “Effect Of Macroeconomic Variables On Profitability Of Commercial Banks Listed In The Nairobi Securities Exchange”. International Journal of Economics, Commerce and Management United Kingdom Vol. III, Issue 4, April 2015 Licensed under Creative Common Page 1 http://ijecm.co.uk/ ISSN 2348 0386

Darmadji dan Fakhruddin, 2012. “Pasar Modal Indonesia”, Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat

Darminto,2008. “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Saham terhadap kebijakan Dividen”. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial (Social Science) Vol. 20 No. 2 Agustus 2008, hal. 87-97.

Deden Edwar Yokeu Bernardin (2016). “Pengaruh CAR dan LDR Terhadap Return On Assets”. Ecodemica, Vol. IV, No. 2, September 2016

Dedi Supiyadi & Budi S. Purnomo (2018). “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah di Indonesia”. jurnal riset akuntansi dan keuangan, 7 (1), 2018, 55-66

Deger Alpera & Adem Anbar (2011). “Bank Specific and Macroeconomic Determinants of Commercial Bank Profitability: Empirical Evidence

133

Page 148: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

from Turkey”. Business and Economics Research Journal, Vol. 2, No. 2, pp. 139-152, 2011

Desi Marilin swandani dan Rohmati Kusumaningtias (2012). “pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang yang beredar terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia periode 2005-2009”. Jurnal ekonomi Akrual.

Dominick, Salvatore, 1997. “Ekonomi Internasional”, Alih Bahasa oleh Haris Munandar Edisi 5 Cetak 1, Jakarta : Erlangga

Dwi Prastowo, Rifka Juliaty, 2002. “Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi”, Yogyakarta : Unit Penerbit & Percetakan AMP YKPN

Elza Yulia Effendi (2014). “Pengaruh Rasio keuangan dan Variabel Makro Ekonomi terhadap Kondisi Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Tahun 2004-2014.

Fahmi, Irham, 2015. “Manajemen Perbankan Konvensional & Syariah”, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Fauzi, MohammadNur. 2015. Pengaruh Kebijakan Dividen dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal dan Profitabilitas (Studi pada Sektor Mining yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 24 No. 1 Juli 2015

Guven Sayilgan dan Onur Yildirim (2009) “Determinants of Profitability in Turkish Banking Sector: 2002-2007”. International Research Journal of Finance and Economics 1(28):207-214 · June 2009

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. 2009. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi 4. UPP STIM YKPN. Yogyakarta

Hedwigis Esti Riwayati dan Dwiningtyas Anggraeni (2012). “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Bank Terhadap Profitabilitas Bank Persero “.

Heri Sudarsono (2017). “Analisa Pengaruh Kinerja keuangan terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia”. Economica Jurnal Ekonomi Islam-Volume 8, Nomor 2 (2017) : 175-203.

Horne James C. Van & John M. Wachowicz jr, 2012. “Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan”, (Edisi 13, Buku 1), Jakarta: Salemba Empat

I Made Sudana, (2012). “Manajemen Keuangan Perusahaan Teori Dan Praktik”. Jakarta: Erlangga.

134

Page 149: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

I Nyoman Sidhi Adiyadnya, Luh Gede Sri Artini dan Henry Rahyuda, (2016). “Pengaruh Beberapa Variabel Ekonomi Makro terhadap Profitabilitas dan Return Saham pada Industri Perbankan di BEI”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.8

Idris, Amiruddin, 2016. “Ekonomi Publik”, Yogyakarta: Deepublish

Imam Mukhlis (2010). “Kinerja Keuangan Bank dan stabilitas Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas bank Syariah di Indonesia”. Jurnal Keuangan dan perbankan. Vol 16 No 2 Mei 2012.

Insukindro, 2003. “Modul Ekonometrika Dasar”, Yogyakarta, FE UGM

Karim Adiwarman, 2010. “Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuanagan”. PT Raja Grafindo persada.Jakarta

Karim Adiwarman, Ekonomi Makro Islami, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Karim, Adiwarman A, “Momentum Emas Perbankan Syariah, Republika”, 4 April 2008, http://www.sebi.ac.id/index.php?option=com_content&taskview&id=415&Itemid=33

Kasmir, 2004. “Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Kasmir. (2015), “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta. Rajawali Pers

Luthfia Hanania (2015). “Faktor Internal dan Ekternal yang mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah dalam jangka pendek dan jangka panjang”. Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, November 2015.

Mahrinasari, 2003. “Pengelolaan Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandarlampung”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Nomor 3 Jilid 8, Universitas Lampung, Lampung

Mahrinasari, 2003. “Pengelolaan Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandarlampung”,Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Nomor 3 Jilid 8, Universitas Lampung, Lampung

Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. 2002. “Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi”. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Munawir (2014). “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta : Liberty

135

Page 150: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Narimawati, Umi, 2008. “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif": Teori dan Aplikasi”, Bandung

Rima Yunita (2014). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. (studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2009-2012”. Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal, 143-160.

Saira Javaid, Jamil Anwar, Khalid Zaman dan Abdul Gafoor (2011). “Determinants of Bank Profitability in Pakistan: Internal Factor Analysis”. Journal of Yaşar University 2011 23(6) 3794-3804

Samuelson, Paul A dan Nordhaus, William D, 2004. “Ilmu Makro Ekonomi”, Jakarta PT. Media Edukasi

Santosa, Pandji. 2009. “Administrsi Publik: Teori dan Aplikasi Good Goverrnance” .Refika Asitama: bandung.

Sehrish Gul, Faiza Irshad dan Khalid Zaman (2011). “Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan”. The Romanian Economic Journal Year XIV, no. 39 March 2011

Siamat Dahlan, 2001. “Manajemen Lembaga Keuangan”, Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Indonesia, Jakarta

Silvia Hendrayanti dan Harjum Muharam (2013). “Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia Periode Januari 2003 - Februari 2012). DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volum 2., Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-15 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ISSN (Online): 2337-3792

Sudarsono, Heri, 2012. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Edisi Keempat, Yogyakarta :Ekonisia

Sugiono, 2014. “Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)”, Bandung: Alfabeta. 126

Sugiono, 2014. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, Bandung: Alfabeta

Suharsimi, Arikunto, 2013. “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik”, Jakarta : Rineka Cipta.

Suharsimi, Arikunto. 2006. “Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik)”, Jakarta: Rineka Cipta.

136

Page 151: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Sukardi, 2010. “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistiowaty, 2015. “Manajemen Likuiditas Bank Syari’ah (Upaya Peningkatan Good Corporate Governance)”, (9), Universum.

Suparmoko, 2000. “Keuangan Negara: Teori dan Praktek”, BPFE-Yogyakarta

Tesa Silvia, 2012. “Pengaruh Suku Bunga Internasional, Nilai Tukar Rupiah /U$ Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Gabungan Tahun 2000-2010”, Economics Development Analysis Journal, 1(1)

Winarsunu Tulus, 2006. “Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan”, Malang: UMM Press

Y. Widi Kurnia Adityantoro dan Shiddiq Nur Rahardjo (2013). “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Di Indonesia”. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume Nomor Tahun 2013.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

https://id.investing.com/analysis/debt-to-equity-ratio-dalam-laporan-keuangan-

perusahaan-200210336), diakses 5 Juli 2019, pukul 07.03

https://keuangan.kontan.co.id/news/npf-bank-syariah-membaik-di-tahun-lalu,

diakses, 05 Juli 2019, pukul 07.27

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1061, diakses 10 Juli 2019,

pukul 22.43

https://www.sahamok.com/bi-rate/, diakses 10 Juli 2019, pukul 23.13

https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomi/mengingat-lagi-masa-masa-rupiah-

melemah-2005-2018/ar-BBMWBmF, diakses 11 Juli 2019, pukul 01.12

137

Page 152: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

https://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/economic-indicators/exchange-

rates, diakses 11 Juli 2019, pukul 01.32

LAMPIRAN 1. DATA PENELITIAN

DATA CAR

Tahun

Bulan 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 18.05 16.99 15.11 14.16 16.76 15.29 16.27 14.23 11.26Feb 18.62 17.04 15.44 14.38 16.71 15.20 15.91 15.17 11.43Mar 18.47 16.98 14.90 14.43 16.20 14.30 15.33 16.57 11.07Apr 17.93 16.91 15.43 14.50 16.68 14.72 14.97 19.86 12.12Mei 19.04 16.88 14.78 14.37 16.85 14.28 13.40 19.58 12.31Jun 20.59 16.42 14.72 14.09 16.21 14.30 16.12 15.92 12.89Jul 20.41 17.01 14.86 14.47 15.62 15.28 16.12 15.92 14.66Ags 20.46 16.42 14.87 15.05 14.73 14.71 15.63 15.83 14.23Sep 21.25 16.16 15.43 15.15 14.54 14.19 14.98 16.18 14.58Okt 21.22 16.14 15.27 14.96 15.25 14.19 14.54 15.30 15.74Nov 21.39 16.46 15.78 15.31 15.66 12.23 14.82 14.88 15.40Des 20.39 17.91 15.95 15.02 16.10 14.42 14.13 16.63 16.25

Rata-rata 19.82 16.78 15.21 14.66 15.94 14.43 15.19 16.34 13.50

DATA FDR

138

Page 153: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Tahun

Bulan 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 77.93 84.74 87.86 88.85 100.07 100.63 87.27 91.97 88.67Feb 78.35 83.78 87.30 89.37 102.03 102.17 90.49 95.16 90.96Mar 77.63 83.53 87.52 89.15 102.22 102.62 87.13 93.22 95.07Apr 78.05 81.36 88.11 89.57 95.50 103.08 95.39 95.17 95.57Mei 79.65 81.96 89.31 90.05 99.43 102.08 97.95 94.88 96.65Jun 78.68 82.69 89.32 92.56 100.80 104.43 98.59 94.93 96.08Jul 79.45 80.51 87.58 90.13 99.89 104.83 99.91 94.18 95.32Ags 80.45 81.78 87.53 90.72 98.99 102.53 104.03 98.39 98.86Sep 78.95 80.12 86.43 90.82 99.71 103.27 102.10 94.97 95.40Okt 79.17 80.94 86.88 90.67 98.99 103.03 100.84 95.24 94.76Nov 79.69 80.07 86.27 90.26 94.62 102.58 101.19 94.40 95.45Des 78.53 79.65 85.99 88.03 91.50 100.32 100.00 88.94 89.67

Rata-rata 78.88 81.76 87.51 90.02 98.65 102.63 97.07 94.29 94.37

139

Page 154: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

DATA NPF

TahunBulan 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 5.83 4.72 5.46 5.56 3.01 2.49 2.68 3.28 4.36Feb 2.76 4.78 5.59 5.83 3.53 2.72 2.82 3.66 4.75Mar 2.54 4.61 5.35 5.49 3.22 2.75 2.76 3.60 4.53Apr 2.77 4.82 5.48 5.20 3.48 2.85 2.85 3.79 4.47Mei 2.82 4.75 6.17 5.44 4.02 2.92 2.93 3.76 4.77Jun 2.13 4.47 5.68 5.09 3.90 2.64 2.88 3.55 3.89Jul 2.30 4.50 5.32 5.30 4.31 2.75 2.92 3.75 4.14Ags 2.33 4.49 5.55 5.30 4.58 3.01 2.78 3.53 4.10Sep 2.35 4.41 4.67 5.14 4.67 2.80 2.74 3.50 3.95Okt 2.40 4.91 4.80 5.16 4.58 2.96 2.58 3.11 3.95Nov 2.33 5.27 4.68 5.13 4.86 3.08 2.50 2.74 3.99Des 1.95 4.77 4.42 4.84 4.33 2.62 2.22 2.52 3.02

Rata-rata 2.71 4.71 5.26 5.29 4.04 2.80 2.72 3.40 4.16

DATA BOPO

TahunBulan 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 97.01 95.09 95.28 94.80 80.05 75.43 86.22 75.75 84.87Feb 93.81 93.35 94.49 94.23 83.77 72.06 78.39 79.56 79.73Mar 89.90 92.34 94.40 95.98 91.90 72.95 77.77 77.63 76.27Apr 89.75 92.31 94.71 96.69 84.50 73.95 77.77 78.78 77.17Mei 88.90 92.26 99.04 96.51 76.49 76.87 76.24 79.05 85.79Jun 88.75 90.98 95.61 96.98 71.76 76.18 75.74 78.13 79.99Jul 88.69 91.56 96.15 97.08 79.80 76.13 75.87 77.13 79.77Ags 88.64 92.03 96.96 97.30 81.20 77.87 75.89 77.65 80.36Sep 88.08 91.68 96.27 96.94 82.39 77.98 75.44 77.54 79.10Okt 89.36 94.16 97.21 96.71 75.61 79.06 75.04 78.03 78.94Nov 89.17 94.05 95.91 96.75 93.50 78.59 75.29 77.92 77.70Des 89.18 94.91 96.23 97.01 79.28 78.21 74.75 78.41 80.54

Rata-rata 90.10 92.89 96.02 96.41 81.69 76.27 77.03 77.97 80.02

140

Page 155: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

DATA INFLASI

TahunBulan 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 3.25 3.49 4.14 6.96 0.08 4.57 3.65 7.02 3.72Feb 3.18 3.83 4.42 6.29 7.75 5.31 3.56 6.84 3.81Mar 3.40 3.61 4.45 6.38 7.32 5.90 3.97 6.65 3.43Apr 3.41 4.17 3.60 6.79 7.25 5.57 4.50 6.16 3.91Mei 3.23 4.33 3.33 7.15 7.32 5.47 4.45 5.98 4.16Jun 3.12 4.37 3.45 7.26 6.70 5.90 4.53 5.54 5.05Jul 3.18 3.88 3.21 7.26 4.53 8.61 4.56 4.61 6.22Ags 3.20 3.82 2.79 7.18 3.99 8.79 4.58 4.79 6.44Sep 2.88 3.72 3.07 6.83 4.53 8.40 4.31 4.61 5.80Okt 3.16 3.58 3.31 6.25 4.83 8.32 4.61 4.42 5.67Nov 3.23 3.30 3.58 4.89 6.23 8.37 4.32 4.15 6.33Des 3.13 3.61 3.02 3.35 8.36 8.38 4.30 3.79 6.96

Rata-rata 3.20 3.81 3.53 6.38 5.74 6.97 4.28 5.38 5.13

DATA KURS

TahunBulan 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 13.413 13.343 13.846 12.625 12.226 9.698 9.000 9.057 9.365Feb 13.707 13.347 13.395 12.863 11.634 9.667 9.085 8.823 9.335Mar 13.756 13.321 13.276 13.084 11.404 9.719 9.180 8.709 9.115Apr 13.877 13.327 13.204 12.937 11.532 9.722 9.190 8.574 9.012Mei 13.951 13.321 13.615 13.211 11.611 9.802 9.565 8.537 9.180Jun 14.404 13.319 13.180 13.332 11.969 9.929 9.480 8.597 9.083Jul 14.413 13.323 13.094 13.481 11.591 10.278 9.485 8.508 8.952Ags 14.711 13.351 13.300 14.027 11.717 10.924 9.560 8.578 9.041Sep 14.929 13.492 12.998 14.657 12.212 11.613 9.588 8.823 8.924Okt 15.227 13.572 13.051 13.639 12.082 11.234 9.615 8.835 8.928Nov 14.339 13.514 13.563 13.840 12.196 11.977 9.605 9.170 9.013Des 14.481 13.548 13.436 13.795 12.440 9.189 9.670 9.068 8.991

Rata-rata 14.267 13.398 13.330 13.458 11.885 10.313 9.419 8.773 9.078

141

Page 156: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

DATA SUKU BUNGA

TahunBulan 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 4.25 4.75 7.25 7.75 7.50 5.75 6.00 6.50 6.50Feb 4.25 4.75 7.00 7.50 7.50 5.75 5.75 6.75 6.50Mar 4.25 4.75 6.75 7.50 7.50 5.75 5.75 6.75 6.50Apr 4.25 4.75 6.75 7.50 7.50 5.75 5.75 6.75 6.50Mei 4.75 4.75 6.75 7.50 7.50 5.75 5.75 6.75 6.50Jun 5.25 4.75 6.50 7.50 7.50 6.00 5.75 6.75 6.50Jul 5.25 4.75 6.50 7.50 7.50 6.50 5.75 6.75 6.50Ags 5.50 4.50 5.25 7.50 7.50 7.00 5.75 6.75 6.50Sep 5.75 4.25 5.00 7.50 7.50 7.25 5.75 6.75 6.50Okt 5.75 4.25 6.75 7.50 7.50 7.25 5.75 6.50 6.50Nov 6.00 4.25 4.75 7.50 7.75 7.50 5.75 6.00 6.50Des 6.00 4.25 4.75 7.50 7.75 7.50 5.75 6.00 6.50

Rata-rata 5.10 4.56 6.17 7.52 7.54 6.48 5.77 6.58 6.50

DATA ROA

Bulan Tahun

2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010Jan 0.62 1.01 0.81 0.88 1.08 2.52 1.36 2.26 1.65Feb 0.74 1.00 0.81 0.78 1.13 2.29 1.79 1.81 1.76Mar 1.23 1.12 0.88 0.69 1.16 2.39 1.83 1.97 2.13Apr 1.23 1.10 0.80 0.62 1.09 2.29 1.79 1.90 2.06Mei 1.31 1.11 0.16 1.13 1.43 2.07 1.99 1.84 1.25Jun 1.37 1.10 0.73 0.50 1.62 2.10 2.05 1.84 1.66Jul 1.35 1.04 0.63 0.50 1.05 2.02 2.05 1.86 1.67Ags 1.35 0.98 0.48 0.26 0.93 2.01 1.84 1.81 1.63Sep 1.41 1.80 0.59 0.49 0.97 2.04 2.07 1.80 1.77Okt 1.26 0.70 0.46 0.51 1.22 1.94 2.11 1.75 1.79Nov 1.26 0.73 0.67 0.52 0.87 1.96 2.09 1.78 1.83Des 1.28 0.63 0.63 0.49 1.80 2.00 2.14 1.79 1.67

Rata-rata 1.20 1.03 0.64 0.61 1.20 2.14 1.93 1.87 1.74

142

Page 157: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

LAMPIRAN 2. HASIL UJI NORMALITAS

143

Page 158: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

LAMPIRAN 3. UJI LINIERITAS

Ramsey RESET TestEquation: MODEL1Specification: ROA C CAR FDR NPF BOPO INF KURS SUKOmitted Variables: Squares of fitted values

Value df Probabilityt-statistic  1.809654  99  0.0734F-statistic  3.274848 (1, 99)  0.0734Likelihood ratio  3.514744  1  0.0608

F-test summary:Sum of Sq. df Mean Squares

Test SSR  0.111056  1  0.111056Restricted SSR  3.468329  100  0.034683Unrestricted SSR  3.357273  99  0.033912

LR test summary:Value

Restricted LogL  32.43139Unrestricted LogL  34.18876

Unrestricted Test Equation:Dependent Variable: ROAMethod: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 10:54Sample: 2010M01 2018M12Included observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 5.526391 1.954329 2.827769 0.0057CAR -0.017098 0.019168 -0.892014 0.3745FDR -0.010451 0.005441 -1.920888 0.0576NPF -0.068365 0.042994 -1.590111 0.1150

BOPO -0.031211 0.011941 -2.613858 0.0103INF 0.036059 0.020099 1.794042 0.0759

KURS -0.019618 0.019299 -1.016550 0.3118SUK -0.048141 0.033535 -1.435517 0.1543

FITTED^2 0.161982 0.089510 1.809654 0.0734

R-squared 0.906766    Mean dependent var 1.371481Adjusted R-squared 0.899232    S.D. dependent var 0.580116S.E. of regression 0.184152    Akaike info criterion -0.466459Sum squared resid 3.357273    Schwarz criterion -0.242948Log likelihood 34.18876    Hannan-Quinn criter. -0.375833F-statistic 120.3558    Durbin-Watson stat 1.398664Prob(F-statistic) 0.000000

144

Page 159: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

LAMPIRAN 4. UJI STATIONER

a. Uji Akar Unit

1) Uji akar unit CAR

Null Hypothesis: CAR has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.439071  0.1336Test critical values: 1% level -3.492523

5% level -2.88866910% level -2.581313

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(CAR)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:44Sample (adjusted): 2010M02 2018M12Included observations: 107 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

CAR(-1) -0.108632 0.044538 -2.439071 0.0164C 1.792835 0.705558 2.541016 0.0125

R-squared 0.053620    Mean dependent var 0.085332Adjusted R-squared 0.044607    S.D. dependent var 0.930106S.E. of regression 0.909125    Akaike info criterion 2.665846Sum squared resid 86.78336    Schwarz criterion 2.715806Log likelihood -140.6228    Hannan-Quinn criter. 2.686099F-statistic 5.949068    Durbin-Watson stat 1.959651Prob(F-statistic) 0.016402

2) Uji akar unit FDR

Null Hypothesis: FDR has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.906878  0.7827Test critical values: 1% level -3.492523

5% level -2.88866910% level -2.581313

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

145

Page 160: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(FDR)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:45Sample (adjusted): 2010M02 2018M12Included observations: 107 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

FDR(-1) -0.023872 0.026323 -0.906878 0.3665C 2.096883 2.425351 0.864569 0.3892

R-squared 0.007772    Mean dependent var -0.094766Adjusted R-squared -0.001678    S.D. dependent var 2.115558S.E. of regression 2.117332    Akaike info criterion 4.356706Sum squared resid 470.7251    Schwarz criterion 4.406665Log likelihood -231.0838    Hannan-Quinn criter. 4.376959F-statistic 0.822427    Durbin-Watson stat 2.229289Prob(F-statistic) 0.366548

3) Uji akar unit NPF

Null Hypothesis: NPF has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.788207  0.3846Test critical values: 1% level -3.492523

5% level -2.88866910% level -2.581313

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(NPF)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:49Sample (adjusted): 2010M02 2018M12Included observations: 107 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

NPF(-1) -0.071037 0.039725 -1.788207 0.0766C 0.255741 0.161525 1.583289 0.1164

R-squared 0.029554    Mean dependent var -0.022556Adjusted R-squared 0.020312    S.D. dependent var 0.451912S.E. of regression 0.447299    Akaike info criterion 1.247336Sum squared resid 21.00803    Schwarz criterion 1.297296Log likelihood -64.73248    Hannan-Quinn criter. 1.267589

146

Page 161: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

F-statistic 3.197683    Durbin-Watson stat 2.405259Prob(F-statistic) 0.076627

4) Uji akar unit BOPO

Null Hypothesis: BOPO has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.451657  0.5542Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(BOPO)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:50Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

BOPO(-1) -0.058037 0.039980 -1.451657 0.1496D(BOPO(-1)) -0.422825 0.088375 -4.784453 0.0000

C 5.059597 3.427184 1.476313 0.1429

R-squared 0.223926    Mean dependent var 0.089108Adjusted R-squared 0.208856    S.D. dependent var 3.806906S.E. of regression 3.386101    Akaike info criterion 5.305129Sum squared resid 1180.965    Schwarz criterion 5.380509Log likelihood -278.1718    Hannan-Quinn criter. 5.335681F-statistic 14.85962    Durbin-Watson stat 2.025241Prob(F-statistic) 0.000002

5) Uji akar unit INF

Null Hypothesis: INF has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.906160  0.0480Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

147

Page 162: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(INF)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:50Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

INF(-1) -0.208027 0.071581 -2.906160 0.0045D(INF(-1)) -0.236017 0.096091 -2.456186 0.0157

C 1.024919 0.372537 2.751192 0.0070

R-squared 0.183216    Mean dependent var -0.006415Adjusted R-squared 0.167357    S.D. dependent var 1.259412S.E. of regression 1.149205    Akaike info criterion 3.143912Sum squared resid 136.0292    Schwarz criterion 3.219292Log likelihood -163.6273    Hannan-Quinn criter. 3.174464F-statistic 11.55220    Durbin-Watson stat 2.034523Prob(F-statistic) 0.000030

6) Uji akar unit KURS

Null Hypothesis: KURS has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.345146  0.9132Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(KURS)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:51Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

KURS(-1) -0.006704 0.019425 -0.345146 0.7307D(KURS(-1)) -0.534413 0.083733 -6.382370 0.0000

C 0.150990 0.227217 0.664520 0.5078

148

Page 163: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

R-squared 0.290468    Mean dependent var 0.048547Adjusted R-squared 0.276691    S.D. dependent var 0.484077S.E. of regression 0.411696    Akaike info criterion 1.090829Sum squared resid 17.45781    Schwarz criterion 1.166209Log likelihood -54.81394    Hannan-Quinn criter. 1.121381F-statistic 21.08305    Durbin-Watson stat 2.155023Prob(F-statistic) 0.000000

7) Uji akar unit SUK

Null Hypothesis: SUK has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.580456  0.4890Test critical values: 1% level -3.492523

5% level -2.88866910% level -2.581313

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(SUK)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:51Sample (adjusted): 2010M02 2018M12Included observations: 107 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

SUK(-1) -0.046463 0.029398 -1.580456 0.1170C 0.285718 0.186322 1.533460 0.1282

R-squared 0.023236    Mean dependent var -0.004673Adjusted R-squared 0.013934    S.D. dependent var 0.322105S.E. of regression 0.319853    Akaike info criterion 0.576604Sum squared resid 10.74212    Schwarz criterion 0.626563Log likelihood -28.84831    Hannan-Quinn criter. 0.596857F-statistic 2.497840    Durbin-Watson stat 2.398899Prob(F-statistic) 0.117010

8) Uji akar unit ROA

Null Hypothesis: ROA has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

149

Page 164: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.842874  0.3581Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(ROA)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:52Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

ROA(-1) -0.087690 0.047583 -1.842874 0.0682D(ROA(-1)) -0.370882 0.091275 -4.063357 0.0001

C 0.114217 0.070535 1.619304 0.1084

R-squared 0.198406    Mean dependent var -0.004528Adjusted R-squared 0.182841    S.D. dependent var 0.304731S.E. of regression 0.275468    Akaike info criterion 0.287200Sum squared resid 7.815887    Schwarz criterion 0.362581Log likelihood -12.22161    Hannan-Quinn criter. 0.317752F-statistic 12.74696    Durbin-Watson stat 2.085027Prob(F-statistic) 0.000011

b. Uji Derajat Integrasi

1) Uji derajat integrasi CAR

Null Hypothesis: ROA has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.842874  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(ROA)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:52Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

150

Page 165: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

ROA(-1) -0.087690 0.047583 -1.842874 0.0682D(ROA(-1)) -0.370882 0.091275 -4.063357 0.0001

C 0.114217 0.070535 1.619304 0.1084

R-squared 0.198406    Mean dependent var -0.004528Adjusted R-squared 0.182841    S.D. dependent var 0.304731S.E. of regression 0.275468    Akaike info criterion 0.287200Sum squared resid 7.815887    Schwarz criterion 0.362581Log likelihood -12.22161    Hannan-Quinn criter. 0.317752F-statistic 12.74696    Durbin-Watson stat 2.085027Prob(F-statistic) 0.000011

2) Uji derajat integrasi FDR

Null Hypothesis: D(FDR) has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.80377  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(FDR,2)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:54Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

D(FDR(-1)) -1.140307 0.096605 -11.80377 0.0000C -0.129155 0.204293 -0.632203 0.5286

R-squared 0.572595    Mean dependent var -0.032516Adjusted R-squared 0.568485    S.D. dependent var 3.199334S.E. of regression 2.101635    Akaike info criterion 4.341996Sum squared resid 459.3545    Schwarz criterion 4.392250Log likelihood -228.1258    Hannan-Quinn criter. 4.362364F-statistic 139.3289    Durbin-Watson stat 2.012821Prob(F-statistic) 0.000000

151

Page 166: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

3) Uji derajat integrasi NPF

Null Hypothesis: D(NPF) has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -13.35094  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(NPF,2)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:55Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

D(NPF(-1)) -1.262159 0.094537 -13.35094 0.0000C -0.031464 0.042629 -0.738078 0.4621

R-squared 0.631529    Mean dependent var -0.007318Adjusted R-squared 0.627986    S.D. dependent var 0.718936S.E. of regression 0.438500    Akaike info criterion 1.207774Sum squared resid 19.99736    Schwarz criterion 1.258027Log likelihood -62.01202    Hannan-Quinn criter. 1.228142F-statistic 178.2477    Durbin-Watson stat 2.047945Prob(F-statistic) 0.000000

4) Uji derajat integrasi BOPO

Null Hypothesis: D(BOPO) has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -16.78803  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

152

Page 167: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(BOPO,2)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:56Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

D(BOPO(-1)) -1.452116 0.086497 -16.78803 0.0000C 0.107466 0.330652 0.325013 0.7458

R-squared 0.730457    Mean dependent var 0.048503Adjusted R-squared 0.727865    S.D. dependent var 6.525406S.E. of regression 3.404079    Akaike info criterion 5.306514Sum squared resid 1205.127    Schwarz criterion 5.356767Log likelihood -279.2452    Hannan-Quinn criter. 5.326882F-statistic 281.8380    Durbin-Watson stat 2.043782Prob(F-statistic) 0.000000

5) Uji derajat integrasi INF

Null Hypothesis: D(INF) has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -14.54657  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(INF,2)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:57Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

D(INF(-1)) -1.340943 0.092183 -14.54657 0.0000C -0.007991 0.115548 -0.069159 0.9450

R-squared 0.670472    Mean dependent var -0.001792Adjusted R-squared 0.667303    S.D. dependent var 2.062473S.E. of regression 1.189632    Akaike info criterion 3.203853Sum squared resid 147.1833    Schwarz criterion 3.254106Log likelihood -167.8042    Hannan-Quinn criter. 3.224221F-statistic 211.6026    Durbin-Watson stat 2.102202

153

Page 168: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Prob(F-statistic) 0.000000

6) Uji derajat integrasi KURS

Null Hypothesis: D(KURS) has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -18.61114  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(KURS,2)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:57Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

D(KURS(-1)) -1.538220 0.082650 -18.61114 0.0000C 0.073803 0.040006 1.844789 0.0679

R-squared 0.769081    Mean dependent var 0.001623Adjusted R-squared 0.766861    S.D. dependent var 0.849027S.E. of regression 0.409948    Akaike info criterion 1.073117Sum squared resid 17.47800    Schwarz criterion 1.123371Log likelihood -54.87520    Hannan-Quinn criter. 1.093485F-statistic 346.3746    Durbin-Watson stat 2.159384Prob(F-statistic) 0.000000

7) Uji derajat integrasi SUK

Null Hypothesis: D(SUK) has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -12.85567  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

154

Page 169: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(SUK,2)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 12:02Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

D(SUK(-1)) -1.227536 0.095486 -12.85567 0.0000C -0.005790 0.030760 -0.188241 0.8511

R-squared 0.613768    Mean dependent var 0.000000Adjusted R-squared 0.610054    S.D. dependent var 0.507093S.E. of regression 0.316657    Akaike info criterion 0.556694Sum squared resid 10.42827    Schwarz criterion 0.606947Log likelihood -27.50477    Hannan-Quinn criter. 0.577062F-statistic 165.2682    Durbin-Watson stat 2.060095Prob(F-statistic) 0.000000

8) Uji derajat integrasi ROA

Null Hypothesis: D(ROA) has a unit rootExogenous: ConstantLag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=12)

t-Statistic   Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -15.86188  0.0000Test critical values: 1% level -3.493129

5% level -2.88893210% level -2.581453

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test EquationDependent Variable: D(ROA,2)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 12:04Sample (adjusted): 2010M03 2018M12Included observations: 106 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

D(ROA(-1)) -1.414434 0.089172 -15.86188 0.0000C -0.006053 0.027064 -0.223657 0.8235

R-squared 0.707536    Mean dependent var -0.000849Adjusted R-squared 0.704724    S.D. dependent var 0.512746S.E. of regression 0.278623    Akaike info criterion 0.300773Sum squared resid 8.073598    Schwarz criterion 0.351027Log likelihood -13.94097    Hannan-Quinn criter. 0.321141F-statistic 251.5991    Durbin-Watson stat 2.117974Prob(F-statistic) 0.000000

155

Page 170: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

c. Uji Kointegrasi

Date: 10/24/19 Time: 11:15Sample (adjusted): 2010M06 2018M12Included observations: 103 after adjustmentsTrend assumption: Linear deterministic trendSeries: CAR FDR NPF BOPO INF KURS SUK ROA Lags interval (in first differences): 1 to 4

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None *  0.489403  226.0742  159.5297  0.0000At most 1 *  0.437003  156.8401  125.6154  0.0002At most 2 *  0.324920  97.66861  95.75366  0.0367At most 3  0.228446  57.19739  69.81889  0.3314At most 4  0.133491  30.48448  47.85613  0.6939At most 5  0.103327  15.72636  29.79707  0.7314At most 6  0.041961  4.492725  15.49471  0.8601At most 7  0.000752  0.077484  3.841466  0.7807

 Trace test indicates 3 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level * denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

156

Page 171: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

LAMPIRAN 4. UJI ECM

Tahap Pertama

Dependent Variable: ROAMethod: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 11:09Sample: 2010M01 2018M12Included observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 8.776310 0.779576 11.25780 0.0000CAR -0.040671 0.014220 -2.860121 0.0052FDR -0.014257 0.005075 -2.809373 0.0060NPF -0.126252 0.029052 -4.345727 0.0000

BOPO -0.050279 0.005680 -8.851686 0.0000INF 0.062382 0.014028 4.447125 0.0000

KURS -0.036901 0.016960 -2.175730 0.0319SUK -0.088561 0.025297 -3.500837 0.0007

R-squared 0.903682    Mean dependent var 1.371481Adjusted R-squared 0.896940    S.D. dependent var 0.580116S.E. of regression 0.186234    Akaike info criterion -0.452433Sum squared resid 3.468329    Schwarz criterion -0.253757Log likelihood 32.43139    Hannan-Quinn criter. -0.371877F-statistic 134.0326    Durbin-Watson stat 1.337012Prob(F-statistic) 0.000000

Tahap Kedua

Dependent Variable: D(ROA)Method: Least SquaresDate: 10/24/19 Time: 12:25Sample (adjusted): 2010M02 2018M12Included observations: 107 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 0.001272 0.016971 0.074946 0.9404D(CAR) -0.029452 0.018620 -1.581788 0.1169D(FDR) -0.013065 0.008220 -1.589427 0.1152D(NPF) -0.054391 0.039346 -1.382396 0.1700

D(BOPO) -0.049863 0.004704 -10.60027 0.0000D(INF) 0.055677 0.015113 3.684070 0.0004

D(KURS) -0.062434 0.039187 -1.593251 0.1143D(SUK) -0.061575 0.052631 -1.169933 0.2449

RESID01(-1) -0.671332 0.093355 -7.191209 0.0000

R-squared 0.699049    Mean dependent var -0.003458Adjusted R-squared 0.674481    S.D. dependent var 0.303493S.E. of regression 0.173155    Akaike info criterion -0.588892

157

Page 172: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

Sum squared resid 2.938313    Schwarz criterion -0.364075Log likelihood 40.50572    Hannan-Quinn criter. -0.497754F-statistic 28.45428    Durbin-Watson stat 2.154675Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Multikolinieritas

B. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.776208    Prob. F(7,100) 0.1003Obs*R-squared 11.94318    Prob. Chi-Square(7) 0.1024Scaled explained SS 34.65249    Prob. Chi-Square(7) 0.0000

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.776208    Prob. F(7,100) 0.1003Obs*R-squared 11.94318    Prob. Chi-Square(7) 0.1024Scaled explained SS 34.65249    Prob. Chi-Square(7) 0.0000

Test Equation:Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 01/20/20 Time: 18:51Sample: 2010M01 2018M12Included observations: 108

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C -0.234437 0.299884 -0.781758 0.4362CAR^2 5.28E-09 4.96E-08 0.106480 0.9154FDR^2 2.10E-05 2.33E-05 0.899424 0.3706NPF^2 -0.002992 0.003340 -0.895870 0.3725

BOPO^2 -1.85E-05 3.09E-05 -0.598780 0.5507INFLASI^2 -0.000770 0.001282 -0.600608 0.5495

KURS^2 0.001387 0.000666 2.083833 0.0397

158

CAR FDR NPF BOPO INFLASI KURS SUK

CAR  1.000000 -0.543367 -0.374664  0.189000 -0.216728  0.363234 -0.374727

FDR -0.543367  1.000000 -0.128550 -0.707616  0.323831 -0.642962  0.608515

NPF -0.374664 -0.128550  1.000000  0.571724  0.090740  0.290917  0.209324

BOPO  0.189000 -0.707616  0.571724  1.000000 -0.163514  0.798510 -0.208811

INFLASI -0.216728  0.323831  0.090740 -0.163514  1.000000 -0.214584  0.331470

KURS  0.363234 -0.642962  0.290917  0.798510 -0.214584  1.000000 -0.218774

SUK -0.374727  0.608515  0.209324 -0.208811  0.331470 -0.218774  1.000000

Page 173: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51371... · Web viewProgram Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan oleh BUKHORI

SUK^2 0.003469 0.002090 1.659489 0.1002

R-squared 0.110585    Mean dependent var 0.068526Adjusted R-squared 0.048326    S.D. dependent var 0.179109S.E. of regression 0.174728    Akaike info criterion -0.579986Sum squared resid 3.052986    Schwarz criterion -0.381310Log likelihood 39.31924    Hannan-Quinn criter. -0.499430F-statistic 1.776208    Durbin-Watson stat 1.330904Prob(F-statistic) 0.100325

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.276669    Prob. F(2,98) 0.2836Obs*R-squared 2.742429    Prob. Chi-Square(2) 0.2538

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.276669    Prob. F(2,98) 0.2836Obs*R-squared 2.742429    Prob. Chi-Square(2) 0.2538

Test Equation:Dependent Variable: RESIDMethod: Least SquaresDate: 01/21/20 Time: 03:09Sample: 2010M01 2018M12Included observations: 108Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

CAR 0.032105 0.347247 0.092454 0.9265FDR 0.192504 0.796178 0.241785 0.8095NPF -0.054713 0.170122 -0.321610 0.7484

BOPO 0.418763 0.835919 0.500962 0.6175INFLASI 0.013100 0.066011 0.198452 0.8431

KURS -0.100627 0.305194 -0.329716 0.7423SUK -0.013651 0.240066 -0.056864 0.9548

C -1.800512 5.913822 -0.304458 0.7614RESID(-1) 0.117377 0.107516 1.091712 0.2776RESID(-2) 0.110955 0.101570 1.092402 0.2773

R-squared 0.025393    Mean dependent var -4.95E-15Adjusted R-squared -0.064112    S.D. dependent var 0.303744S.E. of regression 0.313329    Akaike info criterion 0.604897Sum squared resid 9.621168    Schwarz criterion 0.853242Log likelihood -22.66442    Hannan-Quinn criter. 0.705592F-statistic 0.283704    Durbin-Watson stat 2.019402Prob(F-statistic) 0.977787

159