ubi kayu

26
__________________ Vademikum Ubikayu ____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 1 I PENDAHULUAN Pada saat ini, pembangunan pertanian tidak lagi berorientasi semata – mata pada peningkatan produksi tetapi kepada peningkatan produktivitas dan nilai tambah untuk itu efesiensi usaha haruslah dipertimbangkan. Petani tidak hanya bekerja di on farm saja tetapi diarahkan dan dituntut bagaimana menumbuh kembangkan kewirausahaan serta dapat mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk setengah jadi. Suatu usahatani atau produk yang dihasilkan dapat mampu berdaya saing dan berkelanjutan baik untuk memenuhi kebutuhan pasar/konsumen dalam dan luar negeri diperlukan dukungan, saling keterkaitan dan sinergi dari masing –masing sub sistem agribisnis. Artinya masing – masing sub sistem agribisnis baik sub sistem hulu, tengah dan hilir haruslah mampu berdaya saing serta menyikapi setiap perubahan iklim yang terjadi. Ubikayu merupakan komoditas tanaman pangan yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan, kimia dan pakan ternak. Beberapa keunggulan lain dari ubikayu ini adalah : a) tanaman ini sudah dikenal dan dibudidayakan secara luas oleh masyarakat pedesaan sebagai bahan pokok dan sebagai bahan cadangan pangan pada musim paceklik, b) masyarakat khususnya di pedesaan telah terbiasa mengolah dan mengkonsumsinya dalam bentuk gatot dan tiwul, c) nilai kandungan gizinya cukup tinggi dan d) mudah beradaptasi dengan lingkungan atau lahan yang marginal dan beriklim kering. Komoditi ubikayu juga merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang menghasilkan devisa negara melalui ekspor dalam bentuk gaplek/chips dan tapioka tetapi disisi lain Indonesia termasuk importir tapioka. Pemanfaatan terbesar ubikayu di Indonesia yaitu untuk bahan pangan sekitar 58 %, bahan baku industri 28 %, ekspor dalam bentuk gaplek sekitar 8 %, pakan 2 % sedangkan sisanya 4 % digunakan sebagai limbah pertanian. Klasifikasi Ubikayu Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan) Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup) Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua) Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Manihot Spesies : Manihot esculenta CRANTZ

Transcript of ubi kayu

Page 1: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  1 

I  PENDAHULUAN 

Pada saat ini, pembangunan pertanian tidak lagi berorientasi semata – mata pada peningkatan  produksi  tetapi  kepada  peningkatan  produktivitas  dan  nilai  tambah untuk itu efesiensi usaha haruslah dipertimbangkan. Petani tidak hanya bekerja di on  farm  saja  tetapi  diarahkan  dan  dituntut  bagaimana menumbuh  kembangkan kewirausahaan  serta  dapat  mengolah  produk  yang  dihasilkan  menjadi  produk setengah jadi. 

Suatu  usahatani  atau  produk  yang  dihasilkan  dapat  mampu  berdaya  saing  dan berkelanjutan  baik  untuk memenuhi  kebutuhan  pasar/konsumen  dalam  dan  luar negeri  diperlukan  dukungan,  saling  keterkaitan  dan  sinergi  dari masing  –masing sub  sistem  agribisnis.  Artinya  masing  –  masing  sub  sistem  agribisnis  baik  sub sistem  hulu,  tengah  dan  hilir  haruslah  mampu  berdaya  saing  serta  menyikapi setiap perubahan iklim yang terjadi. 

Ubikayu merupakan  komoditas  tanaman pangan  yang  penting  sebagai  penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku  industri makanan, kimia dan pakan ternak. Beberapa keunggulan  lain dari ubikayu  ini adalah : a)  tanaman  ini sudah dikenal dan dibudidayakan secara  luas oleh masyarakat pedesaan sebagai bahan  pokok  dan  sebagai  bahan  cadangan  pangan  pada  musim  paceklik,  b) masyarakat  khususnya  di  pedesaan  telah  terbiasa  mengolah  dan mengkonsumsinya dalam bentuk gatot dan tiwul, c) nilai kandungan gizinya cukup tinggi dan d) mudah beradaptasi dengan lingkungan atau lahan yang marginal dan beriklim kering. 

Komoditi  ubikayu  juga  merupakan  salah  satu  komoditas  tanaman  pangan  yang menghasilkan  devisa  negara  melalui  ekspor  dalam  bentuk  gaplek/chips  dan tapioka tetapi disisi lain Indonesia termasuk importir tapioka. 

Pemanfaatan terbesar ubikayu di  Indonesia yaitu untuk bahan pangan sekitar 58 %, bahan baku industri 28 %, ekspor dalam bentuk gaplek sekitar 8 %, pakan 2 % sedangkan sisanya 4 % digunakan sebagai limbah pertanian. 

Klasifikasi Ubikayu 

Kingdom  : Plantae (tumbuh – tumbuhan) 

Divisi  : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) 

Subdivisi  : Angiospermae (berbiji tertutup) 

Kelas  : Dicotyledonae (biji berkeping dua) 

Ordo  : Euphorbiales 

Famili  : Euphorbiaceae 

Genus  : Manihot 

Spesies  : Manihot esculenta CRANTZ

Page 2: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  2 

Kandungan Gizi Dalam 100 Gram Ubikayu, Gaplek dan Tepung Tapioka Yang Dibandingkan Dengan Beras dan Terigu 

No  Zat Makanan  Beras Giling 

Ubikayu  Gaplek  Tapioka  Terigu 

10 

Kalori (Kal) 

Protein (gram) 

Lemak (gram) 

Karbohidrat (gram) 

Zat Kapur (mgr) 

Phospor (mgr) 

Zat Besi (mgr) 

Vit.B­1 (SI) 

Thiamine (mgr) 

Vit.C (mgr) 

360,00 

6,80 

0,70 

78,90 

6,00 

140,00 

0,80 

0,26 

0,00 

0,12 

154,00 

1,00 

0,30 

36,80 

33,00 

40,00 

1,10 

0,06 

20,00 

30,00 

338,00 

1,50 

0,70 

81,30 

80,00 

60,00 

1,90 

0,00 

0,00 

0,00 

363,00 

1,10 

0,50 

83,20 

89,00 

125,00 

1,00 

0,00 

0,40 

0,00 

365,00 

8,90 

1,30 

77,30 

16,00 

106,00 

1,20 

0,12 

0,00 

0,12 

Sumber : Direktorat Gizi Depkes 

Komposisi Kimia Umbi Ubikayu (per 100 Gram Bahan) 

No  Komponen  Ubikayu Putih 

Ubikayu Kuning 

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 

Kalori (kal) Protein (Gram) Lemak (Gram) Karbohidrat (Gram) Kalsium (Mg) Phosfor (Mg) Besi (Mg) Vitamin A (SI) Vitamin B (Mg) Vitamin C (Mg) Air (Gram) 

146 1,2 0,3 34,7 3340 0,70 0,06 30 62,8 

157 0,8 0,3 37,9 3340 0,7 38,5 0,06 3060 

Sumber : Dit.Binus, Ditjentan dan IPB 

Kadar HCN Dalam Umbi 

No  Kadar HCN  Katagori 1 

< 50 ppm 

50 – 100 ppm 

> 100 ppm 

Tidak meracun 

Meracun 

Sangat Meracun

Page 3: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  3 

II  ISTILAH‐ISTILAH PERTANIAN 

♦ Intensifikasi  Pertanian  adalah  usahatani  untuk  meningkatkan  produktivitas dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya alam.

♦ Diversifikasi  Tanaman  adalah  suatu  usaha  penanaman  berbagai  jenis  dan varietas  tanaman  pada  sebidang  lahan  dengan  maksud  memenuhi  sebagian besar macam kebutuhan tanaman.

♦ Sapta  Usaha  Pertanian  adalah  7  (tujuh)  usaha  pertanian  yang  perlu diterapkan  oleh  petani  untuk  meningkatkan  produktivitas  usahatani  yaitu penggunaan  bibit  unggul,  pemupukan,  perbaikan  cara  berusahatani, pengendalian  organisme  pengganggu  (OPT),  penyediaan  dan  pengaturan  air secara baik, perlakuan pasca panen dan pemasaran hasil.

♦ Indeks Pertanaman (cropping Index) adalah hasil dan perbandingan antara jumlah  luas pertanaman dalam pola  tanam  selama  setahun  dengan  luas  lahan yang tersedia untuk ditanami dikalikan 100.

♦ Indeks Intensitas Pertanaman (Cropping Intencity Indeks) adalah hasil perbandingan antara jumlah luas pertanaman dalam pola tanam setahun dengan luas lahan yang tersedia untuk ditanami dikalikan 100.

♦ Ekologi Lahan adalah pembagian lahan berdasarkan ekologi budidaya tanaman yaitu lahan sawah pengairan, lahan sawah tadah hujan, lahan kering, lahan rawa termasuk lebak dan pasang surut.

♦ Peningkatan  Mutu  Intensifikasi  adalah  kegiatan  intensifikasi  tanaman pangan yang dilaksanakan melalui perbaikan rekayasa sosial dan paket teknologi maju  dan  efisien  dengan  mengacu  pada  kelestraian  lingkungan  dengan menggunakan  varietas  unggul  bermutu,pupuk  berimbang,pengairan, pemeliharaan/perlindungan tanaman dan perbaikan panen/pasca panen.

♦ Ketahanan  pangan  adalah  kondisi  terpenuhinya  pangan  bagi  rumah  tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dengan harga terjangkau.

♦ Koperasi  Tani  (Koptan)  adalah  badan  usaha  yang  beranggotakan  anggota kelompok  tani  yang  bergerak  disektor  pertanian  dan  tumbuh  berdasarkan kesamaan aktivitas dan kepentingan ekonomi.

♦ Rencana Definitif Kelompoktani (RDK)  adalah rencana kerja usahatani dari kelompoktani untuk satu periode tertentu yang disusun melalui musyawarah dan berisi  rincian  kegiatan  dan  kesepakatan  bersama  dalam  pengelolaan  usahatani sehamparan  wilayah  kelompoktani  seperti  sasaran  areal  tanam,  pola tanam,gerakan­gerakan, jadwal kegiatan,pembagian tugas dan lain­lain.

♦ Rencana  Definif  Kebutuhan  Kelompoktani  (RDKK)  adalah  rencana kebutuhan kelompoktani untuk satu periode tertentu yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompoktani meliputi kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal kerja untuk mendukung pelaksanaan RDK

Page 4: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  4 

yang  dibutuhkan  oleh  petani  yang  merupakan  pesanan  kelompoktani  kepada koperasi atau lembaga lain.

♦ Angka  Konversi  Hasil  adalah  konversi  faktor  tanaman  pangan  yang  dipakai untuk perhitungan produksi.

♦ Pupuk Alternatif adalah jenis­jenis pupuk buatan yang tidak termasuk pupuk­ pupuk tunggal N,P, K dan S buatan pabrik (Urea, TSP/SP­36,ZA dan KCl).

♦ Syarat  Mutu  adalah  persyaratan  yang  diperlukan  untuk  menentukan  mutu. Syarat mutu ini meliputi kadar air, bau, rasa dan warna.

♦ Pola  Tanam  (Cropping  Pattern)  adalah  suatu  susunan  dan  atau  urutan tanaman pada sebidang  lahan selama periode satu  tahun termasuk didalamnya pengolahan tanah dan bera (kosong).

♦ Tanaman  Tumpang  Gilir  (Multiple  Cropping)  adalah  suatu  usaha penanaman secara  tumpangsari, bersisipan,  ratun, bergiliran dan  lain­lain yang mendatangkan panen habis lebih dari satu kali selama periode satu tahun pada sebidang lahan.

♦ Tanaman  Tumpangsari  (Inter  Cropping)  adalah  suatu  usaha  penanaman pada sebidang lahan, dimana lebih dari satu jenis tanaman ditanam dan tumbuh bersama dengan jarak tanam dan larikan yang teratur.

♦ Tanaman Bersisipan (Relay Cropping) adalah suatu usaha penanaman pada sebidang  lahan,  dimana  terjadi  penanaman  benih  atau  bibit  tanaman  baru diantara tanaman lama yang sudah berbunga setengah umur.

♦ Tanaman  Bergilir  (Sequantial  Planting)  adalah  suatu  penanaman  pada sebidang  lahan,  dimana  penanaman  berikutnya  dilakukan  setelah  tanaman sebelumnya selesai panen.

♦ Tanaman  Campuran  (Mixed  Cropping)  adalah  suatu  penanaman  pada sebidang  lahan, dimana terdapat  lebih dari satu tanaman dan tumbuh bersama tanpa jarak tanam dan larikan yang teratur tetapi tercampur secara acak.

♦ Tanaman  Sela  (Inter  Culture)  adalah  suatu  usaha  penanaman  tanaman semusim atau setahun diantara tanaman tahunan.

♦ Rotasi  Tanaman  (Crop  Rolation)  adalah  suatu  pergiliran  tanaman  yang melibatkan lebih dari satu jenis tanaman.

♦ Surjan  adalah  suatu  lahan  yang  dibentuk  menjadi  dua  ketinggian  permukaan yaitu  permukaan  atas  dan  permukaan  bawah  yang  berdampingan  dan berselingan pada sebidang lahan.

♦ Sawah  berpengairan  teknis  adalah  sawah  yang  memperoleh  pengairan dimana  saluran  pemberi  terpisah  dari  saluran  pembuang  agar  penyediaan  dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah.

Page 5: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  5

♦ Sawah  Berpengairan  Setengah  Teknis  adalah  sawah  berpengairan  teknis akan  tetapi  pemerintah  hanya  menguasai  bangunan  penyadap  untuk  dapat mengatur dan mengukur pemasukan air sedangan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah.

♦ Sawah Berpengairan Sederhana adalah Sawah yang memperoleh pengairan dimana cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur.

♦ Sawah  Tadah  Hujan  adalah  sawah  yang  pengairannya  tergantung  pada  air hujan.

♦ Sawah Pasang Surut  adalah sawah yang pengairannya  tergantung pada air sungai yang dipengaruhi pasang surutnya air laut.

♦ Tegal/Kebunan/Ladang/Huma adalah  lahan kering yang ditanami  tanaman musiman seperi padi ladang, palawija/hortikultura dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah.

♦ Padang  Rumput  adalah  lahan  yang  dipergunakan  untuk  penggembalaan ternak.

♦ Tambak adalah  lahan  yang  dipergunakan untuk memelihara  ikan,  udang  atau binatang  air  lainnya.  Letak  tambak  tidak  jauh  dari  laut  dan  airnya  asin  dan payau.

♦ Kolam/Tebat/Empang  adalah  lahan  yang  dipergunakan  untuk  pemeliharaan /pembenihan ikan dan lain­lain.

♦ Lahan  Yang  Sementara  Tidak  Diusahakan  adalah  lahan  yang  biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (lebih dari satu tahun) tidak diusahakan.

♦ Lahan Untuk    Tanaman Kayu­Kayuan  adalah  lahan  yang  ditumbuhi  kayu­ kayu/bambubaik yang  tumbuh sendiri maupun yang  sengaja ditanami misalnya semak­semak dan pohon­pohon yang hasil utamanya kayu.

♦ Perkebunan  Negara/Swasta  adalah  lahan  yang  ditanami  tanaman perkebunan/industri seperti karet, kelapa, kopi, teh dan sebagainya.

Page 6: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  6 

III  ISTILAH‐ISTILAH UBIKAYU 

♦ Ubikayu adalah umbi hasil tanaman ubikayu (Manihot esculenta Crant) berupa umbi basah segar yang sudah dibersihkan dari tanah.

♦ Tapioka adalah salah satu hasil olahan ubikayu berupa tepung yang umumnya berbentuk  butiran  pati/aci  yang  terdapat  dalam  sel  umbi  ubikayu  yang  dalam pengolahannya butiran pati  ini dipisahkan dari komponen lain yang ada didalam umbi.

♦ Gaplek adalah ubikayu kupas yang dipotong/dibelah dan dijemur hingga kering.

♦ Chips  adalah  sejenis  gaplek  yang  berasal  dari  ubikayu  kupas  yang  dipotong dengan ukuran 2­3 cm lalu dijemur hingga kering.

♦ Slices adalah  sejenis  gaplek  yang  berasal  dari  ubikayu  kupas  yang  diiris  tipis­ tipis lalu dijemur hingga kering.

♦ Gaplek Gelondong adalah gaplek yang berbentuk gelondong (utuh) dan atau belahan memanjang.

♦ Gaplek Chips adalah gaplek yang berbentuk potongan­potongan kecil dengan ukuran ketebalan maksimal 3 cm.

♦ Gaplek  Pellets  adalah  gaplek  yang  telah  diproses/dihancurkan  dan  dicetak dalam  bentuk  silindris  dengan  ukuran  panjang  maksimum  2  cm  dan  bergaris tengah maksimum 1 cm.

♦ Gaplek Tepung adalah gaplek yang berbentuk tepung maksimum 100 mesh.

♦ Gaplek  Kubus  adalah  gaplek  yang  berbentuk  potongan­potongan  kecil  yang berbentuk kubus dengan ukuran sisi maksimum 2 cm.

Page 7: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  7 

IV  MANFAAT UBIKAYU 

Manfaat Ubikayu 

1.  Sebagai Konsumsi Manusia Ubikayu dapat dimanfaatkan sebagai lauk pauk dan kue kering. 

2.  Sebagai Industri Ubikayu dapat diolah menjadi dekstrin (industri tekstil, kertas perekat pywood dan farmasi/kimia), citric acid (pemberi rasa asam standar dalam pembuatan makanan dalam  kaleng, minuman,  jams,  jelly,  obat­obatan,  pemberi  rasa  asam  pada  sirup, kembang  gula),  monosodium  glutamat  (sebagai  penyedap  makanan), sorbitol/produk  akhir  ubikayu  (industri  kembang  gula  atau  permen),  glukosa kristal dan dextrose monohydrate (industri farmasi dan minuman instan. 

3.  Sebagai Pakan Ubikayu dimanfaatkan untuk makanan ternak. Pemanfaatan limbah industri ubikayu sebagai bahan baku pakan ternak bermutu tinggi, akan dapat menekan biaya tinggi dan memenuhi  kebutuhan  yang  besar  akan  pakan  ternak.  Peternak  unggas  yang ingin menggunakan ubikayu sebagai makanan/ransum gunakan dalam bnetuk yang sudah dijemur/terkena panas atau ubikayu sudah dicampur dengan bungkil kelapa, dedak halus dan jagung. Sedangkan peternak babi penggunaan ubikayu tidak boleh lebih dari 40 %. 

4.  Sebagai Bahan Energi Ubikayu  mempunyai  peluang  besar  menjadi  bahan  baku  ethanol  yang  berfungsi sebagai additive BBM pengganti timbal. 

V    STRATEGI PENGEMBANGAN UBIKAYU 

PERMASALAHAN DALAM PENGEMBANGAN UBIKAYU 

1.  Aspek Fluktuasi Produksi dan Harga 

Terjadi dikarenakan tidak adanya pengaturan waktu tanam & panen yang merata setiap bulan. 

2.  Aspek Kemitraan Usaha 

Belum berjalan dan berkembang dengan baik  dikarnakan belum adanya kesepahaman antara pelaku agribisnis untuk menampung hasil dengan harga yang wajar dan berkelanjutan. 

3.  Aspek Penerapan Teknologi 

Penerapan teknologi (penggunaan bibit/varietas, pupuk, dll)  belum sepenuhnya diterapkan oleh petani 

4.  Aspek Skala Usaha dan Permodalan 

Petani sebagian besar mengusahakan lahan yang relatif sempit (> 1 ha) sehingga tidak memenuhi skala ekonomi. Hal ini mengakibatkan petani sulit meningkatakan produktivitas. Disamping itu juga

Page 8: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  8 

petani kesulitan dalam modal, dimana kredit yang tersedia (KKP,Taskin ,dll) belum dapat dimanfaatkan secara optimal. 

5.  Aspek Kelembagaan 

Belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan, hal ini mengakibatkan perencanaan penerapan teknologi yang dianjurkan serta lemahnya posisi tawar menawar petani. Untuk itu pembentukan Asosiasi Petani Ubikayu sangat diperlukan. 

Produktivitas = 16, 3 ton/ha (Aram II BPS 2007) 

Potensi  = 25 – 40 ton/ha 

STRATEGI PENGEMBANGAN UBIKAYU 

1.  Peningkatan Produktivitas 

2.  Dukungan Permodalan 

3.  Menjalin Kemitraan Usaha 

4.  Perluasan Areal Tanam 

5.  Koordinasi Instansi Terkait 

6.  Peningkatan Peran Kelambagaan Ekonomi 

& Petani 

7.  Pembinaan Yang Berkesinambungan 

8.  Peningkatan SDM Petani 

DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN DALAM PENGEMBANGAN UBIKAYU 

1.  Dukungan dari daerah (Propinsi, Kabupaten /Kota)  untuk  mengupayakan  terjalin  kemitraan  antara  pihak  industri  olahan dengan kelompoktani. 

2.  Dukungan  dari  pihak  perbankan  untuk  memberikan  kemudahan  mendptkan  & memanfaatkan fasilitas kredit dengan bunga rendah. 

3.  Adanya kesepakatan antara pihak industri dengan kelompok tani. 

4.  Keberpihakan Pemerintah melalui pengaturan iklim Usaha yang kondusif.

Page 9: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  9 

5.  Dukungan  kebijakan  Pemerintah  Pusat maupun  Daerah,  dunia  usaha/investor  dan petani/masyarakat pertanian

MODEL KEMITRAAN UBIKAYU 

Petani/Kelompok  Perusahaan Tani  Industri Pengolahan

Hasil 

1.  Sarana Produksi 2.  Permodalan 3.  Teknologi 4.  Prasarana 5.  Manajemen 

: Aktivitas Kerjasama

♦ Petani bertanggung jawab dalam kegiatan on Farm (penyediaan lahan, penerapan teknologi budidaya yang dianjurkan dan menjual hasil produksi ke perusahaan)

♦ Perusahaan  menyediakan  saprodi  dan  bimbingan  teknis  serta  membeli  ubikayu  yang dihasilkan oleh petani sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan

♦ Pemda melakukan pembinaan dan memberikan fasilitas kepada petani maupun perusahaan 

NILAI RENDEMEN/KONVERSI UBIKAYU DARI UMBI SEGAR BERKULIT 

a. Umbi lepas kulit  = 80 % 

b. Gaplek  = 40 – 45 % 

c. Sawut/Chip  = 30 – 35 % 

d. Tepung tapioka/kasava  = 20 – 25 % 

KONVERSI UBIKAYU UNTUK PERHITUNGAN PRODUKSI 

No  Bentuk Hasil  A  B  C  D 

Umbi Basah Berkulit 

Umbi Lepas Kulit 

Gaplek 

Tepung Kampung 

100 

80 

36 

25­ 28 

125 

100 

45 

30 – 35 

278 

222 

100 

70 

397 

317 

143 

100

Page 10: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  10 

Karakteristik Ubikayu Untuk Konsumsi Langsung Dan Industri 

KONSUMSI  INDUSTRI Rasa tidak pahit & enak 

Warna umbi kuning /putih 

Kandungan serat rendah /tidak 

b  berserat 

Bentuk umbi pendek & kecil 

Kandungan pati rendah 

Kadar HCN rendah 

§  Rasa pahit tidak menjadi masalah 

§  Warna umbi putih 

§  Kandungan serat tinggi/rendah 

§

§  Bentuk umbi panjang dan besar 

§  Kandungan pati tinggi 

§  Kadar HCN tinggi tidak masalah 

Varietas untuk konsumsi : 

§ Varietas lokal antara lain : Mentega, Manggis, Wungu, Mangler, Roti, Odang, Jinggul, Batak Seluang, Faroka dll. 

§ Varietas unggul nasional : Adira 1, Adira 2,Malang 1, Malang 2 dan Darul Hidayah 

Varietas untuk industri : § Varietas  –  varietas  unggul  nasional  :  Adira  4,  UJ­3,  UJ­5, Malang  4, Malang  6  dan Darul Hidayah. 

KABUPATEN SENTRA PRODUKSI UBIKAYU 

Propinsi  Kabupaten 1. N.A.Darussalam 2. Sumut 

3. Sumbar 4. Riau 5. Jambi 6. Sumsel 7. Babel 8. Bengkulu 9. Lampung * 

10. Jabar * 

11. Jateng * 

12. D.I. Yogya * 13. Jatim * 

14. Banten 15. Bali 16. N T B 17. N T T * 

Aceh Utara, Aceh Timur Nias,  Tapsel,  Taput,  Asahan,  Simalungun,  Deli  Serdang, Langkat Tanah datar, Sawah Lunto Indragiri hulu, Kampar, Bengkalis Batanghari, Bungo Tebo, Sarolangun Bangko OKU, OKI, Muara Enim, Mura, Muba Bangka Rejang Lebong Lmp.Selatan,  Lmp.Tengah,  Lmp.Utara,  Lmp.  Timur, Tlg.Bwg, Way Kanan Bogor,  Sukabumi,  Purwakarta,  Sumedang,  Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis Cilacap,  Banyumas,  Banjarnegara,  Kebumen,  Boyolali, Wonogiri,  Karanganyar,  Pati,  Purbalingga,  Purworejo, Wonosobo,  Japara,  Magelang,  Sukoharjo,  Semarang, Sragen Gng.Kidul Pacitan  Panorogo,  Trenggalek,  Malang,  Probolinggo, Blitar,  Tulungagung,  Kediri,  Jember,  Bondowoso, Pasuruan,  Madiun,  Magetan,  Ngawi,  Tuban,  Sampang, Sumenep, Bangkalan, Pamekasan, Pandeglang, Lebak, Tangerang, Serang Klungkung, Karangasem, Buleleng Lombar, Sumbawa, Bima, Lomteng Timor  Tengah  Selatan,  Timor Tengah Utara, Manggarai, Sumba  Barat,  Kupang,  Belu,  Alor,  Flores  Timur,  Sikka, Ende, Ngada

Lanjutan

Page 11: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  11 

Propinsi  Kabupaten 18. Kalbar 19. Kalteng 20. Kalsel 21. Kaltim 22. Sulut 23. Gorontalo 24. Sulteng 25. Sultra 26. Sulsel * 27. Maluku 28. Maluku Utara 

Sambas, Pontianak, Sanggau, Sintang Kapuas Tanah Laut, Kotabaru Pasir, Kutai Bolaang Mongondow, Minahasa Gorontalo Donggala, Poso, Banggai, Buol Toli – Toli Buton, Muna, Kendari Bantaeng, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Majene, Maros Maluku Tenggara, Maluku Tengah Halmahera Tengah, Maluku Utara 

Keterangan : *) Sentra Produksi Ubikayu 

VI      PERKEMBANGAN PRODUKSI UBIKAYU 

KINERJA UBIKAYU TAHUN 1998 ‐ 2007 

No  Tahun  Luas Panen (Ha) 

Produk­tivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  1998  1.197.357  122  14.664.111 

2  1999  1.350.008  122  16.458.544 

3  2000  1.284.040  125  16.089.020 

4  2001  1.317.912  129  17.054.648 

5  2002  1.276.533  132  16.913.104 

6  2003  1.244.543  149  18.523.810 

7  2004  1.255.805  155  19.424.707 

8  2005  1.213.460  159  19.321.183 

9  2006  1.227.459  163  19.986.640 

10  2007 *  1.196.029  163  19.553.194 

Keterangan : *) Angka Ramlan II BPS 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 1998 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Daerah Istimewa Aceh  5.477  121  66.543 2  Sumatera Utara  40.917  119  488.149 3  Sumatera Barat  7.538  122  92.084 4  Riau  6.941  104  71.892 5  Jambi  6.853  105  71.648 6  Sumatera Selatan  44.432  116  516.946 7  Bengkulu  11.051  112  124.064 8  Lampung  174.745  112  1.951.590 

S u m a t e r a  297.954  114  3.382.916 10  DKI Jakarta  75  118  885 11  Jawa Barat  128.642  128  1.650.881 12  Jawa Tengah  230.901  135  3.123.922

Page 12: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  12 

13  D.I. Yogyakarta  53.597  121  648.638 14  Jawa Timur  237.665  134  3.190.949 

J a w a  650.880  132  8.615.275 16  Bali  17.910  117  209.335 17  Nusa Tenggara Barat  10.214  112  113.933 18  Nusa Tenggara Timur  72.847  95  689.373 

B a l i & N.T e n g g a r a  100.971  100  1.012.641 19  Kalimantan Barat  16.658  117  194.507 20  Kalimantan Tengah  7.599  107  81.055 21  Kalimantan Selatan  12.370  125  154.423 22  Kalimantan Timur  6.996  127  88.852 

K a l i m a n t a n  43.623  119  518.837 23  Sulawesi Utara  4.579  99  45.556 24  Sulawesi Tengah  6.979  90  62.636 25  Sulawesi Selatan  50.203  108  540.739 26  Sulawesi Tenggara  13.859  122  169.272 

S u l a w e s i  75.620  108  818.203 28  Maluku  24.098  113  272.224 29  Irian Jaya  4.211  105  44.015 

Maluku & Irian Jaya  28.309  112  316.239 Jlh Luar Jawa  546.477  111  6.048.836 I n d o n e s i a  1.197.357  122  14.664.111 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 1999 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Daerah Istimewa Aceh  5.503  123  67.670 2  Sumatera Utara  41.235  119  490.601 3  Sumatera Barat  8.835  122  108.111 4  Riau  7.724  107  82.437 5  Jambi  6.949  106  73.856 6  Sumatera Selatan  38.620  109  422.739 7  Bengkulu  8.550  112  95.420 8  Lampung  264.178  115  3.028.605 

S u m a t e r a  381.594  115  4.369.439 9  DKI Jakarta  99  122  1.211 10  Jawa Barat  151.230  127  1.920.292 11  Jawa Tengah  244.310  134  3.279.988 12  D.I. Yogyakarta  60.036  120  719.123 13  Jawa Timur  250.133  133  3.329.430 

J a w a  705.808  131  9.250.044 14  Bali  16.712  109  181.518 15  Nusa Tenggara Barat  9.112  112  101.633 16  Nusa Tenggara Timur  81.296  101  822.326 

B a l i & N.T e n g g a r a  107.120  103  1.105.477 17  Kalimantan Barat  11.795  116  136.437 18  Kalimantan Tengah  9.842  108  106.548 19  Kalimantan Selatan  12.245  127  155.440 20  Kalimantan Timur  8.661  128  110.619 

K a l i m a n t a n  42.543  120  509.044 21  Sulawesi Utara  2.930  102  29.967 22  Sulawesi Tengah  6.101  94  57.478 23  Sulawesi Selatan  47.634  107  511.656 24  Sulawesi Tenggara  18.349  113  207.696 

S u l a w e s i  75.014  108  806.797 25  Maluku  33.279  111  368.020 26  Irian Jaya  4.620  107  49.723 

Maluku & Irian Jaya  37.929  110  417.743 Jlh Luar Jawa  644.200  112  7.208.500 I n d o n e s i a  1.350.008  122  16.458.544

Page 13: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  13 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2000 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Daerah Istimewa Aceh  5.293  123  65.208 2  Sumatera Utara  40.315  119  480.128 3  Sumatera Barat  7.759  122  94.769 4  Riau  6.665  105  69.722 5  Jambi  5.129  106  54.594 6  Sumatera Selatan  29.844  109  326.766 7  Bengkulu  8.249  112  92.643 8  Lampung  258.029  113  2.924.418 

S u m a t e r a  361.283  114  4.108.248 9  DKI Jakarta  142  118  1.678 10  Jawa Barat  136.824  133  1.815.520 11  Jawa Tengah  226.854  136  3.091.874 12  D.I. Yogyakarta  55.901  125  701.314 13  Jawa Timur  248.988  145  3.622.445 

J a w a  668.709  138  9.232.831 14  Bali  13.651  117  159.820 15  Nusa Tenggara Barat  8.802  113  99.486 16  Nusa Tenggara Timur  83.889  100  836.056 

B a l i & N.T e n g g a r a  106.342  103  1.095.362 17  Kalimantan Barat  15.349  115  176.100 18  Kalimantan Tengah  9.820  109  106.964 19  Kalimantan Selatan  10.204  126  128.615 20  Kalimantan Timur  7.117  129  91.455 

K a l i m a n t a n  42.490  118  503.134 21  Sulawesi Utara  4.879  103  50.354 22  Sulawesi Tengah  4.671  94  43.805 23  Sulawesi Selatan  45.373  109  492.323 24  Sulawesi Tenggara  18.023  113  203.222 

S u l a w e s i  72.946  108  789.704 28  Maluku  27.803  112  312.081 29  Irian Jaya  4.467  107  47.660 

Maluku & Irian Jaya  32.270  111  369.741 Jlh Luar Jawa  615.331  111  6.856.189 I n d o n e s i a  1.284.040  125  16.089.020 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2001 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Nanggroe Aceh D  3.605  123  44.387 2  Sumatera Utara  41.233  123  507.519 3  Sumatera Barat  6.695  123  82.207 4  Riau  5.077  110  55.822 5  Jambi  4.990  109  54.605 6  Sumatera Selatan  27.875  116  323.675 7  Bengkulu  6.459  114  73.566 8  Lampung  316.979  113  3.584.225 9  Bangka Belitung  1.580  115  18.130 

S u m a t e r a  414.493  114  4.744.136 10  DKI Jakarta  74  119  883 11  Jawa Barat  118.989  132  1.569.846 12  Jawa Tengah  224.386  144  3.234.916 13  D.I. Yogyakarta  58.221  126  736.316 14  Jawa Timur  257.111  156  4.016.330 15  Banten  13.608  132  179.475 

J a w a  672.389  145  9.737.766 16  Bali  14.086  114  160.011 17  Nusa Tenggara Barat  8.649  112  96.974 18  Nusa Tenggara Timur  76.283  102  778.423 

B a l i & N.T e n g g a r a  99.018  105  1.035.408 19  Kalimantan Barat  13.044  128  167.434 20  Kalimantan Tengah  6.630  107  70.924 21  Kalimantan Selatan  9.091  124  113.149

Page 14: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  14 

22  Kalimantan Timur  7.024  128  89.815 K a l i m a n t a n  35.789  123  441.322 

23  Sulawesi Utara  2.575  103  26.526 24  Sulawesi Tengah  4.486  111  49.785 25  Sulawesi Selatan  40.672  113  460.921 26  Sulawesi Tenggara  13.430  114  152.817 27  Gorontalo  1.185  103  12.195 

S u l a w e s i  62.348  113  702.224 28  Maluku  28.404  118  335.572 29  Papua  5.471  106  58.200 

Maluku & Papua  33.875  116  393.772 Jlh Luar Jawa  645.523  113  7.316.882 I n d o n e s i a  1.317.912  129  17.054.648 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2002 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Nanggroe Aceh D  4.269  122  52.126 2  Sumatera Utara  36.119  122  441.819 3  Sumatera Barat  8.051  125  100.657 4  Riau  5.328  106  56.547 5  Jambi  4.637  113  52.516 6  Sumatera Selatan  23.110  117  271.049 7  Bengkulu  7.186  113  81.390 8  Lampung  295.156  118  3.471.136 9  Bangka Belitung  1.851  114  21.089 

S u m a t e r a  385.707  118  4.548.329 10  DKI Jakarta  90  118  1.062 11  Jawa Barat  120.630  149  1.800.257 12  Jawa Tengah  227.605  136  3.097.777 13  D.I. Yogyakarta  59.182  127  750.205 14  Jawa Timur  248.162  158  3.919.854 15  Banten  10.544  131  137.975 

J a w a  666.213  146  9.707.130 16  Bali  10.395  121  125.779 17  Nusa Tenggara Barat  7.798  113  87.913 18  Nusa Tenggara Timur  80.765  108  870.157 

B a l i & N.T e n g g a r a  98.958  110  1.083.849 19  Kalimantan Barat  15.158  133  201.741 20  Kalimantan Tengah  9.198  113  104.136 21  Kalimantan Selatan  8.334  129  107.241 22  Kalimantan Timur  8.794  132  115.698 

K a l i m a n t a n  41.484  127  528.816 23  Sulawesi Utara  3.148  102  32.130 24  Sulawesi Tengah  6.389  109  69.494 25  Sulawesi Selatan  40.725  133  543.443 26  Sulawesi Tenggara  15.293  119  181.851 27  Gorontalo  929  105  9.755 

S u l a w e s i  66.484  126  836.673 28  Maluku + Malut  13.605  118  161.167 29  Papua  4.082  115  47.140 

Maluku & Papua  17.687  118  208.307 Jlh Luar Jawa  610.320  118  7.205.974 I n d o n e s i a  1.276.533  132  16.913.104 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2003 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Nanggroe Aceh D  6.098  123  75.286 2  Sumatera Utara  33.452  123  411.990 3  Sumatera Barat  10.025  122  122.689 4  Riau  4.850  106  51.487 5  Jambi  4.165  126  52.602 6  Sumatera Selatan  13.894  114  158.042 7  Bengkulu  7.194  115  82.945 8  Lampung  298.989  167  4.984.616 9  Bangka Belitung  1.872  114  21.371 

S u m a t e r a  380.539  157  5.961.028

Page 15: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  15 

10  DKI Jakarta  81  117  949 11  Jawa Barat  114.853  144  1.651.879 12  Jawa Tengah  215.374  161  3.469.795 13  D.I. Yogyakarta  59.270  129  764.409 14  Jawa Timur  240.493  157  3.786.882 15  Banten  11.321  138  155.776 

J a w a  641.392  153  9.829.690 16  Bali  11.317  122  137.891 17  Nusa Tenggara Barat  7.834  113  88.568 18  Nusa Tenggara Timur  80.330  107  861.620 

B a l i & N.T e n g g a r a  99.481  109  1.088.079 19  Kalimantan Barat  16.526  141  233.340 20  Kalimantan Tengah  10.043  115  115.017 21  Kalimantan Selatan  5.438  132  71.758 22  Kalimantan Timur  7.174  134  96.067 

K a l i m a n t a n  39.181  132  516.182 23  Sulawesi Utara  3.896  103  39.944 24  Sulawesi Tengah  4.028  124  50.052 25  Sulawesi Selatan  40.808  145  590.717 26  Sulawesi Tenggara  15.174  139  210.742 27  Gorontalo  796  119  9.436 

S u l a w e s i  64.702  139  900.891 28  Maluku  6.998  120  83.716 29  Maluku Utara  8.585  120  103.297 30  Papua  3.665  112  40.927 

Maluku & Papua  19.248  118  227.940 Jlh Luar Jawa  603.151  144  8.694.120 I n d o n e s i a  1.244.543  149  18.523.810 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2004 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Nanggroe Aceh D  5.180  123  63.867 2  Sumatera Utara  37.313  125  464.960 3  Sumatera Barat  8.312  141  117.437 4  Riau  4.445  108  47.922 5  Jambi  3.546  125  44.446 6  Sumatera Selatan  19.979  125  248.844 7  Bengkulu  5.118  117  59.659 8  Lampung  266.586  175  4.673.091 9  Bangka Belitung  1.924  115  22.138 

S u m a t e r a  352.403  163  5.742.364 10  DKI Jakarta  69  118  815 11  Jawa Barat  119.097  174  2.074.022 12  Jawa Tengah  226.192  162  3.663.236 13  D.I. Yogyakarta  59.521  137  817.398 14  Jawa Timur  248.528  159  3.963.478 15  Banten  11.950  137  163.969 

J a w a  665.357  161  10.682.918 16  Bali  12.100  118  142.221 17  Nusa Tenggara Barat  7.674  115  88.030 18  Nusa Tenggara Timur  99.498  105  1.041.279 

B a l i & N.T e n g g a r a  119.272  107  1.271.530 19  Kalimantan Barat  14.059  148  207.832 20  Kalimantan Tengah  9.698  116  112.319 21  Kalimantan Selatan  5.156  131  67.292 22  Kalimantan Timur  6.849  131  89.389 

K a l i m a n t a n  35.762  133  476.832 23  Sulawesi Utara  5.617  102  57.314 24  Sulawesi Tengah  3.534  128  45.106 25  Sulawesi Selatan  33.474  175  586.350 26  Sulawesi Tenggara  15.569  170  263.972 27  Gorontalo  1.260  115  14.507 

S u l a w e s i  59.454  163  967.249 28  Maluku  7.271  126  91.351 29  Maluku Utara  11.937  121  144.313 30  Papua  4.349  111  48.150 

Maluku & Papua  23.557  120  283.814 Jlh Luar Jawa  590.448  148  8.741.789 I n d o n e s i a  1.255.805  155  19.424.707

Page 16: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  16 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2005 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Nanggroe Aceh D  4.316  124  53.424 2  Sumatera Utara  40.717  125  509.796 3  Sumatera Barat  7.569  151  114.199 4  Riau  3.891  107  41.668 5  Jambi  3.118  128  39.780 6  Sumatera Selatan  14.432  125  179.952 7  Bengkulu  6.856  117  79.934 8  Lampung  252.984  190  4.805.254 9  Bangka Belitung  1.431  134  19.234 10  Riau Kepulauan  322  110  3.526 

S u m a t e r a  335.636  174  5.847.767 11  DKI Jakarta  68  116  791 12  Jawa Barat  117.786  176  2.068.981 13  Jawa Tengah  210.983  165  3.478.970 14  D.I. Yogyakarta  60.695  152  920.909 15  Jawa Timur  253.336  159  4.023.614 16  Banten  10.435  138  144.110 

J a w a  653.303  163  10.637.375 17  Bali  12.293  127  155.808 18  Nusa Tenggara Barat  8.053  115  92.991 19  Nusa Tenggara Timur  86.464  103  891.783 

B a l i & N.T e n g g a r a  106.810  107  1.140.582 20  Kalimantan Barat  17.020  143  243.251 21  Kalimantan Tengah  6.361  116  73.866 22  Kalimantan Selatan  6.038  133  80.377 23  Kalimantan Timur  6.114  154  93.885 

K a l i m a n t a n  35.533  138  491.379 24  Sulawesi Utara  6.695  102  68.463 25  Sulawesi Tengah  3.597  134  48.256 26  Sulawesi Selatan  27.568  168  464.435 27  Sulawesi Tenggara  14.820  173  256.467 28  Gorontalo  1.048  117  12.211 29  Sulawesi Barat  3.753  151  56.717 

S u l a w e s i  57.481  158  906.549 30  Maluku  7.517  126  94.995 31  Maluku Utara  11.785  121  142.680 32  Irian Jaya Barat  2.336  111  25.897 33  Papua  3.059  111  33.959 

Maluku & Papua  24.697  120  297.531 Jlh Luar Jawa  560.157  155  8.683.808 I n d o n e s i a  1.213.460  159  19.321.183 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2006 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Nanggroe Aceh D  3.754  124  46.504 2  Sumatera Utara  35.996  126  452.450 3  Sumatera Barat  7.800  171  133.095 4  Riau  4.410  108  47.586 5  Jambi  3.131  130  40.779 6  Sumatera Selatan  17.366  131  228.321 7  Bengkulu  9.761  116  113.488 8  Lampung  283.430  194  5.499.403 9  Bangka Belitung  1.233  140  17.264 10  Riau Kepulauan  660  104  6.899 

S u m a t e r a  367.541  179  6.585.789 11  DKI Jakarta  70  115  804 12  Jawa Barat  113.663  180  2.044.674 13  Jawa Tengah  211.917  168  3.553.820 14  D.I. Yogyakarta  60.926  167  1.016.270 15  Jawa Timur  232.538  158  3.680.567 16  Banten  10.266  140  143.561 

J a w a  629.380  166  10.439.696 17  Bali  12.435  128  159.058 18  Nusa Tenggara Barat  7.482  116  87.041 19  Nusa Tenggara Timur  89.591  105  938.010

Page 17: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  17 

B a l i & N.T e n g g a r a  109.508  108  1.184.109 20  Kalimantan Barat  17.775  141  250.173 21  Kalimantan Tengah  5.639  116  65.661 22  Kalimantan Selatan  6.050  136  82.389 23  Kalimantan Timur  6.549  155  101.249 

K a l i m a n t a n  36.013  139  499.472 24  Sulawesi Utara  6.022  137  82.416 25  Sulawesi Tengah  3.762  140  52.791 26  Sulawesi Selatan  32.852  173  567.749 27  Sulawesi Tenggara  14.825  161  238.039 28  Gorontalo  827  114  9.410 29  Sulawesi Barat  3.073  132  40.413 

S u l a w e s i  61.361  161  990.818 30  Maluku  8.126  127  103.260 31  Maluku Utara  10.237  121  123.833 32  Papua Barat  1.956  112  21.838 33  Papua  3.337  113  37.825 

Maluku & Papua  23.656  121  286.756 Jlh Luar Jawa  598.079  160  9.546.944 I n d o n e s i a  1.227.459  163  19.986.640 

Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2007 

No  Propinsi  Luas Panen (Ha) 

Produktivitas (Ku/Ha) 

Produksi (Ton) 

1  Nanggroe Aceh D  3.724  124  46.148 2  Sumatera Utara  37.077  126  466.204 3  Sumatera Barat  7.784  177  137.961 4  Riau  4.497  108  48.584 5  Jambi  3.300  132  43.446 6  Sumatera Selatan  16.936  135  228.364 7  Bengkulu  7.011  116  81.629 8  Lampung  271.715  196  5.322.178 9  Bangka Belitung  1.243  139  17.271 10  Riau Kepulauan  664  105  6.981 

S u m a t e r a  353.951  181  6.398.766 11  DKI Jakarta  66  116  767 12  Jawa Barat  113.409  182  2.062.695 13  Jawa Tengah  209.573  169  3.542.906 14  D.I. Yogyakarta  61.313  142  870.281 15  Jawa Timur  226.911  161  3.664.381 16  Banten  9.279  140  129.973 

J a w a  620.551  166  10.271.003 17  Bali  12.514  129  161.509 18  Nusa Tenggara Barat  7.522  117  87.808 19  Nusa Tenggara Timur  79.881  106  846.117 

B a l i & N.T e n g g a r a  99.917  110  1.095.434 20  Kalimantan Barat  15.858  141  223.373 21  Kalimantan Tengah  4.869  117  56.889 22  Kalimantan Selatan  7.042  141  99.427 23  Kalimantan Timur  6.612  155  102.289 

K a l i m a n t a n  34.381  140  481.978 24  Sulawesi Utara  5.297  130  69.078 25  Sulawesi Tengah  4.121  149  61.242 26  Sulawesi Selatan  31.925  169  540.842 27  Sulawesi Tenggara  18.511  161  297.291 28  Gorontalo  692  114  7.901 29  Sulawesi Barat  3.082  138  42.667 

S u l a w e s i  63.628  160  1.019.021 30  Maluku  8.227  127  104.604 31  Maluku Utara  10.164  121  122.822 32  Irian Jaya Barat  2.028  112  22.813 33  Papua  3.182  116  36.753 

Maluku & Papua  23.601  122  286.992 Jlh Luar Jawa  575.478  161  9.282.191 I n d o n e s i a  1.196.029  163  19.553.194 

Keterangan : Angka Ramalan II,BPS

Page 18: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  18 

VII    STANDAR MUTU 

Standar Mutu Gaplek Menurut SNI.No.01.2905.1992 

Persyaratan Mutu No  Jenis Uji  Mutu Super  Mutu I  Mutu II  Mutu III 1 

Kadar air 

(b/b) 

Kadar Pati 

(b/b) 

Kadar serat 

(b/b) 

Kadar Pasir 

/Silika (b/b) 

Maks.14 

Min.70 

Maks.4 

Maks.2 

Maks.14 

Min.68 

Maks.5 

Maks.3 

Maks.14 

Maks.65 

Maks.5 

Maks.3 

Maks.14 

Maks.62 

Maks.5 

Maks.3 

Standar Mutu Tepung Tapioka Menurut SNI.No.01.3451.1991 

Persyaratan Mutu No  Jenis Uji  Satuan  Mutu I  Mutu II  Mutu III 1 

Kadar air, b/b 

Kadar abu,b/b 

Serat & benda asing, 

b/b 

Derajat putih 

(BaSO4 = 100 %) 

Kekentalan 

Derajat asam 

Cemaran Logam : 

­ Timbal (Pb) 

­ Tembaga (Cu) 

­ Seng (Zn) 

­ Raksa (Hg) 

Arsen (AS) ** 

Cemaran Mikroba ** 

­Angka lempeng total 

­ E.Colli 

­ Kapang 

%

%

%

Engler 

Ml 1 N 

NaOH/100 gr 

Mg/kg 

Mg/kg 

Mg/kg 

Mg/kg 

Mg/kg 

Koloni/gr 

Koloni/gr 

Koloni/gr 

Maks.15 

Maks.0,6 

Maks.0,6 

Min.94,5 

3 – 4 

Maks.3 

Maks.1.0 

Maks.10.0 

Maks.40.0 

Maks.0.05 

Maks.05 

Maks.1.0 x 10 6 

Maks.10.0 

Maks.1.0 x 10 4 

Maks.15 

Maks.0,6 

Maks.0,6 

Min.92,0 

2,5 – 3 

Maks.3 

Maks.1.0 

Maks.10.0 

Maks.40.0 

Maks.0.05 

Maks.05 

Maks.1.0 x 10 6 

Maks.10.0 

Maks.1.0 x 10 4 

Maks.15 

Maks.0,6 

Maks.0,6 

< 92 

<2,5 

Maks.3 

Maks.1.0 

Maks.10.0 

Maks.40.0 

Maks.0.05 

Maks.05 

Maks.1.0 x 10 6 

Maks.10.0 

Maks.1.0 x 10 4 

Keterangan : **) Dipersyaratkan bila digunakan sebagai bahan makanan

Page 19: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  19 

Standar Mutu Tepung Singkong Menurut SNI.No.01.2997.1992 No  Jenis Uji  Satuan  Persyaratan 1 

2 3 4 5 6 7 8 9 10 

11 

12 13 

Keadaan 1.1.  Bau 1.2.  Rasa 1.3.  Warna 

Benda­benda asing Derajat putih Abu Air Derajat Asam Asam Sianida Kehalusan Pati Bahan Tambahan Makanan Cemaran Logam : ­ Timbal (Pb) ­ Tembaga (Cu) ­ Seng (Zn) ­ Raksa (Hg) Arsen (AS) Cemaran Mikroba ­Angka lempeng total ­ E.Colli ­ Kapang 

%, b/b (BaSO4 = 100 %, 

0 %, b/b ml N NaOH/100 gr 

mg/kg % 

(lolos ayakan 80 mesh) %, b/b *) 

mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg Maks.0,5 

Koloni/gr 

APM/gr Koloni/gr 

Khas singkong Khas singkong 

Putih Tdk boleh ada 

Min.85 Maks.1,5 Maks.12 Maks.3 Maks.40 Min.90 Min.75 *) 

Maks.1.0 Maks.10.0 Maks.40.0 Maks.0.05 

Maks.1.0 x 10 6 

< 3 Maks.1.0 X 10 4 

Standar Mutu Kripik Singkong Menurut SNI.No.01.4305.1996 No  Jenis Uji  Satuan  Persyaratan 1 

2 3 4 5 

8 9 

Keadaan 1.4.  Bau 1.5.  Rasa 1.6.  Warna 1.7.  Tekstur 

Keutuhan,b/b Abu b/b Air,b/b Asam Lemak Bebas (dihitung sbg asam laurat)b/b Bahan Tambahan Makanan : ­ Pewarna 

­ Pemanis buatan Cemaran Logam : ­ Timbal (Pb) ­ Tembaga (Cu) ­ Seng (Zn) ­ Raksa (Hg) Arsen (AS) Cemaran Mikroba ­Angka lempeng  besi ­ Colliform ­ Kapang 

­ ­ ­ ­ %%%

­ 

­ 

mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg 

Koloni/gr APM/gr Koloni/gr 

Normal Khas Normal Renyah Min 90 Maks.6,0 Maks.2,5 

Maks.0.7 

Sesuai SNI.01.0222.1995 dan PEMEN Kesehatan 

No.722/Menkes/per/IX/88 Tidak boleh ada 

Maks.1,0 Mak.10,0 Maks.40,0 Maks.0,05 Maks.0,5 

Maks.10 4 

< 3 Maks.10 4

Page 20: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  20 

Standar Mutu Gaplek Dari Beberapa Negara Asing 

No  Persyaratan Mutu  Kisaran Mutu 

Thailand, Brazilia, India 

1  Umum : ­ Kadar air, % max ­ Kadar pati, % max ­ Kadar serat, % max 

­ ­ ­ 

10 ­14 70 ­82 2,1 – 5,0 

2  Mutu Istimewa : ­ Kadar air, % max ­ Kadar pati, % max ­ Pasir, % max ­ Serat, % max ­ Warna ­ Bau 

1372 2 4 

terang tidak berbau 

­ ­ ­ ­ ­ ­ 

3  Mutu Pertama : ­ Kadar air, % max ­ Kadar pati, % max ­ Pasir, % max ­ Serat, % max ­ Warna ­ Bau 

1470 2 4 

terang tidak berbau 

­ ­ ­ ­ ­ ­ 

VIII  KERAGAAN EKSPOR –IMPORT 

VOLUME DAN NILAI EKSPORT UBIKAYU GAPLEK, TAPIOKA DAN AMPAS 

TAHUN 2001 – 2006 

Tahun  Gaplek  Tapioka  Ampas Tapioka  Jlh Vol (Ton) 

Nilai (Ribu US $) 

Vol (Ton) 

Nilai (Ribu US $) 

Vol (Ton) 

Nilai (Ribu US 

$) 

Nilai (Ribu US $) 

2001 

2002 

2003 

2004 

2005 

2006 

177.075 

70.428 

21.999 

234.167 

229.789 

53.979 

13.687 

6.067 

2.003 

20.399 

25.441 

6.246 

13.687 

6.067 

2.003 

20.399 

25.441 

6.246 

4.717 

5.373 

3.075 

41.321 

19.401 

3.219 

456 

998 

1.813 

590.136 

1.595 

3.276 

83 

87 

286 

102 

298 

584 

18.487 

11.527 

5.364 

61.822 

45.140 

10.049 

VOLUME DAN NILAI IMPORT UBIKAYU TAHUN 2001 – 2006 

T a p i o k a Tahun  Volume (Ton)  Nilai 

(Ribu US $) 

2001 

2002 

2003 

2004 

2005 

2006 

66.593 

25.977 

190.627 

56.760 

103.075 

408,502 

10.035 

4.833 

33.692 

10.450 

24.497 

252,669

Page 21: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  21 

NEGARA PRODUSEN UTAMA UBIKAYU DUNIA 

I.  A F R I K A : ♦ Kongo ♦ Ghana ♦ Madagaskar ♦ Mozambik ♦ Nigeria ♦ Tanzania ♦ Uganda ♦ Lainnya 

II. A S I A  :

♦ China ♦ India ♦ Indonesia ♦ Philipina ♦ Thailand ♦ Vietnam ♦ Lainnya 

II. AMERIKA LATIN & KARIBIA :

♦ Brazilia ♦ Kolombia ♦ Paraguay ♦ Lainnya 

NEGARA EKSPORTIR UBIKAYU UTAMA DUNIA 

1.  Thailand 

2.  Indonesia 

3.  China 

4.  Lainnya 

NEGARA IMPORTIR UBIKAYU UTAMA DUNIA 

1.  M E E 

2.  China 

3.  Jepang 

4.  Rep. Korea 

5.  Indonesia

Page 22: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  22 

6.  Malaysia 

7.  USA 

8.  Lainnya 

IX     ANALISA USAHATANI 

ANALISA USAHATANI UBIKAYU PER HEKTAR 

No  Uraian  Vol  Satuan Biaya (Rp) 

Jlh Biaya (Rp) 

A  Tenaga Kerja : ­ Penyiapan lahan ­ Penanaman ­ Pemupukan ­ Penyiangan ­ Penyemprotan ­ Pengairan ­ Panen ­ Pengangkutan ­ Penyimpanan ­ Lain­lain 

35 HOK 8 HOK 6 HOK 5 HOK ­ ­ 

Borong Borong ­ ­ 

15.000 15.000 15.000 15.000 ­ ­ 

500.000 625.000 

­ ­ 

525.000 120.000 90.000 75.000 ­ ­ 

500.000 625.000 

­ ­ 

Jumlah :  1.935.000 

B  Sarana Produksi : ­Bibit ­Urea ­SP­36 ­KCl ­Bahan Organik ­Pestisida 

10.000 stk 200 kg 100 kg 50 kg 4 ton ­ 

30 1.200 1.550 2.000 72.500 ­ 

300.000 240.000 155.000 100.000 290.000 

­ 

Jumlah :  1.085.000 

C  Lain – lain pengeluaran : ­ Sewa lahan ­ Pajak ­ Lain­lain 

­ ­ ­ 

­ ­ ­ 

­ ­ ­ 

Jumlah A + B + C  3.020.000 

1. Total biaya prod 2. Total prod 3. Harga jual prod 4. Pendapatan bersih (3 – 1) 

5. R/C (3/1) 

25.000 kg 25.000 kg  300 

3.020.000 

7.500.000 4.480.000 

2,48 Keterangan : ­ Harga di tingkat petani Rp. 300,­/kg 

­ Umur panen 9 bulan

Page 23: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  23 

L A M P I R A N 

I. BUDIDAYA UBIKAYU 

1. Syarat Tumbuh Uraian  Syarat 

­ skala pertumbuhan 

­ iklim 

­ tanah 

30 º Lu – 50 º LS 

­ curah hujan 600 – 5.000 mm/th optimal 750 – 1.000 mm/th ­ ketinggian 0 – 1.500 m dpl ­ suhu 18º – 35 º C optimal  25 º– 27º C 

­ segala jenis tanah, asal drainasenya baik ­ pH 4,5 – 8,0 (pH optimal 5,8) 

2. Bibit & Jarak Tanam 1. Syarat stek yang baik : § asal usul diketahui § diambil  dari  batang  bag tengah yang telah berkayu & tanaman sehat § umur tanaman ± 8 bln § panjang stek 20 – 25 cm § tiap stek 5 – 20 calon tunas 

2. Jarak tanam & Keb. stek : Monokultur (cm)     Jlh stek 100 x 100              10.000 100 x 60                16.666 100 x 80                12.500 100 x 40                25.000 125 x 50                16.000 

Tumpangsari 100 x 80                12.500 200 x 100                5.000 300 x 60                  5.500 300 x 75                  4.444 125 x 80                10.000 200 x 60                  8.333 200 x 50                10.000 

3. Pengolahan Tanah Tipe Tanah 

Tanah Gembur :  Tanah Berat : § Pengolahan tanah dg cara dibajak/ dicangkul 1 kali sedalam ± 20 cm 

§ Pengolahan tanah dengan cara dibajak/dicangkul 2 kali dan dibuat bedengan selebar ± 2,5 cm dengan dalam saluran 40 cm dan lebar 40 – 50 cm

Page 24: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  24 

4. Musim Tanam Berdasarkan Curah Hujan 

Musim  Bulan  Curah hujan (mm/bln) Labuhan 

Rendengan 

Marengan 

Kemarau 

Kemarau 

Awal musim hujan 

(Sept – Nov) 

Musim hujan 

(Des – Peb) 

Awal musim kemarau 

Akhir musim hujan 

(Mar – Mei) 

Jun – Agst 

100 – 200 

> 200 

100 – 200 

< 100 

5. Pola Tanam 

Jenis Lahan  Model Pola Tanam Sawah Tadah Hujan 

Lahan Kering 

Pasang Surut 

­ Padi + Ubikayu ­ Jagung/kc.tanah + ubikayu ­ Padi + jagung + ubikayu 

­ Jagung /Kc.tanah + ubikayu ­ Ubikayu ­ Padi gogo/jagung + ubikayu ­ Padi gogo + jagung+ ubikayu 

­ Padi + ubikayu ­ Jagung /Kc.tanah + ubikayu 

6. Dosis Pupuk 

Uraian  Dosis Pemupukan /Ha Umum 

Efesiensi 

200 – 300 kg Urea 100 – 150 kg SP­36/TSP 100 – 150 kg KCl Pupuk organic/kandang 4 – 10 ton 

100 – 200 kg Urea 50 – 100 kg SP­36 50 – 100 kg KCl pupuk organic /kandang 3 – 5 ton

Page 25: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  25 

Pola  Dosis Pemupukan (kg/Ha)  Populasi Tanam  Urea  SP­36  KCl  Tanaman 

Ubikayu + Kc.Tanah 

Ubikayu + Jagung 

Ubikayu + Jagung/ Kc.Tanah 

Padi gogo + Jagung / Ubikayu 

200 100 

200 200 

100 200 50 

100 66 100 

100 100 

100 100 

50 100 50 

100 3350 

5050

5050

255025

501725 

100 100 

100 100 

50 100 80 

100 3350 

7. Pemeliharaan Uraian  Perlakuan 

Penyiangan  ­  dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 1,5 bln dan 3 – 4 bln 

­  untuk menghindari menjalarnya batang kesegala jurusan serta terbentuknya umbi – umbi kecil pada ruas yang akan menurunkan produksi. 

Pembumbunan  ­  dilakukan bersamaan dengan penyiangan kedua (umur 2 – 3 bln) 

­  gunanya untuk memperbaiki struktur tanah ­  hanya dilakukan pada tanah yang tidak gembur 

Pembuangan tunas  ­  dilakukan pada tanaman berumur 1 – 1,5 bln dengan menyisakan 2 – 3 tunas 

­  gunanya untuk mendapatkan pertanaman yang baik dan kuat 

Penyulaman  ­  dilakukan paling lambat 3 minggu setelah tanam ­  gunanya untuk keseragaman tanaman 

8. Pengairan 

Diperlukan pada pertumbuhan vegetatif aktif (umur 5 – 6 bulan) dengan 

cara dileb atau disemprot 

9. Pengendalian Hama dan penyakit 

Jenis Hama & penyakit  Pengendalian ­ hama tungau merah & uret ­ penyakit bercak daun, layu, busuk batang 

Dengan system PHT (pengendalian Hama Terpadu)

Page 26: ubi kayu

__________________  Vademikum Ubikayu

____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian  26 

10. Panen dan Pasca Panen 

Panen  Pasca Panen ­ tergantung varietas (varietas berumur pendek pada umur 7 – 9 bln, berumur panjang 9 – 12 bln) 

­ pertumbuhan daun mulai berkurang 

­ daun – daun mulai menguning dan rontok 

­ bila dipanen muda kandungan pati blm maksimal dan umbinya kecil­kecil 

­ bila dipanen cukup umur kandungan pati tinggi 

­ bila panen ditunda umbinya akan banyak berkayu dan terasa pahit 

­ diolah dalam bentuk gaplek, tepung tapioca dan bentuk olahan lainnya 

Varietas Unggul Ubikayu 

No  Varietas  Umur (Bln)  Potensi Hasil 

(Ton/Ha) 

Rasa  Warna Daging Umbi 

Kadar Pati (%) 

10 

Adira­1 

Adira – 2 

Adira­ 4 

Malang – 1 

Malang – 2 

Malang – 4 

Malang – 6 

Darul Hidayah 

UJ­3 

UJ ­ 5 

7 – 10 

8 – 12 

10,5 – 11,5 

9 – 10 

8 – 10 

8 – 10 

8 – 10 

8 ­ 10 

22 

21 

35 

36,5 

31,5 

39,7 

36,41 

102 

20 – 35 

25 ­38 

sedang 

sedang 

agak pahit 

Manis 

Manis 

­ 

­ 

kenyal 

pahit 

pahit 

kuning 

putih 

putih 

putih kekuningan 

kuning muda 

putih 

putih 

putih 

putih kekuningan 

putih kekuningan 

45 

41 

18 – 22 

32 – 36 

32 – 36 

­ 

­ 

25 – 31,52 

20 ­27 

19 ­ 30