ubi kayu
-
Upload
najemi-d-hendriawan -
Category
Documents
-
view
50 -
download
3
Transcript of ubi kayu
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 1
I PENDAHULUAN
Pada saat ini, pembangunan pertanian tidak lagi berorientasi semata – mata pada peningkatan produksi tetapi kepada peningkatan produktivitas dan nilai tambah untuk itu efesiensi usaha haruslah dipertimbangkan. Petani tidak hanya bekerja di on farm saja tetapi diarahkan dan dituntut bagaimana menumbuh kembangkan kewirausahaan serta dapat mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk setengah jadi.
Suatu usahatani atau produk yang dihasilkan dapat mampu berdaya saing dan berkelanjutan baik untuk memenuhi kebutuhan pasar/konsumen dalam dan luar negeri diperlukan dukungan, saling keterkaitan dan sinergi dari masing –masing sub sistem agribisnis. Artinya masing – masing sub sistem agribisnis baik sub sistem hulu, tengah dan hilir haruslah mampu berdaya saing serta menyikapi setiap perubahan iklim yang terjadi.
Ubikayu merupakan komoditas tanaman pangan yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan, kimia dan pakan ternak. Beberapa keunggulan lain dari ubikayu ini adalah : a) tanaman ini sudah dikenal dan dibudidayakan secara luas oleh masyarakat pedesaan sebagai bahan pokok dan sebagai bahan cadangan pangan pada musim paceklik, b) masyarakat khususnya di pedesaan telah terbiasa mengolah dan mengkonsumsinya dalam bentuk gatot dan tiwul, c) nilai kandungan gizinya cukup tinggi dan d) mudah beradaptasi dengan lingkungan atau lahan yang marginal dan beriklim kering.
Komoditi ubikayu juga merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang menghasilkan devisa negara melalui ekspor dalam bentuk gaplek/chips dan tapioka tetapi disisi lain Indonesia termasuk importir tapioka.
Pemanfaatan terbesar ubikayu di Indonesia yaitu untuk bahan pangan sekitar 58 %, bahan baku industri 28 %, ekspor dalam bentuk gaplek sekitar 8 %, pakan 2 % sedangkan sisanya 4 % digunakan sebagai limbah pertanian.
Klasifikasi Ubikayu
Kingdom : Plantae (tumbuh – tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta CRANTZ
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 2
Kandungan Gizi Dalam 100 Gram Ubikayu, Gaplek dan Tepung Tapioka Yang Dibandingkan Dengan Beras dan Terigu
No Zat Makanan Beras Giling
Ubikayu Gaplek Tapioka Terigu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kalori (Kal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Zat Kapur (mgr)
Phospor (mgr)
Zat Besi (mgr)
Vit.B1 (SI)
Thiamine (mgr)
Vit.C (mgr)
360,00
6,80
0,70
78,90
6,00
140,00
0,80
0,26
0,00
0,12
154,00
1,00
0,30
36,80
33,00
40,00
1,10
0,06
20,00
30,00
338,00
1,50
0,70
81,30
80,00
60,00
1,90
0,00
0,00
0,00
363,00
1,10
0,50
83,20
89,00
125,00
1,00
0,00
0,40
0,00
365,00
8,90
1,30
77,30
16,00
106,00
1,20
0,12
0,00
0,12
Sumber : Direktorat Gizi Depkes
Komposisi Kimia Umbi Ubikayu (per 100 Gram Bahan)
No Komponen Ubikayu Putih
Ubikayu Kuning
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011
Kalori (kal) Protein (Gram) Lemak (Gram) Karbohidrat (Gram) Kalsium (Mg) Phosfor (Mg) Besi (Mg) Vitamin A (SI) Vitamin B (Mg) Vitamin C (Mg) Air (Gram)
146 1,2 0,3 34,7 3340 0,70 0,06 30 62,8
157 0,8 0,3 37,9 3340 0,7 38,5 0,06 3060
Sumber : Dit.Binus, Ditjentan dan IPB
Kadar HCN Dalam Umbi
No Kadar HCN Katagori 1
2
3
< 50 ppm
50 – 100 ppm
> 100 ppm
Tidak meracun
Meracun
Sangat Meracun
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 3
II ISTILAH‐ISTILAH PERTANIAN
♦ Intensifikasi Pertanian adalah usahatani untuk meningkatkan produktivitas dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya alam.
♦ Diversifikasi Tanaman adalah suatu usaha penanaman berbagai jenis dan varietas tanaman pada sebidang lahan dengan maksud memenuhi sebagian besar macam kebutuhan tanaman.
♦ Sapta Usaha Pertanian adalah 7 (tujuh) usaha pertanian yang perlu diterapkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas usahatani yaitu penggunaan bibit unggul, pemupukan, perbaikan cara berusahatani, pengendalian organisme pengganggu (OPT), penyediaan dan pengaturan air secara baik, perlakuan pasca panen dan pemasaran hasil.
♦ Indeks Pertanaman (cropping Index) adalah hasil dan perbandingan antara jumlah luas pertanaman dalam pola tanam selama setahun dengan luas lahan yang tersedia untuk ditanami dikalikan 100.
♦ Indeks Intensitas Pertanaman (Cropping Intencity Indeks) adalah hasil perbandingan antara jumlah luas pertanaman dalam pola tanam setahun dengan luas lahan yang tersedia untuk ditanami dikalikan 100.
♦ Ekologi Lahan adalah pembagian lahan berdasarkan ekologi budidaya tanaman yaitu lahan sawah pengairan, lahan sawah tadah hujan, lahan kering, lahan rawa termasuk lebak dan pasang surut.
♦ Peningkatan Mutu Intensifikasi adalah kegiatan intensifikasi tanaman pangan yang dilaksanakan melalui perbaikan rekayasa sosial dan paket teknologi maju dan efisien dengan mengacu pada kelestraian lingkungan dengan menggunakan varietas unggul bermutu,pupuk berimbang,pengairan, pemeliharaan/perlindungan tanaman dan perbaikan panen/pasca panen.
♦ Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dengan harga terjangkau.
♦ Koperasi Tani (Koptan) adalah badan usaha yang beranggotakan anggota kelompok tani yang bergerak disektor pertanian dan tumbuh berdasarkan kesamaan aktivitas dan kepentingan ekonomi.
♦ Rencana Definitif Kelompoktani (RDK) adalah rencana kerja usahatani dari kelompoktani untuk satu periode tertentu yang disusun melalui musyawarah dan berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani sehamparan wilayah kelompoktani seperti sasaran areal tanam, pola tanam,gerakangerakan, jadwal kegiatan,pembagian tugas dan lainlain.
♦ Rencana Definif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK) adalah rencana kebutuhan kelompoktani untuk satu periode tertentu yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompoktani meliputi kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal kerja untuk mendukung pelaksanaan RDK
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 4
yang dibutuhkan oleh petani yang merupakan pesanan kelompoktani kepada koperasi atau lembaga lain.
♦ Angka Konversi Hasil adalah konversi faktor tanaman pangan yang dipakai untuk perhitungan produksi.
♦ Pupuk Alternatif adalah jenisjenis pupuk buatan yang tidak termasuk pupuk pupuk tunggal N,P, K dan S buatan pabrik (Urea, TSP/SP36,ZA dan KCl).
♦ Syarat Mutu adalah persyaratan yang diperlukan untuk menentukan mutu. Syarat mutu ini meliputi kadar air, bau, rasa dan warna.
♦ Pola Tanam (Cropping Pattern) adalah suatu susunan dan atau urutan tanaman pada sebidang lahan selama periode satu tahun termasuk didalamnya pengolahan tanah dan bera (kosong).
♦ Tanaman Tumpang Gilir (Multiple Cropping) adalah suatu usaha penanaman secara tumpangsari, bersisipan, ratun, bergiliran dan lainlain yang mendatangkan panen habis lebih dari satu kali selama periode satu tahun pada sebidang lahan.
♦ Tanaman Tumpangsari (Inter Cropping) adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana lebih dari satu jenis tanaman ditanam dan tumbuh bersama dengan jarak tanam dan larikan yang teratur.
♦ Tanaman Bersisipan (Relay Cropping) adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana terjadi penanaman benih atau bibit tanaman baru diantara tanaman lama yang sudah berbunga setengah umur.
♦ Tanaman Bergilir (Sequantial Planting) adalah suatu penanaman pada sebidang lahan, dimana penanaman berikutnya dilakukan setelah tanaman sebelumnya selesai panen.
♦ Tanaman Campuran (Mixed Cropping) adalah suatu penanaman pada sebidang lahan, dimana terdapat lebih dari satu tanaman dan tumbuh bersama tanpa jarak tanam dan larikan yang teratur tetapi tercampur secara acak.
♦ Tanaman Sela (Inter Culture) adalah suatu usaha penanaman tanaman semusim atau setahun diantara tanaman tahunan.
♦ Rotasi Tanaman (Crop Rolation) adalah suatu pergiliran tanaman yang melibatkan lebih dari satu jenis tanaman.
♦ Surjan adalah suatu lahan yang dibentuk menjadi dua ketinggian permukaan yaitu permukaan atas dan permukaan bawah yang berdampingan dan berselingan pada sebidang lahan.
♦ Sawah berpengairan teknis adalah sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah.
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 5
♦ Sawah Berpengairan Setengah Teknis adalah sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air sedangan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah.
♦ Sawah Berpengairan Sederhana adalah Sawah yang memperoleh pengairan dimana cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur.
♦ Sawah Tadah Hujan adalah sawah yang pengairannya tergantung pada air hujan.
♦ Sawah Pasang Surut adalah sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi pasang surutnya air laut.
♦ Tegal/Kebunan/Ladang/Huma adalah lahan kering yang ditanami tanaman musiman seperi padi ladang, palawija/hortikultura dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah.
♦ Padang Rumput adalah lahan yang dipergunakan untuk penggembalaan ternak.
♦ Tambak adalah lahan yang dipergunakan untuk memelihara ikan, udang atau binatang air lainnya. Letak tambak tidak jauh dari laut dan airnya asin dan payau.
♦ Kolam/Tebat/Empang adalah lahan yang dipergunakan untuk pemeliharaan /pembenihan ikan dan lainlain.
♦ Lahan Yang Sementara Tidak Diusahakan adalah lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (lebih dari satu tahun) tidak diusahakan.
♦ Lahan Untuk Tanaman KayuKayuan adalah lahan yang ditumbuhi kayu kayu/bambubaik yang tumbuh sendiri maupun yang sengaja ditanami misalnya semaksemak dan pohonpohon yang hasil utamanya kayu.
♦ Perkebunan Negara/Swasta adalah lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri seperti karet, kelapa, kopi, teh dan sebagainya.
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 6
III ISTILAH‐ISTILAH UBIKAYU
♦ Ubikayu adalah umbi hasil tanaman ubikayu (Manihot esculenta Crant) berupa umbi basah segar yang sudah dibersihkan dari tanah.
♦ Tapioka adalah salah satu hasil olahan ubikayu berupa tepung yang umumnya berbentuk butiran pati/aci yang terdapat dalam sel umbi ubikayu yang dalam pengolahannya butiran pati ini dipisahkan dari komponen lain yang ada didalam umbi.
♦ Gaplek adalah ubikayu kupas yang dipotong/dibelah dan dijemur hingga kering.
♦ Chips adalah sejenis gaplek yang berasal dari ubikayu kupas yang dipotong dengan ukuran 23 cm lalu dijemur hingga kering.
♦ Slices adalah sejenis gaplek yang berasal dari ubikayu kupas yang diiris tipis tipis lalu dijemur hingga kering.
♦ Gaplek Gelondong adalah gaplek yang berbentuk gelondong (utuh) dan atau belahan memanjang.
♦ Gaplek Chips adalah gaplek yang berbentuk potonganpotongan kecil dengan ukuran ketebalan maksimal 3 cm.
♦ Gaplek Pellets adalah gaplek yang telah diproses/dihancurkan dan dicetak dalam bentuk silindris dengan ukuran panjang maksimum 2 cm dan bergaris tengah maksimum 1 cm.
♦ Gaplek Tepung adalah gaplek yang berbentuk tepung maksimum 100 mesh.
♦ Gaplek Kubus adalah gaplek yang berbentuk potonganpotongan kecil yang berbentuk kubus dengan ukuran sisi maksimum 2 cm.
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 7
IV MANFAAT UBIKAYU
Manfaat Ubikayu
1. Sebagai Konsumsi Manusia Ubikayu dapat dimanfaatkan sebagai lauk pauk dan kue kering.
2. Sebagai Industri Ubikayu dapat diolah menjadi dekstrin (industri tekstil, kertas perekat pywood dan farmasi/kimia), citric acid (pemberi rasa asam standar dalam pembuatan makanan dalam kaleng, minuman, jams, jelly, obatobatan, pemberi rasa asam pada sirup, kembang gula), monosodium glutamat (sebagai penyedap makanan), sorbitol/produk akhir ubikayu (industri kembang gula atau permen), glukosa kristal dan dextrose monohydrate (industri farmasi dan minuman instan.
3. Sebagai Pakan Ubikayu dimanfaatkan untuk makanan ternak. Pemanfaatan limbah industri ubikayu sebagai bahan baku pakan ternak bermutu tinggi, akan dapat menekan biaya tinggi dan memenuhi kebutuhan yang besar akan pakan ternak. Peternak unggas yang ingin menggunakan ubikayu sebagai makanan/ransum gunakan dalam bnetuk yang sudah dijemur/terkena panas atau ubikayu sudah dicampur dengan bungkil kelapa, dedak halus dan jagung. Sedangkan peternak babi penggunaan ubikayu tidak boleh lebih dari 40 %.
4. Sebagai Bahan Energi Ubikayu mempunyai peluang besar menjadi bahan baku ethanol yang berfungsi sebagai additive BBM pengganti timbal.
V STRATEGI PENGEMBANGAN UBIKAYU
PERMASALAHAN DALAM PENGEMBANGAN UBIKAYU
1. Aspek Fluktuasi Produksi dan Harga
Terjadi dikarenakan tidak adanya pengaturan waktu tanam & panen yang merata setiap bulan.
2. Aspek Kemitraan Usaha
Belum berjalan dan berkembang dengan baik dikarnakan belum adanya kesepahaman antara pelaku agribisnis untuk menampung hasil dengan harga yang wajar dan berkelanjutan.
3. Aspek Penerapan Teknologi
Penerapan teknologi (penggunaan bibit/varietas, pupuk, dll) belum sepenuhnya diterapkan oleh petani
4. Aspek Skala Usaha dan Permodalan
Petani sebagian besar mengusahakan lahan yang relatif sempit (> 1 ha) sehingga tidak memenuhi skala ekonomi. Hal ini mengakibatkan petani sulit meningkatakan produktivitas. Disamping itu juga
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 8
petani kesulitan dalam modal, dimana kredit yang tersedia (KKP,Taskin ,dll) belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
5. Aspek Kelembagaan
Belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan, hal ini mengakibatkan perencanaan penerapan teknologi yang dianjurkan serta lemahnya posisi tawar menawar petani. Untuk itu pembentukan Asosiasi Petani Ubikayu sangat diperlukan.
Produktivitas = 16, 3 ton/ha (Aram II BPS 2007)
Potensi = 25 – 40 ton/ha
STRATEGI PENGEMBANGAN UBIKAYU
1. Peningkatan Produktivitas
2. Dukungan Permodalan
3. Menjalin Kemitraan Usaha
4. Perluasan Areal Tanam
5. Koordinasi Instansi Terkait
6. Peningkatan Peran Kelambagaan Ekonomi
& Petani
7. Pembinaan Yang Berkesinambungan
8. Peningkatan SDM Petani
DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN DALAM PENGEMBANGAN UBIKAYU
1. Dukungan dari daerah (Propinsi, Kabupaten /Kota) untuk mengupayakan terjalin kemitraan antara pihak industri olahan dengan kelompoktani.
2. Dukungan dari pihak perbankan untuk memberikan kemudahan mendptkan & memanfaatkan fasilitas kredit dengan bunga rendah.
3. Adanya kesepakatan antara pihak industri dengan kelompok tani.
4. Keberpihakan Pemerintah melalui pengaturan iklim Usaha yang kondusif.
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 9
5. Dukungan kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah, dunia usaha/investor dan petani/masyarakat pertanian
MODEL KEMITRAAN UBIKAYU
Petani/Kelompok Perusahaan Tani Industri Pengolahan
Hasil
1. Sarana Produksi 2. Permodalan 3. Teknologi 4. Prasarana 5. Manajemen
: Aktivitas Kerjasama
♦ Petani bertanggung jawab dalam kegiatan on Farm (penyediaan lahan, penerapan teknologi budidaya yang dianjurkan dan menjual hasil produksi ke perusahaan)
♦ Perusahaan menyediakan saprodi dan bimbingan teknis serta membeli ubikayu yang dihasilkan oleh petani sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan
♦ Pemda melakukan pembinaan dan memberikan fasilitas kepada petani maupun perusahaan
NILAI RENDEMEN/KONVERSI UBIKAYU DARI UMBI SEGAR BERKULIT
a. Umbi lepas kulit = 80 %
b. Gaplek = 40 – 45 %
c. Sawut/Chip = 30 – 35 %
d. Tepung tapioka/kasava = 20 – 25 %
KONVERSI UBIKAYU UNTUK PERHITUNGAN PRODUKSI
No Bentuk Hasil A B C D
1
2
3
4
Umbi Basah Berkulit
Umbi Lepas Kulit
Gaplek
Tepung Kampung
100
80
36
25 28
125
100
45
30 – 35
278
222
100
70
397
317
143
100
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 10
Karakteristik Ubikayu Untuk Konsumsi Langsung Dan Industri
KONSUMSI INDUSTRI Rasa tidak pahit & enak
Warna umbi kuning /putih
Kandungan serat rendah /tidak
b berserat
Bentuk umbi pendek & kecil
Kandungan pati rendah
Kadar HCN rendah
§ Rasa pahit tidak menjadi masalah
§ Warna umbi putih
§ Kandungan serat tinggi/rendah
§
§ Bentuk umbi panjang dan besar
§ Kandungan pati tinggi
§ Kadar HCN tinggi tidak masalah
Varietas untuk konsumsi :
§ Varietas lokal antara lain : Mentega, Manggis, Wungu, Mangler, Roti, Odang, Jinggul, Batak Seluang, Faroka dll.
§ Varietas unggul nasional : Adira 1, Adira 2,Malang 1, Malang 2 dan Darul Hidayah
Varietas untuk industri : § Varietas – varietas unggul nasional : Adira 4, UJ3, UJ5, Malang 4, Malang 6 dan Darul Hidayah.
KABUPATEN SENTRA PRODUKSI UBIKAYU
Propinsi Kabupaten 1. N.A.Darussalam 2. Sumut
3. Sumbar 4. Riau 5. Jambi 6. Sumsel 7. Babel 8. Bengkulu 9. Lampung *
10. Jabar *
11. Jateng *
12. D.I. Yogya * 13. Jatim *
14. Banten 15. Bali 16. N T B 17. N T T *
Aceh Utara, Aceh Timur Nias, Tapsel, Taput, Asahan, Simalungun, Deli Serdang, Langkat Tanah datar, Sawah Lunto Indragiri hulu, Kampar, Bengkalis Batanghari, Bungo Tebo, Sarolangun Bangko OKU, OKI, Muara Enim, Mura, Muba Bangka Rejang Lebong Lmp.Selatan, Lmp.Tengah, Lmp.Utara, Lmp. Timur, Tlg.Bwg, Way Kanan Bogor, Sukabumi, Purwakarta, Sumedang, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Pati, Purbalingga, Purworejo, Wonosobo, Japara, Magelang, Sukoharjo, Semarang, Sragen Gng.Kidul Pacitan Panorogo, Trenggalek, Malang, Probolinggo, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jember, Bondowoso, Pasuruan, Madiun, Magetan, Ngawi, Tuban, Sampang, Sumenep, Bangkalan, Pamekasan, Pandeglang, Lebak, Tangerang, Serang Klungkung, Karangasem, Buleleng Lombar, Sumbawa, Bima, Lomteng Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Manggarai, Sumba Barat, Kupang, Belu, Alor, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada
Lanjutan
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 11
Propinsi Kabupaten 18. Kalbar 19. Kalteng 20. Kalsel 21. Kaltim 22. Sulut 23. Gorontalo 24. Sulteng 25. Sultra 26. Sulsel * 27. Maluku 28. Maluku Utara
Sambas, Pontianak, Sanggau, Sintang Kapuas Tanah Laut, Kotabaru Pasir, Kutai Bolaang Mongondow, Minahasa Gorontalo Donggala, Poso, Banggai, Buol Toli – Toli Buton, Muna, Kendari Bantaeng, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Majene, Maros Maluku Tenggara, Maluku Tengah Halmahera Tengah, Maluku Utara
Keterangan : *) Sentra Produksi Ubikayu
VI PERKEMBANGAN PRODUKSI UBIKAYU
KINERJA UBIKAYU TAHUN 1998 ‐ 2007
No Tahun Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 1998 1.197.357 122 14.664.111
2 1999 1.350.008 122 16.458.544
3 2000 1.284.040 125 16.089.020
4 2001 1.317.912 129 17.054.648
5 2002 1.276.533 132 16.913.104
6 2003 1.244.543 149 18.523.810
7 2004 1.255.805 155 19.424.707
8 2005 1.213.460 159 19.321.183
9 2006 1.227.459 163 19.986.640
10 2007 * 1.196.029 163 19.553.194
Keterangan : *) Angka Ramlan II BPS
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 1998
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Daerah Istimewa Aceh 5.477 121 66.543 2 Sumatera Utara 40.917 119 488.149 3 Sumatera Barat 7.538 122 92.084 4 Riau 6.941 104 71.892 5 Jambi 6.853 105 71.648 6 Sumatera Selatan 44.432 116 516.946 7 Bengkulu 11.051 112 124.064 8 Lampung 174.745 112 1.951.590
S u m a t e r a 297.954 114 3.382.916 10 DKI Jakarta 75 118 885 11 Jawa Barat 128.642 128 1.650.881 12 Jawa Tengah 230.901 135 3.123.922
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 12
13 D.I. Yogyakarta 53.597 121 648.638 14 Jawa Timur 237.665 134 3.190.949
J a w a 650.880 132 8.615.275 16 Bali 17.910 117 209.335 17 Nusa Tenggara Barat 10.214 112 113.933 18 Nusa Tenggara Timur 72.847 95 689.373
B a l i & N.T e n g g a r a 100.971 100 1.012.641 19 Kalimantan Barat 16.658 117 194.507 20 Kalimantan Tengah 7.599 107 81.055 21 Kalimantan Selatan 12.370 125 154.423 22 Kalimantan Timur 6.996 127 88.852
K a l i m a n t a n 43.623 119 518.837 23 Sulawesi Utara 4.579 99 45.556 24 Sulawesi Tengah 6.979 90 62.636 25 Sulawesi Selatan 50.203 108 540.739 26 Sulawesi Tenggara 13.859 122 169.272
S u l a w e s i 75.620 108 818.203 28 Maluku 24.098 113 272.224 29 Irian Jaya 4.211 105 44.015
Maluku & Irian Jaya 28.309 112 316.239 Jlh Luar Jawa 546.477 111 6.048.836 I n d o n e s i a 1.197.357 122 14.664.111
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 1999
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Daerah Istimewa Aceh 5.503 123 67.670 2 Sumatera Utara 41.235 119 490.601 3 Sumatera Barat 8.835 122 108.111 4 Riau 7.724 107 82.437 5 Jambi 6.949 106 73.856 6 Sumatera Selatan 38.620 109 422.739 7 Bengkulu 8.550 112 95.420 8 Lampung 264.178 115 3.028.605
S u m a t e r a 381.594 115 4.369.439 9 DKI Jakarta 99 122 1.211 10 Jawa Barat 151.230 127 1.920.292 11 Jawa Tengah 244.310 134 3.279.988 12 D.I. Yogyakarta 60.036 120 719.123 13 Jawa Timur 250.133 133 3.329.430
J a w a 705.808 131 9.250.044 14 Bali 16.712 109 181.518 15 Nusa Tenggara Barat 9.112 112 101.633 16 Nusa Tenggara Timur 81.296 101 822.326
B a l i & N.T e n g g a r a 107.120 103 1.105.477 17 Kalimantan Barat 11.795 116 136.437 18 Kalimantan Tengah 9.842 108 106.548 19 Kalimantan Selatan 12.245 127 155.440 20 Kalimantan Timur 8.661 128 110.619
K a l i m a n t a n 42.543 120 509.044 21 Sulawesi Utara 2.930 102 29.967 22 Sulawesi Tengah 6.101 94 57.478 23 Sulawesi Selatan 47.634 107 511.656 24 Sulawesi Tenggara 18.349 113 207.696
S u l a w e s i 75.014 108 806.797 25 Maluku 33.279 111 368.020 26 Irian Jaya 4.620 107 49.723
Maluku & Irian Jaya 37.929 110 417.743 Jlh Luar Jawa 644.200 112 7.208.500 I n d o n e s i a 1.350.008 122 16.458.544
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 13
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2000
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Daerah Istimewa Aceh 5.293 123 65.208 2 Sumatera Utara 40.315 119 480.128 3 Sumatera Barat 7.759 122 94.769 4 Riau 6.665 105 69.722 5 Jambi 5.129 106 54.594 6 Sumatera Selatan 29.844 109 326.766 7 Bengkulu 8.249 112 92.643 8 Lampung 258.029 113 2.924.418
S u m a t e r a 361.283 114 4.108.248 9 DKI Jakarta 142 118 1.678 10 Jawa Barat 136.824 133 1.815.520 11 Jawa Tengah 226.854 136 3.091.874 12 D.I. Yogyakarta 55.901 125 701.314 13 Jawa Timur 248.988 145 3.622.445
J a w a 668.709 138 9.232.831 14 Bali 13.651 117 159.820 15 Nusa Tenggara Barat 8.802 113 99.486 16 Nusa Tenggara Timur 83.889 100 836.056
B a l i & N.T e n g g a r a 106.342 103 1.095.362 17 Kalimantan Barat 15.349 115 176.100 18 Kalimantan Tengah 9.820 109 106.964 19 Kalimantan Selatan 10.204 126 128.615 20 Kalimantan Timur 7.117 129 91.455
K a l i m a n t a n 42.490 118 503.134 21 Sulawesi Utara 4.879 103 50.354 22 Sulawesi Tengah 4.671 94 43.805 23 Sulawesi Selatan 45.373 109 492.323 24 Sulawesi Tenggara 18.023 113 203.222
S u l a w e s i 72.946 108 789.704 28 Maluku 27.803 112 312.081 29 Irian Jaya 4.467 107 47.660
Maluku & Irian Jaya 32.270 111 369.741 Jlh Luar Jawa 615.331 111 6.856.189 I n d o n e s i a 1.284.040 125 16.089.020
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2001
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Nanggroe Aceh D 3.605 123 44.387 2 Sumatera Utara 41.233 123 507.519 3 Sumatera Barat 6.695 123 82.207 4 Riau 5.077 110 55.822 5 Jambi 4.990 109 54.605 6 Sumatera Selatan 27.875 116 323.675 7 Bengkulu 6.459 114 73.566 8 Lampung 316.979 113 3.584.225 9 Bangka Belitung 1.580 115 18.130
S u m a t e r a 414.493 114 4.744.136 10 DKI Jakarta 74 119 883 11 Jawa Barat 118.989 132 1.569.846 12 Jawa Tengah 224.386 144 3.234.916 13 D.I. Yogyakarta 58.221 126 736.316 14 Jawa Timur 257.111 156 4.016.330 15 Banten 13.608 132 179.475
J a w a 672.389 145 9.737.766 16 Bali 14.086 114 160.011 17 Nusa Tenggara Barat 8.649 112 96.974 18 Nusa Tenggara Timur 76.283 102 778.423
B a l i & N.T e n g g a r a 99.018 105 1.035.408 19 Kalimantan Barat 13.044 128 167.434 20 Kalimantan Tengah 6.630 107 70.924 21 Kalimantan Selatan 9.091 124 113.149
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 14
22 Kalimantan Timur 7.024 128 89.815 K a l i m a n t a n 35.789 123 441.322
23 Sulawesi Utara 2.575 103 26.526 24 Sulawesi Tengah 4.486 111 49.785 25 Sulawesi Selatan 40.672 113 460.921 26 Sulawesi Tenggara 13.430 114 152.817 27 Gorontalo 1.185 103 12.195
S u l a w e s i 62.348 113 702.224 28 Maluku 28.404 118 335.572 29 Papua 5.471 106 58.200
Maluku & Papua 33.875 116 393.772 Jlh Luar Jawa 645.523 113 7.316.882 I n d o n e s i a 1.317.912 129 17.054.648
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2002
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Nanggroe Aceh D 4.269 122 52.126 2 Sumatera Utara 36.119 122 441.819 3 Sumatera Barat 8.051 125 100.657 4 Riau 5.328 106 56.547 5 Jambi 4.637 113 52.516 6 Sumatera Selatan 23.110 117 271.049 7 Bengkulu 7.186 113 81.390 8 Lampung 295.156 118 3.471.136 9 Bangka Belitung 1.851 114 21.089
S u m a t e r a 385.707 118 4.548.329 10 DKI Jakarta 90 118 1.062 11 Jawa Barat 120.630 149 1.800.257 12 Jawa Tengah 227.605 136 3.097.777 13 D.I. Yogyakarta 59.182 127 750.205 14 Jawa Timur 248.162 158 3.919.854 15 Banten 10.544 131 137.975
J a w a 666.213 146 9.707.130 16 Bali 10.395 121 125.779 17 Nusa Tenggara Barat 7.798 113 87.913 18 Nusa Tenggara Timur 80.765 108 870.157
B a l i & N.T e n g g a r a 98.958 110 1.083.849 19 Kalimantan Barat 15.158 133 201.741 20 Kalimantan Tengah 9.198 113 104.136 21 Kalimantan Selatan 8.334 129 107.241 22 Kalimantan Timur 8.794 132 115.698
K a l i m a n t a n 41.484 127 528.816 23 Sulawesi Utara 3.148 102 32.130 24 Sulawesi Tengah 6.389 109 69.494 25 Sulawesi Selatan 40.725 133 543.443 26 Sulawesi Tenggara 15.293 119 181.851 27 Gorontalo 929 105 9.755
S u l a w e s i 66.484 126 836.673 28 Maluku + Malut 13.605 118 161.167 29 Papua 4.082 115 47.140
Maluku & Papua 17.687 118 208.307 Jlh Luar Jawa 610.320 118 7.205.974 I n d o n e s i a 1.276.533 132 16.913.104
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2003
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Nanggroe Aceh D 6.098 123 75.286 2 Sumatera Utara 33.452 123 411.990 3 Sumatera Barat 10.025 122 122.689 4 Riau 4.850 106 51.487 5 Jambi 4.165 126 52.602 6 Sumatera Selatan 13.894 114 158.042 7 Bengkulu 7.194 115 82.945 8 Lampung 298.989 167 4.984.616 9 Bangka Belitung 1.872 114 21.371
S u m a t e r a 380.539 157 5.961.028
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 15
10 DKI Jakarta 81 117 949 11 Jawa Barat 114.853 144 1.651.879 12 Jawa Tengah 215.374 161 3.469.795 13 D.I. Yogyakarta 59.270 129 764.409 14 Jawa Timur 240.493 157 3.786.882 15 Banten 11.321 138 155.776
J a w a 641.392 153 9.829.690 16 Bali 11.317 122 137.891 17 Nusa Tenggara Barat 7.834 113 88.568 18 Nusa Tenggara Timur 80.330 107 861.620
B a l i & N.T e n g g a r a 99.481 109 1.088.079 19 Kalimantan Barat 16.526 141 233.340 20 Kalimantan Tengah 10.043 115 115.017 21 Kalimantan Selatan 5.438 132 71.758 22 Kalimantan Timur 7.174 134 96.067
K a l i m a n t a n 39.181 132 516.182 23 Sulawesi Utara 3.896 103 39.944 24 Sulawesi Tengah 4.028 124 50.052 25 Sulawesi Selatan 40.808 145 590.717 26 Sulawesi Tenggara 15.174 139 210.742 27 Gorontalo 796 119 9.436
S u l a w e s i 64.702 139 900.891 28 Maluku 6.998 120 83.716 29 Maluku Utara 8.585 120 103.297 30 Papua 3.665 112 40.927
Maluku & Papua 19.248 118 227.940 Jlh Luar Jawa 603.151 144 8.694.120 I n d o n e s i a 1.244.543 149 18.523.810
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2004
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Nanggroe Aceh D 5.180 123 63.867 2 Sumatera Utara 37.313 125 464.960 3 Sumatera Barat 8.312 141 117.437 4 Riau 4.445 108 47.922 5 Jambi 3.546 125 44.446 6 Sumatera Selatan 19.979 125 248.844 7 Bengkulu 5.118 117 59.659 8 Lampung 266.586 175 4.673.091 9 Bangka Belitung 1.924 115 22.138
S u m a t e r a 352.403 163 5.742.364 10 DKI Jakarta 69 118 815 11 Jawa Barat 119.097 174 2.074.022 12 Jawa Tengah 226.192 162 3.663.236 13 D.I. Yogyakarta 59.521 137 817.398 14 Jawa Timur 248.528 159 3.963.478 15 Banten 11.950 137 163.969
J a w a 665.357 161 10.682.918 16 Bali 12.100 118 142.221 17 Nusa Tenggara Barat 7.674 115 88.030 18 Nusa Tenggara Timur 99.498 105 1.041.279
B a l i & N.T e n g g a r a 119.272 107 1.271.530 19 Kalimantan Barat 14.059 148 207.832 20 Kalimantan Tengah 9.698 116 112.319 21 Kalimantan Selatan 5.156 131 67.292 22 Kalimantan Timur 6.849 131 89.389
K a l i m a n t a n 35.762 133 476.832 23 Sulawesi Utara 5.617 102 57.314 24 Sulawesi Tengah 3.534 128 45.106 25 Sulawesi Selatan 33.474 175 586.350 26 Sulawesi Tenggara 15.569 170 263.972 27 Gorontalo 1.260 115 14.507
S u l a w e s i 59.454 163 967.249 28 Maluku 7.271 126 91.351 29 Maluku Utara 11.937 121 144.313 30 Papua 4.349 111 48.150
Maluku & Papua 23.557 120 283.814 Jlh Luar Jawa 590.448 148 8.741.789 I n d o n e s i a 1.255.805 155 19.424.707
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 16
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2005
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Nanggroe Aceh D 4.316 124 53.424 2 Sumatera Utara 40.717 125 509.796 3 Sumatera Barat 7.569 151 114.199 4 Riau 3.891 107 41.668 5 Jambi 3.118 128 39.780 6 Sumatera Selatan 14.432 125 179.952 7 Bengkulu 6.856 117 79.934 8 Lampung 252.984 190 4.805.254 9 Bangka Belitung 1.431 134 19.234 10 Riau Kepulauan 322 110 3.526
S u m a t e r a 335.636 174 5.847.767 11 DKI Jakarta 68 116 791 12 Jawa Barat 117.786 176 2.068.981 13 Jawa Tengah 210.983 165 3.478.970 14 D.I. Yogyakarta 60.695 152 920.909 15 Jawa Timur 253.336 159 4.023.614 16 Banten 10.435 138 144.110
J a w a 653.303 163 10.637.375 17 Bali 12.293 127 155.808 18 Nusa Tenggara Barat 8.053 115 92.991 19 Nusa Tenggara Timur 86.464 103 891.783
B a l i & N.T e n g g a r a 106.810 107 1.140.582 20 Kalimantan Barat 17.020 143 243.251 21 Kalimantan Tengah 6.361 116 73.866 22 Kalimantan Selatan 6.038 133 80.377 23 Kalimantan Timur 6.114 154 93.885
K a l i m a n t a n 35.533 138 491.379 24 Sulawesi Utara 6.695 102 68.463 25 Sulawesi Tengah 3.597 134 48.256 26 Sulawesi Selatan 27.568 168 464.435 27 Sulawesi Tenggara 14.820 173 256.467 28 Gorontalo 1.048 117 12.211 29 Sulawesi Barat 3.753 151 56.717
S u l a w e s i 57.481 158 906.549 30 Maluku 7.517 126 94.995 31 Maluku Utara 11.785 121 142.680 32 Irian Jaya Barat 2.336 111 25.897 33 Papua 3.059 111 33.959
Maluku & Papua 24.697 120 297.531 Jlh Luar Jawa 560.157 155 8.683.808 I n d o n e s i a 1.213.460 159 19.321.183
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2006
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Nanggroe Aceh D 3.754 124 46.504 2 Sumatera Utara 35.996 126 452.450 3 Sumatera Barat 7.800 171 133.095 4 Riau 4.410 108 47.586 5 Jambi 3.131 130 40.779 6 Sumatera Selatan 17.366 131 228.321 7 Bengkulu 9.761 116 113.488 8 Lampung 283.430 194 5.499.403 9 Bangka Belitung 1.233 140 17.264 10 Riau Kepulauan 660 104 6.899
S u m a t e r a 367.541 179 6.585.789 11 DKI Jakarta 70 115 804 12 Jawa Barat 113.663 180 2.044.674 13 Jawa Tengah 211.917 168 3.553.820 14 D.I. Yogyakarta 60.926 167 1.016.270 15 Jawa Timur 232.538 158 3.680.567 16 Banten 10.266 140 143.561
J a w a 629.380 166 10.439.696 17 Bali 12.435 128 159.058 18 Nusa Tenggara Barat 7.482 116 87.041 19 Nusa Tenggara Timur 89.591 105 938.010
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 17
B a l i & N.T e n g g a r a 109.508 108 1.184.109 20 Kalimantan Barat 17.775 141 250.173 21 Kalimantan Tengah 5.639 116 65.661 22 Kalimantan Selatan 6.050 136 82.389 23 Kalimantan Timur 6.549 155 101.249
K a l i m a n t a n 36.013 139 499.472 24 Sulawesi Utara 6.022 137 82.416 25 Sulawesi Tengah 3.762 140 52.791 26 Sulawesi Selatan 32.852 173 567.749 27 Sulawesi Tenggara 14.825 161 238.039 28 Gorontalo 827 114 9.410 29 Sulawesi Barat 3.073 132 40.413
S u l a w e s i 61.361 161 990.818 30 Maluku 8.126 127 103.260 31 Maluku Utara 10.237 121 123.833 32 Papua Barat 1.956 112 21.838 33 Papua 3.337 113 37.825
Maluku & Papua 23.656 121 286.756 Jlh Luar Jawa 598.079 160 9.546.944 I n d o n e s i a 1.227.459 163 19.986.640
Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2007
No Propinsi Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
Produksi (Ton)
1 Nanggroe Aceh D 3.724 124 46.148 2 Sumatera Utara 37.077 126 466.204 3 Sumatera Barat 7.784 177 137.961 4 Riau 4.497 108 48.584 5 Jambi 3.300 132 43.446 6 Sumatera Selatan 16.936 135 228.364 7 Bengkulu 7.011 116 81.629 8 Lampung 271.715 196 5.322.178 9 Bangka Belitung 1.243 139 17.271 10 Riau Kepulauan 664 105 6.981
S u m a t e r a 353.951 181 6.398.766 11 DKI Jakarta 66 116 767 12 Jawa Barat 113.409 182 2.062.695 13 Jawa Tengah 209.573 169 3.542.906 14 D.I. Yogyakarta 61.313 142 870.281 15 Jawa Timur 226.911 161 3.664.381 16 Banten 9.279 140 129.973
J a w a 620.551 166 10.271.003 17 Bali 12.514 129 161.509 18 Nusa Tenggara Barat 7.522 117 87.808 19 Nusa Tenggara Timur 79.881 106 846.117
B a l i & N.T e n g g a r a 99.917 110 1.095.434 20 Kalimantan Barat 15.858 141 223.373 21 Kalimantan Tengah 4.869 117 56.889 22 Kalimantan Selatan 7.042 141 99.427 23 Kalimantan Timur 6.612 155 102.289
K a l i m a n t a n 34.381 140 481.978 24 Sulawesi Utara 5.297 130 69.078 25 Sulawesi Tengah 4.121 149 61.242 26 Sulawesi Selatan 31.925 169 540.842 27 Sulawesi Tenggara 18.511 161 297.291 28 Gorontalo 692 114 7.901 29 Sulawesi Barat 3.082 138 42.667
S u l a w e s i 63.628 160 1.019.021 30 Maluku 8.227 127 104.604 31 Maluku Utara 10.164 121 122.822 32 Irian Jaya Barat 2.028 112 22.813 33 Papua 3.182 116 36.753
Maluku & Papua 23.601 122 286.992 Jlh Luar Jawa 575.478 161 9.282.191 I n d o n e s i a 1.196.029 163 19.553.194
Keterangan : Angka Ramalan II,BPS
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 18
VII STANDAR MUTU
Standar Mutu Gaplek Menurut SNI.No.01.2905.1992
Persyaratan Mutu No Jenis Uji Mutu Super Mutu I Mutu II Mutu III 1
2
3
4
Kadar air
(b/b)
Kadar Pati
(b/b)
Kadar serat
(b/b)
Kadar Pasir
/Silika (b/b)
Maks.14
Min.70
Maks.4
Maks.2
Maks.14
Min.68
Maks.5
Maks.3
Maks.14
Maks.65
Maks.5
Maks.3
Maks.14
Maks.62
Maks.5
Maks.3
Standar Mutu Tepung Tapioka Menurut SNI.No.01.3451.1991
Persyaratan Mutu No Jenis Uji Satuan Mutu I Mutu II Mutu III 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kadar air, b/b
Kadar abu,b/b
Serat & benda asing,
b/b
Derajat putih
(BaSO4 = 100 %)
Kekentalan
Derajat asam
Cemaran Logam :
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Raksa (Hg)
Arsen (AS) **
Cemaran Mikroba **
Angka lempeng total
E.Colli
Kapang
%
%
%
%
Engler
Ml 1 N
NaOH/100 gr
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Koloni/gr
Koloni/gr
Koloni/gr
Maks.15
Maks.0,6
Maks.0,6
Min.94,5
3 – 4
Maks.3
Maks.1.0
Maks.10.0
Maks.40.0
Maks.0.05
Maks.05
Maks.1.0 x 10 6
Maks.10.0
Maks.1.0 x 10 4
Maks.15
Maks.0,6
Maks.0,6
Min.92,0
2,5 – 3
Maks.3
Maks.1.0
Maks.10.0
Maks.40.0
Maks.0.05
Maks.05
Maks.1.0 x 10 6
Maks.10.0
Maks.1.0 x 10 4
Maks.15
Maks.0,6
Maks.0,6
< 92
<2,5
Maks.3
Maks.1.0
Maks.10.0
Maks.40.0
Maks.0.05
Maks.05
Maks.1.0 x 10 6
Maks.10.0
Maks.1.0 x 10 4
Keterangan : **) Dipersyaratkan bila digunakan sebagai bahan makanan
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 19
Standar Mutu Tepung Singkong Menurut SNI.No.01.2997.1992 No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12 13
Keadaan 1.1. Bau 1.2. Rasa 1.3. Warna
Bendabenda asing Derajat putih Abu Air Derajat Asam Asam Sianida Kehalusan Pati Bahan Tambahan Makanan Cemaran Logam : Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Raksa (Hg) Arsen (AS) Cemaran Mikroba Angka lempeng total E.Colli Kapang
%, b/b (BaSO4 = 100 %,
0 %, b/b ml N NaOH/100 gr
mg/kg %
(lolos ayakan 80 mesh) %, b/b *)
mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg Maks.0,5
Koloni/gr
APM/gr Koloni/gr
Khas singkong Khas singkong
Putih Tdk boleh ada
Min.85 Maks.1,5 Maks.12 Maks.3 Maks.40 Min.90 Min.75 *)
Maks.1.0 Maks.10.0 Maks.40.0 Maks.0.05
Maks.1.0 x 10 6
< 3 Maks.1.0 X 10 4
Standar Mutu Kripik Singkong Menurut SNI.No.01.4305.1996 No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1
2 3 4 5
6
7
8 9
Keadaan 1.4. Bau 1.5. Rasa 1.6. Warna 1.7. Tekstur
Keutuhan,b/b Abu b/b Air,b/b Asam Lemak Bebas (dihitung sbg asam laurat)b/b Bahan Tambahan Makanan : Pewarna
Pemanis buatan Cemaran Logam : Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Raksa (Hg) Arsen (AS) Cemaran Mikroba Angka lempeng besi Colliform Kapang
%%%
%
mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg
Koloni/gr APM/gr Koloni/gr
Normal Khas Normal Renyah Min 90 Maks.6,0 Maks.2,5
Maks.0.7
Sesuai SNI.01.0222.1995 dan PEMEN Kesehatan
No.722/Menkes/per/IX/88 Tidak boleh ada
Maks.1,0 Mak.10,0 Maks.40,0 Maks.0,05 Maks.0,5
Maks.10 4
< 3 Maks.10 4
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 20
Standar Mutu Gaplek Dari Beberapa Negara Asing
No Persyaratan Mutu Kisaran Mutu
Thailand, Brazilia, India
1 Umum : Kadar air, % max Kadar pati, % max Kadar serat, % max
10 14 70 82 2,1 – 5,0
2 Mutu Istimewa : Kadar air, % max Kadar pati, % max Pasir, % max Serat, % max Warna Bau
1372 2 4
terang tidak berbau
3 Mutu Pertama : Kadar air, % max Kadar pati, % max Pasir, % max Serat, % max Warna Bau
1470 2 4
terang tidak berbau
VIII KERAGAAN EKSPOR –IMPORT
VOLUME DAN NILAI EKSPORT UBIKAYU GAPLEK, TAPIOKA DAN AMPAS
TAHUN 2001 – 2006
Tahun Gaplek Tapioka Ampas Tapioka Jlh Vol (Ton)
Nilai (Ribu US $)
Vol (Ton)
Nilai (Ribu US $)
Vol (Ton)
Nilai (Ribu US
$)
Nilai (Ribu US $)
2001
2002
2003
2004
2005
2006
177.075
70.428
21.999
234.167
229.789
53.979
13.687
6.067
2.003
20.399
25.441
6.246
13.687
6.067
2.003
20.399
25.441
6.246
4.717
5.373
3.075
41.321
19.401
3.219
456
998
1.813
590.136
1.595
3.276
83
87
286
102
298
584
18.487
11.527
5.364
61.822
45.140
10.049
VOLUME DAN NILAI IMPORT UBIKAYU TAHUN 2001 – 2006
T a p i o k a Tahun Volume (Ton) Nilai
(Ribu US $)
2001
2002
2003
2004
2005
2006
66.593
25.977
190.627
56.760
103.075
408,502
10.035
4.833
33.692
10.450
24.497
252,669
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 21
NEGARA PRODUSEN UTAMA UBIKAYU DUNIA
I. A F R I K A : ♦ Kongo ♦ Ghana ♦ Madagaskar ♦ Mozambik ♦ Nigeria ♦ Tanzania ♦ Uganda ♦ Lainnya
II. A S I A :
♦ China ♦ India ♦ Indonesia ♦ Philipina ♦ Thailand ♦ Vietnam ♦ Lainnya
II. AMERIKA LATIN & KARIBIA :
♦ Brazilia ♦ Kolombia ♦ Paraguay ♦ Lainnya
NEGARA EKSPORTIR UBIKAYU UTAMA DUNIA
1. Thailand
2. Indonesia
3. China
4. Lainnya
NEGARA IMPORTIR UBIKAYU UTAMA DUNIA
1. M E E
2. China
3. Jepang
4. Rep. Korea
5. Indonesia
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 22
6. Malaysia
7. USA
8. Lainnya
IX ANALISA USAHATANI
ANALISA USAHATANI UBIKAYU PER HEKTAR
No Uraian Vol Satuan Biaya (Rp)
Jlh Biaya (Rp)
A Tenaga Kerja : Penyiapan lahan Penanaman Pemupukan Penyiangan Penyemprotan Pengairan Panen Pengangkutan Penyimpanan Lainlain
35 HOK 8 HOK 6 HOK 5 HOK
Borong Borong
15.000 15.000 15.000 15.000
500.000 625.000
525.000 120.000 90.000 75.000
500.000 625.000
Jumlah : 1.935.000
B Sarana Produksi : Bibit Urea SP36 KCl Bahan Organik Pestisida
10.000 stk 200 kg 100 kg 50 kg 4 ton
30 1.200 1.550 2.000 72.500
300.000 240.000 155.000 100.000 290.000
Jumlah : 1.085.000
C Lain – lain pengeluaran : Sewa lahan Pajak Lainlain
Jumlah A + B + C 3.020.000
1. Total biaya prod 2. Total prod 3. Harga jual prod 4. Pendapatan bersih (3 – 1)
5. R/C (3/1)
25.000 kg 25.000 kg 300
3.020.000
7.500.000 4.480.000
2,48 Keterangan : Harga di tingkat petani Rp. 300,/kg
Umur panen 9 bulan
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 23
L A M P I R A N
I. BUDIDAYA UBIKAYU
1. Syarat Tumbuh Uraian Syarat
skala pertumbuhan
iklim
tanah
30 º Lu – 50 º LS
curah hujan 600 – 5.000 mm/th optimal 750 – 1.000 mm/th ketinggian 0 – 1.500 m dpl suhu 18º – 35 º C optimal 25 º– 27º C
segala jenis tanah, asal drainasenya baik pH 4,5 – 8,0 (pH optimal 5,8)
2. Bibit & Jarak Tanam 1. Syarat stek yang baik : § asal usul diketahui § diambil dari batang bag tengah yang telah berkayu & tanaman sehat § umur tanaman ± 8 bln § panjang stek 20 – 25 cm § tiap stek 5 – 20 calon tunas
2. Jarak tanam & Keb. stek : Monokultur (cm) Jlh stek 100 x 100 10.000 100 x 60 16.666 100 x 80 12.500 100 x 40 25.000 125 x 50 16.000
Tumpangsari 100 x 80 12.500 200 x 100 5.000 300 x 60 5.500 300 x 75 4.444 125 x 80 10.000 200 x 60 8.333 200 x 50 10.000
3. Pengolahan Tanah Tipe Tanah
Tanah Gembur : Tanah Berat : § Pengolahan tanah dg cara dibajak/ dicangkul 1 kali sedalam ± 20 cm
§ Pengolahan tanah dengan cara dibajak/dicangkul 2 kali dan dibuat bedengan selebar ± 2,5 cm dengan dalam saluran 40 cm dan lebar 40 – 50 cm
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 24
4. Musim Tanam Berdasarkan Curah Hujan
Musim Bulan Curah hujan (mm/bln) Labuhan
Rendengan
Marengan
Kemarau
Kemarau
Awal musim hujan
(Sept – Nov)
Musim hujan
(Des – Peb)
Awal musim kemarau
Akhir musim hujan
(Mar – Mei)
Jun – Agst
100 – 200
> 200
100 – 200
< 100
5. Pola Tanam
Jenis Lahan Model Pola Tanam Sawah Tadah Hujan
Lahan Kering
Pasang Surut
Padi + Ubikayu Jagung/kc.tanah + ubikayu Padi + jagung + ubikayu
Jagung /Kc.tanah + ubikayu Ubikayu Padi gogo/jagung + ubikayu Padi gogo + jagung+ ubikayu
Padi + ubikayu Jagung /Kc.tanah + ubikayu
6. Dosis Pupuk
Uraian Dosis Pemupukan /Ha Umum
Efesiensi
200 – 300 kg Urea 100 – 150 kg SP36/TSP 100 – 150 kg KCl Pupuk organic/kandang 4 – 10 ton
100 – 200 kg Urea 50 – 100 kg SP36 50 – 100 kg KCl pupuk organic /kandang 3 – 5 ton
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 25
Pola Dosis Pemupukan (kg/Ha) Populasi Tanam Urea SP36 KCl Tanaman
Ubikayu + Kc.Tanah
Ubikayu + Jagung
Ubikayu + Jagung/ Kc.Tanah
Padi gogo + Jagung / Ubikayu
200 100
200 200
100 200 50
100 66 100
100 100
100 100
50 100 50
100 3350
5050
5050
255025
501725
100 100
100 100
50 100 80
100 3350
7. Pemeliharaan Uraian Perlakuan
Penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 1 – 1,5 bln dan 3 – 4 bln
untuk menghindari menjalarnya batang kesegala jurusan serta terbentuknya umbi – umbi kecil pada ruas yang akan menurunkan produksi.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan kedua (umur 2 – 3 bln)
gunanya untuk memperbaiki struktur tanah hanya dilakukan pada tanah yang tidak gembur
Pembuangan tunas dilakukan pada tanaman berumur 1 – 1,5 bln dengan menyisakan 2 – 3 tunas
gunanya untuk mendapatkan pertanaman yang baik dan kuat
Penyulaman dilakukan paling lambat 3 minggu setelah tanam gunanya untuk keseragaman tanaman
8. Pengairan
Diperlukan pada pertumbuhan vegetatif aktif (umur 5 – 6 bulan) dengan
cara dileb atau disemprot
9. Pengendalian Hama dan penyakit
Jenis Hama & penyakit Pengendalian hama tungau merah & uret penyakit bercak daun, layu, busuk batang
Dengan system PHT (pengendalian Hama Terpadu)
__________________ Vademikum Ubikayu
____________Direktorat Budidaya Kacang‐kacangan dan Umbi‐umbian 26
10. Panen dan Pasca Panen
Panen Pasca Panen tergantung varietas (varietas berumur pendek pada umur 7 – 9 bln, berumur panjang 9 – 12 bln)
pertumbuhan daun mulai berkurang
daun – daun mulai menguning dan rontok
bila dipanen muda kandungan pati blm maksimal dan umbinya kecilkecil
bila dipanen cukup umur kandungan pati tinggi
bila panen ditunda umbinya akan banyak berkayu dan terasa pahit
diolah dalam bentuk gaplek, tepung tapioca dan bentuk olahan lainnya
Varietas Unggul Ubikayu
No Varietas Umur (Bln) Potensi Hasil
(Ton/Ha)
Rasa Warna Daging Umbi
Kadar Pati (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Adira1
Adira – 2
Adira 4
Malang – 1
Malang – 2
Malang – 4
Malang – 6
Darul Hidayah
UJ3
UJ 5
7 – 10
8 – 12
10,5 – 11,5
9 – 10
8 – 10
9
9
8 – 10
8 – 10
8 10
22
21
35
36,5
31,5
39,7
36,41
102
20 – 35
25 38
sedang
sedang
agak pahit
Manis
Manis
kenyal
pahit
pahit
kuning
putih
putih
putih kekuningan
kuning muda
putih
putih
putih
putih kekuningan
putih kekuningan
45
41
18 – 22
32 – 36
32 – 36
25 – 31,52
20 27
19 30