UAS KWN 2014

4
Konstitusi suatu negara Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang dinamakan negara. Konstitusi merupakan menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang berfungsi untuk membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan, ada yang sifatnya tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi. Pada perkembangannya, istilah pada konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu pengertian konstitusi arti luas dan pengertian konstitusi dalam arti sempit Aturan pokok yang ada pada konstitusi di Indonesia 1. Unsur hukum Negara berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Itu berarti segala kegiatan dan perilaku dalam masyarakat Indonesia tidak boleh bertentangan dengan UU 1!"#. Namun demikian, UU 1!"# hanya rnemuat aturan-aturan pokok, sedangkan pelaksanaan dituangkan kepada perundang-undangan yang ada di bawahnya. $da tata urutan perundang-undangan %epublik Indonesia yaitu& a. UU 1!"# b. Ketetapan 'P% ()ap 'P%* +. Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (P %PU* d. Peraturan Pemerintah (PP* e. Keputusan Presiden (Keppres* f. Peraturan pelaksana lainnya . Unsur /istem Konstitusi 'inya pemerintahan berdasar pada konstitusi(hukum dasar*, tidak absolutisme (kekuasaan tidak terbatas*. 0. Unsur Kedaulatan %akyat Kedaulatan rakyat dipegang oleh 'P% sebagai pen2elmaan seluruh rakyat Indonesia, 2adi 'P% memegang kekuasaan negara yang tertinggi. ". Unsur Persamaan 3ak /etiap manusia Indonesia diakui memilki hak asasi yang sama, yang wa2ib mendapat perlindungan hukum, seperti yang tertuang pada pasal-pasal UU 1!"#.

description

UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014UAS KWN 2014

Transcript of UAS KWN 2014

Konstitusi suatu negara

Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik yang dinamakan negara. Konstitusi merupakan menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang berfungsi untuk membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan, ada yang sifatnya tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi. Pada perkembangannya, istilah pada konstitusi mempunyai dua pengertian yaitu pengertian konstitusi arti luas dan pengertian konstitusi dalam arti sempit

Aturan pokok yang ada pada konstitusi di Indonesia

1. Unsur hukum

Negara berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Itu berarti segala kegiatan dan perilaku dalam masyarakat Indonesia tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.

Namun demikian, UUD 1945 hanya rnemuat aturan-aturan pokok, sedangkan pelaksanaan dituangkan kepada perundang-undangan yang ada di bawahnya.

Ada tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia yaitu:

a. UUD 1945

b. Ketetapan MPR (Tap MPR)

c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU)

d. Peraturan Pemerintah (PP)

e. Keputusan Presiden (Keppres)

f. Peraturan pelaksana lainnya

2. Unsur Sistem Konstitusi

Minya pemerintahan berdasar pada konstitusi (hukum dasar), tidak absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).

3. Unsur Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan rakyat dipegang oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, jadi MPR memegang kekuasaan negara yang tertinggi.

4. Unsur Persamaan Hak

Setiap manusia Indonesia diakui memilki hak asasi yang sama, yang wajib mendapat perlindungan hukum, seperti yang tertuang pada pasal-pasal UUD 1945.

5. Unsur Kekuasaan Kehakiman

Kekuasaan kehakiman haws mandiri dan bebas dari pengaruh atau tekanan dari kekuatan manapun

6. Unsur Pembentuk Undang-Undang

Presiden dan DPR sebagai Lembaga Negara Pembentuk UndangUndang. Di samping Presiden adalah DPR. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama. Presiden harus mendapat persetujuan DPR untuk membuat Undang-Undang dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Dalam menjalankan tugas Presiden harus bekerja sama dengan DPR, tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.

7. Unsur Sistem Pemerintahan

Presiden sebagai mandataris MPR yang berkewajiban melaksanakan Ketetapan-Ketetapan MPR.

Presiden berhak membentuk kabinet, dan para menteri bertanggung jawab kepada Presiden.

Presiden berhak mengangkat dan memberhentikan Menteri (Pasal 17 UUD 1945). Presiden juga memegang kekuasaan Pemerintahan.

Pandangan islam terhadap demokrasiDemokrasi merupakan sebuah metode untuk menata dan mengatur masyarakat. Penghormatan terhadap suara mayoritas dan kebebasan pribadi dan warga masyarakat dan sebagainya merupakan tipologi nyata demokrasi.Kendati tidak terdapat keniscayaan antara mayoritas (aktsariyyah) dan kebenaran (haqqaniyah),[i]akan tetapi suara mayoritas atau akseptabilitas dapat menjadi bekal dan modal utama bagi terbentuknya sebuah pemerintahan.[ii]Dalam perspektif Islam, selama masyarakat dan suara mayoritas tidak menerima sebuah pemerintahan maka secara praktis tidak akan terbentuk sebuah pemerintahan.Dalam pandangan Islam, masyarakat memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan dalam pemerintahan Islam mereka dapat menghirup udara kebebasan personal dan sosial.[iii]Akan tetapi Islam, tidak menerima sebagian wacana demokrasi yang dikembangkan oleh Barat. Dalam Islam, apabila suara mayoritas bertentangan dengan kehormatan dan kemuliaan (karmah) manusia maka suara mayoritas tersebut tidak bernilai apa pun dan juga tidak memiliki legalitas dalam pandangan Islam.[iv]Banyak wacana lain demokrasi lebih baik dan menawan dipraktikkan dalam Islam ketimbang apa yang dijalankan Barat. Dengan kata lain, agama dan demokrasi tidak bertentangan secara keseluruhan juga tidak sejalan secara keseluruhan. Pada hakikatnya apa yang diterima Islam adalah demokrasi agamis.[v]Negara Republik Islam Iran salah satu obyek dan contoh nyata interaksi Islam dan demokrasi. Imam Khomeini Ra, sebagai tokoh berpengaruh, marja agama, juris (fakih) mutlak, dengan mendirikan Republik Islam Iran menetapkan bahwa Islam dan demokrasi tidak hanya tidak berseberangan dan bertentangan, melainkan keduanya dapat dipertemukan dan disandingkan. Dalam pandangan Imam Khomeini, Islam memiliki metode yang paling demokratis untuk menata, mengatur dan memenej masyarakat dengan bersandar pada suara rakyat.Hal ini ditegaskan dengan ayat-ayat yang diturunkan berkenaan dengan musyarawah Nabi Saw dan masyarakat serta pelibatan mereka dalam masalah-masalah politik, sosial, dan mendengarkan pandangan mereka,[vi]kebebasan berakidah dan mengeluarkan pendapat.[vii]Sebagaimana hal ini juga dinyatakan dalam riwayat-riwayat, sejarah dan sirah para Maksum As.[viii]Penerapan euthanasia di Indonesia

Euthanasia adalah perbuatan dengan sengaja untuk tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan semua ini dilakukan khusus untuk kepentingan pasien itu sendiri.Contoh kasus euthanasia di Indonesia meliputi kasus Rudi Hartono dan kasus Panca Satria Hasan Kusuma, kasus tersebut pada umumnya merupakan euthanasia yang diluar keinginan pasien, pihak keluarga mengajukan permohonan euthanasia ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusatnamun tidak disetujui.Dilihat dari sudut pandang etika dan moral euthanasia merupakan hal yang melanggar etika dan perbuatan yang tidak bermoral. Prinsip etika yang sangat mendasar ialah kita harus menghormati kehidupan manusia. Bahkan kita harus menghormatinya dengan mutlak. Tidak pernah boleh kita mengorbankan manusia kepada suatu tujuan lain.Dilihat dari sudut agama yang ada di Indonesia yaitu agama Buddha, Hindu, Islam dan Katholik euthanasia merupakan perbuatan yang tidak diijinkan oleh agama.Euthanasia juga melanggar HAM karena perbuatan euthanasia dapat menghilangkannyawa manusia itu artinya euthanasia melanggra hak manusia untuk hidup.Pasien harus diberi kesempatan yang luas untuk memutuskan nasibnya tanpa adanya tekanan dari pihak manapun setelah diberikan informasi yang cukup sehingga keputusannya diambil melalui pertimbangan yang jelas.Beberapa pasientidak dapat menentukan pilihan pengobatan sehingga harus orang lain yang memutuskan apa tindakan yang terbaik bagi pasien itu. Orang lain disini tentu dimaksudkan orang yang paling dekat dengan pasien dan dokter harus menghargai pendapat-pendapat tersebut.Berdasarkan hukum di Indonesia maka euthanasia adalah sesuatu perbuatan yang melawan hukum, hal ini dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan yang ada yaitu pada Pasal 344, 338, 340, 345, dan 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.