TUTORIAL MUSKULOSKELETAL JADI.doc
-
Upload
wahyu-pratama -
Category
Documents
-
view
5 -
download
2
Transcript of TUTORIAL MUSKULOSKELETAL JADI.doc
KASUS
Ny. Z berusia 47 tahun. Sudah 10 tahun bekerja sebagai pemulung yang setiap harinya harus berkeliling mengumpulkan barang bekas. 1 tahun yang lalu Ny. Z mengalami fraktur terbuka pada osse femur karena kecelakaan. Sampai sekarang Ny. Z masih beraktifitas sebagai pemulung. Ny. Z sering merasakan flaccid pada daerah ekstremitas bawah khususnya pada musculus femoris. Nyeri skala 7 juga kadang dirasakan dan inflamasi pun mulai tampak pada persendian.
I. IDENTIFIKASI ISTILAH1. Flaccid 2. Osse femur3. Musculus femoris
II. KLARIFIKASI ISTILAH1. Flaccid : Lemah, Kendur, lunak dan atonik ( kehilangan
tonus/ kehilangan kekuatan otot).( Dorland, edisi 28 )
2. Osse femur : Tulang mengandung unsur tulang pada paha.( Dorland, edisi 28 )
3. Musculus femoris : Otot paha.( Dorland, edisi 28 )
III. PEMBAHASAN (BRAINSTORMING)1. Penyebab Inflamasi pada persendian ?
- Tulang rawan yang rusak secara bertahap. Tulang rawan berfungsi sebagai peredam kejut tubuh. Seiring kerusakan bertambah tulang rawan mulai terkikis attau tidak bekerja sebai dulu untuk melindungi sendi. Seiring tulang rawan menjadi aus maka efek bantalan sendi mennghilang. Peradangan juga dapat terjadi dilapisan sendi sebagai reaksi terhadap kerusakan tulang rawan. (http://dokita.co)
2. Mekanisme Inflamasi?Inflamasi
Invasi pathogen
Prostaglandin, histamin (mediator nyeri)
Tutorial sistem muskuloskeletal | 7
Permeabilitas vaskuler
Vasodilatasi
Ekstravasasi
Marginasi (menempelnya leukositpada tepi vaskuler)
Rolling (leukosit berguling-guling permukaan endotel)
Adhesi (leukosit menempel kuat pada permukaan endotel) karena adanya molekul adhesi (ICAM-1dan V CAM-1) yang diaktifkan oleh TNF
dan IL-1)
Transigrasi, (leukosit berpindah menembus membrane basal sel endotel)
Migrasi (leukosit menuju kearah kemoaktran yang dilepas sumber cedera (granulasit dan manosit)
Inflamasi
(Guyton & Hall)
3. Apa yang menyebabkan flaccid pada daerah ekstremitas bawah khususnya musculus femoris?
- Flaccid disebabkan oleh hilangnya tonus otot yang mengakibatkan menurunnya kekuatan otot, atau bahkan tidak ada kekuatan otot,. Kekurangan bebrapa ion seperti natrium dan kalsium memungkinkan otot untuk tidak terjadi potensial aksi dari serabut otot tonus keseluruhan dihasilkan dari impuls saraf berkecepatan rendah yang berasal dari medulla spianalis.Impuls sraf ini sebaliiknya diatur sebagian oleh sinyal yang dijalarkan dari otak ke motoneuron anterior medulla spinalis yang sesuai dan sebagian lagi oleh sinyal sinyal yang berasal dari gelendong otot yangn terdapat didalam otot itu sendiri.(Guyton & Hall)
4. Jenis aktivitas apa yang menyebabkan nyeri pada Ny. Z ?
Tutorial sistem muskuloskeletal | 8
- Aktivitas memulung Ny. Z yang setiap hari membawa beban yang berat sehingga mengakibatkan penekanan pada sendi ekstremitas bawah.
5. Bagaimana cara mengatasi nyeri ?- Menggunakan menagemen nyeri seperti teknik relaksasi, nafas
dalam, distraksi dan kompres hangat.
6. Adakah hubungan antara penatalaksanaan fraktur pada Ny. Z sebelumnya dengan inflamsi pada persendian?
- Kemungkinan ada hubungannya, karena dilihat dari latar belakang Ny. Z sebagai pemulung hal ini mengkondisikan penatalaksanaan fraktur dilakukan dengan pengobatan seadanya tanpa penangan medis atau tepat, kemungkinan besar pathogen tertanam/invasi dalam daerah sekitar fraktur Ny. Z. Seiring berjalannya waktu, pathogen bermetastase dan bergranulasi sehingga sampai ke daerah persendian dan menyebabkan inflamasi, gesekan tulang persendian, aktivitas Ny. Z yang berjalan jauh setiap hari yang memungkinkan pengikisan sendi terjadi, tanpa diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup. (Guyton & Hall)
IV. Pathway
Tutorial sistem muskuloskeletal | 9
Fraktur
Invasi Patogen
Peradangan
Nyeri
Sinovial Menebal
Deformitas Sendi
Tutorial sistem muskuloskeletal | 10
Inviltrasi kedalam sub
condria
Hambatan nutrisi pada
kartilagoartikularis
Kerusakan kartilago dan
tulang
Tendon dan ligament melemah
Mudah luksasi dan sub luksasi
Kekuatan sendi
Hambatan mobilitas fisik
Kartilago nekrosis
Erosi kartilago
Adhesi pada permukaan sendi
Ankilosis fibrosa tulang
Terbatasnya gerakan sendi
Defisit keperawatan diri
( Reverensi Nanda NIC-NOC 2013, Jilid 2 , halaman 464 )
IV. Analisa Data
Data Etiologi Masalah DO :
- Skala nyeri 7
- Inflamasi mulai tampak pada persendian
Fraktur
Invasi pathogen
Pradangan
Nyeri
DS :- Ny.Z sering
merasakan flaccid pada daeroh ekstremitas bawah
Pradangan
Sinovial Menebal
Deformitas Sendi
Gangguan Citra tubuh
DS :- 1 tahun yang lalu
Ny.Z mengalami fraktur terbyka pada osse femur
- Sering merasakan flaccid pada daerah ekstremitas bawah
Deformitas Sendi
Inviltrasi kedalam sub condria
Hambatan nutrisi pada kartilagoartikularis
Kerusakan kartilago dan tulang
Tendon dan ligament melemah
Mudah luksasi dan sub luksasi
Mudah luksasi dan sub luksasi
Hambatan Mobilitas fisik
Tutorial sistem muskuloskeletal | 11
DS :- Ny.Z beraktifitas
sebagai pemulung
Deformitas Sendi
Inviltrasi kedalam sub condria
Hambatan nutrisi pada kartilagoartikularis
Kartilago nekrosis
Erosi kartilago
Adhesi pada permukaan sendi
Ankilosis fibrosa tulang
Terbatasnya gerakan sendi
Defisit keperawatan diri
V. Masalah keperawatan ( Prioritas )
1. Nyeri2. Hambatan mobilitas fisik 3. Ganguan citra tubuh4. Defisit keperawatan diri
VI. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d Agen cedera fisik ( Fraktur)
2. Hambatan mobilitas fisik b/d Gangguan musculoskeletal (Tendon dan ligament melemah )
3. Gangguan citra tubuh b/d Cedera ( Deformitas sendi )4. Defisit keperawatan diri : Mandi b/d Kelemahan ( Terbatasnya gerakan sendi )
Tutorial sistem muskuloskeletal | 12
VII. Intervensi
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1 Nyeri akut
DO :- Skala nyeri 7
- Inflamasi mulai tampak pada persendian
Pain Level
Pain control
Comfort levelCriteria hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan).
2. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri.
3. Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang.
1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas.
2. Gunakan teknik
komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman nyeri
pasien.
3. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
4. Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menentukan
intervensi.
5. Kolaborasikan
dengan dokter dalam Tutorial sistem muskuloskeletal | 13
pemberian analgesic
untuk mengurangi
nyeri
2 Hambatan Mobilitas Fisik
DS :- 1 tahun yang
lalu Ny.Z mengalami fraktur terbyka pada osse femur
- Sering merasakan flaccid pada daerah ekstremitas bawah
Joint Movement : Active Mobility Level Self Care : ADLS Transfer performance
Kriteria Hasil : Klien meningkat dalam
aktivitas fisik Klien mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas Memverbalisasikan
perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah.
1. Kaji TTV2. Kaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi.
3. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ALDS secara mandiri dan sesuai kemampuan.
4. Damping dan bantu pasien saat mobilitas dan bantu penuhi kebutuhan ALDS.
5. Berikan alat bantu jika klien memerlukan
3 Gangguan Citra Tubuh
DS :- Ny.Z sering
merasakan flaccid pada daeroh ekstremitas bawah
NOC : Body Image Self Estem
Kriteria Hasil :1. Body image positif2. Mampu mengidentifikasi
kekuatan personal3. Mendiskripsikan secara
factual perubahan fungsi tubuh.
1. Kaji secara verbal dan nonverbal, respon klien terhadap tubuhnya.
2. Monitor frekuensi mengkritik diri.
3. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan,
4. Dorong klien mengungkapkan perasaanya.
4 Deficit Perawatan Diri Mandi
DS :- Ny.Z
beraktifitas sebagai pemulung
NOC : Activity Intolerance Mobility : Physical
Impayred Self Care Defisit Hygiene Sensory perception,
Auditory disturbedKriteria Hasil :
Perawatan diri : aktivittas kehidupan sehari-hari (ADL)
1. Tempat handuk, sabun, deodorant, alat pencukur, dan aksesoris lainnya yang dibuthkan di samping tempat tidur atau kamar mandi.
2. Menyediakan artikel pribadi yang diinginkan (seperti, deodorran, sikat gigi, sabun mandi,
Tutorial sistem muskuloskeletal | 14
Mampu untuk melakukan aktivitas perawatan fisik dan pribadi secara mandiri
Perawatan diri mandi : mampu untuk membersihkan tubuh sendiri secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu.
Mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandi.
Membersihkan dan mengeringkan tubuh.
Mengungkapkan secara verbal kepuasan tentang kebersihan tubuh.
shampoo, lotion, 3. Memfasilitasi diri
mandi pasien, sesuai.4. Memantau
pembersihan kuku menurut kemampuan perawatan diri pasien
5. Memantau integritas kulit pasien.
6. Menjaga kebersihan
Tutorial sistem muskuloskeletal | 15
VIII. Penerapan AIK dalam kasus tutorial :
Ny. Z tidak bisa melaksanakan sholat secara normal dikarenakan nyeri pada persendian lutut.
Shalat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim selama masih memiliki akal dan ingatannya masih normal. Kewajiban tersebut harus dilakukan tepat pada waktunya. Halangan untuk tidak mengerjakan shalat hanya ada tiga macam, yaitu hilang akal seperti gila atau tidak sadar, karena tidur dan lupa (namun demikian ada kewajiban mengqadha di waktu lain).
Betapa pentingnya ibadah shalat ini, Rasulullah pernah bersabda :
“Urusan yang memisahkan antara kita (orang-orang Islam) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Oleh sebab itu siapa yang meninggalkan shalat, sungguh ia telah menjadi kafir.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Keringanan dalam mengerjakan shalat pun diberikan kepada orang sakit. Di antaranya dibolehkannya shalat sambil duduk, tidak terlalu menghadap kiblat, tidak ikut shalat Jumat dan Id, menjama' shalat dan lainnya.
Orang yang sedang sakit harus tetap melakukan shalat lima waktu, selama akal atau ingatannya masih tetap normal. Cara melaksanakannya sesuai dengan kemampuan orang yang sakit tersebut. Jika ia tidak mampu shalat dengan berdiri, maka ia boleh shalat dengan duduk. Jika ia tidak mampu dengan duduk, boleh shalat dengan berbaring ke sebelah kanan menghadap kiblat. Jika ia tidak mampu berbaring boleh shalat dengan terlentang dan isyarat.
Yang termasuk dalam arti tidak mampu adalah apabila ia mendapatkan kesulitan dalam berdiri atau duduk, atau sakitnya akan bertambah apabila ia berdiri atau ia takut bahaya. Hal ini dijelaskan dalam hadits sebagai berikut :
Dari Ali bin Abu Thalib ra. telah berkata Rasulullah SAW tentang shalat orang sakit : “Jika kuasa seseorang shalatlah dengan berdiri, jika tidak kuasa shalatlah sambil duduk. Jika ia tidak mampu sujud maka isyarat saja dengan kepalanya, tetapi hendaklah sujud lebih rendah daripada ruku;nya. Jika ia tidak kuasa shalat sambil duduk, shalatlah ia dengan berbaring ke sebelah kanan menghadap kiblat. Jika tidak kuasa juga maka shalatlah dengan terlentang, kedua kakinya ke arah kiblat.” (HR. Ad-Daruquthni).
Jadi Ny. Z sebagai seorang muslim harus tetap melaksanakan sholat wajib dengan cara duduk atau berbaring.
Tutorial sistem muskuloskeletal | 16
Tutorial sistem muskuloskeletal | 17