Tutorial Meningoensefalitis Presentation
description
Transcript of Tutorial Meningoensefalitis Presentation
TUTORIAL MENINGOENSEFALITIS
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN SYARAF RSIJ CEMPAKA PUTIH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Pembimbing : dr. Wiwin Sundawiyani, Sp. S
IDENTITAS PASIEN
• No. Rekam Medik : 00-94-31-97• Nama : Tn. IRB• Jenis Kelamin : Laki-laki• TTL : 12 Juni 1997 • Usia : 19 tahun• Alamat : Kampung sawah• Status : Belum menikah• Tanggal Masuk RS : 2 Juni 2016
ANAMNESIS Keluhan utama :
Penurunan kesadaran sejak 2 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran, sebelumnya kejang
seluruh tubuh, kejang berlnagsung < 1 menit, dan kejang berlangsung
sebanyak 3 kali. demam tinggi 2 hari SMRS. Menurut kakak pasien, pasien
sering batuk-batuk akhir-akhir ini. Nyeri kapala (+), gangguan pengelihatan
(-), pengelihatan ganda (-), sensitif terhadap cahaya (-) Mual muntah
disangkal, lemah anggota gerak (-). BAB dan BAK normal
• Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah mengalami keluhan yang sama seperti saat ini
• Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Dikeluarga os tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti os, ibu
menderita hipertensi
• Riwayat Pengobatan
Os pernah berobat untuk keluhan yang saat ini os rasakan
• Riwayat Alergi
Os menyangkal adanya alergi terhadap obat, makanan dan debu
• Riwayat Psikososial
Pasien merokok, jarang berolahraga
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit sedangKesadaran : SomnolenGCS : GCS E2M4V2 = 8
Vital SignTekanan Darah : 120/80mmHgNadi : 84 kali/m, regular, kuat angkatPernapasan : 22 kali/ menitSuhu : 38°C
Status Generalis
• Kepala : Normocephal, rambut hitam distribusi merata
• Mata : Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, pupil bulat
isokor diameter 5 mm, Refleks Cahaya (+/+)
• Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-)
• Mulut : Mukosa bibir kering, stomatitis (-)
• Telinga: Normotia, sekret (-)
• Leher : Pembesaran KGB (-)
THORAKS
Inspeksi = Tidak ada pernapasan yang tertinggal
Palpasi = Vocal premitus teraba diseluruh lapang paru
Perkusi = Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi = Vesikuler di seluruh lapang paru, Rh -/-, Wh -/-
JANTUNG
Inspeksi = Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi = Teraba ictus cordis di ICS 5 mid clavicularis sinistra
Perkusi = Batas jantung sinistra & dextra dalam batas normal
Auskultasi = BJ I & BJ II normal reguler, tidak ada bunyi jantung
tambahan
ABDOMEN
Inspeksi = Supel, spider nevi (-)
Palpasi = Nyeri tekan (-)
Perkusi = Timpani pada perkusi abdomen
Auskultasi = Bising usus dalam batas normal
EKSTREMITAS
Atas : Edema (-), Akral hangat (+), CRT < 2sc
Bawah : Edema (-), Akral Hangat (+), CRT < 2sc
Pemeriksaan Nervus Cranialis
NERVUS I (OLFAKTORIUS) DEXTRA SINISTRA Daya pembau Normal NormalNERVUS II (OPTIKUS) Daya penglihatan Normal Normal Pengenalan warna Normal Normal Medan penglihatan Normal Normal Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan Arteri/vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan Nervus Cranialis
NERVUS III (OKULOMOTORIUS) DEXTRA SINISTRA Ptosis - - Gerak mata ke : medial +
++
+++
atas bawah Ukuran pupil 3mm 3mm Bentuk pupil isokor isokor Refleks cahaya langsung + + Refleks cahaya tidak langsung + + Strabismus divergen negatif negatif Diplopia negatif negatif
Pemeriksaan Nervus Cranialis
NERVUS IV (TROKHLEARIS) DEXTRA SINISTRA
Gerak mata ke lateral bawah + +
Strasbismus konvergen Negatif Negatif
Diplopia - -
NERVUS VI (ABDUSEN) DEXTRA SINISTRA
Gerak mata ke lateral + +
Strasbismus konvergen negatif negatif
Diplopia - -
NERVUS V (TRIGEMINUS) DEXTRA SINISTRA Menggigit + + Membuka mulut + + Sensibilitas muka : Atas + + Tengah + + Bawah + + Refleks kornea + + Refleks bersin + + Refleks maseter Baik Baik Trismus negatif negatif
Pemeriksaan Nervus Cranialis
VII (Fascial) Mengangkat alisKerutan dahiMenutup mataMenyeringaiMenggembungkan pipi
BaikBaikBaikBaikBaik
B-aikBaikBaikBaikBaik
VIII (Vestibulochoclearis)
Tes Romberg Tes bisikTes RinneTes WeberTes Schwabach
-Baik
Tidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukan
-Baik
Tidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukan
Nervus IX (Glossopharingeus), X (Vagus)
UvulaDaya kecap Refleks muntahRefleks menelan
Letak di tengahTidak dilakukanTidak dilakukan
Normal
XI (Aksesorius) Memalingkan kepalaMengangkat bahu
BaikBaik
BaikBaik
XII (Hipoglossus) Sikap lidahFasikulasiTremor lidahAtrofi lidah
----
----
Pemeriksaan Motorik Pemeriksaan Sensorik
Tonus baik
Kekuatan Otot
4444 44444444 4444
Dextra SinistraRasa Raba- Ekstremitas Atas- Ekstremitas Bawah
++
++
Rasa Nyeri- Ekstremitas Atas- Ekstremitas Bawah
++
++
Rasa Suhu- Ekstremitas Atas- Ekstremitas Bawah
Tidak dilakukan
Refleks fisiologis Dextra Sinistra
Triseps + +
Biseps + +
Patella + +
Achilles + +
Refleks Patologis Dextra Sinistra
Babinski - -Chaddocck - -Oppenheim - -Gordon - -Schaeffer - -Gonda - -
Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran, sebelumnya kejang seluruh tubuh, demam tinggi 2 hari SMRS. Menurut kakak pasien, pasien sering batuk-batuk. Mual dan muntah disangkal, BAB dan BAK normal
Tekanan Darah : 120/80mmHgNadi : 84 kali/m, regular, kuat angkatPernapasan : 22 kali/ menitSuhu : 38°C
RESUME
DIAGNOSISDiagnosis Klinis : Penurunan kesadaran , Febris, Kejang
Diagnosis Topis : Meningens
Diagnosis Etiologi : Infeksi
Diagnosis Patologi : Inflamasi
Usulan Pemeriksaan : Pungsi lumbal, Kultur darah, Darah rutin, CT-scan, EEG
PROGNOSIS
Ad vitam : ad Bonam
Ad functionam : ad Bonam
Ad sanactionam : ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
MENINGOENSEFALITIS• Meningoensefalitis adalah
peradangan pada otak (encephalon) dan selaput otak (meningen)
MeningitisDEFINISIMeningitis adalah infeksi atau inflamasi yang terjadi pada selaput otak (meningens) yang terdiri dari piamater, arachnoid, dan duramater yang disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut dan kronis.
Etiologi
Bakteri Virus
Jamur/parasit
a. Bakteri non spesifik: meningokokus, H.
influenzae, S. pneumoniae, Stafilokokus,
Streptokokus, E. coli, S. typhosa
b. Bakteri spesifik : M. tuberkulosa
• Enterovirus• Virus Herpes
Simpleks Tipe I• Virus Varicela
Zoster• Cryptococcus
neofarmans• Toxoplasmagondi
i
Klasifikasi
Purulenta• Penyebab
terseringnya adalah bakteri non spesifik yang perjalanan infeksinya secara hematogen
Serosa• Penyebab
terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa, bisa juga oleh Toxoplasma gondhii, ricketsia
PatogenesisMeningitis Bakterial• Hematogen• Perluasan langsung dari sumber infeksi• Trauma kepala terbuka• Meningitis pda neonatus → a. Aspirasi cairan amnion b.
Infeksi bakterial secara transplasenta
Meningitis Viral• Pada umumnya virus masuk melalui sistem limfatik,
melalui saluran pencernaan (oleh Enterovirus) dan pada membran mukosa (oleh campak, rubella, VVZ, VHS), atau dengan penyebaran hematogen
Manifestasi Klinis
Boston Colage, February 2011
Rangsang Meningeal• Kaku kuduk• Kernig Sign• Brudzunski 1• Brudzunski 2
Pemeriksaan Penunjang• Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan
leukosit saja. • Pada Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga
peningkatan LED.• Pada Meningitis Purulenta didapatkan
peningkatan leukosit
Darah Rutin
• ↑ TIK = KontraindikasiPemeriksaan LCS
• Untuk mengeliminasi kecurigaan meningitis TBSputum BTA
• Foto polos paru untuk mengetahui ada/tidak kelainan pada pari
• CT Scan atau MRI untuk mengetahui adanya kelainan dan ada/tidak ↑ TIK
Foto polos paru/ Ct Scan/
MRI
PenatalaksanaanMedikamentosa• Terapi kausal (lama pemberian 10-14 hari)• Terapi simtomatik
Menghentikan Kejang Diazepam 0,2-0,5 mg/KgBB/dosis IV atau 0,4-0,6
mg/KgBB/dosis rektal suppositoria, kemudian dilanjutkan dengan :
Phenytoin 5 mg/KgBB/hari IV/PO dibagi dalam 3 dosis atau Phenobarbital 5-7 mg/Kg/hari IM/PO dibagi dalam 3 dosis
DemamParacetamol 10 mg/KgBB/dosis PO atau Ibuprofen 5-10 mg/KgBB/dosis PO diberikan 3-4 kali sehari
Bakteri Penyebab AntibiotikaS. pneumoniaeN. meningiditisL. monocytogenes
• Cefotaxime 2 g/6 jam• Ceftriaksone 2 g/12
jam + Ampicilin 2 g/4 jam IV
• Kloramfenikol 1 g/6 jam + Trimetoprim/Sulfametoxazole 10 mg/KgBB/IV/Hr
M. tuberculosa • Kombinasi OAT (INH, Pirazinamid, Rifampisin, Etambutol)
Virus • Istirahat dan pengobatan simptomatis.
Non Medikamentosa• Rawat di ICU atau di ruangan biasa
dengan pengawasan/observasi ketat.• Monitoring: TTV dan cairan.
EnsefalitisDefinisiSuatu penyakit demam akut dengan kerusakan jaringan parenkim SSP yang menimbulkan kejang, kesadaran menurun, atau tanda-tanda neurologis fokal.
EtiologiVirus DNA• Poxviridae : Poxvirus• Herpetoviridae : VHS, VVZVirus RNA• Paramiksoviridae : Virus Parotitis, Virus Morbili• Picornaviridae : Enterovirus, Poliomielitis,
Echovirus• Rhabdoviridae : Virus ensevalitis alpha,
Flavivirus ensefalitis jepang B• Bunyaviridae : Virus ensefalitis California
Kriteria DiagnostikBentuk
Asimtomatik• Gejala ringan, kadang ada nyeri kepala ringan atau demam tanpa diketahui penyebabnya. Diplopia vertigo, parastesi berlangsung sepintas. Diagnosis ditegakan dengan pemeriksaan LCS
Bentuk Abortif
• Nyeri kepala, demam tidak tinggi, kaku kuduk ringan. Umumnya terdapat ISPA atau infeksi gastrointestinal
Bentuk Fulminan
• Berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari yang berakhir kematian. Pada stadium akut demam tinggi, nyeri kepala difus yang hebat, apatis kaku kuduk, sidorientasi, sangat gelisah dan dalam waktu singkat bisa masuk ke koma dalam
Bentuk Khas Ensefalitis
• Gejala awal nyeri kepala ringan, demam, gejala ISPA atau infeksi GI selama beberapa hari. Kaku kuduk, kernig (+), gelisah, lemah, insomnia. Defisit neurologis,. Kesadaranmenurun, kejang fokal taua umum, hemiparesis, gangguan koordinasi, kelainan kepribadian, disorientasi, gangguan bicara, gangguan mental
Pemeriksaan penunjang• Pungsi lumbal (bila tidak ada kontraindikasi)- LCS jernih, tekanan bisa normal/meningkat- PMN ↑ diikuti pleositosis limfositik (< 1000/ul)- Glukosa dan Klorida normal- Protein normal atau sedikit meningkat (80-200 mg/dl)
• Pemeriksaan Darah- Leukosit : Normal/leukopeni/leukositosis ringan- Amilase serum ↑ pada parotitis- Fungsi hati abnormal pada hepatitis virus- Pemeriksaan Ab-Ag spesifik untuk HSV,
Cytomegalovirus, HIV• Pemeriksaan Radiologik- Foto toraks- CT Scan- MRI
Penatalaksanaan• Perawatan Umum• Edema Serebri : Dexametason dan
manitol 20%• Kejang : Diazepam 10-20 mg IV
perlahan-lahan dapat diulang sampai 3x dengan interval 15-30 menit. Bila masih kejang beri fenitoin 100-200 mg/12 jam/hari
• Terapi kausal : untuk HSV : Acyclovir