Tutorial

71
1 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Transcript of Tutorial

Page 1: Tutorial

1 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Page 2: Tutorial

2 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

KATA PENGANTAR

Kegiatan “Otomatisasi dan Integritas Manajemen data Cuaca ( 22 Stasiun )“ adalah merupakan kegiatan yang didisain untuk dapat mendukung operasional pembuatan respon cepat pelaporan cuaca, dan pengumpulan data synop perjam secara online dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang telah dimiliki BMKG. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa meteorologi kepada masyarakat, agar informasi yang disampaikan dapat lebih akurat dan lebih cepat. Pada tahap awal akan dicobakan ke 22 stasiun meteorologi.

Pemanfaatan data synop berguna untuk memantau terjadinya perubahan cuaca

dalam skala yang lebih luas, disamping mengatasi kesulitan pengumpulan data bila terjadi cuaca ekstrim. Data synop permukaan digunakan pula untuk peringatan dini bencana alam yang diakibatkan oleh faktor cuaca seperti hujan lebat, terjadinya angin kencang, puting beliung, kebakaran hutan, atau gejala perubahan cuaca lainnya. Demikian pula data ini kelak dapat digunakan untuk mendukung evaluasi prediksi cuaca dengan model numerik (Numerical Weather Prediction/NWP).

Untuk dapat melaksanakan salah satu tugas BMKG berupa peringatan dini cuaca dan pelaporan cuaca, forecaster yang bertugas sangat memerlukan dukungan data synop, yang diterima dari berbagai stasiun pengamatan didaerah. Dimana data synop yang saat ini diterima adalah data per tiga jam, dan data ini dirasakan masih belum memenuhi kebutuhan pembuatan respon cepat. Untuk itu, pada kegiatan tahun 2009 ini, Deputi Bidang Meteorologi melalui Pusat Meteorologi Publik telah membuat program untuk pengiriman data synop per-jam, dimana pengiriman data synop tersebut dirancang tidak menggangu pengiriman data synop pada jam utama. Program yang telah dirancang mudah untuk dioperasionalkan oleh petugas operasional di stasiun, mulai dari meng-entri data, pembuatan pelaporan sampai pada manajemen datanya. Sehingga diharapkan program ini akan mengatasi kendala perolehan data synop dari stasiun dengan lebih baik lagi.

Jakarta, September 2009

Deputi Bidang Meteorologi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Drs. Tuwamin Mulyono

NIP. 195212061976021001

Page 3: Tutorial

3 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

STANDARD OPERATION PROSEDURE

STANDARD OPERATION PROSEDURE

OTOMATISASI DAN INTEGRASI MANAJEMEN DATA CUACA

I. DEFINISI

Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca adalah kegiatan pengamatan cuaca permukaan (synop) dari stasiun (UPT) yang pengirimannya akan dilakukan tiap jam diluar jam pengamatan utama, dan synop tersebut selanjutnya secara otomatis akan terintegrasi secara online dan dapat langsung dilihat di BMKG pusat maupun daerah.

II. TUJUAN

1. Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca mendukung terlaksananya respon

cepat pem-buatan peringatan dini cuaca ekstrim atau pembuatan laporan kejadian cuaca ekstrim diperlukan adanya laporan cuaca secara online dari stasiun (UPT) daerah. Mempercepat proses pengumpulan data synop/jam ke BMKG pusat.

2. Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca dilakukan adalah untuk

mengoptimalkan pengumpulan data synop yang sudah terdigitasi diBMKG pusat.

III. PENANGGUNG JAWAB

1. Bidang Peringatan Dini Cuaca 2. Kepala stasiun (UPT) Daerah

IV. PELAKSANAAN TUGAS a. Forecaster on duty bidang sub bidang cuaca ekstrim sebagai pemantau. b. Observer on duty pada stasiun (UPT) daerah sebagai pengirim data.

V. KEBIJAKAN

a. Pengisian Me.48 oleh observer di stasiun (UPT) setelah pengamatan dilakukan tiap

jam. b. Untuk pengamatan jam 00; 03; 06; 09; 12; 15; 18 UTC dikirim seperti jam

pengamatan umumnya. c. Sedangkan untuk pengamatan selain jam utama tersebut dikirimkan pada jam 02;

05; 08; 11; 14; 17; 20; 23 UTC

Page 4: Tutorial

4 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

d. Waktu pengriman data selambat-lambatnya 6 jam setelah pengamatan dilakukan e. Apabila terjadi masalah pada saat pengiriman data agar segera melakukan

koordinasi dengan Bidang Peringatan Dini Cuaca dan melihat Tutorial pada BAB III Permasalahan.

VI. TAHAPAN KEGIATAN Tahapan kegiatan tertuang dalam buku petunjuk operasional yang telah disediakan satu

paket dengan SOP ini.

Jakarta, September 2009

Deputi Bidang Meteorologi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Drs. Tuwamin Mulyono

NIP. 195212061976021001

Page 5: Tutorial

5 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 2 STANDARD OPERATION PROSEDURE ...................................................................................................... 3 DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 5 BAB I APLIKASI PERANGKAT LUNAK SIMON ..................................................................................... 6

1.1 Tampilan MENU ...................................................................................................................... 6 1.2 Bidang Kerja Simon ................................................................................................................. 7

BAB II LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI ...................................................................... 11

2.1 Stasiun ......................................................................................................................................... 11 2.2 Entri ME48 ................................................................................................................................... 12

2.2.1 Tanggal (UTC) dan Jam (Waktu Setempat).......................................................................... 12 2.2.2 Angin - Penglihatan – Keadaan Cuaca ................................................................................. 14 2.2.3 Derajat Panas (koreksi) ........................................................................................................ 21 2.2.4 Suhu Udara .......................................................................................................................... 27 2.2.5 Suhu Ekstrim ........................................................................................................................ 30 2.2.6 Endapan ............................................................................................................................... 32 2.2.7 Perawanan ........................................................................................................................... 36 2.2.8 Lapisan Awan ....................................................................................................................... 49 2.2.9 Penyinaran Matahari ........................................................................................................... 52 2.2.10 Tanah/Catatan .................................................................................................................... 57 2.2.11 Observer ............................................................................................................................. 59

2.3 Laporan ME48 ........................................................................................................................... 61 2.4 Laporan ME45 ........................................................................................................................... 63

BAB III PERMASALAHAN ................................................................................................................... 65

1. Bagaimana jika data tidak terkirim otomatis ................................................................................ 65 2. Bagaimana mengirim data secara manual jika data tidak terkirim secara otomatis .................... 68 3. Bagaimana jika ingin merubah waktu pengiriman data ............................................................... 70

Page 6: Tutorial

6 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

BAB I APLIKASI PERANGKAT LUNAK SIMON

1.1 Tampilan MENU

Aplikasi Perangkat Lunak Simon dibuat untuk memudahkan pengguna melakukan Entri ME48.

Aplikasi ini didisain menggunakan Microsoft Visual Basic. Gambar di bawah ini adalah tampilan Menu

Simon.

Klik Untuk Melihat Laporan ME48 Klik Untuk Memasukan Data ME48 Klik Untuk Melihat Laporan ME45

Klik Untuk Klik Untuk Melihat Tutorial Setting IP

Klik Untuk Mengirim Data Klik Untuk Mengisi Data Stasiun Klik Untuk Memasukan Koreksi Data Klik Untuk Melihat KELUAR Menu

TUTORIAL OTOMATISASI DAN INTEGRASI MANAJEMEN DATA CUACA

Page 7: Tutorial

7 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

1.2 Bidang Kerja Simon

Aplikasi pada bidang kerja pemasukan data yang utama adalah pada lembar kerja Entry ME48,

setiap pengguna menginput data pada bidang kerja yang ada. Semua perintah dan pemasukan data

telah disusun berdasarkan Buku ME48 sehingga sangat mudah digunakan.

Contoh Bidang Kerja :

Bidang kerja Input data

Page 8: Tutorial

8 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Klik Tombol Simpan

Klik Tombol Hapus jika ingin mengahapus data

Klik Tombol Simpan

Klik Tombol Simpan setelah semua pemasukan data Telah dilakukan

Page 9: Tutorial

9 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Tampilan Sandi Synop Klik Sandi Synop

Klik Sandi Synop maka deretan sandi Synop akan tertulis lengkap sesuai dengan pemasukan data

yang telah dimasukan oleh pengamat.

Klik Untuk Mengirim Data ke CMSS

Semua data yang telah dimasukan ke dalam Entri ME48 dapat langsung dikirim ke dalam CMSS

Page 10: Tutorial

10 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Berikut adalah hasil tampilan browser setelah tombol Kirim Data ke CMSS di tekan.

Klik Tombol untuk mengirim sandi synop yang telah tampil ke dalam CMSS atau klik

tombol

Page 11: Tutorial

11 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

BAB II LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI

2.1 Stasiun

Untuk memulai pertama kali aplikasi ini, pengguna diharuskan untuk memasukan semua data

Stasiun pada Stasiun tempat Aplikasi Perangkat Lunak ini digunakan.

Klik Untuk Mengisi Data Stasiun

Contoh Keluaran hasil setelah Mengisi Data Stasiun

Klik Update

Catatan :

Klik Tombol Update jika terdapat Perubahan Data Stasiun.

TUTORIAL OTOMATISASI DAN INTEGRASI DATA SYNOP

Page 12: Tutorial

12 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2 Entri ME48

Pada tombol Menu ini pengguna dapat langsung memasukan data hasil pengamatan pada

Stasiunnya masing-masing

Klik Untuk Memasukan Data ME48

Setelah menekan tombol klik pada menu Entry ME48, pengguna melanjutkan langkah-langkah pemasukan data sebagai berikut:.

2.2.1 Tanggal (UTC) dan Jam (Waktu Setempat)

Masukkan Tanggal dan Jam

pengamatan lalu tekan Tombol OK.

Page 13: Tutorial

13 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Di bawah ini adalah Tampilan setelah tanggal dan jam pengamatan di masukan.

Sandi Synop akan otomatis tercetak sesuai dengan penginputan data yang dimasukan

Page 14: Tutorial

14 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.2 Angin - Penglihatan – Keadaan Cuaca

A. Pengenal Data Angin (iW)

Kolom pengenal data angin (iW) diisi angka sandinya. Contoh : iW = 3, maka langkah-langkah

penulisannya adalah sebagai berikut.

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah angka 3

Klik Tombol Jika ingin melihat tampilan sandi

Page 15: Tutorial

15 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Arah Angin (dd)

Arah angin harus dicatat didalam kolom “Arah Angin” dalam derajat penuh. Contoh : dd = 180°,

maka pada kolom tersebut ditulis 180.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Arah Angin seperti gambar di atas. Masukkan angka 180, Klik lalu Klik

Page 16: Tutorial

16 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

C. Kecepatan Angin (ff)

Kecepatan angin harus dicatat di dalam kolom “Kecepatan Angin“ dalam knot (disingkat kt).

Contoh: ff = 8kts, maka pada kolom tersebut ditulis 8.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Kecepatan Angin seperti gambar di atas. Masukkan angka 8, Klik lalu

Klik

Page 17: Tutorial

17 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

D. Penglihatan Mendatar (VV)

“Penglihatan Mendatar” dalam satuan kilometer (disingkat km) atau meter (disingkat m) yaitu bila

jarak penglihatan mendatar kurang dari 1 km.

Jika penglihatan mendatar 1 km atau lebih satuan km tidak perlu ditulis lagi.

Contoh : VV = 8 km, maka pada kolom tersebut ditulis 8.

Jika penglihatan mendatar kurang dari 1 km, satuan meter otomatis tertulis

Contoh : VV = 500 m, maka pada kolom tersebut ditulis 500 lalu tekan Enter.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Penglihatan Mendatar seperti gambar di atas. Masukkan angka 8, Klik

lalu Klik

Page 18: Tutorial

18 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

E. Keadaan Cuaca Pengenal data cuaca

Pengenal data cuaca (iX) diisi angka sandinya. Contoh : iX = 1, pada kolom tersebut ditulis 1.

Klik kolom ini Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah angka 1

Page 19: Tutorial

19 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

F. Keadaan cuaca waktu pengamatan (ww).

Yang dicatat pada kolom “Keadaan cuaca pada waktu pengamatan” adalah sesuai dengan Instruksi

Met/ 108/ Kode Synop/ 2000 tentang istilah present/ past weather. Contoh : keadaan langit secara

keseluruhan tidak ada perubahan (ww = 02), maka pada kolom tersebut ditulis “Cld Unch”.

Klik kolom ini Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah Cld Unch

Page 20: Tutorial

20 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

G. Keadaan cuaca waktu yang lalu 1 dan 2 (W1 dan W2)

Yang dicatat pada kolom “Keadaan cuaca waktu yang lalu 1” dan “Keadaan cuaca waktu yang lalu 2”

adalah sesuai dengan Instruksi Met/ 108/ Kode Synop/ 2000 tentang istilah present/ past weather.

Untuk pengisiannya angka sandi yang lebih tinggi ditulis pada kolom keadaan cuaca waktu tang lalu 1

kemudian angka sandi berikutnya ditulis pada kolom keadaan cuaca waktu yang lalu 2. Contoh :

keadaan cuaca waktu lalu ada badai guntur dan hujan, maka pada kolom W1 ditulis TS dan kolom

W2 ditulis RA.

Klik kolom ini Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah TS

Klik kolom ini Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah RA

Page 21: Tutorial

21 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.3 Derajat Panas (koreksi)

A. Derajat Panas

Sebelum membaca barometer harus dicatat dahulu pembacaan thermometer yang ada pada

barometer di dalam kolom “Derajat panas” dinyatakan dalam °C, °F atau K° (satuan ini tergantung

dari tipe barometer yang dipergunakan), misalnya 27,4° ditulis 27.4 dan Koreksi QFF = -7,3 ditulis -

7.3 Koreksi QFE = -7,7 ditulis -7.7

Untuk memasukan Koreksi Derajat Panas diperlukan Pemasukan Entri Data Koreksi pada Menu

Utama.

Langkah 1 :

Klik Tombol ini

Langkah 2:

Masukkan Derajat Panas dan QFF serta QFE tekan tombol

Page 22: Tutorial

22 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Hasil Keluaran setelah Tombol ditekan.

Catatan :

Pengguna dapat memasukan data Derajat Panas beserta QFF dan QFE terlebih dahulu sehingga

dapat memudahkan Entri ME48 seterusnya.

Langkah 3 :

Klik kolom ini Klik Menu combo yang tampil dan 27.4

Page 23: Tutorial

23 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Tekanan Dibaca

Dicatat didalam kolom “Tekanan dibaca” misalnya 1015,2 mb ditulis 1015.2 (tidak boleh disingkat).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Tekanan seperti gambar di atas. Masukkan angka 1015.2, Klik lalu Klik

Page 24: Tutorial

24 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Hasil setelah pemasukan mengisi Tekanan Dibaca

Hasil dari derajat panas dan tekanan dibaca diperoleh QFF inchi dan QFE inchi secara otomatis.

Page 25: Tutorial

25 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

C. Perubahan tekanan udara (ppp & P24P24P24)

Perubahan tekanan udara 3 jam yang lalu diisi setiap 3 jam sekali pada kolom tersebut. Selisih

perhitungan (ppp) ditulis sesuai dengan hasilnya (baik tanda + atau tanda -).

Contoh : ppp = + 1,5 mb ditulis + 1.5

ppp = - 1,5 mb ditulis – 1.5

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Perubahan Tekanan seperti gambar di atas. Masukkan angka -1.5, Klik

lalu Klik

Page 26: Tutorial

26 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Perubahan tekanan udara 24 jam yang lalu diisi setiap jam 00.00UTC dan 12.00 UTC pada kolom

tersebut. Selisih perhitungan (P24P24P24) ditulis sesuai dengan hasilnya (baik tanda + atau tanda --).

Contoh : P24P24P24 = + 2,0 mb, ditulis + 2.0

P24P24P24 = - 2,0 mb, ditulis – 2.0

Jika stasiun belum mempunyai barometer, kolom-kolom tersebut dikosongkan. Jika barometer

dalam keadaan rusak kolom-kolom tersebut diisi -- (garis mendatar).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Perubahan Tekanan 24 jam seperti gambar di atas. Masukkan angka 2, Klik

lalu Klik

Page 27: Tutorial

27 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.4 Suhu Udara

A. Suhu thermometer dari bola kering dan suhu bola basah (BK & BB)

Hasil pengamatan BK & BB dicatat di dalam kolom “Bola Kering” dan “Bola Basah” dalam derajat

Celcius (°C). Kedua suhu udara itu harus dibaca dengan teliti sampai persepuluhan derajat. Contoh:

suhu bola kering = 25,4°C ditulis pada kolomnya 25.4 dan suhu bola basah = 24,2°C ditulis pada

kolomnya 24.2.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Suhu Bola Kering seperti gambar di atas. Masukkan angka 25.4, Klik

lalu Klik

Page 28: Tutorial

28 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Langkah 3 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 4 :

Akan tampil Windows Suhu Bola Basah seperti gambar di atas. Masukkan angka 24.2, Klik lalu

Klik

Page 29: Tutorial

29 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Suhu titik embun dan lembab nisbi (TdTd & RH)

Suhu titik embun secara otomatis tertulis dalam derajat Celcius(°C) dan lembab nisbi tercatat dalam

persen (%).

Hasil TdTd dan RH setelah pemasukan data Bola Basah

Page 30: Tutorial

30 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.5 Suhu Ekstrim

Suhu Udara Maximum dan Minimum (TxTxTx & TnTnTn)

Suhu udara maximum dan minimum diamati sekali sehari, dicatat dalam kolom yang bersangkutan

pada tanggal dan jam diamati. Suhu udara maximum diamati pada jam 12.00 UTC.

Contoh : suhu udara maximum = 31,8°C, ditulis 31.8.

Suhu udara minimum diamati pada jam 00.00 UTC.

Contoh : suhu udara minimum = 24,6°C, ditulis 24.6.

Jika stasiun belum memiliki thermometer max/min, maka pada kolom tersebut dikosongkan. Jika

thermometer max/min rusak, maka pada kolom tersebut diisi -- (garis mendatar).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Suhu Maksimum seperti gambar di atas. Masukkan angka 31.8, Klik lalu

Klik

Page 31: Tutorial

31 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Langkah 3 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 4 :

Akan tampil Windows Suhu Minimum seperti gambar di atas. Masukkan angka 25.6, Klik lalu

Klik

Page 32: Tutorial

32 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.6 Endapan

A. Pengenal data curah hujan (iR)

iR dicatat sesuai dengan angka sandinya, misalnya iR disandi = 3, maka pada kolom tersebut ditulis 3.

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah angka 3

Page 33: Tutorial

33 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Hujan sejak takaran terakhir.

Jumlah curah hujan (RRR) dicatat di kolom “Hujan sejak takaran terakhir” dalam milimeter. Contoh :

RRR = 1,9 mm, ditulis 1.9. Jika curah hujan sangat sedikit (tidak dapat diukur) ditulis T.T.U (singkatan

dari tak terukur). Jika tidak ada hujan di dalam kolom tersebut ditulis 0 (nol).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Hujan Takaran Terakhir seperti gambar di atas. Masukkan angka 1.9, Klik

lalu Klik

Page 34: Tutorial

34 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

C. Hujan sejak 6 jam yang lalu

RRR 6 jam yang lalu dicatat di kolom “Hujan sejak 6 jam yang lalu” dalam milimeter. Contoh : RRR 6

jam yang lalu = 2,5mm, ditulis 2.5 Jika tidak ada hujan di dalam kolom tersebut ditulis 0 (nol).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Hujan 6 jam yang lalu seperti gambar di atas. Masukkan angka 2.5, Klik

lalu Klik

Page 35: Tutorial

35 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

D. Hujan sejak 24 jam yang lalu

RRR 24 jam yang lalu dicatat di kolom “Hujan sejak 24 jam yang lalu” dalam milimeter. Contoh : RRR

hujan 24 jam yang lalu = 3,7 mm, ditulis 3.7 Jika tidak ada hujan di dalam kolom tersebut ditulis 0

(nol).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Hujan 24 jam yang lalu seperti gambar di atas. Masukkan angka 3.7, Klik

lalu Klik

Page 36: Tutorial

36 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Pengamatan atau mengukur jumlah curah hujan hanya dilakukan pada jam-jam 00.00 UTC, 03.00

UTC, 06.00 UTC, 09.00 UTC, 12.00 UTC, 15.00 UTC, 18.00 UTC, 21.00 UTC, pada jam-jam selain jam

tersebut kolom endapan tidak perlu diisi (dikosongkan) karena tidak ada pengamatan hujan,

demikian pula jika stasiun belum memiliki alat penakar hujan. Jika alat penakar hujan dalam keadaan

rusak, kolom – kolom tersebut diisi -- (garis mendatar).

2.2.7 Perawanan

A. Awan rendah (CL)

Jenis awan rendah dicatat di dalam kolom “Awan rendah” dengan memakai singkatan jenis

awan rendah yang ditetapkan atau yang sudah baku, misalnya Cumulus dan Stratocumulus

ditulis Cu/Sc.

Jika tidak ada awan rendah (CL) di dalam kolom tersebut ditulis angka 0 (nol).

Jika awan rendah (CL) tidak kelihatan disebabkan oleh kabut atau adanya phenomena yang

lain, maka di dalam kolom tersebut diisi - (garis mendatar).

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah Jenis awan yang ditetapkan

Page 37: Tutorial

37 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Tinggi Dasar Awan

Tinggi dasar awan rendah dicatat di dalam kolom “Tinggi dasar” dalam meter (m), misalnya tinggi

dasar awan rendah 600m dan 750m pada kolom tersebut ditulis 600/750.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Tinggi Dasar Awan Rendah seperti gambar di atas. Masukkan angka 600 pada

Tinggi Dasar Awan 1 dan 750 pada Tinggi Dasar Awan 2, Klik lalu Klik

Page 38: Tutorial

38 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

C. Tinggi Puncak Awan

Tinggi puncak awan rendah dicatat di dalam kolom “Tinggi puncak” dalam meter (m), misal tinggi

puncak awan rendah Cu 5.000m dan Cb 15.000m maka pada kolom tersebut ditulis 5.000/ 10.000.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Tinggi Puncak Awan Rendah seperti gambar di atas. Masukkan angka 5000

pada Tinggi Puncak Awan 1 dan 10000 pada Tinggi Puncak Awan 2, Klik lalu Klik

Jika tidak ada awan rendah (CL) maka di dalam kolom tinggi dasar dan tinggi puncak awan

tidak perlu diisi (dikosongkan).

Jika tinggi awan rendah tidak dapat ditentukan karena kabut atau adanya phenomena lain

maka dalam kolom tersebut diisi tanda – (garis mendatar).

Page 39: Tutorial

39 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

D. Arah / Sudut elevasi (DL atau Da/ eC)

Dalam kolom arah/ sudut elevasi disini diisi dengan 2(dua) hasil kegiatan pengamatan yaitu

pengamatan pergerakan awan rendah (DL atau Da) dan pengamatan sudut elevasi puncak awan (eC),

jadi DL atau Da dan eC dicatat/ ditulis pada kolom tersebut. Contoh : awan Cb dilihat bergerak dari

timur (90°) dengan sudut elevasinya sekitar 30°, maka pada kolom tersebut diisi 090/ 30,

dimana DL atau Da = 090 dan eC= 30.

Tinggi puncak awan rendah dicatat di dalam kolom “Tinggi puncak” dalam meter (m), misal tinggi

puncak awan rendah Cu 5.000m dan Cb 15.000m maka pada kolom tersebut ditulis 5.000/ 10.000.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Page 40: Tutorial

40 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Akan tampil Windows Arah/Sudut Elevasi seperti gambar di atas. Masukkan angka 090 pada Arah 1,

Masukkan 0 pada Arah 2. Pilih 30 pada Sudut ELevasi 1 dan 0 pada Arah Sudut Elevasi, Klik

lalu Klik

Catatan : Pengisian pada kolom sudut elevasi (eC), sbb :

Angka sandi (eC) :

- (puncak awan tidak terlihat) ditulis 0

- 1 (45° atau lebih) - “ – 45

- 2 (sekitar 30°) - “ – 30

- 3 (sekitar 20°) - “ – 20

- 4 (sekitar 15°) - “ – 15

- 5 (sekitar 12°) - “ – 12

- 6 (sekitar 9°) - “ – 9

- 7 (sekitar 7°) - “ – 7

- 8 (sekitar 6°) - “ – 6

- 9 (kurang dari 5°) - “ – 5

Catatan:

Jika tidak ada awan konvektif/orografik maka pada kolom sudut elevasi (eC) tidak perlu diisi

(dikosongkan). Misalnya hanya ada awan rendah Sc yang bergerak dari barat (270°) maka

pada kolom arah/ sudut elevasi cukup diisi 270.

Jika awan rendah tidak bergerak, dalam kolom tersebut ditulis STNR (singkatan dari

Stationary) dan sudut elevasi puncak awan jika ada tetap ditulis.

Jika tidak ada awan rendah, kolom tersebut ditulis No Cloud.

Jika awan rendah tidak kelihatan karena kabut atau adanya phenomena yang lain atau

gerakan awan rendah kacau (tidak dapat ditentukan), maka kolom tersebut diisi – (garis

mendatar).

Page 41: Tutorial

41 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

E. Banyaknya (Nh)

Di dalam kolom “Banyaknya” dicatat banyaknya awan rendah (Nh) dalam okta, misalnya jumlah

awan rendah 3/8 ditulis 3.

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah Banyaknya Okta

Catatan :

Jika tidak ada awan rendah, pada kolom tersebut diisi 0 (nol).

Jika banyaknya awan rendah tidak dapat diamati disebabkan oleh kabut atau adanya

phenomena lain maka pada kolom tersebut diisi – (garis mendatar).

Page 42: Tutorial

42 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

F. Awan menengah (CM)

Banyaknya/ jenis awan menengah (CM) dicatat di dalam kolom “Awan menengah”, misalnya : 3/8

Altostratus Tebal ditulis 3/As(1).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Jenis/Banyaknya Awan Menengah seperti gambar di atas. Pilih As(1) pada

Jenis Awan Menengah dan pilih Banyaknya dengan angka 3, Klik lalu Klik

Catatan:

Jika tidak ada awan menengah, pada kolom tersebut diisi 0 (nol).

Jika awan menengah tidak kelihatan disebabkan oleh kabut atau adanya phenomena yang

lain maka pada kolom tersebut diisi tanda – (garis mendatar).

Page 43: Tutorial

43 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

G. Arah Derajat (DM)

Arah bergeraknya awan menengah dicatat pada kolom “Arah” dalam derajat, misalnya awan

bergerak dari barat (270° ) maka pada kolom tersebut ditulis 270.

H. Tingginya (hShS)

Tinggi dasar awan menengah dicatat di dalam kolom “Tingginya” dalam meter (m), misalnya tinggi

dasar awan menengah 2700m maka pada kolom tersebut ditulis 2700.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Page 44: Tutorial

44 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Awan Menengah Arah/Tinggi seperti gambar di atas Masukkan 270 pada Arah

Derajad dan Masukkan Tinggi dengan angka 2700, Klik lalu Klik

Catatan :

Jika awan menengah tidak bergerak maka pada kolom tersebut ditulis STNR.

Jika awan menengah tidak ada maka pada kolom tersebut ditulis No Cloud.

Jika awan menengah tidak kelihatan karena kabut atau adanya phenomena yang lain atau

gerakan awan menengah kacau (tidak dapat ditentukan) maka pada kolom tersebut diisi

tanda – (garis mendatar).

Jika tidak ada awan menengah pada kolom tersebut dikosongkan.

Jika tinggi dasar awan menengah tidak dapat ditentukan karena kabut atau adanya

phenomena yang maka pada kolom tersebut diisi tanda - (garis mendatar).

Page 45: Tutorial

45 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

I. Awan Tinggi (CH)

Banyaknya/jenis awan tinggi (CH) dicatat pada kolom “Awan Tinggi” dalam meter (m), misalnya : 2/8

Cirrus Tebal ditulis 2/Ci(2).

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Jenis/Banyaknya Awan Tinggi seperti gambar di atas. Pilih Ci(2) pada Jenis

Awan Tinggi dan pilih Banyaknya dengan angka 2, Klik lalu Klik

Catatan :

Jika tidak ada awan tinggi pada kolom tersebut ditulis 0 (nol).

Jika awan tinggi tidak kelihatan disebabkan kabut atau adanya phenomena yang lain maka

pada kolom tersebut diisi tanda – (garis mendatar).

Page 46: Tutorial

46 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

J. Arahnya (DH)

Arah bergeraknya awan tinggi dicatat pada kolom “Arah” dalam derajat, misalnya : awan bergerak

dari selatan (180° ) ditulis 180.

K. Tingginya (hShS)

Tinggi dasar awan tinggi (CH) dicatat pada kolom “Tingginya” dalam meter (m), misalnya tinggi dasar

awan tinggi 9000m ditulis 9000.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Page 47: Tutorial

47 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Awan Tinggi Arah/Tinggi seperti gambar di atas Masukkan 180 pada Arah

Derajat dan Masukkan Tinggi dengan angka 9000, Klik lalu Klik

Catatan :

Jika awan tinggi tidak bergerak pada kolom tersebut ditulis STNR.

Jika tidak ada awan tinggi pada kolom tersebut ditulis No Cloud.

Jika awan tinggi tidak kelihatan karena kabut atau adanya phenomena yang lain atau

gerakan awan tinggi kacau (tidak dapat ditentukan) maka pada kolom tersebut diisi tanda –

(garis mendatar).

Jika tidak ada awan tinggi pada kolom tersebut dikosongkan.

Jika tinggi dasar awan tinggi tidak dapat ditentukan karena kabut atau adanya phenomena

yang lain maka pada kolom tersebut diisi tanda – (garis mendatar).

Page 48: Tutorial

48 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

L. Bagian langit yang tertutup awan (N).

Pada kolom tersebut dicatat jumlah bagian langit yang tertutup awan (N) dalam okta tanpa

memandang jenis awan, missal jumlah awan 7/8 oktas ditulis 7.

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah Banyaknya Okta

Catatan :

Jika tidak ada awan rendah, awan menengah dan awan tinggi pada kolom tersebut diisi 0

(nol).

Jika jumlah awan tidak dapat ditentukan karena kabut atau adanya phenomena yang lain,

maka pada kolom tersebut diisi tanda – (garis mendatar)

Page 49: Tutorial

49 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.8 Lapisan Awan

Di dalam kolom ini harus dicatat berturut-turut :

A. Jenis (C)

Jenis awan dicatat pada kolom “jenis” misalnya Cumulus ditulis Cb sesuai dengan singkatan nama

awan ( Instruksi Met/101/Synop/2000).

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah Jenis Lapisan Awan

Page 50: Tutorial

50 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Tingginya (hShS)

Tinggi dasar awan dicatat pada kolom “tingginya” dalam meter (m), misalnya tinggi dasar awan

600m ditulis 600.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Tinggi Awan seperti gambar di atas. Masukkan angka 600, Klik lalu Klik

Page 51: Tutorial

51 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

C. Banyaknya (NS)

Banyaknya awan dari lapisan-lapisan awan yang ada dicatat dalam kolom “banyaknya” (NS) dalam

okta, misalnya 3/8 ditulis 3. Pengisian dalam kolom lapisan awan harus dimulai dengan golongan

lapisan yang paling rendah lalu lapisan yang lebih tinggi, kecuali awan Cb harus selalu didahulukan

jika ada.

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah Jenis Lapisan Awan

Catatan :

Jika tidak ada awan (N = 0) kolom jenis dan tingginya dikosongkan, sedangkan kolom

banyaknya diisi 0 (nol) dan kelompok 8NSChShS dihilangkan/ tidak ditulis.

Jika awan tidak kelihatan karena kabut atau adanya phenomena yang lain (NS = 9), maka

pada semua kolom-kolom jenis dan banyaknya diisi tanda – (garis mendatar) dan kolom

tingginya diisi data vertical visibility, kelompok 8NSChShS disandi 89/hShS dimana hShS diisi

penglihatan tegak (vertical visibility).

Khusus untuk stasiun otomatik jika tidak ada pengukuran keadaan awan (N = /), maka semua

kolom “lapisan awan” dikosongkan.

Page 52: Tutorial

52 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.9 Penyinaran Matahari

A. Pengenal data alat penguapan (iE)

Diisi angka sandinya, misalnya iE disandi 1 maka pada kolom Tersebut ditulis 1.

Klik kolom ini lalu Klik Menu combo yang tampil dan pilihlah Pengenal data alat penguapannya

Page 53: Tutorial

53 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Jumlah penguapan selama 24 jam yang lalu (EEE)

Dicatat jumlah penguapan selama 24 jam yang lalu dalam milimeter. Misalnya jumlah penguapan

15,3mm ditulis 15,3.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Penguapan seperti gambar di atas. Masukkan angka 15.3, Klik lalu Klik

Catatan :

Jika jumlah penguapan tidak ada (nol) maka pada kolom tersebut ditulis 0.

Pengamatan penguapan hanya dilakukan satu hari sekali pada jam 00.00 UTC, maka pada

jam-jam selain jam 00.00 UTC kolom tersebut dikosongkan.

Jika alat penguapan dalam keadaan rusak, kolom tersebut diisi tanda – (garis mendatar).

Page 54: Tutorial

54 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

C. Radiasi total selama 24 jam yang lalu (F24F24F24F24)

Jumlah radiasi mahari langsung selama 24 jam yang lalu (F24F24F24F24) dalam Joule/cm2 dicatat/ diisi

pada kolom radiasi total.

Misal : F24F24F24F24= 156,4 Joule/cm2, ditulis 156,4.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Radiasi Matahari seperti gambar di atas. Masukkan angka 156.4, Klik

lalu Klik

Page 55: Tutorial

55 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Catatan :

Jika tidak ada radiasi total selama 24 jam yang lalu maka pada kolom tersebut ditulis 0.

Pengamatan radiasi total dilakukan satu hari sekali pada jam 00.00 UTC, maka pada jam-jam

selain jam 00.00 UTC kolom tersebut dikosongkan.

Jika alat pengukur radiasi matahari langsung dalam keadaan rusak, kolom tersebut diisi

tanda – (garis mendatar).

Jika stasiun belum memiliki alat pengukur radiasi matahari langsung, maka pada kolom

tersebut dikosongkan.

D. Penyinaran Matahari (SSS)

Dicatat lamanya matahari bersinar selama 24 jam yang lalu dalam persepuluhan jam, misalnya

lamanya matahari bersinar selama 24 jam yang lalu adalah 4 jam 30 menit = 4,5 jam, maka pada

kolom tersebut ditulis 4.5.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Page 56: Tutorial

56 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Penyinaran Matahari seperti gambar di atas. Masukkan angka 4.5, Klik

lalu Klik

Catatan :

Jika tidak ada penyinaran matahari selama 24 jam yang lalu maka pada kolom tersebut

ditulis 0.

Pencatatan lamanya penyinaran matahari dilakukan satu hari sekali pada jam 00.00 UTC,

maka pada jamjam selain jam 00.00 UTC kolom tersebut dikosongkan.

Jika alat pengukur lamanya penyinaran matahari dalam keadaan rusak, kolom tersebut diisi

tanda – (garis mendatar).

Jika stasiun belum memiliki alat pengukur lamanya penyinaran matahari, maka pada kolom

tersebut dikosongkan

Page 57: Tutorial

57 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.10 Tanah/Catatan

A. Keadaan tanah

Keadaan tanah dicatat dalam kolom “Keadaan Tanah” dalam bentuk sandi E (state of ground), misal

sandi E = 1 maka pada kolomnya ditulis/ diisi 1.

Langkah 1 :

Klik Kolom Berikut

Langkah 2 :

Akan tampil Windows Keadaan Tanah seperti gambar di atas. Pilih angka 1, Klik lalu Klik

Page 58: Tutorial

58 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Catatan

dalam kolom “Catatan”, misalnya ada air bah, maka pada kolom tersebut ditulis air bah

Masukan data pengamatan sesuai dengan kolomnya

Page 59: Tutorial

59 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.2.11 Observer

A. Paraf

Setiap pengamat/ petugas observasi synop diharuskan menulis nama terang dan parap pada kolom

yang yang telah ditentukan di dalam buku pengamatan tiap-tiap jam (Me.48).

Paraf Sesuai kolom

Page 60: Tutorial

60 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

B. Nama Terang

Nama terang ditulis dengan huruf cetak dan dibuat sekali pada saat pengamat mulai bertugas dan

pada jam-jam berikutnya cukup dengan paraf.

Nama Terang sesuai kolom

Page 61: Tutorial

61 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.3 Laporan ME48

Pada tombol Menu ini pengguna dapat melihat laporan ME48 yang dihasilkan dari pemasukan data

sebelumnya.

Klik Untuk Melihat Laporan ME48 Akan tampil Kotak Menu Berikut: Klik dan Pilih Tanggal Laporan ME48

Klik dan Pilih Jam Laporan ME48 lalu Tekan Tombol

Page 62: Tutorial

62 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Contoh Hasil Laporan ME48

Page 63: Tutorial

63 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2.4 Laporan ME45

Pada tombol Menu ini pengguna dapat melihat laporan ME45 yang dihasilkan dari pemasukan data

sebelumnya.

Klik Untuk Melihat Laporan ME45 Akan tampil Kotak Menu Berikut:

Klik dan Pilih Tanggal Laporan Lalu Tekan Tombol

Page 64: Tutorial

64 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Contoh Hasil Laporan ME45

Page 65: Tutorial

65 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

BAB III PERMASALAHAN Pada ini akan di bahas pertanyaan dan jawaban seputar permasalahan-permasalahan yang umum

yang mungkin timbul terhadap program SIMON.

Jangan melakukan Perubahan Password Komputer, perubahan password akan

menimbulkan permasalahan otomatisasi pengiriman data.

Pertanyaan :

1. Bagaimana jika data tidak terkirim otomatis

Jawab : Lakukan Langkah- Langkah Berikut. 1.1 Pastikan Jariangan Internet tidak terputus 1.2 Pastikan Alamat URL tidak Berubah

Klik Untuk Melihat Alamat URL

TUTORIAL OTOMATISASI DAN INTEGRASI DATA SYNOP

Page 66: Tutorial

66 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Akan Tampil Windows berikut. Dan pastikan Alamat URL seperti tampilan di bawah ini.

1.3 Pastikan Icon Pageant timbul di pojok kanan bawah Windows ini.

Page 67: Tutorial

67 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Jika Icon ini tidak muncul lakukan langkah berikut:

1. Restart Komputer sampai muncul tampilan seperti di atas, atau

2. jika tidak tampil lakukan langkah berikut secara manual

Tekan Tombol pilih Putty Pageant seperti Gambar di bawah ini.

Page 68: Tutorial

68 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

2. Bagaimana mengirim data secara manual jika data tidak terkirim

secara otomatis

Jawab: Lakukan Langkah- langkah berikut Langkah 1 :

Klik Untuk Melihat Kirim Data

Langkah 2: Akan Tampil Windows berikut.

Pilih explore txt

Page 69: Tutorial

69 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Langkah 3: Pilih Tanggal.txt

Langkah 4:

Klik Tomfool

Page 70: Tutorial

70 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

3. Bagaimana jika ingin merubah waktu pengiriman data

Jawab : tidak diperkenankan merubah waktu pengiriman data, namun jika dipandang perlu maka lakukan langkah berikut.

Langkah 1:

Tekan Tombol Pilih Control Panel

Langkah 2 : Pilih Schedule Tasks, Lalu Klik 2 (dua) kali

Page 71: Tutorial

71 Tutorial Otomatisasi dan Integrasi Manajemen Data Cuaca

Langkah 3 : Pilih Icon Send dan Klik 2 (dua) kali Langkah 4 : Pilih dan KLik Tab Schedule Waktu Start Time/Mulai

pengiriman dapat dirubah

Jika ingin merubah interval waktu pengiriman klik tombol Rubah interval waktu Yang diinginkan