Tutorial 1 Pertemuan 2

15
Learning objective NEUROANATOMI Sistem saraf dibagi menjadi dua struktur divisi, yaitu: 1. Sistem Saraf Pusat (SSP) : otak dan medula spinalis 2. Sistem Saraf Tepi (SST) : somatik, otonom, enteric nervus. Gambar 1 : sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi Jaringan Saraf : Sistim saraf terdiri dari 2 tipe sel yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi untuk merasa, berpikir, mengingat, kontrol aktifitas otot dan mengatur sekresi kelenjar,

description

Migrain

Transcript of Tutorial 1 Pertemuan 2

Page 1: Tutorial 1 Pertemuan 2

Learning objective

NEUROANATOMI

Sistem saraf dibagi menjadi dua struktur divisi, yaitu:

1. Sistem Saraf Pusat (SSP) : otak dan medula spinalis

2. Sistem Saraf Tepi (SST) : somatik, otonom, enteric nervus.

Gambar 1 : sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi

Jaringan Saraf :

Sistim saraf terdiri dari 2 tipe sel yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi untuk

merasa, berpikir, mengingat, kontrol aktifitas otot dan mengatur sekresi kelenjar, sedangkan

neuroglia mendukung, memberi makan, dan melindungi neuron serta menjaga homeostasis

cairan intersistial.

Terdapat 3 bagian neuron: badan sel, dendrit dan akson. Serabut saraf merupakan

istilah untuk penonjolan saraf yang keluar dari badan sel neuron. Beberapa saraf rmpunyai 2

tonjolan yaitu beberapa dendrit dan 1 akson. Dendrit merupakan bagian neuron yang

Page 2: Tutorial 1 Pertemuan 2

menerima input. Akson menjalarkan impuls saraf ke neuron lain, otot atau kelenjar. Akson

merupakan penonjolan panjang, tipis, silindris yang bersambung dengan badan sel di axon

hilock. Akson yang dekat axon hilock merupakan segmen inisial. Di kebanyakan neuron,

impuls saraf muncul di persambungan axon hillock dan segmen inisial dan disebut sebagai

triger zone.

Gambar 2 : Bagian - bagian Neuron (badan sel, akson, dendrit)

Klasifikasi neuron secara struktural, tergantung dari jumlah prosesus dari badan sel,

yaitu :

a. Neuron multipolar (biasanya mempunyai beberapa dendrit dan 1 akson, kebanyakan

neuron di otak dan spinal cord.

b. Neuron bipolar (mempunyai 1 dendrit dan 1 akson). Ditemukan di retina, teliga dan

area olfaktorius di otak.

c. Neuron unipolar (mempunyai dendrit dan akson yang bergabung membentuk prosesus

yang keluar dari badan sel, disebut juga neuron pseudounipolar.

Page 3: Tutorial 1 Pertemuan 2

Klasifikasi fungsional: (berdasar arah impuls saraf/potensial aksi disampaikan dari

CNS):

a. Neuron sensoris atau aferen, mengandung reseptor sensoris di dendritnya. Jika

stimulus yang sesuai mengaktifasi reseptor sensoris, neuron sensoris membentuk

potensial aksi di aksonnya dan diarahkan ke CNS melalui nervus kranial ataupun

spinal (kebanyakan unipolar),

b. Neuron motor atau eferen, menyampaikan potensial aksi menjauhi CNS melalui

nervus kranial ataupun spinal (kebanyakan multipolar),

c. Neuron asosiasi atau interneuron terutama terletak di dalam CNS antara neuron

sensoris dan motoris. Interneuron mengintegrasikan informasi sensoris dari neuron

sensoris dengan menimbulkan respon motoris dengan mengaktifasi neuron motor

yang sesuai (kebanyakan multipolar).

Sistem Saraf Pusat :

A. Otak

Terbagi atas struktur struktur utama sebagai berikut:

1. Cerebrum

Struktur :

a. Hemisphere dextra dan sinistra

b. Fissura longitudinal cerebri

c. Corpus callosum

d. Gyrus

Lobus frontalis : gyrus presentralis, gyrus frontalis superior, media,

inferior, dan orbitalis.

Lobus parietalis: gyrus postsentralis, gyrus marginalis, gyrus angularis.

e. Sulcus : sulcus centralis, occipitalis dan lateralis.

f. Lobus : frontalis, parietalis, occipitalis, dan temporalis.

Page 4: Tutorial 1 Pertemuan 2

Gambar 3 : Bagian – bagian otak

2. Cerebellum (otak kecil) : berfungsi sebagai pusat kordinasi keseimbangan

3. Diencephalon (thalamus dan hipothalamus)

4. Truncus encephala, terdiri atas 3 bagian: mesencephalon, pons, dan medula

oblongata.

5. Cranial Meninges, terdiri dari: duramater, arachnoidea mater, dan piamater.

6. Ruangan yang memisahkan meningen:

Spatium subdural: memisahkan duramater dan arachnoideamater, terletak di

bawah duramater.

Spatium subarachnoideum: memisahkan arachnoideamater dari piamater,

terisi oleh liquor cerebrospinalis, terletak di bawah arachnoideamater.

Sistem ventrikel :

Otak memiliki struktur yang disebut sebagai ventrikel yaang diisi oleh cairan

serebrospinal (LCS) yang dihasilkan oleh plexus choroidalis. Liquor

cerebrospinalis bersirkulasi dari dalam ventrikel menuju spatium

subarachnoideum.

Page 5: Tutorial 1 Pertemuan 2

Gambar 4 : fungsi otak

Gambar 5 : cranial menginges

Page 6: Tutorial 1 Pertemuan 2

Decuscasio pyramidalis:

Gambar 6 : Decuscasio pyramidalis

B. Medula spinalis

Merupakan struktur lanjutan dari medulla oblongata dan terletak di dalam tulang

belakang.

1. Segmen utama medulla spinalis: segmen cervicalis, thoracalis, lumbalis,

sacralis, dan coccygeus. Tiap segmen terdiri atas substansi alba dan substansi

grisea (cornu anterior, cornu posterior, cornu lateral).

2. Bagian dari medulla spinalis:

a. Conus medularis

b. Cauda equine

c. Fillum terminalis

3. Spinal meninges : duramater, arachnoideamater, dan piamater.

Vaskularisasi sistem saraf pusat:

a. Sistem arteri

1. Sirkulus arteriosus Willisi

a. cerebri anterior dan posterior, a. communican anterior dan posterior, a.

carotis interna.

Page 7: Tutorial 1 Pertemuan 2

Gambar 7 : Circulus Willisi

2. a. serebri media ramus lentikulostriata

Gambar 8: arteri sistem saraf pusat

b. Sistem vena

Vena sistem sinus jantung

Page 8: Tutorial 1 Pertemuan 2

Gambar 9 : vena sistem saraf pusat

Sistem Saraf Tepi :

Secara anatomis, sistem saraf tepi dibagi menjadi dua divisi:

1. Nervus cranialis (bercabang dari otak)

Nervus Fungsi

N. Olfactorius (N I) Untuk penciuman

N. Opticus (N II) Untuk penglihatan

N. Occulomotorius (N III) Penggerak bola mata dan otot mata

N. Trochlearis (N IV) M. ektraokuler

N. Trigeminus (N V) Wajah, orbita, hidung, lidah depan

N. Abducens (N VI) M. ekstraokuler

N. Facialis (N VII) Indra pengecap, kelenjar saliva,

penggerak otot wajah

N. Vestibulococlearis (N VIII) Pendengaran dan keseimbangan

N. Glossofaringeus (N IX) Mengunyah (Lidah, laring, glandula

parotid)

N. Vagus (N X) Sensori telinga eksterna, indra pengecap

(epiglotis)

Page 9: Tutorial 1 Pertemuan 2

N. Acessorius (N XI) Motorik otot-otot tubuh

N. Hypoglossus (N XII) Penggerak lidah

2. Nervus spinalis (bercabang dari medulla spinalis)

a. C1 – C8 : N. Cervicalis 8 pasang

b. T1 – T12 : N. Thoracalis 12 pasang

c. L1 – L5 : N. Lumbalis 5 pasang

d. S1 – S5 : N. Sacralis 5 pasang

e. Co 1: N. Coccygeus 1 pasang

Gambar 10 : nervus cranialis

A. Sistem saraf somatik

Serat saraf sensorik dan motorik ke kulit, otot rangka dan sendi. Jalur sensori somatik

menghubungkan informasi dari reseptor sensori somatik ke area somatosensori di

korteks serebri dan serebelum. Jalur ke korteks serebri mengandung ribuan 3 set

Page 10: Tutorial 1 Pertemuan 2

neuron: first-order neuron (dari reseptor ke brain stem atau spinal cord), second-order

neuron (dari brain stem atau spinal cord ke thalamus) dan third-order neuron (dari

tahalamus ke korteks serebri).

B. Sistem saraf enteric

Reseptor terdapat pada gastrointestinal, yaitu plexus myentericus / aurbach dan plaxus

submucosa / meissner.

C. Sistem saraf Autonom

Serat saraf sensorik dan motorik ke seluruh otot polos, otot jantung dan kelenjar.

Terdiri dari subdivisi simpatis dan parasimpatis.

1. Subdivisi simpatik : keluar dari medulla spinalis segmen thoracolumbal,

neurotransmiter berupa norepinephrin/ noradneralin.

Gambar 11 : segmen thoracolumbal subdivisi simpatik

2. Subdivisi parasimpatik : keluar dari medulla spinalis segmen craniosacral,

neurotransmiter berupa asetilkolin.

Page 11: Tutorial 1 Pertemuan 2

Gambar 12 : segmen craniosacral subdivisi parasimpatik

Gambar 13 : perbedaan simpatik dan parasimpatik

Page 12: Tutorial 1 Pertemuan 2

Gambar 14 : fungsi subdivisi simpatik dan parasimpatik

Daftar pustaka

Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2006. Text Book of Medical Physiology. 11th ed. Elsevier

Sounders. Mississippi.

Tortora, G.J & Derrickson, B.H., 2009. Pronciles pf Anatomy and Physiology. 12th ed. Vol

2, John Wiley & Sons Inc. Danver.

Hansen, John T.2010. Netter’s Clinical Anatomy. 2nd. Saunders Elsevier