Tuntutan kompetensi pelaku konstruksi

2
Nama : Nur Fitria Permatasari NPM : 18314158 Kelas : 1TA01 Mata Kuliah : Pengantar Teknik Sipil Tuntutan Kompetensi Pelaku Konstruksi Menurut sumber wacana www1.pu.go.id/uploads/berita/ppw300804w.htm, tuntutan kompetensi pelaku konstruksi adalah: 1. Membangun infrastruktur Indonesia ke depan yang diperkirakan jumlah penduduknya akan meningkat menjadi 300 juta jiwa 2. Melaksanakan UU Jasa Konstruksi 3. Mengatasi permasalahan seperti perizinan, insentif perpajakan, kestabilan keamanan, kepastian hukum, dan pertumbuhan ekonomi yang belum stabil 4. Dapat bersaing dengan pihak asing Menurut pendapat saya, pelaku konstruksi memanglah harus berkompeten, dimana kompeten disini adalah dapat menjadi sosok profesional yang mampu mengatasi berbagai permasalahan, baik di lapangan maupun tidak. Pelaku konstruksi Indonesia juga harus mempersiapkan diri akan adanya AFTA dan WTO yang intinya pelaksanaan kerjasama antarnegara di suatu wilayah yang sebenarnya juga bisa mengancam pelaku konstuksi Indonesia. Indonesia yang merupakan Negara berkembang sangatlah membutuhkan pembangunan. Ini adalah peluang yang bagus bagi para pelaku konstruksi Indonesia. Namun yang perlu diingat, pelaku konstruksi haruslah jujur dan bertanggung jawab dalam segala proyek yang sedang ditangani agar

Transcript of Tuntutan kompetensi pelaku konstruksi

Page 1: Tuntutan kompetensi pelaku konstruksi

Nama : Nur Fitria Permatasari

NPM : 18314158

Kelas : 1TA01

Mata Kuliah : Pengantar Teknik Sipil

Tuntutan Kompetensi Pelaku Konstruksi

Menurut sumber wacana www1.pu.go.id/uploads/berita/ppw300804w.htm, tuntutan kompetensi

pelaku konstruksi adalah:

1. Membangun infrastruktur Indonesia ke depan yang diperkirakan jumlah penduduknya akan

meningkat menjadi 300 juta jiwa

2. Melaksanakan UU Jasa Konstruksi

3. Mengatasi permasalahan seperti perizinan, insentif perpajakan, kestabilan keamanan, kepastian

hukum, dan pertumbuhan ekonomi yang belum stabil

4. Dapat bersaing dengan pihak asing

Menurut pendapat saya, pelaku konstruksi memanglah harus berkompeten, dimana kompeten disini

adalah dapat menjadi sosok profesional yang mampu mengatasi berbagai permasalahan, baik di

lapangan maupun tidak. Pelaku konstruksi Indonesia juga harus mempersiapkan diri akan adanya AFTA

dan WTO yang intinya pelaksanaan kerjasama antarnegara di suatu wilayah yang sebenarnya juga bisa

mengancam pelaku konstuksi Indonesia.

Indonesia yang merupakan Negara berkembang sangatlah membutuhkan pembangunan. Ini adalah

peluang yang bagus bagi para pelaku konstruksi Indonesia. Namun yang perlu diingat, pelaku konstruksi

haruslah jujur dan bertanggung jawab dalam segala proyek yang sedang ditangani agar ke depannya

Indonesia memiliki konstruksi-konstruksi yang bagus dan berkualitas.