TUNTUNAN - jambi.kemenag.go.idA. Hukum Sholat Idul Fitri Ada tiga pendapat terkait hukum shalat Idul...

TUNTUNAN SHALAT IDUL FITRI BERSAMA KELUARGA

DIMASA COVID-19

DIEDARKAN OLEH KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI JAMBI TAHUN 2020

Jalan Ahmad Yani Nomor 13 Telanaipura 36122 – Telp. ( 0741 ) 60849 WA: Kasubbag Umum dan Humas : 081366599474

Website : http//jambi.kemenag.go.id

Tuntunan Shalat Sunah Idul Fitri 1441 H

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi 2020 Hal. 2

SAMBUTAN Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, saat ini kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah dan sebentar lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri. Meskipun Raya Idul Fitri tahun ini hadir dalam suasana pandemi covid-19, namun semangat untuk meraih kemuliaan yang terkandung di dalamnya, tidak boleh redup. Ummat Islam harus bijak memaknai suasana pandemi covid-19 agar tidak terjebak dalam ruang kebingungan dan kekhawatiran. Mewabahnya virus corona hingga saat ini harus dapat kita maknai bersama sebagai ujian kesabaran bagi ummat Islam. Kesabaran merupakan sikap yang potensial memuliakan manusia, karena kesabaran adalah energi bagi imunitas ketenangan dalam diri manusia. Ketenangan sangat dibutuhkan siapapun pada saat menjalani kehidupan di masa pandemi covid-19 yang marak dengan suasana kecemasan dan kebingungan. Guna meminimalisir suasana kebingungan, khususnya bagi ummat Islam yang akan melaksanakan ibadah shalat sunnah idul fitri, di masa pandemi covid-19, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jambi, berupaya untuk memberikan panduan ibadah dengan menerbitkan Tuntunan Pelaksanaan Shalat ‘Id Bersama Keluarga di Masa Pandemi Covid-19, hasil kerja sama antara tim dengan pihak-pihak terkait. Melalui sambutan ini saya sampaikan ucapan terima kasih, kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam proses penyusunan buku Tuntunan Pelaksanaan Shalat ‘Id Bersama Keluarga di Masa Pandemi Covid-19, semoga amal kebaikan semua pihak dibalaskan Allah dengan kemuliaan yang tak berbatas, aamiin Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi Ttd. Drs. H. MUHAMAD, M.Pd.I



BAGIAN I

TUNTUNAN SHALAT IDUL FITRI

A. Hukum Sholat Idul Fitri

Ada tiga pendapat terkait hukum shalat Idul Fitri sebagai berikut:

1. Sunnah muakkad (sangat dianjurkan) ini pendapat Imam Malik dan Imam Syafi'i.

2. Fardhu kifayah menurut pendapat Ahmad bin Hanbal (madzhab Hanbali)

3. Wajib bagi setiap muslim laki-laki. Ini pendapat madzhab Hanafi.

(Lihat Al-Majmuk V/5, Al-Mughni III/253, Al-Inshaf V/316, Al-Ikhtiyarat 82.)

B. Amalan Sunnah Sebelum Pelaksanaan shalat Idul Fitri:

1. Mengumandangkan takbir

Mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushala dan rumah-rumah pada malam hari raya, sejak terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah pada pagi hari raya Idul Fitri. Anjuran ini ditulis dalam Kitab Raudlatut Thalibin.

2. Mandi sebelum shalat Ied

Nabi selalu mandi sebelum berangkat ke tempat shalat Ied, baik shalat Idul Fitri maupun Idul Adha. Dalam hadir riwayat Ibnu Majah, Nabi bersabda: " Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, 'Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

3. Memakai pakaian terbaik dan wewangian

Menggunakan pakaian terbaik saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad. Tak hanya itu, Nabi juga menganjurkan memakai wewangian. " Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya." (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak)

4. Makan sebelum shalat Idul Fitri

Nabi Muhammad selalu makan sebelum melaksanakan shalat Ied. Walaupun hanya sedikit. Sejumlah hadis menjadi dasar tuntunan ini. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Idul Adha sampai dia shalat dulu." (HR. At Tirmidzi No. 542, Ibnu Majah No. 1756, Ibnu Hibban No. 2812, Ahmad No. 22984)

5. Melaksanakan salat Ied di lapangan

Imam Abu Hamid Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin berkata, " Disukai melaksanakan shalat Ied di tanah yang luas, kecuali di Mekah dan Baitul Maqdis. Sekiranya hari itu hujan, tidak mengapa melaksanakannya di masjid. Dan dibolehkan



pada hari yang sangat panas berdebu, imam menyuruh seorang laki-laki untuk shalat Ied bersama orang-orang lemah di masjid, sementara ia keluar ke tanah lapang bersama orang-orang yang kuat seraya bertakbir."

Dan dalam hadis sahih riwayat Imam Al Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda: " Dan dari Abu Sa'id Al Khudri Radiyallahu Anhu, ia berkata, 'Adalah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, beliau keluar pada hari Idul Fitri dan Adha ke mushala. Dan yang pertama kali beliau lakukan adalah shalat."

Yang dimaksud mushala dalam hadis itu adalah tanah lapang yang terletak di pintu masuk Madinah sebelah timur. Sedangkan yang dimaksud 'yang pertama kali dilakukan adalah shalat', yaitu Nabi Muhammad tidak memulai dengan khutbah terlebih dahulu.

6. Mengajak semua keluarga ke tempat shalat Ied

Idul Fitri maupu Idul Adha merupakan hari kemenangan untuk umat Muslim. Pada kedua hari raya itu, Nabi mengajak semua keluarganya ke tanah lapang tempat pelaksanaan shalat Ied. Dalam hadir riwayat Ibnu Majah dan Al Baihaqi Nabi bersabda: " Bahwasannya Rasulullah Salallahu Alaihi wa Sallam menyuruh istri-istri dan anak-anaknya keluar pada dua hari raya."

7. Jalan kaki menuju tempat shalat Ied

Salah satu kebiasaan Nabi Muhammad sebelum shalat Ied adalah berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan shalat Ied. Dalam sebuah hadis riwayat At Tirmidzi disebutkan, " Dan dari Ali Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, ia berkata, 'Termasuk dari sunnah adalah keluar pada hari raya dengan berjalan kaki."

C. Tata Cara Shalat Idul Fitri Berjamaah bersama keluarga Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi Covid 19, maka Shalat Idul Fitri di rumah dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika dilakukan secara berjamaah, jumlah jamaah minimal 4 (empat) orang. Satu

orang imam dan tiga orang makmum. 2. Usai shalat Ied, khatib melaksanakan khutbah. 3. Jika jumlah jamaah kurang dari 4 (empat) orang atau bila tidak ada yang

berkemampuan untuk khutbah, maka shalat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.

Pertama, membaca niat sholat Idul Fitri

Bacaan yang pertama dalam sholat idul fitri yaitu niat. Berikut ini bacaannya,

يد الفطر أصل ي تعــــالى \ركعتين )مأموماسنة لع إماما( لل Usholli sunnatan liidil fitri rakataini (mamumam/imaman) lillahi taala. Artinya: Aku berniat sholat sunnah idul fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah taala.



Hukum melafalkan niat ini merupakan sunnah, yang wajib adalah secara sadar dan sengaja dalam batin berniat akan menunaikan sholat sunnah idul fitri. Sebelum imam dan makmum berniat, dimulai tanpa azan dan iqamah karena tidak disunnahkan. Cukup hanya dengan seruan ash-shalaatul jami'ah.

Shalat dimulai tanpa adzan dan iqamah (karena tidak disunnahkan), melainkan cukup dengan menyeru "ash-shalâtu jâmi‘ah".

Kedua, Takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa.

Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali pada rakaat pertama. Di sela-sela setiap takbir tersebut dianjurkan membaca:

سبحان هللا والحمد هلل وال إله إال هللا وهللا أكبر Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallh wallahu akbar. Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

Ketiga, membaca Surat al-Fatihah.

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca Surat al-A'lâ, lalu ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi.

Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, lakukan takbir lagi sebanyak

lima kali (5x) seraya mengangkat tangan dan melafalkan "allâhu akbar" seperti sebelumnya. Jangan lupa di antara setiap takbir itu, membaca bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.

Kemudian baca Surat al-Fatihah, lalu Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Kelima, selesai salam, Jama’ah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung.

D. Tata Cara Shalat Idul Fitri Sendiri Di Rumah

Berikut Ketentuan pelaksanaan shalat Idul Fitri sendiri di rumah: 1. Niat yang dipakai merupakan niat tunai (ada'an), bukan mengqadha. Berikut ini

lafalnya.

ة سن

ىصل

ر أ

لفط

ة لعيد ا

قبل

بل ال

ق مست

ن ي عتاء رك

د أ

عال

هلل ت

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati ad’an lillhi ta‘ala.

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.”

https://www.suara.com/tag/jamaah



2. Dilaksanakan dengan bacaan pelan (sirr) 3. Tata cara pelaksanaannya mengacu pada Bagian II buku ini (Tuntunan Idul Fitri

Bersama Keluarga).

4. Tidak ada Khutbah

E. Qadha Shalat Hari Raya

Melakukan qadha shalat hari raya baik idul fitri maupun idul adha bagi yang ketinggalan shalat pada waktunya hukumnya sunnah. Waktu shalat Idul fitri adalah sejak terbit matahari sampai tergelincir matahari (masuk waktu zhuhur). Imam Nawawi dalam Al-Majmuk, hlm. 5/33 menyatakan:

ذا فاتت صالة العيد: قد ذكران أ ن الصحيح من مذهبنا أ هنا فرع يف مذاهب العلامء ا

يس تحب قضاؤها أ بدا، وحاكه ابن املنذر عن ماكل وأ يب ثور ، وحىك العبدري رأ ي

ماكل وأ يب حنيفة واملنذري وداود أ هنا ال تقىض، وقال أ بو يوسف ومحمد: تقىض يف

اليوم الثاين، وال حضى يف الثاين والثالث، وقال أ حصاب أ يب حنيفة: مذهبه مكذههبام،

ذا صالها من فاتته مع اال مام يف وقهتا أ و بعده، صالها ركعتني كصالة اال مام .وا

Artinya: “Dalam mazhab-mazhab ulama apabila ketinggalan shalat hari raya. Sudah kami sebutkan bahwa pendapat yang sahih dalam mazhab Syafi'i adalah bahwa hukumnya sunnah mengganti (qadha) shalat ied. Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir dari Malik dan Abu Tsaur. Sedangkan dalam riwayat Al-Abdari Imam Malik dan Abu Hanifah, Ibnul Mundzir dan Daud berpendapat tidak sunnah. Abu Yusuf berkata: shalat Idul fitri diqadha di hari kedua. Sedangkan idul adha di qadha di hari kedua dan ketiga. Ulama mazhab Hanafi berkata: Mazhabnya Abu Hanifah sama dengan mazhabnya Abu Yusuf dan Muhammad. Apabila seseorang yang ketinggalan itu shalat hari raya bersama imam pada waktunya atau setelah itu, maka ia shalat dua rakaat sebagaimana shalatnya imam.”

F. Tuntunan Khutbah Idul Fitri

Rukun Khutbah

Rukun adalah sesuatu yang jika tidak dipenuhi maka tidak sah amal tersebut. Adapun

rukun khutbah adalah sebagai berikut:

1. Hamdalah, yakni ucapan “Alhamdulillah” , berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabir

r.a.: “Sesungguhnya Nabi SAW. berkhutbah pada hari Jum’at, maka (beliau) memuji

Allah (dengan mengucap Alhamdulillah) dan menyanjung-Nya”. (HR. Imam Muslim).

2. Syahadat (Tasyahud), yaitu membaca “Asyhadu anla ilaaha illallah wahdahu laa

syarikalahu wa Asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu”, berdasarkan

hadits Nabi SAW:



“Tiap-tiap khutbah yang tidak ada syahadatnya adalah seperti tangan yang

terpotong”. (HR. Ahmad dan Abu Dauwd).

3. Shalawat

4. Wasiyat Taqwa, antara lain ucapan “Ittaqullah haqqa tuqaatih”.

5. Membaca ayat Al-Qur’an, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabir bin Samurah ra:

“Adalah Rasulullah SAW. berkhutbah (dalam keadaan) berdiri dan duduk antara dua

khutbah, membaca ayat-ayat Al-Qur’an serta memberikan peringatan kepada

manusia”. (HR. Jama’ah, kecuali Bukhari dan Tirmidzi).

6. Berdo’a

Semua rukun khutbah diucapkan dalam bahasa Arab. Empat rukun yang pertama

(Hamdalah, Syahadat, Shalawat dan wasiyat) diucapkan pada khutbah yang

pertama dan kedua, sedangkan ayat Al-Qur’an boleh dibaca pada salah satu

khutbah (pertama atau kedua) dan do’a pada khutbah yang kedua.



Bagian II

BACAAAN SHALAT IDUL FITRI

BERJAMAAH

BACAAAN SHALAT IDUL FITRI BERJAMAAH

BILAL : جامعة

الةل م هللا2الص

ر رحمك

لفط

لعيد ا

جامعة

الةل × الص

MAKMUM : هللا إل

ه آل إل

ةل الص

LAFAZ NIAT SHALAT SUNAT IDUL FITRI

ة سن

ىصل

ر أ

لفط

لعيد ا

عال

ا هلل ت موم

ا/مأ ة إمام

قبل

بل ال

ق مست

ن ي عت رك

“Aku berniat shalat sunat Idul Fitri dua raka’at menghadap qiblat sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala”

RAKA’AT 1

Imam & Diikuti

Makmum

Takbiratul Ihram ب

كهلل أ

ا

Doa Iftitah

لل ك

حمد

ا وال ب

ك ب

كا وسبح ث هللا ا ب

صيل

وا رة هللا بك

،ان

اننىر طذي ف

لل وجهي

هت ا وج ا مسلم

رض حنيف

اماوات وال الس

ا من نن وما ا كي

مش

ومحياي و ، ال سكي

ون ي

ن صل

لل ان ي

ممان عان ربى ال مي

،ل

يك

ش

ل

ن وا

مرت

ا لك

وبذ

هن ا ل مسلمي

. من ال

Takbir ke 1 s.d. 6

ب كهلل أ

ا

ح ب س و هللا ان

م لح ا

و هلل د

إ ل ل إ ه

هللا و هللا ل

أ ك ب

(Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallh wallahu akbar.)

Imam Takbir ke 7

ب كهلل أ

ا

اتحة ف ال سورة

عل ال

سورة

....

عل ال

ك ح اسم ربى سبى

(boleh diganti surah lain sesuai kemampuan) Selanjutnya Ruku’, Sujud, Duduk diantara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi

seperti shalat biasa



RAKA’AT 2

Imam & Diikuti

Makmum

Takbir 1 s.d. 4

ب كهلل أ

ا

ح ب س و هللا ان

م لح ا

و هلل د

إ ل ل إ ه

هللا و هللا ل

أ ك ب

(Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallh wallahu akbar.)

Imam Takbir ke 5

ب كهلل أ

ا

اتحة ف ال سورة

اشية غ ال سورة

اشية.... غ ال حديث

اكتل أ

ه

(boleh diganti surah lain sesuai kemampuan) Catatan: Untuk pembacaan ayat setelah surat al fatihah, boleh diganti dengan surah-surah pendek lainya sesuai kemampuan.



DO’A SETELAH SHALAT IDUL FITRI

حيم حمن الر الر بسم الل

ربى لل

حمد

ل ا

حمد

ال

كا لن ه. يا رب

مزيد ئ

افن ويك

نعمه ي

ا يوافن . حمد ن مي

عالال

انك

طريم وعظيم سل

ك ال

ل وجهك

لجل ي

بغنما ين

. ك

ا ع لى ص م ه لل

د يى س ل

ا ن

ع و د م ح م

لج ل ا

ن م ه وصحبه أ عي

ا م ه لل

ل ك

م ح ال

ع د

ل أ ب ن

ل غ ت ن

م ر ر ه ا ش

ض

ان

، ا م ه لل

ت م ل ب ق

و ام ي ا الصى ن

، ام ي ق ال

و ن س ح أ

ل ن

خ ا ال

. ام ت

ا ع اج م ه لل

ل ع ن م ه ي ا ف ن

ت ائ ق

ن م ك

ع اج ، و ار الن

ل ه ي ا ف ن

ن م م ال

ن ل و ب ق ي

ال . ن ي ز ائ ف

ا م ه لل

ط ع أ

ا ن

خ ب

ه ذ

و م و ي ا ال

خ اص ، و ه ي ا ف م ب

ع ف

ا ن

و ه ش

ه ي ا ف م ش

، ا م ه لل

اك ب ت

ل ه ي ف نا

ل ك

ر خ ع اج و ب

لا ف ا ن ا د ال و ب ه ي بار

ل اص و و ين

ا م ح ر ل

ع اج ، و ن

لا ي ا ن

اد ب ع ن هللا م ك

م ال

غ ر و ف

ي م ه ل

فن ه ذ

م و ي ا ال

ك ار ب م ال

، ا و م م ح ار م ه لل

ت و م ا و ان

ن ن م ل س م ال . ي ا ع ا م ي م ه لل ن م طي

ت ن م ع ان م و اء ش

ت إ ،اء ش

ا ه ل

ن

ط اع ف

ن

ا الل، م ح الر ف و ط

ة

ام و ع ع ن

ا ن

ب ال

ش و ط

ى الن م ق

ام ، و ة

د د

ل ن ا م ن

ل د ر ن ك

ح ز قا

ب ل ر ع م ل

ت ف

ك

و ت اع ط

. ك

ا م ه لل

ص ل م ك

ن

ر ه ا ش

ال

ي ذ ك

ف ض ل اس و ت

ت خ ل ص ل

ت

ن س ف

ع ج ، و ك

ل ت

أ ج ه

را

ل م ل

ن ن م ؤ و ي

غ ل ر ف

انا

م ل

ن ب ن ذ ، إ ي

ا ه ل

و ن

ق د أ ف ر ط ف ا ب ن

ر ط

د ي ع الس ك

ي ذ ال

ر م أ

تا ن

ب ه ي ف و م ال

ص ة و د

و م ح ة الر ل

الص ام و د

ت اس و ة ل

اع ب ت

ى الذ و ر ك

ل ا

ك م ار ث

ن ن ا م ي ه

ذ ب ر ك

ك تنن م ط

يئ ال ق ب و ل

ال ائ خ

ب و . ة ف

ك م ل

ك س ت

ق ت

ع رن ال

اج ل الر و ق

ف ة

، غ ر ف

ان ك

ه الل

م غ ر ف

ع ان ن ك

ام آث

ن

ب و م ا ال

ن ع ، و ة ق

أ خ ائ ط

ن

م ا ال

ر غ

ة ق

ن ا م م ، ف

رر إ اف غ

ل ك

و اف س ع ن ا م م و . اك

ا و م ه لل

اك ب ت م ن م ع ا م ن

ن ع ن ت

ج ب م ه ي ل

ات ن

ك

ار و ال

، و ة ف

ع م د أ

ي ل م ع ا ن ن

ك

ع و اي ط

اك

ال ي اف ك

ن ا م ، ي ة

ي ل

خ ع فن

ه ي ل

ي اف خ

ح ، ب ة

ى ع ق ك

اد ب ع ل

ي ك

ا أم ر ك

الن م ر ك ي ا م ح ا ر ، ي ي

. م ي ح ا ر ن

ا نتا صل

ل من ـب

ـقا تن هم رب

للا ا

ن عن

ضنا وت

نعود

ا وق

نا وسجود

و عن

ا ورك

وصيا من

ن مي عا ل

هلل يا رب ال

ا يا ا

ن صب

قم ت مى

ا وت

ند عبن

ا وت

و عن

نشخ . وت

ا وقن

ةآل خرة حسن

ي ا وفن

ةيا حسن

نني الد

ا فنا آتن

ن ار رب

اب الن

ص ، و عذ

هللا ل

ع

د يى س ل ع و د م ح ا م ن

س و ه ب ح ص و ه آل ل

و م ل

م لح ا

بى ر هلل د

ع ال

ن م ال . ي



BACAAN BILAL PADA KHUTBAH IDUL FITRI

Setelah takbiran, petugas bilal menyerukan shalat idul fitri kepada seluruh jama’ah

dengan bacaan;

ال إله إال هللا وهللا أكبر، اهلل أكبر، اهلل أكبر اهلل أكبر ه اهلل أكبر ولل الحمد

مكم هللا × عة رح يد الفطر ركعتين جام ٢الصالة سنة لع سول هللا صل ى هللا عليه وسلم الصالة د ر الاله االهللا مـحم

Setelah shalat idul fitri, petugas bilal kembali berdiri dan menghadap ke jama’ah, lalu

mengucapkan;

مكم هللا، نين رح ين وزمرة المؤم ر المسلم إعلموا أن يومكم هذا معاش

يد ال عام احل هللا لكم فيه الط غفور يوم ويوم السرور ويوم الم فطريوم ع

يام م عليكم الص د الخ ،وحر نبر إذا صع يب على الم تواواسمعوا ط انص

مكم هللا، × يعوا رح ۳واط

Bilal masih dalam posisi berdiri, Khatib berjalan menuju mimbar dan menghadap ke

arah kiblat, lalu kemudian bilal memimpin doa:

نا د الل هم صل على سي د ين وعلى آله وصحبه ۳×…محم اللههم قو اجمع

سالم ين والمسلمات ، اإل ن المسلم نات ،م نين والمؤم نهم ،والمؤم الحياء م

ى الوانصرهم على المعان ،والموات اختم ،د ين د نك بالخير رب ، لنا م

ين، ر ين برحمتك ياخير الناص م اح . ياارحم الر

Selanjutnya Khotib Memulai khutbah pertamanya dan setelah selesai khotib duduk

sejenak dan Petugas bilal membaca sholawat nabi sebagai pengantar untuk masuk

kepada Khutbah Kedua sebagai berikut:



د اللههم ك، بجاللك وكمالك على زين صل وسل م، وز م وتفضل وبار وانع

ك، باد ك، واشرف ع باد ، وامام طيبة ع العرب والعجم ، سي د والحرم

نا ي هللا تبارك وتعالى ومو سي د على آله وصحبه وسل م ورض د و النا محم

ين عن كل صحابة رسول هللا اجمع

Selanjutnya Khotib Memulai khutbah kedua yang diakhiri dengan membaca doa,

maka selesailah seluruh rangkaian ibadah shalat dan khutbah idul fitri.



Khutbah Idul Firti 1441 H

KHUTBAH 1

كبيا والمد هلل كثيا ×... 3×... هللا أكب 3هللا أكب × ...3هللا أكب هللا أكب و هلل المد ، لإله إلا هللا وهللا أكب ،وسبحان هللا بكرة وأصيل

أشهد أن ل إله إلا هللا وحده ل شريك له وأشهد أنا سي دن ممادا عبده دن وشفيعنا ومولن مماد ورسوله الدااعي إل رضوانه. الل هما صل على سي

وعلى آله وأصحابه وسلام تسليما كثيا. ي بت قوى هللا، واصبوا وصابروا ورابطوا د ع اب م أ : فيا عباد هللا، أوصيكم وإيا

ت فلحون. لعلاكم : ومن ي تاق اللا يعل لاه مرجا وي رزقه من حيث قال هللا ت عال ف كتابه الكري

ل يتسب

Saudaraku dan keluargaku yang Dirahmati Allah SWT

Allah SWT berfirman:

أعوذ بهلل من الشايطان الراجيم ي أي ها الاذين آمنوا ات اقوا اللا ولتنظر ن فس ماا قدامت لغد وات اقوا اللا إنا اللا

خبي با ت عملون “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18)

Saudaraku dan keluargaku yang Dirahmati Allah SWT

➢ Tujuan utama perintah Puasa Ramadhan adalah agar kita menjadi orang yang bertaqwa.



➢ Dalam kondisi apapun, senang maupun susah, lapang atau sempit, kita wajib berusaha untuk menjadi orang yang bertaqwa.

➢ Walaupun dalam kondisi karantina yang sudah berjalan beberapa bulan ini, mari kita terus meningkatkan ketaqwaan dan kesabaran.

➢ Ketaqwaan dan kesabaran adalah modal utama untuk menghadapi kondisi pandemi Korona saat ini.

➢ Taqwa adalah istiqomah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. ➢ Allah SWT. telah berjanji, bahwa barangsiapa bertaqwa pasti akan diberikan

solusi dan jalan keluar atas segala persoalan kehidupan, termasuk dari ujian pandemi virus Covid-19 ini.

➢ Kesabaran sangat perlu kita pupuk, karena ujian akan berakhir dengan kemuliaan jika diiringi dengan kesabaran.

➢ Para Kekasih Allah yaitu para Nabi dan orang–orang saleh banyak menghadapi ujian berat, dengan kesabaran yang kuat, akhirnya mereka mendapat kemuliaan disisi Allah SWT.

❖ Misalkan :

➢ Nabi Yunus, dikarantina di perut ikan, akhirnya mendapati umatnya bertaubat. ➢ Nabi Yusuf dikarantina di penjara, akhirnya keluar menjadi Nabi dan Raja. ➢ Nabi Muhammad SAW melakukan karantina di Gua Hira selama 40 hari,

akhirnya diwahyukan surat al-’Alaq yang bisa membawa cahaya dan rahmat bagi seluruh alam.

➢ Bercermin dari para kekasih Allah diatas, kita harus bersabar dan selalu memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT.

➢ Semoga kita mendapat ampunan dan kemulian dari Allah setelah pandemi covid-19 ini.

لعظيم، إناه هو الساميع العليم، أق ول ق ول هذا برك هللا ل ولكم ف القرآن ا إناه هو الغفور ل ولكم ولسائر المسلمي والمسلمات فأست غفر هللا العظيم

الراحيم

DUDUK SEBENTAR



BERDIRI UNTUK

KHUTBAH 2

ة ر ك ب هللا ان ح ب س ا و ي ث ك هلل د م ال ا و ي ب ×... ك 3× ... هللا أكب 3أكب هللا د م ال هلل و ب ك أ هللا ب ك أ هللا و هللا لا إ ه ل إ ل ل ي ص أ و

ه ى آل ل ع و د ما م ن د ي ى س ل ع م ل السا و ة ل الصا و ي م ال ع ال ب ر هلل د م ال . هللا و ق ات ا اس ا النا ه ي ا أ ي : ف د ع ا ب ما . أ ي ع ج أ ه ب ح ص و م ي ج الرا ان ط ي الشا ن م هلل ب ذ و ع : أ ال ع ت هللا ال ق ب س ت ي ل ث ي ح ن م ه ق ز ر ي ا و ج ر م ه ل ل ع ي هللا ق تا ي ن م و

إنا هللا ومآلئكته يصلون على الناب آي اي ها الاذين آمن وا صلوا :وقال تعال سي دن مماد ى آل ل ع و عليه وسل موا تسليما. اللهما صل على سي دن مماد

هم مؤمنات ال لمؤمني والاات و سلم م سلمي والم ل ل اللهما اغفر حيآء من والموات

ها وما لل ا نة واملحن ما ظهر من هما ادفع عناا البلء والوبء والزالزل وسوء الفت . بطن ي ربا العالمي

Ya Allah, ampunilah kami, ampuni kedua orang tua kami, ampuni anak-anak kami dan ampuni saudara-saudara kami sesama muslim. Lindungi kami dari penyakit, musibah dan fitnah. Dan berikan kami kebaikan dunia dan akhirat .

ن يا حسنة وف نة وقنا عذاب الناار.اآلخرة حس رب انا آتنا ف الدبلعدل واإلحسان وإيتآء ذي القرىب وي ن هى عن عبادهللا! إنا هللا يمر

دكم ز يعظكم لعلاكم تذكارون واشكروه على نعمه ي كر والب غي من الفحشآء وال ولذكر هللا أكب

(Khutbah disadur dari LD PBNU “Khutbah Idul Fitri 7 Menit” )

TUNTUNAN - jambi.kemenag.go.idA. Hukum Sholat Idul Fitri Ada tiga pendapat terkait hukum shalat Idul...

Documents

Transcript of TUNTUNAN - jambi.kemenag.go.idA. Hukum Sholat Idul Fitri Ada tiga pendapat terkait hukum shalat Idul...