Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

12

Transcript of Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Page 1: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan
Page 2: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Idul Fitri, Silaturrahim dan Persatuan Oleh Musni Umar

Page 3: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan
Page 4: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan
Page 5: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Salah satu budaya yang telah terbangun lama dari Idul Fitri ialah silaturrahim. Silaturrahim merupakan manifestasi dari hasil pelaksanaan puasa ramadhan sebulan penuh yang diakhiri dengan shalat Idul Fitri dua rakaat secara berjamaah (bersama-sama) dan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

Idul Fitri terdiri dari dua kata yaitu “Ied” berarti kembali, dan kata “fithr” berarti suci. Jadi Iedul Fitri berarti kembali kepada asal yang suci bersih. Maksudnya, setelah puasa satu bulan lamanya dan melaksanakan amalan puasa seperti shalat traweh, membaca atau khatam Alqur’an, membayar zakat fitrah, zakat harta (mal), banyak bersedekah dan melakukan banyak perbuatan baik (amal saleh), Allah mengampuni dan menghapus segala dosa yang pernah dibuat di masa dahulu.

Ampunan Ilahi yang diterima seorang hamba, menyebabkan yang bersangkutan seolah terlahir sebagai manusia baru yang tidak ada dosa.

Dengan demikian, Idul Fitri tidak lain adalah lebaran untuk merayakan kembalinya orang-orang yang beriman (mukmin) kepada kesucian, yaitu tidak ada dosa karena telah diampuni atau dimaafkan oleh Allah setelah berpuasa dan melakukan banyak amalan baik di bulan ramadhan dengan iman dan ikhlas.

Page 6: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Saling Memaafkan melalui Silaturrahim Dosa yang diampuni oleh Allah adalah dosa yang berkaitan

dengan Allah sebagai pencipta. Adapun dosa terhadap sesama manusia, tidak akan diampuni oleh Allah sampai yang bersangkutan saling bermaaf-maafan.

Untuk saling bermaaf-maafan, mediumnya adalah silaturrahim. Itu sebabnya menjelang lebaran dan pada saat Idul Fitri, kaum muslim dari berbagai lapisan golongan melakukan mudik (pulang kampung) untuk silaturrahim di kampung halaman.

Kaum muslim melakukan silaturrahim dengan mengunjungi kedua orang tua, saudara tertua, sanak family dan kerabat, tetangga, orang yang dituakan, Presiden dan Wakil Presiden RI., pimpinan partai politik, menteri/wakil menteri, gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota, dan atasan di kantor.

Page 7: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Tujuan utama dari silaturrahim, ialah meminta maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan. Faktor ini merupakan esensi utama dari pada silaturrahim, karena walaupun yang bersangkutan telah terbebas dosa dari Allah setelah berpuasa ramadhan satu bulan lamanya, tetapi kalau orang tua, sanak kerabat dan family, teman sejawat, dan lain sebagainya belum memaafkan atas kesalahan yang pernah dilakukan, Allah tidak akan memaafkan atau mengampuni dosa yang bersangkutan. Dosa terhadap Tuhan, diampuni dan dihapus setelah berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan, tetapi dosa terhadap sesama manusia, diampuni setelah saling memaafkan diantara sesama manusia melalui silaturrahim.Mengukuhkan Persatuan

Page 8: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Silaturrahim pada lebaran Idul Fitri, memiliki makna dan manfaat yang besar.

Pertama, hubungan antara keluarga inti (extebded family) seperti orang tua dengan anak-anaknya semakin dekat, lahir dan batin.

Kedua, hubungan antara keluarga besar (nuclear family) yang tersebar di berbagai daerah, kampung dan bahkan di Negara lain dengan profesi atau pekerjaan yang berbeda, dan sangat jarang berhubungan, melalui medium Idul Fitri, silaturrahim dapat dilakukan dengan mudik atau berkumpul kepada orang tua atau keluarga yang tertua atau dituakan.

Page 9: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Ketiga, hubungan internal antar umat beragama, antar satu organisasi, satu partai politik, satu daerah, satu kantor, satu alumni, satu profesi dan sebagainya, dapat dikukuhkan melalui medium Idul Fitri dengan melaksanakan silaturrahim.

Keempat, hubungan antar umat beragama, antar satu organisasi sosial, antar partai politik, antar daerah asal/suku, antar alumni dari berbagai universitas, antar berbagai profesi dan lain sebagainya, bisa dikukuhkan melalui silaturrahim pada masa Idul Fitri.

Kelima, hubungan dalam satu bangsa seperti bangsa Indonesia yang heterogen suku, agama, budaya, perbedaan sosial dan sebagainya, melalui silaturrahim, hubungan itu dapat dipelihara, dirawat, dijaga dan bahkan ditingkatkan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Page 10: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Kesimpulan Idul Fitri merupakan puncak dari ibadah puasa ramadhan

yang dilaksanakan selama satu bulan lamanya. Mereka yang telah melaksanakan puasa (shaum) dengan penuh keimanan dan keikhlasan dan melakukan berbagai aktivitas ibadah lain, yang berhubungan dengan Allah seperti salat traweh, membaca dan khatam Alqur’an, dan perbuatan baik yang berhubungan dengan sesama manusia seperti berzakat, berinfak, dan bersedekah, yang memiliki dimensi vertikal kepada Allah, dan dimensi horizontal kepada manusia, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah.

Akan tetapi, dosa terhadap sesama manusia, tidak akan dimaafkan oleh Allah kalau sesama manusia tidak saling memaafkan.

Page 11: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan

Melalui medium Idul Fitri, mereka yang telah melaksanakan puasa ramadhan, menjalin hubungan dengan sesamanya dalam bentuk silaturrahim untuk saling maaf-memaafkan.

Silaturrahim Idul Fitri yang telah menjadi budaya bangsa Indonesia, memiliki manfaat yang besar, selain untuk bermaaf-maafan, juga merangkai kembali kasih sayang, kedekatan dan kerjasama antara keluarga inti, keluarga besar, satu kampung, satu organisasi/perkumpulan, partai politik, satu agama, antar umat beragama, antar suku, antar daerah dan satu bangsa Indonesia.

Dengan demikian, melalui silaturrahim Idul Fitri, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dapat dipelihara, dijaga, dirawat, dibangun serta ditingkatkan.

Selamat merayakan Idul Fitri 1434 H Jakarta, 29 Ramadhan 1434 H/ 7 Agustus 2013.

Page 12: Musni Umar: Idul Fitri Sarana Silaturrahim dan Perkukuh Persatuan