TUMBANG USIA TODLER

12
LAPORAN PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG USIA TODLER A. Pengertian Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan ( skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. B. Tumbuh kembang pada anak usia todler 1. Pertumbuhan Selama tahun ke 2 masa kehidupan masih nampak kelanjutan perlambatan pertumbuhan fisis yaitu dengan kenaikan BB berkisar antara 1,5 – 2,5 kg ( rata – rata ) dan PB 6 –10 cm ( rata – rata 8 cm per tahun. Anak akan mengalami penurunan nafsu makan sampai usia 3 tahun, hal ini mengakibatkan jaringan sub kutan berkurang sehingga anak yang tadinya nampak gemuk dan montok akan menjadi lebih langsing dan berotot. Demikian pula dengan 1

description

tumbang todler

Transcript of TUMBANG USIA TODLER

Page 1: TUMBANG USIA TODLER

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG USIA TODLER

A. Pengertian

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa

diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan

metabolik.

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan ( skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan

dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

B. Tumbuh kembang pada anak usia todler

1. Pertumbuhan

Selama tahun ke 2 masa kehidupan masih nampak kelanjutan

perlambatan pertumbuhan fisis yaitu dengan kenaikan BB berkisar antara

1,5 – 2,5 kg ( rata – rata ) dan PB 6 –10 cm ( rata – rata 8 cm per tahun.

Anak akan mengalami penurunan nafsu makan sampai usia 3 tahun, hal ini

mengakibatkan jaringan sub kutan berkurang sehingga anak yang tadinya

nampak gemuk dan montok akan menjadi lebih langsing dan berotot.

Demikian pula dengan pertumbuhan otak yang akan mengalami

perlambatan selama tahun ke 2, kenaikan lingkar pada tahun pertama

mencapai pertambahan sebesar 12 cm dan selanjutnya pada tahun ke 2

hanya bertambah 2 cm, sedangkan lingkar dada pada tahun pertama

berukuran sama.

Namun demikian untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel

NCHS WHO dengan menggunakan rumus :

Bila nilai riel hasil pengukuran nilai median BB/U, TB/U atau BB/TB,

maka rumusnya :

1

Page 2: TUMBANG USIA TODLER

Bila nilai riel hasil pengukuran nilai median BB/U, TB/U atau BB/TB,

maka rumusnya :

2. Parameter penilaian pertumbuhan fisik :

a. Ukuran antropometrik

Berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometrik terpenting, karena

dapat digunakan untuk menilai peningkatan/ penurunan semua

jaringan yang ada dalam tubuh, antara lain tulang, otot, lemak,

cairan tubuh dan lain – lain

Untuk menilai berat badan normal yang sesuai usia todler dapat

dilihat di tabel NCHS terlampir

Tinggi badan

Keistimewannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa

pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal tercapai dan

akhirnya berhenti pada umur 18 – 20 tahun.

Untuk menilai tinggi bdan yang sesuai dengan usia todler dapat

dilihat ditabel NCHS terlampir

Lingkar kepala

Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakranial, dipakai untuk

menaksir pertumbuhan otak. Untuk rentang normal menurut

nellhaus pada anak usia 1 tahun adalah 43,5 – 49( perempuan) &

43,5 – 49 ( laki – laki ) , kemudian anak usia 2 tahun adalah 45 –

51( perempuan ) & 46 – 51( laki – laki ) dan anak usia 3 tahun

adalah 46,25 – 53 (perempuan) & 46,25 – 53 ( laki – laki ). namun

demikian untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik Nellhaus

terlampir

Lingkar lengan atas

LLA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang

tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan

2

Page 3: TUMBANG USIA TODLER

dengan berat badan, laju tumbuh lambat, dari 11 cm waktu lahir

menjadi 16 cm pada satu tahun, selanjutnya tidak banyak berubah

pada umur 1 – 3 tahun.

Lipatan kulit

Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular

merupakan refleksi tumbuh jaringan lemak dibawah kulit, yang

mencerminkan kecukupan energi. dalam keadaan defisiensi lipatan

kulit akan menipis dan sebaliknya menebal jika masukan energi

berlebihan

b. Gejala/tanda pemeriksaan fisik

Keseluruhan fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut, gigi geligi

c. Pemeriksaan laboratorium

Hb, serum protein dan hormon.

d. Pemeriksaan radiologis

Umur tulang

3. Perkembangan

Aspek perkembangan yang seharusnya dicapai anak pada usia todler

adalah sebagai berikut

a. Usia 12 – 18bulan

Berjalan sendiri tidak jatuh

Mengambil benda kcil dengan ibu jari dan telunjuk

Mengungkapkan keinginan secara sederhana

Minum sendiri dari gelas dan tidak tumpah

b. Usia 18 – 24 bulan

Berjalan mudur setidaknya lima langkah

Mencoret – coret dengan alat tulis

Menunjuk bagian tubuh dan menyebut namanya

Meniru melakukan pekerjaan rumah tangga

c. Usia 2 – 3 tahun

Berdiri satu kaki tanpa berpegangan minimal 2 hitungan

Meniru membuat garis lurus

3

Page 4: TUMBANG USIA TODLER

Menyatakan keinginan sedikitnya dengan 2 kata

Melepas pakaian sendiri

4. Parameter penilaian perkembangan dengan DDST

Aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan

DDSTadalah :

a. Alat yang Digunakan

Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna

merah-kuning-hijau- biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis,

bel kecil, kertas, dan pensil.

Lembar formulir DDST

Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara

melakukan tes dan cara menilainya.

b. Prosedur DDST terdiri dari dua tahap, yaitu:

Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang

berusia 3 – 6 bulan, 9 – 12 bulan, 18 – 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5

tahun.

Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya

hambatan perkembangan pada tahap pertama kemudian dilarutkan

dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

c. Penilaian

Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak

mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity: N.O).

Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong

garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu

dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F,

selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal,

abnormal, meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable).

Abnormal

- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau

lebih

4

Page 5: TUMBANG USIA TODLER

- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih

keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan

dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada

kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

Meragukan

- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.

- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan

pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang

berpotongan dengan garis vertikal usia.

Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi

abnormal atau meragukan.

Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh-

kembang anak, yaitu:

1. Faktor Genetik

Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang

normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Seperti

sindrom Down, sindrom Turner yang disebabkan oleh kelainan

kromosom.

2. Faktor Lingkungan

Faktor Lingkungan Pra natal, antara lain:

Gizi ibu pada waktu hamil

Mekanis (trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin)

Toksin / zat kimia (zat teratogen: obat-obatan teralidomide, pkenitoin,

methadion, obna-obat anti kanker)

Endokrin (defisiensi hormon somatotropin, hormon plasenta, hormon

tiroid, insulin)

Radiasi

5

Page 6: TUMBANG USIA TODLER

Infeksi (Torch, Varisela, Coxsakie, Echovirus, Malaria, Lues, HIV,

polio, campak, teptospira, virus influenza, virus hepatitis)

Stres

Imunitas

Anoksia embrio

Faktor Lingkungan Post Natal, yaitu :

Lingkungan Biologis, antara lain: Ras/suku bangsa, jenis kelamin,

umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit

kronis, fungsi metabolisme, hormon.

Faktor Fisik, antara lain: cuaca, musim, keadaan geografis suatu

daerah, sanitasi, keadaan rumah, radiasi.

Faktor Psikososial, antara lain: stimulasi, motivasi belajar, hukuman

yang wajar, kelompok sebaya, stres, sekolah, cinta dan kasih sayang,

kualitas interaksi anak-orang tua.

Faktor Keluarga dan Adat Istiadat, antara lain: pekerjaan/ pendapatan

keluarga, pendidikan ayah/ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam

keluarga, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat,

norma-norma, agama, urbanisasi, kehidupan politik dalam masyarakat

yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, angaran, dll.

(Soetjiningsih, 1998)

D. Stimulasi dasar atau kebutuhan dasar untuk tumbuh-kembang yang

diberikan Ibu pada anak

1. Usia 12 – 18 bulan

a. Gerak kasar

Latih anak naik turun tangga

b. Gerak halus

Bermain dengan anak melempar dan menangkap bola besar kemudian

bola kecil.

c. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Latih anak menunjuk dan menyebutkan nama – nama bagian tubuh

6

Page 7: TUMBANG USIA TODLER

d. Begaul dan bicara

Beri kesempatan kepada anak untuk melepas pakaiannya sendiri.

2. Usia 18 – 24 bulan

a. Gerak kasar

Latih anak berdiri dengan 1 kaki

b. Gerak halus

Ajari anak menggambar bulatan, garis, segitiga dan gambar wajah

c. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Latih anak mengikuti perintah sederhana.

d. Bergaul dan mandiri

Latih agar anak mau ditinggalkan untuk sementara waktu

3. Usia 2 sampai 3 tahun

a. Gerak kasar

Latih anak melompat dengan satu kaki

b. Gerak halus

Ajak anak bermain menyusun dan menumpuk balok

c. Bicara, bahasa dan kecerdasan

Latih anak mengenal bentuk dan warna

d. Bergaul dan mandiri

Latih anak mencuci tangan dan kaki serta mengeringkanya sendiri.

7

Page 8: TUMBANG USIA TODLER

DAFTAR PUSTAKA

1. Engel, joyce. (1998). Pengkajian Pediatrik, Alih Bahasa Teresa, Jakarta :

EGC

2. Beth cecily L, sowden Linda A. (2002). Buku Saku Keperawatan

Pediatrik, Jakarta : EGC.

3. Sacharin Rosa M. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa :

Maulanny R.F. Jakarta : EGC

4. Markum, A.H. (1991). Buku Ajar Anak. Jilid I, Jakarta : Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

5. Soetjingsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak, jakarta : EGC

6. Suherman ( 1999 ). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta : EGC

8