Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

27
MAKALAH KEPERAWATAN ANAK I TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 3-6 BULAN DAN 5-7 TAHUN DISUSUN OLEH 1. AGNES ADIGUNA WIJAYA 2. ALBERTIN REZTY YUNITA 3. ARIF RAHMAN HAKIM 4. DESI SIAGIAN 5. NOVI WANDARI 6. RATIH ARI YULIANA TINGKAT 1I NON REGULER 2

description

keperawatan anak tumbuh kembang

Transcript of Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

Page 1: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK I

TUMBUH KEMBANG ANAK

USIA 3-6 BULAN DAN 5-7 TAHUN

DISUSUN OLEH

1. AGNES ADIGUNA WIJAYA

2. ALBERTIN REZTY YUNITA

3. ARIF RAHMAN HAKIM

4. DESI SIAGIAN

5. NOVI WANDARI

6. RATIH ARI YULIANA

TINGKAT 1I NON REGULER 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2013

Page 2: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya

makalah ini dapat terlesaikan tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 3-6 BULAN

DAN 5-7 TAHUN” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah

Keperawatan Anak I di jurusan keperawatan Tanjung Karang.

Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan terima kasih kepada :

1 Ibu Nurhayati, S.Pd , M.Pd selaku koordinator mata kuliah Keperawatan

Anak I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi

terselesaikannya makalah ini.

2 Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi

kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai

bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat serta pembaca.

Bandar Lampung, Maret 2013

Penyusun

Page 3: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Perawatan pada Pasien Pre Operasi Katarak.............................................................. 3

2.2. Operasi katarak .......................................................................................................... 4

2.3. Perawatan Pada Pasien Post Operasi Katarak

....................................................................................................................................

….. .6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9

3.2 Saran ...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tetralogi Fallot adalah penyakit jantung bawaan tipe sianotik. Kelainan yang

terjadi adalah kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang dari bagian

infundibulum septum intraventrikular (sekat antara rongga ventrikel) dengan syarat

defek tersebut paling sedikit sama besar dengan lubang aorta. Sebagai

konsekuensinya, didapatkan adanya empat kelainan anatomi sebagai berikut :

• Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua rongga

ventrikel

• Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah yang keluar

dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan

menimbulkan penyempitan

• Aorta overriding dimana pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri

mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari bilik kanan

• Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan karena

peningkatan tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis pulmonal

Tetralogi Fallot adalah kelainan jantung sianotik paling banyak yang tejadi pada 5

dari 10.000 kelahiran hidup. TF umumnya berkaitan dengan kelainan jantung lainnya

seperti defek septum atrial.

Tetralogy of Fallot timbul pada +/- 3-6 per 10.000 kelahiran dan menempati

angka 5-7% dari kelainan jantung akibat congenital. Sampai saat ini para dokter tidak

dapat memastikan sebab terjadinya, akan tetapi ,penyebabnya dapat berkaitan dengan

faktor lingkungan dan juga factor genetic atau keduanya. Dapat juga berhubungan

dengan kromosom 22 deletions dan juga diGeorge syndrome. Ia lebih sering muncul

pada laki-laki daripada wanita. Pengertian akan embryology dari penyakit ini adalah

sebagai hasil kegagalan dalam conal septum bagian anterior, menghasilkan kombinasi

klinik berupa VSD, pulmonary stenosis, and overriding aorta. Perkembangan dari

hipertropi ventricle kanan adalah oleh karena kerja yang makin meningkat akibat

defek dari katup pulmonal. Hal ini dapat diminimalkan bahkan dapat dipulihkan

dengan operasi yang dini.

Oleh sebab itulah deteksi dini penyakit ini pada anak-anak sangat penting

sebelum komplikasi yang lebih parah terjadi. Dalam bab berikutnya akan dibahas

secara lengkap mengenai tetralogi fallot, pemeriksaan serta asuhan keperawatan yang

tepat untuk mengatasi masalah ini.

Page 5: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mempelajari keperawatan anak 1 pada sistem kardiovaskuler meliputi

Tetralogi Fallot.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui konsep dasar pada anak menderita tetralogi fallot.

2. Untuk menganalisa dan melakukan pengkajian pada anak menderita tetralogi

fallot.

3. Untuk menganalisa dan merumuskan dignosa keperawatan pada anak

menderita tetralogi fallot.

4. Untuk menentukan intervensi pada anak menderita tetralogi fallot.

5. Untuk melakukan tindakan keperawatan sesuai intervensi pada anak

menderita tetralogi fallot.

6. Untuk melakukan evaluasi pada anak menderita tetralogi fallot.

Page 6: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP PENYAKIT

1. DEFINISI

Adalah suatu penyakit jantung congenital dengan sianosis yang merupakan

kombinasi dari 4 gejala utama yaitu: (1) obstruksi aliran ke luar dari bilik kanan

(stenosis pulmonalis), (2) cacat septum ventrikel, (3) posisi sebelah kanan dari aorta

dan (4) hipertrofi ventrikel kanan bersama – sama membentuk tetralogi fallot.

Pada penyakit ini yang memegang peranan penting adalah defek septum ventrikel dan

stenosis pulmonalis, dengan syarat defek pada ventrikel paling sedikit sama besar

dengan lubang aorta.

Tetralogi fallot adalah kelainan anatomi yang disebabkan oleh kesalahan

dari perkembangan infundibulum ventrikel kanan. Pertama sekali dideskripsikan

oleh Niels Stensen pada tahun 1672. Tetapi pada tahun 1888 seorang dokter dari

Prancis Etienne Fallot menerangkan secara mendetail akan ke 4 kelainan anatomi

yang timbul pada tetralogy of fallot (Fallot:1888).Tetralogi fallot (TF) merupakan

penyakit jantung sianotik yang paling banyak ditemukan dimana tetralogi fallot

menempati urutan keempat penyakit jantung bawaan pada anak setelah defek septum

ventrikel, defek septum atrium danduktus arteriosus persisten atau lebih kurang 10 %

dari seluruh penyakit jantung bawaan, dan merupakan penyebab utama diantara

penyakit jantung bawaan sianotik.

Tetralogi fallot merupakan penyakit jantung bawaan yang paling sering

ditemukanyang ditandai dengan sianosis akibat adanya pirau kanan ke kiri (Waskitho,

2011). Tetralogi Fallot (TOF) adalah penyakit jantung bawaan tipe sianotik. Kelainan

yang terjadi adalah kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek atau lubang

dari bagian infundibulum septum intraventrikular (sekat antara rongga ventrikel)

dengansyarat defek tersebut paling sedikit sama besar dengan lubang aorta (FK

UNRI,2010).Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis

yangditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum

ventrikel,stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan.

Empat kelainan anatomi sebagai berikut :

1. Defek Septum Ventrikel (VSD) yaitu lubang pada sekat antara kedua

ronggaventrikel

Page 7: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

2. Stenosis pulmonal terjadi karena penyempitan klep pembuluh darah

yangkeluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga

menebaldan menimbulkan penyempitan.

3. Aorta overriding dimana pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel

kirimengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar

dari bilik kanan.

4. Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di ventrikel kanan

karena peningkatan tekanan di ventrikel kanan akibat dari stenosis

pulmonal.Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat

beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat.

Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat.

2. PATOFISIOLOGI

Pengembalian vena sistemis

Atrium kanan Ventrikel kanan

Menguncup stenosis pulmonalis

Cacat septum ventikel aorta

Ketidakjenuhan darah arteri

Sianosis menetap

Menurut (FK UNRI : 2010) pada tetralogi fallot terdapat empat macam

kelainan jantung yang bersamaan, maka:

1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri, atau dari

sebuahlubang pada septum, seperti terlihat dalam gambar, sehingga menerima

darah darikedua ventrikel.

2. Arteri pulmonal mengalami stenosis, sehingga darah yang mengalir dari

ventrikelkanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari normal, malah darah

masuk ke aorta.

Page 8: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui lubang

septumventrikel dan kemudian ke aorta atau langsung ke aorta, mengaabaikan

lubangini.

4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah ke

dalamaorta yang bertekanan tinggi, otot-ototnya akan sangat berkembang,

sehinggaterjadi pembesaran ventrikel kanan.

Kesulitan fisiologis utama akibat Tetralogi Fallot adalah karena darah

tidak melewati paru sehingga tidak mengalami oksigenasi. Sebanyak 75% darah vena

yang kembali ke jantung dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta

tanpamengalami oksigenasi.

TOF dibagi dalam 4 derajat :

1. Derajat I : tak sianosis, kemampuan kerja normal

2. Derajat II : sianosis waktu kerja, kemampuan kerja kurang

3. Derajat III : sianosis waktu istirahat, kuku gelas arloji, waktu kerja

sianosis bertambah, ada dispneu.

4. Derjat IV : sianosis dan dispneu istirahat, ada jari tabuh.

3. ETIOLOGI

Kebanyakan penyebab dari kelainan jantung bawaan tidak diketahui. Biasanya

melibatkan berbagai faktor. Faktor prenatal yang berhubungan dengan resiko

terjadinya tetralogi Fallot adalah:

1. Selama hamil, ibu menderita rubella (campak Jerman) atau infeksi virus lainnya

2. Gizi yang buruk selama hamil

3. Ibu yang alkoholik

4. Usia ibu diatas 40 tahun

5. Ibu menderita diabetes.

Tetralogi Fallot lebih sering ditemukan pada anak-anak yang menderita

sindroma Down. Tetralogi Fallot dimasukkan ke dalam kelainan jantung sianotik

karena terjadi pemompaan darah yang sedikit mengandung oksigen ke seluruh tubuh,

sehingga terjadi sianosis (kulit berwarna ungu kebiruan) dan sesak nafas.

Mungkin gejala sianotik baru timbul di kemudian hari, dimana bayi mengalami

serangan sianotik karena menyusu atau menangis. Tetralogi Fallot terjadi pada sekitar

50 dari 100.000 bayi dan merupakan kelainan jantung bawaan nomor 2 yang paling

sering terjadi.

Page 9: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

A. Faktor endogen.

1. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom (sindrom down)

2. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan

3. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,

hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan

B. Faktor eksogen

1. Riwayat kehamilan ibu sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum

obat-obatan tanpa resepdokter seperti thalidmide, dextroamphetamine.

aminopterin, amethopterin, jamu)

2. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella

3. Pajanan terhadap sinar ±X

Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang

terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari 90%

kasus penyebab adaah multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor

penyebabharus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan , oleh karena pada minggu

kedelapan kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai. Tetralogi

Fallotdimasukkan ke dalam kelainan jantung sianotik karena terjadi pemompaan

darahyang sedikit mengandung oksigen ke seluruh tubuh, sehingga terjadi sianosis

(kulit berwarna ungu kebiruan) dan sesak nafas. Mungkin gejala sianotik baru timbul

dikemudian hari, dimana bayi mengalami serangan sianotik karena menyusu atau

menangis.

4. MANIFESTASI KLINIS

a. Sianosis

Obstruksi aliran darah keluar ventrikel kanan hipertropi infundibulum

meningkat obstruksi meningkat disertai pertumbuhan yang semakin

meningkat sianosis.

b. Dispnea

Terjadi bila penderita melakukan aktifitas fisik.

c. Serangan-serangan dispnea paroksimal (serangan-serangan anoksia biru)

Semakin bertambah usia, sianosis bertambah berat umum pada pagi

hari.

d. Keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan

Gangguan pada pertambahan tinggi badan terutama pada anak, keadaan

gizi kurang dari kebutuhan normal, pertumbuhan otot-otot dari jaringan

subkutan terlihat kendur dan lunak, masa pubertas terlambat.

Page 10: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

e. Denyut pembuluh darah normal

Jantung baisanya dalam ukuran normal, apeks jantung jela sterlihat, suatu

getaran sistolis dapat dirasakan di sepanjang tepi kiri tulang dada, pada

celah parasternal 3 dan 4.

f. Bising sistolik

Terdengar keras dan kasar, dapat menyebar luas, tetai intensita sterbesar

pada tepi kiri tulang dada.

5. KOMPLIKASI

A. Trombosis otak 

Biasanya terjadi pada vena cerebralis atau sinus dura dan kadang-kadang pada

arteri cerebralis, lebih sering bila ada polisitemia berat. Dapat juga dipercepat dengan

dehidrasi. Trombosis paling sering terjadi pada penderita di bawah usia 2tahun.

Penderita ini dapat menderita anemia defisiensi besi, sering kali dengan kadar

hemoglobin dan hematokrit dalam batas-batas normal.

B. Endokarditis bakterialis

Terjadi pasca bedah rongga mulut dan tenggorokan seperti manipulasi gigi,

tonsilektomi. Infeksi lokal di kulit juga merupakan sumber infeksi. Pada penderita

yang ingin melakukan pembedahan harus melakukan profilaksis antibiotik.

C. Abses otak 

Penderita sering di atas 2 tahun. Gejala berupa demam ringan, atau

perubahan perilaku sedikit demi sedikit. Pada beberapa penderita ada gejala yang

mulainyaakut, yang dapat berkembang sesudah riwayat nyeri kepala, nasea dan

muntah Serangan epileptiform dapat terjadi, terdapatnya tanda-tanda neurologis

localtergantung tempat dan ukuran abses dan adanya kenaikan tekanan intracranial.

Laju endap darah dan hitung sel darah putih biasanya meningkat.

D. Perdarahan

Pada polisitemia berat, trombosit dan fibrinogen menurun hingga dapat

terjadi ptekie, perdarahan gusi.

E. Anemia relatif

6. PENGOBATAN

i. Oksigenasi

ii. Prostaglandin E1 relaksan kuat untuk melebarkan duktus arteriosus

aliran darah pulmonal memadai.

Page 11: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

iii. Pencegahan hipotermia, dehidrasi

iv. Pintasan Blalock-Taussig menyambung arteri subklavia ke cabang

arteri pulmonalis homolateral.

Tetralogi fallot hanya bisa disembuhkan melalui operasi. Operasi

direkomendasikan pada usia 1 tahun keatas guna mencegah komplikasi kembali saat

dewasa nantinya. TF dengan absent pulmonary valve atau tanpa adanya katup harus

segera diatasi dengan operasi. Apabila tidak dilakukan maka penekanan di jalan

napas akan menimbulkan penyempitan jalan napas yang permanen. Kebanyakan

pasien dengan operasi yang sukses tidak mengalami keluhan kembali sampai dewasa.

Namun bagaimanapun juga antibiotik profilaksis diperlukan untuk mencegah

endokarditis

Pada serangan sianosis, diberikan oksigen dan morfin. Untuk mencegah

serangan lainnya, untuk sementara waktu bisa diberikan propanolol.

Pembedahan untuk memperbaiki kelainan jantung ini biasanya dilakukan

ketika anak berumur 3-5 tahun (usia pra-sekolah). Pada kelainan yang lebih berat,

pembedahan bisa dilakukan lebih awal.

Pembedahan yang dilakukan terdiri dari 2 tahap:

1. Pembedahan sementara

Pembuatan shunt bisa terlebih dahulu dilakukan pada bayi yang kecil dan

sangat biru, agar aliran darah ke paru-paru cukup. Shunt dibuat diantara aorta dan

arteri pulmonalis. Setelah bayi tumbuh cukup besar, dilakukan pembedahan

perbaikan untuk menutup kembali shunt tersebut.

2. Pembedahan perbaikan terdiri dari:

- penutupan VSD

- pembukaan jalur aliran ventrikel kanan dengan cara membuang sebagian otot yang

berada di bawah katup pulmonalis

- perbaikan atau pengangkatan katup pulmonalis

- pelebaran arteri pulmonalis perifer yang menuju ke paru-paru kiri dan kanan.

Kadang diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis dipasang sebuah selang

(perbaikan Rastelli). Jika tidak dilakukan pembedahan, penderita biasanya akan

meninggal pada usia 20 tahun.

Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi ditujukan untuk

memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain dengan cara :

1. Posisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah

2. Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau Iv untuk menekan pusat

pernafasandan mengatasi takipneu.

3. Bikarbonas natrikus 1 Meq/kgBB IV untuk mengatasi asidosis

Page 12: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

4. Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian disini tidak begitu tepat

karena permasalahan bukan karena kekuranganoksigen, tetapi karena aliran

darah ke paru menurun. Dengan usaha diatas diharapkan anak tidak lagi

takipnea, sianosis berkurang dan anak menjadi tenang. Bila hal ini tidak

terjadi dapat dilanjutkandengan pemberian.

5. Propanolo l 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk menurunkan

denyut jantung sehingga seranga dapat diatasi. Dosis total dilarutkan dengan

10 ml cairandalam spuit, dosis awal/bolus diberikan separohnya, bila serangan

belum teratasisisanya diberikan perlahan dalam 5-10 menit berikutnya.

6. Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan. Obat ini bekerja

meningkatkan resistensi vaskuler sistemik dan juga sedatif 

7. penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat efektif

dalam penganan serangan sianotik. Penambahan volume darah juga dapat

meningkatkan

8. curah jantung, sehingga aliran darah ke paru bertambah dan aliran darah

sistemik membawa oksigen ke seluruh tubuh juga meningkat.

Lakukan selanjutnya

1. Propanolol oral 2-4 mg/kg/hari dapat digunakan untuk serangan sianotik 2.

2. Bila ada defisiensi zat besi segera diatasi3.

3. Hindari dehidrasi

PENCEGAHAN 

1. Pemenuhan nutrisi yang baik pada ibu hamil.

2. usia maksimal ibu prenatal tidak lebih 40 tahun.

3. Menghindari pajanan sinar x.

Page 13: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

F. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

a. PENGKAJIAN

Data yang umum ditemukan pada pasien dengan tetralogi fallot adalah:

i. Cyanosis menyeluruh atau pada membran mukosa bibir, lidah,

konjungtiva. Sianosis juga timbul pada saat menangis, makan, tegang,

berendam dalam air dapat perifer atau sentral.

ii. Dispnea biasanya menyertai aktifitas makan, menangis atau tegang/stress.

iii. Kelemahan, umum pada kaki.

iv. Pertumbuhan dan perkembangan tidak sesuai dengan usia.

v. Digital clubbing

vi. Sakit kepala

vii. Epistaksis

b. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan laboratorium

Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibatsaturasi

oksigen yang rendah. Nilai AGD menunjukkan peningkatantekanan partial

karbondioksida (PCO2), penurunan tekanan parsialoksigen (PO2) dan penurunan pH.

Pasien dengan Hb dan Ht normal ataurendah mungkin menderita defisiensi besi. Nilai

juga faktor pembekuandarah (trombosit, protombin time)

B. Radiologis

Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal,tidak ada

pembesaran jantung . Tampak pembesaaran aorta asendens.Gambaran khas jantung

tampak apeks jantung terangkat sehingga sepertisepatu.c.

C. Elektrokardiogram

Pada neonatus EKG tidak berbeda dengan anak normal. Pada anak mungkin

gelombang T positif di V1, EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan.

Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan.Gelombang P di hantaran II tinggi (P

pulmonal).

D. Ekokardiografi

Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasiventrikel

kanan,penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan alirandarah ke paru-paru.

E. Kateterisasi

` Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum

ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari danmendeteksi stenosis

pulmonal perifer. Melihat ukuran a.pulmonalis.Mendeteksi adanya penurunan

Page 14: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

saturasi oksigen, peningkatan tekananventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis

normal atau rendah.

c. DIAGNOSA KEPERAWATAN

i. Resiko penurunan cardiac output b/d adanya kelainan structural jantung.

ii. Intolerans aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2 terhadap

kebutuhan tubuh.

iii. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi tidak adekuat,

kebutuhan nutrisis jaringan tubuh, isolasi social.

iv. Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat.

d. RENCANA INTERVENSI

i. Resiko penurunan cardiac output b/d adanya kelainan structural jantung.

Tujuan: penurunan cardiac output tidak terjadi.

Kriteria hasil: tanda vital dalam batas yang dapat diterima, bebas gejala

gagal jantung, melaporkan penurunan episode dispnea, ikut serta dalam

aktifitas yang mengurangi beban kerja jantung, urine output adekuat: 0,5 –

2 ml/kgBB.

Rencana intervensi dan rasional:

INTERVENSI RASIONAL

Kaji frekuensi nadi,

RR, TD secara teratur

setiap 4 jam.

Catat bunyi jantung.

Kaji perubahan warna

kulit terhadap sianosis dan

pucat.

Pantau intake dan

output setiap 24 jam.

Batasi aktifitas secara

adekuat.

Berikan kondisi

psikologis lingkungan yang

Memonitor adanya perubahan

sirkulasi jantung sedini mungkin.

Mengetahui adanya perubahan

irama jantung.

Pucat menunjukkan adanya

penurunan perfusi perifer terhadap

tidak adekuatnya curah jantung.

Sianosis terjadi sebagai akibat adanya

obstruksi aliran darah pada ventrikel.

Ginjal berespon untuk

menurunkna curah jantung dengan

menahan produksi cairan dan

natrium.

Istirahat memadai diperlukan

untuk memperbaiki efisiensi

kontraksi jantung dan menurunkan

Page 15: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

tenang. komsumsi O2 dan kerja berlebihan.

Stres emosi menghasilkan

vasokontriksi yangmeningkatkan TD

dan meningkatkan kerja jantung.

ii. Intolerans aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2 terhadap

kebutuhan tubuh.

Tujuan: Pasien akan menunjukkan keseimbangan energi yang adekuat.

Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti aktifitas sesuai kemampuan,

istirahat tidur tercukupi.

Rencana intervensi dan rasional:

INTERVENSI RASIONAL

Ikuti pola istirahat

pasien, hindari pemberian

intervensi pada saat

istirahat.

Lakukan perawatan

dengan cepat, hindari

pengeluaran energi berlebih

dari pasien.

Bantu pasien memilih

kegiatan yang tidak

melelahkan.

Hindari perubahan

suhu lingkungan yang

mendadak.

Kurangi kecemasan

pasien dengan memberi

penjelasan yang dibutuhkan

pasien dan keluarga.

Respon perubahan

keadaan psikologis pasien

(menangis, murung dll)

dengan baik.

Menghindari gangguan pada

istirahat tidur pasien sehingga

kebutuhan energi dapat dibatasi

untuk aktifitas lain yang lebih

penting.

Meningkatkan kebutuhan

istirahat pasien dan menghemat

energi paisen.

Menghindarkan psien dari

kegiatna yang melelahkan dan

meningkatkan beban kerja jantung.

Perubahan suhu lingkungna

yang mendadak merangsang

kebutuhan akan oksigen yang

meningkat.

Kecemasan meningkatkan

respon psikologis yang merangsang

peningkatan kortisol dan

meningkatkan suplai O2.

Stres dan kecemasan

berpengaruh terhadap kebutuhan O2

jaringan.

Page 16: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

iii. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi tidak adekuat,

kebutuhan nutrisis jaringan tubuh, isolasi social.

Tujuan: Pertumbuhan dan perembangan dapat mengikuti kurca tumbuh

kembang sesuai dengan usia.

Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti tahap pertumbuhan dan

perkembangan yang sesuia dengan usia, pasien terbebas dari isolasi social.

Rencana intervensi dan rasional:

INTERVENSI RASIONAL

Sediakan kebutuhan

nutrisi adekuat.

Monitor BB/TB, buat

catatan khusus sebagai

monitor.

Kolaborasi intake Fe

dalam nutrisi.

Menunjang kebutuhan nutrisi

pada masa pertumbuhan dan

perkembangan serta meningkatkan

daya tahan tubuh.

Sebagai monitor terhadap

keadaan pertumbuhan dan keadaan

gizi pasien selama dirawat.

Mencegah terjadinya anemia

sedini mungkin sebagi akibat

penurunan kardiak output.

iv. Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat.

Tujuan: Infeksi tidak terjadi.

Kriteria hasil: Bebas dari tanda – tanda infeksi.

Rencana intervensi dan rasional:

INTERVENSI RASIONAL

Kaji tanda vital dan

tanda – tanda infeksi umum

lainnya.

Hindari kontak dengan

sumber infeksi.

Sediakan waktu

istirahat yang adekuat.

Sediakan kebutuhan

nutrisi yang adekuat sesuai

kebutuhan.

Memonitor gejala dan tanda

infeksi sedini mungkin.

Menghindarkan pasien dari

kemungkinan terkena infeksi dari

sumber yang dapat dihindari.

Istirahat adekuat membantu

meningkatkan keadaan umum pasien.

Nutrisi adekuat menunjang daya

tahan tubuh pasien yang optimal.

Page 17: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun
Page 18: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tetralogi Fallot adalah suatu penyakit jantung congenital dengan sianosis yang

merupakan kombinasi dari 4 gejala utama yaitu: (1) obstruksi aliran ke luar dari bilik

kanan (stenosis pulmonalis), (2) cacat septum ventrikel, (3) posisi sebelah kanan dari

aorta dan (4) hipertrofi ventrikel kanan bersama – sama membentuk tetralogi fallot.

Pada penyakit ini yang memegang peranan penting adalah defek septum ventrikel dan

stenosis pulmonalis, dengan syarat defek pada ventrikel paling sedikit sama besar

dengan lubang aorta.

Kebanyakan penyebab dari kelainan jantung bawaan tidak diketahui. Biasanya

melibatkan berbagai faktor.

a. Faktor endogen.

1. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom (sindrom down)2.

2. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan3.

3. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,

hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan

b. Faktor eksogen

1. Riwayat kehamilan ibusebelumnya ikut program KB oral atau suntik,

minum obat-obatan tanpa resepdokter seperti thalidmide,

dextroamphetamine. aminopterin, amethopterin, jamu)2.

2. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella

3. Pajanan terhadap sinar ±X

Tetralogi fallot hanya bisa disembuhkan melalui operasi. Operasi

direkomendasikan pada usia 1 tahun keatas guna mencegah komplikasi kembali saat

dewasa nantinya. TF dengan absent pulmonary valve atau tanpa adanya katup harus

segera diatasi dengan operasi.

3.2 Saran

Mahasiswa harus mengerti tentang keperawatan anak I pada sistem

kardiovaskuler. Oleh karena itu, mahasiswa mampu memahami kelainan tetralogi

fallot yang ada di sistem kardiovaskuler dan dapat melakukan asuhan keperawatan

kepada klien.

Page 19: Tumbang 3-6 Bulan 5-7 Tahun

DAFTAR PUSTAKA

1. Arthur C. Guyton and John E. Hall ( 1997), Buku

Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

2. Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse,

Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta

3. Nelson (1993), Ilmu Kesehatan Anak: Textbook of

Pediatrics Edisi 12, Buku kedokteran EGC, Jakarta.

4. Sylvia A. Price (1995), Patofisiologi: Konsep Klinis

Proses - Proses Penyakit Edisi 4, Buku kedokteran EGC, Jakarta.

5. Wong and Whaley’s (1996), Clinical Manual of

Pediatrics Nursing 4th Edition, Mosby-Year Book, St.Louis, Missouri.