Tugas+UTS+Muhammad

download Tugas+UTS+Muhammad

of 26

Transcript of Tugas+UTS+Muhammad

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    1/26

    SUMMARY BAB 1-7

    Pendahuluan Fisika Zat Padat

    Oleh

    Muhammad Ridwan

    (3215083192)

    Pendidikan Fisika Reguler

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2011

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    2/26

    BAB I

    Struktur Kristal

    1.1Struktur kristalsolid dikatakan kristal jika atom-atom disusun sedemikian rupa sehingga posisi mereka tepat

    periodik atau tersusun rapi. Jarak antara dua titik yang berdekatan sepanjang garis x adalah a.

    dan sepanjang garis y adalah b, sumbu x dan y tidak selalu orthogonal. sebuah Kristal yang

    sempurna memiliki keteraturan sepanjang garis x dan y dari min tak terhingga sampai tak

    terhingga.

    1.2Definisi Dasara. Kisi kri stal Kisi Bravais

    Dalam suatu kisi kristal yang khusus, yaitu kisiBravais, semua titik kisi itu ekivalen,

    artinya:semua titik itu mempunyai lingkungan geometrik yang tepat sama. Pada kisi

    bukanBravais ada titik kisi yang tak ekivalen

    Basis

    Pada setiap titik kisi ada suatu basis atom-atom; setiap basis adalah identik dalam

    komposisinya, susunanya dan orientasinya. Suatu struktur kristal terjadi dengan

    menempatkan suatu basis pada setiap titik kisi.

    Vektor Basis

    Andaikanlah bahwa setiap titik dalam kisi dua dimensional dapat ditulis sebagai ujung

    dan vekior R, dengan ; R = n1a + n2b dengan (n1,n2) bilangan bulat positif atau negatif,

    maka a dan b dinamakan vekior basis.

    Vektor basis itu: tidak unik (ada berbagai kemungkinan) dan harus tidak segaris (tak ko-

    linier)

    1. Sel satuanDalam kristal dua dimensi merupakan luas daerah jajaran genjang yang sisi-sisinya

    dibatasi oleh vektor basis adalahsel satuan. Dalam kristal 3D merupakan volume

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    3/26

    paralelepipidum yang diatasi vektor basis.Apabila sel serupa itu digeser-geser ke ujung

    sumbu vektor translasi, maka seluruh kisi kristal akan tercakup olehnya.

    Sel satuan itu: tidak unik , karena vekior basis tidak unik, tetapi setiap sel satuan iiu sama

    luasnya. dalam contoh di atas sel satuan mengandung satu titik kisi (4xseperempat titik kisi

    primitif)

    1.3 Sel Primitif dan tak-primitif

    Sel primitif adalah sel satuan yang hanya memiliki satu titik kisi per sel. Sel tak primitif

    memiliki lebih dan satu titik kisi per sel. Beberapa sifat;Luas sel tak-primitif adalah kelipatan

    dan sel primitif dan Sel primitif dan sel tak primitif berkait dengan pemilihan vektor basis

    dalam kisi bravais.

    1.4 Elemen Simetri

    a. Simetri Translasi dan Basis.

    Suatu kristal yang ideal terdiri dari satuan susunan yang identik dan berulang dalam ruang

    tiga dimensi yang tak terbatas. Satuan susunan tersebut, yang disebut basis, atau kumpulan

    molekul. Basis mengisi wadah (volume atau ruang) dengan ukuran tertentu, yang dapat

    ditranslasikan sepanjang jarak yang diskrit sehingga dapat mengisi seluruh ruang. Wadahyang bersangkutan disebut sel satuan (unit cell).

    b. Simetri Kisi dan Sistem Kristal

    selain translasi ada simetri yang lain antara lain: rotasi, refleksi, inverse, luncuran, dan ulir.

    1.5 Struktur Kristal Sederhana

    Tiga jenis struktur kristal yang relatif sederhana dapat dijumpai pada kebanyakan logam,

    yaitu : kubus pusat sisi (face-centered cubic = FCC), kubus pusat ruang (body-centered

    cubic = BCC), dan heksagonal mampat (hexagonal close-packed = HCP).

    1.6 Amorf padat dan cair

    Contoh paling familiar dari amorf padat adalah kaca jendela biasa. Secara kimia zat

    penyusunnya adalah silicon oksida. Jika dilihat secara struktur bukan merupakan Kristal sama

    sekali; silicon dan oksigen dengan mudah terdistribusi dengan nyata dalam susunan yang

    acak.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    4/26

    Contoh kasus lainnya dari struktur amorf adalah liquid (cair). Pada system ini juga tidak

    mempunyai struktur seperti Kristal dan atomnya muncul dengan distribusi yang acak.

    Seiring waktu berjalan atom pada fase cair menyimpang dari satu wilayah ke wilayah lain,

    namun dengan acak yang berulang.

    1.7 Gaya Antaratom

    gaya antarmolekul adalah gaya elektromagnetik yang bertindak antaramolekul atau

    antara daerah yang dipisahkan secara luas darimakromolekul . Tercantum dalam rangka

    penurunan kekuatan, kekuatan ini adalah:

    Interaksi ion Hidrogen obligasi Interaksi dipol-dipol London Dispersi1.8 Ikatan Kristal

    1. Kristal-Kristal Gas Mulia ( Gas Golongan VIII A )

    Interaksi Van Der Waals-London

    Ikatan Van Der Waals biasanya terjadi pada golongan gas mulia VIII A yaitu Ne, Ar, Kr, Xe,

    Rn. Untuk bentuk-bentuk gas atom mulia, jika suhunya diturunkan maka perilakunya berubah

    dari gas menjadi padatan yang memiliki ikatan yang disebabkan oleh momen dipol magnet.

    1.9 Gaya Repulsif

    Jika dua buah atom secara bersama saling tumpang tindih sehingga mengubah energi

    elektrostatik sistem. Pada bagian yang sempit, energi yang tumpang tindih ini adalah repulsif,

    BAB II

    X-RAYS, NEUTRON, AND ELECTRON DIFFRACTION OF CRYSTAL

    2.1 Generasi dan Absorbsi pada Sinar X

    Sinar-X adalah gelombang elektrokmagnetik yang panjang gelombangnya mendekati 1 A,

    kecuali pada kasus panjang gelombangnya pendek. Panjang gelombang dari sinar-X

    memiliki besar yang sama dengan konstanta kisi Kristal dan itulah yang membuat sinar-Xberguna pada analisis unsure struktur Kristal.

    http://www.wordiq.com/definition/Moleculehttp://www.wordiq.com/definition/Macromoleculehttp://www.wordiq.com/definition/Ionic_bondinghttp://www.wordiq.com/definition/Hydrogen_bondinghttp://www.wordiq.com/definition/London_forceshttp://www.wordiq.com/definition/London_forceshttp://www.wordiq.com/definition/Hydrogen_bondinghttp://www.wordiq.com/definition/Ionic_bondinghttp://www.wordiq.com/definition/Macromoleculehttp://www.wordiq.com/definition/Molecule
  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    5/26

    Eksperimental dasar tersusun untuk men-generalisasikan sinar-X tergambar pada gambar

    2.1.Elektron dihasilkan dari katoda pada tabung vakum mengalami percepatan dengan

    potensial tinggi mempengaruhi sepanjang tabung. Oleh karena itu electron memperoleh

    energy kinetic yang tinggi dan ketika mereka bertumbukan pada target logam, membentuk

    anoda pada ujung tabung , hamburan dari sinar-X dihasilkan dari target. Beberapa radiasi

    sinar-X kemudian diekstraksi dari tabung dan digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan.

    Radiasi yang dipancarkan memiliki spektrum kontinu yang luas, yang diilustrasikan

    serangkaian garis yang terbagi-bagi. Spektrum kontinu ini disebabkan emisi radiasi oleh

    tumbukan nuklir di target. Sedangkan garis diskrit disebabkan emisi dengan atom di target,

    setelah mengalami tumbukan electron.

    2.1 Terbentuknya sinar-X

    2.2 Scattering from an Atom

    Proses difraksi dapat dibagi secara alami ke dalam dua langkah:

    1. Disebar oleh atom individu, dan2. Interferensi bersama diantara sinar tersebar

    Semua atom dikelilingi oleh elektron yang mengalami percepatan dari medan listrik yang

    dihubungkan dengan sinar. Sejak muatan akselerasi memancarkan radiasi, begitu pula pada

    elektron. Pada dasarnya elektron menyerap energi dari sinar dan menyebarkannya ke segala

    arah. Elektron membentuk awan muatan di sekeliling atom, jadi saat mempertimbangkan

    penyebaran dari atom secara keseluruhan, kita harus mempertimbangkan perbedaan fase di

    antara sinar tersebar dari daerah berbeda awan muatan

    2.3 Scattering from a Crystal

    Untuk memanfaatkan faktor hamburan atom yang telah didiskusikan pada bab sebelumnya,

    kita bisa membagi penjumlahan menjadi dua bagian : pertama, kita menjumlahkan semua

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    6/26

    elektron yang ada pada atom tunggal lalu menjumlahkan semua atom di kisi. Kedua

    penjumlahan itu menjadi jumlah total dari semua elektron yang ada pada kristal.

    2.4 KEADAAN DIFRAKSI DAN HUKUM BRAGG

    Penerapan konsep kisi resiprokal untuk mengevaluasi faktor kisi struktur s dalam proses

    hamburan sinar x. keadaan difraksi seperti ini terjadi karena vektor hamburan s sebanding

    dengan kisi vektor resiprokal.

    Intensitas hamburan lenyap dalam segala arah kecuali yang berada pada faktor struktur S tak

    hilang. Petunjuk arah terakhir ini adalah arah difraksi: yaitu yang memenuhi kondisi

    interferensi konstruktif. Ketika kondisi Bragg terpenuhi, maka berkas yang terbentuk

    terdifraksi menjadi sinar tunggal, yang dicatat pada detektor sebagai bercak tunggal pada

    film. area ini merupakan seluruh rangkaian bidang pantul (hkl). Ketika kristal diputar

    sehingga terbentuk lagi bidang baru yang memenuhi memenuhi kondisi Bragg, maka ini

    muncul sebagai tempat baru pada film di detektor. Oleh karena itu setiap tempat pada film

    mewakili seluruh rangkaian bidang kristal, dan dari pengaturan area ini kita dapat

    menentukan struktur kristal

    2.5 Hamburan dari Zat Cair

    Hamburan sinar-X juga digunakan dalam menginvestigasi struktur zat cair. Dengan

    mengobservasi pola dari hamburan sinar, kita dapat menentukan fungsi distribusi pasangan

    dari zat cair. Persamaan factor hamburan zat cair:

    Flq = fa

    Di mana fa adalah faktor atomic dan somasinya adalah seluruh atom dalam zat cair. Kita

    asumsikan zat cair monoatomik. Tapi dalam zat cair, atom bergerak secara terus-menerus dari

    daerah satu ke daerah lain, tidak seperti kasus zat padat, di mana mereka dibatasi untuk sisi

    tertentu.

    2.6 Teknik Eksperimen

    Pada dasarnya terdapat tiga metode :Kristal-rotasi metode, laue metode, danserbuk metode.

    Tanpa memperhatikan metode yang digunakan, jumlah yang diukur pada dasarnya sama.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    7/26

    i) Sudut hamburan 20 antara berkas difraksi dan peristiwa. Dengan mensubtitusi sin0 ke hukum Bragg, satu menentukan interplanar spacing sebagaimana orientasi

    bidang responsible dengan difraksi.

    ii) Intensitas I dari berkas difraksi. Besaran ini menentukan factor struktur sel Fhkldank arena itu memberikan informasi tentang penyusunan atom pada unit sel.

    Metode Kristal berputar

    Metode ini digunakan untuk analisis struktur pada Kristal tunggal. Kristal ini biasanya

    berdiameter sekitar 1 mm dan terpasang pada poros yang dapat berputar. Film fotografi

    ditempatkan pada sisi dalam dari silinder konsentris dengan sumbu rotasinya. Sebuah insiden

    sinar panjang gelombang dan dibuat untuk menimpa pada Kristal. Specimen kemudiandiputar, maka akan diperoleh kondisi difraksi, dimana, lamda dan teta sesuai hukum bragg.

    Metode Laue

    Metode ini dapat digunakan untuk penentuan cepat dari simetris dan orientasi pada Kristal

    tunggal.

    Metode bubuk

    Metode ini digunakan untuk penentuan struktur Kristal bahkan jika specimen bukan Kristal

    tunggal.

    2.7 Aplikasi sinar x lainnya pada fisika zat padat

    Teknik difraksi sinar x, selain digunakan untuk menganalisis struktur kristal, dicari juga

    aplikasi lainnya pada fisika zat padat. Seperti: mengetahui ketidaksempurnaan kisi, untuk

    menentukan struktur biologi molekul, dll.

    Difraksi neutron

    Difraksi Neutron adalah bentuk hamburan elastis dimana keluar neutron percobaan memiliki

    kurang lebih energi yang sama seperti neutron insiden.

    Difraksi neutron memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan difraksi sinar x

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    8/26

    1. atom ringan seperti hidrogen lebih baik diselesaikan dalam pola neutron karena hanyamemiliki sedikit elektron untuk menyebarkan sinar x, mereka tidak menimbulkan efek

    yang signifikan terhadap difraksi sinar x

    2. pola neutron membedakan antara isotop atom yang berbeda, sedangkan pola x-raytidak

    3. difraksi neutron telah membuat kontribusi penting untuk mempelajari materialmagnetic

    4. teknik difraksi neutron jauh lebih tinggi dari sinar x dalam studi getaran kisi,kelemahan difraksi neutron antara lain:

    1. menggunakan reactor nuklir yang sulit didapat2. neutron, yang netral, lebih sulit untuk mendeteksi daripada ionisasi x-ray

    Difraksi Elektron

    Difraksi elektron yang paling sering digunakan dalam fisika zat padat adalah untuk

    mempelajari struktur kristal padat. Eksperimennya biasanya dilakukan dengan

    menggunakan mikroskop transmisi elektron (TEM), atau mikroskop scanning elektron

    (SEM) sebagai hamburan difraksi elektron

    Pola Difraksi

    Geometri Pengindeksan pola Pengindeksan Pola Difraksi Elektron

    BAB 3

    DINAMIKA KISI

    3.1 GELOMBANG ELASTIK

    Zat padat tersusun dari atom-atom yang terpisah dan pisahan ini harus di perhitungkan dalam

    dinamika kisi. Ketika panjang gelombang sangat zat padat dapat diberlakukan dalam medium

    tak hingga. Dinamika seperti ini dinamakan gelombang elastic.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    9/26

    3.2. MODEL PENOMORAN DAN KERAPATAAN KEADAAN DARI MEDIUM

    KONTINU

    Gelombang elastik pada zat padat ini dapat disebabkan baik oleh gelombang

    mekanik (bunyi/ultrasonik) maupun oleh gelombang termal (inframerah). Kedua

    gelombang tersebut dapat menyebabkan getaran kisi. Untuk selanjutnya, paket-paket

    energi getaran kisi disebut fonon. Fonon dapat dipandang sebagai kuasipartikel seperti

    halnya foton pada gelombang cahaya/elektromagnet. Melalui konsep yang mirip

    dualisme partikel-gelombang ini, rambatan getaran kisi dalam zat padat dapat dianggap

    sebagai aliran fonon.

    3.3 SPESIFIKASI PANAS : MODEL EINSTEIN DAN MODEL DEBEY

    Kapasitas panas zat bergantung pada suhu, Pada suhu rendah, Cv menyimpang dari hukum

    Dulong-Petit, Nilai Cv menurun seiring dengan berkurangnya suhu T, dan Cv menuju nol

    untuk T = 0. Di sekitar T = 0 nilai Cv sebanding dengan T3

    .

    MODEL TEORI KLASIK

    Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai osilator

    harmonik. Satu getaran atom identik dengan sebuah osilator harmonik.

    MODEL EINSTEIN

    Dalam model ini, atom-atom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang bergetar tanpa

    terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya

    MODEL DEBYE

    Dalam model Einstein, atom-atom dianggap bergetar secara terisolasi dari atom

    disekitarnya. Anggapan ini jelas tidak dapat diterapkan, karena gerakan atom akan

    saling berinteraksi dengan atom-atom lainnya.

    3.3 FONON

    Fonon dalamfisika adalah kuantumkuantum modavibrasipada kisikristal tegar, seperti kisi

    kristal padazat padat.

    3.4 GELOMBANG KISI

    KISI MONOATOMIK SATU DIMENSI

    Pada kiki monoatomik satu dimensi kisi dalam keadaan setimbang, masing-masing atom

    berada pada posisi tetap pada tempatnya. Karena atom berhubungan satu sama lain, atom

    berpindah secara simultan, jadi kita harus mempertimbangkan pergerakan kisi seluruhnya.

    Kisi diatomik satu dimensi

    Pada kisi diatomik memenuhi sifat simetri yang sama dalam ruang q dibahas dalam kaitannya

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuantum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kristalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zat_padathttp://id.wikipedia.org/wiki/Zat_padathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuantum&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika
  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    10/26

    dengan kisi satu dimensi.

    KISI TIGA DIMENSI

    Dalam kasus tiga dimensi, representasi lengkap dari hubungan dispersi memerlukan

    pemberian frekuensi untuk titik-titik di seluruh ruang q tiga dimensi. Hal ini sering dilakukan

    dengan memetakan kontur frekuensi dalam ruang ini.

    3.5 RAPAT KEADAAN KISI

    Rapat keadaan g () didefinisikan, seperti sebelumnya, seperti yang g () d memberikan

    sejumlah mode dengan rentang frekuensi (, + d).Fungsi ini memainkan peran penting

    dalam fenomena kebanyakan melibatkan getaran kisi, panas spesifik khususnya. Dengan

    model Debye panas specifik. Di sini kita akan mendapatkan fungsi appopriate untuk kisi

    diskrit, dan kemudian menggunakan hasilnya dalam bagian berikut, yang ditujukan untuk

    teori yang tepat dari panas spesifik.

    3.6 KHUSUS PANAS: TEORI EXACT

    Jadi pada temperatute tinggi semua mode sangat antusias, dan satu dapat menunjukkan

    bahwa vC = 3R, sedangkan pada suhu rendah hanya-gelombang fonon panjang

    bersemangat. Artinya, kita dapat mengambil g () ~ 2, yang mengarah ke T 3perilaku

    dibahas sebelumnya. Teori yang tepat dan model Debye memiliki nilai sama pada batas suhu

    ekstrim.

    3.7 KONDUKSI TERMAL

    Bila pada ujung-ujung suatu bahan padat berada pada suhu yang berbeda T1 dan T2,

    dengan T2 > T1 maka panas akan mengalir dari ujung yang bersuhu tinggi ke ujung

    yang bersuhu rendah. Dalam pembahasan rambatan panas oleh fonon sangat tepat untuk

    membayangkan fonon-fonon sebagai suatu. Pada setiap daerah dalam ruang selalu

    terdapat fonon yang bergerak acak ke segala arah. Penggunaan model gas ini

    memungkinkan diterapkan teori kinetik gas.

    3.8 PEMANTULAN SINAR X, NEUTRON DAN PHONON OLEH CAHAYA

    Pemantulan Sinar-X tidak elastic

    Pertama, pertimbangkan proses pemantulan Sinar-X. Sebuah kejadian pemantulan pancaran

    dari gelombang kisi dimana gelombang adalah adalah vector q. Dengan melihat dari sisi

    kuantum, satu kesimpulan bahwa foton menyerap phonon dan konsekuensinya menghasilkan

    pemantulan kea rah yang baru. momentum yang ditransfer ke foton adalah sama dengan

    momentum yang diserap phonon.

    3.9 MICROWAVE ULTRASONIK

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    11/26

    Salah satu ciri ini dapat menyebabkan foton balk ultrasonik yang kemudian dipekerjakan

    untuk mempelajari proses fisika dalam zat padat karena satu dapat mengontrol

    directions,frequency dan polarisasi seperti sebuah balok,itu lebih amenable untuk meneliti

    ukuran foton ultrasonik menarik yang berkaitan dengan panas, tidak sesuai kontrol, sebab

    mereka menarik di semua directions, dengan semua kemungkinan polarisasi dan berakhir

    rata-rata frekuensi besar

    3.10 SIFAT KISI OPTIKAL DALAM INFRA MERAH

    Sifat opikal dari Kristal ionic memeiliki hubungan dengan optikal fonon. Frekeuensinya

    berkisar antara daerah spectrum inframerah dimana optikal fonon juga aktif. Kristal ionic

    dalam infra merah menunjukkan pencerminan dan penyerapan yang kuat.

    Polarisasi

    Efek-efek yang menarik muncul saat kita mengetahui secara jelas bahwa dampak dari

    keberadaan Phonon optikal pada gelombang elektromagnetik transversal ternyata menyebar

    di dalam Kristal. Dampak ini dapat kita cari dengan menggunakan nilai dari persamaan

    dielektrik medium, r(). Hubungan dispersi untuk gelombang elektromagnetik, dimana

    =cq dalam vakum, sekarang dapat kita modifikasi menjadi , dimana

    merupakan indeks refraksi. Hubungan ini menunjukkan efek-efek pada mediumdengan kecepatan dari gelombang pada watak normal

    BAB 4

    MODEL ELEKTRON BEBAS

    4.1 Elektron Valensi

    Electron konduksi merupakan electron yang dapat membawa arus listrik di bawah aksi medan

    listrik. Konduksi dimungkinkan karena setiap konduksi-elektron tersebar diseluruh padat

    (terdelokalisasi) dari pada yang melekat pada setiap atom tertentu. Sebaliknya, baik local

    electron tidak membawa arus.

    4.2 Gas Elektron Bebas

    Berdasarkan model elektron valensi berpindah ke dalam bahan tanpa banyak tumbukan,

    kecuali saat pantulan dari permukaan banyak seperti molekul dalam gas ideal. Karena ini,

    kita sebut sebuah gas elektron bebas.

    Interaksi di antara ion kelihatan lemah seperti mengikuti, walaupun elektron berinteraksi

    dengan ion mengalami tarikan coulomb. Efek kuantum memperkenalkan tambahan repulsive

    potensial yang mempertahankan interaksi untuk membatalkan tarikan coulomb. The net

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    12/26

    potential diketahui sebagai pseudopotential mematikan untuk menjadi lemah, khusus untuk

    kasus logam alkali.

    Sekarang kita sampai pada interaksi antara elektron valensi itu sendiri dan alasan kelemahan

    dari interaksi ini. Di sana ada dua alasan, pertama, berdasarkan prinsip Larangan Pauli

    putaran elektron pararel bertahan antara satu sama lain. Kedua, bahkan jika putaran mereka

    berlawanan elektron mempertahankan untuk tetap dibelakang dari yang lain dalam urutan

    energi minimum dalam system

    4.3 Konduktivitas Listrik

    Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatubahan untuk menghantarkan arus

    listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor,

    muatan-muatanbergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik. Konduktivitas listrik

    didefinisikan sebagairatio darirapat arus J terhadap kuatmedan listrik E:

    4.4 Resistivitas Listrik Versus Temperatur

    Konduktivitas listrik dari sebuah logam berubah sesuai temperatur logam dengan

    karakteristik tertentu. Perubahan ini biasanya dibahas dalam persamaan perilaku resistansi

    terhadap T. Pada awalnya naik secara perlahan, namun setelah itu naik secara linear.

    Perilaku linear ini berlangsung secara esensial sampai mencapai titik leleh. Pola ini diikuti

    oleh sebagian besar logam, dan biasanya suhu ruangan termasuk dalam daerah linear.

    Kita membagi pemisahan dari kisi sempurna menjadi dua kelas.

    a. Vibrasi kisi (phonons) dari ion disekitar daerah kesetimbangan, sesuai dengan eksitasitermal dari ion.

    b. Semua ketidaksempurnaan statis, seperti defek kristal. Pada grup selanjutnya kitaakan mengalami defek Kristal.

    4.5 Kapasitas Panas Pada Elektron Induksi

    I. Fungsi Distribusi Fermi DiracPenerapan untuk gas electron memberi syarat bahwa kita harus memasukan konsep electron

    sebagai partikel identik yang tidak dapat dibedakan sehingga larangan Pauli berlaku untuk

    electron. Sebagai akibatnya, gas electron tidak memenuhi distribusi Maxwell-

    Boltzman(system partikel identik) memenuhi distribusi Fermi-Dirac.

    II. Kapasitas Panas electronSalah satu kelemahan teori klasik adalah tidak mampu meramalkan kapasitas logam. Menurut

    teori klasik electron bebas dalam logam dipandang sebagai gas atau partikel bebas sehingga

    dengan menggunakan statistic Boltzman diperkirakan energy rata-rata electron 3/2 kT.

    4.6 Permukaan Fermi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial_listrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Konduktorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratio&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rapat_arus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rapat_arus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratio&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muatan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Konduktorhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Potensial_listrik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan
  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    13/26

    Electron pada logam berada dalam kedaan kontinu dan dalam pergerakan acak. Electron ini

    dianggap sebagai partikel bebas, sehingga energinya merupakan energy. Elektron-elektron ini

    bergerak dalam kecepatan yang berbeda-beda dan acak, sehingga keberadaannya dapat

    diwakilkan dengan titik-titik yang mengisi ruang secara seragam

    Permukaan Fermi ini tidak tergantung oleh temperature. Jika suhu dinaikkan, hanya sebagian

    kecil electron di dalam ruang Fermi yang akan terkesitasi keluar, dan ini tidak akan

    mempengaruhi permukaan Fermi.

    4.7Dampak Konduktivitas Listrik pada Permukaan FermiPada keadaan normal, electron bergerak dengan kecepatan yang beragam, dan membawa

    arusnya masing-masing. Namun, arus total dari system adalah nol. Hal ini dikarenakan pada

    setiap electron dengan kecepatan v, selalu ada electron kebalikannya dengan kecepatan v,

    maka total dari kedua arusnya sama dengan nol. Situasi ini berubah jika kita memberikan

    medan listrik. Jika medan ini diletakkan pad sumbu x positif, electron akan mendapatkan

    kecepatan alir (drift velocity) . Hal ini menyebabkan seluruh ruang Fermibergeser ke arah kiri.

    4.8. Konduktivitas Panas Pada Logam

    Konduksi termal adalah suatu fenomena transport di mana perbedaan temperatur

    menyebabakan transfer energi termal dari satu daerah benda panas ke daerah yang sama pada

    temperatur yang lebih rendah.

    4.9Gerak Pada Medan Magnet: Resonansi Siklotron Dan Efek HallPenerapan medan magnet untuk logam menimbulkan beberapa efek yang menarik yang

    timbul dari elektron konduksi. Resonansi siklotron dan efek aula merupakan dua yang akan

    kita gunakan untuk menyelidiki sifat-sifat elektron konduksi.

    Efek Hall

    Untuk melihat efek hall terjadi, mari kita pertama mempertimbangkan situasi sebelum medan

    magnet diperkenalkan. Ada arus listrik mengalir pada arah x positif, yang

    berarti bahwa elektron konduksi gerakan dengankecepatan v dalam arah x negatif. Ketika

    medan magnet diperkenalkan, gaya Lorentz F = e (v x B) menyebabkan elektron

    untuk menekuk ke bawah, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Akibatnya, elektron

    menumpuk di permukaan yang lebih rendah, menghasilkan muatan negatif bersih di sana.

    Bersamaan muatan positif bersih muncul dipermukaan atas, karena kekurangan elektron sana

    Kombinasi beban permukaan positif dan negatifmenciptakan medan listrik ke bawah, yang

    disebut efek hall.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    14/26

    4.10 Konduktivitas AC Dan Sifat Optik

    kita akan membahas konduktivitas elektrik pada daerah arus bolak-balik. Ini erat kaitannya

    dengan sifat optik; istilah optik disini mencakup seluruh rentang frekuensi dan tidak

    terbatas pada daerah tampak saja. Mempertimbangkan gelombang elektromagnetik

    transversal, merambat dalam arah-x dan terpolarisasi dalam arah-y.

    4.11 Emisi Panas

    Ketika sebuah logam dipanaskan, electron terpancar dari permukaan, phenomena ini dikenal

    dengan thermionic emmision. Sifat ini dikerjakan dalam tabung vakum, di mana katoda

    metalik biasanya dipanaskan untuk memasok elektron yang diperlukan untuk operasi tabung

    4.12 Kegagalan Dari Model Elektron Bebas

    1. Model ini memberi kesan bahwa, conduktivitas elektrik sebanding dengan konsentrasielectron

    2. Fakta bahwa beberapa logam menunjukan ruang konstan positif, sebagai contoh (be,zn, cd, dll). Model electron bebas selalu diprediksi dalam ruang negative constan

    3. Pengukuran dari permukaan fermi menunjukan bahwa kadang-kadang dalam bentuktidak pejal. Penyangkalan dalam model diprdiksi pejal.

    BAB 5

    5.1 Spektra Energi Dalam Atom, Molekul, dan Solid

    Pembahasan materi ini dilakukan untuk mendeskripsikan secara kualitatif spektrum energi

    dari sebuah elektron yang bergerak dalam kristal solid. Sebelumnya, pembahasan akan

    dimulai dengan mempertimbangkan spektrum dari atom bebas, dengan memperhatikan

    perubahannya menjadi bentuk solid.

    Dengan pertimbangan situasi dimana dua atom Lithium bergabung untuk membentuk

    molekul Lithium, Li2.. Maka potensial pada elektron menjadi dua kalinya. Energi spektrum di

    sini terdiri dari satu set doublet terpisah. Setiam level atomik, yaitu 1s, 2s, 2p, dst, memiliki

    patahan dalam dua jarak level terdekat. Karena ada hubungan antara atomik dan level

    molekul. Level energi molekular terdiri dari dua sublevel.

    Orbit kristal lebih lama menembus padatan, tidak seperti orbital atomik, dimana

    penempatannya mengelilingi atom pada umumnya, dan peluruhan eksponensial pada atom.

    Pada kasus ini, kita memilih fungsi gelombang solid sebagai delocalized orbital. Orbit ini

    menggambarkan pergerakan gelombang elektron pada padatan. Prinsip declocalization adalah

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    15/26

    salah satu dasar untuk semua fenomena pergerakan elektronik pada padatan, seperti konduksi

    listrik.

    5.2 Pita Energi Pada Solid: Teorema The Bloch

    Fungsi The Bloch

    [

    ] (r) =E(r)

    Fungsi kedudukan (r) diketahui sebagai fungsi Bloch, memiliki beberapa properti menarik

    a. Fungsi (r) memiliki bentuk gelombang pesawat bergerak, digambarkan sebagaifaktor eikr dengan pendapat bahwa elektron meningkat menembus kristal seperti

    partikel bebas

    b. Karena elektron sebagai gelombang dari vektor k, elektron memiliki panjanggelombang DeBroglie =2/k. Dan momentumnya

    P=

    c. Fungsi The Bloch (r) adalah orbit kristal, yang dilokalisasi menembus padatan dantidak dilokalisasi mengelilingi atom umumnya. Elektron dibagi berdasarkan

    kristalnya.

    5.3 Pita Enrgi di ruang-k : Zona Brillouin

    Zona Brillouin

    Zona Brilloin ditemui ketika terjadi difraksi Bragg dari sinar-x. Ketika bidang normal yang

    membagi dua vektor kisi balik, daerah itu ditutup antara antara bidang tersebut dari variasi

    Brillouin Zone.

    Untuk kristal satu dimensi, k berhimpit dengan G sehingga 2k.G = 2k.G cos 0 = 2k.G,

    Dengan demikian nilai k = + G, dimana G = n(2/a) adalah vektor kisi respirok,

    dan n adalah bilangan bulat. Sehingga

    k= + G = + n(/a)

    Difraksi pertama terjadi dan celah energi pertama terjadi untuk nilai k = + (/a).

    Cdaerah antara - /a dengan /a disebut Daerah Brilloiun zona pertama

    5.4 Nomer di tiap keadaan

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    16/26

    Kita menyatakan fungsi Bloch dengan n,k yang terindikasi bahwa nilai index pita n dan

    vektor k menetukan keadaan elektron atau orbital. Kita menunjukkan bahwa nomor robit di

    sebuah pita dalam zona pertama sama dengan nomer dari sel unit di kristal.

    5.5 Model Elektron Hampir Bebas

    Diasumsikan bahwa potensial kristal sangat lemah. Sehingga elektron pada dasarnya

    berperilaku seperti sebuah partikel bebas. Pengaruh dari potensial ini akan diperlakukan

    dengan metode perturbasi(gangguan), yang hasilnya diharapkan sevalid potensialnya lemah.

    5.5 Celah Energi dan Refleksi Bragg

    Refleksi Bragg adalah fitur karakteristik perambatan gelombang dalam kristal. refleksi Bragg

    pada gelombang elektron dalam kristal merupakan penyebab celah energi (energy gaps).

    celahenergi ini sangat penting dalam menentukan sebuah solid merupakan insulator atau

    konduktor.

    5.6 model ikatan kuat

    Ketika sebuah elektron ditangkap oleh ion selama pergerakannya melalui kisi-kisi, elektron

    tetap disana untuk waktu yang lama sebelum bocor, atau tunneling, menjadi ion selanjutnya

    menunjukkan juga bahwa energi dari elektron adalah lebih rendah dipitaingkan dengan

    ouncak dari potensial penghalang. Selama interval penangkapan, elektron mengorbit terutama

    mengelilingi ion tunggal. Sepanjang waktu elektron teikat kuat dengan atom itu sendiri.5.7 Menghitung energy pita

    Metode NFE dan model ikatan kuat- terlalu sederhana untuk digunakan dalam menghitung

    pitas sebenarnya dimana dipitaingkan dengan hasil eksperimen. Beberapa skema berbeda

    untuk menghitung energy pitas telah digunakan.

    Metode sel

    Metode sel adalah metode awal yang digunakan untuk menghitung pita (Wigner dan Seitz,

    1935). Ini digunakan dengan sukses untuk logam alkali

    5.8 Permukaan Fermi

    Pada bab 4.7 kita telah mendiskusikan permukaan Fermi dalam kaitannya dengan model

    elektron bebas. Dapat kita lihat bahwa signifikansi dari permukaan ini pada zat padat

    merupakan turunan dari fakta bahwa hanya elektron yang dekat dengan permukaan

    berpartisipasi dalam eksitasi termal atau proses transportasi. Di sini kita akan menganggap

    permukaan Fermi lagi, dan sekarang kita akan sertakan efek dari potensial kristal.

    Signifikansi dari sisa yang tidak berubah tetapi bentuknya pada beberapa kasus mungkin

    dengan sangat lebih rumit daripada bentuk bola dari model elektron bebas.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    17/26

    5.9 Kecepatan Elektron Bloch

    Mari kita pelajari gerakan elektron Bloch pada zat padat. Sebuah elektron di keadaan k

    bergerak melalui kristal dengan kecepatan dengan tepat berhubungan energy dari

    keadaannya. Anggap kasus pertama merupakan partikel bebas. Kecepatannya diberikan

    dengan v=p/mo dimana p adalah momentum. Selama p = k . mengikuti dimana untuk

    elektron bebas, kecepatannya

    v = k / mo

    5.10 Dinamika Elektron dalam Medan Listrik

    Ketika sebuah medan listrik digunakan dalam sebuah benda padat, elektron yang ada di

    dalam benda padat akan mengalami percepatan. Kita bisa mempelajari gerakkannya paling

    mudah pada ruang k. kehadiran dari medan listrik, elektron bergerak konstan pada ruang k,

    ini tidak pernah beristirahat. Ingat juga bahwa pergerakan di ruang k adalah periodik pada

    skema zona redusi, setelah melewati zona sekali, elektron mengulang pergerakan.

    5.11 Dinamika Massa Efektif

    sepanjang pergerakan di dalam sebuah medan listrik diperhatikan, elektron Bloch

    berkelakuan seperti elektron bebas yang memiliki massa m*. Massa m* terbalik sebanding

    dengan kelengkungan; dimana kelengkungannya besar karenad2E/dk2 juga besar

    massanya kecil; kelengkungan kecil mengakibatkan massanya besar.

    Konsep massa efektif sangat berguna, ini sering digunakan untuk menyelesaikan masalah dari

    elektron Blonch dengan cara menganalogikannya dengan elektron bebas

    5.12 Momentun, momentum kristal, dan physical origin of the effective mass

    Dinyatakan pada beberapa kejadian pada elektron Bloch dalam keadaan k

    menunjukkan memiliki momentum sebesar k. Pada dasarnya ada tiga alasan berbeda yang

    mendukung pernyataan ini.

    a) Fungsi Bloch memiliki persamaan

    b) Ketika medan listrik diterapkan, vektor gelombang terhadap waktu berdasarkan

    Menyatakan bahwa k sebagai momentum.

    c) Pada proses tumbukan yang menyertakan elektron Bloch, elektron menambahkan/memperbesar elektron sebanding dengan k.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    18/26

    5.13 The hole

    Lubang yang terjadi di pita adalah diisi penuh kecuali untuk satu tempat kosong Konsep

    lubang merupakan satu teori penting, terutama dalam semikunduktor sebagai sifat dasar

    dalam mengoperasikan beberapa barang, seperti transistor

    5.14 Konduktivitas listrik

    Aspek lain yang penting dari proses konduksi listrik dan fenomena transportasi pada

    umumnya adalah bahwa mereka memungkinkan kita untuk menghitung waktu tabrakan

    5.15 Dinamika elektron dalam medan magnet: resonansi siklotron dan efek hall

    Gerakan dari elektron Bloch Dalam medan magnet adalah generalisasi alami dari gerak

    elektron e bebas di bidang yang sama. Sebuah elektron bebas menjalankan gerak melingkar

    dalam ruang kecepatan sepanjang kontur energi dengan frekuensi . Sebuahelektron Bloch mengeksekusi sebuah gerak siklotron sepanjang kontur energi dengan

    frekuensi yang diberikan oleh (5.110). kontur energi dalam kasus yang terakhir ini mungkin

    tentu saja sangat rumit.

    5.16 METODE EKSPERIMEN DALAM PENENTUAN STRUKTUR PITA

    Kita dapat menentukan energi fermi oleh metode soft x-ray emission.Saat logam ditembak

    oleh berkas e-energi tinggi, elektron dari kulit K tidak terkunci, meninggalkan tempat kosong

    dibelakang. Elektron pada pita valensi sekarang bergerak untuk mengisi lowongan ini,

    mengalami transisi ke bawah.

    Teknik Optical Ultraviolet juga digunakan dalam penentuan struktur ikat. Saat berkas sinar

    melanggar ke logam, elektron tereksitasi dari bawah level fermi ke tingkat pita selanjutnya yg

    lebih tinggi. Pita di dalam dapat diamati dengan cara optik - teknik reflektansi dan

    penyerapan, yang memberikan informasi mengenai bentuk ikatan energi

    BAB 6

    Semikonduktor

    6.1 Struktur Kristal dan Ikatannya

    Struktur Kristal

    Bahan padat pada dasarnya adalah tersusun atas atom-atom, ion-ion, atau molekul-molekul

    yang letaknya berdekatan dan tersusun teratur membentuk suatu struktur tertentu. Perbedaan

    sifat pada zat padat disebabkan oleh perbedaan gaya ikat diantara atom-atom, ion-ion, atau

    molekul-molekul tersebut.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    19/26

    Berdasarkan struktur partikel penyusunnya, bahan padat dibagi menjadi dua jenis yaitu bahan

    padat kristal dan bahan padat amorf. Bahan padat kristal adalah bahan padat yang struktur

    partikel penyusunnya memiliki keteraturan panjang dan berulang secara periodik. Bahan

    padat amorf adalah bahan padat yang struktur partikel penyusunnya memiliki keteraturan

    yang pendek. Khusus untuk bahan semikonduktor ada dua jenis, yakni yang berstruktur

    kristal. dan berstruktur amorf.

    Bahan semikonduktor silikon adalah bahan semikonduktor yang paling melimpah tersedia di

    bumi, yang terbuat dari bahan dasar silika. Dan saat ini telah dikembangkan dengan pesat

    industri semikonduktor silikon, dan telah menjadi pioner pengembangan teknologi tinggi.

    Ikatan Valensi

    Pada struktur kristal semikonduktor silikon dan germanium, pada umumnya terjadi ikatan

    kovalen, sehingga kadang disebut kristal kovalen. Kristal kovalen adalah kristal yang

    terbentuk berdasarkan ikatan kovalen, dimana terjadi pemakaian bersama elektron-elektron

    dan atom-atom penyusunnya

    6.2 Struktur Pita

    Sebuah semikonduktor adalah sebuah solid di mana pita energi tertinggi diduduki, pita

    valensi, benar-benar penuh pada T =) K., tetapi di mana celah di atas pita ini juga kecil,

    sehingga mungkin elektron bersemangat termal pada suhu kamar dari pita valensi ke pita-

    berikutnya yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai pita cinduction.

    6.3 Konsentrasi Pembawa; intrinsik semikonduktor

    Jumlah membawa adalah sifat penting dari semikonduktor, karena hal ini menentukan

    konduktivitas listriknya. Konsentrasi ditentukan oleh sifat intrinsik pf semikonduktor itu

    sendiri. Di sisi lain, substansi yang mengandung sejumlah besar kotoran yang memasok

    sebagian besar operator, ini disebut sebagai semikonduktor ekstrinsik

    6.4 Keadaan Ketidakmurnian

    Semikonduktor murni memiliki jumlah pembawa, elektron dan hole yang sama. Akan tetapi,

    pada banyak aplikasi dibutuhkan hanya satu spesifikasi seperti hanya jenis pembawanya saja

    atau tak satupun dari yang lain. Dengan doping semikonduktor dengan pendekatan

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    20/26

    ketidakmurnian merupakan salah satu cara untuk untuk emmperoleh elektron saja atau hole

    saja.

    6.5 Statistik Semikonduktor

    Bagian Interinsik

    Konsentrasi dari karier pada bagian interinsik ditentukan oleh transisi induksi termal

    interband.

    Bagian Eksterinsik

    Seringkali kondisi interinsik tidak memuaskan. Untuk doping biasanya tidak dihitung, sekitar

    1015 cm-3, jumlah dari pembawa oleh ketakmurnian cukup besar untuk merubah konsentrasi

    interinsik pada suhu ruangan. Kontribusi dari ketakmurnian, pada faktanya pembawa disuplai

    oleh eksitasi interband. Ketika ini maka sampel dalam bagian interinsik.

    Perbedaan dua tipe dari bagian eksterinsik dapat dibedakan. Pertama terjadi ketika

    konsentrasi donor menjadi besar dari konsentrasi penerima, ketika Nd >> Na. Pada kasus ini

    konsentrasi dari elektron dievaluasi dengan sedikit membaca. Ketika energy ionisasi donor

    cukup kecil, sema donor esensialnya terionisasi, elektron masuk ke pita konduksi.

    6.6 Konduktivitas Listrik: Mobilitas Listrik

    Besarnya konduktivitas dipengaruhi oleh suhu dengan pertimbangan sebuah semikonduktor

    pada daerah intrinsic.

    6.7 Efek Medan Listrik: Resonansi Siklotron Dan Efek Hall

    Resonansi Siklotron

    Resonansi siklotron dapat disebut bahwa sebuah muatan partikel dalam medan magnetik

    melakukan sebuah frekuensi gerak siklotron . Semikonduktor yang terdiri darielektron dan hole diberi medan magnet maka akan terjadi gerakan siklotron dengan frekuensi.

    Arah rotasi elektron adalah berlawanan arah jarum jam. Sedangkan arah rotasi hole searah

    dengan putaran jarum jam, besar frekunsi hole adalah .

    Effek Hall

    Besar konstanta Hall tergantung pada konsentrasi pembawa dan mobilitas.

    6.8 Band Structure and Real Semiconductors

    Dalam melihat sifat semikonduktor sampai titik ini kita dapat mengasumsikan bentuk

    sederhanadari struktur pita,yaitu, sebuah pita konduksi berbentuk standar berpusat padatitik

    asal, k=0, dan pita valensi bentuk standar terbalik berpusat pada titik asal. Seperti struktur

    sederhana digunakan ke arah mengelusidasi banyak fenomena yang diamati, tetapi tidak

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    21/26

    mewakili struktur pita pada umumnya. Hanya ketika menggunakan struktur pita yang

    mungkin untuk memperoleh kesepakatan kuantitatif antara experiment dan analisis teoritis.

    6.9 High Electric Field And Hot Elektrons

    Semikonduktor ohmik linier menunjukan perilaku yaitu, J~ pada medan listrik

    yang rendah. Pada medan yang tinggi dapat dilihat pada beberapa alat, bagaimanapun deviasi

    simpanganya besar dari hukum ohm teramati untuk germanium tipe-n. Simpangan menjadi

    signifikan pada beberapa medan 1, Hal yang mendasari perilaku non-ohmik pada medan

    tinggi, elektron menerima energi besar dari medan karena percepatan tumbukan elektron, dan

    juga kehilangan energi kisi.

    6.10 Pengaruh Gunn

    Efek Gunn ini ditemukan oleh J.B Gunn pada tahun 1963, dengan mengukur arus elektron

    panas di GaAs dan senyawa lainnya pada golongan III-V. Gunn kemudian dilakukan

    percobaan beberapa terkait untuk menentukan karakter osilasi dengan maksud untuk

    menemukan mekanisme fisik yang bertanggung jawab

    6.11 proses penyerapan

    Pada dasarnya penyerapan , sebuah eloektron menyerap sebuah foton dan melompat dari pita

    valensi ke pita konduksi. Energi foton harus sama dengan energi gapPenyerapan Eksitasi

    pada penyerapan dasar, kita mengasumsikan bahwa elektron tereksitasi menjadi pertikel

    bebas dalam pita konduksi dan lubang bebas berada dalam pita valensi. Elektron dan lubang

    menarik satu sama lainnya, bagaimanapun kemungkinan dalam keadaan terikat. Dimana dua

    partikel itu mengelilingi satu sama lainnya.

    Penyerapanfree-carrier

    Free-cariers antara elektron dan lubang, penyerapan radiasinya tanpa tereksitasi kedalam pita

    lainnya. Dalam penyerapan sebuah foton, elektron (atau lubang) bertransisi ke keadaan yang

    lain dalan pita yang sama, dan proses ini disebut transisi intraband.

    Penyerapan pada ketidakmurnian

    Proses penyerapan ketidakmurnian sering terjadi pada semikonduktor, tipe dan derajat

    penyerapan tergantung jenis ketakmurniannya dan konsentrasinya.

    6.12 Fotokonduktivitas

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    22/26

    Fotokonduktivitas adalahoptik danfenomena listrik di mana materi menjadi lebihkonduktif

    elektrik karena penyerapanradiasi elektromagnetik seperticahaya tampak ,ultraviolet

    cahaya,inframerah cahaya, atauradiasi gamma.

    Fotokonduktivitas biasanya disebabkan oleh peningkatan konsentrasi pembawa muatan

    setelah terpapar cahaya, efek ini disebut fotokonduktivitas primer.Efek fotokonduktif adalah

    hasil dari beberapa proses di mana foton menyebabkan elektron untuk keluar dari pita valensi

    dan disuntikkan ke dalam pita konduksi. Jumlah elektron konduksi dan meningkatkan lubang

    secara bersamaan, dan efeknya disebut fotokonduktivitas intrinsic. Ketika elektron dari

    sebuah pita penuh yang disuntikkan ke tingkat kenajisan kosong, semakin banyak lubang,

    efek ini disebut sebagai fotokonduktivitas ekstrinsik tipe-p. Jika elektron dikeluarkan dari

    tingkat ketidakmurnian dan disuntikkan ke dalam pita konduksi, efek ini dikenal sebagai

    fotokonduktivitas ekstrinsik.

    6.13 Luminensence

    Luminescence adalah sebuah istilah umum yang menggambarkan setiap proses di mana

    energi yang dipancarkan dari bahan pada panjang gelombang yang berbeda dari yang di mana

    ia diserap. Ini adalah istilah umum yang mencakup fluoresensi , fosfor , dan

    triboluminescence. Hal ini dapat disebabkan oleh reaksi kimia, energi listrik, gerakan sub-

    atomik,. Hal ini membedakan luminescence dari lampu pijar dihasilkan oleh suhu tinggi.

    Efek Optis Lainnya

    Fenomena optis nonlinear pada berbagai material seperti GaAs, InP dan material lainnya

    dapat dijelaskan dengan zona Briliouin dan hamburan Raman.

    6.14 Pengerasan gelombang bunyi (efek akustik-elektrik)

    Pengerasan akustik pertama kali diamati oleh Hutson, et al, pada tahun 1961. Seperti

    medium, mereka menggunakan sekat CdS, maka pada mulanya tidak terdapat pembawa.

    Mereka kemudian memperkenalkan pembawa dengan menyinari contoh maka elektron-

    elektron keluar dari kondisi terikat. Mereka mengirim gelombang pada arah pararel pada

    hexagonal pada sumbu x dari kristal. (gelombang yang satu diperkenalkan pada merubah

    electromagnet kedalam sinyal akustik melalui penghubung piezoelektrik). Dua frekuensi

    yang digunakan, 15 dan 45 MHz. ketika kristal gelap, hanya penuruna yang dapat diamati.

    Bagaimanapun juga, ketika kristal disinari, pengerasan diamati tentu dalam medan kritis.

    BAB 7

    Superkonduktor

    7.1 Superkonduktor Temperatur Rendah

    http://en.wikipedia.org/wiki/Optical_phenomenonhttp://en.wikipedia.org/wiki/Electrical_phenomenonhttp://en.wikipedia.org/wiki/Electric_conductancehttp://en.wikipedia.org/wiki/Electric_conductancehttp://en.wikipedia.org/wiki/Electromagnetic_radiationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Visible_spectrumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ultraviolethttp://en.wikipedia.org/wiki/Infraredhttp://en.wikipedia.org/wiki/Gamma_rayshttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://scienceworld.wolfram.com/physics/Fluorescence.html&prev=/search%3Fq%3Dluminescence%26start%3D10%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3Dw6c%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divnsb&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgvHw8l9ZX06DoRm-FbOVJUm1wwYghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://scienceworld.wolfram.com/physics/Phosphorescence.html&prev=/search%3Fq%3Dluminescence%26start%3D10%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3Dw6c%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divnsb&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi6PNsHRZme-V5nnA-00twIGMWwEQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://scienceworld.wolfram.com/physics/Triboluminescence.html&prev=/search%3Fq%3Dluminescence%26start%3D10%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3Dw6c%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divnsb&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjAqRb6dOH8lksRrOHJFdGP87tfIghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://scienceworld.wolfram.com/physics/Triboluminescence.html&prev=/search%3Fq%3Dluminescence%26start%3D10%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3Dw6c%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divnsb&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjAqRb6dOH8lksRrOHJFdGP87tfIghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://scienceworld.wolfram.com/physics/Phosphorescence.html&prev=/search%3Fq%3Dluminescence%26start%3D10%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3Dw6c%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divnsb&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi6PNsHRZme-V5nnA-00twIGMWwEQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://scienceworld.wolfram.com/physics/Fluorescence.html&prev=/search%3Fq%3Dluminescence%26start%3D10%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3Dw6c%26sa%3DN%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26prmd%3Divnsb&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgvHw8l9ZX06DoRm-FbOVJUm1wwYghttp://en.wikipedia.org/wiki/Gamma_rayshttp://en.wikipedia.org/wiki/Infraredhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ultraviolethttp://en.wikipedia.org/wiki/Visible_spectrumhttp://en.wikipedia.org/wiki/Electromagnetic_radiationhttp://en.wikipedia.org/wiki/Electric_conductancehttp://en.wikipedia.org/wiki/Electric_conductancehttp://en.wikipedia.org/wiki/Electrical_phenomenonhttp://en.wikipedia.org/wiki/Optical_phenomenon
  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    23/26

    Efek Meissner

    Dalam tahun 1933 Meissner dan Ovhsenfeld menemukan bahwa superkonduktor

    mengeluarkan flks magnetik selama superkonduktor itu didinginkan di bawah Tc dalam

    medan magnet luar, yang berarti superkonduktor ini berperilaku seperti bahan diamagnetik

    sempurna. Gejala ini dikenal sebagai efek Meissner.

    Medan Kritis dan Temperatur Kritis

    Dalam tahun 1913, Kamerlingh Onnes mengamati bahwa suatu superkonduktor memperoleh

    kembali keadaan normalnya di bawah temperatur kritis jika superkonduktor itu ditempatkan

    suatu medan magnet yang cukup kuat. Nilai medan magnet pada suatu Superkonduktivitas

    hilang disebut medan ambang atau medan kritis, Hc, yang mempunyai orde beberapa ratus

    oersted untuk sebagian superkonduktor murni. Medan ini berubah terhadap temperatur, jadi

    kita mendapatkan bahwa keadaan superkonduktor adalah stabil hanya dalam suatu rentangan

    tertentu dari medan magnet dan temperatur.

    7.2 Macam, karakteristik dan kaijan Teori superkonduktor

    Superkonduktor dikelompokan menjadi tipe I dan Tipe II tergantung pada perilakunya dalam

    medan magnet luar. Superkonduktor yang mengikuti efek meisser secara ketat disebut

    superkonduktor tipe I. sebagai contoh superkonduktor tipe I adalah timbal, yang mempunyai

    prilaku magnetik. Superkonduktor ini menunjukan diamagnetisme sempurna dibawah medan

    kritis H yang mempunyai orde 0,1 tesla untuk sebagian besar kasus. Superkonduktor Tipe II

    tidak mengikuti efek Meissner secara ketat,dalam arti bahwa medan magnet tidak menembus

    bahan ini secara tiba-tiba pada medan kritis.

    Karakteristik Superkonduktor

    beberapa karakteristik dari superkonduktor adalah:

    1. Kisi Kristal tetap tidak berubah selama transisi dari keadaan normal ke keadaansemikonduktor. Hal ini disimpulkan dari pengamatan bahwa posisi garis-garis difraksi

    sinar-x tetap tidak berubah di bawah dan di atas temperature transisi. Tidak adanya

    perubahan yang berarti dari intensitas garis-garis difraksi juga menunjukkan bahwa

    perubahan dalam struktur electron, jika ada, adalah sangat kecil

    2. Beberapa sifat superkonduktor, berubah bilamana ukuran bahan dikurangi kira-kira dibawah 10-14cm. Sebagai contoh, permeabilitas magnetic dari bahan yang sangat kecil

    tidak nol dan bertambah selama temperature mendekati Tc.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    24/26

    3. Temperatur kritis dan medan magnet kritis suatu superkonduktor berubah sedikitkarena pengaruh tegangan yang dibeikan. Suatu tegangan yang menambah ukuran

    bahan akan menaikkan temperature transisi dan menghasilkan perubahan medan

    magnet kritis yang bersesuaian.

    4. Pemasukan takmurnian kimia mengubah hamper semua sifat superkonduktor,khususnya sifat-sifat magnetic.

    5. Sifat=-sifat elastic dan koefisien muai termal tetap tidak terpengaruh di bawah dan diatas Tc.

    6. Konduktivitas termal bahan berubah secara tak kontinyu selama transisi dari keadaannormal ke keadaan superhantaran dan sebaliknya. Perubahan ini kecil di dalam

    keadaan superhantaran untuk logam murni tetapi besar untuk beberapa lakur. Namun

    demikian, dalam masing-masing keadaan itu, konduktivitas termal bertambah secara

    kontinu terhadap temperature sampai temperature kritis.

    7. Keadaan superhantaran tidak menunjukkan efek termolisrik8. Tidak ada perubahan sifat fotolistrik yang teramati.9. Tidak ada perubahan reflektivitas yang teramati dalam daerah tampak dan daerah

    infrared

    10.Resistansi nol dari superkonduktor sedikit berubah dari frekuensi tinggi arus bolak-balik (diatas 10 MHz)

    Kajian Teoritik Superkonduktor

    1. Termodinamika Transisi SuperhantaranTransisi antara keadaan normal dan keadaan superhantaran adalah reversible secara

    termodinamika, seperti halnya transisi fase cair dan fase uap suatu bahan. Oleh karena itu kita

    bisa menerapkan termodinamika pada transisi itu dan mencari ungkapan perbedaan entropiantara keadaan normal dan keadaan superhantaran dalam kurva medan kritis Hcterhadap T.

    2. Persamaan London

    Dalam keadaan superhantaran murni medan teredam secara eksponensial selama kita berjalan

    dari suatu permukaan luar. Misalkan suatu superkonduktor semi tak terhingga menempati

    ruang pada sisi positif sumbu x, seperti dalam gambar (7.17) jika B(0) adalah medan pada

    batas bidang, maka medan di dalam rendah. Dalam contoh ini medan magnet dianggap

    sejajar dengan batas bidang tersebut. Jadi kita melihat bahwa L mengukur kedalaman

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    25/26

    penembusan medan magnet dan besaran ini dikenal sebagai kedalaman London. Kedalaman

    penembusan sesungguhnya tidak diberikan secara seksama dengan L sendiri, karena

    persamaan London yang kita kenal sekarang sangat disederhanakan.

    3. Panjang Koherensi

    Kedalaman penembusan London L merupakan panjang fundamental yangmencirikan suatu

    superkonduktor. Suatu panjang yang bebas adalah panjang koherensi . Panjang koheransi

    merupakan suatu ukuran jarak yang di dalamnya konsentrasi elektron superhantaran tidak

    dapat berubah secara drastis dalam medan magnet yang bervariasi dalam ruang.

    4. Teori BCS

    Keadaan superhantaran suatu logam bisa dipandang sebagai hasil perilaku bersama elektron-

    elektron konduksi. Kerjasama atau koherensi elektron-elektron terjadi bilaman sejumlah

    elektron menempati keadaan kuantum yang sama. Namun demikian, hal ini tampaknya tidak

    mungkin menurut penalaran statistik dan dinamik. Secara statistik, elektron-elektron adalah

    femion-femion, sehingga menempati keadaan-keadaan kuantum tunggal. Kedua, gaya tolak

    menolak elektron-elektron cenderung memisahkan mereka satu sama lain. Tetapi, dalam

    logam gaya-gaya tolak itu tampaknya tidak sangat kuat untuk melindungi. Menurut teori BCS

    dua kesukaran ini dapat diatasi dalam keadaan tertentu.dalam kasus semacam itu, elektron-

    elektron tarik menarik satu sama lain dalam jangkauan energi tertentu dan membentuk

    pasangan-pasangan.

    5. keadaan dasar BCS

    Keadaan dasar BCS berbeda dengan keadaan dasar gas Fermi yang tidak berinteraksi. dalam

    gas Fermi yang tidak berinteraksi, semua keadaan di bawah permukaan Fermi ditempati dan

    semua berada diatas permukaan Fermi adalah kosong.

    6. Kuantitas fluks dalam cincin superkonduktor

    Dalam keadaan-keadaan yang cocok kita mengamati efek-efek yang menakjubkan berkaitan

    dengan penerobosan pasangan-pasangan elektron superhantaran dari suatu superkonduktor

    melewati lapisan isolator ke dalam sperkonduktor lainnya. Sambungan semacam itu disebut

    hubungan lemah. Efek-efek penerobosan pasangan antara lain:

    a. Efek Josephson arus searah. Arus searah mengalir melewati sambungan tanpa adanya

    medan listrik atau medan magnet.

  • 8/13/2019 Tugas+UTS+Muhammad

    26/26

    Efek Josephson arus bolak-balik. Tegangan serah yang diberikan pada sambungan

    menyebabkan osilasi-osilasi arus pada sambungan itu. Efek ini telah dimanfaatkan untuk

    menentukan secara seksama nilai h/e. selanjutnya pemberian tegangan dengan frekuensi radio

    bersama-sama dengan tegangan searah dapat menghasilkan arus searah yang melewati

    sambungan tersebut.

    c. Interferensi kuantum makroskopik. Medan magnet searah yang diberikan melalui

    rangkaian superhantaran yang mengandung dua sambungan menyebabkan superarus

    maksimum memperlihatkan efek-efek interferensi sebagai fungsi intensitas medan magnet.

    Efek ini dapat digunakan dalam magnetometer yang peka. Adapun menjelaskan secara lebih

    rinci dari efek-efek penerobosan pasangan tersebut akan dijelaskan berikut ini.