Tugas UTS

13
Tinjauan Literatur Kasus Penataan Ruang dan Permukiman UNIVERSITAS ANDALAS Oleh : Ringga Rahmi Prima No. BP. 1521642003 Diajukan Sebagai Tugas Ujian Tengah Semesster Mata Kuliah Penataan Ruang dan Perencanaan Permukiman

description

kajian teori

Transcript of Tugas UTS

Page 1: Tugas UTS

Tinjauan Literatur Kasus Penataan Ruang dan Permukiman

UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh :

Ringga Rahmi Prima

No. BP. 1521642003

Diajukan Sebagai Tugas Ujian Tengah Semesster

Mata Kuliah Penataan Ruang dan Perencanaan Permukiman

MAGISTER PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS ANDALAS

2015

Page 2: Tugas UTS

Telaah Literatur Studi Kasus

1.1 Kasus Permukiman

PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN CARA 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

DI LINGKUNGAN PERMUKIMAN DITINJAU DARI SEGI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

(Increase of Community Participation in the Management of Trash Using 3R : Reduce, Reuse, Recyle Program in Settlement Environment Viewed

from Socio-Economic Aspect)

Abstrak

Pengelolaan sampah dengan pendekatan 3R merupakan suatu solusi alternatif penanganan sampah sejak dari sumber. Pada beberapa lokasi percontohan di perumahan yang menerapkan program penanganan sampah dengan konsep 3R, belum sepenuhnya dapat dikatakan berhasil, fakta dilapangan menunjukkan bahwa partisipasi dan bentuk-bentuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60% masyarakat golongan berpenghasilan rendah dan sedang sebagian besar telah melaksanakan program 3R sejak dari sumber, sedangkan masyarakat golongan berpenghasilan tinggi belum secara optimal melaksanakan. Adanya keterkaitan antara status sosial ekonomi masyarakat dengan tingkat partisipasi dalam pengelolaan sampah. Model pengelolaan sampah dengan cara 3R sangat cocok diterapkan di lingkungan permukiman. Sosialisasi dalam pengelolaan sampah 3R dilakukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan dengan menggunakan metode komunikasi. Sedangkan tahap peningkatan peran serta masyarakat dimulai dari tahap kognitif (tahap mengetahui), tahap afektif (tahap memperhatikan), tahap melakukan penilaian, tahap mencoba, tahap adopsi dan tahap memelihara peran serta masyarakat. Metode yang digunakan dalam penilaian sosial ekonomi masyarakat adalah menggunakan penilaian objektif, dimana penilaian dilakukan terhadap jumlah pendapatan dan tingkat pendidikan. Pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran pengamatan langsung di lapangan dalam kebiasaan perilaku hidup sehari-hari pada ketiga golongan masyarakat tersebut, populasinya adalah ibu-ibu rumah tangga yang bermukim di perumahan Perum Bumi Baros Kencana Kabupaten Sukabumi yaitu RW 16 dan 17. Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya partisipasi ketiga golongan masyarakat dalam pengelolaan sampah 3R di lingkungan permukiman. Kata Kunci : Partisipasi, masyarakat, sosial ekonomi, pengelolaan, sampah 3R

Page 3: Tugas UTS

1 JUDUL Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan

Sampah Dengan Cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di

Lingkungan Permukiman Ditinjau Dari Segi Sosial Ekonomi

Masyarakat (1)

2 SUMBER Jurnal Permukiman, Vol. 6 No. 2 Agustus 2011 : 75-83

Diterima : 12 Agustus 2010; Disetujui : 06 Juni 2011

3 Penulis Aryenti ,P usat Litbang Permukiman

JL. Panyaungan, Cileunyi Wetan Kab. Bandung 40393

Email: [email protected]

Page 4: Tugas UTS

1.2 Tinjuan Literatur

Sesuai dengan Arah Pembangunan Sektor Sanitasi 2015-2019 , Pemerintah

telah menetapkan salah satu kebijakan untuk mengatasi munculnya pemukiman

kumuh di Indonesia melalui peningkatan akses layanan sanitasi. Strategi yang

ditetapkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan tersebut adalah dengan

pengurangan timbulan sampah di sumbernya melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle).(2)

Data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2008 menunjukkan

setiap orang membuang sampah kurang lebih 800 gram/hari/orang. Sedangkan

pemerintah baru mampu mengumpulkan dan mengangkut sampah sekitar 60 – 70%

dari total jumlah sampah yang ada. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka sampah

haruslah dikelola dengan baik disertai upaya pemanfaatannya sehingga diharapkan

mempunyai keuntungan berupa nilai tambah. Untuk itu partisipasi masyarakat dalam

program 3R merupakan aspek yang sangat menunjang untuk keberhasilan program

tersebut. Sasaran MDG dengan pengelolaan sampah berbasis 3R diharapkan dapat

meningkatkan cakupan pelayanan dari 40% tahun 2000 menjadi 70% pada tahun

2015, didukung oleh kesiapan manajemen dan dukungan peraturan ditingkat pusat

maupun di daerah.(1)

Pada jurnal “Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Dengan Cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Lingkungan Permukiman Ditinjau

Dari Segi Sosial Ekonomi Masyarakat “, kasus yang dikaji adalah peran serta

masyarakat dalam pengelolaan sampah 3R di Kota Sukabumi.

a. Pengelolaan Sampah dengan cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Sesuai dengan UU no 81 Tahun 2012, pengolahan sampah dengan prinsip 3R

(reduce, reuse, recycle) atau TPS 3R adalah dilaksanakannya kegiatan pengumpulan,

pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang skala kawasan. Upaya ini

Page 5: Tugas UTS

5

dilakukan untuk mengurangi penimbunan sampah yang ada di permukiman

penduduk yang dapat menurunkan kualitas kehidupan masyarakat setempat.(3)

Keberhasilan pengelolaan sampah pada lingkungan permukiman sangat

dipengaruhi oleh peran serta masyarakat sebagai penghasil sampah. Dari analisis

sosial budaya, peningkatan peran serta masyarakat merupakan suatu alternatif dalam

mewujudkan kebersihan lingkungan yang erat hubungannya dengan pola perilaku

masyarakat itu sendiri.(1)

Pada kasus ini, masyarakat Sukabumi dibagi berdasarkan 3 kelompok

stratifikasi sosial masyarakat ditentukan yaitu masyarakat berpenghasilan rendah,

penghasilan sedang dan penghasilan tinggi. Partisipasi masyarakat yang dilihat

adalah dalam melaksanakan pengelolaan sampah 3R yaitu dari kegiatan

pengomposan dan daur ulang sampah anorganik.(1)

Pengelolaan sampah dengan konsep 3R tidak hanya menyangkut aspek

teknis semata, namun yang jauh lebih penting adalah menyangkut masalah sosial

dalam rangka mendorong perubahan sikap dan pola pikir menuju terwujudnya

masyarakat yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (Strategi Nasional 3R, KLH,

2007). Proses pemberdayaan masyarakat meliputi antara lain sosialisasi/

penyuluhan, pelatihan, percontohan, pengembangan kegiatan. (1)

Secara umum Golongan masyarakat kedua RW ini pada umumnya 70%

didominasi oleh golongan masyarakat berpenghasilan rendah, Sedangkan 15%

golongan masyarakat berpenghasilan sedang. Masyarakat berpenghasilan tinggi

hanya sebagian kecil 10%. Pola partisipasi masyarakat berpenghasilan rendah dalam

pengelolaan sampah berupa tenaga, sedangkan partisipasi golongan masyarakat

berpenghasilan sedang berupa tenaga, gagasan/ ide dan iuran. Golongan masyarakat

berpenghasilan tinggi berupa gagasan/ ide, iuran dan tenaga.(1)

Page 6: Tugas UTS

6

Dari data diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap masyarakat

memiliki tingkat ekonomi yang berbeda dan memiliki pola pengelolaan sampah yang

berbedas sesuai dengan kemampuan ekonominya. Untuk itu dalam pengambilan

keputusan dalam kebijakan publik, khususnya penanganan sampah diharapkan

memberikan berbagai opsi penyelesaian masalah yang sesuai dengan tingkat

ekonomi masyarakat.

b. Evaluasi kebijakan pengelolaan sampah Secara 3R

Hasil monitoring dan evaluasi penerapan pengelolaan sampah 3R pada

masyarakat perumahan Perum Bumi Baros Kencana Kabupaten Sukabumi,

diterapkan pada dua RW yaitu RW 16 dan 17. (1)

Dari hasil monitoring dan evaluasi pada ketiga golongan masyarakat dalam

pengelolaan sampah 3R di Perum Bumi Baros Kencana Kabupaten Sukabumi adalah

sebagai berikut : (1)

a. 60% masyarakat golongan berpenghasilan rendah sudah melaksanakan

pengelolaan sampah dengan cara 3R.

b. 60% masyarakat berpenghasilan sedang sudah melaksanakan pengelolaan

sampah dengan cara 3R.

c. Golongan masyarakat berpenghasilan tinggi belum optimal melaksanakan

pengelolaan sampah.

Model pengelolaan sampah dengan cara 3R sangat cocok diterapkan di

lingkungan permukiman untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

mengelola sampah. Sosialisasi dalam pengelolaan sampah 3R, dilakukan pada tahap

perencanaan dan pelaksanaan dengan menggunakan metode komunikasi. Sasaran

pengelolaan sampah dengan cara 3R yang paling efektif dilakukan adalah pada

Page 7: Tugas UTS

7

golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan hasil evaluasi,

masyarakat inilah yang paling mudah digerakkan. (2)

Dari evaluasi ini dapat dikatakan bahwa golongan masyarakat berpenghasilan

rendah lebih aktif dalam memberikan partisipasi untuk melakukan pengelolaan

sampah 3R, namun untuk membayar iuran dalam pengelolaan sampah tidak teratur

serta sukar untuk diajak bergotong royong. Dan untuk masyarakat berpenghasilan

sedang kita dapat melihat masyarakat ini cenderung malas untuk melakukan

pengumpulan sampah, namun dalam setiap pertemuan dalam mengkaji upaya

pengelolaan sampah, kelompok ini cenderung lebih aktif. Sedangkan untuk

masyarakat berpenghasilan tinggi lebih aktif dalam pembayaran iuran dalam

pengelolaan sampah, dan kurang aktif dalam pertemuan karna kesibukan yang

dimiliki.

c. Kesimpulan

Pengelolaan sampah 3R di Perum Bumi Baros Kencana Kabupaten Sukabumi

secara umum telah berjalan dengan baik, namun dalam pelaksanaannya belum

terlaksana dengan maksimal karena belum semua masyarakat melakukan

pengelolaan sampah 3R. Masyarakat dengan tingkat ekonomi berbeda juga memiliki

cara yang berbeda dalam mematuhi kebijakan penanggulangan sampah ini. Untuk itu

diharapkan pada pemerintah sebagai pemegang keputusan dapat memilih kebijakan

yang tepat dan sesuai dengan karakteristik masyarakat. Masyarakat juga diharapkan

dapat lebih aktif dalam melakukan pengelolaan sampah agar dapat meningkatkan

kesejahteraan dalam bermukim.

Page 8: Tugas UTS

8

DAFTAR PUSTAKA

1. Aryenti. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Dengan Cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Lingkungan Permukiman Ditinjau Dari Segi Sosial Ekonomi Masyarakat Jurnal Permukiman. 2011;Vol. 6 No. 2 Agustus 2011:75-83

2. _________. Arah Pembangunan Sektor Sanitasi 2015-2016. In: Kementrian Pekerjaan Umum, editor.2015.

3. Wilayah. DPdP, , Jakarta. Pedoman Pengelolaan Persampahan Perkotaan Bagi Pelaku Pelaksana. In: Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan, editor. Jakarta2003.