Tugas Ujian DR DANI FIX

14
1. Siklus nyamuk Anopheles dan Aedes aegypti Gambar 1. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup, yang termasuk dalam metamorfosa sempurna. Yang berarti dalam siklus hidupnya terdapat stage/fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi kondisi lingkungan, misal : suhu, adanya zat kimia/biologis di tempat hidup. Siklus hidup nyamuk Anopheles secara umum adalah: a. Telur Setiap bertelur setiap nyamuk dewasa mampu menghasilkan 50- 200 buah telur. Telur langsung diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menjadi satu). Telur ini menetas dalam 2-3 hari (pada daerah beriklim dingin bisa menetas dalam 2-3 minggu) b. Larva Larva terbagi dalam 4 instar , dan salah satu ciri khas yang membedakan dengan larva nyamuk yang lain adalah posisi larva saat istirahat adalah sejajar di dengan permukaan perairan, karena mereka tidak mempunyai siphon (alat bantu pernafasan). Lama hidup kurang lebih 7 hari, dan hidup dengan memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnyayang terdapat dipermukaan c. Pupa (kepompong) 1

description

koass anak

Transcript of Tugas Ujian DR DANI FIX

1. Siklus nyamuk Anopheles dan Aedes aegypti

Gambar 1. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles

Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup, yang termasuk dalam metamorfosa sempurna. Yang berarti dalam siklus hidupnya terdapat stage/fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi kondisi lingkungan, misal : suhu, adanya zat kimia/biologis di tempat hidup. Siklus hidup nyamuk Anopheles secara umum adalah: a. Telur Setiap bertelur setiap nyamuk dewasa mampu menghasilkan 50-200 buah telur. Telur langsung diletakkan di air dan terpisah (tidak bergabung menjadi satu). Telur ini menetas dalam 2-3 hari (pada daerah beriklim dingin bisa menetas dalam 2-3 minggu) b. Larva Larva terbagi dalam 4 instar , dan salah satu ciri khas yang membedakan dengan larva nyamuk yang lain adalah posisi larva saat istirahat adalah sejajar di dengan permukaan perairan, karena mereka tidak mempunyai siphon (alat bantu pernafasan). Lama hidup kurang lebih 7 hari, dan hidup dengan memakan algae,bakteri dan mikroorganisme lainnyayang terdapat dipermukaan c. Pupa (kepompong) Bentuk fase pupa adalah seperti koma, dan setelah beberapa hari pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat keluar nyamuk dewasa. d. Dewasa Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk menghisap darah atau makanan lainnya (misal, nektar atau cairan lainnya sebagai sumber gula). Nyamuk jantan bisa hidup sampai dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai sebulan. Perkawinan terjadi setelah beberapa hari setelah menetas dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa (breeding place). Untuk membantu pematangan telur, nyamuk menghisap darah, dan beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari nyamuk anopheles adalah pada saat posisi istirahat menungging

Gambar 2. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegyptiNyamuk Aedes aegypti memiliki siklus hidup sempurna. Siklus hidup nyamuk ini terdiri dari empat fase, mulai dari telur, larva, pupa dan kemudian menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk Aedes aegypti meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2 hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5 hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu 8 hingga 10 hari, namun dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung

2. Efektivitas penyemprotan nyamuk DBDMenurut peneliti dari Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Dr. Budi Haryanto,foggingmenjadi tidak efektif dalam memberantas nyamuk karena penggunannya yang keliru dan tidak tepat.

Untuk mencegah kenaikan kasus dan jumlah korban DBD yang semakin meningkat, Budi berbagi tips agar upayafoggingmenjadi efektif. Agar hasilfoggingmaksimal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

Minimal beradius 100 meterPelaksaan fogging sebaiknya tidak dilakukan per kasus, seperti yang kerap dilakukan saat ini. Fogging juga sebaiknya dilakukan dalam jarak 100 meter di sekeliling tempat tinggal penderita DBD. Hal ini dikarenakan, 100 meter adalah jarak optimal bagi nyamuk DBD untuk berpindah tempat. Rumah dalam radius 100 meter berpeluang besar terkena virus DBD. Radius 100 meter adalah ketentuan bila hanya terdapat satu korban. Jika korban lebih dari 3 makan radius bertambah lebih dari 100 meter.Perhatikan dosisPenyemprotan harus memperhatikan dosis yang tercatat dalam standar operasional. Bila insektisida terlalu sedikit, maka penyemprotan tidak memberikan hasil maksimal dan hanya meninggalkan bau minyak tanah yang mengganggu kenyamanan. Dosis yang tepat juga dikhawatirkan membuat nyamuk resisten insektisida.

Awasi arah anginArah angin seringkali luput dari perhatian. Padahal angin yang akan menyebarkan semprotan insktisida ke seluruh wilayah, dalam radius tertentu. Angin juga yang membawa nyamuk terbang berpindah menghindari pestisida.

Foggingmenyebabkan droplet insektisida dan mematikan bagi nyamuk dewasa yang kontak langsung. Saat dikeluarkan dari mesin penyemprot, kabut insektisida akan langsung menyebar sesuai arah angin. Oleh karena itu, sebaiknya penyemprotan dilakukan sesuai arah angin. Penyemprotan yang melawan arah angin akan mengenai tubuh penyemprot bukan nyamuk yang menjadi sasaran. Akibatnya insektisida akan menjadi toksik bagi penyemprot.

3. Penatalaksaan Dengue Syok Syndrome menurut Castillo

4. Hitung jenis leukositPrinsip kerja :Setetes darah dipaparkan diatas kaca objeklalu dicat dan diperiksa dibaqwah mikroskop

Alat :kaca objek glass bebas lemak dan debu , kering dan bersihrak pewarnaanpipet pastuaremikroskop

Bahan pemeriksaan :darah kavilerdarah vena yang telah di beri antikoagulan (EDTA/ Ethylendiamine Tetraacetic Acid)

Reagen :oil emersimetanolbuffer1 ml + 5 tetes giemsa induk

Cara kerja : objek glass harus kering, bebas air, bebas lemak, dan debu teteskan sedikit darah pada objek glass sentuh setetes darah dengan jarak kurang lebih 2cm dari ujung objek glass dan letakkan di atas meja dengan setetes darah di sebelah kanan gerakkan tangan kanan pada objek glass lainnya di sebelah kiri tetes darah gerakkan darah sampai memcapai kurang lebih 1/2cm dari kaca dorong kaca penggeser ke kiri stabil memegang miring dengan sudut 30 - 40 derajat biarkan sediaan kering dan tulis nama penderita dan tanggal pembuatan lalu sediaan siap di warnai

Cara perwarnaan dengan Giemsa : letakkan sediaan yang akan di pulas di atas rak dengan lapisan darah ke atas teteskan beberapa tetes metanol ke atas sediaan hapusan sehingga bagian yang terlapis darah tertutup semuanya , biarkan selama 5 menit tuanglah kelebihan metanol tadi lalu teteskan larutan giemsa yang telah di encerkan (1 ml + 5 tetes giemsa induk) biarkan selama 15 -20 menit setelah itu bilas dengan air dan biarkan vertikal sampai kering

Nilai Normal : Basofil : 0 - 1 % Eosinofil : 1 -3 % Netrofil Stab : 2 - 6 % Netrofil Segmen : 50 - 70 % Limfosit : 20 - 40 % Monosit : 2 - 8 %

5. Bagan Milestone tumbuh kembang anak

6. Jelaskan pemeriksaan morfologi darah tepiPemeriksaan ini brtujuan untuk menilai adanyakelainan morfologi ataupun kelaianan jumlah seldarah merah, sel darah putih dan trombosit darah.

7. Makna BB/U, TB/U, BB/TB menurut WHO dan CDC Menentukan status gizi anak

8. Jelaskan definisi kriteria diagnosis dari tifoid dan TB paruTB Paru

Demam TifoidDemam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica serotype Typhi (S typhi).

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1.Tubex TF, spesifik mendeteksi Ig M antibody S thypiii 09 LPS antigen Sthypii dan salmonella sero group D bakteri2.Uji Widal : untuk mendeteksi adanya bakteri Salmonella Thypi3.Pemeriksaan darah tepi : untuk melihat tingkat leukosit dalam darah, adanya leukopenia, etc4.Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya bakteri Salmonella Thypi dan leukosit5.Pemeriksaan feses : untuk melihat adanya lendir dan darah yang dicurigai akan bahaya perdarahan usus dan perforasi6.Pemeriksaan sumsum tulang : untuk mendeteksi adanya makrofag7.Serologis : untuk mengevaluasi reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin)8.Radiologi : untuk mengetahui adanya komplikasi dari Demam Thypoid9.Pemeriksaan SGOT dan SGPTSGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembalinormal setelah sembuhnya typhoid.

9. Pemeriksaan antopometri pada bayi dan anak1.Berat badanMerupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normalBerat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:a.Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.b.Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik tentangpertumbuhanc.Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas.d.Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukure.KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk pendidikandan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan sebagai dasar pengisian.

Alat yang digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:a.Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain.b.Mudah diperoleh dan relatif murah harganya.c.Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kgd.Skala mudah dibacae.Cukup aman untuk menimbang anak balita.

Cara menimbang/mengukur berat badan:a.Langkah IGantungkan dacin pada:Dahan pohonPalang rumah atau penyangga kaki ktigab.Langkah 2Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuatc.Langkah 3Sebelum dipakai, letakkan bandul geser pada angka 0 (nol)d.Langkah 4Pasanglah celana timbang, kotak timbang, atau sarung timbang yang kosong padadacin.e.Langkah 5Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbangf.Langkah 6Anak di timbang dan seimbangkan dacing.Langkah 7Tentukan berat badan anak dengan membaca angka diujung bandul geser.

h.Langkah 8Catat hasil penimbangan di atas pada secarik kertasi.Langkah 9Geserlah bandul ke angka nol, letakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah itu bayi baru anak dapat diturunkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:a.Pemeriksaan alat timbanganb.Anak balita yang ditimbangc.Keamanand.Pengetahuan dasar petugas.

2.Umura.Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh dan untuk anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.Contoh : tahun usia penuh.Umur : 7 tahun 2 bulan dihitung 7 tahun6 tahun 11 bulan dihitung 6 tahun.

3.Tinggi BadanCara mengukur:a.Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar sehingga tepat 2 meter.b.Lepaskan sepatu atau sandal.c.Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurnad.Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus lurus menempel pada dinding.e.Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.

4.Lingkar Lengan Atasa.Baku lingkar lengan atas yang digunakan sekarang belum dapat mendapat pengujianmemadai untuk digunakan di Indonesia.b.Kesalahan pengukuran LLA (ada berbagai tingkat ketrampilan pengukur) relatiflebih besar dibandingkan dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku dengangizi kurang, lebih sempit pada LLA dari pada tinggi badan.c.Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu golongan.Cara mengukur:Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiriLengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau pakaian.Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup terukur kelilinglingkaran lengan.

5.Lingkar KepalaLingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.Alat dan tehnik pengukuran:Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca (fiber glas) dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah, pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan pita pada kepala.

6.Lingkar DadaBiasanya dilakukan pada anak berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala danlingkar dada sama pada umur 6 bulan.Alat dan tehnik pengukuran:Alat yang digunakan adalah pita kecil, tidak mudah patah, biasanya terbuat dari seratkaca (fiber glas). Pengukuran dilakukan pada garis puting susu. Masalah yang seringdijumpai adalah mengenai akurasi pengukuran (pembaca), karena pernapasan anakyang tidak teratur.Rumus Antropometri pada anak : ( Soetjiningsih : 1998).a.Berat badanUmur 1 6 tahun = ( tahun ) x 2 + 8b.Tinggi badanUmur 1 tahun = 1,5 x tinggi badan lahirUmur 2 12 tahun = umur ( tahun ) x 6 + 77

1