tugas ujian

20
TUGAS UJIAN DISUSUN OLEH MUHAMMAD ARFAN 110.2008.159 PEMBIMBING Dr.BAMBANG SUHARTO,Sp.A, MH.KES. KepaniteraanKlinikMahasiswa FakultasKedokteranUniversita s YARSI BagianIlmuKesehatanAnak

description

jsdfiasfajkfkadfn dfjnasf ams, fassafjalkfgaklsfs;laf ksfmasnfkjasfajsfn kjfsmfasklfmasjsanfaskfnasfas

Transcript of tugas ujian

Page 1: tugas ujian

TUGAS UJIAN

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD ARFAN

110.2008.159

PEMBIMBING

Dr.BAMBANG SUHARTO,Sp.A, MH.KES.

KepaniteraanKlinikMahasiswa

FakultasKedokteranUniversitas YARSI

BagianIlmuKesehatanAnak

BRSUD Arjawinangun

Mei 2014

Page 2: tugas ujian

1. Faktorpredisposisipadabayiprematur ?

- Faktoribu

a. Penyakit

Seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain

b. Komplikasipadakehamilan.

Komplikasi yang tejadipadakehamilanibusepertiperdarahanantepartum,

pre-eklamsiaberat, eklamsia, dankelahiran preterm.

c. UsiaIbudanparitas

Angkakejadian BBLR tertinggiditemukanpadabayi yang dilahirkanolehibu-

ibudenganusia<>

d. Faktorkebiasaanibu

Faktorkebiasaanibujugaberpengaruhsepertiibuperokok,

ibupecandualkoholdanibupenggunanarkotika.

- FaktorJanin

Prematur, hidramion, kehamilankembar/ganda (gemeli), kelainankromosom.

- FaktorLingkungan

Yang dapatberpengaruhantara lain; tempattinggaldidaratantinggi, radiasi, sosio-

ekonomidanpaparanzat-zatracun

(IkatanDokterAnak Indonesia (IDAI).BayiBeratLahirRendah.

Dalam :StandarPelayananMedisKesehatanAnak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313.)

Page 3: tugas ujian

2. FungsipenilaianApgarscore ?

Tujuannyaadalah:

a. menilairesponresusitasi

b. Menilai kondisi bayi yang baru lahir

c. Mengevaluasikeadaanfisikbayibarulahirdansekaligusmengenaliadanyatanda-

tandadarurat yangmemerlukandilakukannyatindakansegeraterhadapbayibarulahir

d. menentukan prognosis

e. menilaikemampuanbayimentoleransiproseskelahiran

f. untukmenentukandengancepatapakahbayi yang

barulahirtersebutmembutuhkanpenangananmedissegera

g. menilaikemampuanbayiberadaptasiterhadaplingkungandiluar uterus.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003402.html

3. Apa tujuandilakukan pemeriksaanbayibarulahir

Tujuanpemeriksaanbayibarulahir:

a. Menilaigangguanadaptasibayibarulahirdarikehidupanintrauterinkeekstrauterin

yang memerlukanresusitasi.

b. Untukmenemukankelainanseperticacatbawaan yang perlutindakansegera.

c. Menentukanapakahbayibarulahirtersebutdapatdirawatbersamaibu (rawatgabung)

atauditempatperawatankhususuntukdiawasi, ataudiruangintensif,

atausegeradioperasi.

Suradi R. PemeriksaanFisisPadaBayiBaruLahirdalamBuku Ajar

Neonatologi.BadanPenerbit IDAI, Jakarta. 2010

4. PerbedaanDubowitz score dengan Ballard Score ?

Page 4: tugas ujian

Skor Ballard merupakan suatu versi sistem Dubowitz. Pada prosedur ini penggunaan

kriteria neurologis tidka tergantung pada keadaan bayi yang tenang dan beristirahat

sehingga dapat dianlakan beberapa jam pertama kehidupan. Penilaian menurut ballard

adalah dengan menggabungkan hasil penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas

fisik. kriteria pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor, demikian pula kriteria

pemeriksaan fisik maturitas fisik. Jumlah skor pemeriksaan maturitas

neuromuskuler  dan maturitas fisik digabungkan, kemudian dnegan menggunakan tabel

nilai kematangan di cari masa gestasi

Setelah didapat kan jumlah skor dari pemeriksaan neuromukuler dan maturasi fisik,

maka kedua skor itu dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut di cocokkan dengan

tabel  nilai kematangan , sehingga didapatkan usia kehamilan dalam minggu, kemudian

dengan menggunakan grafik dicari titik perpotongan antara umur kehamilan yang kita

dpatkan dengan berat badan lahir bayi , sehingga didapatkan interpretasi apakah bayi

tersebut besar masa kehamilan , susuai masa  kehamilan atau kecil masa kehamilan.

Cara menilai aktivitas neuromuskuler :

Posture : dinilai bila bayi dalam posisi terlentang

Squere window : tangan bayi difleksikan diantara ibu jari dan telunjuk pemeriksa

lalu diukur sudut antara hyphotenar emirence dengan forearm

Arm recoil : lakukan fleksi lengan bawah selma 5 detik kemudain lengan tersebut di

ekstensikan dan dilepas nilaia lah derajat kemabalinya ke posisi fleksi.

Poplitela angle : bayi tidur terlentang, paha dipegang sedemikian rupa sehingga

terdpat posisi lutut datar steelh itu dilakukan ekstensi tungkai bawah, ukurlah sudut

dibawah lutut tersebut.

Scarf sign : posisi terlentang , peganglah salah satu lengan bayi dan usahakan tangan

tersebut mencapai leher posterior dari bahu sisi lainnya , angkat dan geserlah siku

bayi diatas dadanya dan lihat sampai dimana siku tersebut digeser, makin muda bayi

makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah kesisi lain.

Heal to hear : posisi terlentang , gerakkan bayi ketelinga dar sisi yang sama ,

perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga dan ekstensi lutut.

Penilaian menurut Dubowitz adalah dengan menggabungkan hasil penilaian fisik

eksternal dan neurologis. Setiap penilaian ada skornya tertentu, jumlah skor fisik

dan neurologis dipadukan, kemudian dengan menggunakan grafik regresi linier dicari

Page 5: tugas ujian

masa gestasinya. Oc, berikut grafiknya :

Kalau yang dibawah ini penilaian criteria neurologis menurut Dubworitz

(http://ukhtinurse.blogspot.com/2011/05/pengkajian-perkembangan-dan-nutrisi.html)

5. Sebutkanpembagianbayiberatlahirrendah (BBLR)?

Berdasarkan berat lahirnya, bayi BBLR dibagi menjadi sebagai berikut (Euser et.al, 2008):

Bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu berat lahir kurang dari 2500 gram.

Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), yaitu berat lahir antara 1000-1500

gram.

Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR), yaitu berat lahir < 1000 gram.

Page 6: tugas ujian

(Euser AM et.al 2008. Growth of Preterm Born Children. Hormone Research. 70, 319-328)

6. Tatacarapenangananasfiksiasedangdenganbayi prematurberatbadankurangdari 2000

gram ?

Bayi - bayi dengan berat badan lahir rendah mengalami asfiksia berat,

memerlukan ventilasi segera, dan mungkin memerlukan pemijatan jantung serta

bantuan sirkulasi. Jika ventilasi menggunakan sungkup serta kantong tidak segera

berhasil, lakukan intubasi trakea dan kembangkan serta ventilasikan paru

dengan oksigen yang cukup (biasanya 80 - 100%) untuk mempertahankan tekanan

oksigen atau saturasi oksigenyang normal (87-92% untuk bayi premature dan 92-

97% untuk neonates cukup bulan).Pengembangan yang sama diantara kedua apeks

dada saat inspirasi menunjukkan ventilasi kedua paru ini merupakan tanda yang lebih

baik daripada auskultasi. Bunyi napas bilateral tidak memastikan bahwa kedua paru

mendapat ventilasi karena bunyi napas dihantarkan dengan baik pada dada kecil,

bahkan bila ada skelektasis atau pneumothoraks. Bila ventilasi adekuat, frekuensi

denyut jantung meningkat dan sianosis menghilang, kecuali terdapat asidosis yang

berat.

Pengukuran pH arteri, tekanan karbondioksida, dan tekanan oksigen adalah

satu-satunya carahandal dalam menilai ventilasi yang adekuat. Untuk mulai

mengembangkan paru, mungkindiperlukan tekanan 30-40 cm H2O, tetapi tekanan sebesar 20-30

cm H2O biasanya sudah mencukupi. Begitu paru mengembang venilasi yang adekuat

biasanya dapat dicapai dengan tekanan kurang dari 20 cm H2O. Pada 2 menit pertama

resusitasi, tekanan inflasi (pengembangan) harus dipertahankan selam 1-2 detik pada

setiap napas kesepuluh untuk mengembangkan alveoli serta mendistribusi ventilasi

dari segmen paru yang berventilasi baik ke segmen yang berventilasi buruk.Tekanan

akhir-ekspirasi positif (PEEP, positive end-expiratory pressure) sebesar 3-5 cm H2O

mungkin perlu dipertahankan untuk mempertahankan oksigenasi yang adekuat.

Ventilasi kantong-sungkup tidak seefektif ventilasi melalui pipa

endotrakea, khususnya bila terdapat penyakit paru bermakna.Ventilasi kantong-

sungkup sering mendistensi lambung dengan udara, yang mengangkat diagframa dan

membatasi ventilasi. Oleh karena itu, lambung harus dikompresi menggunakan

Page 7: tugas ujian

pipa nasogastrik selam ventilasi kantong dan sungkup. Keputusan untuk melanjutkan

dengan intubasi trakea didasarkan pada temuan klinis serta ketrampilan orang yang

melakukan intubasi.

(http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/ )

7. IbuuntukmendapatkekebalanToxoid Tetanus diperlukanimunisasiberapakali ?

Imunisasi TT pada ibu hamil disuntikan sebanyak enam kali. Konsep imunisasi TT adalah life long imunization yaitu pemberian imunisasi imunisasi TT 1 sampai dengan TT 5. Skema life long immunization adalah sebagai berikut:

1. TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.2. TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.3. TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi.4. TT 3, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas satu.5. TT 4, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas dua.6. TT 5, dilalukan pada saat BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) pada kelas tiga.

Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dulu di tentukan status kekebalan / imunisasinya. Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapat dosis TT yang ketiga (interval minimal 6 bulan dari dosis ke-2) maka statusnnya T3, status T4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval min 1 tahun dari dosis ke-3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval min 1 tahun dari dosis ke 4). Selama hamil bila ibu hamil statusnya T0 maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntukan TT2 dan bila memungkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu/1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka bisa diberikan satu kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya lebih dari 6 bulan. bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari setahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena telah mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur belum mencapai status T5 diharapkan mendapatkan dosis TT hinggga tercapai status T5 dengan interval yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus.

(http://idai.or.id/wp-content/uploads/2013/02/Jadwal_Imunisasi_IDAI2011.pdf

8. Kenapapadabayidananakpengukuransuhupadaaksilatidakakurat ?

Page 8: tugas ujian

Pengukuran suhu aksila relative mudah bagi pemeriksa, nyaman bagi pasien, dan

mempunyai risiko yang paling kecil untuk penyebaran penyakit. Kelemahan

pengukuran suhu aksila terletak pada sensitivitasnya yang rendah dan mempunyai

variasi suhu yan tinggi dan sangat sipengaruhi suhu lingkungan. Selain itu, pada anak

dan bayi, bentuk termometer yang membulat tidak sesuai dengan bentuk aksila bayi

dan anak yang berbeda dari bentuk aksila orang dewasa sehingga sering kali

termometer yang ditempelkan tidak benar benar dikepitkan pada aksila.

(Bickley LN. Bate’s Guides to Physical Examination and History Taking. 9th ed.

Lippincot Williams and Wilkins : 2005. p. 79)

9. Trauma lahir yang bisaterjadipadabayidenganletakbokong ?

a. Sufokasi : aspirasi darah, lendir,mekonium, air ketuban masuk ke jalan nafas

b. Prolaps uteri

c. Asfiksia

d. Fraktur pada tulang bayi

e. Hematoma otot – otot.

http://www.scribd.com/doc/94778049/Persalinan-Pervaginam-pada-Janin-Letak-Sungsang-

Laporan-Kasus

10. Fase – fasepenurunan testis ?

Proses desensus testis terdiri atas dua tahap. Pada tahap pertama terjadi proses desensus transabdominal, yaitu penurunan tetis dari abdomen ke inguinal. Pada tahap kedua terjadi desensus testis dari region inguinal ke skrotum.Fasepertamadaripenurunan testis, ligamentumsuspensoris cranial beregresidibawahpengaruh androgen.Ujung kaudaldarigubernakulum yang melekatpadadindingperut anterior mengalamipenebalan.Prosesinimengakibatkandilatasikanalisinguinalisdanmembuatjalanuntukpenurunan testis. Fasepertamainiberlangsunghinggamingguke - 15 usiakehamilan.Padasekitarmingguke - 25 usiakehamilan, prosesusvaginalismemanjangdidalamgubernakulumdanmembuatdivertikulum

Page 9: tugas ujian

peritoneal yang memungkinkan testis untukturun. Ujung distal darigubernakulumlalumenonjolkeluardarimuskulaturperutdanmulaimemanjangmenujuskrotum.Antaramingguke - 30 sampaimingguke - 35, ujung distal darigubernakuluminisampaidiskrotum.Testis bergerakturundidalamprosesusvaginalis, yang tetapterbukahinggapenurunan testis selesai, danlalumengalamiobliterasi proximal.

Faseke - 2 daripenurunan testis inidiaturoleh testosterone yang melepassuatu neurotransmitter, yaitucalcitonin gene related peptide (CGRP), yang menyebabkanperpindahangubernakulumkeskrotum. Penurunan testis didalamprosesusvaginalisdibantuolehadanyatekanan intra abdomen.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/viewFile/5636/4280

11. Kelainankongenitaldinding abdomenpada neonates ?

Gastroskizis dan Omfalokel

Omfalokel (disebut juga Exomfalos) merupakan defek dinding abdomen pada

garis tengah dengan berbagai derajat ukuran, disertai hernia visera yang ditutupi oleh

membran yang di terdiri atas peritoneum di lapisan dalam dan amnion di lapisan luar

serta Wharton’s Jelly di antara lapisan tersebut. Pembuluh darah berada di dalam

membran, bukan pada dinding tubuh. Isi dari hernia antara lain berbagai jenis dan dan

jumlah usus, sering sebagian dari hati dan kadang-kadang organ lainnya. Sedangkan

tali pusat terdapat pada puncak kantong ini. Defek ini mungkin terletak di pusat atas,

tengah atau bawah abdomen dan ukuran serta lokasi memiliki implikasi yang penting

dalam penanganannya.

Gastroskisis adalah defek pada dinding abdomen yang biasanya tepat di

sebeah kanan dari masuknya korda umbilikus ke dalam tubuh. Ada juga yang terletak

di sebelah kiri, namun kasusnya jarang. Sejumlah usus dan kadang-kadang bagian

dari organ abdomen lain ikut mengalami herniasi keluar dinding abdomen dengan

tanpa adanya membran yang menutupi ataupun kantung

Perbedaannya, omfalokel atau disebut juga exomfalos adalah kelainan dinding

anterior abdomen pada garis tengah dengan ukuran yang bervariasi, yang berupa

herniasi organ visera abdomen yang terbungkus suatu kantong tipis, melalui sebuah

cicin umbilicus sedangkan gastroskisis adalah kelainan dimana dinding anterior

abdomen tidak berkembang secara sempurna (terdapat defek) sehingga organ intra

Page 10: tugas ujian

abdomen, terutama usus berada diluar rongga perut tanpa dibungkus peritoneum dan

amnion

Gastroskisis diperkirakan sebagai hasil dari iskemik terhadap perkembangan

dinding abdomen. Daerah paraumbilikal kanan merupakan daerah dengan resiko

tinggi karena disuplai oleh vena umbilikal kanan dan arteri omfalomesenterika kanan

hingga mengalami involusi. Jika perkembagan dan involusi ini terganggu pada derajat

dan waktu tertentu, kemudian defek dinding tubuh akan menghasilkan iskemia

dinding abdomen. Hipotesis lain menyatakan bahwa gastroskisis terjadi karena defek

dari ruptur awal hernia korda umbilikalis.2

Pada omfalokel, isi abdomen tidak kembali ke dalam rongga abdomen tetapi

tetap berada di luar abdomen namun berada di dalam korda umbililukus. Berbagai

variasi dan jumlah dari midgust dan organ intra abdomen mengalami herniasi keluar

pada defek tersebut tergantung dari ukuran dan lokasi relatif dinding abdomen. Defisit

pelipatan kranial terutama menghasilkan omfalokel epigastrik yang mungkin

berhubungan dengan kelainan pelipatan kranial tambahan seperti hernia diafragma

anterior, celah sternal, defek perikardial dan defek kardaik.

(Ledbetter DJ. 2006. Gastroschisis and Omphalocele. Surg Clin N Am;86:249–260)

12. Apadefinisidaritortikolis ?

Totikolis merupakan kelainan kongenital dimana otot Sternocleidomastoideus

mengalami fibrosis dan gagal memanjang sehingga timbul kontraktur yang

mengakibatkan kepala berputar dan miring ke depan, ke belakang atau ke samping.

(http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-804-BAB1.pdf)

13. Apanamaprosespemanjangantulangkepalapadasaatpersalinansehinggabisamelewatipro

sespersalinan ?

Molding adalahpemanjanganbentukkepalabayikarenakelahiranmelaluijalanlahir.

http://kamuskesehatan.com/arti/molding/

14. Padausiaberapadimulaipenutupanubunubunbesar ?

Ubun-ubunbesartertutuppadaumursekitar 1,5tahunsampai 2 tahun.

Page 11: tugas ujian

GedeManuaba, Ida Bagus. 1998. FisiologiKehamilan. IlmuKebidanan,

PenyakitKandungandanKeluargaBerencanaUntukPendidikanBidan. Jakarta : EGC.

hal. 122

15. Apasajabentukkepala yang tidaknormal ?

- Makrosefaliadalahistilah yangumumdigunakanuntukmenunjukkanukurankepala

yang berlebihan, dankonvensiinikitaikutiLebihtepat.

- Makrokraniaadalahistilah yang

lebihumumuntukkelainanpertambahanukurantengkorak.

- Makrosefalibiasanyadibatasisebagailingkarankepalayang

melebihiduadeviasistandardiatas rata-rata.

- Mikrosefalibilalingkarankepalalebihdariduadeviasistandardibawah rata-rata.

(http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Kepala.html)

16. Kenapapadaskleramudahterjadiperlekatanbilirubin ?

Sklera merupakan jaringan yang avaskular. Sehingga, perlu untuk kita ketahui

bahwa sebenarnya yang mengalami ikterik adalah konjungtiva yang tipis yang

menutupi sklera. Karena konjungtiva tersebut menutupi seluruh bagian depan sklera

dan pada dasarnya terlihat transparan, sehingga ketika ikterik terjadi, terlihat warna

kekuningan tersebut menutupi sklera dan yang dianggap kekuningan tersebut berasal

dari sklera.

(http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-ikterus.html)

17. Sebutkanrefleksprimitifpadaneonatus ?

- Refleksmenghisap (sucking reflex)

- Refleksmenggenggam (palmar grasp reflex)

- Refleksleher (tonic neck reflex)

Page 12: tugas ujian

- Refleksmencari (rooting reflex)

- Refleks Moro (moro reflex)

- BabinskiReflex.

- Swallowing Reflex

- Breathing Reflex

- Eyeblink Reflex

- Pupillary Reflex

- Refleks tonic neck

- Refleks tonic Labyrinthine / labirin

- Refleksmerangkak (crawling)

- Refleksberjalandanmelangkah (stepping)

- Refleks Yawning

- Reflek Plantar

- Reflek Swimming

(http://www.puribunda.com/puribunda_content/infokesehatan.php?id=52)

18. Namaregioantara anus dan scrotum

Perineum adalahdaerahantara anus dan vulva padawanitadanantara anus

danskrotumpadalaki – laki.

http://kamuskesehatan.com/arti/perineum/

19. Nilai normal hemoglobin padaneonatus ?

Nilai normal 12 – 24 gr/dl

(http://www.farmasiku.com/index.php?target=pages&page_id=Makna_Hasil_Lab_Anda)

20. Penangananpada BBLR agar tidakterjadihipotermia.? Jelaskan !

Page 13: tugas ujian

Kebutuhan yang paling krusial pada BBLR setelah tercapainya respirasi adalah

pemberian kehangatan eksternal. Pencegahan kehilangan panas pada bayi distress sangat

dibutuhkan karena produksi panas merupakan proses kompleks yang melibatkan sistem

kardiovaskular, neurologis, dan metabolik. Bayi harus dirawat dalam suhu lingkungan

yang netral yaitu suhu yang diperlukan untuk konsumsi oksigen dan pengeluaran kalori

minimal. Menurut Thomas (1994) suhu aksilar optimal bagi bayi dalam kisaran 36,5°C –

37,5°C, sedangkan menurut Sauer dan Visser (1984) suhu netral bagi bayi adalah 36,7°C

– 37,3°C.

Menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi dapat dilakukan melalui

beberapa cara, yaitu (Kosim Sholeh, 2005) :

1) Kangaroo Mother Care atau kontak kulit dengan kulit antara bayi dengan ibunya. Jika

ibu tidak ada dapat dilakukan oleh orang lain sebagai penggantinya.

2) Pemancar pemanas

3) Ruangan yang hangat

4) Inkubator

Tabel 2.1 Suhu inkubator yang direkomendasikan menurut umur dan berat

Berat bayi Suhu inkubator (°C) menurut umur35°C 34°C 33°C 32°C

>1500 gram 1-10 hari 11 hari – 3 minggu 3-5 Minggu >5 minggu

1500-2000 gram 1-10 hari 11 hari-4 minggu >4 minggu

2100-2500 gram 1-2 hari 3 hari-3 minggu >3 minggu

>2500 gram 1-2 hari >2 hari

(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/131/jtptunimus-gdl-nuniekwula-6520-3-babii%28-%29.pdf)