TUGAS UJIAN

8
 PERTANYAAN : Apakah penyakit autoimun yang dapat menganggu kehamilan (terutama bagi janinnya) selain SLE? Jelaskan mengapa hal itu terjadi? ANTIFOSFOLIPID SYNDROME Antifosfolipid antibodi berhubungan dengan kejadian tromboemboli baik primer maupun sekunder dan berhubungan dengan keguguran janin . Antibodi utama berhubungan langsung dengan fosfolipid 2 glikoprotein kompleks yang menyebabkan efek  prokoagulan. (!au"i# $raun%ald# 2&&') Merupakan kompika!i kehamian "rime!"er #$  $iasa banyak dideteksi pada pasien dengan terjadinya rekurensi dari oklusi arteri dan ena# rekuren!i keguguran# dan trombositopenia karena adanya antibodi antifosfolipid tapi bukan SLE. ada * + , dapat  berakibat fatal karena terjadi -"atastrophi" antiphospholipid antibodies syndrome- yang menyebabkan trombosis yang difus# mikroangipati trombotik# dan kegagalan sistem multiorgan. (Steephen J "hee# apadakis a/ine # 2&&0). Antifosfolipid antibodi mengak"i%kan "rombo!i"  %alaupun pada pasien didapatkan a11 memanjang# namun dapat "erjadi "rombo!i! . Selama kehamian "erjadi pa&en"a "rombo!i! dan "erjadi in%ark yang menyebabkan keguguran janin' per"umbuhan in"rau"erine re"arda!i' kema"ian %e"u! # preeklampsia berat# maternal arterial dan enous tromboembolism. (Arend ill iam # A rmitage James 3# 2&&4) Antifosfolipid antibody syndrome merupakan pen(ebab u"ama pada keainan au"oimun pada ibu hami  yang menyebabkan keguguran' preekamp!ia' dan keahiran prema"ure. (5ordon 6# 2&&7) Akibat utama pada AS adalah koagulasi darah yang menyebabkan !"roke' keguguran# sakit kepala migraine# dan gangguan pembekuan lainnya. $iasanya menyebabkan !"roke pada )ani"a * +, "ahun dan men(ebabkan keguguran beruang . AS juga merupakan %a&"or u"ama "erjadin(a pen(aki" kardio-a!kuar pada )ani"a . 8amun

description

tugaS

Transcript of TUGAS UJIAN

TUGAS UJIAN

PERTANYAAN :Apakah penyakit autoimun yang dapat menganggu kehamilan (terutama bagi janinnya) selain SLE? Jelaskan mengapa hal itu terjadi?

ANTIFOSFOLIPID SYNDROME

Antifosfolipid antibodi berhubungan dengan kejadian tromboemboli baik primer maupun sekunder dan berhubungan dengan keguguran janin. Antibodi utama berhubungan langsung dengan fosfolipid 2 glikoprotein I kompleks yang menyebabkan efek prokoagulan. (Fauci, Braunwald, 2008)Merupakan komplikasi kehamilan trimester 1. Biasa banyak dideteksi pada pasien dengan terjadinya rekurensi dari oklusi arteri dan vena, rekurensi keguguran, dan trombositopenia karena adanya antibodi antifosfolipid tapi bukan SLE. Pada < 1 % dapat berakibat fatal karena terjadi catastrophic antiphospholipid antibodies syndrome yang menyebabkan trombosis yang difus, mikroangipati trombotik, dan kegagalan sistem multiorgan. (Steephen J McPhee, Papadakis Maxine P, 2009).Antifosfolipid antibodi mengaktifkan trombosit walaupun pada pasien didapatkan aPTT memanjang, namun dapat terjadi trombosis. Selama kehamilan terjadi placental trombosis dan terjadi infark yang menyebabkan keguguran janin, pertumbuhan intrauterine retardasi, kematian fetus, preeklampsia berat, maternal arterial dan venous tromboembolism. (Arend William P, Armitage James O, 2007)Antifosfolipid antibody syndrome merupakan penyebab utama pada kelainan autoimun pada ibu hamil yang menyebabkan keguguran, preeklampsia, dan kelahiran premature. (Gordon C, 2004)Akibat utama pada APS adalah koagulasi darah yang menyebabkan stroke, keguguran, sakit kepala migraine, dan gangguan pembekuan lainnya. Biasanya menyebabkan stroke pada wanita < 35 tahun dan menyebabkan keguguran berulang. APS juga merupakan factor utama terjadinya penyakit kardiovaskular pada wanita. Namun APS dapat ditangani dengan pemberian baby aspirin yang mencegah stroke, keguguran, dan pembekuan darah. (American Autoimune Related Diseases Association, 2010)Penyakit Autoimun pada wanita hamil dibagi menjadi 2 kelompok besar :1. Penyakit multisistem yaitu SLE dan CTD (Connective Tissue Disorders) termasuk dalam kelompok ini yaitu antifosfolipid atau lupus obstetric syndrome yang bermanifestasi menyebabkan rekuren abortus, kematian fetus, retardasi pertumbuhan janin, dan early onsert severe preeclampsia.

2. Gangguan pada jaringan atau organ spesifik yaitu ITP, autoimmune thyroid disease (Graves disease, Hashimotos disease, autoimmune thyroiditis, post partum thyroiditis), AIHA, dan sangat jarang myasthenia gravis. (Jones R Warren, 2008)Anti phospholipids (Hughes) syndrome (APS) pertama kali ditemukan tahun 1983 yang merupakan penyakit autoimun dengan karakteristik rekurensi arteri dan vena trombosis, pregnancy morbidity, dan persisten positif antifosfolipid (aPL). Walaupun hanya trombosis dan keguguran yang menjadi criteria APS, terdapat berbagai manifestasi klinik lain pada APS seperti penyakit katup jantung, livedo reticularis, trombositopenia, manifestasi neurologist lain seperti migraine dan kejang. (Mialdea Maria, Sangle Shirish R, Cruz David PD, 2009).Sindrom anti fosfolipid (Anti Phospholipid Syndrome / APS) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya autoantibodi yang bereaksi menyerang sistem pembekuan darah, hingga menimbulkan kondisi darah yang cenderung mudah membeku. Autoantibodi yang berperan penting dalam proses terjadinya sindrom anti fosfolipid, yaitu antibodi antifosfolipid (Antiphospholipid Antibody/ aPL).Sindrom anti fosfolipid dapat terjadi tunggal tanpa disertai dengan penyakit autoimun lainnya, disebut Sindrom Anti Fosfolipid Primer, atau dapat juga terjadi karena adanya suatu penyakit autoimun lainnya (terutama penyakit Systemic Lupus Erythematosus/ SLE)dan disebut sebagaiSindrom Anti Fosfolipid Sekunder.Gejala utama sindrom anti fosfolipid berupa trombosis (pembekuan atau penggumpalan darah yang terjadi di dalam pembuluh darah vena/ arteri) dan keguguran berulang.

Secara normal, wanita hamil akan mengalami perubahan fisiologis yakni darah menjadicenderung mudah membeku sebagai antisipasi kejadian perdarahan ketika proses persalinan.

Dengan adanya sindrom anti fosfolipid, darah wanita hamil akan berisiko

mengalami pembentukan bekuan darah yang lebih berat dan hal ini dapat menyebabkan keguguran berulang. Kondisi inilah yang juga menyebabkan banyak wanita yang menderita sindrom anti fosfolipid baru terdeteksi ketika dirinya hamil.

Diagnosis Sindrom Anti Fosfolipid

Seseorang didiagnosis sindrom anti fosfolipid bila pada orang tersebut ditemukan satu kriteria klinis dan satu kriteria laboratorium berikut

ini :

KRITERIA KLINIS

1. Trombosis Vaskular

Pernah mengalami satu kali atau lebih trombosis arteri, vena atau pembuluh darah kecil pada jaringan atau organ tubuh manapun. Terjadinya trombosis harus dipastikan dengan suatu pemeriksaan, yaitu pemeriksaan imaging atau teknik Doppler atau pemeriksaan histopatologi.

2. Gangguan Kehamilan

a. Kematian janin dalam kondisi normal (tanpa ada kecacatan) pada usia

kehamilan 10 minggu atau lebih.

b. Kelahiran prematur (preterm) sebelum usia kehamilan 34 minggu kare

na terjadi eklampsia atau preeklampsia atau gangguan pada plasenta. Bayi yang dilahirkan dalam kondisi normal.

Keguguran (abortus spontan) berulang sebanyak tiga kali atau lebih berturut-turut pada usia kehamilan kurang dari 10 minggu.

KRITERIA LABORATORIUM

Deteksi adanya antibodi antifosfolipid, yaitu Lupus Anticoagulant (LA), Anticardiolipin Antibody (ACA) atau

Anti -2Glycoprotein I Antibody (Anti2-GPI) yang menetap sangat penting dalam menegakkan diagnosa sindrom anti fosfolipid.1. Lupus Anticoagulant (LA)

Di dalam darah ditemukan LA yang menetap pada dua kali atau lebih pemeriksaan yang dilakukan dalam rentang waktu minimal 12 minggu (sesuai guidelines International Society of Thrombosis and Hemostasis ).

2. Anticardiolipin Antibody (ACA)

Konsentrasi ACA IgG dan atau IgM di dalam darah meningkat sedang atau tinggi yang menetap pada dua kali atau lebih pemeriksaan yang dilakukan dalam rentang waktu minimal 12 minggu dengan metode yang baku (standar).

3. Anti 2-Glycoprotein I Antibody (Anti 2-GPI)Terdapat anti2-GPI di dalam darah yang menetap pada dua kali atau lebih pemeriksaan yang dilakukan dalam rentang waktu minimal 12 minggu dengan metode yang baku (standar).

(Laboratorium Klinik Prodia, 2009)Ada juga beberapa penyakit autoimun yang dapat ditransfer dar ibu ke janin, dan diobservasi pada janin yang dilahirkan. Hasilnya, gejala akan berkurang seiring berkurangnya jumlah antibodi dari ibu. Pengecualian pada congenital heart block, yang sering merusak perkembangan sistem konduksi dari jantung karena transfer anti-Ro antibody dari ibu yang menyebabkan permanen heart block. (Fauci, Braunwald, 2008)

Plasenta juga impermeable terhadap hormon tiroid dan TSH dan janin sendiri memproduksi dan mengatur sendiri hormon tiroid. Periode kritis hormon tiroid adalah saat maturasi otak janin yaitu saat 1 bulan sebelum kelahiran sampai tahun pertama.

Bila terjadi hipotiroid pada ibu hamil maka sering terjadi anovulasi dan mengurangi fertilitas. Biasa berhubungan dengan hipotiroid yang tidak diobati dan kehamilan yang jarang. Keadaan hipertiroid biasa terjadi pada ibu hamil yang dikira Graves disease padahal disebabkan karena hCG dan TSH mempunyai subunit yang sama, namun hCG bereaksi lebih lemah disbanding TSH. Hal ini banyak terjadi pada kehamilan mola. (Arend William P, Armitage James O, 2007)Kesimpulan :

Kelainan Autoimun pada wanita hamil yang dapat menyebabkan gangguan pada janin adalah Anti Fosfolipid (Hughes) Syndrome (APS) yang dapat menyebabkan trombosis pada plasenta sehingga memudahkan terjadinya keguguran berulang, gangguan pertumbuhan janin, atau menyebabkan lahir prematur.

DAFTAR PUSTAKAFauci, Braunwald. 2008. Harrison Principle of Internal Medicine. 17th ed. US : The Mc-Graw Hill Companies.

Stephen J McPhee, Papadakis Maxine A. 2009. Current Medical Diagnosis & Treatment. 48th ed. US : The Mc-Graw Hill Companies.

Arend William P, Armitage James O. 2007. Goldman : Cecil Medicine. 23rd ed. Philadelphia : Saunders Elsevier. Gordon C. 2004. Pregnancy and Autoimune Diseases. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15158746. Updated : Oct 22, 2010. American Autoimune Related Diseases Association. 2010. Autoimmunity: A Major Women's Health Issue. http://www.aarda.org/women_and_autoimmunity.php. Updated : Oct 22, 2010 Jones R Warren. 2008. Autoimune Disease and Pregnancy. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1479-828X.1994.tb01067.x/abstract. Updated : Feb 13th, 2008. Mialdea Maria, Sangle Shirish R, Cruz David PD. 2009. Antiphospholipid (Hughes) syndrome: beyond pregnancy morbidity and thrombosis. http://www.jautoimdis.com/content/6/1/3. Updated : May 19, 2009. Laboratorium Klinik Prodia. 2009. SINDROM ANTI FOSFOLIPID, PENYEBAB GANGGUAN KEHAMILAN. Updated Oct 22, 2010