Tugas Ujian Tengah Semester

38
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER AKUNTANSI KEPERILAKUAN DHEA MEZITA PUTRI 1202112575 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU

description

Tugas Ujian Tengah Semester

Transcript of Tugas Ujian Tengah Semester

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTERAKUNTANSI KEPERILAKUAN

DHEA MEZITA PUTRI1202112575

AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS RIAU2014-2015

BAB 11. Informasi perilaku yang bagaimanakah yang relevan bagi para pemilik informasi? Bagi para karyawan? Bagi para manajer? Bagi pemimpin serikat buruh? Bagaimana data ini digunakan?Jawab: Bagi karyawan, informasi yang relevan digunakan untuk mempelajari tentang produk yang mereka jual lebih mendalam lagi. Timbal balik dari para konsumen Pengguna produk yang mereka jual terdahulu. Juga adalah sesuatu informasi mengapa produk tersebut terjual laris atau kurang lakunya dipasaran guna maju atau tidaknya perusahaan tersebut. Bagi para manajer, informasi relevan bagi para manajer itu harus bias menghandle dalam mengambil keputusan. Selain itu harus menunjukkan keahlian tentang sebuah produk, mereka juga harus bisa memimpin teamnya dengan baik untuk kemajuan perusahaan tersebut.Bagi para pemimpin serikat buruh, informasi yang digunakan dengan memperdalam gaya kepemimpinan dan cara memotivasi bawahan. Segala informasi itu selalu berrmanfaat bagi kemajuan sebuah perusahaan, karena bila pengetahuan antar manajer dengan anak buahnya selalu mengalami kesulitan atau informasi yag diajarkan kurang lengkap perusaaan itu tidak akan maju dan berkembang. Maka dari itu satu dengan yang lain selalu berhubungan antara pemimpin yang bijaksana dengan anak buahnya agar perusahaan maju.2. Mengapa seharusnya para akuntan berhubungan dengan diri mereka sendiri dan dengan pelaporan informasi perilaku sebagaimana dilaporkan oleh para jurnalistik, para psikolog, atau telah disurvei oleh para peneliti?Jawab:Mereka berhubungan dengan mereka sendiri untuk mencari informasi yang akan mereka laporkan pada laporan keuangan. Informasi ini meliputi keandalan, relevan dan keakuratan informasi. Pelaporan ini tentu akan melibatkan banyak pihak termasuk jurnalistik, para psikolog dan para peneliti. Pihak-pihak ini berfungsi dalam membantu melihat keakuratan, contohnya : perkembangan dunia usaha, adanya tingkat inflasi yang dilaporkan parra jurnalistik dan berguna bagi akuntan dalam penilaian laporan keuangan itu sendiri. Untuk pihak psikolog dapat dilihat dari ada sisi konsultan dalam pemberian masukan dan saran mengenai pengambila keputusan dari seeorang akuntan dalam melaporkan informasi keuangan yang ada. Tugas para peneliti inilah pada akhirya yang menunjukkan pembuktian dari keterkaitan atau hubungan dari seorang akuntan dengan menggunakan fakta maupun teori yang ada.3. Berikan beberapa contoh mengenai pelaporan informasi perilaku dalam suatu bisnis di surat kabar ataupun majalah?Jawab:Kita bisa melihat, seorang dosen yang disebut tiba-tiba sukses dapat dipastikan memiliki pendidikan yang tinggi, sering melakukan riset, melanjutkan kuliah ke jenjang strata 2 dan sewaktu masih kuliah di S1, ia terus menerus mengerjakan tugas (sesuatu yang sangat berat bagi saya). Hal serupa juga bisa terjadi kepada seorang atlet sepakbola ternama misalnya. Apa yang kita tidak tahu adalah tahun dimana waktunya dia habiskan untuk berlatih, mengikuti liga-liga kampung tanpa bayaran serta makan nasi sayur bayem tahu krupuk demi mengirit tetapi tetap bersemangat.Jadi, benarlah apa yang dikatakan Arnolg Glasgow bahwa kunci dari segala hal adalah kesabaran. Dan berita buruknya, hal tersebut juga berlaku di dunia bisnis. Pasti dan akan selalu terus seperti itu. Salah satu faktor yang dapat menentukan berhasilnya suatu produk yaitu nama brand atau merek. Disamping dengan menjual produk yang baik, penting juga untuk sebuah produk memiliki nama brand yang bagus dan unik agar brand atau merek agar produk dapat selalu diingat oleh para konsumen. Nama brand yang unik bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mempertahankan kelanggengan suatu produk atau bisnis ditengah kompetisi yang cukup tinggi saat ini. Sesuaikanlah nama brand dengan target pasar yang sedang dibidik saat ini. Contohnya saja ingin membuat suatu salon dengan target perempuan, anak muda maka contoh nama yang cocok untuk salon tersebut yaitu Salon Cinta dan sebagainya.4. Bagaimana Anda melihat perkembangan akuntansi keperilakuan lebih dari 5 atau 10 tahun belakangan ini?Jawab:Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih awal.Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganngaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang, tinjauan literatur telah menjadi spesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada atribut keperilakuan spesifik seperti proses kognitif (Bonner dan Pennington, 1991), atau riset keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis (analytical review). Sinyal ini merupakan awal terhadap pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di masa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan sebagai berikut ini (1) memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan; (2) membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset; (3) untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi.Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951, Control Leadership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-riset ini terus berkembang sampai dengan saat ini.Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, desain sistem akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik. Sebagai konsekuensinya, muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata. Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga saat ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.5. Binberg dan Shield (1989) mengkasifikasi riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school). Jelaskan kelima aliran tersebut.Jawab:5 aliran riset akuntansi keperilakuan :1. Pengendalian Manajemen (management control)2. Pemrosesan informasi akuntansi ( accounting information processing)3. Desain sistem informasi information system design)4. Riset audit ( audit research)5. Sosiologi organisasional ( organizational sociology )

BAB 21. Menurut pendapat anda, manakah aspek-aspek yang menguntungkan dari keberadaan struktur dan manakah aspek-aspek yang tidak menguntungkan?Jawab :Menurut saya, aspek-aspek yang menguntungkan dari keberadaan struktur adalah sebagai berikut :a. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.d. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.Sedangkan aspek-aspek yang tidak menguntungkan dari keberadaan struktur adalah sebagai berikut :a. Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih diandalkan daripada wanita. Perbedaan ini mempengaruh dalam mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan kesempatan-kesempatan dalam masyarakat. b. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat. Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku.Sebagian adat tidak memperbolehkan wanita yang menjadi pemimpin.c. Perbedaan Kepentingan. Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam suatu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.2. Dapatkah suatu organisasi perusahaan berfungsi secara efektif tanpa definisi yang jelas mengenai otoritas dan bagaimana otoritas dilatih?Jawab :Otoritas bisa diartikan kekuasaan resmi dan legal untuk menyuruh/memerintah pihak lain bertindak dan taat kepada pihak yang memilikinya. Ketaatan lahir bisa melalui persuasi, sanksi-sanksi, permohonanan, paksaan dan kekuatan. Otoritas juga berkaitan dengan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yang kuat yang bersifat mengendalikan atas pengarahan perilaku seseorang. Jadi, organisasi tidak akan dapat berfungsi efektif jika tidak memiliki definisi otoritas yang jelas. Jika definisi otoritas sudah jelas dalam suatu organisasi, individu-individu dalam organisasi dapat memberikan perannya dalam mencapai tujuan organisasi.Otoritas dapat dilatih sehingga otoritas bisa diterima oleh bawahan. Salah satu caranya yaitu pemimpin organisasi harus mampu mendorong semangat kerja bawahan dengan alasan untuk mencapai tujuan organisasi. Paculah keinginan bawahan untuk memberikan sumbangsih kepada suatu tujuan yang dianggap berfaedah, guna menghindari diterapkannya tindakan disipliner, agar tindakan sesuai dengan standar-standar moral yang berlaku selain untuk memperoleh balas jasa.Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tanpa adanya definisi yang jelas mengenai otoritas di dalam suatu organisasi, maka organisasi tidak akan dapat berjalan efektif.3. Dapatkah suatu kelompok berfungsi secara efektif tanpa suatu definisi atau hubungan otoritas?Jawab :Walaupun kerja kelompok/tim ini sangat diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan atau keberhasilan, namun bila tidak dikendalikan secara benar akan menimbulkan suatu kondisi sebaliknya. Keadaan ini disebut dengan social loafing, yaitu suatu keadaan dimana kualitas kerja tim lebih rendah bila dibandingkan dengan kerja individu, sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi yang dapat menimbulkan keadaan ini antara lain karena kurang jelasnya identifikasi kontribusi dari setiap orang, kurangnya keterikatan/kohesi diantara anggota kelompok, kurangnya tanggung jawab terhadap hasil akhir dari tugas yang diberikan. Disinilah peran pentingnya sebuah definisi atau hubungan otoritas dalam kelompok agar kelompok dapat berjalan dengan efektif.4. Apakah birokrasi dan demokrasi bersifat kompatible?Jawab:Hubungan birokrasi dan demokrasi sesungguhnya rapat. Istilah birokrasi dan demokrasi kerap dipertentangkan satu sama lain. Pertentangan ini berlaku baik pada tataran akademis maupun awam. Di satu sisi, birokrasi publik menempati posisi penting dalam administrasi publik yang efektif. Namun, birokrasi dianggap bersifat legalistik dan mengabaikan tuntutan serta keinginan warga negara secara individual. Birokrasi cenderung diasosiasikan dengan sesuatu yang bersifat hirarkis bahkan bentuk pemerintahan yang otoritarian. Ini tetap terjadi meski birokrasi tercipta justru untuk mengimplementasikan kebijakan yang telah dibuat, dan seringkali secara demokratis.Konsep birokrasi dan demokrasi mungkin terkesan bertentangan. Namun, sesunggunya keduanya diperlukan demi terciptanya organisasi yang berjalan efektif dan responsif. Keduanya menyediakan manfaat bagi anggota organisasi dan dapat berjalan beriringan.5. Apakah aspek-aspek fungsional dan disfungsional dari organisasi birokrasi?Jawab:Aspek Fungsional Teori birokrasi ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini sering dikaitkan dengan pelbagai streotaip negatif, namun teori birokrasi ini juga banyak memberikan sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber manusia. Hierarki dan definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi dalam membantu pengurusan tempat kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal terhadap semua tugas haruslah jelas dan harus disusun dalam bentuk hierarki. Ada Aturan, Norma, dan Prosedur untuk Mengatur OrganisasiAspek Disfungsional Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi. Usaha untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunakan adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal. Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otoritas yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara sedang berkembang. Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah red tape. Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses.6. Mengapa kelompok informal membangun standar perilaku? Apakah pengaruh standar ini terhadap anggota kelompok?Jawab:Beberapa standar perilaku kelompok dirancang untuk melindungi para anggotanya untuk menghadapi bahaya nyata atau yang masih dibayangkan dari luar kelompok, terutama dari manajemen atasan mereka. Tetapi norma kelompok informal tidak selalu negatif. Ada norma yang positif seperti tentang produktivitas yang tinggi, hubungan kerja yang baik, dan kualitas. Dalam masalah ini tugas tugas manajemen menjadi lebih mudah. Kelompok informal, yang di satu sisinya disebut pembuat kesukaran, di sisi lain membantu manajemen dalam menanamkan disiplin.

BAB 31. Dalam lingkungan yang bagaimanakah orang-orang berperilaku secara berbeda dan karakter yang bagaimanakah yang dapat memprediksi hal tersebut?Jawab:Orang-orang dapat berperilaku secara berbeda apabila berada pada lingkungan yang baru, seperti pada lingkungan kerja/organisasi. Namun perlu juga diingat bahwa sikap dapat berubah tanpa dibentuk. Jika mereka merasa nyaman maka karakter yang terbentukpun akan bersifat positif dan begitu sebaliknya apabila dalam suatu lingkungan kerja/organisasi baru mereka merasa tidak nyaman maka karakter yang terbentukpun akan bersifat negatif, seperti raut wajah yang kusut, berpresepsi buruk terhadap sesama, dan sebagainya.2. Apakah sikap yang menentukan perilaku atau perilaku yang menentukan sikap?Jawab:Sikap (attitude) adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi perilaku yg di miliki oleh seseorang dan tertanam sejak dini, yang mana perilaku tersebut berbeda-beda, sedangkan perilaku adalah respon seseorang terhadap lingkungan sekitar dan kejadiannya atau bisa dikatakan perilaku adalah cerminan sikap seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap yang menentukan perilaku bukan perilaku yang menentukan sikap. 3. Bagaimana anda dapat mempelajari teori yang digunakan dalam motivasi?Jawab:Kita dapat mempelajari teori tersebut dengan cara membandingkannya dengan kejadian yang pernah terjadi lalu menerapkannya langsung dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat diketahui mana yang benar dari teori tersebut dan mana yang salah.4. Bagaimana teori-teori perubahan sikap dapat diterapkan terhadap masalah keuangan dan masalah produksi dalam suatu organisasi?Jawab:a. Teori pembelajaran (learning theory), teori ini melihat perubahan sikap sebagai suatu proses pembelajaran. Teori ini tertarik pada ciri-ciri dan hubungan antara stimulus dan respon dalam suatu proses komunikasi. b. Teori fungsional (functional theory), teori fungsional beranggapan bahwa manusia mempertahankan sikap yang sesuai dengan kepentingannya. Perubahan sikap terjadi dalam rangka mendukung suatu maksud atau tujuan yang ingin dicapai. Menurut teori ini, sikap merupakan alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, untuk menubah sikap seseorang, terlebih dahulu harus dipelajari dan diketahui kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. c. Teori pertimbangan sosial (social judgement theory), teori ini menganut pendekatan yang lebih bersifat kognitif tentang perubahan sikap. Teori ini memberikan penekanan pada persepsi dan pertimbangan individu tentang objek, orang, atau ide yang dievaluasinya. d. Teori konsistensi (consistency theory), teori konsistensi dikembangkan berdasarkan suatu asumsi umum, bahwa manusia akan berusaha untuk mewujudkan keadaan yang serasi dalam dirinya. Jika terjadi keadaan yang tidak serasi, misalnya terjadi pertentangan antara sikap dan tingkah laku, maka manusia akan berusaha untuk menghilangkan realita tersebut dengan merubah salah satu: sikap atau tingkah laku. 5. Bagaimana seorang menejer memotivasi karyawan yang pada dasarnya puas dengan pekerjaan dan gaji mereka?Jawab:Manajer dapat memotivasi karyawannya memberikan reward apabila sanggup menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan kreatif. Manajer juga bisa memotivasi dengan menggunakan teori Maslow pada lima hierarchy kebutuhan yaitu dengan meningkatkan kebutuhan fisiologisnya (mendasar), kebutuhan rasa aman (safety needs) di tempat kerja, meningkatkan kebutuhan sosial (social needs) yaiu dengan menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan rasa saling membutuhkan satu sama lain, meningkakan kebutuhan yang mencerminkan harga diri (esteem needs) yaitu memuaskan kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas harkat, martabat, dan harga diri para karyawan, dan yang terakhir meningkatkan kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs).

BAB 41. Bagaimana Anda melihat perkembangan riset akuntansi keperilakuan saat ini sehingga dapat memengaruhi pengambilan keputusan manajer?Menurut saya, perkembangan riset akuntansi keperilakuan saat ini sehingga dapat memengaruhi pengambilan keputusan manajer adalah bahwa melalui riset akuntansi keperilakuan digunakan informasi akuntansi yang dirancang untuk berfungsi sebagai suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, berhubungan untuk memotivasi orang-orang pada semua tingkatan di dalam perusahaan. Umumnya, prosedur akuntansi digunakan untuk melaksanakan banyak fungsi penting organisasional yang sudah menjadi sangat teknis secara mendasar.Peningkatan ekonomi yang kontinyu dan berkelanjutan dari suatu organisasi digunakan sebagai bahan dasar untuk memilih informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan.Perkembangan yang pesat dalam riset akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial secara menyeluruh.Mengenai bagaimana perilaku manusia memengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi memengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia selalu dicari jawabannya. Pada gilirannya, riset akuntansi keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi, yang memungkinkan para direktur eksekutif (CEO), direktur keuangan (CFO), dan pembuat rencana strategis lainnya untuk mengoptimalkan keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Riset akuntansi keperilakuan menggunakan metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melporkan faktor manusia yang memengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka.2. Coba diskusikan seberapa jauh pergeseran riset bidang akuntansi keperilakuan saat ini dibandingkan dengan tiga dasawarsa sebelumnya?Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih awal.Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganngaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang, tinjauan literatur telah menjadi spesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada atribut keperilakuan spesifik seperti proses kognitif (Bonner dan Pennington, 1991), atau riset keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis (analytical review). Sinyal ini merupakan awal terhadap pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di masa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan sebagai berikut ini (1) memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan; (2) membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset; (3) untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi.Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah membahas mengenai system pembukuan berpasangan.Kemudian pada tahun 1951, Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia.Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog.Dan riset-riset ini terus berkembang sampai dengan saat ini.Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran pendekatan dalam riset akuntansi.Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktik sehari-hari.Pada kenyataannya, desain sistem akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik.Sebagai konsekuensinya, muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata.Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga saat ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama.Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.3. Asumsi-asumsi filosofis apa saja yang membangun akuntansi keperilakuan? Jelaskan.Suatu pengetahuan (knowledge), termasuk bidang akuntansi keperilakuan, dibangun berdasarkan asumsi-asumsi filosofis tertentu. Menurut Burrel dan Morgan (1979), asumsi-asumsi tersebut adalah ontologi (ontology), epistemologi (epistemology), hakikat manusia (human nature), dan metodologi (methodology). Ontologi berhubungan dengan hakikat atau sifat dari realitas atau objek yang akan diinvestigasi dalam akuntansi keperilakuan. Epistemologi berhubungan dengan sifat ilmu pengetahuan, bentuk ilmu pengetahuan tersebut, serta cara mendapatkan dan menyebarkannya. Pendekatan subjektivisme (anti-positivism) memberikan penekanan bahwa pengetahuan bersifat sangat subjektif dan spiritual atau transendental yang didasarkan pada pengalaman dan pandangan manusia. Pendekatan objektivisme (positivism) berpandangan bahwa pengetahuan itu berada dalam bentuk yang tidak berwujud (intangible)Burrel dan Morgan memandang bahwa filsafat ilmu harus mampu melihat keterkaitan antara manusia dengan lingkungannya. Pendekatan voluntarisme (voluntarism) memberikan penekanan pada esensi bahwa manusia berada di dunia ini untuk memecahkan fenomena sosial sebagai makhluk yang memiliki kehendak dan pilihan bebas (free will and choice) Pendekatan determinisme memandang bahwa manusia dan aktivitasnya berpengaruh terhadap metodologi yang akan digunakan. Metodologi dipahami sebagai suatu cara menentukan teknik yang tepat untuk memperoleh pengetahuan. Pendekatan ideografik menjadi landasan pandangan bahwa seseorang akan dapat memahami dunia sosial dan fenomena yang diinvestigasi, apabila ia memperolehnya atas dasar pengetahuan pihak pertama. Pendekatan nomotetik (nomotethic) mempunyai sistem baku dalam melakukan penyelidikan yang biasanya disebut sistem protokol dan teknik.4. Bagaimana Anda melihat perkembangan penulisan artikel bidang akuntansi keperilakuan di jurnal-jurnal internasional?Pandangan saya dalam perkembangan penulisan artikel bidang akuntansi keperilakuan di jurnal-jurnal internasioanal adalah sbb.Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini.Hal ini ditandai dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan keperilakuan (behavioral), dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas tentang akuntansi keperilakuan. Salah satu jurnal yang begitu populer yang mengangkat permasalahan akuntansi keperilakuan adalah Behavior Research in Accounting yang diterbitkan oleh American Accounting Association. Di Amerika Serikat sendiri, mata kuliah mengenai akuntansi keperilakuan semakin banyak ditawarkan.Perkembangan ini juga didukung oleh semakin bertumbuhnya riset-riset para mahasiswa akuntansi dan pengajar mereka yang berfokus pada dimensi akuntansi keperilakuan.Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama.Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.5. Menurut Anda, topik riset apa saja yang paling dominan memengaruhi akuntansi keperilakuan?Menurut pendapat saya, topik riset yang paling dominan memengaruhi akuntansi keperilakuan adalah sebagai berikut.Banyaknya diversifikasi dalam riset akuntansi keperilakuan menyebabkan tidak mungkin suatu makalah dapat memberikan analisis yang menyeluruh terhadap peluang riset dalam seluruh bidang.Untuk suatu tinjauan menyeluruh dari topik khusus, suatu artikel harus ditujukan secara langsung pada tinjauan yang lebih khusus. Menurut saya, di antara topik riset yang paling dominan memengaruhi akuntansi keperilakuan adalah:a. AuditRiset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan pemahaman dan evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitan dengan riset yang berorientasi pada keputusan dalam audit adalah kurangnya kriteria variabel yang dapat diamati terhadap penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atas konsensus penilaian dan konsistensi.b. Akuntansi keuanganSecara jelas, pentingnya riset akuntansi keuangan yang berbasis pasar modal dibadingkan dengan audit menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dalam bidang keuangan.c. Akuntansi manajemenAwalnya ini merupakan pertimbangan yang lebih luas dibandingkan dengan riset akuntansi keuangan, dan memungkinkan pencerminan tradisi yang lama yang berbeda dari riset akuntansi keperilakuan dalam bidang audit.d. Sistem informasi akuntansiKeterbatasan riset akuntansi keperilakuan dalam bidang sistem informasi akuntansi adalah kesulitan membuat generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun.e. PerpajakanRiset akuntansi keperilakuan dalam bidang perpajakan telah memfokuskan diri pada kepatuhan dengan melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan.f. Pertumbuhan riset perilakuIndikasi penting dari pertumbuhan minat dalam pendekatan perilaku terhadap akuntansi merupakan pengaruh dari paradigma perilaku riset.Hasil ini menyatakan bahwa pengaruh terhadap literatur tersebut dapat diperkirakan berdasarkan jumlah identifikasi staf dan minat perilaku.

BAB 51. Apakah masalah-masalah etika yang dihadapi pada riset keperilakuan?Jawab:Masalah-masalah etika yang dihadapi riset keperilakuan di antaranya adalah sebagai berikut. Melakukan riset bukanlah hal yang mudah. Butuh tahapan-tahapan panjang hingga akhirnya terwujudlah suatu hasil riset yang baik. Dan dalam penyusunannya pun juga tidak sembarangan. Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan. Untuk itulah mengapa sebelum melakukan riset, terlebih dahulu dimengerti tentang apa itu etika riset. Apa yang dinamakan etika research dalam ilmu sosial, masih belum terkodifikasi secara jelas karena setiap disiplin ilmu memiliki standar tersendiri, selain bahwa dunia sosial merupakan fenomena yang kompleks dimana manusia merupakan subjek penelitian. Objektifitas, peneliti harus objektif dalam setiap proses penelitian sehingga laporan yang dihasilkan merupakan hasil interpretasi empiris terhadap data bukan interpretasi subjektif peneliti. Sehingga ini dapat menghindarkan bias maupun self-deception. Integritas, peneliti harus memiliki sifat konsekuen dalam setiap tindakan maupun pemikiran ketika meneliti. Kehati-hatian, etika ini diperlukan untuk menghindarkan peneliti terjebak dalam kealpaan dan kesalahan dalam penelitian, seperti mengumpulkan data, menulis hasil wawancara, mencatat data dari korespondensi, dan lain-lain. Keterbukaan, peneliti harus memiliki sifat terbuka terhadap kritik dan masukan mengenai penelitiannya. Penghormatan terhadap Hak Kekayaan Intelektual, etika ini memberikan guidance agar peneliti menghormati dan menghargai karya orang lain dengan tidak mengutip atau parafrase tanpa izin maupun mencantumkan sumbernya, karena kalau tidak, peneliti telah melakukan plagiarisme. Konfidensialitas, peneliti harus menjamin kerahasiaan data-data yang off the record, selain menjaga kerahasiaan nara sumber yang tidak ingin dipublikasikan. Tanggung Jawab Publikasi, penelitian selayaknya bukan merupakan ambisi pribadi atau untuk kepentingan pribadi semata tapi penelitian selayaknya memberikan nilai manfaat bagi publik, dan untuk itu harus dipublikasikan pada khalayak. Penghargaan pada Kolega, hormati kolega dan perlakukan mereka sama dalam setiap proses penelitian. Tanggung Jawab Sosial, penelitian selayaknya dilakukan untuk memajukan publik dan mencegah kekacauan sosial. Non-Diskriminasi, hindari diskriminasi terhadap co-peneliti dan informan dalam basis seks, ras, etnis, maupun faktor lain yang tidak berhubungan dengan kompetensi dan integritas keilmuan mereka. Kompeten, peneliti harus memiliki kompetensi di bidangnya sehingga penelitian tersebut membuahkan laporan yang kredibel dan maksimal. Kompetensi ini dapat dibangun dengan terus belajar dan memperbanyak referensi yang berada dalam skop disiplinnya. Legalitas, peneliti harus mengetahui aspek-aspek legal yang diatur dalam hukum dan kebijakan pemerintah setempat. Perlindungan Terhadap Manusia, penelitian yang dilakukan jangan sampai menimbulkan bahaya, resiko, dan side-effect terhadap populasi manusia dimana peneliti mengambil sampel penelitian. Konflik Kepentingan, peneliti harus bisa membatasi dan menghindari konflik kepentingan yang mungkin muncul dalam proses penelitiannya, jadilah peneliti yang profesional.Permasalahan profesi akuntansi sekarang ini banyak dipengaruhi masalah kemerosotan standar etika dan krisis kepercayaan. Krisis kepercayaan ini seharusnya menjadi pelajaran bagi para akuntan untuk lebih berbenah diri, memperkuat kedisiplinan mengatur dirinya dengan benar, serta menjalin hubungan yang lebih baik dengan para klien atau masyarakat luas. Misal: skandal Enron yang melibatkan Arthur Anderson, serta skndal Worldcom, Merck, dan Xerox, profesi akuntan di dunia menjadi gempar. Cara yang lebih baik dan ideal dalan mengatasi dilema ini adalah dengan mempertimbangkan kecukupan dari kesempatan yang ada selanjutnya memberikan reaksi terhadap apa yng menjadi kekawatiran di dalamnya.

2. Bagaimana desain riset berhubungan dengan temuan masalah?Jawab:Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain riset berhubungan dengan temuan masalah sebagai berikut. Desain penelitian/riset (research design) merupakan suatu cetak biru (blue print) dalam hal bagaimana data dikumpulkan, diukur, dan dianalisis. Melalui desain inilah peneliti dapat mengkaji alokasi sumber daya yang dibutuhkan. Desain penelitian yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan, atau mengukur, maka desain penelitian masing-masing adalah desain eksploratif, deskriptif, atau kausal.Salah satu peranan penting dari riset akuntansi keperilakuan adalah membantu merumuskan masalah yang harus diatasi. Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi berharga jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat. Proses perumusan masalah meliputi pula spesifikasi tujuan riset yang dilakukan.Pada tahapan penentuan desain riset ini dibuat kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di dalamnya memuat secara rinci prosedur untuk pengumpulan data, cara pengujian hipotesis, kemungkinan jawab terhadap research questions samapi dengan model analisis yang dipergunakan.3. Sebagai seorang peneliti, bagaimana anda dapat menangani temuan masalah?Jawab:Sebagai seorang peneliti, sikap saya dalam menangani temuan masalah adalah sebagai berikut. Ketika berada dalam proses menemukan masalah, peneliti sering mengalami kendala maupun hambatan-hambatan. Kendala ini terkadang mengakibatkan stres yang dapat menurunkan motivasi saya sebagai seorang peneliti untuk melanjutkan riset/penelitian. Jika ditelusuri lebih terperinci, terdapat berbagai kesalahan yang saya lakukan sebagai seorang peneliti dalam menemukan masalah, karena itu saya harus menghindari dan/atau menangani masalah-masalah/beberapa kesalahan umum yang dapat saya lakukan sebagai berikut. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan riset yang jelas Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai dengan data yang tersedia Peneliti merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan riset Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil riset sebelumnya dengan topik sejenis sehingga masalah riset tidak didukung oleh kerangka teoretis yang baik Peneliti memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.4. Bagaimana data sekunder dan data primer dapat dikatakan valid?Jawab:Sumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data.Data sekunder adalah sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melaui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah lebih meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan-permasalahan, menciptakan tolok ukur untuk mengevaluasi data primer, dan memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi. Jika informasi telah ada, pengeluaran uang dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan menggunakan data sekunder. Manfaat lain dari data sekunder adalah bahwa seorang peneliti mampu memperoleh informasi lain selain informasi utama.Data primer adalah sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik secara individu maupun kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, atau kegiatan, dan hasil pengujian. Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Oleh karena itu, data primer lebih mencerminkan kebenaran yang dilihat. Bagaimanapun, untuk memperoleh data primer akan menghabiskan dana yang relatif lebih banyak dan menyita waktu yang relatif lama. Misalnya, pengumpulan data melalui cara mengamati perilaku, melakukan survei, atau eksperimen laboratorium.Dalam menjamin validitas data primer dan sekunder, hanya informasi-informasi esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (close ended). Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas. Pertanyaan close-ended menawarkan bermacam-macam pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti.5. Apakah seharusnya alat ukur riset valid dan andal?Jawab:Alat ukur riset valid dan andal akan dijelaskan sebagai berikut. Tinggi fisik seseorang dapat diukur dengan menggunakan inci atau meter. Hanya ada sedikit keraguan mengenai apakah alat ukur yang digunakan sudah memadai ketika kita mengacu pada tinggi dan berat badan seseorang. Namun, ketika kita tertarik untuk mengukur sifat dan perilaku seseorang, alat ukur apa yang akan kita gunakan? Tidak ada ukuran ataupun skala untuk mengukur sikap kerja atau untuk mengidentifikasikan suatu organisasi atau keberhasilan secara tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengembangkan instrumen risetnya untuk mengukur fenomena-fenomena perilaku tersebut.Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang sah (validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal yang tidak representatif (andal). Dua hal tersebut dinilai dengan validitas dan keandalan.Validitas mengacu pada lingkup apa yang diukur pada kenyataannya. Peneliti ingin melakukan pengukuran dan apa yang diukur seharusnya berkaitan dengan masalah risetnya. Keandalan berkaitan dengan apakah suatu teknik khusus jika digunakan di lapangan dan waktu yang berbeda akan menghasilkan sesuatu yang sama. Dalam hal itu, peneliti mengacu pada konsistensi dari suatu alat ukur. Peneliti tergantung pada ukuran keandalan tetapi tidak tergantung pada alat ukur yang tidak andal.Validitas ada beberapa jenis, yaitu (1) validitas isikonsep masalah yang diukur; (2) validitas prediktifpengujian prediksi perilaku; (3) validitas konkurenalat ukur kruteria sekarang atau masa lalu; dan (4) validitas konstruksipengukuran sesuai dengan teori atau tidak.Reliabilitas mengacu pada suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil di setiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari instrumen pengukuran.Hanya informasi-informasi esensial yang seharusnya diharapkan dari responden. Para peneliti seharusnya menentukan dasar dari keinginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat terbuka (open ended) atau sudah ditentukan kemungkinan-kemungkinan jawabannya (close ended). Suatu pertanyaan open-ended diminta untuk suatu jawaban yang bebas. Pertanyaan close-ended menawarkan bermacam-macam pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk memilih satu atau lebih pilihan jawaban. Manfaat dari format pertanyaan ini termasuk memudahkan jawaban dari para responden dan memudahkan tabulasi dan penjelasan dari peneliti.