TUGAS UAS.docx

2
WAWASAN NUSANTARA BERKAITAN DENGAN ASPEK YANG BELUM BERJALAN DENGAN MAKSIMAL DALAM BIDANG POLITIK MONEY POLITIC (POLITIK UANG) Wawasan nusantara adaa! "ara #andan$ dan s%&a# 'an$sa Ind n s%a * n$ na% d%r% dan ' ntu& $ $ra+%n,a ' rdasar&an Pan"as%a dan UUD -./01 Da # a&sanaann,a wawasan nusantara * n$uta*a&an & satuan w%a,a! dan * n$!ar$a% & '!%n &aan untu& * n"a#a% tu2uan nas% na1 I*# * ntas% wawasan nusantara daa* '%dan$ # %t%& s a*a %n% suda! ' r2aan "u&u# 'a%&3 a&an t ' ' ra#a as# & ,an$ # ru d%# r'a%&%1 . Mar t 45-/ & *ar%n d%ada&an P *%u L $%sat%+ d% s uru! w%a,a! Ind n s%a1 Daa* # *%u t rs 'ut ada as# & wa nusantara ,an$ ' u* ' r2aan s "ara *a&s%*a3 ,a%tu & &uran$# r"a,aan #ara # s rta # *%u s !%n$$a * *%%! untu& * a&u&an money politic (# %t%& uan$ *as,ara&at * n r%*a uan$ t rs 'ut3 *a&a *as,ara&at * *%%&% # *a!a*an ,an$ r nda! t r!ada# wawasan nusantara &!ususn,a d% '%dan$ # %t%&1 P %t%& uan$ # # *%u 45-/ %n% san$at d%sa,an$&an1 Para "a $ d n$an *uda!n,a * *'a$%&an u a$ar t r#%%!1 S dan$&an3 *as,ara&at ,an$ s !arusn,a * n2ad% & ntr s s%a * n,a*'ut d n$an su&a "%ta uan$ ,an$ d%' r%&an ! "a $1 Ba!&an s &aran$ &ata6&ata ,an$ *un"u 7Ca $ ,an$ *%s&%n #ast% t%da& * nda#at suara8 3 7GOLP (G n$an P n r%*a Uan$ Tuna%)81 Mas,ara&at 2u$a * *%%&% # *%&%ran 7T r%*a sa2a uan$n,a3 " ' s6" ' s sa2a t ! s%a#a#un ,an$ t r#%%! !%du# &%ta t ta# %n%1 T%da& ada # ru'a!an a#a#un18 9a %n% suda! 2 as 'a!wa # %t%& uan$ * # sta d * &ras% J%&a # %t%& uan$ %n% t rus t r2ad% dan s *a&%n * ra2a a d * &ras% Ind n s%a a&an * n$aa*% & *unduran1 Dar% # r*asaa!an d%atas s us% ,an$ '%sa d%a&u&an untu& * n$uran$% #ra&t & # %t%& uan$ #ada # *%u: -1 P n, n$$ara # *%u '%sa t $as daa* * n%nda& s t%a# a# ran ,an$ d%s 'u&t%1 D n$an ' $%tu3 "a $ ,an$ s d n$an * n$anda&an uan$ da#at

Transcript of TUGAS UAS.docx

WAWASAN NUSANTARA BERKAITAN DENGAN ASPEK YANG BELUM BERJALAN DENGAN MAKSIMAL DALAM BIDANG POLITIK

MONEY POLITIC (POLITIK UANG)

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaannya wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Implementasi wawasan nusantara dalam bidang politik selama ini sudah berjalan cukup baik, akan tetapi ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. 9 Maret 2014 kemarin diadakan Pemilu Legislatif di seluruh wilayah Indonesia. Dalam pemilu tersebut ada aspek wawasan nusantara yang belum berjalan secara maksimal, yaitu kekurangpercayaan para calon peserta pemilu sehingga memilih untuk melakukan money politic (politik uang). Jika masyarakat menerima uang tersebut, maka masyarakat memiliki pemahaman yang rendah terhadap wawasan nusantara khususnya di bidang politik. Politik uang pada pemilu 2014 ini sangat disayangkan. Para caleg dengan mudahnya membagikan uang agar terpilih. Sedangkan, masyarakat yang seharusnya menjadi kontrol sosial justru menyambut dengan suka cita uang yang diberikan oleh caleg. Bahkan sekarang ada kata-kata yang muncul Caleg yang miskin pasti tidak mendapat suara , GOLPUT (Golongan Penerima Uang Tunai). Masyarakat juga memiliki pemikiran Terima saja uangnya, coblos-coblos saja toh siapapun yang terpilih hidup kita tetap seperti ini. Tidak ada perubahan apapun. Hal ini sudah jelas bahwa politik uang mewarnai pesta demokrasi Jika politik uang ini terus terjadi dan semakin merajalela maka demokrasi Indonesia akan mengalami kemunduran.Dari permasalahan diatas solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi praktek politik uang pada pemilu; 1. Penyelenggara pemilu bisa tegas dalam menindak setiap laporan yang disertai bukti. Dengan begitu, caleg yang lolos dengan mengandalkan uang dapat dihukum untuk tidak diloloskan. Kalau hal itu dapat diwujudkan, wajah demokrasi Indonesia bisa diselamatkan.2. Dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan tidak hanya dilakukan menjelang pemilu saja mengenai wawasan nusantara dalam bidang politik kepada masyarakat, sehingga kesadaran masyarakat tumbuh. Dengan begitu, politik uang pada masyarakat bisa di tekan.3. Selain masyarakat, para calon legislatif juga harus diberikan pemahaman agar politik uang bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan. Para calon harusnya tidak mengandalkan kekayaan untuk membeli kepercayaan masyarakat. Kepercayaan yang dibeli dengan uang hanyalah kepercayaan semu dan bersifat sementara. Ada pepatah yang mengatakan jika tak kenal maka tak sayang. Para caleg harusnya belajar dari pepatah tersebut, mereka harusnya membuktikan terlebih dahulu kepada masyarakat bahwa mereka layak untuk duduk di kursi legislatif dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kepercayaan tidak bisa dibeli secara instan oleh beberapa ribu, tetapi kepercayaan tumbuh karena pengabdian yang berlangsung secara berkelanjutan.