tugas tpt

9
Pola operasi Crude Palm Oil (CPO) Industri kelapa sawit Indonesia telah tumbuh secara signifikan dalam empat puluh tahun terakhir. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi produsen minyak sawit (CPO) terbesar di dunia. Bersama dengan Malaysia, Indonesia menguasai hampir 90% produksi minyak sawit dunia dan bahkan mampu memproduksi 16.050.000 ton mengungguli Malaysia yang hanya produksi CPO sebesar 15.881.000 ton (MPOB for data on Malaysia). Indonesia memiliki kebun kelapa sawit seluas 6.611.000 ha. Selain itu minyak kelapa sawit merupakan komoditas strategis baik sebagai bahan pangan (minyak goreng) maupun bahan bakar alternatif seperti bio diesel (Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia) Berawal dari kebun-kebun kelapa sawit, dimana setelah kelapa sawit dipanen akan dikirim ke pabrik menggunakan truk semagai moda angkutan, setelah di pabrik akan diolah menjadi Crude Palm Oil. Setelah diproduksi Crude Palm Oil akan disimpan di tanki penyimpanan dan siap dikirim ke konsumen luar negeri maupun dalam negeri menggunakan beberapa pilihan moda, seperti truk, kereta untuk moda darat, dan tongkang, tanker untuk moda laut. Kapal Tanker Kapal tanker atau juga dikenal dengan petrolium tanker merupakan kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turununannya,

description

wewedfd

Transcript of tugas tpt

Page 1: tugas tpt

Pola operasi Crude Palm Oil (CPO)Industri kelapa sawit Indonesia telah tumbuh secara signifikan dalam empat puluh tahun

terakhir. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi produsen minyak sawit (CPO) terbesar di dunia. Bersama dengan Malaysia, Indonesia menguasai hampir 90% produksi minyak sawit dunia dan bahkan mampu memproduksi 16.050.000 ton mengungguli Malaysia yang hanya produksi CPO sebesar 15.881.000 ton (MPOB for data on Malaysia). Indonesia memiliki kebun kelapa sawit seluas 6.611.000 ha. Selain itu minyak kelapa sawit merupakan komoditas strategis baik sebagai bahan pangan (minyak goreng) maupun bahan bakar alternatif seperti bio diesel (Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia)

Berawal dari kebun-kebun kelapa sawit, dimana setelah kelapa sawit dipanen akan dikirim ke pabrik menggunakan truk semagai moda angkutan, setelah di pabrik akan diolah menjadi Crude Palm Oil. Setelah diproduksi Crude Palm Oil akan disimpan di tanki penyimpanan dan siap dikirim ke konsumen luar negeri maupun dalam negeri menggunakan beberapa pilihan moda, seperti truk, kereta untuk moda darat, dan tongkang, tanker untuk moda laut.

Kapal TankerKapal tanker atau juga dikenal dengan petrolium tanker merupakan kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turununannya, tidak hanya dari pengeboran minyak lepas pantai ke darat, tetapi juga digunakan untuk perdagangan minyak dari daerah ke daerah atau antar negara.

Ada dua tipe kapal tanker minyak, yaitu Crude oil carrier (mengangkut minyak mentah) dan Product oil carrier (mengangkut minyak olahan)

Sampai saat ini, kapal tanker dibagi menjadi beberapa tipe :

Crude oil carrier Product oil carrier, dibagi menjadi dua yaitu, clean (putih) dan dirty (hitam)

Page 2: tugas tpt

Lightering vessels Shuttle vessels, merupakan kapal yang mendistribusikan minyak yang di ambil dari tanki besar ke pulau-pulau kecil

Coastel tanker, merupakan kapal minyak yang menyusuri pantai Tank barges

Kapal tanker memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan kapal lainnya. Kecenderungan dari kapal tanker adalah :

1. Ukuran relatif besar, khususnya untuk daerah pelayaran antar negara.2. Memiliki coeffisien block yang besar biasanya diatas 0.63. Memiliki daerah paralell middle body yang panjang, hingga lebih dari panjang kapal

keseluruhan.4. Memiliki kecepatan ( Vs) rendah.5. Permukaan fluida selalu sejajar dengan garis air muat.6. Isi muatan tangki tidak full, ada 2-3% bagian yang kosong.7. Lokasi kamar mesin umumnya di belakang, dengan alasan :

Kapasitas ruang muat kapal tanker lebih besar. untuk menghindari adanya kebakaran; Berkaitan dengan arah pembuangan gas mesin

(asap panas) yang selalu menuju kebelakang. sistem bongkar muat lebih sederhana, Mesin di belakang : cukup memerlukan satu

sistem pompa dan satu pipeline yang menyeluruh dari tangki muat depan hingga paling belakang. Mesin di tengah : memerlukan 2 set sistem bongkar muat, karena terpisah dengan kamar mesin.

Hanya butuh satu bulkhead oil tight, yaitu yang membatasi ruang muat dan kamar mesin ( kedap minyak ) .

Tidak punya kesulitan dalam masalah mengatur trim.

Page 3: tugas tpt

Oil tanker umumnya memiliki dari 8 sampai 12 tangki. Setiap tangki dibagi menjadi dua atau tiga kompartemen independen oleh sekat (bulkheads) depan dan belakang.Tangki-tangki diberi nomor dengan tangki satu berada paling depan. Masing-masing kompartemen disebut dengan nomor tangki dan posisi tangki, seperti "satu port (one port)", "tiga kanan (three starboard)", atau "enam pusat (six center)”.

Koferdam adalah sebuah ruang kecil dibiarkan terbuka antara dua bulkheads, fungsinya yaitu untuk memberikan perlindungan dari panas yang berasal dari suang mesin, api, atau tabrakan. Tanker umumnya memiliki koferdam depan dan belakang dari cargo tank (tangki ruang muat), dan kadang kadang antar tangki. Ruang pompa (pumproom) menghubungkan semua pompa yang terhubung ke semua ruang muat (cargo tank ). Beberapa kapal tanker yang lebih besar memiliki dua pumproom. Sebuah pumproom umumnya mencakup total luasnya kapal.

Komponen utama dari konstruksi kapal tanker adalah desain hull atau struktur luar. Sebuah kapal tanker dengan kulit terluar tunggal antara muatan (minyak) dengan air laut dikatakan single hull (kulit tunggal).Sebagian besar kapal tanker yang baru menggunakan double hull (kulit ganda), dengan ruang ekstra antara lambung dan tangki ruang muat. Semua kapal tanker single hull di seluruh dunia akan dihapus secara bertahap pada tahun 2026, sesuai dengan Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran dari Kapal., 1973 (MARPOL). Tetapi, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memutuskan untuk mengganti oil tanker lambung tunggal (single hull) menjadi lambung ganda (double hull) pada tahun 2010.

Proses loading (muat) untuk oil tanker dimulai dari memompa muatan (minyak) ke dalam tangki kapal, tepatnya pada ruang muat. Saat minyak masuk kedalam tangki, uap di dalam tangki harus dikeluarkan. Berdasarkan peraturan, uap bisa dibuang ke atmosfer atau dibuang kembali ke pumping station.Ini juga berlaku untuk kapal yang memindahkan air ballast selama proses loading untuk menjaga trim.

Loading dimulai perlahan pada tekanan rendah untuk memastikan peralatan bekerja dengan benar dan koneksi dalam keadaan aman.Kemudian, tekanan menjadi stabil hingga fase topping-off ketika tangki hampir penuh. Topping off adalah waktu yang sangat berbahaya dalam menangani minyak dan prosedur yang ditangani harus sangat hati-hati.Peralatan pengukuran digunakan untuk memberitahu crew seberapa banyak ruang yang tersisa dalam tangki.Semua tanker memiliki minimal dua metode independen untuk pengukuran tangki. Saat muatan pada tangki muat hamper penuh, crew membuka dan menutup katup untuk mengarahkan aliran sehingga dengan perlahan aliran cairan akan berhenti.

Untuk proses pengosongan (unloading) kapal tanker adalah sama dengan proses muat (loading), namun memiliki beberapa perbedaan penting .Langkah pertama dalam operasi tersebut sama dengan yang digunakan dalam proses loading. Pompa yang digunakan untuk proses unloading sama dengan pompa yang dipakai pada waktu loading.Seperti pada loading, transfer dimulai pada tekanan rendah untuk memastikan peralatan bekerja dengan benar dan koneksi aman.Selama operasi, tekanan menjadi stabil, crew membuka dan menutup katup untuk mengarahkan aliran minyak dan menghentikan aliran.

PelabuhanPengertian pelabuhan dapat dirujuk dalam UU No. 21 Tahun 1992 tentang pelayaran. Disebutkan bahwa pelabuhan merupakan tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas–batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang

Page 4: tugas tpt

dipergunakan sebagai tempat bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau aktivitas bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi.

Dari pengertian tersebut, definisi pelabuhan mencakup prasarana dan sistem transportasi, yaitu suatu lingkungan kerja terdiri dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berlabuh dan bertambatnya kapal, guna terselenggaranya bongkar muat barang serta turun naiknya penumpang dari suatu moda transportasi laut (kapal) ke moda transportasi lainnya atau sebaliknya.

2.1.1 Pelabuhan Umum

Pelabuhan umum adalah pelabuhan yang di selenggarakan untuk kepentingan masyarakat umum. Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada badan usaha yang didirikan dengan maksud dan tujuan tersebut.

2.1.2 Pelabuhan Khusus

Pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Pengelolaan pelabuhan khusus adalah pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota atau Badan Usaha Indonesia yang memiliki Izin untuk mengelolala pelabuhan khusus.

2.2 Fungsi Pelabuhan

Pengertian pelabuhan tersebut mencerminkan fungsi – fungsi pelabuhan, diantaranya :

a) Interface : bahwa pelabuhan merupakan tempat dua moda/sistem transportasi, yaitu transportasi laut dan transportasi darat. Dengan demikian pelabuhan harus menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan jasa yang dibutuhkan untuk perpindahan barang dari kapal ke angkutan darat, atau sebaliknya.

b) Link (mata rantai) : bahwa pelabuhan merupakan mata rantai dan sistem transportasi. Sebagai mata rantai, pelabuhan baik dilihat dari kinerjanya maupun dari segi biayanya, akan sangat mempengaruhi kegiatan transportasi keseluruhan.

c) Gateway (pintu gerbang) : bahwa pelabuhan berfungsi sebagai pintu masuk atau pintu keluar darang dari negara atau daerah tersebut. Dalam hal ini pelabuhan memegang peranan penting bagi perekonomian Negara atau suatu daerah.

d) Industry entity (entitas industry) : bahwa perkembangan industry yang berorientasi pada ekspor dari suatu Negara, maka fungsi pelabuhan semakin penting bagi industri tersebut.

2.3 Peran Pelabuhan

Peran penting pelabuhan dalam sistem transportasi nasional :

a) Titik perubahan moda transportasi, dari darat ke laut, dan sebaliknya

b) Pintu gerbang komersial suatu daerah atau negara

Page 5: tugas tpt

c) Tempat penampungan, penyimpanan, dan distribusi barang

4. Klasifikasi pelabuhan menurut jenis kapal dan muatannya

• Pelabuhan Utama

Merupakan pelabuhan pengirim dan pengumpul yang melayani kapal besar.

• Pelabuhan Cabang (feeder)

Merupakan pelabuhan pengumpul bagi pelabuhan utama yang melayani kapal-kapal sedang dan daerah sekitarnya merupakan daerah potensial industri

Pelabuhan MinyakUntuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari keperluan umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa-pompa.

Pipa-pipa penyalur diletakkan di bawah jembatan agar lalu lintas di atas jembatan tidak terganggu. Tetapi pada tempat-tempat di dekat kapal yang merapat, pipa dinaikan ke atas jembatan guna memudahkan penyambungan pipa-pipa. Biasanya di jembatan tersebut ditempatkan pipa uap untuk membersihkan tanki kapal dan pipa air untuk suplai air tawar. Untuk menghindari benturan antara dermaga dengan kapal, dibuat breasting dolphin yang digunakan untuk menahan benturan kapal dan mooring dolphin untuk menambatkan kapal.

Perkembangan ukuran kapal tanker yang cukup pesat mempunyai konsekuensi draft kapal melampui kedalaman air di depan jetty/dermaga sehingga kapal tidak bisa berlabuh. Untuk itu kapal tanker dengan ukuran besar ditambahkan pada sarana tambat yang spesifik yaitu SPM (Single Point Mooring) yaitu suatu tambatan yang berupa pelampung yang berada di lepas pantai, yang berfungsi sekaligus sebagai sarana bongkar muat. Melalui SPM ini minyak yang ada di tanker dibongkar serta dialirkan ke tanki minyak yang berada di darat melalui pipa bawah laut.

Page 6: tugas tpt

Gambar 1 Pelabuhan minyak

Gambar 2 Jetty kapal tanker

Page 7: tugas tpt

Gambar 3 Single Point Mooring

Gambar 4 Single Point Mooring

Page 8: tugas tpt

Daftar PustakaMorrell, Robert W. (1931). Oil Tankers (Second ed.). New York: Simmons-Boardman Publishing Company.

Hadiguna, R. A., dan Machfud, Model Perencanaan Produksi pada Rantai Pasok Crude Palm Oil dengan Mempertimbangkan Preferensi Pengambilan Keputusan, Jurnal Teknik Industri, 10(1), 2008, pp. 38-49.

Triatmodjo, Bambang. (2003). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta : Beta Offset