Tugas Toksikologi 1208505035 Inhibisi Enzim Bromfenac Sodium
Click here to load reader
-
Upload
agus-hendra-jaya -
Category
Documents
-
view
28 -
download
4
Transcript of Tugas Toksikologi 1208505035 Inhibisi Enzim Bromfenac Sodium
Nama : Agus Hendra Jaya
NIM : 1208505035
INHIBISI ENZIM PADA OBAT BROMFENAC SODIUM
Struktur kimia dari bromfenac sodium Salah satu merek obat dari bromfenac sodium
Bromfenac sodium merupakan larutan tetes mata yang bersifat steril topikal.
Bromfenac sodium adalah salah satu dari kelompok obat antiinflamasi (anti radang) non
steroid atau Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID) untuk penggunaan tetes
mata. Bromfenac sodium memiliki rumus kimia natrium sesquihydrate phenylacetate 2-
amino-3-(4-bromobenzoyl), dengan rumus empiris C15H11BrNNaO3 •1½H2O. Obat ini
menginhibisi enzim siklooksigenase (COX)-2 yang hampir sama dengan senyawa amfenac,
kecuali untuk atom bromin di C4 dari posisi cincin benzoil, yang mempengaruhi potensi in
vivo dan in vitro, memperpanjang aktivitas anti-inflamasi, dan meningkatkan efek
penghambatan pada enzim COX-2 serta penyerapan seluruh kornea dan penetrasi ke jaringan
okular. Serupa dengan NSAID lainnya, obat ini memiliki peran dalam menghambat miosis
intraoperatif selama operasi katarak. Namun, bromfenac juga digunakan dalam situasi lain,
seperti bedah refraktif, konjungtivitis alergi, neovaskularisasi Choroidal, dan juga onkologi
okular.
Bromfenac dianggap meningkatkan aktivitas anti inflamasi karena kemampuannya
untuk memblokir sintesis prostaglandin dengan menginhibisi COXs, kelompok penting dari
enzim aktif dalam proses inflamasi, yang mengkatalisis biosintesis eicosanoids dari asam
arakidonat untuk menghasilkan prostaglandin (PG) dan tromboksan. Prostaglandin
merupakan mediator dari beberapa jenis peradangan intraokular. Berdasarkan hasil percobaan
dengan mata hewan, PG telah terbukti mengganggu darah-penghalang aqueous humor dan
meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, vasodilatasi, tekanan intraokular, dan
leukocytosis.
Dua enzim siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) dikodekan oleh dua gen yang
berbeda. Meskipun COX-1 dan COX-2 menyumbang tingkat homologi yang tinggi (65%),
namun aktivitas dari enzim ini diatur secara diferensial, dan dapat berfungsi secara
independen dalam tipe sel yang sama. COX-1 berperan penting dalam fungsi homeostatis,
seperti menjaga integritas mukosa gastrointestinal, mediasi fungsi platelet, dan mengatur
aliran darah ginjal. COX-2 sering diinduksi pada tempat terjadinya peradangan. Sampel
percobaan dari hewan telah menunjukkan bahwa COX-2 adalah mediator utama untuk
peradangan mata. Oleh karena itu, penghambatan COX-2 dianggap sebagai mekanisme yang
paling penting dari obat NSAID untuk tetes mata. NSAID memiliki potensi relatif berbeda
terhadap COX-1 dan COX-2. Bromfenac telah terbukti menjadi oftalmik NSAID yang paling
ampuh untuk menghambat enzim COX-2. Hal tersebut berkisar 32 kali lebih aktif terhadap
COX-2 daripada COX-1 dalam hewan percobaan, yaitu kelinci dan 18 kali lebih kuat dari
senyawa obat ketorolac dalam menghambat COX-2.
Sumber gambar :
http://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?id=15891
klarsehenindia.com
Sumber artikel :
Ester Carreño, Alejandro Portero, David J Galarreta, José M Herreras : Update On
Twice-daily Bromfenac Sodium Sesquihydrate To Treat Postoperative Ocular
Inflammation Following Cataract Extraction. Dovepress Journal. Auckland. 2012.
637-644.
http://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?id=15891