Tugas Teori Sosial Final

11

Click here to load reader

description

Tugas Teori Sosial Final

Transcript of Tugas Teori Sosial Final

Page 1: Tugas Teori Sosial Final

TUGAS TEORI SOSIAL

1. a. Apakah yang dimaksud dengan paradigma itu ?

a. Arti paradigma secara :

1. Etimologis

Kata paradigma berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu model, teladan, arketif dan ideal. Berasal dari kata para yang berarti di samping memperlihatkan dirinya.

Arti paradigma ditinjau dari asal usul beberapa bahasa diantaranya:

• Menurut bahasa Inggris – paradigma berarti keadaan lingkungan.

• Menurut bahasa Yunani – paradigma yakni para yang berarti disamping di sebelah dan dikenal sedangkan deigma berarti suatu model, teladan, arketip, dan ideal.

• Menurut kamus psycologi – paradigma diartikan sebagai :

1) Satu model atau pola untuk mendemontrasikan semua fungsi yang memungkinkan ada dari apa yang tersajikan.

2) Rencana riset berdasarkan konsep-konsep khusus, dan

3) Satu bentuk eksperimental.

Kesimpulan: Secara etimologi arti paradigma adalah sutu model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir.

2. Terminologis

Secara terminologis arti paradigma sebagai berikut:

• Paradigma adalah konstruk berpikir berdasarkan pandangan yang menyeluruh dan konseptual terhadap suatu permasalah dengan menggunakan teore formal, eksperimentasi dan metode keilmuan yang terpercaya.

• Dasar-dasar untuk menyeleksi problem dan pola untuk mencari permasalahan riset.• Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia alam sekitarnya, yang merupakan persfektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia nyata yang kompleks.

Page 2: Tugas Teori Sosial Final

Kesimpulan: Secara terminologi paradigma adalah pandangan mendasar para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan.

Pengertian paradigma menurut

a. Thomas Khun

Menurut Thomas Khun; paradigma merupakan landasan berpikir atau konsep dasar yang dianut atau dijadikan model, baik berupa model atau pola yang dimaksud para ilmuwan dalam upayanya mengandalkan studi-studi keilmuan.

b C.J. Ritzer

Menurut C.J. Ritzer paradigma merupakan pandangan mendasar para ilmuawan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang seharusnya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan.Berdasarkan dua pendapat di atas, paradigma dapat digunakan dalam khasanah keilmuan sebagai model, pola, dan ideal. Dari berbagai model, pola, dan ideal itulah penomena yang dijelaskan paradigma tertentu menjadi dasar untuk menyeleksi berbagai problem serta pola-pola untuk mencari dan menemukan problem riset.

b. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam paradigma ?

Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan paradigma disebabkan oleh :

1. Faktor perbedaan pandangan filsafat yang mendasari pemikiran masing-masing para ahli yang merintisnya

2. Faktor perbedaan teori-teori yang dibangun pada masing-masing paradigm

3. Metode yang dipakai memahami dan menerangkan subyek materinya berbeda.

c. Ada 4 varian teori yang berkaitan dengan paradigma fakta sosial, yang salah satunya adalah struktural fungsional ( Talcott parson, Robert K. Merton dan Niel Smelser ). Dalam teori itu dijelaskan bahwa prubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat didasarkan atas asumsi-asumsi. Sebut dan jelaskan asumsi-asumsi yang dimaksud dengan contoh perubahan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia.

Page 3: Tugas Teori Sosial Final

Berbeda dengan Ritzer, Ilyas Ba-Yunus membagi paradigma

sosiologi ke dalam tiga bagian juga, yaitu: paradigma struktural-

fungsional, paradigma konflik, dan interaksionisme simbolik.

Paradigma pertama digagas oleh para sosiolog Eropa, yaitu Max

Weber, Emile Durkheim, Vilfredo Patero, dan yang pertama kalinya

Talcott Parson. Paradigma ini didasarkan pada dua asumsi

dasar:

(1) masyarakat terbentuk atas substruktur-substruktur yang dalam

fungsi mereka masing-masing, saling bergantungan, sehingga

perubahan yang terjadi dalam fungsi satu substruktur, akan

mempengaruhi pada substruktur lainnya, dan

(2) setiap substruktur yang telah mantap akan menopang aktivitas-

aktivitas atau substruktur lainnya. Teori ini dikritik karena

mengabaikan peranan konflik, ketidaksepakatan, perselisihan

dan evolusi dalam menganalisis masyarakat. Pendekatan ini

diang gap juga mendukung status-quo (apa yang sudah ada itu

adalah baik), dan orang kemudian menduga bahwa teori ini

membenarkan dan memajukan struktur kapitalistis demokrasi

Barat.

d.

a. Jelaskan peran Auguste Komte dalam merekonstruksi teori Positivisme !

Positivism Comte merupakan sebuah filsafat untuk mencapai suatu ilmu

pengetahuan. Yang mana ilmu pengetahuan itu merupakan hasil dari

pengalaman yang berasal dari gejala-gejala. Segala hal yang tidak

termasuk dalam hal-hal yang positif tidak dapat disandarkan sebagai ilmu

pengetahuan, dan tidak bisa diterima, seperti metafisika dan segala

kepercayaan religius. Cita-cita Comte yaitu membuat suatu masyarakat

yang sesuai dengan filsafatnya yaitu masyarakat yang berpegangan pada

hal-hal yang positif, sehingga masyarakat tersebut akan berpegang teguh

Page 4: Tugas Teori Sosial Final

pada ilmu pengetahuan sehingga dapat meningkatkan dunia material dari

masyarakat. tanpa ada unsur religious ataupun unsur metafisik, yang

mana tidak percaya akan ada yang supranatural dibalik yang nyata.

Comte mengganti masyarakat yang bersifat religious menjadi masyarakat

yang berpegang teguh pada kemanusian dan kemajuan social.

b. Comte membedakan akal budi manusia dalam 3 tahap. Sebut dan Jelaskan !

Menurut Comte perkembangan pemikiran manusia terdiri atas tiga Tahap

yaitu Tahap Teologik, lalu meningkat ketahap metafisik, kemudian

mencapai tahap akhir yaitu tahap positif.

1. TAHAP TEOLOGIK

Tahap teologik bersifat antropomorfik atau melekatkan manusia kepada

selain manusia seperti alam atau apa yang ada dibaliknya. Pada zaman ini

atau tahap ini seseorang mengarahkan rohnya pada hakikat batiniah

segala sesuatu, kepada sebab pertama, dan tujuan terahir segala

sesuatu. Menurutnya benda-benda pada zaman ini merupakan ungkapan

dari supernaturalisme, bermula dari fetish yaitu suatu faham yang

mempercayai adanya kekuatan magis dibenda-benda tertentu, ini adalah

tahap teologis yang palin primitif. kemudian polyteisme atau

mempercayai pada banyak Tuhan, saat itu orang menurunkan hal-hal

tertentu seluruhnya masing-masing diturunkannya dari suatu kekuatan

adikodrati, yang melatar belakanginya, sedemikian rupa, sehingga tiap

kawasan gejala-gejala memiliki dewa-dewanya sendiri. Dan kemudian

menjadi monoteisme ini adalah suatu tahap tertinggi yang mana saat itu

manusia menyatukan Tuhan-Tuhannya menjadi satu tokoh tertinggi. Ini

adalah abad monarkhi dan kekuasaan mutlak. Ini menurutnya adalah

abad kekanak-kanakan.

2. TAHAP METAFISIK

Page 5: Tugas Teori Sosial Final

Tahap metafisik sebenarnya hanya mewujudkan suatu perubahan saja

dari zaman teologik, karena ketika zaman teologik manusia hanya

mempercayai suatu doktrin tanpa mempertanyakannya, hanya doktrin

yang dipercayai. Dan ketika manusia mencapai tahap metafisika ia mulai

mempertanyaan dan mencoba mencari bukti-bukti yang meyakinkannya

tentang sesuatu dibalik fisik. Tahap metafisik menggantikan kekuatan-

kekuatan abstrak atau entitas-entitas dengan manusia. Ini adalah abad

nasionalisme dan kedaulatan umum, atau abad remaja.

3. TAHAP POSITIF

Tahap positif berusaha untuk menemukan hubungan seragam dalam

gejala. Pada zaman ini seseorang tahu bahwa tiada gunanya untuk

mempertanyakan atau pengetahuan yang mutlak, baik secara teologis

ataupun secara metafisika. Orang tidak mau lagi menemukan asal muasal

dan tujuan akhir alam semesta, atau melacak hakikat yang sejati dari

segala sesuatu dan dibalik sesuatu. Pada zaman ini orang berusaha untuk

menemukan hukum segala sesuatu dari berbagi eksperimen yang

akhirnya menghasilan fakta-fakta ilmiah, terbukti dan dapat

dipertanggung jawabkan. Pada zaman ini menerangkan berarti: fakta-

fakta yang khusus dihubungkan dengan suatu fakta umum. Segala gejala

telah dapat disusun dari suatu fakta yang umum saja.

c. Masyarakat dalam Positivisme adalah masyarakat Industri. Bagaimana pendapat saudara tentang hal tersebut ? Jelaskan !

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh August Comte sifat positivisme

cenderung dianut oleh masyarakat industri dan masyarakat industri

condong ke faham kapitalis, sehingga sifat tersebut banyak dimiliki oleh

masyakat di kawasan Amerika Utara dan Eropa barat. Masyarakat industri

yang cenderung ke faham kapitalis atau bersifat liberal dan lebih

Page 6: Tugas Teori Sosial Final

mementingkan kepentingan pribadi (patembayan) sangat tidak cocok

dengan kondisi dan kepribadian masyarakat indonesia yang masih

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan tradisi gotong royong.

Tetapi masyarakat industri mempunyai nilai-nilai positif karena

masyarakat industri cenderung meningkatkan terus kualitas dirinya dalam

persaingan yang terjadi di masyarakat, sehingga di lingkungan

masyarakat industri cenderung terjadi kompetisi dalam meraih apa yang

diinginkannya.

e. Berikut adalah beberapa istilah yang berkaitan dengan teori sosial. Siapa tokoh yang melahirkan teori tersebut ?, dalam konteks sosial yang bagaimana istilah tersebut muncul?.

a. Teori The Struggle for life adalah teori tentang perjuangan untuk

hidup diperkenalkan oleh Charles Darwin karena menurutnya setiap

Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya

memiliki kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan

kemungkinan akan lebih banyak melakukan reproduksi. Individu yang

selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya

kepada generasi berikutnya. Proses yang menyebabkan perubahan ini

menghasilkan populasi yang perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan

lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-

menerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies

baru.

b. Teori Gemeinsschaft atau teori perubahan masyarakat, sebuah teori

yang dicetuskan oleh seorang sosiolog Jerman, Ferdinand Tonnies.

Gemeinschaft adalah sebagai situasi yang berorientasi nilai nilai, aspiratif,

memiliki peran, dan terkadang sebagai kebiasaan asal yang mendominasi

kekuatan sosial. Jadi baginya secara tidak langsung Gemeinschaft timbul

dari dalam individu dan adanya keinginan untu memiliki hubungan atau

relasi yang didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan.

Individu dalam hal ini diartikan sebagai pelekat/perekat dan pendukung

dari kekuatan sosial yang terhubung dengan teman dan kerabatnya

Page 7: Tugas Teori Sosial Final

(keluarganya), yang dengannya mereka membangun hubungan

emosional dan interaksi satu individu dengan individu yang lain. Status

dianggap berdasarkan atas kelahiran, dan batasan mobilisasi juga

kesatuan individu yang diketahui terhadap tempatnya di masyarakat.

c. Teori Mode of Production and Suprastruktur adalah teori tentang

cara produksi dan formasi struktur yang dikemukakan oleh Karl Marx

karena menurutnya struktur basis menentukan corak dan warna supra-

struktur. Manusia dengan segala bentuk kesadaran dan kegelisahannya,

metode pemikiran dan respons sosialnya, ditentukan semata-mata oleh

determinisme mode of production (cara produksi).

d. Teori Verstehen adalah teori tentang pemahaman dan diperkenalkan

oleh Max Weber, teori ini berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan,

dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia. Weber

mengemukakan teori ini bermula dari keganjilan penyimpangan yang

jelas terlihat dan yang diidentifikasinya serta penjelasannya merupakan

orisinalitas sebenarnya dari The Protestan Ethic. Weber juga berpendapat

bahwa, keserakahan pribadi terdapat di semua masyarakat, dan dalam

kenyataan keserakahan itu lebih menjadi ciri khas dari masyarakat pra-

kapitalis dari pada masyarakat kapitalis.

e. Teori Suicide adalah teori tentang Bunuh diri (Latin suicidium, dari sui

caedere, "untuk membunuh diri") yang dikemukakankan oleh Emile

Durkheim, teori ini muncul karena bunuh diri banyak dilakukan keluar dari

putus asa, atau dikaitkan dengan beberapa gangguan mental yang

mendasari, terjadinya depresi, gangguan bipolar, schizophrenia,

alkoholisme dan penyalahgunaan obat serta kesulitan keuangan,

disamping itu masalah dengan hubungan interpersonal dan situasi yang

tidak dikehendaki memainkan peranan penting memacu terjadinya bunuh

diri. Pandangan tentang bunuh diri telah dipengaruhi oleh pandangan

budaya yang lebih luas tentang tema-tema eksistensial seperti agama,

kehormatan, dan makna kehidupan. Agama-agama Abrahamik

Page 8: Tugas Teori Sosial Final

mempertimbangkan bunuh diri suatu pelanggaran terhadap Allah karena

keyakinan agama dalam kesucian hidup. Di Barat itu sering dianggap

sebagai kejahatan serius. Sebaliknya, selama era samurai di Jepang,

seppuku dihormati sebagai alat pendamaian bagi kegagalan atau sebagai

bentuk protes. Pada abad ke-20, bunuh diri dalam bentuk bakar diri telah

digunakan sebagai bentuk protes, dan dalam bentuk kamikaze dan bom

bunuh diri sebagai taktik militer atau teroris. Sati adalah praktik Hindu

pemakaman di mana janda akan mengorbankan dirinya di kayu

pembakaran jenazah suaminya, baik sukarela, atau di bawah tekanan dari

keluarga dan mertua.

f. Teori AGIL (Adaptation / adaptasi, Goal Attainment / sasaran

pencapaian, Integration / integrasi, Latency / laten / pola pemeliharaan)

yang diperkenalkan oleh sosiolog Amerika Talcott Parsons adalah teori

tentang fungsionalisme struktural, Teori ini mengemukakan bahwa sudut

pendekatan yang menganggap bahwa masyarakat pada dasarnya ,

terintegrasi di atas dasar kata sepakat para anggotanya akan nilai, norma

dan aturan kemasyarakatan tertentu, suatu general agreements yang

memiliki daya mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan

kepentingan di antara para anggota masyarakat. Pendekatan ini

memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional

terintegrasi ke dalam suatu bentuk ekuilibrium. Karena sifatnya demikian,

maka aliran pemikiran ini disebut sebagai integration approach, order

approach, equilibrium approach atau lebih populer disebut structural-

functional approach .

g. Teori Protestan Etic and Spirit of Capitalism atau teori Etika

Protestan dan Semangat Capitalism yang dikemukakan oleh Max Weber

yang berisi dukungan semangat kapitalisme adalah suatu yang tidak

direncanakan dari etika keagamaan Calvin, dan secara umum dari

konsepsi panggilan duniawi, yang menyebabkan agama Protestan

memutuskan hubungan dengan pandangan tentang kebiaraan dari agama

Katholik. Weber juga dalam karya ini, memperlihatkan bahwa rasionalisasi

Page 9: Tugas Teori Sosial Final

kehidupan ekonomi, yang menjadi ciri khas dari kapitalisme modern,

berkaitan dengan komitmen-komitmen nilai yang tidak rasional

h. Teori Pattern Variabel adalah teori yang dikemukakan oleh Talcott

Parsons karena teori ini digunakan sebagai sarana mengkategorikan

tindakan atau mengklasifikasikan tipe-tipe peranan dalam sistem sosial.

Menurut Parsons untuk menjelaskan setiap tindakan dalam sistem sosial,

pattern variable bisa digabungkan. Pattern variable itu digunakan Parsons

sebagai landasan pengukuhan teori bertindaknya (action-theory) didalam

kompleksitas sistem sosial.