Tugas Studi Kelayakan

download Tugas Studi Kelayakan

of 19

Transcript of Tugas Studi Kelayakan

STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)PADJADJARAN FARMA

LATIHAN KASUS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen FarmasiDosen: H.Made Pasek Narendra, M.M., Apt.

FADLI NUGRAHANPM 260112120507

PROGRAM PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR2012A. PENDAHULUANDalam upaya kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.Penyelenggaraan upaya kesehatan ini salah satunya ditunjang oleh sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yaitu apotek. Keberadaan sebuah apotek yang memberikan pelayanan dalam bidang konseling dan informasi obat dapat membantu masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan. Apotek menjadi salah satu sarana bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tentang obat sehingga apoteker dituntut untuk bekerja secara profesional dalam melayani masyarakat.Hal ini disebabkan karena apotek adalah salah satu tempat pendistribusian dan sarana pelayanan obat serta perbekalan Farmasi lainnya.Disamping itu juga apotek merupakan wadah formal tempat pengabdian profesi seorang apoteker untuk melakukan praktek dan pengembangan profesinya.Apoteker sebagai pengelola apotek dan sumber informasi bagi masyarakat harus selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya baik dalam bidang farmasi sendiri, maupun bidang manajerial serta hubungan antarpersonal sehingga dengan kemampuan tersebut diharapkan apoteker dapat menjadi sumber informasi obat dan kesehatan lainnya yang lengkap serta terpercaya bagi masyarakat luas.Dalam konteks peranan apoteker sebagai salah satu elemen pekerja Farmasi maka perkembangan infrastruktur dalam pelayanan kesehatan akan membawa dampak pada model interaksi apoteker dengan pasiennya. Secara umum kualitas pelayanan hanya dapat terlaksana dengan baik apabila ada manajemen yang efektif dan efisien. Pelayanan Farmasi yang baik adalah sifat pelayanan yang berorientasi langsung dalam proses penggunaan obat kepada pasien yang bertujuan menjamin keamanan, efektivitas, dan kerasionalan penggunaan obat dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan fungsi perawatan penderita.Apotek PADJADJARAN FARMA memberikan pelayanan produk, dan pelayanan kefarmasian yang berbasis pada pharmaceutical care meliputi pelayanan informasi obat dan konseling. Keunggulan dari apotek PADJADJARAN FARMA yaitu selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang diwujudkan melalui pelayanan pharmaceutical care, melalui pendekatan personal, pelayanan apotek yang ramah, suasana apotek yang nyaman dan ketersediaan fasilitas yang memudahkan akses pelayanan kesehatan.Lokasi apotek PADJADJARAN FARMA terletak di jalan AH. Nasution Kel. Sindangjaya.Kec.Mandalajati-Bandung.Lokasi apotek ini strategis karena berdekatan dengan pemukiman penduduk yang senantiasa berkembang dalam beberapa tahun kedepan.Nilai investasi yang dibutuhkan untuk mendirikan apotek PADJADJARAN FARMA adalah sebesar Rp. 69.450.000,- sumber investasi tersebut berasal dari modal milik pribadi.

B. TUJUAN PENDIRIAN APOTEK1. Memberikan pelayanan produk dan praktekpelayanan kefarmasian sebagai bentuk pengabdian profesi apoteker yang berbasis pada pharmaceutical care, meliputi pelayanan informasi obat dan konseling kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, khususnya obat, dan cara pengobatan yang tepat2. Melayani kebutuhan obat, alat kesehatan,dan perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berorientasi kepada kepentingan dan kepuasan pasien.

C. VISI DAN MISI1. VisiMenjadi apotek masyarakat dengan pelayanan kefarmasian yang berbasis Pharmaceutical care dengan mengedepankan kepuasan pelanggan dan penyediaan obat beserta perbekalan kesehatan yang lengkap dan berkualitas dengan harga yang terjangkauuntuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.2. Misi Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang berkualitas, legal, dan harga yang terjangkau oleh masyarakat, Melaksanakan pelayanan kefarmasian berbasis Pharmaceutical care melalui pendekatan personal, pelayanan apotek yang ramah, suasana apotek yang nyaman dan ketersediaan fasilitas yang memudahkan akses pelayanan kesehatan.

D. ASPEK LOKASI DAN PASAR1. Nama Apotek : PADJADJARAN FARMAAlamat : Jl. AH. Nasution Kel. Sindangjaya, Kec. Mandalajati, Bandung2. Pemilik Sarana ApotekNama: Fadli Nugraha, S.Farm, Apt.SIPA :SP/SK-199901. Apoteker Pengelola ApotekNama: Fadli Nugraha, S.Farm, Apt.SIPA :SP/SK-19990Lokasi apotek strategis karena berdekatan dengan pemukiman penduduk yang senantiasa berkembang dalam beberapa tahun kedepandan akan menentukan keberhasilan apotek serta erat hubungannya dengan aspek pasar.1. Denah lokasi : terlampir2. Data-data pendukunga. Kepadatan pendudukApotek PADJADJARAN FARMA berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dekat dengan pemukiman penduduk dan lingkungan kampus yang senantiasa berkembang dalam beberapa tahun kedepan..b. Tingkat sosial dan ekonomiTingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek PADJADJARAN FARMA yang berada di lingkungan kampus dan pemukiman penduduk. Dengan demikian, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan cukup baik. Keadaan ekonomi masyarakat secara relatif juga cukup baik.c. Jumlah pesaingJumlah apotek sebagai pesaing adalah 6, yaitu Bugar Farma, Century Apotek, Cinta Farma, Apotek Sayang, Apotek K24, dan Guardian Apotek. Akan tetapi, dengan melihat lokasi yang sangat strategis maka diharapkan apotek dapat bersaing dengan apotek lainnya.d. Dekat Pusat KeramaianApotek PADJADJARAN FARMA dekat dengan pusat keramaian seperti Pasar Modern Sayang, Toko Buku Gramedia, sentral handphone dan komputer, Mc Donald, kantor bank swasta, kampus, sekolah, pom bensin, dan kawasan perkantoran.e. AmanLingkungan Apotek PADJADJARAN FARMA relatif aman dan dekat dengan pos polisi dan kantor polisi.f. Mudah dijangkauLokasi apotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan, dapat dijangkau dengan berbagai kendaraan umum, dan merupakan jalur karyawan pulang kerja.Apotek ini juga memiliki area parkir yang cukup luas dan toilet yang memadai.3. Data Hasil SurveyBerdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap peta lokasi dan peta pasar terutama keberadaan apotek-apotek lain yang lebih dahulu berdiri sebagai calon kompetitor di sekitar lokasi, diperoleh data-data sebagai berikut:a. Apotek KompetitorNo.Nama ApotekAlamatJarak dari apotek (m)

1Bugar FarmaJl. Buncit 122+ 900

2Century ApotekJl. AH. Nasution No. 140+ 450

3Cinta FarmaJl. Rindu No. 15+ 1000

4Apotek SayangJl. Sayang No. 1+ 850

5Apotek K24Jl. Cinta No.3+ 1000

6Guardian ApotekJl. Kasih No. 2+ 250

b. Praktek DokterNo.Nama DokterSpesialisasiAlamat PraktekPerkiraan Jumlah Pasien per bulan (orang)Jarak dari Apotek PADJADJARAN FARMA (meter)

1Achmad UmumJl. Merah No.4150+700

2FahmiUmumJl. Putih No.28150+800

3FatikhUmumJl. Pink No.13125+1000

4WahyuUmumJl. Kuning No.78125+150

5SatriaSp. KKJl. Hitam No.560+250

6RifqiSp. OGJl. Biru No.1050+850

7RisyeSp. PDJl. Krem No.4050+500

8BubiSp. AnakJl. Ungu No.19100+900

c. Jumlah Rumah Sakit dan PoliklinikNo.NamaAlamatJarak dari Apotek PADJADJARAN FARMA (m)

1Rumah Sakit ImpianJl. Cantik, No.8+850

2Rumah Sakit HarapanJl. Lucu, No.28+1000

3Poliklinik BersalinUmi AbiJl. Imut, No.1+150

4Poliklinik Gigi EmasJl. Manis, No. 77+250

d. Jumlah Penduduk Kecamatan Mandalajati menurut Jenis KelaminJenis KelaminJumlah (orang)

Laki-laki2.000

Perempuan2.500

Total4.500

e. Jumlah Penduduk Kecamatan Mandalajati menurut Komposisi UsiaUsia (tahun)Jumlah (orang)

0-5700

6-15500

16-251.300

26-551.800

55 ke atas200

Total4.500

E. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN1. Bangunan : Tanah dan bangunan : milik sendiri Luas bangunan : 10 x 7 m22. Perlengkapan : 2

Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan : Gelas ukur Labu Erlenmeyer Beker glass Literan plastik 1 dan 2 liter Corong Timbangan dan anak timbangan (g/mg) Thermometer Mortar dan stamper Spatel logam/tanduk plastic atau posrselen Batang pengaduk Penangas air Kompor atau alat penangas yang sesuai Panci Rak tempat pengeringan alat

Alat perbekalan farmasi Botol berbagai ukuran Pot plastic berbagai ukuran Lemari pendingin Lemari dan rak penyimpanan obat Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika, dan bahan obat berbahaya lainnya.

Wadah pembungkus dan pengemas : Etiket Kertas puyer Strepler Wadah pengemas untuk obat (plastic klip) Kantong plastic Alat perbekalan farmasi Botol berbagai ukuran Pot plastic berbagai ukuran Lemari pendingin Lemari dan rak penyimpanan obat Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika, dan bahan obat berbahaya lainnya.

Alat Administrasi Blanko pemesanan obat Blanko kartu stok obat Blanko salinan resep Blanko faktur dan blanko nota penjualan Buku defecta Buku ED Buku farmakope Buku ISO dan MIMS Buku pembelian Buku penerimaan Buku pembukuan keuangan Buku pencatatan narkotika Buku pesanan obat narkotik Buku laporan obat narkotik Buku pencatatan penyerahan resep Buku resep jika dokter akan beli obat Kuitansi Alat tulis dan kertas Perlengkapan lainnya : Alat pemadam kebakaran Perbekalan farmasi yang diperlukan : Obat keras (obat dengan resep dan OWA) Obat bebas (OTC) dan bebas terbatas Alat kesehatan : masker, perban, thermometer, sarung tangan, alkes steril, perbekalan rumah sakit Perlengkapan bayi Suplemen dan vitamin

F. TENAGA KERJAJumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 3 orang, dengan rincian sebagai berikut : Apoteker Pengelola Apotek: 1 orang Asisten Apoteker: 1 orang Karyawan Umum : 1 orangSumber daya manusia merupakan aspek terbesar dari apotek itu sendiri.Kerjasama dan hubungan antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasan kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien.Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak, dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para karyawan.Untuk itu kemampuan manajerialdari apoteker sangat diperlukan. Berikut merupakan tugas dan kewajiban tenaga kerja di apotek PADJADJARAN FARMA:a. APA atau PSA (Apoteker Pengelola Apotek atau Pemilik Sarana Apotek)i. Memimpin seluruh kegiatan apotekii. Berkewajiban serta bertanggung jawab penuh untuk mengelola apotek yang meliputi beberapa bida, antara lain: Pelayanan kefarmasian Administrasi dan keuangan Ketenagakerjaan dan personalia Penelitian dan pengembangan apotekiii. Mengawasi jalannya kegiatan apotekb. Asisten Apotekeri. Melayani konsumenii. Memberikan informasi tentang penggunaan obat sesuai dengan resepiii. Meracik obativ. Mengontrol persediaan barangv. Bertindak sebagai kasirvi. Mengurus pemesanan produk ke PBFvii. Bertanggung jawab terhadap penyediaan obat di apotekc. Karyawan Umumi. Memelihara kebersihan apotekii. Menjaga keamanan apotekiii. Mengambil pemesanan pbativ. Sewaktu-waktu dapat menjadi kasir (apabila jumlah pasien lebih banyak)Struktur Organisasi

G. PROSPEK PEMASARANProspek pemasaran Apotek PADJADJARAN FARMA sangat menjanjikan karena berada di pinggir jalan yang ramai dilalui aruskendaraan, mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan umum, dan merupakan jalur karyawan pulang kerja.Selain itu, apotek PADJADJARAN FARMA berdekatan dengan tempat pelayanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit, praktek dokter dan puskesmas sehingga diharapkan terjadi peningkatan penjualan obat dan alat kesehatan yang disediakan di apotek.Apotek PADJADJARAN FARMA juga terletak di daerah yang dekat dengan komplek perumahan masyarakat yang baru berkembang dimana terdapat banyak keluarga baru yang memiliki latar belakang sosial dan pendidikan yang beragam.Hal ini menjadi peluang bagi apotek PADJADJARAN FARMA untuk menyediakan kebutuhan obat dan alat kesehatan yang bervariasi bagi masyarakat dengan latar belakang yang beragam serta pemenuhan kebutuhan keluarga baru khususnya untukkesehatan anak (pediatrik).

H. ANALISIS SWOTBerdasarkan datadata yang diperoleh dari survey pendahuluan terhadap posisi strategis daerah/peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap apotek baru yang akan didirikan:I. Kekuatan/StrengthYang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah sebagai berikut:1.Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanankefarmasian pharmaceutical care.2.Letak/lokasi apotek berada di Jl. AH. Nasution Kel. Sindangjaya, Kec. Mandalajati, Bandungyang ramai dilalui aruskendaraan mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan umum, dan merupakan jalur karyawan pulang kerja3.Petugas apotek yang handal, terdiri dari tenaga muda yang penuh semangat dankreatif.4. Apoteker siap memberikan layanan dankonsultasi seputar obat, baik swamedikasi maupun resep dokter5.Apotek menyediakan layanan delivery service6.Apotek memiliki lahan parkir yang luas7.Apotek memiliki layanan konsultasi obat melalui telepon maupun datang langsung ke apotek8.Fasilitas ruang tunggu yang nyaman, luas, penyediaan brosur dan bulletin kesehatan, air minum gratis, dan televisi 9. pelayanan apotek yang ramah, suasana apotek yang nyaman

II. Kelemahan/Weakness1.Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum mempunyai pelanggan yang loyal.2.Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotekjaringan atau waralaba3.Keterbatasan Karyawan Apotek (3 orang)4.Merupakan apotek baru, diperlukan pengalaman untuk memajukan apotekUntuk menutupi kelemahan tersebut maka:1. Nama apotek harus dibuat besar begitu juga dengan tulisan pada papan nama tersebut dan neon box, tanda/mark apotek di tepi jalan2. Papan praktek apoteker dibuat dalam ukuran besar, seperti Pelayanan Konsultasi Obat oleh Apoteker

III. Peluang/Opportunity1. Potensi Daeraha. Jumlah Penduduk, terutama daerah Bandung (sekitarlokasi apotek), cukup padat, sehingga menjadi sumber pelangganapotek yang potensial,b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat memungkinkan untuk membeli obat dengan jenis yang variatif.c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golonganmasyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, danmungkin lebih peduli dengan pola hidup sehat. Untuk menarikpelanggan dari golongan ini, salah satu kegiatan apotek bisa mengarahpada mereka (khususnya), contohnya memberikan informasi kesehatan lewat brosur, menyediakan majalah kesehatan, progam konsultasi obatsecara langsung dll.d. Penduduk golongan pediatrik cukup banyak. Kaum pediatrik banyakmengalami masalah kesehatan, terutama penyakitpenyakitimunologi.Apotek dapat menyediakan obat-obat imunologi dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan obat lainnya.e. Penduduk golongan remaja juga menjadi sumber pelanggan utama bagi apotek, contohnya dengan memberikan brosur, komunikasi langsung maupun via telepon tentang edukasi NAPZA, alkohol, Sex bebas, dan merokok.f. Penduduk geriatri juga menjadi sumber pelanggan. Kaum geriatri banyak mengalami masalah kesehatan, terutama penyakit-penyakit degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosur, melakukan komunikasi langsung maupun via telepon untuk menarik perhatian mereka.3. Jumlah dokter yang membuka praktek di sekitar lokasi apotek cukup sehingga diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.4. Tersedia cafeteria di samping apotek

IV. Ancaman/ThreatsAncaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu apotek laindisekitar lokasi. Berikut diuraikan fasilitas masingmasing apotek pesaing.1. Apotek Bugar FarmaMerupakan apotek lama, sudah dikenal oleh masyarakat, dan sudah mempunyai pelanggan tetap.Areal parkir luas lokasi strategis, dekat dengan rumah penduduk,dan berbagai sarana pengobatan.Menyediakan praktekdokter, ruang tunggu nyaman dengan fasilitas brosur danTV.Memiliki fasilitas layanan antar jemput resep.2. Apotek SayangParkir sempit dan bayar, lokasi strategis, danmenyediakan layanan konseling.Namun obat yang tersedia kurang lengkap danlokasi apotek sempit.

H. ANALISIS POTENSI PASAR DAN DISTRIBUSI RESEPA. Potensi pasarLetak yang sangat strategis dari Apotek PADJADJARAN FARMA menjadikan apotek ini cukup menjanjikan dalam hal potensi pasar.Perkiraan konsumen: Jumlah penduduk di wilayah pemukiman kurang lebih sebanyak 4.500 jiwa. Karena terdapat balai pengobatan dan puskesmas, diasumsikan untuk awal berdiri, jumlah resep per hari rata-rata sebanyak 5 lembar. Karena jumlah penduduk banyak dan wilayah terus berkembang kebutuhan obat yang diperlukan masyarakat selain resep, juga obat-obat bebas dan bebas terbatas. B. Market ShareJumlah pesaing di sekitar apotek PADJADJARAN FARMA : 6 apotekAsumsi : konsumen Apotek PADJADJARAN FARMA adalah 175 pasien setiap hari, baik yang menebus resep dokter maupun pembelian OTC dan komiditi lain.

I. STRATEGI PEMASARAN1. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien,2. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah timbulnya masalah lain di masa yang akan datang,3. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan pegobatan mandiri,4. Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat,5. Memberikan informasi dan konsultasi obat,6. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat,7. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja,8. Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan.

J. ASPEK MODAL DAN BIAYAPerkiraan Investasi Sarana Fisik : tanah dan gedung : Rp80.000.000,-Perlengkapan: Peralatan reseptir Perabot apotek Buku-buku wajib/farmasi Peralatan kantor : Rp. 20.000.000,-Modal kerja: Rp. 50.000.000,-Total investasi: Rp. 150.000.000,-

Biaya Pengelolaan Biaya personalia per tahun1. Apoteker 1 orang @ Rp 1.500.000: Rp. 18.000.000,-2. Asisten Apoteker 1 orang @ Rp 800.000: Rp. 9.600.000,-3. Karyawan Umum 1 orang @ Rp 500.000: Rp. 6.000.000,-Total: Rp 33.600.000,- Pajak pendapatan (10%): Rp. 3.360.000,- Listrik, air, dan telepon: Rp. 2.400.000,- Penyusutan gedung (5%): Rp 12.000.000,- Penyusutan alat : Rp 900.000,- Administrasi: Rp. 480.000,- Lain-lain: Rp. 600.000,Total: Rp. 53.340.000,-

Omzet Resep (5 x Rp 50.000 x 25 x 12): Rp 75.000.000,- Swamedikasi (100 x Rp 8.000 x 25 x 12): Rp 240.000.000,-Total: Rp 315.000.000,-

Harga Pokok Penjualan (HPP)Dengan mengasumsikan keuntungan yang diambil oleh calon apotek sebesar 22,5% untuk setiap resep baik yang berasal dari dokter maka dapat ditentukan: = 1,29HPP= 100% - [ = 100% - 22,5% = 77,5%Total HPP keseluruhan :77,5% dari Rp 315.000.000 = Rp. 244.125.000,-

LabaLaba= omzet HPP Biaya operasional= Rp 315.000.000 Rp 244.125.000 Rp 53.340.000= Rp 17.535.000,-Pajak penghasilan (5%) = 5% x Rp 17.535.000 = Rp 876.500Laba bersih = Rp 17.535.000 Rp 876.500= Rp 16.658.500,-

Payback Periode (PP)Adalah pengukuran periode yang diperlukan dalam menutup kembali biaya investasi dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yang akan diterima.

a. Tanpa uang tanah gedung :

= x 1 tahun= 4 tahun 2 bulan 13 harib. Dengan uang tanah gedung :

= 9 tahun

Return on Investment (ROI)Adalah pengukuran besaran tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi dengan cara membandingkan jumlah nilai laba bersih per tahun dengan nilai investasi.

= 23,79%

Perhitungan Penilaian InvestasiBreak Even PointBiaya variabel = modal (modal tetap + biaya tetap)

Keterangan :FC : Fix cost (biaya tetap) = biaya operasional = Rp 53.340.000,-VC : Variable cost (biaya variabel) = modal biaya tetap = Rp 150.000.000 Rp 53.340.000 = Rp 96.660.000,-R : Revenue (omset) = Rp 315.000.000BEP = = Rp 76.200.000,-Persen BEPuntuk mengetahui persentasi keuntungan dalam 1% BEP = = x 100%= 24,4% Kapasitas BEP untuk mengetahui jumlah resep yang diterima atau per bulan atau per hariHarga resep diasumsikan Rp 50.000Kapasitas BEP= % BEP x jumlah resep per tahun= % BEP x (pendapatan : harga resep)= 24,4% x (Rp 75.000.000 : Rp 50.000)= 610 lembar resep/tahun= 50 resep/bulan

Harga OTC yang diasumsikan Rp 8.000,-Kapasitas BEP= % BEP x jumlah resep per tahun= % BEP x (pendapatan : harga resep)= 24,4% x (Rp 240.000.000 : Rp 8.000)= 7320 OTC per/tahun= 610 OTC per/bulan