Tugas Statistik Pak Opri

10
Nama : Wulandari Npm : 21121185 Kelas : 3 fa 4 Tugas Statistika SOAL A. Jelaskan istilah-istilah dibawah ini dan beri contoh. 1. Parameter 2. Statistika inferensi 3. Populasi 4. Statistika Deskriptif 5. Sampel 6. Sensus B. Jelaskan hubungan antara statistika deskriptif dan statistika inferensi, gunakan contoh khusus ysng konkrit untuk menjelaskannya. C. Carilah sebuah artikel dari sebuah publikasi baru-baru ini ( koran, majalah, dsb) yang membahas suatu hasil dari kajian statistika. Kemudian, jelaskan hal-hal berikut : Populasi dan sampelnya, apakah data sampel memadai(baik)? Apakah hasil yang diungkapkan sampel menggambarkan parameter populasinya?

description

tugas oktri

Transcript of Tugas Statistik Pak Opri

Nama : Wulandari

Nama : Wulandari

Npm : 21121185

Kelas : 3 fa 4

Tugas Statistika

SOAL

Jelaskan istilah-istilah dibawah ini dan beri contoh.

Parameter

Statistika inferensi

Populasi

Statistika Deskriptif

Sampel

Sensus

B. Jelaskan hubungan antara statistika deskriptif dan statistika inferensi, gunakan contoh khusus ysng konkrit untuk menjelaskannya.

C. Carilah sebuah artikel dari sebuah publikasi baru-baru ini ( koran, majalah, dsb) yang membahas suatu hasil dari kajian statistika. Kemudian, jelaskan hal-hal berikut :

Populasi dan sampelnya, apakah data sampel memadai(baik)?

Apakah hasil yang diungkapkan sampel menggambarkan parameter populasinya?

JAWABAN

A.1. Parameter adalah indikator dari suatu distribusi hasil pengukuran. Indikator dari distribusi pengukuran berdasarkan statistik parametrik digunakan untuk parameter dari distribusi normal. Distribusi normal dikenal juga dengan istilah Gaussian Distribution. Distribusi normal mengandung dua parameter, yaitu rata-rata (mean) dan ragam (varians).Parameter-parameter ini memberikan karakteristik yang unik pada suatu distribusi berdasarkan lokasi-nya (central tendency).

Contohnya adalah uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, perancang percobaan (2-way ANOVA), dan lain-lain.

Statistika inferensi adalah statistika yang digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistika ini cocok untuk digunakan jika sampel diambil pada populasi yang jelas dan pengambilan sampel secara acak. Sering disebut statistik induktif atau statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan pada populasi berdasarkan pada data sampel dan kebenarannya bersifat peluang.

Contoh : seorang anak kecil sering melihat balok-balok kayu dapat terbakar, maka ia akan menarik kesimpulan bahwa semua balok kayu dapat terbakar.

Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian.

Contoh - populasi mahasiswa Universitas Sriwijaya

- populasi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

4.Statistika Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk analisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi. Statistika deskriptif juga merupakan bagian dari statistika yang berkaitan dengan cara-cara meringkas data, dalam ukuran-ukuran tertentu, berbentuk tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain. Statistika deskriptif ini tidak menarik kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar.

Contoh : Grafik pengunjung suatu webside

5.Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi.

Contoh : Pedagang eceran beras meneliti segenggam beras untuk menentukan kualitas sekarung beras, pedagang emas hanya meneliti bekas gosokan dari perhiasan tersebut untuk menentukan kualitas emas perhiasan tersebut, dll.

6. Sensus merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan data, dimana seluruh elemen yang menjadi objek penelitian tersebut diteliti satu per satu.

Contoh : -pendataan Kartu Keluarga (KK)

-pendataan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

B. Hubungan statistik deskriptif dan statistik inferensia itu saling berkaitan, satistik deskriptif digunakan untuk analisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa adanya tujuan membuat kesimpulan untuk generalisasi dan statistik inferensia digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

Contoh : pada pemilu presiden 2014. Berbagai lembaga survei melakukan quick count untuk mengetahui secara cepat kandidat presiden mana yang akan mendapatkan suara rakyat lebih banyak. Lembaga survei tersebut mengambil sebagian sampel TPS (Tempat Pemungutan Suara) dari total TPS populasi. Hasil sampel TPS tersebut digunakan untuk generalisasi terhadap keseluruhan TPS. Katakanlah diambil 2.000 sampel TPS dari 400.000 populasi TPS yang ada. Hasil dari 2.000 TPS adalah statistik deskriptif. Sedangkan jika kita mengambil kesimpulan terhadap 400.000 TPS adalah statistik inferensial.

C. Artikel yang di dapat :

10 Oktober 2013

Jawa Barat Penyumbang Terbesar Angka Kematian Bayi di Indonesia

[Unpad.ac.id, 10/10/2013] Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan angka kematian bayi dan anak. Saat ini, Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang berkontribusi besar terhadap tingginya Angka Kematian Bayi di Indonesia. Menurut data Laporan Program Kesehatan Anak Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 2012, jumlah kematian neonatus yang dilaporkan di Jawa Barat mencapai angka 3.624 dan kematian bayi mencapai 4.650.

Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Neonatus Melalui Implementasi Developmental Care di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Prof. Eyckman No. 38, Bandung, Kamis (10/06). (Foto: Tedi Yusup)*

Jawa Barat menjadi penyumbang terbesar kematian bayi di Indonesia. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk di Jawa Barat juga besar. Untuk itu, penyelesaian masalah kematian bayi di Jawa Barat nantinya akan sangat berdampak di tingkat nasional, tutur Direktur Jenderal Bina Gizi & KIA Kementerian Kesehatan RI, Jane Soepardi, saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Neonatus Melalui Implementasi Developmental Care di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Prof. Eyckman No. 38, Bandung, Kamis (10/06).

Seminar Nasional ini digelar dalam rangka Dies ke-19 Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr. dan dihadiri oleh ratusan peserta dari tenaga kesehatan dan mahasiswa kesehatan se-Indonesia.

Berdasarkan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 32 kematian/1000 kelahiran hidup.

Dr. med. Setiawan, dr Jane Soepardi dr. Rr. Endang, ND , MPH

Jane mengungkapkan, untuk mengurangi jumlah kematian neonatal, perlu adanya intervensi dari tingkat masyarakat, tingkat pelayanan dasar, dan tingkat rujukan. Di tingkat masyarakat misalnya dengan perawatan neonatal di rumah, ASI ekskulsif, dan penggunaan buku KIA. Dalam hal ini, tentu perlu adanya pendampingan atau instruksi khusus dari tenaga medis.

Di tingkat pelayanan dasar yaitu dengan adanya persalinan oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan neonatal esensial, kunjungan neonatus sebanyak minimal 3 kali, dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Sementara di tingkat rujuan, dengan adanya Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan NICU(Neonatal Intensive Care Unit).

Upaya inovatif yang saat ini dilakukan pemerintah adalah dengan adanya program Jaminan Persalinan (Jampersal), pendampingan tata kelola klinis dan penguatan rujukan, program Sister Hospital, serta pendampingan untuk meningkatkan kompetensi dokter, bidan, dan perawat.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Rr. Endang, ND, MPH mengungkapkan bahwa angka kematian bayi tinggi terutama disebabkan karena asfiksia, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), infeksi, diare, dan pneuminia. Untuk itu, saat ini perlu adanya program akselerasi penurunan AKB/AKBAL dan program peningkatan kualitas hidup anak.

Menurut dr. Endang, saat ini akses masyarakat ke fasilitas kesehatan sudah membaik, namun kualitas pelayanan kesehatan kesehatan belum optimal. Selain itu, tantangan yang saat ini dihadapi adalah terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM, rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak, serta kurangnya kompetensi dan kepatuhan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

Dari artikel diatas, dapat dijelaskan bahwa :

Populasinya : Jumlah kematian neonatus yang dilaporkan dijawa barat mencapai angka 3.624 dan kematian bayi mencapai 4.650

Sampelnya : dari semua provinsi di indonesia Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang berkontribusi besar terhadap tingginya angka kematian bayi di Indonesia.

Sampelnya memadai.

Dalam sampel artikel diatas hasil yang diungkapkan menggambarkan parameter populasinya.