Tugas Standar Analisis Farmakognosi

12
Standar Analisis Farmakognosi Kusuma Wardani (N11108257) Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

description

analisis

Transcript of Tugas Standar Analisis Farmakognosi

Page 1: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

Standar Analisis Farmakognosi

Kusuma Wardani(N11108257)

Fakultas FarmasiUniversitas Hasanuddin

Page 2: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

Farmakope Indonesia

• Bahan Organik Asing, Penetapan Kadar Abu, Penetapan Kadar Abu yang Tidak larut dalam Asam, Penetapan Serat Kasar, Penetapan Kadar Minyak Atsiri, Penetapan Kadar Air.

Page 3: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

Materia Medika Indonesia• Penetapan kadar minyak atsiri• Cara penetapan dengan mencampur bahan yang diperiksa dalam labu

dengan cairan penyuling, pasang alat dan mengisi buret dengan air hingga penuh, kemudian panaskan dengan penangas udara sehingga penyulingan berlangsung dengan lambat tetapi teratur. Setelah penyulingan selesai, biarkan selama tidak kurang dari 15 menit, catat volume minyak atsiri pada buret. Hitung kadar minyak atsiri dalam % v/b.

• • Penetapan kadar abuLebih kurang 2 g sampai 3 g zat yang telah digerus dan ditimbang seksama,

masukkan ke dalam krus platina atau krus silikat yang telah dipijarkan dan ditara, ratakan. Pijakan perlahan – lahan hingga arang habis, dinginkan, timbang. Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, kemudian disaring. Hitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.

Page 4: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

• Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam• Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan 25

ml asam klorida encer P selama 5 menit, kemudian mengumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas, pijarkan hingga bobot tetap. Hitung kadar abu yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.

• • Penetapan kadar abu yang larut dalam air• Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan 25

ml asam klorida encer P selama 5 menit, kemudian mengumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu. Cuci dengan air panas dan pijarkan selama 15 menit pada suhu tidak lebih dari 450o, hingga bobot tetap. Hitung kadar abu yang larut dalam air terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara.

Page 5: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

Pereaksi dan larutan yang digunakan peka terhadap air, hingga harus dilindungi dari pengaruh kelembapan udara. Cara penetapan, dapat dilakukan dengan titrasi dan destilasi. Titrasi dapat dilakukan dengan titrasi langsung dan titrasi tidak langsung, pereaksi yang digunakan Karl Fischer dan larutan baku air-metanol. Sedangkan cara destilasi menggunakan pereaksi toluen.Titrasi LangsungKecuali dinyatakan lain, masukkan lebih kurang 20 ml metanol P ke dalam labu titrasi. Titrasi dengan pereaksi Karl Fischer hingga titik akhir tercapai. Masukkan dengan cepat sejumlah zat yang ditimbang seksama yang mengandung 10-50 mg air, ke dalam labui titrasi, aduk selama 1 menit. Titrasi dengan pereaksi Karl Fischer yang telah diketahui kesetaraan airnya.Titrasi Tidak LangsungMasukkan lebih kurang 20 ml metanol P ke dalam labu titrasi. Titrasi dengan pereaksi dari Karl Fischer hingga titik akhir tercapai. Masukkan dengan cepat sejumlah zat ditimbang seksama yang mengandung 10-50 mg air, campur. Tambahkan pereaksi Karl Fischer berlebih dan yang diukur seksama, biarkan selama beberapa waktu hingga reaksi sempurna. Titrasi kelebihan pereaksi dengan larutan baku air-metanol.

Page 6: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

DestilasiBersihkan tabung penerima dan pendingin dengan asam pencuci, bilas dengan air, keringkan dalam lemari pengering. Ke dalam labu kering masukkan sejumlah zat yang ditimbang seksama yang mengandung 2-4 ml air. Jika zat berupa pasta, timbang dalam sehelai lembaran logam dengan ukuran yang sesuai dengan leher labu. Untuk zat yang dapat menyebabkan gejolak mendadak, tambahkan dengan pasir kering yang telah dicuci secukupnya hingga mencukupi dasar labu atau sejumlah tabung kapiler, panjang lebih kurang 200 ml toluen ke dalam labu, hubungkan alat. Tuang toluen ke dalam tabung penerima melalui alat pendingin. Panaskan labu hati-hati selama 15 menit.Setelah toluen mendidih, suling dengan kecepatan lebih kurang 2 tetes tipa detik, hingga sebagian besar air tersuling, kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling, cuci bagian dalam pendingin toluen, sambil dibersihkan dengan sikat tabung yang disambungkan dengan kawat tembaga dan telah dibasahi dengan toluen. Lanjutkan penyulingan selama 5 menit. Biarkan tabung penerima pendingin hingga suhu kamar. Jika ada tetes air yang melekat pada pendingin tabung penerima, gosok dengan karet yang diikatkan pada sebuah kawat tembaga dan basahi dengan toluen hingga tetesan air turun. Setelah iar dan toluen memisah sempurna, baca volume air.

Page 7: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

• Penetapan susut pengeringan• Susut pengeringan adalah kadar bagian yang

menguap. Kecuali dinyatakan lain, suhu penetapan 105o. Susut pengeringan ditetapkan sebagai berikut : Timbang saksama 1 g sampai 2 g zat dalam botol timbang dangkal bertututp yang yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu penetapan selama 30 menit dan telah ditara. Jika suhu lebur zat lebih rendah dari suhu penetapan, pengeringan dilakukan pada suhu antara 5o dan 10o dibawah suhu leburnya selama 1 jam sampai 2 jam, kemudian pada suhu penetapan selama waktu yang ditentukan atau hingga bobot tetap.

Page 8: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

• Penetapan kadar sari yang larut dalam air• Keringkan serbuk (4/1 di udara, maserasi

selama 24 jam 5 g serbuk dengan 100 ml air kloform P, menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Saring, uapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara, panaskan sisa pada suhu 105o hingga bobot tetap.

Page 9: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

• Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol• Keringkan serbuk (4/1 di udara, maserasi

selama 24 jam 5 g serbuk dengan 100 ml etanol (95%), menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Saring cepat dengan menghindarkan penguapan etanol (95%), uapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara, panaskan sisa pada suhu 105o hingga bobot tetap.

Page 10: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

• Penetapan bahan organik asing• Bahan organik asing:

1.Bagian tanaman atau seluruh tanaman asala simplisia, tertera atau jumlahnya dibatasi dalam uraian pemerian dslsm monogrsfi ysng bersangkutan.2.Hewan utuh atau bagiannya atau zat yang dikeluarkan.Timbang antara 25 g dan 500 g simplisia, ratakan. Pisahkan sesempurna mungkin bahan organik asing, timbang, dan tetapkan jumlahnya dalam persen terhadap simplisia yang digunakan. Makin kasar simplisia yang diperiksa makin banyak jumlah simplisia yang ditimbang.

Page 11: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

• Penetapan kadar tannin• Lebuh kurang 2 g serbuk yang ditimbang saksama

panaskan dengan 50 ml air mendidih di atas penangas air selama 30 menit sambil diaduk. Diamkan selama beberapa menit enap tuangkan melalui segumpal kapas ke dalam labu takar 250 ml. Sari sisa dengan air mendidih, saring larutan ke dalam labu takar yang sama. Ulangi penyarian beberapa kali hingga larutan bila direaksikan dengan besi II amonium sulfat tidak menunjukkan adanya tanin. Dinginkan cairan dan tambahkan air secukupnya hingga 250 ml. Pipet 25 ml larutan ke dalam labu 1000 ml tambahkan 750 ml air dan 25 ml asam indigo sulponat LP, titrasi dengan kalium permanganat 0,1 N hingga larutan berwarna kkuning emas. 1 ml kalium permanganat 0,1 N setara dengan 0.004157 g tanin. Lakukan percobaan blanko.

Page 12: Tugas Standar Analisis Farmakognosi

WHO• Penetapan kadar air dilakukan dengan cara penyulingan menurut

prosedur yang direkomendasikan oleh “World Health Organization” (WHO), ke dalam labu yang tidak dicuci dengan air dan telah dikeringkan, tuangkan 200 mL toluen dan dua ml air. Kemudian disuling selama dua jam, setelah itu dibiarkan dingin selama 30 menit dan volume air dibaca dengan ketatapan 0,05 mL. Sejumlah 25 gram serbuk dimasukkan ke dalam labu lalu dipanaskan secara perlahan-lahan selama 15 menit. Setelah toluen mulai mendidih, kecepatan penyulingan mulai diatur lebih kurang dua tetes tiap detik, sehingga sebagian besar air tersuling. Kemudian kecepatan penyulingan dinaikkan hingga empat tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dicuci dengan toluen penyulingan dilarutkan selama lima menit. Tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar dan diusahakan tidak ada air yang melekat pada tabung penerima. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca kadar air dihitung dalam persen (%).n1 = volume air hasil penyulingan pertama (mL); n = volume air hasil penyulingan kedua (mL) (17).