Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

26
SEJARAH MESIR MODERN Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen pengampu :Ust. Ahmad Mujib, MA. Disusun oleh : Gasha Rendy Arwida Mukhlisin

description

sejarah

Transcript of Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

Page 1: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

SEJARAH MESIR MODERN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen pengampu :Ust. Ahmad Mujib, MA.

Disusun oleh :

Gasha Rendy Arwida

Mukhlisin

JURUSAN ADAB

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2012

Page 2: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mesir merupakan Negara yang mempunyai sejarah panjang dan salah satu

peradaban tertua di dunia ada di sana. Mesir kuno telah menghasilkan peradaban

yang maju pada masanya yang dibuktikan dengan peninggalan-peninggalannya

berupa piramida dan bangunan kuno lainnya. Sungai Nil adalah salah satu hal

terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari Mesir. Dari lembah sungai Nil yang

subur inilah peradaban tersebut mulai muncul.

Ditinjau dari wilayahnya, Mesir terletak di wilayah Afrika, akan tetapi

dilihat dari sejarahnya Mesir tidak bisa dilepaskan dari Asia Barat. Sebelum

dikuasai oleh kaum muslimin, Mesir berada di bawah pemerintahan Romawi.

Ketika pasukan kaum muslimin berhasil menguasai Syam dan Palestina dari

tangan Romawi, untuk menjaga stabilitas maka ‘Amr ibn ‘Ash meminta ijin

kepada Umar untuk menakhlukkan Mesir. Penakhlukkan tersebut terjadi pada

tahun 20 H/640 M dan sejak saat itu Mesir menjadi bagian dari khilafah Islam.1

Khilafah Islam terakhir dipegang oleh Turki Utsmani (923-1342 H), dan

Mesir menjadi salah satu bagian dari kekuasaannya. Selama 5 abad pemerintahan

Utsmaniyah telah memainkan peranan utama sebagai panjaga dan pelindung kaum

muslimin. Utsmaniyah merupakan pemerintahan Islam yang terkuat masa itu,

bahkan merupakan negara paling besar di dunia.2Ketika Turki Utsmani mulai

melemah, hal ini mempengaruhi daerah-daerah kekuasaannya termasuk Mesir.

Dalam menumbangkan kekhalifahan Islam Utsmaniah, peran dari Mustafa

Kemal Attaturk sangatlah besar. Pada awalnya ia menipu umat Islam dengan

seolah-olah berupaya mendukung khilafah, namun setelah mendapatkan jabatan

dan posisi yang mantap ia mulai memperlihatkan sikap yang keji. Dialah

1 Al-Usairy, Ahmad, Sejarah Islam, Akbar Media, Jakarta, 2003, hal. 157-1582 Ibid, hal. 351

1

Page 3: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

pelaksana yang meruntuhkan sistem khilafah dan menggantinya dengan bentuk

republik yang sekuler.3

Khilafah Islamiah dibubarkan pada tanggal 2 Maret 1924. Setelah

pembubaran itu keadaan Mesir betul-betul runyam dan bergejolak. Bukan hanya

Mesir saja yang bergejolak akan tetapi berbagai dunia Islam lainnya juga ikut

memanas.4 Berbagai peristiwa tersebut pada akhirnya mempengaruhi perjalanan

sejarah Mesir modern. Selain itu, dari kekacauan yang terjadi muncul para tokoh

dari Mesir yang berusaha untuk memperbaiki keadaan dan membangkitkan

kembali Islam pada kejayaannya.

B. Pokok Masalah

Dari uraian yang ada di atas dapat dirumuskan beberapa pokok masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah Mesir modern?

2. Siapa tokoh pemikir yang berpengaruh?

3. Bagaimana pemikiran-pemikirannya?

3 Mahmud, Ali Abdul Halim, Metode Pendidikan Ikhwanul Muslimin, Jilid I, Gema Insani Press, Jakarta, 1997, hal. 48

4 Ibid., hal. 61

2

Page 4: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Mesir Modern

Situasi dan kondisi suatu daerah biasanya mempengaruhi terhadap

munculnya para tokoh dan pemikiran-pemikirannya. Pemikiran yang hebat

tidak bisa lepas dari kondisi pada zaman pemikiran itu lahir. Oleh karena itu,

sebelum kita membahas tokoh dan pemikiran di Mesir modern terlebih dahulu

kita membahas tentang sejarah Mesir modern.

1. Demografi Mesir

Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya sekitar

74 juta orang. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil,

terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat

Terusan Suez. Hampir 90% dari populasinya adalah pemeluk Islam dan

sisanya Kristen (terutama denominasi Coptic).

Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania

(seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa

penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai

asal-usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling

banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang

Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es.

Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik

(sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).5

2. Sejarah Mesir Modern

Mesir di bawah kekuasaan Turki Utsmani yang dimulai oleh Sultan

Salim 1517 M. Dalam pertempuran Ridaniyah dekat Kairo pada tahun 923

H, Sultan Salim berhasil mengalahkan pasukan Mamluk dan membunuh

penguasanya Thuman Bey. Pada tahun yang sama Khalifah Abbasiyah di

Kairo menyerahkan khilafah kepadanya.6

5 http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir#Demografi, jum’at 20 april 2012, pkl. 17.30

6 Al-Usairy, op.cit., hal. 364

3

Page 5: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

Dengan dalih menghukum penguasa-penguasa Mamluk yang

berlaku sewenang-wenang, Napoleon Bonaparte menyerang Mesir. Pada

tanggal 2 Juni 1789 Napoleon mendarat di Alexandria dan menguasainya.

Pada tanggal 22 Juli Mesir pun berhasil dikuasainya.7

Napoleon menyebarkan ide-ide yang sedang berkembang di

Perancis. Ada tiga ide baru yang ia kenalkan pada rakyat Mesir :

1. Sistem Pemerintahan republik yang kepala negaranya dipilih

untuk waktu tertentu, tunduk pada undang-undang dan bisa

dijatuhkan oleh parlemen.

2. Ide persamaan, artinya persamaan kedudukan dan turut

sertanya rakyat dalam pemerintah.

3. Ide kebangsaan, umat islam pada waktu itu adalah seluruh umat

Islam, mereka tidak sadar akan perbadaan bangsa dan suku

bangsa.8

Untuk mengambil hati kaum muslim di Mesir, Napoleon membuat

pamflet berbahasa Arab yang isinya menyatakan bahwa orang Mamluk

bukanlah muslim yang baik, tidak sebaik orang Frank yang datang untuk

memulihkan kewibawaan pemerintahan Utsmani di Mesir.9 Napoleon

kembali ke Perancis disebabkan oleh kondisi dalam negeri dan

meninggalkan pasukannya di Mesir. Sultan Turki menolak kedaulatan

Perancis di Mesir. Ia mengirim Muhammad Ali, pemimpin kelompok

Albania dalam pasukan Utsmani untuk memerangi Perancis. Bekerja sama

dengan Inggris, Rusia, dan Mamluk, Turki Utsmani memaksa Perancis

meninggalkan Mesir.10

Pada bulan Agustus 1789 armada Inggris menghancurkan armada

Perancis di Abuqir dekat Iskandaria. Pada pertempuran dengan Inggris

tahun 1801 Perancis semakin melemah dan mengalami kekalahan pada

7 Siti Maryam, dkk.ed. Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern, cet. 2, LESFI, Yogyakarta, 2004, hal. 298

8 Ibid., hal. 302-303.9 Karim, Muhammad Abdul, Sejarah Pemikiran dan Perdaban Islam, cet. 1, Pustaka Book

Publisher, Yogyakarta, 2007, hal. 346-34810 Al-Usairy, op.cit., hal. 417 dan Karim, loc.cit.

4

Page 6: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

tanggal 31 Agustus 1801.11Dampak dari penjajahan Perancis pada Mesir

yang singkat menyadarkan kaum muslimin akan ketertinggalan peradaban

mereka dari Eropa.

Setelah Napoleon berhasil diusir, Muhammad Ali diangkat menjadi

jendral tahun 1801 dan pada April 1806 dia diangkat menjadi Wali Negara

Mesir dengan gelar Pasya. Pada tahun 1807 dia berhasil mengusir Inggris

dari Rosetta.12 Keturunannya menguasai Mesir sampai terjadi revolusi

perwira tahun 1372 H/ 1952 M.13

Muhammad Ali memiliki perhatian besar untuk menjadikan Mesir

sebagai negara modern mengikuti kemajuan Eropa. Ia membuka lebar-

lebar pintu Mesir untuk dimasuki kebudayaan Barat. Angkatan bersenjata

dimodernisasikan, mendirikan sekolah-sekolah, pabrik, rumah sakit, dan

mengirim pelajar-pelajar ke Eropa terutama Perancis.14

Campur tangan asing dalam bidang ekonomi Mesir dan bidang-

bidang lain menimbulkan keresahan. Pada tahun 1879 terjadi unjuk rasa

besar-besaran, dan pada tahun 1881 Ahmad Urabi melakukan

pemberontakan. Pemberontakan tersebut dipadamkan oleh Inggris dan

sekaligus menguasai Mesir pada tahun 1299 H/ 1882 M.15

Pada perang dunia I, 1914, Inggris mengumumkan protektoratnya

terhadap Mesir pada tanggal 18 Desembar 1914, mengumumkan

berakhirnya kedaulatan Khilafah Islamiah atas Mesir, menyingkirkan

Khedive Abbas, dan menunjuk Husen Kamil sebagai penggantinya serta

memberinya gelar sultan.16

Mesir mendapatkan kemerdekaan dari Inggris secara resmi pada

tahun 1922. Akan tetapi dalam pemerintahan Raja Faruk pengaruh Inggris

sangat besar. Inggris masih memainkan peranan penting terutama dalam

keberhasilan “kelompok perwira” yang dipimpin Jamal Abd al-Nasser 11 Siti Maryam, op.cit., hal. 30012 Ibid., hal. 302-30313 Al-Usairy, op.cit., hal. 41914 Siti Maryam, op.cit., hal. 30315 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2008, hal. 275 dan

Al-Usairy, op.cit., hal. 41916 Mahmud, op.cit., hal. 58

5

Page 7: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

dalam mengulingkan Raja Faruk tanggal 23 Juli 1952. Setelah peristiwa

tersebut Mesir menganggap dirinya benar-benar merdeka.17

B. Tokoh Pemikir Mesir

Dalam situasi politik Mesir yang tidak menentu sebagaimana diuraikan

di atas, muncul tokoh yang berusaha untuk mengembalikan kejayaan Islam

sebagaimana pada masa-masa khilafah Islam. Lewat organisasi al-Ikhwan al-

Muslimun ia berdakwah menyeru kepada umat Islam untuk bangkit melawan

penjajahan dan budaya Barat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Tokoh

tersebut adalah Imam Hasan al-Banna.

1. Biografi Hasan al-Banna

Imam Hasan al-Banna lahir di Desa al-Mahmudiyah salah satu

desa di wilayah Buhairah Mesir pada tahun 1906. Sejak kecil Hasan al-

Banna dididik dalam lingkungan rumah tangga yang mempunyai

perpustakaan lengkap. Ayahnya berprofesi sebagai tukang jam dan

mengajarkan keahliannya tersebut pada Imam Hasan.18

Ia memulai pendidikannya di Madrasah Diniyah al-Rasyad yang

dipimpin oleh Syaikh Muhammad Zahran. Hasan al-Banna sering diminta

oleh Syaikh Zahran membacakan kitab-kitab untuknya, karena beliau

seorang tuna netra. Ia juga sering ikut mendengarkan diskusi Syaikh

Zahran dengan cendekiawan lainnya. Ayahnya kemudian

memindahkannya ke sekolah I’dadiyah yang setingkat dengan Madrasah

Ibtida’iyah. Di sekolah tersebut ia ikut dalam “perhimpunan akhlak mulia”

yang dibentuk oleh gurunya. Dalam perhimpunan tersebut setiap anggota

yang melanggar aturan dikenakan denda yang hasilnya digunakan untuk

kegiatan sosial.19

Kemudian beliau melanjutkan ke sekolah guru pertama di

Damanhur lalu meneruskan kuliah di Universitah Darul Ulum, Kairo.

Beliau menyelesaikan studinya pada tahun 1927 dengan menyandang

17 Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007, hal. 188 dan Supriyadi, loc.cit.

18 Mahmud, op.cit., hal. 2319 Al-Banna, Hasan, Memoar Hasan al-Banna Untuk Dakwah dan Para Da’inya, Era

Intermedia, Solo, 2006, hal. 26-30

6

Page 8: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

predikat cumlaode. Setelah itu, sejak Septamber 1927 ia diangkat menjadi

guru SD di lingkungan Departemen Pendidikan dan di tempatkan di kota

Ismailia.20

Di Ismailia Hasan al-Banna menemui kondisi masyarakat terjadi

perbedaan pendapat dan pandangan yang sulit untuk disatukan. Melihat

hal itu beliau ingin menyatukan semua kelompok yang berbeda-beda

tersebut. Ia memulainya dengan dakwah di kedai-kedai kopi dan

mendapatkan sambutan yang hangat di masyarakat.

Pada bulan Dzul-Qa’dah, bertepatan engan bulan Maret 1928 enam

orang berkunjung ke rumah beliau. Mereka tertarik dengan dakwah beliau

dan bermaksud untuk menggabungkan diri. Hasan al-Banna menyambut

niat baik mereka dengan senang hati dan mengusulkan nama al-Ikhwan al-

Muslimun bagi kelompok mereka.21

Ikhwanul Muslimin berkembang sangat pesat, pada tahun 1929 4

cabang didirikan, 1932 menjadi 15 cabang, 300 cabang pada 1948, dan

menjadi 2000 cabang pada 1948.22 Pada 1933, Hasan al-Banna mengubah

Ikhwan al-Muslimin menjadi sebuah gerakan politik. Dalam anggaran

dasarnya, disebut juga adanya organisasi khusus (al-Tandzim al-Khash),

orang luar menyebutnya “Organisasi Rahasia” atau “Sayap Militer”.

Satuan bersenjata Organisasi Khusus ini mendemonstrasikan

kemampuannya ketika ikut ambil bagian dalam pemberontakan Arab di

Palestina pada 1936 dan dalam perang Arab-Israel 1948-1949.23

Pada November 1948, sebuah demonstrasi besar mahasiswa

anggota Ikhwan berakhir dengan kematian dua petugas Inggris, dan

sebuah Jip bermuatan bahan peledak dan senjata dalam perjalanannya ke

anggota Ikhwan dicegat di Kairo. Dekrit militer membubarkan Ikhwanul

Muslimin pada 6 Desember 1948. Pada tanggal 28 Desember tahun itu

juga Perdana Menteri Nuqrasyi, yang mengeluarkan dekrit itu, dibunuh

20 Mahmud, op.cit., hal. 2321 Al-Banna, op.cit., hal. 124-12522 Esposito, John L., Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, penerjemah : Eva Y.N.,

dkk, Mizan, Bandung, 2001, hal. 26523 Ibid., hal. 265

7

Page 9: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

oleh seorang mahasiswa yang berafiliasi dengan Ikhwan. Melalui tiga

tulisannya Hasan al-Banna menyatakan tidak bertanggung jawab atas

tindakan tersebut. Ketiga tulisan itu antara lain : al-Qaul al-Fashl, al-

Bayan, dan Laisu Ikhwan wa Laisu Muslimin. Polisi rahasia membunuh

Hasan al-Banna di Jalan pada 12 Februari 1949. Upacara pemakamannya

berlangsung di bawah penjagaan militer yang ketat dan tanpa prosesi.24

2. Pemikiran Hasan al-Banna

Dalam bidang politik, Hasan al-Banna berpendapat, “Jika ada yang

menyangka bahwa agama tidak berkaitan dengan politik atau bahwa

politik bukan bagian dari sasaran agama, berarti orang itu telah menzalimi

dirinya sendiri, dan menzalimi keilmuannya terhadap Islam. Dan kita tidak

mengatakan bahwa dia menzalimi Islam, karena Islam adalah syari’at

Allah yang tidak mengandung kebatilan dari dalamnya maupun dari

belakangnya.

Alangkah indahnya perkataan Imam al-Ghazali r.a., “ketahuilah,

syari’ah adalah dasar, dan raja adalah penjaganya. Sesuatu yang tidak

mempunyai dasar akan runtuh, dan sesuatu yang tidak ada penjaganya

akan hilang. Daulah Islam tidak akan berdiri kecuali berdasarkan asas

dakwah, sehingga dia menjadi agama risalah, bukan sekedar urusan

administrasi, dan tidak menjadi pemerintahan yang material, beku dan tuli,

yang tidak mempunyai ruh. Dan dakwah Islam pun tidak berdiri kecuali di

bawah naungan penjagaan negara, bantuan dan kekuatannya.25

Diantara pemikiran yang dilakukan oleh Hasan Al Banna adalah

karya-karyanya yaitu :

1. Majmuah Rasa’il

2. Detik-detik Hidupku

3. Usul Dua Puluh

4. Kemana Kita Menyeru

5. Satu Saranan

24 Ibid., hal. 26625 Herry Mohammad, dkk., Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20, Gema Insani

Press, Jakarta, 2006, hal. 203

8

Page 10: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

Dari karya-karyanya, Hasan Al Banna mengungkapkan seluruh hal

yang berkaitan dengan Islam dan sekelilingnya. Hasan menyebutkan

bahwa Islam bukan sekedar pemahaman terhadap kata Islam itu sendiri

melainkan pemahaman dari seluruh rangkaian kehidupan yang dilandasi

Islam. Hasan menyatakan bahwa terdapat sepuluh rukun bai’at yaitu ;

a. fahm (pemahaman)

b. ikhlas,

c. amal (aktivitas),

d. jihad,

e. tadhiyah (pengorbanan),

f. taat (kepatuhan),

g. tsabat (keteguhan),

h. tajarrud (kemurnian),

i. ukhuwwah,

j. tsiqah (kepercayaan).26

Pada karya ini Hasan menerangkan seluruh tata cara kehidupan dan

dalam bertingkah laku. Melaksanakan seluruh perintah Allah lewat Islam,

menjauhi segala laranganNya, menggunakan hidup sebaik-baiknya,

menghindari segala hal yang tidak bermanfaat, memegang teguh prinsip

Alquran dan Sunnah. Berdiri tegak bersama Islam dengan memiliki

pribadi-pribadi pemimpin juga menjelaskan Islam dari segala segi seperti

mengatur tata cara berkeluarga dan menjelaskan beberapa pilar

didalamnya, yakni ;

1. ta’aruf (perkenalan)

2. tafahum (pemahaman)

3. takaful (saling menanggung beban)

Hasan Albanna juga menerangkan point yang menjadi pandangan

hidup Islam yang dijelaskan sebagai berikut :

26Al Banna, Hasan, Majmu’ah Rasa’il, hal. 4-28

9

Page 11: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

TUJUAN HIDUP DALAM AL-QURAN

Al-Qur'an telah menjelaskan tentang tujuan hidup manusia dan

sikap yang semestinya mereka ambil dalam menentukan tujuannya. Al-

Qur'an menjelaskan bahwa sebagian manusia menjadikan makan dan

kesenangan yang lain sebagai tujuan hidupnya. Firman Allah swt.,

"Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka

makan seperti makannya binatang-binatang dan nereka adalah tempat

tinggal mereka." (Muhammad: 12)

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa

yang diingini,: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis

emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.

Itulah kesenangan hidup di dunia: dan di sisi Allah-lah tempat kembali

yang baik (surga)."(Ali-Imran: 14)

Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa ada sebagian manusia yang

menjadikan penyebaran fitnah, kejahatan, dan kerusakan sebagian tujuan

hidupnya. Firman Allah swt.,

"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang

kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas

kebenaran) isi hatinya. Padahal ia adalah penantang yang paling keras.Dan

apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan

kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak,

dan Allah tidak menyukai kerusakan." (Al-Baqarah: 204-205)

Itulah beberapa macam tujuan manusia dalam menjalani hidupnya

menurut Al-Qur'an. Allah swt. telah membersihkan kaum mukminin dari

tujuan-tujuan buruk itu dan mencanangkan untuk mereka sebuah tujuan

yang lebih mulia lagi luhur. Di atas pundak mereka Allah meletakkan

beban besar yang sangat luhur; yaitu tugas membawa manusia ke jalan

kebenaran, membimbing mereka ke jalan kebaikan, menerangi seluruh

penjuru dunia dengan matahari Islam.

10

Page 12: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

TANGGUNG JAWAB SEORANG PEMIMPIN

Sesungguhnya Allah swt. telah menyerahkan urusan umat ini

kepada Tuan, Kemaslahatan urusan mereka di hari ini dan masa

mendatang merupakan amanah Allah yang harus Anda tunaikan. Anda

bertanggung jawab di hadapan Allah swt. Jika generasi hari ini adalah

kekuatan bagi Anda, maka generasi esok merupakan tanaman. Alangkah

mulianya seseorang, jika ia bersikap amanah, bertanggung jawab, dan mau

memikirkan umatnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Setiap kalian adalah

pemimpin dan setiap pemimpin dimintai pertanggung jawaban atas

kepemimpinannya tersebut." Dahulu, pernah berkata seorang pemimpin

yang adil, "Seandainya seekor kambing di Irak terpeleset kakinya, maka

aku menganggap dirikulah yang harus bertanggungjawab di hadapan

Allah. Mengapa aku tidak membuatkan jalan untuknya?" Umar bin

Khathab menggambarkan tentang betapa agungnya tanggung jawab

dengan sebuah ungkapan, "Saya sudah cukup senang jika dapat keluar dari

dunia ini dengan impas: tidak mendapat dosa dan tidak pula diberi pahala."

Masa Peralihan

Dengan pengamatan yang jeli terhadap perjalanan hidup manusia,

kita dapat menyimpulkan bahwa masa yang paling rawan dalam

kehidupan umat adalah ketika berlangsungnya masa peralihan. Karena saat

itulah ideologi kehidupan yang baru diberlakukan, langkah-langkah ke

depan mulai digariskan, dan nilai-nilai dasar kehidupan –di mana umat

akan tegak di atasnya– mulai dibangun.

Oleh karenanya, jika langkah, program, dan sistem nilai yang

hendak dibangun itu jelas dan baik, maka berbahagialah umat tersebut.

Mereka akan menikmati kehidupan yang sarat dengan aktivitas yang mulia

dan agung. Demi keberhasilan yang telah mengantarkan umat pada

11

Page 13: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

kehidupan yang baik, maka berilah kabar gembira kepada pemimpinnya

dengan pahala yang agung, keriangan indah yang abadi, sejarah yang

bersih, dan perjalanan hidup yang lurus.

Masa peralihan bagi umat itu paling tidak memiliki dua urgensi:

Pertama, membebaskan umat dari belenggu penindasan dalam

kehidupan politik sampai mereka memperoleh kemerdekaannya, sehingga

kebebasan dan kepemimpinan yang dulu dimilikinya bisa diperoleh

kembali.

Kedua, menegakkan bangunan umat mulai dari awal, agar

eksistensi mereka diakui oleh bangsa lain dan mampu bersaing dengan

mereka secara sehat. Saat ini – hingga waktu tertentu– ketegangan politik

telah berangsur mereda, dan kalian bersama umat ini telah memasuki

sebuah era baru. Di hadapan kalian terbentang dua jalan, yang masing-

masing mengajak kalian untuk mengarahkan pandangan umat kepadanya

dan meniti langkah di atasnya. Masing-masing jalan tersebut memiliki

keistimewaan, kekhususan, pengaruh, dan produk-produk yang

dihasilkannya.

Selain itu juga memiliki para penyerunya. Jalan yang pertama

adalah jalan Islam; dengan landasan pemikiran, prinsip dasar, dari

peradabannya. Sedangkan jalan yang kedua adalah jalan Barat; dengan

segala fenomena kehidupan yang melingkupinya, undang-undang, serta

sistem ideologinya.

Kita berkeyakinan bahwa jalan pertamalah (jalan Islam) – dengan

segenap prinsip nilai dan fikrahnya– satu-satunya jalan yang wajib

ditempuh dan menjadi orientasi utama dalam mengarahkan umat, baik di

masa kini maupun di masa mendatang.

RABANIYAH ‘ALAMIYAH

Karakter paling specifik dakwah kami adalah rabaniyah 'alamiyah

(ketuhanan universal).

12

Page 14: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

I. Adapun ia dikatakan Rabaniyyah, karena pusat yang menjadi

pores bagi seluruh sasaran dakwah kami adalah bagaimana manusia itu

bisa mengenal Tuhannya. Di atas ikatan yang kokoh ini tegaklah spiritual

yang mulia, yang mengantarkan jiwa-jiwa mereka melambung tinggi,

lepas dari belenggu kegersangan dan kehampaan materi menuju kesucian,

keutamaan dan keindahan hakikat manusia. Kami, Ikhwanul Muslimin,

selalu menyatakan dari lubuk hati kami, "Allahu Ghayatuna" (Allah

tuluan kami). Maka dari itu, sasaran pertama dari dakwah ini adalah

mengajak manusia untuk membangun kembali hubungan spiritual

transendental yang mengikat mereka dengan Allah tabaraka wataala, yang

umumnya manusia sudah melupakannya, maka Allah pun melupakan

mereka.

"Wahai sekalian manusia, beribadahlah kepada Tuhan kalian, yang telah

menciptkan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi

orangorang bertaqwa". (Al-Baqarah: 21)

2. Adapaun ia disebut 'alamiyah (universal atau Internasionalisme), karena

dakwah kami ini ditujukan kepada seluruh umat manusia, dan semua

manusia itu pada dasarnya bersaudara; asal kejadian mereka satu, bapak

mereka satu, serta nasab dan keturunan mereka pun satu. Tidak ada yang

paling utama di antara mereka kecuali taqwa dan kebajikan serta

keutamaan yang bisa dipersembahkan salah seorang di antara mereka

kepada yang lainnya.

ANTARA PEMIKIRAN METAFISIK DAN LOGIKA ILMIAH

Sejak pertama kali manusia mendiami bumi hingga sekarang,

pemikiran mereka selalu dalam kebingungan — sampai mereka

mendapatkan hidayah Allah — di hadapan tiga fase, atau katakanlah, tiga

bentuk pemikiran.

1. Fase pemikiran khurafat, di mana manusia bersandar secara total kepada

keyakinan akan adanya kekuatan ghaib yang tidak terjangkau oleh akal

dan indera. Ia mengembalikan segala urusan hidupnya kepadanya dan

13

Page 15: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

menafsiri berbagai kejadian dengannya tanpa merasa perlu berusaha

bekerja dan berfikir. Fase pemikiran seperti ini banyak terdapat pada

manusia di masa-masa awal periode kehidupannya, saat ia masih bodoh

dan dibodohkan oleh situasi yang ada. Namun demikian banyak pula

manusia hingga hari ini berfikir dengan cara itu.

2. Fase pemikiran rasional materialis yang menolak keberadaan kekuatan

ghaib, yang ada di luar jangkauan indera dan akal manusia. Ia

menerjemahkan segala 'fenomena alam dengan pendekatan yang rasional

materialis melalui metode berpikir eksperimental, setelah melakukan

berbagai eksperimen dan studi yang melelahkan.27

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak yang diterangkan oleh Asy-Syahid Hasan Al Banna melalui

Ikhwanul Muslimin yang jika digabungkan maka sebenarnya Hasan Al Banna

mendefinisikan Islam secara kaffah dan menggabungkan aspek-aspek kehidupan.

Menujukan surat kepada para aktifis untuk menentukan siapa sebenarnya objek

dakwah yang dilakukan oleh Hasan Al Banna. Dalam kitab Majmu’ah Rasa’il,

Hasan Al Banna memuat seluruh kehidupan beserta isinya kemudian diselaraskan

dengan apa yang ada di AlQuran dan Sunnah nabi.

27 Albanna, Hasan, op.cit., hal 373-376.

14

Page 16: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

DAFTAR PUSTAKA

Al Banna, Hasan, Majmu’ah Rasa’il

Al-Banna, Hasan, Memoar Hasan al-Banna Untuk Dakwah dan Para Da’inya,

Era Intermedia, Solo, 2006

Al-Usairy, Ahmad, Sejarah Islam, Akbar Media, Jakarta, 2003

Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2008

15

Page 17: Tugas Spi Sejarah Mesir Modern

Esposito, John L., Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, penerjemah : Eva

Y.N., dkk, Mizan, Bandung, 2001

Herry Mohammad, dkk., Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20, Gema

Insani Press, Jakarta, 2006

Herry Mohammad, dkk., Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20, Gema

Insani Press, Jakarta, 2006

http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir#Demografi, jum’at 20 april 2012, pkl. 17.30

Karim, Muhammad Abdul, Sejarah Pemikiran dan Perdaban Islam, cet. 1, Pustaka

Book Publisher, Yogyakarta, 2007

Mahmud, Ali Abdul Halim, Metode Pendidikan Ikhwanul Muslimin, Jilid I, Gema

Insani Press, Jakarta, 1997

Siti Maryam, dkk.ed. Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga

Modern, cet. 2, LESFI, Yogyakarta, 2004,

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007

16