Tugas Skiripsi Statistik Penelitian Pemasaran 1-1

293
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN LOYALITAS PELANGGAN SMARTPHONEBLACKBERRY PADA YOUTH CONSUMER DI KECAMATANMEDAN POLONIA DISUSUN OLEH: OKI IRAWAN RAMBE 100502002 SARAS MELATI PUTRI 100502012 AFRINAL LADFIAN 100502026 TAUFIK HIDAYAT 100502032 ACHMAD AFRIADI T 100502050 FAKULTAS EKONOMI DEPARTEMEN MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 i

description

research statistics, spss,

Transcript of Tugas Skiripsi Statistik Penelitian Pemasaran 1-1

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN LOYALITAS PELANGGAN SMARTPHONEBLACKBERRY PADA YOUTH CONSUMERDI KECAMATANMEDAN POLONIA

DISUSUN OLEH:OKI IRAWAN RAMBE100502002SARAS MELATI PUTRI100502012AFRINAL LADFIAN100502026TAUFIK HIDAYAT100502032ACHMAD AFRIADI T100502050

FAKULTAS EKONOMIDEPARTEMEN MANAJEMENUNIVERSITAS SUMATERA UTARA2013184

178

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah11.2.Permasalahan61.3.Batasa masalah 71.4.Perumusan Masalah81.5. Tujuan Penelitian91.6. Manfaat Penelitian9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA1.2.2.1. Peneitian Terdahulu 112.2. Tinjauan Pustaka202.2.1 Pengertian Loyalitas202.2.2 Tingkatan Loyalitas252.2.3 Pengertian Keputusan Pembelian262.2.4 Faktor Sosial28 2.2.5 Pengertian Pemasaran292.2.6 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)302.3 Hubungan antar Variabel392.3.1 Hubungan antara Faktor Sosial terhadap Keputusan Pembelian39 1.2.2.1.2.2.2.3.2.4.

2.3.2 Hubungan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian402.3.3 Hubungan Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pelanggan402.4Kerangka Konseptual402.5Hipotesis43

BAB III METODE PENELITIAN1.2.3.3.1. Jenis Penelitian 443.2. Tempat dan Waktu Penelitian 443.3.Batasan Operasional453.4. Defenisi Operasional 453.5. Skala Pengukuran Variabel513.6. Populasi dan Sampel523.6.1.Populasi.............................................................................................523.6.2.Sampel...............................................................................................523.7.Jenis Data.533.8.Metode Pengumpulan Data.......................................................................533.9.Uji Validitas dan Reliabilita.......................................................................543.9.1. Uji Validitas.....................................................................................553.9.2. Uji Reliabilitas..................................................................................593.10Teknik Analisis......................................................................................63

BAB IV HASIL DAN PEMABAHASAN4.1Sejarah BlackBerry744.1.1. Sejarah BlackBerry744.1.2. Produk Yang Merupakan Titik Balik RIM754.1.3. BIS (BlackBerry Internet Servis)774.1.4. BlackBerry Connect774.1.4. 1997-2001784.1.6. 2001-2003784.1.7. 2003-2004794.1.8. 2004-2006794.1.9. 2006-sekarang804.2Hasil Penelitian804.2.1. Analisis Deskriptif804.2.2. Analisis Statistik100Hipotesis 11001. Uji Asumsi Klasik100a. Uji Normalitas100b. Uji Heteroskedastisitas103c. Uji Multikolinieritas1062. Pengujian Koefisien Determinan (R2)1073. Uji Signifikan Simultan (F)1084. Uji Signifikan Secara Parisal (T)1085. Korelasi1126. Analisis Jalur113Hipotesis 21151. Uji Asumsi Klasik115a. Uji Normalitas115b. Uji Heteroskedastisitas118c. Uji Multikolinieritas1212. Pengujian Koefisien Determinan (R2)1213. Uji Signifikan Simultan (F)1234. Uji Signifikan Secara Parisal (T)1245. Korelasi1276. Analisis Jalur128Hipotesis 31301. Uji Asumsi Klasik130a. Uji Normalitas130b. Uji Heteroskedastisitas133c. Uji Multikolinieritas1352. Pengujian Koefisien Determinan (R2)1363. Uji Signifikan Simultan (F)1374. Uji Signifikan Secara Parisal (T)1385. Analisis Jalur1394.2.3. Analisis Jalur Keseluruahan1404.3Pembahasan141

BAB V HASIL DAN KESIMPULAN1. Kesimpululan1462. Saran148

DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR TABEL NO JUDUL HALAMANTabel 1.1Data Penjualan Smartphone 2012 - 20135Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel50Tabel 3.2Skor Pernyataan52Tabel 3.3Uji Validitas Variabel Produk (X1.1)55Tabel 3.4Uji Validitas Variabel Promosi (X1.2)56Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Harga (X1.3)56Tabel 3.6Uji Validitas Variabel Lokasi (X1.4)57Tabel 3.7Uji Validitas Variabel Kelompok Acuan (X2.1)57Tabel 3.8Uji Validitas Variabel Keluarga (X2.2)58Tabel 3.9 Uji Validitas Variabel Peran dan Status (X2.3)58Tabel 3.10Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y1)59Tabel 3.11Uji Reliabilitas Variabel Produk (X1.1)60Tabel 3.12Uji Reliabilitas Variabel Promosi (X1.2)60Tabel 3.13 Uji Reliabilitas Variabel Harga (X1.3)60Tabel 3.14Uji Reliabilitas Variabel Lokasi (X1.4)61Tabel 3.15Uji Reliabilitas Variabel Kelompok Acuan (X2.1)61Tabel 3.16 Uji Reliabilitas Variabel Keluarga (X2.2)62Tabel 3.17Uji Reliabilitas Variabel Peran dan Status (X2.3)62Tabel 3.18Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y1)63Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden81Tabel 4.2Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia82Tabel 4.3Tipe Smartphone BlackBerry yang Digunakan83Tabel 4.4Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk (X1.1)85Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi (X1.2) 88Tabel 4.6Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1.3)90Tabel 4.7Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi (X1.4)91Tabel 4.8Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kelompok Acuan (X2.1)93Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keluarga (X2.2)95Tabel 4.10Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Peran dan Status (X2.3)96Tabel 4.11Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y1)97Tabel 4.12Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan (Y2)99DAFTAR TABEL NO JUDUL HALAMAN

Tabel 4.13 Net Promoter Score (NPS)99Tabel 4.14One-Sample Kolmogorv-Smirnov Test103Tabel 4.15Uji Glejser105Tabel 4.16 Uji Nilai Tolerance dan VIF106Tabel 4.17Pengujian Koefisien Determinan (R2)107Tabel 4.18Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)108Tabel 4.19Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)109Tabel 4.20 Analsisis Korelasi112Tabel 4.21Analisis Jalur113Tabel 4.22One-Sample Kolmogorv-Smirnov Test117Tabel 4.23 Uji Glejser120Tabel 4.24Uji Nilai Tolerance dan VIF121Tabel 4.25Pengujian Koefisien Determinan (R2)122Tabel 4.26 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)123Tabel 4.27Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)124Tabel 4.28Analsisis Korelasi127Tabel 4.29 Analisis Jalur128Tabel 4.30One-Sample Kolmogorv-Smirnov Test132Tabel 4.31 Uji Glejser135Tabel 4.32Uji Nilai Tolerance dan VIF135Tabel 4.33Pengujian Koefisien Determinan (R2)136Tabel 4.34 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)137Tabel 4.35Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)138Tabel 4.36 Analisis Jalur139

DAFTAR GAMBAR NO JUDUL HALAMAN

Gambar 2.1.Empat Jenis Loyalitas24Gambar 2.2.Bauran Pemasaran31Gambar 2.3.Kerangka Konseptual42Gambar 3.1Net Promoter Score49Gambar 4.1.Grafik Histogram Uji Normalitas101Gambar 4.2.Grafik Histogram Uji Normalitas102Gambar 4.3.Grafik Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas104Gambar 4.4.Analisis Jalur Hipotesis Satu113Gambar 4.5.Grafik Histogram Uji Normalitas116Gambar 4.6.Grafik Histogram Uji Normalitas116Gambar 4.7.Grafik Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas119Gambar 4.8.Analisis Jalur Hipotesis Dua128Gambar 4.9.Grafik Histogram Uji Normalitas131Gambar 4.10.Grafik Histogram Uji Normalitas131Gambar 4.11.Grafik Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas134Gambar 4.12.Analisis Jalur Hipotesis Tiga139Gambar 4.13.Analisis Jalur Keseluruhan Hipotesis140

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahSaat ini kita berada di dunia yang serba modern, segalanya telah berkembang, berbagai aspek-aspek kehidupan telah berubah.Terlebih didukung oleh perkembangan teknologi yang kian pesat dan tidak dapat dikontrol lagi. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menciptakan sebuah tatanan dunia baru, dimana batas jarak dan waktu serta wilayah antara setiap manusia seperti tidak ada lagi.Begitu juga halnya mengenai perkembangan teknologi komunikasi, berbagai macam merek dan jenis perangkat komunikasi telah hadir dan merubah gaya hidup masyarakat dunia. Smartphone atau yang disebut dengan ponsel pintar adalah salah satu jawabannya. Perangkat yang menyediakan berbagai jenis layanan komunikasi yang mempu mendukung kita dalam berkomunikasi antara sesama, mulai dari layanan telepon, pesan singkat (SMS), e-mail, penjelajah internet, kamera, dan aplikasi pengolah data, bahkan ada fitur lainnya seperti pemutar musik dan video. Di satu sisi hal ini merupakan hal yang sangat baik karena mampu meminimalisir hambatan-hambatan yang dahulu muncul sehingga menjadi berkurang bahkan tidak ada lagi, tetapi di sisi lainnya timbul konflik yang mendera masyakarat. Masyarakat cenderung memiliki kebingungan dan keraguan dalam hal memilih perangkat komunikasi apa yang tepat untuk mereka. Memang di dalam pemikiran orang awam adalah sangat gampang memilih untuk memutuskan pilihan dan membeli perangkat komunikasi, jawabannya adalah smartphone.Smartphone mampu menggabungkan berbagai fitur dan layanan di dalam satu perangkat yang mana hal ini mampu memenuhi kebutuhan sebagian besar penggunanya.Tetapi hal ini tidak berlaku bagi yang benar-benar membutuhkannya. Banyak faktor-faktor yang mereka pertimbangkan dalam memilih smartphone, mulai dari faktor ekonomi, kemudian pengetahuan mereka mengenai smartphone, dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.Keraguan dan kebingungan yang tercipta di benak masyarakat haruslah mampu ditangkap oleh produsen smartphone. Produsen harus mampu memperkenalkan produk mereka kepada pelanggan. Dimulai dari melakukan pendekatan pemasaran untuk mendapatkan konsumen. Konsep bauran pemasaran ini ditargetkan dapat menjangkau konsumen dan menggaet pelanggan yang mereka targetkan. Maka dari itu perusahaan yang baik haruslah selalu memperhatikan bauran pemasaran mereka. Bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler:2000). Konsep bauran pemasaran biasanya menjadi competitive advantages (keunggulan bersaing) bagi suatu perusahaan dibanding perusahaan lainnya dalam aspek product (produk), price (harga), place (tempat), dan juga promotion (promosi).

Lebih lanjut produsen juga harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih dan memutuskan pembelian smartphone. Perilaku konsumen yang berubah membuat pemasar harus benar-benar mengetahui dan memahaminya agar mereka mampu memiliki competitive advantages (keunggulan bersaing) dibanding para pesaingnya.Faktor sosial seperti halnya kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial konsumen juga mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Nugroho, 2003:38). Kelompok acuan halnya yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku konsumen tersebut. Dalam hal pengambilan keputusan juga dominasi seorang anggota keluarga adalah tidak sama terhadap sub-keputusan di dalam suatu jenis produk. Setelah konsumen melakukan pemilihan keputusan pembelian suatu produk, maka perusahaan juga harus mampu membuat konsumen tersebut menjadi konsumen jangka panjang, atau dengan kata lain, membangun loyalitas pelanggan terhadap produk dan juga perusahaan itu sendiri.Loyalitas pelanggan menurut Gremler dan Brow adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tapi mempunyai komitmen dan sikap positif terhadap perusahaan, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli (Hasan, 2008:83), sedangkan menurut Griffin adalah pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang dikenal (Dharmayanti, 2006:36).Jadi sudah tentu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu membuat pemasaran produk mereka efektif dan efisien melalui konsep bauran pemasaran dan juga faktor sosial yang mempengaruhi keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan.BlackBerry adalah salah satu smartphone yang ada di dunia smartphone. Ia pertama ditemukan pada tahun 1997 oleh RIM yang berbasis di Kanada.BlackBerry mampu menciptakan sebuah terobosan baru di dalam dunia teknologi komunikasi, karena selain menyediakan fitur dasar dari sebuah telepon seluar yakni layanan telepon dan SMS, BlackBerry mampu menyediakan layanan electronic mail (e-mail) yang dahulu hanya bisa diakses melalui komputer dan juga laptop.Adapun BlackBerry juga mampu menyediakan layanan fitur online chatting antar sesama penggunanya melalui layanan blackberry messenger (BBM), disamping fitur standar yang ada di hampir setiap smartphone. Tentu saja layanan berikut ini menarik keingintahuan dan minat orang yang membutuhkan layanan seperti itu.BlackBerry, yang merupakan salah satu smartphone yang tersedia di masyarakat, merupakan merek smartphone yang menurut penglihatan penulis adalah salah satu smartphone terkenal di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya promosi yang dilakukan yang dilakukan oleh perusahaan untuk terus memperkenalkan produknya kepada konsumen.Berikut adalah data penjualan smartphone dunia yang mendukung peninjauan awal penulis:Tabel 1.1 Data Penjualan Smartphone 2012 2013

OS VENDORQ1 2012 (millions)MARKET SHAREQ1 2013 (millions)MARKET SHARE

Android Google90.359.1 %162.175%

iOS Apple35.123%37.417.3%

Windows Phone Microsoft3.02.0 %73.2%

BlackBerry RIM9.76.4 %6.32.9%

Others (Symbian, Linux)14.69.6 %3.41.6 %

Sumber: IDC WorldWide Quarterly Smartphone Tracker, May 2013

Dari data diatas, dapat dilihat dan dipahami bahwasanya BlackBerry menduduki peringkat ke 4 dunia di kuartal pertama 2013, dengan persentase 2.9 % atau sekitar 6,3 juta perangkat didistribusikan ke seluruh dunia. Dari data diatas dapat dilihat juga bahwasanya penjualan BlackBerry menurun dari 9,7 juta perangkat di kuartal pertama 2012 atau menurun sekitar 3.5% pada kuartal pertama 2013.Menurunnya penjualan di dunia ini membuktikan bahwasanya kedigdayaan Google melalui OS Androidnya tidak tergoyahkan, meningkat pesat dari hanya 90,3 juta menjadi 162,1 juta perangkat. Bahkan Microsoft yang membawa OS Windows Phone mampu mengalahkan BlackBerry.Data diatas menimbulkan rasa keingintahuan penulis dan juga penasaran untuk mengetahui lebih lanjut mengenai fenomena yang terjadi di masyarakat.Berangkat dari uraian diatas maka penulis memutuskan melakukan penelitian yang berjudul:Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Faktor Sosial terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Pelanggan Smartphone BlackBerry pada Youth Customer di Kecamatan Medan Polonia.1.2 PermasalahanBerdasarkan uraian dan data yang telah dijelaskan diatas, perkembangan teknologi yang menyebar di seluruh dunia dan berkembang sangat pesat membuat semakin banyak tersedianya perangkat smartphone di seluruh dunia, termasuk Indonesia.BlackBerry sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan perangkat smartphone juga mulai mengalami permasalahan yakni diantaranya adalah menurunnya penjualan smartphone mereka di seluruh dunia dari tahun 2012 yang berjumlah 9.7 juta unit menurun hingga hanya 6.3 juta unit di tahun 2013 ini. Tentu saja melihat data ini dapat diketahui beberapa penyebab yang terjadi. Hadirnya OS Android dari Google yang terus berkembang dapat menjadi salah satu penyebabnya, atau muncul pesaing-pesaing smartphone lain dari berbagai produsen seperti Samsung, Apple, HTC dan lainnya yang menawarkan berbagai kelebihan masing-masing, atau bahkan penurunan penjualan smartphone BlackBerry dikarenakan ada faktor-faktor penyebab internal dari perusahaan itu sendiri.Faktor-faktor internal yang dimaksudkan disini adalah faktor dari produk yang ditawarkan oleh RIM selaku perusahaan pembuatan smartphone, kemudian faktor harga yang ditawarkan, faktor lokasi ketersediaan perangkat smartphone BlackBerry dipasaran, dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.Selain faktor-faktor internal diatas juga dapat diasumsikan bahwa terjadi perubahan perilaku konsumen yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian, antara lain adalah faktor sosial, faktor psikologis, faktor budaya, atau faktor pribadi konsumen itu sendiri.1.3 Batasan MasalahDari sekian banyaknya asumsi penyebab mengapa terjadi fenomena penurunan penjualan smartphone BlackBerry maka masalah yang timbul perlu dibatasi agar penelitian ini semakin terarah dan efektif serta efisien.Aspek bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, serta lokasi adalah faktor terkuat yang menentukan sesorang melakukan keputusan pembelian, karena dari produknya itu sendiri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.Sebagai makhluk sosial, tentu saja manusia tidak dapat hidup sendiri dan saling berinteraksi dengan manusia lainnya, mulai dari berbagi informasi, berbagi perasaan, dan juga saran dan pendapat, sampai berusaha menjadi pribadi yang disukai oleh sesamanya.Maka dari itu, penelitian ini membatasi masalah hanya kepada aspek bauran pemasaran dari smartphone BlackBerry itu sendiri dan juga faktor sosial dari konsumen yang menyebabkan keputusan pembelian dan juga loyalitas dari pelanggan. Di mana, konsumen yang di maksud dari penelitian ini adalah semua yang merupakan youth customer yakni siswa/i dari SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia.1.4 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:1. Apakah Bauran Pemasaran (price, place, product & promotion) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian smartphone BlackBerry di SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia?2. Apakah Faktor Sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status sosial) berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone BlackBerry di SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia?3. Apakah bauran pemasaran (price, product & promotion) berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan smartphone BlackBerry di SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia?4. Apakah Faktor Sosial (kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial) berpengaruh terhadap Loyalitas Pelaanggan smartphone BlackBerry di SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia?5. Apakah pengaruh keputusan pembelian smartphone BlackBerry terhadap loyalitas pelanggan?1.5 Tujuan PenelitianSuatu penelitian dilakukan tentunya memiliki beberapa tujuan.Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis variabel pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada produk smartphoneBlackberry di SMAdan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia. 2. Untuk menganalisis faktor sosial apa saja yang mempengaruhi terhadap loyalitas pelanggan pada produk smartphone Blackberry di SMAdan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia.1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan agar dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang berkaitan antara lain adalah:1. Bagi Pihak SekolahHasil penelitan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran dan faktor sosial terhadap keputusan pembelian dan loyalitas siswa di sekolah mereka terhadap keputusan pembelian dan penggunaan smartphone BlackBerry.

1. Bagi PenelitiHasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk dapat dijadikan sebagai acuan untuk dapat mengetahui pengaruh bauran pemasaran dan faktor sosial terhadap keputusan pembelian dan loyalitas pengguna smartphone BlackBerry di kalangan pelajar.1. Bagi PerusahaanPenelitian ini mampu berguna bagi perusahaan menjadi referensi dalam hal melakukan pemasaran produk di kemudian hari, terlebih menyasar golongan remaja.1. Bagi Pihak LainPenelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian TerdahuluMenurut Sofiani dkk, dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor Sosial dan Pribadi Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Ponsel Merek BlackBerry menyimpulkan bahwa:1. Berdasarkan hasil analisis persamaan regresinyaY = 1,794 + 0,166X1 + 0,755X2 dapatdijelaskan bahwa:a. Contanta sebesar 1,794 artinya jika faktor sosial(X1), dan faktor pribadi (X2) nilainya adalah 0,maka Keputusan Pembelian (Y) nilainya adalah sebesar 1,794 satuan (dalam bobot)b. Jika faktor sosial dinaikkan satu (1) satuan,maka keputusan pembelian akan mengalamipeningkatan sebesar 0,166 dengan asumsi faktor pribadi sama dengan nol.c. Jika faktor pribadi dinaikkan satu (1) satuan,maka keputusan pembelian akan mengalamipeningkatan sebesar 0,755 dengan asumsi faktorpribadi sama dengan nol.2. Diantara variabel dependen tersebut yang sangat berpengaruh adalah faktor pribadi sebesar 0,755.3. Nilai R adalah 0,820 yang berarti terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara faktorsosial (X1), dan faktor pribadi (X2), dengan Keputusan Pembelian (Y)4. Nilai koefisien determinasi atau R square adalah 0,672 yang berarti bahwa kontribusi faktorsosial (X1), dan faktor pribadi (X2), terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 82% atausebesar 18% dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak termasuk dalam variabel yangditeliti.Menurut Komalasari, dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Nokia Eseries menyimpulkan bahwa: 1. Secara simultan bauran pemasaran yaitu produk, harga, distribusi/tempat dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk handphone Nokia Eseries.2. Secara parsial dari empat variabel bauran pemasaran hanya dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk handphone Nokia Eseries, yaitu hargadan distribusi/tempat.3. Variabel bauran pemasaran yang paling dominan adalah harga diikuti oleh distribusi/tempat.Sedangkan menurut Suryadi, dalam pemelitiannya yang berjudul Pengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di Makassar, menyimpulkan bahwa:1. Dari hasil analisis mengenai bauran pemasaran yang dilakukan olehPT. Suraco Jaya Abadi Motor menunjukkan bahwa variabel produk, harga, distribusi, dan promosi dalam bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio PT. Suraco JayaAbadi Motor.2. Dari seluruh variabel bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) yang didapat setelah pengujian, variabel produk yang mempunyai pengaruh paling dominan dan signifikan dalam keputusan pembelian motor Yamaha Mio pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor.Menurut Soraya, dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota pada UD. 237 Motor Makassar menyimpulkan bahwa: 1. Produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan maupun secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.2. Variabel harga merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.Menurut Fitriani, dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. BRI Cabang Ahmad Yani Makassar menyimpulkan bahwa:1. Berdasarkan pengujian statistik dengan metode uji F, di mana tingkatsignifikan yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0.000 dari standar signifikan yakni 5% atau 0,05 dan perbandingan antara Ftabel dan Fhitung dimana Fhitung sebesar 22,543 lebih besar dari Ftabel yakni 2,31, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran jasa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah. Akan tetapi terdapat satu variabel yang tidaksignifikan terhadap loyalitas nasabah yaitu variabel bukti fisik.2. Berdasarkan pengujian statistik dengan metode uji t, dinyatakan bahwavariabel produk, promosi, proses dan orang/karyawan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah sedangkan variabel bukti fisik tidak signifikan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.3. Variabel orang/karyawan adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas nasabah pada Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang A. Yani Makassar.Menurut Syahirman dkk, dalam penelitiannya yang berjudul Bauran Pemasaran: Implikasinya terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Empiris pada Pembaca Surat Kabar Sumatera Ekspres di Kota Palembang), menyimpulkan bahwa:1). Variabel Produk Sebagian besar responden berpendapat bahwa produk, dalam hal ini adalah suratkabar Sumatera Ekspres cukup baik,hal tersebut ditunjukkan oleh jawaban dari responden mengenai harian ini yang setuju dan sangat setuju rata-ratasebanyak 70%.2). Variabel Harga Jumlah responden yang setuju terhadap harga yang telah ditetapkan perusahaan karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau, ada kesesuaian antara hargadengan mutu dan kalau ada kenaikanharga langganan selalu disertai denganpeningkatan mutu rata-rata adalah50,4%.3). Variabel Distribusi Pendapat responden mengenai saluran distribusi yang dapat ditunjukkan darijawaban responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju rata-ratasejumlah 72%.4). Variabel Promosi Tanggapan dari responden mengenai promosi yang telah dilakukan oleh suratkabar Sumatera Ekspres. Pendapat rata-ratayang setuju dan sangat setujubahwa promosi yang dilakukan cukupbaik adalah sejumlah 50,4%.Dengan menggunakan analisis korelasiberganda ini dapat diketahui bahwa masing-masingvariabel yang diuji mempunyaihubungan positif dengan tingkat kepuasan konsumen surat kabar Sumatera Ekspresdimana untuk variabel produk (X1) dengankoefisien korelasi (r) sebesar 0,83, variabelharga (X2) sebesar 0,64, variabel distribusi(X3) sebesar 0,71, dan variabel promosi (X4)sebesar 0,68.Dari anailis di atas dapat diketahuibahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen suratkabar Sumatera Ekspres adalah produk dan distribusi.NamaJudulVariabelHasil

XY

Siska Sofiani, Sasnelwati, Zefriyenni.Analisis Faktor Sosial dan Pribadi Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Ponsel Merek BlackBerryFaktor Sosial (X1), Faktor Pribadi (X2)Keputusan Pembelian (Y)1. Berdasarkan hasil analisis persamaan regresinyaY = 1,794 + 0,166X1 + 0,755X2 dapatdijelaskan bahwa:a. Contanta sebesar 1,794 artinya jika faktor sosial(X1), dan faktor pribadi (X2) nilainya adalah 0,maka Keputusan Pembelian (Y) nilainya adalahsebesar 1,794 satuan (dalam bobot)b. Jika faktor sosial dinaikkan satu (1) satuan,maka keputusan pembelian akan mengalamipeningkatan sebesar 0,166 dengan asumsi faktor pribadi sama dengan nol.c. Jika faktor pribadi dinaikkan satu (1) satuan,maka keputusan pembelian akan mengalamipeningkatan sebesar 0,755 dengan asumsi faktorpribadi sama dengan nol.2. Diantara variabel dependen tersebut yang sangatberpengaruh adalah faktor pribadi sebesar 0,755.3. Nilai R adalah 0,820 yang berarti terdapathubungan positif yang sangat kuat antara faktorsosial (X1), dan faktor pribadi (X2), denganKeputusan Pembelian (Y)4. Nilai koefisien determinasi atau R square adalah0,672 yang berarti bahwa kontribusi faktorsosial (X1), dan faktor pribadi (X2), terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 82% atausebesar 18% dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak termasuk dalam variabel yangditeliti.

Fitri KomalasariPengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Nokia EseriesProduk (X1)Harga (X2)Tempat(X3)Promosi(X4)Keputusan Pembelian (Y)Berdasarkan hasil analisis danpembahasan, dapat ditarik kesimpulansebagai berikut:1. Secara simultan bauran pemasaranyaitu produk, harga, distribusi/tempat dan promosi berpengaruh terhadapkeputusan pembelian produkhandphone Nokia Eseries.2. Secara parsial dari empat variabelbauran pemasaran hanya dua variabelyang berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian produkhandphone Nokia Eseries, yaitu hargadan distribusi/tempat.3. Variabel bauran pemasaran yangpaling dominan adalah harga diikutioleh distribusi/tempat.

Suryadi SyamPengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio Pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di MakassarProduk (X1)Harga (X2)Tempat(X3)Promosi(X4)Keputusan Pembelian (Y)Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, makasebagai kesimpulan dan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut:1. Dari hasil analisis mengenai bauran pemasaran yang dilakukan olehPT. Suraco Jaya Abadi Motor menunjukkan bahwa variabel produk,harga, distribusi, dan promosi dalam bauran pemasaran berpengaruhterhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio PT. Suraco JayaAbadi Motor.2. Dari seluruh variabel bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, danpromosi) yang didapat setelah pengujian, variabel produk yangmempunyai pengaruh paling dominan dan signifikan dalam keputusanpembelian motor Yamaha Mio pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor.

Vina SorayaPengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian Monil Merek Toyota pada UD. 237 Motor Makassar

Produk (X1)Harga (X2)Tempat(X3)Promosi(X4)Keputusan Pembelian (Y)Berdasarkan hasil analisis dan uraian ada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimulan sebagai pembuktian dari hipotesis yang diajukan yaitu sebagai berikut : 1.Produk, harga, distribusi dan promosi secara simultan maupun secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.2.Variabel harga merupakan variabel berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota pada U.D. Dua Tiga Tujuh Motor di Makassar.

Fitriani Dayasari HasanPengaruh BauranPemasaran Jasa terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. BRI Cabang Ahmad Yani Makassar

Produk(X) Promosi(X)Proses(X)Orang(X4)BentukFisik (X)Loyalitas nasabah (Y)Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa TerhadapLoyalitas Nasabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang AYani Makassar. Kesimpulannya adalah sebagai berikut:1. Berdasarkan pengujian statistik dengan metode uji F, di mana tingkatsignifikan yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar 0.000 dari standarsignifikan yakni 5% atau 0,05 dan perbandingan antara Ftabel dan Fhitung dimanaFhitung sebesar 22,543 lebih besar dari Ftabel yakni 2,31, maka dapatdisimpulkan bahwa bauran pemasaran jasa memiliki pengaruh yang signifikanterhadap loyalitas nasabah. Akan tetapi terdapat satu variabel yang tidaksignifikan terhadap loyalitas nasabah yaitu variabel bukti fisik.2. Berdasarkan pengujian statistik dengan metode uji t, dinyatakan bahwavariabel produk, promosi, proses dan orang/karyawan berpengaruh signifikanterhadap loyalitas nasabah sedangkan variabel bukti fisik tidak signifikanberpengaruh terhadap loyalitas nasabah.3. Variabel orang/karyawan adalah variabel yang paling dominan mempengaruhiloyalitas nasabah pada Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk CabangA. Yani Makassar.

M. Syahirman YusiBauran Pemasaran: Implikasinya terhadap Kepuasan Konsumen(Studi Empiris pada Pembaca Surat Kabar Sumatera Ekspresdi Kota Palembang)Deskripsi Variabel Produk (X1)Deskripsi Variabel Harga (X2)Deskripsi Variabel Distribusi (X3)Deskripsi Variabel Promosi (X4)Deskripsi Kepuasan Konsumen (Y)Hasil penelitian terhadap 150 pembacayang berlangganan surat kabar SumateraEkspres khususnya yang berdomisili diKota Palembang menunjukkan bahwa darimasing-masing variabel yang diujikan dapatdiketahui sebagai berikut:1). Variabel ProdukSebagian besar responden berpendapatbahwa produk, dalam hal ini adalah suratkabar Sumatera Ekspres cukup baik,hal tersebut ditunjukkan oleh jawabandari responden mengenai harian iniyang setuju dan sangat setuju rata-ratasebanyak 70%.2). Variabel HargaJumlah responden yang setuju terhadapharga yang telah ditetapkan perusahaankarena harga yang ditawarkan cukupterjangkau, ada kesesuaian antara hargadengan mutu dan kalau ada kenaikanharga langganan selalu disertai denganpeningkatan mutu rata-rata adalah50,4%.3). Variabel DistribusiPendapat responden mengenai salurandistribusi yang dapat ditunjukkan darijawaban responden yang menyatakansetuju dan sangat setuju rata-ratasejumlah 72%.4). Variabel PromosiTanggapan dari responden mengenaipromosi yang telah dilakukan oleh suratkabar Sumatera Ekspres. Pendapat rata-ratayang setuju dan sangat setujubahwa promosi yang dilakukan cukupbaik adalah sejumlah 50,4%.Dengan menggunakan analisis korelasiberganda ini dapat diketahui bahwa masing-masingvariabel yang diuji mempunyaihubungan positif dengan tingkat kepuasan konsumen surat kabar Sumatera Ekspresdimana untuk variabel produk (X1) dengankoefisien korelasi (r) sebesar 0,83, variabelharga (X2) sebesar 0,64, variabel distribusi(X3) sebesar 0,71, dan variabel promosi (X4)sebesar 0,68.Dari anailis di atas dapat diketahuibahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen suratkabar Sumatera Ekspres adalah produk dandistribusi.

2.2 Tinjauan Pustaka2.2.1Pengertian LoyalitasLoyalitas adalah salah satu tujuan akhir yang sangat diharapkan oleh setiap perusahaan kepada konsumen mereka. Konsumen yang loyal terhadap perusahaan adalah satu tingkat pencapaian tertinggi karena ketika konsumen loyal maka mereka akan menjadi konsumen tetap bahkan akan membantu menjadi pemasar bagi lingkungan mereka demi perusahaan.Menurut Griffin (2003:31),Definisi pelanggan berasal dari kata custom yaitu didefinisikan sebagai pembuat suatu menjadi kebiasaan atau biasa dan memperaktekkan kebiasaan. Sedangkan Oliver, dalam Suryandari (2008:6) mendefinisikan loyalitas adalah komitmen pelanggan yang tinggi untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa yang disukai secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.Menurut Tjiptono (2005:386) perilaku pembelian berulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas merek (brand loyalty). Akan tetapi ada perbedaan diantara keduanya. Bila loyalitas mereka mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka perilaku pembelian berulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali. Dengan kata lain, perilaku pembelian berulang tidak merefleksikan loyalitas merek. Karena bisa jadi seseorang konsumen sangat menyukai suatu merek namun ia tidak loyal terhadap merek tersebut.Tjiptono (2005:386) menambahkan bahwa pembelian ulang bisa merupakan hasil dominasi pasar oleh suatu perusahaan yang berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif yang tersedia. Konsekuensinya, pelanggan tidak memiliki peluang untuk memilih. Selain itu, pembelian ulang bisa pula merupakan hasil dari upaya promosi terus menerus dalam rangka memikat dan membujuk pelanggan untuk membeli kembali merek yang sama. Pelanggan yang setia pada merek tertentu cenderung terikat pada mereka tersebut dan akan membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternatif lainnya.Griffin (2003:31) memberikan definisi bahwa pelanggan yang loyal adalah:1. Melakukan pembelian berulang secara teratur. 2. Membeli antar lini produk dan jasa.3. Mereferensikan kepada orang lain.4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

a. Loyalitas dan Siklus PembelianSetiap kali pelanggan membeli, ia bergerak melalui siklus pembelian. Langkah-langkah yang dilewati pelanggan tersebut (Griffin, 2003:18) adalah:1) KesadaranPada tahap ini pelanggan mulai membentuk pangsa pikiran yang dibutuhkan untuk memposisikan produk sebagai produk yang lebih unggul dari pesaing.Timbulnya kesadaran bisa melalui iklan konvensional (radio, TV, surat kabar), iklan di web, komunikasi word of mouth, dan lain-lain.2) Pembelian awalPembelian pertama kali merupakan pembelian percobaan, disini perusahaan dapat menanamkan kesan positif maupun negatif kepada pelanggan.3) Evaluasi pasca pembelianSetelah pembelian dilakukan, pelanggan secara sadar atau tidak sadar akan mengevaluasi transaksi. Bila merasa puas atau tidak begitu kecewa dengan produk yang dibelinya, maka keputusan untuk membeli kembali mungkin terjadi.4) Keputusan untuk membeli kembaliKomitmen untuk membeli kembali merupakan sikap yang paling penting bagi loyalitas.Ini muncul bila pelanggan telah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan produk.5) Pembelian kembaliPelanggan benar-benar loyal menolak pesaing dan membeli kembali produk yang sama kapan saja dibutuhkan.b. Jenis LoyalitasGriffin (2003:22), mengatakan bahwa empat jenis loyalitas yang berbeda muncul bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi silang dengan pola pembelian ulang yang rendah dan tinggi (lihat gambar 2.3)1) Tanpa LoyalitasBeberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Keterkaitannya yang rendah dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukkan tidak adanya loyalitas.2) Loyalitas yang lemahKeterkaitan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (intertia loyality). Pelanggan yang membeli karena kebiasaan. Dengan kata lain, faktor nonsikap dan faktor situasi merupakan alasan utama pembelian.3) Loyalitas TersembunyiTingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi (latent loyalty). Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang. Dengan memahami faktor situasi yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi, perusahaan dapat menggunakan strategi untuk mengatasinya.4) Loyalitas PremiumJenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang tinggi. Pada tingkat prefensi yang tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga. Para pelanggan ini menjadi pendukung vokal produk atau jasa tersebut dan selalu menyarankan orang lain untuk membelinya.Pembelian BerulangTinggiRendah

Keterikatan RelatifTinggiLoyalitas premiumLoyalitas tersembunyi

RendahLoyalitas yang lemahTanpa loyalitas

Gambar 2.1 Empat Jenis LoyalitasSumber: Jill Girifin (2003:22)

Loyalitas menurut Aaker adalah suatu ukuran kedekatan yang dimiliki konsumen kepada suatu merek tertentu (Kartajaya, 2009:130). Sedangkan menurut Oliver adalah komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih (Kotler, 2009:131).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah suatu tingkatan dimana konsumen benar benar melekat kepada suatu perusahaan tersebut, baik terhadap suatu merek saja atau keseluruhan perusahaan. Loyalitas memungkinkan perusahaan dapat bantuan dalam memasarkan produk yang diciptakan oleh konsumen yang loyal, karena konsumen yang loyal akan memberitahukan dan menyarankan lingkungan mereka untuk menggunakan produk atau jasa tersebut.2.2.2 Tingkatan LoyalitasMenurut Kartajaya (2009:131) loyalitas sendiri memiliki lima tingkatan yaitu:1. Switchers/Price Sensitive, dimana pada tingkatan ini pelanggan tidak loyal kepada merek atau belum memiliki brand equity yang kuat. Setiap merek dipersepsikan memberikan kepuasan yang cukup.2. Satisfied/Habitual Buyer, dimana pada tingkatan kedua ini pelanggan merasa puas terhadap produk atau setidaknya tidak merasa tidak puas terhadap produk perusahaan. Pelanggan juga sensitif terhadap benefit baru yang ditawarkan kepada mereka.3. Satisfied buyer with switching cost, dimana pelanggan merasa puas terhadap produk. Mereka harus mengeluarkan biaya tertentu apabila mereka ingin berpindah merek. Pada tingkatan ini, pelanggan sensitif dengan benefit yang dapat melampaui biaya beralih merek.4. Likes the brand, pelanggan sungguh menyukai merek yang ditawarkan perusahaan. Mereka memiliki pertalian emosional dengan merek tersebut.5. Commited buyer, pelanggan memiliki rasa bangga menggunakan produk yang ditawarkan perusahaan. Mereka merekomendasikan merek yang sama kepada orang lain. Pada tingkatan ini ,merek produk memiliki brand equity yang kuat di mata pelanggan.Tjiptono lebih lanjut mengemukakan enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu: 1) Pembelian ulang; 2) Kebiasaan mengonsumsi merek tersebut; 3) Selalu menyukai merek tersebut; 4) Tetap memilih merek tersebut; 5) Yakin bahwa merek tersebut yang terbaik; 6) merekomendasikan merek tersebut pada orang lain (Rahmayanty, 2010:14).2.2.3 Pengertian Keputusan PembelianSetiap manusia memiliki kebutuhan dan mereka berupaya untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika produk atau jasa mulai ditawarkan perusahaan kepada konsumen, dengan menginformasikan mengenai produk tersebut, harganya, promosinya sampai menarik minat konsumen, terakhir adalah proses pembelian yang dilakukan konsumen tersebut. Keputusan pembelian adalah suatu proses dimana seseorang rela menukarkan uang atau alat pembayaran lainnya untuk sebuah barang ataupun jasa untuk dapat memuaskan kebutuhannya.Kotler (2009:184) mendeskripsikan model lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan diakhiri oleh perilaku pascapembelian. Adapun penjelasan lebih lanjutnya adalah seperti berikut ini:1. Pengenalan Masalah, yaitu tahapan dimana ketika calon pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternalnya. 2. Pencarian Informasi, yaitu tahapan dimana seseorang mulai mencari informasi tentang sebuah produk yang berasal dari sumber berikut ini: pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan); komersial (iklan, situs web, wiraniaga, kemasan, tampilan); publik (koran, majalah, organisasi pemeringkat konsumen); dan eksperimental (penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk).3. Evaluasi Alternatif, yaitu dimana konsumen melihat atribut dari produk yang akan memuaskan kebutuhan mereka, dan mereka akan memberikan perhatian terbesar kepada atribut yang mengantarkan manfaat yang akan memenuhi kebutuhan. Kemudian mereka akan mulai membandingkan dengan produk lain yang memiliki atribut pemuas kebutuhan serupa.4. Keputusan Pembelian, yaitu dimana pada tahapan setelah konsumen membentuk preferensi antarmerek dalam kumpulan pilihan, maka konsumen akan membentuk maksud untuk membeli produk yang paling disukai.5. Perilaku Pascapembelian, yaitu tahapan dimana setelah melakukan proses pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan atau mendengar hal positif dari merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.2.2.4 Faktor SosialSunarto (2006:86), mengungkapkan faktor-faktor sosial meliputi kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. a. Kelompok AcuanKelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan.Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalur. Kelompok acuan menghadapi seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru. Kelompok acuan juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi seseorang. Dan kelompok acuan menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.b. KeluargaKeluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan anatar dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas.c. Peran dan statusSeseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok keluarga, klub, organisasi. Kedudukan dan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.2.2.5 Pengertian PemasaranPemasaran merupakan landasan utama dalam bisnis dan masyarakat. Kemampuan untuk mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen dan mengkombinasikannya dengan kondisi pasar merupakan kegiatan utama bagi suatu perusahaan untuk daat memertahankan kelangsungan hidu perusahaan agar tetap eksis.Pengertian pemasaran menurut Stanton (2003:5) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.Sedangkan pengertian pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2000:7) adalah pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.Pengertian pemasaran dari kedua pendapat di atas menerangkan bahwa kegiatan pemasaran mencakup ruang lingkup kegiatan yang sangat luas yang dimulai dari menetukan kebutuhan konsumen dan diakhiri dengan kepuasan konsumen. Dengan kata lain kegiatan pemasaran bermula dan berakhir pada konsumen. Bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen (pasar), maka kegiatan pemasaran akan bermula dan berakhir pada konsumen. Artinya dimulai dari menetukan apa yang diinginkan konsumen dan diakhiri dengan kepuasan konsumen. Pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan hidup perusahaan seperti yang tercermin dalam konsep pemasaran.Konsep pemasaran yang dikemukakan oleh Dharmesta dan Irawan (2000 :10) adalah Konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.Dari konsep pemasaran diatas jelaslah bahwa perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang. 2.2.6 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Menurut Cannon, Perreault dan Mc Carthy (2008 : 40) Bauran Pemasaran (marketing mix)yaitu variabel-variabel yang akan diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan kelompok yang ditarget.

Gambar 2.2 Bauran PemasaranPentingnya pelanggan target dalam proses ini dapat dilihat pada gambar 2.2, di mana pelanggan targetC (customer/pelanggan)terletak di pusat diagram tersebut. Pelanggan dikelilingi oleh variabel terkendali yang kita sebut bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang biasa dijumpai terdiri atas suatu produk, ditawarkan pada harga tertentu, dengan sejenis promosi untuk memberi tahu calon pelanggan mengenai produk tersebut dan suatu cara untuk mencapai tempat pelanggan.Lusinan dari keputusan-keputusan taktis tertentu harus dibuat dalam mendesain program pemasaran starategis untuk bagian produk pasar. Keputusan-keputusan ini berada pada empat kategori dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan manajer dalam jangka pendek. Unsur-unsur yang dapat dikendalikan dari program pemasaran ini, sering disebut 4P, yaitu: Tawaran Produk atau Product offer (termasuk keluasan dari lini produk, tingkat mutu, dan pelayanan pelanggan; Harga atau price; promosiatau promotion (keputusan periklanan, promosi penjualan, dan armada penjualan); tempat atau place (atau distribusi). Karena keputusan-keputusan tentang setiap unsur seharusnya konsisten dan terpadu dengan keputusan pada tiga unsur yang lain, keempat komponen ini sering disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran(marketing mix) adalah kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar tertentu.Ponsel pada awalnya menyediakan layanan hanya sebatas telepon dan juga layanan Short Messaging Service (SMS) atau yang dikenal dengan sebutan pesan singkat. Memasuki abad ke-21, para ilmuwan dan inovator dunia mulai memikirkan bagaimana untuk mengakomodir kebutuhan manusia yang tidak akan ada habisnya. Mobilitas masyarakat yang tinggi dan juga pekerjaan dan kebutuhan yang banyak membuat manusia membutuhkan suatu alat yang dapat mampu memenuhi kebutuhan mereka tanpa membuat mereka repot.Salah satu inovasi yang diciptakan adalah oleh perusahaan Research in Motion (RIM) yang menciptakan perangkat smartphone merek BlackBerry.Perkembangan BlackBerry juga masuk ke Indonesia dan mampu menciptakan sebuah horison baru dalam dunia teknologi komunikasi.Dimulai sejak awal tahun 2009, BlackBerry sangat digandrungi oleh para professional di Indonesia.Tetapi pada saat itu, menggunakan perangkat BlackBerry dan juga menggunakan layanan BlackBerry adalah hal yang tidak murah, sehingga perkembangannya sempat tidak bergerak.Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan teknologi yang semakin cepat juga seiring dengan semakin mudah dan murahnya suatu layanan tersedia bagi masyarakat.Hal ini dapat dilihat dari semakin murahnya perangkat BlackBerry dan juga layanan untuk dapat menggunakan Blackberry.Hal ini membuat BlackBerry bukan hanya digunakan oleh para professional, tetapi sudah mulai merambah masuk ke berbagai jenis lapisan masyarakat dimulai dari golongan menengah kebawah sampai golongan atas.Dewasa ini tidak susah menemukan ketersediaan perangkat BlackBerry di masyakarat, sampai sampai banyak anak anak yang menggunakan BlackBerry. Hal ini terjadi didasari oleh kebutuhan orang tua untuk dapat berkomunikasi dengan cepat kepada anaknya, yang lama kelamaan berkembang menjadi suatu trend di kalangan anak muda untuk harus memiliki perangkat smartphone BlackBerry.Keterlibatan yang tinggi dari konsumen dalam pembelian akan dipengaruhi oleh tingginya hubungan antara kepercayaan terhadap merek. Ketika konsumen mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu merek, maka konsumenakan sangat terlibat dan sangat selektif dalam keputusan pembeliannya.Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya sebagian besar pengguna smartphone Blackberry adalah kalangan anak muda berusia 13 - 18 tahun, bahkan ada beberapa pengguna smartphone BlackBerry adalah anak-anak. Remaja adalah satu kelompok manusia yang berusia antara 13 - 18 tahun. Remaja adalah kelompok yang mana tingkat pertumbuhan baik dari segi jasmani maupun sikap dan psikologisnya. Pada rentang usia ini para remaja biasanya mulai menunjukkan sikap kedewasaan mereka dengan bertindak seperti yang mereka inginkan.Para siswa di SMA merupakan pasar potensial bagi RIM untuk memasarkan produk smartphone BlackBerry mereka, hal ini diketahui dari hasil survey dan juga observasi pribadi yang telah dilakukan oleh penulis bahwa hampir sebagian besar siswa SMA telah memiliki sebuah smartphone untuk mendukung mobilitas dan juga memenuhi kebutuhan mereka akan komunikasi yang baik. ProdukLaksana (2008 : 67) mengatakan produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Termasuk dalam pengertian produk, yaitu:1. Goods: barang-barang fisik.2. Services: Jasa/pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak menyertai produk barang fisik.3. Experience: pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmati oleh orang lain.4. Event: Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak.5. Persons: keahlian atau ketenaran seseorang6. Place: Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah) atau keindahan.7. Properties: Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) atau finansial (saham dan obligasi).8. Organization: lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual dari suatu produk.9. Information: Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah,surat kabar).10. Ideas: Gagasan yang menghasilkan produk yang diminati oleh konsumenSedangkan menurutKartajaya dan Darwin (2010:131) New Wave Marketing Mix: Product is co-creation.Secara umum, Proses pengembangan produk baru dilakukan melalui berbagi tahapan yang di dalamnya dikontrol secara ketat sampai pada keputusan produk baru tersebut jadi diluncurkan atau tidak.Tahapan-tahapan pengembangan produk adalah sebagai berikut: pertama adalah penemuan ide (discovery: idea generation dan screening). Tahap awal ini biasanya dimulai dari studi pasar terkait dengan tren pasar, identifikasi perilaku konsumen dan eksplorasi needs and wants konsumen. Berbagai ide dasar yang didapatkan dari tahap idea generation disaring untuk mendapat ide yang relevan dengan produk yang akan dikembangkan. Kedua adalah tahap pengembangan, (Development : Concept and product testing). Pada tahap ini, tim R&D mulai menyusun berbagai alternatif konsep produk yang akan diluncurkan termasuk fitur dan manfaat yang didapat oleh konsumen, di mana alternatif konsep tersebut akan diuji kepada konsumen untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap berbagai alternatif konsep produk tadi.Ketiga adalah tahapan komersialisasi (commercialization: product launch and evaluation). Setelah perusahaan memutuskan produk yang akan diluncurkan, maka tahap ini adalah tahap yang paling krusial karena di tahap inilah perusahaan akan mulai memperkenalkan dan mengomunikasikan produk tersebut ke pasar. Di era legacy, pengembangan produk baru lebih sering dilakukan atas paradigma company-centric atau produk-centric karena ia secara tradisional dikendalikan oleh perusahaan, sementara konsumen hanya dimintai opini terhadap produk tersebut. Lain halnya dengan era New Wave di mana proses pengembangan produk tidak lagi dilakukan secara vertikal, namun secara horizontal. Di sini perusahaan memberikan peluang yang sebesar-besarnya kepada konsumen untuk ikut aktif dalam pengembangan produk baru. Artinya produk adalah kreasi bersama antara perusahaan dan konsumennya. PromosiLaksana (2008 : 133) menuturkan promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi informasi yang tepat yang bertujuan untukmerubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Berdasarkan pengertian ini maka promosi merupakan aktivitas komunikasi yang berasal dari informasi yang tepat. Informasi yang tepat merupakan rujukan bagi suatu keberhasilan komunikasi, seorang pemasar akan berhasil dalam komunikasinya jika mampu memberikan informasi benar, dengan demikian maka informasi merupakan investasi yang disampaikan dalam komunikasi dengan bahasa yang dimengerti.Kartajaya dan Darwin (2010:163) berpendapat bahwa New Wave Marketing Mix: Promotion is Conversation. Adalah bagaimana pemasar menghorizontalkan diri dan sadar diri bahwa posisi antara dirinya dan konsumen sudah semakin sejajar.Di era seperti sekarang, konsumen semakin memegang kendali dalam segi konteks dan konten. Mereka kini mempunyai media. Mereka bisa bikin konten mereka sendiri. Mereka bisa kasih input untuk pengembangan produk baru. Mereka bisa bikin iklan yang mungkin lebih baik daripada biro iklan. Mereka bisa jadi reporter. Mereka bisa jadi promoter. Konsumen juga semakin komunal, saling terhubung di jaringannya dan lebih sosialis.Pemasaran akan menjadi lebih mudah apabila ia bisa masuk ke dalam media yang di kendalikan dan dimiliki oleh konsumen. Ataupun jika tidak masuk ke medianya konsumen, mereka juga bisa membuat connecting platform tersendiri di mana ia bisa menjadi penghubung antara masing-masing konsumen. Semua hal itu dilandasi bukan atas orientasi untuk berpromosi yang sifatnya membujuki, namun untuk berbincang-bincang dengan konsumen, dan menjadikan brand-nya sebagai ide bahan perbincangan antara satu konsumen dengan yang lain.HargaMenurut Kartajaya dan Darwin (2010 :142) New Wave Marketing Mix: Price is Currency. Di era New Wave, praktik pricing juga berubah karena tiga hal. Pertama, New Wave adalah era yang horizontal bukan lagi vertikal. Praktik perusahaan melakukan pricing akan lebih horizontal dengan melewati proses negosiasi dengan pelanggan. Di era New Wave tugas dari pemasar adalah bagaimana bergerak dari price maker menjadi price facilitator, karena pada akhirnya, price akan ditentukan secara bersama dan tidak lagi satu pihak. Kedua, karena adanya CONNECT! (C kelima), dinamika harga dan biaya akan menjadi naik turun secara transparan. Konsumen akan tau harga yang pas sebetulnya berapa. Dan bukan itu saja, mereka pun akan tahu bahwa sedikit banyak elemen-elemen biaya yang sesungguhnya. Informasi mengenai harga dan biaya sudah semakin gampang dilacak.Ketiga, pemasar menjual produknya yang di co-create bersama komunitas pelanggan. Artinya, produk yang dijual bisa saja di customized sesuai dengan keinginan pelanggan dan bisa juga diciptakan sendiri oleh konsumen yang semakin komunal. Produk seperti ini pada akhirnya menjadi milik bersama, bukan yang sifatnya massal, namun milik komunitas tertentu.Distribusi (Lokasi)Dalam bauran pemasaran, penempatan mengacu pada distribusi.Menempatkan produk ke outlet yang sesuai. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka. Banyak produsen, misalnya, menjual kepada perusahaan lain yang kemudian mendistribusikan barang-barangnya kepada pengecer. Perusahaan-perusahaan lain menjual langsung kepada pengecer besar.Perusahaan lainnya menjual langsung kepada konsumen akhir.Bauran Distribusi Kita telah melihat bahwa perusahaan membutuhkan bauran produk yang tepat.Tetapi kesuksesan produk manapun bergantung pada bauran distribusinya, kombinasi saluran-saluran distribusi yang dipilih oleh perusahaan untuk menyampaikan produk bauran distribusi.Pertama, kita akan melihat pada peran khalayak sasaran dan menjelaskan perlunya para perantara. Kita kemudian akan membahas dasar strategi distribusi. Akhirnya kita akan mempertimbangkan beberapa isu khusus dalam hubungan antar saluran yaitu konflik dan kepemimpinan.Bauran distribusi adalah kombinasi saluran, saluran distribusi untuk menyampaikan produk perusahaan ke para pengguna akhir.Perantara dan Saluran DistribusiPerantara membantu mendistribusikan barang-barang produsen melalui pemindahan barang-barang ataupun penyebarluasan informasi yang merangsang pemindahan barang-barang dari penjual ke pelanggan. Pedagang grosir/pedagang besar (wholesaler) adalah perantara yang menjual produk ke perusahaan lainnya, yang kemudian akan menjual kembali ke konsumen akhir. Pengecer (retailer) menjual produk langsung ke konsumen.2.3 Hubungan antar Variabel 2.3.1 Hubungan antara Faktor Sosial terhadap Keputusan PembelianFaktor sosial dan Keputusan pembelian memiliki hubungan yang positif. (Sofiani, Siska. Sasnelwati. Zefriyani : hal 4)

2.3.2 Hubungan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan PembelianSecara simultan bauran pemasaranyaitu produk, harga, distribusi/tempat dan promosi berpengaruh terhadapkeputusan pembelian produk. (Komalasari, Fitri : hal 10).2.3.3 Hubungan Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas PelangganBauran pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dalam hal ini, variabel-variabel dari bauran pemasaran yang terdiri dari produk, promosi,dan harga akan mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk. Fitriani Dayasari Hassan (2012:88).2.4 Kerangka KonseptualLoyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten Tjiptono (2005:386). Loyalitas pelanggan dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan dua variabel bebas yaitu Bauran Pemasaran dan Faktor Sosial.Bauran Pemasaran (marketing mix)adalah kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar tertentu. Bauran pemasaran ini terdiri dari, yaitu Produk, Promosi, Harga dan Lokasi.Produk Laksana (2008 : 67) produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.PromosiLaksana (2008 : 133) Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi informasi yang tepat yang bertujuan untukmerubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Harga dalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Distribusi (Lokasi) Dalam bauran pemasaran, penempatan mengacu pada distribusi.Menempatkan produk ke outlet yang sesuai. Perusahaan harus membuat keputusan mengenai saluran (channel) yang akan digunakan dalam mendistribusikan produk-produk mereka.Faktor Sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga, serat peran dan status sosial konsumen.Kelompok Acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Peran dan status Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok keluarga, klub, organisasi. Kedudukan dan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Perena meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.Keputusan Pembelian adalah suatu proses dimana seseorang rela menukarkan uang atau alat pembayaran lainnya untuk sebuah barang ataupun jasa untuk dapat memuaskan kebutuhannya.Loyalitas Pelanggan salah satu tujuan akhir yang sangat diharapkan oleh setiap perusahaan kepada konsumen mereka. Konsumen yang loyal terhadap perusahaan adalah satu tingkat pencapaian tertinggi karena ketika konsumen loyal maka mereka akan menjadi konsumen tetap bahkan akan membantu menjadi pemasar bagi lingkungan mereka demi perusahaan.Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:

Sumber: Tjiptono, 2005 dan Reicheld ,2011 (Diolah)Gambar : 2.3 Kerangka Konseptual

2.5 HipotesisHipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2005:51).Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Pengaruh Bauran Pemasaran dan Faktor Sosial terhadap Keputusan Pembelian Smartphone BalckBerry di SMA dan SMK Negeri Di Kecamatan Medan Polonia.2. Pengaruh Buaran Pemasaran dan Faktor Sosial terhadap Loyalitas Pelanggan Smartphone BlackBerry di SMA dan SMK Negeri Di Kecamatan Medan Polonia.3. Pengaruh Keputusan Pembelian terhadap Loyalitas Pelanggan Smartphone BlackBerry di SMA dan SMK Negeri Di Kecamatan Medan Polonia.

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Jenis PenelitianPenelitian ini berjenis eksplanasi, yaitu penelitian yang dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan obyek-obyeknya, yang bertujuan untuk mempelajari, mendeskripsi, mengungkapkan, dan menyelidiki hubungan kausalitas antara variabel independen dengan variabel dependen.3.2 Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini akan dilakukan di SMA dan SMK yang berada di Kecamatan Medan Polonia. No.Nama AlamatStatusKeterangan

1.SMA Negeri 1Jl. Teuku Cik Di Tiro No. 1Negerijlh lokal : 39Fasilitas : Lab. Biologi, Lab. Fisika, Lab. Kimia, Lab. Bahasa, Lab. Komputer, Perpustakaan, LCD Proyektor, Internet / wifiJlh eskul : Paskibra, Pramuka, PMR, Citos, SSS, KIR, Olympiade, Theater, OP, RASE, Solagratia, Bakmis, Drumband

2.SMK Negeri 10Jl. Teuku Cik Di Tiro No.57Negerijlh lokal : 22Fasilitas : Laboratorium, Internet / Wifi, PerpustakaanJlh eskul : Seni Tari, Paduan Suara, Paskibra, Kewirausahaan, Tertib Al-Quran

3.SMA Negeri 2Jl. Karang Sari no. 435Negerijlh lokal : 29Fasilitas : Lab. Biologi, Lab. Fisika, Lab. Komputer, Lab. Bahasa, Lab. Multimedia, Ruang Pusat Sumber Belajar, PerpustakaanJlh eskul : Paskibra, PMR, Pramuka, Cheerleader, Paduan Suara, Taekwondo, Tarung Drajat, BKM, Basket, Volly

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2013.3.3 Batasan OperasionalBatasan Operasional dalam penelitian ini adalah :b. Variabel Independen (X) yang terdiri dari atas Bauran Pemasaran (X1), Faktor Sosial (X2).c. Variabel Dependen (Y) yaitu loyalitas kosumen dalam pembelian Smartphone BlackBerry di SMA dan SMK Kecamatan Medan Polonia.3.4 Defenisi OperasionalDalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yang terdiri dari :a. Bauran Pemasaran (X1)Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar tertentu. Produk (X1.1)Yaitu persepsi konsumen terhadap Smartphone BlackBerry yang dapat ditawarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan indikatornya meliputi:1. Keterkenalan Merek2. Desain Produk3. Variasi Produk4. Fitur Produk5. Kualitas Produk

Harga (X1.2)Yaitu persepsi konsumen terhadap harga yang dibayarkan untuk mendapatkan produk Smartphone BlackBerry, dengan indikatornya yaitu:1. Kesesuaian harga dengan kualitas produk2. Perbandingan harga dengan merek lain3. Perbandingan harga dengan dealer lain.Promosi (X1.3) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia memberi keputusan dalam menerima,membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Indikator bauran promosi (X1.3) yaitu :1. Brosur memberikan informasi yang lengkap2. Daya tarik promosi3. Adanya promosi melalui Televisi, Radio dan Media Masa4. Promosi di Jejaring Sosial.Lokasi (X1.4)Indikator yang digunakan dala mengukur Lokasi adalah :1. Mudah dijangkau2. Kenyamanan

b. Faktor Sosial (X2)Faktor Sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang disekitar kita. Komponen yang termasuk didalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga, serat peran dan status sosial konsumen.Kelompok Acuan (X2.1)indikator: Informasi, nilai ekspresi.Keluarga (X2.2)indikator: orang tua, sudara.Peran dan Status (X2.3)indikator: peran dan status (Kartina Putri, Primadhany. 2010:hal 6)c. Keputusan Pembelian (Y1)Keputusan pembelian. Menurut Swastha dan Irawan (2008:118) keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Indikator pengukuran variabel keputusan pembelian adalah sebagai berikut:a. Menganalisa keinginan dan kebutuhanb. Mengidentifikasikan alternatif pembelianc. Mengambil keputusan untuk membelid. Perilaku sesudah pembeli (feri Aditia, Suhaji.hal- 12)d. Loyalitas Konsumen (Y2)Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten (Tjiptono 2005:386).Variabel ini akan diukur menggunakan Net Promoter Score yang ditemukan oleh Fred Reichheld. Reichheld (2011: 11) menjelaskan bahwa pengukuran loyalitas konsumen terhadap konsumen dapat dilakukan dengan cara yang simpel dan praktis hanya dengan bertanya satu pertanyaan yang berbunyi Dari skala 1 10, seberapa besar anda akan menawarkan produk / jasa / merek kami kepada teman atau rekan anda? Recihheld juga menyarankan setiap perusahaan untuk kembali bertanya apa alasan mereka memberikan nilai tersebut. Kepraktisan skala 1 10 ini memungkinkan perusahaan untuk dapat mengambil pengukuran cepat terhadap perilaku konsumen. Pertanyaan kedua memungkinkan perusahaan mengetahui alasan dari perilaku yang mereka tunjukkan tersebut. Net Promoter Score juga meminimalisir terjadinya distorsi apabila menggunakan kuesioner model tradisional.Reichheld (2011: 11) membagi tipe konsumen menjadi tiga bagian yaitu:Pertama adalah Detractors, yaitu konsumen yang memberikan nilai dari 0 6. Konsumen yang memberikan nilai ini menjelaskan bahwa hidup mereka tidak merasa lebih baik setelah melakukan transaksi atau menggunakan jasa dari perusahaan yang terkait. Mereka tidak bahagia, tidak terpengaruh, bahkan merasa stres dari bagaimana mereka diperlakukan. Mereka akan menjelekkan perusahaan kita kepada teman dan juga rekanannya. Yang kedua adalah Passives, yakni konsumen yang memberikan penilaian 7 8.Mereka puas terhadap produk atau jasa yang mereka dapatkan, tetapi mereka tidak loyal. Mereka hanya akan merekomendasikan kepada beberapa orang, itupun tidak antusias. Mereka hanya memberikan sedikit dorongan kepada perusahaan dan tidak dapat dijadikan aset berharga perusahaan.Terakhir adalah Promoters, yaitu konsumen yang memberikan nilai 9 -10, yaitu konsumen yang menunjukkan bahwa hidup mereka bermanfaat setelah menjalin hubungan dengan perusahaan.Mereka bertindak sebagaimana konsumen loyal, melakukan pembelian berulang, dan juga membicarakan dan merekomendasikan produk / jasa kepada rekan dan temannya. Mereka dengan senang hati akan meluangkan waktunya untuk survei, dan memberikan kritik dan saran membangun bagi perusahaan.Lebih lanjut nilai Net promoter Score didapat dari pengurangan persentase jumlah promoters dengan persentase jumlah detractors.

sumber: Ultimate Question 2.0Gambar 3.1 Net Promoter Score

Tabel 3.1 berikut menggambarkan operasionalisasi definisi variabel yang digunakan dalam penelitian:Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel

VARIABELSUBVARIABELINDIKATOR VARIABELSKALA UKUR

BAURAN

PEMASARAN

PRODUKX1.11. Keterkenalan Merek2. Desain Produk3. Variasi Produk4. Fitur Produk5. Kualitas ProdukInterval

PROMOSIX1.21. Brosur memberikan informasi yang lengkap2. Daya tarik promosi3. Adanya promosi melalui televisi, radio dan media massa.4. Promosi di Jejaring SosialInterval

HARGAX1.31. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk2. Perbandingan Harga dengan Merek Lain3. Potongan HargaInterval

LOKASIX1.41. Mudah dijangkau2. Kenyamanan

Interval

Tabel 3.1Operasionalisasi VariabelVARIABELSUBVARIABELINDIKATOR VARIABELSKALA UKUR

FAKTOR

SOSIAL KELOMPOK ACUANX2.11. Informasi 2. Nilai ekspresi3. Lifstyle (gaya hidup)Interval

KELUARGAX2.21. Orangtua2. Saudara Interval

PERAN DAN STATUSX2.31. Peran 2. StatusInterval

KEPUTUSAN PEMBELIANY11. Menganalisa keinginan dan kebutuhan2. Mengambil keputusan untuk membeli.3. Mengidentifikasikan alternatif pembelian4. Perilaku sesudah pembelian5. Ketertarikan membeli ulang

Interval

LOYALITAS PELANGGANY21. Tidak ingin berpindah ke perusahaan lain2. Bersedia merekomendasikan ke orang lain

Interval

3.5 Skala Pengukuran dan VariabelVariabel dalam penelitian ini adalah variabel Bauran Pemasaran, variabel Faktor Sosial, Variabel Keputusan Pembelian dan Variabel Loyalitas Pelanggan yang diukur dengan menggunakan skala Interval. Sugiyono (2011), mengemukakan untuk menentukan interpretasi tingkat hubungan koefesien korelasi adalah dengan melihat interval nilai koefesien sebagai berikut:Tabel 3.2 3.2Skor Pernyataan

No.PernyataanSkala

1.Sangat Setuju (SS)4,21 5,00

2.Setuju (S)3,41 4,20

3.Kurang Setuju (KS)2,61 3,40

4.Tidak Setuju (TS)1,81 2,60

5.Sangat Tidak Setuju (STS)1 1,80

Sumber: Sugiyono3.6 Populasi dan Sampela. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i di SMA dan SMK Kecamatan Medan Polonia, yaitu b. SampelTeknik pengambilan sampel menggunakan metode Snowball sampling, adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar (Sugiyono, 2007:123). Dengan pertimbangan atau kriteria Siswa/i yang ada di SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia. Karena jumlah Populasi tidak diketahui maka, digunakan rumus untuk mencari sampel untuk populasi yang tidak diketahui jumlahnya.

dimana :n = Jumlah SampelZa2= nilai tabel Z berdasarkan aq= 1-pp= penyimpanga yang ditelorir

n = 96,04 = 100Melalui perhitungan ini maka didapatkan jumlah sampel sebesar 96,04 orang, maka angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang.3.7 Jenis Dataa. Data PrimerData yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian.b. Data SekunderData primer yang diolah dan yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, jurnal, majalah, informasi perusahaan maupun internet.3.8 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui:a. KuesionerPengumpulan data dengan cara mengajukan pernyataan dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden terpilih, yakni kepada sampel yang terpilih.b. Studi DokumentasiMengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang berhubungan dengan penelitian.c. ObservasiMelakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu SMA dan SMK Kecamatan Medan Polonia.3.9 Uji Validitas dan ReliabilitasUji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikan data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada obyek. Sugiyono (2007:455)Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2004:135). Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu program SPSS versi 20.0for windows. dengan kriteria sebagai berikut:

a. Uji ValiditasUji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0dengan kriteria sebagai berikut :1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 40 responden di luar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian yaitu Siswa/i SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Medan Polonia. Nilai r table dengan ketentuan df = jumlah kasus = 40 dan tingkat signifikansi sebesar 5% maka angka yang diperoleh = 0.312.Tabel 3.3Uji Validitas Variabel Produk (X1.1)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

1P10,6700,312Valid

2P20,6320,312Valid

3P30,7110,312Valid

4P40,6160,312Valid

5P50,6090,312Valid

6P60,4100,312Valid

7P70,3340,312Valid

8P80,4750,312Valid

9P90,5650,312Valid

10P100,5630,312Valid

11P110,7460,312Valid

12P120,6430,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel produk (X1.1) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.Tabel 3.4Uji Validitas Variabel Promosi (X1.2)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

13P130,6440,312Valid

14P140,6680,312Valid

15P150,6090,312Valid

16P160,7670,312Valid

17P170,6930,312Valid

18P180,7160,312Valid

19P190,6970,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel promosi (X1.2) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.Tabel 3.5Uji Validitas Variabel Harga (X1.3)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

20P200,6180,312Valid

21P210,5850,312Valid

22P220,7290,312Valid

23P230,7140,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel harga (X1.3) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.Tabel 3.6Uji Validitas Variabel Lokasi (X1.4)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

24P240,5500,312Valid

25P250,6100,312Valid

26P260,7580,312Valid

27P270,6840,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.6 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel lokasi (X1.4) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.Tabel 3.7Uji Validitas Variabel Kelompok Acuan (X2.1)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

28P280,5290,312Valid

29P290,5700,312Valid

30P300,5800,312Valid

31P310,6890,312Valid

32P320,4390,312Valid

33P330,5700,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.7 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel kelompok acuan (X2.1) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.Tabel 3.8Uji Validitas Variabel Keluarga (X2.2)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

34P340,7060,312Valid

35P350,7430,312Valid

36P360,8410,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.8 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel keluarga (X2.2) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.Tabel 3.9Uji Validitas Variabel Peran dan Status (X2.3)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

37P370,7040,312Valid

38P380,7040,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.9 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel peran dan status (X2.3) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

Tabel 3.10Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y1)NoPernyataanr hitungr tableValiditas

39P390,7070,312Valid

40P400,7880,312Valid

41P410,6380,312Valid

42P420,4550,312Valid

43P430,6570,312Valid

44P440,5870,312Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Tabel 3.10 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel keputusan pembelian (Y1) telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.b. Uji ReliabilitasMenurut Ghozali dan Kuncoro (dalam Situmorang, 2010:80) butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan criteria sebagai berikut :1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbachs Alpha > 0.60 maka pernyataan reliabel.2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha > 0.80 maka pernyataan reliabel.

Tabel 3.11Uji Reliabilitas Variabel Produk (X1.1)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.87812

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 12 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.878. Ini berarti 0.878 > 0.60 dan 0.878 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.Tabel 3.12Uji Reliabilitas Variabel Promosi (X1.2)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.8867

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 7 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.886. Ini berarti 0.886 > 0.60 dan 0.886 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.Tabel 3.13Uji Reliabilitas Variabel Harga (X1.3)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.8264

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 4 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.826. Ini berarti 0.826 > 0.60 dan 0.826 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.Tabel 3.14Uji Reliabilitas Variabel Lokasi (X1.4)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.8204

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 4 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.820. Ini berarti 0.820 > 0.60 dan 0.820 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.Tabel 3.15Uji Reliabilitas Variabel Kelompok Acuan (X2.1)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.8016

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 6 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.801. Ini berarti 0.801 > 0.60 dan 0.801 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.Tabel 3.16Uji Reliabilitas Variabel Keluarga (X2.2)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.8743

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 3 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.874. Ini berarti 0.874 > 0.60 dan 0.874 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.Tabel 3.17Uji Reliabilitas Variabel Peran dan Status (X2.3)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.8252

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 2 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.825. Ini berarti 0.825 > 0.60 dan 0.825 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.

Tabel 3.18Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y1)Cronbachs AlphaJumlah Pernyataan

0.8526

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (Oktober 2013)Pada 6 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien apha (Cronbachs Alpha) adalah sebesar 0.852. Ini berarti 0.852 > 0.60 dan 0.852 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai intrumen penelitian.3.10 Teknik AnalisisTeknik analisis data dalam penelitian ini adalah:a. Teknik Analisis DeskriptifTeknik analisis deskriptif merupakan cara yang digunakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi pelanggan.b. Uji Asumsi KlasikUji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji NormalitasUji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008:62).2. Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat dismpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.3. Uji MultikolinearitasVariabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi mutikolinearitas (Situmorang, dkk, 2008:104).1. Koefisien Determinasi (R2)Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur sebesar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2) adalah besar terhadap variabel terikat (Y1, Y2).. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin kecil (R2) (mendekati nol) maka dapat diartikan bahwa pengaruh variabel bebas bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y1, Y2). semakin kecil, artinya model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.2. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F )Uji F menunjukkan semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H0 : yx1, yx2 = 0, artinya secara bersama sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y1, Y2).Ha: yx1, yx2 0, artinya secara bersama -sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y1, Y2).Kriteria pengambilan keputusan :H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada = 5 % Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada = 5 %Hipotesis :1. Uji hipotesis untuk bauran pemasaran dan faktor sosial terhadap keputusan pembelian. Hipotesis :Ho : Bauran Pemasaran dan Faktor Sosial secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.Ha: Bauran Pemasaran dan Faktor Sosial secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.2. Uji hipotesis untuk bauran pemasaran dan faktor sosial terhadap loyalitas pelanggan. Hipotesis :Ho : Bauran Pemasaran dan Faktor Sosial secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan.Ha: Bauran Pemasaran dan Faktor Sosial secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Uji hipotesis untuk keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan. Hipotesis :Ho : keputusan pembelian secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan.Ha: keputusan pembelian secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.3. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, kriteria pengujiannya adalah :H0 : yx1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y1, Y2).Ha : yx1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y1, Y2). H0 : yx2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y1, Y2).Ha : yx2 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y1, Y2).Kriteria pengambilan keputusan :H0 diterima jika thitung < ttabel pada = 5 % Ha diterima jika thitung > ttabel pada = 5 %Hipotesis : 1. Uji hipotesis untuk variabel (X1.1) terhadap keputusan pembelian dapat dilihat sebagai berikut : Hipotesisi :Ho: variabel produk secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.Ha: variabel produk secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.2. Uji hipotesis untuk variabel (X1.2) terhadap keputusan pembelian dapat dilihat sebagai berikut : Hipotesisi :Ho: variabel promosi secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.Ha: variabel promosi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.3. Uji hipotesis untuk variabel (X1.3) terhadap keputusan pembelian dapat dilihat sebagai berikut : Hipotesisi :Ho: variabel harga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.Ha: variabel harga secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.4. Uji hipotesis untuk variabel (X1.4) te