Tugas Seni Rupa Fix Plus Cover2

download Tugas Seni Rupa Fix Plus Cover2

of 13

description

tugas seni rupa anak SMA

Transcript of Tugas Seni Rupa Fix Plus Cover2

11 IPA 3KEBUDAYAAN VISUAL MANCANEGARA KERAJAAN ISLAM

Oleh: Jundi Naufaldito Nibras Khotimah Ratna Mega Dharma Putra Meika Marlinda Syifa urahmah Melinda Cahya Kurniati

SMA NEGERI 47 JAKARTA 11 IPA 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Arti dan Hakikat Kebudayaan Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa budaya adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Ahli sosiologi mengartikan kebudayaan dengan keseluruhan kec akapan (adat, akhlak, kesenian, ilmu dan lain-lain). Para ahli sejarah mengartikan kebudaaan sebagai warisan atau tradisi. Bahkan ahli Antropogi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, dan kelakuan.

B. Dasar Kebudayaan Islam Kebudayaan Islam lahir atas dasar yang bertolak belakang dengan dasar kebudayaan Barat. Ia lahir atas dasar rohani yang mengajak manusia supaya pertama sekali dapat menyadari hubungannya dengan alam dan tempatnya dala alam ini dengan m sebaik-baiknya. Apabila kesadaran tersebut sudah sampai pada batas keimanan, maka imannya itu mengajaknya supaya ia tetap terus-menerus mendidik dan melatih diri, membersihkan hatinya selalu, mengisi jantung dan pikirannya dengan prinsip-prinsip yang lebih luhur yakni prinsip-prinsip harga diri, persaudaraan, cinta kasih, kebaikan dan berbakti. Atas dasar prinsip-prinsip inilah manusia hendaknya menyusun kehidupan mereka. Cara bertahap demikian ini adalah dasar kebudayaan Islam.

C. Hubungan Budaya Visual dengan Kerajaan Islam Budaya visual atau suatu seni yang memiliki bentuk nyata sehingga dapat kita lihat adalah hasil dari kreasi manusia, yang artinya berasal dari kebebasan manusia untuk berkarya. Suatu sekelompok manusia yang terus melakukan interaksi dalam waktu yang lama pasti akan menghasilkan suatu kebudayaan, entah itu yang dapat dilihat maupun tidak. Kerajaan Islam yang dulu pernah hampir menguasai seluruh dunia tentu melahirkan suatu kebudayaan, diantaranya kebudayaan seni rupa yangbegitu indah yang terdiri dari berbagai macam bidang.

BAB II PENYEBARAN BUDAYA VISUAL KERAJAAN ISLAM DI MANCANEGARA

A. Budaya Visual Jazirah Arab Seni rupa asli Jazirah Arab bisa terlihat dari arsitektur di sekitar wilayah Makkah dan Madinah. Kedua kota ini merupakan pusat pemerintahan pada masa Nabi Muhammad. Biasanya arsitektur asli Jazirah Arab berupa bentuk bangunan segi empat sederhana yang berfungsi sebagai tempat ibadah. Bagian tengah merupakan lapangan terbuka dengan dikelilingi pilar, dinding, dan kamar-kamar. Lapangan berfungsi sebagai tempat salat berjamaah dan di bagian depan kiblat terdapat mimbar untuk khatib yang memberikan ceramah keagamaan. Contoh bangunan yang masih memperlihatkan ciri arsitektur ini adalah Masjid Nabawi.

B. Budaya Visual Umayyah Seni rupa pada zaman Umayyah banyak dipengaruhi oleh kesenian Bizantium, sebagai akibat dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Makkah ke Syria. Seni rupa ini banyak memperlihatkan ciri seni rupa kristen awal, yaitu bentuk -bentuk basilika dan menara. Seperti bisa dilihat di Masjid Umayyah yang awalnya adalah Gereja Johannes di Damaskus. Interior masjid ini digarap seniman-seniman Yunani dari Konstantinopel. Pada masa ini ragam hias mosaik dan stucco yang dipengaruhi oleh pengulangan geometris sebagai tanda berkembang pesatnya ilmu pengetahuan. Selain itu ciri khas lapangan di tengah masjid mulai diganti oleh ruangan besar yang ditutup kubah. Pada masa ini pula dikenal kalifah yang sangat memperhatikan kelestarian masjid-masjid, yaitu Kalifah Abdul Malik dan Kalifah Alwalid. Kalifah Abdul Malik membangun Kubah Batu Karang (dikenal pula dengan nama Masjid Quber esh Sakhra dan Masjid Umar) sebagai pengingat tempat dinaikkannya Nabi Muhammad ke langit pada peristiwa Isra-Miraj. Selain itu dibangun pula Masjid Al Aqsa. Dinasti Umayyah juga meninggalkan banyak istana yang memiliki ciri tersendiri, yaitu bangunan di tengah-tengah gurun pasir yang terasing, walaupun kini banyak yang telah rusak. Contohnya adalah Istana Kusair Amra.

C. Budaya Visual Abbasyiah Perkembangan seni rupa periode ini dimulai sejak tahun 747 M sebagai akibat keruntuhan Dinasti Umayyah akibat revolusi oleh Keluarga Abbasiyah bersama

kelompok Syiah. Seni rupa ini terkonsentrasi di pusat pemerintahan baru di daerah Baghdad dan kemudian pindah ke Sammara, Persia (sekarang wilayah Iran dan Irak). Walaupun sebenarnya Baghdad adalah pusat pemerintahan dan kebudayaan, namun penyerangan oleh bangsa Mongol membuat hampir seluruh peninggalan di daerah ini musnah, sehingga bukti karya lebih bany didapat di daerah-daerah ak sekitarnya. Seni rupa pada zaman ini maju akibat lancarnya perdagangan dengan bangsa Syria, Tiongkok, India, dan bahkan Nusantara. Selain itu dimulai banyak penerjemahan tulisan-tulisan kuno Yunani, sehingga seni ilustrasi berkembang. Peninggalan penting dari masa ini adalah Masjid Mutawakkil, Masjid Abu Delif, dan bekas istana kalifah. Masjid pada zaman ini berciri mirip bangunan kuno mesopotamia, yaitu menara yang semakin mengecil di bagian ujungnya dan motif hias abjad Kufa, yaitu motif hias dari kaligrafi berbentuk tajam dan kaku. Selain itu ditemukan bentuk tiang melengkung. Pindahnya kekuasaan dari keluarga Abbasyiah ke Fatimiyah dan dipindahkannya ibukota ke Mesir membuat pengaruh seni Afrika Utara menjadi kuat. D. Budaya Visual Turki Pengaruh Turki didapat dari penaklukan Iran oleh bangsa Turki pada abad 11 M. Di bawah kekuasaan ini Bizantium, Iran, Mesopotamia, dan Asia Kecil bersatu di bawah kerajaan bercorak Islam. Pada masa ini seni rupa yang berkembang adalah dekorasi dan tekstil. Antara lain ditemukan teknik hias batu bata. Selain itu ditemukan kaligrafi dengan abjad nashi dan juga banyak pengaruh keramik-keramik Tiongkok dari dinasti Sung. E. Budaya Visual Kordoba Dimulai pada tahun 750, Seni rupa Kordoba meliputi daerah Spanyol dan Moor. Contoh peninggalannya adalah Masjid Kordoba. Ia merupakan gabungan kesenian Yunani klasik dan kesenian lokal yang tidak terorganisasi dengan baik menjadi satu kesatuan. Ciri utamanya adalah pelengkung tapal kuda. Ciri khas seni rupa dari Moor adalah pemakaian motif yang diinspirasi oleh pengulangan ilmu ukur.

BAB III BUDAYA VISUAL SEBAGAI KOMPENEN DARI KEHIDUPAN KERAJAAN ISLAM

A. Bidang Arsitektur Arsitektur dari sejarah Islam di seluruh dunia dan diadaptasi merespon berbagai budaya dan tradisi yang ada bangunan tanpa melemahnya rohani inti yang merupakan sumber inspirasi. Perkotaan di pusat kota Islam berkembang selama periode waktu yang lama dengan generasi pengrajin yang sensitif dan pengalaman ditambahkan dan berbagai keragaman gaya ke lingkungan. Tradisional Islam kota yang tercermin kesatuan yang berhubungan dengan arsitektur masjid, yang madrassa, maka istana dan rumah sebagai urutan spasi. Identitas kota dalam menentukan hubungan dari elemen. Hubungan ini telah dihasilkan oleh masyarakat dengan kekuatan yang di atasnya, yang memungkinkan interaksi budaya, metode bangunan dan metode berkembang identitas Islam dengan cara yang sama dengan bahasa sendiri mempertahankan identitas bahkan ketika menyerap kata luar. Seni Islam adalah seni yang tidak begitu banyak formulir yang dekoratif sebagai tema yang terjadi baik di dalam arsitektur dan seni yang diterapkan, secara independen dari materi, skala dan teknik. Tidak pernah satu jenis hiasan untuk satu jenis bangunan atau objek; pada bertentangan, terdapat prinsip-prinsip yang dekoratif pan-Islam dan berlaku untuk semua jenis bangunan dan objek sepanjang waktu (mana tiba hubungan intim dalam Islam antara semua diterapkan seni dan arsitektur). Seni Islam itu harus dipertimbangkan secara keseluruhan, karena setiap gedung dan setiap objek embodies ke mana beberapa prinsip identik. Walaupun benda dan seni berbeda dalam kualitas pelaksanaan dan gaya, ide-ide yang sama, bentuk dan desain terus berulang. Karena sedikit furnitur secara tradisional digunakan untuk kehidupan sehari-hari dalam Islam, hiasan kontribusi untuk penciptaan rasa terus ruang yang merupakan tanda dari arsitektur Islam. Arsitektur Islam sangat memperhatikan kaidah-kaidah yang menjadi dasar pengerjaan suatu bangunan, diantaranya adalah: a) Kaligrafi Karena peran dalam rekaman perkataan Allah, kaligrafi dianggap salah satu yang paling penting dari seni Islam. Hampir semua bangunan Islam ada beberapa jenis permukaan prasasti di batu, plesteran, marmer, mosaik dan / atau lukisan. Prasasti yang mungkin suatu ayat dari Al Qur'an, baris puisi, atau nama dan tanggal. Islam lainnya seperti hiasan, kaligrafi adalah erat ke geometri. Proporsi dari semua huruf yang diatur oleh matematika. Inscriptions yang paling sering digunakan sebagai bingkai di sekitar dan unsur-unsur utama dari sebuah bangunan.

Sebuah prasasti juga mungkin dalam satu panel. Kadang-kadang satu kata seperti Allah, atau Muhammad yang berulang dan diatur melalui pola ke seluruh permukaan dinding.b)

Cahaya Bagi banyak umat Islam sudah tidak ada lagi sempurna simbol dari Divine Unity dari cahaya. "Allah adalah cahaya langit dan bumi ..."