Tugas Seminar Akuntansi 03
-
Upload
lian-purnama-dewi -
Category
Documents
-
view
153 -
download
5
description
Transcript of Tugas Seminar Akuntansi 03
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Etika telah lama menjadi topik yang menarik. Masalah etika perlu
dipikirkan untuk mempersiapkan diri agar bertindak benar ketika menghadapi
dilema etika di tempat kerja. Sebagai akuntan baru, jenis masalah etika dibahas
sampai saat ini, meskipun bukan satu-satunya jenis masalah yang dihadapi
akuntan baru, namun merupakan yang utama.
Makalah ini akan lebih membahas tentang etika profesi akuntan publik
yang berpedoman pada kode etik IAI, bagaimana seorang akuntan harus bersikap
independen, integritas dan objektivitas, patuh pada standar umum profesi,
memegang prinsip prinsip akuntansi , tanggungjawabnya kepada klien, kepada
rekan seprofesi, serta berbagai isu ataupun masalah yang sering dihadapi seorang
akuntan publik pemula ketika menjalakan profesinya, seperti masalah adanya
tekanan baik dari pimpinan ataupun klien serta beberapa contoh kasus yang
berkaitan dengan profesi akuntan publik.
1.2 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan makalah ini
dibuat adalah untuk membahas tentang etika profesi akuntan publik, kode etik
yang harus dipatuhi serta masalah - masalah yang dihadapi oleh akuntan publik
pemula serta bagaimana seharusnya seorang akuntan publik tersebut bersikap.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 1
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca,
khususnya para calon akuntan publik, sehingga ketika bekerja di masyarakat
mampu menempatkan diri dan menjadi panutan, baik bagi perorangan maupun
badan khususnya dalam hal yang berhubungan dengan profesinya.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 2
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Etika Profesi Akuntansi
2.1.1 Definisi Etika
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (1995) Etika adalah
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk,
tentang hak dan kewajiban moral
Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah
seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan
yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau
profesi”
Dari asal usul kata, etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’
yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik.
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang
berbicara tentang praxis (tindakan) manusia.
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan
mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam
norma. Norma ini masih dibagi lagi menjadi norma hukum, norma
agama, norma moral dan norma sopan santun.
- Norma hukum berasal dari hukum dan perundang- undangan
- Norma agama berasal dari agama
- Norma moral berasal dari suara batin.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 3
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
- Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan
norma moral berasal dari etika
Fungsi Etika
1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan
berbagai moralitas yang membingungkan.
2. Etika ingin menampilkan keterampilan intelektual yaitu
keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar
dalam suasana pluralisme.
Etika dan Etiket
Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Persamaan antara etika dengan etiket yaitu :
- Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut
dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena
binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
- Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya
memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian
menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilkukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah
tersebut sering dicampuradukkan.
Perbedaan antara etika dengan etiket yaitu :
- Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket
menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta
ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam
makan, etiketnya ialah orang tua didahulukan mengambil nasi,
kalau sudah selesai tidak boleh mencuci tangan terlebih dahulu. Di
Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 4
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidak terbatas pada
cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang
perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah
perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
- Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Bila tidak ada orang lain
atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misalnya
etiket tentang cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas
meja dianggap melanggar etiket bila dilakukan bersama-sama
orang lain. Bila dilakukan sendiri maka hal tersebut tidak
melanggar etiket. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang
lain.
- Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah
kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.
Contohnya makan dengan tangan, bersenggak sesudah makan.
Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti ; jangan berbohong
jangan mencuri merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-
tawar.
- Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja
sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu
misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu.
Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya
seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik
karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap
etis
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1. Kebutuhan individu
2. Tidak ada pedoman
3. Perilaku dan kebiasaan individu yang terakumulasi dan tak
dikoreksi
4. Lingkungan yang tidak etis
5. Perilaku dari komunitas
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 5
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Sanksi Pelanggaran Etika :
1. Sanksi sosial
Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat
‘dimaafkan’
2. Sanksi hukum
Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis – Jenis Etika
1. Etika umum. Berisi prinsip serta moral dasar,
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus. Etika khusus
dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial.
Etika sosial dibagi menjadi :
o Sikap terhadap sesama,
o Etika keluarga
o Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis,
dokumentalis, pialang informasi
o Etika politik
o Etika lingkungan hidup
Kritik ideologi etika adalah filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang ajaran moral sedangkan moral adalah ajaran baik
buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan
sebagainya. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami
perbedaan antara etika dengan moralitas.
2.1.2 Definisi Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai
dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat
dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 6
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
“siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
keahlian tertentu.
Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Poin –
poin penting dalam pengertian profesi diantaranya:
1. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus
melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan
keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan
keterampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan
dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang
luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan
lingkungan hidupnya serta adanya disiplin etika yang
dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
menyandang profesi tersebut.
2. Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak setiap
pekerjaan adalah profesi. Seorang petugas staf administrasi bias
berasal dari berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya
dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan
pendidikan khusus.
3. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan
keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada
pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
4. Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban
profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya
sesuai perkembangan teknologi.
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena
tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa
dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi
adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 7
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu
kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.
2.1.3 Definisi Akuntansi
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan kedalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan dihampir seluruh
kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga
disebut sebagai bahasa bisnis.
Definisi dari AICPA akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam
ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya
bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan
suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi
keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran
uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya
oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan
suatu organisasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Etika Profesi Akuntansi adalah suatu
ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai
Akuntan.
2.2 Perilaku Etika dalam Profesi Akuntansi
Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara
adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 8
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu
negara berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan
modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan
jika timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas
yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan
dan berkembang.
Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor
mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat,
yaitu jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance.
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan
mutu informasi bagi pengambil keputusan.
Jasa atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan
prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu
pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten
tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material,
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik
yang didalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance
yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa
perpajakan, jasa konsultasi.
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan
tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan,
serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 9
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Ditinjau dari sudut auditor independen, auditing adalah pemeriksaan
secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi yang
lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut
menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan atau
organisasi tersebut.
Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat
keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan, sehingga masyarakat
keuangan memperoleh informasi keuangan yang handal sebagai dasar untuk
memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.
2.3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik IAI
Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan
Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional
(baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan anggota IAI-KAP) yang
bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari 3 bagian :
- Prinsip Etika
Prinsip etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang
mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip
Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota,
- Aturan Etika
Aturan etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya
mengikat anggota himpunan yang bersangkutan,
- Interpretasi Aturan Etika
Interpretasi aturan etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh
badan yang dibentuk oleh himpunan setelah memperhatikan tanggapan
dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan
dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi
lingkup dan penerapannya.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 10
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Independensi, Integritas dan Objektivitas
Independensi.
- Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa
profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan
Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut
harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam
penampilan (in appearance).
Integritas dan Objektivitas.
- Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus mempertahankan
integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji
material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan
(mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
Standar Umum d an Prinsip Akuntansi.
Standar Umum.
Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang
terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI :
1. Kompetensi Profesional.
Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional
yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan
kompetensi profesional.
2. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 11
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan
kecermatan dan keseksamaan profesional.
3. Perencanaan dan Supervisi.
Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai
setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.
4. Data Relevan yang Memadai.
Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk
menjadi dasar yang layak bagi kesimpulan atau rekomendasi
sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
Prinsip-Prinsip Akuntansi.
Anggota KAP tidak diperkenankan:
1. Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan
keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau,
2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material
yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut
memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan
atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang
ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI.
Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat
penyimpangan seperti tersebut di atas. Dalam kondisi tersebut anggota
KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota
KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan
apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara
mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila
praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang
berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
Tanggung Jawab Kepada Klien
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 12
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang
rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk :
1. Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai
dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip
akuntansi.
2. Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan
resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota
KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota
sesuai dengan kewenangan IAI atau,
4. Menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian
komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-
KAP dalam rangka penegakan disiplin Anggota.
Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak
boleh memanfaatkannya untuk keuntungan diri pribadi mereka atau
mengungkapkan informasi klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya
dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi anggota
dalam pemberian informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau
penegakan disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4) di atas
atau review praktik profesional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam
butir (3) di atas.
Fee Profesional
1. Besaran Fee
Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : risiko
penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang
diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang
bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 13
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat
merusak citra profesi.
2. Fee Kontinjen
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa
profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau
hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu
tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau
badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil
penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur. Anggota KAP tidak
diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut
dapat mengurangi indepedensi.
Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
1. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi.
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan
perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
2. Komunikasi antar akuntan publik.
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik
pendahulu bila menerima penugasan audit menggantikan akuntan publik
pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain
dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.
Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis
permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.
Akuntan publik tidak diperkenankan menerima penugasan atestasi
yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan penugasan akuntan yang
lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila penugasan tersebut dilaksanakan
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 14
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan atau peraturan yang dibuat
oleh badan yang berwenang.
Tanggung Jawab Dan Praktik Lain
1. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan.
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau
mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi.
2. Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya.
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan
mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan
kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
3. Komisi dan Fee Referal.
a. Komisi
Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau
bentuk lainnya yang diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain
untuk memperolah penugasan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak
diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila
pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi.
b. Fee Referal (Rujukan).
Fee referal (rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterima
kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee referal
(rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
Bentuk Organisasi dan Nama KAP.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 15
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk
organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan
dan aturan bagi seluruh anggota, baik itu yang berpraktik sebagai akuntan
publik, bekerja dilingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun
di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab
profesionalnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-
jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja
tertinggi, dengan berorientasi kepada kepentingan publik.
Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi:
- Kredibilitas
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
- Profesionalisme
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh
pemakai jasa Akuntan sebagai profesional dibidang akuntansi.
- Kualitas Jasa
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
- Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
2.4 Masalah Etika
Masalah etika dibagi dalam tiga kategori dasar, yaitu :
a. Masalah dimana selalu terdapat jawaban yang benar apapun
tekanan dan keadaannya
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 16
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Contoh bagi hal ini adalah bahwa akuntan merupakan profesi yang
menawarkan keahlian dan waktu. Dengan demikian merupakan hal yang
penting bagi para akuntan muda untuk membebankan waktu penugasan
atas klien. Masalah yang sering muncul adalah tekanan yang terjadi
adalah untuk mengisi waktu, diberikan anggaran lunak yang cukup,
namun Manajer dalam menetapkan anggaran membuat beberapa
perubahan secara tiba-tiba untuk pekerjaan yang sama mendapatkan
anggaran yang jauh lebih kecil dan menyebabkan tekanan karena harus
menyesuaikan waktu agar sesuai dalam anggaran. Ini adalah masalah sulit
bagi akuntan muda tetapi dituntut harus ada jawaban yang tepat.
Krisis sehari-hari bagi akuntan yang paling baru yang merupakan
bagian dari masalah adalah mengingat apa yang dilakukan sepanjang
hari, tetapi ada juga tekanan menentukan apakah waktu yang dihabiskan
itu benar-benar waktu yang baik. ini adalah masalah yang dilematis
bahwa akuntan pemula perlu mempertimbangkan sebelum masalah ini
muncul.
b. Isu dihadapkan pada masalah yang lebih pribadi dan internal
dimana tidak terdapat jawaban yang benar secara mutlak
Masalah yang biasanya ada pada kelompok ini biasanya berada
diluar arus. Kadangkala adanya tekanan yang dihadapi memaksa untuk
keluar dari profesi ini. Biasanya yang merupakan masalah adalah ketika
terdapat konflik atas komitmen dimana terdapat perasaan yang kuat atas
satu jenis prioritas namun melupakan yang lainnya. Salah satu cara untuk
menghadapi hal ini adalah dengan membagi pengalaman antar individu.
Namun, perlu diingat. Jika terdapat suatu pergulatan yang melibatkan
nilai utama bagi dirimu sendiri, maka hal tersebut jelas merupakan suatu
dilema etika.
c. Isu yang melibatkan tekanan
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 17
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Keadaan ini seperti ketika seorang akuntan muda merasakan
tekanan dari manajer ataupun klien walaupun dia merasa mempunyai
posisi yang tepat. Selain itu, seringkali para akuntan muda tidak siap
dalam menghadapi masalah ini. Dalam menghadapi dilema ini, maka para
akuntan muda harus menyatakan ketidak setujuannya kepada atasan.
Jangan berasumsi bahwa hal ini hanya akan menjadi hal yang sia-sia.
Dari beberapa penjelasan tentang masalah di atas, maka ada hal – hal
yang harus menjadi perhatian seorang akuntan pemula. Ada dua perhatian
utama ketika mereka mendapatkan tugas pertama, yaitu :
1. Penampilan
Akuntan pemula harus bekerja berdasarkan standar yang ditetapkan
perusahaan dan berdasar standar pribadi masing-masing.
2. Keinginan untuk maju dalam perusahaan secepat mungkin.
Perhatian ini berujung pada tekanan yang nyata maupun semu, yang dapat
membawa akuntan untuk melakukan tindakan yang melanggar kode etika
profesi ataupun pribadi.
2.5 Contoh Kasus
Contoh kasus - kasus yang dapat mencederai kredibilitas profesi akuntan
publik.
2.5.1 Kasus Di Dalam Negeri
1. Pembekuan Izin Praktik Akuntan Publik Petrus Mitra Winata.
28 Maret 2007. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Petrus
Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra
Winata dan rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 18
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
2007 karena telah melakukan pelanggaran terhadap Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Pelanggaran itu berkaitan dengan pelaksanaan audit atas
Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31
Desember 2004 yang dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga
telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit
umum dengan melakukan audit umum atas laporan keuangan PT
Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana dan Apartemen Nuansa
Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004.
Selama izinnya dibekukan, Petrus dilarang memberikan
jasa atestasi termasuk audit umum, review, audit kinerja dan audit
khusus. Yang bersangkutan juga dilarang menjadi pemimpin rekan
atau pemimpin cabang KAP, namun dia tetap bertanggungjawab
atas jasa-jasa yang telah diberikan, serta wajib memenuhi
ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).
Pembekuan izin oleh Menkeu tersebut sesuai dengan Keputusan
Menkeu Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkeu Nomor
359/KMK.06/2003.
2. Pembekuan Izin Praktik Akuntan Publik (AP) Djoko Sutardjo.
Pada 4 Januari 2007, Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP) Djoko Sutardjo
dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrisno
selama 18 bulan. Djoko dinilai telah melakukan pelanggaran atas
pembatasan penugasan audit dengan hanya melakukan audit
umum atas laporan keuangan PT Myoh Technology Tbk
(MYOH). Penugasan ini dilakukan secara berturut-turut sejak
tahun buku 2002 hingga 2005.
3. Pembekuan Izin Praktik Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 19
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
Pada November 2006, Departemen Keuangan melakukan
pembekuan izin terhadap Akuntan Publik Justinus Aditya
Sidharta. Dalam kasus ini, Justinus terbukti telah melakukan
pelanggaran terhadap SPAP berkaitan dengan Laporan Audit atas
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Great River International Tbk
(Great River) tahun 2003.
Kasus Great River sendiri mencuat ke publik seiring
terjadinya gagal bayar obligasi yang diterbitkan perusahaan
produsen pakaian tersebut. Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengindikasikan terjadi
praktik overstatement (pernyataan berlebihan) penyusunan laporan
keuangan yang melibatkan auditor independen, yakni akuntan
publik Justinus Aditya Sidharta.
2.5.2 Kasus Di Luar Negeri
1. Pembekuan izin KAP Arthur Anderson di USA
Enron adalah perusahaan yang sangat bagus. Sebagai salah
satu perusahaan yang menikmati booming industri energi di tahun
1990an, Enron sukses menyuplai energi ke pangsa pasar yang
begitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron
bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk
jalur teknologi informasi. Kalau dilihat dari siklus bisnisnya,
Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring
booming industri energi, Enron memosisikan dirinya sebagai
energy merchants: membeli natural gas dengan harga murah,
kemudian dikonversi dalam energi listrik, lalu dijual dengan
mengambil profit yang lumayan dari markup sale of power atau
biasa disebut “spark spread“.
Pada beberapa tahun yang lalu beberapa perusahaan seperti
Enron dan Worldcom yang dinyatakan bangkrut oleh pengadilan
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 20
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
dan Enron perusahaan energi terbesar di AS yang jatuh bangkrut
itu meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar, karena
salah strategi dan memanipulasi akuntansi yang melibatkan
profesi Akuntan Publik yaitu Kantor Akuntan Publik Arthur
Andersen. Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan public
yang disebut sebagai “The big five” yaitu (pricewaterhouse
coopers, deloitte & touché, KPMC, Ernest & Young dan
Anderson) yang melakukan Audit terhadap laporan keuangan
Enron Corp. Laporan keuangan maupun akunting perusahaan yang
diaudit oleh perusahaan akunting ternama di dunia, Arthur
Andersen, ternyata penuh dengan kecurangan (fraudulent) dan
penyamaran data serta syarat dengan pelanggaran etika profesi.
Akibat gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen
menemukan kecurangan yang dilakukan oleh Enron maka
memberikan reaksi keras dari masyarakat (investor) sehingga
berpengaruh terhadap harga saham Enron di pasar modal. Kasus
Enron ini menyebabkan indeks pasar modal Amerika jatuh sampai
25 %.
Perusahaan akuntan yang mengaudit laporan keuangan
Enron, Arthur andersen, tidak berhasil melaporkan penyimpangan
yang terjadi dalam tubuh Enron. Di samping sebagai eksternal
auditor, Arthur andersen juga bertugas sebagai konsultan
manajemen Enron. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima
Arthur Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi
terhadap temuan auditnya dengan klien mereka.
KAP Arthur Andersen memiliki kebijakan pemusnahan
dokumen yang tidak menjadi bagian dari kertas kerja audit formal.
Selain itu, jika Arthur Andersen sedang memenuhi panggilan
pengadilan berkaitan dengan perjanjian audit tertentu, tidak boleh
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 21
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
ada dokumen yang dimusnahkan. Namun Arthur Andersen
memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai
mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan
pengadilan.
Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai
kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar
hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur.
Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan hubungan
dan Arthur Andersen pun ditutup. Penyebab kecurangan tersebut
diantaranya dilatarbelakangi oleh sikap tidak etis, tidak jujur,
karakter moral yang rendah, dominasi kepercayaan, dan lemahnya
pengendalian.
Faktor tersebut adalah merupakan perilaku tidak etis yang
sangat bertentangan dengan good corporate governance philosofy
yang membahayakan terhadap business going cocern. Begitu pula
praktik bisnis Enron yang menjadikannya bangkrut dan hancur
serta berimplikasi negatif bagi banyak pihak.Pihak yang dirugikan
dari kasus ini tidak hanya investor Enron saja, tetapi terutama
karyawan Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam
saham perusahaan serta investor di pasar modal pada umumnya
(social impact).
Milyaran dolar kekayaan investor terhapus seketika dengan
meluncurnya harga saham berbagai perusahaaan di bursa efek.
Jika dilihat dari Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah
menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal
untuk memberikan suatu fairrness information mengenai
pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah
dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 22
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest
oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat.
Pada tanggal 25 Juni 2002, datang berita yang
mengejutkan bahwa perusahaan raksasa, WorldCom juga
mengalami masalah keuangan. Kemajuan dari kagagalan membuat
dua pembuat undang-undang AS, Michael Oxley dan Paul
Sarbanes, menggabungkan usaha mereka dan mengemukakan
perundang-undangan perubahan tata kelola yang lebih dikenal
sebagai Sarbanes-Oxley Act of 2002 (SOX 2002).
Skandal keuangan yang terjadi dalam Enron dan
Worldcom yang melibatkan KAP yang termasuk dalam “the big
five” mendapatkan respon dari Kongres Amerika Serikat, salah
satunya dengan diterbitkannya undang-undang (Sarbanex-Oxley
Act) yang diprakarsai oleh senator Paul Sarbanes (Maryland) dan
wakil rakyat Michael Oxley (Ohio) yang telah ditandatangani oleh
presiden George W. Bush.
Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP
dilarang memberikan jasa non-audit kepada perusahaan yang di-
audit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non-audit yang dilarang:
- Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
- Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.
- Jasa appraisal dan valuation
- Opini fairness
- Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen
- Broker, dealer, dan penasihat investasi
Dari beberapa kasus di atas dapat disimpulkan bahwa perlunya
penerapan etika profesi ketika bekerja. Selama ini bukan berarti etika professi
tidak penting bahkan sejak awal professi akuntan sudah memiliki dan terus
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 23
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
menerus memperbaiki Kode Etik Professinya baik di USA maupun di
Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN
Pembahasan etika profesi akuntan di atas, mulai dari definisi, perilaku, kode
etik profesi, masalah – masalah yang di hadapi serta beberapa contoh kasus menjadi
hal yang sangat penting, tidak hanya untuk diketahui dan difahami, tetapi penting
untuk diaplikasikan.
Penerapan etika dalam profesi akuntan publik dilakukan untuk menghindari
berbagai kasus yang merugikan tidak hanya untuk citra pribadi akuntan tersebut ,
tetapi juga merugikan citra kantor dimana akuntan tersebut bekerja.
Oleh karena itu, seorang akuntan publik harus benar – benar menjadikan
kode etik profesi dari IAI sebagai pedoman dalam aktivitasnya sebagai seorang
akuntan tanpa mengurangi ketentuan yang sudah dijelaskan dalam kode etik tersebut.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 24
Seminar AkuntansiEtika Profesi Akuntan Publik
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht, W. Steve, 1992. Ethical Issues in the Practice of Accounting. South
Western Publishing Co.
Fakultas Ekonomi Prodi AkuntansiUniversitas Kuningan 25