Materi Seminar Akuntansi

29
Seminar Akuntansi Isu-isu yang berkaitan dengan Akuntansi Manajemen atau Sistem Pengenalian Manajemen Amandara Nityasewaka (F0312008) Annisa Aprilia P. (F0312016) Daisy Tisnadjaja (F0312037) Nur’aeni Hidayati (F0312089)

description

daftar jurnal SNA 14 Akuntansi Manajemen

Transcript of Materi Seminar Akuntansi

PowerPoint Presentation

Seminar AkuntansiIsu-isu yang berkaitan dengan Akuntansi Manajemen atau Sistem Pengenalian ManajemenAmandara Nityasewaka(F0312008)Annisa Aprilia P.(F0312016)Daisy Tisnadjaja (F0312037)Nuraeni Hidayati(F0312089)NO. 142OTORITAS ATASAN, RETALIASI DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAIFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU MANIPULASILAPORAN REALISASI ANGGARAN Penulis: Hafiez Sofyani dan Yulinda Devi PramitaKata Kunci: The authority of superiors,Retaliation, Locus of control, Fraudulent statementsKomentar: Peneletian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor stuasional berupaotoritas atasan dan ancaman pembalasan (retaliasi) serta faktor individual berupa locus of control terhadap perilaku kecurangan pelaporan laporan realisasi anggaran di lembaga pemerintahan.No. 143KETEPATAN WAKTU PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BEALANJA DAERAH PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIAPenulis : Sutaryo dan Okki CarolinaKata Kunci: angggaran pemerintah, karakteristik pemerintah daerah, karakteristsik legisltaf, ketepatan waktu pengesahan anggaran pemerintah daerah.Komentar : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah terhadap ketepatan waktu penetapan APBD pemerintah daerah di Indonesia. Ketepatan waktu penentapan APBD merupakan hal penting dalam pengelolaan keuangan daerah. Dengan APBD yang disusun dan ditetapkan secara tepat akan berkonsekuensi pada pelaksanaan anggaran yang tepat pula.No. 144KETERTERAPAN SAK ETAP PADA KOPERASI SERTA PERSEPSI PELAKU KOPERASI DAN AKUNTAN PENDIDIKPenulis: Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa dan IsnalitaKata Kunci : Akuntan pendidik, keterterapan, koperasi, persepsi, SAK ETAP.Komentar: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keterterapan SAK ETAP pada koperasi di Jawa Timur, mengetahui bagaimana persepsi kelompok pelaku koperasi dan kelompok akuntan pendidik terhadap penerapan SAK ETAP serta menguji ada atau tidaknya perbedaan persepsi antara dua kelompok tersebut. Pelaku koperasi, sebagai salah satu pihak pengguna SAK ETAP, sebaiknya harus memiliki kesadaran yang lebih baik lagi. Bagaimanapun juga, penyelenggaraan akuntansi sesuai dengan standar yang telah diberlakukan, dapat membawa dampak positif bagi entitas yang melakukannya.

No. 145PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIAPenulis: SyurmitaKata Kunci: Financial Distress, Kemandirian, Desentralisasi, Solvabilitas, Pemekaran Wilayah.Komentar: Financial Distress, Kemandirian, Desentralisasi, Solvabilitas, Pemekaran Wilayah.Penelitian ini bertujuanuntuk memprediksi kondisi kesulitan keuangan (financial distress) di Indonesia. Dimana, financial distress pada sektor swasta diartikan sebagai kegagalan dalam memenuhi komitmen keuangan, sedangkan pada penelitian ini financial distress diinterpretasikan sebagai ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan fasilitas pelayanan publik pada level yang layak.No.146HOUSEHOLD ACCOUNTING VALUES AND IMPLEMENTATION: AN INTERPRETIVE STUDYPenulis: Arief Prima Raharjo dan Ari KamayantiKata Kunci: Akuntansi Rumah Tangga, Akuntansi Keluarga, Keluarga Conjugal, Keluarga Extended, Bisnis Skala Mikro, Interpretif.Komentar: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan implementasi akuntansi rumah tangga pada keluarga conjugal dan keluarga extended yang memiliki bisnis berskala mikro menggunakan paradigma interpretif. Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai yang muncul pada praktek akuntansi rumah tangga seperti nilai kepercayaan dan religius (tidak mubazir, halal) menjadi dasar dari praktik akuntansi rumah tangga.No.147PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA, KARAKTERISTIK ORGANISASI DAN HASIL AUDIT BPKPenulis: Imam Arifin dan Debby FitriasariKata Kunci: audit findings, financial statement disclosure, ministries/agencies, organization characteristics.Komentar: Sesuai dengan tuntutan dari masyarakat dan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pemerintah diharuskan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good public governance), khususnya dalam hal pengelolaan keuangan negara. Kementerian/lembaga belum menyajikan seluruh informasi yang seharusnya diungkapkan dalam laporan keuangan.No.148PENGKLASTERAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK MEMAKSIMALKAN ANALISIS KONDISI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAHPenulis: Victoria K. Priyambodo dan Irwan Taufiq Ritonga.Kata Kunci: pengklasteran, kondisi keuangan, metode hierarki, k-means, pemerintah daerah.Komentar: Analisis kondisi keuangan pemerintah daerah akan lebih bermakna dan bermanfaat jika pemerintah daerah diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok dengan karakteristik yang sama. Di sisi lain, pengklasteran pemerintah daerah belum dikembangkan di Indonesia.No.149DETERMINAN PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI INTERNETPenulis: Mya Dewi Trisnawati dan Komarudin Achmad.Kata Kunci: Audit opinion, leverage, local government, political competition, publication of financial statements through the internet, size, type, wealth.Komentar: Diketahui bahwa kompetisi politik, ukuran pemda, rasio pembiayaan utang (leverage), dan kekayaan pemda terbukti berpengaruh terhadap publikasi laporan keuangan pemda melalui internet. Kompetisi politik yang tinggi mendorong pemda untuk mempublikasikan laporan keuangan untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan pengawasan oleh saingan politik dan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat.Nomor: 150Judul: PENGARUH KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, FAKTOR POLITIK DAN KETIDAKPATUHAN REGULASI TERHADAP OPINI AUDIT LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Penulis: AKHMAD HAFIDZAN ADZANI DAN DWI MARTANI Komentar:

Penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan pengaruh pembangunan manusia dan faktor politik terhadap opini audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa politik dinasti dan jangka waktu pemilihan kepala daerah memiliki dampak negatif terhadap opini audit. Di sisi lain, pembangunan manusia memiliki dampak positif terhadap opini audit pemerintah daerah.10Nomor: 151Judul: PRAKTIK BELANJA BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIAPenulis: Mahameru Rosy Rochmatullah Dan Agung Nur ProbohudonoKomentar: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pengalokasian belanja bantuan sosial pada Pemerintah daerah tingkat II di Indonesia. Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah Fenomena sosial yang ditemukan oleh Skoufias et al (2013). Fenomena sosial tersebut menunjukkan bahwa permasalahan bantuan/hibah sosial pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia terletak pada kebijakan pengalokasiannya. 11Nomor: 152Judul: DETERMINAN PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUNAN ANGGARAN (Studi Pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah) Penulis: Havid Sularso, Yanuar E. Restianto, dan Astari Elka IstiqomahKomentar:Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang menentukan perilaku oportunistik penyusunan APBD pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Motivasi yang mendasari penelitian ini karena secara faktual banyak penyimpangan(fraud) dalam penggunaan dana APBD, dimana penyimpangan tersebut diawali dari proses penyusunan anggaran yang ditengarai karena praktek perilaku oportunistik para pemangku kepentingan.12Nomor: 153Judul: PENGARUH PRINSIP KEADILAN, EFISIENSI, TRANSPARANSI, DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS SMK (Kajian Persepsi Guru SMK Se-Kabupaten Kendal)Penulis: Raeni dan Rediana SetiyaniKomentar: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh positif prinsip keadilan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan terhadap produktivitas SMK secara simultan maupun parsial. Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran pengelolaan keuangan masing-masing sekolah dan pengaruhnya secara parsial maupun silmultan terhadap produktivitas SMK sehingga dapat meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan masing-masing sekolah untuk mencapai produktivitas SMK.13Nomor: 154Judul: PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAHPenulis: Keterangan tidak tersedia dalam artikel ilmiah tersebutKomentar: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pemerintah daerah dalam menggunakan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kepentingan belanja modal serta menganalisis dampak penggunaan belanja tersebut terhadap peningkatan kualitas pembangunan manusia (yang dalam penelitian ini diukur melalui IPM). 14Nomor: 155Judul:PENGUNGKAPAN BELANJA BANTUAN SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBELUM DAN SESUDAH DISAHKANNYA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 32 TAHUN 2011 (Studi Pada Pemerintah Daerah di Sulawesi Tengah)Penulis: Ridwan dan Nurlaela MapparessaKomentar:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengungkapan belanja bantuan sosial dalam LKPD di Sulawesi Tengah sebelum dan sesudah disahkannya Permendagri No. 32 Tahun 2011 dan melihat perbandingan perbedaanya.15Nomor: 156Judul:PENGARUH PENERIMAAN DANA OTONOMI KHUSUS TERHADAP INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA DAN PAPUA BARAT DENGAN BELANJA MODAL SEBAGAI INTERVENINGPenulis: IMAM SUMARDJOKOKomentar:Rumusan masalah yang diteliti dalam studi ini adalah menguji apakah penerimaan dana otonomi khusus Provinsi Papua dan Papua Barat yang mulai diberlakukan sejak tahun 2002 memiliki pengaruh terhadap IPM baik secara langsung maupun tidak langsung melalui belanja modal APBD. IPM merupakan salah satu indikator dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. 16No. 157FAKTOR PENENTU ALOKASI BELANJA MODAL DALAM APBD PEMERINTAH PROVINSI Penulis : I Nyoman Darmayasa dan I Ketut Suandi Kata kunci : Capital Expenditure, Own Local Revenue (PAD),Shared Fund (DBH), General Purpose Grant (DAU), Spesial Pupose Grant (DAK), Personnel Expenditure Komentar :Artikel ini membahas dana yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur oleh pemerintah daerah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana alokasi umum dan dana bagi hasil yang berpengaruh positif terhadap belanja modal. Seharusnya belanja modal lebih berpusat pada penghasilan asli daerah daripada yang lain. Ada baiknya pemerintah daerah bisa mengendalikan belanjanya

No. 158PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TEKNIS DAN KEORGANISASIAN TERHADAP PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Pemda Sleman) Penulis : Warka SyachbraniKata kunci : Institutional Theory, Isomorphism, PLS Analysis, Public Performance Measurement System Komentar :Menurut kami perlu adanya kejelasan job description pada setiap karyawan di lembaga pemerintahan sehingga akan mempermudah dalam penilaian kinerja mereka. Selain itu perlu adanya reward atau insentif yang nantinya akan memotivasi para pekerja untuk bisa lebih baik lagi.No. 159PERILAKU LEGISLATIF DALAM PRAKTIK PENGANGGARAN DENGAN PENDEKATAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL (NILAI BUDAYA SASAK) Penulis : Lalu Takdir JumaidiKata kunci : Patut, Patuh, Patju, justice, balance, honesty, harmony, discipline, sincerity, pro poor Komentar :Menurut kami para pegawai pemerintahan adalah orang-orang yang mengabdi kepada masyarakat. Seharusnya mereka sudah sadar bahwa apapun yg mereka lakukan adalah untuk kebaikan masyarakat. Dalam pembuatan anggaran, sebaiknya ditentukan dahulu tujuan apa yang ingin dicapai dalam periode anggaran tersebut. Kemudia mulai menentukan strategi setelah itu dituangkan pada anggaran agar bisa di implementasi.No. 160INTERAKSI ANTARA BUDGETARY PARTICIPATION DAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: SURVEI PADA ORGANISASI PEMERINTAH DAERAH Penulis : Mirna Indriani dan NadirsyahKata kunci : Budgetary participation, management accounting system, managerial performance Komentar : Seharusnya penganggaran partisipatif memungkinkan adanya komunikasi antara atasan dan bahawan yang menjadikan bawahan (dimana akan melaksanakan perencanaan) lebih merasa memiliki pekerjaan tersebut. Namun menurut kami, hal tersebut akan susah diterapkan pada organisasi pemerintah karena masih adanya senioritas dari sisi jabatan. Sehingga penganggaran akan terpusat pada manajemen puncak saja

No. 161ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM PERFORMANCE- BASED BUDGETING TERHADAP PENGENDALIAN FISKAL DI NEGARA-NEGARA ASEAN Penulis : Andar Ristabet Hesda dan Dyah Setyaningrum Kata Kunci : ASEAN countries; fiscal control; performance-based budgeting; government spending Komentar :Penganggaran seharusnya membantu untuk mencapai cita-cita sebuah entitas. Apabila pada penerapannya penganggaran tersebut malah menimbulkan defisit, maka yang perlu ditinjau adalah implementasi dari penganggaran tersebut. Selain itu perlu adanya pengendalian dalam implementasi penganggaran, apabila memang diperlukan untuk revisi penganggaran agar tujuan tercapai maka lakukan saja.

No. 162PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU PEGAWAI PEMDA DENGAN KETIDAKPASTIAN TUGAS DAN JOB INSECURITY SEBAGAI VARIABEL MODERATING Penulis : Dila Mutiara Sari, Yuliansyah dan Lego WaspodoKata kunci : Environmental Uncertainty, Task Uncertainty, Job Insecurity, dysfunctional Behavior, public sector Komentar :Menurut kami, perlunya ada penanaman kesadaran pada setiap pegawai pemerintahan bahwa pemerintah ada untuk rakyat dan untuk membantu rakyat. Selain itu perlu juga adanya job description yang jelas dan juga sistem reward agar mereka termotivasi untuk bekerja dengan giat.No. 163PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI TRUST DAN SELF-EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Penulis : Kata kunci : Budgeting participation, interpersonal trust, self-efficacy, managerial performance, public sector Komentar :Apabila pelaksanaan dari penganggaran dilakukan dengan benar, maka akan menumbuhka kepercayaan pada pegawai bahwa ia dapat diandalkan. Kami setuju dengan artikel ini bahwa sebenarnya, partisipasi anggaran ini dapat membantu pemerintah untuk mencapai tujuannya. Di sisi lain, menurut kami dapat mengurangi adanya pegawai yang malas-malasan atau bertindak tidak sesuai, karena mereka paham akan tugasnya sendiriNo. 164ANGGARAN EMANSIPATORIS BERDIMENSI KETUHANAN SEBAGAI KRITIK IDEOLOGI ANGGARAN BERBASIS KINERJA Penulis : Sri PujiningsihKata kunci : Habermas, emancipatory budgeting, ideological critics, performance based budgeting Komentar :Indonesia merupakan negara yang menganut tinggi tentang agama. Dibuktikan oleh adanya sila nomor satu, Ketuhanan yang Maha Esa. Dengan adanya anggaran emansipatoris aan membantu para pegawai pemerintahan untuk berhati-hati dalam melakukan perencanaan dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh.Pilih salah artikel dari daftar yang anda buat dan identifikasi serta dapatkan artikel utama yang digunakan sebagai referensi oleh penulis artikel tersebut. Selanjutnya, bandingkan argumen penulis kedua artikel tersebut yang menyatakan bahwa isu penelitian merupakan isu kontemporer dan penting untuk diteliti. Jelaskan alasan anda memeilih artikel-artikel tersebut.

KETEPATAN WAKTU PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

SutaryoOkki CarolinaReferensi Utama:Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delays and Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 1, Hal 1-10.Sutaryo & Okki CarolinaAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah rencana keuangan tahunan. Penetapan APBD harus dilakukan tepat waktu agar program kegiatan dan pembangunan yang direncanakan terealisasi pada tahun anggaran sehingga pemberian pelayanan publik terhadap masyarakat dapat berjalan dengan lancar (keuda.kemendagri.go.id, Agustus 2013). Penetapan APBD diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 22 Tahun 2011 tentang pedoman penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2012 bahwa penetapan APBD 2012 paling lambat tanggal 31 Desember 2011. Di sisi lain, fenomena yang terjadi pada dua tahun terakhir ini pemerintah daerah belum mampu memenuhi tenggat waktu sebagaimana diatur di atas. Sistya RachmawatiKetepatwaktuan (timeliness) merupakan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatwaktuan (timeliness) dalam penyajian laporan keuangan kepada publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Ketua Bapepam No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala.Pentingnya publikasi laporan keuangan auditan sebagai informasi yang sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis di Pasar Modal, rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan yang turut mempengaruhi manfaat informasi laporan keuangan auditan yang dipublikasikan serta faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delay dan Timeliness,Alasan memilih Artikel:Artikel dan Referensi Utama memiliki objek yang berbeda namun subjeknya sama yaitu Ketepatan waktu. Ketepatan Waktu penetapan anggaran atau dalam penyampaian laporan keuangan adalah penting untuk dilakukan karena menyangkut pihak ketiga