tugas sejarah jawa 1

28
Sejarah Pulau Jawa, Batas – Batas Wilayah dan Pembagian Pulau Jawa, serta Watak Orang – Orang Jawa kuno SEJARAH JAWA

description

jawa kuno

Transcript of tugas sejarah jawa 1

Page 1: tugas sejarah jawa 1

Sejarah Pulau Jawa, Batas – Batas Wilayah dan Pembagian Pulau Jawa,

serta Watak Orang – Orang Jawa kuno

SEJARAH JAWA

Page 2: tugas sejarah jawa 1

PETA PULAU JAWA ZAMAN

KUNO

Sebelum dihuni

manusia, bumi

Jawa telah dihuni

oleh golongan

dewa-dewi dan

makhluk halus

lainnya. Salah

satu putra Sang

Hyang Jagad

Girinata, yaitu

Bathara Wisnu,

turun ke

arcapada lalu

kawin dengan

Pratiwi, dewinya

bumi…

Page 3: tugas sejarah jawa 1

Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan

selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara, yang bertabrakan dengan lempengan

sebelah utara.

Proses tersebut terjadi pada 20-36 juta tahun yang silam. Anak benua yang di selatan sebagian terendam air laut, sehingga yang muncul di permukaan adalah gugusan-gugusan pulau yang merupakan mata rantai

gunung berapi. Gugusan pulau-pulau di Asia Tenggara, yang sebagian adalah Nuswantoro (Nusantara), yang

pada zaman dahulu disebut Sweta Dwipa.Dari bagian daratan ini salah satunya adalah gugusan anak benua yang disebut Jawata, yang satu potongan

bagiannya adalah pulau Jawa.

SEJARAH PULAU JAWA

Page 4: tugas sejarah jawa 1

Pulau Jawa luasnya 127.000 Km persegi, memanjang dari barat ke timur lebih kurang 

1.000km. Bentuknya yang memanjang dan sempit karena kedudukannya ada dalam

suatu geosinklinal muda dan jalur orogenetik dengan vulkanisme kuat. Pulau Jawa

merupakan bagian dari sistem Pegunungan Sunda yang memanjang dari timur : Busur Banda-sepanjang Kepulauan Sunda Kecil-

Pulau Jawa-Pulau Sumatera-Pulau Andaman-Pulau Nikobar-Arakan Yoma(di Myanmar)

yang di sini bertemu dengan Sistem Himalaya dengan sudut yang tajam

KEADAAN PULAU JAWA

Page 5: tugas sejarah jawa 1

Pulau Jawa terletak di bagian selatan wilayah Indonesia. Wilayah sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan

dengan Selat Bali, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, dan sebelah Barat

berbatasan dengan Selat Sunda. Wilayah Pulau Jawa memanjang ke arah Timur dan Barat sejauh 1050 Km (sekitar 650 mil). Adapun

lebar maksimal, terletak pada garis pararel ke-5 dan ke-10 dari garis lintang Selatan,

mencapai 204 Km (sekitar 127 mil). Secara geografi, Pulau Jawa terletak pada 5’ - 10’ LS

dan 105 ‘ – 115’ BT. Memiliki luas sekitar 139.000 Km2

LETAK GEOGRAFIS PULAU JAWA

Page 6: tugas sejarah jawa 1
Page 7: tugas sejarah jawa 1
Page 8: tugas sejarah jawa 1

Menurut budiono (2008:66), “tanah Jawa ini meliputi 3 wilayah provinsi, yakni Jawa tengah, daerah istimewa

yogyakarta dan Jawa timur”.Secara fisiologis Pulau Jawa dapat dibedakan menjadi tiga zone yang memanjang dari Barat-Timur secara Paralel. Ketiga zone tersebut adalah sebagai berikut:Zone SelatanZone TengahZone Utara

Disamping pembagian Pulau Jawa di atas, deskripsi selanjutnya Pulau Jawa dibagi atas tiga bagian yaitu bagian

timur yang membentang dari Semarang ke arah timur, disebut Jawa timur, bagian tengah yang membentang antara

Cirebon dan Semarang, disebut Jawa tengah, dan bagian yang membentang dari Cirebon ke arah barat disebut Jawa

Barat.

WILAYAH BAGIAN PULAU JAWA

Page 9: tugas sejarah jawa 1

Pada tengah hari, khususnya di daerah dataran rendah, temperatur udara di Pulau Jawa relatif sama tingginya, sekitar 37 º C (99 ºF) dengan kelembapan relatif yang

seringkali melebihi 80 persen. Untuk wilayah dengan ketinggian di atas 610 meter, syarat-syarat iklim yang hangat dan dingin berlaku

di sini. Rata-rata curah hujan tahunan di Pulau Jawa menunjukkan 2030 mm (sekitar

80 inci). Akan tetapi, dengan kondisi wilayah yang cukup luas, jumlah curah hujan pun bervariasi antara suatu wilayah dengan

wilayah lainnya

IKLIM

Page 10: tugas sejarah jawa 1

Ekonomi pada zaman kuno tidak menentu, masyarakat pada zaman ini hidup berpindah-pindah dan memenuhi semua kebutuhannya dari alam. Dengan semakin meningkatnya peradaban manusia pada zaman kuno yang dibuktikan dengan ditemukannya alat-alat

serta sistem tata hidup yang lebih baik, misal : adanya sistem barter (tukar menukar

barang), cara hidup berburu dan meramu berubah menjadi bercocok tanam di ladang atau sawah, dan kehidupan mulai menetap. Ekonomi masyarakat Jawa kuno pada waktu

itu berangsur-angsur menjadi lebih baik

EKONOMI

Page 11: tugas sejarah jawa 1

Bentuk kemasyarakatan Jawa secara historis-sosiologis pada dasarnya terdiri dari

masyarakat kekeluargaan, masyarakat gotong royong, dan masyarakat ketuhanan. Masyarakat Jawa pada masa lalu bukanlah

merupakan sekumpulan manusia yang menghubungkan individu satu dengan

lainnya dan individu satu dengan masyarakat, akan tetapi merupakan suatu kesatuan yang lekat terikat satu sama lain oleh norma – norma hidup karena sejarah,

tradisi, maupun religi. Sebagai umat terkecil dalam masyarakat adalah hidup

kekeluargaan.

SOSIAL

Page 12: tugas sejarah jawa 1

Secara antropologi budaya, yang disebut suku bangsa Jawa adalah orang – orang

yang secara turun – temurun menggunakan bahasa Jawa dengan berbagai ragam

dialeknya dalam kehidupan keseharian, dan bertempat tinggal di wilayah Jawa tengah,

daerah istimewa Yogyakarta dan Jawa timur, serta mereka yang berasal dari ketiga

wilayah tersebut. Wilayah kediaman suku bangsa Jawa biasa disebut sebagai tanah

Jawa. ( Budiono, 2008:65 )

ORANG JAWA

Page 13: tugas sejarah jawa 1
Page 14: tugas sejarah jawa 1

Menurut Dr. J. L. Brandes, 10 unsur kebudayaan yang dimiliki oleh orang Jawa antara lain:

Bercocok tanam dan bersawahMengenal permainan wayangMengenal seni gamelanMengenal seni membatikPola susunan masyarakat MacapatMengenal alat tukar dalam perdaganganMampu membuat barang-barang dari logamMemiliki kemampuan yang tinggi dalam

pelayaranMengenal pengetahuan astronomiMengenal masyarakat yang teratur

KEBUDAYAAN ASLI PULAU JAWA

Page 15: tugas sejarah jawa 1

Bercocok tanam dan bersawah

Cara bercocok tanam yang

pertama dilakukan, yaitu

dengan sistem berladang.

Lama kelamaan sistem ini

berubah menjadi bersawah.

Cara bercocok tanam

dengan bersawah kemudian

menjadi bagian dari hidup

mereka. Berkenaan dengan

hal itu, mereka berusaha

mencari tempat tinggal dan

tempat bercocok tanam yang

terletak disepanjang aliran

sungai. Akhirnya, mereka

mampu mengatur tata air

melalui irigasi sederhana.

Mereka juga dapat

menentukan jenis tanaman

apa yang cocok ditanam

pada suatu musim.

Page 16: tugas sejarah jawa 1

Mengenal permainan wayang

Bermula dari

kepercayaan

Animisme.

Dimainkan pada

malam hari oleh

Dalang menggunakan

Boneka sebagai

penjelamaan roh

nenek moyang.

Biasanya berisi

petuah, nasihat

kepada penonton

Page 17: tugas sejarah jawa 1

Mengenal seni gamelan

Digunakan untuk

mengiringi

pertunjukan

wayang dan juga

mengiringi

pelaksanaan

upacara. Alat yang

dipakai misalnya

Bonang, Kempul,

Saron, Gendang,

Gendher, dll

Page 18: tugas sejarah jawa 1

Mengenal seni membatik

Berupa

kepandaian

menghias kain

dengan

menggunakan

canthing. Motif

biasanya

menggambarkan

alam sekitar

Page 19: tugas sejarah jawa 1

Pola susunan masyarakat Macapat

Sistem macapat merupakan

suatu tatacara yang

didasarkan pada jumlah

empat dan pusat pemerintah

terletak di tengah-tengah

wilayah yang dikuasainya.

Pada pusat pemerintahan

terdapat tanah lapang (alun-

alun) dan di empat penjuru

terdapat bangunan-

bangunan yang penting

seperti keraton, tempat

pemujaan, pasar, penjara.

Susunan seperti itu masih

banyak ditemukan pada

kota-kota lama

Page 20: tugas sejarah jawa 1

Mengenal alat tukar dalam perdagangan

Page 21: tugas sejarah jawa 1

Mampu membuat barang-barang dari

logam

Ada dua (2) teknik

yang digunakan

dalam membuat

barang dari logam,

yaitu :

Bivalve, memakai

cetakan dari

tanah liat yang

dibakar

A Cire Perdue,

memakai

cetakan dari lilin

Page 22: tugas sejarah jawa 1

Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran

Page 23: tugas sejarah jawa 1

Mengenal pengetahuan astronomi

Pengetahuan

tentang astronomi

sangat penting

dalam kehidupan

mereka terutama

pada saat berlayar

waktu malam

hari. Astronomi

juga, penting

artinya dalam

menentukan

musim untuk

keperluan

pertanian

Page 24: tugas sejarah jawa 1

Mengenal masyarakat yang teraturDalam kehidupan kelompok masyarakat

yang sudah menetap diperlukan adanya

aturan-aturan dalam masyarakat. Pada

masyarakat dari desa-desa kuno di

Indonesia telah memiliki aturan

kehidupan yang demokratis. Hal ini

dapat ditunjukkan dalam musyawarah

dan mufakat memilih seorang pemimpin.

Seorang pemimpin yang dipilih itu

diharapkan dapat melindungi

masyarakat dari gangguan masyarakat

luar maupun roh jahat dan dapat

mengatur masyarakat dengan baik. Bila

seorang pemimpin meninggal,

makamnya dipuja oleh penduduk daerah

itu

Page 25: tugas sejarah jawa 1

Sebagai orang Jawa mesti mampu “menempatkan” orang pada “tempat”-nya. Artinya, harus menjaga perasaan orang lain.

Mungkin ada juga hubungan dengan pemeo “Hargailah orang lain sebagaimana Anda ingin dihargai”. Itu pula barangkali yang

menjadi sebab orang Jawa amat sangat memerhatikan orang lain. Memerhatikan pendapat mereka tentang dirinya. Menjaga agar diri

sendiri senantiasa terlihat wajar di mata mereka. Dalam tahap kritis, ada semacam “sikap menggantung” kepada orang lain.

Tentu etika sopan-santun itu bakal sangat memprihatinkan manakala diterapkan melebihi kadar yang seharusnya. Akan muncul

sikap penghambaan, sembah-menyembah, kepada manusia, ketidakterusterangan, dan sebagainya.

Feodalisme, sembah-menyembah kepada sesama itu, murni

merupakan pribadi nenek-moyang orang Jawa sendiri. Feodalisme Jawa yang memiliki nilai kebudayaan yang direproduksi dan

diwariskan secara turun temurun. Feodalisme Jawa dibangun atas kekuasaan penguasa didasarkan atas jumlah pengikut dan diikat

oleh konsep bersatunya kawula dan gusti, atau bawahan dan atasan.

FEODALISTIK

Page 26: tugas sejarah jawa 1

Suku bangsa Jawa pada hakikatnya adalah masyarakat berketuhanan ( sosio religious).

Sejarah Jawa mencatat, sejak zaman purba orang Jawa telah memiliki pandangan hidup yang

mempercayai hal yang gaib, dalam arti meyakini adanya kekuatan rahasia yang kasat mata dan

dapat mempengaruhi kehidupan manusia di dunia ini ( budiono, 2008:70).

Pemikiran yang bersifat religious-magis ini secara umum dapat berupa kepercayaan yang di sebut

animisme-dinamisme dan bisa berupa totemisme. Adanya proses ritual-ritual tertentu membuktikan

kepercayaan animisme dan dinamisme telah tumbuh dan berkembang pesat di sekitar

lingkungan manusia masa lalu.

KEAGAMAAN

Page 27: tugas sejarah jawa 1
Page 28: tugas sejarah jawa 1

Fatalistik mempunyai pengertian budaya lama yang sudah tidak relevan lagi digunakan saat ini. Anggapan sebagian orang bahwa budaya lama yang ditinggalkan oleh nenek moyang, kolot dan tidak bisa ber-asimilasi dengan budaya yang berkembang saat ini, sehingga budaya itu cenderung ditinggalkan. Rapuhnya filterisasi akan percampuran budaya asing yang masuk semakin menggerus dan menyudutkan budaya asli jawa. Berikut adalah beberapa contoh kebudayaan jawa yang dianggap oleh sebagian orang tidak relevan lagi dengan kemajuan zaman, antara lain : Benda – benda yang dianggap keramat bagi masyarakat jawa kuno

(tombak bertuah, ajimat – ajimat, rajah/mantra,dll), pada zaman sekarang keberadaannya sudah mulai berkurang bahkan yang memilikinya bukan memanfaatkannya untuk mencari ketenaran atau pamer kesaktian, akan tetapi hanya menjadi benda untuk koleksi semata.

Kebudayaan jawa yang mengakibatkan rendahnya kedudukan wanita di mata pria. Angapan orang jawa kuno bahwa wanita hanya sebagai “konco wingking” dan tidak boleh bekerja atau beraktifitas seperti pria, sangat jauh berbeda dengan zaman sekarang dimana kedudukan wanita sama dengan pria (emansipasi wanita), bisa bekerja dan beraktivitas sama bahkan melebihi seorang pria.

Pada zaman masyarakat jawa kuno seorang Raja dianggap sebagai titisan dewa, dan disembah oleh para bawahannya. Sedangkan pada zaman sekarang seorang Raja hanya sebagai title ataupun gelar semata dan kurang dihargai oleh masyarakat luas

FATALISTIK