tugas saraf

download tugas saraf

of 16

description

tes

Transcript of tugas saraf

penyakit meniere adalah gangguan kronis saluran semisirkular dan labirin telinga dalam, tampak berhubungan dengan over produksi endolimfe di telinga dalam ( Elizabeth J Corwin : 2009 ).Penyakit Maniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan mempunyai trias gejala yang khas, yaitu gangguan pendengaran, tinnitus dan serangan vertigo (Kapita Selekta Edisi 3).Penyakit Mnire adalah penyakit telinga batin yang mempengaruhi tekanan fluida endolymphatic dalam bagian-bagian yang lebih dalam telinga yang bertanggung jawab untuk keseimbangan dan mendengar fungsi. Gejala biasanya mempengaruhi fungsi-fungsi ini dan mungkin berbeda dari orang ke orang. (Ananya Mandal : 2013)

Tipemenieredisease1. Penyakit Meniere vestibularPenyakit Meniere vestibular ditandai dengan adanya vertigo episodic sehubungan dengan tekanan dalam telinga tanpa gejala koklear. Tanda dan gejala:a) Vertigo hanya bersifat episodicb) Penurunan respons vestibuler atau tak ada respons total pada telinga yang sakitc) Tak ada gejala kokleard) Tak ada kehilangan pendengaran objektife) Kelak dapat mengalami gejala dan tanda koklear2. Penyakit Meniere klasik, Tanda dan gejala:a) Mengeluh vertigob) Kehilangan pendengaran sensorineural berfluktuasic) tinnitusd) Penyakit Meniere koklea3. Penyakit Meniere kokleaPenyakit Meniere koklea dikenali dengan adanya kehilangan pendengaran sensorineural progresif sehubungan dengan tnitus dan tekanan dalam telinga tanpa temuan atau gejala vestibuler. Tanda dan gejala:a) Kehilangan pendengaran berfluktuasib) Tekanan atau rasa penuh auralc) Tinnitusd) Kehilangan pendengaran terlihat pada hasil ujie) Tak ada vertigof) Uji labirin vestibuler normalg) Kelak akan menderita gejala dan tanda vestibuler ( Nn: 2011)Tingkat derajat keparahan penyakit Meniere ;1. Derajat I :Gejala awal berupa vertigo yang disertai mual dan muntah. Gangguan vagal seperti pucat dan berkeringat dapat terjadi. Sebelum gejala vertigo menyerang, pasien dapat merasakan sensasi di telinga yang berlangsung selama 20 menit hingga beberapa jam. Diantara, pasien sama sekali normal.2. Derajat II :Gangguan pendengaran semakin menjadi-jadi dan berfluktuasi. Muncul gejala tuli sensorineural terhadap frekuensi rendah.3. Derajat III :Gangguan pendengaran tidak lagi berfluktuasi namun progresif memburuk. Kali ini mengenai kedua telinga sehingga pasien seolah mengalami tuli total. Vertigo mulai berkurang atau menghilang. (Nuzulul Zulkarnain Haq : 2009)

EtiologiMenierePenyebab pasti dari penyakit Meniere sampai sekarang belum diketahui secara pasti, banyak ahli mempunyai pendapat yang berbeda. Sampai saat ini dianggap penyebab dari penyakit ini disebabkan karena adanya gangguan dalam fisiologi sistem endolimfe yang dikenal dengan hidrops endolimfe, yaitu suatu keadaan dimana jumlah cairan endolimfe mendadak meningkat sehingga mengakibakan dilatasi dari skala media. Tetapi, penyebab hidrops endolimfe sampai saat ini belum dapat dipastikan. Ada beberapa anggapan mengenai penyebab terjadinya hidrops, antara lain :1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri2. Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan endolimfa5. Infeksi telinga tengah6. Infeksi traktus respiratorius bagian atas7. Trauma kepala8. Konsumsi kafein dan makanan yang mengandung garam tinggi9. Konsumsi aspirin, alkohol, dan rokok yang berkepanjangan10. Infeksi virus golongan herpesviridae11. Herediter

Berikut akan dijelaskan mengenai penyebab yang dianggap dapat mencetuskan penyakit Meniere:1. Virus Herpes (HSV)Herpes virus banyak ditemukan pada pasien Meniere. Pernah ada laporan bahwa 12 dari 16 pasien Meniere terdapat DNA virus herpes simpleks pada sakus endolimfatikusnya. Selain itu pernah dilaporkan juga pada pasien Meniere yang diberi terapi antivirus terdapat perbaikan. Tetapi anggapan ini belum dapat dibuktikan seluruhnya karena masih perlu penelitian yang lebih lanjut.2. HerediterPada penelitian didapatkan 1 dari 3 orang pasien mempunyai orang tua yang menderita penyakit Meniere juga. Predisposisi herediter dianggap mempunyai hubungan dengan kelainan anatomis saluran endolimfatikus atau kelainan dalam sistem imunnya.3. AlergiPada pasien Meniere didapatkan bahwa 30% diantaranya mempunyai alergi terhadap makanan. Hubungan antara alergi dengan panyakit Meniere adalah sebagai berikut : Sakus endolimfatikus mungkin menjadi organ target dari mediator yang dilepaskan pada saat tubuh mengadakan reaksi terhadap makanan tertentu. Kompleks antigen-antibodi mungkin menggangu dari kemampuan filtrasi dari sakus endolimfatikus. Ada hubungan antara alergi dan infeksi virus yang menyebabkan hidrops dari sakus endolimfatikus4. Trauma kepalaJaringan parut akibat trauma pada telinga dalam dianggap dapat menggangu aliran hidrodinamik dari endolimfatikus. Anggapan ini diperkuat dengan adanya pasien Meniere yang mempunyai riwayat fraktur tulang temporal.5. AutoimunAda pula anggapan dari ahli yang menyatakan bahwa hidrops endolimfe bukan merupakan penyebab dari penyakit Meniere. Ini dikatakan oleh Honrubia pada tahun 1999 dan Rauch pada tahun 2001 bahwa pada penelitian otopsi ditemukan hidrops endolimfe pada 6% dari orang yang tidak menderita penyakit Meniere. Penelitian yang banyak dilakukan sekarang difokuskan pada fungsi imunologik pada sakus endolimfatikus. Beberapa ahli berpendapat penyakit Meniere diakibatkan oleh gangguan autoimun. Brenner yang melakukan penelitian pada tahun 2004 mengatakan bahwa pada sekitar 25 % penderita penyakit Meniere didapatkan juga penyakit autoimun terhadap tiroid. Selain itu Ruckenstein pada tahun 2002 juga mendapatkan pada sekitar 40 % pasien penderita penyakit Meniere didapatkan hasil yang positif pada pemeriksaan autoimun darah seperti Rheumatoid factor, Antibodi antiphospholipid dan Anti Sjoegren. (Nuzulul Zulkarnain Haq : 2009)

Manifestasi KlinisMeniereTerdapat trias atau sindrom meniere yaitu :1. Vertigo / pusing parahTerjadi karena tekanan di dalam labirin membranous dan aparat vestibular. Vertigo parah yang menghasilkan jatuh disebut "drop serangan". Serangan vertigo mungkin berlangsung selama beberapa menit hingga 2 hingga 3 jam pada satu waktu. Seiring dengan vertigo ada gejala fisik terkait seperti mual, muntah, berkeringat, diare dan/atau Palpitasi atau harga pulsa yang cepat.2. TinnitusDidefinisikan sebagai perasaan kebisingan latar belakang di salah satu atau kedua telinga atau di kepala di mana tidak ada sumber luar kebisingan. Kebisingan mungkin rendah bersenandung, dering, berdengung, whooshing atau mengklik suara. Ini dapat menjadi sangat mengganggu dan sering mengganggu tidur dan konsentrasi.3. Hilangnya pendengaran ( tuli sensorial)Hal ini dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga. Hilangnya mendengar biasanya mempengaruhi suara bernada rendah pertama. ( Soepardi, Efiaty Arsyad, dkk : 2007 )

PatofisiologiPenyakit Meniere disebabkan oleh penumpukan cairan dalam kompartemen dari telinga bagian dalam, yang disebut labirin. labirin berisi organ keseimbangan (saluran setengah lingkaran dan organ otolithic) dan pendengaran (koklea). Hal ini memiliki dua bagian: labirin tulang dan labirin membran. Labirin membran diisi dengan cairan yang disebut endolymph, di organ keseimbangan, merangsang reseptor sebagai benda bergerak. Reseptor kemudian mengirimkan sinyal ke otak tentang posisi tubuh dan gerakan. Pada koklea, cairan yang dikompresi dalam merespon suara getaran, yang merangsang sel-sel indera yang mengirimkan sinyal ke otak. Pada penyakit Meniere, penumpukan endolymph di labirin mengganggu sinyal keseimbangan dan normal pendengaran antara telinga bagian dalam dan otak. Kelainan ini menyebabkan gejala vertigo dan lain dari penyakit Meniere. Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan cairan telinga tengah yang abnormal yang disebabkan oleh malapsorbsi dalam sakus endolimfatikus. Namun, ada bukti menunjukkan bahwa banyak orang yang menderita penyakit Meniere mengalami sumbatan pada duktus endolimfatikus. Apapun penyebabnya, selalu terjadi hidrops endolimfatikus, yang merupakan pelebaran ruang endolimfatikus. Baik peningkatan tekanan dalam sistem ataupun ruptur membran telinga dalam dapat terjadi dan menimbulkan gejala Meniere. (Nn : 2010)

KomplikasiMeniere1. Neuronitis vestibularis.2. Labirinitis.3. Tuli total.4. Vertigo posisi paroksimal jinak (VJJP).5. Vertigoservical. (NNn:2011)

Pathway (terlampir)Meniere

I. Pemeriksaan PenunjangMeniere1. Tes gliserinPasien diberikan minuman gliserin 1,2 ml/kg BB setelah diperiksa tes kalori dan audiogram.setelah dua jam diperiksa kembali dan dibandingkan.2. Audiogram :tuli sensorineural,terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutinen.3. ElektrokokleografiMenunjukkan abnormalitas pada 60% pasien yang menderita penyakit meniere.4. Elektronistagmogram bisa normal atau menunjukkan penurunan respons vestibuler.5. CT scan atau MRI kepala6. Elektroensefalografi7. Stimulasi kalorik (Jefri K. Hasan : 2012)

J. PenatalaksanaanMeniere1. Medisa. Terapi1) Terapi Medis ProfilaksisTerapi medis diarahkan untuk mengatasi proses penyakit yang mendasarinya atau mengontrol serangan vertigo selama eksaserbasi penyakit.a) VasodilatorVasidilator yang sering digunakan adalah Betahistin HCl 8 mg 3 kali sehari, jika tidak terdapat ulkus peptikum. Alternatif lain adalah asam nikotinat, histamine dan siklandelat. Vasodilator digunakan akibat gangguan pada endolimfe oleh kelainan vaskuler.b) AntikolinergikProbantin telah digunakan sebagai terapi meniere karena teori bahwa hidrops endolimfatik disebabkan oleh disfungsi susunan saraf autonom di telinga dalam.c) Penggunaan Hormon TiroidPenggunan hormone tiroid didasrkan atas teori bahwa hipotiroidisme ringan adalah termasuk penyebab hidrops endolimfatik.d) Pemberian VitaminPemberian vitamin berdasarkan atas teori bahwa penyakit meniere akibat defisiensi vitamin. Vitamin yang biasa diberikan adalah vitamin B kompleks, asam askorbat dan senyawa sitrus bio-flavonoid (Lipoflavonoid).e) Diet rendah garam dan Pemberian diureticDiet rendah garam dan pemberian diuretic dimaksudkan adalah agar menurunkan jumlah cairan tubuh dengan harapan juga menurunkan cairan endolimfe.f) Program pantang makananTerapi ini kadang digunakan pada meniere yang bias disebabkan akibat terjadinya suatu alergi makanan.2) Terapi SimtomatikTerapi simtomatik ditujukan untukl menghentikan atau mengurangi hebatnya serangan vertigo dan tanpa berdalih berusaha mengoreksi sebab dasar penyakit Meniere.

a) SedativeSedative dalam dosis ringan seperti fenobirtal atau trankulizer seperti diazepam (Valium) sering menolong pasien rileks dan menurunkan frekuensi serangan vertigo.b) Antihistamine dan antiemeticAntihistamin dan antiemetic tertentu efektif menghentikan atau mengurangi keparahn seringan vertigo pada pasien Meniere. Antihistamin yang sering diberikan adalah dimenhidrinat (dramamine) dan siklizin (Marezine). Sedangkan antiemetic yang biasa digunakan adalah antiemetic diferidol.c) Depresan vestibulerDepresan vestibuler digunakan unruk mencegah atau mengurangi keparahan serangan vertigo dan untuk terapi pasien selama eksaserbasi penyakit ini sampai terjadi remisi spontan.b. PembedahanPembedahan dianjurkan jika gejalanya tidak dapat diatasi dengan terapi. Prosedur pembedahan konservatif, misalnya operasi dekompresi salus endolimfatikus, ditujukan untuk mempertahankan pendengaran pad telinga yang mengalami gangguan. Tindakan ini mengandung sedikit resiko menyebabkan kerusakan pendengaran dan betujuab ubtuk mengatasi serangan vertigo, serta dapat mencegah penyakit Meniere. Pembedahan dibagi menjadi 3 kelompok : bedah destruktif, bedah destruktif sebagian dan bedah nondestruktif.c. LabirinektomiLabirinektomi atau destruksi total pada labirintus membranaseus, merupakan jaminan pasti untuk menyembuhkan vertigo pada penyakit Meniere, tetapi terpaksa harus mengorbankan pendengaran secar total pada telinga yang bersangkutan. Tindakan ini boleh dipertimbangkan bila kehilangan pendengaran pada salah satu telinga sudah demikian berat sedang telinga yang satu lagi masih mampu mempertahankan fungsi normalnya. (Nuzulul Zulkarnain Haq : 2009)2. Manajemen DietBanyak pasien dapat mengontrol gejala dengan mematuhi diet rendah garam (2000 mg/hari). Jumlah natrium merupaka salah satu faktor yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan ciran dapat memutuskan keseimbangan halus antara endolimfe dan perilimfe di dalam telinga dalam.Garam Natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian pada waktu memasak atau mengolah. Makanan berasal dari hewan biasanya lebih banyak mengandung garam Natrium daripada makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan.Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa ikatan : natrium Chlorida atau garam dapur, soda kue, Natrium Benzoat atau senyawa yang digunakan untuk mengawetkan daging seperti cornet beef.Makanan yang diperbolehkan adalah:a. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuh, seperti yang biasa kita konsumsi yaitu antara lain :1) Beras, kentang, ubi, mie tawar, maezena, hunkwee, terigu, gula pasir.2) Kacang-kacangan dan hasil oleh kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.3) Sayuran dan buah-buahan4) Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur.5) Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas.b. Makanan yang perlu dibatasi:Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam Natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti :1) Roti biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.2) Dendeng, abon, corned beef, daging asap, bacon, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asing, telur pindang.3) Acar, asinan sayuran dalam kaleng.4) Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.5) Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, taoco, tomato ketcup.6) Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium. Sebaiknya bahan makanan ini dihindarkan.7) Kafein dan nikotin merupakan stimulan vasoaktif, dan menghindari kedua zat tersebut dapat mengurangi gejala. Ada kepercayaan bahwa serangan vertigo dipicu oleh reaksi alergi terhadap ragi dalam alkohol dan bukan karena alkoholnya. (Jefri K. Hasan : 2012)

BAB IIIASUHAN KEPERAWATANMeniere

A. Pengkajian1. Identitas KlienNama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,umur, pekerjaan, nama ayah/ ibu, pekerjaan, alamat, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir.2. Riwayat Sakit dan Kesehatana. Keluhan Utamab. Riwayat Penyakit Sekarangc. Riwayat Penyakit dahulud. Riwayat Keluargae. Riwayat Pengobatan3. Observasi Dan Pemeriksaan Fisika. Keadaan Umumb. Tanda-Tanda Vital : Suhu, nadi, tekanan darah, dan respiratory rate (RR).c. Pemeriksaan pendengaranTes WeberTes RinneTes Swabachd. Pemeriksaan per sistem :B1 : Breathing (Sistem Pernapasan) Bentuk dada Pola nafas Suara napas Retraksi otot bantu napas Alat bantu pernapasanB2 : Blood (Sistem Kardiovaskular)Irama jantungAkralTekanan darahB3 : Brain (Sistem Persyarafan)Tinitus, penurunan pendengaran, vertigoB4 : Bladder (Sistem Perkemihan)B5 : Bowell (Sistem Pencernaan)Asupan nutrisi : terganggu akibat mual, muntah dan anoreksiaB6 : Bone (Sistem Integumen dan Muskuloskeletal)Turgor kulit : menurunMobilitas fisik : lemah, malaise

B. Diagnosa dan Intervensi KeperawatanMeniere1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran.Tujuan: Gangguan persepsi sensori dapat teratasi.Kriteria Hasil :a. Rasa berdenging dapat hilang/berkurang.b. Komunikasi efektif antara klien, keluarga dan tenaga kesehatan.Intervensi :a. Monitor tingkat kelemahan persepsi klienRasional: mengusahankan mobilitas fisik yang sesuai dengan kebutuhan klien.b. Memperbaiki komunikasi seperti berbicara dengan tegas dan jelas.Rasional: menjaga privasi klien dan keluargac. Ajarkan cara berkomunikasi yang tepat yaitu menggunakan tanda nonverbal seperti ekspresi wajah, menunjukkan dengan sikap tubuh.Rasional: putuskan solusi bersama agar klien dan perawat dapat berkomunikasi dengan efektif.d. Mengurangi kegaduhan lingkungan.Rasional : memberikan kenyamanan kepada pasien.2. Resiko cedera b/d perubahn mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo.Tujuan :a. Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dan/jatuh .Kriteria hasil :a. Tidak mengalami jatuh akibat gagguan keseimbangan.b. Ketakutan dan ansietas berkurangc. Melakukan latihan sesuai ketentuand. Mengenali sifat rasa penuh atau rasa tekanan di dalam telinga yang terjadi sebelum serangane. Segera melakukan posisi horizontal saat pusingf. Menjaga kepala tetap diam saat pusingg. Menggunakn obat yang diresepkan secara baikh. Melaporkan upaya yang dapat mengurangi vertigo.Intervensi :a. Kaji vertigo yang meliputi riwayat, amitan, gambaran serangan, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh di telinga.Rasional : Riwayat memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya.b. Kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari.Rasional : Luasnya ketidakmampuan menurunkan resiko jatuh.c. Ajarkan atau tekankan terapi vestibular/keseimbangan sesuai ketentuan.Rasional : Latihan mempercepat kompensasi labirin yang dapat mengurangi vertigo dan gangguan cara jalan.d. Berikan atau ajari cara pemberian obat anti vertigo aaaaaadan atau obat peneang vestibular serta beri petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya.Rasional :Menghilangkan gejala akut vertigo.e. Dorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing,dengan pagar tempat tidur dinaikkan.f. Rasional :Mengurangi kemungkinan jatuh dan cedera.g. Letakkan bantal pada kedua sisi kepal untuk membatasi gerakkan.Rasional :Gerakkan akan memperberat vertigo.h. Bantu pasien mencari dan menetukan aura (adanya gejala aural) yang mendahului terjadinya setiap serangan.Rasional : Pengenalan aura dapat membantu mengetahui saat perlunya memakai obat sebelum terjadi serangan sehingga dapat meminimalkan beratnya efek.i. Anjurkan pasien tetap membuka matanya dan memandang lurus ke depan ketika berbaring dan mengalami vertigo.Rasional : Perasaan vertigo berkurang dan gerakan mengalami deslerasi bila mata tetap di jaga pada posisi yang tetap.3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah.Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhiKriteria hasil :a. Menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan.b. Tidak mengalami mual dan muntahc. Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.Intervensi:a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.Rasional : mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensib. Observasi dan catat masukkan makanan pasien.Rasional : mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.c. Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara waktu makan.Rasional : menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan.d. Berikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka,Rasional : meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik perawatan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh/luka/perdarahan dan nyeri berat.e. Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.Rasional : membantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual.f. Kolaborasi pemberian obat : Antiemetik, seperti supositoria prometazin (phenergan), Antidiare.Rasional : Mengurangi mual dan muntah, mengurangi kehilangan cairan dan memperbiki masukan per oral, menurunkan motilitas usus dan kehilangan cairan.4. Ansietas berhubungan dengan ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo.Tujuan : Mengurangi atau tidak mengalami ansietas.Kriteria Hasil :a. Ketakutan dan ansietas tentang serangan vertigo berkurang atau hilangb. Mencapai pengetahuan dan keterampilan untuk berkompromi dengan vertigoc. Merasakan berkurangnya ketegangan, ansietas dan ketidakpastian.d. Klien mampu memanfaatkan teknik manajemen stres bila diperlukane. Klien mampu menghindari peristiwa yang menjengkelkan.f. Klien mampu mengulangi instruksi yang diberikan dan menyebutkan pemahaman mengenai penanganan.Intervensi :a. Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.Rasional : Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam perawatan diri, keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas.b. Beri informasi mengenai vertigo dan penanganannya.Rasional : Meningkatkan pengetahuan membantu mengurangi ansietasc. Dorong pasien mendiskusikan ansietas dan gali keprihatinan mengenai serangan vertigo.Rasional :Meningkatkan kesadaran dan pemahaman hubungan antara tingkat antietas dan perilaku.d. Ajarkan pasien teknik penatalaksanaan stress atau lakukan rujukan bila perluh.Rasional : Memperbaiki manajemen stress, mengurangi frekwensi dan beratnya serangan fertigo.e. Beri upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebebkan stress.Rasional : situasi penuh stress dapat memperberat gejala kondisi ini.f. Instruksikan pasien dalam aspek program pengobatan.Rasional : pengetahuan pasien membantu mengurangi ansietas.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.Haq, Nuzulul Zulkarnain. 2009. Askep Meniere, (Online), (http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35550Kep%20Sensori%20dan%20 Persepsi-Askep%20Meniere.html, diakses pada 10 Mei 2013)Mandal, Ananya. 2013. Gejala Penyakit Meniere, (Online), (http://www.news-medical.net/health/Symptoms-of-Menieres-disease-(Indonesian).aspx, diakses pada 10 Mei 2013)Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.Nn . 2011. Asuhan Keperawatan Sindrom Meniere, (Online), (Http://Kumpulanbahankesehatan.Blogspot.Com/2011/03/Asuhan-Keperawatan-Sindrome-Meniere-Kmb.Html, Diakses Pada 10 Mei 2013)Nn. 2010. Penyakit Meniere, (Online), (http://dastodebelto.blogspot.com /2010/02/penyakit-meniere.html, diakses pada 10 Mei 2013)Nn. 2011. Penyakit Meniere, (Online), (http://adharaspica.blogspot.com /2011/03/penyakit-meniere.html, diakses pada 10 Mei 2013 )Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.Soepardi, Eflaty Arsyad, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Kepala & Leher. Jakarta : FKUI.

Diet :Banyak pasien dapat mengontrol gejala dengan mematuhi diet rendah garam (2000 mg/hari). Jumlah natrium merupaka salah satu faktor yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan ciran dapat memutuskan keseimbangan halus antara endolimfe dan perilimfe di dalam telinga dalam.Garam Natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian pada waktu memasak atau mengolah. Makanan berasal dari hewan biasanya lebih banyak mengandung garam Natrium daripada makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan.Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa ikatan : natrium Chlorida atau garam dapur, Mono Sadium Glumat atau vetsin, Natrium Bikarbonat atau soda kue, Natrium Benzoat atau senyawa yang digunakan untuk mengawetkan daging seperti cornet beef.Makanan yang diperbolehkan adalah :

1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuh, seperti :1. Beras, kentang, ubi, mie tawar, maezena, hunkwee, terigu, gula pasir.2. Kacang-kacangan dan hasil oleh kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.3. Minyak goreng, margarin tanpa garam4. Sayuran dan buah-buahan5. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sereh, cuka.2. Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas3. Minuman seperti the, sirup, sari buah.Makanan yang perlu dibatasi :1. 1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam Natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti :1. Roti biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.2. Dendeng, abon, corned beef, daging asap, bacon, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asing, telur pindang.3. Keju, Keju kacang tanah (pindakas).4. Margarin, mentega.5. Acar, asinan sayuran dalam kaleng.6. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.7. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, taoco, tomato ketcup.2. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium. Sebaiknya bahan makanan ini dihindarkan.3. Kafein dan nikotin merupakan stimulan vasoaktif, dan menghindari kedua zat tersebut dapat mengurangi gejala. Ada kepercayaan bahwa serangan vertigo dipicu oleh reaksi alergi terhadap ragi dalam alkohol dan bukan karena alkoholnya.2. Farmakologis :Tindakan pengobatan untuk vertigo terdiri atas antihistamin, seperti meklizin (antivert), yang menekan sistem vestibuler. Tranquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang.Antiemetik seperti supositoria prometazin (phenergan) tidak hanya mengurangi mual dan muntah tapi juga vertigo karena efek antihistaminnya. Diuretik seperti Dyazide atau hidroklortiazid kadang dapat membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe.Pasien harus diingatkan untuk makan-makanan yang mengandung kalium, seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika menggunakan diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium.3. Penatalaksanaan Bedah :Dekompresi sakus endolimfatikus atau pintasan secara teoritis akan menyeimbangkan tekanan dalam ruangan endolimfe. Pirau atau drain dipasang di dalam sakus endolimfatikus melalui insisi postaurikuler.Obat ortotoksik, seperti streptomisisn atau gentamisisn, dapat diberikan kepada pasien dengan injeksi sistemik atau infus ke telinga tengah dan dalam.Prosedur labirinektomi dengan pendekatan transkanal dan transmastoid juga berhasil sekitar 85% dalam menghilangkan vertigo, namun fungsi auditorius telinga dalam juga hancur.Pemotongan nervus nervus vestibularis memberikan jaminan tertinggi sekitar 98% dalam menghilngkan serangan vertigo. Dapat dilakukan translabirin (melali mekanisme pendengaran) atau dengan cara yang dapat mempertahankan pendengaran (suboksipital atau fosa kranialis medial), bergantung pada derajat hilangnya pendengaran. Pemotongan saraf sebenarnya mencegah otak menerima masukan dari kanalis semisirkularis

ASKEP PENYAKIT MENIERE

A. Pengertian Penyakit MenierePenyakitManiereadalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan mempunyai trias gejala yang khas, yaitu gangguan pendengaran, tinnitus dan serangan vertigo (Kapita Selekta Edisi 3).Pengertian vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar.Pengertian vertigo adalah : sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh Vertigo mungkin bukan hanya terdiri dari satu gejala pusing saja, melainkan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari gejala somatik (nistagmus, unstable), otonomik (pucat, peluh dingin, mual, muntah) dan pusing.Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar bunyi, namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar. Sumber bunyi tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri, meski demikian tinnitus hanya merupakan gejala, bukan penyakit, sehingga harus di ketahui penyebabnyaB. Etiologi Penyakit MeniereEtilogi dari penyakit ini belum diketahui secara pasti namun diduga adalah merupakan : Pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin. Gangguan elektrolit dalam cairan labirin. Reaksi alergi Gangguan autoimunPenyakitManieremasa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan cairan telinga tengah yang abnormal yang disebabkan oleh malabsorbsi dalam sakus endolimfatikus.Namun, ada bukti menunjukkan bahwa banyak orang yang menderita penyakit Meniere mengalami sumbatan pada duktus endolimfatikus. Apapun penyebabnya, selalu terjadi hidrops endolimfatikus, yang merupakan pelebaran ruang endolimfatikus. Baik peningkatan tekanan dalam sistem ataupun ruptur membran telinga dalam dapat terjadi dan menimbulkan gejala Meniere.C. Patofisiologi Penyakit Meniere.Hidrops (pembengkakan) endolif akibat endolif dalam skala media oleh stria vaskularis terhambat. E. Manifestasi Klinik Penyakit MeniereMeniere ditandai oleh 4 (empat) gejala : Kehilangan pendengaran sensorineoral progresif.Kehilangan pendengaan sensorineural progresif dan fluktuatif. Tinnitus bisa menetap atau hilang-timbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo. Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam telinga. Tinitus atau suara berdenging.Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada 10-15% penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga VeritgoGejalanya berupa serangan vertigo tak tertahankan episodik yang sering disertai mual dan/atau muntah, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahanF. Pemeriksaan Penunjang Penyakit Meniere Tes gliserin :Pasien diberikan minuman gliserin 1,2 ml/kg BB setelah diperiksa tes kalori dan audiogram. Setelah dua jam diperiksa kembali dan dibandingkan. Audiogram :Tuli sensorineural, terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutinen.Kadang audiogram dehidrasi dilakukan di mana pasien diminta meminum zat penyebab dehidrasi, seperti gliserol atau urea, yang secara teoritis dapat menurunkan jumlah hidrops endolimfe. Elektrokokleografi menunjukkan abnormalitas pada 60% pasien yang menderita penyakit meniere. Elektronistagmogram bisa normal atau menunjukkan penurunan respons vestibuler. CT scan atau MRI Kepala Elektroensefalografi Stimulasi kalorikG. Penatalaksanaan Penyakit MenierePasien harus dirawat di rumah sakit, berbaring dalam posisi yang meringankan keluhan Diet :Banyak pasien dapat mengontrol gejala dengan mematuhi diet rendah garam (2000 mg/hari). Jumlah natrium merupaka salah satu faktor yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Retensi natrium dan ciran dapat memutuskan keseimbangan halus antara endolimfe dan perilimfe di dalam telinga dalam.Garam Natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian pada waktu memasak atau mengolah. Makanan berasal dari hewan biasanya lebih banyak mengandung garam Natrium daripada makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan.Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa ikatan : natrium Chlorida atau garam dapur, Mono Sadium Glumat atau vetsin, Natrium Bikarbonat atau soda kue, Natrium Benzoat atau senyawa yang digunakan untuk mengawetkan daging seperti cornet beef.Makanan yang diperbolehkan adalah : Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuh, seperti : Beras, kentang, ubi, mie tawar, maezena, hunkwee, terigu, gula pasir. Kacang-kacangan dan hasil oleh kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom. Minyak goreng, margarin tanpa garam Sayuran dan buah-buahan Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sereh, cuka. Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas Minuman seperti the, sirup, sari buah.Makanan yang perlu dibatasi : Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam Natrium, yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti : Roti biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda. Dendeng, abon, corned beef, daging asap, bacon, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asing, telur pindang. Keju, Keju kacang tanah (pindakas). Margarin, mentega. Acar, asinan sayuran dalam kaleng. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, taoco, tomato ketcup. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium. Sebaiknya bahan makanan ini dihindarkan. Kafein dan nikotin merupakan stimulan vasoaktif, dan menghindari kedua zat tersebut dapat mengurangi gejala. Ada kepercayaan bahwa serangan vertigo dipicu oleh reaksi alergi terhadap ragi dalam alkohol dan bukan karena alkoholnya. Farmakologis :Tindakan pengobatan untuk vertigo terdiri atas antihistamin, seperti meklizin (antivert), yang menekan sistem vestibuler. Tranquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus akut untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak digunakan sebagai pengobatan jangka panjang.Antiemetik seperti supositoria prometazin (phenergan) tidak hanya mengurangi mual dan muntah tapi juga vertigo karena efek antihistaminnya. Diuretik seperti Dyazide atau hidroklortiazid kadang dapat membantu mengurangi gejala penyakit Meniere dengan menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe.Pasien harus diingatkan untuk makan-makanan yang mengandung kalium, seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika menggunakan diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium. Penatalaksanaan Bedah :Dekompresi sakus endolimfatikus atau pintasan secara teoritis akan menyeimbangkan tekanan dalam ruangan endolimfe. Pirau atau drain dipasang di dalam sakus endolimfatikus melalui insisi postaurikuler.Obat ortotoksik, seperti streptomisisn atau gentamisisn, dapat diberikan kepada pasien dengan injeksi sistemik atau infus ke telinga tengah dan dalam.Prosedur labirinektomi dengan pendekatan transkanal dan transmastoid juga berhasil sekitar 85% dalam menghilangkan vertigo, namun fungsi auditorius telinga dalam juga hancur.Pemotongan nervus nervus vestibularis memberikan jaminan tertinggi sekitar 98% dalam menghilngkan serangan vertigo. Dapat dilakukan translabirin (melali mekanisme pendengaran) atau dengan cara yang dapat mempertahankan pendengaran (suboksipital atau fosa kranialis medial), bergantung pada derajat hilangnya pendengaran. Pemotongan saraf sebenarnya mencegah otak menerima masukan dari kanalis semisirkularisASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT MENIERE.1. PengkajianFokus dari pengkajian keperawatan untuk pasien dengan penyakit meniere adalah diarahkan kepada pengamatan terhadap makan makanan yang tinggi kandungan vasoaktifnya, riwayat trauma, riwayat hipertensi, riwayat alergi, faktor stres, emosional sakit kepala yang hebat.2. Diagnosa Keperawatan1. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo.2. Ansietas berhubungan dengan ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo.3. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan kesulitan keseimbangan.4. Kurang perawatan diri (makan, mandi/higiene, berpakaian/berdandan, toileting) berhubungan dengan disfungsi labirin dan vertigo.3. Intervensi Keperawatan1. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan perubahn mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo. Tujuan : Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dan/jatuh Intervensi Keperawatan : Kaji vertigo yang meliputi riwayat, amitan, gambaran serangan, durasi, frekuensi, dan adanya gejala telinga yang terkait kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh di telinga.Rasional : Riwayat memberikan dasar untuk intervensi selanjutnya. Kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari.Rasional : Luasnya ketidakmampuan menurunkan resiko jatuh. Ajarkan atau tekankan terapi vestibular/keseimbangan sesuai ketentuanRasional : Latihan mempercepat kompensasi labirin yang dapat mengurangi vertigo dan gangguan cara jalan. Berikan atau ajari cara pemberian obat anti vertigo aaaaaadan atau obat peneang vestibular serta beri petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya.Rasional : Menghilangkan gejala akut vertigo. Dorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing,dengan pagar tempat tidur dinaikkan.Rasional : Mengurangi kemungkinan jatuh dan cedera. Letakkan bantal pada kedua sisi kepal untuk membatasi gerakkanRasional : Gerakkan akan memperberat vertigo.2. Ansietas berhubungan dengan ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo. Tujuan : Mengurangi atau tidak mengalami ansietas. Intervensi Keperawatan : Kaji tingkat ansietas. Bantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu.Rasional : Memandukan intervensi terapeutik dan partisipatif dalam perawatan diri, keterampilan koping pada masa lalu dapat mengurangi ansietas. Beri informasi mengenai vertigo dan penanganannya.Rasional : Meningkatkan pengetahuan membantu mengurangi ansietas Dorong pasien mendiskusikan ansietas dan gali keprihatinan mengenai serangan vertigo.Rasional : Meningkatkan kesadaran dan pemahaman hubungan antara tingkat antietas dan perilaku. Ajarkan pasien teknik penatalaksanaan stress atau lakukan rujukan bila perluh.Rasional : Memperbaiki manajemen stress, mengurangi frekwensi dan beratnya serangan fertigo. Beri upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebebkan stressRasional : situasi penuh stress dapat memperberat gejala kondisi ini Instruksikan pasien dalam aspek program pengobatanRasional : pengetahuan pasien membantu mengurangi ansietas.3. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan kesulitan keseimbangan. Tujuan : Mengurangi resiko trauma dengan mengadaptasi lingkungan rimah dan dengan menggunakan alat rehabilitatif bila perlu. Intervensi Keperawatan : Lakukan pengkajian untuk gangguan keseimbangan dan /atau fertigo dengan menarik riwayat dan dengan pemeriksaan adanya nistagmus, romberg positif, dan ketidak mampuan melakukan romberg tandem.Rasional : Kelainan vestibuler perifer menyebabkan gejala dan tanda ini. Bantu ambulasi bila ada indikasiRasional : Cara jalan yang abnormal yang dapat membuat pasien tidak bisa tegak dan jatuh Lakukan pengkajian ketajaman penglihatan dan defisit proprioseptifRasional : keseimbangan tergantung pada sistem visual, vestibuler dan propriosep Dorong peningkatan tingkat aktivitas dengan atau tanpa menggunakan alat bantuRasional : peningkatan aktivitas dapat membantu mencapai kembali sistem keseimbangan. Bantu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumahRasional : Adaptasi terhadap lingkungan rumah dapat menurunkan resiko jatuh selama proses rehabilitasi.4. Kurang perawatan diri, makan, mandi atau higienic, berpakaian atau berdandan, toileting berhubungan dengan disfungsi labirin dan fertigo. Tujuan : bergabung dalam aktivitas pengalih Intervensi Keperawatan : Kaji tingkat dan jenis aktivitas pengalih untuk merencanakan aktivitas yang sesuai.Rasional : Kebosanan dapat terlihat, begitu juga depresi, membantu menentukan toleransi maupun kesukaan. Diskusikan pola aktivitas pengalih yang biasa dengan pasien. Berikan kesempatan untuk melanjutkan aktivitas pengalih yang sangat berarti.Rasional : Untuk menyediakan informasi mengenai stresor yang nyata maupun yang dirasakan yang mempengaruhi tingkat aktivitas, mendukung rasa harga diri dan produktifitas pasien.4. Tindakan / Implementasi1. Resiko tinggi cedera Mengkaji vertigo yang meliputi riwayat, awitan, gambaran seragam, durasi, frekwensi adanya gejala telinga yang terkait ( kehilangan pendengaran, tinitus, rasa penuh ditelinga ). Mengkaji luasnya ketidak mampuandalam hubungannya dengan aktivitas hidup sehari-hari Mengajarkan atau menekankan terapi vestibuler/keseimbangan yang sesuai dengan ketentuan. Memberikan atau mengajari cara pemberian obat anti vertigo dan atau obat penenangvestibuler serta memberi petunjuk pada pasien mengenai efek sampingnya. Mendorong pasien untuk berbaring bila merasa pusing, dengan pagar tempat tidur dinaikan. Meletakan bantal pada kedua sisi kepala untuk membatasi gerakan.2. Ansietas Mengkaji tingkat ansietas. Membantu pasien mengidentifikasi keterampilan koping yang telah dilakukan dengan berhasil pada masa lalu. Memberikan informasi mengenai vertigo dan penanganannya Mendorong pasien mendiskusikan ansietas dan menggali keprihatinan mengenai serangan vertigo Mengajarkan pasien teknik penatalaksanaanstress atau melakukan rujukan bila perlu. Memberikan upaya kenyamanan dan mungkin dari aktivitas yang menyebabkan stres. Instruksikan pasien dalam aspek program pengobatan.3. Resiko terhadap trauma Melakukan pengkajian untuk gangguan keseimbangan dan atau vertigo dengan menarik riwayat dan dengan pemeriksaan adanya nistagmus, romberg positif, dan ketidakmampuan melakukan romberg tandem. Membantu ambulasi bila ada indikasi Melakukan pengkajian ketajaman penglihatan devisit proprioseptif Mendorong peningkatan aktivitas dengan atau tanpa menggunakan alat bantu. Membantu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumah4. Kurang perawatan diri, makan, mandi/higiene, berpakaian/berdandan, toileting Mengkaji tingkat dan jenis aktivitas pengalih untuk merencanakan aktivitas yang sesuai Mendiskusikan pola aktivitas pengalih yang biasa dengan pasien. Memberikan kesempatan untuk melanjutkan aktivitas pengalih yang sangat berarti5. EvaluasiHasil yang diharapkan :1. Memperlihatkan adanya pengurangan resiko cedera : Klien mengerti dan mampu mengikuti terapi vestibular Klien tahu dan mengerti cara meminum obat yang benar dan efek samping obat Dan mempertahankan tirah baring bila merasa pusing.2. Memperlihatkan penurunan ansietas atau tidak mengalami ansietas : Melaporkan atau mendiskusikan ansietas Mengikuti teknik penatalaksanan stress Memperlihatkan kenyamanan Menghindari aktivitas yang menyebabkan stress3. Memperlihatkan adanya pengurangan resiko terhadap trauma : Memperlihatkan peningkatan aktivitas tanpa menggunakan alat bantu Mampu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumah4. Memperlihatkan perubahan atau peningkatan personal hygiene : Melakukan aktivitas yang sesuai dengan jenis aktivitas pengalih Melaporkan pola aktivitas pengalih Mampu melanjutkan aktivitas pengalih.

penceghanAda beberapa cara untuk membantu mengurangi dampak penyakit Meniere, misalnya :1. Segera duduk atau berbaring ketika Anda merasa pusing. Selama serangan vertigo hindari hal-hal yang dapat membuat serangan menjadi lebih buruk, misalnya gerakan yang tiba-tiba, cahaya terang, menonton televisi atau membaca.2. Istirahat selama dan setelah serangan. Jangan terburu-buru untuk kembali melakukan kegiatan seperti biasa.3. Waspadalah terhadap kemungkinan kehilangan keseimbangan. Jatuh bisa menyebabkan cedera yang serius. Gunakan pencahayaan yang baik jika Anda bangun di malam hari. Pertimbangkan berjalan dengan tongkat untuk stabilitas jika Anda mengalami masalah keseimbangan kronis.4. Hindari mengemudi kendaraan atau mengoperasikan mesin-mesin berat jika Anda sering mengalami serangan vertigo, agar tidak terjadi kecelakaan dan cedera.PENGERTIAN MENIEREPenyakit Meniere pertama kali dijelaskan oleh seorang ahli dari Perancis bernama Prospere Meniere dalam sebuah artikel yang diterbitkannya pada tahun 1861. Definisi penyakit Meniere adalah suatu penyakit pada telinga dalam yang bisa mempengaruhi pendengaran dan keseimbangan.Penyakit ini ditandai dengan keluhan berulang berupa vertigo, tinnitus, dan pendengaran yang berkurang ssecara progresif, biasanya pada satu telinga.Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan volume dan tekanan dari endolimfe pada telinga dalam.5. 6. 2.PENYEBAB MENIEREBerikut akan dijelaskan mengenai penyebab yang dianggap dapat mencetuskan penyakit Meniere:1.Virus Herpes (HSV)Herpes virus banyak ditemukan pada pasien Meniere. Pernah ada laporan bahwa 12 dari 16 pasien Meniere terdapat DNA virus herpes simpleks pada sakus endolimfatikusnya. Selain itu pernah dilaporkan juga pada pasien Meniere yang diberi terapi antivirus terdapat perbaikan.Tetapi anggapan ini belum dapat dibuktikan seluruhnya karena masih perlu penelitian yang lebih lanjut.2.HerediterPada penelitian didapatkan 1 dari 3 orang pasien mempunyai orang tua yang menderita penyakit Meniere juga.Predisposisi herediter dianggap mempunyai hubungan dengan kelainan anatomis saluran endolimfatikus atau kelainan dalam sistem imunnya.3.AlergiPada pasien Meniere didapatkan bahwa 30% diantaranya mempunyai alergi terhadap makanan. Hubungan antara alergi dengan panyakit Meniere adalah sebagai berikut :Sakus endolimfatikus mungkin menjadi organ target dari mediator yang dilepaskan pada saat tubuh mengadakan reaksi terhadap makanan tertentu.Kompleks antigen-antibodi mungkin menggangu dari kemampuan filtrasi dari sakus endolimfatikusAda hubungan antara alergi dan infeksi virus yang menyebabkan hidrops dari sakus endolimfatikus4.Trauma kepalaJaringan parut akibat trauma pada telinga dalam dianggap dapat menggangu aliran hidrodinamik dari endolimfatikus.Anggapan ini diperkuat dengan adanya pasien Meniere yang mempunyai riwayat fraktur tulang temporal.5.AutoimunAda pula anggapan dari ahli yang menyatakan bahwa hidrops endolimfe bukan merupakan penyebab dari penyakit Meniere. Ini dikatakan oleh Honrubia pada tahun 1999 dan Rauch pada tahun 2001 bahwa pada penelitian otopsi ditemukan hidrops endolimfe pada 6% dari orang yang tidak menderita penyakit Meniere. Penelitian yang banyak dilakukan sekarang difokuskan pada fungsi imunologik pada sakus endolimfatikus.Beberapa ahli berpendapat penyakit Meniere diakibatkan oleh gangguan autoimun. Brenner yang melakukan penelitian pada tahun 2004 mengatakan bahwa pada sekitar 25 % penderita penyakit Meniere didapatkan juga penyakit autoimun terhadap tiroid. Selain itu Ruckenstein pada tahun 2002 juga mendapatkan pada sekitar 40 % pasien penderita penyakit Meniere didapatkan hasil yang positif pada pemeriksaan autoimun darah seperti Rheumatoid factor, Antibodi antiphospholipid dan Anti Sjoegren.

3.PATOFISIOLOGISecara patologis, penyakit Meniere disebabkan oleh pembengkakan pada kompartemen endolimfatik, bila proses ini berlanjut dapat terjadi ruptur membran Reissner sehingga endolimfe bercampur dengan perilimfe. Hal ini meyebabkan gangguan pendengaran sementara yang kembali pulih setelah membrana kembali menutup dan cairan endolimfe dan perilimfe kembali normal.Hal ini yang menyebabkan terjadinya ketulian yang dapat sembuh bila tidak terjadinya serangan.Terjadinya Low tone Hearing Loss pada gejala awal yang reversibel disebabkan oleh distorsi yang besar pada daerah yang luas dari membrana basiler pada saat duktus koklear membesar ke arah skala vestibuli dan skala timpani.Mekanisme terjadinya serangan yang tiba-tiba dari vertigo kemungkinan disebabkan terjadinya penonjolan-penonjolan keluar dari labirin membranasea pada kanal ampula. Penonjolan kanal ampula secara mekanis akan memberikan gangguan terhadap krista. Tinitus dan perasaan penuh di dalam telinga pada saat serangan mungkin disebabkan tingginya tekanan endolimfatikus.

4.GEJALA MENIERETanda-tanda dan gejala utama dari penyakit Meniere adalah:1.Vertigo yang berulangVertigo adalah sensasi yang mirip dengan pengalaman ketika tubuh berputar cepat beberapa kali dan tiba-tiba berhenti. Tubuh akan merasa seolah-olah ruangan berputar dan kehilangan keseimbangan.Episode vertigo terjadi tanpa peringatan dan biasanya berlangsung selama 20 menit sampai dua jam atau lebih, bahkan hingga 24 jam. Vertigo yang berat dapat menyebabkan mual dan muntah.2.Gangguan pendengaran.Gangguan pendengaran pada penyakit Meniere dapat berfluktuasi, terutama pada permulaan penyakit. Kebanyakan penderita Meniere mengalami gangguan pendengaran permanen akhirnya.3.TinnitusTinnitus adalah suara dering, mendengung, meraung, bersiul atau mendesis di telinga. Pada penyakit Meniere, tinnitus sering terdengar pada nada rendah.4.Kepenuhan auralKepenuhan aural adalah perasaan penuh atau tekanan dalam telinga.

Gejala penyakit Meniere dimulai dengan perasaan penuh di telinga, kemudian terjadi tinnitus dan penurunan fungsi pendengaran diikuti dengan vertigo yang berat disertai mual dan muntah. Gejala ini bisa berlangsung dua sampai tiga jam.Tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi gangguan bervariasi, terutama pada awal penyakit. Sebagai contoh, bisa saja hanya muncul gejala vertigo berat yang sering, sedangkan gejala lainnya hanya ringan.Atau bisa saja vertigo dan kehilangan pendengaran yang dialami hanya ringan dan jarang, namun tinnitus yang lebih sering mengganggu.

5.PENCEGAHAN MENIERE1.Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi2.Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari tempat tidur3.Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang4.Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda dari ketinggian6.Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala dalam posisi datar (horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.7.Lindungi pendengaran anda di tempat kerja. Gunakan sumbat-sumbat telinga atau alat-alat penutup telinga.8.Ketika berada di sekitar segala bunyi yang mengganggu telinga-telinga anda (concert, acara olahraga, berburu) pakailah pelindung pendengaran atau mengurangi tingkat-tingkat bunyi.9.Bahkan bunyi-bunyi setiap hari, seperti blow untuk mengeringkan rambut anda atau menggunakan pemotong rumput, dapat memerlukan perlindungan. Siapkan sumbat-sumbat telinga atau penutup-penutup telinga untuk aktivitas-aktivitas ini.

6.CARA PENGOBATAN MENIERETidak ada obat untukpenyakitMeniere, tetapi sejumlah cara dapat membantu mengelola gejala-gejalanya. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan penderita penyakit Meniere merespon terhadap pengobatan, meskipun gangguan pendengaran jangka panjang sulit dicegah.a.Obat untuk vertigoDokter mungkin meresepkan obat yang harus diambil selama vertigo untuk mengurangi parahnya gejala:1. Obatpenyakitgerakan seperti meclizine (Antivert) atau diazepam (Valium) dapat mengurangi sensasi berputar yang diakibatkan vertigo dan membantu mengontrol mual dan muntah.2. Obat anti mual seperti prometazin dapat mengontrol mual dan muntah selama mengalami vertigo.b.Pengobatan jangka panjangDokter akan meresepkan obat untuk memperlancar buang air kecil (diuretik) seperti kombinasi obat triamterene dan hidroklorotiazid. Mengurangi jumlah cairan tubuh dapat membantu mengatur volume cairan dan tekanan di telinga bagian dalam.Bagi sebagian orang, diuretik membantu mengendalikan tingkat keparahan dan frekuensi gejalapenyakitMeniere.Karena obat diuretik menyebabkan lebih sering buang air kecil, tubuh bisa kehabisan mineral tertentu. Jika meminum obat diuretik, pastikan setiap minggu memakan tiga atau empat porsi ekstra makanan kaya kalium seperti pisang, melon, jeruk,bayamdan ubi jalar.c.Terapi dan prosedur noninvasifBeberapa penderita Meniere dapat menjalani terapi dan prosedur noninvasif seperti:1.Rehabilitasi.Jika mengalami masalah dengan keseimbangan tubuh selama mengalami ertigo, rehabilitasi vestibular akan sangat membantu. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu tubuh dan otak mengembalikan kemampuan untuk memproses informasi dengan benar.2.Alat bantu pendengaranDokter bisa merujuk ke audiolog untuk mendiskusikan apakah alat bantu pendengaran dapat menjadi pilihan terbaik.3.Perangkat Meniett.Perangkat yang disebut generator pulsa Meniett memberikan tekanan ke saluran telinga melalui tabung ventilasi. Pengobatan ini dilakukan di rumah tiga kali sehari selama lima menit.d.Suntikan obat ke telinga bagian tengahObat disuntikkan ke dalam telinga tengah dan kemudian diserap ke dalam telinga bagian dalam untuk memperbaiki gejala vertigo:1. Gentamisin, antibiotik yang meracuni ke telinga dalam, mengurangi keseimbangan telinga. Metode ini sering berhasil mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan vertigo. Risikonya, terjadi gangguan pendengaran lebih lanjut.2. Steroid juga dapat membantu mengendalikan serangan vertigo pada beberapa orang. Meskipun deksametason sedikit kurang efektif dibanding gentamisin, deksametason lebih kurang berisiko.e.OperasiJika serangan vertigo yang berhubungan denganpenyakitMeniere sangat parah dan perawatan lainnya tidak dapat membantu, operasi nampaknya menjadi pilihan.Prosedurnya meliputi:1.Prosedur kantung Endolimfatik.Kantung endolimfatik berperan dalam mengatur kadar cairan telinga dalam. Prosedur-prosedur bedah dapat mengurangi vertigo dengan mengurangi produksi cairan atau meningkatkan penyerapan cairan.2.Dalam dekompresi endolimfatik kantung, sebagian kecil tulang akan dihapus dari kantung endolimfatik.Dalam beberapa kasus, prosedur ini ditambah dengan penempatan shunt, yaitu tabung yang mengalirkan cairan yang berlebihan dari telinga bagian dalam.3.Bagian vestibular saraf.Prosedur ini melibatkan pemotongan saraf yang menghubungkan sensor keseimbangan dan gerakan dalam telinga bagian dalam ke otak (saraf vestibular). Prosedur ini biasanya mampu memperbaiki gangguan vertigo.4.Labyrinthectomy.Ahli bedah menghapus sebagian atau seluruh telinga bagian dalam, sehingga membebaskan alat keseimbangan dan fungsi pendengaran dari telinga yang terkena. Prosedur ini dilakukan hanya jika sudah terjadi gangguan pendengaran dekat atau total