Tugas Anfisman Sistem Pernafasan Sistem Pencernaan Dan Sisterm Saraf Pusat

download Tugas Anfisman Sistem Pernafasan Sistem Pencernaan Dan Sisterm Saraf Pusat

of 15

Transcript of Tugas Anfisman Sistem Pernafasan Sistem Pencernaan Dan Sisterm Saraf Pusat

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM PENCERNAAN, PERNAFASAN, DAN SARAF PUSAT MANUSIA

DISUSUN OLEH :

NAMA NIM KELAS

: : :

NURRAMADHANI.A.SIDA F1F1 11 114 GENAP

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011

A. SISTEM PENCERNAAN

y

ORGAN-ORGAN SISTEM PENCERNAAN

Adapun organ-organ yang menyusun sistem pencernaan, yaitu : 1. MULUT (cavum oris). Di dalam mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimia. Proses pencernaan secara mekanik yaitu menggunakan bantuan gigi untuk mengancurkan makanan, dan pencernaan secara kimia, yaitu makanan di ubah menjadi bentuk yang lebih simple dengan bantuan enzim. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. y-

Kelenjar ludah ada 3 pasang, yaitu :

Glandula parotise menghasilkan ludah yang berbentuk air.

-

Glandula sub maksilaris, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir

-

Grandula sub lingualis, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Kelenjar ludah mengandung enzim ptialin yang memecah amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida) dan bekerja dalam lingkungan netral.

y-

Lidah

Mengandung banyak papilae (tonjolan) ynag berbentuk benang ataupun berberntuk jamur (fungi formis).

-

Papilae berperan dalam meraba dan mengecap Gerakannya dilakukan oleh otot lurik. Fungsinya : mengaduk makanan ( liguasi), menelan makanan (diglutasi), dan membantu berbicara.

y-

Gigi.

Berperan dalam pencernaan mekanis. Membantu dalam berbicara. Bagi orang dewasa ada 4 macam : y y y y Incicinus / seri untuk memotong dan menggigit. Caninus / taring untuk merobek. Premolar /geraham muka untuk mengunyah. Molarr / geraham bekang untuk mengunyah.

2. KERONGKONGAN(esofagus). Kerongkongan terdiri atas 1/3 bagian atas otot lurik, dan 2/3 bagian bawah otot polos. Di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik yaitu gerakan mendorong makanan menuju ke lambung. Dinding saluran esofagus sangat licin karena mengandung cairan mucus yang dihasilkan sel-sel yang terdapat di dindingnya.

3. LAMBUNG (ventrikulus). Pada lambung, terjadi proses pencernaan kimia, dimana makanan yang telah mengalami proses mekanik di mulut, dicampur dengan enzim-enzim yang berada di lambung. Lambung terdiri atas 3 bagian, yaitu :-

Kardiak Fundus Pilorus

: : :

bagian atas yang berdekatan dengan hati. bagian tengah yang membulat. bagian bawah yang dekat dengan usus halus.

Makanan dalam lambung teraduk dan bercampur dengan getah lambung yang dihasilkan bagian fundus, sehingga membentuk seperti bubur yang disebut Cmenghym.

Bagian fundus bawah menghasilkan HCL. HCL yang masuk bersama makanan ke dalam usus akan merangsang sel-sel kelenjar usus untuk menghasilkan sekretin dan kolesistokinin.

Sekretin adalah hormon yang merangsang empedu. Lambung menghasilkan pula enzim renin yang berfungsi untuk menggumpalkan kasein dalam susu.

Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini bekerja dengan baik karena sifat keasaman dari lambung. Pencernaan pepsin di lambung ini hanya sekitar 10-30% dari pencernaan total protein. Pepsin mempunyai kemampuan mencerna kolagen yang merupakan unsur utama dari jaringan penyambung interseluler daging. Proses ini penting untuk memudahkan proses pencernaan protein selanjutnya.

Tidak ada proses pencernaan khusus dari karbohidrat. Sedangkan pencernaan lemak di lambung hanya proses minimal oleh enzim lipase lidah yang berasal dari kelenjar di bawah lidah.

4. USUS HALUS (intesnitum tenue). Usus halus terdiri atas 3 macam :-

Duodenum (usus 12 jari) panjang 25 cm. Jejenum (usus kosong) panjang 7 meter. Ileum (usus penyerapan) panjang 1 meter. y Pencernaan makanan yang terjadi dalam usus halus berlangsung secara kimia, dan terjadi penyerapan zat-zat makanan, terutama pada jejenum dan ileum. y Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, protein dalam bentuk asam amino dan lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Pokok dari pencernaan karbohidrat adalah memecah molekul karbohidrat menjadi monosakarida (glukosa, galaktosa, fruktosa) yang bisa diserap usus masuk ke peredaran darah. Tugas ini dilaksanakan oleh enzim yang dihasilkan oleh pankreas yaitu alfa amylase, maltase, lactase, sukrase, glukosidase dan alfa dekstrinaase.

5. PANKREAS. Menghasilkan getah pankreas yang mengandung NaHCO3 yang bersifat basa dan mengandung enzim-enzim : y Lipase pankreas (steapsin) : memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserin. Kenyataan bahwa lemak tidak larut air menimbulkan masalah khusus pencernaan yang berada di lingkungan air dalam saluran pencernaan. Lemak dalam makanan sebagian besar dalam bentuk trigliserida atau lemak netral. Lemak harus diemulsifikasikan terlebih dahulu menjadi

gelembung-gelembung lemak yang ukurannya lebih kecil. Proses emulsifikasi ini sudah dimulai di lambung melalui kontraksi bagian bawah lambung dan pencampuran dengan asam lambung. Kemudian lemak akan menjadi partikel yang lebih kecil lagi yaitu 300 kali dari sebelumnya dengan bantuan garam empedu yang

diproduksi oleh hati. Disini akan terbentuk micelus (butiranbutiran lemak). Dengan enzim lipase dari pakreas, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan 2-monogliserida. Bentuk trigliserida dalam micelus ini yang mudah diserap oleh usus halus. y y Amilase pankreas : memecah amilum menjadi maltosa. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang berfungsi memecahkan protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino. Pencernaan protein sebagian besar terjadi di usus bagian atas diawali pengaruh enzim proteolitik yang dihasilkan oleh pankreas. Protein yang sebagian sudah dipecah di lambung dipecah kembali oleh enzim dari pankreas yaitu tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase dan proelastase menjadi

polipeptida, tripeptida dan asam amino tunggal. Yang terakhir adalah oleh enzim peptidase yang terdapat dalam enterosit (sel dinding usus halus) memecah protein yang masih berupa polipeptida besar maupun kecil menjadi asam amino tunggal untuk diserap ke dalam darah.

6. USUS BESAR ( colon ). Di usus besar sisa-sisa makanan dibusukkan oleh bakteri pengurai : Escherichia coli. Di colon ini feses didorong dengan gerakan peristaltik yang teratur ke poros usus (rektum).

7. ANUS.-

Tempat pengeluaran sisa pencernaan. Mempunyai otot lurik (volunter).

y

Mekanisme pencernaan makanan 1. Pencernaan fisik : penghancuran makanan dengan cara

mengunyah, memotong, dan peristal. 2. Pencernaan kimia : bantuan enzim-enzim. penghancuran makanan dengan cara

3.

Pencernaan biologis : bantuan mikroorganisme.

penghancuran makanan dengan cara

B. SISTEM PERNAFASAN

Adapun organ-organ yang termasuk dalam sistem pernafasan, yaitu : 1. Hidung, terjadi proses penyaringan dan penghangatan 2. Faring (tekak) 3. Laring (tenggorokan) 4. Trakea (batangtenggorokan), disusun oleh tulang rawan, bagian dalamnya disusun oleh epitel bersilia. 5. Bronkus (cabang dalam tenggorokan). 6. Bronkiolus (cabang bronkus). 7. Alveolus, banyak mengandung kapiler darah. Tempat terjadinya pertukaran O2 dan CO2 secara difusi. 8. Pulmo (paru-paru), dilapisi oleh pleura.

MEKANISME BERNAFAS. Untuk dapat terlaksananya Mekanisme bernafas itu kita perlu mengenal beberapa organ tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya: 1. Diafraghma dan otot diafragma Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut. Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga

perut berisi lambung dan alat-alat pencernaan lainnya). Diafragma adalah organ berupa lembaran tipis yang membetasi rongga paru dengan perut. Lembaran ini berupa otot yang mampu melakukan kontraksi dan relaksasi . Jika otot diafragma berkontraksi maka diafragma datar , posisi diafragma yang datar membuat ruang paru menjadi luas dan jika relaksasi diafragma akan melengkung ke arah paru paru sehingga ruangan dada menyempit. 2. Rusuk dan Otot Antar Tulang Rusuk (OATR) Rusuk digunakan untuk melindungi paru paru dan jantung , sekaligus merupakan tempat melekatnya otot antar tulang rusuk. otot ini akan berkontraksi atau berelalksasi saat terjadi proses pernapasan. Pernapasan manusia dibedakan atas : 1. pernapasan dada 2. pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan OATR dan Rusuk. Pernafasan Perut melibatkan diafragma dan ototnya , dan tentu tidak melibatkan OATR dan Rusuknya .

Mekanisme pernapasan dada 1. Fase Inspirasi pernapasan dada Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -> udara luar masuk ke paru-paru 2. Fase ekspirasi pernapasan dada Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

mekanisme pernapasan perut 1. Fase inspirasi pernapasan peruty

Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk 2. Fase ekspirasi pernapasan perut

y

Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

Jika keduanya Relaksasi maka Rusuk turun menekan paru paru dan Diafragma melengkung ruangan paru jadi sempit tekanan besar sehingga udara diparu paru keluar. MEKANISME PERTUKARAN GAS Pengangkutan O2 Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti reaksi berikut :

Sekitar 97% oksigen dalam bentuk senyawa oksihemoglobin, hanya 2 3% yang larut dalam plasma darah akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan tubuh, dan selanjutnya akan terjadi pelepasan oksigen secara difusi dari darah ke jaringan tubuh, Pengangkutan CO2 Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses respirasi sel akan berdifusi ke dalam darah yang selanjutnya akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara pernapasan.Ada 3 (tiga) cara pengangkutan CO2 : Sebagai ion karbonat (HCO3), sekitar 60 70%. Sebagai karbominohemoglobin (HbCO2), sekitar 25%. Sebagai asam karbonat (H2CO3) sekitar 6 10%.

3. SISTEM SARAF PUSAT. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut. 1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak. 2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik. 3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme. Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu: 1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea) 2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba) 3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih. 1. Otak Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

a. Otak besar (serebrum) Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),

kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

2. Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjarkelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

3. Otak kecil (serebelum) Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. 4. Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum

tulang belakang. 5. Sumsum sambung (medulla oblongata) Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip. 6. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke

sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.