Tugas Rehab

2
Nama : Muhammad Nursan NIM : L 211 10 272 Interpretasi Lamun pada Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang caddi Interpretasi lamun dilakukan di Pulau Barrang Lompo yang merupakan daerah yang cukup baik untuk ditumbuhi oleh jenis lamun tertentu terutama jenis lamun Enhalus acoroides dan Cymodocea serrulata, kecuali Syringodium isoetifolium yang tidak dapat tumbuh di Stasiun I (sebelah tenggara Pulau Barrang Lompo) tetapi tumbuh baik di Stasiun II (sebelah selatan Pulau Barrang Lompo) dan Stasiun III (sebelah Barat Pulau Barrang Lompo). Komposisi jenis lamun yang ditemukan terdiri dari Enhalus acoroides, Cymodocea serrulata, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan jenis Syringodium isoetifolium tertinggi di Stasiun III. Jenis lamun Syringodium isoetifolium tertinggi ditemukan di Stasiun III, dan terendah pada Stasiun I. Komposisi jenis lamun dan kerapatan jenis lamun di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang caddi berkurang mulai dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2014, yang diduga akibat dari aktivitas manusia berupa reklamasi pantai dan pembangunan industri. Persen penutupan lamun tertinggi didapatkan di Stasiun III (23,3 %) dan terendah ditemukan di Stasiun I (14,6 %), tinggi dan rendahnya kerapatan lamun jenis Enhalus acoroides dan Syringodium isoetifolium dapat mempengaruhi persen penutupan di wilayah tersebut. Terjadi perubahan luas lamun di Pulau Barrang Lompo dalam kurun waktu sepuluh tahun mulai dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2014 sebesar 63,9%, perubahan luas yang besar terjadi pada kurun waktu 2000 – 2005 mencapai 22,9 ha. Wilayah yang banyak mengalami kehilangan lamun adalah di bagian barat dan timur Pulau Barrang Lompo. Interpretasi Data dibuat berdasarkan 3 stasiun yang ditentukan yakni stasiun I,II dan III dengan mengukur kerapatan jenis lamun yang sudah ditentukan.. untuk nilai yang didapatkan ditentukan sendiri oleh saya tetapi perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

description

rehabilitasi

Transcript of Tugas Rehab

Nama : Muhammad NursanNIM: L 211 10 272Interpretasi Lamun pada Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang caddiInterpretasi lamun dilakukan di Pulau Barrang Lompo yang merupakan daerah yang cukup baik untuk ditumbuhi oleh jenis lamun tertentu terutama jenis lamun Enhalus acoroides dan Cymodocea serrulata, kecuali Syringodium isoetifolium yang tidak dapat tumbuh di Stasiun I (sebelah tenggara Pulau Barrang Lompo) tetapi tumbuh baik di Stasiun II (sebelah selatan Pulau Barrang Lompo) dan Stasiun III (sebelah Barat Pulau Barrang Lompo). Komposisi jenis lamun yang ditemukan terdiri dari Enhalus acoroides, Cymodocea serrulata, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan jenis Syringodium isoetifolium tertinggi di Stasiun III. Jenis lamun Syringodium isoetifolium tertinggi ditemukan di Stasiun III, dan terendah pada Stasiun I. Komposisi jenis lamun dan kerapatan jenis lamun di Pulau Barrang Lompo dan Pulau Barrang caddi berkurang mulai dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2014, yang diduga akibat dari aktivitas manusia berupa reklamasi pantai dan pembangunan industri. Persen penutupan lamun tertinggi didapatkan di Stasiun III (23,3 %) dan terendah ditemukan di Stasiun I (14,6 %), tinggi dan rendahnya kerapatan lamun jenis Enhalus acoroides dan Syringodium isoetifolium dapat mempengaruhi persen penutupan di wilayah tersebut. Terjadi perubahan luas lamun di Pulau Barrang Lompo dalam kurun waktu sepuluh tahun mulai dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2014 sebesar 63,9%, perubahan luas yang besar terjadi pada kurun waktu 2000 2005 mencapai 22,9 ha. Wilayah yang banyak mengalami kehilangan lamun adalah di bagian barat dan timur Pulau Barrang Lompo.Interpretasi Data dibuat berdasarkan 3 stasiun yang ditentukan yakni stasiun I,II dan III dengan mengukur kerapatan jenis lamun yang sudah ditentukan.. untuk nilai yang didapatkan ditentukan sendiri oleh saya tetapi perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:Kerapatan Jenis Lamun Kerapatan jenis lamun yaitu jumlah total individu suatu jenis lamun dalam unit area yang diukur. Kerapatan jenis lamun ditentukan berdasarkan rumus (English et al., 1997) : Keterangan : Ki= ni/AKi = Kerapatan Jenis ke i (ind/m2) ni = Jumlah individu atau tegakan dalam transek ke i (ind) A = Luas total pengambilan sampel (m2)

Penutupan lamun menyatakan luasan area yang tertutupi oleh tumbuhan lamun. Persentase penutupan lamun ditentukan berdasarkan rumus (English et al., 1997) Keterangan : C=MixFi/ fC = nilai persentase penutupan lamun (%) Mi = nilai tengah kelas penutupan ke i Fi = Frekuensi munculnya kelas penutupan ke i f = Jumlah total frekuensi penutupan kelas