Tugas Randy
-
Upload
donita-tiurma-manurung -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
description
Transcript of Tugas Randy
Nama : Randy Wempy Silalahi
NIM : 4113240022
Jurusan : Fisika Nondik 2011
1. Bagaimana demokrasi dalam sistem ketatanegaraan ? Jelaskan!
Jawaban :
Berdasarkan ciri-ciri sistem demokrasi, penjabaran demokrasi dalam
ketatanegara Indonesia dapat ditemukan dalam konsep demokrasi
sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 sebagai ‘staats
fundamentalnorm’. Selanjutnya didalam penjelasan UUD 1945 tentang
sistem pemerintahan Negara angka Romawi III dijelaskan “Kedaulatan
Rakyat”. Rumusan kedaulatan di tangan rakyat menunjukkan bahwa
kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Rakyat adalah
sebagai asal mula kekuasaan negara dan sebagai tujuan kekuasaan
negara. Oleh karena itu “rakyat” adalah merupakan paradigma sentral
kekuasaan negara.
Adapun rincian struktural ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
demokrasi menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1. Konsep Kekuasaan
Konsep kekuasaan Negara menurut demokrasi sebagai terdapat dalam
UUD 1945 sebagai berikut:
A. Kekuasaan di Tangan Rakyat
B. Pembagian Kekuasaan
C. Pembatasan Kekuasaan
2. Konsep Pengambilan Keputusan
3. Konsep Pengawasan
4. Konsep Partisipasi
2. Apa indikator demokrasi dalam implementasinya ?
Jawaban :
Berdasarkan pendapat Edward III (1980: 10) yang mengatakan
bahwa pelaksanaan implementasi dapat berhasil dengan baik harus
didukung empat faktor, yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi
pelaksana dan struktur birokrasi, maka definisi konseptual variabel
penelitian Implementasi Kebijakan adalah pelaksanaan kebijakan yang
mencakup penyelenggaraan komunikasi, dukungan sumber daya,
struktur birokrasi, disposisi pelaksana.
Definisi konseptual ini diturunkan menjadi empat dimensi kajian :
Dimensi komunikasi, Dimensi sumber daya, Dimensi struktur birokrasi
dan Dimensi disposisipelaksana.
Dimensi komunikasi memiliki indikator-indikator:
1) Sosialisasi tujuan Kebijakan,
2) Manfaat Kebijakan. Dimensi sumber daya memiliki indikator-indikator:
3) Dukungan Aparatur,
4) Dukungan anggaran,
5) Dukungan fasilitas Kebijakan. Dimensi struktur birokrasi memiliki
indikator
6) Fragmentasi,
7) Standar Prosedur Operasi,
8) Komitmen Aparatur dan Dimensi disposisi pelaksana memiliki
indikator.
9) Disiplin Aparatur,
10) Kejujuran Aparatur,
11) Budaya Kerja Aparatur,
12) Sifat Demokratis Aparatur.
3. Bagaimana demokrasi dalam hubungannya dengan partisipasi
masyarakat ?
Jawaban :
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi dapat dianggap sebagai hasil dinamika masyarakat yang
menghendaki adanya partisipasi. Hanya dalam masyarakat madani yang
kuatlah demokrasi dapat ditegakkan dengan baik dan hanya dalam
suasana demokratislah masyarakat madani dapat berkembang secara
wajar. Masyarakat merupakan tempat tumbuhnya demokrasi. Dan
demokrasi tersebut akan bisa terwujud kalau ada hak asasi manusia.
Dalam pelaksanaan demokrasi terdapat nilai-nilai yang menjungjung
tinggi tentang hak asasi manusia, karena dalam karakteristiknya
masyarakat sangat menyadari akan hak-hak asasi manusia dalam
menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan kepentingannya.
Seperti pemilu, sebuah pelaksanaan dari demokrasi yang di dalamnya
sama dengan perwujudan hak asasi manusia untuk hak memilih dan
dipilih.
4. Jelaskan apa latar belakang terjadinya perjuangan hak-hak
azasi manusia ?
Jawaban :
Pada hakikatnya Hak Asasi Manusia terdiri atas dua hak dasar yang
paling fundamental, ialah hak persamaan dan hak kebebasan. Dari
kedua hak dasar inilah lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak
dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan. Sebagai
manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak
asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu,
bersifat universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan
tidak dapat diambil oleh siapapun
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada
pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari
falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila
dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus
memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan
falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi
manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya,
melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung
dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini
disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat
dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain.
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam
melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang
terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati
melekat dan tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi,
dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusisan,
kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik
Indonesia,yakni:
Undang – Undang Dasar 1945
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
5. Apa hubungan Rule Of law dengan penegakan /perhitungan Hak
Azasi Manusia ?
Jawaban :
Didalam sistem pemerintahan yang demokratis yang menjunjung
tinggi arti kebebasan, Hak Asasi Manusia menjadi hal yang sangat vital
dalam pelaksanaanya, karena sesuatu yang menyangkut kedalam
sebuah kebebasan sangatlah mudah untuk dilanggar atau pun
melakukan kebebasannya secara sewenang-wenang, oleh karena itu
bisa saja Hak Asasi Manusia yang seharusnya dijunjung tinggi dapat
terancam apabila memang tidak ada standar hukum yang jelas dalam
membentengi kebebasan yang diberikan, disinilah peran penegakan
hukum dibutuhkan.
Rule of Law dalam rangka membatasi kekuasaan
pemerintahan yang absolut maka diperlukanlah pembatasan-
pembatasan terhadap kekuasaan itu, sehingga kekuasaan
tersebut ditata agar tidak melanggar kepentingan hak-hak asasi
dari masyarakat itu sendiri.
Dengan demikian masyarakat terhindar dari tindakan-tindakan
melawan hukum yang dilakukan oleh penguasa. Dan pada hakekatnya
Rule of Law adalah memposisikan hukum sebagai landasan bertindak
dari seluruh elemen bangsa dalam sebuah negara. Penegakan hukum
atau rule of law sendiri merupakan suatu doktrin dalam hukum yang
mulai muncul pada abad ke-19, bersamaan dengan kelahiran negara
berdasar hukum (konstitusi) dan demokrasi. Kehadiran rule of law boleh
disebut sebagai reaksi dan koreksi terhadap negara absolut (kekuasaan
di tangan penguasa) yang telah berkembang sebelumnya.
Pelaksanaan rule of law mengandung keinginan untuk terciptanya
negara hukum, yang membawa keadilan bagi seluruh rakyat. Penegakan
rule of law harus diartikan secara hakiki (materiil), yaitu dalam arti
‘’pelaksanaan dari just law.’’ Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki
(materiil) sangat erat kaitannya dengan ‘’the enforcement of the rules of
law’’ dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama dalam hal
penegakan hukum dan implementasi prinsip-prinsip rule of law.
Kembali lagi kepada prinsip dasar suatu pemerintahan yang
demokrasi bahwa kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat dan juga
yang dikatakan oleh Abraham Lincoln bahwa demokrasi itu adalah “Dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Sehingga suatu sistem
pemerintahan yang berdaulat haruslah mengacu kepada rakyatnya,
melindungi hak-hak asasi rakyatnya serta untuk menuntun
pemerintahan agar mengacu kepada sistem pemerintahan yang
demokrasi haruslah ada penegakan hukum yang penuh dengan keadilan