Tugas q Etno

7
Nama : Narita Ayu Maharani Nim : 101810401003 Tugas Etnobotani PEMANFAATAN BAMBU APUS (Gigantochloa apus ) SEBAGAI BAHAN BANGUNAN Gedek merupakan salah satu kerajinan dari bambu yang berfungsi sebagai dinding pada rumah-rumah jaman dahulu sebelum penggunaan dinding dari semen. Penggunaan gedek sebagai dinding rumah sudah sulit di temukan hanya di sebagian kecil desa yang menggunakan gedek atau anyaman bambu sebagai dinding. Salah satunya didaerah kreongan, didaerah tersebut masih banyak dijumpai pedagang kaki lima yang lapaknya berdinding gedek atau anyaman bambu. Jenis bambu yang biasa dipergunakan sebagai bahan baku anyaman gedek adalah bambu tali atau bambu apus (Gigantochloa apus). Bambu apus ini merupakan jenis bambu yang banyak dipergunakan sebagai bahan baku berbagai kerajinan, bahan bangunan, serta peralatan rumah tangga. Pemilihan bambu apus didasarkan pada kelenturannya atau tidak mudah patah saat dipakai, ulet, kulit luarnya yang licin serta ketersediaan bambu apus yang mudah diperoleh. Serta beberapa kelebihan lain yang sama dengan jenis bambu lainnya yaitu tidak memerlukan proses pengolahan yang rumit bila dibandingkan dengan kayu. Karena berbagai alasan inilah banyak warga masyarakat yang melirik bambu sebagai bahan baku kerajinan, peralatan rumah tangga, serta bahan bangunan.

Transcript of Tugas q Etno

Page 1: Tugas q Etno

Nama : Narita Ayu Maharani

Nim : 101810401003

Tugas Etnobotani

PEMANFAATAN BAMBU APUS (Gigantochloa apus ) SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Gedek merupakan salah satu kerajinan dari bambu yang berfungsi sebagai dinding

pada rumah-rumah jaman dahulu sebelum penggunaan dinding dari semen. Penggunaan

gedek sebagai dinding rumah sudah sulit di temukan hanya di sebagian kecil desa yang

menggunakan gedek atau anyaman bambu sebagai dinding. Salah satunya didaerah kreongan,

didaerah tersebut masih banyak dijumpai pedagang kaki lima yang lapaknya berdinding

gedek atau anyaman bambu. Jenis bambu yang biasa dipergunakan sebagai bahan baku

anyaman gedek adalah bambu tali atau bambu apus (Gigantochloa apus). Bambu apus ini

merupakan jenis bambu yang banyak dipergunakan sebagai bahan baku berbagai kerajinan,

bahan bangunan, serta peralatan rumah tangga. Pemilihan bambu apus didasarkan pada

kelenturannya atau tidak mudah patah saat dipakai, ulet, kulit luarnya yang licin serta

ketersediaan bambu apus yang mudah diperoleh. Serta beberapa kelebihan lain yang sama

dengan jenis bambu lainnya yaitu tidak memerlukan proses pengolahan yang rumit bila

dibandingkan dengan kayu. Karena berbagai alasan inilah banyak warga masyarakat yang

melirik bambu sebagai bahan baku kerajinan, peralatan rumah tangga, serta bahan bangunan.

Bambu apus yang dipergunakan sebagai bahan baku anyaman bambu atau gedek

memiliki tingkatan taksonomi sebagai berikut ;

Kingdom : Plantae

Divisi : Angiospermae

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Gigantochloa

Spesies : Gigantochloa apus (Kurz.)

Beberapa kelebihan yang di miliki oleh bambu apus (Gigantochloa apus)

menyebabkan bambu apus banyak dilirik oleh wiraswasta yang menekuni usaha bambu.

Page 2: Tugas q Etno

Antara lain Pak Nor, merupakan seorang pembuat gedek yang menggunakan bambu apus

sebagai bahan baku utama anyaman gedek.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Pak Nor, diketahui bahwa

anyaman bambu atau yang biasa disebut gedek buatannya berbahan dasar bambu apus atau

yang oleh suku madura disebut lampar. Pak Nor menekuni usaha sebagai seorang pembuat

gedek sudah sejak lama, ketrampilan yang dimiliki oleh Pak Nor merupakan hasil warisan

turun temurun dari orang tua beliau, sehingga ketrampilan yang beliau miliki patut dianggap

sebagai kekayaan budaya lokal yang harus dilestarikan. Gedek buatan Pak Nor ini biasanya

dipasarkan secara pribadi oleh beliau sendiri. Lokasi pemasaran gedek ini berada di pasar

Kreongan yang jaraknya cukup jauh dari kediaman beliau di Klungkung. Adapun Produk

yang dihasilkan oleh Pak Nor adalah gedek atau anyaman bambu akan tetapi bila diminta Pak

Nor dapat membuat tangga serta pagar bambu. Harga yang dipatok untuk setiap ikat anyaman

gedek ini lumayan murah yaitu Rp 70.000, setiap ikatnya berisi 5 buah anyaman bambu.

Menurut Pak Nor beliau mendapatkan bahan baku anyaman gedek ini dengan cara membeli

dari warga desa sebab bila membeli pada tengkulak bambu, harga yang di tawarkan untuk

sebatang bambu cukup mahal yaitu sebesar Rp10.000. Ada beberapa kendala yang dialami

oleh Pak Nor untuk kelenjutan usahanya yaitu proses pemasaran gedek ini yang relatif jauh

dari kediaman beliau, serta harga bambu yang sewaktu-waktu dapat mengalami kenaikan

harga. Dan yang lebih utama adalah masalah modal usaha dan penurunan ketrampilan yang

dimiliki oleh Pak Nor

Adapun peralatan yang dipergunakan oleh Pak Nor sangatlah sederhana antara lain

parang yang dipergunakan untuk memotong-motong bambu, gergaji, serta pisau yang

dipergunakan untuk menghaluskan potongan bambu.

Pembuatan anyaman gedek ini tergolong cukup mudah dilakukan oleh pemula hanya

saja kualitas anyaman gedek yang dihasilkan tidak begitu bagus. Untuk membuat anyaman

gedek ini mula-mula bambu dipotong sesuai dengan kebutuhan menggunakan parang yaitu

berukuran 1 cm lebarnya, setelah itu dibersihkan dan dihaluskan dengan pisau. Potongan-

potongan bambu yang telah bersih kemudian dijemur sejenak supaya agak layu baru setelah

itu dianyam. Motif anyaman gedek yang diproduksi oleh Pak Nor memiliki ciri khas

tersendiri karena pada anyaman gedek produksi Pak Nor ini menggunakan semua bagian

bambu serta ukuran potongan bambu yang dipakai. Sehingga motif yang dimiliki berbeda

dengan motif yang ada di Dusun Karanganyar, Kabupaten Kediri. Didusun tersebut bagian

Page 3: Tugas q Etno

bambu yang dipakai sebagai bahan anyaman hanya bagian dalam bambu. Perbedaan tersebut

tidak hanya berkutat pada pemanfaatan bagian bambu, ukuran potongan bambu yang dipakai

akan tetapi masih ada perbedaan lain pada kedua motif anyaman tersebut yaitu tidak

digunakannya kulit luar bambu yang licin sebagai bahan anyaman gedek. Dengan kata lain

perbedaan motif ini menambah keragaman jenis anyaman bambu, sehingga ini merupakan

suatu hal yang patut dilestarikan.

Gambar 1. Bambu apus (Gigantochloa apus)

( Sumber : dokumen pribadi )

Page 4: Tugas q Etno

Gambar 1. Merupakan proses penganyaman gedek

( Sumber : www.google.com )

Gambar 2. Motif khas daerah Jawa timur daerah barat

( Sumber : www.google.com )

Bagian dalam bambu,ukuran potongannya besar

Bagian kulit bambu

Bagian dalam bambu

Page 5: Tugas q Etno

Gambar 3. Motif khas jawa timur bagian timur (Jember)

( Sumber: dokumen pribadi)

Bagian dalam bambu Bagian kulit bambu atau bagian luar