Tugas Ahir Q

29
BAB I PENDIRIAN DAN KEANGGOTAAN KOPERASI A. PENDIRIAN KOPERASI 1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendirikan koperasi. Sehubungan dengan hal itu, maka sebelum mendirikan sebuah koperasi, terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh para pemrakarsa pendiri koperasi tersebut, yaitu: a. Tidak adanya manfaat dari koperasi yang didirikan jika para pendiri koperasi tidak mengetahui berbagai persoalan pokok tentang koperasi pada umumnya. b. Walaupun koperasi dimulai dengan 20 orang, namun harus diusahakan sehingga koperasi dapat menerima anggota-anggotabaru secara sukarela dan terbuka. c. Koperasi tidak mungkin dapat mencapai tujuannya dalam jangka pendek, melainkan memerlukan waktu yang cukup lama. d. Pembinaan koperasi di Indonesia sebagian merupakan tanggung jawab pemerintah. Walaupun demikan koperasi tetap milik para anggotanya. 2. Langkah-langkah pendirian koperasi Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendirikan sebuah koperasi adalah: 1

Transcript of Tugas Ahir Q

Page 1: Tugas Ahir Q

BAB I

PENDIRIAN DAN KEANGGOTAAN KOPERASI

A. PENDIRIAN KOPERASI

1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendirikan koperasi. Sehubungan

dengan hal itu, maka sebelum mendirikan sebuah koperasi, terdapat beberapa hal

penting yang perlu diketahui oleh para pemrakarsa pendiri koperasi tersebut, yaitu:

a. Tidak adanya manfaat dari koperasi yang didirikan jika para pendiri koperasi

tidak mengetahui berbagai persoalan pokok tentang koperasi pada umumnya.

b. Walaupun koperasi dimulai dengan 20 orang, namun harus diusahakan

sehingga koperasi dapat menerima anggota-anggotabaru secara sukarela dan

terbuka.

c. Koperasi tidak mungkin dapat mencapai tujuannya dalam jangka pendek,

melainkan memerlukan waktu yang cukup lama.

d. Pembinaan koperasi di Indonesia sebagian merupakan tanggung jawab

pemerintah. Walaupun demikan koperasi tetap milik para anggotanya.

2. Langkah-langkah pendirian koperasi

Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendirikan sebuah koperasi adalah:

a. Mengadakan pertemuan pendahuluan di antara orang-orang yang ingin

mendirikan koperasi.

b. Mengadakan penelitian mengenai lingkungan daerah kerja koperasi.

c. Menghubungi kantor Departemen Koperasi setempat.

d. Membentuk panitia pendirian koperasi yang bertugas mempersiapkan

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

e. Mengadakan rapat pembentukan koperasi. Hal-hal yang perlu dilakukan

pada rapat anggota yaitu:

1) Memilih pengurus;

2) Memilih pengawas;

3) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

1

Page 2: Tugas Ahir Q

f. Mengajukan permohonan status badan hukum koperasi dengan

melampirkan petikan berita acara pembentukan koperasi serta daftar nama

anggota pengurus dan pengawas.1

3. Pelopor pendirian koperasi

Yang dimaksud pelopor adalah orang-orang yang mempunyai pengetahuaan dan

pengalaman di bidang perkoperasian serta mempunyai pengaruh yang cukup besar

dalam kehidupan masyarakat

4. Meneliti lingkungan daerah kerja koperasi

5. Menghubungi kantor Departemen Koperasi dan PKM

6. Modal Dasar Pendirian

7. Mengadakan rapat pembentukan koperasi

8. Mendapatkan pengesahan badan hukum koperasi

B. ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) adalah keseluruhan

aturan yang mengatur secara langsung kehidupan koperasi dan hubungan antara

koperasi dengan para anggotanya.

Menurut pasal 8 UU No. 25/1992 AD koperasi harus memuat sekurang-kurangnya:

1. Daftar nama pendiri;

2. Maksud dan tujuan kedudukan;

3. Ketentuan dan tujuan, serta bidang usaha;

4. Ketentuan mengenai keanggotaan;

5. Ketentuan mengenai rapat anggota;

6. Ketentuan mengenai pengelolaan;

7. Ketentuan mengenai permodalan;

8. Ketentuan mengenai jangka waktu;

9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;

10. Ketentuan mengenai sanksi.

1Baswir. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Hal 109-111

2

Page 3: Tugas Ahir Q

Sistimatika Anggaran Dasar Koperasi terdiri dari Pembukaan dan Batang

Tubuh:

I. Pembukaan,

Pembukaan berisi tentang latarbelakang, maksud,tujuan, dan cita-

cita didirikannya Koperasi.

II. Batang Tubuh,

Batang tubuh terdiri dari bab, pasal, dan ayat, yang berisi paling

sedikit tentang :

a. Naman dan tempat kedudukan

b. Maksud dan Tujuan

c. Usaha

d. Ketentuan mengenai

keanggotaan

e. Ketentuan mengenai Rapat

Anggota

f. Azas dan Prinsip

g. Pengurus

h. Pengawas.

i. Modal

j. Pembukuan

k. Transaksi

l. Sisa Hasil Usaha

m. Jangka Waktu Pendirian

n. Sanksi

C. KEANGGOTAAN KOPERASI

Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam UU No. 25/1992, salah satu syarat

pendirian koperasi ialah tersedianya 20 orang anggota.

1. Sifat keanggotaan koperasi: keanggotaan koperasi pada dasarnya bersifat

sukarela dan terbuka.”.

2. Hubungan anggota dengan usaha koperasi: Hubungan antara usaha koperasi

dengan kepentingan anggota perlu mendapat perhatian.Sebab, alasan

seseorang menjadi anggota koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

hidupnya

3. Kewajiban dan hak anggota koperasi

a. Kewajiban anggota koperasi: kewajiban-kewajiban anggota koperasi

tertera pada UU No. 25/1992 pasal 20.

3

Page 4: Tugas Ahir Q

b. Hak anggota koperasi

1) Hak untuk menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan

suara dalam rapat anggota;

2) Memilih/dipilih menjadi pengurus;

3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan

dalam anggaran dasar;

4) Mengemukakan pendapat/saran-saran kepada pengurus di luar

rapat anggota (baik diminta ataupunt idak diminta);

5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama

diantara sesama anggota;

6) Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi

menurut ketentuan anggaran dasar.

c. Syarat-syarat khusus: ialah syarat tambahan yang harus dipenuhi oleh

setiap calon anggota koperasi sebelum mereka diterima menjadi anggota

koperasi secara penuh.

4. Permintaan menjadi anggota koperasi

5. Bukti keanggotaan koperasi

6. Berhenti sebagai anggota koperasi

Keanggotaan seseorang akan berakhir jika yang bersangkutan:

a. Meninggal dunia

b. Minta berhenti atas kehendak sendiri

c. Diberhentikan karena tidak memenuhi syarat keanggotaan

d. Dipecat karena tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota

D. PEMBUBARAN KOPERASI

Berdasarkan ketentuan di dalam Bab X UU No. 25/1992, “Pembubaran koperasi

dapat dilakukan dengan 2 alasan: (a) Karena para anggota koperasi menghendaki

pembubaran koperasi, dan (b) Karena keputusan”

BAB II

ALAT KELENGKAPAN DAN ORGANISASI KOPERASI

4

Page 5: Tugas Ahir Q

Sebagaimana disebutkan dalam Bab VI UU No. 25/1992, bahwa tentang

perkoperasian “perangkat organisasi koperasi secara keseluruhan terdiri atas:

A. Rapat Anggota

Dalam hal pengambilan keputusan rapat anggota memiliki kekuasaan tertinggi

dalam organisasi koperasi, sebagaimana telah ditegaskan dalam pasal 33 UU No.

25/1992.

B. Pengurus

Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dan rapat

anggota untuk memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi, persyaratan untuk

bisa dipilih menjadi pengurus koperasi telah diatur dalam anggaran dasar koperasi

dan telah jelas disebutkan dalam UU No. 12/1967. Kemudian dalam pasal 34 UU No.

25/1992 dinyatakan bahwa pengurus koperasi, baik secara bersama-sam maupun

sendiri-sendiri menanggung kerugian derita yang diderita oleh koperasi, karena

tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaian. Jika terbukti pengurus

sengaja melakukan tindakan yang merugikan koperasi, maka pengurus bisa dituntut

melalui pengadilan.

C. Pengawas

Pengawas adalah salah satu perangkat organisasi koperasi yang memiliki

kewenangan melakukan penelitian tehadap catatan-catatan yang ada didalam

koperasi, termasuk akutansi koperasi. Mengingat fungsi dan kedudukannya dalam

pengelolaan koperasi diberlakukan beberapa syarat yang telah diatur secara

khususmoleh UU No. 25/1992 tetapi secara umum tertulis pada pasal 38 ayat 3 UU

tersebut, yaitu syarat-syarat untuk bisa dipilih dan diangkat sebagai anggota koperasi

diatur secara terinci di dalam anggaran dasar koperasi. Kemudian dalam UU No.

25/1992 pasal 29 ayat 4 mengenai jabatan pengurus koperasi yaitu tidak boleh lebih

dari 5 tahun. Selanjutnya pemeriksaan atas pengelolaan anggota koperasi dapt

dibedakan menjadi dua yaitu, pemeriksaan Intern (yang dilakukan oleh pengawas

koperasi yang bertujuan menilai efisiensi dan efektifitas pengelolaan usaha koperasi

oleh pengurus), dan pemeriksaan Ekstern (pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak-

5

Page 6: Tugas Ahir Q

pihak diluar kewenangan koperasi untuk mengetahui masalah-masalah yang ada

dalam koperasi) dan yang menjadi sasaran pemeriksaan terhadap jalannya usaha

koperasi pada garis besarnya dapat dibedakan atas pemeriksaan bidang organisasi dan

manajemen, serta atas bidang usaha, permodalan dan keuangan.

D. Manajer Koperasi

Koperasi pada dasarnya memerlukan tenaga manajer yang profesional untuk

menjalankan kegiatan usahanya. Untuk koperasi yang kegiatan usahanya cukup besar

dan komplek perlu mengangkat banyak manajer. Sedangkan bagi koperasi yang

masih sederhana kegiatannya maka cukup penguruslah yang sekaligus bertindak

sebagai manajer.

Rencana pengangkatan pengelola/manajer koperasi harus diajukan dalam rapat

anggota untuk mendapat persetujuan, dalam hal ini manajer dapat dikelompokkan

menjadi 3 tingkatan, yaitu:

1. Manajemen Puncak (top management)

Bertanggung jawab langsung kepada pengurus. Ia bertanggung jawab atas

manajemen bidang usaha dari kopersai secara menyeluruh

2. Manajemen Menengah (Midlle Mnanjement)

Manajemen menengah ini memberi pengarahan-pengarahan kegiatan kepada

manajer bawahan atau dalam hal tertentu bisa juga kepada karyawan-

karyawan operasional.

3. Manajemen Lini Pertama (lower management)

Manajer lini pertama ini bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain

(bawahannya) dan juga memberikan pengarahan kepada mereka

E. Hubungan Kerja Pengurus, Pengawas dan Manajer Koperasi

Hubungan antara pengurus dan pengawas merupakan hubungan yang konsultif

secara timbal-balik. Hubungan pengawas dengan manajer sifatnya koordinatif.

BAB III

MANAJEMEN KOPERASI

6

Page 7: Tugas Ahir Q

A. Manajemen dan Organisasi Koperasi

1. Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan

melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan

koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem manajemen yang baik, agar tujuannya

berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen, yang meliputi:

a. Planning (Perencanaan)

b. Organizing (Pengorganisasian)

c. Actuating (Pelaksanaan)

d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)

B. Struktur Organisasi Koperasi

Struktur organisasi koperasi mecakup segi intern koperasi (yang meliputi unsure-

unsur kelengkapan yang ada dalam koperasi tersebut) dan segi ekstern koperasi

(hubungan serta kedudukan koperasi terhadap organisasi koperasi lainnya).

1. Struktur Intern Organisasi Koperasi

Unsur-unsur alat perlengkapan organisasi koperasi, yang meliputi:

Rapat anggota koperasi

Pengurus koperasi

Pengawas koperasi

Unsur-unsur pelaksana teknis, yang meliputi:

Manajer

Karyawan koperasi lainnya

Unsur penasehat (Dewan Penasehat)

2. Struktur Ekstern Organisasi Koperasi

C. Administrasi Organisasi Koperasi

7

Page 8: Tugas Ahir Q

Administrasi organisasi koperasi meliputi semua pencatatan yang berkaitan

dengan kegiatan organisasi koperasi, yang diantaranya:

1. Buku daftar anggota

2. Buku daftar pengurus

3. Buku daftar anggota pengawas

4. Buku notulen rapat

5. Buku simpanan anggota

D. Aspek-aspek Manajemen Koperasi

Dalam garis besarnya, aspek-aspek yang terdapat dalam setiap perusahaan,

dibedakan atas:

1. Manajemen Operasi

2. Manajemen Keuangan

3. Manajemen Pemasanran

BAB IV

8

Page 9: Tugas Ahir Q

PERMODALAN KOPERASI

Modal adalah salah satu faktor penting diantara berbagai faktor produksi yang

diperlukan. Bahkan modal merupakan faktor produksi penting untuk pengadaan

faktor produksi seperti tanah, bahan baku, dan mesin.

A. Sumber-sumer Permodalan dalam Koperasi

Pada undang-undang No. 25/1992 tentang perkoperasian yang mengatakan bahwa

modal koperasi itu terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

1. Modal Sendiri

a. Simpanan pokok

b. Simpanan wajib

c. Dana cadangan

d. Hibah

2. Modal Pinjaman

a. Anggota

b. Koperasi lain/atau anggotanya

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya

d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

e. Sumber lain yang sah

B. Perbedaan Saham Koperasi dengan Saham PT

Saham dalam PT merupakan suatu investasi, bila ada gejala suatu PT tersebut rugi

maka pemilik saham bisa lari mneghindari atau mengurangi kerugian tersebut dengan

menjual sahamnya dan mengharapkan deviden yang besar, kemungkinan yang lain ia

dapat menjual sahamnya di pasar bebas atau melalui bursa saham sehingga ia

memperoleh selisih harga beli dengan harga jual (Capital Gain). Sebaliknya saham

koperasi tidak boleh diperjualbelikan, koperasi hanya membayar bunga yang terbatas

pada modal saham sesuai dengan asas Rochdale. jadi jelas bahwa saham koperasi

tidak dapat dipakai untuk investasi spekulatif.

9

Page 10: Tugas Ahir Q

C. Dana Cadangan Koperasi

Ada dua jenis cadangan, yaitu valuation reserve dan capital reserve. Termasuk

dalam capital reserve adalah cadangan untuk penyusutan (depreciation), keusangan

(obsolescence), dan pinjaman macet (bad debt). Penyusutan dan keusangan

merupakan suatu pengeluaran tersembunyi. Dana cadangan ini diperlukan untuk:

1. Memenuhi kewajiban tertentu seperti membeyar suatu hipotek (mortage)

2. Meningkatkan jumlah operating capital koperasi ayau memperbaiki ratio

antara current assets dengan current liability

3. sebgai jaminan untuk kemungkinan rugi dimasa depan

4. untuk perluasan usaha

BAB V

10

Page 11: Tugas Ahir Q

PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BADAN USAHA LAINNYA

A. Badan Usaha dan Bentuknya

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan

mencari laba atau keuntungan. Secara terperinci, kegiatan usaha Indonesia terdiri atas:

1. Perusahaan Perorangan

2. Persekutuan Firma

3. Persekutuan komanditer

4. Perseroan Terbatas (PT)

5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

6. Perusahaan daerah

7. koperasi

B. Perbedaan koperasi dengan Badan Usaha yang Lainnya

berikut adalah perbedaan koperasi dengan badan uasaha lainnya:

Dimensi Perorangan Firma PT Koperasi

Pengguna

Jasa

bukan pemilik Umumnya

bukan pemilik

umumnya

bukan pemilik

Umum /

Anggota

Pemilik Usaha Individu sekutu usaha pemegang

saham

anggota

Yang punya

hak suara

tidak perlu para sekutu pemegang

saham

anggota

Pelaksanaan

Voting

tidak perlu biasanya

menurut

besarnya

modal

Penyertaan

menurut

besarnya

saham yang

dimiliki

melalui RUPS

satu

anggota

satu suara

dan

Tidak

boleh

diwakilkan

Penentuan

Kebijaksanaan

orang yang

bersangkutan

para sekutu direksi pengurus

Balas Jasa tidak terbatas tidak terbatas tidak terbatas terbatas

11

Page 12: Tugas Ahir Q

Terhadap

modal

Penerima

Keuntungan

orang ybs para sekutu

secara

proporsional

pemegang

saham

secara

proporsional

anggota

sesuai

jasa/

partisipasi

yang

bertanggung

jawab terhadap

rugi

Pemilik para sekutu

pemegang

saham

sejumlah saham

yang dimiliki

anggota

sejumlah

modal

equity

BAB VI

12

Page 13: Tugas Ahir Q

KERJASAMA KOPERASI

Koperasi adalah Suatu organisasi yang bersifat sosial, politik dan ekonomi tidak

mampu berdiri sendiri, karena membutuhkan bantuan orang lain atau organisasi lain

dalam rangka meningkatkan kegiatan usahannya. Kerjasama Koperasi tersebut ada

yang bersifat horizontal maupun bersifat vertikal, dalam melakukan kerjasama untuk

dibentuknya organisasi baru untuk mengembangkan kegiatan usahannya yang baru.

Koperasi di Indonesia bekerjasama dengan baik dengan sesama koperasi baik

koperasi primer maupun koperasi skunder dan bekerjasama dengan badan usaha lain

yang bukan koperasi. Kerjasama tersebut ada di dalam surat perjanjiah9,nyn

kerjasama yang saling mengikat atas dasar prinsp saling menguntungkan. Kerjasama

koperasi tersebut terdiri dari:

1. Kerjasama antara Koperasi dan Bukan Koperasi

2. Kerjasama Bukan dibidang Usaha antar Koperasi

3. Kerjasama antar koperasi dan bukan koperasi

4. Kerjasana dibidang usaha antar koperasi

BAB VII

13

Page 14: Tugas Ahir Q

GERAKAN DAN TANTANGAN PENGENBANGAN KOPERASI

A. Gerakan Koperasi

Sebagai suatu bentuk perusahaan, koperasi dengan sadar mengemban nilai-nilai tertentu

sebagai norma usahanya, sebagai suatu gerakan ekonomi kerakyatan yang bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan bersekinambungan, baik dalam lingkup

nasional maupun lingkup internasional, berikut adalah gerakan-gerakan koperasi:

1. Internasional cooperative alliance (ICA)

2. ASEAN cooperative organization (ACO)

3. Gerakan koperasi Indonesia

a. sentral organisasi koperasi republic Indonesia (SOKRI)

b. Dewan koperasi Indonesia (DKI)

c. Kesatuan organisasi koperasi seluruh Indonesia(SOKSI)

d. Gerakan koperasi Indonesia (GERKOPIN)

e. Dewan koperasi Indonesia (DEKOPIN)

B. Hubungan Gerakan Koperasi Indonesia dengan Gerakan Koperasi Internasional

Indonesia secara resmi terdaftar sebagai anggota international Cooperative Alliance

(ICA) sejak tahun1985, yakni setelah dewan koperasi Indonesia dengan resmi menjadi

lembaga ini. dengan terbentknya kantor regional ICA di new delhi maka hubungan gerakan

koperasi melalui Dekopin dilakukan melalui kentor tersebut. dekopin juga duduk sebagai

anggota dalam dewan penasehat untuk kantor ICA dan pusat pendidikan I New Delhi.

C. Hubungan Dekopin dengan Koperasi di Luar Negeri

Sebagai salah satu anggota ICA, hubungan Dekopin dengan koperasi-koperasi diluar

negeri berjalan dengan baik. hal ini terutama dalam usaha menigkatkan kemempuan koperasi

di Indonesia untuk mencapai tujuan, kemudian dalam hubungan kerjanya dengan koperasi

luar negeri member kesempatan yang luas untuk memperoleh bantuan tenaga ahli

dankesempatan untuk mengikuti latihan dibidang perkoperasian.

BAB VIII

14

Page 15: Tugas Ahir Q

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING KOPERASI

A. Fungsi Koperasi dalam Ekonomi Pasar

Dalam konteks ekonomi pasar koperasi sebagai asosiasi perorangan harus dilihat sebagai

organisasi atau metode menjalankan usaha untuk menjalankan kerjasama pasar dan

anggotanya sebagai pelaku ekonomi. koperasi mempunyai tugas utama untuk menigkatkan

kapasitas produktif para anggotanya, sehingga mampu menghadapi persaingan pasar yang

semata-mata menekankan pada norma efisiensi. Dengan demikian koperasi harus mampu

menjadika para anggotanya lebih produktif dan lebih efisien dengan berkoperasi daripada

mereka harus berusaha sendiri, hal ini terutama dimiliki oleh koperasi-koperasi yang

didirikan oleh koperasi produsen.

B. Koperasi dalam Pasar Persaingan Sempurna

jika koperasi memasuki pasar persaingan sempurna maka koperasi akan bersaing

secara sempurna dengan para pesaing di pasar, artinya secara umum koperasi tidak dapat

menentukan harga produk yang dijualnya, alasannya adalah jika koperasi jika koperasi

menentapkan harga yang lebih tinggi dari pada harga pasar maka akan banyak pelanggan

yang beralih ke penjual lain. Sebaliknya jika koperasi menetapkan harga dibawah harga pasar

yang berlaku, maka koperasi akan mengalami kerugian, karena pada harga pasar yang

berlakupun semua barang dapat terjual. Dalam jangka pendek bisa saja koperasi menetapkan

harga yang lebih rendah dari harga pasar, tetapi penetapan harga ini tidak berlangsung lama

sebab harga yang lebih rendah akan meningkatkan permintaan anggota akan produk yang

dijual dan biaya produksi koperasi akan meningkat sampai ahirnya terpaksa menentapkan

harga yang sama dengan pasar untuk menutupi kerugian.

C. Koperasi dalam Pasar Persaingan Monopolistik

asumsi yang mendasari model persaingan monopilistik secara mutlak sama seperti

kompetisi sempurna, kecuali mengenai produk yang homogeny. Pada pasar persaingan

monopolistic para penjual bersaing dengan diferensiasi (pembedaan) produk dalam hal

kualitas, iklan, lokasi, pegepakan dan lain-lain.

D. Koperasi dalam Persaingan Pasar Oligopoli

Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar oligopoly (harga

lebih rendah dari pada harga pesaingnya). Harga dikuarangi sedikit demi sedikit dikurangi

dari harga persaingan. Karena adanya saling ketergantungan antara perusahaan (penjual),

15

Page 16: Tugas Ahir Q

koperasi dapat menghancurkan para pesaingnya dan mengakibatkan terjadinya penurunan

keuntungan mereka. Reaksi yang akan timbul dari para pesaing atas kerugian tersebut akan

sulit diramalkan, maka ada kemungkinan terjadi perang harga dan terjadi saling

menghancurkan dengan penentapan harga yang lebih rendah (predatory pricing).

BAB IX

16

Page 17: Tugas Ahir Q

KEBIJAKAN PEMBENGUNAN KOPERASI INDONESIA

A. Kebijakan Pemerintah dalam Pembanguan Koperasi

Kebijakan umum pembangunan koperasi yang dijalankan oleh pemerintah dalam

pelita VI ini diarahkan untuk mengembangkan koperasi menjadi makin maju, makin

mandiri, dan makin berakar dalam masyakat, serta menjadi badan usaha yang sehat

dan mampu berperan di semua bidang usaha, terutama dalam kehidupan ekonomi

rakyat, dalam upaya mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu, maka pembangunan koperasi

diselenggarakan melalui peningkatan kemampuan organisasi, manajemen,

kewiraswastaan, dan permodalan dengan didukung oleh peningkatan jiwa dan

semangat berkoperasi menuju pemantapan peranannya sebagai sokoguru

perekonomian nasional.

B. Peningkata Kualitas Kelembagaan Koperasi

Dalam menghadapi persaingan ekonomi global saat ini, maka peningkatan

kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara

sehat sesuai dengan jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya

untuk memperoleh efisiensi kolektif, sehingga citra koperasi menjadi semakin baik.

Dengan demikian diharapkan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat primer

dan skunder akan tertata dan berfungsi dengan baik.

C. Sasaran Pembangunan Koperasi

Beberapa sasaran utama pengembangan koperasi yang hendak ditempuh

pemerintah dalam era PJP II ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan usaha

2. Pengembangan Sumber daya manusia

3. Peran pemerintah

4. Kerjasama internasional

D. Pola Pembangunan Koperasi

17

Page 18: Tugas Ahir Q

Beberapa kreteria kualitatif tentang pola pembangunan koperasi dalam era PJP II,

yaitu sebagaimana diusulkan oleh lembaga manajemen FE UI(1994), adalah sebagai

berikut:

1. Koperasi harus memiliki kemampuan untuk mengantisipasi

kecenderungan perubahan lingkungan

2. Koperasi harus mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi non

koperasi

3. Pengurus dan manajer koperasi harus berjiwa wiraswasta

4. Koperasi harus mampu mengembangkan Sumber daya manusia

BAB X

18

Page 19: Tugas Ahir Q

TANTANGAN KOPERASI INDONESIA PASA ERA OTONOMI DAERAH

DAN PERDAGANGAN BEBAS

A. Perkembangan Koperasi pada Era Otonomi Daerah

Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan koperasi

yang otonom, namun fokus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri universalitas

kebutuhan yang tinggi seperti jasa keuangan, pelayanan infrastruktur serta pembelian

bersama. Dengan otonomi selain peluang untuk memanfaatkan potensi setempat juga

terdapat potensi benturan yang harus diselesaikan di tingkat daerah.

Dapat dikatakan bahwa kehadiran koperasi di Indonesia memang menganut basis

wilayah atau kekuasan. Namun dalam menghadapi persaingan koperasi perlu

merubah orientasi dari basis kewilayahan dengan pertimbangan orientasi kelayakan

bisnis. Potensi koperasi pada saat ini sudah mampu untuk memulai gerakan koperasi

secara otonom, namun focus bisnis koperasi harus diarahkan pada ciri universalitas

kebutuhan yang tinggi seperti jasa keuangan, pelayanan infrastruktur serta pembelian

bersama.

B. Koperasi Indonesia Memasuki Era Perdagangan Bebas

Melihat posisi koperasi pada saat ini di mana aset koperasi sudah di dominasi oleh

kegiatan koperasi di bidang jasa keuangan, maka restrukturisasi kegiatan koperasi

sebenarnya sudah berjalan, dengan demikian akan mampu tumbuh dan berkembang

sejalan dengan perkembangan koperasi di Indonesia saat ini sangat kompatible untuk

menanggapi rasionalisasi kredit perbankkan kepada petani dan belum pernah terjadi

sebelumnya.

C. Posisi dan Peran Koperasi dalam Sistem Ekonomi Indonesia

Fungsi koperasi selain gerakan pendidikan dan memajukan kesejahteraan

masyarakat termasuk aspek kelestarian lingkungan hidup, untuk mengangkat

kemartabatan suatu masyarakat atau bangsa terutama dalam berekonomi. Karena sifat

gerakan koperasi yang sering di sebut sebagai “quasi public”, maka cukup banyak

barang-barang public yang dihasilkan oleh koperasi.

19

Page 20: Tugas Ahir Q

EKONOMI KOPERASI

Resume Materi

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Ekonomi Koperasi Islam

yang dibina oleh Masrohatin, SE. MM

Oleh:

Didit Ghozali

084 091 056

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) JEMBER

Juli, 2012

20