Tugas Program CSR Tentang Pendidikan

20
Seberkas Harapan Dari Pelosok Negeri

Transcript of Tugas Program CSR Tentang Pendidikan

Seberkas Harapan

Dari

Pelosok Negeri

Sebanyak 2.500.000 anak Indonesia tidak bersekolah, karena faktorekonomi dan fasilitas yang kurang memadai.Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negaraberkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada

level 14 dari 14 negara berkembang. Maka dari itu ini saatnya kitamengulurkan tangan dan jangan hanya berpangku tangan.

Untuk saat ini kami, Indonesia Mengajar, bekerja sama dengan PWC sebagai

sponsor utama untuk membuat program ini. Program yang akan kami buat yaituberupa kegiatan social yang bergerak di

bidang pendidikan. Kegiatan ini bertujuanuntuk memajukan pendidikan di Indonesia

khususnya di dalam pedalaman yang sudah kita ketahui bahwa daerah-daerahdi Indonesia masih kurang tersentuh oleh

pendidikan yang memadai. Kami akanmengajarkan anak- anak di pedalamanbahasa Indonesia khusunya baca dan

tulis, IPA, IPS, keterampilan danMatematika.

Program CSR

Lalu dalam setiap sebulan kami juga akan mengundang para orang tuauntuk melihat kemajuan anak mereka. Ini juga merupakan ajangmendekatkan orang tua kepada anaknya dan orang tua juga bisamendukung anaknya agar terus bisa mendapatkan pendidikan.

Kami juga akan membuat perpustakaan yang akan diisi macam-macambuku agar anak-anak dapat belajar dengan lebih mudah dan menumbuhkankecintaan dalam membaca. Tidak hanya mengajarkan anak-anaknya saja

tetapi kami akan mengajarkan para ibu rumah tangga untuk membuatkerajinan tangan seperti tas, dompet atau perlatan rumah tangga yang nantinya bisa dijual untuk membantu menambah pendapatan keluarga.

Kami berharap program ini dapat membantu kemajuan desa dan anak-anakdi pedalaman dapat mendapatkan pendidikan yang layak, karena

pendidikan merupakan hak dari warga negara.

Pernyataan AniesBaswedan

Pendidikan dasar adalah fondasipembangunan masyarakat Indonesia, maka

Indonesia Mengajar (IM) percaya bahwapendidikan dasar untuk anak-anak di seluruh

pelosok Indonesia wajib disampaikan dandidampingi oleh generasi terbaik bangsa.

Didasari juga oleh janji kemerdekaan untukmencerdaskan kehidupan bangsa, maka IM

mengambil inisiatif untuk mendampingisekolah dasar–sekolah dasar di berbagai

pelosok Indonesia dengan merekrut,

membekali dan menempatkan sarjana-sarjana terbaik bangsa yang memilikisemangat mengabdi untuk mengajar di sebuah SD selama satu tahun.

Para pemuda yang dikirim sebagai guru sekolah dasar (SD) ke daerah disebutsebagai Pengajar Muda. Selain itu IM juga telah bekerjasama dengan PwC,

hal ini sungguh kehormatan bagi kami bahwa Indonesia Mengajar mendapatdukungan firma terkemuka. Namun tak hanya PwC yang dapat bekerja sama

dengan IM, kami juga mengharapkan partisipasi teman-teman juga untukbergabung dengan kami karena semakin banyak bantuan dan dukunganyang kita terima maka semakin maksimal IM untuk membangun fondasimasyarakat di pelosok Indonesia khususnya untuk mewujudkan cita-cita

anak-anak di pelosok Indonesia.

Anies Baswedan

Profil Indonesia Mengajar

Ide awal Indonesia Mengajar berasal dari Anies Baswedan. Aniesmerupakan alumnus dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Gagasan Indonesia Mengajar siap mewujud ketika beberapapihak berkenan menjadi sponsor. Proses untuk mendesain dan

mengembangkan konsep Indonesia Mengajar dimulai pada akhir2009. Pada saat ini sudah terdapat 241 Pengajar Muda yang

siap untuk mengajar. Mereka merupakan anak muda yang cerdas, tangguh, kreatif, idealis dan ingin berjuang. Indonesia

Mengajar telah mengirimkan para Pengajar Muda ke 17 Kabupaten di Indonesia.

VISI

• Diinspirasi oleh janji kemerdekaan untuk mencerdaskankehidupan bangsa, Indonesia dipenuhi oleh anak muda yang

tulus mengabdi menjadi guru selama waktu tertentu di daerah, menularkan optimisme, menebar inspirasi dan

menjadi jendela kemajuan di tingkat akar rumput. Pada saatbersamaan, anak-anak muda itu belajar untuk peka dan

peduli pada realitas kehidupan bangsanya.

• Kehadiran dan kehidupan anak-anak muda itu di sekolah, desa dan keluarga baru mereka di pelosok Nusantara akan

merajut tenun kebangsaan yang lebih kokoh.

• Kelak, Indonesia akan dipenuhi pemimpin baru yang memilikikompetensi kelas dunia dengan pemahaman akar rumput. Para pemimpin itu lahir dari anak-anak muda terbaik padagenerasinya yang diberi kesempatan untuk hidup, tinggal,

MISI

Indonesia Mengajar memiliki misi ganda:

1. Menciptakan dampak yang berkelanjutan dari kehadiranPengajar Muda di desa dan kabupaten penempatan.

2. Menjadi wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak mudaterbaik Indonesia agar tak semata memiliki kompetensi kelas

dunia, tetapi juga pemahanan akar rumput.

3. Melibatkan sebanyak mungkin orang dalam gerakan sosialpendidikan

Indonesia Mengajar membantu mengisi kekurangan guru sekolah dasar, khususnya di daerah terpencil dengan

mengirimkan lulusan terbaik Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah dididik intensif untuk menguasai kapasitas kepengajaran

Perempuan kelahiran Jakarta 22 tahunsilam ini bernama Karina Adelita. Alumnus

Fakultas Ekonomi jurusan AkuntansiUniversitas Indonesia ini aktif dalam

organisasi baik di kampus maupun di luarkampus. Di kampusnya, Karina bergabung

dalam organisasi AIESEC, organisasipemuda terbesar di dunia, tempat dirinya

bertugas sebagai koordinator untukexchange participant yang datang ke

Indonesia. Sebelum bergabung denganGerakan Indonesia Mengajar, Karina

bekerja sebagai auditor di PricewaterhouseCoopers Indonesia. Pada

Karina

Adelita

Pengajar

Gadis Batak kelahiran Bandung, 3 Maret 1991.

Thella menamatkan studinya di jurusan

Hubungan Internasional Universitas

Padjadjaran dan menjadi lulusan pertama di

angkatan 2008. Kecintaannya pada kegiatan

sosial terutama untuk anak-anak membuatnya

berinisiatif bersama teman-temannya

mendirikan sebuah komunitas Budak Leutik

yang tiap bulannya rutin mengadakan acara di

Bandung. Thella juga makin tersadar akan apa

yang menjadi akar masalah bangsa ini dan

terpanggil untuk terjun langsung dalam dunia

pendidikan. Akhirnya, dia mantap hati

Marthella

Rivera

Pria yang sering dipanggil Galih ini berasaldari Jakarta. Galih merupakan sarjana Ilmu

Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Indonesia (UI) tahun 2013.

Galih akan ditempatkan di SDN Kalama, Kabupaten Sangihe, Kepulauan Kalama

periode 2013-2014. Motivasinya bergabungdengan Indonesia Mengajar adalah ingin

belajar dari realitas, sekaligus berkontribusi di dalam dunia pendidikan.

Galih berharap keberadaannya di KabupatenSangihe, khususnya kepulauan Kalama dapat

memberi secercah hal positif bagipembangunan bangsa. Galih ingin dalam 15-

Galih

Ramadian

Gadis keturunan Palembang yang lahir danbesar di Jakarta ini akrab disapa Tephy. Iaadalah alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) angkatan 2007 jurusan Ilmu Administrasi

Niaga. Semasa kuliah, ia aktif terlibat dalamberbagai organisasi kampus. "Karena satubibit kebaikan akan menumbuhkan beribu-

ribu pohon kebaikan untuk sekitarnya," ujarnya. Penanaman bibit itu akan ia mulai di

SD GMIST Sion Enggohe, KabupatenKepulauan Sangihe selama satu periode. Disanalah ia akan bertugas mengabdi dan

Deswitha

Arvinci

Head Office Indonesia Mengajar:Jl. Galuh II No 4, Kebayoran Baru

Jakarta Selatan, Indonesia

Phone: 021-7221570Fax: 021-7231430

Email: [email protected] Indonesiamengajar.org