tugas PML PJ =FJ
Transcript of tugas PML PJ =FJ
PENGGUNAAN MOTORLISTRIK
Kelompok II
Penanggung jawab : Fakhrul Syarif ( D411 07 094)
Anggota : Syamsul Bahri T ( D411 07 102)
Indrayadi Sambara ( D411 07 109)
Raka Reviatna ( D411 07 106)
Arif Jayakusuma ( D411 07 112)
Jurusan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2010
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Mesin listrik merupakan perangkat listrik yang bekerja untuk mempermudah kegiatan manusia. Salah satu contoh mesin listrik yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari adalah motor listrik. Hampir setiap perangkat bergerak menggunakan motor listrik. Mulai dari mesin cuci, kipas angin, blender, pompa air, dan banyak lagi.
Motor listrik memiliki beberapa jenis antara lain, motor arus searah, motor sinkron, dan motor asinkron / motor induksi. Pada makalah ini akan dibahas tentang starting motor induksi. Beberapa tipe motor dapat distart langsung, tetapi beberapa tipe lain memerlukan metode starting yang lain. Tetapi pada kesempatan ini, kita tidak akan membahas lebih jauh tentang macam-macam starter.
Untuk lebih jauh, kita akan membahas tentang starting motor induksi, proteksi starting, proteksi beban lebih dan hubung singkat, dan peralatan yang digunakan dalam starting. Pada pembahasan ini, kita akan mengkhususkan pada prinsip starting dan komponen serta peralatan proteksi untuk jenis starting untuk tipe motor induksi 3 phasa yang menggunakan rotor sangkar tupai.
I.2 TUJUAN
Mampu merancang rangkaian starting motor induksi Mampu melakukan starting motor induksi Dapat menjelaskan rangakaian dan kerja starting motor induksi rotor
sangkar tupai serta jenis komponen yang digunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR TUPAI
3 PHASA
Motor arus bolak balik tidak membutuhkan rangkaian starting yang
rumit seperti motor arus searah. Pada kasus ini, motor induksi dengan daya
diatas 10 horsepower juga terkadang distart dengan metode across the line
magnetic starting. Metode ini sebenarnya merupakan rangkaian yang
menggunakan saklar magnetic yang dikontrol dengan push button.
II.1 Across the line magnetic starting (ATL)\
Sepertin yang dibahasakan diatas tadi bahwa metode across the line
magnetic starting merupakan model starting yang menggunakan saklar
magnetic dengan pushbuttom sebagai pengontrolnya. Saklar magnetic yang
akan digunakan untuk starting memiliki 3 kontak utama, 1 kontak bantu, 3
overload relay, dan 1 koil.
Berdasarkan gambar rangkaiannya, terlihat bahwa kontak utama
terhubung dengan tiga phasa suplly utama, sedangkan kontak bantu bekerja
sebagai holding kontak yang bekerja agar arus tetap mengalir saat tombol
start dilepas. Keempat kontak-kontak tersebut dikendalikan oleh koil
magnet yang dikontrol oleh pushbuttom.
Prinsip kerja rangkaian diatas dimulai ketika kita menekan tombol
start, maka arus akan mengalir melalui rangkaian dan membuat koil
energize sehingga semua kontak-kontak berubah posisi. Holding kontak
akan menutup ( close ) agar arus tetap mengalir, dan kontak-kontak utama
juga akan menutup sehingga motor disupply secara langsung. Kondisi ini
akan tetap berlangsung hingga tombol stop ditekan. Overload relay akan
bekerja memutuskan arus kerangkaian jika beban motor melebihi
kapasitasnya.
II.2 Proteksi Start Motor
Agar pada penggunaannya, tidak terjadi hal-hal yang tidak kita
inginkan maka dipasang alat-alat proteksi pada pengoperasiannya.
Pemasangan saklar pemutus dilakukan diluar rangkaian ATL. Saklar
pemutus terdiri atas 3 rangkaian fuses yang siap bekerja jika terjadi hubung
singkat. Fuses harus memiliki ketahanan pada arus start yang besar agar
tidak dianggap sebagai gangguan hubung singkat. Fuses melindungi
rangkaian dari kemungkinan kerusakan akibat kegagalan pada belitan
motor.
Berdasarkan standart yang telah ada, kita harus memilih fuses
dengan rating 300 % dari arus beban penuh motor untuk tipe fuses tanpa
jeda waktu, sedangkan untuk fuses yang memiliki jeda waktu dipilih rating
175 %.
Starter dengan Fuses/Saklar Pemutus
Pada gambar diatas menunjukkan model rangkaian control, tampilan
fisik start-stop pada station control, serta diagram kelistrikan push buttom
station.
Setelah membahas beberapa hal tentang rangkaian control, sekarang
kita akan membahas tentang karakteristik rotor yang ada. Rotor dibuat
dengan karakteristik yang berbeda-beda.
(a) (b) (c)
Pada gambar diatas terdapat 3 bentuk rotor yang berbeda. Pada
gambar (a) merupakan rotor dengan Code A yaitu tipe rotor dengan
resistansi tinggi. Rotor jenis ini memiliki torka yang besar dan arus start
yang rendah. Gambar (b) merupakan rotor dengan Code B – E yaitu tipe
reaktansi yang tinggi dan resistansi yang rendah. Memiliki arus start rendah
dengan torka yang standar. Gambar (c) merupakan rotor dengan Code F-V
dengan nilai resistansi dan reaktansi induktif yang rendah. Jenis rotor ini
memiliki arus start yang besar.
Gambar diatas merupakan jenis magnetic starter yang digunakan
pada rangkaian control motor seperti contohnya across the line magnetic
starter yang telah dibahas sebelumnya. Keluaran dari saklar pemutus
dihubungkan dengan input/masukan magnetic starter dan keluarannya
dihubungkan dengan masukan motor. Jenis magnetic starter yang kiri pada
gambar merupakan jenis magnetic starter yang terdiri atas kontaktor dan
overload relay didalamnya. Sedangkan jenis magnetic starter yang sebelah
kanan merupakan jenis starter yang memiliki kemampuan pembalik putaran.
III.3 Proteksi Beban Lebih
Agar kemungkinan motor bekerja di atas batas kemampuannya
tidak terjadi maka pada rangkaian motor dipasang over load relay. Over load
relay dibuat untuk mengukur besarnya arus yang menuju ke motor. Over
load relay akan terbuka ketika elemen yang ada padanya menjadi panas.
Kenaikan suhu tersebut disebabkan oleh arus yang menuju ke motor terlalu
besar, yang menandakan motor dalam kondisi tidak baik, bekerja terlalu
keras, atau kelebihan beban. Pada kebanyakan rangkaian motor saat ini
digunakan tiga buah over load relay. Komponen utama dari over load relay
yaitu heater terbuat dari logam khusus. Ketika arus yang besar tadi melewati
over load relay akan bekerja dalam hal ini heater akan mengubah kondisi
kontak dari normaly close to open sehingga arus pada rangkaian control
terputus. Hal ini terjadi jika arus besar itu mengakir lebih dari satu atau dua
menit. Pemilihan over load relay biasanya didasarkan pada besarnya daya
dan jenis rangkaian motor.
III.4 Kontak Bantu
Kontak bantu atau holding contact biasa juga disebut electrical
interlock. Kontak bantu ini digunakan untuk menahan atau menjaga agar
arus tetap mengalir pada rangkaian control ketika tombol start telah dilepas.
Kontak bantu hanya dirancang untuk melewatkan arus pada rangkaian
control antara 0 – 15 A.
III.5 Across-The-Line Motor (ATL) dengan Kemampuan Pembalik Putaran
Pada beberapa aplikasi motor induksi, dibutuhkan kemampuan
pembalik putaran. Untuk membalik putaran motor induksi dilakukan dengan
menukar salah satu urutan pasangan. Berikut rangkaian sederhana ATL
dengan kemampuan pembalik putaran.
Prinsip kerja dari rangkaian di atas dimulai ketika tombol forward
ditekan maka coil F akan energized sehingga motor akan mulai berputar
karena kontak normaly open F berubah menjadi close. Untuk membalik
putaran motor tersebut, tekan tombol reverse sehingga coil R akan energized
dan membuat motor berubah putaran karena adanya pengubahan urutan
fasa. Interlock memungkinkan tidak adanya kondisi forward dan reverse
bekerja bersamaan.
Berikut merupakan rangkaian atau diagram pengawatan dari ATL
starter dengan kemampuan pembalik putaran.
III.6 Drum-Reversing Switch
Drum-reversing switch biasa digunakan untuk membalik arah dari
putaran motor induksi rotor sangkar. Untuk memulai motor dengan putaran
maju, dengan menggerakkan tuas dari posisi off ke posisi forward (F).
Untuk membuat motor berputar terbalik, gerakan tuas ke posisi reverse.
Proses pertukaran tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar jelas terlihat adanya pertukaran urutan fasa antara
posisi forward dan reverse.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Across the line magnetic starting merupakan model starting yang menggunakan saklar magnetic dengan pushbuttom sebagai pengontrolnya
Proteksi untuk arus hubung singkat dan beban lebih diperlukan untuk mengamankan motor dari kerusakan.
Terdapat model across the line magnetic starting dengan kemampuan pembalik putaran serta model drum-reversing switch dengan kemampuan yang sama tetapi terlihat lebih simple.
III.2. Saran
Penambahan jumlah literature agar kualitas makalah yang dibuat bisa lebih baik.
Diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi untuk pengkajian lebih lanjut mengenai hal – hal yang dibahas di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Kuliah : Penggunaan Motor Listrik ,oleh Dosen Ansar Suyuti
Website: http://www.dunialistrik.comhttp://dadang.blogspot.com