Tugas PIE

download Tugas PIE

of 28

description

Struktur Perekonomian di indonesia beserta tugas dan fungsinya

Transcript of Tugas PIE

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    1/28

    FADHILLAH LULUK MAHARDHIKA

    1G/11

    SISTEM KEUANGAN INDONESIA

    SISTEM LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

    OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

    1. Tugas dan Fungsia. Tujuan : 1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,

    2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secaraberkelanjutan dan stabil, dan

    3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

    b. Fungsi : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi

    menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang

    terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.

    c. Tugas : Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan

    pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di

    sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.

    2. Visi Misia. Visi

    Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri

    jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan

    masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar

    perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan

    kesejahteraan umum.

    b. MisiMisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah:

    1) Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasakeuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

    2) Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan danstabil;

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    2/28

    3) Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.3. NilaiNilai

    Integritas

    Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik dan

    kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.

    Profesionalisme

    Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.

    Sinergi

    Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal

    maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.

    Inklusif

    Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta

    memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri keuangan.

    Visioner

    Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan (Forward

    Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box Thinking).

    4. Struktur Organisasia. Dewan Komisioner

    1) Ketua merangkap anggota;2) Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;5) Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga

    Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap

    anggota;

    6) Ketua Dewan Audit merangkap anggota;7) Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;8) Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota

    Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan

    9) Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakanpejabat setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.

    b. Pelaksana kegiatan operasional1) Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I;

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    3/28

    2) Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang ManajemenStrategis II;

    3) Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang PengawasanSektor Perbankan;

    4) Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidangPengawasan Sektor Pasar Modal;

    5) Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, LembagaPembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang

    Pengawasan Sektor IKNB;

    6) Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan ManajemenRisiko; dan

    7) Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan PerlindunganKonsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.

    LEMBAGA PEMBIAYAAN KEPPRES No.61/1998

    1. PengertianMenurut kepres No.61 TAHUN 1988 dijelaskan bahwa lembaga pembiayaan adalah

    badan usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau

    modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

    Dari pengertian tersebut di atas terdapat beberapa unsur-unsur :

    a. Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untukmelakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.

    b. Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan kegiatan atau aktivitas dengan caramembiayai pada pihak-pihak atau sektor usaha yang membutuhkan.

    c. Penyediaan dana, yaitu perbuatan menyediakan dana untuk suatu keperluan.d. Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu.e. Tidak menarik dana secara langsung.f. Masyarakat, Yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat.

    Selain itu juga Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga

    Pembiayaan, Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan

    pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.

    2. Kedudukan

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    4/28

    Lembaga keuangan di Indonesia merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat

    sub-sub sistem yang secara garis besarnya sub sistem itu terbagi menjadi dua yakni

    Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Dimana Lembaga

    Keuangan Bank masuk dalam otoritas Bank Indonesia yang selanjutnya dapat di

    klasifikasikan sebagai Bank Umum, Bank Syariah, dan BPR, sedangkan Lembaga

    Keuangan Bukan Bank menjadi otoritas Departemen Keuangan, bidang-bidang

    usahanya adalah pengadaian, pasar modal, dana pensiun, asuransi dan lembaga

    pembiayaan.

    3. Tugas dan Fungsia. sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk

    menunjang pertumbuhan perekonomian nasional

    b. peran penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkanaspirasi dan minat masyarakat

    c. berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan inidiharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor

    yang umum dialami yaitu faktor permodalan.

    4. Jenis-Jenis Lembaga Pembiayaana. Leasing (Sewa Guna)

    PengertianPengertian leasing menurut surat Keputusan Bersama Menteri

    Keuangan dan Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia

    No. KEP- 122/MK/IV/2/1974, Nomor 32/M/SK/2/1974, dan Nomor

    30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 adalah: Setiap kegiatan

    pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang

    modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu

    tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai

    dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-

    barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu

    leasing berdasarkan nilai sisa uang telah disepakati bersama.

    FungsiFungsi leasing sebenarnya hampir setingkat dengan bank, yaitu sebagai

    suatu sumber pembiayaan jangka menengah (dari satu tahun sampai

    lima tahun). Sampai saat ini belum ada Undang-undang khusus yang

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    5/28

    mengatur tentang leasing. Namun demikian, praktek bisnis leasing

    telah berkembang dengan cepat, dan untuk mengantisipasi kebutuhan

    agar secara hukum mempunyai pegangan yang jelas dan pasti.

    b. Factoring (Anjak Piutang) Pengertian

    Anjak piutang ialah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian

    atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek

    suatu perusahaan atas transaksi perdagangan dalam atau luar negeri,

    sedangkan perusahaan yang melakukan Anjak-piutang disebut

    penganjak-piutang (factoring) dan pengertian penganjak-piutang

    adalah pihak yang kegiatannya membeli piutang pihak lain dengan

    menaggung resiko tak terbayarnya utang (factor).

    Fungsi1) Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya

    produksi dan biaya penjualan.

    2) Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalambentuk pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga

    akan meningkatkan Crediet standing perusahaan .

    3) Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuanbersaing perusahaan klien karena klien dapat mengadakan

    transaksi perdagangan secara bebas baik perdagangan dalam

    negeri maupun perdagangan internasional.

    4) Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh labamelalui peningkatan perputaran modal kerja.

    5) Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macetkarena resiko kredit macet ini dapat diambil alih oleh lembaga

    anjak piutang.

    6) Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi danmeningkatkan pendapatan nasional.

    c. Consumer Finance (Pembiayaan Konsumen)

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    6/28

    PengertianBerdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.448/KMK

    0.17/2000 Tentang Perusahaan Pembiayaan, diberikan pengertian

    bahwa pembiayaan konsumen adalah suatu kegiatan yang dilakukandalam bentuk penyediaan dana bagi konsumen untuk pembelian barang

    yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau berkala oleh

    konsumen.

    FungsiLembaga Pembiayaan Konsumen mempunyai tiga manfaat, yaitu bagi

    pemasok, bagi konsumen dan bagi perusahaan. Manfaat bagi Pemasok

    adalah untuk meningkatkan penjualan. Sedangkan bagi Konsumen

    adalah akan memberikan kesempatan untuk membeli dan memiliki

    barang meskipun dana yang tersedia saat ini belum cukup untuk

    menutup seluruh harga barang/jasa. Dan bagi perusahaan pembiayaan

    konsumen, manfaatnya adalah adanya penerimaan dari bunga dan

    biaya administrasi yang dibayarkan oleh konsumen.

    d. Credit Card Company Pengertian

    Kartu kredit (credit card) adalah kegiatan pembiayaan untuk

    pembelian barang atau jasa dengan menggunakan kartu kredit. Kartu

    kredit pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau

    perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran

    atas transaksi barang atau jasa atau menjamin keabsahan cek yang

    dikeluarkan di samping untuk melakukan penarikan uang tunai.

    FungsiSumber kredit

    Kartu dapat digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh kredit

    dengan mekanisme pembayaran setiap transaksi atau secara bulanan

    Penarikan uang tunai

    Kartu dapat digunakan untuk penarikan uang tunai baik di counter

    bank atau di ATM

    Penjaminan cek

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    7/28

    Kartu dapat digunakan untuk menjamin penarikan cek yang ditarik si

    pemegang kartu guna meyakinkan si penerima cek dalam bertransaksi.

    PERASURANSIAN UU No.2/1992

    1. PengertianMenurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, asuransi adalah perjanjian antara

    seseorang penanggung yang mengikat diri kepada seseorang tertanggung dengan

    menerima suatu premi dan memberi penggantian senilai yang diasuransikan kepada

    tertanggung karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan akibat

    peristiwa yang tidak tertentu. Penggantian kerugian akan dilakukan jika kerugian itu

    benar-benar terjadi dan bukan disengaja.

    Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :

    a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepadapihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.

    b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur

    apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.

    c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena

    peristiwa yang tak tertentu.

    2. KedudukanSebagai sebuah lembaga yang menghimpun dana milik masyarakat yang harus

    menjalankan usahanya dengan berpedoman pada prinsip usaha yang sehat dan

    bertanggung jawab, usaha perasuransian merupakan suatu bidang usaha yang

    harus tunduk kepada pengaturan yang dilakukan pemerintah.

    Berdasarkan kedudukannya, ruang lingkup Hukum Asuransi Indonesia secara

    keseluruhan, asuransi akan dibagi 3, yaitu pertama, asuransi sebagai sebuah perjanjian

    yang tunduk kepada pengaturan perjanjian pada umumnya dan menjadi acuan dalam

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    8/28

    pembuatan setiap perjanjian asuransi yang diatur di bawah KUH Perdata, kedua,

    asuransi sebagai sebuah perjanjian yang menjadi acuan dalam pembuatan setiap

    perjanjian asuransi di bawah KUH Dagang. Pengaturan asuransi sebagai sebuah

    perjanjian merupakan pedoman dan/atau aturan bagaimana sebuah perjanjian asuransi

    harus dibuat dan ditaati.

    3. Tugas dan Fungsia. Transfer Resiko

    Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat

    memindahkan ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke

    perusahaan asuransi

    b. Kumpulan DanaPremi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai

    dana untuk membayar resiko yang terjadi.

    4. Jenis-Jenisa. Asuransi Kerugian

    Pengertianasuransi yang akan mengganti kemungkinan kerugian yang terjadi

    pada harta benda dan juga seluruh aset.

    Fungsi1) Memberikan rasa aman. Bahwa setiap orang selain ingin

    memenuhi kebutuhan pokoknya juga berusaha untuk

    berlindung dari segala ancaman bahaya terhadap diri, harta

    benda, maupun kepentingannya.

    2) Melengkapi persyaratan kredit. Contoh pada pembiayaan untukmembeli kendaraan, maka perusahaan pembiayaan akan

    mensyaratkan untuk membeli perlindungan asuransi atas objek

    tersebut.

    3) Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Dana-dana yangberhasil dikumpulkan oleh perusahaan asuransi biasanya

    ditanamkan diberbagai instrumen investasi. Dana ini disalurkan

    oleh institusi keuangan seperti perbankan kepada sektor riil

    untuk pembangunan.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    9/28

    4) Mengurangi biaya modal. Dengan pengalihan risiko ke pihakperusahaan asuransi, maka cadangan modal untuk menutupi

    risiko dapat dikurangi.

    5) Menjamin stabilitas usaha. Dengan penjaminan dari asuransi disaat musibah melanda, maka kerugian usaha dapat dengan

    segera dipulihkan.

    6) Memastikan biaya untuk risiko usaha. Setiap usahamembutuhkan kepastian untuk memperoleh laba. Pembayaran

    uang premi telah memastikan biaya untuk menjalankan usaha

    dari risiko-risiko murni, seperti kebakaran.

    b. Asuransi Jiwa Pengertian

    Asuransi jiwa adalah perlindungan secara finansial dari pihak

    penanggung atau perusahaan asuransi, yang diberikan kepada keluarga

    pihak tertanggung atau pemegang polis. Asuransi jiwa memberikan

    proteksi untuk keluarga atau orang terdekat Anda ketika suatu hal yang

    tidak diinginkan terjadi pada Anda.

    Fungsi1) Meminimalisasi risiko yang tak terduga. Siapapun tidak bisa

    mengantisipasi atau menduga terjadinya suatu bencana dalam

    keluarga Anda. Dengan asuransi, perlindungan bisa didapat

    sehingga akan terasa meringankan.

    2) Keluarga Anda akan lebih terjamin. Jika terjadi sesuatu padakepala keluarga/Anda, ada dana cadangan yaitu klaim

    asuransi yang bisa digunakan untuk membantu keluarga.

    3) Banyak hal yang bisa disiapkan. Pendidikan anak, pengeluarankeluarga bulanan, hingga berbagai kebutuhan yang sifatnya

    rutin, bisa terbantu dengan dana talangan yang sudah disiapkan

    dari skema asuransi jiwa.

    4) Berbagai fasilitas memudahkan bisa didapatkan melaluiasuransi Jiwa apalagi kini asuransi jiwa banyak digabung

    dengan berbagai perencanaan lain yang bisa membantu saat-

    saat sulit di masa depan.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    10/28

    5) Menenteramkan pikiran Anda akan masa mendatang. Bagiyang menjadi kepala keluarga, adanya asuransi jiwa bisa

    membuat pikiran lebih tenteram karena akan ada dana

    cadangan bila terjadi sesuatu kelak. Dengan begitu, kerja bisa

    lebih tenang dan hasil pun lebih maksimal.

    c. Reasuransi Pengertian

    Asuransi kembali oleh Penanggung baik seluruh atau sebagian risiko

    yang telah ditanggungnya kepada Penanggung lain

    Fungsi1) Capacity (kapasitas)

    Terbatasnya kapasitas yang dimiliki oleh Direct Insurer tertentu

    membuat Direct Insurer tersebut tidak leluasa mengaksep

    jumlah-jumlah pertanggungan yang melebihi kapasitasnya.

    Fasilitas Reasuransi akan memperbesar kapasitas Direct Insurer

    tersebut, sehingga memungkinkan untuk mengaksep jumlah-

    jumlah pertanggungan yang tinggi. Dalam hal seperti ini

    reasuransi berfungsi sebagai Capacity Boosting.

    2) Removal of UncertaintyTerjadinya kerugian dapat dianggap pasti (certain). Tetapi apa

    yang tidak dapat dipastikan (uncertain) adalah frekwensi

    terjadinya kerugian, kapan kerugian itu akan terjadi, dan berapa

    besar kerugian yang akan diderita. Reasuransi dapat membuat

    kerugian Direct Insurer menjadi pasti; dengan kata lain

    reasuransi membantu direct insurer dalam menstabilkan tingkat

    kerugiannya dengan menghilangkan beberapa dari

    ketidakpastian.

    3) ConfidenceSebagaimana halnya asuransi yang salah satu manfaatnya bagi

    Tertanggung adalah menciptakan rasa yakin (confidence),

    reasuransi pun memberikan manfaat yang sama bagi Direct

    Insurer. Sebagai contoh, dengan dapat dihilangkannya

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    11/28

    ketidakpastian (uncertainties) tertentu melalui mekanisme

    asuransi, pengusaha akan bersedia untuk memperbesar

    investasinya ketimbang menyimpan uangnya sebagai cadangan.

    Hal ini berlaku sama bagi Direct Insurer sebagai pengaruh dari

    beberapa ketidakpastian yang dapat dihilangkan dengan

    bantuan mekanisme reasuransi.

    4) Catastrophe ProtectionKeadaan finansial Direct Insurer dapat menjadi sangat buruk

    dalam hal ia harus menanggung kerugian-kerugian yang luar

    biasa jumlahnya (Catastrophic Losses). Reasuransi berperan

    sebagai pengaman untuk melindungi Direct Insurer dari

    keadaan seperti ini.

    5) Spread of RiskSeperti telah dikemukakan di atas, reasuransi adalah

    mekanisme pengalihan risiko dari Direct Insurer kepada

    reasuradur. Oleh sebab itu reasuransi berperan sebagai alat

    penyebar risiko (spread of Risk).

    d. Asuransi Sosial Pengertian

    Asuransi sosial, atau secara umum disebut SJSN (sistem jaminan sosial

    nasional) adalah program asuransi yang diselenggarakan secara wajib

    berdasarkan suatu undang-undang, dengan tujuan untuk memberikan

    perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat

    Fungsi1) Memberikan manfaat dasar dan minimal apabila ada anggota

    masyarakat yang mengalami peristiwa kerugian tertentu.

    2) Mencegah terjadinya kemiskinane. Broker Asuransi

    PengertianMenurut Pasal 3 Undang-undang No 2 tahun 1992 tentang Usaha

    Perasuransian, Pialang atau Broker Asuransi adalah perusahaan yang

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    12/28

    memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan

    penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk

    kepentingan Tertanggung.

    Fungsi

    1) Mengenal dan menganalisa risiko yang dimiliki Tertanggung2) Memberikan saran bagaimana menangani risiko kepada

    Tertanggung

    3) Men-design program asuransi yang sesuai dengan kebutuhanTertanggung

    4) Menyeleksi perusahaan asuransi dari segi kekuatan keuangandan segi komitmen serta reputasi

    5) Mempresentasikan risiko dan menegosiasikan ruang lingkupjaminan yang luas serta premi yang bersaing kepada

    perusahaan Asuransi

    6) Memantau kondisi dan situasi setiap adanya perubahan dalamindustri asuransi secara konsisten

    7) Membantu dan menangani klaim yang terjadi dari segi prosedurdan dokumentasi serta menegosiasikan nilai klaim yang wajar

    dan memadai bagi Tertanggung

    8) Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman serta jumlahport-folio bisnis yang besar, memudahkan Broker dalam

    menegosiasikan luas jaminan dan harga premi, dibanding

    dengan Tertanggung (bila Tertanggung berhubungan dan

    berhadapan langsung dengan perusahaan asuransi)

    PERUSAHAAN MODAL VENTURA (PMV)

    1. PengertianBadan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk dengan penyertaan

    modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka

    waktu tertentu

    2. Tugas dan Fungsia. Keberhasilan Usaha Meningkat

    b. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    13/28

    c. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaand. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkate. Likuiditas Menigkat

    3. Jenis-Jenisa. PMV Daerah

    PengertianPMV yang dibentuk di provinsi dengan sasaran UKM

    Fungsi1) untuk menyediakan sarana pembiayaan dalam rangka

    membantu UKM yang sulit memenuhi kredit perbankan

    2) untuk mempermudah pengawasan dan pembinaan terhadapPMV

    b. PMV Nasional Pengertian

    PMV yang seluruh kepemilikannya oleh warga negara Indonesia,

    badan usaha Indonesia, lembaga Indonesia, Negara Republik

    Indonesia, dan/atau Pemerintah Daerah.

    Fungsi1) pengembangan suatu penemuan baru;2) pengembangan perusahaan atau UMKM yang pada tahap awal

    usahanya mengalami kesulitan dana;

    3) membantu perusahaan atau UMKM yang berada pada tahappengembangan;

    4) membantu perusahaan atau UMKM yang berada dalam tahapkemunduran usaha;

    5) pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;6) pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih

    teknologi baik dari dalam maupun luar negeri; dan/atau

    7) membantu pengalihan kepemilikan perusahaan.c. PMV Patungan

    Pengertian

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    14/28

    PMV yang sebagian kepemilikannya terdapat penyertaan langsung

    badan usaha asing dan/atau lembaga asing.

    Fungsi1)

    Dilakukan untuk usaha yang produktif

    2) Usaha produktif sebagaimana dimaksud untuk menghasilkanbarang dan/atau jasa yang dapat memberikan nilai tambah dan

    meningkatkan pendapatan.

    DANA PENSIUN UU No.11/1992

    1. PengertianBadan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat

    pensiun.2. Tugas dan Fungsi

    a. Bagi Perusahaan Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah lama

    mengabdi kepada perusahaanya.

    Agar di masa pensiun tersebut, karyawannya mendapatkan jaminan. Memberikan rasa aman pada karyawan.

    Meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.

    b. Bagi Karyawan Kepastian memperoleh penghasilan masa yang akan datang sesudah

    masa pensiun.

    Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja3. Jenis-Jenis

    a.

    Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Pengertian

    dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang

    mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan

    program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi

    kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan

    menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

    b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Pengertian

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    15/28

    dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa

    untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi

    perorangan, baik karyawan maupun pkerja mandiri yang terpisah dari

    dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atai perusahaan

    asuransi jiwa.

    PASAR MODAL UU No.6/1995

    1. Pengertiankegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

    perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan

    profesi yang berkaitan dengan efek

    2. Tugas dan Fungsia. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

    Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar

    modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-

    perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

    b. Sebagai sarana pemerataan pendapatanSetelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan

    memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para

    pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar

    modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

    c. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksiDengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka

    produktivitas perusahaan akan meningkat.

    d. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerjaKeberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya

    industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

    e. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negaraSetiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan

    pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan

    meningkatkan pendapatan negara.

    f. Sebagai indikator perekonomian negara

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    16/28

    Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin

    meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai

    perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

    3. Jenis-Jenisa. Bursa Efek

    Pengertiansebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek

    perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu.

    Fungsimenyelenggarakan dan menyediakan system dan sarana untukmempertemukan penawaran jual dan beli efek-efek pihak lain dengan

    tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.

    b. Perusahaan Efek Pengertian

    pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin Emisi Efek,

    Perantara Perdagangan Efek dan/atau Manajer Investasi

    Fungsi1) Sebagai perantara mengalirnya arus dana dan informasi antara

    pemodal dengan pemodal dan pemodal dengan emiten

    2) Sebagai ujung tombak Bursa (Pasar Modal) dalammeningkatkan pergerakan dan volume investasi

    c. Reksa Dana Pengertian

    Reksadana (mutual fund) adalah institusi jasa keuangan yang

    menerima uang dari para pemodal yang kemudian menginvestasikan

    dana tersebut dalam portofolio yang terdiversifikasi pada

    efek/sekuritas

    Fungsisuatu wadah investasi secara kolektif untuk ditempatkan dalam

    portofolio efek berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh

    institusi jasa keuangan. Kegiatan investasi reksadana dapat

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    17/28

    ditempatkan pada berbagai instrumen efek, baik di pasar uang maupun

    di pasar modal.

    PEGADAIAN PP No.10/1990

    1. Pengertiansuatu wadah investasi secara kolektif untuk ditempatkan dalam portofolio efek

    berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh institusi jasa keuangan.

    Kegiatan investasi reksadana dapat ditempatkan pada berbagai instrumen efek, baik di

    pasar uang maupun di pasar modal.

    2. Manfaata. Bagi Nasabah

    Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yangtelah berpengalaman dan dapat dipercaya.

    Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapatdipercaya.

    b. Bagi Perum Pegadaian Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh

    peminjam dana.

    Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan olehnasabah memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.

    Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha MilikNegara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian

    bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur

    dan cara yang relatif sederhana.

    PERUSAHAAN PENJAMINAN

    1. Fungsi, Tugas, dan Wewenanga. Fungsi

    Menjamin simpanan nasabah penyimpan.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    18/28

    Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuaidengan kewenangannnya.

    b. Tugas

    Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminansimpanan.

    Melaksanakan penjaminan simpanan. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif

    memelihara stabilitas sistem perbankan.

    Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaianBank Gagal yang tidak berdampak sistemik.

    Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.

    c. Wewenang Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan

    simpanan.

    Melaksanakan penjaminan simpanan. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif

    memelihara stabilitas sistem perbankan.

    Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaianBank Gagal yang tidak berdampak sistemik.

    Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.2. Visi dan Misi

    a. VisiMenjadi lembaga penjamin simpanan yang dipercaya dalam memelihara

    stabilitas sistem perbankan nasional

    b. Misi Mewujudkan program penjaminan simpanan yang efektif. Berperan aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan nasional

    3. Nilai-Nilaia. Profesional.

    b. Integritas.c. Layanan Prima.d. Proaktif.e. Sinergi.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    19/28

    SISTEM MONETER (PERBANKAN)

    BANK INDONESIA

    1. Status dan Kedudukana. Lembaga Negara yang Independen

    Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang

    independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika

    sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia,

    dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah

    dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undang-undang ini

    memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang

    independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur

    tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas

    diatur dalam undang-undang ini.

    Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan

    melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam

    undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan

    tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak

    atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.

    Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia

    dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih

    efektif dan efisien.

    b. Sebagai Badan HukumStatus Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan

    hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum

    publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum

    yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh

    masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    20/28

    perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam

    maupun di luar pengadilan.

    2. Visi dan Misia. Visi

    Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui

    penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang

    rendah dan nilai tukar yang stabil

    b. Misi1) Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi

    kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang

    berkualitas.

    2) Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif danefisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal

    untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat

    berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

    3) Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yangberkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas

    sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan

    kepentingan nasional.

    4) Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesiayang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta

    melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka

    melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

    3. Tujuan dan Tugasa. Tujuan Tunggal

    Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu

    tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

    Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata

    uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara

    lain.

    Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek

    kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang

    negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas

    sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    21/28

    jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini

    kelak akan dapat diukur dengan mudah.

    b. Tugas (Tiga Pilar Utama)Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang

    merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu

    diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat

    dicapai secara efektif dan efisien. Ketiga pilar tersebut adalah :

    1) Pilar 1 : Menetapkan Dan Melaksanakan Kebijakan MoneterSebagai otoritas moneter, Bank Indonesia menetapkan dan

    melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara

    kestabilan nilai rupiah. Arah kebijakan didasarkan pada sasaran laju

    inflasi yang ingin dicapai dengan memperhatikan berbagai sasaran

    ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka pendek, menengah,

    maupun panjang.

    Implementasi kebijakan moneter dilakukan dengan menetapkan suku

    bunga (BI Rate).

    Perkembangan indikator tersebut dikendalikan melalui piranti moneter

    tidak langsung, yaitu menggunakan operasi pasar terbuka, penentuan

    tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum bagi

    perbankan.

    Pendekatan pegendalian moneter secara tidak langsung ini telah

    dilakukan sejak 1983 dengan mekanisme operasional yang disesuaikan

    dengan dinamika perkembangan pasar uang di dalam negeri.

    :: Operasi Pasar Terbuka

    Operasi Pasar Terbuka (OPT) dilaksanakan untuk mempengaruhi

    likuiditas rupiah di pasar uang, yang pada gilirannya akan

    mempengaruhi tingkat suku bunga. OPT dilakukan melalui dua cara,

    yaitu melalui penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Intervensi

    Rupiah.

    Penjualan SBI dilakukan melalui lelang sehingga tingkat diskonto yang

    terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang.

    Sedangkan kegiatan intervensi rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia

    untuk menyesuaikan kondisi pasar uang, baik likuiditas maupun

    tingkat suku bunga.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    22/28

    :: Penetapan Cadangan Wajib Minimum

    Kebijakan ini mewajibkan setiap bank mencadangkan sejumlah aktiva

    lancar yang besarnya adalah persentasi tertentu dari kewajiban

    segeranya. Saat ini, kebijakan ini tertuang dalam ketentuan Giro Wajib

    Minimum (GWM) sebesar 5% dari dana pihak ketiga yang diterima

    bank, yang wajib dipelihara dalam rekening bank yang bersangkutan di

    Bank Indonesia.

    Apabila Bank Indonesia memandang perlu untuk mengetatkan

    kebijakan moneter maka cadangan wajib tersebut dapat ditingkatkan,

    dan demikian pula sebaliknya.

    :: Peran sebagai Lender of The Last Resort

    Bank Indonesia juga berfungsi sebagai lender of the last resort. Dalam

    melaksanakan fungsi ini, Bank Indonesia dapat memberikan kredit

    atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada bank yang

    mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek yang disebabkan oleh

    terjadinya mismatch dalam pengelolaan dana. Pinjaman tersebut

    berjangka waktu maksimal 90 hari, dan bank penerima pinjaman wajib

    menyediakan agunan yang berkualitas tinggi serta mudah dicairkan

    dengan nilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman.

    :: Kebijakan Nilai Tukar

    Nilai tukar yang lazim disebut kurs, mempunyai peran penting dalam

    rangka tercapainya stabilitas moneter dan dalam mendukung kegiatan

    ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk terciptanya iklim

    yang kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia usaha.

    Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga

    sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap mulai tahun 1970

    sampai tahun 1978, sistem nilai tukar mengambang terkendali sejak

    tahun 1978, dan sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating

    exchange rate system) sejak 14 Agustus 1997.

    Dengan diberlakukannya sistem yang terakhir ini, nilai tukar rupiah

    sepenuhnya ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah

    benar-benar pencerminan keseimbangan antara kekuatan penawaran

    dan permintaan.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    23/28

    Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-

    waktu tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya

    pada saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.

    :: Pengelolaan Cadangan Devisa

    Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri

    Pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk

    keperluan transaksi internasional.

    Dalam mengelola cadangan devisa ini, Bank Indonesia lebih

    mengutamakan tercapainya tujuan likuiditas dan keamanan daripada

    keuntungan yang tinggi. Walaupun demikian, Bank Indonesia tetap

    mempertimbangkan perkembangan yang terjadi di pasar internasional,

    sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya pergeseran dalam

    portfolio komposisi jenis penempatan cadangan devisa.

    Dalam mengelola cadangan devisa yang optimal, Bank Indonesia

    menerapkan sistem diversifikasi, baik berdasarkan jenis valuta asing

    maupun berdasarkan jenis investasi surat berharga. Dengan cara

    tersebut diharapkan penurunan nilai dalam salah satu mata uang dapat

    dikompensasi oleh jenis mata uang lainnya atau penempatan lain yang

    mempunyai nilai yang lebih baik.

    :: Kredit Program

    Dengan status Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang

    independen, pemberian kredit program yang selama ini dilakukan

    selanjutnya berada di luar lingkup tugas Bank Indonesia.

    Tugas pemberian kredit program akan dilakukan oleh Badan Usaha

    Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk Pemerintah. Pengalihan tugas ini

    dimaksudkan agar Bank Indonesia dapat lebih memfokuskan perhatian

    pada pencapaian sasaran-sasaran moneter serta agar dapat tercipta

    pembagian tugas yang baik antara Pemerintah dan Bank Indonesia.

    2) Pilar 2 : Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem PembayaranSesuai dengan Undang- Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank

    Indonesia, salah satu tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan

    menjaga kelancaran sistem pembayaran. Di bidang sistem pembayaran

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    24/28

    Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang

    untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut,

    menarik dan memusnahkan uang dari peredaran. Disisi lain dalam

    rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank

    Indonesia berwenang melaksanakan, memberi persetujuan dan

    perizinan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran seperti sistem

    transfer dana baik yang bersifat real time, sistem kliring maupun

    sistem pembayaran lainnya misalnya sistem pembayaran berbasis

    kartu.

    Untuk mewujudkan suatu sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman

    dan handal, Bank Indonesia secara terus menerus melakukan

    pengembangan sesuai dengan acuan yang ditetapkan yaitu Blue Print

    Sistem Pembayaran Nasional. Pengembangan tersebut direalisasikan

    dalam bentuk kebijakan dan ketentuan yang diarahkan pada

    pengurangan risiko pembayaran antar bank dan peningkatan efisiensi

    pelayanan jasa sistem pembayaran.

    Pada sistem pembayaran non tunai, saat ini penyediaan layanan jasa

    pembayaran sebagian besar dilakukan oleh perbankan baik melalui

    rekening bank di Bank Indonesia, hubungan bilateral antar bank

    maupun melalui jaringan internal bank yang dimilikinya. Layanan

    pembayaran dana antar nasabah tersebut biasanya dilakukan melalui

    transfer elektronik, sistem kliring maupun melalui sistem Bank

    Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Dari sisi piranti

    pembayaran, secara historis sistem pembayaran non tunai di Indonesia

    didominasi oleh piranti pembayaran berbasis warkat, namun dalam

    perkembangannya piranti elektronik mulai banyak berperan terutama

    sejak dioperasikannya sistem BI-RTGS pada bulan November untuk

    penyelesaian transaksi bernilai besar atau urgent.

    Sementara itu dalam kaitannya dengan pengawasan sistem

    pembayaran, Bank Indonesia memiliki tanggung jawab agar

    masyarakat luas dapat memperoleh jasa sistem pembayaran yang

    efisien, cepat, tepat dan aman. Fungsi pengawasan sistem pembayaran

    ini selain berwenang untuk memberikan izin operasional terhadap

    pihak yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sistem pembayaran

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    25/28

    juga berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap

    penyelenggaraan sistem pembayaran baik yang dilakukan oleh Bank

    Indonesia maupun pihak lain di luar Bank Indonesia.

    3) Pilar 3 : Mengatur Dan Mengawasi BankDalam rangka tugas mengatur dan mengawasi perbankan, Bank

    Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas

    kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan

    pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai

    dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    Dalam pelaksanaan tugas ini, Bank Indonesia berwenang menetapkan

    ketentuan-ketentuan perbankan dengan menjunjung tinggi prinsip

    kehati-hatian.

    Berkaitan dengan kewenangan di bidang perizinan, selain memberikan

    dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan

    izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan

    persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta

    memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan

    usaha tertentu.

    Di bidang pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan

    langsung maupun tidak langsung. Pengawasan langsung dilakukan

    baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu

    bila diperlukan. Pengawasan tidak langsung dilakukan melalui

    penelitian, analisis dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan

    oleh bank.

    :: Upaya Restrukturisasi Perbankan

    Sebagai upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap

    sistem keuangan dan perekonomian Indonesia, Bank Indonesia telah

    menempuh langkah restrukturisasi perbankan yang komprehensif.

    Langkah ini mutlak diperlukan guna memfungsikan kembali

    perbankan sebagai lembaga perantara yang akan mendorong

    pertumbuhan ekonomi, disamping sekaligus meningkatkan efektivitas

    pelaksanaan kebijakan moneter.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    26/28

    Restrukturisasi perbankan tersebut dilakukan melalui upaya

    memulihkan kepercayaan masyarakat, program rekapitalisasi, program

    restrukturisasi kredit, penyempurnaan ketentuan perbankan, dan

    peningkatan fungsi pengawasan bank.

    BANK UMUM

    1. Pengertianbank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip

    syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

    2. Tugas dan Fungsia. Meyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam

    kegiatan ekonomi

    b. Menciptakan uangc. Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada

    masyarakat

    d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnyae. Menyalurkan kreditf. Bank umum harus mampu menarik dana masyarakat sebanyak mungkin.

    Kemampuan menarik dana masyarakat ini merupakan persoalan

    tersendirikarena selalu berhadapan dengan biaya yang harus dikeluarkan

    dalam rangka penarikan dana tersebut

    3. Jenis-Jenisa. Bank BUMN

    Pengertianbank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh

    pemerintah Republik Indonesia

    Fungsimenghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk

    kredit.

    b. BPD Pengertian

    Bank pembangunan daerah adalah bank yang sebagian atau seluruh

    sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi.

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    27/28

    c. BUSN Pengertian

    bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional

    serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagiankeuntungannya juga untuk swasta nasional

    d. Bank Asing Pengertian

    Bank Swasta Asing Adalah bank-bank umum swasta yang merupakan

    perwakilan (kantor cabang) bank-bank induknya di negara asalnya.

    e. Bank Campuran Pengertian

    bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum

    yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI (dan/atau

    badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI), dengan

    satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.

    BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

    1. PengertianBank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima

    simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya

    yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

    2. Usaha yang Dilakukan BPRa. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito

    berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

    b. Memberikan kredit.c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai

    dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

    d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI

    adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR

    mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas.

    3. Status

  • 5/27/2018 Tugas PIE

    28/28

    Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai,

    Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa

    (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK),

    Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD),

    dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan UU

    Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang

    ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

    4. Fungsi, Tujuan, Sasarana. Fungsi

    Penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

    b. TujuanMenunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

    pemerataan, penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah

    peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

    c. SasaranMelayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil,

    pegawai, dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank

    umum dan untuk lebih mewujudkan pemerataan layanan perbankan,

    pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka

    tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan pengijon).